Nomor Daftar FPEB: 264/UN.40.FPEB.1.PL/2013
PENGARUH REMUNERASI TERHADAP PRESTASI
KERJA KARYAWAN PADA KOMPARTEMEN SDM DI
PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN
BANTEN AREA BANDUNG
SKRIPSI
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh :
Dwi Guno Prasetyo
NIM. 0807082
2013
PENGARUH REMUNERASI TERHADAP PRESTASI KERJA
KARYAWAN PADA KOMPARTEMEN SDM DI PT PLN (PERSERO)
DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN AREA BANDUNG
Oleh Dwi Guno Prasetyo
© Dwi Guno Prasetyo 13 Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH REMUNERASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA KOMPARTEMEN SDM DI PT PLN (PERSERO)
DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN AREA BANDUNG
Skripsi ini telah Disetujui dan Disahkan oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Hendri Winata, M.Si NIP. 196206171988031003
Drs.Budi Santoso, M.Si NIP. 196008261987031001
Mengetahui, Ketua Program Studi
Pendidikan Manajemen Perkantoran Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
Dwi Guno Prasetyo, 2013
Pengaruh Remunerasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Kompartment SDM di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
ABSTRAK
PENGARUH REMUNERASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA KOMPARTEMEN SDM DI PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN
BANTEN AREA BANDUNG
Oleh:
Dwi Guno Prasetyo 0807082
Skripsi ini dibimbing oleh:
Drs. Hendri Winata, M.Si dan Drs. Budi Santoso, M.Si
Yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah mengenai rendahnya prestasi kerja karyawan pada Kompartemen SDM di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten Area Bandung. Salah satu upaya untuk meningkatkan prestasi kerja karyawan adalah dengan memberikan remunerasi yang sesuai dengan kebutuhan hidup karyawannya. Untuk variabel X (Remunerasi) diukur dengan indikator gaji, tunjangan biaya hidup, tunjangan insentif, tunjangan hari raya, tunjangan kompensasi, kesehatan, dan pension. Sedangkan untuk variabel Y (Prestasi Kerja) diukur dengan indikator kesetiaan, hasil kerja, kejujuran, kedisiplinan, kreativitas, kerjasama, kepemimpinan, kepribadian, prakarsa, kecakapan, serta tanggung jawab.
Penelitian ini menggunakan metode descriptive survey dan explanatory survey, teknik pengumpulan data dengan cara wawancara (interview), angket (kuisioner), observasi dan studi kepustakaan. Instrument yang digunakan adalah angket model skala likert yang dimodifikasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisa regresi linier sederhana.
Diperoleh kesimpulan bahwa kondisi pemberian remunerasi pada Kompartemen SDM di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten Area Bandung sudah cukup baik/tinggi. Sementara prestasi kerja karyawan sudah cukup tinggi pula. Dari hasil uji hipotesis ternyata terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel remunerasi dan variabel prestasi kerja. Hal ini dapat di jelaskan bahwa prestasi kerja karyawan dipengaruhi oleh remunerasi sebesar 40,10%, sedangkan sisanya sebesar 59,90% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis dalam penelitian ini.
ABSTRACT
INFLUENCE OF THE REMUNERATION TO THE EMPLOYEE'S ACHIEVEMENTS ON THE COMPARTMENT OF HUMAN RESOURCES OF PT PLN (PERSERO)
DISTRIBUTION OF WEST JAVA AND BANTEN AREA OF BANDUNG
By:
Dwi Guno Prasetyo 0807082
This Thesis is guided by:
Drs. Hendri Winata, M.Si dan Drs. Budi Santoso, M.Si
The focus in this study is about the low employee achievements in HUMAN RESOURCES at PT Compartment PLN (Persero) distribution of West Java and Banten Area. One of the efforts to improve the work performance of employees is to provide a remuneration in accordance with the necessities of life for its employees. For the variable X (Remuneration) is measured with indicators of salary, allowances, cost of living allowances, incentives, benefits, allowances compensating holiday, health, and retirement. As for the variable Y (work performance) measured by the indicators work, loyalty, honesty, discipline, creativity, cooperation, leadership, personality, initiative, skills, and responsibilities.
This research method using descriptif survey and explanatory survey, data collection techniques by means of interview (interview), the now (questionnaire), the observation and study of librarianship. The Instrument used was the now modified likert scale model. Data analysis technique used is a simple linear regression analysis.
Conclusion that the conditions granting remuneration on a Compartment of HUMAN RESOURCES of PT PLN (Persero) distribution of West Java and Banten Area of Bandung has enough good/high. While employee achievements already high enough anyway. From the results of testing the hypothesis turns out there is a positive and significant effect of the variable remuneration and a variable work achievement. This means that the employee's work performance is affected by the remuneration of 40,10%, while the remaining 59,90% is affected by other factors which are not examined by the authors in the study.
Dwi Guno Prasetyo, 2013
Pengaruh Remunerasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Kompartment SDM di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Bandung
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... Error! Bookmark not defined.
LEMBAR PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined.
ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.
ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.
UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ... 1
DAFTAR TABEL ... 4
DAFTAR GAMBAR ... 7
BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... Error! Bookmark not defined.
1.4 Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
BAB II KERANGKA TEORITIS ... Error! Bookmark not defined.
2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined.
2.1.1 Remunerasi ... Error! Bookmark not defined.
2.1.2 Prestasi Kerja ... Error! Bookmark not defined.
2.2 Kajian Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.
2.3 Kerangka Pemikiran... Error! Bookmark not defined.
2.4 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
Dwi Guno Prasetyo, 2013
Pengaruh Remunerasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Kompartment SDM di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3.2 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.3 Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined.
3.4 Jenis dan Sumber Data Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.4.1 Sumber Data Primer ... Error! Bookmark not defined.
3.4.2 Sumber Data Sekunder ... Error! Bookmark not defined.
3.5 Populasi ... Error! Bookmark not defined.
3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data PenelitianError! Bookmark not
defined.
3.7 Pengujian Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.7.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined.
3.7.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.
3.8 Pengujian Persyaratan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.
3.8.1 Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined.
3.8.2 Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined.
3.8.3 Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined.
3.9 Teknik Analisis Data... Error! Bookmark not defined.
3.9.1 Analisis Deskriptif ... Error! Bookmark not defined.
3.9.2 Teknik Analisis Data Inferensial .. Error! Bookmark not defined.
3.10 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
3.10.1 Analisis Regresi Linier SederhanaError! Bookmark not defined.
3.10.2 Menghitung Koefisien Korelasi antara Variabel X dan
Variabel Y ... Error! Bookmark not defined.
3.10.3 Uji Hipotesis dengan uji signifikansiError! Bookmark not defined.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not defined.
4.1 Gambaran Umum Profil Perusahaan ... Error! Bookmark not defined.
4.1.2 Sejarah ... Error! Bookmark not defined.
4.2 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.2.1 Karaktersitik Responden ... Error! Bookmark not defined.
4.2.2 Deskripsi Variabel-Variabel PenelitianError! Bookmark not defined.
4.2.3 Pengujian Persyaratan Analisis DataError! Bookmark not defined.
4.2.4 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI . Error! Bookmark not defined.
5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.
5.2 Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN 1 SURAT IZIN PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN 2 TARIF GRADE... Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN 3 KUESIONER ... Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN 4 UJI INSTRUMEN (UJI VALIDITAS DAN UJI
RELIABILITAS) ... Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN 5 SKOR FREKUENSI ... Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN 6 UJI NORMALITAS DATA ... Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN 7 UJI HOMOGENITAS DATA ... Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN 8 DATA INTERVAL (MSI) ... Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN 9 UJI REGRESI LINIER SEDERHANAError! Bookmark not defined.
LAMPIRAN 10 FREKUENSI BIMBINGAN ... Error! Bookmark not defined.
Dwi Guno Prasetyo, 2013
Pengaruh Remunerasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Kompartment SDM di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 Kehadiran Karyawan Pada Kompartemen SDM di PT PLN (Persero)
Distribusi Jawa Barat Dan Banten Area Bandung Periode
2010-2012 ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 1. 2 Data Keterlambatan Karyawan Pada Kompartemen SDM di PT PLN
(Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten Area Bandung Periode
2010-2012 ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 1. 3 Data Prestasi kerja PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten
Area Bandung 2010-2012 ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 1. 4 Data Pelayanan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten
Area Bandung Periode 2010-2012 ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 2. 1 Tabel Kajian Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. 1 Operasional Variabel Remunerasi ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. 2 Operasional Variabel Prestasi Kerja ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. 3 Populasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. 4 Skala Penilaian Jawaban Angket ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. 5 Contoh Format Tabel Distribusi Liliefors Test ... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 3. 6 Contoh Format Tabel Pembantu Perhitungan Uji BarlettError! Bookmark
not defined.
Tabel 3. 7 Pola Pembobotan Angket ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. 9 Distribusi Frekuensi ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. 10 Pedoman Interpretasi Koefisien KorelasiError! Bookmark not defined.
Tabel 4. 1 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4. 2 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan UsiaError! Bookmark not
defined.
Tabel 4. 3 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Masa Kerja ... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4. 4 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Jenjang PendidikanError!
Bookmark not defined.
Tabel 4. 5 Kriteria Analsis Data ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 6 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Gaji Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4. 7 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Tunjangan Biaya HidupError!
Bookmark not defined.
Tabel 4. 8 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Tunjangan Insentif ... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4. 9 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Tunjangan Hari RayaError!
Bookmark not defined.
Tabel 4. 10 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Tunjangan KompensasiError!
Bookmark not defined.
Dwi Guno Prasetyo, 2013
Pengaruh Remunerasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Kompartment SDM di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 4. 12 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Tunjangan Pensiun. Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4. 13 Tanggapan Responden Terhadap Indikator KesetiaanError! Bookmark
not defined.
Tabel 4. 14 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Hasil KerjaError! Bookmark
not defined.
Tabel 4. 15 Tanggapan Responden Terhadap Indikator KejujuranError! Bookmark
not defined.
Tabel 4. 16 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Kedisiplinan ... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4. 17 Tanggapan Responden Terhadap Indikator KreativitasError! Bookmark
not defined.
Tabel 4. 18 Tanggapan Responden Terhadap Indikator KerjasamaError! Bookmark
not defined.
Tabel 4. 19 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Kepemimpinan ... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4. 20 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Kepribadian... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4. 21 Tanggapan Responden Terhadap Indikator PrakarsaError! Bookmark
not defined.
Tabel 4. 22 Tanggapan Responden Terhadap Indikator KecakapanError! Bookmark
Tabel 4. 23 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Tanggung Jawab .... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4. 24 Rekapitulasi Hasil Uji Homogenitas DataError! Bookmark not defined.
Dwi Guno Prasetyo, 2013
Pengaruh Remunerasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Kompartment SDM di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Perbandingan antara Teori Hierarki Kebutuhan Maslow Dan Teori
David C. McClelland ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 2. 2 Skema Keterkaitan Variabel... Error! Bookmark not defined.
Gambar 2. 3 Skema Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3. 1 Contoh Grafik Deskriptif ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. 1 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .. Error!
Bookmark not defined.
Gambar 4. 2 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan UsiaError! Bookmark
not defined.
Gambar 4. 3 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Masa Kerja ... Error!
Bookmark not defined.
Gambar 4. 4 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan
... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. 5 Tanggapan Responden Terhadap Indikator GajiError! Bookmark not
defined.
Gambar 4. 6 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Tunjangan Biaya
Hidup ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. 7 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Tunjangan Insentif Error!
Bookmark not defined.
Gambar 4. 8 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Tunjangan Hari RayaError!
Gambar 4. 9 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Tunjangan Kompensasi
... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. 10 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Tunjangan Kesehatan
... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. 11 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Tunjangan PensiunError!
Bookmark not defined.
Gambar 4. 12 Rata-Rata Tanggapan Responden Terhadap Indikator Pada Variabel
Remunerasi ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. 13 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Kesetiaan ... Error!
Bookmark not defined.
Gambar 4. 14 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Hasil Kerja ... Error!
Bookmark not defined.
Gambar 4. 15 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Kejujuran ... Error!
Bookmark not defined.
Gambar 4. 16 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Kedisiplinan ... Error!
Bookmark not defined.
Gambar 4. 17 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Kreativitas ... Error!
Bookmark not defined.
Gambar 4. 18 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Kerjasama ... Error!
Bookmark not defined.
Gambar 4. 19 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Kepemimpinan ... Error!
Dwi Guno Prasetyo, 2013
Pengaruh Remunerasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Kompartment SDM di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Gambar 4. 20 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Kepribadian ... Error!
Bookmark not defined.
Gambar 4. 21 Tanggapan Responden Terhadap Indikator PrakarsaError! Bookmark
not defined.
Gambar 4. 22 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Kecakapan ... Error!
Bookmark not defined.
Gambar 4. 23 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Tanggung Jawab Error!
Bookmark not defined.
Gambar 4. 24 Rata-Rata Tanggapan Responden Terhadap Indikator Pada Variabel
Prestasi Kerja ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. 25 Rata-Rata Tanggapan Responden Terhadap Indikator Pada Variabel
Remunerasi ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. 26 Rata-Rata Tanggapan Responden Terhadap Indikator Pada Variabel
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Menghadapi persaingan yang semakin ketat dalam bidang usaha/jasa
sebagai dampak globalisasi dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK), memacu instansi dan perusahaan untuk terus meningkatkan prestasi
kerja karyawannya agar dapat menciptakan suatu produk atau jasa yang
bermanfaat, oleh karena itu diperlukan pula tenaga kerja yang benar-benar
memiliki kemampuan dalam bekerja dan memiliki prestasi kerja yang tinggi.
Adapun yang dimaksud dengan prestasi kerja adalah hasil kerja yang telah
dicapai oleh seorang karyawan. Karyawan yang berprestasi tinggi akan
memberikan kontribusi yang besar terhadap kemajuan, pertumbuhan, dan
berkembangnya sebuah instansi atau perusahaan. Namun masalah yang sering
muncul di perusahaan adalah tidak semua karyawannya mampu berprestasi secara
optimal. Hal ini menjadi salah satu masalah yang menarik untuk dikaji.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan dan wawancara yang dilakukan oleh
penulis di awal pra penelitian dengan salah satu staf SDM di bagian pelayanan
dan administrasi, pada hari senin Tgl 22 januari 2013, diperoleh hasil bahwa di
duga prestasi kerja karyawan pada Kompartemen SDM di PT PLN (Persero)
2
Dwi Guno Prasetyo, 2013
Pengaruh Remunerasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Kompartment SDM di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dikarenakan belum optimalnya prakarsa dan inisiatif serta tanggung jawab dalam
bekerja. Fenomena ini di tandai oleh efektivitas dan efisiensi penggunaan waktu
dalam bekerja yang tidak sesuai dengan ketentuan serta banyaknya karyawan
yang kurang disiplin dalam melaksanakan tugasnya. Ditambah dengan masih
kurangnya kemampuan beberapa karyawan dalam menjalankan tugas, sehingga
kerap kali karyawan melakukan kelalaian dan kesalahan dalam pelaksanaan
pekerjaan. Dan juga karena tidak adanya target yang diberikan oleh perusahaan
terhadap karyawan sehingga karyawan yang bekerjapun merasa tidak terbebani
pekerjaannya, dan tidak memiliki motivasi untuk lebih berprestasi.
Menurut Hasibuan, ( 2001:202 ) Indikator dalam penilaian prestasi kerja
yang dilakukan kepada setiap unit kerja dilihat dari beberapa faktor diantaranya
seperti absensi, keterlambatan, disiplin kerja, kemampuan dalam menjalankan
tugas, kerjasama, tanggung jawab, ketabahan, keahlian, inisiatif dan kreativitas,
kemampuan menyatakan pendapat, kemampuan merencanakan, kemampuan
pengawasan, kemampuan memutuskan, kemampuan menciptakan ide dan
gagasan, serta potensi kerja yang dimiliki tiap karyawan.
Sebagaimana yang telah diungkapkan di atas, salah satu faktor yang
dijadikan tolak ukur dalam menilai prestasi kerja karyawan pada Kompartemen
SDM di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten Area Bandung. Hal
ini terlihat dari data kehadiran karyawan pada Kompartemen SDM di PT PLN
3
Tabel 1. 1
Kehadiran Karyawan Pada Kompartemen SDM di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten Area Bandung Periode 2010-2012
NO BULAN JUMLAH
Sumber : Bagian SDM PT PLN Persero Area Bandung (diolah penulis)
Adapun faktor lain yang merupakan salah satu kriteria dalam penilaian
prestasi kerja seorang karyawan, dapat dilihat dari tingkat keterlambatan jam
kerja. Berikut adalah data mengenai laporan keterlambatan karyawan pada
Kompartemen SDM di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten Area
Bandung periode bulan Juli-Desember 2012.
Tabel 1. 2
Data Keterlambatan Karyawan Pada Kompartemen SDM di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten Area Bandung
Periode 2010-2012
Sumber : Bagian SDM PT PLN Persero Area Bandung (diolah penulis)
= A
=
4
Dwi Guno Prasetyo, 2013
Pengaruh Remunerasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Kompartment SDM di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa kasus keterlambatan karyawan pada
Kompartemen SDM di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten Area
Bandung periode 2010 sampai 2012, dapat dilihat bahwa hampir setiap tahunnya
mengalami peningkatan. Pada Tahun 2010 presentase keterlambatan karyawan
sebesar 0,45%, Tahun 2011 presentase keterlambatan karyawan meningkat
menjadi 0,56%, Tahun berikutnya 2012 presentase keterlambatan karyawan
mengalami peningkatan sebesar 0,66%, Hal ini menunjukkan bahwa belum
optimalnya tingkat kedisiplinan karyawan. Faktor keterlambatan karyawan ini
diduga disebabkan karena banyaknya hal seperti keperluan keluarga dan faktor
lain yang dilatarbelakangi oleh menurunnya semangat dalam bekerja.
Selain dari kedua faktor di atas, yaitu dilihat dari faktor kehadiran dan
keterlambatan perusahaan pun memiliki sistem yang telah ditetapkan oleh kantor
pusat demi mendapatkan data sebagai bahan penilaian prestasi kerja karyawan.
Sistem tersebut dinamakan dengan SIM KP ( Sistem Penilaian Kerja Karyawan)
yang nantinya setiap periode 6 bulan sekali seluruh karyawan wajib mengisi
data-data yang sudah tersedia pada sistem tersebut. Setelah seluruh data-data diisi oleh
karyawan, dan diolah oleh kantor pusat maka akan muncul penilaian prestasi kerja
karyawan tersebut selama masa periode 6 bulan sekali.
Berdasarkan data dan hasil wawancara yang telah dilakukan tersebut,
menunjukkan bahwa adanya indikasi prestasi kerja karyawan yang belum optimal.
5
untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan dalam menyelesaikan
pekerjaannya. Hal ini jika dibiarkan terus-menerus begitu saja, maka akan
berdampak negatif pada pencapaian tujuan organisasi. Adapun di bawah ini
merupakan data prestasi kerja oleh PT PLN (Persero) UPJ Area bandung selama
tahun 2010-2012.
Tabel 1. 3
Data Prestasi kerja PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten Area Bandung 2010-2012
Tahun Prestasi
2010 Juara Tunggakan Terkecil Searea Bandung
2011 Juara Tunggakan Terkecil Searea Bandung dan Susut Terkecil
2012
Juara Tunggakan Terkecil Searea Bandung, Rayon Unggulan,
Susut Terkecil dan 5 S
Sumber : Bagian Pelayanan PT PLN Persero Area Bandung.
Target yang harus dicapai oleh PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat
dan Banten Area Bandung adalah meminimalisir gangguan listrik yang sering
terjadi dikalangan masyarakat. Dari data di atas memperlihatkan bahwa prestasi
6
Dwi Guno Prasetyo, 2013
Pengaruh Remunerasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Kompartment SDM di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Bandung kurang mencapai target. dikarenakan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa
Barat dan Banten Area Bandung belum mendapatkan Juara Gangguan
terminim/terkecil .
Tabel 1. 4
Data Pelayanan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten Area Bandung Periode 2010-2012
Sumber : Bagian Pelayanan PT PLN Persero Area Bandung.
Berdasarkan data dari tabel 1.4 di atas memberikan informasi bahwa pada
tahun 2010 dengan jumlah pelanggan 60013 perusahaan menargetkan 0 (nol) atau
0% (nol persen) untuk gangguan pelanggan ternyata pada kenyataannya terjadi
gangguan pelanggan sebesar 7589 atau 12.64% selanjutnya pada tahun 2011
dengan jumlah pelanggan mengalami kenaikan sebesar 2358 yaitu menjadi 62371
perusahaan menargetkan 0 (nol) atau 0% (nol persen) untuk gangguan pelanggan
ternyata pada kenyataannya terjadi gangguan pelanggan sebesar 8087 atau
12.96% kemudian pada tahun 2012 dengan jumlah pelanggan mengalami
kenaikan sebesar 1771 yaitu menjadi 64142 perusahaan menargetkan 0 (nol) atau
0% (nol persen) untuk gangguan pelanggann ternyata pada kenyataannya terjadi
7
Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa terjadi kenaikan jumlah pelanggan
pada tahun 2010-2012. Dengan gangguan pelanggan yang terus meningkat dari
tahun 2010-2012. Hal ini diduga disebabkan oleh kurangnya pemeliharaan dan
inspeksi (gardu dan jaringan distribusi) oleh petugas PLN yang dilakukan secara
rutin kepada pelanggannya. Sehingga menyebabkan gangguan JTM (Jaringan
Tegangan Menengah), gangguan JTR (Jaringan Tegangan Rendah), gangguan
APP (Alat Pembatas dan Pengukur) dan gangguan SR (Sambungan Rumah). Hal
ini mencerminkan bahwa pelayanan yang kurang prima atau kurang memberikan
pelayanan yang terbaik.
Namun untuk mencapai suatu prestasi kerja yang optimal tidaklah mudah
bagi setiap karyawan karena terbentur pada masalah-masalah yang datang dari
dalam maupun dari luar individu karyawan yang bersangkutan. Hal ini
membuktikan bahwa dalam meningkatkan prestasi kerja karyawan diperlukan
suatu pengkondisian aspek-aspek yang mempengaruhinya dengan baik. Pada
prinsipnya menurut T. Hani Handoko (2008:193):
Ada banyak faktor yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan. Karyawan bekerja dengan produktif atau tidak tergantung pada motivasi, prestasi kerja, tingkat stress, kondisi fisik pekerjaan, sistem kompensasi/remunerasi, desain pekerjaan dan aspek-aspek ekonomi, teknis serta keprilakuan lainnya.
Diantara faktor-faktor tersebut yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan
8
Dwi Guno Prasetyo, 2013
Pengaruh Remunerasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Kompartment SDM di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
itu remunerasi menjadi salah satu faktor yang menarik dan penting untuk dikaji
lebih dalam untuk mengetahui seberapa besar pengaruhnya terhadap prestasi
kerja. Hal tersebut dikarenakan remunerasi merupakan salah satu aspek alamiah
yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan sehari-hari yang dimana saat ini
dalam kehidupan bermasyarakat nilai nominal rupiah sangat dibutuhkan oleh
seluruh kalangan di masyarakat.
Beberapa fakta di lapangan menunjukkan bahwa seorang karyawan sering
berpindah-pindah kerja karena sistem jaminan kesejahteraan di tempat ia bekerja
tidak sesuai atau tidak memadai. Walaupun ia merasa suka dengan pekerjaannya
tapi karena gajinya tidak memadai mau tidak mau ia akan pindah. Tetapi ada pula
fakta lain menyodorkan bahwa sebagian kecil orang betah di suatu tempat kerja
karena merasa nyaman dengan situasi yang ada meskipun dari segi pendapatan
(take home pay) kurang memuaskan.
Gaji/upah merupakan elemen terpenting dalam dunia ketenagakerjaan. Saat
ini beberapa perusahaan atau instansi sistem penggajian/upah lebih dikenal
dewasa ini dengan istilah remunerasi. Dilihat dari asal usul kata, remunerasi
merupakan terjemahan dari bahasa inggris yaitu remuneration. Menurut kamus An
English-Indonesian dictionary yang disusun oleh John M.Echols dan Hassan
Shadily (Penerbit PT.Gramedia) remunerasi diartikan sebagai “payment” atau
penggajian, bisa juga uang atau subtitusi dari uang yang ditetapkan dengan aturan
9
Budiman (2011:2) remunerasi mempunyai arti pemberian hadiah, penghargaan
atau jasa, bayaran, imbalan, kompensasi atau upah. Adapun menurut Antonio De
Pora (2011:12) menyatakan bahwa : “ Gaji adalah balas jasa dalam bentuk uang
yang diberikan pengusaha kepada karyawan atas tenaga, pikiran yang telah
disumbangkan dalam rangka memajukan atau mewujudkan tujuan perusahaan”.
Selain dari upah/gaji adanya reward atau penghargaan yang diberikan
perusahaan terhadap karyawan berdampak positif yang nantinya berpengaruh
terhadap prestasi kerja karyawan tersebut. Ada pula pengembangan karir melalui
promosi bagi karyawan perusahaan/organisasi, Marihot Tua (2002:157)
mengemukakan bahwa “ Promosi merupakan menaikkan jabatan seseorang ke
jabatan lain yang memiliki tanggung jawab lebih besar, gaji lebih besar, dan pada
level organisasi yang lebih besar”. Sudah tentu promosi harus dilakukan dengan
baik dalam rangka menjawab tantangan Manajemen Sumber Daya Manusia
(MSDM) yang dihadapi, yaitu : pengisian jabatan, pengembangan Karyawan,
peningkatan prestasi kerja dan motivasi kerja. Maka sebaiknya perusahaan dapat
memberikan promosi kepada karyawan berdasarkan penilain prestasi kerja.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kembali oleh penulis, pada
hari Senin 15 April 2013 pada salah satu Karyawan di PT PLN pada bagian SDM
penulis memperoleh hasil berupa data dimana seluruh karyawan khususnya pada
Bagian Kompartemen SDM di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan
10
Dwi Guno Prasetyo, 2013
Pengaruh Remunerasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Kompartment SDM di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
mendapatkan atau merasakan hasil dari tanggung jawab pekerjaannya berupa
bonus/reward atau sering kita sebut dengan remunerasi. Adapun didapatkan
keputusan berdasarkan :
KEPUTUSAN DIREKTUR PT PLN (PERSERO)
Nomor : 115.K/DIR/2009
Tentang
TARIF GRADE (PAY FOR PERSON)
Menimbang :
a. Bahwa Pay For Person sebagaimana telah diatur dalam keputusan Direksi
PT PLN (Persero) Nomor 007.K/DIR/2008 tentang sistem remunerasi
Karyawan, merupakan konversi dari unsur-unsur penghasilan yang terdiri
atas gaji dasar, tunjangan dasar, tunjangan daerah dan tunjangan jabatan.
b. Bahwa yang mendapatkan hasil konversi yang objektif dan proporsional,
perlu dilakukan penyelarasan Tarif Pay For Person sebagaimana telah
ditetapkan dalam keputusan direksi PT PLN (Persero) Nomor
046.K/DIR/2008 tentang tunjangan kompetensi dan Tarif Grade yang telah
diubah dengan keputusan direksi PT PLN (Persero) Nomor
339.K/DIR/2008 melalui konversi ulang.
c. Bahwa penyelesaian Tarif Grade (Pay For person) melalui konversi ulang
sebagaimana dimaksud dalam huruf b diatas disesuaikan dengan
kemampuan keuangan perseroan.
d. Bahwa melakukan konversi ulang sebagaimana dimaksud dalam huruf b
diatas perlu dilakukan penyempurnaan atas ketentuan Tarif Grade (Pay
11
e. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,
b, c, dan d diatas, perlu menetapkan keputusan Direksi PT PLN (Persero)
tentang Tarif Grade (Pay For Person).
KEPUTUSAN DIREKTUR PT PLN (PERSERO)
Nomor : 1503.K/DIR/2011
Tentang
TARIF GRADE (PAY FOR POSITION)
Menimbang :
a. Bahwa terhadap tunjangan posisi yang salah satunya mengacu pada
perbedaan antar daerah, yaitu indeks daerah, perlu untuk dilakukan
penyesuaian dengan kondisi saat ini.
b. Bahwa agar karyawan termotivasi untuk mempertahankan dan
mengembangkan kompetensi dalam mendukung kinerja ekselen pada
proses bisnis perseroan, perlu dilakukan pembedaan Tunjangan Posisi (pay
For Position) untuk jabatan strategis dan/atau kepakaran khusus.
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a
dan b, perlu menyempurnakan ketentuan Pay For Position yang ditetapkan
melalui keputusan Direksi PT PLN (Persero).
Penjelasan-penjelasan diatas telah memperlihatkan bagaimana pentingnya
kesejahteraan, faktor gaji, imbalan, pengembangan karir/promosi terhadap prestasi
kerja keryawan. Maka dari itu apabila kebijakan pengembangan karir dan
kebijakan gaji di perusahaan diperhatikan dengan baik oleh pimpinan akan
mendorong tingginya suatu prestasi karyawan yang berdampak memajukan
12
Dwi Guno Prasetyo, 2013
Pengaruh Remunerasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Kompartment SDM di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Alasan-alasan logis tersebut menjadi dasar yang kuat bagi peneliti untuk
mengkaji hubungan yang terjadi di dalamnya. Mengacu kepada keseluruhan
paparan di atas, dan dalam upaya memahami dan memecahkan masalah terkait
dengan Prestasi yang dihasilkan oleh karyawan pada Kompartemen SDM di PT
PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten Area Bandung, maka perlu dan
penting dilakukan penelitian tentang pengaruh remunerasi terhadap prestasi kerja
karyawan. Inilah yang menarik penulis untuk mengadakan penelititan, dan
selanjutnya akan dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul : “Pengaruh Remunerasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Kompartemen SDM
di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten Area Bandung “. 1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, inti yang menjadi
kajian dalam penelitian ini adalah masalah Prestasi Kerja karyawan yang ditinjau
dari remunerasi perusahaan. Dimana remunerasi perusahaan merupakan ketetapan
cara atau usaha dalam memberikan sesuatu imbalan , upah, gaji, penghargaan
kepada karyawan terhadap pekerjaan nya yang dilakukan dengan baik dan benar.
Secara terperinci identifikasi masalah dalam penelitian ini dibatasi dalam rumusan
penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana gambaran tingkat Remunerasi karyawan pada Kompartemen
SDM di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten Area
13
2. Bagaimana gambaran tingkat Prestasi kerja karyawan pada
Kompartemen SDM di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan
Banten Area Bandung?
3. Adakah Pengaruh Remunerasi terhadap prestasi kerja karyawan pada
Kompartemen SDM di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan
Banten Area Bandung?
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pengetahuan dan
melakukan kajian secara ilmiah tentang Pengaruh Remunerasi Terhadap Prestasi
Kerja Karyawan. Analisis tersebut diperlukan untuk mengetahui apakah ada
Pengaruh Remunerasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan. Secara khusus, tujuan
yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui gambaran tingkat Remunerasi karyawan pada
Kompartemen SDM di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan
Banten Area Bandung.
2. Untuk mengetahui gambaran tingkat Prestasi kerja karyawan pada
Kompartemen SDM di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan
Banten Area Bandung.
3. Untuk mengetahui adakah Pengaruh Remunerasi Terhadap Prestasi Kerja
Karyawan di pada Kompartemen SDM di PT PLN (Persero) Distribusi
14
Dwi Guno Prasetyo, 2013
Pengaruh Remunerasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Kompartment SDM di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1.4Kegunaan Penelitian
Secara teoritis, penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai keilmuan dibidang organisasi dan manajemen perkantoran
khususnya mengenai remunerasi yang dapat berpengaruh bagi prestasi kerja
karyawan. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut :
1. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan yang
positif dalam membenahi remunerasi untuk meningkatkan prestasi kerja
karyawan.
2. Bagi peneliti, dapat menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai
pengaruh remunerasi terhadap prestasi kerja karyawan. Selain itu,
penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dasar bagi peneliti lainnya yang
48 Dwi Guno Prasetyo, 2013
Pengaruh Remunerasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Kompartment SDM di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1Objek Penelitian
Objek penelitian ini dilihat dari variabel-variabel yang diteliti dan terdiri atas 2
variabel yaitu: variabel remunerasi, dan variabel prestasi kerja karyawan. Variabel
remunerasi merupakan variabel bebas (independent variable) atau variabel X dan
variabel prestasi kerja merupakan variabel yang terikat (dependent variable) atau
variabel Y.
Unit analisis dari objek penelitian ini adalah karyawan yang bekerja pada
Kompartemen SDM di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten Area
Bandung. Adapun penelitian ini dilakukan guna menganalisis sampai sejauhmana
pengaruh remunerasi terhadap prestasi kerja karyawan.
Desain penelitian ini dibuat untuk menjawab pertanyaan penelitian dengan
sevalid, seobjektif, setepat dan sehemat mungkin.
Berikut ini adalah langkah-langkah yang akan diambil oleh penulis, yaitu:
melaksanakan analisis dari operasionalisasi variabel, populasi dan teknik sampling,
teknik pengumpulan data, teknik analisis data, melakukan serangkaian uji hipotesis
49
3.2Metode Penelitian
Melaksanakan suatu penelitian tentunya diperlukan sejumlah data yang dapat
membantu membahas masalah penelitian tersebut. Suatu metode pengumpulan data
akan memperoleh informasi yang tepat dan dapat dijadikan pedoman bagi penulis
untuk mencapai tujuan penelitian. Oleh karena itu, metode merupakan hal penting
dalam sebuah penelitian.
Winarno Surakhmad (1998:131), mengemukakan
Metode merupakan suatu cara utama yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan menggunakan teknik dan alat-alat tertentu. Cara utama ini dipergunakan setelah penyelidik mempertimbangkan kewajarannya ditinjau dari tujuan penyelidikan serta dari situasi penyelidikan.
Sugiyono (2002:12), mengemukakan
Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang objektif, valid dan reliable dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah.
Menurut Suharsimi Arikunto (2010:203), “Metode penelitian adalah cara
yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”. Sedangkan
menurut Sugiyono (2005:1), “Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk
50
Dwi Guno Prasetyo, 2013
Pengaruh Remunerasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Kompartment SDM di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.
Metode deskriptif merupakan suatu bentuk penulisan yang bertujuan
menggambarkan, melukiskan serta menganalisis kenyataan yang ada pada perusahaan
yang diteliti sedangkan verifikatif merupakan metode yang digunakan untuk
mengetahui hubungan antar variabel melalui suatu pengujian hipotesis.
Berdasarkan jenis penelitiannya yaitu deskriptif yang dilakasanakan melalui
pengumpulan data di lapangan, maka metode penelitiannya adalah metode survey
explanatory. Penelitian survey adalah penelitian yang dlakukan terhadap sejumlah
individu atau unit analisis, sehingga ditemukan fakta atau keterangan secara faktual
mengenai gejala suatu kelompok atau perilaku individu dan hasilnya dapat digunakan
sebagai bahan pembuat rencana atau pengambilan keputusan. Penelitian survey ini
merupakan studi bersifat kuantitatif dan umumnya menggunakan kuesioner sebagai
alat pengumpul datanya (Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin, 2011:6).
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif, yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan dan
menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan perhitungan statistik, dan
juga penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis dalam hubungannya dengan
variabel-variabel yang ada. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui
51
3.3Operasional Variabel
Definisi operasional variabel adalah unsur penelitian yang memberitahukan
bagaimana cara mengukur suatu variabel atau dapat dikatakan sebagai petunjuk
pelaksanaan bagaimana mengukur variabel. Definisi operasional ini diperlukan untuk
mempermudah dan memperjelas apa yang dimaksud dengan variabel-variabel dalam
penelitian.
Definisi operasional variabel dalam suatu karangan ilmiah sangat perlu untuk
dibahas terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan agar terdapat kesamaan pandangan
dalam karangan ilmiah tersebut, dan juga untuk menghindari kesimpangsiuran dan
kekeliruan pengertian pembaca dengan maksud yang dikemukakan oleh penulis.
Operasioanl variabel berisikan indikator-indikator dari setiap variabel.
Seperti terungkap di dalam objek penelitian, terdapat dua variabel yang dikaji
dalam penelitian ini, yaitu (1) Remunerasi, dan (2) Prestasi Kerja.
Kedudukan variabel remunerasi sebagai variabel independen (variabel
bebas/variabel X), sedangkan variabel Prestasi kerja sebagai variabel dependen
(variabel terikat/variabel Y).
1. Operasional Variabel Remunerasi
Remunerasi mempunyai pengertian berupa “sesuatu” yang diterima karyawan
52
Dwi Guno Prasetyo, 2013
Pengaruh Remunerasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Kompartment SDM di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
semua bentuk imbalan, baik yang berbentuk imbalan, baik yang berbentuk uang
maupun barang, diberikan secara langsung maupun tidak langsung dan yang bersifat
rutin maupun tidak rutin, imbalan langsung terdiri dari gaji/upah, tunjangan jabatan,
tunjangan khusus, bonus yang dikaitkan atau tidak dikaitkan dengan prestasi dan
berbagai jenis bantuan terdiri dari fasilitas, kesehatan, dana pensiun, gaji, cuti,
santunan musibah.
Tabel 3. 1
Operasional Variabel Remunerasi
Variabel Indikator Ukuran No
Item Skala berdasarkan gaji yang sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan
1.2 Tingkat kepuasan terhadap prosedur pemberian gaji
1.3 Tingkat Kepuasan atas gaji yang diberikan 1.4 Tingkat kepuasan atas
kesesuaian gaji yang diterima dengan keterampilan yang dimiliki
1.5 Tingkat kepuasan antara gaji yang diterima
2.1 Tingkat kepuasan atas tunjangan biaya hidup yang diberikan.
2.2 Tingkat kepuasan atas kesesuaian tunjangan hidup dengan kebutuhan
6
7
53
sehari-hari.
2.3 Tingkat kepuasan tunjangan biaya hidup dengan yang diharapan
8
3. Tunjangan insentif
3.1 Tingkat kepuasan atas tunjangan insentif yang diberikan.
3.2 Tingkat kepuasan atas kesesuaian tunjangan insentif dengan kebutuhan sehari-hari. 3.3 Tingkat kepuasan
kesesuaian insentif yang berikan dengan lama nya bekerja.
4.1 Tingkat kepuasan atas tunjangan tunjangan hari raya yang diberikan. 4.2 Tingkat kepuasan atas
kesesuaian tunjangan
5.1 Tingkat kepuasan atas kompensasi yang diberikan.
5.2 Tingkat kepuasan atas kesesuaian kompensasi dengan kebutuhan sehari-hari.
5.3 Tingkat kepuasan antara kompensasi dengan
6. Kesehatan 6.1 Tingkat kepuasan atas tunjangan kesehatan yang diberikan.
6.2 Tingkat kepuasan
17
54
Dwi Guno Prasetyo, 2013
Pengaruh Remunerasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Kompartment SDM di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
diharapkan.
7. Pensiun 7.1 Tingkat kepuasan atas tunjangan pensiun yang diberikan.
7.2 Tingkat kepuasan atas kesesuaian tunjangan hidup dengan kebutuhan sehari-hari.
19
20 Ordinal
2. Operasioanal Variabel Prestasi Kerja
Tabel 3. 2
Operasional Variabel Prestasi Kerja
Variabel Indikator Ukuran No item Skala
Prestasi Kerja Karyawan (Variabel Y) Suatu hasil kerja yang dicapai oleh
1. Kesetiaan 1.1Tingkat loyalitas terhadap pekerjaan
1.2Tingkat mengutamakan kepentingan organisasi
2. Hasil Kerja 2.1Tingkat ketelitian dan keterampilan
2.2Tingkat pencapaian target kerja
3.2Tingkat kemampuan
bekerja tanpa
pengawasan
5
6 Ordinal
4. Kedisiplinan 4.1Tingkat mematuhi peraturan yang berlaku 4.2Tingkat kehadiran
7
55
5. Kreativitas 5.1Tingkat kemampuan berkreativitas untuk menyelesaikan pekerjaan 5.2Tingkat keterampilan
dalam bekerja
9
10
Ordinal
6. Kerjasama 6.1Tingkat kerjasama dalam tim kerja
6.2Tingkat menghargai orang lain
11
12
Ordinal
7. Kepemimpinan 7.1Tingkat kemampuan memotivasi rekan kerja 7.2Tingkat memperhatikan
kemajuan rekan kerja
13
14 Ordinal
8. Kepribadian 8.1Tingkat kemampuan berkomunikasi dengan
9.2Tingkat kemampuan memberikan saran
17
18
Ordinal
10.Kecakapan 10.1Tingkat kemampuan kecakapan dan penguasaan bidang tugas
10.2Tingkat pengalaman yang luas pada bidang
11.1Tingkat sikap tanggung jawab terhadap kesalahan
11.2Tingkat sikap tanggung jawab terhadap pekerjaan.
21
22
56
Dwi Guno Prasetyo, 2013
Pengaruh Remunerasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Kompartment SDM di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3.4Jenis dan Sumber Data Penelitian
Sumber data penelitian adalah sumber-sumber dimana data yang diperlukan
untuk penelitian tersebut dapat diperoleh baik secara langsung maupun tidak
langsung berhubungan dengan objek penelitian.
3.4.1 Sumber Data Primer
Sumber data primer merupakan sumber data yang dapat diperoleh secara
langsung dari subjek yang berhubungan dengan penelitian. Dalam penelitian ini yang
menjadi sumber data primer adalah seluruh hasil pengolahan angket dari karyawan
yang bekerja pada Kompartemen SDM di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat
Dan Banten Area
3.4.2 Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder adalah sumber data penelitian dimana subjeknya tidak
berhubungan secara langsung dengan objek penelitian. Dalam penelitian ini yang
menjadi sumber data sekunder adalah dokumen-dokumen dan laporan-laporan yang
ada, dari kepala Kompartemen SDM di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan
Banten Area.
3.5Populasi
Riduwan (2002:3) mengatakan bahwa “Populasi adalah keseluruhan dari
57
Suharsimi Arikunto (2006:102) “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.”
Sedangkan Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin mendefinisikan bahwa:
“Populasi (population or universe) adalah keseluruhan elemen, atau unit penelitian, atau unit analisis yang memiliki ciri atau karakteristik tertentu yang dijadikan sebagai objek penelitian atau menjadi perhatian dalam suatu penelitian (pengamatan).”
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh karyawan Badan
pada Kompartemen SDM di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten
Area Bandung yang berjumlah sebanyak 89 orang. Ukuran populasi ini juga sekaligus
dijadikan sebagai sampel (sensus). Adapun 89 karyawan tersebut dengan posisi
masing-masing, yaitu diantaranya :
Tabel 3. 3 Populasi Penelitian
N0 Bagian Orang
1 Manajer 7
2 Perencanaan dan Evaluasi 11
3 Jaringan 21
4 Kontruksi 15
5 Transaksi Energi listrik 15 6 Pelayanan dan Administrasi 20
Jumlah 89
3.6Teknik dan Alat Pengumpulan Data Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian, peneliti perlu menggunakan instrumen atau
58
Dwi Guno Prasetyo, 2013
Pengaruh Remunerasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Kompartment SDM di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
pelaksanaan pemecahan masalah penelitian. Pengumpulan data ini diperlukan cara
dan teknik tertentu sehingga data dapat dikumpulkan dengan baik. Suharsimi
Arikunto (2006:150) menyatakan bahwa “Instrumen penelitian adalah alat atau
fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pengerjaannya
lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis
sehingga lebih mudah diolah”.
Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam membahas permasalahan
penelitian ini maka penulis menggunakan alat yang dapat digunakan sebagai
pengumpul data sebagai berikut :
a. Angket
Angket adalah teknik pengumpulan data melalui penyebaran seperangkat daftar
pertanyaan atau pernyataan yang harus diisi oleh responden yang menjadi anggota
sampel penelitian. Bentuk angket yang digunakan berupa angket tertutup dimana
responden hanya memilih alternatif jawaban yang tersedia yang dianggap sesuai
dengan pertanyaan dan pernyataan. Responden tidak perlu memberikan penjelasan
atas pertanyaan atau pernyataan tersebut.
Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dengan skala sikap
kategori Likert. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2007:132) bahwa: “Skala
59
seseorang/sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Tiap alternatif jawaban diberi
skor sebagai berikut :
Tabel 3. 4
Skala Penilaian Jawaban Angket
No
Alternatif Jawaban
Bobot
Positif Negatif
1. Sangat Setuju 5 1
2. Setuju 4 2
3. Ragu-Ragu 3 3
4. Tidak Setuju 2 4
5. Sangat Tidak setuju 1 5
3.7Pengujian Instrumen Penelitian
Sebelum pelaksanaan penelitian (tahap pengumpulan data), terlebih dahulu
dilakukan tahap persiapan di antaranya melaksanakan orientasi lapangan dan
penelitian pendahuluan. Orientasi lapangan dilakukan antara lain untuk
mengumpulkan bahan/informasi bagi penyusunan instrumen/alat ukur penelitian
(daftar pertanyaan, dan alat-alat penelitian lainnya). Penelitian pendahuluan
dimaksudkan untuk mengadakan uji kesahihan (validity) dan keterandalan
60
Dwi Guno Prasetyo, 2013
Pengaruh Remunerasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Kompartment SDM di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3.7.1 Uji Validitas
Suharsimi Arikunto (2006:168) mengatakan bahwa: “Validitas adalah suatu
ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu
instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi.
Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.”
Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kevalidan dari suatu
instrumen, artinya bahwa instrumen yang dipakai benar-benar mengukur apa yang
seharusnya diukur. Formula yang digunakan untuk tujuan ini adalah rumus Korelasi
Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson, yaitu:
X = Jumlah skor tiap item dari seluruh responden uji coba
Y = Jumlah skor total seluruh item dari keseluruhan responden uji coba
∑ = jumlah skor tiap butir angket dari tiap responden
∑ = jumlah skor total butir angket dari tiap responden
61
Langkah-langkah yang dilakukan dalam uji validitas instrumen angket
tersebut adalah sebagai berikut:
a. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang
bukan responden sesungguhnya.
b. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.
c. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data
yang terkumpul, termasuk memeriksa kelengkapan pengisian item angket.
d. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang
diperoleh untuk memudahkan perhitungan dan pengolahan data selanjutnya.
e. Menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi pada tabel
pembantu.
f. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir/item
angket dari skor-skor yang diperoleh.
g. Menentukan titik kritis atau nilai tabel r, pada derajat bebas (db=N-2) dan tingkat
signifikansi 95% atau α = 0,05.
h. Membandingkan nilai koefisien korelasi product moment hasil perhitungan
dengan nilai koefisien korelasi product moment yang terdapat dalam tabel.
i. Membuat kesimpulan dengan kriteria uji:
62
Dwi Guno Prasetyo, 2013
Pengaruh Remunerasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Kompartment SDM di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3.7.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat
dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali
pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama (homogen) diperoleh
hasil relatif sama, selama aspek diukur dalam diri subjek memang belum berubah.
Dalam hal ini, relatif sama berarti tetap adanya toleransi terhadap
perbedaan-perbedaan kecil diantara hasil beberapa kali pengukuran.
Formula yang dipergunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam
penelitian ini adalah Koefisien Alfa dari Cronbach, sebagai berikut:
Dimana rumus varians sebagai berikut:
N
r = Reliabilitas instrumen/koefisien alfa
k = Banyaknya bulir soal
2
i
63
2
t
= Varians total
X
= Jumlah skor
N = Jumlah responden
Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam menguji reabilitas instrumen
adalah sebagai berikut:
a. Melakukan editing data, yaitu memeriksa kelengkapan jawaban responden,
meneliti konsistensi jawaban, dan menyeleksi keutuhan keutuhan kuesioner
sehingga data siap dip roses.
b. Untuk mempermudah pengolahan data, buat tabel pembantu untuk menempatkan
skor-skor item yang diperoleh.
c. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing reponden.
d. Menghitung kuadrat jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing
responden.
e. Menghitung varians masing-masing item.
f. Menghitung varians total
g. Menghitung nilai koefisien Alfa
h. Menentukan titik kritis atau nilai tabel r, pada derajat bebas (db =N –2) dan
tingkat signifikansi 95% atau α = 0,05.
64
Dwi Guno Prasetyo, 2013
Pengaruh Remunerasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Kompartment SDM di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
j. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel
r. Kriterianya : 1. Jika r hitung > r tabel, maka reliabel
2. Jika r hitung < r tabel, maka tidak reliable
3.8Pengujian Persyaratan Analisis Data
Dalam rangka menguji hipotesis, data tersebut harus melewati uji persyaratan
regresi yang meliputi uji normalitas dan linearitas regresi. Setelah itu dilakukan
pengujian hipotesis untuk mengetahui signifikansinya. Uji normalitas dilakukan
untuk mengetahui kenormalan data. Sedangkan uji linearitas untuk mengetahui
apakah hubungan antara variabel terikat dengan masing-masing variabel bebas
bersifat linier. Dari masing-masing pengujian tersebut akan dibahas sebagai berikut :
3.8.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi
data. Hal ini berkaitan dengan ketepatan pemilihan uji statistik yang akan digunakan.
Penelitian harus membuktikan terlebih dahulu, apakah data yang akan dianalisis itu
berdistribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan dalam uji normalitas ini yaitu
Liliefors Test.
Proses pengujian Liliefors test dapat mengikuti langkah-langkah berikut
(Ating S. dan Sambas : 2006):
1) Susunlah dari data yang terkecil sampai data terbesar. Setiap data ditulis sekali,
65
2) Periksa data, berapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus
ditulis).
3) Susun frekuensi kumulatif.
4) Hitunglah proporsi empirik (observasi).
Menggunakan formula Sn (Xi) = fki : n.
6) Menghitung theoretical proportion.
7) Bandingkan empirical proportion dengan theoretical proportion, kemudian
carilah selisih terbesar titik observasinya.
8) Membuat nilai mutlak, semua nilai harus bertanda positif.
9) Membuat kesimpulan, dengan kriteria apabila D hitung < D tabel dengan derajat
kebebasan (dk) (0,05), maka dapat dinyatakan bahwa sampel penelitian
mengikuti distribusi normal.
10) Memasukkan besaran seluruh langkah tersebut ke dalam tabel distribusi sebagai
66
Dwi Guno Prasetyo, 2013
Pengaruh Remunerasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Kompartment SDM di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tabel 3. 5
Contoh Format Tabel Distribusi Liliefors Test
X F FK Sn (Xi) Z F0 (Xi) Sn (Xi) - Fo (Xi) Sn (X1) - Fo (Xi)
3.8.2 Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas digunakan untuk mengasumsikan bahwa skor setiap
variabel memiliki varians yang homogen. Uji statistika yang digunakan adalah Uji
Barlett.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas dengan
uji Barlett adalah:
1) Menentukan hipotesis statistik
H0: , artinya semua kelompok dalam peubah memiliki
varians skor yang sama (homogen).
H1: Paling tidak ada satu kelompok dalam peubah yang variansinya berbeda
dari yang lainnya.
2) Menentukan kelompok-kelompok dan menghitung varians untuk tiap
kelompok tersebut.
3) Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan dengan
model tabel sebagai berikut:
Tabel 3. 6
67
4) Menghitung varians gabungan dengan rumus:
S
gab5) Menghitung log dari varians gabungan.
6) Menghitung nilai Barlett.
B = Nilai Barlett = (Log
S
gab2
)(
dbi )Keterangan:
dbi= n-1 = Derajat kebebasan tiap kelompok
7) Menghitung nilai
= Varians tiap kelompok data
8) Menentukan nilai dan titik kritis pada α = 0,05 dan db = k - 1.
68
Dwi Guno Prasetyo, 2013
Pengaruh Remunerasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Kompartment SDM di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Nilai hitung < nilai tabel, H0 diterima (variasi data dinyatakan
homogen).
Nilai hitung ≥ nilai tabel, H0 ditolak (variasi data dinyatakan tidak
homogen).
3.8.3 Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat
dengan variabel bebas bersifat linier. Uji linieritas dilakukan dengan uji kelinieran
regresi. Pemeriksaaan kelinieran regresi dilakukan melalui pengujian hipotesis nol,
bahwa regresi linier melawan hipotesis tandingan bahwa regresi tidak linier.
Bertujuan untuk mempelajari hubungan linier antara dua variabel. Uji
linieritas dilakukan dengan uji kelinieran regresi. Model regresi linier sederhana : Ŷ=
bX
a (Ating dan Sambas, 2006:243), dimana: Ŷ adalah variabel tak bebas atau
nilai duga, X adalah variabel bebas, a adalah penduga bagi intersap atau , b adalah
penduga bagi koefisien regresi atau adalah parameter yang nilainya tidak
diketahui.
Dengan ketentuan :
N X b Y
a
.
= YbX 2 2
2
69
Pemeriksaan keberartian dilakukan melalui pengujian hipotesis nol, bahwa
koefisien-koefisien regresi khususnya koefisien arah b sama dengan nol atau tidak
berarti melawan hipotesis tandingan bahwa koefisien arah regresi tidak sama dengan
nol.
Langkah-langkah uji linearitas regresi adalah:
1) Menyusun tabel kelompok data variabel X dan variabel Y.
2) Menghitung Jumlah Kuadrat Regresi (JKreg(a)) dengan rumus:
23) Menghitung Jumlah Kuadrat Regresi (JKreg(b/a)) dengan rumus:
JKreg(b/a) =
4) Menghitung Jumlah Kuadrat Residu (JKres)
JKres =
Y 2 -JKreg(b/a)-JKreg(a)5) Menghitung rata-rata Jumlah Kuadrat Regresi (RJKreg(a))
70
Dwi Guno Prasetyo, 2013
Pengaruh Remunerasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Kompartment SDM di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Area Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu RJKreg(b/a) = JKreg(b/a)
7) Menghitung rata-rata Jumlah Kuadrat Residu (RJKres)
RJKres =
10) Mencari Jumlah Kuadrat Tuna Cocok (JKTC)
JKTC = JKres - JKE
11) Mencari rata-rata Jumlah Kuadrat Tuna Cocok (RJKTC)
RJKE = 2 -k JKTC
12) Mencari rata-rata Jumlah Kuadrat Error (RJKE)
RJKE = k n JKE
-13) Mencari nilai Fhitung