PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN DI PT. PLN (PERSERO)DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN
BANTEN AREA PELAYANAN DAN JARINGAN BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pendidikan Manajemen Perkantoran.
Oleh Indri Yunida NIM. 0906893
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN DI PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN
BANTEN AREA PELAYANAN DAN JARINGAN BANDUNG
Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:
Penguji 1
Prof. Dr. Tjutju Yuniarsih, SE., M.Pd. 195309121979032001
Penguji 2
Dr. H. Edi Suryadi, M.Si. 196004121986031002
Penguji 3
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN DI PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN
BANTEN AREA PELAYANAN DAN JARINGAN BANDUNG
Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Drs. Hendri Winata, M.Si Dr. Hj. Nani Imaniyati, M.Si Nip.196206171988031003 Nip. 196101061987032002
Mengetahui, Ketua Program studi
Pendidikan Manajemen Perkantoran FPEB UPI
LEMBAR PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa skripsi yang
berjudul “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Disiplin KerjaKaryawan
Di PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan Bandung”. Sepenuhnya merupakan karya saya sendiri, tidak ada
bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain. Saya tidak
melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai
dengan etika yang berlaku dalam masyarakatdan bidang keilmuan.
Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko ataupun sanksi yang
dijatuhkan kepada saya apabila kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran
terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim dari pihak lain
terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, November 2013
APJ BANDUNG
Oleh:
Indri Yunida 0906893
Skripsi ini dibimbing oleh:
Drs. Hendri Winata, M.Si. dan Dr. Hj. Nani Imaniyati, M.Si.
Penelitian ini dilakukan di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh budaya organisasiterhadap disiplin kerja di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Bandung.
Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah disiplin kerja yang mengalami kenaikan dan penurunan (fluktuatif).Metode penelitian yang digunakan adalah explanatory survey dengan teknik analisis data deskriptif. Selanjutnya, teknik pengumpulan data dengan cara angket (kuesioner). Data dikumpulkan dengan menggunakan angket yang diperoleh dari 88 orang karyawan sebagai populasi.Instrumen yang digunakan adalah angket model skala likert yang dimodifikasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi sederhana.
Hasil penelitian menunjukan bahwa budaya organisasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap disiplin kerja di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan Bandung.
Saran yang diajukan bagi organisasi/instansi adalah dengan memperkuat budaya organisasi, salah satunya yaitu dengan meningkatkan dimensi orientasi hasil.
ABSTRACT
THE INFLUENCE OFORGANIZATION CULTURE ON DICIPLINE IN WORK AT PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN
BANTEN APJ BANDUNG
BY
INDRI YUNIDA 0906893
This Script is guided by:
Drs. Hendri Winata, M.Si. andDr. Hj. Nani Imaniyati., M.Si.
This research was conducted at PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Bandung. The purpose of this research is to investigate if there is any influence of organization culture on discipline in work in the PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Bandung.
The problem examined in this study isincreasing and decreasing discipline in work.The research method used was explanatory survey with descriptive data analysis techniques. Furthermore, the techniques of data collection by way of question form (questionnaire). The Data collected by using question form obtained from 88 employees as the population.The instruments used are the likert scale model of the now modified. Data analysis technique used is a simple regression analysis. Research results show that organization culture have a positive and significant influence on the discipline in workatPT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Bandung.
Research results show that organizationculture have a positiveinfluence there is on discipline in work in the PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Bandung.
Suggestion submitted to the Agency is reinforced organization culture, with increasing result oriented dimention.
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.
ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.
UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined.
BAB 1 PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined.
1.2 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1.4 Kegunaan penelitian ... Error! Bookmark not defined.
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS ... Error! Bookmark not defined.
2.1Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined.
2.1.1 Konsep Dasar Budaya Organisasi ... Error! Bookmark not defined.
2.1.2 Konsep Dasar Disiplin Kerja ... Error! Bookmark not defined.
2.2Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.
2.3Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.
2.4Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
BAB III OBJEK DAN DESAINPENELITIAN .... Error! Bookmark not defined.
3.1Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.2Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.3Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined.
3.4Sumber Data ... Error! Bookmark not defined.
3.5Populasi ... Error! Bookmark not defined.
3.7Pengujian Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.7.1 Pengujian Validitas Instrumen ... Error! Bookmark not defined.
3.7.2 Pengujian Reliabilitas Instrumen ... Error! Bookmark not defined.
3.8Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.
3.8.1 Analisis Deskriptif ... Error! Bookmark not defined.
3.8.2 Analisis Inferensia ... Error! Bookmark not defined.
3.9Pengujian Persyaratan Analaisis Data Error! Bookmark not defined.
3.9.1 Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined.
3.8.1 Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined.
3.10 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.
4.1Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.2Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian .. Error! Bookmark not defined.
4.2.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined.
4.2.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.
4.3Deskripsi Variabel ... Error! Bookmark not defined.
4.3.1 Variabel Budaya Organisasi ... Error! Bookmark not defined.
4.3.2 Variabel Disiplin Kerja ... Error! Bookmark not defined.
4.1.1 Persyaratan Analisis ... Error! Bookmark not defined.
4.1.2 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
4.1.3 Menghitung Koefisien Determinasi ... Error! Bookmark not defined.
4.1Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.
4. 2.1 Gambaran Kuat Lemahnya Budaya Organisasi ... Error! Bookmark not defined.
4. 2.2 Analisis Tingkat Disiplin Kerja . Error! Bookmark not defined.
4. 2.3 Pengaruh Budaya organisasi Terhadap Disiplin Kerja
Karyawan ... Error! Bookmark not defined.
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI . Error! Bookmark not defined.
5.2Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined.
DAFAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perusahaan didirikan pasti selalu mempunyai tujuan, tujuan perusahaan
akan dapat dicapai apabila manajemen mampu mengelola dan menggerakkan
sumber daya manusiaya. Dan didukung pula oleh sumber daya manusianya yang
mampu bekerja keras dan mempunyai produktivitas yang tinggi.
Mencapai produktivitas yang tinggi bukan hal yang mudah untuk
dilaksanakan. Faktor yang sangat penting untuk pencapaian produktivitas yang
tinggi adalah pelaksanaan disiplin kerja dari para karyawannya, karena hal
tersebut merupakan salah satu faktor yang menjadi penentu keberhasilan dan
kemajuan dalam pencapaian tujuan. Menurut Bedjo Siswanto (2005:291)
menyatakan bahwa disiplin kerja:
Suatu sikap menghormati, menghargai, patuh, dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak untuk menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya.
Dari pengertian diatas maka dapat dilihat bahwa disiplin kerja itu sikap
patuh taat terhadap peraturan yang telah ditetapkan yang tertulis maupun tidak
tertulis, dan jika karyawan melanggar akan mendapat sanksi.Dengan adanya
kesadaran yang tinggi dalam melaksanakan aturan-aturan perusahaan yang
diwujudkan dalam disiplin kerja yang tinggi, maka sutu produktivitas kerja juga
Disiplin tidak saja menghendaki dilaksakannya segala peraturan dengan
teliti dan murni, bahkan hal-hal kecil pun tidak boleh disampingkan, dan disiplin
mengehendaki adanya sanksi, yakni yang berani melanggar atau mengabaikan
peraturan yang sudah ditetapkan. Sebaiknya, sanksi itu dilakukan secara keras
dan mutlak.
Pasal 29 Undang-undang nomor 8 Tahun 1974 tentang pokok-pokok
Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang nomor 43 Tahun
1999 menyatakan bahwa “Dengan tidak mengurangi ketentuan-ketentuan dalam
peraturan perundang-undangan pidana, maka untuk menjamin tata tertib dan
kelancaran pelaksanaan tugas, diadakan peraturan disiplin pegawai negeri sipil.
PT. PLN (Persero) adalah salah satu perusahaan BUMN yang bergerak
dibidang jasa yang melayani kebutuhan-kebutuhanmasyarakat berarti dengan
demikian memerlukan sumber daya manusia yang mempunyai kualitas kerja yang
produktif, inovatif disiplin.Berkaitan dengan pernyataan diatas, setelah penulis
melakukan penelitian dan pengamatan di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat
dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan Bandung, ternyata ada beberapa masalah
yang terjadi yang berkaitan dengan indisipliner karyawan diantaranya
keterlambatan jam masuk dan jam pulang kerja, kehadiaran, serta pemberian
sanksi, bagi yang melakukan tindakan indisipliner.
Jam masuk karyawan yang seharusnya pada pukul 07:30 wib dan jam
pulang yang seharusnya adalah pada pukul 16:30 wib, namun sering pula
Data yang penulis dapatkan yang berkaitan dengan tingkat disiplin
karyawan yang rendah dalam setahun selama lima tahun terakhir.
Tabel 1. 1
Keterlambatan Kerja Karyawan PT. PLN (Persero)
Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Bandung selama 5 Tahun Terakhir
Tahun
Keterlambatan (%)
2008 14
2009 17
2010 13
2011 11
2012 17
Sumber: SDM PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Bandung selama lima tahun terakhir
Penghitungan diatas agar terlihat jelas kenaikan dan penurunan data, maka
dapat digambarkan pada grafik dibawah ini,
Gambar 1. 1
Persentase Data Keterlambatan karyawan di PT. PLN (Persero)
Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Bandung selama lima tahun terakhir
Tabel 1. 2
Pulang Cepat Karyawan PT. PLN (Persero)
Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Bandung selama 5 Tahun Terakhir
Tahun Pulang Cepat (%)
2008 17
2009 20
2010 22
2011 19
2012 20
Gambar 1. 2
Presentase Data Pulang Cepat karyawan di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Bandung selama tahun 2012
Sumber: SDM PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Bandung
Data yang didapat dalam suatu grafik maka terlihat jelas penurunan dan
kenaikan tingkat disiplin yang terjadi seperti pada tahun 2009 sampai dengan
tingakt keterlambatan tiba-tiba melonjak naik menjadi 17% naik 6% dari tahun
sebelumnya.
Saat jam pulang kerja juga masih ada karyawan yang pulang terlalu cepat
dan tidak tepat pada waktu jam pulang kerja. Seperti pada tahun 2008-2010
persentase karyawan yang pulang terlalu cepat terus meningkat, dan pada tahun
2011 sempat menurun menjadi 19%, dan tahun 2012 meningkat kembali menjadi
20%. Ini membuktikan masih ada karyawan yang belum mentaati peraturan yang
telah ditetapkan oleh PT PLN (Pesero). Didukung dengan data beberapa sanksi
yang telah diberikan kepada karyawan selama lima tahun kebelakang, didapat
data sebagai berikut:
Tabel 1. 3
Sanksi dan Jenis Hukuman yang diberikan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Bandung selama 5 Tahun Terakhir
No Jenis Hukuman
Penurunan pangkat setingkat lebih
rendah 1 1 1 0 2
5
pemberhentian dengan tidak
hormat 1 0 0 0 1
Jumlah 10 6 8 5 13
Berkaitan dengan data diatas, setelah penulis melakukan pengamatan di
PT PLN ternyata ada beberapa masalah yang terjadi berkaitan dengan indisipliner,
ternyata budaya organisasi akan sangat mempengaruhi perilaku karyawan, budaya
anggota-anggotanya, yang kemudiaan akan menjadikan budaya dalam suatu organisasi
tersebut.
Pentingnya suatu budaya yang kuat dalam suatu organisasi akan
mempunyai pengaruh besar pada perilaku anggotanya, karena tingkat
kebersamaan dan akan membuat mereka mempunyai komitmen yang kuat atas
pekerjaan yang mereka kerjakan. Pentingnya penindak tegasan kepada karyawan
yang melakukan indisipliner dalam hal ini PT. PLN (Persero), tidak terlepas dari
kedudukan dan fungsinya sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
bertugas pada bidang jasa penerangan. Pentingnya penerangan listrik bagi hidup
dan kehidupan pada saat ini tidak hanya sebagai penerangan saja namun juga
sebagai kebutuhan vital dalam menggerakan berbagai aktivitas perekonomian
yang pada saat ini segala sesuatu selalu memakai listrik.
Khususnya diwilayah perkotaan untuk daerah-daerah industri listrik tidak
hanya sebagai penerang saja namun sudah sangat diperlukan contohnya
mesin-mesin yang semuanya digerakkan oleh listrik. Sehari saja listrik tidak menyala
maka mereka khususunya para pengusaha besar maupun kecil akan merugi jutaan
hingga ratusan juta. Untuk penyedia layanan dan jaringan juga jika listrik tidak
menyala maka akan terhambat. Sehingga pada saat ini listrik sudah menjadi
sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh semua pihak dan golongan masyarkat.
Uraian diatas, maka jika semua pihak membutuhkan listrik namun para
karyawan masih belum mempunyai sikap disiplin yang tinggi maka akan sangat
Ketika suatu fenomena masalah yang terjadi yaitu disiplin kerja pada PT.
PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan
Bandung tersebut rendah, salah satu faktorpenyebabnya adalah budaya organisasi
tersebut belumkuat ataubelum dapat diimplementasikan secara menyeluruh. Jadi
hanya sebuah aturan tertulis saja yang ada pada perusahaan, di mana seorang
Manajer seharusnya ikut turut campur untuk mensosialisasikan budaya tersebut
agar tetap hidup dan menjadi pegangan untuk para anggota organisasi
nya.Menurut Robbins (2003:230) dalam buku organizational behavioryang telah
diterjamahkan budaya organisai merupakan “Suatu sistem makna bersama yang
dianut oleh anggota-anggotanya yang membedakan organisasi itu dengan
organisasi lain”.
Jika budaya organisasinya lemah maka akan mudah membentuk
kelompok-kelompok yang bertentangan satu sama lainnya, kesetiaan kelompok
juga akan lebih setia daripada kepada organisasi yang ia tinggali. Maka seperti
yang diungkapkan menurut Killman dalam buku budaya organisasi (2009:8)
“Budaya yang kurang didukung secara luas oleh para anggotanya, akan sangat
dipaksakan sehingga berpengaruh negatif terhadap suatu organisasi, karena akan
memberikan arah yang salah pada para karyawan”.
Budaya sebagai identitas bagi organisasi tersebut juga memiliki fungsi
sebagai suatu pembeda yang jelas antara satu organisasi dengan organisasi lain,
budaya juga sebagai identitas diri suatu organisasi serta budaya mempermudah
Keanekaragaman budaya muncul dalam suatu komunitas ketika
anggotanya berbeda satu sama lain dalam satu atau lebih dimensi yang penting.
Dengan budaya yang berbeda yang mereka akan bawa kedalam perusahaan maka
akan terdapat banyak perilaku organisasi yang berbeda puladari setiap
individunya.
Budaya organisasi yang kurang baik tentu jangan terus dibiarkan
berlarut-larut yang nantinya akan membuat tingkat disiplin semakin rendah yang kemudian
akan mengganggu kepada pekerjaan yang membuat kinerja semakin menurun.
Dalam hal ini maka perlu dicari jalan keluarnya, salah satunya adalah dengan
memiliki budaya organisasi yang kuat.
Upaya memahami dan memecahkan masalah yang terjadi berkaitan
dengan disiplin kerja di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten
Area Bandung, maka diperlukan pendekatan tertentu untuk memecahkan masalah
yang terjadi, dan berdasarkan masalah yang terjadi di uraikan di atas, maka
pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan perilaku
organisasi.
Perilaku organisasi tersebut dapat dipelajari dari begaimana perilaku suatu
organisasi yang terlihat dari budaya perusahaan yang berdampak pada pencapaian
tujuan keefektifan organisasi dalam hal ini disiplin kerja karyawan. Menurut
luthan dan Gibson yang dikutip dalam buku penelitian kuantitatif oleh sambas
(2011:38), “Mengungkapkan bahwa konsep dasar psikologi pada dasarnya
lingkungan tertentu”. Dimana perilaku tergantung pada individu dan lingkungan
yang dihadapinya.
Penelitian ini budaya organisasi mewakili lingkungan organisasi yang
akan membuat kebiasaan-kebiasaan para anggota organisasinya dan pada akhirnya
akan menciptakan perilaku setiap indidunya, maka budaya organisasi yang kuat
akan memberikan pengaruh terhadap hasil perilaku organisasimaka penulis
melakukan penelitian dengan Judul “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap
Disiplin Kerja Karyawan di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan
Banten Area Pelayanan dan Jaringan Bandung”
1.2 Rumusan Masalah
Bentuk atau kemampuan mengkondisikan budaya organisasi bagi suatu
organisasi selain akan mempengaruhi perilaku organisasi yaitu disiplin kerja yang
dilakukan di dalam organisasi tersebut juga akan mempengaruhi kualitas
hubungan organisasi dalam suatu perusahaan.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis mencoba merumuskan
masalah penelitian dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:
1 Bagaimana gambaran kuat lemahnya budaya organisasi di PT. PLN
(Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan
Bandung?
2 Bagaimana gambaran tingkat disiplin kerja karyawan di PT. PLN
(Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan
3 Adakah pengaruh budaya organisasi terhadap tingkat disiplin kerja
karyawan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area
Pelayanan dan Jaringan Bandung?
1.3 Tujuan Penelitian
Secara umum maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
budaya organisasi terhadap disiplin kerja karyawan. Dalam budaya organisasi
akan terlihat orang-orang yang membentuk organisasi mewakili budaya yang
berbeda-beda, perbedaan mereka dalam nilai, kepercayaan, perilaku, adat dan
sikap merefleksikan multikulturalisme. Penulis melakukan penelitian dengan
tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui gambaran secaraempirik mengenai budaya organisasi di
PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan
Jaringan Bandung.
2. Untuk mengetahui tingkat disiplin kerja karyawan diPT. PLN (Persero)
Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan Bandung.
3. Untuk mengetahui pengaruh kuat lemah nya budaya organisasi terhadap
tingkat disiplin kerja karyawan di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan
Banten Area Pelayanan dan Jaringan Bandung.
1.4 Kegunaan penelitian
1 Ilmiah
Penelitianini diharapkan mampu memberikan sumbangsih pemikiran
dalam pengembangan ilmu pengetahuan serta memperluas wawasan yang
2 Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah masukan terhadap
peningkatan kepuasan melalui variabel-variabel yang mempengaruhinya terutama
pengaruh dari budaya organisasi yang dapat mempengaruhi tingkat disiplin kerja
karyawan.
Bagi penulis, sebagai tambahan pengetahuan dan pengalaman, sehingga
dapat mengoptimalisasikan teori yang dimiliki untuk mencoba menganalisis fakta,
data, gejala dan peristiwa yang terjadi untuk dapat ditarik kesimpulan secara
objektif dan ilmiah.
3 Karyawan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah masukan terhadap
karyawan di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan
dan Jaringan Bandung agar semakin meningkatnya tingkat disiplin kerja
BAB III
OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Penelitian ini mengenai pengaruh budaya organisasi terhadap disiplin kerja
karyawan. Adapun yang menjadi objek penelitian sebagai variabel bebas
(independentvariable) adalah budaya organisasi, dan yang menjadi variabel
terikatnya adalah (dependent variable) adalah disiplin kerja karyawan.
Penelitian ini, yang menjadi responden adalahseluruh karyawanPT. PLN
area Bandung Distribusi Jawa Barat dan BantenAPJ Bandung. Dari objek
penelitian ini dapat dianalisis mengenai pengaruh budaya organisasi terhadap
disiplin kerja karyawan.
Penelitian ini dilakukan di Area Pelayanan Jaringan PT. PLN (persero)
Distribusi Jawa Barat Dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan Bandung Jl.
Soekarno Hatta No. 436 Bandung (40256).
3.2 Metode Penelitian
Menurut Sugiyono (2007: 2) metode penelitian adalah: “Cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Berdasarkan hal tersebut
terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu cara ilmiah, data,
tujuandan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada
ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan
penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau
diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan
mengetahui cara-cara yang digunakan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
Survey. Metode penelitian survey adalah metode penelitian yang dilakukan
terhadap sejumlah individu atau unit analisis, sehingga ditemukan fakta atau
keterangan secara faktual mengenai gejala suatu kelompok atau perilaku individu,
dan hasilnya dapat digunakan sebagai bahan pembuatan rencana atau
pengambilan keputusan. Pada umumnya metode survey menggunakan kuesioner
sebagai alat pengumpul datanya (Sambas & Uep, 2011:6).
3.3 Operasional Variabel
Operasional variabel penelitian dimaksudkan untuk mendeskripsikan dan
memudahkan dalam menetapkan pengukuran terhadap variabel yang diamati.
Menurut Uep dan Sambas dalam dikutip dalam buku desain penelitian kuantitatif
(2010:94) variabel adalah:
Karakteristik yang akan diobservasi dari satuan pengamatan, karakteristik yang dimiliki oleh satuan pegamatan keadaannya berbeda-beda. Atau memiliki gejala yang bervariasi sekurang-kurangnya dua buahklasifikasi atau kategori yang berbeda.
Variabel penelitian ini terdiri dari dua variabel, yakni budaya organisasi
sebagai variabel bebas (independen variabel) dan disiplin kerja karyawan sebagai
variabel terikat (dependen variabel). Operasional variabel diuraikan dalam tabel
Tabel 3. 1
6.Keagresifan Tingkat optimalisasi karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan
Tingkat kompetitif karyawan dalam menghadapi pekerjaan
Interval 12
7. Kemantapan
Tingkat konsistensi dalam
menyelesaikan tugas.
Interval 13
Tingkat
pemahamanterhadap peraturan yang ditetapkan.
Tabel 3. 2
3.4 Sumber Data
Pengumpulan data penelitiandiperoleh daridata primer.
Data primer, merupakan data yang dikumpulkan dan diperoleh oleh suatu
organisasi dan diperoleh langsung dari objeknya. Data primer dalam penelitian ini
diperoleh melalui penyebaran angket kepada seluruh karyawan (populasi) yang
ada di PT. PLNAPJ Bandung.
3.5 Populasi
Sambas dan Uep dikutip dalam buku desain penelitian kuantitaif
(2010:131) menjelaskan Populasi (population atau universe) adalah “Keseluruhan
elemen, atau unit penelitian atau analisis yang memiliki ciri atau karakteristik
tertentu yang dijadikan sebagai objek penelitian atau menjadi perhatian dalam
suatu penelitian (pengamatan)”. Sedangkan menurut Sugiyono (2007:73) bahwa
“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut”.
Penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh karyawan yang ada di
PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan BantenDistribusi Jawa Barat dan
Banten Area Bandung dengan jumlah 88 orang. Gambaran mengenai populasi
Tabel 3. 3
Jumlah KaryawanPT. PLN (Persero)
APJ Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan Bandung
No Jabatan Jumlah
1 Manajer 1 Orang
2 Analis kinerja 4 Orang
3 Engineer lingkungan & k2 2 Orang
4 Asst. manajer perencanaan dan evaluasi 1 Orang
5 Engineer perencanaan. & evaluasi sistem distribusi 2 Orang
6 Ae. Perenc. dan evaluasi sistem distribusi 4 Orang
7 Asst. Analis sistem teknologi informasi 1 Orang
8 Junior teknisi pemeliharaan distribusi 2 Orang
9 Asst. analis kinerja 1 Orang
10 Analis manajemen mutu *) plt asman jaringan 1 Orang
11 Engineer efisiensi jaringan distribusi 1 Orang
12 Spv.Operasi 1 Orang
13 Asst. operator pelayanan teknik 6 Orang
14 Spv. Pemeliharaan 1 Orang
15 Asst.Teknisi distribusi 2 Orang
16 Junior officer administrasi teknik 1 Orang
17 Spv. Pdkb 1 Orang
23 Ae perencanaan dan dalkon 4 Orang
24 Asst. teknisi penyambungan 1 Orang
25 Asst. Officer logistik 4 Orang
Analisis kinerja bag. Energi
27 Asst. engineer pengendalian app 2 Orang
28 Junior engineer pengendalian app 1 Orang
29 An kinerja rayon BAndung Selatan 1 Orang
30 Asst. officer cater & meter elektronik 2 Orang
31 Ae. Analisa data evaluasi penyaluran energi 1 Orang
32 Je Pemeliharaan distribusi 1 Orang
33 Spv. Pengendalian susut 1 Orang
34 Ae. Pengendalian susut dan pju 1 Orang
35 Asst. Officer p2tl 2 Orang
36 Spv. Pemeliharaan meter transaksi 1 Orang
37 Asst. manajer pelayanan & administrasi 1 Orang
38 Spv. Pelayanan pelanggan 1 Orang
39 Asst. Analsis pemasaran dan pelayanan Pelanggan 4 Orang
40 Asst.officer adm.pengelolaan pendapatan 1 Orang
41 Spv. Administrasi umum 1 Orang
42 Asst. analis akuntansi dan keuangan 12 Orang
Jumlah seluruhnya 88 Orang
Sumber: SDM PT.PLN (Persero) Distribusi Jawabarat dan Banten Area Pelayanan danJaringanBandung
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sambas dan Uep yang dikutip dalam buku desain penelitian
kuantitatif (2010:99) teknik pengumpulan data adalah “Cara yang dapat
digunakan oleh penulis untuk mengumpulkan data”. Dalam pelaksanaan
pengumpulan data dapat dilakukan dengan beberapa cara atau alat yang
digunakan untuk memperoleh data penelitian yang disebut dengan istilah teknik
pengumpulan data. Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam
Angket
Menurut (Ating dan Sambas:2006:32) angket adalah: ”Cara pengumpulan
data berbentuk pengajuan pertanyaan tertulis melalui sebuah daftar pertanyaan
yang sudah dipersiapkan sebelumnya”. Dimana alat pengumpulan data yang
digunakan adalah kuesioner. Kuesioner yaitu penulis mengajukan pertanyaan
tertulis melalui sebuah daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan sebelumnya
yang diisi oleh responden mengenai karakteristik responden dan pendapat
responden mengenai budaya organisasi dan disiplin kerja karyawan. Angket yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan Skala Likert.
Penyusunan angket yang digunakan dalam penelitian ini mengikuti
langkah-langkah sebagai berikut:
a) Menyusun kisi-kisi angket
b) Merumuskan item-item pertanyaan dan alternatif jawaban. Angket yang
digunakan merupakan angket tertutup dengan lima alternatif jawaban
c)Menetapkan skala penilaian angket.
Skala penilaian jawaban angket yang digunakan dalam penelitian ini
adalah angket dengan skala sikap kategori Likert. Seperti yang dikemukakan oleh
Sugiyono (2004 : 67) bahwa: “Skala Likertdigunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang/sekelompok orang tentang fenomena sosial”.
Penulis menyebarkan angket kepada responden dalam hal ini karyawan di PT
PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan
Bandung yang berjumlah 88orang. Tiap alternatif jawaban diberi skor sebagai
Tabel 3. 4
Skala Penilaian Jawaban Angket Nilai
Alternatif Jawaban Positif
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Ragu-ragu 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Maka hasil angket akan digambarkan pada table skala penafsiran skor
jawaban responden sebagai berikut:
Skala Penafsiran Rata-Rata Skor Jawaban Responden Rentang Kategori Skor Penafsiran
1,00 – 3,29 Lemah/Rendah
3,30-5,00 Kuat/Tinggi
Melakukan uji coba angket.
Sebelum kegiatan pengumpulan data yang sebenarnya dilakukan, angket
yang akan digunakan terlebih dahulu diujicobakan. Pelaksanaan uji coba ini
dimaksudkan untuk mengetahui kekurangan-kekurangan pada item angket,
berkaitan dengan redaksi, alternatif jawaban yang tersedia maupun maksud yang
terkandung dalam pernyataan item angket tersebut.
3.7 Pengujian Instrumen Penelitian
Langkah yang tak kalah penting dalam rangka kegiatan pengumpulan data
adalah melakukan pengujian terhadap instrumen (alat ukur) yang akan digunakan.
Kegiatan pengujian instrumen penelitian meliputi dua hal, yaitu pengujian
validitas dan reliabilitas. Pentingnya pengujian ini, berkaitan dengan proses
sosial, variabel-variabel yang diteliti sifatnya abstrak sehingga sukar untuk dilihat
dan divisualisasikan, atau dijamah secara realita tidak seperti ilmu-ilmu eksakta.
Untuk itulah uji reliabilitas dan validitas diperlukan sebagai upaya
memaksimalkan kualitas alat ukur,agar kecenderungan dapat diminimalkan.
3.7.1 Pengujian Validitas Instrumen
Suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen dapat mengukur sesuatu
dengan tepat apa yang hendak diukur. Ada dua jenis validitas untuk instrumen
penelitian, yaitu validitas logik (logical validity) dan validitas empirik (empirical
validity). Menurut Srikunto dalam bukudesain penelitian kuantitatif (2010:116) .
validitas Logis adalah validitas berdasarkan hasil penalaran. Instrumen
dinyatakan memiliki validitas apabila instrumen tersebut telah dirancang dengan
baik dan instrumen mengikuti teori yang ada atau penulis menyusun instrumen
berdasrkan dimensi atau indikator yang membentuk kompetensi. Dengan
demikian validitas logis ini langsung diperoleh ketika instrumen sudah selesai
disusun, jadi tidak perlu diuji.
Validitas empirik adalah validitas yang dinyatakan berdasarkan hasil
pengalaman. Sebuah instrumen penelitian dikatakan memiliki validitas apabila
sudah teruji dari pengalaman yaitu melalui sebuah uji coba. Untuk mengetahui
validitasnya maka penulis kemudian menyebarkan insstrumen tersebut kepada
responden yang bukan responden sesungguhnya. Setelah diisi oleh responden dan
terkumpul kembali selanjutnya penulis menentukan validitasnya berdasrkan
formula tertentu, diantaranya koefisien korelasi product moment dari Karl
=
Keterangan :
= Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
Y = Jumlah skor Y
N = Jumlah Responden
2X
= Kuadrat jumlah skor X
XY = Jumlah hasil kali skor X dan Y
2Y
= Kuadrat jumlah skor Y
X = Jumlah skor XLangkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas
instrumen penelitian adalah sebagai berikut:
1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden
yang bukan responden sesungguhnya.
2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.
3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya
lembaran data yang terkumpul. Termasuk didalamnya memeriksa
kelengkapan pengisian item angket.
4. Membuat skor pada tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada
item yang diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau
Tabel 3. 5
5. Memberikan atau menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang
sudah diisi pada tabel pembantu.
6. Menghitung nilai koefisien korelasi product poment untuk setiap bulir atau
item angket dari skor-skor yang diperoleh. Gunakan tabel pembantu
perhitungan perhitungan korelasi . Untuk membantu perhitungan korelasi ,
perhatikan unsur-unsur yang ada pada rumus korelai yang digunakan.
Unsur-unsur tersebut selanjutnya akan digunakan sebagaijudul kolom pada
tabel. Contoh format tabel perhitungan korelasi, sebagai berikut.
Tabel 3. 6
Contoh Perhitungan Korelasi
Lalu tabel tersebut diberi angka-angka pada setiap tabel item. Selanjutnya
dimasukan kedalam rumus koefisien karl pearson,
7. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n-2.
Dan =5% diperoleh nilai tabel koefisien korelasi adalah 0,632.
8. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai
tabel r. Kriterianya jika nilai hitung r lebih besar (>) dari nilai tabel r,
maka item instrumen dinyatakan valid.
3.7.2 Pengujian Reliabilitas Instrumen
Pengujian alat pengumpulan data yang kedua adalah pengujian reliabilitas
instrumen. Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya
konsisten dan cermat akurat. Jadi uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan
tujuan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga
hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya
apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek
yang sama (homogen) diperoleh hasil yang realtif sama, relatif sama berati tetap
adanya toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil diantara hasil beberapa kali
pengukuran.
Formula yang dipergunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam
penelitian ini adalah koefisien alfa(α) dari cronboach (1951), yaitu (suharsimi
Arikunto, 1993: 236):
= .
Dimana:
Rumus Varians =
K = Banyaknya bulir soal
= Jumlah varians bulir
= Varians total
N = Jumlah responden.
Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur reliabilitas
instrumen penelitian adalah sebagai berikut:
1 Menyebarkan instrumen yang akan diuji reliabilitasnya, kepada responden
yang bukan responden sesungguhnya.
2 Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.
3 Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran
data yang terkumpul. Termasuk didalamnya memeriksa kelengkapan
pengisian item angket.
4 Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang
diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data
selanjutnya. Selanjutnya contoh tabel perhitungan Uji Reliabilitas, sebagai
berikut.
Tabel 3. 7
Contoh Tabel Pembantu Penempatan Skor No
responden
Nomor Item Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
5 Memberikan atau menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang
sudah diisi responden pada tabel pembantu.
6 Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total. Gunkan tabel
pembantu berikut.
Tabel 3. 8 Tabel pembantu
Keterangan (perhatikan rumus varians)
X = Skor-skor pada item ke i untuk menghitung varians item atau jumlah
skor yang diperoleh tiap responden untuk menghitung varians total
= Jumlah seluruh skor pada item ke i atau jumlah skor yang diperoleh tiap
responden .
= Jumlah hasil kuadrat skor pada item ke i atau hasil kuadrat jumlah skor
yang diperoleh tiap responden.
7 Menghitung nilai koefisien alfa. Berdasrkan langkah-langkah sebelumnya.
8 Menghitung nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db)= n-2 dan α
= 5% diperoleh nilai tabel adalah 0,632.
9 Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai
tabel r. Kriteria jika nilai hitung r lebih besar (>) dari nilai tabel r. No responden X
1 2 3 4 5
…
3.8 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data diperlukan untuk mengolah data yang telah terkumpul
menjadi sebuah informasi yang diperlukan oleh penulis untuk menjawab
masalah penelitian yang dilakukan, sebagaimana diungkapkan oleh Uep Tatang.
S. dan Sambas Ali (2011:158)
Analisis data diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian
Teknik analisis data dapat diartikan sebagai cara melaksanakan analisis
terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut menjadi informasi sehingga
karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan
bermanfaat untuk menjawab masalah–masalah yang berkaitan dengan kegiatan
penelitian, baik berkaitan dengan deskripsi data maupun untuk membuat induksi,
atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi (parameter) berdasarkan
data yang diperoleh dari sampel (statistik). Dikutip dari sambas ali M. Dan Uep
Tatang S. (2010:158)
3.8.1 Analisis Deskriptif
Penelitian yang dilakukan pada populasi (tanpa diambil sampelnya) ini
adalah teknik analisis deskriptif. Teknik analisis deskriptif adalah analisis
penelitian secara deskriptif yang dilakukan melalui statistik deskriptif, yaitu
statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskriptifkan
atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
anggota populasi dilibatkan dalam penelitian sehingga kesimpulan yang dibuat
adalah untuk populasi itu sendiri, Menurut Sambas, Uep (2010:163):
Data penelitian secara deskriptif yang dilakukan melaluidata statistika deskriptif, yaitu data statistika yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara, mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa membuat generasi hasil penelitian.
Analisis statistika deskriptif dalam penelitiankuantitatif, dilakukan untuk
menjawab pertanyaan rumusan masalah no. 1 dan no. 2,maka teknik analisis data
yang digunakan adalah analisis deskriptif, yaitu untuk mengetahui gambaran kuat
lemahnya budaya organisasi dan tingkat disiplin kerja karyawan PT. PLN
(Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Bandung. Untuk
mendeskripsikan data dapat melalui tabel, grafik, diagram, presentase, frekuensi,
perhitungan mean, median atau modus.
Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Perhatikan banyaknya (frekuensi) responden yang menjawab terhadap
alternatif jawaban yang tersedia.
b. Bagi setiap bilangan pada frekuensi oleh banyaknya responden.
c. Buat tabel distribusi frekuensi seperti dibawah ini.
Tabel 3. 9
Tabel Distribusi Frekuensi
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju/Selalu
2 Setuju/Sering
3 Ragu-Ragu/Kadang-kadang
4 Tidak Setuju/Jarang
d. Buat grafik dengan penyajian melalui tabel, sehingga terlihat gambaran
analisis seperti dibawah ini.
Buat kesimpulan untuk masing-masing indikator berdasarkan hasil gambaran
analisis.
3.8.2 Analisis Inferensial
Teknik analisis data inferensial dilakukan dengan statistik inferensial,
yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan membuat
kesimpulan yang berlaku umum. Ciri data inferensial adalah digunakanya rumus
statistik tertentu (misalnya uji t, uji f dan lain sebagainya).Pengujian hipotesis
yang bentuk datanya interval, maka digunakan analisis regresi.Analisis regresi
digunakan untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel X terhadap Y.
Langkah kerja analisis data inferensia adalah sebagai berikut:
1. Melakukan editing data, yaitu memeriksa kelengkapan jawaban responden,
meneliti konsistensi jawaban, dan menyeleksi keutuhan kuesioner sehingga
data siap diproses.
2. Melakukan input data (tabulasi), berdasarkan skor yang diperoleh responden.
4. Menghitung nilai uji statistik F (jika penelitian sampel)
5. Menentukan nilai tabel F pada tingkat signifikansi 95% atau ρ = 0,05.
6. Membandingkan nilai hitung F dengan nilai F tabel.
Membuat kesimpulan. Kriteria kesimpulan: Jika nilai hitung F lebih besar dari
nilai tabel F, maka item angket dinyatakan signifikan
3.9 Pengujian Persyaratan Analaisis Data
Beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam melakukan analisis data.
Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu harus dilakukan
beberapa pengujian. Untuk penelitian populasi pengujian yang dilakukan yaitu
Uji Homogenitas dan Uji Linieritas.
3.9.1 Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk kepentingan akurasi data dan
keterpercayaan terhadap hasil penelitian. Uji asumsi homogenitas merupakan uji
perbedaan dua kelompok, yaitu dengan melihat perbedaan antara varians
kelompoknya. Dengan demikian pengujian homogenitas varians ini
mengasumsikan bahwa skor setiap variabel memiliki varians yang homogen.
Penelitian ini pengujian homogenitas menggunakan uji Barlett, dengan
kriteria yang digunakannya adalah apabila nilai hitung X2> nilai tabel X2 , maka
H0 menyatakan varians skornya homogeny ditolak, dalam hal lainnya diterima.
Nilai hitung X2(Sambas & Uep, 2011:96) diperoleh dengan rumus:
X2=(ln 10)[B - (∑db.LogSi2)]
Si2 : Varians tiap kelompok data
dbi : Derajat kebebasan tiap kelompok (n-1)
B : Nilai Barlett = (Log S2gab)(∑db)
S2gab : Varians gabungan =
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas
varians adalah sebagai berikut:
1. Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varians untuk tiap
kelompok tersebut.
2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan dengan
model tabel sebagai berikut:
Tabel 3. 10 Model Tabel Uji Barlett
Sampel db= n-1 Si2 Log Si2 Db.Log Si2 Db. Si2
1 2 3
…. ∑
3. Menghitung varians gabungan
4. Menghitung log dari varians gabungan
5. Menghitung nilai Barlett
6. Menghitung nilai X2
7. Menentukan nilai dan titik kritis
3.8.1 Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan untuk kepentingan ketepatan estimasi. Setiap
estimasi biasanya diharapkan pada satu kepastian/kesejalasan sehingga
kesimpulan yang dihasilkan memiliki tingkat akurasi tinggi. Asumsi linieritas
menyatakan bahwa hubungan antar variabel yang hendak dianalisis itu mengikuti
garis lurus. Artinya, peningkatan atau penurunan kuantitas di satu variabel, akan
diikuti secara linier oleh peningkatan atau penurunan kuantitas di variabel lainnya.
Uji linieritas dilakukan dengan uiji linieritas regresi. Sebelum menguji
linieritas regresi, harus diketahui rumus persamaan regresi sederhana, yaitu:
Ŷ = a + bX
Keterangan:
Ŷ = Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan
a = Konstanta
b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka peningkatan atau
penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen.
X = Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.
Dengan ketentuan:
Pemeriksaan kelinieran regresi dilakukan melalui pengujian hipotesis nol,
bahwa regresi linier melawan hipotesis tandingan bahwa regresi tidak linier.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian linieritas regresi adalah:
2. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKreg (a)) dengan rumus
3. Menghitung jumlah kuadrat regresi b│a (JKreg b│a) dengan rumus
4. Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus
JKres=∑Y2– JKreg (b│a) –JKreg(a)
5. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKreg(a) dengan rumus
RJKreg(a)= JKreg(a)
6. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKreg(a)) dengan rumus
RJKreg(b/a) = JKreg(b/a)
7. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKres) dengan rumus
8. Menghitung jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus
untuk menghitung JKE urutkan data X mulai dari data
yang paling kecil sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya.
9. Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (RJKE) dengan rumus JKTC=JKres -JKE
10.Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC) dengan rumus
12.Mencari nilai uji F dengan rumus
13.Menentukan kriteria pengukuran: jika nilai uji F < nilai tabel F, maka
distribusi berpola linier.
14.Mencari nilai Ftabel pada taraf signifikansi 95% atau α=5% menggunakan
rumus: Ftabel = F(1-α)(db TC,db E) dimana db TC=k-2 dan db E= n-k
15.Membandingkan nilai uji F dengan nilai tabel F kemudian membuat
kesimpulan.
3.10 Uji Hipotesis
Langkah terakhir dalam kegiatan analisis data adalah dengan melakukan
uji hipotesis. Sambas Ali M (2010:78) mengungkapkan bahwa, “Hipotesis
merupakan jawaban sementara yang masih perlu diuji kebenarannya”. Langkah
-langkah uji hipotesis:
1) Merumuskan Hipotesis
H1 : ≠ 0 terdapat pengaruh variabel X terhadap variabel Y
H0: = 0 . Tidak ada pengaruh variable X terhadap variable Y
2) Menghitung taraf kemaknaan/ nyata α (lefel of significant α).
3) Membuat Persamaan Regresi
Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap disiplin kerja
karyawan di PT. PLN (Pesero) Distribusi Jawabarat dan Banten area
Bandung, digunakan analisis regresi linier sederhana. Berikut persamaan
regresi linier sederhana menurut Sambas Ali M (2010:105-106) adalah:
Keterangan:
Y : Variabel terikat
X : Variabel bebas
a : Nilai konstanta harga Y jika X=0
b : Nilai arah sebagai penentu nilai prediksi yang menunjukkan nilai
peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y
Dimana:
Sedangkan a dicari dengan menggunakan rumus:
4) Uji signifikansi
Untuk mengetahui hipotesis diterima atau ditolak maka dilakukan Uji
Signifikansi. Langkah-langkah uji signifikasi sebagai berikut:
a. Mencari Fhitung dengan rumus:
F Hitung=
b. Mencari Ftabel dengan rumus:
Ftabel = F (1-α) (dk reg b│a, dk res)
c. Membandingkan Fhitung dengan Ftabel
d. Membuat kesimpulan dengan kriteria yang digunakan:
Ho ditolak dan H1 diterima, apabila F hitung ≥ F tabel dinyatakan
signifikan (diterima).
Ho dterima dan H1 ditolak, apabila F hitung ≤ F tabel dinyatakan tidak
5) Perhatikan apakah nilai hitung jatuh di daerah penerimaan atau penolakan?
6) Berikan kesimpulan.
Menghitung nilai Koefisien Determinasi
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel X terhadap Y
digunakan rumus koefisien determinasi (KD) sebagai berikut:
KD =
Sumber : Sambas Ali M (2010:110)
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya,
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1) Budaya Organisasi di PT. PLN (Persero) distribusi Jawa Barat dan Banten
APJ Bandung dapat dikatakan kuat, hal ini terlihat dari analisis deskriptif
tentang Budaya Organisasi pada jawaban responden variabel X ada pada
kategori kuat. Ukuran dapatdilihat melalui analisis tanggapan dari 7
dimensi yang digunakan yaituInovasi dalam pengambilan resiko, perhatian
pada kerincian, orientasi hasil, orientasi orang, orientasi tim, keagresifan,
kemantapan.Tujuh dimensi tersebut diuraikan menjadi 14 pernyataan yang
dijadikan dimensi tentang variabel Budaya Organisasi.Jawaban responden
tertinggi terdapat pada dimensi “orientasi tim” artinya karyawan lebih
mementingkan kepentingan organisasi daripada kepentingan
pribadi/golongan, meningkatnya loyalitas karyawan terhadap organisasi
dan tingkat ketanggapan terhadap permasalahan yang dihadapi oleh
organisasi.
2) Tingkat Disiplin Kerja karyawan di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa
Barat dan Banten APJ Bandung selama ini ada pada tingkat tinggi. Hal ini
dapat dilihat dari gambaran tentang disiplin kerja dari jawaban para
responden yang rata-rata menjawab ada pada kategori tinggi. Sedangkan
Kewaspadaan” artinya karyawan dalam melakukan tindakan atau menjaga
peralatan kantor lebih waspada agar dapat meminimalisir kecelakaan kerja.
3) Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukan bahwa secara parsialdiperoleh
kesimpulan bahwa budaya organisasi mempunyai pengaruh positif
terhadap disiplin kerja karyawan di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa
Barat dan Banten APJ Bandung.
5.2 Rekomendasi
Pada bagian ini penulis mengajukan beberapa rekomendasi yakni:
1. Salah satu dimensi pada variabel budaya organisasi yaitu ”orientasi hasil”
masih dalam kriteria lemah. Untuk itu, instansi dituntut untuk mampu
memberikan pengarahan dan pelatihan individu yang sesuai dengan
kebutuhan karyawan, sehingga karyawan dapat lebih mudah dan terbantu
dalam menerima materi sehingga akan mampu meningkatkan disiplin
kerja yang tinggi serta tujuan dari organisasi yang baik.
2. Salah satu dimensi pada variabel disiplin kerja yaitu dimensi”frekuensi
kehadiran” dalam tingkat rendah. Oleh karena itu, berkenaan dengan
kehadiran karyawan, maka harus lebih ditindak tegaskan kepada para
karyawan yang tidak hadir. Salah satunya yaitu dengan memperkuat
budaya organisasi dalam suatu organisai tersebut dengan cara
meningkatkan dimensi hasil pada analisis deskriptif . Pentingnya suatu
budaya yang kuat dalam suatu organisasi akan mempunyai pengaruh besar
pada perilaku anggotanya, karena kebersamaan akan membuat mereka
3. Dalam melaksanakan penelitian lebih lanjut, disarankan untuk
menggunakan instrumen yang memuat sejumlah pertanyaan yang terbuka
dan dilanjutkan dengan wawancara yang lebih mendalam. Selain itu untuk
penelitian yang berkaitan dengan budaya organisasidan disiplin kerja dapat
DAFAR PUSTAKA
Anatan, Lina. (2009).Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Bisnis Modern. Bandung: Alfabeta
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Edisi Revisi 2010). Jakarta: Rineka Cipta
Somantri,Ating dan Muhidin, Sambas Ali (2006). Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.
Buhler, Patrician. (2004). Manajemen Skillterjemahan. Jakarta: Prenada Media
Chatab, Nevizond. (2009). Rancangan Organisasi, Bandung: Alfabeta
Sutrisno,Edy. (2010). Budaya Organisasi, Jakarta: Kencana Prenada Media Group Jakarta.
Gibson, (1993). Perilaku OrganisasiPerilaku Struktur dan Proses Edisi keempat, alih bahasa Djoerban Wahid, Jakarta: Erlangga
Luthans, Fred, (2006). Perilaku Organisasi, Andi Yogyakarta.
Tampubolon,Manahan. (2012).Perilaku Organisasi: Perspektif Organisasi bisnis edisi ketiga. Bogor. PT Ghalia Indonesia.
Mdessler, Gary. (2007).Manajemen Sumber Daya Manusia:edisi kedua terjemahan., PT Macana Jaya Cemerlang.
Muhidin, Sambas A. (2010).Statistik 1 Pengantar Untuk Penelitian. Bandung: Karya Adhika Utama.
______. (2010). Statistik 2 Pengantar Untuk Penelitian. Bandung: Karya Adhika Utama.
Mondy, R. Wayne, (2008), Manajemen Sumber Daya Manusia: edisi sepuluh jilid2. Jakarta. Erlangga.
Jakarta: PT Raja Grafindo Pustaka
Rivai, Veitzal dan Sagala Ella Jauvani. (2010). Manajemen: untuk Perusahaan dari teori ke praktek cetakan ke 3. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Robbin, Stephen (2003). Organizational Behavior diterjemahkan oleh Indeks, Jakarta:PT Indeks Kelompok Gramedia
______ (2005), Perilaku organisasi. Edisi 9. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitiatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sri, Laksmi Riani. (2011). Budaya Organisasi.Yogyakarta: Graha Ilmu
Sunyoto, Danang. (2012).Manajemen Sumber Daya Manusia: Cetakan Pertama. Yogya. PT CAPS
Tampubolon,Wayne, (2008).Manajemen Sumber Daya Manusia:Jilid 2 Edisi 10. Jakarta. Erlangga.
Sontani, Uep Tatang dan Muhidin, Sambas Ali, (2010). Desain Penelitian Kuanititatif.
Undang-undang Dasar Tahun 1945Revisi.
Usman, Husaini (2009).Manajemen (teori, praktik, dan riset), Yogyakarta: PT Bumi Aksara.
Wahjono, Sentot Imam, (2010). Perilaku Organisasi, Surabaya: Graha Ilmu
Sumber lain (Internet):
Brahmasari Ida Ayu (2010). didapat secara
online:http://parentingbook.aws.af.cm/tag/jurnal-pengaruh-budaya- organisasi-motivasi-dan-kompetensi-terhadap-Disiplin-kerja-karyawan-pdf
Organisasi Dan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Perusahaan Daerah Parkir Kota Denpasardidapat secara online:(http://jurnal tesis.com/Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi Dan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Perusahaan Daerah Parkir -pdf.htm)