• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggajian Karyawan Dengan program SAP (System Application and Product In Data Processing) Pada PT. PLN (persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penggajian Karyawan Dengan program SAP (System Application and Product In Data Processing) Pada PT. PLN (persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

PADA PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI

JAWA BARAT DAN BANTEN

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Kerja Praktek

Jenjang Diploma III Program Studi Akuntansi

Oleh : Nabila Ramdaniar

21308055

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)
(3)

i

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT dan junjungan kita

Nabi Muhammad SAW, atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat

menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini dengan judul ” Penggajian

Karyawan dengan Program SAP (System Application and Product in Data

Processing) Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten”.

Laporan ini adalah hasil dari kegiatan Kerja Praktek yang telah

dilaksanakan mulai tanggal 26 Juli samapi dengan 20 Agustus 2010 di PT PLN

(Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.Laporan ini merupakan salah satu

syarat mata kuliah Kerja Praktek Program Diploma III jurusan Akuntansi,

Universitas Komputer Indonsia (UNIKOM) Bandung pada semester lima.

Penyusunan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini tidak Lepas dari dukungan semua

pihak yang telah banyak membantu. Oleh karena itu, pada kesempatan yang baik

ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto,selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia.

2. Prof.Dr.Hj.Umi Narimawati, Dra.,SE.,M,Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Komputer Indonesia.

3. Sri Dewi Anggadini, SE,M.Si., selaku Ketua Program Studi Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

4. Lilis Puspitawati.,SE,M,Si., selaku Sekretaris Program Studi Akuntansi

(4)

ii

petunjuk yang sangat berharga demi terselesainya penyusunan laporan kerja

praktek ini.

6. Dadang Kartiwa selaku pembimbing lapangan di PT PLN (Persero) Distribusi

Jawa Barat dan Banten.

7. Yulia Susianty selaku asisten analist di bidang SDM yang telah mengajarkan

prsoses SAP danmemberikan data untuk melengkapi laporan ini.

8. Seluruh staff PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten khususnya

bagian akuntansi, dan SDM.

9. Orang tua yang selalu mendoakan dan memberi dukungan yang tiada

terhingga.

10.Untuk kakak tersayang, yang selalu bersedia membantu untuk menyelesaikan

laporan ini,

11.Rizky Riawan yang selalu memberikan semangat,dukungan dan motivasi

dalam penyelesaian laporan.

12.Sahabatku yang selalu setia membantu,Anne, Anis, Kana, Nono, Giw, Ratu,

Anis, Citra, Via, Isni Aisyah, Wilda Nuryanti, dan Syesilia serta seluruh

teman-teman di kelas 3 Ak 5 yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

(5)

iii berkenan memberikannya.

Akhir kata, semoga hasil KKP ini dapat bermanfaat dan memberikan pengetahuan

serta wawasan bagi penulis dan semua pembacanya. Amin.

Bandung, Desember 2010 Penulis

(6)

iv

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek ... 1

1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek ... 9

1.3 Kegunaan Kerja Praktek ... 10

1.4 Metode Kerja Praktek ... 10

1.5 Lokasi Kerja Praktek ... 12

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten ... 14

2.2 Struktur Organisasi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten ... 18

2.3 Deskripsi Jabatan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten ... 21

2.4 Aspek Kegiatan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten ... 33

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek ... 36

3.1.1 Prosedur Penggajian dengan Program SAP pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten ... 36

(7)

v

3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek ... 39

3.2.1 Teknis Prosedur Penggajian dengan Program SAP pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten... 40

3.2.2 Teknis Pelaksanaan Penggajian dengan Program SAP pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten... 43

3.3 Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek ... 44

3.3.1 Prosedur Penggajian dengan Program SAP pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten ... 44

3.3.2 Pelaksanaan Penggajian dengan Program SAP pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten ... 47

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan ... 50

4.2 Saran ... 50

DAFTAR PUSTAKA ... 51

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 52

(8)

1 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

Seiring dengan perkembangan kemajuan teknologi saat ini, masyarakat

semakin menikmati kemajuan teknologi tersebut, seperti jaringan internet yang

semakin mudah untuk di aplikasikan oleh masyarakat dalam kesehariannya.

Kemajuan teknologi ini pun terjadi pada dunia perusahaan untuk lebih

memudahkan proses kegiatan perusahaan yang berkaitan dengan sistem informasi

akuntansi. Ilmuwan Jerman berhasil menemukan aplikasi software yang bernama

SAP (System Application and Product in Data Processing).

Software aplikasi SAP tersebut di gunakan pula oleh PT . PLN (PERSERO)

yang merupakan suatu Badan Usaha Mlik Negara (BUMN) yang bergerak

dibidang ketenagalistrkan, dan merupakan salah satu perusahaan listrik di

Indonesia. PT PLN (PERSERO) merupakan perusahaan publik yang bergerak

dibidang jasa sehingga memiliki tanggung jawab besar untuk mampu memberikan

pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.

Sistem merupakan istilah dari bahasa latin “sustema” yang artinya adalah

suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan

bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi.Sistem juga

merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam

(9)

Beberapa ahli mengemukakan pendapat mengenai arti dari sistem sebagai

berikut :

1. L. James Havery

Sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian

komponen yang berhubungn satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk

berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang

telah ditentukan.

2. John Mc Manama

Sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun dari fungsi-fungsi

yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk

mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan efesien.

3. C.W. Churchman

Sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk

melaksanakan seperangkat tujuan.

4. J.C. Hinggins

Sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan.

5. Edgar F Huse dan James L. Bowdict

Sistem adalah suatu seri atau rangkaian bagian-bagian yang saling

berhubungan dan bergantung sedemikian rupa sehingga interaksi dan saling

pengaruh dar satu bagian akan mempengaruhi keseluruhan.

Software merupakan data elektronik yang disimpan sedemikian rupa oleh

komputer itu sendiri, data yang disimpan ini dapat berupa program atau instruksi

yang akan dijalankan oleh perintah, maupun catatan-catatan yang diperlukan oleh

(10)

keinginannya tersebut dirancanglah suatu susunan logika, logika yang disusun ini

diolah melalui perangkat lunak, yang disebut juga dengan program beserta

data-data yang diolahnya. Pengeloahan pada software ini melibatkan beberapa hal,

diantaranya adalah sistem operasi, program, dan data. Software ini mengatur

sedemikian rupa sehingga logika yang ada dapat dimengerti oleh mesin komputer.

PT PLN (PERSERO) terbagi menjadi 3 bagian, yaitu Pembangkitan,

Transmisi, dan Distribusi. Selain itu, PLN juga memiliki unit penunjang, yakni

sertifikasi, Jasa Engineering, Jasa Pendidikan, Jasa dan Produksi, Jasa Manajemen

Konstruksi dan lain-lain. Seluruh bagian bekerjasama untuk menunjang kegiatan

operasional PT PLN (Persero) sehingga terjadi lalu lintas antar unit PLN tersebut.

PLN memiliki 2 program yang digunakan dalam menjalankan kegiatan

operasionalnya, yakni sotware SAP (System Application and Product in Data

Processing) dan software GL Magic. Menurut Project manajer Tim Imbangan

ERP PLN Benni Hermawan, penerapan ERP akan mendahulukan kantor yang

telah menerapkan sistem pelayanan pelanggan terlebih dahulu, karena PLN sangat

concern atas pelayanan pelanggan, jadi, integrasi antar sistem ini akan dilakukan

lebih dulu di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur, karena di daerah-daerah

tersebut yang paling siap akan penerapan integrasi antar sistem tersebut.

SAP adalah software aplikasi yang berguna untuk mengimplementasikan

konsep ERP (Enterprises Resources Planning) yang merupakan konsep sistem

informasi yang mengintegrasikan antara beberapa bagian yang saling terkait di

sebuah perusahaan. SAP ini merupakan aplikasi ERP terbesar didunia dan begitu

pula di Indonesia, walaupun pada awalnya SAP ini dirancang untuk

(11)

SAP terdiri dari sejumlah modul aplikasi yang mempunyai kemampuan

mendukung semua transaksi yang perlu dilakukan suatu perusahaan dan tiap

aplikasi bekerja secara berkaitan satu dengan yang lainnya. Semua modul aplikasi

di SAP dapat bekerja secara terintegrasi/terhubung yang satu dengan lainnya.

Pada awalnya SAP adalah singkatan dari System Analysis and Program

Development dan dalam bahasa Jerman Systemanalyse und

Programmentwicklung. SAP ditemukan oleh Wellenreuther, Hopp, Hector,

Plattner, dan Tschira pada tahun 1972. Kemudian pada tahun 1977 berganti

menjadi ”System Application and Product in Data Processing”. SAP yang dikenal

saat ini adalah system R/3.Sebelum sampai ke generasi R/3 SAP telah melewati

tahap R/1 dan R/2.

Untuk mendapatkan salah satu aplikasi ERP ini pun perusahaan harus

membayar mahal baik dari segi lisensinya, konsultan IT, dan juga SDM yang

masih langka.Dalam mengaplikasikan SAP ini pun tidak mudah,para pengguna

harus belajar keras untuk dapat mengerti bagaimana cara mengaplikasikan

software ini.

Didalam SAP terdiri dari beberapa modul contohnya :

1. Sales & Distribution : membantu meningkatkan efisiensi kegiatan operasional

berkaitan dengan proses pengelolaan customer order (proses sales,shipping

dan billing)

2. Materials Management : membantu menjalankan proses pembelian dan

pengelolaan inventory

3. Production and Planning : membantu proses perencanaan fan control

(12)

Tipe data yang terdapat dalam sistem SAP:

1. Data Transaksi

a. Data yang digunakan untuk melakukan transaksi di SAP, contoh: membuat

purchase order

b. Setiap transaksi akan tersimpan di dalam satu dokumen tertentu

2. Master Data

a. Data utama yang harus dibuat dengan benar supaya transaksi bisa

dilakukan, contoh: material master, vendor master, customer master

b. Master data tersimpan secara terpusat dan digunakan oleh seluruh modul

aplikasi dalam sistem SAP

Dengan mengimplementasikan SAP di suatu organisasi akan

mengintegrasikan sistem yang berakibat :

1. Perubahan yang dilakukan pada satu modul secara otomatis akan memperbarui

modul yang lainnya bila informasi yang dirubah berkaitan dengan modul

tersebut.Data yang tampil adalah data terbaru begitu pengguna memasukan

data ke dalam sistem.

2. Transparansi data semua pengguna yang mempunyai akses ke sistem akan

dapat melihat semua informasi yang paling terbaru setiap saat diperlukan

walaupun informasi tersebut di input oleh user lain.

Hasil tinjauan dari beberapa media memperkirakan bahwa lebih dari 10

juta pengguna yang menggunakan lisensi produk ERP dari SAP, maka harus

diakui bahwa SAP adalah penguasa pasar dari produk ERP saat ini.

Pada awalnya SAP hanya berfokus pada para pelanggan dari kelas ukuran

(13)

perusahaan-perusahan kelas kecil menengah maka fokus pun bergeser ke segmen

pasar tersebut.

SAP ini merupakan salah satu program dalam sistem informasi akuntansi.

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem informasi yang

menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan akuntansi. Akuntansi sendiri

sebenarnya adalah sebuah sistem informasi. Fungsi penting yang dibentuk SIA

pada sebuah organisasi antara lain :

a. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.

b. Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses

pengambilan keputusan.

c. Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.

Untuk software SAP di PT PLN (Persero) yang bekerjasama dengan

accenture (konsultan penerapan ERP) ini sendiri hanya baru digunakan di unit

Distribusi Jawa Barat dan Banten, Distribusi Jawa Tengah, Distribusi Jawa Timur,

Distribusi Bali, P3B, dan PLN Pusat. Di PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten

sudah menggunakan software tersebut. Pada tahap awal penerapan ERP, PLN

menerapkan di tiga bidang yaitu, divisi keuangan, divisi logistik, dan divisi

sumberdaya manusia. Penerapan ERP ini diharapkan akan meningkatkan

kompetensi perusahaan dan secara otomatis akan meningkatkan pelayanan.

Dengan penerapan SAP di lingkungan perusahaan, maka setiap pegawai

diharuskan untu beradaptasi dengan perubahan sistem yang terjadi karena

(14)

Menurut ketua tim Change Management Proyek Implementasi ERP, Rully

Fasri, kendala terbesar dalam menerapkan ERP adalah merubah pola pikir yang

selama ini terbentuk dari seluruh karyawan untuk menerima sebuah

perubahan.Tanpa adanya pola pikir yang baru ERP tidak akan memberikan

manfaat bagi perusahaan.Penerapan ERP di PLN sedikit banyak telah merubah

proses bisnis PLN secara keseluruhan terutama di bidang SDM disetiap unit pilot

project PLN. Perubahan tersebut adalah pada manajemen organisai, administrasi

pegawai, adminsitrasi waku kerja, dan penggajian.

Gaji adalah salah satu hal yang penting bagi setiap karyawan yang bekerja

dalam suatu perusahaan, karena dengan gaji yang diperoleh seseorang dapat

memenuhi kebutuhan hidupnya.

Definisi gaji menurut gaji Handoko (1993), adalah pemberian pembayaran

finansial kepada karyawan sebagai balas jasa untuk pekerjaan yang dilaksanakan

dan sebagai motivasi pelaksanaan kegiatan di waktu yang akan datang.

Menurut Poerwono (1982) peranan gaji dapat ditinjau dari dua pihak, yaitu:

a. Aspek pemberi kerja (majikan) adalah manager

Gaji merupakan unsur pokok dalam menghitung biaya produksi dan

komponen dalam menentukan harga pokok yang dapat menentukan

kelangsungan hidup perusahaan. Apabila suatu perusahaan memberikan gaji

terlalu tinggi maka, akan mengakibatkan harga pokok tinggi pula dan bila gaji

yang diberikan terlalu rendah akan mengakibatkan perusahaan kesulitan

(15)

b. Aspek penerima kerja

Gaji merupakan penghasilan yang diterima oleh seseorang dan digunakan

untuk memenuhi kebutuhannya. Gaji bukanlah merupakan satu - satunya

motivasi karyawan dalam berprestasi, tetapi gaji merupakan salah satu

motivasi penting yang ikut mendorong karyawan untuk berprestasi, sehingga

tinggi rendahnya gaji yang diberikan akan mempengaruhi kinerja dan

kesetiaan karyawan.

Menurut Komaruddin (1995) fungsi gaji bukan hanya membantu manajer

personalia dalam menentukan gaji yang adil dan layak saja, tetapi masih ada

fungsi

1. Untuk menarik pekerja yang mempunyai kemampuan ke dalam organisasi

2. Untuk mendorong pekerja agar menunjukkan prestasi yang tinggi

3. Untuk memelihara prestasi pekerja selama periode yang panjang

PLN membentuk Tim Imbangan Pilot ERP yang terdiri dari orang-orang

yang ahli di bidangnya terutama pada bisnis proses di PLN dan kultur budaya

kerjanya. Mereka dituntut untuk bekerja keras dalam melakukan perbahan serta

menyediakan waktu untuk melaksanakan proyek tersebut diluar waktu sebagai

karyawan. Tim Imbangan ini bertanggung jawab langsung kepada Direksi PLN

via Direktur keuangan dan direktur niaga dan pelayanan pelanggan.

Tugas Utama dari Tim Imbangan ini adalah menyukseskan pelaksanaan

penerapan ERP di PLN pusat beserta ujicoba pilot project di 3 kantor PLN yang

telah disebutkan diatas, dan mempersiapkan kebutuhan akan pengembangan

lanjutan yaitu integrasi antar sistem. Tim ini terdiri atas tim sentral dan tim

(16)

1. Tim Sentral, beroperasi di kantor pusat, beranggotakan atas wakil dari PLN

pusat dan unit pilot.

2. Tim Roll-Out, merupakan representasi dari Tim Sentral, yang beranggotakan

atas wakil-wakil dari unit PLN yang bekerja di lokasinya masing-masing.

Berdasarkan latar belakang penulisan di atas, maka penulis menyusun Laporan

Kerja Praktek dengan judul : ”Penggajian Karyawan dengan program SAP

(System Application and Product ini Data Processing) pada PT PLN

(Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten”.

1.2 Maksud danTujuan Kerja Praktek

1.2.1 Maksud Kerja Praktek

Adapun maksud penulis untuk melakukan penelitian dan pembuatan

Laporan Kerja Praktek ini adalah untuk mengetahui penerapan aplikasi software

SAP (System Application and Product in Data Processing) pada PT PLN (Pesero)

Distribusi Jawa Barat dan Banten.

1.2.2 Tujuan Kerja Praktek

Dalam pelaksanaan kerja praktek ini saya mempunyai beberapa tujuan

yaitu untuk mengetahui :

1. Prosedur penggajian karyawan dengan program SAP pada PT PLN (Persero)

Distribusi Jawa Barat dan Banten.

2. Pelaksanaan penggajian karyawan dengan program SAP pada PT PLN

(17)

1.3 Kegunaan Kerja Praktek

Dalam pelaksanaan kegiatan kerja praktek ini tentunya menghasilkan

beberapa kegunaan bagi masing-masing pihak yang diantaranya adalah :

1. Bagi Penulis

Kerja Praktek ini sangat bermanfaat bagi penulis, yaitu penulis dapat

mengetahui penerapan aplikasi software SAP pada PT PLN (Persero)

Distribusi Jawa Barat dan Banten.

2. Bagi instansi

Adapun kegunaan kerja praktek bagi instansi adalah diharapkan dapat

memberikan masukan yang bermanfaat bagi pengembangan bagi instansi

untuk masa yang akan datang.

1.4Metode Penelitian

Metode kerja praktek yang dilakukan penulis adalah metode block realase

yaitu metode pelaksanaan kerja praktek dalam satu periode tertentu. Kerja praktek

dilaksanakan pada tanggal 26 Juli 2010 – 20 Agustus 2010.

Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data yang

relevan berkaitan dengan judul yang diambil, adalah sebagai berikut:

1. Studi Lapangan (Field Research)

Data yang diperoleh dalam penyajian laporan kerja praktek ini adalah

dengan cara meneliti secara langsung di instansi tempat kerja praktek

(18)

Adapun studi lapangan yang dilakuakan dengan berbagai cara yaitu:

a. Observasi

Penulis melakukan kerja praktek dengan mengamati dan meninjau

terhadap objek peneliti, guna mendapatkan gambaran mengenai penerapan

aplikasi software SAP pada bidang SDM

b. Wawancara

Dalam hal ini, penyusun melakukan wawancara (tanya jawab) langsung

atas segala hal yang di butuhkan dengan asisten analist pada bagian SDM.

c. Dokumentasi

Teknik ini dilakukan dengan memanfaatkan dokumen-dokumen yang saya

dapatkan dari PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten, seperti

struktur organisasi, dan tampilan-tampilan program SAP.

2. Studi Kepustakaan (Library Research)

Untuk memperoleh data secara teoritis selain melakukan studi

lapangan, penulis juga melakukan studi kepustakaan dengan menggunakan

buku tentang sistem informasi akuntansi serta sumber lainnya yang di

dapat dari internet yang dijadikan dasar perbandingan yang dirasa relevan

(19)

1.5 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek

Penulis telah melaksanakan kerja prkatek dengan lokasi dan waktu

pelaksanaannya sebagai berikut :

a. Lokasi Kerja Praktek

Penulis melaksanakan kerja praktek di sebuah instansi pemerintah PT PLN

(PERSERO) Distribusi Jawa Barat dan Banten di Jalan Asia Afrika No.63

Bandung. Telp 4230747 Facsimile (022) 4230822

b. Waktu Kerja Praktek

Penulis melakukan kerja praktek selama 1 (satu) bulan yang dimulai pada

tanggal 26 Juli sampai dengan 20 Agustus 2010.

Tabel 1.1

Aktivitas Kerja Praktek dan Kantor

NO Hari Waktu Keterangan

1 Senin –Kamis 07.30 – 16.30 WIB Aktivitas Kerja

12.00 – 13.00 WIB Istirahat

2 Jumat 08.00 – 09.00 WIB Senam Pagi

09.00 – 16.30 WIB Aktivitas Kerja

11.30 – 13.00 WIB Istirahat

3 Senin – Jumat (Ramadhan) 08.00 – 15.30 WIB Aktivitas Kerja

(20)
(21)

14 2.1 Sejarah Instansi

Awal kelistrikan di Bumi Parahyangan sudah ada semenjak Pemerintah

Kolonial Belanda masih bercokol di tataran tanah Sunda. Di tahun 1905, di

Bandung berdiri perusahaan yang mengelola penyediaan tenaga listrik bagi

kepentingan publik. Nama perusahaan itu Bandungsche Electriciteit Maatschaapij

(BEM).

Dalam perjalanannya, BEM pada tanggal 1 anuari 1920 berubah menjadi

Perusahaan Perseroan menjadi Gemeenschapplijk Electriciteit Bedrif Voor

Bandoeng (GEBEO) yang pendiriannya dikukuhkan melalui akte notaris Mr.

Andrian Hendrik Van Ophuisen dengan Nomor: 213 pada tanggal 31 Desember

1949.

Setelah kekuasaan penjajahan beralih ke tangan Pemerintah Jepang, di antara

rentan waktu 1942-1945, pendistribusian tenaga listrik dilaksanakan oleh Djawa

Denki Djigyo Sha Bndoeng Shi Sha dengan wilayah kerja di seluruh Pulau Jawa.

Kemudian tahun 1957 menjadi awal penguasaan pengelolaaan penyediaan

tenaga listrik di seluruh tanah air yang ditangani langsung oleh Pemerintah

Indonesia.27 Desember 1957, GEBEO diambil alih oleh Pemerintah Indonesia

yang kemudian dikukuhkan lewat Peraturan Pemerintah No.86 Tahun 1958 j.o.

Peraturan Pemerintah No.18 Tahun 1959.

Selanjutnya, di tahun 1961 melalui Peraturan Pemerintah No.67 dibentuk

(22)

kesatuan pimpinan PLN. Sejalan dengan itu, PLN Bandung pun berubah menjadi

PLN Exploitasi XI sebagai kesatuan BPU-PLN di Jawa Barat, di luar DKI Jaya

dan Tanggerang.

Pada tahun 1970-an dikeluarkan Peraturan Pemerintah No.18 Tahun 1972

tentang Perusahaan Umum Listrik Negara yang menyebutkan status PLN menjadi

Perusahaan Umum Listrik Negara. Kemudian, berdasarkan Pengumuman PLN

Exploitasi XI No. 0II/Sek/1975 tanggl 14 Juli 1975, PLN Exploitasi XI diubah

namanya menjadi Perusahaan Umum Listrik Negara Distribusi Jawa Barat.

Memasuki era 1990-an, dengan adanya Peraturan Permerintah Republik

Indonesia No. 23 Tahun 1994 pada tanggal 16 Juni 1994, Perusahaan Umum

Listrik Negara Distribusi Jawa Barat diubah lagi menjadi Perusahaan Perseroan

(Persero) dengan nama PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat sejak tanggal 30

Juli 1994.

Untuk memenuhi tuntutan perubahan dan perkembangan kelistrikan yang dari

tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan, maka keluarlah Keputusan

Direksi PT PLN (Persero) No. 28. K/010/DIR/2001 tanggal 20 Februari 2001

yang menjadi landasan hukum perubahan nama PT PLN (Persero) Distribusi Jawa

Barat menjadi PT PLN (Persero) Unit Bisnis Distribusi Jawa Barat.

Pada akhirnya, dengan mengacu pada Keputusan Direksi PT PLN (Persero)

No. 120.K/010/DOR/2002 tanggal 27 Agustus 2002,PT PLN (Persero) Unit

Bisnis Distribusi Jawa Barat berubah lagi namanya menjadi PT PLN (Persero)

Distribusi Jawa Barat dan Banten, dimana wilayah kerjanya meliputi Propinsi

(23)

A. Visi dan Misi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

1. Visi

Sebuah perusahaan/instansi tentu mempunyai cita-cita untuk

menjadikan perusahaan/instansinya itu menjadi sukses dan mencapai suatu

keberhasilan.Cita-cita tersebut direalisasikan dalam sebuah visi sebagai

berikut:

“Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang tumbuh berkembang,

unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani”.

2. Misi

Dalam mencapai visi tersebut, ditetapkan misi PT PLN (Persero)

Distribusi Jawa Barat dan Banten sebagai berikut :

a. Melakukan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait yang

berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan, dan pemegang

saham.

b.Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas

kehidupan masyarakat.

c. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.

(24)

Logo PT PLN (Persero)

Sumber : PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten,2010

Gambar 2.1 Logo PT PLN (Persero)

Keterangan logo :

1. Bidang Persegi Panjang Vertikal

Menjadi bidang dasar bagi elemen lainnya, melambangkan bahwa PT PLN

(Persero) merupakan wadah atau organisasi yang terorganisir dengan sempurna.

Berwarna kuning untuk menggambarkan pencerahan, seperti yang diharapkan

PLN bahwa listrik mampu menciptakan pencerahan bagi kehidupan

bermasyarakat. Kuning juga melambangkan semangat yang menyala-nyala yang

dimiliki tiap insan yang berkarya di perusahaan ini.

2. Petir atau Kilat

Melambangkan tenaga listrik yang terkandung di dalamnya sebagai

produk jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu petir pun

melambangkan kerja cepat dan tepat para insan PT PLN dalam memberikan solusi

terbaik bagi para pelanggannya. Warna cerah melambangkan kedewasaan PLN

(25)

perusahaan bersama tiap insan perusahaan serta keberanian dalam mengahadapi

tantangan perkembangan zaman.

3. Tiga Gelombang

Memiliki arti daya rambat energi listrik yang dialirkan oleh tiga bidang

usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan, transmisi, dan

distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para insan PT PLN guna

memberikan pelayanan terbaik bagi para pelanggannya. Diberi warna biru untuk

menampilkan kesan konstan (sesuatu yang tetap) seperti halnya listrik yang tetap

diperlukan dalam kehidupan manusia. Di samping itu, biru juga melambangkan

keandalan yang dimiliki insan-insan perusahaan dalam memberikan layanan

terbaik bagi para pelanggannya.

2.2 Strukur Organisasi

Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian

serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan

kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan

dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan

bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi.

Struktur organisasi dan tugas pokok PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa

Barat dan Banten ditetapkan berdasarkan Keputusan General Manager

No.101.K/021/GM.DJBB/2004, pada tanggal 24 November 2004. Struktur

organisasi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten merupakan

organisasi fungsional dan staff. Jenjang manajemen meliputi unsur pimpinan,

(26)

dibawah dan tanggung jawab langsung kepada pimpinan yang merupakan pejabat

tinggi pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.

Secara garis besar stuktur organisasi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa

Barat dan Banten terdiri dari General Besar yang dibantu oleh beberapa Manager

dan pengawasan secara internal,untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar

berikut:

Struktur organisasi PT. PLN (Persero) DJBB

Sumber: Data Intern PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten, 2010

Gambar 2.2.

Bagan Struktur Organisasi

(27)

Mengingat Kerja Praktek penulis dilaksanakan dibagian Akuntansi. Maka,

struktur organisasi bagian akuntansi dapat dilihat pada gambar dan uraian berikut

ini:

Struktur Organisasi Bagian Akuntansi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

Sumber: Data Intern PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten,2010

Gambar 2.3.

Bagan Struktur Organisasi Bagian Akuntansi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

Deputi Manajer

JU AT, PDP, dan Material JU Akuntansi Umum

JU Akuntansi Umum JU Akuntansi Biaya

JU Akuntansi Biaya

(28)

2.3 Deskripsi Jabatan

Berdasarkan struktur organisasi yang telah di putuskan oleh General

Manager Kantor Distribusi PP PLN (Persero) DJBB tanggal 15 Desember 2008

dengan nomor 078.K/GM.DJBB/2008 tersebut, masing-masing jabatan diuraikan

sebagai berikut :

1. General Manajer

Seorang general manajer mempunyai beberapa tugas yang merupakan

tanggungjawabnya,yaitu :

a. Memimpin, mengurus, mengelola distribusi sesuai dengan maksud dan

tujuan disribusi serta menyiapkan rencana kerja tahunan distribusi lengkap

dengan anggaran keuangan secara tepat waktu.

b. Mewakili distribusi di luar maupun di dalam pengadilan.

c. Menguasai, memelihara, dan mengurus kekayaan distributor serta

menetapkan kebijakan distribusi di bidang perencanaan, pembangunan

sarana pendistribusian tenaga listrik dan sumbaer daya manusia.

d. Melaksanakan kebijakan umum dalam mengurus distribusi yang telah

digariskan oleh direksi.

e. Mengendalikan pelaksanaan tugas para Deputi Pimpinan dan Kepala

Kontrol Intern.

f. Mengelola dan mengendalikan seluruh kegiatan berdasarkan Kebijakan

Direksi dan Peraturan perundang-undangan yang berlaku.

g. Mengadakan dan memelihara tata buku dari administrasi distribusi sesuai

(29)

h. Menetapkan gaji/pensiun hari tua dan penghasilan lain dari pegawai serta

mengatur hal kepegawaian lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Pembantu Pimpinan

a. Manajer Perencanaan dan Pengembangan Usaha

Manajer perencanaan dan Pengembangan Usaha dibantu oleh

Deputi Manajer Perencanaan Perusahaan, Deputi Manajer Pendanaan, dan

Jabatan Kepakaran di Bidang Pengembangan Usaha. Adapun deskripsi

jabatannya yaitu:

1) Deputi Manajer Perencanaan Perusahaan bertanggung jawab atas

penyusunan perencanaan korperat (Business Plan) serta rencana kerja

dan anggaran perusahaan dari Unit Bisnis Distribusi.

2) Deputi Manajer Pendanaan bertanggung jawab atas penyediaan sumber

dana untuk mendukung rencana kegiatan investasi dan operasi.

3) Kepakaran Pengembangan Usaha bertanggung jawab atas penyusunan

rencana pengembangan usaha/analisa usaha sesuai dengan kaidah yang

sehat.

b. Manajer Distribusi

Manajer Distribusi mempunyai tugas sebagai berikut:

1) Menyusun rencana pengembangan sistem jaringan distribusi dan

membina penerapannya.

2) Menyusun strategi pengoperasian dan pemeliharaan jaringan distribusi

dan membina penerapannya.

3) Menyusun SOP untuk penerapan dan pengujian peralatan distribusi

(30)

4) Menyusun desain standar konstruksi jaringan distribusi dan peralatan

kerjanya serta membina penerapannya.

5) Mengevaluasi susut energy listrik dan gangguan pada sarana

pendistribusian tenaga listrik serta saran perbaikannya.

6) Menysusun metode kegiatan konstruksi dan administrasi pekerjaan

seta membina penerapannya.

7) Menyusun kebijakan manajemen jaringan distribusi dan kebijakan

perbekalan distribusi seta membina penerapannya.

8) Menyusun pengembangan sarana komunikasi dan otomatisasi operasi

jaringan distribusi.

9) Menyusun regulasi untuk penyempurnaan Data Induk Jaringan (DIJ).

10) Membantu dan mengevaluasi DIJ.

c. Manajer Niaga

Manajer Niaga dibantu Manajer Administrasi dan Jabatan

Kepakaran. Adapun deskripsi jabatannya yaitu:

1. Deputi Manajer Administrasi Niaga bertanggung jawab atas

pencapaian kinerja niaga (rasio, operasi, umur piutang, pendapatan,

penjualan dan susut tenaga listrik) dan pengaturan transaksi niaga

yang yang dilaksanakan di UPP/UPT/cabang, AREA yaitu transaksi

jual/beli produk.

2. Kelompok kepakaran pengembangan sistem pelyanan yang

meliputi:

a) Kepakaran bisnis proses dan sistem prosedur pelayanan

(31)

antar unit pelaksana dan pembuatan sistem dan prosedur

pelayanan untuk meningkatkan pelanggan.

b) Kepakaran regulasi pelayanan bertamggung jawab atas

penyaiapan standar, regulasi pelayanan dan melaksanakan

monitoring atau evaluasi untuk rumusan penyempuranaan atau

perbaikan standar dan regulasi pelayanan.

c) Kepakaran sistem pelayanan pelanggan potensial bertanggung

jawab atas tersedianya sistem pelyanan dan memfasilitasi

UPP/UPT/cabang dan AREA dalam menyelenggarakan

pelayanan dan kontrak bisnis dengan pelanggan potensial

untuknpencapaian pelanggan dan target peningkatan pendapat.

d) Kepakaran sistem pelayanan pelanggan umum bertanggung

jawab atas tersedianya sistem pelayanan dan memfasilitasi

UPP/UPT/cabang dan AREA dalam menyelenggarakan

pelayanan.

e) Kepakaran riset kepuasan pelanggan bertanggung jawab atas

penyelenggaraan riset/survey kepuasan pelanggan untuk

mengetahui kebutuhan dab keinginan pelanggan guna

peningkatan pelayanan pelanggan.

f) Kepakaran peningkatan kompetensi pelayanan dan niaga

bertanggung jawab atas peningkatan kompetensi pelayanan dan

niaga unit-unit pelaksana dalam rangka pencapaian kinerja

(32)

3. Kelompok kepakaran pengembangan niaga yang meliputi:

a) Kepakaran pengembangan pemasaran atau produk unggulan

bertanggung jawab atas kelancaran penyelenggaraan pemasaran

oleh unit pelaksana dengan memfasilitasi dan menyiapkan

inovasi atau produk unggulan.

b) Kepakaran riset dan inteligent pasar bertanggung jawab atas

penyelenggaraan riset dan inteligent pasar untuk mengetahui

peta dan rencana pengembangan pasar.

c) Kepakaran negosiasi dan transaksi niaga bertanggung jawab

atas pelaksanaan negosiasi dan transaksi niaga/kontrak bisnis

dengan pihak eksternal UBD dan memfasilitasi transaksi

kontrak bisnis di unit pelaksana.

d) Kepakaran tarif atau harga bertanggung jawab atas pembuatan

rumusan dan kajian pentarifan/harga atas transaksi niaga yang

dapat menguntungkan perusahaan.

e) Kepakaran PPTL/penertiban niaga bertanggung jawab atas

pengaturan pelaksanaan PPTL/penertiban niaga dalam rangka

pencapaian peningkatan target niaga.

f) Kepakaran peningkatan produktivitas (EDP) bertanggung

jawab atas peningkatan produktivitas (EDP) unit-unit pelaksana

(33)

d. Manajer Keuangan

Manajer Keuangan dibantu oleh deputi Manajer Pengendalian

Anggaran, Deputi Manajer Pengelolaan Keuangan, Deputi Manajer

Akuntansi dan Jabatan Kepakaran di bidang analis dan evaluasi sistem

keuangan. Adapun deskripsi jabatannya yaitu:

1) Deputi Manajer Pengendalian Anggaran bertanggung jawab atas

pengendalian pelaksanaan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan

(RKAP) dn Monitoring Penggunaan Dana.

2) Deputi Manajer Pengelolaan Keuangan bertanggung jawab atas

pengelolaan dana arus kas secara akurat melaksanakan

pengembangan sistem manajemen keuangan yang sehat serta

pengelolaan keuangan yang menguntungkan serta menyiapkan data

untuk Laporan Keuangan.

3) Deputi Manajer Akuntansi bertanggung jawab dalam menyiapkan

informasi akuntansi yang akurat dan tepat waktu untuk semua pihak

dan membantu manajemen dalam melaksanakan operasi perusahaan

secara efisien dan efektif.

4) Kepakaran Keuangan bertanggung jawab dalam merencanakan pola

pengelolaan dana yang menguntungkan serta melakukan analisa dan

evaluasi keuangan.

e. Manajer SDM dan Organisasi

Manajer Sumber Daya Manusia dan Organisasi dibantu oleh

(34)

Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kepakaran Manajemen

Sumber Daya Manusia. Adapun deskripsi jabatannya yaitu:

1) Deputi Manajer Administrasi Sumber Daya Manusiabertanggung

jawab atas terlaksananya pengelolaan penghasil dan emolumen,

kesejahteraan dan kesehatan pegawai serta pension dan sistem

pengelolaan data pegawai yang up to date dan penyajian informasi

pegawai yang akurat serta pembinaan kesehatan dan keselamatan

kerja (K3).

2) Deputi Manajer Pengembangan Sumber Daya Manusia bertanggung

jawab atas pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas

dan kompeten melalui jenjang karir yang jelas.

3) Kepakaran Manajemen Sumber Daya Manusia bertanggung jawab

atas pengembangan sistem sumber daya manusia.

f. Manajer Komunikasi, Hukum dan Administrasi.

Fungsi Bidang Komunikasi, Hukum dan Administrasi meliputi:

1) Menusun kebijakan dan mengelola komunikasi kemasyarakatan dan

pelanggan baik internal maupun eksternal.

2) Menyusun kebijakan dan mengelola fasilitas kerja, sistem

pengamanan dan manajemen kantor.

3) Menyusun kebijakan K3, lingkungan dan community development.

4) Menyusun kebijakan administrasi.

5) Menyusun dan mengkaji produk-produk hukum dan

(35)

6) Memberikan advokasi dalam bisnis tenaga listrik dan

ketenagakerjaan.

7) Menyusun standar fasilitas kantor.

8) Mengelola asset tanah dan bangunan serta sarana kerja.

9) Mengelola kesekretariatan dan rumah tangga kantor induk.

10) Menyusun laporan manajemen di bidangnya.

3. Unsur Pelaksanaan

a. Unit Organisasi Area Pelayanan dan Jaringan.

Merencanakan, melaksanakan dan melakukan evaluasi serta membuat

laporan atas pencapaian pendapatan penjualan listrik, pelayanan

pelanggan, pengoperasian, pemeliharaan jaringan distribusi di daerah

kerjanya secara efisien dengan mutu dan keandalan yang baik untuk

mencapai kinerja unit.

b. Area Pengaturan Distribusi.

Merencanakan, melaksanakan dan melakukan evaluasi serta membuat

laporan atas kegiatan operasi pengaturan jaringan distribusi di daerah

kerjanya secara efisien dengan mutu dan keandalan yang baik untuk

mencapai kinerja unit.

4. Auditor Internal

Dalam melaksanakan tugas pokok dan tanggung jawab sebagaimana

keputusan direksi No. 014.K/010/DIR/2003, dibantu oleh kepakaran seperti

auditor teknik, auditor manajerial, auditor khusus, jabatan dan formasi tenaga

(36)

a. Audit Sistem Distribusi, bertanggung jawab atas pembianaan dan

penilaian audit bidang distribusi dalam menghasilkan rekomendasi bagi

perbaikan dan kemajuan proses bisnis yang mengacu pada efisiensi dan

efektifitas pencapaian tugas kerja.

b. Audit Sistem Administrasi dan Umum, bertanggung jawab atas

pemberian dan penilaian audit bidang administrasi dan umum dalam

rangka menghasilkan rekomendasi bagi perbaikan dan kemajuan proses

bisnis yang mengacu pada efisiensi dan efektifitas target kinerja.

c. Audit Keuangan dan Pendapatan, bertanggung jawab atas pembinaan

dan penilaian audit yang berkaitan dengan masalah keuangan dan

pendapatan dalam rangka menghasilkan rekomendasi bagi perbaikan dan

kemajuan proses bisnis yang mengacu pada efisiensi dan efektifitas target

kinerja.

d. Audit Mutu Layanan, bertanggung jawab atas pembinaan dan penilaian

audit yang berkaitan dengan masalah mutu layanan dalam rangka

menghasilkan rekomendasi bagi perbaikan dan kemajuan proses bisnis

yang mengacu pada efisiensi dan efektifitas target kinerja

Adapun deskripsi jabatan bagian akuntansi pada PT PLN (Persero)

Distribusi Jawa Barat dan Banten adalah sebagai berikut:

1. Deputi Manajer Akuntansi

Tugasnya adalah melaksanakan kegiatan administrasi keuangan sesuai

dengan kebijaksanaan pimpinan, mencakup bidang-bidang penyusunan

anggaran yang menggunakan metodologi serta data yang akurat, pembelanjaan

(37)

langganan, termasuk sistem pelaporan dan akuntansi juga membuat laporan

dalam bidangnya.

2. AM Akuntansi (Ahli Madya Akuntansi)

a. Menerima LP (Laporan Pemeliharaan) dan LK (Laporan Keuangan) dari

cabang-cabang.

b. Melaksanakan inventarisasi fisik material, AT dan PDP, rekening listrik,

kas dan bank sampai pembuatan pendataan.

c. Melaksanakan tugas lainnya sesuai perintah dari atasan.

3. Supervisor Akuntansi Umum

Tugasnya adalah:

a. Mengevaluasi dan verifikasi J-01 dan J-02.

b. Mengevaluasi dan verifikasi nota masuk dan nota keluar wilayah atau

distribusi lain.

c. Mengevaluasi dan verifikasi hasil rekonsiliasi utang pajak, J-24, piutang

pegawai, piutang rekening listrik, bank, dana pensiun, YPK.

d. Mengevaluasi dan verifikasi pembuatan LP KD bulanan, triwulan,

semester dan tahunan.

e. Melaksanakan inventarisasi fisik material, AT dan PDP, rekening listrik,

kas dan bank sampai pembuatan dan penandatanganan berita acara..

4. Supervisor Akuntansi Verifikasi

Tugasnya adalah:

(38)

b. Diverifikasi dan memonitor serta menerima Surat Tanggapan Cabang

atas LHP Internal Auditor, Akuntan Publik dan SPI untuk selanjutnya

dilaporkan ke DMAK.

c. Menerima LP dan LK dari cabang-cabang:

1. Mendistribusikan LP dan LK cabang ke seluruh staf akuntansi

untuk verifikasi.

2. Memonitor dan menerima hasil verifikasi dari staf akuntansi untuk

selanjutnya dikirim ke cabang/unit.

d. Melaksanakan inventarisasi fisik material, AT dan PDP, rekening

listrik, kas dan bank sampai pembuatan dan penandatanganan berita

acara.

e. Melaksanakan tugas lainnya sesuai perintah dari atasan.

5. Supervisor Akuntansi AT dan PDP

Tugasnya adalah:

a. Menerima laporan cabang-cabang untuk selanjutnya didistribusikan ke

staf akuntansi AT dan PDP untuk diproses lebih lanjut.

b. Menerima hasil verifikasi dari staf akuntansi AT dan PDP mengenai

daftar B, C, D, E, F, DPAT dan PMAT.

c. Meneliti usulan relokasi/penghapusan dari cabang (AE 1 + 1.1)

diteruskan ke staf akuntansi AT dan PDP untuk dibuat dan diverifikasi

usulan relokasinya (AE 2.2.1 dan AE 3.3.1)

d. Melaksanakan inventarisasi fisik material, AT dan PDP, rekening

listrik, kas dan bank sampai pembuatan dan penandatanganan berita

(39)

e. Membuat laporan hasil inventarisasi.

f. Melaksanakan tugas lainnya sesuai perintah dari atasan.

6. Juru Utama Akuntansi Umum

a. Memonitor piutang rekening listrik;

Mencocokan data akuntansi dengan data bagian niaga, cabang dengan

GL Magic untuk selanjutnya digabung sebagai bahan menyusun LK

UBD Jawa Barat.

b. Memonitor biaya penyambungan (BP).

c. Memonitor uang jaminan langganan.

d. Verifikasi LP dan LK cabang serta melaporkan hasil verifikasi kepada

supervisor verifikasi.

e. Melaksanakan inventarisasi fisik material, AT dan PDP, rekening

listrik, kas dan bank sampai pembuatan dan penandatanganan berita

acara.

f. Melaksanakan tugas lainnya sesuai perintah dari atasan.

7. Juru Utama Akuntansi AT dan PDP.

a. Membuat laporan aktiva tetap:

Diinput dan diverifikasi lalu diproses ke dalam aplikasi AT-DTE.

b. Memonitor laporan daftar F:

Setelah dicocokan dengan LP, PMAT dan DPAT selanjutnya hasilnya

untuk dilaporkan.

c. Verifikasi LP dan LK cabang serta melaporkan verifikasi ke

(40)

d. Melaksanakan inventarisasi fisik material, AT dan PDP, rekening

listrik, kas dan bank sampai pembuatan dan penandatanganan berita

acara.

2.4 Aspek Kegiatan Perusahaan

Di Indonesia penyelenggaraan fasilitas kelistrikan untuk umum dikelola

oleh PLN mulai dari pembangkit sampai dengan end user menggunakan jaringan

tegangan tinggi, tegangan menengah, tegangan rendah, gardu-gardu induk dan

penyediaan pembangkit sendiri (Captive Power) untuk kepentingan sendiri

terutama di lokasi yang belum terjangkau oleh jaringan PLN. Namun, kondisi ini

mulai berubah beberapa tahun terakhir karena keterbatasan dana dan tuntutan

pemenuhan terhadap masyarakat. Pemerintah mulai membuka peluang atau modal

swasta untuk memasuki bisnis kelistrikan, kebijakan ini seiring dengan pola

perkembangan global dunia.

Selain aktivitas kerja tersebut, PT PLN (Persero) DJBB mempunyai tujuan

yang tidak hanya mencari laba karena sebagai perusahaan milik negara yang

mengutamakan kesejahteraan masyarakat, PLN bertugas untuk menyediakan

tenaga listrik dalam jumlah yang cukup memadai dan mutu yang sangat baik

untuk dapat dimanfaatkan masyarakat luas. Dengan tidak menyimpang dari tujuan

utama untuk dapat membangun ekonomi, ketahanan nasional serta meningkatkan

derajat masyarakat sesuai dengan kebijakan pemerintah dalam bidang penguasaan

tenaga listrik, sehingga PLN memiliki tiga sasaran yaitu:

1. Meningkatkan jumlah langganan;

(41)

3. Meningkatkan penjualan KWH (tenaga listrik) kepada pelanggan.

PLN distribusi adalah satuan administrasi yang tidak memiliki fasilitas

pembangkit dan transmisi. Unit ini membeli energinya dari unit PLN lainnya yang

diterima melalui Gardu Induk (GI). Seluruh pulau Jawa yang menyerap hampir

80% volume penjualan tenaga listrik seluruh Indonesia dikelola oleh empat PLN

Distribusi yang berfunsi sebagai unit koordinatif. Salah satu unit distribusi

tersebut adalah PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten yang

memiliki wilayah kerja meliputi seluruh Jawa Barat kecuali Tangerang.

Luas wilayah kerja PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

menjangaku lebih dari 42.196 km² yang meliputi Propinsi Jawa Barat dan Propinsi

Banten kecuali Tangerang. Wilayah dan beban kerja yang demikian besarnya

dikelola oleh Unit-unit Pelaksana Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) dan Area

Pengatur Distribusi (APD), dengan komposisi sebagai berikut:

a. Area Pelayanan Jaringan (APJ) : 16 unit

b. Area Pengatur Distribusi (APD) : 1 unit

c. Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ) : 90 unit

d. Unit Pelayanan dan Jaringan Prima (UPJ Prima) : 7 unit

e. Kantor Pelayanan (KP) : 191 KP

Adapun unit-unit pelaksana tersebut adalah (APD Bandung) antara lain:

1. APJ Bandung 9. APJ Depok

2. APJ Banten Utara 10. APJ Garut

3. APJ Banten Selatan 11. APJ Karawang

4. APJ Bekasi 12. APJ Majalaya

5. APJ Bekasi 13. APJ Purwakarta

6. APJ Bogor 14. APJ Sukabumi

7. APJ Cimahi 15. APJ Sumedang

(42)

Fungsi masing-masing cabang tersebut adalah untuk mendistribusikan

tenaga listrik kepada konsumen, membangun jaringan distribusi, pelayanan

langganan dengan sistem pembendaharaan serta melaporkan kegiatannya dengan

membuat laporan realisasi dan pertanggungjawaban kepada pimpinan PT PLN

(Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.

Tenaga listrik yang disalurkan kepada konsumen adalah tenaga listrik yang

dibangkitkan dari beberapa pusat tenaga listrik yang ada di Jawa Barat. Dari pusat

tenaga listrik tersebut ditransmisikan lagi ke gardu-gardu induk. Kemudian

ditransmisikan lagi ke gardu-gardu cabang dan akhirnya sampai kepada

(43)

36 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek

Kegiatan kerja praktek yang telah penulis lakukan di PT PLN (Persero)

Disribusi Jawa Barat dan Banten yang dimulai tanggal 26 Juli-20 Agustus 2010,

penulis membantu membuat dan menghitung penggajian karyawan.

3.1.1 Prosedur Penggajian dengan Karyawan Program SAP pada PT PLN

(Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

Dalam SAP terdiri dari beberapa modul,sepeti :

1. Sales & Distribution : membantu meningkatkan efisiensi kegiatan operasional

berkaitan dengan proses pengelolaan customer order (proses sales,shipping

dan billing)

2. Materials Management : membantu menjalankan proses pembelian dan

pengelolaan inventory

3. Production and Planning : membantu proses perencanaan fan control daripada

kegiatan produksi (manufacturing) suatu perusahaan.

4. HR- Human Resources Management : mengintegrasikan proses-proses HR

mulai dari aplikasi pendaftaran, admninistrasi pegawai, management waktu,

pembiayaan untuk perjalanan dinas, sampai ke proses pembayaran gaji

(44)

Pembayaran gaji karyawan dengan System Application and Product in Data

Processing (SAP) disebut Payroll administration mempercepat dan

mempermudah pembayaran gaji kepada karyawan.

Dalam modul payroll administration terdapat beberapa role yang terkait :

1. Who : payroll administrator-HR.

What :

a. Memasukan transaksi data penggajian seperti potongan, premi dan

pinjaman pegawai di kantor distribusi (KD).

b. Mengkoordinasikan data penggajian (tunjangan/potongan) dengan payroll

administrator-unit untuk kelancaran proses penggajian.

c. Menjalankan payroll run dan menganalisa hasil payroll run normal dan off

cycle.

d. Mengevaluasi dan memproses pinjaman pegawai.

e. Mempersiapkan dan membuat laporan pajak bulanan dan tahunan.

When : bulanan / jika ada kebutuhan ( AD-HOC ).

Where : Terdapat di KD (Kantor Distribusi)

2. Who : Payroll administrator-Unit.

What :

a. Memasukan transaksi data penggajian seperti potongan, premi dan

pinjaman pegawai di unit terkait.

b. Memasukan permohonan pinjaman pegawai di unit terkait ke sistem.

c. Mempersiapkan dan membuat laporan pajak bulanan dan tahunan.

When : Bulanan / jika ada kebutuhan (AD-HOC).

(45)

3. Who : Payroll supervisor

What :

a. Mengawasi keseluruhan proses penggajian mulai dari verifikasi data untuk

persiapan payroll run sampai validasi transfer gaji pagawai melalui bank.

b. Menyutujui permohonan pinjaman pegawai KD dan unit.

When : Bulanan / jika ada kebutuhan (AD-HOC).

Were : Terdapat di KD

Adapun prosedur penggajian dengan program SAP yang dilaksanakan oleh

PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten adalah sebagai berikut:

1. Pemeliharaan master data pegawai.

2. Menjalakan winduan.

3. Menjalankan annual/sabbatical.

4. Mempersiapkam data transaksi payroll.

5. Memelihara data.

6. Proses peminjaman BPRP.

7. Melakukan pemeriksaan data transaksi payroll.

8. Menjalankan simulasi payroll.

9. Run payroll.

10.Exit payroll.

11. Posing to accounting.

12. Melakukan bank transfer.

(46)

3.1.2 Pelaksanaan Penggajian Karyawan dengan Program SAP pada PT

PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

Sistem penggajian yang dilaksanakan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa

Barat dan Banten adalah sistem gaji bulanan.Gaji diberikan pada tanggal 1

melalui rekening BNI setiap karyawan.

Seluruh karyawan PT PLN (Persero) juga berhak mendapatkan tunjangan.

Tunjangan yang diberikan adalah tunjangan daerah, tunjangan dasar, tunjangan

jabatan, dan tunjangan hari tua.

Dalam pelaksanaan penggajian dengan program SAP pada PT PLN

(Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten ada beberapa dokumen yang harus

dicetak untuk diketahui dan disetujui oleh Manager Bidang SDM, sebagai berikut:

1. Detail Gaji

2. Rekap Gaji

3. Bank Transfer

3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek

Selama pelaksanaan kerja praktek di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa

Barat dan Banten terdapat beberapa langkah-langkah teknis yang dilakukan dalam

pelaksanaan penggajian dengan menggunakan sebuah aplikasi software SAP

(System Application and Product in Data Procssing) yang saat ini penerapan ERP

tersebut sedikit banyak telah merubah proses bisnis PLN secara keseluruhan

terutama di bidang SDM disetiap unit pilot project PLN. Perubahan tersebut

adalah pada penggajian, manajemen organisai, administrasi pegawai, adminsitrasi

(47)

3.2.1 Teknis Prosedur Penggajian Karyawan dengan Program SAP pada PT

PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

Penjelasan prosedur penggajian karyawan dengan program SAP melewati

beberapa tahap sebagai berikut :

1. Pemeliharaan data master pegawai.

Memelihara master data pegawai (menjalankan Personnel action),

misalnya: mengubah cost center, memperbaharui posisi, mutasi pegawai (SKPP),

menghitung uang jasa, dll.

2. Menjalankan winduan

Menjalankan program winduan untuk menampilkan seluruh pegawai yang

berhak mendapatkan penghargaan terhadap tahun pengabdian (dinas) karyawan

membuatnta sebagai additional payment.

3. Menjalankan annual/sabbatical

a. Menjalankan program annual/sabatical untuk menampilkan pegawai yang

berhak atas cuti tahunan/besar terhadap tahun dinas karyawan dan

membuatnya sebagai additional payment.

b. Memeriksa hasil program winduan dan program cuti annual/sabbatical.

4. Mempersiapkan data transaksi payroll

Membuat data di dalam template excel yang akan diunggah misal :

potongan koperasi, premi.

5. Memelihara data

Menggunakan data yang telah dipersiapkan pada saat menjalankan

(48)

6. Proses peminjaman BPRP

a. Menjalankan proses pinjaman BPRP (sekali setahun/ tergantung pada

ketersediaan dana)

b. Melakukan analisis terhadap pegawai yang layak untuk BPRP.

c. Membuat alokasi untuk pegawai-pegawai yang akan menerima pinjaman

BPRP

d. Membuat data pinjaman di excel untuk di unggah. Jika data pinjaman yang

dibuat tidak banyak tidak harus memakai fasilitas unggah.

e. Upload data pinjaman untuk pegawai yang akan menerima pinjaman

BPRP

f. Menyetujui pinjaman yang baru saja dibuat.

7. Melakukan pemeriksaan data transaksi payroll.

a. Menjalankan query untuk memvalidasi seluruh data yang akan diproses

dalam payroll sebagai hasil dari pemeliharaan data pada langkah ke-3

sampai langkah ke-5.

b. Setiap recurring deduction/allowance, contohnya: Potongan SP, PIP,

potongan tunjangan rumah, dll.

c. Setiap ad-hoc deduction/allowance, contohnya: winduan, uang cuti, premi,

potongan lain-lain, dll.

8. Menjalankan simulasi payroll

a. Menjalankan simulasi untuk menvalidasi kesiapan data untuk perhitungan

payroll.

b. Menjalankan koreksi jika masih terdapat error/kesalahan pada saat

(49)

9. Run payroll

a. Menjalankan payroll area. Ini akan mengunci pemeliharaan data pada

modul HR(SDM)

b. Mensimulasikan payroll untuk seluruh pegawai

c. Menjalankan payroll area untuk tindakan koreksi jika memang terjadi

kesalahan.

d. Jika tidak ada kesalahan, jalankan payroll untuk seluruh pegawai.

e. Validasi hasil payroll tersebut dengan menjalankan laporan yang

berkaitan/diperlukan.

10. Exit payroll

Exit payroll untuk menutup proses payroll pada bulan yang berjalan.

11.Posting to accounting

12.Melakukan bank transfer

Menjalankan program PRE-DME untuk menyiapkan informasi bank

transfer.

13. Pelaporan pada hasil payroll untuk bulan yang sedang berjalan.

a. Menjalankan laporan dana pensiun.

b. Menjalankan slip pembayaran pegawai.

c. Menjalankan laporan pinjaman perdivisi (atas permintaan pegawai).

d. Menjalankan laporan pajak bulanan.

(50)

3.2.2 Teknis Pelaksanaan Penggajian Karyawan dengan Program SAP

pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

Adapun teknis pelaksanaan penggajian pegawai dengan Program system

application and product in data processing (SAP) pada PT. PLN (Persero)

Distribusi Jawa Barat dan Banten ada beberapa dokumen yang harus dicetak

untuk ditandatangan oleh Manager Bidang SDM,yaitu :

1. Detail Gaji

Dokumen ini dibuat oleh bagian SDM yang dipertanggung jawabkan ke

manajer SDM dan administrasi. Dokumen ini berisi jumlah gaji dasar

dikurangi potongan-potongan dan ditambah dengan tunjangan-tunjangan.

2. Rekapitulasi Gaji

Dokumen ini merupakan ringkasan gaji per departemen yang dibuat

berdasarkan daftar gaji.

3. Bank Transfer

Dokumen ini merupakan ringkasan gaji yang ditransfer melalui rekening

masing-masing karyawan.

Tabel 3.1 Bank Transfer

Nipeg Nama Pegawai Bank Name Bank Acc No. Bank Transfer

5580092L BETTY NURHAETI BNI 24839424 3.570.000

6693077Z FIRDAUS SOLIHIN BNI 24574821 4.360.000

5885442B SARDONO BNI 2444598 3.250.000

(51)

3.3Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek

3.3.1 Prosedur Penggajian Karyawan dengan Program SAP pada PT PLN

(Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

Proses penggajian karyawan dengan program SAP akan berjalan dengan

lancar jika semua data yang dibutuhkan untuk menghitung gaji karyawan telah

dimasukkan kedalam sistem SAP dengan benar. Sistem SAP akan terjadi

kesalahan apabila pay basic yang diterima karyawan lebih kecil atau sama dengan

jumlah potongan yang dilakukan terhadap karyawan yang berkaitan.Misalnya jika

pay basic yang diterima oleh karyawan Sugeng Basuki sebesar Rp.5.700.000,-

tetapi potongan yang harus dilakukan pada bulan itu adalah sebesar RP.

5.800.000,- maka sistem SAP ini akan error karena nilai pembayaran yang

diterima oleh karyawan Sugeng Basuki tersebut adalah minus.Potongan-potongan

yang rutin dikenakan setiap bulan adalah additional payment, potongan ini tidak

dapat dirubah kembali jika terjadi lebih potongan seperti kasus tersebut, maka

yang dapat dilakukan agar kesalahan tersebut dapat diatasi adalah dengan

memperkecil potongan yang setiap bulan jumlahnya berubah-ubah atau disebut

dengan List Reccuring Payments yaitu potongan koperasi. Sehingga potongan

yang semula seharusnya dikenakan Rp 5.800.000,- tersebut diperkecil, dengan

terlebih dahulu menginformasikan hal ini kepada koperasi agar diproses sehingga

sebagian potongan yang harusnya dikenakan pada bulan berkaitan dapat

diakumulasikan pada bulan berikutnya. Jika data telah dikoreksi maka payroll

induk sudah bisa melakukan run payroll kembali agar penggajian karyawan dapat

(52)

Dalam prosedur penggajian terdapat beberapa dokumen atau formulir yang

digunakan sebagai berikut :

a. Dokumen pendukung perubahan gaji

Dokumen ini dikeluarkan oleh SDM oleh bagian SDM khususnya bagian

SiPeg (Sistem Kepegawaian) berupa surat keputusan yang berhubungan

dengan karyawan, mengenai jabatan, pengangkatan karyawan baru, perubahan

gaji, penurunan jabatan dan sebagainya.

b. Daftar gaji

Dokumen ini dibuat oleh bagian SDM yang dipertanggung jawabkan ke

manajer SDM dan administrasi. Dokumen ini berisi jumlah gaji dasar

dikurangi potongan-potongan dan ditambah dengan tunjangan-tunjangan.

c. Rekapitulasi gaji

Dokumen ini merupakan ringkasan gaji per departemen yang dibuat

berdasarkan daftar gaji.

d. Surat pernyataan gaji

Dokumen ini dibuat sebagai catatan bagi setiap karyawan mengenai

rincian gaji yang diterima beserta berbagai potongan yang menjadi beban

(53)

Sumber : Data intern PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

Gambar 3.1 Slip gaji Karyawan

e. Bukti kas keluar

Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh

bagian akuntansi kepada bagian keuangan berdasarkan informasi dalam

daftar gaji yang diterima dari bagian SDM.

Dalam prosedur penggajian dengan menggunakan program SAP tentu

mempunyai kelebihan dan kelemahan yang diuraikan sebagai berikut:

a. Kelebihan :

1. Sistem SAP secara otomatis tidak menjalankan proses run payroll dengan

(54)

2. Dengan sistem SAP data penggajian yang diperlukan untuk diproses oleh

bagian lain seperti keuangan dan akuntansi dapat diakses lebih mudah dan

cepat untuk diproses oleh pengguna SAP.

b. Kelemahan :

1. Dalam proses penggajian sering terjadi pesan kesalahan (error) yang

muncul setelah payroll dijalankan.

2. Terjadi kelebihan penggunaan (overload) SAP yang menyebabkan

putusnya jaringan saat menggunakan sistem tersebut.

3.3.2 Pelaksanaan Penggajian Karyawan dengan Program SAP pada PT

PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

1. Mulai tanggal 15 data potongan dan premi piket disiapkan melalui exel;

2. Pada tanggal 20 data potongan dan premi piket yang sudah disiapkan melalui

exel tersebut di pindahkan ke dalam notepad;

3. Setelah data-data tersebut dipindahkan, pada tanggal 21-22 bagian SDM

membuka Program System Application and Product in Data Processing (SAP)

lalu masuk ke menu upload data potongan dan pembayaran. Kemudian

data-data tersebut di unggah kedalam Program System Application and Product in

Data Processing (SAP);

4. Masih pada tanggal 21-22, bagian SDM melihat hasil upload didalam SP 02

display spool request untuk memastikan apakah data tersebut sudah masuk ke

dalam program SAP (System Application and Product in Data Processing)

(55)

memasukan nomor induk pegawai maka System Application and Product in

Data Processing (SAP) akan melaporkan gagal;

5. Untuk memastikan bahwa proses gaji dapat diproses oleh unit induk, maka

bagian SDM membuka program System Application and Product in Data

Processing (SAP) dan masuk kedalam kode

PC00_M34_CALC_SIMU_SIMULATE PAYROLL, biasanya dilakukan pada

tanggal 25;

6. Unit induk (PT. PLN (Persero) Kantor Pusat Distribusi) memproses gaji dari

unit-unit dengan melakukan Run Payroll biasanya 2-3 hari sebelum gaji

dibayarkan, dan dilakukan pada tanggal 27-28;

7. Apabila sudah tidak ada masalah dan program dinyatakan sukses, maka akan

dilakukan posting gaji. Biasanya dilakukan pada tanggal 27-29;

8. Pada tanggal 1 gaji dibayarkan.

Dokumen yang dicetak seperti detail gaji, rekap gaji, dan bank transfer di

tandatangani oleh supervisor dan diketahui dan disetujui oleh Manager Bagian

SDM kemudian diberikan ke bagian keuangan untuk diproses.Tetapi dokumen

bank transfer ini langsung diserahkan kepada pihak bank yang berupa daftar yang

telah dicetak dan softcopy.

Kelebihan dan kelemahan pelaksanaan penggajian karyawan dengan

program SAP adalah sebagai berikut :

a. Kelebihan :

1. Setelah penggunaan sistem SAP, pelaksanaan gaji karyawan dapat

(56)

2. Jika ada pegawai yang pindah dari satu APJ ke APJ lain data gaji pegawai

tersebut akan secara otomatis berpindah ke dalam data APJ yang baru.

b. Kekurangan :

1. Jika terjadi kesalahan run payroll pada payroll induk maka pelaksanaan

penggajian pada seluruh APJ menjadi tertunda.

2. Sering terjadi kesalahan saat run payroll karena bagian PA belum

memasukan tanggal masuk pegawai, tanggal menjadi calon pegawai, dan

(57)

50 4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan

terhadap Prosedur Penggajian Karyawan dengan Program SAP adalah sebagai

berikut :

1. Prosedur penggajian karyawan dengan program SAP tidak dapat dilakukan

pada saat menjalankan payroll jika data yang dimasukan tidak valid.

2. Pelaksanaan penggajian karyawan dengan program SAP dilakukan pada

tanggal 1 setelah sebeumnya melalui tahap-tahap posting kedalam SAP.Dalam

pelaksanaan penggajian karyawan ada beberapa dokumen yang harus dicetak

untuk diketahui dan disetujui oleh Manager Bidang SDM,seperti detail

gaji,rekap gaji,bank transfer.

4.2 Saran

Adapun saran yang ingin disampaikan penulis atas penelitian yang telah

dilakukan di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten sebagai berikut :

1. Sebelum menjalankan proses run payroll sebaiknya payroll induk melihat lagi

dengan teliti tentang data yang telah dimasukkan apakah valid atau tidak agar

tidak muncul pesan kesalahan setelah proses run payroll

2. Pemakaian sistem SAP harus benar-benar efektif sehingga tidak perlu

menggunakan banyak waktu karena kesalahan yang terjadi karena

(58)

51

………..(2008), Uraian Jabatan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan

Banten, PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.

...(2008), Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat

dan Banten, PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.

...(2009),http://jurnalsdm.blogspot.com/2009/05/gaji-definisi

perananfungsi-dan-tujuan.html.

Gambar

Tabel 1.1
Tabel 1.2
Gambar 2.1
Gambar 2.2.
+4

Referensi

Dokumen terkait

memperbaiki atau menyembuhkan kesulitan belajar yang dialami siswa. Pendekatan dan Metode Pembelajaran Remedial.. Dalam pembelajaran remedial ada beberapa macam pendekatan yang..

Dari pada jenengan mikir dunia yang tidak ada habisnya lebih baik kulo panjenengan sedoyo banyak membaca istigfar karena didalam membaca istighfar kita akan lebih dekat

Hasil uji kisaran inang isolat bakteri penyebab penyakit busuk lunak Pada beberapa tanaman sayuran .... Komposisi media Na (Nutrient

Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan higiene personal dan kejadian infeksi dengan status gizi anak usia sekolah di SDN Telukan 03 Grogol

Kemudian mempersiapkan alat uji agregat, alat uji bitumen aspal, dan alat uji campuran beraspal, kemudian masuk ke tahap pengujian agregat dan aspal, jika

Penelitian kualitatif juga dapat didefinisikan sebagai suatu pendekatan penelitian yang mengungkap situasi sosial tertentu dengan mendeskripsikan kenyataan secara benar,

So when a client sends data to the server, the server spawns a child process and a new port for that “connection.” Then the next time the client receives data from the server it

Understanding the indigenous low temperature-adapted bacteria (psychro- philic) and high pressure-adapted bacteria (barophilic) diversity has important implications for