• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Pasang Baru Listrik PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat & Banten Unit Pelayanan Jaringan Cijawura

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Pasang Baru Listrik PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat & Banten Unit Pelayanan Jaringan Cijawura"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan

Dalam perkembangan teknologi sekarang ini seluruh aspek kegiataan dilakukan secara efektif dan efisien, untuk memperoleh hasil kerja yang optimal memaksimalkan segala kesalahan dalam pengambilan keputusan dibutuhkan sistem informasi sebagai penunjangnya. PT. PLN sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ) / lembaga yang mengelola sumber daya energi listrik diindonesia, berusaha memberikan pelayanan yang terbaik untuk pelanggan.

Berdasarkan penjelasan diatas terlihat bahwa pelayanan pelanggan merupakan salah satu faktor utama untuk memperoleh profit serta kepuasan pelanggan semaksimal mungkin, sehingga dengan alasan tersebut penulis memilih kerja praktek dibagian Unit Pelayanan Pelanggan ( UPP ).

Karena pada bagian ini calon pelanggan/masyarakat umum harus diberitahu tentang hal-hal yang berhubungan dengan pemberian aliran listrik dan dalam ini PLN dituntut untuk memberikan pelayanan yang cepat dan akurat terhadap calon pelanggan/pelanggan melalui sistem komputerisasi yang ada PT. PLN (Persero) UPJ Cijawura .

(2)

2 1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

a. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang diatas, maka penulis mencoba mengindentifikasi masalah yang terjadi, adapun identifikasi masalahnya adalah sebagai berikut :

1. Belum Efektifnya pelayanan Pasang Baru Listrik pada PT. PLN (Persero) UPJ CIJAWURA, sehingga berdampak terhadap keterlambatan dalam pemasangan baru listrik.

b. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Pelaksanaan prosedur pelayanan pasang baru listrik pada PT. PLN Persero) UPJ CIJAWURA.

2. Pelayanan permohonan pasang baru listrik calon pelanggan PT. PLN (Persero) UPJ CIJAWURA masih dilakukan secara manual dengan menggunakan form menggunakan kertas.

1.3.Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan

a. Maksud Praktek Kerja Lapangan

1. Untuk mengefektifkan pelayanan pasang baru listrik di PT. PLN (Persero) UPJ CIJAWURA.

b.Tujuan Kerja Praktek Kerja Lapangan

1. Merancang sistem informasi yang dapat membantu dan mengefektifkan pelayanan pasang baru listrik di PT. PLN (Persero) UPJ Cijawura.

(3)

3 1.4.Batasan Masalah

1. Sistem Informasi pengajuan pasang baru listrik di PT. PLN (Persero) UPJ Cijawura. 2. Sistem Informasi pengajuan pasang baru listrik ini hanya membahas

tentang pemasangan baru dan tidak berkaitan dengan perubahan daya ataupun yang lainnya.

1.5.Lokasi dan Waktu Kerja Praktek Lapangan

Praktek Kerja Lapangan ini dilaksanakan di PT.PLN (PERSERO) DISTRIBUTOR JAWA BARAT UPJ CIJAWURA JL.MARGACINTA NO.57 BANDUNG TELP : 022-75033670. Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan dari tanggal 5 Juli 2010 sampai dengan 5 Agustus 2010. Adapun aktivitas penelitian disusun dengan menggunakan bar chart seperti berikut :

Tabel 1.1.

Jadwal Kegiatan Kerja Praktek

No Aktivitas Kerja Waktu (Minggu)

1 2 3 4

1 Pengenalan tempat kerja X

2 Pengenalan teknologi perusahaan X

3 Obsevasi lapangan X

4 Wawancara X

5 Mengumpulkan data X

6 Menganalisis data X

(4)

1 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Sistem

System adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan/untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.” (Jogiyanto. HM, 1989: 2)

2.1.1. Elemen Sistem

Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem :

1. Tujuan

Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali.

2. Masukan

Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak.

3. Proses

(5)

2 4. Keluaran

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.

5. Batas

Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepak bola mempunyai aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem.

6. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik

Mekanisme pengendalian diwujudkan dengan menggunakan umpan balik, yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses.

7. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.

2.1.2. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau ciri-ciri tertentu, yaitu: 1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan

2. Batas Sistem

Batas sistem (Boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

(6)

3 Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

4. Penghubung Sistem

Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara subsistem dengan subsistem lainnya. Dengan penghubung suatu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk suatu kesatuan.

5. Masukan Sistem

Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam system. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan signal (signal input). 6. Keluaran Sistem

Keluaran (output) adalah hasil dari energy yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dari sisa pembuangan.

7. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan menjadi masukan (input) menjadi keluaran (output).

8. Sasaran Sistem

(7)

4 2.1.3. Klasifikasi Sistem

Karena sistem bersifat umum, maka ada baiknya untuk memahami berbagai konsep kategori sistem melalui identifikasi terhadap sistem yang dimaksud serta menyajikan perilaku dan karakteristiknya.

1. Sistem diklasifikasikan sebagai system abstrak (abstract system) dan system fisik (Physical system). System abstrak adalah suatu susunan yang teratur dari gagasan atau konsep yang saling bergantung satu sama lain. Sedangkan system fisik adalah kumpulan eleme-elemen yang beroperasi secara bersama-sama untuk mencapai tujuannya.

2. System diklasifikasikan sebagai system alamiah dan buatan

System alamiah adalah system yang telah terbentuk dengan sendirinya yang dapat ditemui di alam bebas. System buatan adalah system yang diciptakan dan dilandaskan dengan tujuan tertentu.

3. System diklasifikasikan sebagai system terbuka dan tertutup

System terbuka adalah system yang mampu berinteraksi dengan lingkungan dimana dimungkinkan adanya pertukaran materi, energi, maupun informasi dengan lingkungannya. System tertutup didefinisikan sebagai system yang tidak mempunyai relasi atau interaksi terhadap lingkungannya.

4. System permanen dan sementara

Semua system yang berlaku untuk rentang waktu yang cukup panjang dibandingakan dengan kegiatan manusia dalam system tersebut dapat digolongkan sebagai system permanen. Sedangkan system yang bersifat sementara diadakan untuk jangka waktu tertentu saja dan sesudahnya bisa dihapuskan/dimodifikasi.

2.2 Pengertian Informasi

“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya” (Jogiyanto. HM, 1993 : 8)

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan.

(8)

5 “ Sistem Informasi adalah suatu system didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.” (Jogiyanto.HM, 1993 : 11)

2.4 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem 2.4.1. Metode Pendekatan Sistem

Proses pemecahan masalah secara sistematis bermula dari John Dewey, seorang professor filosofi di Columbia University pada awal abad ini. Dalam bukunya 1910 diidentifikasi ada 3 seri penilaian dalam memecahkan suatu kontroversi yang memadai :

1) Mengenali kontroversi. 2) Menimbang klaim alternatif. 3) Membentuk penilaian.

2.4.2. Alat Bantu Analisis 1. Flow Map

Diagram alir dokumen (Flowmap) merupakan diagram yang

memberikan gambaran luar keseluruhan operasi tanpa penguraian langkah input spesifik, pengolahan dan output yang akan dilaksanakan. Hal yang penting adalah untuk menampilkan gambaran total tanpa khawatir akan tiap detail yang kecil. Setiap alir dokumen memasukkan dari beberapa program yang terpisah.

2. Diagram Kontek

Diagram kontek adalah suatu alat/metode penggambaran suatu SI secara global, baik SI yang berbasis komputer/ tidak berbasis komputer. Diagram kontek terdiri dari sebuah symbol proses yang mewakili keseluruhan proses dalam system dan minimal sebuah entitas luar (external entity) yang merupakan sumber/tujuan data dari system tersebut dan aliran data yang menggambarkan aliran suatu masukan ataupun keluaran dari system tersebut.

(9)

6 Data Flow Diagram merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan system yang terstruktur (structured analysis and design). DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu system yang telah ada/system baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. Untuk mewakili arus data dalam suatu system digunakan notasi atau symbol sehingga membantu dalam komunikasi dengan pemakai system untuk memahami system secara logika.

Beberapa symbol yang digunakan dalam DFD :

a.External Entity (kesatuan luar) atau Boundary (Batas Sistem)

Setiap system mempunyai batas system (Boundary) yang memisahkan suatu system lingkungan luarnya. Sistem akan menerima input-input dan menghasilkan output kepada lingkungan luarnya. Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan di lingkungan luar system yang dapat berupa orang, organisasi atau system lainnya. b.Data Flow (arus data)

Arus data menunjukan arus data yang berupa masukan untuk system atau hasil dari proses system. Arus data ini mengalir diantara proses, simpanan data dan kesatuan luar. Arus data di DFD diberi symbol suatu panah.

c. Process (proses)

Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil dari suatu arus data yang masuk kedalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Suatu proses data dianjurkan dengan symbol lingkaran.

d. Data Store (simpanan data)

Simpanan data merupakan simpanan dari data yang dapat berupa suatu file atau database di system komputer. Simpanan data di DFD dapat disimbolkan dengan sepasang garis Horizontal paralel.

2.5. Pengertian Pasang Baru Listrik

(10)

7 “Proses pengusulan dimana calon pelanggan mengajukan permohonan pada PT. PLN (Persero) untuk melakukan pemasangan baru tenaga listrik di lokasi yang sesuai dengan permintaan pelanggan” (sumber : PT. PLN (Persero)

.

2.6.Fungsi Pelayanan Pelanggan

Fungsi pelayanan pelanggan adalah fungsi yang melaksanakan pelayanan pemberian informasi tentang tatacara perhitungan besarnya biaya, persyaratan dan informasi lainnya yang berhubungan dengan pemberian penyambungan tenaga listrik, perubahan daya yang berhubungan dengan pemberian penyambungan tenaga listrik yang meliputi perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan pengendalian.

(11)

1 BAB III

PROFIL PERUSAHAAN

3.1. Tinjauan Umum Perusahaan

3.1.1. Sejarah Singkat PT. PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten

Awal kelistrikan daerah Jawa Barat dimulai semenjak Pemerintah Kolonial Belanda masih menguasai tanah Pasundan. Sesuai dengan perkembangan zaman perusahaan tersebut menjadi PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (DJBB).

Tahap – tahap perkembangannya sebagai berikut :

1. Tahun 1905, ketika itu Jawa Barat khususnya dikota Bandung berdiri perusahaan milik pemerintah Kolonial belanda yang mengelola Penyediaan listrik yang bernama Bandungsche Electriciteit Maatschaappij (BEM).

2. Tahun 1920, dalam perjalanannya BEM dirubah menjadi perusahaan perseroan dengan nama Gemeenschapplijk Electriceit Beedrjf Voor Bandoeng (GEBEO.NV), yang dikukuhkan melalui akte notaris Mr.Andriaan hendrik Van Ophusein.

3. Tahun 1942 – 1945, setelah kekuasaan penjajahan beralih ketangan pemerintahan jepang pendistribusiaan tenaga listrik dilaksanakan oleh

DjawaDenki Djigyo Sha Bandoeng Shi Sha dengan wilayah kerja seluruh Pulau Jawa, sedangkan untuk pembangkitan dan penyaluran dilaksanakan oleh Seiboe Denki Djigyo Sha dan Denki Kosha.

4. Tahun 1948, setelah berakhir pendudukan Jepang. Pengusahaan dan pendistribusian listrik di Jawa barat dikelola kembali oleh GEBEO.NV, sedangkan unutk pembangkitannya dikelola oleh pemerintah Republik Indonesia, yaitu oleh PENEPETEL (Perusahaan Negara Untuk Pembangkitan Tenaga Listrik). Selanjutnya tahun 1961, dibentuk Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara (BPU-PLN) sebagai wadah kesatuan pimpinan PLN.

5. PLN Bandung berubah menjadi PLN Exploitasi XI sebagai kesatuan BPU-PLN di Jawa Barat, diluar DKI Jaya dan Tangerang.

(12)

2 XI No. 05/DIII/Sek/1975 tanggal 14 Juli 1975, PLN Exploitasi XI diubah namanya menjadi Perusahaan Umum Listrik Negara Distribusi jawa Barat.

7. Era tahun 1990-an, Perusahaan Umum Listrik Negara Distribusi Jawa Barat diubah lagi menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dengan nama

PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat sejak tanggal 30 Juli 1994.

8. Tanggal 20 Februari 2001dikeluarkanlah keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 28.K/010/DIR/2001 yang menjadi landasan hukum perubahan nama PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat menjadi

PT. PLN (Persero) Unit Bisnis Distribusi Jawa barat guna memenuhi tuntutan perubahan dan perkembangan kelistrikan yang dari tahun ketahun cendrung mengalami peningkatan, dan pada tanggal 27 Agustus 2002 PT PLN (PERSERO) Unit Bisnis Distribusi jawa Barat berubah lagi namanya menjadi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten, dimana wilayah kerjanya meliputi Propinsi Jawa Barat dan Propinsi Banten, hingga saat ini.

3.1.2 Falsafah, Visi, Misi dan Motto PT. PLN (Persero) DJBB 3.1.2.1 Falsafah PT. PLN (Persero) DJBB

Falsafah PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten yaitu “ pembawa kecerahan dan kegairahan dalam kehidupan masyarakat yang lebih produktif “. Falsafah ini berisi keyakinan bahwa PT PLN DJBB (Distribusi Jawa Barat Banten) bukan hanya penyedia energi listrik akan tetapi juga berkontribusi pada pengembangan dan peningkatan kualitas kehidupan masyarakat yang produktif.

3.1.2.2 Visi PT. PLN (Persero) DJBB

(13)

3 berkesinambungan. Hal ini untuk mewujudkan memunculkan potensi insani dalam wujud wawasan aspiratif dan etika, rasa kompeten, motivasi kerja, semangat berinovatif dan semangat bekerja sama.

3.1.2.3 Misi PT. PLN (Persero) DJBB

Misi PT PLN (Persero) DJBB adalah “ Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham, menjadikan tenga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat, mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi serta menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan “. Untuk melaksanakan misi tersebut PT PLN berusaha membangun dan mengoperasikan fasilitas kelistrikan yang akrab dengan lingkungan alam dan lingkungan sosial, memacu pemamfaatan energi listrik secara tepat guna dan memberikan nilai tambah bagi sektor ekonomi, berusaha secara konsisten untuk menigkatkan jangkauan pelayanan kelistrikan dan mengembangkan usaha kelistrikan dengan kebutuhan pertumbuhan ekonomi pasar yang kompotitif.

3.1.2.4 Motto PT. PLN (Persero) DJBB

Motto PT. PLN (Persero) DJBB adalah “ Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik (Electricity for a Better Life) “. Dengan motto itu PT. PLN diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat agar dapat membantu meningkatkan kesejahraaan hidup masyarakat serta untuk anak cucu dan kehidupan yang lebih baik lagi dimasa yang akan datang.

3.1.3 Produk PT. PLN (Persero) DJBB

Sesuai dengan Motto PT. PLN Listrik untuk kehidupan yang lebih baik (Electricity for a Better Life), maka PT. PLN berusaha memberikan produk yaitu Listrik yang merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta memberikan jasa pelayanan yang baik.

Visi PLN

(14)

4 d. Aktivitas usaha yang akrab lingkungan

Misi PLN

a. Memberikan kontribusi dalam pembangunan nasional b. Melakukan usaha sesuai dengan kaidah ekonomi yang sehat c. Memperhatikan kepentingan stake Holder

d. Menjaga kualitas produk e. Memuaskan pelanggan

3.1.4. Filosofi

Filosofi adalah landasan utama sebagai keayakinan untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan. Landasan filosofi PLN UBD Jawa Barat adalah :

“ mempunyai komitmen yang tinggi terhadap kepentingan pelanggan dengan menjadi SDM sebagai Sumber Daya penting perusahaan.”

3.1.5. Landasan Tujuan Pembangunan Ketenagalistrikan UU RI Nomor 15 tahun 1995

Pasal 2 : “ Pembangunan ketenagalistrikan asas mamfaat, asas adil dan merata, asas kepercayaaan diri sendiri dan kelestarian lingkungan hidup.”

Pasal 3 : ” Pembangunan ketenagalistrikan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat secara adil dan merata serta mendorong peningkatan kegiatan ekonomi.”

3.2. Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI PT PLN (PERSERO) UPJ CIJAWURA

(15)

5 Gambar 3.1

Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) UPJ Cijawura

3.3. Deskripsi Kerja

Manajemen Puncak memastikan tanggung jawab dan wewenang masing masing fungsi ditetapkan melalui uraian tugas sesuai Struktur Organisasi perusahaan maupun dengan uraian tugas pokok yang mengacu pada SK GM No.003.K/021/GM.DJBB/2004, tanggal 7 Januari 2004 tentang Pola Organisasi dan Uraian Fungsi Organisasi Jenjang Ketiga Pada Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ), Unit Pelayanan TT/TM (UP TT/TM) dan Unit Jaringan (UJ) di Lingkungan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.

1. Manajer

Bertanggung jawab atas susut, Piutang dan Kepuasan Pelanggan sesuai batas wewenang, disamping kinerja unit lainnya.

Manajer memastikan :

a. Mensinergikan seluruh fungsi dan unsur unit dalam mengoptimalkan sumber daya dan kemitraan untuk memastikan Kinerja Unit dan Citra Perusahaan

b. Menjalin komunikasi dan hubungan kerja internal dan eksternal yang efektif serta mengembangkan dan memberdayakan seluruh potensi SDM untuk meningkatkan Budaya Perusahaan (Integritas, Saling Percaya, Saling Peduli, dan Pembelajar) dan Good Corporate Government (Responsibility,

!" "

(16)

6 Accountability, Fairness, dan Transparancy)

c. Melengkapi pengaturan lebih lanjut (yang belum diatur oleh KD), melaksanakan monitoring dan evaluasi / audit internal, termasuk data pengaduan, system informasi, dan Tingkat Mutu Pelayanan (TMP)

d. Memberikan apresiasi dan melaksanakan pembinaan SDM 2. Supervisor Sambungan Pelanggan

Fungsi Utama:

Kecepatan Realisasi Perintah Kerja (PK) SP antara lain:

Pemeliharaan SP: Inspeksi, ganti berkala, pemulihan gangguan, konektor (loskontak & asimetris, bersama Supervisor Distribusi),

TUL.I.09/10 (PB/PD) VI.01/03 (Putus/Bongkar)

Kebenaran database SP (DIL.S) dengan dokumen / laporan realitas lapangan KP berkaitan dengan Sambungan Pelanggan.

a. Meningkatkan kinerja Sambungan Pelanggan

b. Melaksanakan Penyambungan PB/PD (pemasangan SL s/d APP) c. Melaksanakan Pemutusan Sementara

d. Melaksanakan Bongkar Rampung e. Melaksanakan Pemeliharaan APP

f. membuat Laporan Kegiatan Sambungan Pelanggan 3. Supervisor Pelayanan Pelanggan

Fungsi Utama: mengelola seluruh proses pelayanan pelanggan mulai kontak ( hubungan ) dengan pelanggan sampai dengan menyediakan database ata ta induk administrasi pelanggan dengan ramah, tertib, cepat dan efisien berdasarkan regulasi (TDL, TUL, dll), informasi dari fungsi terkait, informasi pelanggan, masyarakat, dan / atau informasi internal untuk meningkatkan pendapatan dan kepuasan pelanggan, a.l. :

a. Melaksanakan pelayanan yang mudah dan nyaman bagi pelanggan melalui telepon, loket, frontdesk, account executives, call center, dll (diupayakan semaksimal mungkin untuk “one stop service”)

(17)

7 c. Mengelola informasi pelayanan, promosi, publikasi, sosialisasi, dan

penyuluhan, a.l. TDL dan TMP

d. Melaksanakan administrasi layanan pengaduan, PJBTL (Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik) / suplemen / amandemen, penyambungan, perubahan TS (Tagihan Susulan), SPH (Surat Pengakuan Hutang), komitmen, dll e. Melaksanakan pengelolaan database atau data induk elektronik administrasi

pelanggan (DIL) dan Arsip Induk Pelanggan (AIL), termasuk perubahan data pelanggan (PDL), dan realisasi pemutusan sementara / rampung

f. Melaksanakan pelaporan, pertanggungjawaban, dll yang berkaitan dengan pelayanan pelanggan.

4. Supervisor Pembacaan Meter Dan Rekening

Fungsi utama: mengelola seluruh fungsi pembacaan meter dan pembuatan rekening (TUL fungsi II dan III) ditambah pembacaan meter sisi hulu dengan tertib, ramah, cepat dan efisien berdasarkan regulasi (TDL, TUL, dll), informasi dari fungsi terkait, informasi pelanggan, masyarakat, dan / atau informasi internal, termasuk a.l. :

a. Mendapatkan angka meter pelanggan dan membuat rekening listrik (hardcopy / softcopy) yang benar, termasuk koreksi bila ada, dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai jadual, sehingga fungsi terkait dapat melaksanakan fungsi pembukuan, penagihan, dan pengawasan kredit (TUL fungsi IV, V, VI)

b. Mendapatkan mitra kerja yang andal untuk mendukung butir di atas

c. Mendapatkan angka meter dan membuat berita acara penerimaan kWh dari sisi hulu yang benar sesuai dengan jadual

d. Mengatasi permasalahan a.l. pengaduan pelanggan, kendala lapangan, DPK, DLPD, pola pendampingan, dan baca ulang selektif sinergi sesuai dengan fungsi terkait

e. Mendapatkan informasi pemakaian, sambungan pelanggan, dll yang tidak benar (pemakaian tidak sah, meter macet, pentaripan, dll) untuk diinformasikan ke fungsi terkait

(18)

8 kWh) dan pembuatan rekening (billing)

g. Mengelola administrasi system RBM (pembuatan / pemeliharaan), DPM, PDE / PDT, meter elektronik, AMR, SMDSM (termasuk historical pemakaian kWh), dan pembuatan rekening (billing)

h. Melaksanakan pelaporan (a.l. rekening per jenis tariff, TUL 57, 07, III-09 berikut lampiran-lampirannya dan 12 RB), pertanggungjawaban (a.l. jika terjadi koreksi karena salah angka meter, memo 3 dan 4, analisis susut), dll berkaitan dengan pelayanan pelanggan.

5. Supervisor Pengendalian Penagihan

Bertanggung jawab untuk mengelola seluruh fungsi pembukuan, penagihan dan pengawasan kredit (TUL fungsi IV, V, dan VI kecuali pelaksanaan teknis pemutusan sementara / rampung) dengan tertib, ramah, cepat dan efisien berdasarkan regulasi (TDL, TUL, dll), informasi dari fungsi terkait, informasi pelanggan, masyarakat, dan / atau informasi internal, termasuk a.l. :

a. Menyediakan database piutang yang lengkap, rinci, benar, dan mutakhir secara terus menerus (DPP di CIS atau di DPP APJ/KD), termasuk melaksanakan rekonsiliasi dengan fungsi terkait

b. Melaksanakan pelayanan pembayaran rekening / tagihan listrik yang mudah dan nyaman, termasuk mendapatkan mitra kerja pengelola payment point yang andal

c. Legalisasi, SPT, dll (TUL fungsi V); PK putus / bongkar, DUPR, dll (TUL fungsi VI)

d. Mengelola pengawasan piutang / tunggakan melalui pendekatan khusus (account Executives), social (penyuluhan, kehumasan, kemitraan), sanksi BK, membuat PK pemutusan sementara / rampung (TUL VI-01 dan 03) kepada fungsi terkait, termasuk penyelesaian piutang ragu-ragu melalui KP2LN dan DUPPR

(19)

9 6. Supervisor Pengendalian Keuangan dan Administrasi

Bertanggung jawab untuk melaksanakan rekonsiliasi cash in (bersama Supervisor Pengendalian Penagihan), ketersediaan sistem informasi (C-m@x, simkeu, simdis), dana, mitra / outsourcing, dan sumberdaya lainnya (dari APJ/KD) yang dibutuhkan oleh fungsi operasional. Proporsionalitas apresiasi setiap pegawai

a. Melaksanakan administrasi keuangan b. Melaksanakan pencatatan dan akuntansi c. Melaksanakan administrasi SDM

d. Melaksanakan tugas kesekretariatan dan umum

e. Melaksanakan pelaporan keuangan (sesuai kebutuhan) f. Melaksanakan administrasi fasilitas dan sarana

g. Melakukan pengawasan hasil penjualan rekening (transfer otomatis ke pusat)

h. Rekonsiliasi cash in harian bersama fungsi terkait 7. Supervisor Pengendalian Distribusi Tegangan Rendah (TR)

Bertanggung jawab untuk pelaksanaan pemulihan gangguan dan konektor (loskontak dan asimetris) bersama Supervasor Sambungan Pelanggan, TMP (tegangan, padam), perluasan, dll.

a. Meningkatkan kinerja operasi & pemeliharaan distribusi TR b. Menyusun perencanaan operasi sistim distribusi TR

c. Melaksanakan operasi distribusi TR

d. Melaksanakan survey Data Teknik dan RAB e. Melaksanakan pelayanan teknik gangguan

f. Melaksanakan pelaporan kegiatan operasi distribusi TR g. Menyusun rencana pemeliharaan jaringan TR

h. Melaksanakan pemeliharaan jaringan tegangan rendah s/d sambungan rumah

i. Melaksanakan pelaporan kegiatan pemeliharaan distribusi

(20)

10 Bertanggung jawab untuk menertibkan sambungan ilegal, PJU ilegal dan pemakaian ilegal lainnya.

a. Menigkatkan kinerja P2TL

b. Melaksanakan dan bertanggungjawab pada P2TL c. Melaksanakan administrasi P2TL

d. Mengkoordinasi pelaksanaan P2TL antar bidang e. Membuat laporan P2TL

9. Wakil Manajemen Mutu

Manajer PLN UPJ Cijawura menunjuk seorang Wakil Manajemen Mutu (WMM) yang mempunyai tanggung jawab dan wewenang sebagai berikut :

a. Memastikan bahwa kegiatan proses bisnis dilaksanakan sesuai yang diperlukan Sistem Manajemen Mutu ditetapkan, diimplementasikan dan dipelihara

b. Melaporkan kepada Manajer UPJ Cijawura tentang kinerja Sistem Manajemen Mutu dan kebutuhan apapun untuk perbaikan

c. Memastikan promosi kesadaran tentang persyaratan pelanggan di UPJ Cijawura.

d. Sebagai penghubung antara PLN UPJ Cijawura dengan pihak lain dalam masalah yang berkaitan dengan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008.

(21)

1

BAB IV

ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN

4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan

4.1.1. Analisis Dokumen

Dalam prosedur pengajuan pasang baru listrik harus ada dokumen-

dokumen dan alat-alat yang dipergunakan untuk menunjangpelaksanaan kegiatan.

Adapun dokumen-dokumen yang ada dalam system pengajuan pasang baru

listrik adalah sebagai berikut :

1. Data calon pelanggan yaitu data yang harus diisi oleh calon pelanggan

pada saat pendaftaran pasang baru listrik.

2. Fotocopy KTP yaitu kartu identitas calon pelanggan yang dijadikan

syarat dalam proses pendaftaran pasang baru.

3. Rekening tetangga yaitu tanda bukti pembayaran listrik yang dimiliki

oleh tetangga terdekat sebagai suatu syarat dalam proses pendaftaran

pasang baru.

4. SIP (surat izin pemasangan) yaitu surat yang dikeluarkan

PP kepada calon pelanggan sebagai tanda bahwa permintaan pasang baru

dapat diterima.

5. STP (surat tunggu pemasangan) yaitu surat yang dikeluarkan PP kepada

calon pelanggan sebagai tanda bahwa permintaan pasang baru listrik

belum dapat di realisasikan atau adanya penundaan.

6. Kartu meteran adalah kartu yang dikeluarka PP kepada calon pelanggan

setelah pemasangan listrik dilakukan dan juga sebagai bukti calaon

pelanggan tersebut sudah mempunyai jaringan dan sudah menjadi

pelanggan PLN.

7. Laporan pemasangan yaitu laporan yang dibuat oleh bagian instalasi

sebagai bukti bahwa pemasangan listrik telah selesai, kemudian laporan ini

diberikan kebagian PP.

8. Laporan pemasangan yang sudah valid yaitu laporan yang sudah

(22)

2

4.1.2. Analisis Prosedur yang sedang Berjalan

Analisis prosedur memberikan gambaran tentang sistem jaringan dari

prosedur yang saat ini sedang berjalan pada PT. PLN (PERSERO)

UPJ Cijawura sebagai berikut :

(23)

3

Calon Pelanggan Customer Service instalasi Supervisor

Gambar 4.1

Flow Map prosedur yang sedang berjalan

Fc .KTP

Membuat SIP pemasangan Laporan

valid Membuat

(24)

4

1.1.2.2.Diagram Kontek

Diagram kontek merupakan gambaran global dari system informasi yang

berupa aliran-aliran dalam maupun luar. Berikut ini adalah diagram kontek

Sistem Informasi Pengajuan Pasang Baru Listrik di PT. PLN (Persero) Distribusi

Jawa Barat dan Banten UPJ Cijawura.

Data calon pelangan, lap pemasangan Fc KTP,Fc rekening valid Tetangga

SIP, STP, kartu meteran

Gambar 4.2

Diagram Kontek Prosedur yang Berjalan

4.1.2.3. Data Flow Diagram

DFD yang digambarkan merupakan suatu alur yang menjelaskan

Sistem Informasi Pengajuan Pasang Baru Listrik dari proses-proses yang saling

berkaitan.

Data Flow Diagram yang Sedang Berjalan

(25)

5

4.1.3. Evaluasi Sistem yang Berjalan

Kendala yang dihadapi dalam proses pengolahan data untuk prosedur

pemasangan daya listrik baru di PT. PLN (Persero) UPJ CIJAWURA

yaitu, pendaftaran untuk pemasangan daya listrik baru masih

dilakukan secara manual yaitu dengan mengisi data secara tertulis pada

formulir kertas yang disediakan oleh perusahaan. Yang kemudian

data-data yang telah diisi di entry oleh petugas perusahaan. Berikut tabel

evaluasi sistem yang sedang berjalan :

Tabel 4.1

Kendala evaluasi sistem yang berjalan

No Kendala Penyelesaian

1 Pendaftaran listrik baru masih

dilakukan secara manual, yaitu

mengisi data secara tertulis pada

formulir kertas yang disediakan

oleh perusahaan

proses pendaftaran pemasangan

daya listrik baru sebaiknya

perusahaan mempermudah

pelanggan dalam melakukan

pendaftaran dengan

memasukkan/mengentry data secara

langsung tampilan program yang

telah disediakan tanpa harus

menulis manual di formulir kertas.

4.2. Usulan Perancangan Sistem

Untuk mengetahui dan mempelajari sistem yang ada dalam pengolahan

pelayanan Pemasangan Baru Listrik yang ada di PT PLN (PERSERO)

Distribusi jawa barat masih belum optimal dimana laporan pelayanan pasang

listrik baru sering tidak akurat dan terlambat sehingga memperlambat proses

penyelesaian masalah. Adapun prosedur yang diusulkan adalah sebagai

(26)

6

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan perancangan sistem adalah :

1. Untuk mengimplementasikan keseluruhan kebutuhan eksplisit dan

mengakomodasi semua kebutuhan implisit yang diinginkan.

2. Menjadi panduan yang dapat dibaca, dipahami bagi programmer dan

penguji sistem.

3. Memberikan suatu gambaran lengkap mengenai sistem.

4.2.2. Perancangan Prosedure yang Diusulkan

Prosedur merupakan urutan kegiatan yang terdiri dari tahapan-tahapan

yang menerangkan mengenai proses apa yang dikerjakan, siapa yang

mengerjakan proses tersebut dan bagaimana suatu proses itu dapat dikerjakan.

4.2.2.1. Flow Map

Flowmap merupakan bagan yang menunjukan arus pekerjaan dari

sistem secara keseluruhan, menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang

ada di dalam sistem serta menunjukan apa yang dikerjakan di dalam

sistem.bagian alir dokumen disebut juga bagan alir formulir yang merupakan

bagan alir yang menunjukan arus dari laporan. Dari formulir termasuk

tembusan-tembusannya. Mengenai sumber dan aliran dokumen dapat

(27)

7

Calon pelanggan

Loket Pendaftaran Surveyor Kabag.

Pemasang an

Manajer

Gambar 4.4

Flow Map yang diusulkan

(28)

8

Gambar 4.4

Flow Map yang Diusulkan sambungan

4.2.2.2. Diagram Kontek

Diagram konteks digunakan untuk menggambrakan sistem pelayanan

gangguan pelanggan secara garis besar atau keseluruhan. Diagram konteks

ini dirancang memperhatikan masukan yang dibutuhkan oleh sistem dan

keluaran yang dihasilkan oleh sistem. Diagram konteks sistem pelayanan

gangguan pelanggan adalah sebagai berikut:

(29)

9

4.2.2.3. Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) yang diusulkan adalah representasi grafik dari

sebuah sistem Data Flow Diagram yang diusulkan menggambarkan

komponen- komponen sebuah sistem aliran data. Aliran data diantara

komponen–komponen tersebut, asal, tujuan dan penyimpanan dari data

(30)

10

data pelanggan yg belum di Acc

data pelanggan surat persetujuan

surat pemasangan yg blm di acc

penagguhan

surat persetujuan pemasangan listrik yg sudah di acc

surat persetujuan

surat ajuan PL yg sudah di acc

Gambar 4.6

Data Flow Diagram yang Diusulkan

(31)

11

4.2.2.4. Kamus Data

Kamus data berasal dari diagram hubungan entity dan dokumen- dokumen

sumber input dari pelaksanan proses pelayanan pasang baru listrik. Kamus data ini

dapat digunakan untuk membuat suatu program aplikasi. Kamus data yang

dipakai untuk membantu jalannya program adalah sebagai berikut :

1. Nama alir data : Formulir

Alias : -

Aliran data : Calon Pelanggan-Proses 1.

Item Struktur data

No Calon Pelanggan, Nama, No KTP, Alamat, Telpon

2. Nama alir data : Data Calon Pelanggan

Alias : -

Aliran data : Proses1-F Calon Pelanggan, F Calon

Pelanggan- Proses 2, Proses 2-F Planggan. F Calon Pelanggan-Proses 8.

Item Struktur data

No Calon Pelanggan, Nama, Alamat, Telpon

3. Nama alir data : Data Pelanggang

Alias : -

Aliran data : F Pelanggan- Proses 3,F Pelanggan-Proses

4. Nama alir data : Surat Penangguhan

Alias : -

Aliran data : Proses 3-Calon Anggota

Item Struktur data

No Pelanggan, Nama, Alamat, Tempat Pemasangan Listrik.

(32)

12

Alias : -

Aliran data : Proses 4-Kep Bagian Pemasangan, Kep Bagian

Pemasangan-Proses 5.

Item Struktur data

Nama, Alamat, Tarif/Daya Lama, Data Gardu Tiang.

6. Nama alir data : Surat Persetujuan Pemasangan Listrik, Yang Di Acc.

Alias : -

Aliran data : Proses 5-Calon Pelanggan, Calon Pelanggan-Proses 6, Proses 6-F Pembayaran.

Item Struktur data

Nomor, Lampiran, Perihal.

7. Nama alir data : Surat Ajuan Pemasangan Listrik, Belum Di Acc

Alias : -

Aliran data : Proses 8-Manager, Manager-Proses 9.

Item Struktur data

No Pelanggan, Nama, Nomor Prihal.

8. Nama alir data : Surat Ajuan Pemasangan Listrik, Yang Di Acc

Alias : -

Aliran data : Proses 9-Kep Bagian Pemasangan.

Item Struktur data

(33)

13

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan sistem informasi pasang baru listrik yang sedang berjalan di

PT. PLN (Persero) UPJ Cijawura, penulis dapat mengambil kesimpulan, yaitu

perlunya penyajian sistem informasi pasang baru listrik dalam satu program

aplikasi.

Dengan adanya sistem informasi pasang baru listrik ini dapat

menyelesaikan masalah-masalah pelayanan kepada para calon pelanggan PT. PLN

(Persero) UPJ Cijawura, antara lain :

1. Prosedur Pelayanan pasang baru listrik dapat lebih efisien dan efektif

2. Pelayanan pasang baru listrik dapat lebih cepat diproses, tepat dan akurat.

3. Sistem informasi dapat mempermudah calon pelanggan untuk mengajukan

pasang baru listrik.

(34)

14

5.2. Saran

Saran yang akan penulis kemukakan adalah :

1. Rancanangan sistem informasi yang ada agar dikembangkan lagi

kedepannya.

2. Untuk mengefektifkan pelayanan pasang baru listrik agar

(35)

SISTEM INFORMASI PASANG BARU LISTRIK

PT. PLN (PERSERO)

DISTRIBUSI JAWA BARAT & BANTEN

UNIT PELAYANAN JARINGAN

CIJAWURA

Laporan Praktek Kerja Lapangan

Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah Praktek Kerja Lapangan Program diploma tiga Jurusan Manajemen Informatika

Oleh :

Felamansyah NIM. 10908101

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(36)

1

DAPTAR PUSTAKA

[Jae 06] Ahmad Jaelani, Proses Pasang Baru, Bandung,2006.

[PLN 04] Arsip- arsip dari PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan,

Bandung,2004.

[JOG04] Hartono Jogyanto, Pengenalan Komputer, Yogyakarta:Dasar Ilmu

Komputer,Tahun 2004.

[JOG89] H.M. Jogiyanto, Analisis dan Desain Sistem Informatika, Yogyakarta :

Andi Offset, 1989.

http://blog.re.or.id/pendekatan-sistem-dalam-memecahkan-masalah-dan-membuat

keputusan/ 12Juli 2010

(37)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Identitas Diri

Nama : FELAMANSYAH

Tempat, Tanggal Lahir : BUKIT MARAJA, 11 DESEMBER 1981

Pendidikan Terakhir : MAN I LUBUK PAKAM-DELI SERDANG

Status : BELUM MENIKAH

Pekerjaan : MAHASISWA

Golongan darah : AB

Alamat rumah : JL. SATURNUS TENGAH IV NO 20 MARGAHAYU RAYA

BANDUNG

Telp/Hp : 085272292095

2. Riwayat Pendidkan

A. Pendidikan Formal

Nama Sekolah Alamat Jurusan Tahun Kelulusan

B. Pendidikan Non Formal

Nama Sekolah Alamat Jurusan Tahun Kelulusan

3. Riwayat Pekerjaan

Nama Jabatan Tahun

4. Moto Hidup

(38)

KATA PENGANTAR

Dengan segala keikhlasan dan kerendahan hati penulis panjatkan kehadirat Ilahi Robbi

karena atas Rahmat dan HidayahNya sehingga dengan segala usaha dan kemampuan yang ada

penulis dapat menyelesaikan laporan Praktek Kerja Lapangan yang merupakan salah satu syarat

mata kuliah kerja praktek program diploma 3 jurusan Manajemen Informatika. Shalawat serta

salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, Keluarga, Sahabat, dan kita semua

selaku umatnya sampai akhir zaman.

Laporan kerja praktek lapangan ini berjudul “ SISTEM INFORMASI PASANG

BARU LISTRIK di PT. PLN (PERSERO) UPJ CIJAWURA ”. Laporan ini berisi tentang

bagaimana prosedur pemasangan atau penyambungan baru listrik yang ada di PT. PLN (Persero)

sebagai salah satu pelayanan kepada pelanggan.

Seperti biasa penulis menyadari sepenuhnya bahwa pembuatan laporan Praktek Kerja

lapangan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya. Hal ini disebabkan

keterbatasan pengetahuan, kemampuan, dan fasilitas yang penulis miliki.

Penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak-pihak yang

telah membantu proses penyelesaian laporan kerja praktek ini, terutama kepada:

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto, selaku Rektor Universitas Komputer indonesia;

2. Prof. Dr. Ir. Ukun Sastraprawira, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu komputer;

Dadang Munandar,SE.M,Si selaku ketua program studi Manajemen Informatika

Universitas Komputer Indonesia;

3. Imelda pangaribu,ST.MT, selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan

waktunya untuk memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan laporan

(39)

4. Ella Elyanti Dewi, selaku Supervisor Pelayanan pelanggan yang telah memberikan

ijin kepada penulis untuk melaksanakan Kerja Praktek Lapangan sekaligus sebagai

pembimbing penulis selama melaksanakan Kerja Praktek Lapangan;

5. Seluruh staf bagian Pelayanan pelanggan PT. PLN(PERSERO) UPJ CIJAWURA

yang telah memberikan bantuan dan bimbingan kepada penulis selama melaksanakan

Praktek Kerja Lapangan;

6. Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini dapat bermamfaat.

Bandung, Oktober 2010

(40)

Gambar

Tabel 1.1.
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) UPJ Cijawura
Gambar 4.1 Flow Map prosedur yang sedang berjalan
Tabel 4.1 Kendala evaluasi sistem yang berjalan
+3

Referensi

Dokumen terkait

PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten adalah perencanaan yang kurang begitu sempurna yaitu dalam menentukan media yang akan diundang kurang efektif sebaknya dipersiapkan

Pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan PT PLN (PERSERO) distribusi Jawa Barat dan Banten di area pelayanan jaringan Cimahi. Universitas Pendidikan Indonesia |

Hasil penelitian menunjukan bahwa budaya organisasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap disiplin kerja di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan

PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten UPJ Cianjur Kota. Langkah selanjutnya, SPATOI ini akan ditinjau oleh Manajer dan

Data flow diagram dari perancangan sistem informasi pengajuan pemasangan baru. listrik yang ada di PT.PLN (persero) UPJ

PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Majalaya, maka dalam hal ini, Penulis hanya menguraikan fungsi- fungsi bidang pekerjaan dimana Penulis ditempatkan selama

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah arus kas operasi berpengaruh terhadap likuiditas pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten..

“(Untuk mengetahui Kualitas Pelayanan Program Listrik Pintar PT. PLN Surabaya Selatan tentang Pelayanan Pasang Baru Listrik Prabayar Berdasarkan Indeks Kepuasan