KOMPO51S1 DAN
KELIMPAMAN
PARASlTOlD
UMT
PENGOROK DAUN
Lirriomyza satMae
BLANCHARD
(DIPTERA: AGROMYZIDAE)
QLEH
:
SUSILAWATI
PROGRAM PASCASARJAMA
IP1STITUT PERTANfAN
BOGOR
SUStLAWATI.
Kompmisi
danK e h p a t t a n
Pardtoid LaM PeqpmkOaun
L j W y z a %&ereBtanchard (Diptern:
AgmmpMae). Dibanrah bimbingan AUNU RAUF sebqaiItetua,
NINA WRYANA dan DADAN HINOAYAMA sebgai snggo&. Lakt pngwok daunF.
saiivae
mewpaitan hama pandatangbarn
diIndonesia
yang
bersifatM a g
dan hanyak mirnbulkan kentsakrrn pada tanawn sayurn didataran
fendah. Pengendalian yang umum diiakuhn petani adalah mengapiikasikan ins8irtisda dmgatr frekwnsisatu
sarnpai dus kali Wnggu. Pengalaman menunjukkan bahwa pengendalian kimia isurang efektif danmemiliki
&etc
samping yang merugibn. Ukh karena itup d u diupayakan
atternatif pmgmhiianyang
kbitr ramahlingkungan,
antara kin dangan petmanfaatan parasitoid.Hingga saat ini diketahui 13 s p s k s parasitoid
yang
krasos'si dengan Liriomyza s?p, di Indonesia,krdasarkan survei
yang khususnya dilakukan di dataran tinggi, Untukmertgebhui ke-aan
m w halami
di dataran rendah,priu
dibkukansunrei
tamkhan. Penelrtianbertujuan untuk
mngetd~ui parasitosd yang brasosiasi denganL.
safivae
didataran
mdah, sekallgus k m p W dan kdimpahannya, Survd ciitakukan didua
kicasipitu
Bogor (4-arat)dm
Brmjar (KEdimantan-WaQn).SURAT FEWNYATAAN
Saya msnyahkan dangan sebenar-banarnya h h w a m a l a
pernyataan
dalarn
tesissaya yang berjudul Kompoalsi dsn Kelimpahun Patasbid Lalat Pengorok Dorun
Urlomyza
sattIvaa
Blancard
fDipt9rrr: Agromixidae) rnesrupokan gagasan atauhasil
psnlslitian tssis says sendiri, dsngan pmbimbingsn Komisi Psrnbimbing,
k~acuali
yang dsnganjslas
ditunjukkan rujukannya.Tesis
ini bsfurn pernah diaju kan untu kmemperuleh gebr
pada
prugramsejenis
di perguruan tinggi lain.Semua
data
clan infomasi yangdigunahn
telah dinyatakan s-ra jslas dan dapat digertiksa kerbenerannya.KQMPOSISI DAN KELIMPAHAN
PARASITOID
U L A T
PENGOROK DAUN
Uriomyza
s a m e
BLANCHARD
(DltPTERA
AGROMYZIDAE)
Teslis
sebagai
satah
satu syarat untuit mrnperobh gdar Magister Sainspada
Program Studi Entomofagiff=iopatdogiPROGRAM PASCASARJAWA
IMSTITUT
PERTANIAN BOGOR
Nama
PlRP
Program Studi
Dr, Ir, Nina Mawana, MS Angg-
: Kompuski dan
Kelirnpahan
ParasitaidLalat
Pengamk Daun Liriomyra sativae Bhncharrf (Diptera: Agrurnyzidm): Entornofogi
dan
Fitupatalagi1
.
Kurnisi Pem bim bingProf. Dr. Ir. Aunu Rauf, MSC Ketua
ayana
2. Ketua Program Studi EntamalogilFitopatalogi
-
g:
":
::
*/
Tanggal
Lulus
:U4
N a p m b r
20022
8
Penulis
dilahirkan
pada tanggal 17 Juli 1968 diMartapura,
sebagai anakk w a
dari
empat~~
dari Ibu HjRuminah
Atryad dan Ayah H.M. Aini Yahya.Pendidikm
Sekdah
D w r hirmgga S k d a h Lanjubn Atas diseksaikan di Martapura dan gelarSarjana
(Sf) dip* tahun 1993 dari jurusan Hama dan Penyakit Turnkhan,Faituks
Pertanian, Universitas LambungMangkurat
Banjarbaru. SejaC September 2000 p n d i sterdaftar sebagai
mahasiswaProgram
Pendidihn Magister ($2)pa&
Program Pascasarjana, tnstitutPertanian
80gor dengan bsim dariProyek
Pengkajiisn Teicnologi PertanianPartisipatif
(PAATP), Badan Peneiitian dan Pengembangan Pertanian, Departem PeFtanian.Panufis bekeja di
Baa
llnfomasi Pertanian Banjarbani, Kaiirnantan Sdatan rnulai tahun 3993 dan sejak tahun 1996 mmpaiseitarang
perruiis bertugas di Baiai Pengkajian Tekn-i Pertanian(BPTP)
Pdangkaraya Kalimantan Tengah.Puji syukur
k@ M i & IW Rabbi, &as karunia d mhisdayah-Nya
panulis dapat menyeiesaikan tesisyaw
bequdul Kmposbidan
KalimpatranPamitoid
Lal@ Pangwok Osun U h y z a s a t h e Blanchad (DE-: A g m - ) .Pada kesempatan ini penuEs menyampaikan penghargaan
dan
terirnakasih
k-aBapak
Prof, Dr. Aunu fiauf semiketua
k M n i
pembimbing,Ibu
Dr. Nina
Maryanadan
Bapk Dr. Dadan Hindayana sebagd an- komi%i pembimbing,yang
teiah banyak mernberikan
arattan,
masuhn, birnbingandan
dmngandad
pecsiapanpenelitian hingga desainya penuiin t M s ini. Pmulis juga menyampaikan terima kasih kepada Kepala Badan Pwwliitian dan Pengembangan Pertanian, Kepala Pusat Pendiian S o u E k m m i Perfanian clan KepaiEl W a i Pengbjian Tekndqjl Peftanian Kalimantan Tengah, serta Pmknpin P q e k Pengkajiin Teknoiagi Pwtanian Partisipatif (PAATP),
atas
ijin, icesempsltan $an dukungan b iyang dikrikan bpada penuls untulrmengikuli
pendidikan program Magister ($2) di IPB, sehinggaproses
penyelesaian studi pnulis k j a l a n Ian=. Terirna h s i h juga
penulis
sampaikankepada
selunrh
kduarga,khususnya
kepadaayah,
ibu, rnertuaserh suami
dan atlanda tercinta yang s W u mernberibn dm. perhatian dandomngan
ufituk msnyebsaikan sfucli ini. KepElda Bapak Bakir di Desa Cikuraum tidak iupa penuiis haturkanten'ma
kasihatas
kemiaannya msminjamiran khan untuk digunaitan dahm penditian ini.Kepada
PakW a w n
yang branyak membantu, baik di lapangan rnaupundi IabFatorium, wrta teman-teman di
jurusan
UPT penuiis ucapkan terimak s i h
atas
bantuan dan partislpasinya %lama
proses
studi dan penelitian hangsung.1 lakasi,
waMu
dan jenis saymn mZlik m n i yangdburvei
16 di W o r (Jawa Barat) dan 8anjar (Katimtan -n)....
2 Pamitoid yang
brasusiad
dengan pngorok daun 20L,
sativae dari pngurnpulan cwbhd w n
di Bogor-Jakr...
dan
Banjar-Kal sel...DAFTAR GANIBAR
1 Jenis
dan
praporsi parasitoidlalat
pengprokyang
ditsmultan diBogor..
...
2 Jsnis dan proporsi parersitoid lalat pengorok yang
ditemu kan
di
Banjar...
3 Komposisi
pamsitoid
yang bsfarsosiasi dsnganL
.
satives...
pad8 pertanaman
tamat
di Cibeureum 8ogor2 Temp&
penampungan
dan pemeliharaan parasit aid...
taM
pengarok daun Ijri0rn~rt:a sspp. merupakan hama pendatang baru diIndonesia. Hama yang
krasaI
dari
bnua Amerika inididuga
rnasuk ke Indonesia melahi perdagangan bunga patangdan
pruduksayuran
segar daFi Eu~opa ( b u f1997). Pada tahun 1994
salafi
M us p e w
lalatpengaruk
daun yaitu LiriOmysa huidobrensis {%#anchard) ditemukan rnmymng peeanaman kentang di Cisarua-Bogor. Penyebaran L. huidobmnsis
ke
Indonesia diduga diikutipula
aleh spesies lainnya yaitutiriurnpa
sativae Blanchard, Spsiesyang
diwbut terakhir ini padstahun
1996 ditemukan menyerang be jenis tanaman sayuran seperti tirnun,tomat ddan
kacang panjang di datarandengan
tingkat kentsakanbririsar
30-70% (Rauf 1997,4999)-
h l a t
pngorok
daun L. sativa@ag
dan dikenat sebagai hama utarnagada
pertanaman
tornat dan Florida (Murphy & LaSalla 4 999).Kenrsakan
yang
ditirnbulkan aleh L.safivae
pada tanaman tornat kamnatusuhn
ovipositor imago dan kamkan larva pacla jaringan rnesofil daun.Kerusakan
tersebutmenyebabkan
kemampuan tanaman dalam melakukan fotasintesis rnenjadi betkurang(Minkenberg
& van Lanteren 1998). Serangan berat dapat mengakibatkandaun
mengering dan gugur
s e k i u m
waktunya ingga menu runkankuantitas
dan kualitashasil.
Untuk
mengandalikan hama ini, i umumnya rnengaplikasikan insektisida dengan frekuensi satu sarnpai dua bli seminggu(Rauf
1999). Penggunaaninsektisirja mmiadi kumng efeW (Rauf 1997).
Fenomem
lain yang =ring muncut akibat penggunaan pestisida addah t-inya resistensi hama, resurgensi sertapeledakart
hama sekunder.Sakh satu akrnatif pengendalian yang dapat mmengurangi
darnpak
buruk tet-hadap lingkungan aciabh pengendalian hay&(De
Bach 1973). Hingga saat inidiketahui terdapat 13
spesies
paradtoid yang berasusiasi dengan Liriompaspp.
di Indonesia, berdasarkan survei yang dilakukankhususnya
di dataran tinggi. Ke 13spesies tersebut tergofong ke dalarn
famil4
Eulophidae, Eucoitidsme, B r m i d a e danPterorndidae
baik
sebagai ektoparasitaid mupunendoparasktoid
{%uf
et a/. 2000). Narnun demiician p n e l i i n tentang parasiloid yang berasasiasi dengan L. sativaebelum pmah diiakuitan.
Tujuan
Psnetitian ini bertujuan untuk rnenentukan kampasisi dan irelimpahan spesies
parasitaid
L.
sativae pada pertanaman setyuran di dataran rendah. khususnya yangBbeirobgl
Eidornpna
safiwaeLalat
pengomk daun
L. sativaemerupahn hama gmnting
pad& tanamantomat
dan bersifat poiiderg. Lebih dari 20 jenis tamman yangt m a s u k
ke dahm familihama
L.
satbag (Ronald & Kes atat.
2000). Hama ini brasaI dariPmerfb
yang
pada tahun 197 rkanrnsnysrang
tanaman peftanhn dan tanamanhias di
Ameri menyebar luaske
AmerikaUtara,
Amdka Selatan dan Amerika Teengah, a tahun 1990
i.
sativae tiitamukan dij d r a h Arab (Deeming 1992).
Tahun
'I hama L.sefivae
ditemukan di indanesiaMususnya di daratr Ka
Sikius hidup
L.
same
pada tans- sayuran dapat Wangsung arrtara 15-21trari.
Sikfus
ini sangat bervaritasi tergantutSg psmda inang dan ternpemtur (Ronald &Kessing
1991). ManurutIsm
& M a m m (1 991) perkembanganL.
sativaedari
telur hingga dewassx pada daun tamat diIatwmtoriurn
(pada suhu 25.15%) adaiat.1 17.74 hari, seang pada suhu 2%AoC dan Membaban 85*1Q% lama hdup N i n a L.sathe lebih panjang
dari
pada jantan yaitu antara 27-28 hari (Frederick & Wtetlishcir 1994). Kemampuan menghasiikan ketumtlan dapat aitentukankrdasarkan pada
ukuran
bet-& pupaL.
mtivae. Pupa yang berukuran besar y&u >700
pg ( ~ 3 . 8 mm)mampu
rnenghasilkerrr Ireturunansebnyak
394 M n adengan
perkembanganrnencapai
27hari
dad telur hingga imago.P u p
yang
krwituransedang
558-700 pgdam
mnghaslkan
keturunan 333 M n a ,sedang
pupa yangberukuran itecil yaitu < 550 pg mampu rnenghasilican keturunan seknyak 340 W n a
Tdur betwama p&h,
k b e n t u k
bn@q dengan panjang 0.23mrn
dan lebar0.13
mm.
Teiur di(etakhn satu-sa4u di dabm jaringan mesdif, di-ah
permukaandaun sdama 3
hari
kernudiantdur
akan mwbs, Imago betina dagat m h a s l b ntetur =banyak
600-700 butir selama hidupnya, walaugun banyak dipmrakan hhwakdurunan
yangdihasiikan
k n y a 2QU-300 tdur, Betina mampu mngirasiikantdur
30- 40tdur
perhari,
tetapi berkurang m u a i pertambahan umur imago (Ronald & Kessing199
t
; John 2001).Larva b m m a kuning
cerah
hingga kuning kehijauan, benrkuranpanjang
rnencapai 2.25 mm.larva
terdirf dari @a instar yang setiapinstarnya
dapatberlangsung 2-3 had, dengan stadium masing-masing instar
adaiah
1.3890.22, 0.80-1-0.25 dan 1.6ZN.69 had. Larva instar 1,
2
dan
3 masing-masingkrukuran
panjang0.55AB.18,
0.81N.25
dan 1.46kU.11m m
(lssae
&Marcano
1991). Larva yang barukduar
daritelur
=era mengorokjaringan
mesofil daun,dan
4inggA dalarn liangk o m h
& a mhidupnya,
Korokan rnelrabar dengan wmakin besarnyzaukuran
larva. Voiumejaringan
daun ya dimakan oleh farva instar 3 sebanyak 600kati
lipat lebih banyak dari pada 1 r-1. Kait rnufut yang brwarna hitam dan keras ditinggalkan dahm ring iroah
berganti kulit dan dapat digunakanuntuk
mengetahuitahap
instar, kafe a befbecfa pada setiap instar.Larva
instar
akhira b n
keluat
dari daun da n diri ke tanah untuk k&epornpang (Parrella 1987).mektairkan
talur
(CarRon
& Alkn 1981; Issac3 & Marcano f 991; Ronald & Kessingt 991)
imago
L.
safivae
knrkuran k d yolitu panjang 1.5 mm, dengan wama h i mk-atan dan twdapat bintik kuning pada fubuhnya yang W k u r a n panjang
.
Bagian
kepla brwarna kuning, abdomen b e m a kelabu dengan bintik kuning, danmesondurnnya
kfwarna
hitam keabuan, dengan mesapkura brwama kuning. Bagian toraks atas icelihatan h i m rneng-. Sekitar 114 sarnpai 1f3 bbagian tepimata
brwama hitam. Femur dan kaksa befiNarna kuning twang, s&angbn tibia-tarsi di
h g m n tungkai depan brwarna kuning kwklatan d m
di
tungkai W h n g befwamahitam kecoklatan. imago W n a memikid atxioneen yang lebih panjaw dan kokah
dibandingkan
deilgan
jantan. Panjang =yap 1.25-1.75 mm. R&Pata ukuran imago betinaadalatr
1.5rnm
sedang jantan rata-rats 1.3 mm.Lama
hidup imago seiarna 10- 20 hafitergantung
kondisi lingkungan.Latat
W n a menusuk pemukaan atasdaun
dengan
avipositmya, Icemudin mahn cairandaun
yang keluar dari tusukan. Psnusukan juga dilakuitan &h lalat k i n a pacla saat mektakkan telurnya dalarnjaringan
daun
(Carfton & Allen 1981 ; Is= & Marcana 1991 ; Ronald & Kessing 1991 ;Jhan
2001).Hama
t.
sativae msnrpakan hamayang
bersifat @rfag dan sebagian b s a rmenyerang
tanarnan sayuran.
Di
Hawaiih a m
ini menymng W hdari
20 tanamanyang
temasuk ke dahrrt famili Cucurbhwae, S o l a n a mdan Brassicaceae.
3991). Menurut Jhan (2Wl),
s&ar
40 tanamanyang
termasukk
dakm 10farnili
tanaman diketahui sabagai hang hama L. sativae di
Fbrida.
Sedangkan di indanesiaL.
=&a8 dihparkan menyebabkan kerusctican pada tanaman ketirnun di d m hpantai
utara,
Karawang, JawaBarat.
Selairw itu hama ini menyerangLum
acutangula,Benimasa Aisprda, C w m i s
saihus,
P h a W u s vulgaris, V@na sesquivedalis, R&hus
wmrnunis dan
Sdanum
i y c o p e h m(Rauf
1997,1999).
Faittar makanan yang mempengaruhi hama ini adalah jenis, kuantitas dan
kualitas gisi
tawman inang.
Setiap tanaman inang inernpunyai penganthterhadap
prkembangan
popubsi,
dayatahan
dan jumlah Wuryaw
diletakkan (Minkenm 1990). Tanaman inang yang mempunyai kandunganunsur
N yang tinggi dapatrneningktiltkan a W i s makan dan jurnlah
telur
yang d i W W n sefiingga mengakibatkan serangan msnjadiberat
dan krkarelasi positif dengan icelimpatran papulasiFiriomyza
spp. di lapangan (Pardla 1987). P m s pemibhan tanaman inangdeh
imago betina Ijriampa antara Iain dipengstnrhi okh disiribusidan
kernpatantrikoma
daun tanaman, serta icslndungan f e d a t (Minkenberg & menhein 1990).Kerapatan
tfikurna
daun dapat menyebabkan umur hama menjadi kbih pendsicatau
mati lebih awai karma terganggu proses pengamblan makanandan
peletahn tdur(Raman
et 81.1994 ).Kemampuan krtelur
imago
L. sativaa sangattergantung
pada kualitas dankua- sumbw makanan.
Jika
sumber
makanan sewmadu tetap terseclia, maka imago betina rnasih mampu rnenghasilkantelur
tanpaberkapuhsi
dan
rndetakbntelurnya,
walaupun
telurnya gaga! menetas (Parcelfa 1987). Ketersedian krbqraijenis tanaman inang di lapangan
=lain
mernbantu prtumbuhan dan perkembanganspp. memungkintran bagi m g g a
tersebut
untuir memencar W hcepat
kt3Wis
danm i a n tanaman hani yang M i h diwicai.
&brapa ParasaWd Pesnting
L.
Perkernbangan papuhsi tj&myz:a spp* di hpangan sangat dipengsruhi oQah
bberadaan
musuh
afami seperti parasitoid. Menumt Johnsun (1987) dan Muster & Whartan (1993), sedikitnya ada empaf familiparasibid
penting dari orcfo Hymenoptera yang ditemukan bemsusiasi dengan Mat pengorukFiriompa
spp. y&u : Eubphidae. Eucoilidae, BraconMaedan
Pteromaiidae. Sebanyak 13s
-
parnoid ditemukan krasosiasi d q a n hama pengumk daun L. huid06- khususnya di dataran finggiIndonesia, yang terdiri dari 10 specie3s hili
Eubphiae
yaitu As@w&s d&uc&(Saucek), Crysuchan's sp., Cimpiius ernbiguus (Eaansan & LzaSdjdb), C I o s f e ~ ~ ~ ~ m s
sp., t-im@tarsenus van'mmis (Girauft), NWfysocharis
kumosa
(Westwoad).N - m a n ' s sp., Pnigalio sp., Quadws%hus
sp.,
Zagmmmos8masp.,
I famili Eucoilidae ystitu Gmnotoma sp., I farrtli Braconidae (Opirrs sp,) dan 4 famitiPterumaEcIae yaitu
Spheggasbr
sp.(Rauf
et
a/. 2000). Sedangkan parasitoid yang daminan memarasitL.
satiwe pada k r k g a i nitanaman sayuran di dataran mndahadalah
H.
varicomis, Opiussp.
dan As-ssp.
(Rauf
eta!.
2000).H. vadcornis. Spesies ini merupaitan saQh satu paras&oid himanoptera
yaw
daminan ditemukan pada hrbagai ian di ttlcfonesia dan krsifat sebagai
ektaparasitoid pada hrva instar-! sam r-2
Uriomys
sp. ( M d et a/. 1995,Hidrayani 2002). Studi tentrang
bio
dan prifakuH.
v a m i s yangielsar 0.1 1M.01 clengan mass
inkubad
sekitsr dua hari. Larva dikcaompaidran sekgaiinstar
awal dan instar ianjut, yang dibedalcanb e d a m n
ukucan dan w a r ntubuh.
Lawa
instar awal -ma putih bening, sedangkan instar lsrnjut betwamaoranye
cerahdan
bnrkuraniebih
besar. Masa perkernbangan laws instarawal dan
lanjut masingmasing 2.54iU.W dan 333a.25 heri. Chbn & Ku (2004) m w nbahwa
farva N. vatkumis terrfiri dad empat instar, dengan total masa perkembangan lawa
sekitar 5 hati, H vawmis berlcepumpang dalam kordran di dekat kuii inang. Pupa
yang
h r u terbentuk berwarna putih, kemudian berubah rnenjadi kekuningan, denganmata
majemuk berwama kuning, kmwdiifi berubah mnjadi meratr dan akhirnyakrwarna coldat,
P d a
akhir maw pupa, selunrh tubuh berubahmsnjadi
hitarn. Stadia pupa berlangsung sehma7.72k1.79
had. REaa-ratawaHu
yang diperlukan sejaktelur
H. variwmis
krwarna
hitarn, tungkai sebagbn besar bemama putihkecuali
femur tungkai befaicang dan tarsi. Fanjang tubuh M n a b r k h r antara 1.18-2.05 mrndengan rataan 1.51H. 19 mm,
dan
jantan
0 - 1 -70rnm
dengan rataan 1 -36H.30 mm. Panjangsayap
W n a beririsar antara 0.96-1.62 mrndan
jaritan 038-1.27 mm. Imagojantan
dapat
dikenab dad antenanya p n g menyisir(pedtnafe).
Pada parasitaid ini, keturunan M n a dihasilkn dari teiur yang dibuahi. Lama hidup imagobetina Mih
lama (26.35k11.53 hari) dibandingkan jsnntan (2.72k1.27 had).%lama
hidupnya
seekot k a n a ti.vaticomis
marnpu meletakkantelur
antara
16-92dengan
rataan 51.65a9,9? butir,dan
lajupeneluran
sekiiar2
butir perhad.
Diketahui pulabahwa
U-
van'mmis tergolong parasitoidyang
b e d & sinavigenik.Peniku pngenalan inang diarikan dengan pengingatan
{drumming)
danmenyerttuhbn antena berirJ'~icali pada permutcaan daun. Intensitas sentukn antena
meningw saat
parasitaid
mmemukn karokan. Se6anjutnya pawsitaidbe-
medusuri kmkan mdakuhn kegiatan pemeriksaan
hang
saml seselrali mnusukkanovipositor
ke
dalamkorukan
secara singkat. Bila inang ddemukan pemariksaan kbih intensif, W n adahulu
mengitari inmg s e w m menusukkan avipositornyayaw
b harnpir 2 menit. 8ih tusubn Mak msngenai inang,karma
iawa da ar, parasitoid dapat kehiiangan jejak sehingga akhimya meninggalkan njutnya jika inang ddmukan, M abiasanya menusu
kkan avipositowbli.
Tusiukanprtama d d u
ditujukanuntuk
piumpuhan ina ntuk peiumpuhan b e m a dengan tusubn untuk @&kan telur. Tusukan peturnputran ini menyeWkan inangrnsngaiami
keiumpuhan permanenbecdasar)ran
pngamatan pada larva hngsungsetelah
ditusukmaupun
24 jamsetelah
penusuksn. Proses peiurnputaan pada H.varicomis tidak selalu diikuti
afeh
proses oviposisi. Dilabratariurn
=banyak 64% kematian inang kamna plumpuhan dan %banyak 44% di lapangan. Kemdanakibat
pelumpuhanpedu
diperhitungkandaIam
mengevaluasi ptensi dari suau spesies parasitaid (van DFiesckre 1983, Jervis & Kidd 1986).Opius
sp.
Parasitoid ini rnerupakan endopara&oidlanra-pupa
pada inangL.
huidobrensis
di indanesia. 'Tdur Qpius sp. bwkntuk btljang dengan wama putrhagak k~em dan ternbus pandafig, dimam
ststu
dari ujungnya
terfihat rnernbesar (Bodat et a/. 1995; Rustam 2002).Panjang
tefur Q . B B . 0 3 mrndengan
wama bningtransparan. ktva instar-4 transparan
dan
be&& matil. Bagian kepala tmkleratisssi dengan baik dan W M a dari tlagian abdomen. Ruas abdomen sangat jelas terfiMQ,6la0.02 mrn
(Rustam
20021,Pmgamafan
t e M a p Opius dsskus (Mu-beck)pada irrang t, Wr4i menunjuithn larva instar-2 sangat brbeda dengan instar-I,
dimana pengaitnya Mair hilang. Larva ktstar-2 bewma putih kmm,
panjangnya
antam 0.60-1.70 mm. Larva instar-2 m&i terfihat pada had ketiga setelah tdur
menetas kemutiin meningirat hingga hsnfi
rn,
Prapupa mulaitertihat
pada awafha#
kelimadan
jumbh naaksimumda
pads hari keenam,ketujuh
dan keddapan. Prapupa &pat dibetfakan instar-2 oieh bkukan b e a r padasafah
satuujungnya
dan terlihat adanya pewasan. Prapupa k w m a krem kekuningan dengan ukum 1.44 mrn ( B O W et al, 1995). Pacfa M i a pupa, tonjdmbakal tungkai dan
antena
dapat dibedakm denganmudah.
w i n tubuh, icepafa,tamits
dan abdomen dapat tdihat jelas. Awalnya pupa berwama kuningpucat
dan lama kelamaan bemamaHap.
Pupa fase terakhir bermma hitam duruhnyadsngan ukuran pupa 9.52 mm.
Imago
0. &situs bmmrna hitam, d w a nukuran
yang hampirsama
antara jantan
dan Wria,yaitu
rats-rata 1.50 mm dan 1.49 mm. Jantan dan betinasulit
dibedakan denganmafa
thnjang, dernikian jugauntuk
meiihat betina mefdaitan telur, karena hanyadam
ddakukan dengan bantuan mikroskopbinakukr. Antenanya panjang dan h i m . Panjangnya taampir sama dsngan tubuhnya
(Bordat et a/. f 995).
0.
&situsWna
rang banr rnuncul langsung menusuit-hn avipositornyake
&lam tubuh iawa inangtanpa
mernatikan &u mlumpuhkan-nya.Larva inang tebp hidup dan msngarok
daun
hingga
menjadi pupa, dengan telurlarva
instar awal di dahmnya0,
di&s terns brkemhng di daiarnpupa
L. Wii,selanjutnya imago keluar dad
pupa
(Bodat @ial.
1995).Gmnotomtr sp.
Jenis
ini mempakan endoparasibid larva-pupa dari Uriomy.aamnghasilkan keturunan yang
dunrhrtya
W n a ,sedang
jantannya tidak pmah diketahui, Parfa keactaan tertmtu dam ~enjadi dsuterotoki dimana W n a yang tidakbrkopuksi mmpunyai ketunrnan jantan cfsn betina, tetapi jantannysx
tidak
hfiungsi. Dari segi pengendalian, parasitoiddernikian
sangat rnenguntungkan (HuBaker &Messenger 19'76; Arattaki et ah 2001).
PeneFZtian terhadap bidogi, mrfaeogi
dan
perilaku dad pamsitaiciini
M u mbanyak
difakuhn. Berdasar pengamatan parasitaid di faboratariumdiketahui
bahwa bentuk telur adalah bnjangkrtangbi,
h w a m a krem keputihart, terdapat beberap insfar pada larva, yang dapat dibedakan dad ukuran dar;warnanya.
Pupa Emnutomasp.
berwarna
d d a t kehifaman sarnpai h i mpada
fase terakhir. Dari hasilpengamatan
ini, danberdasar
studiMemtur,
terdapntadanya
kemiripan b i iEmnotoma
sp, denganparasitoid
dari jenis pengo& daunlain
dad famiii yang sarna yaau Eanaspidium ufils (Bsatds5ey) (Hymdnoptera-Eucoilidae) yangtelah
ditefitiateh
Petcharat
&Marshall
(1 988).Menumt Petcharat & Marshall (1988)
tdur
G,
utilis bertangkai dengan panjangrata-rata
0.32 mm. Latvaferdiri
dari empa3 instar, yangdap&
dibedakan oleh ukumnkapsui
kepala, dengan rats-rata panjang Instar-1 adalah 0.44mm.
Larva
Instar-ft e h n t u k
di dahm pupa ifiang tiga hari hteiur
dihkkan, k m m a kekuningan dan brbentuk eucoi~iform. Tubuh inak,
dangan panjang .i. 0.44 mm, bbar f0.20 mm, dengan stadium
antara
ada instar-4,2
dan 3 tidakterdapat
mandibel.
tni
menunjukkanbah
darilawa
instar iniadalatr
brbagai hemolirnfa (Buena f 950; Pd&a 988).Larva
instar-2 b r b n t u k agaklonjong rnenyerupai setengah tin 0.89 mm dan labar 0.26
rnm
dangan
cfibedaltan
o k h
ukumn, panjangnya 0.97 mrn dm W r 0.44 rnm m a nM t u m
6-7 hari.Larva
instar-3 diternukan bemda pada bagian luar t u h h inang di dakmpuparium, Larva instar4 berkmbang di daiam
pupatiurn
mengikuti perkambangan pupa pamsitoid,hanya larva
instar-4 ini yang mernliki mandiw.Panjang
instar-4 adalah 3 . 4 4 mm dan War 0.69 mm dengan stadium 7-8 hari. Prapupa brukuranpanjang 1.21
rnm
dan b h r 0.54 mrn dengan W i u m 9-3 t han'. Pupa mililri tipsksarat dengan panjang t .?0 mrn dan iebar 0.85
rnm
yang bertangsung s&ma 13-29hafi. imago berwarna hitam, imago W n a memliiri
panjang
1.00-3 -40 mm,antena
krjumhh 13 mas
dengan
bentukmenasbih
(moddbm). Sayap depanpala
bagtan tepinya terdapsa batik-brik icecil dan tidak terciapat lekukan pada ujufig sayapnya.Pada
mesataraks
terdapat
notaulus yaitu suatu garisyang
mempertemukan antara posterior dananterior
pada mesonoturn serangga (sueno 1950; Kmishi t 999). imagoparasitoid ini munwf pada hari ke 25-26
Mdah
telur diletakkan.Lama
h i u pimago
antam
8-9 ftari. Sekiar 83%tdur
dihasilkanpada
trarike
1-5 setehh imago m u m 1(Petcham4
&Marshall
1988; Arakaici st a/. 2201 ).Pengendalhn
L.
sarivaeUeberadaan
hama pengorak
tidumpa
spp. pada tanlaman sayumn umumnya suti dikendaiiksln. Saat ini jenis inwktisida yang banyak digunabn untukmengendalikan
Liriomyra
spp.
adalah yang hTbaREM aktif profen-, namun petmi &fu tidakpuas
dengan hasilnya (Rauf etal.
2000).Dlapwkan
puk bahwa jenis insektisida yang efefrtif mengandaiikanIdat
pengorok daunaddah
a b a m d n
dan sirumazin (WeintPaub & ).lo& 1998). Namun Pumama (2001) rndapwhn btltrwakntang
cli
Indonesiatehukti
&kZf rnenrsldan kmsakan daun, karena siromazin bersifat translamina seOlingga dapat m a t i k a n larva yaw adadalam
jaringandaun.
Sadangkan
penggunaan ahmektin tidak h q m g m h terhadapserangan
laMp g a r o k
F.
huidobmsis.
'Metode lain yang
dapat digumkan
untuk
mmgendaiikan papuiasi imagoiiriompa spp.
adalah
&wan menggurtabn perangkap kuning, karenalalat
Limmyza spp. tertarik pada wama kuning. Penggunaan perangkap kuning berperekat sangatefektif menekan
popufasi
hama pmgorok,d
lapangankarena
mampu menangkaphama
sesuai perkemhngannya (Chavez 8 Raman 1987)). Perangkap kuning jugasebagai dat yang mudah dan effisien untuk monitoring L. sativae
dan
pamsitoidnya. Atternat'& pengendalinbin
yang dapat mgurangi dampak negatif brtradap musuh alami, rnanusia seda lingkunganadalah
pengendalian denganmemanfaatkan
musuh alami btupa parasitoid, MerrurutDautt
(1859)parasitoid
daiam prkemkngannya akan menghancuhn hang yang diparasitdad
t a h n yangsama,,
tubuhnya relatif besar dibandingkan dengan inangnya dan yang menjadi parasit hanya
stadia
larva
sedang imagonya hidup bebas.Dari
13
spesies
parasituid yang difemukan berasosiasi dengan hama pengmk daun di Indonesia selgerti yang dijelaskantertfahuiu,
diketahui bahwa parasitoid H.van'cumis dan Opius sp, adalah jenis y a q sangat bedimpah pads ekosistern terbuh
(lapangan), sedang Grimohma sp. b k h clorninan di rumah
kaca.
Tetapi akhir-akhir iniselain parasitoid N. vaiicamis dan
Qpius
sp.,
ditemukan juga A ~ sp.cdan
s Gmmbrnasp.
dalarn judah yang banyak di lapangan. Upaya pngendaiin hama L.safivae
dengan rnernanfaatkan parasitaid-parasitaid tersebut M u mbanyak
dilakukanK-asiian psmanfaatm parasitoid sebagai agms pangendabn hapti
sangat
tergmtung pacfa kebsediam pamitoidyaw
hadirsecara
h i a h
d a mjumtah yang
rnmwdai.
E3ilaIreadan
hitidak
terpenuhi maka dapatd i i p u h
dengan penamkhan jumhh p a d b i d melatui yakan massal di bbwatoriurn,yang
merupaitan mian
dari
impkmentasi pen- untuk rnendapathn agms pengendalianhay*
yang baik,pngarok daun Unbrnyd:~
spp,
antara
Qain hri familiEulaphidae
DgIyphus isaea(Watker)
yang
mampu m e n e h sefangan 1,W
paBa tanaman hortikubrsji diPrancis (Minkenkrg &
van Lranbren
1998), Chysmutornfla~nc&&8n&is
(Crawford)mampu rnengenddiran serangan L Wii
dan
L
safivae
pada tanaman sernangk,Pmditian t d i r i dati survei pasibid
dm
pcobaanlapangan,
Sutveidiiakukan di dua d-h yaitu di Bogor (Jaw Barat) dan Kabupatm
-jar
dan KadaBanjarbarn
(Kaiimanhn
Selatran). Kegintan suwd diiaksanabn sejak Wlan&nuan'
hingga Juii 2002, Percobam iaplnngsln dilaicsanakan p d a pertanaman tomat di khanpetani di desa Cibeureurn, f3-r dan brhngsung krsarnaan dengan pelaksanaan
survei (Lampiran J).
Pemeliharaan
para&aid dlakukan di h b m b r i u r n EkoOogi dan P m g d u b nHam,
Jutusan Hama danPenyakit
Tumhhan,lwtitut Perhnian
8agor. Idantifi-i parasitoid menggunakan kunci yang disusun &h Kanishi (19991, dsln selanjutnyadilakuitan
icieMkasiuhng
okhDr.
JohnLaSalk
dPlri CSIRU-Australia, Tingkat parasitisasi dinyatakan sebagai persen, dan dihitung Masadcan perbandinganknyaknya imago parasituid teftradap total imago (W dan parasitaid) yang mumi.
Suwei
P a n s b i d
Survei parasbid dilaitukan pada
b-ai
tanaman sayumn (Tabel 1). Setiapjenis
Baun tanaman yang terserang latatpengorok
dirnbii dan dimasuidcan ke dalarnstaples
plastik berdiamaer 20 cm d m tinggi 30 cm (Lampiran 2). ?sda bagian tengahventilasi kasa yang pada bagian
tengahnya
d i M lubang dan diemplkan m n g plastik tefbaliksebagai
penarnpung imagoparasitoid
danL.
sativae yang mum!. Ssmua imago yang muncul dihitungdan
dikaleksi dabm botal berisidMol
70%.w a r n
L O W #timi pw@mbiIan JmCap tanaman
cont& daun Bogor (Jawa Barat)
8qmg Jengkol
Cibitung Tengah
Sinangneng
Cibaureum 26 April 2002 Kacang panjang
Margajaya 28 April 2W32 Tirnun, oyang, kaamg panjang
Sindang Barang 04 Mei M 0 2 Timun
Panrng U9 M i 2002 Tirnun
Balurnkrtg Jaya 12 Mei 2002 Errwn, ayong, kaang panjang
Cibumurn 15 Mei 2002 b a n g W ~ @ W
Darmaga 18 Juni 2002 Tirnun
&#jar (Kalimarrtan Watan)
Cindai Nus
Landasan UIin
Landasan UIin Braman
Banjarban!
Cindai Atus
Perkembangan Parasitoid pada Pertanaman Tomat
Lahan diolah dengan menggunakan cangkul dan dbuat guludan yang
mengarah timur-barat dengan ukuran 1 x 4 m, dan jarak antar guludan 0.5 m. Jumlah
guludan seluruhnya adalah 40 guludan. Setiap guludan ditanami dengan 2 baris
tanaman tomat yang setiap barisnya terdiri dari 8 tanaman, sehingga total tanaman per
guludan sebanyak 16 tanaman dengan jarak tanam 50 cm x 50 crn. Sekiar 2 rninggu
sebelum tanam, setiap lubang tanam diberi pupuk kandang sebanyak 0,5 kg.
Persiapan pertanaman dilakukan dengan cam menyemai benih tomat varietas
Ratna, yaitu varietas yang banyak ditanam di dataran rendah. Benih tomat direndam
terlebih dahulu dalam air hangat f 50°C selama 30 menit lalu ditiriskan. Selanjutnya
benih disemai pada bak plastik yang telah disiapkan yang berisi campuran tanah dan
pupuk kandang. Pada saat umur persemaian
+
1 minggu, tanaman dipindahkan kepot-pot kecil yang terbuat dari daun-daun pisang yang kering, setiap pot berisi satu
tanaman dan dibiarkan selama 5-7 hari. Setelah itu tanaman dipindahkan ke areal
pertanaman yang telah diberi pupuk kandang. Pemupukan pertama dilakukan pada
umur tanaman 2 minggu setelah tanam (mst), dengan dosis 120 kglha urea, 120 kglha
KC1 dan 150 kglha SP-36. Pemupukan kedua dilakukan pada saat tanaman tomat
berumur 35 hari setelah tanam dengan memberikan 129 kglha urea yang dibenamkan
di sekiar tanaman. Pada penelitian ini tidak dilakukan penyemprotan insektisida.
Pengamatan terhadap perkembangan parasitoid dilakukan sejak tanaman
berumur 8 minggu setelah tanam (mst). Setiap minggu sebanyak +_ 20 daun tomat
yang terserang L. sativae diambil secara acak. Daundaun tersebut kemudian
dimasukkan ke dalam stoples plastik kecil berdiameter 5 cm dan tinggi 7 cm yang
parasituid dan
F.
ssltivae prig m u d difriturrg,kernudian
dimasukkan ke U r n botdberisi dkohd
'70%.Analisis Data
K m p W Parasbid yang Wasosiasi dengan
L
-88Selama pmelitian Mangsung dgemukan Wanyak 19 v i e s
parasitaid
yang tergdongke
dafam ftga famifi (Tabel 2). k s a r a d a hanggota
familiEulophidae (15 spesies), EdSiaca (3 dan sisanya & B m i d a e (4
spies),
Dafam s u m ini dijumpai 8jenis
parasiloid yang wbelumnyatidak
pernah dilaporiran brasosiasidengan
larvaUriomyra
di indwtesia (Rauf & at. 2 W , Rauf &Shepard 1989). Kedeiapan jmis pamsitoid itu adalah Asxudes
sp,
~ ~ sp, N SB, Qiiadras&hus
sp.
A, NgOCh@arisokarakii
(Kamijo), P w d i u ssp.,
Sbmmesdus
sp., KiWfoma sp., danNordanden'a
sp.
Enam s m e s yang disebutterakhir rnuncul dad
daun
conbh yang brad dari Banjar, i(alirna-n Selatan.Berdasarkan pda
hiupnya,
pamsitaid-parasituid tersebut &pat tiigolangkanke
dalam ektopamsitoiddan
enrjopamsitaid (Taw 2). Hasil pengamahniangsung
dilabpatorium
dan
studi yangtdah
dilakukan mengunglrapkan bahwaM
varicomis
tergobng airtaparasitoid hrva sedangkan
Opius
fsp. sndapamsitoid larva-pupa (Bordat%f
al.
1995, Rustam 2002). Jenis pamitoid yang diketahui sebagaiendoparasitoid
hnra-ianra pada inang
tirimpa
adalah N.fomosa,
C.
pentheus, Cimspitldambiguus
(Hanson &LaSaIe),
N.
okazafi, dan Q. iiriomyzae(Chin
&Ku
A998). Johnson et al. 1980 melapodcan batrwaC.
parksi
Emclalah
W a i endaparasibii larva-pupa padaL.
saliva% di Kalifornia. Patasitaid Clostemms Wbsc~atus(Westwood) dibpwkan diduga s e w a i endoparasitoid pupa-pupa pada inaw
Sebagran
W
r
dad
spesirss padtoid yang c t i u k a n dikebhui mrniiiki banyak inang. Hal ini menunjukkan bahwa parasbid tersebut umumnya krsifatgenamlis. %lain diiernukan memarasit
L.
sativae di dataran&h,
parasitoid- parasitoid tersebutditemukan
juga bemsosiasi denganIdat
pengarok daunI .
huidobmsis di dataran tinggi Indonesia. ParasibidZ.
bMineatum,
Clasktwwms
sp.A, NeQchtySQCharis sp., dan PnbaIia sp. yang rfitemu kan seb#gai parasitad L. saiivaq
juga dikefahui menyerang pengoruk
daun
jemkPhflbmistis
c&dIa
Stainton(Lepidoptera: Gradllatiidae) di Texas (Legaspi & French 2UUI). Main itu
C i o s t e m ~ s sp, yang diketahui sebagai endoparasitoid kwa4arva pada
L
saEiva8ternyata ditemukan sebagai endaparasitaitf pupa-pupa pada inang Phytomyra
h o W a
(Diptern: AgromywJae) di Jepang ( T a k e & Kamijo 1979).Baragamnya
parasitaid
yang ditemukan rnenunjukkanbanyaknya
jenis parasitoid asii Indonesia sebagaisurnber
keamkaragarnanhay*
yang dapat dirnanfdkan untuk mengendaiikan hama pmgorok L. sativatb.Namun
dalampernilihan parasit- yang
akan
digunabn sebagai sgens pengendaiianhay*
pedu
dipeftritungkan patensi dafi masing-masing pamitoid
icamna
bcberapa spesiesparasitoid dapat menyerang kbih dari
satu
inang bahkan & M a genera. Paradtoiddrarnikian wring banyak di akm, namun sulit meneiran hama tertantu yang rnenjarfi
sasaran. Hal
tersebut
dapatterjadi
brena makanan selaiu tersedia sehingga parasitaid mslmpu krkemhng biak dengan baik, selain itu preferen4 dari parasitaidyang
ciemikian
rendah tethadap inangtertentu,
Kasus ini menyerupai fenomena yang dialarni predator generalis. 8mnbaurn (1 995) men yehtkan bahwa keberhasiaandiphatikan adaW ebk paralids dari bekmpa piamsitokf separti
Ch~socharis
sp.,N,
fosmosa
dan pamitoid H. van'comis (Cirim &Ku
f 998), mengingat64%
kematianinang L, huidobmnsis di i a M o r i u m clan 41% di lapangan terjadi akibat plumputran
H. varicomis [Hirayani 2002).
Uomposisi dan
Tingkat
Parasitisasi ParasWd di Bogordan Banjar
Di Bagor ditemukan sebanyak 11 spesies parasitoid. Berdasarkan 438 ekur
imago yang
muncul,
parasitoid yang paiing umum adalah A. dduochii {S2.01%)dan
Chrysocharis sp, (36.83%).
Sedangkan
proparsidari
pamsitod-pamsitoidlainnya
bcarkisar
antam
0.22-4.24% (Gamhr 1). Keberhasihn p a d o i d A. delucchii yangdaminan di kedua lokasi sumi diiuga twpdi karma acfanya faktur
kamp&si
dari pamitoid tersebut, dimam A. Wucchii yang mntpakan endoparasitaid larva fase [image:99.601.107.467.467.670.2]awaf mampu mendapatkan inangnya Iebih dahJu dari pada parasitoid lainnya.
Wain
itu waldupengambilern
sampef dapat juga mernpengaruhijenis parasitoid
yang muncul.Dad pmgambiian contoh
di
Banjar, parasituidyang
rnuncui krjurnlah 248 &oryang terdiri dari 1'1 s p i e s , dmgan jwis yang palng hrlhpah adaiah A. cfaIuoch#
(41.53%) dan
H.
va-Q (25,89%)(Garnbar
2). Sebagian besar dari parasito0& garasitaicj yang ditemukan ini diketahui juga memarasitL.
huidobmnsis(Rauf
et
al.
Garnbar 2. Jenis dan proparsi parasitaid
lala4
pengorok yang diternuitan diBanjar
Dari spesies-spesies parasiloid yang ditemukan
d
kedua bkasi diketahui bahwa sebagian besar parasitoid muncul dari semua jenis tanaman inang yangdikukksi, sehingga tidak
teclihat
adanya
kecenclmngan suatu parasitoid brtantu bWh dominanm
a
salah
SI3fu jenis tanaman, dan sebnyak 15 spesies rnerupakanPada pengamatatt lsbaratdum tertradap dua tanaman inang yang berkda,
Mimymi
(2002)
melapodcan khwa parasbid H, va&umh yang memarasiti.
huidQbrensis,
kbih
banyak (dua kaii lipat)memilih
tanaman kaang rnerah dari padsl QnamafI ke-ng.Wain
i4u Olkrera & 8urdat (1896) mengemukaim bahwakemampuan parasitoicf 0,
&&us
krkernbang hinggaimago
pada tanaman inangCumhita pep0 lebh k i k dibandingkan pad;n tanaman
Lympemkurn
eSCUIentumbaik dengan hama tunggal
L.
f-ii maupunL.
hudubrensis.
Ha!
ini disebbkan dauntanaman
C.
papo mengandurtg attraitfanyang
rnenarik parasitaidU . M t u s
untukmsndatangi dan menemukan inangnya.
Oengan
dernikian ki~anya p i u kajian bbihlanjut
tentangpengamtr
tanaman
inang terhadap kebrhasilan pamitoid Liriomyza sp. dalarn memarasit inangnyaterutarna pada kundisi tingkungan
terbuka.
llngirat parasitisasi
pada
larvaL.
saWae pada beberap jenis sawtan di Bogor dan Banjar disajikan p d a Tabel 3. Secaraumum
tingkat parasitisasi di atas 30°h,kecuali pada ketimun (17.41%) yang dikumpulican
dad
daerah Banjar. Pada saal dilakuiran pngambilancontoh daun,
umur ketimun di tempat ini masih muda (mulai berbunga) sehingga diduga pupuhsi paradoid masih pada &hap awd perkernbangan.p n g m k daun L. sativm di lapangan ir;nrena keragarnan pamitoiclnya
yang cukup
tinggi (patasitoid iawa, larva-pupa dan parasit4
pupa).
Di dahm habitat pertaniankeadaan
spesies musuh alamiyang
hanyak khususnya parasitoid dap& meningkatkernjumiah kern-n dad hama sasaran, Hal lain yang
p t t u
dirhitungkn addahkeberadaan spesies-spesies pamsitoid
yang
mendominasi di hpangansegerti
A.deiumhii, Chrysacharis sp. dan
H.
vatkmiis. KeefeMifandaFi
spesks-spesies yang dominan ini padaakhimya
rnsnsntuican Wkat pneiranan tertradap popuhsi larvaL.
sativae di lapangan.
Peritamhangan Parasitoid pada Pcat4anaman Tomat
Pada saat penelitian dilakukan, serarigan
latat
pengarak daun L. sativae sangatrendah.
Pada satu helai daun contoh clitemukan paling banyak 3 kamkan. Hal ini jugadidukung
aleh hasiltangkapan
perangkap kuning yangmemperabh
rataan imago tettanghp kritisar 1-2ekatlperangkaN24 jam
(Lampiran 4).Serangan Mat
pengarak L.safivae
yang
rendah dan kecif rnungkin bemubungandengan
tingkat parasitisasiyang
sejak
8 mst telah rnencapai 48% (Tabel 4). Tingkat parasitidmeningkat
hingga 68% pada 1 1 mst.PenMkman W h lanjut terhadap pamikoid menunjukkan batrwa daii t 4? ekor
yang muncul
dad
daun tomat, jsnis yang paling urnurn diternukan adam Q.litiornyzm
(32,65%),
Chtysmhp1ris
sp.(21,09%), A. W m i i (1 9,05%),Quadrsrstichus
sp.A(12,2446) dan
N.
tbmrasa
(8,84%) (Earnbar 3). Spesies parasbid iainnya, temasukH.
varioomiis, masing-masing irrrrangdari
3%. W i n rnelihat&nya
peran parasitoidyang mengaMbatkan mndatmya serangan laid pengoroir Masarkan
h a d
tangkapanperangkap
kuning, hasil suwei pads prtanaman tmat yang diakuitan pada Agustus2001 di daerah yang =ma m e n d a m n H. vaticomis sebagai parasitoid
yaw
paling dominan, yaitu 88.9% dad 45ekw
parasit&yang
brkumpul (Teguh, IcomuniWptibadi). Karnpasisi spesies parasitaid dapat berubah-ubah tergantung pade musim
dan fas+ perkernbangan tanaman (Johnson 1987; Palurnbo et a/. 3994). Namun
dmikian,
mndahnya
kelirnpahsn H. vaticomis dam juga diairibatkan deh kmpetlsi denganparasitaid
kin atau aleh terjadinyahiperparasitisme.
DiJepang
dlapsrkan bafiwa Chrysdaris pentheus (Walker) dapat berperansebagai
hiwrpa-yang
manyebabkan
mattalitas tinggi pada elrtoparasitaidDgIyphus
isae
(Walker) (Takada &Earnbar 3. Kornpusisi parasitaid yang bewosiasi dengan
L.
saiivae
pada pertanaman tomat dl
Cibeureum
BugorImplikasi brhadap PHT
L.
same
kini t&htersebar
dan menjadi hama penting pada brbzmgai jenis sayuran harnpir di selunth wibyah Indonesia (IPB-ACIAR 2002). Beragamnya jenisparasitoid
yang
diternukan dan tingginya tingkat parasitisasi menunjukkan khwakornpbks pamitoid
asfi
fndanesia
berpeluang untuk dimnfaatkan dalam upaya pengendaliian hay&t.
safivaa
Seiain
itu, patasitoid yang diternukan jugarnernprtihatkan
kemgaman fungsianaf. Sebagiatl bersifat sebagaiektuparasituid
larva, semian lagi Wagai andoparasitaidfanra,
dan
yang Iainnya sbagaiendoparasitaid
lama-pupa (Tabel 2).Dari segi
kelirnpabn,
yang ditunjukkan oleh hnyaknya imago yang munwl dad daun cantah, pamitoid yang dminan adalah A. defucchii* Q, liriomyzae,Chrysochatrs sp.,
dan
U.
vatkurnis. Keempat spesies ini diperkimitan rnemilikj patensidalarn penekanan populasi dan serangan
L.
safivae
di dataran rendah. Dilaporkan(hosf-deeding)
( C h i
& Ku 2001), mingga hrvat.
safivae
yang rndikbih
banyak. Quadrastkhussp.
dikehtrui menyerang larva instarawal
dan'Litkmyzza
spp.
(Adactri19981, begitu
pula
A. M u m(LaSak,
komunikasi F N j M ) . P a d u d pWmemarasit larva instar
awsl
diharapkan mampu m e n q a hdaun
dmi kenrsakan yang I M h parah. Parasitaid yang cfmiitian dapat b e r p a n scPbagaiagens
#-hay& yang &eW (Adachi 1 998).
Dalam hubungan dengan kenrsakan
yaw
ditimbuikannya, hlat pengorok daun pada umurnnyatetgatong
hamaMak langsung,
karena merusalr bagian tanaman yangMalt langsung dikansumsi atau dipasarkan jdaun). Untuk Ramyang demikian,
kenrsakan daun hingga batas brtentu M u m rnenurunkan
has8
pawn.Qleh
karma itu, terdspat peluang untuk memanfaatkan parasitairi W m mmgendabhn hama ini.Untuk
lehh meningkatkanperan
pamsitoid yang teiahada.
perlu diiakukart bebrapa tindakn seprti konsenrasician
augrnentasi
yang
dspat dilakukan hiir dilapangan rnaupun di rumah k c a (labratodum). Konsrvasi umumnya dibituiran di
lapangan, yaitu dengan menciptakan kondisi iingkungan
yang
kbih rnenguntungkan b g i perkernbangan musuh afarni, misalnya rnenyediakan sumkr maicanan tamkhanbagi parasitad bentpa tanaman berbunga yang menghasilican nektar dan polen,
sekaligus
sebagaitempat unklk
bedindung musuh ahmi. Selain itu pengurangan penggunaan pstisida dalam usahatani sayuranmarnpu
menjamin k-ngsunganhidup musuh ahmi. Augrnentasi yang meliputi inundasi
dan
inakuksi dilakukan dengan perbanyakan masal (mass maring) rnusuh alamiyang
dimutai dadlabatarium sfau ntrnah kaca. inundasi merupakan upaya pbpasan musuh alami
dalam jumlah yang besar untuk tujuan pengendaiian jangka pendek dengm tujuan
pelepasan musuh
alami
pada awalrnusirn
sebagai upaya meningkatkan popdasi musuh afemi dan diharapkan dapat berkembang k i k di lapangan (Gambar 4).Garnbar 4. Peranan parasitoid daiam menekan kerusakan
akibat
Ialat
pengorak daun L.safivae
*
Augmsntasi di laboratorium sekaligus
dapat
digunakanuntuk
rnengetahui*
kctalitas
parasitoid rnelalui pengarmatan biologi dan perila ku parasitoid, sehingga Menekankanrsakan dan
kehilengan hasil
bahwa parasitoid Mat pengorok H. vatf'camis memiliki pedaku mekrmpuhh intangnya
sebelurn diBetalri telur, dan 64% kernatian inang di lapangan akibat peiurnpuhan.
Oengan
perilakudemihian
ticlgkat kemgltian tamkarena H
varkumk meningirat Ban irerusakan yang iebihprah
d mdbkan, Mingga pamattoid ini &kt# di lapangan dalam m e n e h papulasi L i r i a m ~ a spp.S p e w parasitaid Mainnya y a q M u d i k i kmungkinannya digunakan
ddarn inundasi,
khususnya
dirumah
Icaca addah G. mEcrwnorpCra.Pamitoid
ini dikebhui rnmliiri poia reproduksi teliotoici, sehingga b b hmudah dibkkan
secara
rnassal di hboratorium. Kekmediiaartparasbid
M n adalam
jumiah yang banyak diharapkan dapat manekan serangan L, satiwae. di m a h kaca, Hal ini diukungdengan
pengam-n sdama ini rang rnembktikm trahwaGranatma
sp.sangat
bedimpah di tabratoriurn, namun sangat jarang ditemukan di lapangan
(Rauf,
komunikasi pribadi). Untuk icepetluan inokulasikimnya
perfu diupayaknagar
G.miwamorpha marnpu bertshan dan berkemkng dengan baik di
lapangan.
Salah satuupaya dapat difakukan adalah dengan mernanipuki faMor lingkungan yang dapat
%banyak 19 m i e s pamitoid
ditemum
krasosiasidengan
tafva L, sat&-.Parasitoicl R c f e i W , Q. iiriom~ae,
C h t y m a t i s
sp., dan
M vsrkumkmemiliki
potensi untuk
dimanfaatkan sehgai &gens pmgenddianhay&
krdasarkan pertimhngankdrnpahan
di lapangan dan priiakunya. Pemanaaian -pat parasitoid ini dahm pengendalianhayEsti
m y a n y a ,cfiaunjang
deh pemahaman mengenai bidagiclan
ekologinya.Dalarn meningkatkan peran parasfid untuk mertekan m n g a n Idat pengarok
daun L. satha, tindakan
konsenrasi
danaugmentad
v r t i pngurangan penggunaan inseCttisidadan
penyetjin sum& makinan tambatran di iapangan,-
Adachi 1. 1998. H y ~ ~parasitoids
u sof
the peach leafminer, Lyomtia detk8IIa (Cinnaeus) (Lepdoptem: Lyonetiidae), Appl Entomoi Zoai 33(2): 299-304,A r a b & N & Kin@ K. 1998.
Motes
on
the fauna of the wrpentine l e a f m h tifbrnyrratt#dii j8urgess) (Diptern: Agromymk) in Okinawa, southern Japan. Appl Entamol Zool334): 577-581.
Arakaki N, Q i h i T & Nona H. 2001, Pharthsnogenesis induced
by
wolbachia inGrnnotoma
mkmmorpha (Hymenoptera-Eudlidae). EntmoI Science. 4(1):9-15.
Bordat
D,
Cdy EV & OliveraCR.
1995. Murphametric, hbglml and behavioral differences b b m e nHernipfarsenus
v a h m i sand
Qpius dssihrs (Hym: Bramid-) parasitaids ofLiriomyza MWii
(Dip: AgrornyPdm). J App Ent 1 1 9: 423427.Berrenbaum MR. 1995. 8ug in the
system.
Perseus books.Massachusett.
USA. Buena7".
1950. A glossary of entamobgy. EntamoOogica( Society. 356p.Cadtun CA & Allen WW, 1981. The biolagy of Liriomyza f&dii an beans
and
chrysanthemums.
In : Schuster DJ ditor. Liriomyza leafminers.Proc.
IFAS- Ind Conf BidCont.
Lake
Buena Vista. Florida. p57.Cfiavez GL & Ramen KV. 1987. Evaluation
of
trapping and trap types toreduce
damage
to potatoes by $be leafminer, Liriomyzahuidobmnsis
(Diptera: Agrornyzidae) Insect Sci Appl8(3): 364372.Chien
CC
&Ku
SC. 1998