• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN DI PT. PLN (PERSERO)DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN AREA PELAYANAN DAN JARINGAN BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN DI PT. PLN (PERSERO)DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN AREA PELAYANAN DAN JARINGAN BANDUNG."

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN DI PT. PLN (PERSERO)DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN

BANTEN AREA PELAYANAN DAN JARINGAN BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pendidikan Manajemen Perkantoran.

Oleh Indri Yunida NIM. 0906893

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN DI PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN

BANTEN AREA PELAYANAN DAN JARINGAN BANDUNG

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:

Penguji 1

Prof. Dr. Tjutju Yuniarsih, SE., M.Pd. 195309121979032001

Penguji 2

Dr. H. Edi Suryadi, M.Si. 196004121986031002

Penguji 3

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN DI PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN

BANTEN AREA PELAYANAN DAN JARINGAN BANDUNG

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Drs. Hendri Winata, M.Si Dr. Hj. Nani Imaniyati, M.Si Nip.196206171988031003 Nip. 196101061987032002

Mengetahui, Ketua Program studi

Pendidikan Manajemen Perkantoran FPEB UPI

(4)

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa skripsi yang

berjudul “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Disiplin KerjaKaryawan

Di PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan Bandung”. Sepenuhnya merupakan karya saya sendiri, tidak ada

bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain. Saya tidak

melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai

dengan etika yang berlaku dalam masyarakatdan bidang keilmuan.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko ataupun sanksi yang

dijatuhkan kepada saya apabila kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran

terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim dari pihak lain

terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, November 2013

(5)

APJ BANDUNG

Oleh:

Indri Yunida 0906893

Skripsi ini dibimbing oleh:

Drs. Hendri Winata, M.Si. dan Dr. Hj. Nani Imaniyati, M.Si.

Penelitian ini dilakukan di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh budaya organisasiterhadap disiplin kerja di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Bandung.

Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah disiplin kerja yang mengalami kenaikan dan penurunan (fluktuatif).Metode penelitian yang digunakan adalah explanatory survey dengan teknik analisis data deskriptif. Selanjutnya, teknik pengumpulan data dengan cara angket (kuesioner). Data dikumpulkan dengan menggunakan angket yang diperoleh dari 88 orang karyawan sebagai populasi.Instrumen yang digunakan adalah angket model skala likert yang dimodifikasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi sederhana.

Hasil penelitian menunjukan bahwa budaya organisasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap disiplin kerja di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan Bandung.

Saran yang diajukan bagi organisasi/instansi adalah dengan memperkuat budaya organisasi, salah satunya yaitu dengan meningkatkan dimensi orientasi hasil.

(6)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OFORGANIZATION CULTURE ON DICIPLINE IN WORK AT PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN

BANTEN APJ BANDUNG

BY

INDRI YUNIDA 0906893

This Script is guided by:

Drs. Hendri Winata, M.Si. andDr. Hj. Nani Imaniyati., M.Si.

This research was conducted at PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Bandung. The purpose of this research is to investigate if there is any influence of organization culture on discipline in work in the PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Bandung.

The problem examined in this study isincreasing and decreasing discipline in work.The research method used was explanatory survey with descriptive data analysis techniques. Furthermore, the techniques of data collection by way of question form (questionnaire). The Data collected by using question form obtained from 88 employees as the population.The instruments used are the likert scale model of the now modified. Data analysis technique used is a simple regression analysis. Research results show that organization culture have a positive and significant influence on the discipline in workatPT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Bandung.

Research results show that organizationculture have a positiveinfluence there is on discipline in work in the PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Bandung.

Suggestion submitted to the Agency is reinforced organization culture, with increasing result oriented dimention.

(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined.

BAB 1 PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined.

1.2 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.4 Kegunaan penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS ... Error! Bookmark not defined.

2.1Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1 Konsep Dasar Budaya Organisasi ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2 Konsep Dasar Disiplin Kerja ... Error! Bookmark not defined.

2.2Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.

2.3Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.

2.4Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB III OBJEK DAN DESAINPENELITIAN .... Error! Bookmark not defined.

3.1Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.3Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined.

3.4Sumber Data ... Error! Bookmark not defined.

3.5Populasi ... Error! Bookmark not defined.

(8)

3.7Pengujian Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.7.1 Pengujian Validitas Instrumen ... Error! Bookmark not defined.

3.7.2 Pengujian Reliabilitas Instrumen ... Error! Bookmark not defined.

3.8Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

3.8.1 Analisis Deskriptif ... Error! Bookmark not defined.

3.8.2 Analisis Inferensia ... Error! Bookmark not defined.

3.9Pengujian Persyaratan Analaisis Data Error! Bookmark not defined.

3.9.1 Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined.

3.8.1 Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined.

3.10 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.

4.1Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.2Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian .. Error! Bookmark not defined.

4.2.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined.

4.2.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.

4.3Deskripsi Variabel ... Error! Bookmark not defined.

4.3.1 Variabel Budaya Organisasi ... Error! Bookmark not defined.

4.3.2 Variabel Disiplin Kerja ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1 Persyaratan Analisis ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

4.1.3 Menghitung Koefisien Determinasi ... Error! Bookmark not defined.

4.1Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.

4. 2.1 Gambaran Kuat Lemahnya Budaya Organisasi ... Error! Bookmark not defined.

4. 2.2 Analisis Tingkat Disiplin Kerja . Error! Bookmark not defined.

4. 2.3 Pengaruh Budaya organisasi Terhadap Disiplin Kerja

Karyawan ... Error! Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI . Error! Bookmark not defined.

(9)

5.2Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined.

DAFAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.

(10)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perusahaan didirikan pasti selalu mempunyai tujuan, tujuan perusahaan

akan dapat dicapai apabila manajemen mampu mengelola dan menggerakkan

sumber daya manusiaya. Dan didukung pula oleh sumber daya manusianya yang

mampu bekerja keras dan mempunyai produktivitas yang tinggi.

Mencapai produktivitas yang tinggi bukan hal yang mudah untuk

dilaksanakan. Faktor yang sangat penting untuk pencapaian produktivitas yang

tinggi adalah pelaksanaan disiplin kerja dari para karyawannya, karena hal

tersebut merupakan salah satu faktor yang menjadi penentu keberhasilan dan

kemajuan dalam pencapaian tujuan. Menurut Bedjo Siswanto (2005:291)

menyatakan bahwa disiplin kerja:

Suatu sikap menghormati, menghargai, patuh, dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak untuk menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya.

Dari pengertian diatas maka dapat dilihat bahwa disiplin kerja itu sikap

patuh taat terhadap peraturan yang telah ditetapkan yang tertulis maupun tidak

tertulis, dan jika karyawan melanggar akan mendapat sanksi.Dengan adanya

kesadaran yang tinggi dalam melaksanakan aturan-aturan perusahaan yang

diwujudkan dalam disiplin kerja yang tinggi, maka sutu produktivitas kerja juga

(11)

Disiplin tidak saja menghendaki dilaksakannya segala peraturan dengan

teliti dan murni, bahkan hal-hal kecil pun tidak boleh disampingkan, dan disiplin

mengehendaki adanya sanksi, yakni yang berani melanggar atau mengabaikan

peraturan yang sudah ditetapkan. Sebaiknya, sanksi itu dilakukan secara keras

dan mutlak.

Pasal 29 Undang-undang nomor 8 Tahun 1974 tentang pokok-pokok

Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang nomor 43 Tahun

1999 menyatakan bahwa “Dengan tidak mengurangi ketentuan-ketentuan dalam

peraturan perundang-undangan pidana, maka untuk menjamin tata tertib dan

kelancaran pelaksanaan tugas, diadakan peraturan disiplin pegawai negeri sipil.

PT. PLN (Persero) adalah salah satu perusahaan BUMN yang bergerak

dibidang jasa yang melayani kebutuhan-kebutuhanmasyarakat berarti dengan

demikian memerlukan sumber daya manusia yang mempunyai kualitas kerja yang

produktif, inovatif disiplin.Berkaitan dengan pernyataan diatas, setelah penulis

melakukan penelitian dan pengamatan di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat

dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan Bandung, ternyata ada beberapa masalah

yang terjadi yang berkaitan dengan indisipliner karyawan diantaranya

keterlambatan jam masuk dan jam pulang kerja, kehadiaran, serta pemberian

sanksi, bagi yang melakukan tindakan indisipliner.

Jam masuk karyawan yang seharusnya pada pukul 07:30 wib dan jam

pulang yang seharusnya adalah pada pukul 16:30 wib, namun sering pula

(12)

Data yang penulis dapatkan yang berkaitan dengan tingkat disiplin

karyawan yang rendah dalam setahun selama lima tahun terakhir.

Tabel 1. 1

Keterlambatan Kerja Karyawan PT. PLN (Persero)

Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Bandung selama 5 Tahun Terakhir

Tahun

Keterlambatan (%)

2008 14

2009 17

2010 13

2011 11

2012 17

Sumber: SDM PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Bandung selama lima tahun terakhir

Penghitungan diatas agar terlihat jelas kenaikan dan penurunan data, maka

dapat digambarkan pada grafik dibawah ini,

Gambar 1. 1

Persentase Data Keterlambatan karyawan di PT. PLN (Persero)

Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Bandung selama lima tahun terakhir

(13)

Tabel 1. 2

Pulang Cepat Karyawan PT. PLN (Persero)

Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Bandung selama 5 Tahun Terakhir

Tahun Pulang Cepat (%)

2008 17

2009 20

2010 22

2011 19

2012 20

Gambar 1. 2

Presentase Data Pulang Cepat karyawan di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Bandung selama tahun 2012

Sumber: SDM PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Bandung

Data yang didapat dalam suatu grafik maka terlihat jelas penurunan dan

kenaikan tingkat disiplin yang terjadi seperti pada tahun 2009 sampai dengan

(14)

tingakt keterlambatan tiba-tiba melonjak naik menjadi 17% naik 6% dari tahun

sebelumnya.

Saat jam pulang kerja juga masih ada karyawan yang pulang terlalu cepat

dan tidak tepat pada waktu jam pulang kerja. Seperti pada tahun 2008-2010

persentase karyawan yang pulang terlalu cepat terus meningkat, dan pada tahun

2011 sempat menurun menjadi 19%, dan tahun 2012 meningkat kembali menjadi

20%. Ini membuktikan masih ada karyawan yang belum mentaati peraturan yang

telah ditetapkan oleh PT PLN (Pesero). Didukung dengan data beberapa sanksi

yang telah diberikan kepada karyawan selama lima tahun kebelakang, didapat

data sebagai berikut:

Tabel 1. 3

Sanksi dan Jenis Hukuman yang diberikan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Bandung selama 5 Tahun Terakhir

No Jenis Hukuman

Penurunan pangkat setingkat lebih

rendah 1 1 1 0 2

5

pemberhentian dengan tidak

hormat 1 0 0 0 1

Jumlah 10 6 8 5 13

Berkaitan dengan data diatas, setelah penulis melakukan pengamatan di

PT PLN ternyata ada beberapa masalah yang terjadi berkaitan dengan indisipliner,

ternyata budaya organisasi akan sangat mempengaruhi perilaku karyawan, budaya

(15)

anggota-anggotanya, yang kemudiaan akan menjadikan budaya dalam suatu organisasi

tersebut.

Pentingnya suatu budaya yang kuat dalam suatu organisasi akan

mempunyai pengaruh besar pada perilaku anggotanya, karena tingkat

kebersamaan dan akan membuat mereka mempunyai komitmen yang kuat atas

pekerjaan yang mereka kerjakan. Pentingnya penindak tegasan kepada karyawan

yang melakukan indisipliner dalam hal ini PT. PLN (Persero), tidak terlepas dari

kedudukan dan fungsinya sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

bertugas pada bidang jasa penerangan. Pentingnya penerangan listrik bagi hidup

dan kehidupan pada saat ini tidak hanya sebagai penerangan saja namun juga

sebagai kebutuhan vital dalam menggerakan berbagai aktivitas perekonomian

yang pada saat ini segala sesuatu selalu memakai listrik.

Khususnya diwilayah perkotaan untuk daerah-daerah industri listrik tidak

hanya sebagai penerang saja namun sudah sangat diperlukan contohnya

mesin-mesin yang semuanya digerakkan oleh listrik. Sehari saja listrik tidak menyala

maka mereka khususunya para pengusaha besar maupun kecil akan merugi jutaan

hingga ratusan juta. Untuk penyedia layanan dan jaringan juga jika listrik tidak

menyala maka akan terhambat. Sehingga pada saat ini listrik sudah menjadi

sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh semua pihak dan golongan masyarkat.

Uraian diatas, maka jika semua pihak membutuhkan listrik namun para

karyawan masih belum mempunyai sikap disiplin yang tinggi maka akan sangat

(16)

Ketika suatu fenomena masalah yang terjadi yaitu disiplin kerja pada PT.

PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan

Bandung tersebut rendah, salah satu faktorpenyebabnya adalah budaya organisasi

tersebut belumkuat ataubelum dapat diimplementasikan secara menyeluruh. Jadi

hanya sebuah aturan tertulis saja yang ada pada perusahaan, di mana seorang

Manajer seharusnya ikut turut campur untuk mensosialisasikan budaya tersebut

agar tetap hidup dan menjadi pegangan untuk para anggota organisasi

nya.Menurut Robbins (2003:230) dalam buku organizational behavioryang telah

diterjamahkan budaya organisai merupakan “Suatu sistem makna bersama yang

dianut oleh anggota-anggotanya yang membedakan organisasi itu dengan

organisasi lain”.

Jika budaya organisasinya lemah maka akan mudah membentuk

kelompok-kelompok yang bertentangan satu sama lainnya, kesetiaan kelompok

juga akan lebih setia daripada kepada organisasi yang ia tinggali. Maka seperti

yang diungkapkan menurut Killman dalam buku budaya organisasi (2009:8)

“Budaya yang kurang didukung secara luas oleh para anggotanya, akan sangat

dipaksakan sehingga berpengaruh negatif terhadap suatu organisasi, karena akan

memberikan arah yang salah pada para karyawan”.

Budaya sebagai identitas bagi organisasi tersebut juga memiliki fungsi

sebagai suatu pembeda yang jelas antara satu organisasi dengan organisasi lain,

budaya juga sebagai identitas diri suatu organisasi serta budaya mempermudah

(17)

Keanekaragaman budaya muncul dalam suatu komunitas ketika

anggotanya berbeda satu sama lain dalam satu atau lebih dimensi yang penting.

Dengan budaya yang berbeda yang mereka akan bawa kedalam perusahaan maka

akan terdapat banyak perilaku organisasi yang berbeda puladari setiap

individunya.

Budaya organisasi yang kurang baik tentu jangan terus dibiarkan

berlarut-larut yang nantinya akan membuat tingkat disiplin semakin rendah yang kemudian

akan mengganggu kepada pekerjaan yang membuat kinerja semakin menurun.

Dalam hal ini maka perlu dicari jalan keluarnya, salah satunya adalah dengan

memiliki budaya organisasi yang kuat.

Upaya memahami dan memecahkan masalah yang terjadi berkaitan

dengan disiplin kerja di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

Area Bandung, maka diperlukan pendekatan tertentu untuk memecahkan masalah

yang terjadi, dan berdasarkan masalah yang terjadi di uraikan di atas, maka

pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan perilaku

organisasi.

Perilaku organisasi tersebut dapat dipelajari dari begaimana perilaku suatu

organisasi yang terlihat dari budaya perusahaan yang berdampak pada pencapaian

tujuan keefektifan organisasi dalam hal ini disiplin kerja karyawan. Menurut

luthan dan Gibson yang dikutip dalam buku penelitian kuantitatif oleh sambas

(2011:38), “Mengungkapkan bahwa konsep dasar psikologi pada dasarnya

(18)

lingkungan tertentu”. Dimana perilaku tergantung pada individu dan lingkungan

yang dihadapinya.

Penelitian ini budaya organisasi mewakili lingkungan organisasi yang

akan membuat kebiasaan-kebiasaan para anggota organisasinya dan pada akhirnya

akan menciptakan perilaku setiap indidunya, maka budaya organisasi yang kuat

akan memberikan pengaruh terhadap hasil perilaku organisasimaka penulis

melakukan penelitian dengan Judul “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap

Disiplin Kerja Karyawan di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan

Banten Area Pelayanan dan Jaringan Bandung”

1.2 Rumusan Masalah

Bentuk atau kemampuan mengkondisikan budaya organisasi bagi suatu

organisasi selain akan mempengaruhi perilaku organisasi yaitu disiplin kerja yang

dilakukan di dalam organisasi tersebut juga akan mempengaruhi kualitas

hubungan organisasi dalam suatu perusahaan.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis mencoba merumuskan

masalah penelitian dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

1 Bagaimana gambaran kuat lemahnya budaya organisasi di PT. PLN

(Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan

Bandung?

2 Bagaimana gambaran tingkat disiplin kerja karyawan di PT. PLN

(Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan

(19)

3 Adakah pengaruh budaya organisasi terhadap tingkat disiplin kerja

karyawan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area

Pelayanan dan Jaringan Bandung?

1.3 Tujuan Penelitian

Secara umum maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

budaya organisasi terhadap disiplin kerja karyawan. Dalam budaya organisasi

akan terlihat orang-orang yang membentuk organisasi mewakili budaya yang

berbeda-beda, perbedaan mereka dalam nilai, kepercayaan, perilaku, adat dan

sikap merefleksikan multikulturalisme. Penulis melakukan penelitian dengan

tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui gambaran secaraempirik mengenai budaya organisasi di

PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan

Jaringan Bandung.

2. Untuk mengetahui tingkat disiplin kerja karyawan diPT. PLN (Persero)

Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan Bandung.

3. Untuk mengetahui pengaruh kuat lemah nya budaya organisasi terhadap

tingkat disiplin kerja karyawan di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan

Banten Area Pelayanan dan Jaringan Bandung.

1.4 Kegunaan penelitian

1 Ilmiah

Penelitianini diharapkan mampu memberikan sumbangsih pemikiran

dalam pengembangan ilmu pengetahuan serta memperluas wawasan yang

(20)

2 Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah masukan terhadap

peningkatan kepuasan melalui variabel-variabel yang mempengaruhinya terutama

pengaruh dari budaya organisasi yang dapat mempengaruhi tingkat disiplin kerja

karyawan.

Bagi penulis, sebagai tambahan pengetahuan dan pengalaman, sehingga

dapat mengoptimalisasikan teori yang dimiliki untuk mencoba menganalisis fakta,

data, gejala dan peristiwa yang terjadi untuk dapat ditarik kesimpulan secara

objektif dan ilmiah.

3 Karyawan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah masukan terhadap

karyawan di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan

dan Jaringan Bandung agar semakin meningkatnya tingkat disiplin kerja

(21)

BAB III

OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini mengenai pengaruh budaya organisasi terhadap disiplin kerja

karyawan. Adapun yang menjadi objek penelitian sebagai variabel bebas

(independentvariable) adalah budaya organisasi, dan yang menjadi variabel

terikatnya adalah (dependent variable) adalah disiplin kerja karyawan.

Penelitian ini, yang menjadi responden adalahseluruh karyawanPT. PLN

area Bandung Distribusi Jawa Barat dan BantenAPJ Bandung. Dari objek

penelitian ini dapat dianalisis mengenai pengaruh budaya organisasi terhadap

disiplin kerja karyawan.

Penelitian ini dilakukan di Area Pelayanan Jaringan PT. PLN (persero)

Distribusi Jawa Barat Dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan Bandung Jl.

Soekarno Hatta No. 436 Bandung (40256).

3.2 Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2007: 2) metode penelitian adalah: “Cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Berdasarkan hal tersebut

terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu cara ilmiah, data,

tujuandan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada

ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan

penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau

(22)

diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan

mengetahui cara-cara yang digunakan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

Survey. Metode penelitian survey adalah metode penelitian yang dilakukan

terhadap sejumlah individu atau unit analisis, sehingga ditemukan fakta atau

keterangan secara faktual mengenai gejala suatu kelompok atau perilaku individu,

dan hasilnya dapat digunakan sebagai bahan pembuatan rencana atau

pengambilan keputusan. Pada umumnya metode survey menggunakan kuesioner

sebagai alat pengumpul datanya (Sambas & Uep, 2011:6).

3.3 Operasional Variabel

Operasional variabel penelitian dimaksudkan untuk mendeskripsikan dan

memudahkan dalam menetapkan pengukuran terhadap variabel yang diamati.

Menurut Uep dan Sambas dalam dikutip dalam buku desain penelitian kuantitatif

(2010:94) variabel adalah:

Karakteristik yang akan diobservasi dari satuan pengamatan, karakteristik yang dimiliki oleh satuan pegamatan keadaannya berbeda-beda. Atau memiliki gejala yang bervariasi sekurang-kurangnya dua buahklasifikasi atau kategori yang berbeda.

Variabel penelitian ini terdiri dari dua variabel, yakni budaya organisasi

sebagai variabel bebas (independen variabel) dan disiplin kerja karyawan sebagai

variabel terikat (dependen variabel). Operasional variabel diuraikan dalam tabel

(23)

Tabel 3. 1

6.Keagresifan Tingkat optimalisasi karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan

(24)

Tingkat kompetitif karyawan dalam menghadapi pekerjaan

Interval 12

7. Kemantapan

Tingkat konsistensi dalam

menyelesaikan tugas.

Interval 13

Tingkat

pemahamanterhadap peraturan yang ditetapkan.

(25)

Tabel 3. 2

(26)

3.4 Sumber Data

Pengumpulan data penelitiandiperoleh daridata primer.

Data primer, merupakan data yang dikumpulkan dan diperoleh oleh suatu

organisasi dan diperoleh langsung dari objeknya. Data primer dalam penelitian ini

diperoleh melalui penyebaran angket kepada seluruh karyawan (populasi) yang

ada di PT. PLNAPJ Bandung.

3.5 Populasi

Sambas dan Uep dikutip dalam buku desain penelitian kuantitaif

(2010:131) menjelaskan Populasi (population atau universe) adalah “Keseluruhan

elemen, atau unit penelitian atau analisis yang memiliki ciri atau karakteristik

tertentu yang dijadikan sebagai objek penelitian atau menjadi perhatian dalam

suatu penelitian (pengamatan)”. Sedangkan menurut Sugiyono (2007:73) bahwa

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut”.

Penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh karyawan yang ada di

PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan BantenDistribusi Jawa Barat dan

Banten Area Bandung dengan jumlah 88 orang. Gambaran mengenai populasi

(27)

Tabel 3. 3

Jumlah KaryawanPT. PLN (Persero)

APJ Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan Bandung

No Jabatan Jumlah

1 Manajer 1 Orang

2 Analis kinerja 4 Orang

3 Engineer lingkungan & k2 2 Orang

4 Asst. manajer perencanaan dan evaluasi 1 Orang

5 Engineer perencanaan. & evaluasi sistem distribusi 2 Orang

6 Ae. Perenc. dan evaluasi sistem distribusi 4 Orang

7 Asst. Analis sistem teknologi informasi 1 Orang

8 Junior teknisi pemeliharaan distribusi 2 Orang

9 Asst. analis kinerja 1 Orang

10 Analis manajemen mutu *) plt asman jaringan 1 Orang

11 Engineer efisiensi jaringan distribusi 1 Orang

12 Spv.Operasi 1 Orang

13 Asst. operator pelayanan teknik 6 Orang

14 Spv. Pemeliharaan 1 Orang

15 Asst.Teknisi distribusi 2 Orang

16 Junior officer administrasi teknik 1 Orang

17 Spv. Pdkb 1 Orang

23 Ae perencanaan dan dalkon 4 Orang

24 Asst. teknisi penyambungan 1 Orang

25 Asst. Officer logistik 4 Orang

(28)

Analisis kinerja bag. Energi

27 Asst. engineer pengendalian app 2 Orang

28 Junior engineer pengendalian app 1 Orang

29 An kinerja rayon BAndung Selatan 1 Orang

30 Asst. officer cater & meter elektronik 2 Orang

31 Ae. Analisa data evaluasi penyaluran energi 1 Orang

32 Je Pemeliharaan distribusi 1 Orang

33 Spv. Pengendalian susut 1 Orang

34 Ae. Pengendalian susut dan pju 1 Orang

35 Asst. Officer p2tl 2 Orang

36 Spv. Pemeliharaan meter transaksi 1 Orang

37 Asst. manajer pelayanan & administrasi 1 Orang

38 Spv. Pelayanan pelanggan 1 Orang

39 Asst. Analsis pemasaran dan pelayanan Pelanggan 4 Orang

40 Asst.officer adm.pengelolaan pendapatan 1 Orang

41 Spv. Administrasi umum 1 Orang

42 Asst. analis akuntansi dan keuangan 12 Orang

Jumlah seluruhnya 88 Orang

Sumber: SDM PT.PLN (Persero) Distribusi Jawabarat dan Banten Area Pelayanan danJaringanBandung

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sambas dan Uep yang dikutip dalam buku desain penelitian

kuantitatif (2010:99) teknik pengumpulan data adalah “Cara yang dapat

digunakan oleh penulis untuk mengumpulkan data”. Dalam pelaksanaan

pengumpulan data dapat dilakukan dengan beberapa cara atau alat yang

digunakan untuk memperoleh data penelitian yang disebut dengan istilah teknik

pengumpulan data. Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam

(29)

Angket

Menurut (Ating dan Sambas:2006:32) angket adalah: ”Cara pengumpulan

data berbentuk pengajuan pertanyaan tertulis melalui sebuah daftar pertanyaan

yang sudah dipersiapkan sebelumnya”. Dimana alat pengumpulan data yang

digunakan adalah kuesioner. Kuesioner yaitu penulis mengajukan pertanyaan

tertulis melalui sebuah daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan sebelumnya

yang diisi oleh responden mengenai karakteristik responden dan pendapat

responden mengenai budaya organisasi dan disiplin kerja karyawan. Angket yang

digunakan dalam penelitian ini menggunakan Skala Likert.

Penyusunan angket yang digunakan dalam penelitian ini mengikuti

langkah-langkah sebagai berikut:

a) Menyusun kisi-kisi angket

b) Merumuskan item-item pertanyaan dan alternatif jawaban. Angket yang

digunakan merupakan angket tertutup dengan lima alternatif jawaban

c)Menetapkan skala penilaian angket.

Skala penilaian jawaban angket yang digunakan dalam penelitian ini

adalah angket dengan skala sikap kategori Likert. Seperti yang dikemukakan oleh

Sugiyono (2004 : 67) bahwa: “Skala Likertdigunakan untuk mengukur sikap,

pendapat dan persepsi seseorang/sekelompok orang tentang fenomena sosial”.

Penulis menyebarkan angket kepada responden dalam hal ini karyawan di PT

PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan

Bandung yang berjumlah 88orang. Tiap alternatif jawaban diberi skor sebagai

(30)

Tabel 3. 4

Skala Penilaian Jawaban Angket Nilai

Alternatif Jawaban Positif

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Ragu-ragu 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Maka hasil angket akan digambarkan pada table skala penafsiran skor

jawaban responden sebagai berikut:

Skala Penafsiran Rata-Rata Skor Jawaban Responden Rentang Kategori Skor Penafsiran

1,00 – 3,29 Lemah/Rendah

3,30-5,00 Kuat/Tinggi

Melakukan uji coba angket.

Sebelum kegiatan pengumpulan data yang sebenarnya dilakukan, angket

yang akan digunakan terlebih dahulu diujicobakan. Pelaksanaan uji coba ini

dimaksudkan untuk mengetahui kekurangan-kekurangan pada item angket,

berkaitan dengan redaksi, alternatif jawaban yang tersedia maupun maksud yang

terkandung dalam pernyataan item angket tersebut.

3.7 Pengujian Instrumen Penelitian

Langkah yang tak kalah penting dalam rangka kegiatan pengumpulan data

adalah melakukan pengujian terhadap instrumen (alat ukur) yang akan digunakan.

Kegiatan pengujian instrumen penelitian meliputi dua hal, yaitu pengujian

validitas dan reliabilitas. Pentingnya pengujian ini, berkaitan dengan proses

(31)

sosial, variabel-variabel yang diteliti sifatnya abstrak sehingga sukar untuk dilihat

dan divisualisasikan, atau dijamah secara realita tidak seperti ilmu-ilmu eksakta.

Untuk itulah uji reliabilitas dan validitas diperlukan sebagai upaya

memaksimalkan kualitas alat ukur,agar kecenderungan dapat diminimalkan.

3.7.1 Pengujian Validitas Instrumen

Suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen dapat mengukur sesuatu

dengan tepat apa yang hendak diukur. Ada dua jenis validitas untuk instrumen

penelitian, yaitu validitas logik (logical validity) dan validitas empirik (empirical

validity). Menurut Srikunto dalam bukudesain penelitian kuantitatif (2010:116) .

validitas Logis adalah validitas berdasarkan hasil penalaran. Instrumen

dinyatakan memiliki validitas apabila instrumen tersebut telah dirancang dengan

baik dan instrumen mengikuti teori yang ada atau penulis menyusun instrumen

berdasrkan dimensi atau indikator yang membentuk kompetensi. Dengan

demikian validitas logis ini langsung diperoleh ketika instrumen sudah selesai

disusun, jadi tidak perlu diuji.

Validitas empirik adalah validitas yang dinyatakan berdasarkan hasil

pengalaman. Sebuah instrumen penelitian dikatakan memiliki validitas apabila

sudah teruji dari pengalaman yaitu melalui sebuah uji coba. Untuk mengetahui

validitasnya maka penulis kemudian menyebarkan insstrumen tersebut kepada

responden yang bukan responden sesungguhnya. Setelah diisi oleh responden dan

terkumpul kembali selanjutnya penulis menentukan validitasnya berdasrkan

formula tertentu, diantaranya koefisien korelasi product moment dari Karl

(32)

=

Keterangan :

= Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

Y = Jumlah skor Y

N = Jumlah Responden

2

X

= Kuadrat jumlah skor X

XY = Jumlah hasil kali skor X dan Y

2

Y

= Kuadrat jumlah skor Y

X = Jumlah skor X

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas

instrumen penelitian adalah sebagai berikut:

1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden

yang bukan responden sesungguhnya.

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya

lembaran data yang terkumpul. Termasuk didalamnya memeriksa

kelengkapan pengisian item angket.

4. Membuat skor pada tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada

item yang diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau

(33)

Tabel 3. 5

5. Memberikan atau menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang

sudah diisi pada tabel pembantu.

6. Menghitung nilai koefisien korelasi product poment untuk setiap bulir atau

item angket dari skor-skor yang diperoleh. Gunakan tabel pembantu

perhitungan perhitungan korelasi . Untuk membantu perhitungan korelasi ,

perhatikan unsur-unsur yang ada pada rumus korelai yang digunakan.

Unsur-unsur tersebut selanjutnya akan digunakan sebagaijudul kolom pada

tabel. Contoh format tabel perhitungan korelasi, sebagai berikut.

Tabel 3. 6

Contoh Perhitungan Korelasi

Lalu tabel tersebut diberi angka-angka pada setiap tabel item. Selanjutnya

dimasukan kedalam rumus koefisien karl pearson,

(34)

7. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n-2.

Dan =5% diperoleh nilai tabel koefisien korelasi adalah 0,632.

8. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai

tabel r. Kriterianya jika nilai hitung r lebih besar (>) dari nilai tabel r,

maka item instrumen dinyatakan valid.

3.7.2 Pengujian Reliabilitas Instrumen

Pengujian alat pengumpulan data yang kedua adalah pengujian reliabilitas

instrumen. Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya

konsisten dan cermat akurat. Jadi uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan

tujuan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga

hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya

apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek

yang sama (homogen) diperoleh hasil yang realtif sama, relatif sama berati tetap

adanya toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil diantara hasil beberapa kali

pengukuran.

Formula yang dipergunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam

penelitian ini adalah koefisien alfa(α) dari cronboach (1951), yaitu (suharsimi

Arikunto, 1993: 236):

= .

Dimana:

Rumus Varians =

(35)

K = Banyaknya bulir soal

= Jumlah varians bulir

= Varians total

N = Jumlah responden.

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur reliabilitas

instrumen penelitian adalah sebagai berikut:

1 Menyebarkan instrumen yang akan diuji reliabilitasnya, kepada responden

yang bukan responden sesungguhnya.

2 Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

3 Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran

data yang terkumpul. Termasuk didalamnya memeriksa kelengkapan

pengisian item angket.

4 Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang

diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data

selanjutnya. Selanjutnya contoh tabel perhitungan Uji Reliabilitas, sebagai

berikut.

Tabel 3. 7

Contoh Tabel Pembantu Penempatan Skor No

responden

Nomor Item Responden

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

(36)

5 Memberikan atau menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang

sudah diisi responden pada tabel pembantu.

6 Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total. Gunkan tabel

pembantu berikut.

Tabel 3. 8 Tabel pembantu

Keterangan (perhatikan rumus varians)

X = Skor-skor pada item ke i untuk menghitung varians item atau jumlah

skor yang diperoleh tiap responden untuk menghitung varians total

= Jumlah seluruh skor pada item ke i atau jumlah skor yang diperoleh tiap

responden .

= Jumlah hasil kuadrat skor pada item ke i atau hasil kuadrat jumlah skor

yang diperoleh tiap responden.

7 Menghitung nilai koefisien alfa. Berdasrkan langkah-langkah sebelumnya.

8 Menghitung nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db)= n-2 dan α

= 5% diperoleh nilai tabel adalah 0,632.

9 Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai

tabel r. Kriteria jika nilai hitung r lebih besar (>) dari nilai tabel r. No responden X

1 2 3 4 5

(37)

3.8 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data diperlukan untuk mengolah data yang telah terkumpul

menjadi sebuah informasi yang diperlukan oleh penulis untuk menjawab

masalah penelitian yang dilakukan, sebagaimana diungkapkan oleh Uep Tatang.

S. dan Sambas Ali (2011:158)

Analisis data diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian

Teknik analisis data dapat diartikan sebagai cara melaksanakan analisis

terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut menjadi informasi sehingga

karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan

bermanfaat untuk menjawab masalah–masalah yang berkaitan dengan kegiatan

penelitian, baik berkaitan dengan deskripsi data maupun untuk membuat induksi,

atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi (parameter) berdasarkan

data yang diperoleh dari sampel (statistik). Dikutip dari sambas ali M. Dan Uep

Tatang S. (2010:158)

3.8.1 Analisis Deskriptif

Penelitian yang dilakukan pada populasi (tanpa diambil sampelnya) ini

adalah teknik analisis deskriptif. Teknik analisis deskriptif adalah analisis

penelitian secara deskriptif yang dilakukan melalui statistik deskriptif, yaitu

statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskriptifkan

atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa

(38)

anggota populasi dilibatkan dalam penelitian sehingga kesimpulan yang dibuat

adalah untuk populasi itu sendiri, Menurut Sambas, Uep (2010:163):

Data penelitian secara deskriptif yang dilakukan melaluidata statistika deskriptif, yaitu data statistika yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara, mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa membuat generasi hasil penelitian.

Analisis statistika deskriptif dalam penelitiankuantitatif, dilakukan untuk

menjawab pertanyaan rumusan masalah no. 1 dan no. 2,maka teknik analisis data

yang digunakan adalah analisis deskriptif, yaitu untuk mengetahui gambaran kuat

lemahnya budaya organisasi dan tingkat disiplin kerja karyawan PT. PLN

(Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Bandung. Untuk

mendeskripsikan data dapat melalui tabel, grafik, diagram, presentase, frekuensi,

perhitungan mean, median atau modus.

Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

a. Perhatikan banyaknya (frekuensi) responden yang menjawab terhadap

alternatif jawaban yang tersedia.

b. Bagi setiap bilangan pada frekuensi oleh banyaknya responden.

c. Buat tabel distribusi frekuensi seperti dibawah ini.

Tabel 3. 9

Tabel Distribusi Frekuensi

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju/Selalu

2 Setuju/Sering

3 Ragu-Ragu/Kadang-kadang

4 Tidak Setuju/Jarang

(39)

d. Buat grafik dengan penyajian melalui tabel, sehingga terlihat gambaran

analisis seperti dibawah ini.

Buat kesimpulan untuk masing-masing indikator berdasarkan hasil gambaran

analisis.

3.8.2 Analisis Inferensial

Teknik analisis data inferensial dilakukan dengan statistik inferensial,

yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan membuat

kesimpulan yang berlaku umum. Ciri data inferensial adalah digunakanya rumus

statistik tertentu (misalnya uji t, uji f dan lain sebagainya).Pengujian hipotesis

yang bentuk datanya interval, maka digunakan analisis regresi.Analisis regresi

digunakan untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel X terhadap Y.

Langkah kerja analisis data inferensia adalah sebagai berikut:

1. Melakukan editing data, yaitu memeriksa kelengkapan jawaban responden,

meneliti konsistensi jawaban, dan menyeleksi keutuhan kuesioner sehingga

data siap diproses.

2. Melakukan input data (tabulasi), berdasarkan skor yang diperoleh responden.

(40)

4. Menghitung nilai uji statistik F (jika penelitian sampel)

5. Menentukan nilai tabel F pada tingkat signifikansi 95% atau ρ = 0,05.

6. Membandingkan nilai hitung F dengan nilai F tabel.

Membuat kesimpulan. Kriteria kesimpulan: Jika nilai hitung F lebih besar dari

nilai tabel F, maka item angket dinyatakan signifikan

3.9 Pengujian Persyaratan Analaisis Data

Beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam melakukan analisis data.

Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu harus dilakukan

beberapa pengujian. Untuk penelitian populasi pengujian yang dilakukan yaitu

Uji Homogenitas dan Uji Linieritas.

3.9.1 Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk kepentingan akurasi data dan

keterpercayaan terhadap hasil penelitian. Uji asumsi homogenitas merupakan uji

perbedaan dua kelompok, yaitu dengan melihat perbedaan antara varians

kelompoknya. Dengan demikian pengujian homogenitas varians ini

mengasumsikan bahwa skor setiap variabel memiliki varians yang homogen.

Penelitian ini pengujian homogenitas menggunakan uji Barlett, dengan

kriteria yang digunakannya adalah apabila nilai hitung X2> nilai tabel X2 , maka

H0 menyatakan varians skornya homogeny ditolak, dalam hal lainnya diterima.

Nilai hitung X2(Sambas & Uep, 2011:96) diperoleh dengan rumus:

X2=(ln 10)[B - (∑db.LogSi2)]

(41)

Si2 : Varians tiap kelompok data

dbi : Derajat kebebasan tiap kelompok (n-1)

B : Nilai Barlett = (Log S2gab)(∑db)

S2gab : Varians gabungan =

Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas

varians adalah sebagai berikut:

1. Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varians untuk tiap

kelompok tersebut.

2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan dengan

model tabel sebagai berikut:

Tabel 3. 10 Model Tabel Uji Barlett

Sampel db= n-1 Si2 Log Si2 Db.Log Si2 Db. Si2

1 2 3

…. ∑

3. Menghitung varians gabungan

4. Menghitung log dari varians gabungan

5. Menghitung nilai Barlett

6. Menghitung nilai X2

7. Menentukan nilai dan titik kritis

(42)

3.8.1 Uji Linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk kepentingan ketepatan estimasi. Setiap

estimasi biasanya diharapkan pada satu kepastian/kesejalasan sehingga

kesimpulan yang dihasilkan memiliki tingkat akurasi tinggi. Asumsi linieritas

menyatakan bahwa hubungan antar variabel yang hendak dianalisis itu mengikuti

garis lurus. Artinya, peningkatan atau penurunan kuantitas di satu variabel, akan

diikuti secara linier oleh peningkatan atau penurunan kuantitas di variabel lainnya.

Uji linieritas dilakukan dengan uiji linieritas regresi. Sebelum menguji

linieritas regresi, harus diketahui rumus persamaan regresi sederhana, yaitu:

Ŷ = a + bX

Keterangan:

Ŷ = Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan

a = Konstanta

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka peningkatan atau

penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen.

X = Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.

Dengan ketentuan:

Pemeriksaan kelinieran regresi dilakukan melalui pengujian hipotesis nol,

bahwa regresi linier melawan hipotesis tandingan bahwa regresi tidak linier.

Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian linieritas regresi adalah:

(43)

2. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKreg (a)) dengan rumus

3. Menghitung jumlah kuadrat regresi b│a (JKreg b│a) dengan rumus

4. Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus

JKres=∑Y2– JKreg (b│a) –JKreg(a)

5. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKreg(a) dengan rumus

RJKreg(a)= JKreg(a)

6. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKreg(a)) dengan rumus

RJKreg(b/a) = JKreg(b/a)

7. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKres) dengan rumus

8. Menghitung jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus

untuk menghitung JKE urutkan data X mulai dari data

yang paling kecil sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya.

9. Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (RJKE) dengan rumus JKTC=JKres -JKE

10.Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC) dengan rumus

(44)

12.Mencari nilai uji F dengan rumus

13.Menentukan kriteria pengukuran: jika nilai uji F < nilai tabel F, maka

distribusi berpola linier.

14.Mencari nilai Ftabel pada taraf signifikansi 95% atau α=5% menggunakan

rumus: Ftabel = F(1-α)(db TC,db E) dimana db TC=k-2 dan db E= n-k

15.Membandingkan nilai uji F dengan nilai tabel F kemudian membuat

kesimpulan.

3.10 Uji Hipotesis

Langkah terakhir dalam kegiatan analisis data adalah dengan melakukan

uji hipotesis. Sambas Ali M (2010:78) mengungkapkan bahwa, “Hipotesis

merupakan jawaban sementara yang masih perlu diuji kebenarannya”. Langkah

-langkah uji hipotesis:

1) Merumuskan Hipotesis

H1 :  ≠ 0 terdapat pengaruh variabel X terhadap variabel Y

H0:  = 0 . Tidak ada pengaruh variable X terhadap variable Y

2) Menghitung taraf kemaknaan/ nyata α (lefel of significant α).

3) Membuat Persamaan Regresi

Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap disiplin kerja

karyawan di PT. PLN (Pesero) Distribusi Jawabarat dan Banten area

Bandung, digunakan analisis regresi linier sederhana. Berikut persamaan

regresi linier sederhana menurut Sambas Ali M (2010:105-106) adalah:

(45)

Keterangan:

Y : Variabel terikat

X : Variabel bebas

a : Nilai konstanta harga Y jika X=0

b : Nilai arah sebagai penentu nilai prediksi yang menunjukkan nilai

peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y

Dimana:

Sedangkan a dicari dengan menggunakan rumus:

4) Uji signifikansi

Untuk mengetahui hipotesis diterima atau ditolak maka dilakukan Uji

Signifikansi. Langkah-langkah uji signifikasi sebagai berikut:

a. Mencari Fhitung dengan rumus:

F Hitung=

b. Mencari Ftabel dengan rumus:

Ftabel = F (1-α) (dk reg b│a, dk res)

c. Membandingkan Fhitung dengan Ftabel

d. Membuat kesimpulan dengan kriteria yang digunakan:

Ho ditolak dan H1 diterima, apabila F hitung ≥ F tabel dinyatakan

signifikan (diterima).

Ho dterima dan H1 ditolak, apabila F hitung ≤ F tabel dinyatakan tidak

(46)

5) Perhatikan apakah nilai hitung jatuh di daerah penerimaan atau penolakan?

6) Berikan kesimpulan.

Menghitung nilai Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel X terhadap Y

digunakan rumus koefisien determinasi (KD) sebagai berikut:

KD =

Sumber : Sambas Ali M (2010:110)

(47)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya,

maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1) Budaya Organisasi di PT. PLN (Persero) distribusi Jawa Barat dan Banten

APJ Bandung dapat dikatakan kuat, hal ini terlihat dari analisis deskriptif

tentang Budaya Organisasi pada jawaban responden variabel X ada pada

kategori kuat. Ukuran dapatdilihat melalui analisis tanggapan dari 7

dimensi yang digunakan yaituInovasi dalam pengambilan resiko, perhatian

pada kerincian, orientasi hasil, orientasi orang, orientasi tim, keagresifan,

kemantapan.Tujuh dimensi tersebut diuraikan menjadi 14 pernyataan yang

dijadikan dimensi tentang variabel Budaya Organisasi.Jawaban responden

tertinggi terdapat pada dimensi “orientasi tim” artinya karyawan lebih

mementingkan kepentingan organisasi daripada kepentingan

pribadi/golongan, meningkatnya loyalitas karyawan terhadap organisasi

dan tingkat ketanggapan terhadap permasalahan yang dihadapi oleh

organisasi.

2) Tingkat Disiplin Kerja karyawan di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa

Barat dan Banten APJ Bandung selama ini ada pada tingkat tinggi. Hal ini

dapat dilihat dari gambaran tentang disiplin kerja dari jawaban para

responden yang rata-rata menjawab ada pada kategori tinggi. Sedangkan

(48)

Kewaspadaan” artinya karyawan dalam melakukan tindakan atau menjaga

peralatan kantor lebih waspada agar dapat meminimalisir kecelakaan kerja.

3) Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukan bahwa secara parsialdiperoleh

kesimpulan bahwa budaya organisasi mempunyai pengaruh positif

terhadap disiplin kerja karyawan di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa

Barat dan Banten APJ Bandung.

5.2 Rekomendasi

Pada bagian ini penulis mengajukan beberapa rekomendasi yakni:

1. Salah satu dimensi pada variabel budaya organisasi yaitu ”orientasi hasil”

masih dalam kriteria lemah. Untuk itu, instansi dituntut untuk mampu

memberikan pengarahan dan pelatihan individu yang sesuai dengan

kebutuhan karyawan, sehingga karyawan dapat lebih mudah dan terbantu

dalam menerima materi sehingga akan mampu meningkatkan disiplin

kerja yang tinggi serta tujuan dari organisasi yang baik.

2. Salah satu dimensi pada variabel disiplin kerja yaitu dimensi”frekuensi

kehadiran” dalam tingkat rendah. Oleh karena itu, berkenaan dengan

kehadiran karyawan, maka harus lebih ditindak tegaskan kepada para

karyawan yang tidak hadir. Salah satunya yaitu dengan memperkuat

budaya organisasi dalam suatu organisai tersebut dengan cara

meningkatkan dimensi hasil pada analisis deskriptif . Pentingnya suatu

budaya yang kuat dalam suatu organisasi akan mempunyai pengaruh besar

pada perilaku anggotanya, karena kebersamaan akan membuat mereka

(49)

3. Dalam melaksanakan penelitian lebih lanjut, disarankan untuk

menggunakan instrumen yang memuat sejumlah pertanyaan yang terbuka

dan dilanjutkan dengan wawancara yang lebih mendalam. Selain itu untuk

penelitian yang berkaitan dengan budaya organisasidan disiplin kerja dapat

(50)

DAFAR PUSTAKA

Anatan, Lina. (2009).Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Bisnis Modern. Bandung: Alfabeta

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Edisi Revisi 2010). Jakarta: Rineka Cipta

Somantri,Ating dan Muhidin, Sambas Ali (2006). Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Buhler, Patrician. (2004). Manajemen Skillterjemahan. Jakarta: Prenada Media

Chatab, Nevizond. (2009). Rancangan Organisasi, Bandung: Alfabeta

Sutrisno,Edy. (2010). Budaya Organisasi, Jakarta: Kencana Prenada Media Group Jakarta.

Gibson, (1993). Perilaku OrganisasiPerilaku Struktur dan Proses Edisi keempat, alih bahasa Djoerban Wahid, Jakarta: Erlangga

Luthans, Fred, (2006). Perilaku Organisasi, Andi Yogyakarta.

Tampubolon,Manahan. (2012).Perilaku Organisasi: Perspektif Organisasi bisnis edisi ketiga. Bogor. PT Ghalia Indonesia.

Mdessler, Gary. (2007).Manajemen Sumber Daya Manusia:edisi kedua terjemahan., PT Macana Jaya Cemerlang.

Muhidin, Sambas A. (2010).Statistik 1 Pengantar Untuk Penelitian. Bandung: Karya Adhika Utama.

______. (2010). Statistik 2 Pengantar Untuk Penelitian. Bandung: Karya Adhika Utama.

Mondy, R. Wayne, (2008), Manajemen Sumber Daya Manusia: edisi sepuluh jilid2. Jakarta. Erlangga.

(51)

Jakarta: PT Raja Grafindo Pustaka

Rivai, Veitzal dan Sagala Ella Jauvani. (2010). Manajemen: untuk Perusahaan dari teori ke praktek cetakan ke 3. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Robbin, Stephen (2003). Organizational Behavior diterjemahkan oleh Indeks, Jakarta:PT Indeks Kelompok Gramedia

______ (2005), Perilaku organisasi. Edisi 9. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitiatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sri, Laksmi Riani. (2011). Budaya Organisasi.Yogyakarta: Graha Ilmu

Sunyoto, Danang. (2012).Manajemen Sumber Daya Manusia: Cetakan Pertama. Yogya. PT CAPS

Tampubolon,Wayne, (2008).Manajemen Sumber Daya Manusia:Jilid 2 Edisi 10. Jakarta. Erlangga.

Sontani, Uep Tatang dan Muhidin, Sambas Ali, (2010). Desain Penelitian Kuanititatif.

Undang-undang Dasar Tahun 1945Revisi.

Usman, Husaini (2009).Manajemen (teori, praktik, dan riset), Yogyakarta: PT Bumi Aksara.

Wahjono, Sentot Imam, (2010). Perilaku Organisasi, Surabaya: Graha Ilmu

Sumber lain (Internet):

Brahmasari Ida Ayu (2010). didapat secara

online:http://parentingbook.aws.af.cm/tag/jurnal-pengaruh-budaya- organisasi-motivasi-dan-kompetensi-terhadap-Disiplin-kerja-karyawan-pdf

(52)

Organisasi Dan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Perusahaan Daerah Parkir Kota Denpasardidapat secara online:(http://jurnal tesis.com/Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi Dan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Perusahaan Daerah Parkir -pdf.htm)

Gambar

Gambar 1. 1
Gambar 1. 2
Tabel 1. 3
Tabel 3. 1 Operasional Variabel (X)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari pada jenengan mikir dunia yang tidak ada habisnya lebih baik kulo panjenengan sedoyo banyak membaca istigfar karena didalam membaca istighfar kita akan lebih dekat

TANGGA MELALUI OPTIMALISASI PEKARANGAN RUMAH DI KELURAHAN KUIN UTARA.. Andi Suci Anita, Edward Zubir, dan

So when a client sends data to the server, the server spawns a child process and a new port for that “connection.” Then the next time the client receives data from the server it

Understanding the indigenous low temperature-adapted bacteria (psychro- philic) and high pressure-adapted bacteria (barophilic) diversity has important implications for

Bedasarkan pendapat partisipan-partisipan diatas maka dapat disimpulkan bahwa peran yang telah dilakukan keluarga adalah memberikan dukungan dan motivasi untuk

Inosensius Tomi Kristoper, 462012041, Studi Gambaran Kejadian Hipertensi di Desa Karangan, Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat,

Penelitian kualitatif juga dapat didefinisikan sebagai suatu pendekatan penelitian yang mengungkap situasi sosial tertentu dengan mendeskripsikan kenyataan secara benar,

Siswa dapat menyebutkan ibu kota negara-negara tetangga 11 40 Siswa dapat mengidentifikasi keadaan sosial Indonesia dan negara-. negara