PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN DI
AREA PELAYANAN JARINGAN (APJ) CIMAHI
Diajukan untuk salah satu syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Manajemen Bisnis
Oleh:
DIKA RIMADHIANI ASTIKA 0802919
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN BISNIS FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
Hak Cipta
PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA
KARYAWAN PADA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA
BARAT DAN BANTEN DI AREA PELAYANAN JARINGAN
(APJ) CIMAHI
Oleh:
Dika Rimadhiani Astika
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
©Dika Rimadhiani Astika 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
September 2013
Hak cipta dilindungi undang-undang.
PERNYATAAN KEASLIAN ISI SKRIPSI
Dengan ini Saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul ”Pengaruh
Kompetensi Terhadap Kinerja karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa
Barat Dan Banten di Area Pelayanan Jaringan Cimahi” beserta seluruh isinya
adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau
pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang
berlaku dalam masyarakat keilmuan.
Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi yang
dijatuhkan kepada saya apabila kemudian adanya pelanggaran terhadap etika
keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian
karya saya ini.
Bandung, September 2013
Yang Membuat Pernyataan
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN DI
AREA PELAYANAN JARINGAN (APJ) CIMAHI
Skripsi ini Disetujui dan Disahkan oleh:
Mengetahui, Pembimbing I
Dr. H. Syamsul Hadi Senen, MM NIP. 19550917 198002 1 001
Pembimbing II
Hj. Sumiyati, SE., M.Si NIP. 19560504 198703 2 001
Dekan Fakultas
Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia
Dr. H. Edi Suryadi, M.Si NIP. 19600412 198603 1 002
Ketua Program Studi Pendidikan Manajemen Bisnis
Dr. Lili Adi Wibowo, S.Sos., S.Pd., M.M NIP. 19690404 199903 1 001
Tanggung Jawab Yuridis Ada Pada Penulis
Dika Rimadhiani Astika, 2014
ABSTRAK
Dika Rimadhiani Astika, 0802919, Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja
Karyawan PT PLN (Persero) Distribusi jawa Barat dan banten di Area pelayanan Jaringan Cimahi, dibawah bimbingan Dr. H. Syamsul Hadi Senen, MM
dan Hj. Sumiyati, M. Si.
Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya kinerja karyawan. Hal tersebut ditandai dengan turunnya SMUK (Sistem Manajemen Unjuk Kerja) karyawan selama empat tahun terakhir dan banyaknya keluhan pelanggan. SMUK merupakan target yang diemban individu (karyawan) yang akan dicapai melalui pelaksanaan program kerja dalam waktu satu tahun. Fenomena tersebut harus segera ditangani agar tidak mengganggu kinerja perusahaan. Kompetensi dijadikan suatu cara untuk meningkatkan kinerja karyawan sehingga kinerja perusahaan pun meningkat.
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan. Kompetensi yang merupakan variabel bebas (X) yang terdiri dari
knowledge, skill dan abilities or personality characteristic. Sedangkan variabel
terikat (Y) adalah kinerja karyawan yang terdiri dari quality, quantity, timeliness, cost
effectiveness, need for supervision, dan interpersonal impact. Jenis penelitian yang
digunakan adalah deskriptif verifikatif dan metode yang digunakan adalah
explanatory survey dengan menggunakan sampel jenuh sebanyak 55 responden.
Penelitian ini dilaksanakan dalam jangka waktu kurang dari satu tahun, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode cross sectional method dan teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linear sederhana dengan alat bantu software komputer SPSS 20.0. Dari hasil penelitian terhadap pengujian hipotesis dapat diketahui bahwa kompetensi memiliki pengaruh yang positif sebesar 78,7% terhadap kinerja karyawan.
Dika Rimadhiani Astika, 2014
ABSTRACT
Dika Rimadhiani Astika, 0802919, Effect on Employee Performance
Competence PT PLN (Persero) Distribution West Java and Banten Cimahi Area
Network services, under the guidance of Dr. H. Syamsul Hadi Senen, MM and Hj.
Sumiyati, M.Si.
The background of this research is the low performance of the employee. It is
characterized by falling SMUK (Performance Management System) employees
during the last four years and the number of customer complaints. SMUK is carried
by the target individual (employee) to be achieved through the implementation of the
work program within one year. The phenomenon must be addressed so as not to
interfere with the performance of the company. Competence be a way to improve
employee performance so that the performance of the company increases.
This study was conducted to analyze the effect of competence on employee
performance. Competence which is the independent variable (X) which consists of the
knowledge, skills and abilities or personality characteristic. The dependent variable
(Y) is the performance of employees consisting of quality, quantity, timeliness, cost
effectiveness, need for supervision, and interpersonal impact. This type of research is
descriptive verification and the method used is explanatory survey using a sample
saturated by 55 respondents.
This study was conducted in a period of less than one year, the research
method used was a cross sectional method of data analysis methods and techniques
used are simple linear regression with SPSS computer software tools 20.0. From the
results of the study to test the hypothesis can be seen that competence has a positive
effect by 78.7% on employee performance.
Dika Rimadhiani Astika, 2014
Pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan PT PLN (PERSERO) distribusi Jawa Barat dan Banten di area pelayanan jaringan Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
ABSTRAK……… I
ABSTRAC……… II
KATA PENGANTAR III
DAFTAR ISI IV
DAFTAR TABEL IX
DAFTAR GAMBAR XII
BAB I PENDAHULUAN………. 1
1.1 Latar Belakang Penelitian………. 1
1.2 Identifikasi Masalah……….. 12
1.3 Rumusan Masalah………. 13
1.4 Tujuan Penelitian……….. 14
1.5 Kegunaan Penelitian……….. 14
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS…. 15 2.1 Kajian Pustaka………... 15
2.1.1 Konsep Kompetensi dalam Manajemen Sumber Daya Manusia……. 15
2.1.2 Kompetensi……….. 20
2.1.2.1 Pengertian Kompetensi……… 20
2.1.2.2 Karakteristik Kompetensi……… 22
2.1.2.3 Dimensi-dimensi Kompetensi……….. 25
2.1.2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi Kompetensi Karyawan…. 29 2.1.2.5 Metode Penilaian Kompetensi………. 31
2.1.3 Konsep Kinerja………. 32
Dika Rimadhiani Astika, 2014
Pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan PT PLN (PERSERO) distribusi Jawa Barat dan Banten di area pelayanan jaringan Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2.1.3.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan... 35
2.1.3.3 Indikator Kinerja Karyawan……… 38
2.1.3.4 Tujuan Penilaian Kinerja Karyawan……… 40
2.1.3.5 Manfaat Penilaian Kinerja Karyawan……….. 41
2.1.4 Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja Karyawan………. 43
2.1.5 Orisinalitas Penelitian……….. 46
2.2 Kerangka Pemikiran……….. 49
2.3 Hipotesis……… 57
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN……… 59
3.1 Objek Penelitian……… 59
3.2 Metode Penelitian……….. 60
3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan………. 60
3.2.2 Operasionalisasi Variabel………. 61
3.2.3 Jenis dan Sumber Data………. 66
3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampling……….. 67
3.1.1.1 Populasi……… 67
3.1.1.2 Sampel……….. 69
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data………...…… 69
3.2.6 Pengujian Validitas Dan Reliabilitas………... 73
3.2.6.1 Pengujian Validitas……….. 73
3.2.6.2 Pengujian Reliabilitas………... 78
3.2.7 Rancangan Analisis Data dan Pengujian Hipotesis………. 80
3.2.7.1 Rancangan Analisis Data Deskriptif……… 81
3.2.7.2 Rancangan Analisis Verikatif……….. 83
Dika Rimadhiani Astika, 2014
Pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan PT PLN (PERSERO) distribusi Jawa Barat dan Banten di area pelayanan jaringan Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….. 92
4.1 Gambaran Umum Perusahaan………... 92
4.1.1 Profile PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten di Area Pelayanan Jaringan (APJ) Cimahi ……….. 92
4.1.2 Falsafah, Visi dan Misi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten di Area Pelayanan Jaringan (APJ) Cimahi……… 94
4.1.3 Susunan organisasi………... 98
4.1.4 Job Description (Deskripsi Pekerjaan)……… 100
4.2 Karakteristik Responden………... 109
4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin………. 109
4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia………. 110
4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan pendidikan……….. 111
4.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja……….. 111
4.3 Gambaran Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kompetensi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten di Area pelayanan Jaringan (APJ) Cimahi……… 112
4.3.1 Tanggapan Responden Terhadap Knowledge (Pengetahuan)……….. 112
4.3.2 Tanggapan Responden Terhadap Skill (Keterampilan)……… 116
4.3.3 Tanggapan Responden Terhadap Abilities or personality Characteristics(Kemampuan atau karakteristik kepribadian)………. 119
4.3.4 Gambaran Kompetensi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area pelayanan Jaringan (APJ) Cimahi……… 126
Dika Rimadhiani Astika, 2014
Pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan PT PLN (PERSERO) distribusi Jawa Barat dan Banten di area pelayanan jaringan Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.4 Gambaran Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kinerja Karyawan
PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten di Area pelayanan
Jaringan (APJ) Cimahi……….. 137
4.4.1 Tanggapan responden Terhadap Quality (Kualitas)……… 137
4.4.2 Tanggapan responden Terhadap Quantity (Kuantitas)……… 139
4.4.3 Tanggapan Responden Terhadap Timelines (Ketepatan Waktu)……. 142
4.4.4 Tanggapan responden Terhadap Cost Effectiveness (Efektifitas Biaya)……… 145
4.4.5 Tanggapan responden Terhadap Need For Supervision (Kebutuhan akan pengawasan)………... 148
4.4.6 Tanggapan responden Terhadap Interpersonal Impact (hubungan antar individu)……….. 152
4.4.7 Gambaran Kinerja Karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten di Area pelayanan Jaringan (APJ) Cimahi…… 157
4.4.8 Gambaran Kinerja Karyawan Menurut Asisten Manajer PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten di Area pelayanan Jaringan (APJ) Cimahi……….. 159
4.5 Pengujian Hipotesis pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten di Area Pelayanan Jaringan (APJ) Cimahi………. 158
4.5.1 Uji Asumsi Statistik………. 169
4.5.1.1 Uji Normalitas……….. 169
4.5.1.2 Uji Linieritas data……… 170
4.5.2 Regresi Linier Sederhana………. 171
Dika Rimadhiani Astika, 2014
Pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan PT PLN (PERSERO) distribusi Jawa Barat dan Banten di area pelayanan jaringan Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.5.2.2 Analisis Regresi Linier sederhana……… 173
4.5.2.3 Koefisien Determinasi……….. 174
4.5.1 Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja karyawan………. 175
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja karyawan……….. 177
4.6.1 Pembahasan Kompetensi……….. 177
4.6.2 Pembahasan Kinerja Karyawan……… 178
4.7 Implikasi Hasil Penelitian………. 181
4.7.1 Implikasi Hasil Temuan Bersifat Teoritis………….………... 181
4.7.2 Implikasi Hasil Temuan Penelitian Bersifat Empiris………... 185
4.8 Implikasi Penelitian Terhadap Pengembangan Pendidikan Manajemen Bisnis………. 186
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 194 5.1 Kesimpulan………... 194
Dika Rimadhiani Astika, 2014
Pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan PT PLN (PERSERO) distribusi Jawa Barat dan Banten di area pelayanan jaringan Cimahi
Dika Rimadhiani Astika, 2014
Pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan PT PLN (PERSERO) distribusi Jawa Barat dan Banten di area pelayanan jaringan Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian
Sumber daya manusia memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu
organisasi perusahaan, terutama bila dibandingkan dengan sumber daya lainnya.
Melalui potensi yang dimiliki oleh manusia, organisasi dapat mencapai
kesuksesan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian
sumber daya manusia dapat dikatakan sebagai faktor penentu keberhasilkan dalam
organisasi dalam mencapai tujuan. Veitzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala
(2011:10) mengemukakan bahwa “Berhasil atau gagalnya pelaksanaan
fungsi-fungsi perusahaan sangat bergantung pada sejauh mana kualitas sumber daya
manusianya”. SDM yang berkualitas akan sangat menentukan maju mundurnya
bisnis perusahaan di masa mendatang.
Bagi negara-negara berkembang, persoalan yang sering dihadapi adalah
rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM). Rendahnya kualitas SDM
merupakan penghalang pembangunan ekonomi suatu bangsa. Persoalan ini
semakin rumit sehubungan dengan masuknya era globalisasi dimana masyarakat
dunia saling terhubung dalam berbagai aspek kehidupan yang juga menimbulkan
dampak tingkat persaingan yang semakin tinggi. Dengan masuknya era globalisasi
menciptakan suatu persaingan skill (keterampilan) dan knowledge (pengetahuan)
Bidang ekonomi merupakan salah satu sektor kehidupan yang memegang
peranan penting dalam suatu negara. Negara dikatakan maju apabila dapat
mengelola sektor ekonomi dan sektor lainnya secara seimbang. Salah satu yang
sangat mempengaruhi ekonomi negara adalah peran penting energi listrik yang
dikelola oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN). Pelayanan masyarakat (Public
Service) merupakan salah satu aktivitas pemerintah yang selalu menjadi perhatian
masyarakat. Opini masyarakat tentang berbagai aktivitas pemerintah dalam bidang
pelayanan cenderung lebih banyak yang bernada negatif dibandingkan dengan
yang bersikap positif. Hal ini tercermin dari banyaknya target kinerja perusahaan
yang tidak terealisasi terangkat keranah publik.
PLN merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang didirikan
untuk mentransmisikan tenaga listrik dari pusat-pusat pembangkit yang bertenaga
air, diesel, tenaga uap berbahan bakar batu bara maupun gas, ke pengguna akhir
seperti kawasan industri, komersial, pemukiman maupun sarana publik. Saat ini
tenaga listrik sudah menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat. Dapat dilihat,
listrik sangat mempengaruhi hampir disegala bidang seperti bidang ekonomi,
bidang pendidikan, serta bidang kesehatan. Dari segi ekonomi, pertumbuhan
ekonomi di Indonesia sangat tergantung dari tenaga listrik sebagai sumber
kehidupan usahanya.
Sebagai BUMN yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam
setiap sendi hidup masyarakat Indonesia PLN selalu dituntut untuk memberikan
yang terbaik bagi para pelanggannya. Menurut General Manager PLN APJ
realisasinya pelanggan yang tercapai hanya 21.740 sambungan baru. Karena itu
pihaknya menilai secara keseluruhan kinerja PLN Cimahi selama 2012 belum
menunjukkan hasil yang memuaskan. Selain dari pecapaian target sambungan
baru, juga kinerja menurun tersebut terlihat dari upaya penurunan gangguan
jaringan hanya mencapai 40% selama tahun 2012. Selain itu, efisiensi jaringan
dari 5,8% pada tahun 2011 menjadi 4,7 % pada tahun 2012. "Sedangkan untuk
rasio elektrifikasi menurun menjadi 71% dari sebelumnya 76%". Menurut
Nuryasfin, dilihat dari tingkat lamanya gangguan pun mengalami kenaikan
dibandingkan 2011 yang mencapai 18 menit per pelanggan per tahun menjadi
39,6 menit per pelanggan per tahun. Begitu pun untuk gangguan per tahunnya
belum bisa ditekan dari sebelumnya 0,41 menjadi 0,91 atau naik 50%
(CIMAHI/pln-cimahi-bidik-30-ribu-pelanggan-baru.html).
Hal ini membuat posisi PLN sangat peka terhadap perlakuan pelanggan,
sehingga pihak perusahaan dituntut untuk mempunyai kemampuan yang tinggi
dalam memenuhi kebutuhan pelanggan (service yang prima), agar mendapatkan
loyalitas pelanggan terhadap perusahaan. Selain itu PLN juga dituntut untuk
memberikan yang terbaik bagi para karyawannya. Bagaimanapun karyawan
memegang peranan penting didalam perusahaan. Untuk mencapai tujuan
perusahaan perlu adanya penggerak bagi karyawan sehingga dapat mencapai
kinerja maksimal.
Belum optimalnya kinerja karyawan di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa
Barat Dan Banten di APJ Cimahi dapat dilihat dari hasil akhir penilaian sasaran
TABEL 1.1
HASIL AKHIR PENILAIAN SASARAN KINERJA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN DI APJ CIMAHI TAHUN 2009-2012
No Indikator
Tahun 2009
(%)
2010 (%)
2011 (%)
2012 (%) 1 Presfektif Bisnis Internal 14,23 15,74 10,00 9,43 2 Presfektif Pelayanan Pelanggan 10,00 9,70 20,00 18,44 3 Presfektif Keuangan 46,16 52,90 47,00 48,00 4 Presfektif Pembelajaran 4,40 5,10 5,00 4,34 5 Presfektif Administratif 5,10 4,50 5,90 4,50 6 Presfektif Pengawasan 2,34 2,10 2,14 2,12
Jumlah 82,23 90,04 90,03 86,83
Sumber: Bidang Pengembangan sumber daya Manusia dan organisasi PT PLN (Persero) DJBB di APJ Cimahi
Berdasarkan Tabel 1.1, ada beberapa indikator yang mengalami
peningkatan kinerja dari tahun ke tahun, dan ada juga yang mengalami penurunan.
Dengan demikian, kinerja dibeberapa indikator belum optimal, yang diindikasikan
oleh belum tercapainya target yang telah ditetapkan oleh perusahaan, dimana
pencapaian sasaran kinerja untuk seluruh jumlah indikator adalah 100%.
Di tahun 2013 ini, PLN masih berupaya melakukan efisiensi kinerja agar
pencapaian target keuntungan dapat maksimal. Untuk itu, PLN membuat
kebijakan-kebijakan baru khususnya dalam bidang teknis operasional.
Kebijakan-kebijakan tersebut bertujuan menetapkan target keuntungan optimal dengan biaya
operasional yang serendah-rendahnya. Selain itu hal ini juga diharapkan dapat
meningkatkan efisiensi kerja sumber daya manusia agar lebih optimal. Kerugian
baik teknis maupun non-teknis secara keseluruhan belum dapat teratasi secara
lebih baik. Kerugian teknis maksudnya kerugian yang sifatnya pada jumlah
penyediaan sarana dan prasarana dalam operasi kelistrikan, seperti penggunaan
adalah kesalahan individual, keterlambatan administrasi, adanya krisis sdm, serta
munculnya hambatan luar perusahaan yang berhubungan dengan penggunaan
energi di kalangan masyarakat. Oleh karena itu, kebijakan yang dilakukan untuk
ekonomi perusahaan, yaitu pengurangan biaya operasional sumber daya manusia
sebagai bentuk upaya efisiensi kerja tersebut.
Adanya upaya efisiensi kinerja yang terus ditingkatkan dengan target
pencapaian yang lebih tinggi mengakibatkan timbulnya tuntutan kerja yang lebih
tinggi daripada yang sebelumnya terhadap sejumlah karyawan terkait dan
khususnya dalam menghadapi kendala-kendala yang menjadi faktor
terhambatnya efisiensi kerja tersebut, diantaranya adalah masalah teknis dan
non-teknis yang menimbulkan kerugian, terjadinya losses (kehilangan) energi akibat
aktivitas pencurian listrik pada mayoritas lingkungan masyarakat tertentu.
Munculnya kalangan masyarakat yang menggunakan energi diluar pencatatan
kwh meter (pencurian listrik) inilah yang menjadi salah satu faktor penyebab
kerugian ekonomi non-teknis.
Indikasi yang menunjukan menurunnya kinerja karyawan PT PLN
(Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten di APJ Cimahi dapat dilihat dari
jumlah keluhan pelanggan yang masuk melalui call center 123 pada Tabel 1.2:
TABEL 1.2
REKAPITULASI JUMLAH KELUHAN PELANGGAN TAHUN 2009-2012
Tahun Jumlah Keluhan
2009 1288
2010 1304
2011 1226
2012 1346
Berdasarkan data Table 1.2 Jumlah keluhan pelanggan yang diterima PT
PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten di APJ Cimahiterlihat semakin
meningkat. Meningkatnya jumlah keluhan pelanggan menjadi indikasi masih
rendahnya kualitas kerja baik secara teknis maupun non teknis.
Tipe pengaduan konsumen tersebar dalam beberapa karakter; pengaduan
perihal mutu produk, pemadaman aliran listrik, atau tegangan yang naik turun,
tercakup dalam karakter pengaduan ini. Konteks pengaduan masalah SDM, bukan
pada mampu atau tidak mampu petugas lapangan PT PLN menyelesaikan
permasalahan, tetapi lebih karenakan faktor perilaku (attitude). Pengaduan
masalah proses bisnis merupakan karakter pengaduan yang sangat serius, baik
bagi konsumen dan atau bagi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten
di APJ Cimahi.
Indikasi lain yang dapat memperlihatkan menurunnya atau kurang
optimalnya kinerja karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten
di APJ Cimahi yaitu dengan adanya peningkatan disiplin kerja karyawan yang
rendah, dimana tingkat absensi karyawan akan berdampak negatif terhadap
kinerja karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya guna mencapai tujuan
perusahaan. Berikut laporan kehadiran karyawan di PT PLN (Persero) Distribusi
Jawa Barat Dan Banten di APJ Cimahi pada tahun 2009-2012:
TABEL 1.3
PRESENTASE KETIDAKHADIRAN JAM KARYAWAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN DI APJ CIMAHI TAHUN 2009-2012
No Indikasi Tahun
ketidakhadiran
Sumber: Bidang Pengembangan sumber daya Manusia dan organisasi PT PLN (Persero) DJBB di APJ Cimahi
Berdasarkan Tabel 1.3 terlihat bahwa tingkat kehadiran karyawan yang
belum optimal, hal tersebut dapat dilihat dari data absensi yang mengalami
fluktuasi setiap tahunnya, yaitu tahun 2009 persentasi ketidakhadiran karyawan
sebesar 19,64%, kemudian tahun 2010 menunjukan kenaikan absensi sebesar
21.15%, dan pada tahun 2011 presentase ketidakhadiran mengalami penurunan
sebesar 17.47%. kemudian pada tahun 2012 mengalami kenaikan kembali sebesar
17.75%. Hal tersebut dikarenakan sakit, izin dan cuti. Kebanyakan karyawan juga
banyak yang terlambat masuk kantor. Keterlambatan karyawan ini terjadi saat
masuk kerja pagi hari ataupun masuk kerja setelah istirahat, dan sebelum jam
kerja berakhir beberapa karyawan sudah ada yang pulang sebelum waktunya. Hal
ini mengakibatkan ketidakefiensian dan keefektifan yang akan mempengaruhi
waktu kerja dan hasil yang didapatkan dari pekerjaan yang dilakukan.
Perusahaan akan berkembang dan mampu bertahan dalam lingkungan
persaingan yang kompetitif apabila didukung oleh karyawan yang berkompeten di
bidangnya. Menurut Hutapea dan Thoha (2008:3), “Kompetensi merupakan
gambaran tentang apa yang harus diketahui/dilakukan seseorang agar dapat
melaksanakan pekerjaannya dengan baik dan menggambarkan bagaimana
seseorang diharapkan berperilaku agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan
baik”. Kompetensi pegawai yang terdiri dari pengetahuan (knowledge),
kemampuan/keterampilan (skill), sikap (attitude) disesuaikan dengan bidang
pekerjaan yang dibutuhkan oleh perusahaan, sehingga dapat menghasilkan kinerja
pelayanan listrik, maka karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan
Banten di APJ Cimahi perlu meningkatkan kinerja karyawannya.
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk melihat perkembangan
perusahaan adalah dengan cara melihat hasil penilaian kinerja. Menurut Bernard
and Russel dalam Sudarmanto (2009:147) “Kinerja merupakan sebagai hasil yang
di dapat dari fungsi pekerjaan/aktivitas tertentu dalam jangka waktu tertentu,
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja diantaranya adalah faktor kualitas,
kuantitas, ketepatan waktu, efektivitas biaya, kebutuhan pengawasan dan dampak
interpersonal”.
Untuk pengukuran kinerja individu pegawai, PT PLN (Persero) Distribusi
Jawa Barat Dan Banten di APJ Cimahi juga telah menerapkan suatu sistem
manajemen kinerja, yang dikenal dengan istilah Sistem Manajemen Unjuk Kerja
(SMUK). Sistem ini mulai dilaksanakan di PLN sejak tahun 1998 yang ditandai
dengan dikeluarkanya Keputusan Direksi No. 075.K/010/DIR/1998 dan Edaran
Direksi No. 043.E/012/DIR/1998 yang mengatur mengenai Sistem Manajemen
Unjuk Kerja (SMUK). SMUK merupakan proses untuk menciptakan pemahaman
bersama mengenai tujuan apa yang harus dicapai, serta bagaimana mengatur
sumber daya untuk mengefektifkan pencapaian tujuan tersebut. Sistem ini
sekaligus dipakai dalam proses pemberian penghargaan bagi setiap karyawan
selama mengabdi kepada perseroan dalam kurun waktu satu tahun berjalan.
Penilaian ini dilakukan oleh atasan langsung dengan diketahui oleh
karyawan yang bersangkutan dan harus mendapatkan persetujuan dan pengesahan
sasaran individu yang merupakan penjabaran dari sasaran organisasi dan aspek
yang kedua adalah aspek kontribusi individu.
Pada kenyataannya tujuan dari perusahaan masih belum memenuhi target
yang diharapkan. Menurunnya tingkat kinerja karyawan dapat dilihat dalam
laporan SMUK PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten di APJ
Cimahi yang terdapat pada Tabel 1.4 berikut:
TABEL 1.4
SISTEM MANAJEMEN UNJUK KERJA TAHUN 2009, 2010, 2011 DAN 2012
Kriteria Penilaian
Nilai Skala
Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Jumlah
Sumber: Bidang Pengembangan sumber daya Manusia dan organisasi PT PLN (Persero) DJBB di APJ Cimahi
Keterangan:
TME (A) = Tidak memenuhi ekspektasi SDE (B) = Sesuai dengan ekspektasi KSE (C) = Konsisten dengan ekspektasi MSE (C’) = Melebihi sesuai ekspektasi
Tabel 1.4 menunjukan Sistem Manajemen Unjuk Kerja (SMUK) di PT
PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten di APJ Cimahi pada tahun 2009,
2010, 2011 dan 2012, dapat diketahui bahwa masih terdapat karyawan yang tidak
memenuhi ekspektasi (TME) pada tahun 2009 sebanyak 30 orang, kemudian
tahun 2010 mengalami penurunan sebanyak 27 orang, pada tahun 2011
mengalami penurunan kembali sebanyak 25 orang, kemudian pada tahun 2012
mengalami kenaikan kembali sebesar 27 orang. Hal ini menandakan bahwa
Dalam meningkatkan kinerja karyawan, maka perlu diketahui kompetensi
apa saja yang harus dimiliki oleh karyawan tersebut karena seorang karyawan
yang berkompeten akan dapat memberikan kemampuan terbaiknya kepada
perusahaan sehingga produktivitas perusahaan dapat meningkat. Kompetensi yang
dimiliki karyawan tertsebut harus sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan
dalam bidang tersebut yang dapat melampaui tingkat minimal yang telah
ditetapkan. Beberapa tahun terakhir ini istilah kompetensi menjadi populer di
kalangan praktisi manajemen SDM. Kompetensi dipercaya sebagai faktor yang
memegang kunci dalam keberhasilan seseorang dalam pekerjaannya. Identifikasi
kompetensi yang tepat dianggap memiliki nilai prediksi yang cukup baik terhadap
kinerja seorang karyawan. Kompetensi yang mencakup faktor teknis dan
non-teknis, kepribadian dan tingkah laku, soft skills dan hard skills, kemudian banyak
dipergunakan sebagai aspek yang dinilai banyak perusahaan untuk merekrut
karyawan ke dalam perusahaan.
Kompetensi (competency) merupakan karakteristik yang mendasar yang
dimiliki seseorang yang berpengaruh langsung terhadap, atau dapat
memprediksikan, kinerja yang sangat baik. Dengan kata lain, kompetensi adalah
apa yang para outstanding performers (Kinerja yang luar biasa) lakukan lebih
sering pada lebih banyak situasi dengan hasil yang lebih baik, daripada apa yang
dilakukan para pekerja (Mc.Clelland dalam Sedarmayanti 2011:299).
Hal ini sesuai dengan pendapat Becker, Huselid and Ulrich (Tjuju
Yuniarsih & Suwatno, 2009:22) mengatakan bahwa “Competence refers to an
influences his or her job performance”. Artinya bahwa kompetensi mengacu pada
pengetahuan individu, keterampilan, kemampuan atau karakteristik kepribadian
yang secara langsung mempengaruhi kinerjanya.
Uji kompetensi merupakan upaya strategis yang ditempuh PLN untuk
mengukur, mengevaluasi dan meningkatkan kompetensi karyawan secara lebih
akurat sehingga diharapkan nantinya setiap karyawan PLN benar-benar diakui
kompetensi pada bidang tugasnya. Hal ini dipastikan akan memberikan dampak
yang positif bagi terciptanya kualitas pelayanan yang lebih baik kepada
masyarakat.
PT. PLN melalui kompetensi mampu membantu mewujudkan hal tersebut,
karena program-program yang dirancang berbasiskan kompetensi untuk
memastikan keselarasan antara tujuan organisasi dan tujuan individu. Kompetensi
tersebut adalah kompetensi inti, kompetensi peran, dan kompetensi bidang.
Kompetensi bidang dimaksudkan untuk mampu melakukan pekerjaan secara
teknis dan mampu bekerja secara mandiri. Kompetensi inti dan peran yang
termasuk kemampuan untuk bekerjasama secara kelompok.
Menurut Spencer dalam Moeheriono (2009:8) Hubungan antara
kompetensi karyawan dengan kinerja sangat erat sekali, relevansinya ada dan kuat
akurat. Bahkan mereka (karyawan) apabila ingin meningkatkan kinerjanya,
seharusnya mempunyai kompetensi yang sesuai dengan tugas pekerjaannya (the
right man on the right job).
Berdasarkan permasalahan tersebut maka perlu dilakukan penelitian
KARYAWAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN DI AREA PELAYANAN JARINGAN (APJ) CIMAHI”.
1.2Identifikasi Masalah
Pertumbuhan ekonomi yang terus berkembang dengan pesat, menuntut
setiap perusahaan untuk mempersiapkan diri agar menjadi perusahaan yang siap
berkompetisi dengan perusahaan lain. Faktor yang turut berperan dalam mencapai
hal tersebut adalah sumber daya manusia yang berkualitas. Mengingat sumber
daya manusia merupakan elemen yang paling berperan ppenting, karena
mempunyai dampak langsung terhadap kelangsungan hidup perusahaan.
Pemberdayaan sumber daya manusia yang berkualitas akan memungkinkan
perusahaan untuk mampu bersaing dengan menghasilkan efisiensi dan efektivitas
dalam proses produksinya.
PLN merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang didirikan
untuk mentransmisikan tenaga listrik. Saat ini tenaga listrik sudah menjadi
kebutuhan primer bagi masyarakat. Untuk mempertahankan supaya masyarakat
tetap setia menggunakan jasa dan produk PT. PLN (Persero) maka pihak PT PLN
(Persero) harus mempertahankan kualitas pelayanan yang dapat dilihat dari
kinerja karyawannya.
Untuk itu kompetensi karyawan sangat perlu sekali sebagai modal untuk
mengelola perusahaan. Pembinaan terhadap sumber daya manusia seperti
pendidikan dan pelatihan menjadi tanggung jawab perusahaan. Kondisi ini
Menurut Spencer dalam Moeheriono (2009:8) hubungan antara
kompetensi karyawan dengan kinerja adalah sangat erat dan penting sekali,
relevansinya ada dan kuat akurat, bahkan mereka (karyawan) apabila ingin
meningkatkan kinerjanya, seharusnya mempunyai kompetensi yang sesuai dengan
tugas pekerjaannya (the right man on the right job).
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka yang menjadi masalah
penelitian ini diidentifikasi masalah ke dalam tema sentral sebagai berikut :
Penurunan kinerja yang dihasilkan karyawan belum optimal atau mengalami penurunan. Terlihat dengan masih banyaknya karyawan yang tidak memenuhi ekspetasi dan semakin meningkatnya keluhan pelanggan menunjukan rendahnya tingkat kinerja karyawan. Hal ini jika tidak segera ditanggulangi, dikhawatirkan akan membahayakan posisi perusahaan karena dengan terjadinya hal-hal tersebut banyak tujuan perusahaan yang tidak akan tercapai. Sehingga PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten di APJ Cimahi diduga perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kinerja karyawan yaitu dengan menerapkan kompetensi untuk meningkatkan kinerja karyawan.
1.3Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah
penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran kompetensi karyawan pada PT PLN (Persero)
Distribusi Jawa Barat Dan Banten di APJ Cimahi.
2. Bagaimana gambaran kinerja karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa
Barat Dan Banten di APJ Cimahi.
3. Seberapa besar pengaruh kompetensi karyawan terhadap kinerja karyawan
1.4Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini untuk
memperoleh hasil mengenai :
1. Gambaran kompetensi karyawan pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa
Barat Dan Banten di APJ Cimahi.
2. Gambaran kinerja karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan
Banten di APJ Cimahi.
3. Besarnya pengaruh kompetensi karyawan terhadap kinerja karyawan pada
PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten di APJ Cimahi.
1.5 Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas kajian mengenai
kompetensi terhadap kinerja karyawan.
2. Kegunaan Praktis
Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
bagi manajemen PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten di
APJ Cimahi mengenai kompetensi terhadap kinerja karyawan, sehingga
bisa dijadikan informasi serta masukan bagi pihak PT PLN (Persero)
dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan Kompetensi dan
Dika Rimadhiani Astika, 2014
Pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan PT PLN (PERSERO) distribusi Jawa Barat dan Banten di area pelayanan jaringan Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian
Penelitian ini menganalisis pengaruh kompetensi karyawan terhadap kinerja
karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten di APJ Cimahi. Yang
menjadi variabel bebas atau independent variabel dalam penelitian ini yaitu
Kompetensi. Kemudian yang menjadi variabel terikat atau dependent variabel adalah
kinerja karyawan.
Penelitian ini dilakukan di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten
di APJ Cimahi. Adapun yang menjaadi objek penelitian adalah tanggapan responden
tentang kompetensi karyawan dan kinerja karyawan pada PT PLN (Persero)
Distribusi Jawa Barat Dan Banten di APJ Cimahi. Sedangkan yang menjadi subjek
penelitian adalah karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten di
APJ Cimahi.
Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun, maka
pendekatan yang digunakan menurut Husein Umar (2008:45) adalah pendekatan
cross sectional, yaitu “Metode penelitian dengan cara mempelajari objek dalam satu
Dika Rimadhiani Astika, 2014
Pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan PT PLN (PERSERO) distribusi Jawa Barat dan Banten di area pelayanan jaringan Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
karena itu akan diteliti Pengaruh kompetensi karyawan terhadap kinerja karyawan
pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten di APJ Cimahi.
3.2 Metode Penelitian
3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan
Metode merupakan keseluruhan langkah ilmiah yang digunakan untuk
menemukan solusi atas suatu masalah. Sehubungan dengan hal tersebut Ulber
Silalahi (2010:12), mengemukakan:
Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan terorganisir untuk menyelidiki suatu masalah tertentu dengan maksud mendapatkan informasi yang digunakan sebagai solusi atas masalah tersebut.
Sugiyono (2011:2) menjelaskan:
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan keguanaan tertentu. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan
verifikatif. Menurut Ker Linger yang dikutip oleh Sugiyono (2011:11), “Penelitian
deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel atau lebih
(independent) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel
yang lain”. Melalui penelitian deskriptif maka dapat diperoleh gambaran mengenai
pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan pada PT PLN (Persero) Distribusi
Dika Rimadhiani Astika, 2014
Pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan PT PLN (PERSERO) distribusi Jawa Barat dan Banten di area pelayanan jaringan Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sedangkan penelitian verifikatif pada dasarnya menguji kebenaran suatu
hipotesis yang dilakukan melalui pengumpulan data di lapangan. Dalam hal ini
penelitian verifikatif bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompetensi terhadap
kinerja karyawan pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten di APJ
Cimahi.
Berdasarkan jenis penelitian di atas, maka penulis dalam melakukan penelitian
ini menggunakan metode explanatory survey. Menurut Sugiyono (2011:7)
mengemukakan bahwa “Explanatory survey merupakan penelitian yang dilakukan
pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel
yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif,
distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.”
Dengan kata lain penelitian explanatory adalah penelitian untuk menguji hipotesis
antara variabel yang satu dengan variabel yang lain.
3.2.2 Operasionalisasi Variabel
Menurut Hatch dan Farhady dalam Sugiyono (2011:58) “Secara teoritis
variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau objek, yang mempunyai
“variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain.”
Menurut Kedder dalam Sugiyono (2011:59) menyatakan bahwa “variabel
Dika Rimadhiani Astika, 2014
Pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan PT PLN (PERSERO) distribusi Jawa Barat dan Banten di area pelayanan jaringan Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kesimpulan.” Berdasarkan penjelasan tersebut, operasionalisasi variabel dalam
penelitian ini dapat terlihat pada Tabel 3.1 berikut :
TABEL 3.1
OPERASIONALISASI VARIABEL Konsep
Variabel
Sub Variabel/
Dimensi Indikator Ukuran Skala
No.
mengingat materi pekerjaan. Ordinal 2 Memahami
pekerjaan Tingkat kemampuan untuk memahami tugas yang telah dipelajari .
Ordinal 4
pekerjaan Tingkat kemampuan untuk dapat menilai sendiri hasil pekerjaan
Dika Rimadhiani Astika, 2014
Pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan PT PLN (PERSERO) distribusi Jawa Barat dan Banten di area pelayanan jaringan Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Konsep
Variabel
Sub Variabel/
Dimensi Indikator Ukuran Skala
No.
Dika Rimadhiani Astika, 2014
Pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan PT PLN (PERSERO) distribusi Jawa Barat dan Banten di area pelayanan jaringan Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Konsep
Variabel
Sub Variabel/
Dimensi Indikator Ukuran Skala
No.
hubungan baik dengan rekan kerja
untuk bekerja Ordinal 23
Tingkat keketepatan masuk
kerja tepat waktu Ordinal 24
Tingkat ketepatan pulang
Hasil kerja Tingkat kemampuan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan standar mutu perusahaan
Ordinal 27
Ketelitian Tingkat ketelitian dalam
melaksanakan pekerjaan Ordinal 28
Quantity
Dika Rimadhiani Astika, 2014
Pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan PT PLN (PERSERO) distribusi Jawa Barat dan Banten di area pelayanan jaringan Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Konsep
Variabel
Sub Variabel/
Dimensi Indikator Ukuran Skala
No.
Jumlah Pekerjaan Tingkat kemampuan
menyelesaikan jumlah/hasil kerja sesuai dengan target
Ordinal 31 sesuai dengan standar waktu kerja
secara efektif Tingkat kemampuan mengelola waktu dalam menyelesaikan pekerjaan
untuk bekerja lembur Ordinal 35
Tingkat kemampuan untuk
menanggung resiko Ordinal 36
Dika Rimadhiani Astika, 2014
Pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan PT PLN (PERSERO) distribusi Jawa Barat dan Banten di area pelayanan jaringan Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Konsep
Variabel
Sub Variabel/
Dimensi Indikator Ukuran Skala
No.
secara mandiri Ordinal 40 Tingkat kesediaan
Dika Rimadhiani Astika, 2014
Pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan PT PLN (PERSERO) distribusi Jawa Barat dan Banten di area pelayanan jaringan Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.2.3 Jenis dan Sumber Data
Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi
mengenai data. Berdasarkan sumbernya data dibedakan menjadi dua, yaitu data
primer dan data sekunder. Menurut Sugiyono (2011:137) menjelaskan pengertian
sumber data primer dan sumber data sekunder sebagai berikut :
Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Sumber data yang dipakai oleh penelitian ini adalah sumber data sekunder,
data sekunder didapat melalui berbagai sumber yaitu dari PT PLN (Persero)
Distribusi Jawa Barat Dan Banten di APJ Cimahi, literatur artikel, serta situs di
internet yang berkenaan dengan penelitian yang dilakukan. Untuk lebih jelasnya
mengenai data dan sumber yang digunakan dalam penelitian ini, maka peneliti
mengumpulkan dan menyajikannya dalam Tabel 3.2 berikut:
TABEL 3.2
JENIS DAN SUMBER DATA
No. Data Jenis Data Sumber data
1 Profil PT PLN (Persero) Distribusi
Jawa Barat Dan Banten di APJ Cimahi Sekunder
PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten di APJ Cimahi
2 Data hasil akhir penilaian sasaran kinerja PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten di APJ Cimahi tahun 2009-2012
Sekunder
PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten di APJ Cimahi
3 Data rekapitulasi keluhan pelanggan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten di APJ Cimahi
Sekunder
PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten di APJ Cimahi
4 Data absensi karyawan PT PLN
(Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Sekunder
Dika Rimadhiani Astika, 2014
Pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan PT PLN (PERSERO) distribusi Jawa Barat dan Banten di area pelayanan jaringan Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Data Jenis Data Sumber data
Banten di APJ Cimahi Cimahi 5 Data Manajemen Unjuk Kerja PT
PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten di APJ Cimahi
Sekunder
PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten di APJ Cimahi
6 Data Jumlah Karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten di APJ Cimahi
Sekunder
PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten di APJ Cimahi
7 Data mengenai PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten di APJ Cimahi
Sekunder
Website PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten di APJ Cimahi 8 Tanggapan karyawan terhadap
kompetensi Primer
Karyawan
9 Tanggapan asisten manajer terhadap
kompetensi Primer
Asisten Manajer
10 Tanggapan karyawan terhadap kinerja karyawan
Primer Karyawan
11 Tanggapan asisten manajer terhadap kinerja karyawan
Primer Asisten Manajer
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013
3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampling 3.2.3.1Populasi
Menurut Sugiyono (2011:61) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Sedangkan menurut Margono (2010:118) “Populasi adalah seluruh data yang menjadi
perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan”.
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh karyawan PT PLN
(Persero) Disribusi Jawa Barat Dan Banten di APJ Cimahi yang berjumlah 55 orang.
Dika Rimadhiani Astika, 2014
Pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan PT PLN (PERSERO) distribusi Jawa Barat dan Banten di area pelayanan jaringan Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu TABEL 3.3
DATA KARYAWAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN AREA PELAYANAN JARINGAN (APJ) CIMAHI
TAHUN 2012
NO BAGIAN JUMLAH
PEGAWAI
1 Bagian Distribusi 1
Seksi Logistik 5
Seksi Operasi Distribusi 6
Seksi Pemeliharaan Jaringan 6
Seksi pengendalian Pengukuran 3 2 Bagian Alat Pengukur dan Pembatas 1
Seksi Perakitan APP 2
Seksi Automatic Meter Reading (AMR) 1
Seksi P2TL 3
3 Bagian Keuangan dan Sumber Daya Manusia 2 Seksi pengendalian anggaran dan keuangan 2
Seksi Pengawasan pendapatan 3
Seksi Akuntansi 2
Seksi Sumber Daya Manusia 3
Seksi Sekretariat 3
4 Bagian Pemasaran dan Niaga 2
Seksi Strategi Pemasaran 1
Seksi peningkatan pelayanan 2
Seksi tata Usaha Langganan 2
5 Bagian Perencanaan 2
Seksi Perencanaan Sistem dan Kontruksi 2 Seksi Sistem Teknologi dan Informasi 1
Jumlah 55
Sumber: Bidang Administrasi Sumber Daya Manusia PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten APJ Cimahi
Berdasarkan Tabel 3.3 ada lima bagian bidang dalam PT PLN Distribusi Jawa
Barat dan Banten di Area Pelayanan Jaringan Cimahi, yang masing-masing terdiri
dari lima bagian yang dikepalai oleh asisten manajer.
Dika Rimadhiani Astika, 2014
Pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan PT PLN (PERSERO) distribusi Jawa Barat dan Banten di area pelayanan jaringan Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menurut Sugiyono (2011:62) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Salah satu syarat dalam penarikan
sampel bahwa sampel itu harus bersifat representative, artinya sampel yang
digunakan harus mewakili populasi. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto
(2010:131) “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Agar
memperoleh sampel yang representatif dari populasi, maka setiap subjek dalam
populasi diupayakan untuk memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel.
Dilanjutkan oleh Sugiyono (2011:85) mengemukakan bahwa:
Sampel Jenuh, adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang. Istilah lain dari sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sebagai sampel.
Maka dalam penelitian ini jumlah sampel sama dengan jumlah populasi,
karena peneliti hanya mendapatkan 55 orang pada populasi maka sampel yang diteliti
berjumlah 55 orang karyawan,terdiri dari 50 karyawan dan 5 asisten manajer PT PLN
(Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten APJ Cimahi.
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2011:402) “Teknik pengumpulan data merupakan langkah
yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
Dika Rimadhiani Astika, 2014
Pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan PT PLN (PERSERO) distribusi Jawa Barat dan Banten di area pelayanan jaringan Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan sumber datanya, pengumpulan data dapat menggunakan sumber
primer dan sumber sekunder. Menurut Sugiyono (2011:402) “Sumber primer adalah
sumber data yang langsung memberikan data ke pada pengumpul, dan sumber
sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data”.
Menurut Sugiyono (2011:402) “Jika dilihat dari segi cara atau teknik
pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi
(pengamatan), interview (wawancara), kuesioner (angket), dokumentasi dan
gabungan keempatnya”.
Teknik pengumpulan data merupakan suatu proses pengadaan data untuk
kepentingan penelitian. Data yang telah terkumpul digunakan untuk menguji
hipotesis yang telah dirumuskan. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti
adalah:
1. Wawancara
Metode pengumpulan data melalui wawancara ditujukan langsung oleh peneliti
kepada pihak perusahaan yang bersangkutan yaitu manajer dan karyawan dengan
tujuan untuk memperoleh data mengenai :
1.Sejarah singkat Perusahaan
2.Struktur Organisasi
Dika Rimadhiani Astika, 2014
Pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan PT PLN (PERSERO) distribusi Jawa Barat dan Banten di area pelayanan jaringan Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menurut Sugiyono (2011:199) “kuesioner merupakan teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Cara mengumpulkan data primer
dilakukan dengan mengajukan kuesioner kepada responden. Kuesioner tersebut
dikontruksi dalam dua jenis yang meliputi: (1) Instrumen tentang kompetensi, dan (2)
Instrumen tentang konerja karyawan. Item-item alat pengumpulan data yang akan
digunakan dalam kuesioner tersebut adalah item-item yang mirip dengan model skala
yang dikembangkan oleh Likert. Langkah-langkah penyusunan kuesioner adalah
sebagai berikut:
a. Menyusun kisi-kisi daftar pertanyaan.
b. Merumuskan item-item pertanyaan dan alternatif jawabannya. Jenis
instrumen yang digunakan dalam kuesioner merupakan instrumen yang
bersifat tertutup, yaitu seperangkat daftar pertanyaan tertulis dan disertai
dengan alternatif jawaban yang disediakan, sehingga responden hanya
memilih jawaban yang tersedia.
c. Menetapkan pemberian skor untuk setiap item pertanyaan.
TABEL 3.4
KRITERIA BOBOT PENILAIANALTERNATIF SKALA LIKERT
Pilihan Jawaban Bobot Pertanyaan Positif
Bobot Pertanyaan Negatif Sangat setuju/selalu/sangat positif 5 1
Setuju/sering/positif 4 2
Dika Rimadhiani Astika, 2014
Pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan PT PLN (PERSERO) distribusi Jawa Barat dan Banten di area pelayanan jaringan Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sangat tidak setuju/tidak pernah/sangat negatif 1 5
Mengingat data variabel diukur dalam bentuk data skala ordinal, sementara
pengolahan data dengan penerapan ststistik parametrik mensyaratkan data
sekurang-kurangnya harus diukur dalam skala interval. Dengan demikian semua data ordinal
yang terkumpul terlebih dahulu akan ditransformasikan menjadi skala interval.
Pola pengubahan tersebut digunakan untuk setiap item dari seluruh item
instrumen, secara teknis operasional pengubahan data dari ordinal ke interval
menggunakan bantuan sofware microsoft exel 2007 melalui method of successive
interval.
3. Observasi
Observasi dilakukan dengan meninjau serta melakukan pengamatan langsung
terhadap objek yang diteliti PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten
di APJ Cimahi, khususnya aktivitas mengenai kinerja karyawan PT PLN
(Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten APJ Cimahi
4. Dokumentasi
Metode Dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data pendukung. Data
yang diperoleh dengan metode ini antara lain :
1. Struktur Organisasi Perusahaan
2. Daftar Nama Karyawan
Dika Rimadhiani Astika, 2014
Pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan PT PLN (PERSERO) distribusi Jawa Barat dan Banten di area pelayanan jaringan Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Data penilaian akhir sasaran kinerja
5. Studi literatur
Studi literatur merupakan usaha pengumpulan informasi yang berhubungan
dengan teori-teori yang ada kaitannya dengan masalah dan variabel yang diteliti,
terdiri dari studi literatur mengenai kompetensi dan kinerja karyawan. Studi
literatur tersebut didapat dari berbagai sumber, yaitu:
a. Perpustakaan UPI, UNPAD
b. Skripsi, Tesis
c. Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia
d. Media cetak dan media elektronik (internet)
3.2.6 Pengujian Validitas Dan Reliabilitas 3.2.6.1Pengujian Validitas
Data mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam suatu penelitian
karena menggambarkan variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai pembentuk
hipotesis. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian data untuk mendapatkan mutu
yang baik. Akuratnya data tergantung dari instrumen pengumpulan data. Sedangkan
Dika Rimadhiani Astika, 2014
Pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan PT PLN (PERSERO) distribusi Jawa Barat dan Banten di area pelayanan jaringan Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengujian validitas instrumen dilakukan untuk menjamin bahwa terdapat
kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada
objek yang diteliti. Suharsimi Arikunto (2010:168) mengemukakan bahwa:
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berati memiliki validitas yang rendah.
Adapun rumus yang dapat digunakan adalah rumus korelasi product moment
yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut:
(Suharsimi Arikunto, 2010:170)
Keterangan:
r = Koefisien validitas item yang dicari
X = Skor yang diperoleh subjek seluruh item Y = Skor total
X = Jumlah skor dalam distribusi X
Y = Jumlah skor dalam distribusi Y
2X = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X
2Y = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y
n = Banyaknya responden
Besarnya koefisien korelasi diinterprestasikan dengan menggunakan Tabel 3.4
dibawah ini:
TABEL 3.4
Dika Rimadhiani Astika, 2014
Pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan PT PLN (PERSERO) distribusi Jawa Barat dan Banten di area pelayanan jaringan Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Interval Koefisien Tingkat Hubungan Antara 0,500 sampai dengan 0,400 Agak Tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,300 Sedang Antara 0,300 sampai dengan 0,200 Agak Tidak Tinggi Antara 0,200 sampai dengan 0,100 Tidak Tinggi Antara 0,100 sampai dengan 0,000 Sangat Tidak Tinggi Sumber: Suharsimi Arikunto (2010:245)
Teknik perhitungan yang digunakan untuk menganalisa validitas tes ini adalah
teknik korelasional biasa, yakni korelasi antara skor-skor tes yang divalidasikan
dengan skor-skor tes tolak ukurnya dari peserta yang sama. Selanjutnya perlu diuji
apakah koefisien validitas tersebut signifikan pada taraf kesalahan tertentu, artinya
adanya koefisien validitas tersebut bukan karena faktor kebetulan, diuji dengan rumus
statistik t sebagai berikut :
2 1
2
r n r t
(Sugiyono 2011:250)
Keputusan pengujian validitas menggunakan taraf signifikansi dengan kriteria
sebagai berikut:
1. Nilai t dibandingkan dengan harga ttabel dengan dk = n-2 dan taraf signifikasi α
= 0,05.
2. Jika thitung > ttabel maka soal tersebut valid.
3. Jika thitung ≤ ttabel maka soal tersebut tidak valid.
Hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel kompetensi (X) sebanyak 30
Dika Rimadhiani Astika, 2014
Pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan PT PLN (PERSERO) distribusi Jawa Barat dan Banten di area pelayanan jaringan Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
maka didapati nilai rtabel sebesar 0,374. Berdasarkan hasil perhitungan validitas item
instrumen yang dilakukan dengan bantuan program SPSS 2.0 for windows,
menunjukan bahwa item-item pertanyaan dalam kuesioner valid, karena skor rhitung
lebih besar dibandingkan dengan rtabel yang bernilai 0,374. Untuk lebih rincinya dapat
dilihat pada Tabel 3.5:
TABEL 3.5
HASIL PENGUJIAN VALIDITAS INSTRUMEN PENELITIAN KOMPETENSI
No Item Pernyataan rhitung rtabel Keterangan
Knowledge (Pengetahuan)
1 Saya memahami pekerjaan saya dengan baik 0,633 0,374 Valid 2 Saya mengetahui dengan jelas tugas-tugas pekerjaan 0,526 0,374 Valid 3 Saya mampu mengingat tugas pekerjaan dengan baik 0,381 0,374 Valid 4 Saya mampu menerapkan pengetahuan yang saya
pelajari 0,704 0,374 Valid
5 Saya mampu melaksanakan tugas dengan penuh
tanggung jawab 0,541 0,374 Valid
6 Saya mampu menyusun rencana kerja setiap hari 0,522 0,374 Valid 7 Saya mampu menilai sendiri hasil pekerjaan 0,385 0,374 Valid
Skill (Keterampilan)
8 Saya mampu menyelesaikan tugas dengan baik 0,704 0,374 Valid 9 Saya mampu menggunakan alat-alat dalam
melaksanakan pekerjaan 0,640 0,374 Valid 10 Saya memahami semua aturan dalam melaksanakan
tugas 0,541 0,374 Valid
11 Saya mampu mengarahkan kelompok kerja untuk
bekerjasama 0,747 0,374 Valid
12 Saya mampu melaksanakan dalam tugas dengan
efektif 0,525 0,374 Valid
Abilities or personality characteristics (Kemampuan atau karakteristik kepribadian)
13 Saya mampu mengukur kemampuan diri sendiri 0,446 0,374 Valid 14 Saya mampu mengendalikan diri saat mengalami
berbagai masalah 0,507 0,374 Valid
Dika Rimadhiani Astika, 2014
Pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan PT PLN (PERSERO) distribusi Jawa Barat dan Banten di area pelayanan jaringan Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Item Pernyataan rhitung rtabel Keterangan meningkatkan potensi
20 Saya mampu untuk percaya dengan rekan kerja 0,655 0,374 Valid 21 Saya mampu menjaga hubungan baik dengan rekan
kerja 0,497 0,374 Valid
22 Saya mampu mentaati peraturan yang ditetapkan
perusahaan 0,613 0,374 Valid
23 Saya mampu selalu hadir sesuai dengan jam kerja 0,747 0,374 Valid 24 Saya selalu masuk kerja tepat waktu 0,393 0,374 Valid 25 Saya selalu pulang kerja tepat waktu 0,433 0,374 Valid Sumber : Hasil pengelolahan data 2013
Berdasarkan Tabel 3.5 pada instrumen variabel kompetensi dapat diketahui
bahwa nilai tertinggi terdapat pada dimensi Skill (Keterampilan) dengan item
pertanyaan saya mampu mengarahkan kelompok kerja untuk bekerjasama yang
bernilai 0,747, dan juga pada dimensi Abilities or personality characteristics
(Kemampuan atau karakteristik kepribadian) dengan item pertanyaan saya aktif
dalam melaksanakan berbagai pekerjaan dan saya mampu selalu hadir sesuai dengan
jam kerja yang bernilai 0,747, sedangkan nilai terendah pada dimensi knowledge
(pengetahuan) dengan item pertanyaan saya mampu mengingat tugas pekerjaan
dengan baik yang bernilai 0,381 sehingga dapat ditafsirkan bahwa indeks kolerasinya
cukup tinggi.
Hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel kinerja karyawan (Y),
berdasarkan hasil perhitungan validitas item instrumen yang dilakukan dengan
bantuan program SPSS 2.0 for windows. Menunjukkan bahwa item-item pernyataan
Dika Rimadhiani Astika, 2014
Pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan PT PLN (PERSERO) distribusi Jawa Barat dan Banten di area pelayanan jaringan Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang bernilai 0,374. Untuk lebih rincinya dapat dilihat pada Tabel 3.6 sebagai berikut
ini.
TABEL 3.6
HASIL PENGUJIAN VALIDITAS INSTRUMEN PENELITIAN KINERJA KARYAWAN
No Item Pernyataan rhitung rtabel Keterangan
Quality (Kualitas)
1 Saya mampu mencapai kualitas kerja sesuai standar
kerja perusahaan 0,629 0,374 Valid
2 Saya mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai standar
mutu perusahaan 0,484 0,374 Valid
3 Saya selalu teliti dalam melaksanakan pekerjaan 0,629 0,374 Valid
Quantity (Kuantitas)
4 Saya mampu mencapai kuantitas kerja sesuai standar
kerja perusahaan 0,559 0,374 Valid
5 Saya mampu menghasilkan kinerja diatas standar
pekerjaan 0,578 0,374 Valid
6 Saya mampu menyelesaikan jumlah kerja sesuai
dengan target 0,536 0,374 Valid
Timelines (Ketepatan Waktu)
7 Saya mampu bekerja sesuai dengan standar waktu
kerja 0,559 0,374 Valid
8 Saya mampu tepat waktu dalam menyelesaikan
pekerjaan 0,652 0,374 Valid
9 Saya mampu mengelola waktu dalam menyelesaikan
pekerjaan 0,535 0,374 Valid
10 Saya mampu untuk bekerja lembur 0,619 0,374 Valid 11 Saya mampu menanggung resiko dari hasil pekerjaan 0,473 0,374 Valid
Cost Effectiveness (Efektifitas Biaya)
12 Saya mampu melaksanakan pekerjaan secara
optimal. 0,546 0,374 Valid
13 Saya mampu menggunakan fasilitas perusahaan
dalam bekerja 0,619 0,374 Valid
14 Saya mampu menyesuaikan bahan yang dibutuhkan
dalam bekerja 0,428 0,374 Valid
Need For Supervision (Kebutuhan akan pengawasan)
15 Saya mampu bekerja secara mandiri 0,595 0,374 Valid 16 Saya mampu melaksanakan tugas tanpa harus
menunggu perintah dari atasan 0,623 0,374 Valid 17 Saya mampu mencari informasi untuk mengerjakan
tugas 0,595 0,374 Valid