PENGARUH KEBIJAKAN PERTANIAN PEMERINTAH KABUPATEN
TULUNGAGUNG TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI PANGAN
(PADI)
Oleh: NUR FAIZAH ( 01230142 ) Goverment Science
Dibuat: 2006-07-13 , dengan 3 file(s).
Keywords: Kebijakan Pertanian Pemerintah, Peningkatan Produksi
Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh negara yang sedang berkembang seperti halnya Indonesia adalah pertambahan jumlah penduduk yang tinggi yang diikuti pula oleh peningkatan kebutuhan bahan pangan yang tinggi pula. Akan tetapi akibat bertambahnya jumlah penduduk terjadi penurunan kapasitas lahan pertanian akibat alih fungsi untuk keperluan pemukiman penduduk. Berdasarkan hal ini maka perlu adanya kebijakan untuk meningkatkan produktivitas padi, seiring dengan meningkatnya kebutuhan bahan pangan (padi). Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh kebijakan pertanian pemerintah kabupaten Tulungagung terhadap peningkatan produksi pangan (padi) di Kabupaten Tulungagung.
Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif (Explanatory Research). Dalam pengambilan data, Teknik sampling yang digunakan adalah Area Sampling (Cluster Sampling). Responden diambil di 3 wilayah kecamatan yang prosentase area persawahannya relatif besar terhadap luas wilayahnya. Dalam pengambilan sampe dikelompokkan menurut kategori kelompok tani. Dengan uji Regresi, penelitian ini menjelaskan pengaruh Pembinaan SDM terhadap Perilaku usaha tani, serta pengaruh perilaku usaha tani dan pemberian bantuan saprodi terhadap produktivitas tanaman padi.
Dari 65 responden dari 13 kelompok tani dari kategori pemula, lanjut, madya dan utama di 3 wilayah kecamatan, penelitian ini menjelaskan adanya pengaruh yang positif antara pembinaan SDM terhadap perilaku usaha tani, serta adanya pengaruh positif antara perilaku usaha tani dan pemberian bantuan sarana produksi terhadap produktivitas padi di Kabupaten Tulungagung. Berdasar pada hasil penelitian yang dilakukan, pembinaan SDM khususnya petani terus
dilakukan dan ditingkatkan. sedangkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat perlu dicari kebijakan alternatif yang mampu menurunkan biaya input (modal sarana produksi) karena kebijakan pemberian bantuan sarana produksi bukan merupakan kebijakan yang berkelanjutan. Evaluasi kebijakan hendaknya dilaksanakan oleh pemerintah Kabupaten Tulungagung,