Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.
ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.
UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.
1.1Latar Belakang Penelitian ...Error! Bookmark not defined.
1.2Identifikasi Masalah Dan Perumusan Masalah ....Error! Bookmark not defined.
1.2.1 Identifikasi Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.2.2 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.3Tujuan Penelitian ...Error! Bookmark not defined. 1.4Kegunaan Penelitian ...Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... Error! Bookmark not defined.
2.1 Kajian Pustaka ...Error! Bookmark not defined. 2.1.1 Konsep Penilaian Prestasi Kerja ... Error! Bookmark not defined.
2.1.1.1 Pengertian Penilaian Prestasi Kerja Error! Bookmark not defined.
2.1.1.2 Pentingnya Penilaian Pretasi Kerja . Error! Bookmark not defined.
2.1.1.3 Tujuan Penilaian Prestasi Kerja ... Error! Bookmark not defined.
2.1.1.4 Manfaat Penilaian Prestasi ... Error! Bookmark not defined.
2.1.1.5 Ruang Lingkup Penilaian Prestasi kerja ... Error! Bookmark not defined.
2.1.1.6 Unsur-unsur Penilaian Prestasi Kerja ... Error! Bookmark not defined.
2.1.1.7 Efektivitas Penilaian Prestasi Kerja Error! Bookmark not defined.
2.1.1.8 Metode Penilaian Prestasi Kerja ... Error! Bookmark not defined.
Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012
2.1.1.10 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Kerja ... Error! Bookmark not defined.
2.2.1 Konsep Kepuasan Kerja... Error! Bookmark not defined.
2.2.1.1 Pengertian Kepuasan Kerja ... Error! Bookmark not defined.
2.2.1.2 Pentingnya Kepuasan Kerja ... Error! Bookmark not defined.
2.2.1.3 Variabel-Variabel Kepuasan Kerja . Error! Bookmark not defined.
2.2.1.4 Teori Kepuasan Kerja ... Error! Bookmark not defined.
2.2.1.5 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja ... Error! Bookmark not defined.
2.2.1.6 Efek Kepuasan Kerja... Error! Bookmark not defined.
2.2.1.7 Pengukuran Kepuasan Kerja ... Error! Bookmark not defined.
2.2.1.8 Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja terhadap Kepuasan Kerja
Karyawan ... Error! Bookmark not defined.
2.2 Kerangka Pemikiran ...Error! Bookmark not defined. 2.3 Hipotesis ...Error! Bookmark not defined. BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.
3.1 Objek Penelitian ...Error! Bookmark not defined. 3.2 Metode Penelitian ...Error! Bookmark not defined. 3.3 Operasional Variabel ...Error! Bookmark not defined. 3.4 Jenis Sumber Data ...Error! Bookmark not defined. 3.5 Populasi dan Sampel ...Error! Bookmark not defined. 3.5.1 Populasi ... Error! Bookmark not defined.
3.5.2 Sampel ... Error! Bookmark not defined.
3.5.3 Teknik Penarikan Sampel ... Error! Bookmark not defined.
3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data ...Error! Bookmark not defined.
3.7Konversi Data ...Error! Bookmark not defined. 3.8 Pengujian Instrumen Penelitian ...Error! Bookmark not defined. 3.8.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined.
3.8.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.
3.9 Pengujian Persyaratan Analisis Data...Error! Bookmark not defined.
Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012
3.9.2 Homogenitas ... Error! Bookmark not defined.
3.9.3 Linieritas ... Error! Bookmark not defined.
3.10 Tenik Analisis Data ...Error! Bookmark not defined. 3.10.1 Teknik Analisis Deskriptif ... Error! Bookmark not defined.
3.10.2 Teknis Analisis Data Inferensial ... Error! Bookmark not defined.
3.11 Pengujian Hipotesis ...Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.
4.1Karakteristik Reponden ...Error! Bookmark not defined. 4.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Error! Bookmark
not defined.
4.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... Error! Bookmark not defined.
4.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan ... Error! Bookmark not defined.
4.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa kerja ... Error! Bookmark not defined.
4.2 Pemantapan Instrumen Penelitian ...Error! Bookmark not defined.
4.2.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined.
4.2.1.1 Uji Validitas Variabel Penilaian Prestasi Kerja (X) ... Error! Bookmark not defined.
4.2.1.2 Uji Validitas Variabel Kepuasan Kerja Karyawan (Y) ... Error! Bookmark not defined.
4.2.2 Uji Reabilitas ... Error! Bookmark not defined.
4.3 Deskripsi Variabel ...Error! Bookmark not defined. 4.3.1 Penilaian Prestasi Kerja Karyawan di Kantor Induk
PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Error! Bookmark not defined.
4.3.1.1 Tanggapan Responden Mengenai Dimensi
Relevance (Keterkaitan) ... Error! Bookmark not defined.
4.3.1.2 Tanggapan Responden Mengenai Dimensi
Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012
4.3.1.3 Tanggapan Responden Mengenai Dimensi
Realiability (Keterandalan/ Kepercayaan) ... Error! Bookmark not defined.
4.3.1.4 Tanggapan Responden Mengenai Dimensi
Acceptability (Dapat Diterima) ... Error! Bookmark not defined.
4.3.1.5 Tanggapan Responden Mengenai Dimensi
Practically (Kepraktisan) ... Error! Bookmark not defined.
4.3.2 Kepuasan Kerja Karyawan di Kantor Induk
PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten .. Error! Bookmark not defined.
4.3.2.1 Tanggapan Responden Mengenai Dimensi
The work it self (Pekerjaan Itu Sendiri) ... Error! Bookmark not defined.
4.3.2.2 Tanggapan Responden Mengenai Dimensi Pay (Gaji) ... Error! Bookmark not defined.
4.3.2.3 Tanggapan Responden Mengenai Dimensi
Promotion (Promosi) ... Error! Bookmark not defined.
4.3.2.4 Tanggapan Responden Mengenai Dimensi
Supervision (Pengawasan) ... Error! Bookmark not defined.
4.3.2.5 Tanggapan Responden Mengenai Dimensi
Co-Workers (Rekan Kerja) ... Error! Bookmark not defined.
4.4Pengujian Persyaratan Analisis Data ...Error! Bookmark not defined.
4.4.1 Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined.
4.4.2 Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined.
4.4.3 Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined.
4.5Uji Hipotesis ...Error! Bookmark not defined. 4.6 Pembahasan ...Error! Bookmark not defined. 4.6.1 Analisis Penilaian Prestasi Kerja ... Error! Bookmark not defined.
1.6.2 Analisis Kepuasan Kerja Karyawan ... Error! Bookmark not defined.
4.6.3 Analisis Pengaruh Penilaian Perstasi Kerja Karyawan terhadap
Kepuasan Kerja karyawan ... Error! Bookmark not defined.
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI . Error! Bookmark not defined.
5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.
Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012
DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.
Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Dewasa ini, kecenderungan karyawan dalam meningkatkan semangat dan
loyalitas dinilai dari seberapa besar mereka merasa puas dalam bekarja. Kepuasan
kerja merupakan salah satu ungkapan cara seseorang untuk merasakan
pekerjaannya, kepuasan kerja juga merupakan seperangkat perasaan pegawai
tentang menyenangkan atau tidaknya pekerjaan mereka. Apabila seseorang
bergabung dalam suatu organisasi sebagai seorang pekerja, ia membawa serta
seperangkat keinginan, kebutuhan, hasrat, dan pengalaman masa lalu yang
menyatu membentuk harapan kerja. Kepuasan kerja menunjukan kesesuaian
antara harapan seseorang yang timbul dan imbalan yang disediakan pekerjaan.
Sejalan dengan hal tersebut, penyebab timbulnya ketidakpuasan kerja yaitu
tidak adanya kesempatan untuk berkembang, tidak memperoleh penghargaan
yang cukup memadai dalam pekerjaan, pekerjaan dianggap terlalu berat dan
berlebihan, ketidak nyamanan dalam bekerja, ketidakcocokan dengan atasan, dan
perasaan tidak menyukai karier dan pekerjaan yang sedang dijalaninya.
Bila karyawan merasa tidak puas dalam bekerja maka akan tercermin pada
sikap karyawan terhadap pekerjaanya seperti kurangnya gairah kerja, cepat bosan
dalam mendampingi pekerjaanya, kurang kreatif dan cenderung kurang inisiatif
Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012
terhadap organisasi atau perusahaan secara keseluruhan akan berdampak pada rasa
ketidakpuasan mereka dalam menghadapi pekerjaanya.
PT.PLN (PERSERO) Distribusi Jawa Barat dan Banten Kantor Induk
merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengemban tugas utama
yaitu untuk memberikan hasil terbaik bagi bangsa dan negara Indonesia dalam
sektor pelayanan jasa kelistrikkan. Salah satu upaya PT.PLN untuk meningkatkan
kepuasan kerja karyawan adalah dengan diadakanya penilaian prestasi kerja yang
tepat.
Berdasarkan hasil informasi dari bagian Deputi Manajer Administrasi SDM
di PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Kantor Induk (maret
2012), bahwa perusahaan tersebut membentuk suatu sistem manajemen khusus
yang mampu meningkatkan kinerja karyawan dengan Sistem Penilaian Unjuk
Kerja Pegawai yang dilakukan setiap 6 bulan sekali (satu semester) dengan
prosedur yang ditetapkan dalam Keputusan Direksi PT.PLN (PERSERO)
No.309.K/DIR/2009 tentang Sistem Manajemen Unjuk Kerja Pegawai.
Hal tersebut dilakukan melalui pembuatan kebijakan perusahaan yang
menguntungkan bagi kedua belah pihak yaitu karyawan dan perusahaan,
membantu karyawan mencapai prestasi, pengakuaan atas keberhasilan karyawan,
penempatan setiap pekerja secara tepat, menumbuhkan rasa tanggung jawab,
memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengembangkan diri,
pemberian balas jasa sesuai dengan prinsip adil dan layak, menciptakan
lingkungan kerja yang nyaman agar mereka dapat lebih memberikan kontribusi
Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012
Dalam mencapai tujuan perusahaan, PT.PLN (Persero) mengalami beberapa
hambatan yang di hadapi dalam usaha meningkatkan kepuasan kerja pegawai.
Walaupun perusahaan memberlakukan gaji dan program kesejahteraan yang
cukup baik, namun kepuasan kerja terkadang mengalami penurunan. Untuk
mengetahui tingkat kepuasan kerja karyawan dapat dilihat dari salah satu
indikator kepuasan kerja diantaranya adalah tingkat absensi dan tingkat
perputaran tenaga kerja (labour turn over). Hal ini di kemukakan oleh
Mangkunegara (2007:118-119), kepuasan kerja berhubungan dengan
variabel-variabel seperti turnover, tingkat kehadiran, umur, tingkat pekerjaan, dan ukuran
organisasi perusahaan.
Berikut merupakan laporan rekapitulasi absensi semester ganjil
(Januari-Juni 2012).
Tabel 1. 1
Data Kehadiran Karyawan Semester Ganjil (Januari-Juni 2012) KANTOR INDUK
PT.PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN
Bulan Jumlah
Sumber : Presentase data kehadiran karyawan Kantor Induk PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten semester ganjil (Januari-Juni 2012)
Pada tabel 1.1 ditunjukan tingginya tingkat kemangkiran karyawan pada
Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012
dengan toleransi kehadiran 95%. Dapat dilihat pada tabel diatas hasil olah data
kehadiran karyawan selama satu semester yaitu pada bulan Januari-Juni 2012.
Adapun kemangkiran yang dilakaukan karyawan pada bulan Januari 20,4% ,
Februari 18,4%, Maret 23,1%, April 21,1%, Mei 26,9%, dan Juni 23%. Dapat
disimpulkan bahwa setiap bulanya terjadi kenaikan dan penurunan tingkat
kemangkiran. Hal tersebut dikarenakan tingkat disiplin karyawan yang rendah,
sehingga mengakibatkan adanya tugas yang tidak terselesaikan tepat waktu.
Selain fenomena yang dapat dilihat dari data kehadiran hal yang perlu
diperhatikan juga yakni fenomena tingkat kenaikan turnover karyawan yang
cenderung meningkat setiap bulannya. Berikut merupakan tabel Labour Turn
Over Kantor Induk PT.PLN (Persero) Ditribusi Jawa Barat dan Banten :
Tabel 1. 2
Labour Turn Over Periode Januari-Juni 2012
Kantor Induk PT.PLN (Pesero) Ditribusi Jawa Barat dan Banten
Bulan
Keterangan
Januari Februari Maret April Mei Juni
Jumlah Awal 269 253 264 247 272 259
Jumlah Masuk 1 17 3 13 - 11
Jumlah Keluar 17 28 20 38 13 12
Jumlah Akhir 253 264 247 272 259 258
Sumber : Data Labour Turn Over Kantor Induk PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten
Dari data turnover yang terdapat pada Tabel 1.2 dapat dihitung
preasentase tingkat turnover karyawan Kantor Induk PT.PLN (Pesero) Ditribusi
Jawa Barat dan Banten dengan menggunakan rumus LTO (Labour Turn Over).
Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012
Rumus perhitungan Labour Turn Over (LTO)
Sumber : Malayu Hasibuan (2003:52)
Turnover Bulan Januari =
x 100 % = 6,1 %
Turnover Bulan Februari =
x 100 % = 4,3%
Turnover Bulan Maret =
x 100 % = 6,7%
Turnover Bulan April =
x 100 % = 9,6%
Turnover Bulan Mei =
x 100 % = 4,9%
Turnover Bulan Juni =
x 100 % = 0,4%
Berdasarkan perhitungan LTO (Labour Turn Over), presentase tingkat
Turnover karyawan PT.PLN (Persero) mengalami penurunan. Apalagi jika
melihat persentase Turnover pada bulan April mencapai 9,63%, sedangkan
presentase Turnover pada bulan Mei turun menjadi 4,9 %.
Untuk lebih jelas melihat tingkat turnover karyawan di Kantor Induk
PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten ini, berikut dijelaskan pada
gambar 1.1 :
Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012
Gambar 1. 1
Grafik Labour Turn Over Periode Januari-Juni 2012 Kantor Induk PT.PLN (Pesero) Ditribusi Jawa Barat dan Banten
Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat absensi dan LTO masih
mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Artinya dengan tingkat absensi dan LTO
yang tinggi tersebut, merupakan adanya indikasi bahwa adanya ketidakpuasan
kerja terhadap pegawai.
Ketidakpuasan para karyawan ini menimbulkan hal-hal yang tidak
diinginkan dan dapat merugikan perusahaan yang bersangkutan. Misalnya adanya
aksi mogok kerja, kemangkiran karyawan meningkat turunnya kinerja karyawan,
dan lain-lain. Yang pada akhirnya akan menurunkan kinerja perusahaan itu
sendiri. Maka, para pemimpin sebaiknya mengerti apa yang dibutuhkan para
karyawan dan mengetahui keinginan-keinginan apa yang membuat karyawan puas
dalam meningkatkan kinerjanya.
Salah satu cara agar karyawan merasa hasil kerjanya dihargai oleh
perusahaan adalah dengan adanya pelaksanaan penilaian prestasi kerja karyawan
yang dilakukan secara efektif. Melalui penilaian prestasi kerja, seorang karyawan
dapat mengetahui apakah prestasi yang dicapainya terbilang baik, sedang, atau
kurang. Penilaian prestasi kerja juga dapat digunakan perusahaan untuk
mengetahui kekurangan dan potensi seorang karyawan. 0
5 10 15
Persentase Turnover
Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012
Ukuran terakhir keberhasilan dari suatu perusahaan adalah prestasi kerja.
Karena baik perusahaan itu sendiri maupun karyawan memerlukan umpan balik
atas upayanya masing-masing, maka prestasi kerja dari setiap karyawan perlu
dinilai. Dari proses penilaian tersebut, perusahaan dapat mengembangkan suatu
perencanaan sumber daya manusia secara menyeluruh dalam menghadapi masa
depan perusahaan. Perencanaan sumber daya manusia secara menyeluruh tersebut
berupa jalur-jalur karier atau promosi-promosi jabatan, mutasi, ataupun
peningkatan balas jasa oleh perusahaan.
Sehingga ketika proses penilaian prestasi kerja itu berjalan objektif maka
mampu meningkatkan kepuasan kerja karyawan, di sini perusahaan harus dapat
merespon kebutuhan dan keinginan karyawan. Permasalahan yang dapat
diidentifikasi di beberapa organisasi atau perusahaan, adalah penilaian prestasi
yang seharusnya berpengaruh pada kepuasan kerja karyawan, yaitu pelaksanaan
penilaian prestasi kerja yang dilakukan dengan efektif.
Sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Stephen Robins (2008:40)
mengungkapkan bahwa :
Kepuasan itu terjadi apabila kebutuhan-kebutuhan individu sudah terpenuhi dan terkait dengan derajat kesukaan dan ketidaksukaan dikaitkan dengan pegawai merupakan sikap umum yang dimiliki oleh pegawai yang erat kaitanya dengan imbalan-imbalan yang mereka yakini akan mereka terima setelah melakukan sebuah pengorbanan.
Kepuasan kerja karyawan menjadi hal yang sangat penting karena dapat
mempengaruhi produktivitas karyawan, karyawan yang memiliki kepuasan kerja
yang tinggi akan memandang pekerjaanya sebagai hal yang menyenangkan,
Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012
tersebut akan melihat pekerjaanya sebagai hal yang sangat menjenuhkan sehingga
karyawan tersebut akan bekerja dalam keadaan terpaksa.
Namun, masih banyak karyawan suatu organisasi atau perusahaan yang
belum merasa puas. Hal ini antara lain dapat dilihat dari kenyataan masih
seringkali terjadi pelanggaran dalam kedisiplinan kerja di berbagai organisasi atau
perusahaan. Keadaan ini perlu dikaji, bagaimana sebenarnya pengaruh penilaian
prestasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan.
Kajian utama dalam penelitian ini adalah menelaah terhadap penilaian
prestasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan dalam suatu perusahaan. Dalam
hal ini penilaian prestasi dijadikan sebagai landasan berfikir serta dilihat secara
nyata pengaruhnya terhadap kepuasan kerja karyawan melalui data yang diperoleh
dari penelitian dalam suatu rangkaian kerja perusahaan.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu dilakukan sebuah penelitian
dengan berjudul ”PENGARUH PENILAIAN PRESTASI TERHADAP
KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI KANTOR INDUK PT.PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN”.
1.2 Identifikasi Masalah Dan Perumusan Masalah
1.2.1 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan, dapat ditarik suatu
kesimpulan bahwa manusia memegang peranan penting dalam segala pelaksanaan
aktivitas kerja untuk mencapai tujuan organisasi. Sehingga sudah merupakan
suatu keharusan bagi organisasi atau perusahaan untuk dapat mengupayakan
Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012
Kepuasan kerja dapat tercapai apabila karyawan menemukan suatu keadaan yang
sesuai dengan apa yang mereka harapkan menyangkut banyak hal yang
mempengaruhi kepuasan kerjanya.
Adanya pengakuan dan penghargaan dari perusahaan mengenai prestasi
kerja karyawan dapat menimbulkan kepuasan tersendri bagi seorang karyawan,
karena karyawan akan merasa diperhatikan oleh atasan atas kontribusinya
terhadap perusahaan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai, diduga faktor yang
paling berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan adalah masalah penilaian
kerja. Oleh karena itu masalah kepuasan kerja dalam penelitian ini akan dikaji
dalam presfektif penilaian prestasi kerja.
Masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini, dirumuskan dalam
pernyataan masalah sebagai berikut : “Penilaian prestasi kerja yang dilakukan di
Kantor Induk PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten, baik secara
langsung maupun tidak langsung dirasa belum optimal dan hal ini menyebabkan
kepuasan kerja relatif rendah”. Kondisi semacam ini harus segera dicarikan
alternatif solusi, bagaimana sebenarnya pengaruh penilaian prestasi kerja terhadap
kepuasan kerja karyawan. Hal ini sangat penting agar organisasi atau perusahan
tersebut mengambil langkah-langkah atau kebijakan-kebijakan selanjutnya untuk
Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012
1.2.2 Rumusan Masalah
Ruang lingkup masalah penelitian mencangkup dua fokus analisis, yaitu
penilaian prestasi kerja karyawan dan kepuasan kerja karyawan. Dari identifikasi
masalah di atas, maka dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana gambaran efektivitas penilaian prestasi kerja karyawan di Kantor
Induk PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten ?
2. Bagaimana gambaran tingkat kepuasan kerja karyawan di Kantor Induk PT.
PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten?
3. Adakah pengaruh penilaian prestasi kerja karyawan terhadap tingkat kepuasan
kerja karyawan di Kantor Induk PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan
Banten?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan ruang lingkup permasalahan sebagaimna dirumuskan tersebut,
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :
1. Untuk mengetahui gambaran efektivitas penilaian prestasi kerja karyawan di
Kantor Induk PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.
2. Untuk mengetahui gambaran tingkat kepuasan kerja karyawan di Kantor Induk
PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penilaian prestasi kerja karyawan
terhadap tingkat kepuasan kerja karyawan di Kantor Induk PT.PLN (Persero)
Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012
1.4Kegunaan Penelitian
Setelah perumusan tujuan dapat tercapai, maka penelitian ini dapat
memberikan kegunaan ilmiah maupun praktis. Beberapa manfaat yang diharapkan
dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :
1. Kegunaan Ilmiah
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang Manajemen Sumber
Daya Manusia sebagai bahan kajian dalam pengembangan lebih lanjut
mengenai perlunya pelaksanaan panilaian prestasi kerja karyawan dalam
menunjang kepuasan kerja dan dapat dijadikan dasar peneliti lainya yang
merasa tertarik untuk meneliti permasalahan yang sama.
2. Kegunaan Praktis
Bagi Perusahaan, dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam
meningkatkan efektivitas penilaian prestasi kerja karyawan kaitanya
dengan kepuasan kerja karyawan. Sehingga diperoleh cara yang efektif
untuk meminimalkan dampak negatif dari ketidakpuasan dan
memaksimalkan dampak positifnya.
Bagi Peneliti, dapat mengaplikasikan teori yang dimiliki untuk mencoba
menganalisa fakta, gejala dan peristiwa yang terjadi untuk dapat diatrik
suatu kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan secara objektif dan
Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012
BAB III
OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Penelitian ini menganalisis mengenai pengaruh penilaian prestai kerja
terhadap tingkat kepuasan kerja karyawan di KANTOR INDUK PT.PLN
(PERSERO) DITRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN. Yang menjadi objek
penelitian sebagai variabel bebas (independent) atau variabel X dalam penelitian
ini adalah Penilaian Prestasi Kerja yang terdiri dari relevance, sensitivity,
realibility, acceptability, dan practically. Kemudian yang menjadi variabel Y
(dependent) adalah tingkat kepuasan kerja karyawan, yaitu perbandingan antra
harapan dengan kenyataan.
Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah karyawan di
KANTOR INDUK PT.PLN (PERSERO) DITRIBUSI JAWA BARAT DAN
BANTEN.
3.2 Metode Penelitian
Suatu penelitian harus dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya, oleh
karena itu peneliti sesuai dengan permasalahan yang sedang diteliti. Metode
penelitian adalah suatu ilmu yang mempelajari atau membahasa berbagai metode,
desain, dan prosedur penelitian. Metode penelitian merupakan suatu cara atau
langkah yang ditempuh dalam mengumpulkan, mengorganisasikan, serta
Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012
oleh Sugiyono (2007:1), bahwa “Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang
digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu”.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
dan verifikatif, Iqbal Hasan (2002:22) menjelaskan bahwa :
Deskriptif artinya melukiskan variabel demi variabel, satu demi satu. Metode deskriptif digunakan untuk melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu dalam hal ini bidang secara aktual dan cermat. Metode deskriptif bukan saja menjabrkan (analitis), tetapi juga memadukan. Bukan saja melakukan klasifikasi, tetapi juga organisasi.
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:8) penelitian verifikasi “Pada dasarnya
ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui
pengumpulan data di lapangan”. Dalam penelitian ini diuji mengenai pengaruh
penilaian prestasi kerja terhdap kepuasan kerja karyawan di KANTOR INDUK
PT.PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN.
Berdasarkan jenis penelitian tersebut, yaitu penelitian deskriptif dan
verifikatif, yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka
metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey explanatory. Menurut
Kerlinger yang dikutip oleh Sugiyono (2008:7) bahwa :
Metode survey metodologi penelitian yang digunakan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sample yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.
Penelitian yang menggunakan metode ini, informasi dari sebagian
populasi dikumpulkan langsung ditempat kejadian secara empirik dengan tujuan
untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang
Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012
Berdasarkan kurun waktu penelitian yang dilaksankan pada saat tertentu,
yaitu kurang dari satu tahun, maka metode penelitian yang dipergunakan adalah
cross setional. Cross setional method adalah metode penelitian dengan cara
mempelajari objek selama satu kurun waktu tertentu atau tidak berkesinambungan
dalam jangka panjang (Husein Umar, 2004:45)
3.3 Operasional Variabel
Sugiyono (2007:38) mengemukakan bahwa “Variabel penelitian adalah
suatu atribut atau sifat nilai dari orang, obyek, atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya”.
Untuk menghindari kesalahan atau perbedaan persepsi, dalam hal ini
definisi dan istilah-istilah yang dipakai dalam penelitian ini maka penulis
menganggap perlu menjelaskan makna istilah-istilah sebgai berikut :
a. Penilaian Prsetasi Kerja
Adalah kegiatan yang dilakaukan oleh manajer untuk mengevaluasi
perilaku prestasi kerja karyawannya yang dilaksanakan secara efektif, dan
dalam hal ini penilaian prestasi kerja dilakaukan dengan adil dan akurat.
Untuk mengukur penilaian prestasi kerja maka dapat menggunakan
beberapa indikator menurut Cascio (2003:336) yaitu:
1) Relevance (Keterkaitan) 2) Sensitivity (Kepekaan)
3) Realiability (Keterandalan/Kepercayaan) 4) Acceptability (Dapat Diterima)
Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012
Tabel 3. 1
Operasionaliasi Variabel X (Penilaian Prestasi Kerja)
Variabel Dimensi Indikator Skala No.item
Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012
dalam penilaian Ordinal 9
Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012
pegawai
Tingkat
kemudahan dalam penerapan hasil evaluasi prestasi kerja pada pekerjaan
Ordinal 17
Sumber : (Cascio, 2003:336)
b. Kepuasan Kerja
Adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan
yang dirasakan oleh karyawan dalam memandang pekerjaanya. Hal ini terlihat
dari sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang
dihadapi di lingkungan kerjanya. Untuk mengukur penilaian prestasi kerja
maka dapat menggunakan beberapa dimensi menurut Fred Luthans (2006:243)
yaitu :
1) The work it self (Pekerjaan Itu Sendiri) 2) Pay (Gaji)
3) Promotion (Promosi)
Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012
Tabel 3. 2
Operasionaliasi Variabel Y (Kepuasan Kerja)
Variabel Dimensi Indikator Skala No.item
terhadap pekerjaan Ordinal 2
Tingkat keterkaitan
terhadap pekerjaan Ordinal 3
Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012
terhadap pekerjaan Ordinal 14
Tingkat kepuasan
dari rekan sekerja Ordinal 17
Tingkat kepuasan
terhadap hubungan rekan kerja
Ordinal 18
Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012
3.4 Jenis Sumber Data
Sumber data penelitian adalah sumber-sumber dimana data yang
diperlukan untuk penelitian tersebut diperoleh, baik secara langsung berhubungan
dengan objek penelitian maupun secara tidak langsung.
Penulisan mengelompokan data berdasarkan sumber pengambilannya, data
dibedakan atas dua jenis, yaitu data primer dan data sekunder.
1) Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di
lapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang
memerlukannya. Dalam penelitian ini yang menjadi data primer yaitu
melalui penyebaran angket yang diberikan pada pegawai di KANTOR
INDUK PT.PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN
BANTEN.
2) Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang
yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Data
sekunder diperoleh dari situs-situs internet, dan penelitian kepustakaan
yang digunakan sebagai landasan teoritis masalah yang diteliti dan
mengaplikasikannya sehingga dapat membantu penyeleaian penulisan ini.
Dalam penelitian ini yang menjadi data sekunder yaitu buku-buku
literatur, hasil observasi, buku-buku literatur, hasil observasi maupun
laporan-laporan dan arsip-arsip di KANTOR INDUK PT.PLN
Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012
3.5 Populasi dan Sampel 3.5.1 Populasi
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:130) “Populasi adalah keseluruhan
subjek penelitian”. Sedangkan menurut Sugiyono (2008:72), populasi adalah
“Wilayah generalisai yang terdiri atas objek yang mempunyai kuantitas dan
karateristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian
ditarik kesimpulan”
Berdasarkan pengertian populasi diatas, maka yang terjadi populasi dalam
penelitian ini adalah karyawan di Kantor Induk PT.PLN (PERSERO)
DISTRIBUSI JAWA BARAT dan BANTEN yang berjumlah 258 orang dengan
populasi berikut :
Tabel 3. 3
Rekapitulasi Karyawan di KANTOR INDUK
PT.PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT dan BANTEN
No. Bagian Jumlah Karyawan
1. Niaga 35
2. Sumber Daya Manusia 35
3. Komunikasi, Hukum, Administrasi
(KHA) 51
4. Keuangan 36
5. Perencanaan 35
6. Distribusi 40
7. Audit Internal 9
8. Unit pelaksanaan K2 Banten 8
Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012
TOTAL 258
Sumber : Bagian Pengembangan SDM PT.PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT dan BANTEN
1.5.2 Sampel
Menurut Suharsimi Arikunto (1998 :117), “Sampel adalah sebagian atau
wakil populasi yang diteliti.” Sugiyono (2008:91) memberikan pengertian
“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. “ Sedangkan menurut Maman Abdurahman, Sambas Ali Muhidin dan
Ating Somantri (2011:129) “Sampel adalah bagian kecil dari anggota populasi
yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya.”
Penarikan sampel perlu dilakukan mengingat jumlah populasi yang terlalu
besar. Keabsahan sampel terletak pada sifat dan karakteristiknya, bukan pada
besar atau banyaknya modifikasi populasi. Berdasarkan populasi yang diperoleh,
maka penelitian ini hanya meneliti sebagian jumlah populasi penelitian. Dalam
menentukan ukuran sampel dalam penelitian ini dengan digunakan rumus dari
Rumus Slovin (Husein Umar, 2002:141), yaitu sebagai berikut :
Dimana : n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang dapat ditolerir.
(tingkat kesalahan yang diambil dalam sampling ini adalah sebesar 10%)
n =
Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012
Berdasarkan perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa jumlah sampel
yang akan diteliti adalah sebanyak 72 orang responden. Agar sampel yang
digunakan lebih representative dan untuk menjaga keakuratan data, maka jumlah
sampel yang ditarik adalah sebesar 75 responden.
1.5.3 Teknik Penarikan Sampel
Dalam penelitian ini teknik penarikan sampel/teknik sampling yang
dilakukan adalah Probability Sampling. Menurut maman Abdurahman,
Sambas Ali Muhidin, dan Ating Somantri (2011:134) “ Probability sampling
adalah proses pemilihan sampel yang dilakukan secara acak dan objektif,
dalam arti tidak didasarkan semata-mata pada keinginan peneliti, sehingga
setiap anggota populasi memiliki kesempatan tertentu untuk terpilih sebagai
sampel.”
Dari jumlah sampel di atas kemudian ditentukan jumlah masing-masing
sampel menurut tiap bidang secara proporsional dengan rumus :
0
1 n
N NI
n
(Al-Rasyid, 1994:80)Keterangan:
n1 : banyaknya sampel masing-masing unit
n0 : banyaknya sampel yang diambil dari seluruh unit
NI : banyaknya populasi dari masing-masing unit
Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012
Berdasarkan rumus di atas, diperoleh jumlah sampel pada masing-masing
bidang, sebagai berikut:
Tabel 3. 4
Penyebaran Proporsi Sampel
No. Bagian Jumlah
Karyawan Perhitungan Sampel
1. Niaga 35 35/258x75 10
2. Sumber Daya Manusia 35 35/258x75 10
3. Komunikasi, Hukum,
Administrasi (KHA) 51 51/258x75 15
4. Keuangan 36 36/258x75 10
5. Perencanaan 35 35/258x75 10
6. Distribusi 40 40/258x75 12
7. Audit Internal 9 9/258x75 3
8. Unit pelaksanaan K2
Banten 8 8/258x75 2
9. Unit pelaksanaan K2
Jawa Barat 9 9/258x75 3
TOTAL 258 75
Karena setiap responden mempunyai peluang yang sama untuk dipilih
ke dalam sampel, maka setiap proporsi sampel akan menjadi wakil tiap bidang
dipilih melalui pengundian.
3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Dalam pelaksanaan pengumpulan data dapat dilakukan dengan beberapa
cara atau alat yang digunakan untuk memperoleh data penelitian yang disebut
dengan istilah teknik pengumpulan data. Adapun teknik yang digunakan adalah
Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012
1.) Angket (kuesioner) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya. Angket digunakan untuk memperoleh informasi
dari responden yang terdiri dari pertanyaan mengenai penilaian prestasi yang
dilakukan di tempat tersebuat dan melihat tingkat kepuasan pada
karyawannya. Dalam menyusun kuesioner, dilakukan beberapa prosedur
berikut :
a) Menyusun kisi-kisi kuesioner atau daftar pertanyaan
b) Merumuskan item-item pertanyaan dan alternatif jawaban. Jenis instrumen
yang digunakan dalam angket merupakan instrumen yang bersifat tertutup.
Menurut Arikunto (2002:128) “instrumen tertutup yaitu seperangkat daftar
pertanyaan yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal
memilih”.
c) Responden hanya membutuhkan tanda check list pada alternatif jawaban
yang dianggap paling tepat yang telah disediakan.
Menetapkan pemberian skor pada setiap item pertanyaan. Pada penelitian
ini setiap jawaban responden diberi nilai dengan skala Likert. Angket yang
digunakan merupakan angket tertutup dengan 5 alternatif jawaban.
Tabel 3. 5
Kriteria Bobot Nilai Alternatif Skala Likert
Pilihan Jawaban Bobot Nilai
Sangat setuju/selalu/sangat positif 5
Setuju/sering/positif 4
Ragu-ragu/kadang-kadang/netral/tidak tahu 3
Tidak setuju/hampir tidak pernah/negative 2
Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012
Sumber: Sugiyono (2010:81)
2.) Studi Dokumentasi merupakan kegiatan pengumpulan dan pencatatan data
yang bersumber dari dokumen-dokumen perusahaan yang ada kaitannya
dengan masalah yang diteliti.
1.7Konversi Data
Penelitian ini menggunakan data dalam bentuk skala ordinal seperti yang
dijelaskan dalam operasional variabel. Sedangkan pengujian hipotesis
menggunakan teknik statistik parametrik yang menuntut data minimal dalam
bentuk interval. Dengan demikian data ordinal hasil pengukuran diubah terlebih
dahulu menjadi data interval dengan menggunakan Metode Succesive Interval
(MSI).
Metode Succesive Interval (MSI) dapat dioperasikan dengan salah satu
program tambahan pada Microsoft Excel, yaitu Program Succesive Interval.
Langkah kerja yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Input skor yang diperoleh pada lembar kerja (worksheet) Excel.
2. Klik “Analize” pada Menu Bar.
3. Klik “Succesive Interval” pada Menu Analize, hingga muncul kotak dialog
“Method Of Succesive Interval”.
4. Klik “Drop Down” untuk mengisi Data Range pada kotak dialog Input, dengan cara memblok skor yang akan diubah skalanya.
5. Pada kotak dialog tersebut, kemudian check list (√ ) Input Label in first now.
6. Pada Option Min Value isikan/pilih 1 dan Max Value isikan/pilih 5.
7. Masih pada Option, check list (√ ) Display Summary.
8. Selanjutnya pada Output, tentukan Cell Output, hasilnya akan ditempatkan di
sel mana. Lalu klik “OK”. (Ating dan Sambas, 2006:….)
3.8 Pengujian Instrumen Penelitian
Instrumen sebagai alat pengumpulan data perlu diuji kelayakannya, karena
Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012
harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Instrumen yang
valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu
valid. Menurut Sugiyono (2008:137) “Valid berarti instrumen tersebut dapat
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.” Sedangkan instrumen
yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk
mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Dengan
menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data maka
diharapkan hasil dari penelitian pun akan menjadi valid dan reliabel.
3.8.1 Uji Validitas
Uji validitas adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui tepat
tidaknya angket-angket yang disebarkan kepada responden. Sugiyono (2007:114)
mengatakan bahwa:
Setelah pengujian konstruk selesai dari para ahli, maka diteruskan uji coba instrumen. Instrumen yang telah disetujui para ahli tersebut dicobakan pada sampel dari mana populasi diambil. Setelah data didapat dan ditabulasikan, maka pengujian validitas konstruksi dilakukan dengan analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antara skor item instrumen.
Selanjutnya Arikunto (2002:63-69) menjelaskan bahwa “Validitas adalah
suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur.
Alat ukur yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah”.
Pengujian validitas instrumen adalah dengan menggunakan teknik korelasi
product moment dari Karl Pearson dengan rumus sebagai berikut :
∑
∑
∑
Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012
(Suharsimi Arikunto, 2001)
Keterangan :
= Koefisien korelasi antara Variabel X dan Y
= Jumlah responden
= Nomor item ke i
∑ = Jumlah skor item ke i
= Kuadrat skor item ke i
∑ = Jumlah dari kuadrat item ke i
∑ = Total dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden
= Kuadrat dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden
∑ = Toral dari kuadrat jumlah skor yang diperoleh tiap responden
∑ = Jumlah hasil kali item angket ke i dengan jumlah skor yang diperoleh
tiap respoden.
Langkah yang dapat dilakukan dalam mengukur validitas instrumen
penelitian adalah sebagai berikut :
1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang
bukan responden sesungguhnya. Banyaknya responden untuk uji coba
intrumen, sejauh ini belum ada ketentuan yang mensyaratkannya, namun
disarankan sekitar 20-30 orang responden.
2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.
3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran
data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan
Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012
4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang
diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data
selanjutnya.
5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi
pada tabel pembantu.
6. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden.
7. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir/item
angket dari skor-skor yang diperoleh.
8. Membandingkan nilai koefisien korelasi product moment hasil perhitungan
dengan nilai koefisien korelasi product moment yang terdapat di tabel.
Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n-2,
dimana n adalah jumlah responden yang dilibatkan dalam uji validitas adalah
20 orang, sehingga diperoleh db = 20-2 = 18 dan
α
= 5%.9. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai
tabel r. Kriterianya :
1. jika hitung > r tabel, maka valid
2. jika hitung ≤ r tabel, maka tidak valid
Jika instrumen itu valid, maka item tersebut dapat dipergunakan pada
kuesioner penelitian.
3.8.2 Uji Reliabilitas
Instrumen penelitian disamping harus valid (sah) juga harus reliabel (dapat
Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012
reliabel akan sama hasilnya apabila diteskan pada kelempok yang sama, walaupun
dalam waktu yang berbeda.
Pengujian alat pengumpulan data kedua adalah pengujian realibilitas
instrumen. Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2006:178). Suatu instrumen pengukuran
dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten dan cermat akurat. Jadi uji
reliabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari
instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.
Formula yang dipergunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam
penelitian ini adalah Koefisien Alfa dari Cronbach, yaitu sebagai berikut :
[
] [
∑]
Dimana : Rumus varians sebagai berikut :
∑ ∑
(Suharsimi Arikunto, 2002:171)
Keterangan :
= Reliabilitas instrumen/koefisien alfa
= Banyaknya bulir soal
∑ = Jumlah varians bulir
= Varians total
Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012
= Jumlah responden
Langkah yang dapat dilakukan dalam mengukur reliabilitas instrumen
penelitian adalah sebagai berikut :
1. Menyebar instrumen yang akan diuji realibilitasnya, kepada responden yang
bukan responden sesungguhnya.
2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.
3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran
data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan
pengisian item angket.
4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang
diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data
selanjutnya.
5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi
responden pada tabel pembantu.
6. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden.
7. Menghitung kuadrat jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing
responden.
8. Menghitung jumlah skor masing-masing item yang diperoleh.
9. Menghitung jumlah kuadrat skor masing-masing item yang diperoleh.
10.Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total
11.Menghitung nilai koefisien alfa.
12.Membandingkan nilai koefisien alfa dengan nilai koefisien korelasi yang
Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012
bebas (db) = n-2. dimana n adalah jumlah responden yang dilibatkan dalam uji
validitas adalah 20 orang, sehingga diperoleh db = 20-2 = 18 dan = 5%.
13.Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai
tabel r. Kriterianya : 1. jika hitung > r tabel, maka reliabel
2. jika hitung ≤ r tabel, maka tidak reliabel
3.9 Pengujian Persyaratan Analisis Data
Dalam melakukan analisis data, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi
sebelum pengujian hipotesis dilakukan, terlebih dahulu harus dilakukan beberapa
pengujian yaitu Uji Normalitas, Uji Homogenitas dan Uji Linieritas.
3.9.1 Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu
distribusi data. Hal ini penting diketahui berkaitan dengan ketepatan pemilihan uji
statistik yang akan dipergunakan. Terdapat beberapa teknik yang digunakan untuk
mengujii normalitas data. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pengujian
normalitas dengan uji Liliefors. Kelebihan Liliefors test adalah penggunaan/
perhitungannya yang sederhana, serta cukup kuat sekalipun dengan ukuran sampel
kecil, n = 4 (Harun Al Rasyid, 2004). Langkah uji normalitas dengan metode
Lilifors menurut (Sambas dan Ating, 2006: 289) sebagai berikut:
1. Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun
ada data yang sama.
2. Periksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi
harus ditulis).
3. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.
4. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik
(observasi).
5. Hitung nilai z untuk mengetahui Theoritical Proportion pada table z
Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012
7. Bandingkan Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion,
kemudian carilah selisih terbesar didalam titik observasi antara kedua proporsi.
8. Buat kesimpulan, dengan kriteria uji jika D hitung < D (n,a) dimana n
adalah jumlah sampel dan a = 0,05, maka diterima. Bentuk
hipotesis statistik yang akan diuji adalah (Harun Al Rasyid, 2004) : : X mengikuti distribusi normal
: X tidak mengikuti distribusi normal
Berikut ini adalah tabel distibusi pembantu untuk pengujian normalitas
data.
Tabel 3. 6
Tabel Distribusi Pembantu Untuk Pengujian Normalitas
X F Fk Sn (Xi) Z Fo (Xi) Sn (Xi) - Fo (Xi) │Sn (Xi-1) - Fo (Xi)│
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Keterangan :
Kolom 1 : Susunan data dari kecil ke besar
Kolom 2 : Banyak data ke i yang muncul
Kolom 3 : Frekuensi kumulatif. Formula, fk = f + fksebelumnya
Kolom 4 : Proporsi empirik (observasi). Formula, Sn (Xi) = fk/n
Kolom 5 : Nilai Z, formula,
Dimana :
̅
∑ dan√
∑(∑ )
Kolom 6 : Theoritical Proportion (tabel z) : Proporsi umulatif Luas Kurva
Normal Baku dengan cara melihat nilai z pada tabel distribusi
Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012
Kolom 7 : Selisih Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion
dengan cara mencari selisih kolom (4) dan kolom (6)
Kolom 8 : Nilai mutlak, artinya semua nilai harus bertanda positif.
Tandai selisis mana yang paling besar nilainya. Nilai tersebut
Adalah D hitung.
Selanjutnya menghitung D tabel pada a = 0,05 dengan cara
√ .
Kemudian membuat kesimpulan dengan kriteria :
a) D hitung < D tabel, maka diterima, artinya data berdistribusi normal
b) D hitung ≥ D tabel, maka ditolak, artinya data tidak berdistribusi
normal.
3.9.2 Homogenitas
Pengujian homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya
variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. Peneliti menggunakan uji
homogenitas adalah untuk mengasumsikan bahwa skor setiap Variabel memiliki
varians yang homogen. Pengujian homogenitas data yang akan dilakukan pada
penelitian ini adalah dengan menggunakan Uji Barlett.
Dengan bantuan Microsoft Excel (Muhidin dan Abdurahman, 2007:85),
dengan rumus: [ - ∑ ] , dimana:
= Varians tiap kelompok data
dbi = n - 1 = Derajat kebebasan tiap kelompok
B = Nilai Barlett = (Log S2gab)(dbi)
S2gab = Varians gabungan = S2gab = ∑
∑
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas
Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012
1. Menentukan kelompok-kelompok data, dan menghitung varians untuk tiap
kelompok tersebut.
2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan, dengan
model tabel sebagai berikut :
Tabel 3. 7
Sumber : Sambas dan Ating (2006:295)
3. Menghitung varians gabungan.
4. Menghitung log dari varians gabungan.
5. Menghitung nilai Barlett.
6. Menghitung nilai
7. Menentukan nilai dan titik kritis pada α =0.05 dan db = k-1, dimana k adalah
banyaknya indikator.
8. Membuat kesimpulan dengan kriteria sebagai berikut :
a) Nilai hitung< nilai tabel , diterima (variasi data dinyatakan homogen).
b) Nilai hitung≥ nilai tabel, H0 ditolak (variasi data dinyatakan tidak
homogen)
3.9.3 Linieritas
Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui hubungan antara Variabel terikat
dengan Variabel bebas bersifat linier. Uji linieritas dilakukan dengan uji
kelinieran regresi. Langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menyusun tabel kelompok data Variabel X dan Variabel Y
2. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[a]) dengan rumus:
∑
3. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[b\a]) dengan rumus:
(∑ ∑ ∑
Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012
4. Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus:
∑
5. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKReg[a]) dengan rumus:
RJKReg[a] = JKReg[a]
6. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKReg[b\a]) dengan rumus:
RJKReg[b\a] = JKReg[b\a]
7. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKRes) dengan rumus:
8. Menghitung jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus:
∑ {∑ ∑ }
Untuk menghitung JKE urutkan data x mulai dari data yang paling kecil
sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya.
9. Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus:
JKTC = JKRes–JKE
10. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC) dengan rumus:
RJKTC =
11. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan rumus:
RJKE =
12. Mencari nilai Fhitung dengan rumus:
Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012
13. Mencari nilai Ftabel pada taraf signifikansi 95% atau = 5% menggunakan
rumus: Ftabel = F (1-α) (db TC, db) dimana db TC = k-2 dan db E = n-k
14. Membandingkan nilai uji Fhitung dengan nilai Ftabel
15. Membuat kesimpulan.
a. Jika Fhitung < Ftabel maka data dinyatakan berpola linier.
Jika Fhitung≥ Ftabel maka data dinyatakan tidak berpola linear.
3.10 Tenik Analisis Data
Teknik analisis data dapat diartikan sebagai cara melaksanakan analisis
terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut menjadi informasi, sehingga
karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan
bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yan berkaitan dengan kegiatan
penelitian, baik berkaitan dengan deskripsi data maupun untuk membuat induksi,
atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi (parameter) berdasarkan
data yang diperoleh.
Adapun alat yang digunakan untuk meramalkan nilai pengaruh dua
Variabel bebas atau lebih terhadap satu Variabel terikat (untuk membuktikan ada
tidaknya hubungan fungsional atau hubungan kausal antara dua atau lebih
Variabel bebas terhadap suatu Variabel terikat) pada penelitian ini, menggunakan
analisis regresi sederhana. Analisis regresi sederhana bertujuan untuk mempelajari
hubungan linier antara dua variabel.
Model regresi linier sederhana:
Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012
Keterangan:
= variabel tak bebas (nilai duga)
x = variabel bebas
a = penduga bagi intersap
b = penduga bagi koefisien regresi ,
∑ ∑
∑ ∑ ∑ ∑ ∑
3.10.1 Teknik Analisis Deskriptif
Sambas A.Muhidin dan Maman A (2007:53) menyatakan bahwa :
Teknik analisis data penelitian secara deskriptif dilakukan melalui statistika deskriptif, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian.
Analisis data ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah no. 1 dan
no. 2, maka teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif
kuantitatif, yaitu untuk mengetahui Bagaimana gambaran efektivitas penilaian
prestasi kerja dan tingkat kepuasan kerja karyawan di Kantor Induk PT. PLN
(Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten . Termasuk dalam teknik analisis data
deskriptif antara lain penyajian data melalui table deskriptif, grafik, diagram,
presentase, frekuensi perhitungan mean, median atau modul.
Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan Variabel penelitian,
digunakan kriteria tertentu yang mengacu pada skor angket yang diperoleh dari
Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012
Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan variabel penelitian,
digunakan kriteria tertentu yang mengacu pada rata-rata skor kategori angket yang
diperoleh dari responden. Untuk mengetahui jarak rentang pada interval pertama
sampai dengan interval kelima digunakan rumus sebagai berikut :
Rentang = skor maksimal – skor minimal = 5 -1 = 4
Lebar Interval = Rentang/banyaknya interval = 4/5 = 0,80
Jadi interval pertama memiliki batas bawah 1; interval kedua memiliki
batas bawah 1,80; interval ketiga memiliki batas bawah 2,60; interval keempat
memiliki batas bawah 3,40; dan interval kelima memiliki batas bawah 4,20.
Selanjutnya disajikan kriteria penafsiran seperti pada tabel di bawah ini.
Tabel 3. 8
Kriteria Penafsiran Deskripsi
RENTANG PENAFSIRAN
1,00-1,79 SANGAT TIDAK BAIK/SANGAT TIDAK SETUJU/
SANGAT TIDAK KONDUSIF
1,80-2.59 TIDAK BAIK/TIDAK SETUJU/ TIDAK KONDUSIF
2,60-3,39 CUKUP/RAGU-RAGU/CUKUP KONDUSIF
3,40-4,19 BAIK/SETUJU/ KONDUSIF
4,20-5,00 SANGAT BAIK/SANGAT SETUJU/SANGAT KONDUSIF
Sumber: Diadaptasi dari skor kategori Likert skala 5 (Sambas dan Maman,2007:146)
Penelitian ini menggunakan data dalam bentuk skala ordinal seperti yang
dijelaskan dalam operasional variabel. Sedangkan pengujian hipotesis
menggunakan teknik statistik parametrik yang menuntut data minimal dalam
bentuk interval. Dengan demikian data ordinal hasil pengukuran diubah terlebih
dahulu menjadi data interval dengan menggunakan Metode Succesive Interval
Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012
Metode Succesive Interval (MSI) dapat dioperasikan dengan salah satu
program tambahan pada Microsoft Excel, yaitu Program Succesive Interval.
Langkah kerja yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
9. Input skor yang diperoleh pada lembar kerja (worksheet) Excel.
10.Klik “Analize” pada Menu Bar.
11.Klik “Succesive Interval” pada Menu Analize, hingga muncul kotak dialog
“Method Of Succesive Interval”.
12.Klik “Drop Down” untuk mengisi Data Range pada kotak dialog Input,
dengan cara memblok skor yang akan diubah skalanya.
13.Pada kotak dialog tersebut, kemudian check list (√ ) Input Label in first now.
14.Pada Option Min Value isikan/pilih 1 dan Max Value isikan/pilih 5.
15.Masih pada Option, check list (√ ) Display Summary.
Selanjutnya pada Output, tentukan Cell Output, hasilnya akan ditempatkan
di sel mana. Lalu klik “OK”.
3.10.2 Teknis Analisis Data Inferensial
Sementara untuk kepentingan generalisasi, untuk menjawab permasalahan
sebagaimana diungkapkan pada rumusan masalah no.3 maka teknis analisis data
yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi. Tujuannya
adalah untuk mengetahui pengaruh prestasi kerja karyawan terhadap tingkat
kepuasan kerja karyawan di Kantor Induk PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa
Barat dan Banten.
Berkaitan dengan analisis regresi, dimana analisis regresi temasuk analisis
asumsi-Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012
asumsinya seperti uji normalitas, analisis regresi sederhana dan linearitas. Tetapi
di lain pihak pengolahan data dengan penerapan statistik parametrik mensyaratkan
data sekurang-kurangnya diukur dalam skala interval. Tingkat pengukuran
interval memberikan ciri angka kepada kelompok objek yang mempunyai skala
nominal dan ordinal, ditambah dengan jarak yang sama pada urutan objeknya.
Skala pengukuran dalam mengumpulkan data penelitian untuk variabel
pengawasan (X) dan kinerja pegawai (Y) diukur dalam skala ordinal, yaitu skala
yang berjenjang yaitu jarak yang satu dengan yang lainnya tidak sama (sugiyono,
2001:70), maka terlebih dahulu data skala ordinal tersebut ditransformasikan
menjadi data interval. Oleh karena itu data ordinal hasil pengukuran harus
dinaikan terlebih dahulu menjadi data interval. Dengan menggunakan Metode
Succesive Interval (MSI) (dalam Ating dan Sambas, 2006:44).
Adapun untuk menguji hipotesis yang datanya berbentuk interval, maka
digunkan analisis regresi yang dilakukan untuk melakukan prediksi, bagaimana
perubahan nilai variabel dependen bila nilai variabel independen dinaikkan atau
diturunkan nilainya (dimanipulasi).
Dalam penelitian ini, hipotesis yang telah diumuskan akan diuji dengan
statistik parametrik antara lain dengan menggunakan Uji t dan uji f terhadap
koefisien regresi.
3.11 Pengujian Hipotesis
Hipotesis yaitu merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian
yang kebenarannya masih harus di uji secara empiris dan dengan pengujian
Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012
hipotesis. Sedangkan pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan
menghasilkan suatu keputusan dalam menerima atau menolak hipotesis ini.
Alat yang digunakan untuk meramalkan nilai pengaruh dua Variabel bebas
atau lebih terhadap satu Variabel terikat ialah analisis regresi sederhana.
Pengujian keberartian pada analisis regresi sederhana dapat dilakukan dengan
mengikuti langkah-langkah berikut :
1. Merumuskan Hipotesis Statistik
H0 : p = 0, Berarti tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara penilaian
prestasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan di Kantor Induk PT.PLN
(Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.
H0 : p ≠ 0, Berarti terdapat pengaruh positif dan signifikan antara penilaian prseatsi
kerja karayawan terhadap kepuasan kerja karyawan di Kantor Induk
PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.
2. Menentukan uji statistik yang sesuai, yaitu : F =
Untuk menentukan nilai uji F diatas, adalah (Sudjana,1996:91) :
a) Penentuan dan penggunaan statistik uji, sebagai berikut:
F = s
b) Menghitung jumlah kuadrat regresi (JK reg(a))
c) Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[b│a]) dengan rumus:
Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012
d) Menghitung jumlah kuadrat residu (JK res)
Re (| ) Re ( )
2
Res Y JK gba JK ga
JK
e) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJK Reg(a))
RJKReg[a] = JKReg[a]
f) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJK Reg(b/a))
RJKReg[b│a] = JKReg[b│a]
g) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJK Res)
3. Menentukan nilai kritis (α = 0,05), dengan derajat kebebasan untuk dkregb/a = 1
dan dkres = n-2
4. Membandingkan nilai Fhitung > Ftabel dengan kriteria :
Fhitung > Ftabel maka h0 ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan
Fhitung < Ftabel maka h0 diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
1.1Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya mengenai
pengaruh penilaian restasi kerja karyawan terhadap kepuasan kerja karyawan
maka dapat di simpulkan sebagai berikut :
1. Gambaran penilaian prseatsi kerja karyawan di Kantor Induk PT.PLN
(Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten dinilai baik oleh karyawan.
Hal ini ditunjukan oleh tinjauan kontinu penilaian prestasi kerja secara
keseluruhan yang berada pada kategori efektif. Penilain prestasi kerja
dapat dilihat dari indikator-indikator yang diurutkan dari indikator paling
dominan sampai yang tidak dominan. Indikator yang paling dominan yaitu
sensitivity (kepekaan), indikator tertinggi kedua yaitu acceptability (dapat
diterima) diikuti oleh indikator realiability (dapat dipercaya), kemudian
selanjutnya indikator practically (kepraktisan), dan indikator terendah
yaitu Relevance (Keterkaitan). Indikator sensitivity (kepekaan) dinilai
tinggi oleh karyawan, terlihat dari tanggapan responden dimana hampir
seluruhnya dari jumlah responden menyatakan setuju. Alat ukur penialaian
yang digunakan perusahaan sudah dapat melihat kelebihan dan
kekurangan karyawan serta mengukur seberapa jauh keberhasilan
karyawan yang telat tercapai dan apa saja kekurangan-kekurangan yang
Arsie Ramdhini Nitimihardja, 2012
pekerjaan karyawan yang sedang dilakukan. Dengan alat ukur penilaian
prestasi yang peka, perusahaan daoat menilai seorang karyawan dengan
objektif dan sesuai keadaan yang sebenarnya dilapangan sehingga
perusahaan dapat mengambil keputusan yang tepat terhadap seorang
karyawan.
2. Gambaran kepuasan kerja karyawan di Kantor Induk PT.PLN (Persero)
Distribusi Jawa Barat dan Banten secara ksesluruhan masuk dalam
kategori tinggi. Hal ini dapat dilihat dari indikator-indikator yang telah di
urutkan dari indikator yang paling dominan sampai indikator yang tidak
dominan. Indikator yang paling dominan yaitu co-works (rekan kerja),
indikator tertinggi kedua yaitu indikator pay (gaji/upah), diikuti oleh
indikator promotion (promosi), kemudian supervision (pengawasan), dan
indikator terrendah yaitu the work it self (pekerjaan itu sendiri. Dari
analisis yang diperoleh melalui pengukuran tingkat kerja sama dengan
rekan kerja, tingkat perhatian dari rekan kerja, dan tingkat kepuasan
terhadap hubungan denga rekan kerja, dapat diketahui bahwa sebagian
besar karyawan menilai bahwa hubungan antar karyawan. Keakraban antar
karyawan merupakan hal yang paling penting dalam menciptakan situasi
kerja yang nyaman, sehingga karyawan merasa senang dengan pekerjaan
yang dijalankan.
3. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa penilaian prestasi
berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan di Kantor Induk