• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENILAIAN PRESTASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI KANTOR INDUK PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENILAIAN PRESTASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI KANTOR INDUK PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN."

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.

UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined.

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1Latar Belakang Penelitian ...Error! Bookmark not defined.

1.2Identifikasi Masalah Dan Perumusan Masalah ....Error! Bookmark not defined.

1.2.1 Identifikasi Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.2.2 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.3Tujuan Penelitian ...Error! Bookmark not defined. 1.4Kegunaan Penelitian ...Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... Error! Bookmark not defined.

2.1 Kajian Pustaka ...Error! Bookmark not defined. 2.1.1 Konsep Penilaian Prestasi Kerja ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1.1 Pengertian Penilaian Prestasi Kerja Error! Bookmark not defined.

2.1.1.2 Pentingnya Penilaian Pretasi Kerja . Error! Bookmark not defined.

2.1.1.3 Tujuan Penilaian Prestasi Kerja ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1.4 Manfaat Penilaian Prestasi ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1.5 Ruang Lingkup Penilaian Prestasi kerja ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1.6 Unsur-unsur Penilaian Prestasi Kerja ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1.7 Efektivitas Penilaian Prestasi Kerja Error! Bookmark not defined.

2.1.1.8 Metode Penilaian Prestasi Kerja ... Error! Bookmark not defined.

(2)

Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012

2.1.1.10 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Kerja ... Error! Bookmark not defined.

2.2.1 Konsep Kepuasan Kerja... Error! Bookmark not defined.

2.2.1.1 Pengertian Kepuasan Kerja ... Error! Bookmark not defined.

2.2.1.2 Pentingnya Kepuasan Kerja ... Error! Bookmark not defined.

2.2.1.3 Variabel-Variabel Kepuasan Kerja . Error! Bookmark not defined.

2.2.1.4 Teori Kepuasan Kerja ... Error! Bookmark not defined.

2.2.1.5 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja ... Error! Bookmark not defined.

2.2.1.6 Efek Kepuasan Kerja... Error! Bookmark not defined.

2.2.1.7 Pengukuran Kepuasan Kerja ... Error! Bookmark not defined.

2.2.1.8 Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja terhadap Kepuasan Kerja

Karyawan ... Error! Bookmark not defined.

2.2 Kerangka Pemikiran ...Error! Bookmark not defined. 2.3 Hipotesis ...Error! Bookmark not defined. BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

3.1 Objek Penelitian ...Error! Bookmark not defined. 3.2 Metode Penelitian ...Error! Bookmark not defined. 3.3 Operasional Variabel ...Error! Bookmark not defined. 3.4 Jenis Sumber Data ...Error! Bookmark not defined. 3.5 Populasi dan Sampel ...Error! Bookmark not defined. 3.5.1 Populasi ... Error! Bookmark not defined.

3.5.2 Sampel ... Error! Bookmark not defined.

3.5.3 Teknik Penarikan Sampel ... Error! Bookmark not defined.

3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data ...Error! Bookmark not defined.

3.7Konversi Data ...Error! Bookmark not defined. 3.8 Pengujian Instrumen Penelitian ...Error! Bookmark not defined. 3.8.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined.

3.8.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.

3.9 Pengujian Persyaratan Analisis Data...Error! Bookmark not defined.

(3)

Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012

3.9.2 Homogenitas ... Error! Bookmark not defined.

3.9.3 Linieritas ... Error! Bookmark not defined.

3.10 Tenik Analisis Data ...Error! Bookmark not defined. 3.10.1 Teknik Analisis Deskriptif ... Error! Bookmark not defined.

3.10.2 Teknis Analisis Data Inferensial ... Error! Bookmark not defined.

3.11 Pengujian Hipotesis ...Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.

4.1Karakteristik Reponden ...Error! Bookmark not defined. 4.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Error! Bookmark

not defined.

4.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... Error! Bookmark not defined.

4.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan ... Error! Bookmark not defined.

4.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa kerja ... Error! Bookmark not defined.

4.2 Pemantapan Instrumen Penelitian ...Error! Bookmark not defined.

4.2.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined.

4.2.1.1 Uji Validitas Variabel Penilaian Prestasi Kerja (X) ... Error! Bookmark not defined.

4.2.1.2 Uji Validitas Variabel Kepuasan Kerja Karyawan (Y) ... Error! Bookmark not defined.

4.2.2 Uji Reabilitas ... Error! Bookmark not defined.

4.3 Deskripsi Variabel ...Error! Bookmark not defined. 4.3.1 Penilaian Prestasi Kerja Karyawan di Kantor Induk

PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Error! Bookmark not defined.

4.3.1.1 Tanggapan Responden Mengenai Dimensi

Relevance (Keterkaitan) ... Error! Bookmark not defined.

4.3.1.2 Tanggapan Responden Mengenai Dimensi

(4)

Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012

4.3.1.3 Tanggapan Responden Mengenai Dimensi

Realiability (Keterandalan/ Kepercayaan) ... Error! Bookmark not defined.

4.3.1.4 Tanggapan Responden Mengenai Dimensi

Acceptability (Dapat Diterima) ... Error! Bookmark not defined.

4.3.1.5 Tanggapan Responden Mengenai Dimensi

Practically (Kepraktisan) ... Error! Bookmark not defined.

4.3.2 Kepuasan Kerja Karyawan di Kantor Induk

PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten .. Error! Bookmark not defined.

4.3.2.1 Tanggapan Responden Mengenai Dimensi

The work it self (Pekerjaan Itu Sendiri) ... Error! Bookmark not defined.

4.3.2.2 Tanggapan Responden Mengenai Dimensi Pay (Gaji) ... Error! Bookmark not defined.

4.3.2.3 Tanggapan Responden Mengenai Dimensi

Promotion (Promosi) ... Error! Bookmark not defined.

4.3.2.4 Tanggapan Responden Mengenai Dimensi

Supervision (Pengawasan) ... Error! Bookmark not defined.

4.3.2.5 Tanggapan Responden Mengenai Dimensi

Co-Workers (Rekan Kerja) ... Error! Bookmark not defined.

4.4Pengujian Persyaratan Analisis Data ...Error! Bookmark not defined.

4.4.1 Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined.

4.4.2 Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined.

4.4.3 Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined.

4.5Uji Hipotesis ...Error! Bookmark not defined. 4.6 Pembahasan ...Error! Bookmark not defined. 4.6.1 Analisis Penilaian Prestasi Kerja ... Error! Bookmark not defined.

1.6.2 Analisis Kepuasan Kerja Karyawan ... Error! Bookmark not defined.

4.6.3 Analisis Pengaruh Penilaian Perstasi Kerja Karyawan terhadap

Kepuasan Kerja karyawan ... Error! Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI . Error! Bookmark not defined.

5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.

(5)

Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012

DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.

(6)

Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Dewasa ini, kecenderungan karyawan dalam meningkatkan semangat dan

loyalitas dinilai dari seberapa besar mereka merasa puas dalam bekarja. Kepuasan

kerja merupakan salah satu ungkapan cara seseorang untuk merasakan

pekerjaannya, kepuasan kerja juga merupakan seperangkat perasaan pegawai

tentang menyenangkan atau tidaknya pekerjaan mereka. Apabila seseorang

bergabung dalam suatu organisasi sebagai seorang pekerja, ia membawa serta

seperangkat keinginan, kebutuhan, hasrat, dan pengalaman masa lalu yang

menyatu membentuk harapan kerja. Kepuasan kerja menunjukan kesesuaian

antara harapan seseorang yang timbul dan imbalan yang disediakan pekerjaan.

Sejalan dengan hal tersebut, penyebab timbulnya ketidakpuasan kerja yaitu

tidak adanya kesempatan untuk berkembang, tidak memperoleh penghargaan

yang cukup memadai dalam pekerjaan, pekerjaan dianggap terlalu berat dan

berlebihan, ketidak nyamanan dalam bekerja, ketidakcocokan dengan atasan, dan

perasaan tidak menyukai karier dan pekerjaan yang sedang dijalaninya.

Bila karyawan merasa tidak puas dalam bekerja maka akan tercermin pada

sikap karyawan terhadap pekerjaanya seperti kurangnya gairah kerja, cepat bosan

dalam mendampingi pekerjaanya, kurang kreatif dan cenderung kurang inisiatif

(7)

Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012

terhadap organisasi atau perusahaan secara keseluruhan akan berdampak pada rasa

ketidakpuasan mereka dalam menghadapi pekerjaanya.

PT.PLN (PERSERO) Distribusi Jawa Barat dan Banten Kantor Induk

merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengemban tugas utama

yaitu untuk memberikan hasil terbaik bagi bangsa dan negara Indonesia dalam

sektor pelayanan jasa kelistrikkan. Salah satu upaya PT.PLN untuk meningkatkan

kepuasan kerja karyawan adalah dengan diadakanya penilaian prestasi kerja yang

tepat.

Berdasarkan hasil informasi dari bagian Deputi Manajer Administrasi SDM

di PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Kantor Induk (maret

2012), bahwa perusahaan tersebut membentuk suatu sistem manajemen khusus

yang mampu meningkatkan kinerja karyawan dengan Sistem Penilaian Unjuk

Kerja Pegawai yang dilakukan setiap 6 bulan sekali (satu semester) dengan

prosedur yang ditetapkan dalam Keputusan Direksi PT.PLN (PERSERO)

No.309.K/DIR/2009 tentang Sistem Manajemen Unjuk Kerja Pegawai.

Hal tersebut dilakukan melalui pembuatan kebijakan perusahaan yang

menguntungkan bagi kedua belah pihak yaitu karyawan dan perusahaan,

membantu karyawan mencapai prestasi, pengakuaan atas keberhasilan karyawan,

penempatan setiap pekerja secara tepat, menumbuhkan rasa tanggung jawab,

memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengembangkan diri,

pemberian balas jasa sesuai dengan prinsip adil dan layak, menciptakan

lingkungan kerja yang nyaman agar mereka dapat lebih memberikan kontribusi

(8)

Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012

Dalam mencapai tujuan perusahaan, PT.PLN (Persero) mengalami beberapa

hambatan yang di hadapi dalam usaha meningkatkan kepuasan kerja pegawai.

Walaupun perusahaan memberlakukan gaji dan program kesejahteraan yang

cukup baik, namun kepuasan kerja terkadang mengalami penurunan. Untuk

mengetahui tingkat kepuasan kerja karyawan dapat dilihat dari salah satu

indikator kepuasan kerja diantaranya adalah tingkat absensi dan tingkat

perputaran tenaga kerja (labour turn over). Hal ini di kemukakan oleh

Mangkunegara (2007:118-119), kepuasan kerja berhubungan dengan

variabel-variabel seperti turnover, tingkat kehadiran, umur, tingkat pekerjaan, dan ukuran

organisasi perusahaan.

Berikut merupakan laporan rekapitulasi absensi semester ganjil

(Januari-Juni 2012).

Tabel 1. 1

Data Kehadiran Karyawan Semester Ganjil (Januari-Juni 2012) KANTOR INDUK

PT.PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN

Bulan Jumlah

Sumber : Presentase data kehadiran karyawan Kantor Induk PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten semester ganjil (Januari-Juni 2012)

Pada tabel 1.1 ditunjukan tingginya tingkat kemangkiran karyawan pada

(9)

Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012

dengan toleransi kehadiran 95%. Dapat dilihat pada tabel diatas hasil olah data

kehadiran karyawan selama satu semester yaitu pada bulan Januari-Juni 2012.

Adapun kemangkiran yang dilakaukan karyawan pada bulan Januari 20,4% ,

Februari 18,4%, Maret 23,1%, April 21,1%, Mei 26,9%, dan Juni 23%. Dapat

disimpulkan bahwa setiap bulanya terjadi kenaikan dan penurunan tingkat

kemangkiran. Hal tersebut dikarenakan tingkat disiplin karyawan yang rendah,

sehingga mengakibatkan adanya tugas yang tidak terselesaikan tepat waktu.

Selain fenomena yang dapat dilihat dari data kehadiran hal yang perlu

diperhatikan juga yakni fenomena tingkat kenaikan turnover karyawan yang

cenderung meningkat setiap bulannya. Berikut merupakan tabel Labour Turn

Over Kantor Induk PT.PLN (Persero) Ditribusi Jawa Barat dan Banten :

Tabel 1. 2

Labour Turn Over Periode Januari-Juni 2012

Kantor Induk PT.PLN (Pesero) Ditribusi Jawa Barat dan Banten

Bulan

Keterangan

Januari Februari Maret April Mei Juni

Jumlah Awal 269 253 264 247 272 259

Jumlah Masuk 1 17 3 13 - 11

Jumlah Keluar 17 28 20 38 13 12

Jumlah Akhir 253 264 247 272 259 258

Sumber : Data Labour Turn Over Kantor Induk PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten

Dari data turnover yang terdapat pada Tabel 1.2 dapat dihitung

preasentase tingkat turnover karyawan Kantor Induk PT.PLN (Pesero) Ditribusi

Jawa Barat dan Banten dengan menggunakan rumus LTO (Labour Turn Over).

(10)

Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012

Rumus perhitungan Labour Turn Over (LTO)

Sumber : Malayu Hasibuan (2003:52)

Turnover Bulan Januari =

x 100 % = 6,1 %

Turnover Bulan Februari =

x 100 % = 4,3%

Turnover Bulan Maret =

x 100 % = 6,7%

Turnover Bulan April =

x 100 % = 9,6%

Turnover Bulan Mei =

x 100 % = 4,9%

Turnover Bulan Juni =

x 100 % = 0,4%

Berdasarkan perhitungan LTO (Labour Turn Over), presentase tingkat

Turnover karyawan PT.PLN (Persero) mengalami penurunan. Apalagi jika

melihat persentase Turnover pada bulan April mencapai 9,63%, sedangkan

presentase Turnover pada bulan Mei turun menjadi 4,9 %.

Untuk lebih jelas melihat tingkat turnover karyawan di Kantor Induk

PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten ini, berikut dijelaskan pada

gambar 1.1 :

(11)

Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012

Gambar 1. 1

Grafik Labour Turn Over Periode Januari-Juni 2012 Kantor Induk PT.PLN (Pesero) Ditribusi Jawa Barat dan Banten

Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat absensi dan LTO masih

mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Artinya dengan tingkat absensi dan LTO

yang tinggi tersebut, merupakan adanya indikasi bahwa adanya ketidakpuasan

kerja terhadap pegawai.

Ketidakpuasan para karyawan ini menimbulkan hal-hal yang tidak

diinginkan dan dapat merugikan perusahaan yang bersangkutan. Misalnya adanya

aksi mogok kerja, kemangkiran karyawan meningkat turunnya kinerja karyawan,

dan lain-lain. Yang pada akhirnya akan menurunkan kinerja perusahaan itu

sendiri. Maka, para pemimpin sebaiknya mengerti apa yang dibutuhkan para

karyawan dan mengetahui keinginan-keinginan apa yang membuat karyawan puas

dalam meningkatkan kinerjanya.

Salah satu cara agar karyawan merasa hasil kerjanya dihargai oleh

perusahaan adalah dengan adanya pelaksanaan penilaian prestasi kerja karyawan

yang dilakukan secara efektif. Melalui penilaian prestasi kerja, seorang karyawan

dapat mengetahui apakah prestasi yang dicapainya terbilang baik, sedang, atau

kurang. Penilaian prestasi kerja juga dapat digunakan perusahaan untuk

mengetahui kekurangan dan potensi seorang karyawan. 0

5 10 15

Persentase Turnover

(12)

Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012

Ukuran terakhir keberhasilan dari suatu perusahaan adalah prestasi kerja.

Karena baik perusahaan itu sendiri maupun karyawan memerlukan umpan balik

atas upayanya masing-masing, maka prestasi kerja dari setiap karyawan perlu

dinilai. Dari proses penilaian tersebut, perusahaan dapat mengembangkan suatu

perencanaan sumber daya manusia secara menyeluruh dalam menghadapi masa

depan perusahaan. Perencanaan sumber daya manusia secara menyeluruh tersebut

berupa jalur-jalur karier atau promosi-promosi jabatan, mutasi, ataupun

peningkatan balas jasa oleh perusahaan.

Sehingga ketika proses penilaian prestasi kerja itu berjalan objektif maka

mampu meningkatkan kepuasan kerja karyawan, di sini perusahaan harus dapat

merespon kebutuhan dan keinginan karyawan. Permasalahan yang dapat

diidentifikasi di beberapa organisasi atau perusahaan, adalah penilaian prestasi

yang seharusnya berpengaruh pada kepuasan kerja karyawan, yaitu pelaksanaan

penilaian prestasi kerja yang dilakukan dengan efektif.

Sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Stephen Robins (2008:40)

mengungkapkan bahwa :

Kepuasan itu terjadi apabila kebutuhan-kebutuhan individu sudah terpenuhi dan terkait dengan derajat kesukaan dan ketidaksukaan dikaitkan dengan pegawai merupakan sikap umum yang dimiliki oleh pegawai yang erat kaitanya dengan imbalan-imbalan yang mereka yakini akan mereka terima setelah melakukan sebuah pengorbanan.

Kepuasan kerja karyawan menjadi hal yang sangat penting karena dapat

mempengaruhi produktivitas karyawan, karyawan yang memiliki kepuasan kerja

yang tinggi akan memandang pekerjaanya sebagai hal yang menyenangkan,

(13)

Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012

tersebut akan melihat pekerjaanya sebagai hal yang sangat menjenuhkan sehingga

karyawan tersebut akan bekerja dalam keadaan terpaksa.

Namun, masih banyak karyawan suatu organisasi atau perusahaan yang

belum merasa puas. Hal ini antara lain dapat dilihat dari kenyataan masih

seringkali terjadi pelanggaran dalam kedisiplinan kerja di berbagai organisasi atau

perusahaan. Keadaan ini perlu dikaji, bagaimana sebenarnya pengaruh penilaian

prestasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan.

Kajian utama dalam penelitian ini adalah menelaah terhadap penilaian

prestasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan dalam suatu perusahaan. Dalam

hal ini penilaian prestasi dijadikan sebagai landasan berfikir serta dilihat secara

nyata pengaruhnya terhadap kepuasan kerja karyawan melalui data yang diperoleh

dari penelitian dalam suatu rangkaian kerja perusahaan.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu dilakukan sebuah penelitian

dengan berjudul ”PENGARUH PENILAIAN PRESTASI TERHADAP

KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI KANTOR INDUK PT.PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN”.

1.2 Identifikasi Masalah Dan Perumusan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan, dapat ditarik suatu

kesimpulan bahwa manusia memegang peranan penting dalam segala pelaksanaan

aktivitas kerja untuk mencapai tujuan organisasi. Sehingga sudah merupakan

suatu keharusan bagi organisasi atau perusahaan untuk dapat mengupayakan

(14)

Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012

Kepuasan kerja dapat tercapai apabila karyawan menemukan suatu keadaan yang

sesuai dengan apa yang mereka harapkan menyangkut banyak hal yang

mempengaruhi kepuasan kerjanya.

Adanya pengakuan dan penghargaan dari perusahaan mengenai prestasi

kerja karyawan dapat menimbulkan kepuasan tersendri bagi seorang karyawan,

karena karyawan akan merasa diperhatikan oleh atasan atas kontribusinya

terhadap perusahaan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai, diduga faktor yang

paling berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan adalah masalah penilaian

kerja. Oleh karena itu masalah kepuasan kerja dalam penelitian ini akan dikaji

dalam presfektif penilaian prestasi kerja.

Masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini, dirumuskan dalam

pernyataan masalah sebagai berikut : “Penilaian prestasi kerja yang dilakukan di

Kantor Induk PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten, baik secara

langsung maupun tidak langsung dirasa belum optimal dan hal ini menyebabkan

kepuasan kerja relatif rendah”. Kondisi semacam ini harus segera dicarikan

alternatif solusi, bagaimana sebenarnya pengaruh penilaian prestasi kerja terhadap

kepuasan kerja karyawan. Hal ini sangat penting agar organisasi atau perusahan

tersebut mengambil langkah-langkah atau kebijakan-kebijakan selanjutnya untuk

(15)

Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012

1.2.2 Rumusan Masalah

Ruang lingkup masalah penelitian mencangkup dua fokus analisis, yaitu

penilaian prestasi kerja karyawan dan kepuasan kerja karyawan. Dari identifikasi

masalah di atas, maka dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran efektivitas penilaian prestasi kerja karyawan di Kantor

Induk PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten ?

2. Bagaimana gambaran tingkat kepuasan kerja karyawan di Kantor Induk PT.

PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten?

3. Adakah pengaruh penilaian prestasi kerja karyawan terhadap tingkat kepuasan

kerja karyawan di Kantor Induk PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan

Banten?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan ruang lingkup permasalahan sebagaimna dirumuskan tersebut,

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :

1. Untuk mengetahui gambaran efektivitas penilaian prestasi kerja karyawan di

Kantor Induk PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.

2. Untuk mengetahui gambaran tingkat kepuasan kerja karyawan di Kantor Induk

PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penilaian prestasi kerja karyawan

terhadap tingkat kepuasan kerja karyawan di Kantor Induk PT.PLN (Persero)

(16)

Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012

1.4Kegunaan Penelitian

Setelah perumusan tujuan dapat tercapai, maka penelitian ini dapat

memberikan kegunaan ilmiah maupun praktis. Beberapa manfaat yang diharapkan

dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Kegunaan Ilmiah

Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang Manajemen Sumber

Daya Manusia sebagai bahan kajian dalam pengembangan lebih lanjut

mengenai perlunya pelaksanaan panilaian prestasi kerja karyawan dalam

menunjang kepuasan kerja dan dapat dijadikan dasar peneliti lainya yang

merasa tertarik untuk meneliti permasalahan yang sama.

2. Kegunaan Praktis

 Bagi Perusahaan, dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam

meningkatkan efektivitas penilaian prestasi kerja karyawan kaitanya

dengan kepuasan kerja karyawan. Sehingga diperoleh cara yang efektif

untuk meminimalkan dampak negatif dari ketidakpuasan dan

memaksimalkan dampak positifnya.

 Bagi Peneliti, dapat mengaplikasikan teori yang dimiliki untuk mencoba

menganalisa fakta, gejala dan peristiwa yang terjadi untuk dapat diatrik

suatu kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan secara objektif dan

(17)

Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012

BAB III

OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini menganalisis mengenai pengaruh penilaian prestai kerja

terhadap tingkat kepuasan kerja karyawan di KANTOR INDUK PT.PLN

(PERSERO) DITRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN. Yang menjadi objek

penelitian sebagai variabel bebas (independent) atau variabel X dalam penelitian

ini adalah Penilaian Prestasi Kerja yang terdiri dari relevance, sensitivity,

realibility, acceptability, dan practically. Kemudian yang menjadi variabel Y

(dependent) adalah tingkat kepuasan kerja karyawan, yaitu perbandingan antra

harapan dengan kenyataan.

Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah karyawan di

KANTOR INDUK PT.PLN (PERSERO) DITRIBUSI JAWA BARAT DAN

BANTEN.

3.2 Metode Penelitian

Suatu penelitian harus dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya, oleh

karena itu peneliti sesuai dengan permasalahan yang sedang diteliti. Metode

penelitian adalah suatu ilmu yang mempelajari atau membahasa berbagai metode,

desain, dan prosedur penelitian. Metode penelitian merupakan suatu cara atau

langkah yang ditempuh dalam mengumpulkan, mengorganisasikan, serta

(18)

Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012

oleh Sugiyono (2007:1), bahwa “Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang

digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu”.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

dan verifikatif, Iqbal Hasan (2002:22) menjelaskan bahwa :

Deskriptif artinya melukiskan variabel demi variabel, satu demi satu. Metode deskriptif digunakan untuk melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu dalam hal ini bidang secara aktual dan cermat. Metode deskriptif bukan saja menjabrkan (analitis), tetapi juga memadukan. Bukan saja melakukan klasifikasi, tetapi juga organisasi.

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:8) penelitian verifikasi “Pada dasarnya

ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui

pengumpulan data di lapangan”. Dalam penelitian ini diuji mengenai pengaruh

penilaian prestasi kerja terhdap kepuasan kerja karyawan di KANTOR INDUK

PT.PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN.

Berdasarkan jenis penelitian tersebut, yaitu penelitian deskriptif dan

verifikatif, yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka

metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey explanatory. Menurut

Kerlinger yang dikutip oleh Sugiyono (2008:7) bahwa :

Metode survey metodologi penelitian yang digunakan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sample yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.

Penelitian yang menggunakan metode ini, informasi dari sebagian

populasi dikumpulkan langsung ditempat kejadian secara empirik dengan tujuan

untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang

(19)

Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012

Berdasarkan kurun waktu penelitian yang dilaksankan pada saat tertentu,

yaitu kurang dari satu tahun, maka metode penelitian yang dipergunakan adalah

cross setional. Cross setional method adalah metode penelitian dengan cara

mempelajari objek selama satu kurun waktu tertentu atau tidak berkesinambungan

dalam jangka panjang (Husein Umar, 2004:45)

3.3 Operasional Variabel

Sugiyono (2007:38) mengemukakan bahwa “Variabel penelitian adalah

suatu atribut atau sifat nilai dari orang, obyek, atau kegiatan yang mempunyai

variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya”.

Untuk menghindari kesalahan atau perbedaan persepsi, dalam hal ini

definisi dan istilah-istilah yang dipakai dalam penelitian ini maka penulis

menganggap perlu menjelaskan makna istilah-istilah sebgai berikut :

a. Penilaian Prsetasi Kerja

Adalah kegiatan yang dilakaukan oleh manajer untuk mengevaluasi

perilaku prestasi kerja karyawannya yang dilaksanakan secara efektif, dan

dalam hal ini penilaian prestasi kerja dilakaukan dengan adil dan akurat.

Untuk mengukur penilaian prestasi kerja maka dapat menggunakan

beberapa indikator menurut Cascio (2003:336) yaitu:

1) Relevance (Keterkaitan) 2) Sensitivity (Kepekaan)

3) Realiability (Keterandalan/Kepercayaan) 4) Acceptability (Dapat Diterima)

(20)

Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012

Tabel 3. 1

Operasionaliasi Variabel X (Penilaian Prestasi Kerja)

Variabel Dimensi Indikator Skala No.item

(21)

Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012

dalam penilaian Ordinal 9

(22)

Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012

pegawai

 Tingkat

kemudahan dalam penerapan hasil evaluasi prestasi kerja pada pekerjaan

Ordinal 17

Sumber : (Cascio, 2003:336)

b. Kepuasan Kerja

Adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan

yang dirasakan oleh karyawan dalam memandang pekerjaanya. Hal ini terlihat

dari sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang

dihadapi di lingkungan kerjanya. Untuk mengukur penilaian prestasi kerja

maka dapat menggunakan beberapa dimensi menurut Fred Luthans (2006:243)

yaitu :

1) The work it self (Pekerjaan Itu Sendiri) 2) Pay (Gaji)

3) Promotion (Promosi)

(23)

Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012

Tabel 3. 2

Operasionaliasi Variabel Y (Kepuasan Kerja)

Variabel Dimensi Indikator Skala No.item

terhadap pekerjaan Ordinal 2

 Tingkat keterkaitan

terhadap pekerjaan Ordinal 3

(24)

Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012

terhadap pekerjaan Ordinal 14

 Tingkat kepuasan

dari rekan sekerja Ordinal 17

 Tingkat kepuasan

terhadap hubungan rekan kerja

Ordinal 18

(25)

Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012

3.4 Jenis Sumber Data

Sumber data penelitian adalah sumber-sumber dimana data yang

diperlukan untuk penelitian tersebut diperoleh, baik secara langsung berhubungan

dengan objek penelitian maupun secara tidak langsung.

Penulisan mengelompokan data berdasarkan sumber pengambilannya, data

dibedakan atas dua jenis, yaitu data primer dan data sekunder.

1) Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di

lapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang

memerlukannya. Dalam penelitian ini yang menjadi data primer yaitu

melalui penyebaran angket yang diberikan pada pegawai di KANTOR

INDUK PT.PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN

BANTEN.

2) Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang

yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Data

sekunder diperoleh dari situs-situs internet, dan penelitian kepustakaan

yang digunakan sebagai landasan teoritis masalah yang diteliti dan

mengaplikasikannya sehingga dapat membantu penyeleaian penulisan ini.

Dalam penelitian ini yang menjadi data sekunder yaitu buku-buku

literatur, hasil observasi, buku-buku literatur, hasil observasi maupun

laporan-laporan dan arsip-arsip di KANTOR INDUK PT.PLN

(26)

Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012

3.5 Populasi dan Sampel 3.5.1 Populasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:130) “Populasi adalah keseluruhan

subjek penelitian”. Sedangkan menurut Sugiyono (2008:72), populasi adalah

“Wilayah generalisai yang terdiri atas objek yang mempunyai kuantitas dan

karateristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian

ditarik kesimpulan”

Berdasarkan pengertian populasi diatas, maka yang terjadi populasi dalam

penelitian ini adalah karyawan di Kantor Induk PT.PLN (PERSERO)

DISTRIBUSI JAWA BARAT dan BANTEN yang berjumlah 258 orang dengan

populasi berikut :

Tabel 3. 3

Rekapitulasi Karyawan di KANTOR INDUK

PT.PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT dan BANTEN

No. Bagian Jumlah Karyawan

1. Niaga 35

2. Sumber Daya Manusia 35

3. Komunikasi, Hukum, Administrasi

(KHA) 51

4. Keuangan 36

5. Perencanaan 35

6. Distribusi 40

7. Audit Internal 9

8. Unit pelaksanaan K2 Banten 8

(27)

Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012

TOTAL 258

Sumber : Bagian Pengembangan SDM PT.PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT dan BANTEN

1.5.2 Sampel

Menurut Suharsimi Arikunto (1998 :117), “Sampel adalah sebagian atau

wakil populasi yang diteliti.” Sugiyono (2008:91) memberikan pengertian

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut. “ Sedangkan menurut Maman Abdurahman, Sambas Ali Muhidin dan

Ating Somantri (2011:129) “Sampel adalah bagian kecil dari anggota populasi

yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya.”

Penarikan sampel perlu dilakukan mengingat jumlah populasi yang terlalu

besar. Keabsahan sampel terletak pada sifat dan karakteristiknya, bukan pada

besar atau banyaknya modifikasi populasi. Berdasarkan populasi yang diperoleh,

maka penelitian ini hanya meneliti sebagian jumlah populasi penelitian. Dalam

menentukan ukuran sampel dalam penelitian ini dengan digunakan rumus dari

Rumus Slovin (Husein Umar, 2002:141), yaitu sebagai berikut :

Dimana : n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang dapat ditolerir.

(tingkat kesalahan yang diambil dalam sampling ini adalah sebesar 10%)

n =

(28)

Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012

Berdasarkan perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa jumlah sampel

yang akan diteliti adalah sebanyak 72 orang responden. Agar sampel yang

digunakan lebih representative dan untuk menjaga keakuratan data, maka jumlah

sampel yang ditarik adalah sebesar 75 responden.

1.5.3 Teknik Penarikan Sampel

Dalam penelitian ini teknik penarikan sampel/teknik sampling yang

dilakukan adalah Probability Sampling. Menurut maman Abdurahman,

Sambas Ali Muhidin, dan Ating Somantri (2011:134) “ Probability sampling

adalah proses pemilihan sampel yang dilakukan secara acak dan objektif,

dalam arti tidak didasarkan semata-mata pada keinginan peneliti, sehingga

setiap anggota populasi memiliki kesempatan tertentu untuk terpilih sebagai

sampel.”

Dari jumlah sampel di atas kemudian ditentukan jumlah masing-masing

sampel menurut tiap bidang secara proporsional dengan rumus :

0

1 n

N NI

n  

(Al-Rasyid, 1994:80)

Keterangan:

n1 : banyaknya sampel masing-masing unit

n0 : banyaknya sampel yang diambil dari seluruh unit

NI : banyaknya populasi dari masing-masing unit

(29)

Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012

Berdasarkan rumus di atas, diperoleh jumlah sampel pada masing-masing

bidang, sebagai berikut:

Tabel 3. 4

Penyebaran Proporsi Sampel

No. Bagian Jumlah

Karyawan Perhitungan Sampel

1. Niaga 35 35/258x75 10

2. Sumber Daya Manusia 35 35/258x75 10

3. Komunikasi, Hukum,

Administrasi (KHA) 51 51/258x75 15

4. Keuangan 36 36/258x75 10

5. Perencanaan 35 35/258x75 10

6. Distribusi 40 40/258x75 12

7. Audit Internal 9 9/258x75 3

8. Unit pelaksanaan K2

Banten 8 8/258x75 2

9. Unit pelaksanaan K2

Jawa Barat 9 9/258x75 3

TOTAL 258 75

Karena setiap responden mempunyai peluang yang sama untuk dipilih

ke dalam sampel, maka setiap proporsi sampel akan menjadi wakil tiap bidang

dipilih melalui pengundian.

3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Dalam pelaksanaan pengumpulan data dapat dilakukan dengan beberapa

cara atau alat yang digunakan untuk memperoleh data penelitian yang disebut

dengan istilah teknik pengumpulan data. Adapun teknik yang digunakan adalah

(30)

Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012

1.) Angket (kuesioner) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya. Angket digunakan untuk memperoleh informasi

dari responden yang terdiri dari pertanyaan mengenai penilaian prestasi yang

dilakukan di tempat tersebuat dan melihat tingkat kepuasan pada

karyawannya. Dalam menyusun kuesioner, dilakukan beberapa prosedur

berikut :

a) Menyusun kisi-kisi kuesioner atau daftar pertanyaan

b) Merumuskan item-item pertanyaan dan alternatif jawaban. Jenis instrumen

yang digunakan dalam angket merupakan instrumen yang bersifat tertutup.

Menurut Arikunto (2002:128) “instrumen tertutup yaitu seperangkat daftar

pertanyaan yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal

memilih”.

c) Responden hanya membutuhkan tanda check list pada alternatif jawaban

yang dianggap paling tepat yang telah disediakan.

Menetapkan pemberian skor pada setiap item pertanyaan. Pada penelitian

ini setiap jawaban responden diberi nilai dengan skala Likert. Angket yang

digunakan merupakan angket tertutup dengan 5 alternatif jawaban.

Tabel 3. 5

Kriteria Bobot Nilai Alternatif Skala Likert

Pilihan Jawaban Bobot Nilai

Sangat setuju/selalu/sangat positif 5

Setuju/sering/positif 4

Ragu-ragu/kadang-kadang/netral/tidak tahu 3

Tidak setuju/hampir tidak pernah/negative 2

(31)

Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012

Sumber: Sugiyono (2010:81)

2.) Studi Dokumentasi merupakan kegiatan pengumpulan dan pencatatan data

yang bersumber dari dokumen-dokumen perusahaan yang ada kaitannya

dengan masalah yang diteliti.

1.7Konversi Data

Penelitian ini menggunakan data dalam bentuk skala ordinal seperti yang

dijelaskan dalam operasional variabel. Sedangkan pengujian hipotesis

menggunakan teknik statistik parametrik yang menuntut data minimal dalam

bentuk interval. Dengan demikian data ordinal hasil pengukuran diubah terlebih

dahulu menjadi data interval dengan menggunakan Metode Succesive Interval

(MSI).

Metode Succesive Interval (MSI) dapat dioperasikan dengan salah satu

program tambahan pada Microsoft Excel, yaitu Program Succesive Interval.

Langkah kerja yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Input skor yang diperoleh pada lembar kerja (worksheet) Excel.

2. Klik “Analize” pada Menu Bar.

3. Klik “Succesive Interval” pada Menu Analize, hingga muncul kotak dialog

Method Of Succesive Interval”.

4. Klik “Drop Down” untuk mengisi Data Range pada kotak dialog Input, dengan cara memblok skor yang akan diubah skalanya.

5. Pada kotak dialog tersebut, kemudian check list (√ ) Input Label in first now.

6. Pada Option Min Value isikan/pilih 1 dan Max Value isikan/pilih 5.

7. Masih pada Option, check list (√ ) Display Summary.

8. Selanjutnya pada Output, tentukan Cell Output, hasilnya akan ditempatkan di

sel mana. Lalu klik “OK”. (Ating dan Sambas, 2006:….)

3.8 Pengujian Instrumen Penelitian

Instrumen sebagai alat pengumpulan data perlu diuji kelayakannya, karena

(32)

Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012

harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Instrumen yang

valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu

valid. Menurut Sugiyono (2008:137) “Valid berarti instrumen tersebut dapat

digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.” Sedangkan instrumen

yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk

mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Dengan

menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data maka

diharapkan hasil dari penelitian pun akan menjadi valid dan reliabel.

3.8.1 Uji Validitas

Uji validitas adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui tepat

tidaknya angket-angket yang disebarkan kepada responden. Sugiyono (2007:114)

mengatakan bahwa:

Setelah pengujian konstruk selesai dari para ahli, maka diteruskan uji coba instrumen. Instrumen yang telah disetujui para ahli tersebut dicobakan pada sampel dari mana populasi diambil. Setelah data didapat dan ditabulasikan, maka pengujian validitas konstruksi dilakukan dengan analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antara skor item instrumen.

Selanjutnya Arikunto (2002:63-69) menjelaskan bahwa “Validitas adalah

suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur.

Alat ukur yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah”.

Pengujian validitas instrumen adalah dengan menggunakan teknik korelasi

product moment dari Karl Pearson dengan rumus sebagai berikut :

(33)

Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012

(Suharsimi Arikunto, 2001)

Keterangan :

= Koefisien korelasi antara Variabel X dan Y

= Jumlah responden

= Nomor item ke i

∑ = Jumlah skor item ke i

= Kuadrat skor item ke i

∑ = Jumlah dari kuadrat item ke i

∑ = Total dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden

= Kuadrat dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden

∑ = Toral dari kuadrat jumlah skor yang diperoleh tiap responden

∑ = Jumlah hasil kali item angket ke i dengan jumlah skor yang diperoleh

tiap respoden.

Langkah yang dapat dilakukan dalam mengukur validitas instrumen

penelitian adalah sebagai berikut :

1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang

bukan responden sesungguhnya. Banyaknya responden untuk uji coba

intrumen, sejauh ini belum ada ketentuan yang mensyaratkannya, namun

disarankan sekitar 20-30 orang responden.

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran

data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan

(34)

Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang

diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data

selanjutnya.

5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi

pada tabel pembantu.

6. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden.

7. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir/item

angket dari skor-skor yang diperoleh.

8. Membandingkan nilai koefisien korelasi product moment hasil perhitungan

dengan nilai koefisien korelasi product moment yang terdapat di tabel.

Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n-2,

dimana n adalah jumlah responden yang dilibatkan dalam uji validitas adalah

20 orang, sehingga diperoleh db = 20-2 = 18 dan

α

= 5%.

9. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai

tabel r. Kriterianya :

1. jika hitung > r tabel, maka valid

2. jika hitung ≤ r tabel, maka tidak valid

Jika instrumen itu valid, maka item tersebut dapat dipergunakan pada

kuesioner penelitian.

3.8.2 Uji Reliabilitas

Instrumen penelitian disamping harus valid (sah) juga harus reliabel (dapat

(35)

Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012

reliabel akan sama hasilnya apabila diteskan pada kelempok yang sama, walaupun

dalam waktu yang berbeda.

Pengujian alat pengumpulan data kedua adalah pengujian realibilitas

instrumen. Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2006:178). Suatu instrumen pengukuran

dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten dan cermat akurat. Jadi uji

reliabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari

instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.

Formula yang dipergunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam

penelitian ini adalah Koefisien Alfa dari Cronbach, yaitu sebagai berikut :

[

] [

]

Dimana : Rumus varians sebagai berikut :

∑ ∑

(Suharsimi Arikunto, 2002:171)

Keterangan :

= Reliabilitas instrumen/koefisien alfa

= Banyaknya bulir soal

∑ = Jumlah varians bulir

= Varians total

(36)

Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012

= Jumlah responden

Langkah yang dapat dilakukan dalam mengukur reliabilitas instrumen

penelitian adalah sebagai berikut :

1. Menyebar instrumen yang akan diuji realibilitasnya, kepada responden yang

bukan responden sesungguhnya.

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran

data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan

pengisian item angket.

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang

diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data

selanjutnya.

5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi

responden pada tabel pembantu.

6. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden.

7. Menghitung kuadrat jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing

responden.

8. Menghitung jumlah skor masing-masing item yang diperoleh.

9. Menghitung jumlah kuadrat skor masing-masing item yang diperoleh.

10.Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total

11.Menghitung nilai koefisien alfa.

12.Membandingkan nilai koefisien alfa dengan nilai koefisien korelasi yang

(37)

Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012

bebas (db) = n-2. dimana n adalah jumlah responden yang dilibatkan dalam uji

validitas adalah 20 orang, sehingga diperoleh db = 20-2 = 18 dan = 5%.

13.Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai

tabel r. Kriterianya : 1. jika hitung > r tabel, maka reliabel

2. jika hitung ≤ r tabel, maka tidak reliabel

3.9 Pengujian Persyaratan Analisis Data

Dalam melakukan analisis data, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi

sebelum pengujian hipotesis dilakukan, terlebih dahulu harus dilakukan beberapa

pengujian yaitu Uji Normalitas, Uji Homogenitas dan Uji Linieritas.

3.9.1 Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu

distribusi data. Hal ini penting diketahui berkaitan dengan ketepatan pemilihan uji

statistik yang akan dipergunakan. Terdapat beberapa teknik yang digunakan untuk

mengujii normalitas data. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pengujian

normalitas dengan uji Liliefors. Kelebihan Liliefors test adalah penggunaan/

perhitungannya yang sederhana, serta cukup kuat sekalipun dengan ukuran sampel

kecil, n = 4 (Harun Al Rasyid, 2004). Langkah uji normalitas dengan metode

Lilifors menurut (Sambas dan Ating, 2006: 289) sebagai berikut:

1. Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun

ada data yang sama.

2. Periksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi

harus ditulis).

3. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.

4. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik

(observasi).

5. Hitung nilai z untuk mengetahui Theoritical Proportion pada table z

(38)

Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012

7. Bandingkan Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion,

kemudian carilah selisih terbesar didalam titik observasi antara kedua proporsi.

8. Buat kesimpulan, dengan kriteria uji jika D hitung < D (n,a) dimana n

adalah jumlah sampel dan a = 0,05, maka diterima. Bentuk

hipotesis statistik yang akan diuji adalah (Harun Al Rasyid, 2004) : : X mengikuti distribusi normal

: X tidak mengikuti distribusi normal

Berikut ini adalah tabel distibusi pembantu untuk pengujian normalitas

data.

Tabel 3. 6

Tabel Distribusi Pembantu Untuk Pengujian Normalitas

X F Fk Sn (Xi) Z Fo (Xi) Sn (Xi) - Fo (Xi) │Sn (Xi-1) - Fo (Xi)│

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Keterangan :

Kolom 1 : Susunan data dari kecil ke besar

Kolom 2 : Banyak data ke i yang muncul

Kolom 3 : Frekuensi kumulatif. Formula, fk = f + fksebelumnya

Kolom 4 : Proporsi empirik (observasi). Formula, Sn (Xi) = fk/n

Kolom 5 : Nilai Z, formula,

Dimana :

̅

∑ dan

(∑ )

Kolom 6 : Theoritical Proportion (tabel z) : Proporsi umulatif Luas Kurva

Normal Baku dengan cara melihat nilai z pada tabel distribusi

(39)

Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012

Kolom 7 : Selisih Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion

dengan cara mencari selisih kolom (4) dan kolom (6)

Kolom 8 : Nilai mutlak, artinya semua nilai harus bertanda positif.

Tandai selisis mana yang paling besar nilainya. Nilai tersebut

Adalah D hitung.

Selanjutnya menghitung D tabel pada a = 0,05 dengan cara

√ .

Kemudian membuat kesimpulan dengan kriteria :

a) D hitung < D tabel, maka diterima, artinya data berdistribusi normal

b) D hitung ≥ D tabel, maka ditolak, artinya data tidak berdistribusi

normal.

3.9.2 Homogenitas

Pengujian homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya

variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. Peneliti menggunakan uji

homogenitas adalah untuk mengasumsikan bahwa skor setiap Variabel memiliki

varians yang homogen. Pengujian homogenitas data yang akan dilakukan pada

penelitian ini adalah dengan menggunakan Uji Barlett.

Dengan bantuan Microsoft Excel (Muhidin dan Abdurahman, 2007:85),

dengan rumus: [ - ∑ ] , dimana:

= Varians tiap kelompok data

dbi = n - 1 = Derajat kebebasan tiap kelompok

B = Nilai Barlett = (Log S2gab)(dbi)

S2gab = Varians gabungan = S2gab =

Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas

(40)

Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012

1. Menentukan kelompok-kelompok data, dan menghitung varians untuk tiap

kelompok tersebut.

2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan, dengan

model tabel sebagai berikut :

Tabel 3. 7

Sumber : Sambas dan Ating (2006:295)

3. Menghitung varians gabungan.

4. Menghitung log dari varians gabungan.

5. Menghitung nilai Barlett.

6. Menghitung nilai

7. Menentukan nilai dan titik kritis pada α =0.05 dan db = k-1, dimana k adalah

banyaknya indikator.

8. Membuat kesimpulan dengan kriteria sebagai berikut :

a) Nilai hitung< nilai tabel , diterima (variasi data dinyatakan homogen).

b) Nilai hitung≥ nilai tabel, H0 ditolak (variasi data dinyatakan tidak

homogen)

3.9.3 Linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui hubungan antara Variabel terikat

dengan Variabel bebas bersifat linier. Uji linieritas dilakukan dengan uji

kelinieran regresi. Langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menyusun tabel kelompok data Variabel X dan Variabel Y

2. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[a]) dengan rumus:

3. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[b\a]) dengan rumus:

(∑ ∑ ∑

(41)

Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012

4. Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus:

5. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKReg[a]) dengan rumus:

RJKReg[a] = JKReg[a]

6. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKReg[b\a]) dengan rumus:

RJKReg[b\a] = JKReg[b\a]

7. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKRes) dengan rumus:

8. Menghitung jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus:

∑ {∑ ∑ }

Untuk menghitung JKE urutkan data x mulai dari data yang paling kecil

sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya.

9. Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus:

JKTC = JKRes–JKE

10. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC) dengan rumus:

RJKTC =

11. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan rumus:

RJKE =

12. Mencari nilai Fhitung dengan rumus:

(42)

Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012

13. Mencari nilai Ftabel pada taraf signifikansi 95% atau = 5% menggunakan

rumus: Ftabel = F (1-α) (db TC, db) dimana db TC = k-2 dan db E = n-k

14. Membandingkan nilai uji Fhitung dengan nilai Ftabel

15. Membuat kesimpulan.

a. Jika Fhitung < Ftabel maka data dinyatakan berpola linier.

Jika Fhitung≥ Ftabel maka data dinyatakan tidak berpola linear.

3.10 Tenik Analisis Data

Teknik analisis data dapat diartikan sebagai cara melaksanakan analisis

terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut menjadi informasi, sehingga

karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan

bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yan berkaitan dengan kegiatan

penelitian, baik berkaitan dengan deskripsi data maupun untuk membuat induksi,

atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi (parameter) berdasarkan

data yang diperoleh.

Adapun alat yang digunakan untuk meramalkan nilai pengaruh dua

Variabel bebas atau lebih terhadap satu Variabel terikat (untuk membuktikan ada

tidaknya hubungan fungsional atau hubungan kausal antara dua atau lebih

Variabel bebas terhadap suatu Variabel terikat) pada penelitian ini, menggunakan

analisis regresi sederhana. Analisis regresi sederhana bertujuan untuk mempelajari

hubungan linier antara dua variabel.

Model regresi linier sederhana:

(43)

Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012

Keterangan:

= variabel tak bebas (nilai duga)

x = variabel bebas

a = penduga bagi intersap

b = penduga bagi koefisien regresi ,

∑ ∑

∑ ∑ ∑

3.10.1 Teknik Analisis Deskriptif

Sambas A.Muhidin dan Maman A (2007:53) menyatakan bahwa :

Teknik analisis data penelitian secara deskriptif dilakukan melalui statistika deskriptif, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian.

Analisis data ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah no. 1 dan

no. 2, maka teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif

kuantitatif, yaitu untuk mengetahui Bagaimana gambaran efektivitas penilaian

prestasi kerja dan tingkat kepuasan kerja karyawan di Kantor Induk PT. PLN

(Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten . Termasuk dalam teknik analisis data

deskriptif antara lain penyajian data melalui table deskriptif, grafik, diagram,

presentase, frekuensi perhitungan mean, median atau modul.

Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan Variabel penelitian,

digunakan kriteria tertentu yang mengacu pada skor angket yang diperoleh dari

(44)

Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012

Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan variabel penelitian,

digunakan kriteria tertentu yang mengacu pada rata-rata skor kategori angket yang

diperoleh dari responden. Untuk mengetahui jarak rentang pada interval pertama

sampai dengan interval kelima digunakan rumus sebagai berikut :

Rentang = skor maksimal – skor minimal = 5 -1 = 4

Lebar Interval = Rentang/banyaknya interval = 4/5 = 0,80

Jadi interval pertama memiliki batas bawah 1; interval kedua memiliki

batas bawah 1,80; interval ketiga memiliki batas bawah 2,60; interval keempat

memiliki batas bawah 3,40; dan interval kelima memiliki batas bawah 4,20.

Selanjutnya disajikan kriteria penafsiran seperti pada tabel di bawah ini.

Tabel 3. 8

Kriteria Penafsiran Deskripsi

RENTANG PENAFSIRAN

1,00-1,79 SANGAT TIDAK BAIK/SANGAT TIDAK SETUJU/

SANGAT TIDAK KONDUSIF

1,80-2.59 TIDAK BAIK/TIDAK SETUJU/ TIDAK KONDUSIF

2,60-3,39 CUKUP/RAGU-RAGU/CUKUP KONDUSIF

3,40-4,19 BAIK/SETUJU/ KONDUSIF

4,20-5,00 SANGAT BAIK/SANGAT SETUJU/SANGAT KONDUSIF

Sumber: Diadaptasi dari skor kategori Likert skala 5 (Sambas dan Maman,2007:146)

Penelitian ini menggunakan data dalam bentuk skala ordinal seperti yang

dijelaskan dalam operasional variabel. Sedangkan pengujian hipotesis

menggunakan teknik statistik parametrik yang menuntut data minimal dalam

bentuk interval. Dengan demikian data ordinal hasil pengukuran diubah terlebih

dahulu menjadi data interval dengan menggunakan Metode Succesive Interval

(45)

Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012

Metode Succesive Interval (MSI) dapat dioperasikan dengan salah satu

program tambahan pada Microsoft Excel, yaitu Program Succesive Interval.

Langkah kerja yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

9. Input skor yang diperoleh pada lembar kerja (worksheet) Excel.

10.Klik “Analize” pada Menu Bar.

11.Klik “Succesive Interval” pada Menu Analize, hingga muncul kotak dialog

Method Of Succesive Interval”.

12.Klik “Drop Down” untuk mengisi Data Range pada kotak dialog Input,

dengan cara memblok skor yang akan diubah skalanya.

13.Pada kotak dialog tersebut, kemudian check list (√ ) Input Label in first now.

14.Pada Option Min Value isikan/pilih 1 dan Max Value isikan/pilih 5.

15.Masih pada Option, check list (√ ) Display Summary.

Selanjutnya pada Output, tentukan Cell Output, hasilnya akan ditempatkan

di sel mana. Lalu klik “OK”.

3.10.2 Teknis Analisis Data Inferensial

Sementara untuk kepentingan generalisasi, untuk menjawab permasalahan

sebagaimana diungkapkan pada rumusan masalah no.3 maka teknis analisis data

yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi. Tujuannya

adalah untuk mengetahui pengaruh prestasi kerja karyawan terhadap tingkat

kepuasan kerja karyawan di Kantor Induk PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa

Barat dan Banten.

Berkaitan dengan analisis regresi, dimana analisis regresi temasuk analisis

(46)

asumsi-Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012

asumsinya seperti uji normalitas, analisis regresi sederhana dan linearitas. Tetapi

di lain pihak pengolahan data dengan penerapan statistik parametrik mensyaratkan

data sekurang-kurangnya diukur dalam skala interval. Tingkat pengukuran

interval memberikan ciri angka kepada kelompok objek yang mempunyai skala

nominal dan ordinal, ditambah dengan jarak yang sama pada urutan objeknya.

Skala pengukuran dalam mengumpulkan data penelitian untuk variabel

pengawasan (X) dan kinerja pegawai (Y) diukur dalam skala ordinal, yaitu skala

yang berjenjang yaitu jarak yang satu dengan yang lainnya tidak sama (sugiyono,

2001:70), maka terlebih dahulu data skala ordinal tersebut ditransformasikan

menjadi data interval. Oleh karena itu data ordinal hasil pengukuran harus

dinaikan terlebih dahulu menjadi data interval. Dengan menggunakan Metode

Succesive Interval (MSI) (dalam Ating dan Sambas, 2006:44).

Adapun untuk menguji hipotesis yang datanya berbentuk interval, maka

digunkan analisis regresi yang dilakukan untuk melakukan prediksi, bagaimana

perubahan nilai variabel dependen bila nilai variabel independen dinaikkan atau

diturunkan nilainya (dimanipulasi).

Dalam penelitian ini, hipotesis yang telah diumuskan akan diuji dengan

statistik parametrik antara lain dengan menggunakan Uji t dan uji f terhadap

koefisien regresi.

3.11 Pengujian Hipotesis

Hipotesis yaitu merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian

yang kebenarannya masih harus di uji secara empiris dan dengan pengujian

(47)

Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012

hipotesis. Sedangkan pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan

menghasilkan suatu keputusan dalam menerima atau menolak hipotesis ini.

Alat yang digunakan untuk meramalkan nilai pengaruh dua Variabel bebas

atau lebih terhadap satu Variabel terikat ialah analisis regresi sederhana.

Pengujian keberartian pada analisis regresi sederhana dapat dilakukan dengan

mengikuti langkah-langkah berikut :

1. Merumuskan Hipotesis Statistik

H0 : p = 0, Berarti tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara penilaian

prestasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan di Kantor Induk PT.PLN

(Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.

H0 : p ≠ 0, Berarti terdapat pengaruh positif dan signifikan antara penilaian prseatsi

kerja karayawan terhadap kepuasan kerja karyawan di Kantor Induk

PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.

2. Menentukan uji statistik yang sesuai, yaitu : F =

Untuk menentukan nilai uji F diatas, adalah (Sudjana,1996:91) :

a) Penentuan dan penggunaan statistik uji, sebagai berikut:

F = s

b) Menghitung jumlah kuadrat regresi (JK reg(a))

 

 

c) Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[b│a]) dengan rumus:

(48)

Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012

d) Menghitung jumlah kuadrat residu (JK res)

Re (| ) Re ( )

2

Res Y JK gba JK ga

JK

 

e) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJK Reg(a))

RJKReg[a] = JKReg[a]

f) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJK Reg(b/a))

RJKReg[b│a] = JKReg[b│a]

g) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJK Res)

3. Menentukan nilai kritis (α = 0,05), dengan derajat kebebasan untuk dkregb/a = 1

dan dkres = n-2

4. Membandingkan nilai Fhitung > Ftabel dengan kriteria :

Fhitung > Ftabel maka h0 ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan

Fhitung < Ftabel maka h0 diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

(49)

Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

1.1Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya mengenai

pengaruh penilaian restasi kerja karyawan terhadap kepuasan kerja karyawan

maka dapat di simpulkan sebagai berikut :

1. Gambaran penilaian prseatsi kerja karyawan di Kantor Induk PT.PLN

(Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten dinilai baik oleh karyawan.

Hal ini ditunjukan oleh tinjauan kontinu penilaian prestasi kerja secara

keseluruhan yang berada pada kategori efektif. Penilain prestasi kerja

dapat dilihat dari indikator-indikator yang diurutkan dari indikator paling

dominan sampai yang tidak dominan. Indikator yang paling dominan yaitu

sensitivity (kepekaan), indikator tertinggi kedua yaitu acceptability (dapat

diterima) diikuti oleh indikator realiability (dapat dipercaya), kemudian

selanjutnya indikator practically (kepraktisan), dan indikator terendah

yaitu Relevance (Keterkaitan). Indikator sensitivity (kepekaan) dinilai

tinggi oleh karyawan, terlihat dari tanggapan responden dimana hampir

seluruhnya dari jumlah responden menyatakan setuju. Alat ukur penialaian

yang digunakan perusahaan sudah dapat melihat kelebihan dan

kekurangan karyawan serta mengukur seberapa jauh keberhasilan

karyawan yang telat tercapai dan apa saja kekurangan-kekurangan yang

(50)

Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012

pekerjaan karyawan yang sedang dilakukan. Dengan alat ukur penilaian

prestasi yang peka, perusahaan daoat menilai seorang karyawan dengan

objektif dan sesuai keadaan yang sebenarnya dilapangan sehingga

perusahaan dapat mengambil keputusan yang tepat terhadap seorang

karyawan.

2. Gambaran kepuasan kerja karyawan di Kantor Induk PT.PLN (Persero)

Distribusi Jawa Barat dan Banten secara ksesluruhan masuk dalam

kategori tinggi. Hal ini dapat dilihat dari indikator-indikator yang telah di

urutkan dari indikator yang paling dominan sampai indikator yang tidak

dominan. Indikator yang paling dominan yaitu co-works (rekan kerja),

indikator tertinggi kedua yaitu indikator pay (gaji/upah), diikuti oleh

indikator promotion (promosi), kemudian supervision (pengawasan), dan

indikator terrendah yaitu the work it self (pekerjaan itu sendiri. Dari

analisis yang diperoleh melalui pengukuran tingkat kerja sama dengan

rekan kerja, tingkat perhatian dari rekan kerja, dan tingkat kepuasan

terhadap hubungan denga rekan kerja, dapat diketahui bahwa sebagian

besar karyawan menilai bahwa hubungan antar karyawan. Keakraban antar

karyawan merupakan hal yang paling penting dalam menciptakan situasi

kerja yang nyaman, sehingga karyawan merasa senang dengan pekerjaan

yang dijalankan.

3. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa penilaian prestasi

berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan di Kantor Induk

Gambar

Tabel 1. 1 Data Kehadiran Karyawan Semester Ganjil (Januari-Juni 2012)
Tabel 1. 2 Periode Januari-Juni 2012
gambar 1.1 :
Grafik Gambar 1. 1 Labour Turn Over Periode Januari-Juni 2012 Kantor Induk PT.PLN (Pesero) Ditribusi Jawa Barat dan Banten
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, pengolahan limbah cair rumah makan dengan biofilter aerob dengan menggunakan media bioball dan tanaman kiambang

Understanding the indigenous low temperature-adapted bacteria (psychro- philic) and high pressure-adapted bacteria (barophilic) diversity has important implications for

Penelitian kualitatif juga dapat didefinisikan sebagai suatu pendekatan penelitian yang mengungkap situasi sosial tertentu dengan mendeskripsikan kenyataan secara benar,

Di sakola, masih kénéh loba tanaga pendidik (guru) nulis ka siswa contona nyieun karangan atawa ngarang. Kasalahan guru dina méré tugas ngarang ka siswa nya éta

Berdasarkan Berita Acara Evaluasi Kelompok Kerja Pembangunan Los Kios Pasar &amp; Gedung Pabrik Industri Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pemerintah Kota Bima terhadap Dokumen

TANGGA MELALUI OPTIMALISASI PEKARANGAN RUMAH DI KELURAHAN KUIN UTARA.. Andi Suci Anita, Edward Zubir, dan

Gagasan rancang bangun aplikasi permainan dekstop lokal banjarmasin poma 3d game adventure menggunakan unity game engine ini berstoryline mengeksplor sedikit hal yang menarik dari

So when a client sends data to the server, the server spawns a child process and a new port for that “connection.” Then the next time the client receives data from the server it