• Tidak ada hasil yang ditemukan

TERPAAN PESAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPERCAYAAN KONSUMEN (Studi Pada Pengunjung Repoeblik Telo Pasuruan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TERPAAN PESAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPERCAYAAN KONSUMEN (Studi Pada Pengunjung Repoeblik Telo Pasuruan)"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

TER PAAN PESAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPERCAYAAN KONSUMEN

(Studi Pada Pengunjung Repoeblik Telo Pasuruan)

Diajukan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Muhammadiyah Malang

sebagai Persyaratan untuk mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

Oleh:

Noer Fitriani 201010040311102

Dosen Pembimbing:

Jamroji, M.Comm Dr. Asep Nurjaman, M.Si

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL D AN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGAN TAR Bismillahirrohmanirrohiim

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, dan ridho-Nya penyusunan skripsi dengan judul “Terpaan Pesan Komunikasi Pemasaran terhadap Kepercayaan Konsumen Repoeblik Telo Pasuruan (Studi Pada Pengunjung Repoeblik Telo Pasuruan)” dapat selesai dengan baik.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis berupaya semaksimal mungkin agar dapat memenuhi harapan semua pihak, namun penulis menyadari tentunya masih banyak kekurangan yang terdapat dalam penelitian ini. Yang dikarenakan

keterbatasan kemampuan penulis.

Dalam kesempatan ini pula, penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya atas bantuan, motivasi, didikan, dan bimbingan yang diberikan kepada penulis selama ini kepada :

1. Abah (Alm) ku tersayang yang menjadi semangat dalam melanjutkan kuliahku.

2. Ibu ku tercinta yang memberikan dukungannya, cinta kasihnya, yang tidak bisa diganti dengan apapun.

3. Bapak Jamroji, M.Comm selaku pembimbing I yang memberikan bantuan dan arahan selama proses mengerjakan skripsi.

4. Bapak Dr. Asep Nurjaman, M.Si selaku pembimbing II yang memberikan bantuan dan arahan selama proses mengerjakan skripsi.

5. Sofi Setyawan, suami, sahabat, dan teman yang selalu memberikan cinta kasihnya dan kesabaran selama ini.

6. Shafiya Naura, putriku tersayang yang menjadi motivasi ku dalam menyelesaikan sripsi ini.

7. Teman-teman dan sahabat terbaik ku Visca,Elok, Ovy, dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan sehingga penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

(6)

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAKSI DAFTAR ISI DAFTAR TABEL KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………... 1

B. Rumusan Masalah ………. 8

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ……….. 8

C.1 Tujuan Penelitian ……… 8

C.2 Kegunaan Penelitian ……….….. 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Komunikasi A.1 Pengertian Komunikasi ………..10

A.2 Jenis-jenis Komunikasi ……….……….10

B. Komunikasi Pemasaran B.1 Pengertian Komunikasi Pemasaran ………....13

B.2 Tujuan Komunikasi Pemasaran ……….…….15

B.3 Terpaan Pesan Komunikasi Pemasaran .………. ...15

C. Kepercayaan Konsumen ……….……….. …16

C.1 Pengertian Kepercayaan Konsumen ……….. ……16

C.2 Dimensi Kepercayaan Konsumen ………...19

C.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Kepercayaan Konsumen 23 D. Hubungan Terpaan Pesan Komunikasi Pemasaran dengan Kepercayaan Konsumen ………..……….24

E. Teori Efek Kuat ……….………25

F. Definisi Konseptual ………...26

(7)

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ………..28

B. Waktu dan Tempat Penelitian ………...28

C. Populasi dan Sampel ……….28

D. Teknik Pengumpulan Data ………... 29

E. Teknik Analisis Data ……….…30

1. Uji Validitas ……….….30

2. Uji Reliabilitas ……….….30

3. Analisis Regresi Linier Sederhana ………31

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan Data A.1 Profil Responden ………33

A.2 Data Variabel Terpaan Pesan Komunikasi Pemasaran …..35

A.3 Data Variabel Kepercayaan Konsumen ……….44

B. Hasil Analisis Data B.1 Hasil Uji Validitas ………51

B.2 Hasil Uji Reliabilitas ………53

B.3 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana ……….54

B.4 Pengujian Hipotesis ……….56

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ………..57

B. Saran 1. Saran Akademis ………...58

2. Saran Praktis ………59

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kuesioner Penelitian

2. Skoring Data Terpaan Pesan Komunikasi Pemasaran dan Kepercayaan Konsumen

3. Distribusi Frekuensi Terpaan Pesan Komunikasi Pemasaran(X) dan Kepercayaan Konsumen(Y)

4. Hasil Uji Validitas Terpaan Pesan Komunikasi Pemasaran(X) dan Kepercayaan Konsumen(Y)

5. Hasil Uji Reliabilitas Terpaan Pesan Komunikasi Pemasaran(X) dan Kepercayaan Konsumen(Y)

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Ariani, W. 2009. Manajemen Operasi Jasa. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Cloud, H. 2007. Integritas: Keberanian Memenuhi Tuntutan Kenyataan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Cummins, J. 2010. Promosi Penjualan. Tangerang: Binarupa Aksara.

Danesh, S.N., Nasab, S.A. & Ling, K.C. 2012. The Study of Customer Satisfaction, Customer Trust and Switching Barriers on Customer Retention in Malaysia Hypermarkets. International Journal of business and Management, 7(7), 141-150.

Effendy, O.U. 2009. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Ferrinadewi, E. 2005. Pengaruh Tipe Keterlibatan Konsumen Terhadap Kepercayaan Merek dan Dampaknya Pada Keputusan Pembelian. Modus, Vol. 17, No. 1.

Gea, A.A. 2006. Integritas Diri: Keunggulan Pribadi Tangguh. Character Building Journal, 3(1), Juli 2006, 16-26.

Gea, A.A. 2014. Integritas Personal dan Kepemimpinan Etis. Humaniora, 5(2), Oktober 2014, 950-959.

Ghozali, I. 2007. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hamidi. 2007. Metode Penelitian dan Teori Komunikasi. Malang: UMM Press.

Han, H., & Ryu, K. 2009. The Roles of The Physical Environment, Price Perception and Customer Satisfaction in Determining Customer Loyalty in The Restaurant Industry. Journal of Hospitality & Tourism Research, 33(4), 487-510.

(10)

Ishak, A., & Luthfi, Z. 2011. Pengaruh Kepuasan dan Kepercayaan Konsumen Terhadap Loyalitas: Studi Tentang Peran Mediasi Switching Costs. Jurnal Siasat Bisnis, 15(1).

Jefkins, F. 2008. Periklanan. Jakarta: Erlangga.

Kennedy, J.E., & Soemanagara, R.D. 2006. Marketing Communication: Taktik dan Strategi. Jakarta: Bhuana Ilmu Komputer.

Kotler, P., & Keller, K.L. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Lee, M., & Johnson, C. 2007. Prinsip-Prinsip Pokok Periklanan Dalam Perspektif Global. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Lovelock, C., & Wirtz, J. 2005. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Indeks.

Lupiyoadi, R. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat.

Lupiyoadi, R. 2013. Manajemen Pemasaran Jasa Berbasis Kompetensi. Jakarta: Salemba. Empat.

Mayer, R.C., Davis, J. H., & Schoorman, F. D., 1995. An Integratif Model of Organizational Trust. Academy of Management Review, 30(3), 709-734.

McQuail, D. 1994. Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga.

Mix. 2007.Majalah Mix. 10/IV/23 Oktober – 20 November 2007.

Mowen, J.C., & Minor, M. 2002. Perilaku Konsumen. Jakarta: Erlangga.

Prasetijo, R. 2004. Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Andi.

Prisgunanto, I. 2006. Komunikasi Pemasaran: Strategi dan Taktik. Bogor: Ghalia Indonesia.

Priyatno, D. 2012. Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20. Yogyakarta: Andi.

Purba, A., dkk. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. Medan: Pustaka Bangsa Press.

(11)

Rukmorini, R. 3 Agustus 2011. Selamat Datang di Repoeblik Telo, http://lipsus.kompas.com/fokenara/read/2011/08/03/08482724/Selamat.Da tang.di.Repoeblik.Telo., diakses tanggal 17 Mei 2015.

Sendjaja, S.D. 1999. Pengantar Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka.

Shamdasani, P.N., & Balakrishnan, A. 2000. Determinants of Relationship Quality and Loyalty in Personalized Services. Asia Pacific Journal of Management, 17, 399-22.

Shimp, T.A. 2003. Periklanan, Promosi dan Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Erlangga.

Soehoet, A.M.H. 2012. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Prenhalindo.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung: Alfabeta.

Suharso dan Retnoningsih, A. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sulaksana, U. 2005. Intergrated Marketing Commmunications: Teks dan Kasus. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sunyoto, H. 2004. Jaminan Kualitas Konsumen. Yogyakarta: Liberty.

Sutisna. 2003. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tjiptono, F. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi.

Tjiptono, F., & Chandra, G. 2005. Service, Quality, Satisfaction. Yogyakarta: Andi Offset.

(12)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Telo atau ubi jalar bisa dihidangkan sebagai pizza, burger, bakpao sampai

es krim. Itulah suguhan dari pusat oleh-oleh Terminal Agribisnis Sentra

Pengembangan Agribisnis Terpadu di Kecamatan Purwodadi, Kabupaten

Pasuruan, Jawa Timur. "Repoeblik Telo". Tulisan itu terbaca pada kaus yang

dijual sebagai suvenir di Terminal Agribisnis Sentra Pengembangan Agribisnis

Terpadu (SPAT), yang berlokasi di Jalan Raya Purwodadi, Kecamatan

Purwodadi, Pasuruan. Selama sekian lama, ubi jalar (Ipomoea batatas L.) hanya

dikenal sebagai makanan khas pedesaan yang diolah secara konvensional dengan

digoreng atau direbus. Namun, di Terminal Agribisnis, ubi jalar seperti telah

meninggalkan identitas ndeso-nya (Rukmorini, 3 Agustus 2011).

Orang bahkan bisa melupakan bentuk asli ubi jalar karena jenis

umbi-umbian ini telah berubah ”wujud” menjadi bakpia, pizza, mi, es krim, dan

brownies. Komponen dasar untuk membuat bakpao telo sebenarnya tidak berbeda

dengan bakpao biasa, yaitu terdiri dari tepung terigu, ragi, mentega, susu, dan

telur. Sesuai dengan namanya, ditambahkan lagi ubi jalar atau telo yang bisa juga

digantikan dengan tepung ubi jalar. Sesudah diberi isi, bakpao dikukus dan bisa

dinikmati setelah matang. Begitu bakpao dibelah dengan tangan, aroma ubi jalar

pun segera mengundang selera. Uniknya, jika menggunakan ubi ungu, bakpao

(13)

2 bahan baku memang terbagi menjadi dua macam, yaitu ubi kuning dan ungu.

Untuk lebih menonjolkan identitas ubinya, sebagian olahan telo tetap dibiarkan

dengan warna aslinya. Olahan bolu kukus, es krim, dan bakpao bahkan tampil

dengan warna ungu yang mencolok. Ini bahkan sesuai dengan tren warna ungu

dalam busana saat ini (Rukmorini, 3 Agustus 2011).

Hasil observasi peneliti di lapangan menemukan bahwa Repoeblik Telo

tidak hanya merupakan pusat oleh-oleh saja, tetapi juga ada cafe-nya. Meski tidak

terlalu luas, tetapi cukup nyaman untuk nongkrong bersama teman, atau

beristirahat bersama keluarga jika sedang melakukan perjalanan ke Kota Malang.

Pengunjung bisa melepas lelah di sana sambil menikmati berbagai makanan

olahan dari telo, apalagi disana ada fasilitas free hotspot juga. Saat masuk ke

dalam ruangan, pengunjung langsung terfokus pada berbagai makanan yang

dipajang di situ. Uniknya semua makanan itu ternyata berasal dari bahan dasar

telo atau ubi jalar dengan penyajian yang bervariasi dan mengundang selera untuk

mencobanya. Telo yang biasanya dikenal sebagai makanan orang desa dengan

penyajian yang sangat sederhana yaitu dikukus atau digoreng, tidak tampak di

situ. Sebagai gantinya telo itu diolah menjadi beragam jenis makanan seperti:

Brownies Telo kukus, Nugget Telo, Pizza Telo, Ice Cream Telo,

Sandwich-hotdog Telo, Bakpao telo dan masih banyak lagi. Beragam jenis kue basah juga

tersedia seperti: kue donat, kue lumpur, kue mangkok dan masih banyak lagi.

Warna ungu terkesan mendominasi kue-kue tersebut, warna ungu itu identik

dengan telo berwarna ungu sehingga terlihat cantik. Selain telo ungu, yang umum

(14)

3 bisa langsung membayar di situ. Sedangkan untuk olahan telo seperti keripik telo

dan makanan kering lainnya ditempatkan tersendiri dengan kasir yang berbeda,

pengunjung bisa memilih sendiri seperti di supermarket.

Republik Telo berhasil menyulap citra telo sebagai makanan orang desa

menjadi produk-produk modern berciri khas makanan internasional dalam bentuk

bakpao, pizza, brownies, nugget, ice cream, sandwich, bahkan mie. Republik Telo

yang berdiri sejak tahun 1999 menawarkan lebih dari 50 varian produk berbahan

dasar telo atau ubi jalar, hingga saat ini sudah sangat dikenal oleh masyarakat

luas.

Lokasi penjualan Republik Telo setiap hari hari dikunjungi oleh

masyarakat dari berbagai daerah. Tidak jarang konsumen harus mengantri untuk

dapat mencicipi atau memesan produk-produk yang disediakan oleh Republik

Telo. Artinya, konsumen dari berbagai daerah rela mengantri untuk dapat

membuktikan sendiri kelezatan produk-produk berbahan baku telo yang telah

diracik baik rasa maupun kemasannya oleh Republik Telo. Kondisi ini

menunjukkan adanya suatu kepercayaan dari konsumen terhadap Republik Telo

dan produk-produk yang ditawarkan.

Kepercayaan konsumen menurut Moorman et. al., (dalam Ishak & Luthfi,

2011:59) merupakan kesediaan untuk bergantung kepada pihak lain yang telah

dipercaya. Kepercayaan menurut Balester et. al. (dalam Ferrinadewi, 2005:1)

adalah variabel kunci dalam mengembangkan keinginan konsumen akan produk

yang tahan lama (durable) untuk mempertahankan hubungan jangka panjang,

(15)

4 Hal ini bertujuan untuk mendapatkan kepercayaan dari konsumen pada produk

perusahaan. Berdasarkan pendapat tersebut konsumen perlu mengalami sendiri

dalam proses pertukaran sehingga dapat terbentuk rasa percaya terhadap merek

dalam benak konsumen yang didefinisikan sebagai keterlibatan. Melalui

keterlibatan konsumen ini akan tercipta pengalaman yang menjadi awal

terbentuknya kepercayaan.

Kepercayaan konsumen tidak muncul begitu saja, melainkan terbentuk

dari berbagai faktor. Salah satunya adalah adanya program komunikasi pemasaran

terpadu yang dilakukan oleh Repoeblik Telo sejak tahun 2012. Repoeblik Telo

berupaya memasarkan produk-produknya melalui bauran komunikasi pemasaran

yang terintegrasi atau terpadu. Menurut Prisgunanto (2006:27) bauran komunikasi

pemasaran terpadu telah dikembangkan dan terdiri atas sarana-sarana komunikasi

seperti berikut ini: sales force (personal selling), periklanan, promosi penjualan,

penjualan langsung (data base marketing), public relations, sponsorship, eksibisi,

corporate identity, packaging (pengemasan), point of sale, merchandising, word

of mouth (komunikasi dari mulut ke mulut), internet dan media baru.

Melalui berbagai sarana komunikasi pemasaran terpadu, Repoeblik Telo

dapat menyampaikan pesan komunikasi pemasaran kepada masyarakat konsumen.

Masyarakat yang diterpa oleh pesan komunikasi pemasaran tersebut dapat tertarik

dan percaya sehingga akan datang berkunjung ke lokasi Repoeblik Telo untuk

memastikan kepercayaan tersebut. Oleh karena itu, terpaan pesan komunikasi

pemasaran terpadu yang dilakukan oleh Repoeblik Telo dapat mempengaruhi

(16)

5 Komunikasi pemasaran terpadu adalah suatu proses pengembangan dan

implementasi berbagai bentuk program komunikasi persuasif kepada pelanggan

dan calon pelanggan secara berkelanjutan. Tujuan Komunikasi pemasaran terpadu

tersebut adalah mempengaruhi atau memberikan efek langsung kepada perilaku

khalayak sasaran yang dimilikinya. Komunikasi pemasaran terpadu menganggap

jalur yang potensial untuk menyampaikan pesan di masa mendatang adalah

seluruh sumber yang dapat menghubungkan pelanggan atau calon pelanggan

dengan produk atau jasa dari suatu merek atau perusahaan. Komunikasi

pemasaran terpadu juga menggunakan semua bentuk komunikasi yang relevan

serta yang dapat diterima oleh pelanggan dan calon pelanggan. Dengan kata lain,

proses komunikasi pemasaran terpadu berawal dari pelanggan atau calon

pelanggan, kemudian berbalik kepada perusahaan untuk menentukan dan

mendefinisikan bentuk dan metode yang perlu dikembangkan bagi program

komunikasi yang persuasif (Shimp, 2000:24).

Ada berbagai alasan yang mendasari sebuah perusahaan baik jasa maupun

produk memilih komunikasi pemasaran terpadu sebagai strategi komunikasi

pemasaran, yaitu adanya banjir informasi yang cenderung memanjakan

konsumen, adanya liberalisasi perdagangan yang membuka sekat-sekat usaha

yang selama ini menjadi usaha domestik, adanya komoditasi produk yang

semakin cepat sebagai dampak inovasi dan persaingan yang semakin intensif,

berbagai media yang telah berhasil merebut kepercayaan publik sebagai sumber

fakta dan kebenaran sehingga memiliki pengaruh besar terhadap hidup matinya

(17)

6 menjadi overload dan makin tidak efektif karena konsumen cenderung menurun

kemampuannya mengingat pesan yang telah dilihat dan didengar (Sulaksana,

2005:29).

Komunikasi pemasaran terpadu merupakan suatu keterpaduan dari

komunikasi pemasaran yang erat kaitannya dengan komunikasi. Keberhasilan

suatu daerah dalam memasarkan keunggulan dan potensi di daerahnya tergantung

dari cara penyampaian pesan-pesan kepada masyarakat, tanpa adanya komunikasi,

maka masyarakat tidak dapat mengetahui dan mengenal produk yang ditawarkan

oleh suatu daerah. Agar tujuan komunikasi tersebut dapat tersampaikan dengan

baik pada masyarakat, diperlukan pesan yang tepat sasaran dan mudah diterima

oleh masyarakat. Dengan diterapkannya komunikasi pemasaran terpadu di

Repoeblik Telo maka masyarakat dari berbagai daerah dapat mengetahui

keberadaan Repoeblik Telo beserta produk-produk uniknya dan dapat

meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap perusahaan dan produk-produk

yang ditawarkan.

Dari hasil pengamatan peneliti, Repoeblik Telo melaksanakan komunikasi

pemasaran terpadu setidaknya dalam 6 (enam) sarana komunikasi, yakni

periklanan, promosi penjualan, eksibisi, corporate identity, word of mouth

(komunikasi dari mulut ke mulut), internet dan media baru. Dalam periklanan,

Repoeblik Telo menggunakan media cetak dalam bentuk brosur yang dibagikan

dan disediakan kepada konsumen. Dalam promosi penjualan, Repoeblik Telo

menerapkan insentif berupa potongan harga khusus bagi konsumen yang membeli

(18)

7 sebagai produk unggulan daerah. Dalam corporate identity, Repoeblik Telo

menggunakan nama yang unik dan berbeda yaitu “Repoeblik Telo” yang memberi

kesan tempo dulu dan menggunakan logo dalam bentuk telo ungu yang ceria.

Dalam word of mouth, Repoeblik Telo menerima berbagai kunjungan, liputan,

dan wawancara dari berbagai media sehingga dapat memberikan informasi bagi

masyarakat yang dapat berdampak pada komunikasi dari mulut ke mulut. Dalam

internet dan media baru, Repoeblik Telo memiliki website sendiri dan memiliki

akun di media sosial seperti twitter dan facebook.

Komunikasi pemasaran kebanyakan menggunakan media komunikasi

massa untuk menjangkau masyarakat audiens di antaranya dalam bentuk

periklanan, promosi penjualan, public relations, sponsorship, pameran atau

eksibisi, corporate identity, merchandising, dan internet dan media baru. Oleh

karena itu teori komunikasi yang terkait dengan penelitian ini adalah teori efek

komunikasi massa, khususnya teori Efek Tak Terbatas (Unlimited Effect). Efek ini

muncul pada tahun 1930-1950. Unlimited effect atau dikenal juga sebagai all

powerfull effect pada komunikasi massa yang menjelaskan bahwa media massa

mempunyai pengaruh yang besar saat menerpa audience. Efek tidak terbatas ini

sangat cocok dengan konsep model peluru (bullet) atau disebut juga sebagai teori

jarum hipodermik (hypodermic needle). Berdasarkan teori peluru ini, efek tak

terbatas menggambarkan media massa ibarat peluru. Jika peluru itu ditembakkan

ke sasaran, sasaran tidak akan bisa menghindar (Nurudin, 2007:215). Sama halnya

dengan sebuah jarum suntik yang disuntikkan ke tubuh pasien. Khalayak

(19)

8 masuknya obat yang disuntikkan, yaitu pesan komunikasi. Khalayak dianggap

sebagai entitas pasif yang terbentuk akibat terpaan pesan media. Khalayak bersifat

homogen dan akan bereaksi sama terhadap pesan media (Kriyantono, 2008:205).

Teori ini mengasumsikan bahwa ada hubungan yang langsung antara isi pesan

dengan efek yang ditimbulkan, dimana penerima pesan tidak mempunyai sumber

sosial dan psikologis untuk menolak upaya persuasif yang dilakukan media massa

(Nurudin, 2007:216).

Berdasarkan uraian tersebut di atas, peneliti tertarik untuk meneliti tentang

pengaruh terpaan pesan marketing komunikasi yang telah dilakukan oleh

Repoeblik Telo terhadap kepercayaan konsumen.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka permasalahan dalam penelitian ini

yaitu: apakah terpaan pesan komunikasi pemasaran berpengaruh terhadap

kepercayaan konsumen Repoeblik Telo?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian C.1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada perumusan masalah di atas, maka tujuan dilakukannya

penelitian ini adalah: untuk mengetahui pengaruh terpaan pesan komunikasi

(20)

9 C.2. Kegunaan Penelitian

a. Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

masukan bagi pihak Repoeblik Telo dalam mengevaluasi efektivitas

pesan komunikasi pemasaran terpadu dalam mempengaruhi kepercayaan

konsumen.

b. Secara akademis hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan

referensi yang berguna bagi peneliti maupun pihak-pihak yang

berkepentingan untuk mengembangkan dan menyempurnakan lebih jauh

lagi hasil temuannya, khususnya pada bidang ilmu komunikasi

Referensi

Dokumen terkait

6. Jika 27 gram Al direaksikan dengan 24 gram S, maka berdasarkan hukum Proust, pernyataan berikut yang benar adalah.. Jika dalam senyawa kalsium oksida terdapat 4 gram Ca

Kode Etik Aparat Pengawasan Inspektorat Kabupaten Aceh Barat Daya merupakan landasan etika yang harus dipahami dan dilaksanakan oleh setiap Aparat Pengawasan dalam

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat, dan hidayah-NYA, penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan antara Terpaan Traveloka

dimaksudkan agar kaum perempuan yang terjerumus ke dalam tindakan tersebut tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi. Salah satu program pemberdayaan perempuan yang

Bab IV berfokus pada tidak adanya komitmen dari pemerintah Sri Lanka untuk menyetarakan posisi kaum perempuan agar sama dengan laki-laki terutama dalam

Dan pada pengujian sifat mekanik yang terdiri dari pengujian (stability dan drop test) memenuhi standar dimana stability.. mengalami stabil pada hari ke 6 dan

Upaya lain dalam pengaturan ukuran udang yang boleh ditangkap adalah dengan menutup musim dan daerah penangkapan, terutama pada daerah pemusatan udang jerbung yang