SKRIPSI
ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA
INDEKS SRI-KEHATI YANG TERCATAT DI BURSA EFEK
INDONESIA
Oleh:
GALANG NASUTION
09610220
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA
INDEKS SRI-KEHATI YANG TERCATAT DI BURSA EFEK
INDONESIA
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi
Oleh:
GALANG NASUTION
09610220
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Skripsi yang berjudul Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Pada Indek SRI-KEHATI yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia disusun untuk memenuhi serta melengkapi syarat memperoleh gelar Kesarjanaan di bidang Ekonomi, program studi Manajemen pada Universitas Muhammadiyah Malang. Skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada:
1. Dr. H. Muhadjir Effendy M.AP, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang
3. Dra. Aniek Rumijati, M.M selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang
4. Dra. Erna Retna Rahadjeng, M.M., AFP selaku Dosen Pembimbing pertama yang telah meluangkan waktunya untuk mengoreksi serta memberikan petunjuk yang sangat bermanfaat guna penyusunan skripsi ini.
5. Dra. Dewi Nurjannah, M.M., AFP selaku Dosen Pembimbing kedua yang penuh kesabaran telah memberikan bimbingan serta petunjuk hingga selesainya penulisan skripsi ini.
6. Dra. Warsono, M.M selaku Dosen Wali kelas D Angkatan 2009 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.
7. Bapak dan Ibu Dosen beserta staf pengajar Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.
senantiasa membimbing saya dalam berproses menjadi tenaga part time dan teman-teman part time Laboratorium Manajemen Sofan Junianto, Yufano D, Aziz, Vidia, Nanda yang memberikan dukungan sangat luar biasa kepada saya.
9. Kusnaeni dan Siti Khotijah selaku orang tua, pahlawan dan inspirator terhebat yang selalu mendukung saya menjadi individu terbaik di segala hal, semua untuk bapak dan ibu.
10. Sahabat terhebat dalam meraih berbagai prestasi dan pencapaian selama di Universitas Muhammadiyah Malang Om Sangkala Rahmat, Rachmat Agung W dan Fariz Muzaky, terima kasih teman.
11. Teman-teman Manajemen D yang luar biasa, terima kasih untuk masukan dan kekompakan kalian.
12. Teman-teman KKN Kelompok 45 Ngantang Sidodadi, satu diantara kalian luar biasa dalam menghebatkan saya.
13. Teman-teman HMJ Manajemen dan Economic English Club, rekan dalam suka dan duka semasa menjadi aktivis.
14. Semua pihak yang telah memberikan sumbangan tenaga dan pikiran dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terima kasih bantuannya.
Penulis berterima kasih atas semua yang mereka berikan, semoga mendapat limpahan rahmad dari Allah SWT. Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Hal ini karena terbatasnya kemampuan penulis sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Malang, 12 Februari 2013
DAFTAR ISI
ABSTRAKSI... i
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI... v
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Perumusan Masalah ... 6
C. Pembatasan Masalah ... 6
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian ... 7
2. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Penelitian Terdahulu ... 9
B. Tinjauan Teori 1. Proses Keputusan Investasi ... 11
2. Portofolio ... 13
3. Returndan Risiko Portofolio ... 13
4. Model Indeks Tunggal ... 15
6. Portofolio Optimal Berdasarkan Model Indeks Tunggal ... 20
7. Proporsi Dana Berdasarkan Analisis Portofolio ... 21
8. Kerangka Pikir ... 22
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 24
B. Jenis Data dan Sumber Data 1. Jenis Data ... 24
2. Sumber Data... 24
C. Teknik Pengumpulan Data... 25
D. Populasi dan Sampel 1. Populasi ... 25
2. Sampel... 26
E. Definisi Operasional dan variabel ... 26
F. Teknik Analisis Data... 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Tinjauan Umum Objek Penelitian... 34
2. Analisis Data a. PerhitunganReturnIndividual saham danExpected ReturnSaham ... 35
b. MenghitungReturn Market ... 38
c. Menghitung Risiko Saham dengan Standar Deviasi ... 49
e. Menghitung Varian dari Kesalahan Residu... 42
f. Menghitung ERB(Excess Return to Beta)... 42
g. Menghitung Ci (Cut of Point)Masing-Masing Saham ... 45
h. Saham-Saham yang Masuk Kandidat Portofolio ... 48
i. Menghitung Proporsi Zi dan Wi... 59
j. Portofolio Optimal... 50
k. Pengukuran Kinerja Portofolio... 51
B. Pembahasan... 53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 58
B. Saran... 69
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Gambar Pergerakan Harga Indeks SRI-KEHATI
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Hasil PerhitunganReturndanExpected ReturnSaham Indeks SRI-KEHATI Semester I Periode November 2011
-April 2012 ... 37 Tabel 4.2 Hasil PerhitunganReturndanExpected ReturnSaham
Indeks SRI-KEHATI Semester II Periode Mei-Oktober 2012 38 Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Tingkat Risiko Masing-Masing Saham
Periode November 2011-Oktober 2012 ... 40 Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Alpha dan Beta Periode November
2011-Oktober 2012 ... 41 Tabel 4.5 Hasil Perhitungan ERBi Periode November 2011-April 2012 43 Tabel 4.6 Hasil Perhitungan ERBi Periode Mei-Oktober 2012... 44 Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Ci Masing-Masing Saham Periode
November 2011-April 2012 ... 46 Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Ci Masing-Masing Saham Periode
Mei-Oktober 2012... 47 Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Saham yang Masuk Kandidat Portofolio
Semester I Periode November 2011-April 2012... 48 Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Saham yang Masuk Kandidat Portofolio
Semester II Periode Mei 2011-Oktober 2012 ... 48 Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Zi dan Wi Semester I Periode November
2011-April 2012 ... 49 Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Zi dan Wi Baru Semester I Periode
November 2011-April 2012 ... 50 Tabel 4.13 Hasil Perhitungan E(Rp) dan p2Semester I Periode
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran1
Daftar Perusahaan yang Tergabung dalam Indeks SRI-KEHATI Periode November 2011-Oktober 2012.
Lampiran 2
Harga Saham Bulanan Perusahaan dalam Indeks SRI-KEHATI Periode November 2011-April 2012.
Harga Saham Bulanan Perusahaan dalam Indeks SRIKEHATI Periode Mei -Oktober 2012.
Harga Saham Bulanan Indeks SRI-KEHATI Periode November 2011-Oktober 2012.
Daftar Sertifikat Bank Indonesia (SBI) Periode November 2011-Oktober 2012. Lampiran 3
Hasil Perhitungan Return dan Expected Return Masing-Masing Saham Periode November 2011-April 2012.
Hasil Perhitungan Return dan Expected Return Masing-Masing Saham Periode Mei - Oktober 2012.
Hasil Perhitungan Return dan Expected Return secara Keseluruhan Periode November 2011 - April 2012.
Hasil PerhitunganReturn danExpected Returnsecara Keseluruhan Periode Mei -Oktober 2012.
Lampiran 4
Hasil PerhitunganReturn MarketIndeks SRI-KEHATI Periode November 2011 April 2012.
Hasil PerhitunganReturn MarketIndeks SRI-KEHATI Periode Mei - Oktober 2012.
Lampiran 5
Lampiran 6
Daftar Perusahaan yang Memiliki Return Lebih Tinggi dari Tingkat Risiko Periode November 2011 April 2012.
Daftar Perusahaan yang Memiliki Return Lebih Tinggi dari Tingkat Risiko Periode Mei - Oktober 2012.
Lampiran 7
Hasil Perhitungan Alfa dan Beta Periode November 2011 Oktober 2012. Lampiran 8
Hasil Perhitungan Varian dari Kesalahan Residu Periode November 2011 Oktober 2012.
Lampiran 9
Hasil Perhitungan ERBi Periode November 2011-April 2012. Hasil Perhitungan ERBi Periode Mei - Oktober 2012.
Lampiran 10
Hasil Perhitungan Ci (Cut of rate) Masing-Masing Saham Periode November 2011 April 2012.
Hasil Perhitungan Ci (Cut of rate)Masing-Masing Saham Periode Mei - Oktober 2012.
Lampiran 11
Hasil Perhitungan Proporsi Dana, E(Rp) dan Risiko Portofolio Semester I Periode November 2011 April 2012.
DAFTAR PUSTAKA
Almunawir, Fitra. 2012. Pembentukan Portofolio Optimal Pada Saham Indeks LQ-45 yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia.UMM. Malang
Indrianto, Nur dan Supomo, Bambang. 2002. Metodologi Penenlitian Bisnis. Edisi Pertama. BPFE. Yogyakarta
Jogiyanto. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi; Edisi 3, BPFE Yogyakarta. Yogyakarta
Jogiyanto. 2010. Teori Portofolio dan Analisis Investasi; Edisi 7, BPFE Yogyakarta. Yogyakarta
Rodoni, Ahmad. Othman Yong. 2002. Analisis Investasi dan Teori Portfolio; Edisi 1. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi; Edisi 4, BPFE Yogyakarta. Yogyakarta
Tandelilin, Eduardus.2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofoli; Edisi 1, BPFE Yogyakarta. Yogyakarta
Umar, Husein. 2003.Metode Riset Bisnis. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Warsono, Drs., MM. 2002.Manajemen Keuangan Perusahaan; Jilid Satu, Edisi
Kedua. UMM Press. Malang
Yanti, Nur Ely. 2007. Pembentukan Portofolio Optimal dengan Model Indeks Tunggal (Pada Saham Jakarta Islamic Index (JII) yang Tercatat di Bursa Efek Jakarta).UMM. Malang
Yuliana, Indah. 2010.Investasi Produk Keuangan Syariah.Malang: UIN-Maliki Press.
http://www.bappenas.go.id/node/116/2979/bank-dunia-paparkan-ekonomi-indonesia-2011-2012/ , diunduh pada Minggu, 07 Oktober 2012 http://www.bps.go.id
http://www.duniainvestasi.com http://www.idx.co.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kondisi perekonomian Indonesia setiap tahun terus mengalami
peningkatan yang signifikan, hal tersebut ditunjukan dengan tingkat
pertumbuhan ekonomi Indonesia yang selalu mengalami peningkatan yang
signifikan selama beberapa tahun terakhir. Pertumbuhan ekonomi Indonesia
pada tahun 2010 sebesar 6,1% meningkat menjadi 6,5% pada tahun 2011 dan
peningkatan tersebut terus konsisten berlanjut pada 2012, sampai dengan
triwulan kedua tahun ini saja pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah
menembus angka 6,4%(www.bps.go.id).
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baik tersebut juga disertai
dengan perbaikan iklim investasi Indonesia. Kondisi iklim investasi yang baik
tersebut ditandai dengan diperolehnya beberapa pengakuan internasional
dalam bidang investasi, antara lain adalah pengakuan dari lembaga
pemeringkat internasional Moody s Investors Service yang menaikkan peringkat surat berharga Pemerintah RI sebanyak dua tingkat dari Ba1
menjadi Baa3 dengan outlook stabil. Peringkat tersebut menempatkan Indonesia pada level layak investasi (INVESTMENT GRADE), selain hal
tersebut pada awal Desember 2011 yang lalu, lembaga pemeringkat
Kondisi perekonomian Indonesia yang baik, dengan ditunjukkan
melalui tingkat pertumbuhan ekonomi yang stabil dan iklim investasi yang
kondusif tentunya mendorong para investor untuk melakukan penanaman
modalnya di Indonesia. Investasi tersebut tentunya berdampak pada
pembangunan sektor industri yang telah membawa perubahan terhadap
kehidupan masyarakat. Perubahan tersebut meliputi dampak pembangunan
industri terhadap sosial ekonomi masyarakat dan lingkungan sekitar industri.
Dampak pembangunan industri terhadap aspek sosial ekonomi
meliputi mata pencaharian penduduk dari sektor pertanian menjadi sektor
industri dan perdagangan, dampak lainnya terbukanya kesempatan kerja yang
lebih luas baik bagi masyarakat setempat maupun masyarakat pendatang.
Aspek sosial budaya juga terkena dampak dari proses industrialisasi antara
lain berkurangnya kekuatan mengikat nilai dan norma budaya yang ada
karena masuknya nilai dan norma budaya baru yang dibawa oleh masyarakat
pendatang atau migran.
Pembangunan industri juga berdampak terhadap lingkungan dapat
memberi pengaruh negatif terhadap kelangsungan hidup masyarakat.
Pembangunan industri telah memberikan pengaruh secara langsung dan tidak
langsung, pengaruh langsung dari proses industrialisasi tersebut adalah
berkurangnya lahan pertanian yang akan berdampak pada keadaan
lingkungan hidup Indonesia.
Dampak negatif lainnya dari pembangunan industri yaitu terjadinya
lain-lain yang membahayakan kelangsungan hidup semua makhluk bumi.
Pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh polusi air yaitu sungai-sungai
kecil yang ada saat ini sudah terkontaminasi zat-zat kimia yang berasal dari
pembuangan limbah indutri, polusi udara menyebabkan udara berbau tidak
sedap yang mengganggu pernafasan. Dampak negatif yang terjadi juga dapat
dilihat dari aspek sosial budaya antara lain terjadinya tekanan budaya oleh
kaum pendatang terhadap penduduk setempat dan pergeseran nilai-nilai yang
dianut masyarakat setempat.
Dasar keputusan dalam melakukan kegiatan investasi harus diiringi
dengan kemampuan investor untuk melakukan penafsiran terhadap risiko
yang mungkin dihadapi dalam melakukan kegiatan investasi serta
memperhitungkan tingkat pengembalian (return) dari investasi yang dilakukan.
Berdasarkan logika investasi, tingkat keuntungan yang meningkat akan
diiringi dengan peningkatan tingkat risiko yang dihadapi. Hal tersebut
mendorong para investor untuk melakukan kegiatan investasi dalam berbagai
jenis, kegiatan investasi tersebut dilakukan dengan memilih kombinasi yang
tepat dari berbagai investasi yang dimilikinya serta bertujuan untuk
meminimalkan risiko atau yang disebut dengan melakukan portofolio.
Pemilihan portofolio dari sekian banyak aset, bertujuan untuk
pepatah yang mengatakan jangan meletakkan semua telur dalam satu keranjang .
Berdasarkan berbagai fenomena diatas, sangat penting seorang
investor untuk melakukan kegiatan investasi pada perusahaan-perusahaan
yang memiliki kinerja yang baik dan juga memiliki komitmen yang tinggi
terhadap pelestarian lingkungan, baik alam maupun sosial. Indeks
SRI-KEHATI atau secara etimologis dapat di uraikan menjadi Sustainable Responsible Investment-Keaneragaman Hayati, hal tersebut dapat diartikan jika indeks ini merupakan terdiri dari kumpulan emiten yang peduli terhadap
tanggung jawab kepada alam (go green). Indeks ini diharapkan memberi tambahan informasi kepada investor yang ingin berinvestasi pada
emiten-emiten yang memiliki kinerja sangat baik dalam mendorong usaha
berkelanjutan, serta memiliki kesadaran terhadap lingkungan dan
menjalankan tata kelola perusahaan yang baik.
Indeks SRI-KEHATI terdiri dari 25 saham perusahaan yang dipilih
dengan mempertimbangkan berbagai hal seperti tingkat price earning ratio
(PER), free float ratio, dan besarnya aset minimal yang harus dimiliki. Kriteria lainnya adalah dengan mempertimbangkan aspek fundamental
lainnya. Adapun hal yang dipertimbangkan dalam menentukan perusahaan
yang masuk dalam indeks SRI-KEHATI antara lain environmental, community, corporate governance, human right, business behaviour dan
Indeks SRI-KEHATI jika ditinjau dari pergerakan harganya secara
keseluruhan juga menunjukan peningkatan yang cukup signifikan, hal ini
seperti yang disajikan dalam gambar 1.1. Gambar tersebut menunjukan grafik
harga dari indeks SRI-KEHATI yang secara garis besar senantiasa mengalami
peningkatan dalam kurun waktu Juli sampai dengan 15 Oktober 2012.
Gambar 1.1 Pergerakan Harga Indeks SRI-KEHATI Periode 1 Juli 2012 15 Oktober 2012
Sumber:www.duniainvestasi.com
Kinerja positif dari indeks SRI-KEHATI ini juga juga ditunjukkan
melalaui kapitalisasi pasar di BEI yang mencapai 52% dan likuiditasnya
mencapai 48% dari perdagangan di BEI. Keseluruhan hal-hal yang berkaitan
dengan indeks SRI-KEHATI diatas dapat dijadikan dasar untuk
menyimpulkan jika perusahaan yang masuk dalam Indeks SRI-KEHATI
adalah perusahaan terpilih dengan tingkat kapitalisasi yang besar serta
memiliki komitmen yang baik terhadap lingkungan, baik lingkungan alam
pilihan yang sangat baik dan tepat untuk para investor dalam melakukan
investasi(www.idx.co.id).
Berdasarkan penjelasan yang sudah diuraikan diatas, maka penulis
tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Analisis Pembentukan
Portofolio Optimal pada Indeks SRI-KEHATI yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia .
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diangkat suatu perumusan
masalah sebagai berikut:
1. Saham saham apa saja yang terbentuk dalam portofolio optimal pada
saham indeks SRI-KEHATI dan bagaimana proporsi dana yang di
investasikan?
2. Bagaimana tingkat pengembalian(return)dan tingkat risiko dari portofolio optimal yang terbentuk?
C. Pembatasan Masalah
Penentuan batasan penelitian dilakukan dengan tujuan agar
permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini tidak terlalu melebar dari yang
sudah ditentukan, atau dengan kata lain agar penelitian terfokus dengan
tujuan yang akan diteliti. Dalam hal ini batasan penelitian sebagai berikut:
1. Periode penelitian adalah November 2011 sampai Oktober 2012 dengan
perusahaan yang termasuk dalam indeks SRI-KEHATI harian yang
disajikan menjadi harga saham bulanan.
2. Alat analisis yang digunakan untuk membentuk portofolio optimal adalah
Model Indeks Tunggal.
3. Pengukuran tingkat suku bunga bebas risiko dalam perhitungan tingkat
pengembalian (return) menggunakan tingkat suku bunga SBI bulanan selama periode penelitian.
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui saham saham yang terbentuk dalam portofolio
optimal dan proporsi dana yang di investasikan.
b. Untuk mengetahui tingkat pengembalian dan tingkat risiko dari saham
portofolio optimal yang terbentuk.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi Emiten
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan
bagi perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaan agar dapat
b. Bagi Investor dan Calon Investor
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
masukan dan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan
investasi di pasar modal, khususnya investasi pada saham-saham yang
tergabung dalam indeks SRI-KEHATI.
c. Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai kajian,
pertimbangan dan pengembangan kearah yang lebih baik bagi
✁ II
✂I✄J✁☎✁✄✆☎ ✝✂✁K✁
✁✞ ✂✟✠✡☛ ☞☛✠✆✌ ✠✌✍ ✟✎ ✟☛ ✠✂✌ ✏✑☛ ✒ ☞✍ ☞
Penelitian ini didasarkan pada dua penelitian terdahulu yaitu pertama
oleh Nur Ely Yanti (2007) dengan judul Pembentukan Portofolio Optimal
dengan Menggunakan Model Indeks Tunggal (Pada Saham Jakarta Islamic
Index (JII) yang Tercatat di Bursa Efek Jakarta).
Berdasarkan penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat 13
saham yang dapat dikategorikan ke dalam portofolio optimal. Saham tersebut
disertai proporsi dananya pada periode pertama adalah UNSP 9,70, BLTA
17,4%, AALI 30,30, INDF 4,66%, LSIP 3,06, 2,10%, PLAS 27,24%, INCO
2,36%, UNTR 1,61%, PGAS 1,12%, SMRA 0,22%, BNBR 0,175 dan KIJA
0,04%. Periode kedua terdapat 9 saham yang tergolong portofolio optimal,
berikut nilai proporsi dananya BUMI 18,98%, INTP 33,49%, ISAT 16,58,
CTRA 8,33%, ASII 6,05%, ADHI 4,37%, KIJA 5,38%, UNVR 3,05% dan
TLKM 3,75%.
Landasan penelitian terdahulu yang kedua adalah penelitian yang
dilakukan oleh Fitra Almunawir (2012) dengan judul Pembentukan
Portofolio Optimal pada Indeks LQ-45 yang Tercatat di Bursa Efek
Indonesia .
Kesimpulan dari penelitian ini adalah saham saham yang terbentuk
yaitu pada semester I SMGR sebesar 65,55%, UNSP sebesar 7,98%, LSIP
sebesar -3,21%, ENRG sebesar 18,94%, INCO sebesar -6,87%, UNTR
sebesar 8,86%, GGRM sebesar 8,62% dan ELTY sebesar 3,13%. Pada
semester II adalah UNVR sebesar 97,72% dan BBTN sebesar 2,28%. Tingkat
pengembalian dari portofolio optimal yang terbentuk pada semester I adalah
7,07% dan semester II adalah 5,58% dengan tingkat risiko pada semester I
sebesar 0,11% dan semester II sebesar 5,06%.
Pemilihan tinjauan penelitian terdahulu diatas dilatarbelakangi oleh
beberapa hal, antara lain karena beberapa persamaan maupun perbedaan yang
akan peneliti uraikan dalam kalimat selanjutnya. Persamaan penelitian
sekarang dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Nur Ely Yanti
(2007) dan Fitra Almunawir (2012) adalah menggunakan model indeks
tunggal dalam menentukan portofolio optimalnya. Perbedaan penelitian
sekarang dengan dua penelitian terdahulu adalah sebagai berikut:
1. Objek penelitian yang digunakan, peneliti sekarang menggunakan saham
indeks SRI-KEHATI dan peneliti terdahulu yang dilakukan oleh Nur Ely
Yanti (2007) menggunakan saham indeks JII dan Fitra Almunawir (2012)
menggunakan saham indeks LQ-45.
2. Periode penilitian sekarang adalah November 2011 sampai Oktober 2012,
sedangkan dua penelitian sebelumnya adalah Nur Ely Yanti (2007) pada
periode penelitian Januari sampai Desember 2006 dan Fitra Almunawir
✓✔ ✕ ✖✗✘✙ ✚✙✗✕ ✛✜✢ ✖
✣✔ ✤✢ ✜✥✛✥✦✛✧✚★✚✥✙✗ I✗vestasi
Proses keputusan investasi merupakan proses keputusan yang
berkesinambungan (✩ ✪ ✫✩ ✬✪ ✫ ✭ ✮✩ ✯✰✱✱). Proses keputusan investasi terdiri dari lima tahap keputusan yang berjalan terus-menerus sampai tercapai
keputusan investasi terbaik (Eduardus, 2001:8). Tahap-tahap keputusan
investasi tersebut meliputi hal-hal berikut:
a. Penentuan tujuan investasi
Tahap pertama dalam proses keputusan investasi adalah menentukan
tujuan investasi yang akan dilakukan. Tujuan investasi masing-masing
investor bisa berbeda-beda tergantung pada investor investor yang
membuat keputusan tersebut.
b. Penentuan kebijakan investasi
Tahap kedua ini merupakan tahap penentuan kebijakan untuk
memenuhi tujuan investasi yang telah ditetapkan. Tahap ini dimulai
dengan penentuan keputusan alokasi aset (✲✱ ✱ ✰✳ ✲ ✴✴✩✯✲ ✳ ✬✩ ✪ ✵✰✯ ✬✱ ✬✩ ✪). Keputusan ini menyangkut pendistribusian dana yang dimiliki pada
berbagai aset yang tersedia (saham, obligasi, ✮✰✲ ✴ ✰✱ ✳✲ ✳✰, ataupun sekuritas luar negeri).
c. Pemilihan strategi portofolio
Terdapat dua strategi portofolio yang bisa dipilih, yaitu strategi
portofolio aktif dan strategi portofolio pasif. Strategi portofolio aktif
teknik-teknik peramalan secara aktif untuk mencari kombinasi portofolio
yang lebih baik. Strategi portofolio pasif meliputi aktivitas investasi
pada portofolio yang seiring dengan kinerja indeks pasar.
d. Pemilihan aset
Setelah strategi portofolio ditentukan, tahap selanjutnya adalah
pemilihan aset-aset yang akan dimasukkan dalam portofolio. Tahap
ini memerlukan pengevaluasian setiap sekuritas yang ingin
dimasukkan dalam portofolio. Tujuan dari tahap ini adalah untuk
mencari kombinasi portofolio yang efisien, yaitu portofolio yang
menawarkan ✶ ✷✸✹✶ ✺ diharapkan yang tertinggi dengan tingkat risiko
tertentu atau sebaliknya menawarkan ✶ ✷✸✹✶ ✺ diharapkan yang tertentu
dengan tingkat risiko terendah.
e. Pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio
Tahap ini merupakan tahap paling akhir dari proses keputusan
investasi. Meskipun demikian, adalah suatu kesalahan jika dikatakan
tahap ini adalah tahap yang terakhir karena proses keputusan investasi
adalah proses keputusan yang berkesinambungan dan terus-menerus.
Tahap pengukuran dan evaluasi ini meliputi pengukuran kinerja
portofolio dan perbandingan hasil pengukuran hasil tersebut dengan
kinerja portofolio lainnya melalui proses ✻ ✷✺✼✽ ✾✿✶ ❀❁✺❂ ❃ Proses
✻✷✺✼✽✾✿✶ ❀❁✺❂ ini biasanya dilakukan terhadap indeks portofolio
pasar, untuk mengetahui seberapa baik kinerja portofolio yang telah
2. Portofolio
Teori portofolio menunjukkan bahwa proses pemilihan investasi
adalah tidak hanya sekedar penentuan dan penjumlahan setiap
karakteristik sekuritas pembentuk portofolio (Sartono, 2001:160).
Investor harus memahami benar hubungan antar sekuritas pembentuk
portofolio yang mudah dipahami tetapi sulit untuk diukur.
Portofolio dimaksudkan untuk mengurangi risiko yang dihadapi oleh
para investor, kegiatan portofolio tersebut dapat dilakukan dengan
melakukan kegiatan investasi dalam berbagai jenis kegiatan investasi. Hal
tersebut bertujuan untuk memilih kombinasi yang tepat dari investasi
yang dimilikinya. Pemilihan portofolio dari sekian banyak aset tersebut,
juga bertujuan untuk memaksimalkan ❄ ❅❆❇❄ ❈ yang diharapkan pada
tingkat risiko tertentu yang bersedia ditanggung investor
3. ❉ ❊❋●❍ ■dan Resiko Portofolio
❏❅❆❇❄ ❈realisasi portofolio(❑▲❄ ❆▼▲ ◆❖▲❄ ❅P ◆❖zed return)adalah rata-rata tertimbang dari return- return realisasi tiap-tiap sekuritas tunggal di
dalam portofolio. Secara matematis, return realisasi portofolio dapat
ditulis sebagai berikut (Jogianto, 2010:253):
Rp = ( . )
Keterangan:
Rp =Returnrealisasi portofolio
= Porsi dari sekuritas i terhadap seluruh sekuritas di portofolio
= jumlah dari sekuritas tunggal
Sedangkan return ekspektasi portofolio (portfolio expected return)
merupakan rata-rata tertimbang dari return-return ekspektasi
masing-masing sekuritas tunggal didalam portofolio. Return ekspektasi
portofolio dapat dinyatakan secara matematis sebagai berikut (Jogianto,
2010:254) :
E R = (w . E(R ))
Keterangan:
E R =Returnekspektasi dari portofolio
w = Porsi dari sekuritas i terhadap seluruh sekuritas di portofolio
E(R ) =returnekspektasi dari sekuritas ke i
n = Jumlah dari sekuritas tunggal.
Tidak seperti halnya return portofolio yang merupakan rata-rata
tertimbang dari seluruh return sekuritas tunggal, risiko portofolio
(portfolio risk) tidak merupakan rata-rata tertimbang dari seluruh risiko
sekuritas tunggal. Risiko portfolio mungkin dapat lebih kecil dari risiko
rata-rata tertimbang masing-masing sekuritas tunggal.
Konsep dari risiko portofolio pertama kali diperkenalkan secara
formal oleh Harry M. Markowitz di tahun 1950-an. Dia menunjukkan
bahwa secara umum risiko mungkin dapat dikurangi dengan
menggabungkan beberapa sekuritas tunggal ke dalam bentuk portofolio.
ialah return untuk masing-masing sekuritas tidak berkorelasi secara
positif dan sempurna (Jogianto, 2010:254).
4. Model Indeks Tunggal
William Sharpe (1963) yang dikutip dalam (Jogianto, 2010:339)
mengembangkan model yang disebut dengan model indeks tunggal
(single-index model). Model ini dapat digunakan untuk menyederhanakan
perhitungan di model Markowitz dengan menyediakan
parameter-parameter input yang dibutuhkan didalam perhitungan Markowitz. Model
indeks tunggal disamping itu dapat juga digunakan untuk menghitung
returnekspektasi dan risiko portofolio.
Model indeks tunggal didasarkan pada pengamatan bahwa harga dari
suatu sekuritas berfluktuasi searah dengan indeks harga pasar. Secara
khusus dapat diamati bahwa kebanyakkan saham cenderung mengalami
kenaikan harga jika indeks harga saham turun, kebanyakan saham
mengalami penurunan harga. Hal ini menyarankan bahwa return- return
dari sekuritas mungkin berkorelasi karena adanya reaksi umum (common
response) terhadap perubahan-perubahan nilai pasar. Return dari suatu
sekuritas dan return dari indeks pasar yang umum dapat dituliskan
sebagai hubungan (Jogianto, 2010: 340):
R = a + × R
Keterangan:
ai =suatu variabel acak yang menunjukkan komponen dari return
sekuritas ke I yang independen terhadap kinerja pasar,
i = koefisien yang mengukur perubahan Riakibat dari perubahan RM,
RM = tingkat return dari indeks pasar, yang juga merupakan suatu
variabel acak.
Variabel ai merupakan komponen return yang tidak tergantung dari
return pasar. Variabel ai dapat dipecah menjadi nilai yang diekspektasi
(ecpected value) i dan kesalahan residu (residual error) ei sebagai
berikut:
a = + e
Persamaan di atas tersebut disubstitusikan ke persamaan R1 maka
akan didapatkan persamaan model indeks tunggal sebagai berikut:
R = + e + × R
Pemilihan dari indeks pasar tidak tergantung dari suatu teori tetapi
lebih tergantung dari hasil empirisnya. Indeks pasar yang dapat dipilih
untuk pasar BEI misalnya adalah IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan)
atau indeks untuk saham-saham yang aktif saja. IHSG, digunakan
sebagai indeks pasar, maka return pasar untuk waktu ke-t dapat dihitung
sebesar (Jogianto, 2010:340):
. =
Model indeks tunggal membagi return dari suatu sekuritas ke dalam
a. Komponen return yang unik diwakili oleh i (hanya berhubungan
dengan peristiwa mikro) yang independen terhadap return pasar.
b. Komponen return yang berhubungan dengan return pasar yang
diwakili oleh i.RM.
Bagian return yang berhubungan dengan return pasar ditunjukkan
oleh iyang merupakan sensitivitasreturnsuatu sekuritas terhadap return
dari pasar. Secara konsensus, return pasar mempunyai i bernilai 1.
Suatu sekuritas yang mempunyai ibernilai 1.5 misalnya mempunyai arti
bahwa perubahan return pasar sebesat 1% akan mengakibatkan
perubahan return dari sekuritas tersebut dengan arah yang sama sebesar
1.5%.
Model indeks tunggal dapat juga dinyatakan dalam bentuk return
ekspektasi (expected return). Return ekspektasi dari model ini dapat
diderivasi dari model indeks tunggal sebagai berikut (Jogianto,
2010:342):
( ) = ( + . R + e )
Atau
( ) = E( ) + E( . R ) + (e )
Tidak seperti halnya return portofolio yang merupakan rata-rata
tertimbang dari seluruh return sekuritas tunggal, risiko portofolio
(portofolio risk) tidak merupakan rata-rata tertimbang dari seluruh risiko
sekuritas tunggal. Risiko portofolio mungkin dapat lebih kecil dari risiko
bahwa secara umum risiko mungkin dapat dikurangi dengan
menggabungkan beberapa sekuritas tunggal ke dalam bentuk portofolio.
Persyaratan utama untuk dapat mengurangi risiko di dalam
portofolio ialah return untuk masing-masing sekuritas tidak berkolerasi
secara positif dan sempurna. Return dan risiko mempunyai hubungan
yang positif, semakin besar risiko yang ditanggung maka semakin besar
return yang harus dikompensasikan. Risiko dari investasi juga perlu
dipertimbangkan, oleh karenanya return dan risiko merupakan dua hal
yang tidak terpisah karena pertimbangan suatu investasi merupakan
trade-offdari kedua faktor ini.
5. Analisis Portofolio Menggunakan Model Indeks Tunggal
Selain hasil dari model indeks tunggal dapat digunakan sebagai input
analisis portofolio, model indeks tunggal dapat juga digunakan secara
langsung untuk analisis portofolio. Analisis portofolio menyangkut
perhitunganreturnekspektasi portofolio dan risiko portofolio.
Return ekspektasi dari suatu portofolio selalu merupakan rata-rata
tertimbang dari return ekpektasi individual sekuritas (Jogianto, 2010:
356):
E R = (w . E(R ))
Dengan mensubtitusikan E( ) menggunakan nilai di persamaan
sebelumnya,returnekspektasi portofolio menjadi:
Menurut Jogianto (2010:356) model indeks tunggal mempunyai
beberapa karakteristik sebagai berikut ini.
a. Beta dari portofolio ( ) merupakan rata-rata tertimbang dari Beta
masing-masing sekuritas ( ). Beta diartikan sebagai pengukur risiko
sistematik dari suatu sekuritas atau portofolio relatif terhadap pasar.
Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut:
= .
b. Alpha dari portofolio ( ) juga merupakan rata-rata tertimbang dari
Alpha tiap-tiap sekuritas ( ). :
= .
Sehingga persamaan E(Rp) dapat ditulis sebagai berikut:
= + × R
Risiko portofolio secara umum perhitungan varian dari sekuritas
umum adalah:
Varian dari portofolio adalah sebesar:
= w . × + w .
Menggunakan karakteristik beta didapatkan harga varian dari
portofolio sebagai berikut:
= × + w .
Model indeks tunggal, perhitungan risiko portofolio hanya
sekuritas ke-i sebanyak n-buah, ei juga untuk masing-masing sekuritas
ke-i sebanyak n buah dan sebuah varian return dari market indeks ( M2).
Sebagai contoh untuk 200 aktiva jika digunakan models indeks tunggal
untuk menghitung risiko portofolio hanya dibutuhkan perhitungan
sebanyak (2 x 200) + 1 = 401 perhitungan saja.
6. Portofolio Optimal berdasarkan Model Indeks Tunggal
Perhitungan untuk menentukan portofolio optimal sangat mudah
apabila hanya didasarkan pada sebuah angka yang dapat menentukan
suatu sekuritas ke dalam portofolio optimal tersebut. Angka tersebut
adalah rasio antara excess return dengan beta (Jogiyanto, 2010:362).
Excess return merupakan selisih return ekspektasi dengan return aktiva
bebas risiko. Excess return to beta berarti mengukur kelebihan return
relatif terhadap satu unit risiko yang tidak dapat dideversivikasi yang
diukur dengan beta. Rasio ERB ini juga menunjukkan hubungan antara
dua faktor penentu investasi yaitu return dan risiko.
Portofolio optimal berisi aktiva-aktiva yang mempunyai rasio ERB
tinggi. Aktiva-aktiva dengan rasio ERB yang rendah tidak akan
dimasukkan keadalam portofolio optimal dan diperlukan cut-off-point
yang menentukan batas nilai ERB yang dikatakan tinggi. Portofolio
dengan metode indeks tunggal dapat dilakukan dengan membandingkan
antara excess return to beta (ERB) yang merupakan kelebihan
pengembalian atas tingkat keuntungan bebas risiko pada aset lain dengan
dengan sensitivitas saham individu terhadap varian error saham. Saham
yang memiliki excess return to beta lebih besar dari cut-off-rate
dijadikan portofolio, sebaliknya jika excess return to beta lebih kecil dari
cut-off-ratetidak diikutkan dalam portofolio.
7. Proporsi Dana Berdasarkan Analisis Portofolio
Tahap akhir yang perlu dilakukan oleh manajer investasi atau
investor adalah melakukan penilaian terhadap kinerja portofolio yang
telah dibentuk sebelumnya. Tujuannya, yaitu untuk mengetahui dan
menganalisis apakah portofolio yang telah dibentuk dapat meningkatkan
kemungkinan tercapainya tujuan investasi. Analisis portofolio dapat
mengetahui portofolio mana yang memiliki kinerja yang lebih baik jika
ditinjau dari risiko dan return masing-masing portofolio. Tingkat
pengembalian merupakan faktor terpenting dalam pengukuran kinerja.
Tingkat risiko yang akan diterima investor juga perlu diperhitungkan
dalam pengukuran kinerja portofolio.
Analisis dan estimasi terhadap pengembalian disyaratkan merupakan
penjumlahan dari pengembalian suatu investasi alternatif ditambah
pengaruh perilaku tingkat pengembalian pasar setiap saat. Hal tersebut
menunjukkan pengembalian merupakan fungsi dari berbagai faktor.
Pertama, berbagai macam tingkat pengembalian yang tersedia untuk
investasi alternatif pada waktu terhenti. Kedua, tingkat pengembalian
perbedaan antara tingkat pengembalian yang tersedia pada asset yang
berbeda setiap saat (Yuliana, 2010:112).
Tingkat pengembalian alternatif yang mudah dan sebagai patokan
dalam penentuan tingkat pengembalian diisyaratkan adalah tingkat
pengembalian bebas risiko (risk-free rate). Tingkat bunga bebas risiko
dibagi menjadi dua konsep, yaitu tingkat pengembalian bebas risiko riil
(the riil risk-free rate) adalah tingkat bunga dasar, asumsi tidak ada inflasi
dan tidak ada ketidakpastian (uncertainty) tentang arus kas di masa
mendatang. Tingkat pengembalian bebas risiko nominal (the nominal
risk-free rate) adalah tingkat bunga nominal ditentukan tidak hanya oleh
tingkat bunga riil,tetapi juga oleh faktor-faktor yang mempengaruhi
tingkat bunga nominal yang berlaku di pasar (Warsono, 2002:115).
8. Kerangka Pikir
Kerangka pikir penelitian dibawah ini dibuat untuk memberikan
gambaran penelitian yang akan dilakukan yaitu tentang pembentukan
portofolio optimal terhadap investasi yang dilakukan oleh perusahaan
pada Indeks SRI-KEHATI. Penelitian yang dilakukan menggunakan
model indeks tunggal ini memiliki karakteristik tertentu yaitu jika nilai
E(Ri) > 0, maka saham tersebut akan diterima, namun jika E(Ri) < 0
maka saham tersebut akan ditolak dan tidak akan dimasukkan kedalam
Gambar 2.1 Bagan Pembentukan Portofolio Optimal
Saham-saham yang memenuhi kriteria E(Ri)>0, selanjutnya
dilakukan perngujian kembali. Saham yang memiliki nilai ERBi<Ci,
akan ditolak dan tidak dapat dikategorikan ke dalam portofolio saham
yang optimal, karena saham yang masuk ke dalam portofolio yang
optimal adalah saham yang memiliki nilai ERBi>Ci.Selanjutnya, setelah
diketahui saham yang termasuk kedalam portofolio yang optimal dan
proporsi saham yang diinvestasikan maka akan diketahui juga tingkat
pengembalian dan tingkat risiko pada saham Indeks SRI-KEHATI.
Tidak
Di Tolak -Saham-saham Indeks