SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan Program studi strata satu pada Jurusan Manajemen Informatika
Oleh :
SANDI FIDEKSA 1.05.04.010
JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
LISTRIK PADA PT. PLN (PERSERO) UPJ CIMAHI KOTA
SANDI FIDEKSA 1.05.04.010
Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai skripsi Pada tanggal
Menyetujui, Pembimbing
Imelda,S.T., M.T NIP. 4127.70.26.012
Dekan Fakultas Ketua Jurusan
Teknik dan Ilmu Komputer Manajemen Informatika
Prof.Dr.Ir.H.Ukun Sastraprawira,M.Sc Dadang Munandar,S.E,M.Si
Nama : Sandi Fideksa
Nim : 1.05.04.010
Judul Skripsi : Sistem Informasi Pasang Baru dan Perubahan Daya Listrik Pada PT. PLN (Persero) UPJ Cimahi Kota
Menyatakan bahwa penulis membuat laporan skripsi berdasarkan penelitian, pemikiran dan pemaparan asli dari penulis sendiri, baik untuk naskah laporan maupun kegiatan pemograman yang tercantum sebagai bahan dari Laporan Skripsi. Jika ternyata karya orang lain, penyusun akan mencantumkan sumber secara jelas.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sangsi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh karena karya tulis ini dan sanksi lain sesuai dengan norma yang berlaku diperguruan tinggi ini.
Bandung, Juli 2009 Yang membuat pernyataan,
i
kebutuhan pelayanan akan listrik, dimana perusahaan tersebut harus memberikan pelayanan terhadap pemohon dengan sebaik-baiknya. Akan tetapi proses pengolahan data pelanggan masih secara manual dimana staff bagian pelayanan pelanggan menginput data pemohon dengan menggunakan komputer dengan menggunakan aplikasi perkantoran sehingga memperlambat dalam pengelolaan data maupun dalam pembuatan laporan.
Sistem informasi pasang baru dan perubahan daya listrik pada PT. PLN (Persero) UPJ Cimahi Kota dibuat menggunakan metode Waterfall. Alat permodelan perancangan sistem penulis gunakan adalah flowmap, diagram
konteks, data flow diagram (DFD), dan kamus data sedangkan alat yang
digunakan untuk perancangan basis data adalah normalisasi, relasi tabel dan entity
relationship diagram (ERD). Perangkat lunak pendukung yang penulis gunakan
adalah Visual Basic 6.0dan Microsoft SQL Server 2000.
Sistem informasi pasang baru dan perubahan daya listrik yang dibangun merupakan solusi yang diharapkan agar dapat mempermudah dalam proses pengolahan data pemohon, tidak adanya kesalahan dalam perhitungan biaya pasang baru listrik dan perubahan daya listrik, memudahkan dalam pembuatan laporan serta menghindari keterlambatan penyampaian laporan.
ii
which the company must provide to the applicant well. However, processing customer data is still manually where the customer service staff to input an applicant data using the computer by using the application offices so slow in the management of data and in preparing reports.
New installation and power changes of electric power information system at PT. PLN (Persero) UPJ Cimahi made using the method of Waterfall. Tools for model authors use the design system is flow map, context diagram, data flow diagrams (DFD), and while the data dictionary tool that is used for database design is normalization, table relationships, and entity relationship diagram (ERD). Software supporting the author is using Visual Basic 6.0 and Microsoft SQL Server 2000.
New installation and power changes of electric power information system that was built is the solution that is expected to ease in processing applicant data, the absence of errors in the calculation of the cost and install new electrical power changes, ease in making the report and avoid delays in the delivery of the report.
iii Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia – NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul : ” SISTEM INFORMASI PASANG BARU DAN PERUBAHAN DAYA LISTRIK PADA
PT. PLN (PERSERO) UPJ CIMAHI KOTA ”. Skripsi ini disusun untuk
memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan Program Strata 1 Jurusan Manajemen Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer di Universitas Komputer Indonesia.
Penyelesaian penyusunan laporan ini tidak semata-mata dari pihak penulis, melainkan juga berkat bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak yang telah membantu baik secara moril maupun materil, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada:
1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, selaku rektor Universitas Komputer Indonesia.
2. Prof. Dr. Ir. H. Ukun Sastraprawira M.Sc, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.
iv
mengarahkan dalam penyusunan skripsi ini. Terima kasih banyak atas ilmu dan bimbingan yang telah diberikan.
6. Wahyu Nurjaya, S.T, M.Kom, selaku Reviewer 2 dan Citra Noviyasari, S.Si., MT, selaku Reviewer.3.
7. Papah, Mamah, Kakakku Santi Astria Asyih dan Adikku Bayu Hikmah Febriyana yang dengan penuh Cinta dan kasih sayang selalu memberi semangat dan do’a, dukungan, bantuan secara moril dan materil. sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. I Love My Family
8. Pak Juhaeni dan Pak yusuf, selaku Pembimbing lapangan dalam penyusunan skripsi di PT. PLN (Persero) UPJ Cimahi Kota.
9. Seluruh karyawan di PT. PLN (Persero) UPJ Cimahi Kota yang telah membantu penulis dalam memberikan informasi
10.Cici Rosita, sumber semangat penulis. Terima kasih atas do’a, perhatian, bantuan dan dukungannya selama ini.
11.Anak-anak MI-1 angkatan 2004, Terima kasih atas kebersamaannya selama ini.
v dan umumnya bagi pembaca sekalian. Wassalamu’alaikum wr. wb.
Bandung, Juli 2009
Penulis
vi
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR. ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR. ... xii
DAFTAR TABEL ... xvii
DAFTAR SIMBOL ... xix
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 3
1.3. Maksud dan Tujuan ... 4
1.4. Kegunaan Penelitian ... 5
1.4.1. Kegunaan Praktis ... 5
1.4.2. Kegunaan Akademis ... 5
1.5. Batasan Masalah ... 5
vii
2.1.2. Karakteristik Sistem ... 9
2.1.3. Klasifikasi Sistem ... 11
2.2. Pengertian Informasi ... 12
2.2.1. Kualitas Informasi ... 12
2.3. Pengertian Sistem Informasi ... 13
2.3.1. Komponen Sistem Informasi ... 14
2.4. Pengertian Pelayanan ... 15
2.5. Pelayanan PT. PLN ... 15
2.6. Arsitektur Aplikasi ... 19
2.6.1. Pengertian Jaringan Komputer ... 19
2.6.2. Tujuan Dibangunnya Jaringan Komputer ... 20
2.6.3. Jenis-jenis Jaringan Komputer ... 20
2.6.4. Topologi Jaringan Komputer ... 24
2.6.5. Manfaat Jaringan Komputer... 29
2.7. Pengertian Client-Server ... 30
2.8. Perangkat Lunak Pendukung ... 32
2.8.1. Microsoft Visual Basic 6.0... 32
2.8.2. Mengenal Tampilan IDE Visual Basic 6.0 ... 34
2.9. Microsoft SQL Server 2000 ... 34
viii
2.9.5. Data Manipulation Language (DML) ... 37
BAB III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 38
3.1. Objek Penelitian ... 38
3.1.1. Sejarah Perusahaan ... 38
3.1.2. Visi dan Misi ... 42
3.1.3. Struktur Organisasi ... 42
3.1.4. Deskripsi Jabatan ... 44
3.2. Metode Penelitian ... 50
3.2.1. Desain Penelitian... 50
3.2.2. Metode Pengumpulan Data ... 50
3.2.2.1. Sumber Data Primer ... 51
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder ... 52
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 52
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem ... 52
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem ... 53
3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 55
a. Flow Map ... 56
b. Diagram Kontek ... 56
ix
2. Tabel Relasi ... 59
3. Entity Relationship Diagram ... 59
3.2.4. Faktor Pengujian Software ... 60
BAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 62
4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan ... 62
4.1.1. Analisis Dokumen ... 62
4.1.2. Analisis Prosedur yang sedang Berjalan ... 65
4.1.2.1. Flow Map ... 70
4.1.2.2. Diagram Kontek ... 75
4.1.2.3. Data Flow Diagram ... 76
4.1.3. Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan ... 77
4.2. Perancangan Sistem ... 78
4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem ... 78
4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan ... 78
4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan ... 79
4.2.3.1. Flow Map ... 82
4.2.3.2. Diagram Kontek ... 85
4.2.3.3. Data Flow Diagram ... 86
x
4.2.4.3. Entity Relationship Diagram ... 103
4.2.4.4. Struktur File ... 104
4.2.4.5. Kodifikasi ... 109
4.2.5. Perancangan Antar Muka ... 112
4.2.5.1. Struktur Menu ... 113
4.2.5.2. Perancangan Input ... 113
4.2.5.3. Perancangan Output ... 121
4.2.6. Perancangan Arsitektur Jaringan ... 134
BAB V. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 136
5.1. Implementasi ... 136
5.1.1. Batasan Implementasi ... 136
5.1.2. Implementasi Perangkat Lunak ... 137
5.1.3. Implementasi Perangkat Keras... 138
5.1.4. Implementasi Basis Data ... 139
5.1.5. Implementasi Antar Muka ... 145
5.1.6. Implementasi Instalasi Program ... 152
5.1.7. Penggunaan Program ... 157
5.2 Pengujian ... 189
xi
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN ... 222
6.1. Kesimpulan ... 222 6.2. Saran... 222
DAFTAR PUSTAKA
1 1.1. Latar Belakang Masalah
Kemajuan teknologi yang begitu cepat salah satunya adalah komputer sebagai alat bantu yang mampu menyimpan dan mengolah segala macam data secara cepat, tepat dan akurat. Pemakaian komputer dalam mengolah data dan informasi pada suatu perusahaan merupakan kebutuhan utama untuk menunjang pelaksanaan kegiatan perusahaan maka diperlukan tenaga atau pegawai dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab pada masing-masing bagian. Sistem komputerisasi dapat memberikan kemudahan dalam pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan kebutuhan untuk melihat kembali data yang ada, kebutuhan akan sistem informasi yang tepat dan cepat juga dirasakan oleh PT. PLN (Persero) UPJ Cimahi sebagai perusahaan yang bergerak dibidang penerangan/listrik, PT. PLN dituntut untuk memiliki sistem informasi yang cepat dan akurat dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaannya.
berhubungan dengan pemberian aliran listrik. Oleh karena itu petugas pelayanan pelanggan mengalami kesulitan dalam melayani pemohon dikarenakan banyaknya pemohon yang datang, selain itu petugas harus menginputkan data pemohon dengan menggunakan aplikasi perkantoran dengan format yang telah disediakan dalam komputer, setelah data di olah maka petugas mencetak formulir permintaan penyambungan baru, formulir survey permohonan listrik, surat ijin penyambungan, dan surat perjanjian jual beli tenaga listrik.
baru petugas harus melihat data transaksi pasang baru dalam satu periode, begitu juga dengan membuat laporan perubahan daya petugas harus melihat data transaksi perubahan daya dalam satu periodenya, selain itu petugas mengalami kesulitan dalam pencarian data pemohon apabila ada pemohon yang ingin merubah daya listrik, kendala lain yang dihadapi dari sisi pemohon yaitu pemohon harus menunggu lama untuk menerima pelayanan.
Dengan melihat latar belakang yang ada, pengolahan data merupakan hal yang sangat penting untuk memudahkan pekerjaan para staff bagian pelayanan pelanggan, untuk itu penulis merasa perlu untuk melakukan sebuah penelitian dan pendekatan yang lebih mendalam dengan membuat suatu Tugas Akhir yang berjudul : “SISTEM INFORMASI PASANG BARU DAN PERUBAHAN
DAYA LISTRIK PADA PT. PLN (PERSERO) UPJ CIMAHI KOTA“.
1.2. Identifikasi Dan Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan latar belakang masalah diatas, maka penulis mencoba untuk mengidentifikasi masalah yang timbul, yaitu :
1. Masih adanya keluhan mengenai lambatnya pelayanan terhadap pemohon pelayanan pasang baru dan pemohon perubahan daya listrik dikarenakan banyaknya pemohon yang datang sehingga para petugas kesulitan dalam mengolah data pemohon.
3. Petugas mengalami kesulitan dalam pencarian data pemohon apabila ada pemohon yang akan melakukan perubahan daya listrik karena harus mencari dokumen data pemohon terlebih dahulu.
Berdasarkan identifikasi diatas maka dapat ditarik rumusan masalah yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana cara membangun sistem informasi yang dapat membantu atau mempercepat proses pelayanan pasang baru dan perubahan daya. 2. Bagaimana perancangan sistem yang baru dapat memudahkan dalam
pembuatan laporan pada PT. PLN (PERSERO) UPJ CIMAHI KOTA. 3. Bagaimana perancangan sistem yang baru dapat membuat pencarian data
pemohon lebih mudah.
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud dilakukan penelitian ini adalah membangun sistem informasi yang dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi khususnya dalam pengolahan data peomohon serta dalam pembuatan laporan secara tekomputerisasi pada PT. PLN (PERSERO) UPJ Cimahi Kota.
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk membuat sistem informasi di PT. PLN (Persero) Cimahi Kota. 2. Untuk membantu perusahaan dalam memberikan informasi pelayanan
1.4. Kegunaan Penelitian
Secara garis besar sebuah penelitian akan memberikan kontribusi dan manfaat praktis terhadap objek penelitian dan tugas akhir yang dapat diuraikan sebagai berikut :
1.4.1. Kegunaan Praktis
Adapun kegunaan praktis dari penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Bagi PT. PLN Memberikan kemudahan pada pegawai dalam pekerjaannya untuk mengolah data dengan sistem yang baru sehingga dapat meningkatkan mutu dalam memberikan suatu informasi.
2. Bagi penulis, mencoba membangun sebuah sistem yang baru merupakan pengalaman yang berharga untuk menghadapi tantangan dunia kerja yang sesungguhnya pada bidang IT (Information Technology).
1.4.2. Kegunaan Akademis
Kegunaan akademis dengan dilakukannya penelitian ini yaitu sebagai bahan referensi untuk mengembangkan sistem informasi pasang baru dan perubahan daya listrik pada PT. PLN (PERSERO) UPJ Cimahi Kota.
1.5. Batasan Masalah
1. Sistem Informasi yang dibuat hanya membahas masalah pengolahan data pemohon, perhitungan dan pembayaran biaya pasang baru dan perubahan daya listrik.
2. Dalam penelitian tidak membahas masalah pemakaian dan pembayaran rekening listrik bulanan.
3. Tidak membahas masalah pelayanan gangguan. 4. Tidak membahas pelayanan penyambungan listrik.
5. Penulis membatasi metode pengembangan yang digunakan yaitu sampai pada tahapan pengujian
1.6. LOKASI DAN JADWAL PENELITIAN
Penulis melakukan Penelitian di PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ) Cimahi Kota, yang berlokasi di Jalan Raya Barat No. 675 Cisangkan - Cimahi. Adapun jadwal penelitian yang dilakukan dapat dilihat sebagai berikut :
7 2.1. Konsep Dasar Sistem Informasi
Dalam mendefinisikan sistem terdapat dua kelompok pendekatan sistem, yaitu sistem yang lebih menekankan pada prosedur dan elemennya atau komponennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur menurut Jerry FitzGerald, Arda F. FitzGerald, Warren D. Stallings, Jr dalam buku Jogiyanto (2005 : 1) Analisis dan Desain Sistem Informasi mendefinisikan sistem sebagai berikut :
“Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.
Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urut-urutan operasi didalam sistem. Sedangkan prosedur (procedure) menurut Richard F. Neuschel dalam buku Jogiyanto (2005 :1 ) Analisis dan Desain Sistem Informasi mendefinisikan prosedur sebagai berikut :
“Suatu prosedur adalah suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis menulis), biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi”.
perancangan sistem harus mengerti terlebih dahulu mengenai komponen-komponen atau elemen-elemen atau subsistem-subsistem dari sistem tersebut.
Suatu sistem mempunyai maksud tertentu. Ada yang menyebutkan maksud dari suatu sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan (goal) dan ada yang menyebutkan untuk mencapai sasaran (objectives). Goal biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan sasaran dalam ruang lingkup yang lebih sempit. Bila merupakan suatu sistem utama, seperti misalnya sistem bisnis, maka istilah goal lebih tepat diterapkan. Untuk sistem akuntansi atau sistem-sistem yang lainnya yang merupakan bagian atau subsistem dari sistem bisnis, maka istilah objectives yang lebih tepat. Jadi tergantung dari ruang lingkup dari mana memandang sistem tersebut, seringkali tujuan (goal) dan sasaran (objectives) digunakan bergantian dan tidak dibedakan.
2.1.1. Pengertian Sistem
Terdapat beberapa pengertian sistem menurut beberapa ahli antara lain adalah sebagai berikut :
Menurut Zulkifli Amsyah (2003:4) yang dimaksud dengan sistem adalah himpunan suatu benda nyata atau abstrak yang terdiri dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling berkaitan, berhubungan, berketergantungan, dan saling mendukung, yang secara keseluruhan bersatu dalam kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif.
“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu”.
Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi dan saling bekerja sama untuk mencapai satu tujuan tertentu.
2.1.2. Karakteristik Sistem
Sistem mempunyai beberapa karakteristik atau sifat-sifat tertentu, antara lain :
1. Komponen Sistem (Component)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang saling bekerja sama membentuk suatu komponen sistem atau bagian-bagian dari sistem.
2. Batasan Sistem (Boundry)
Merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan kerjanya. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
4. Penghubung Sistem (Interface)
Media penghubung antara suatu subsistem dengan subsistem lain. Adanya penghubung ini memungkinkan berbagai sumber daya mengalir dari suatu subsistem ke subsistem lainnya.
5. Masukan Sistem (Input)
Energi yang masuk ke dalam sistem, berupa perawatan dan sinyal. Masukan perawatan adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat berinteraksi.
6. Keluaran Sistem (Output)
Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keseluruhan yang berguna dan sisa pembuangan.
7. Pengolahan Sistem (Process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.
8. Sasaran Sistem (Object)
2.1.3. Klasifikasi Sistem
Suatu sistem dapat diklasifikasikan menjadi seperti berikut : 1. Sistem abstrak dan sistem fisik
Sistem abstrak adalah suatu sistem yang berupa permikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, sedangkan sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.
2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia.
3. Sistem tertentu dan sistem tak tentu
Sistem tertentu adalah suatu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat sedangkan sistem tak tertentu adalah sistem dengan perilaku ke depan yang tidak dapat diprediksi.
4. Sistem tertutup dan sistem terbuka
2.2. Pengertian Informasi
Berikut ini adalah definisi-definisi informasi yang dikemukakan oleh beberapa ahli yaitu :
Informasi menurut Jogiyanto (2004 :8 )dalam buku Analisis dan Desain, yaitu :
“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”.
Sedangkan menurut Kusrini dan Andri Konio (2007:7) bahwa informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi.
Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa informasi adalah hasil dari pengolahan data yang dapat memberikan makna dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan untuk masa yang akan datang.
2.2.1. Kualitas Informasi
Menurut Jogiyanto (2005 :10) dalam buku Analisis dan Desain Sistem Informasi kualitas dari suatu sistem informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness) dan relevan (relevance), tiga hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Akurat
2. Tepat Waktu
Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka data berakibat fatal untuk organisasi.
3. Relevan
Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Informasi yang disampaikan harus mempunyai keterkaitan dengan masalah yang akan dibahas dengan informasi tersebut.
2.3. Pengertian Sistem Informasi
Terdapat beberapa pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli antara lain adalah sebagai berikut :
Menurut Jogiyanto (2005:11) mendefinisikan bahwa :
“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.
Sedangkan menurut Kusrini dan Andri Konio (2007:9) mendefinisikan bahwa :
Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem yang dibutuhkan dalam mengolah transaksi-transaksi yang bersifat manajerial yang membutuhkan kombinasi antara prosedur kerja, informasi, manusia dan teknologi dalam pembuatan laporan-laporan.
2.3.1. Komponen Sistem Informasi
Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen sebagai berikut :
1. Perangkat keras (hardware), mencakup berbagai peranti fisik seperti komputer dan printer.
2. Perangkat lunak (software) atau program, yaitu sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras memproses data.
3. Prosedur, yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.
4. Orang, yaitu semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi. 5. Basis data (database), yaitu sekumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang
berkaitan dengan penyimpanan data.
2.4. Pengertian Pelayanan
Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antar seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan pelanggan. Dalam kamus bahasa Indonesia dijelaskan pelayanan sebagai usaha melayani orang lain. Sedangkan melayani adalah membantu menyiapkan/mengurus apa yang diperlukan. Kep.MenPan No. 81/93 menyatakan bahwa pelayanan umum adalah segala bentuk pelayanan yang diberikan oleh pemerintah pusat/daerah BUMN/BUMD, dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat, dan atau peraturan perundang – undangan yang berlaku.
Sumber: http://www.damandiri.or.idfilenurhasyimaduniairbab2.pdf./ pengertian pelayanan/ 5 maret 2009
2.5. Pelayanan PT. PLN(Persero)
PT. PLN (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang melayani kepentingan umum bergerak di bidang pelayanan jasa tenaga listrik demi terselenggaranya penyaluran aliran listrik dibutuhkan sarana penghubung berupa saluran transmisi, sedangkan jasa yang disalurkan berupa tenaga listrik.
pembangunan PT. PLN (Persero) tetap berjalan walaupun menggunakan biaya yang sangat mahal. Hal ini disebabkan oleh adanya karakteristik pembangunan listrik yang memiliki daya dorong ke belakang (Backward Linkage) dan daya dorong ke dapan (Forward Linkage) yang relative besar.
PT. PLN (Persero) harus menempatkan diri seimbang di antara dua kepentingan yang dominan, yaitu:
1. Sebagai perusahaan, PT. PLN (Persero) secara kontinu perlu memperoleh keuntungan ekonomis untuk dapat dan mampu meningkatkan mutu dan jumlah pelayanan listrik untuk umum.
2. Sebagai salah satu komponen pembangunan nasional, PT. PLN (Persero) mengemban tugas untuk menyediakan pelayanan tenaga listrik di seluruh wilayah tanah air yang tidak selamanya memberikan keuntungan ekonomis. Sejalan dengan hal di atas, pembangunan PT. PLN (Persero) berupaya untuk berperan;
1) Sebagai pendorong, penggerak dan penunjang pembangunan nasional. 2) Sebagai sarana peningkatan produktifitas dan efisiensi.
3) Sebagai penunjang lancarnya kegiatan perekonomian dan pemerintahan.
Pemasangan listrik dimulai dengan pelanggan yang ingin membuat pasang sambungan baru listrik. Pasang sambungan baru listrik adalah pemasangan sambungan tenaga listrik baru atau penambahan daya atau fasilitas satuan sambungan listrik lainnya di lokasi sesuai dengan permintaan pelanggan. Pelanggan yang ingin pasang sambungan baru dapat dibedakan menjadi beberapa kategori atau kelompok sosial tertentu. Kelompok sosial tertentu adalah kelompok pelanggan atau pemakai sosial yang karena peranannya yang penting dalam memberikan pelayanan di bidang kemasyarakatan dan kemanusiaan perlu diberikan prioritas dan perhatian khusus.
Tipe atau kategori pelanggan listrik adalah sebagai berikut: 1. Rumah Tangga (RT)
Adalah kelompok pelanggan atau pemakai yang menggunakan listrik hanya untuk kebutuhan rumah tangga.
2. Bisnis
Pada kelompok ini terdiri dari:
a. Big Company, adalah kelompok pelanggan atau pemakai segmen bisnis yang berbentuk perusahaan-perusahaan besar.
b. Medium Company, adalah kelompok pelanggan atau pemakai segmen bisnis yang berbentuk kelompok perusahaan menengah.
c. Retail Company, adalah kelompok pelanggan atau pemakai segmen bisnis yang berbentuk perusahaan kecil.
3. Sosial
Adalah kelompok pelanggan atau pemakai yang berbentuk tempat-tempat yang digunakan oleh masyarakat umum seperti mushola, gereja (tempat-tempat ibadah lainnya), yayasan, dan lain-lain.
4. Perkantoran Pemerintah
Adalah kelompok pelanggan atau pemakai yang berbentuk kantor-kantor atau bangunan pemerintahan seperti kantor kecamatan, kantor kelurahan, dan lain-lain.
5. Industri
Adalah kelompok pelanggan atau pemakai yang menggunakan jasa listrik untuk kegiatan mengolah bahan mentah menjadi barang jadi atau kegiatan produksi.
Tabel 2.1. Tarif Dasar Listrik (TDL)
Rumah
7. >200 KVA 7. >200 KVA 8. >30000 KVA
Sumber : http://one.indoskripsi.com/node/6849./ rekonstruksi penyambungan baru listrik/ 25 Juni 2009
2.6. Arsitektur Aplikasi
Arsitektur aplikasi diartikan sebagai suatu rancangan dalam membuat aplikasi sehingga dapat mendukung terbentuknya suatu sistem informasi berupa jaringan komputer dengan berbagai jenis, topologi dan manfaat yang di hasilkan.
Sejalan dengan perkembangan Information Communication Technologi (ICT) arsitektur aplikasi mengalami banyak perubahan. Perubahan arsitektur ini ditujukan untuk memberikan kemudahan-kemudahan bagi pihak-pihak yang terhubung dengan penggunaan aplikasi tersebut. Budi Sutedjo Dharma Oetomo (2002:45) dalam bukunya Perencanaan dan Pembangunan Sistem Informasi.
2.6.1. Pengertian Jaringan Komputer
Menurut Andri Kristanto (2003:2) jaringan komputer dapat didefinisikan sebagai berikut :
2.6.2. Tujuan Dibangunnya Jaringan Komputer
Menurut Andri Kristanto (2003:2) tujuan dibangunnya suatu jaringan komputer adalah membawa informasi secara tepat dan tanpa adanya kesalahan dari sisi pengirim (transmitter) menuju ke sisi penerima (receiver) melalui media komunikasi.
Memang akan terjadi banyak kendala pada waktu proses pengiriman informasi tersebut. Adapun kendala-kendala itu antara lain :
1. Fasilitas komunikasi masih mahal harganya. 2. Pemanfaatan fasilitas komunikasi belum maksimal.
3. Jalur transmisi yang digunakan tidak benar-benar bebas dari masalah ganggauan (noise).
2.6.3. Jenis-jenis Jaringan Komputer
Jaringan komputer dapat dibedakan berdasarkan cakupan geografisnya. Ada lima kategori utama jaringan kompter yaitu :
1. Local Area Network (LAN)
LAN mempunyai ukuran yang terbatas, yang berarti bahwa waktu transmisi pada keadaan terburuknya terbatas dan dapat diketahui sebelumnya. Dengan mengetahui keterbatasnnya, meyebabkan adanya kemungkinan untuk menggunakan jenis desain tertentu. Hal ini juga memudahkan menajemen jaringan.
LAN seringkali menggunakan teknologi transmisi kabel tunggal. LAN tradisional beroperasi pada kecepatan mulai 10 sampai 100 Mbps (megabit/detik) dengan delay rendah (puluhan second) dan mempunyai faktor kesalahan yang kecil. LAN-LAN modern dapat beroperasi pada kecepatan yang lebih tinggi sampai ratusan megabit/detik.
2. Metropolitan Area Network (MAN)
3. Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN) adalah sebuah jaringan yang memiliki jarak yang sangat luas, karena radiusnya mencakup sebuah negara dan benua. Cakupan WAN bisa meliputi 100 km sampai 1.000 km, dan kecepatan antar kota bisa bervariasi antara 1,5 Mbps sampai 2,4 Gbps. Pada sebagian besar WAN, komponen yang dipakai dalam berkomunikasi biasanya terdiri dari dua komponen, yaitu : kabel transmisi dan elemen switching.
Kabel transmisi berfungsi untuk memindahkan bit-bit dari satu komputer ke komputer lainnya, sedangkan elemen switching di sini adalah sebuah komputer khusus yang digunakan untuk menghubungkan dua buah kabel transmisi atau lebih. Saat data yang dikirim sampai ke kabel penerima, elemen switching harus memilih kabel pengirim untuk meneruskan pesan-pesan tersebut.
4. Global Area Network (GAN)
Global Area Network (GAN) merupakan suatu jaringan yang menghubungkan negara-negara di seluruh dunia. Kecepatan GAN bervariasi mulai dari 1,5 Mbps sampai dengan 100 Gbps dan cakupannya ribuan kilometer. Contoh yang sangat baik dari GAN ini adalah Internet. Budhi Irawan (2005:19) 5. Jaringan Tanpa Kabel
Komputer mobile seperti komputer notebook dan Personal Digital Assistant (PDA), merupakan cabang industry komputer yang paling cepat pertumbuhannya. Banyak pemilik jenis komputer tersebut yang sebenarnya telah memiliki mesin-mesin desktop yang terpasang pada LAN atau WAN tetapi karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat terbang, maka banyak yang tertarik untuk memiliki komputer dengan jaringan tanpa kabel ini.
Jaringan tanpa kabel mempunyai berbagai manfaat, yang telah umum dikenal adalah kantor portable. Orang yang sedang dalam perjalanan seringkali ingin menggunakan peralatan elektronik portable-nya untuk mengirim atau menerima telepon, fax, e-mail, membaca file jarak jauh login ke mesin jarak jauh, dan sebagainya dan juga ingin melakukan hal-hal tersebut dimana saja, darat, laut, udara. Jaringan tanpa kabel sangat bermanfaat untuk masalah-masalah di atas.
transmisi dari komputer yang berbeda dapat mengganggu satu sama lain. Andri Kristanto (2003:18).
2.6.4. Topologi Jaringan Komputer
Topologi jaringan menyatakan susunan komputer secara fisik dalam suatu jaringan, merujuk kepada konfigurasi kabel, komputer, dan perangkat lainnya, Budhi Irawan (2005:25). Berikut ini akan dijelaskan mengenai topologi fisik yang digunakan di dalam jaringan lokal adalah :
1. Linear Bus (Garis Lurus)
Topologi Linear Bus (garis lurus) terdiri dari satu jalur kabel utama dimana pada masing-masing ujungnya diberikan sebuah terminator. Semua nodes pada jaringan (file server, workstation, dan perangkat lainnya) terkoneksi sebuah kabel utama (backbone). Jaringan-jaringan Ethernet dan Local Talk menggunakan topologi linier ini. Jaringan topologi ini dapat dilihat pada gambar 2.1.
Kelebihan topologi linear bus (garis lurus) ini adalah :
a. Mudah dalam mengkonfigurasi komputer atau perangkat lain ke dalam sebuah kabel utama.
b. Tidak terlalu banyak menggunakan kabel dibandingkan dengan topologi bintang (star).
Kekurangan topologi linear bus (garis lurus) adalah :
a. Seluruh jaringan akan mati jika ada kerusakan pada kabel utama (backbone). b. Membutuhkan terminator pada kedua sisi dari kabel utamanya.
c. Sangat sulit mengidentifikasi permasalahan jika jaringan sedang jatuh atau rusak.
d. Sangat tidak disarankan dipakai sebagai salah satu solusi pada penggunaan jaringan di gedung besar.
2. Topologi Star (Bintang)
Gambar 2.2 Topologi Star (Bintang)
[Sumber : Budhi Irawan. Jaringan Komputer. (2005:27)]
Kelebihan topologi Star (bintang) :
a. Mudah di dalam pemasangan dan pengkabelan.
b. Tidak mengakibatkan gangguan pada jaringan ketika akan memasang atau memindahkan perangkat jaringan yang lainnya.
c. Mudah untuk mendeteksi kesalahan dan memindahkan perangkat – perangkat yang lainnya.
Kelemahan topologi Star (bintang) :
a. Membutuhkan lebih banyak kabel dari pada topologi linear bus.
b. Membutuhkan concentrator, dan bilamana consentrator tersebut rusak maka semua node yang terkoneksi tidak dapat terdeteksi.
3. Topologi Ring (Cincin)
Topologi Ring (Cincin) menggunakan teknik konfigurasi yang sama dengan topologi star tetapi pada topologi ini terlihat bahwa jalur media transmisi menyerupai suatu lingkaran tertutup menyerupai cincin (lingkaran), sehingga diberi nama topologi bintang dalam lingkaran atau star-wired ring. Informasi dikirim oleh sebuah komputer akan dilewatkan ke media transmisi, melewati satu komputer ke komputer berikutnya. Topologi ini biasa digunakan untuk LAN. Kelemahan topologi cincin terletak pada kegagalan salah satu simpul. Jika ada satu saja simpul yang mengalami kegagalan, maka semua hubungan terputus.
Gambar 2.3 Topologi Ring (Cincin)
[Sumber : Budhi Irawan. Jaringan Komputer. (2005:28)]
Jaringan ini tidak terpusat pada induk komputer. Sehingga kalau salah satu komputer tidak berfungsi tidak akan mengganggu komputer yang lain.
4. Topologi Tree (Pohon)
Topologi pohon merupakan perpaduan antara topologi linear bus dan star, yang mana terdiri dari kelompok-kelompok dari workstation dengan konfigurasi star yang terkoneksi ke kabel utama yang menggunakan topologi linear bus. Topologi ini memungkinkan untuk pengembangan jaringan yang telah ada, dan
`
T e r m i n a l
P r i n t e r
`
T e r m i n a l
`
T e r m i n a l
`
memungkinkan untuk mengkonfigurasi jaringan sesuai dengan kebutuhan. Dapat dilihat pada gambar 2.4.
Gambar 2.4 Topologi Tree (Pohon)
[Sumber : Budi Irawan. Jaringan Komputer. (2005:28)]
Kelebihan topologi Tree (Pohon) :
a. Proses konfigurasi jaringan dilakukan dari titik ke titik pada masing-masing segmen.
b. Didukung oleh banyak perangkat keras dan perangkat lunak.
Kelemahan topologi Tree (Pohon) :
a. Keseluruhan panjang kabel pada tiap-tiap segmen dibatasi oleh tipe kabel yang digunakan.
c. Sangat relatif sulit untuk dikonfigurasi dan proses pengkabelannya dibandingkan topologi jaringan yang lain.
2.6.5. Manfaat Jaringan Komputer
Dalam membangun jaringan komputer di perusahaan atau organisasi, ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dalam hal-hal resource sharing, reliabilitas tinggi, lebih ekonomis, skalabilitas, dan media komunikasi.
Resource Sharing bertujuan agar seluruh program, peralatan khususnya data dapat digunakan oleh setiap orang yang ada pada jaringan tanpa terpengaruh oleh lokasi resource dan pemakai. Jadi resource sharing adalah suatu usaha untuk menghilangkan kendala jarak.
Dengan menggunakan jaringan komputer akan memberikan reliabilitas tinggi yaitu adanya sumber sumber-sumber alternatif pengganti jika terjadi masalah pada salah satu perangkat dalam jaringan, artinya karena perangkat yang digunakan lebih dari satu jika salah satu perangkat mengalami masalah, maka perangkat yang lain dapat menggantikannya.
Yang dimaksud dengan skalabilitas yaitu kemampuan untuk meningkatkan kinerja sistem secara berangsur-angsur sesuai dengan beban pekerjaan dengan hanya menambah sejumlah prosesor. Pada komputer mainframe yang tersentralisasi, jika sistem sudah jenuh, maka komputer harus diganti dengan komputer yang mempunyai kemampuan yang lebih besar. Hal ini membutuhkan biaya yang sangat besar dan dapat menyebabkan gangguan terhadap kontinyuitas kerja para pemakai. Sebuah jaringan komputer rmampu bertindak sebagai media komunikasi yang baik bagi para pegawai yang terpisah jauh. Dengan menggunakan jaringan, dua orang atau lebih yang tinggal berjauhan akan lebih mudah bekerja sama dalam menyusun laporan. Andri Kristanto (2003:5).
2.7. Pengertian Client-Server
Jaringan Komputer mengartikan server sebagai pusat, baik sebagai pusat data, pusat database, pusat sistem, dan lain-lain. Komputer yang menjadi pusat disebut komputer server, jadi tugas komputer server adalah berusaha melayani semua permintaan yang dilakukan oleh computer client. Selanjutnya, hasil dari permintaan akan dikirim kembali kepada komputer client. Budhi Irawan (2005:27)
Dari dua pengertian di atas telah dikatakan bahwa komputer client merupakan komputer yang selalu memerlukan sumber daya berupa data maupun sistem dari komputer server. Komputer server merupakan komputer yang mampu menyediakan dan menerima permintaan yang dilakukan oleh komputer client.
Di dalam jenis ini, client dan server akan sangat berhubungan erat. Apabila ada sebuah komputer yang selalu meyediakan sumber daya dan digunakan oleh komputer lain, komputer tadi disebut komputer server. Komputer yang hanya menerima dan mengakses ketersediaan data dari komputer lain akan disebut komputer client.
Dalam penerapannya ada banyak sekali bentuk-bentuk server yang sering dibangun, ada server e-mail, server database, server web, server data, maupun server sistem.
Model hubungan client-server memungkinkan jaringan untuk mensentralisasi fungsi kepada satu atau dua dedicated file server. Sebuah file server menjadi jantung dari keseluruhan sistem, memungkinkan untuk mengakses sumber daya, dan menyediakan keamanan. Workstation yang berdiri sendiri dapat mengambil sumber daya yang ada pada file server. Model hubungan ini, menyediakan mekanisme untuk mengintegrasikan seluruh komponen yang ada di jaringan dan memungkinkan banyak pengguna secara bersama-sama memakai sumber daya pada file server.
1) Kelebihan model hubungan client-server :
c. Fleksibel.
d. Teknologi baru dengan mudah terintegrasi kedalam sistem.
e. Keseluruhan komponen (client/network/server) dapat bekerja bersama. 2) Kekurangan model hubungan client-server :
a. Mahal.
b. Membutuhkan investasi untuk dedicated file server.
c. Perbaikan (jaringan besar membutuhkan seorang staff untuk mengatur agar sistem berjalan secara efisien).
d. Berketergantungan.
e. Ketika server jatuh, mengakibatkan keseluruhan operasi pada network akan jatuh.
2.8. Perangkat Lunak Pendukung
Berikut akan dijelaskan mengenai perangkat pendukung yang penulis gunakan dalam menyelesaikan penelitian ini :
2.8.1. Microsoft Visual Basic 6.0
tersebutlah nantinya akan didapatkan pada program akhirnya. Bunafit Nugroho (2005:1).
Bentuk dari pemrograman visual akan menghasilkan output yang sama dengan objek saat kita mengerjakan desain, sehingga apapun yang kita lakukan saat menciptakan desain maka tampilan desain tersebutlah yang akan kita dapatkan pada bentuk keluarannya. Dengan adanya kemampuan tersebut berarti akan semakin mempermudah dan membantu kita dalam melakukan pembuatan program.
Semua bahasa pemrograman yang berupa visual telah memiliki dukungan OOP (Object Oriented Programming) atau yang disebut dengan pemrograman berorentasi objek. Bahasa ini disebut OOP karena semua kode program yang diketikan akan tergabung dalam kelompok-kelompok yang dinamakan procedure.
2.8.2. Mengenal Tampilan IDE Visual Basic 6.0
Agar dapat menggunakan Visual Basic harus memahami IDE (Integrated Development Environment) atau lingkungan kerja dari Visual Basic itu sendiri. Untuk melihat IDE Visual Basic 6.0 dari menu Start – Program – Microsoft Visual Basic 6.0 dan pilih Microsoft Visual Basic 6.0.
Gambar 2.5 Tampilan IDE Visual Basic 6.0
[Sumber : Kusrini,M. Kom dan Andri Koniyo (2007:172), Tutunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL
Server]
2.9. Microsoft SQL Server 2000
2.9.1. Database Default
Database default ialah database yang sudah tersedia dalam Microsoft SQL Server 2000. Database itu antara lain :
1. Master, fasilitas untuk gabungan dari tabel-tabel sistem yang mencatat instalasi server secara keseluruhan di mana seluruh database secara konsekuen.
2. Model, template untuk setiap proses pembuatan database. 3. Pups, database contoh.
4. Nortwind, database contoh.
5. Msdb, database yang berisi penjadwalan dan pesan.
6. Tempdb, database yang digunakan untuk menyimpan tabel temporer dibuat oleh SQL Server. Kusrini,M. Kom dan Andri Koniyo (2007:145).
2.9.2. Layanan Microsoft SQL Server 2000
Microsoft SQL Server 2000 mempunyai layanan sebagai berikut :
1. Web Assisten Wizard, membentuk file html dari hasil query untuk dipublikasikan ke internet.
2. SQL Server Profiler, memonitor dan merekam seluruh aktivitas database. 3. SQL Server Manager, alat bantu administratif.
4. SQL Server Enterprise Manajer, alat bantu administratif.
2.9.3. Objek Dalam SQL Server 2000
Objek-objek yang ada di dalam SQL Server 2000 adalah sebagai berikut : 1. Database
Database berisi berbagai objek yang digunakan untuk mewakili, menyimpan data, dan mengakses data.
2. Tabel
Tabel berisi baris-baris atau record data yang saling berhubungan satu sama lain.
3. Data Diagram
Data diagram secara grafis menampilkan database sehingga bisa memanipulasi tanpa harus menggunakan perintah Transact-SQL.
4. Indeks
Indeks merupakan file-file tambahan yang dapat meningkatkan kecepatan akses baris tabel. Kusrini,M. Kom dan Andri Koniyo (2007:146).
5. View
View menyediakan cara untuk melihat data yang berbeda dengan melibatkan satu atau lebih tabel.
6. Stored Procedure
Stored procedure merupakan program-program Transact-SQL yang disimpan dalam server untuk menjalankan tugas-tugas yang telah ditentukan.
7. Fungsi
maupun tabular (berbentuk tabel). Contoh fungsi SUM untuk menambah beberapa nilai.
8. Trigger
Sebuah jenis prosedur yang disimpan dan dijalankan secara event-driven apabila operasi tertentu dilakukan pada tabel.
2.9.4. Data Definition Language (DDL)
Data Definition Language (DDL) adalah bahasa yang mempunyai kemampuan untuk mendefinisikan data yang berhubungan dengan pembuatan dan penghapusan objek seperti tabel, indeks, bahkan basis datanya sendiri. Kusrini, M. Kom dan Andri Koniyo (2007:149).
2.9.5. Data Manipulation Language (DML)
62 4.1. Analisis Sistem yang berjalan
Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem
informasi yang utuh ke dalam bagian - bagian komponennya dengan maksud
untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan – permasalahan,
kesempatan – kesempatan, hambatan – hambatan yang terjadi dan kebutuhan –
kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan – perbaikannya.
Jogiyanto. (2005:129). Berikut ini adalah hasil dari analisis sistem yang berjalan
pada PT. PLN (Persero) UPJ Cimahi Kota.
4.1.1. Analisis Dokumen
Analisis dokumen digunakan untuk menganalisis dokumen-dokumen
yang digunakan dalam sistem yang sedang berjalan pada PT.PLN UPJ Cimahi
Kota, dokumen yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Nama Dokumen : Fotocopy KTP/SIM
Sumber : Pemohon
Rangkap : 1
Deskripsi : Digunakan sebagai identitas untuk mengisi Formulir
Permintaan Penyambungan Baru Listrik
Elemen Data : No KTP/No SIM, nama, alamat, desa, kelurahan,
2. Nama Dokumen : Fotocopy Rekening Listrik
Sumber : Pemohon
Rangkap : 1
Deskripsi : Digunakan untuk memudahkan dalam pencarian lokasi
dan gardu/tiang terdekat
Elemen Data : alamat, gardu, tiang
3. Nama Dokumen : TUL I-01 (Formulir Permintaan Penyambungan Baru)
Sumber : Staff PP
Rangkap : 2
Deskripsi : Digunakan sebagai data untuk melakukan permintaan
penyambungan baru listrik atau perubahan daya listrik
Elemen Data : No KTP/No SIM, nama, alamat, desa, kelurahan,
telepon, gol tarif, daya, gardu, tiang, tgl permohonan,
no formulir
4. Nama Dokumen : FSPL (Formulir Survey Permohonan Listrik)
Sumber : Staff PP
Rangkap : 1
Deskripsi : Digunakan untuk melakukan survey lokasi dan untuk
mengisi laporan hasil survey
Elemen Data : nama, alamat, jenis bangunan, daya yang diminta,
catatan, mengetahui, keterangan
5. Nama Dokumen : SIP (Surat Ijin Penyambungan) / Surat Jawaban
Rangkap : 2
Deskripsi : Digunakan sebagai jawaban permohonan listrik untuk
pemohon
Elemen Data : nama, alamat, daya yang diminta, nomor surat, tanggal,
biaya penyambungan, uang jaminan langganan, biaya
materai, total
6. Nama Dokumen : SPJBTL (Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik)
Sumber : Staff PP
Rangkap : 2
Deskripsi : Digunakan sebagai perjanjian antara pemohon dengan
PLN
Elemen Data : nomor surat, tanggal, biaya penyambungan, uang
jaminan langganan, biaya materai, jumlah
7. Nama Dokumen : Kwitansi
Sumber : Staff PP
Rangkap : 3
Deskripsi : Digunakan sebagai bukti pembayaran telah melakukan
pasang baru dan tambah daya listrik
Elemen Data : nama, alamat, uang sejumlah, terbilang, biaya
4.1.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan
Berdasarkan hasil penelitian, berikut ini adalah prosedur yang sedang
berjalan di PT.PLN UPJ Cimahi Kota, diantaranya :
A. Prosedur Pasang Baru Listrik Yang Sedang Berjalan
1. Pemohon datang ke PT.PLN UPJ Cimahi Kota.
2. Untuk melakukan pasang baru pemohon harus membawa persyaratan
yang ditentukan oleh PT.PLN UPJ Cimahi Kota yaitu membawa
persyaratan fotocopy ktp/sim dan rekening listrik tetangga terdekat.
3. Pemohon membawa fotocopy ktp dan rekening listrik tetangga terdekat
kemudian menyerahkannya pada staff PP, serta memberikan informasi
pasang baru yang diinginkan.
4. Staff PP menerima fotocopy ktp dan rekening listrik dari pemohon lalu
staff PP memeriksa kelengkapan data apabila belum lengkap data
fotocopy ktp dan rekening listrik dikembalikan lagi pada pemohon,
apabila datanya lengkap maka staff PP akan membuatkan dokumen TUL
I – 01 (formulir permintaan penyambungan baru) sebanyak 2 rangkap,
dokumen TUL I – 01 diserahkan pada pemohon untuk ditandatangani.
5. Pemohon menerima dokumen TUL I – 01 sebanyak 2 rangkap setelah itu
menandatangani dokumen TUL I – 01, rangkap yang pertama dipegang
oleh pemohon dan rangkap yang kedua diberikan pada staff PP.
6. Staff PP menerima dokumen TUL I – 01 yang telah disahkan lalu
01 dan FSPL akan diberikan pada SPV Harkon untuk melakukan survey
lokasi pemasangan baru pada pemohon.
7. SPV Harkon menerima dokumen TUL I – 01 dan FSPL kemudian SPV
Harkon akan melakukan survey pemasangan baru listrik pada pemohon,
setelah melakukan survey SPV Harkon akan membuat laporan survey
dengan mengisi hasil survey pada FSPL, setelah itu dokumen FSPL
(hasil survey) yang telah di isi akan diberikan pada staff PP.
8. Staff PP menerima FSPL yang telah di isi, lalu membuat surat jawaban
untuk pemohon / SIP (surat ijin penyambungan) sebanyak 2 rangkap,
rangkap pertama diberikan pada pemohon dan rangkap yang kedua
beserta hasil survey diarsipkan oleh staff PP yang sebelumnya disahkan
oleh manager.
9. Pemohon menerima SIP setelah itu pemohon akan melakukan instalasi
pemasangan kabel listrik dan tiang listrik, dengan menyerahkan SIP pada
bagian instalatur, setelah itu pemohon akan melakukan pembayaran
instalasi dan menerima kwitansi pembayaran.
10. Setelah itu bagian instalasi akan melakukan pemasangan instalasi kabel
dan membuat laporan hasil instalasi untuk diberikan pada bagian konsuil.
11. Bagian konsuil menerima laporan hasil instalasi, laporan hasil instalasi
yang diterima diperiksa apakah telah memenuhi syarat instalasi atau
tidak, jika memenuhi syarat maka akan dibuat SLO (surat layak operasi)
untuk diberikan pada pemohon dan jika tidak memenuhi syarat maka
12. Pemohon menerima SLO, setelah itu SLO diberikan pada staff PP.
13. Staff PP akan membuat SPJBTL (surat perjanjian jual beli tenaga listrik)
sebanyak 2 rangkap yang akan diberikan pada pemohon untuk
ditandatangani.
14. Pemohon menerima SPJBTL sebanyak 2 rangkap setelah itu SPJBTL
dikembalikan kembali pada staff PP setelah itu staff PP memberikan
SPJBTL pada SPV PP untuk di periksa, setelah diperiksa SPV PP
memberikan SPJBTL pada manajer untuk ditandatangani setelah itu
SPJBTL yang telah ditandatangani oleh manajer diberikan pada staff PP.
15. Staff PP menerima SPJBTL yang telah ditandatangani oleh manajer,
SPJBTL rangkap pertama diserahkan pada pemohon dan yang rangkap
kedua diarsipkan.
16. Pemohon menerima SPJBTL, SPJBTL akan diserahkan pada kasir untuk
melakukan pembayaran, bagian kasir akan mambuatkan kwitansi
pembayaran SPJBTL sebanyak 3 rangkap, kwitansi rangkap pertama
diberikan pada pemohon, kwitansi rangkap kedua diberikan pada staff PP
untuk diarsipkan dan yang rangkap ketiga diberikan pada staff adkeu.
17. Staff PP menerima kwitansi pembayaran pasang baru, lalu staff PP
membuat WO (work order) dan BA (berita acara), WO dan BA diberikan
pada staff bung untuk melakukan proses pasang baru listrik.
18. Staff bung menerima WO dan BA kemudian melaksanakan
penyambungan listrik, setelah itu staff bung membuat laporan
19. Setelah proses pelayanan kepada pemohon Staff PP membuat laporan
pasang baru listrik dari arsip pasang baru dalam satu periode, laporan
yang dibuat akan diberikan pada manajer.
B. Prosedur Perubahan Daya Listrik Yang Sedang Berjalan
1. Pemohon datang ke PT.PLN UPJ Cimahi Kota, untuk melakukan
perubahan daya listrik pemohon harus membawa persyaratan yang
ditentukan oleh PT.PLN UPJ Cimahi Kota yaitu membawa persyaratan
fotocopy ktp/sim dan rekening listrik terakhir.
2. Pemohon membawa fotocopy ktp dan rekening listrik terakhir kemudian
menyerahkannya pada staff PP, serta memberikan data perubahan daya
yang diinginkan.
3. Staff PP menerima fotocopy ktp dan rekening listrik dari pemohon lalu
staff PP memeriksa kelengkapan data apabila belum lengkap data
fotocopy ktp dan rekening listrik dikembalikan lagi pada calon pemohon,
apabila datanya lengkap maka staff PP akan membuatkan dokumen TUL
I – 01 (formulir permintaan penyambungan baru) sebanyak 2 rangkap,
dokumen TUL I – 01 diserahkan pada pemohon untuk ditandatangani.
4. Pemohon menerima dokumen TUL I – 01 sebanyak 2 rangkap setelah itu
menandatangani dokumen TUL I – 01, rangkap yang pertama dipegang
oleh pemohon dan rangkap yang kedua diberikan pada staff PP.
5. Staff PP menerima dokumen TUL I – 01 yang telah disahkan lalu
01 dan FSPL akan diberikan pada SPV Harkon untuk melakukan survey
lokasi pemasangan perubahan daya listrik pada pemohon.
6. SPV Harkon menerima dokumen TUL I – 01 dan FSPL kemudian SPV
Harkon akan melakukan survey pemasangan perubahan daya listrik pada
pemohon, setelah melakukan survey SPV Harkon akan membuat laporan
survey dengan mengisi hasil survey pada FSPL, setelah itu dokumen
FSPL (hasil survey) yang telah di isi akan diberikan pada staff PP.
7. Staff PP menerima FSPL yang telah di isi, lalu membuat surat jawaban
untuk pemohon / SIP (surat ijin penyambungan) sebanyak 2 rangkap,
rangkap pertama diberikan pada pemohon dan rangkap yang kedua
beserta hasil survey diarsipkan oleh staff PP yang sebelumnya disahkan
oleh manager.
8. Pemohon menerima SIP, setelah itu SIP diberikan pada staff PP.
9. Staff PP akan membuat SPJBTL (surat perjanjian jual beli tenaga listrik)
sebanyak 2 rangkap yang akan diberikan pada pemohon untuk
ditandatangani.
10. Pemohon menerima SPJBTL sebanyak 2 rangkap setelah itu SPJBTL
dikembalikan kembali pada staff PP setelah itu staff PP memberikan
SPJBTL pada SPV PP untuk di periksa, setelah diperiksa SPV PP
memberikan SPJBTL pada manajer untuk ditandatangani setelah itu
11. Staff PP menerima SPJBTL yang telah ditandatangani oleh manajer,
SPJBTL rangkap pertama diserahkan pada pemohon dan yang rangkap
kedua diarsipkan.
12. Pemohon menerima SPJBTL, SPJBTL akan diserahkan pada kasir untuk
melakukan pembayaran, bagian kasir akan membuatkan kwitansi
pembayaran SPJBTL sebanyak 3 rangkap, kwitansi rangkap pertama
diberikan pada pemohon, kwitansi rangkap kedua diberikan pada staff PP
untuk diarsipkan dan yang rangkap ketiga diberikan pada staff adkeu.
13. Staff PP menerima kwitansi pembayaran perubahan daya, lalu staff PP
membuat WO (work order) dan BA (berita acara), WO dan BA diberikan
pada staff bung untuk melakukan proses pasang baru listrik.
14. Staff bung menerima WO dan BA kemudian melaksanakan
penyambungan listrik, setelah itu staff bung membuat laporan
penyambungan yang akan diberikan pada manajer.
15. Setelah proses pelayanan kepada pemohon Staff PP membuat laporan
perubahan daya listrik dari arsip perubahan daya dalam satu periode,
laporan yang dibuat akan diberikan pada manajer.
4.1.2.1. Flow Map
Flowmap adalah bagian yang menunjukkan aliran di dalam program atau
prosedur sistem dan merupakan gambaran hubungan antara entity yang terlibat.
Keterangan :
TUL I-01 : Formulir Permintaan Penyambungan Baru
FSPL : Formulir Survey Permohonan Listrik
SIP : Surat Izin Penyambungan
SLO : Surat Layak Operasi
SPJBTL : Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik
WO : Work order
BA : Berita Acara
AP : Arsip Permohonan
ASLO : Arsip Surat Layak Operasi
ASIP : Arsip Surat Izin Penyambungan
ATUL I-01 : Arsip Formulir Permintaan Penyambungan Baru
ASPJBTL : Arsip Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik
APB : Arsip Pasang Baru
APD : Arsip Perubahan Daya
4.1.2.2. Diagram Kontek
Diagram Konteks merupakan alat struktur analisis yang menggambarkan
hubungan dan keterkaitan sistem dengan entitas serta aliran data dari entitas
menuju sistem dan dari sistem menuju entitas. Untuk lebih jelasnya diagram
konteks sistem informasi pada PT.PLN UPJ Cimahi Kota adalah sebagai berikut :
PEMOHON
SISTEM INFORMASI PT. PLN (PERSERO) UPJ CIMAHI
KOTA
Foto Copy KTP/SIM, Rek. Listrik
Foto Copy KTP/SIM, Rek. Listrik TUL I -01
TUL I -01 Disahkan
SIP Disahkan SLO, SIP Disahkan
SLO, SIP Disahkan SPJBTL, SLO, SIP Disahkan
SPJBTL Disahkan
4.1.2.3. Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) digunakan untuk menggambarkan sistem
secara lebih detail yang ada pada diagram konteks menjadi beberapa proses yang
terjadi antara entitas yang terlibat dalam sistem informasi pasang baru dan
perubahan daya yang sedang berjalan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar dibawah ini :
PEMOHON
MANAGER Foto copy KTP/SIM, Rek. listrik
2.0 BARU / PERUBAHAN DAYA Foto copy KTP/SIM, Rek. listrik
TUL I-01
TUL I-01 Disahkan, FSPL
3.0 MEMBUAT SURAT JAWABAN /
SIP (SURAT IJIN PENYAMBUNGAN) MEMBUAT SPJBTL DAN
MEMERIKSA SPJBTL
STAFF ADKEU
SIP Disahkan Data Hasil Survey, SIP Disahkan
Kw
Data Perubahan Daya Listrik Data Pasang Baru Listrik
Laporan Perubahan Daya Listrik Laporan Pasang Baru Listrik
Laporan Penyambungan INSTALASI DAN MEMBUAT
SLO
SIP Disahkan
Hasil Instalasi, SIP Disahkan
4.1.3. Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan
Setelah mengevaluasi sistem yang sedang berjalan, maka ada beberapa
kendala yang dihadapi yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.1 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan
KENDALA YANG DIHADAPI PEMECAHAN MASALAH
1. Masih menggunakan berkas dan
formulir dalam bentuk kertas pada
pengelolaan data pelayanan
permohonan pasang baru dan
perubahan daya sehingga data-data
tersebut bisa hilang dan rusak.
2. Petugas mengalami kesulitan dalam
pencarian data pemohon apabila ada
pemohon yang akan melakukan
perubahan daya listrik karena harus
mencari dokumen permohonan data
pemohon terlebih dahulu.
3. Untuk membuat laporan petugas harus
memisahkan data pemohon maupun
data transaksi berdasarkan periode
sehingga memerlukan waktu dalam
pembuatan laporan.
1. Dibuat suatu database yang baik
sehingga dapat menghindari
terjadinya kehilangan dan
kerusakan data pelayanan
permohonan pasang baru dan
perubahan daya.
2. Dibuat fasilitas pencarian yang
baik di dalam program yang akan
dibangun sehingga akan
memudahkan melakukan
pencarian data pemohon.
3. Sistem yang dibangun
otomatis melakukan pencetakan
laporan berdasarkan periode
4.2. Perancangan Sistem
Dalam perancangan sistem ini memberikan tujuan dan gambaran sistem
yang akan dibuat, dengan kata lain perancangan sistem dapat didefinisikan
sebagai gambaran atau pembuatan sketsa dari beberapa elemen yang terpisah
kedalam satu kesatuan yang berfungsi. Dalam perancangan sistem ini, penyusun
akan menggambarkan urutan langkah-langkah dan tahapan-tahapan untuk
menyesuaikan masalah secara logis, sederhana dan jelas.
4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem
Tujuan perancangan sistem adalah tahap untuk memperbaiki atau
meningkatkan efisiensi kerja sistem. Tahap ini sangat penting dalam menentukan
baik atau tidaknya hasil perancangan sistem yang diperoleh. Tahap perancangan
proses dapat digambarkan sebagai perancangan untuk membangun suatu sistem
dan mengkonfigurasikan komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat
kerasnya sehingga menghasilkan sistem yang lebih baik bagi user. Proses yang
dirancang diuraikan menjadi beberapa bagian yang dapat membentuk sistem
tersebut menjadi satu komponen.
4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan
Adapun gambaran umum dari sistem yang diusulkan yaitu sistem baru
yang diusulkan oleh penulis tidak mengalami perubahan secara keseluruhan dari
prosedur kerja yang berjalan di PT. PLN (Persero) UPJ Cimahi Kota, hanya
bantuan program aplikasi yang telah dibuat guna mempermudah pekerjaan staff
pelayanan pemohon dalam melaksanakan tugasnya pada bagian pasang baru
listrik, perubahan daya listrik dan kasir.
4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan
Prosedur merupakan tahapan-tahapan instruksi yang harus dilakukan
untuk mencapai tujuan. Perancangan prosedur yang diusulkan merupakan hasil
dari perubahan dan pengkoreksian dari sistem yang sedang berjalan, dimana
sistem yang diusulkan diharapkan dapat menutupi kekurangan dari sistem yang
sedang berjalan. Adapun Prosedur yang diusulkan adalah sebagai berikut :
1. Pemohon datang ke PT.PLN UPJ Cimahi Kota, untuk melakukan pasang
baru atau perubahan daya listrik dengan syarat pemohon harus membawa
persyaratan yang ditentukan oleh PT.PLN UPJ Cimahi Kota yaitu
membawa persyaratan fotocopy ktp/sim dan rekening listrik terakhir.
2. Pemohon membawa fotocopy ktp dan rekening listrik terakhir kemudian
menyerahkannya pada staff PP, serta memberikan data pasang baru atau
perubahan daya yang diinginkan.
3. Staff PP menerima fotocopy ktp dan rekening listrik dari pemohon lalu
staff PP memeriksa kelengkapan data apabila belum lengkap data
fotocopy ktp dan rekening listrik dikembalikan lagi pada calon pemohon,
apabila datanya lengkap maka staff PP akan menginputkan data
(formulir permintaan penyambungan baru) sebanyak 2 rangkap,
dokumen TUL I – 01 diserahkan pada pemohon untuk ditandatangani.
4. Pemohon menerima dokumen TUL I – 01 sebanyak 2 rangkap setelah itu
menandatangani dokumen TUL I – 01, rangkap yang pertama dipegang
oleh pemohon dan rangkap yang kedua diberikan pada staff PP.
5. Staff PP menerima dokumen TUL I – 01 yang telah disahkan lalu
mencetak FSPL (formulir survey permohonan listrik) pada sistem,
dokumen TUL I – 01 dan FSPL akan diberikan pada SPV Harkon untuk
dilakukannya survey lokasi pasang baru listrik atau perubahan daya
listrik pada pemohon.
6. SPV Harkon menerima dokumen TUL I – 01 dan FSPL kemudian SPV
Harkon akan melakukan survey pasang baru listrik atau perubahan daya
listrik pada pemohon, setelah melakukan survey SPV Harkon akan
membuat laporan survey dengan mengisi hasil survey pada FSPL, setelah
kembali ke kantor dokumen FSPL (hasil survey) yang telah di isi di scan
dan data nya akan diinputkan kedalam sistem.
7. Setelah itu staff PP akan mencari data permohonan yang telah dilakukan
survey, lalu membuat surat jawaban untuk pemohon / SIP (surat ijin
penyambungan) untuk diberikan pada pemohon yang sebelumnya
disahkan oleh manager.
8. Pemohon menerima SIP, setelah itu SIP diberikan pada staff PP.
9. Staff PP akan membuat SPJBTL (surat perjanjian jual beli tenaga listrik)
10. Pemohon menerima SPJBTL setelah itu SPJBTL dikembalikan kembali
pada staff PP, staff PP akan memberikan SPJBTL pada SPV PP untuk di
periksa, setelah diperiksa SPV PP memberikan SPJBTL pada manajer
untuk ditandatangani setelah itu SPJBTL yang telah ditandatangani oleh
manajer diberikan pada staff PP.
11. Staff PP menerima SPJBTL yang telah ditandatangani oleh manajer,
SPJBTL yang telah ditandatangani oleh pemohon dan manager
diserahkan pada pemohon untuk dilakukan proses pembayaran.
12. Pemohon menerima SPJBTL, SPJBTL akan diserahkan pada kasir untuk
melakukan pembayaran, bagian kasir akan mencari data pemohon setalah
itu petugas kasir akan mencetak kwitansi pembayaran SPJBTL sebanyak
3 rangkap, kwitansi rangkap pertama diberikan pada pemohon, kwitansi
rangkap kedua diberikan pada staff PP untuk diarsipkan dan yang
rangkap ketiga diberikan pada staff adkeu.
13. Staff PP menerima kwitansi pembayaran perubahan daya, lalu staff PP
mencetak WO (work order) dan BA (berita acara), WO dan BA
diberikan pada staff bung untuk melakukan proses pasang baru listrik.
14. Staff bung menerima WO dan BA kemudian melaksanakan pasang baru
listrik atau perubahan daya listrik, setelah itu staff bung membuat laporan
penyambungan yang akan diberikan pada manajer.
15. Setelah proses pelayanan kepada pemohon Staff PP mencetak laporan
permohonan pasang baru listrik dan permohonan perubahan daya listrik
listrik dan laporan pembayaran perubahan daya listrik, laporan yang
dibuat akan diberikan pada manajer.
4.2.3.1. Flow Map
Pada tahap perancangan akan dibuat flowmap yang akan menggambarkan
prosedur yang berlangsung pada sistem yang diusulkan. Berdasarkan perancangan
prosedur diatas maka dapat digambarkan bagan alir dokumen atau flowmap dari
Sistem Informasi Pasang Baru dan Perubahan Daya Listrik di PT. PLN (Persero)
Keterangan :
TUL I-01 : Formulir Permintaan Penyambungan Baru
FSPL : Formulir Survey Permohonan Listrik
SIP : Surat Izin Penyambungan
SPJBTL : Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik
WO : Work order
BA : Berita Acara
Laporan Permohonan PBL : Laporan Permohonan Pasang Baru Listrik Laporan Permohonan PDL : Laporan Permohonan Perubahan Daya Listrik
Laporan PDL : Laporan Perubahan Daya Listrik
Laporan PBL : Laporan Pasang Baru Listrik
4.2.3.2. Diagram Kontek
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan
menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level
tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari
sistem. Diagram konteks memiliki kelompok pemakai, baik pihak internal
maupun pihak eksternal organisasi yang biasa disebut entitas luar. Diagram
konteks memberikan gambaran seperti apa hubungan interaksi antara entitas luar
dengan sistem, hubungan tersebut digambarkan dengan aliran data yang mengalir
dari lingkungan luar sistem (entitas luar) ke dalam sistem atau sebaliknya.
Ada 3 entitas luar yang terlibat dalam Sistem Informasi Pasang Baru dan
Perubahan Daya Listrik di PT. PLN (Persero) UPJ Cimahi Kota Yaitu Pemohon,
Staff Adkeu dan Manager. Fungsi dari diagram konteks adalah untuk memperjelas
gambaran mengenai interaksi yang berlangsung di dalam sistem secara umum.
Untuk memberi gambaran yang lebih jelas mengenai Sistem Informasi Pasang