• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Terhadap Kualifikasi Tindak Pidana Yang Diatur Dalam Pasal 80 Ayat (1) UU No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak (Studi di POLRES Jombang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Terhadap Kualifikasi Tindak Pidana Yang Diatur Dalam Pasal 80 Ayat (1) UU No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak (Studi di POLRES Jombang)"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENULISAN HUKUM

ANALISIS TERHADAP KUALIFIKASI TINDAK PIDANA YANG DIATUR DALAM PASAL 80 AYAT (1) UU NO. 23 TAHUN 2002

TENTANG PERLINDUNGAN ANAK (Studi di POLRES Jombang)

Disusun dan diajukan untuk memenuhi slah satu syarat memperoleh gelar kesarjanaan

dalam bidang Ilmu Hukum

Oleh :

ALDI FERMANSYAH 201010110311203

FAKULTAS HUKUM

(2)

ii

LEMBAR PENGESAHAN PENULISAN HUKUM

ANALISIS TERHADAP KUALIFIKASI TINDAK PIDANA YANG DIATUR DALAM PASAL 80 AYAT (1) UU NO. 23 TAHUN 2002

TENTANG PERLINDUNGAN ANAK (Studi di POLRES Jombang)

Disusun dan diajukan Oleh :

Aldi Fermansyah Nim : 201010110311203

Telah disetujui oleh Pembimbing untuk dilakukan Ujian Penulisan Hukum

Pada tanggal : 2 Mei 2015

DOSEN PEMBIMBING

Pembimbing I Pembimbing II

Bayu Dwi Widdi Jatmiko, SH., M.Hum Mokh. Najih, SH., M.Hum

Mengetahui,

Dekan Fakultas Hukum UMM

(3)
(4)

iv

LEMBER PENGESAHAN PENULISAN HUKUM

ANALISIS TERHADAP KUALIFIKASI TINDAK PIDANA YANG DIATUR DALAM PASAL 80 AYAT (1) UU NO. 23 TAHUN 2002

TENTANG PERLINDUNGAN ANAK (Studi di POLRES Jombang)

Disusun dan diajukan Oleh :

Aldi Fermansyah Nim : 201010110311203

Telah dipertahankan di depan Majelis Penguji Ujian Penulisan Hukum Pada tanggal : 2 Mei 2015

DOSEN PEMBIMBING

Ketua Majelis, Sekertaris Majelis,

Bayu Dwi Widdi Jatmiko, SH., M.Hum Mokh. Najih, SH., M.Hum

Anggota Majelis,

Wasis Suprayitno. SH.,M.Si Nu’man Aunuh, SH., MH

Mengetahui, Dekan Fakultas Hukum

(5)
(6)

vi

SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Aldi Fermansyah

NIM : 201010110311203

Program Studi : Ilmu Hukum

Fakultas : Hukum

Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa :

1. Tugas Akhir Penulisan Hukum dengan judul “ANALISIS TERHADAP

KUALIFIKASI TINDAK PIDANA YANG DIATUR DALAM PASAL 80 AYAT (1) UU NO. 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK (Studi di POLRES Jombang)” adalah hasil karya saya, dan dalam naskah Tugas Akhir Penulisan Hukum ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah di ajukan orang lain untuk memperoleh gelar akademik disuatu perguruan tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah di tulis atau di terbitkan oleh orang lain, baik sebagian ataupun keseluruhan, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

2. Apabila ternyata di dalam Tugas Akhir Penulisan Hukum ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur PLAGIASI, saya bersedia Tugas Akhir Penulisan Hukum ini DIGUGURKAN dan GELAR AKADEMIK YANG TELAH SAYA PEROLEH DIBATALKAN, serta diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3. Tugas Akhir Penulisan Hukum ini dapat diajadikan sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS ROYALTY NON EKSKLUSIF.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Malang, 14 April 2015

Yang menyatakan,

(7)

vii Ungkapan Pribadi :

Yakin, Ikhlas, Berjuang dan Berdoa

Karena pastilah datang pelangi selepas hujan lebat.. .

Motto : Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar

(Khalifah Umar)

“Dan janganlah untuk berhenti berjuang karena takut akan kegagalan,

karena kegagalan adalah cara bagi Allah SWT mengajari kita arti

(8)

viii ABSTRAKSI

Nama : Aldi Fermansyah Nim : 201010110311203

Judul : Analisis Terhadap Kualifikasi Tindak Pidana Yang Diatur Dalam Pasal 80 Ayat (1) UU No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak (Studi di POLRES Jombang)

Pembimbing : Bayu Dwi Widdi Jatmiko., SH, M.Hum Moh. Najih., SH, M.Hum

Penelitian ditujukan untuk mengetahui dan menganalisis mengenai kualifikasi wujud tindak pidana yang diatur dalam Pasal 80 ayat (1) Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Terdapat rumusan masalah terkait penelitian ini, Bagaimanakah Penyidik Polri dalam mengkualifikasi wujud tindak pidana kekejaman, kekerasan, atau ancaman kekerasan, dan penganiayaan. Yang diatur dalam Pasal 80 ayat (1) Undang-Undang Nomor. 23 tahun 2002 tentang Perlindungn Anak, dan Apakah faktor yang menjadi dasar atau pedoman Penyidik Polri dalam mengkualifikasi wujud tindak pidana yang diatur dalam Pasal 80 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Untuk mencapai tujuan maka peneletian dilakukan dengan menggunakan pendekatan yuridis sosiologis. Sumber data primer yang diperoleh dari lapangan, sumber data sekunder diperoleh dari dokumen dan peraturan perundang-undangan. Sedangkan teknik pengumpulan datanya berupa wawancara terhadap narasumber yaitu peyidik Unit PPA Polres Jombang. Berdasarkan penelitian yang didapatkan maka dapat diketahui bahwa dalam mengkualifikasi penyidik Unit PPA Polres Jombang menyimpulkan keterangan yang diperoleh dari pelapor, korban, dan saksi tentang apa yang terjadi, selain itu juga dengan adanya hasil visum et repertum. Faktor yang menjadi dasar atau pedoman penyidik dalam melaksanakan penyidikan kasus yang terjadi seperti dalam hal kekerasan terhadap anak telah memiliki prosedur yang baku berdasarka peraturan perundang-undangan.

(9)

ix ABSTRACT

Name : Aldi Fermansyah Nim : 201010110311203

Title : Analysis of Regulated Qualifications Crime In Article 80 Paragraph (1) of Law No. 23 of 2002 on the Protection of Children (Studies in POLRES Jombang)

Supervisor : Bayu Dwi Widdi Jatmiko., SH, M.Hum Moh. Najih., SH, M.Hum

The study aimed to identify and analyze regarding the qualifications form an offense referred to in Article 80 paragraph (1) of Law No. 23 of 2002 on the Protection of Children. There is a related problem formulation of this research, qualify How Investigator Police in the form of criminal acts of cruelty, violence, or threats of violence, and persecution. Provided for in Article 80 paragraph (1) of Law Number. 23 of 2002 on the protection of Children, and What are the factors that form the basis or guidelines qualify Investigator Police in the form of an offense referred to in Article 80 paragraph (1) of Law No. 23 of 2002 on Protection of Children. To achieve the goal peneletian performed using sociological juridical approach. Sources of primary data obtained from the field, the source of secondary data obtained from documents and legislation. While data collection techniques such as interviews with speakers, namely peyidik Jombang Police Unit PPA. Based on research that found it can be seen that the PPA Unit qualify Police investigators concluded Jombang information obtained from complainants, victims, and witnesses about what happened, but it is also with the results of a post mortem. Factors on which the investigator or guidelines in conducting investigations that occur as in the case of violence against children has a standard procedure based upon legislation.

(10)

x

KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “ANALISIS TERHADAP KUALIFIKASI TINDAK PIDANA YANG DIATUR DALAM PASAL 80 AYAT (1) UU NO. 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK (Studi di POLRES Jombang)”. Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi

syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas

Muhammadiyah Malang.

Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih yang

sedalamdalamnya kepada berbagai pihak yang telah berperan besar bagi

selesainya tugas/skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung, dan

ucapan hormat yang setinggitingginya kepada :

1. Ibunda Sri Mulya Ningsih., S.pd, Ayahanda Didik Sukaryadi., S.pd, dan

Mbakku Eka Dian Kartika Trisna Ningsih., S.AP dan untuk semua keluarga

yang telah memberikan dorongan semangat dan motifasi pada penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

2. Bapak Dr. Muhadjir Effendy, M.AP selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Malang.

3. Bapak Dr. Sulardi, S.H., M.S.i selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas

Muhammadiyah Malang beserta jajaran Pembantu Dekan atas segala

(11)

xi

4. Bapak Sidik Sunaryo, SH., M.S.i., M.Hum selaku Dosen Wali yang tanpa

mengenal lelah memberikan pengawalan dan nasehat kepada penulis mulai

dari awal perkuliahan sehingga dapat mengakhiri perkuliahan di Fakultas

Hukum Universitas Muhammadiyah Malang ini dengan baik.

5. Kepada yang terhormat Bapak Bayu Dwi Widdi Jatmiko., SH, M.Hum selaku

dosen pembimbing 1 dan Bapak Moh. Najih., SH, M.Hum selaku dosen

pembimbing 2 yang penuh dengan kesabaran sedikit meluangkan waktu dan

tenaga serta pikiran dalam membimbing penulis, hingga terselesaikannya

penulisan tugas akhir ini.

6. Segenap Bapak dan Ibu dosen Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah

Malang yang telah memberikan ilmu bermanfaat bagi penulis.

7. Segenap Bapak dan Ibu yang bertugas di Tata Usaha Fakultas Hukum

Universitas Muhammadiyah Malang.

8. Ibu IPDA Dwi Retno Suharti selaku Kanit PPA Polres Jombang dan Bapak

AIPTU Handoko selaku anggota Unit PPA yang telah memberikan

keterangan-keterangan bermanfaat bagi penulis.

9. Bapak Brigadir Heri Kurniawan (BAMIN DALGAR BAGREN) Bagian

administrasi pengendalian anggaran bagian perencanaan.

10. Teman seperjuangan yang tak kenal surut akan semangat dan tidak bisa

penulis sebutkan satu persatu.

11. Teman sekaligus keluarga kecil penuh canda dan tawa di LSO Pukash Umm

yang selalu memberikan semangat bagi penulis untuk segera menyelesaikan

(12)

xii

12. Teman line kos yang juga memberikan dorongan semangat.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun penulis

harapkan guna perbaikan dan penyempurnaan sehingga skripsi ini dapat memberi

manfaat bagi semua pihak.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Malang, 14 April 2015

Penulis

(13)

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Cover/Sampul Dalam ... i

Lembar Pengesahan ... ii

Surat Pernyataan Penulisan Hukum Bukan Hasil Plagiat... iii

Ungkapan Pribadi/Motto ... iv

Abstraksi ... v

Abstract ... vi

Kata Pengantar ... vii

Daftar Isi ... x

Daftar Tabel ... xii

Daftar Bagan ... xiii

Daftar Lampiran ... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Permasalahan ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 7

1. Manfaat Akademis ... 7

2. Manfaat Praktis ... 8

E. Kegunaan Penelitian ... 8

1. Bagi Penulis ... 8

2. Bagi Penegak Hukum ... 8

3. Bagi Masyarakat ... 8

F. Metode Penulisan ... 8

1. Metode Pendekatan ... 9

2. Lokasi Penelitian ... 9

3. Sumber Data ... 9

a. Data Primer ... 10

b. Data Sekunder ... 10

4. Metode Pemilihan Data ... 10

a. Wawancara ... 11

b. Studi Dokumen ... 11

c. Studi Pustaka ... 11

5. Analisa Data ... 11

G. Rencana Sistematika Penulisan ... 13

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Ruang Lingkup Hukum Pidana ... 14

1. Tinjauan Tentang Tindak Pidana ... 14

2. Tinjauan Tentang Kualifikasi Tindak Pidana ... 18

3. Unsur-Unsur Tindak Pidana ... 20

B. Tinjauan Umum Tentang Perlindungan Anak ... 22

1. Definisi Anak ... 22

2. Definisi Perlindungan Anak ... 24

3. Hakikat Perlindungan Anak ... 26

(14)

xiv

5. Perlindungan Anak di Indonesia ... 30

6. Hak – Hak Anak ... 34

C. Kekerasan Terhadap Anak Sebagai Tindak Pidana ... 39

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Lokasi Penelitian Polres Jombang ... 41

B. Cara Penyidik Polri dalam mengkualifikasi wujud tindak pidana yang diatur dalam Pasal 80 ayat (1) Undang-Undang Nomor. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak ... 50

C. Dasar atau pedoman Penyidik Polri dalam mengkualifikasi wujud tindak pidana yang diatur dalam Pasal 80 ayat (1) UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak ... 68

BAB IV PENUTUP A.Kesimpulan ... 75

B.Saran ... 76

Daftar Pustaka ... 78

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kasus serah polsek pada Unit PPA Polres Jombang ... 51

Tabel 2. Kualifikasi tindak pidana yang melibatkan anak sebagai korban di Unit

PPA Polres Jombang selama tahun 2013-2014 ... 54

(16)

xvi

DAFTAR BAGAN

Bagan 1. Struktur Organisasi Polres Jombang ... 43

Bagan 2. Dasar Penyidik Unit PPA Polres Jombang Dalam Mengkualifikasi

(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melakukan Observasi Di Unit PPA Polres

Jombang

Lampiran 3. Surat Tugas

Lampiran 4. Kartu Kendali Bimbingan Tugas Akhir

Lampiran 5. Surat Observasi/Mencari Data

Lampiran 6. Berita Acara Seminar Proposal Tugas Akhir

(18)

xviii

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Adami Chazawi. 2002. Pengantar Hukum Pidana Bagian 1. Jakarta. Grafindo. Arif Gosita. 1989. Masalah Perlindungan Anak. Jakarta. Akademi Pressindo. Andi Hamzah. 2001. Bunga Rampai Hukum Pidana dan Acara Pidana. Jakarta.

Ghalia Indonesia.

Abu Huraerah, Msi. 2006. Kekerasan Terhadap Anak. Bandung. Penerbit Nuansa. Agung Wahyono dan Siti Rahayu. 1993. Tinjauan tentang Peradilan Anak di

Indonesia. Jakarta. Sinar Grafika.

Hadi Supeno. 2010. Kriminalisasi Anak Tawaran Gagasan Radikal Peradilan Anak Tanpa Pemidanaan. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.

Jack D. Douglas & Frances Chaput Waksler. Kekerasan. Dalam: Thomas Santos (ed). 2002. Teori-Teori Kekerasan. Jakarta. PT. Ghalia: Indonesia. Lamintang. 2009. Delik-delik Khusus Kejahatan terhadap Harta Kekayaan. Sinar

Grafika, Jakarta.

Maidin Gultom. 2006. Perlindungan Hukum Terhadap Anak. Bandung. Refika Aditama.

Moeljatno. 1987. Asas-asas Hukum Pidana. Jakarta. Bina Aksara.

Moeljatno. 1993. Perbuatan Pidana dan Pertanggung jawaban Dalam Hukum Pidana. Jakarta. Bina Aksara.

M. Nasir Djamil. 2013. Anak Bukan Untu Dihukum. Catatan Pembahasan UU Sistem Peradilan Anak (UU-SPA). Jakarta. Penerbit Sinar Grafika. Mohammad Joni dan Zulchaina Z. Tanamas. 1999. Aspek Hukum Perlindungan

Anak dalam Perspektif Konvensi Hak Anak. Bandung.

P.A.F. Lamintang. 1996. Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia. Bandung. PT. Citra Adityta Bakti.

Prof. Dr. Maidin Gultom, S.H., M.Hum. 2012. Perlindungan Hukum terhadap Anak dan Perempuan. Bandung. Refika Aditama.

(19)

xix

S.R. Sianturi. 1986. Asas-Asas Hukum Pidana di Indonesia dan Penerapannya. Jakarta. Alumni Ahaem-Petehean.

Tongat. 2009. Dasar-Dasar Hukum Pidana Dalam Perspektif Pembaharuan. Malang. UMM Press.

Internet :

Ayah bunda. Kasus Kekerasan Fisik Terhadap Anak. http://www.ayahbunda.co.id diakses tanggal 8 Januari 2015

Davit Setyawan. Menguji Komitmen Negara dalam Perlindungan Anak. http://www.kpai.go.id diakses tanggal 25 Desember 2014

Ferli 1962. Diversi dalam sistem pidana anak di Indonesia. http://ferli1982.wordpress.com diakses tanggal 5 Maret 2014

Index Question. https://id.answers.yahoo.com diakses tanggal 10 oktober 2014

Inter Alia merupakan sebuah ungkapan Latin yang secara harfiah berarti “antara lain”. Hal ini biasanya dipergunakan dalam bahasa inggris terutama dalam hukum. Lihat Webster’s New World Law Dictionary,

http://law.yourdictionary.com. Diakses Senin, 7 Juni 2014

Kasus-kasus kekerasan terhadap anak maki meningkat di 2013. http://health.liputan6.com diakses tanggal 6 Maret 2014

Kepala sekolah hajar murid akhirnya dilaporkan ke polisi. http://www.tempo.co/read/news diakses tanggal 6 maret 2014

Nenden Maesaroh. Contoh Analisis Kasus Kekerasan Terhadap Anak. http://nendenmaesaroh.blogspot.com diakses pada tanggal 8 Januari 2015

Unsur-Unsur Tindak Pidana. http://sirkulasiku.blogspot.com diakses tanggal 16 Oktober 2014

Perundang-undangan : Undang Undang Dasar 1945

Undang Undang Nomor 8 tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisan Negara Republik Indonesia

(20)

xx

Undang Undang Nomor. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan.

Undang Undang Nomor. 4 Tahun 1974 Tentang Kesejahteraan Anak. Undang Undang No. 3 Tahun 1997 Tentang Peradilan Anak.

Undang Undang Nomor. 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia. Undang Undang Nomor. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan

(21)

1 Anak adalah amanah sekaligus karunia dari Tuhan Yang Maha Esa

sehingga harus senantiasa kita jaga, karena dalam diri anak melekat harkat,

martabat dan hak-hak dasar sebagai manusia yang harus dijunjung tinggi.

Anak merupakan cikal bakal sumber daya manusia dari suatu bangsa dan

merupakan unsur utama dalam proses pembangunan. Sumber daya manusia

yang berkualitas sangat diperlukan dalam upaya mencapai sasaran

pembangunan, dimana hal tersebut berkaitan erat dengan potensi anak sebagai

generasi penerus cita-cita bangsa. Setiap anak memiliki hak atas

kelangsungan hidup, tumbuh, berkembang, berpartisipasi serta hak untuk

memperoleh perlindungan dari tindak kekerasan dan diskriminasi.

Anak sebagai bagian dari generasi muda merupakan penerus cita-cita

perjuangan bangsa dan merupakan sumber daya manusia bagi pembangunan

nasional kedepan. Oleh karena itu diperlukan pembinaan secara terus menerus

demi kelangsungan hidup, pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental dan

sosial serta perlindungan dari segala kemungkinan yang membahayakan atau

merusak masa depan anak.

Hal ini sesuai dengan ketentuan Konvensi Hak Anak (Convention on

the Rights of the Child) yang diratifikasi oleh pemerintah Indonesia melalui

Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1990, kemudian juga dituangkan dalam

(22)

-2 yaitunon diskriminasi, kepentingan terbaik bagi anak, kelangsungan hidup

dan tumbuh kembang, dan menghargai partisipasi anak.1

Perlindungan terhadap anak merupakan pekerjaan penting yang harus

terus dilakukan oleh seluruh unsur negara kita. Bentuk-bentuk perlindungan

anak inipun dilakukan dari segala aspek, mulai pada pembinaan pada

keluarga, kontrol sosial terhadap pergaulan anak, dan penanganan yang tepat

melalui peraturan-peraturan yang baik yang dibuat oleh sebuah negara.

Kekerasan terhadap anak-anak bukanlah kasus yang jarang terjadi

dalam masyarakat dan melihat perjalanan panjangnya hingga saat ini apa

yang diamanatkan dalam undang-undang tersebut sering terjadi pelanggaran

dimana anak di bawah umur selalu menjadi korbankekerasan dalam

kesehariannya.

Menurut Sekertaris Jenderal Komnas Anak Samsul Ridwan mengatakan bahwa angka pengaduan kasus pelanggaran hak anak meningkat tajam sepanjang tahun 2013 masih didominasi oleh kekerasan terhadap anak.Jumlah pengaduan yang kami terima meningkat saat ini telah diterima laporan sebanyak 3.023. Angka ini menunjukan 60 persen terjadipeningkatan dibandingkan tahun lalu. Dan kasus kekeraaan terhadap anak masih mendominasi. Selain kasus kekerasan fisik, ditemukan juga banyak kasus kekerasan seksual. Berdasarkan data kasus yang dipantau Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Komnas Anak diketahui kasus kekerasan terhadap anak sebanyak 1.620 kasus.Tahun 2013 ini kasusnya ada 1.620 dengan rincian kekerasan fisik 490 kasus (30 persen), psikis 313 kasus (19 persen), dan paling banyak kekerasan seksual 817 kasus (51 persen). Artinya setiap bulannya hampir 70-80 anak menerima kekerasan seksual, beberapa latar belakang kasus

(23)

3 persoalan keluarga 50 kasus (5 persen) dan lain-lain 145 kasus (14 persen).Kekerasan fisik tersebut diantaranya dipukul 162 kasus, ditampar 12 kasus, disundut 4 kasus, dijewer 5 kasus, senjata tajam 103 kasus, dan lain-lain 245 kasus. Dampak dari kekerasan fisik tersebut diketahui menimbulkan luka ringan 97 kasus, luka berat 141 kasus, meninggal dunia 181 kasus dan lain-lain 71 kasus.2

Kekerasan terhadap anak sering kali memberikan dampak yang besar

terhadap anak, tidak hanya fisik dan psikis tetapi juga mengakibatkan

gangguan sosial terhadap anak tersebut. Kekerasan terhadap anak seringkali

terjadi di lingkungan terdekat anak seperti pada rumah tangga, sekolah,

lembaga pendidikan dan lingkungan sosial anak. Pelaku kekerasan kebayakan

adalah orang terdekat dari anak yang seharusnya melindungi dan mengayomi

anak seperti orangtua, paman, guru, orangtua angkat ataupun tiri.

Dan berikut ini merupakan salah satu pemberitaan dari media massa

sebagai bukti bahwa masih maraknya kasus dimana seorang anak di bawah

umur menjadi korban kekerasan.

Jember: Legiman, ayah Effendi Irawan, 15 tahun, tak terima anaknya dihajar Nur Yahya, Kepala SMP Daruttaqwa, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jember. Legiman akhirnya membawa kasus kekerasan Nur Yahya, 45 tahun, ini ke kantor Polsek Jombang. "Saya tidak terima ini sudah keterlaluan," kata Legiman. "Masak anak saya langsung dihajar sampai kayak begitu, sekarang dia tak mau masuk sekolah." Kasus kekerasan itu bermula ketika Nur Yahya mendapati muridnya, Irawan, tak memakai baju seragam dengan rapi. Kemeja tidak dimasukkan ke celana.Irawan menuturkan, Nur Yahya, guru pengajar pendidikan pancasila dan kewarganegaraan itu melihat bajunya tak dimasukkan saat ia mau masuk kelas. "Saya langsung ditarik, dijewer, ditempeleng,

(24)

4 Menurut Legiman, warga Dusun Kecik, Desa Keting, Kecamatan Jombang, itu seharusnya cukup menasihati dan memperingatkan Irawan soal baju seragamnya yang dinilai tidak rapi. "Seharusnya sebagai kepala sekolah dia memberi contoh yang baik kepada murid dan guru, bagaimana cara mendidik tanpa harus memukul begitu," katanya.

Kepala Kepolisian Sektor Jombang, Ajun Komisaris Polisi Hardjito, mengatakan masih akan merampungkan pemeriksaan Irawan dan ayahnya. "Segera nanti kita panggil kepala sekolah terlapor juga saksi-saksi lainnya untuk kita proses," katanya singkat.Sementara itu, hingga kini, Nur Yahya tidak bisa ditemui. Menurut sejumlah guru dan murid di SMP Daruttaqwa, hari ini Nur Yahya sedang tugas di luar sekolah. "Ke Kota Jember, katanya urusan dengan Dinas Pendidikan," kata seorang guru. Upaya Tempo.co untuk mengontak telepon selulernya juga tidak berhasil.3

Dalam undang-undang no. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

sedikit di jelaskan dalam Pasal 3 dan Pasal 4 mengenai hak dan kewajiban

anak, dimana seorang anak berhak untuk hidup, tumbuh kembang,

berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan,

serta perlindungan dari segala macam bentuk kekerasan dan diskriminasi.

Lebih lanjut di sebutkan pada bab XII mengenai ketentuan pidananya dalam

Pasal 80 ayat (1)di jelaskan bahwa :

Setiap orang yang melakukan kekejaman, kekerasan atau ancaman kekerasan, atau penganiayaan terhadap anak, dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun 6 (enam) bulan dan/atau denda paling banyak Rp 72.000.000,00 (tujuh puluh dua juta rupiah)”.

Dalam penjelasan tersebutsudah sangat jelas bahwa apapun bentuknya

kekerasan terhadap anak sangatlah tidak ada toleransi dalam penjelasan

undang-undang.

(25)

5 Kepolisian Negara Republik Indonesia, menjadikan Polri sebagai alat Negara

penegak hukum, penjaga keamanan dan ketertiban masyarakat serta sebagai

pengayom, pelindung dan pelayan masyarakat.Dimana institusi ini berada

pada posisi paling terdepan dalam penanganan danpengungkapan kasus yang

terjadi ditengah masyarakat, terutama dalam hal melakukan penyidikan.

Ditegaskan dalam KitabUndang-undang Hukum Acara Pidana

(KUHAP) Pasal 1 ayat 2 KUHAP dikatakan bahwa penyidikan adalah

serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam

undang-undang ini untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan

bukti itu membuat terang tentang tindak pidana yang terjadi dan guna

menemukan tersangkanya.Pasal 1 ayat 1 KUHAP menyatakan bahwa

Penyidik dalam hal ini adalah pejabat polisi negara Republik Indonesia atau

pejabat pegawai negeri sipil yang diberi wewenang khusus oleh

undang-undang untuk melakukan penyidikan. Dan sudah dapat dipastikan bahwa

institusi Kepolisian Republik Indonesia merupakan pemegang peranan yang

paling penting dalam usaha pengungkapan sebuah kasus Tindak Pidana

terutama kekerasan terhadap anak sebagai korban.

Berdasarkan hal-hal yang diuraikan dalam latar belakang di atas

menjadi pendorong bagi penulis untuk melakukan penelitian guna

(26)

6 B.Rumusan Permasalahan

Dalam suatu penelitian, perumusan masalah merupakan hal yang penting,

agar dalam penelitian dapat lebih terarah dan terperinci sesuai dengan tujuan

yang dikehendaki, adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Bagaimana Penyidik Polri dalam mengkualifikasi wujud tindak

pidanakekejaman, kekerasan atau ancaman kekerasan, atau penganiayaan

yang diaturdalam Pasal 80 ayat (1) UU No. 23 tahun 2002 tentang

Perlindungan Anak ?

2. Apakah faktoryang mempengaruhi penerapan pedoman Penyidik Polri

dalam mengkualifikasi wujud tindak pidana yang diatur dalam Pasal 80

ayat (1) UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mendeskripsikan dan

menganalisis tentang kualifikasi wujud tindak pidana

kekejaman,kekerasan atau ancaman kekerasan, atau penganiayaan yang

diatur dalam Pasal 80 ayat (1) UU No.23 tahun 2002 tentang

(27)

7 anak

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin dicapai oleh penulis dalam skripsi ini mencakup manfaat

akademis dan manfaat praktis, sebagai berikut :

1. Manfaat Akademis

a. Diharapkan memberikan gambaran yang berguna bagi pengembangan dan

penelitian secara lebih jauh terhadap ilmu hukum terutama tentang

perlindungan anak. Berkaitan dengan kualifikasi wujud tindak pidana

pada Pasal 80 ayat (1) UU No. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak,

sehingga diharapkan akan mendapatkan hasil yang bermanfaat, berguna

untuk masa yang akan datang dan bermanfaat bagi kaum akademisi.

b. Diharapkan sebagai telaah dan bahan koreksi untuk penyempurnaan dan

pengembangan lebih lanjut penelitian ini.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai kegunaan informatif yaitu sebagai

bahan masukan informasi bagi masyarakat tentang bagaimana polisi dalam

mengkualifikasi wujud tindak pidana yang tedapat dalam Pasal 80 ayat (1)

UU No.23 tahun 2002 tentang perlindungan anak.

(28)

8 kualifikasiyang dilakukan polisi untuk mengetahui wujud tindak pidana

yang terdapat dalam Pasal 80 ayat (1) UU No. 23 tahun 2002 tentang

perlindungan anak.

b. Bagi Penegak Hukum

Dengan diadakannya penelitian ini, di harapkan penelitian ini akan menjadi

sebuah informasi kepada para penegak hukum

c.Bagi Masyarakat

Dengan dilaksanakannya penelitian ini, harapannya masyarakat dapat

memahami tentang bagaimana kualifikasi wujud tindak pidana yang

terdapat dalam Pasal 80 (1) UU No.23 tahun 2002 tentang Perlindungan

Anak

F. Metode Penulisan

Untuk memperoleh data-data valid yang berhubungan dengan penulisan

skripsi ini, maka penulis menggunakan metode sebagai berikut :

1. Metode Pendekatan

Metode pendekatan yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode

pendekatan yuridis sosiologis (Socio legal research) yang merupakan

penelitian hukum yang menggunakan data primer atau data lapangan.

Penelitian ini mengungkapkan hukum yang hidup dalam masyarakat

(29)

9 dan pada akhirnya sampai pada penyelesaian masalah.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Polres Jombang Jalan KH. Wakhid

Hasyim, 62 Jombang.Satreskrim lebih khususnya pada Unit PPA Polres

Jombangdikarenakan Salah satu institusi yang paling penting peranannya

dan merupakan posisi paling terdepan dalam penanganan dan

pengungkapan kasus yang terjadi ditengah masyarakat terutama dalam

hal penyidikan. agar penulis bisa mendapatkan data-data tentang

kualifikasi wujud tindak pidana yang diatur dalam Pasal 80 (1) UU No.23

tahun 2002 tentang Perlindungan Anakpada instansi tersebut yang di

anggap tepat.

3. Sumber Data

Data yang digunakan adalah data sekunder dan didukung oleh data

primer, dan data sekunder di peroleh dari :

a. Data Primer

Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh secara

langsung dari lokasi penelitian atau data yang bersumber dan berasal

dari pihak-pihak yang masih memiliki korelasi dengan permasalahan

yang diteliti, dalam hal ini adalah PenyidikUnit PPA Satreskrim

(30)

10 2014 yang berkenaan dengan Pasal 80 ayat (1) UU Nomor. 23 tahun

2002 tentang Perlindungan Anak. Penelitian ini berlangsungdiawal

penyerahan surat observasi/mencari data dari Fakultas Hukum

Universitas Muhammadiyah Malang pada tanggal 12 Mei 2014

sampai di keluarkannya surat keterangan perihal telah melakukan

observasi dari Satreskrim Unit PPA Polres Jombang pada tanggal 23

Oktober 2014.

b. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data pelengkap yang diperoleh secara langsung

dari literatur,laporan-laporan, dokumen dokumen, buku, majalah,

buletin, peraturan perundang-undangan, maupun berita-berita sajian

media cetak yang berkaitan dengan masalah penelitian yang sedang di

teliti.

4. Metode pemilihan data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

a. Wawancara

Wawancara (interview) adalah suatu proses untuk mendapatkan dan

mengumpulkan data melalui tanya jawab dan dialog atau diskusi dengan

(31)

11 b. Studi Dokumen

Teknik ini dilakukan dengan melakukan pencatatan terhadap berbagai

dokumen-dokumen resmi, peraturan maupun arsip–arsip yang tersedia

seperti data mengenai kasus yang berkaitan dengan Pasal 80 ayat (1)

Undang-Undang Nomor. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan

Anakdengan tujuan mendapatkan bahan yang menunjang secara teoritis

terhadap topik penelitian.

c. Studi Pustaka

Studi kepustakan yaitu teknik pengumpulan data yang tidak langsung di

tunjukkan pada subyek penelitian dalam hal data-data diperoleh dari

literatur-literatur dan majalah-majalah maupun berita-berita yang ada

pada media cetak maupun media elektronik.

5. Analisa Data

Untuk menghasilkan dan memperoleh data yang akurat dan objektif

sesuai dengan apa yang menjadi tujuan dalam penelitian ini, maka analisis

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data

deskriptif terhadap data kualitatif dengan cara analisis konteks dari telaah

pustaka dan analisis pernyataan dari hasil wawancara dari Penyidik Unit

PPAPolres Jombang yang dianggap mengetahui banyak tentang

(32)

12 a. Pengumpulan informasi melalui wawancara terhadap key informan

yang compatible terhadap penelitian kemudian observasi langsung ke

lapangan untuk menunjang penelitian yang dilakukan agar

mendapatkan sumber data yang diharapkan.

b. Reduksi data (data reduction) yaitu proses pemilihan, pemusatan

perhatian pada penyederhanaan, transformasi data kasar yang muncul

dari catatan-catatan di lapangan selama meneliti, untuk memilih

informasi mana yang dianggap sesuai dengan masalah yang menjadi

pusat penelitihan di lapangan.

Pada tahap akhir adalah penarikan kesimpulan atau verifikasi (conclution

drawing/verification), yang mencari arti pola-pola penjelasan, konfigurasi

yang mungkin, alur sebab akibat dan proposisi. penarikan kesimpulan

dilakukan secara cermat dengan melakukan verifikasi berupa tinjauan

ulang pada catatan-catatan di lapangan sehingga data-data di uji

validitasnya.

I. Rencana Sistemetika Penulisan

Pada penelitian ini, penulis membagi pembahasan ke dalam empat bab,

dimana setiap bab dibagi atas beberapa sub-bab, sistematika penulisannya

(33)

13 dari latar belakang masalah, rumusan permasalahan, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, kegunaan penelitian, metode

penulisan, metode pemilihan data, analisa data, dan sistematika

penulisan.

BAB II Sebagai Bab kajian teori yang kemudian diuraikan mengenai

tinjuan pustaka yang berkaitan dengan permasalahan. Disini

akan di uraikan pengertian serta pembahasan terhadap

beberapa pokok permasalahan

BAB III Sebagai Bab hasil penelitian dan analisa. Dimana peneliti akan

menelaah data-data yang telah di dapat yang kemudian akan di

analisa secara terperinci dan jelas terkait permasalahan yang

berhubungan dengan objek yang di teliti.

BAB IV Sebagai Bab penutup yang memuat simpulan dan saran atas

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian pelatihan Kecerdasan berjuang terhadap peningkatan keyakinan diri mengasuh ibu dengan anak berkebutuhan

Dalam gambar di atas ditunjukkan suatu rangkaian untuk mengukur dengan tepat dan secara kontinu nilai puncak tegangan tinggi bolak balik terhadap bumi.Arus i yang tergantung pada

Memimpin dan mengkoordinasikan kegiatan pemeliharaan, serta melakukan pemeliharaan barang milik negara (sarana dan prasarana kantor) di lingkungan Sekretariat Jenderal

Jumlah skor yang peneliti peroleh dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan CTL adalah 26 dan skor maksimal 36. Dengan demikian persentase

Berdasarkan uraian di atas peranan studi kelayakan pada perbankan dalam kegiatan usaha mengalami masalah cukup besar terhadap para pengusaha ekonomi lemah, pada umumnya

Kun periytymisaste on 0.8, niin emän ja isänpuoleisten puolisisarten tunnistamisesta saatava hyöty on sekä sukulaisuusindeksillä että BLUP:lla laskettuna alle 2 %.. Kahden

Sementara menurut Kepmenkes RI Nomor 1479/MENKES/SK/X/2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular

Berdasarkan uraian pembahasan dan permasalahan serta tujuan penelitian “Penerapan SAK EMKM sebagai dasar penyusunan Laporan Keuangan UMKM (studi kasus pada UMKM UD