• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di SMPN 229 Jakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di SMPN 229 Jakarta"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

PENDIDIKAN (KTSP)

di

SMPN 229 JAKARTA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Kegurnan untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Srujana Penclidikan Islam

1111 1111 1111

111

Un1versilas Islam Negeri

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Oleh

d·,·1t·i : ... \ ... .

SITI PATIMAH Tgt. • ..

lセNセ@

..

dNsNZNセ@

....

セᄋ・ゥᄋᄋᄋᄋᄋ@

" ". 1nc1 u x • .

Q.\,.

0

::::9.?.::.:: ..

P.:-.::U

.?. .• _. NIM: 104018200686, ,;r;1;;,,;

...

セMᄋᄋMMᄋᄋᄋᄋᄋᄋB@

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM

FAKUL TAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SY ARIF HIDAYATULLAH

(2)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi

Persyara!an Mencapai Gelar Sarjana Penclidikan Islam

Oleh:

Siti Patimah

104018200686

Di bawah Bimbingan

Ors. H. Mu':wif SAM., ,M .. Pd.

NU'. HllO 268 Sl!lli

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

.JURUSAN KEPENDIDIKAN islaセセ@

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAJI

(3)

Kegurnan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan tutus

clalam Ujian Munaqasyah pada, 26 November 2008 di hadapan dewan pcnguji.

Karena itu, penulis berhak memperotah gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd. I)

pacla Jurusan Kepenclidikan islam Program Studi Manajemen Pendiclikan.

Jakarta, Januari 2009

Panitia Ujian Munaqasyah

Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Ka. Procli KI-MP) Tanggal Tanda Tangan

Ora. Y efnelty Z. !vi. Pel NIP. 150 209 382

Sekretaris (Sekretaris .Turusan KI-MP)

Drs. lvlu'arifSAM. !vi. Pel NIP. 150 268 586

Penguju I

Penguji II

Dr. Asril Dt. P. Sindo, MA NIP. 150 217 911

.f

!

:1<>

, /

C/

( ...

ェ[Z[ZLᄋセᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋVヲ@

·) ( ...

Oセ@

... )

"</o-z

-03

NMMMセ@

(

...

) (

...

セ@

...

)

LI-"-"'§

J(dt

(:

) (

セ@

,,)
(4)

Saya yang bcrtancla tangan di bawah ini:

Nama : Siti Patimah

NIM

Program Studi

Jurusan

Fakultas

: 104018200686

: Manajcmen Penclidikan

: Kepcndidikan Islam

: Ilmu Tarbiyah clan Keguruan

Dengan ini menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli yang diajukan untuk memenuhi salah

satu pcrsyaratan untuk memperoleh gelar sarjana Srata I (S 1) di UJN Syarif

Hiclayatullah Jakarta.

2. Scmua sumber yang saya gunakan clalarn penuli11an skripsi ini telah sa:m

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UJN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau

mcrupakan jiplakan dari karya orang Jain, maka saya bersedia menerima

sanksi berc!asarkan ketentuan yang berlaku di UJN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta, November 2008

(5)

Kurikulum Tingkat Satuan Penclidikan (KTSP) merupakan kurikulum terbaru di Indonesia yang merupakan penyempumaan dari Kuriikulum Berbasis Kompetensi (KBK). KTSP merupakan paradigma baru clalam pengembangan kurikulum di Indonesia yang memberikan otonomi luas bagi satuan pendiclikan dalam rangka mengefektifkan proses belajar-mengajar di sekolah.

Penerapan KTSP dalam sistem pendiclikan Indonesia tidak sekedar pergantian kurikulum, tetapi menyangkut perubahan secara menclasar clalam sistem pendidikan. Penerapan KTSP menuntut perubahan paradigma dalam pembelajaran, karena clengan penerapan KTSP tidak hanya menyebabkan perubahan konsep, metode, clan strategi guru dalam mengajar, tetapi juga menyangkut pola pikir, filosofis, serta komitmen guru. Guru sebagai komponen ulama penclidikan memegang peranan yang sangat penting baik dari sisi perencanaan, pelaksanaan maupun pengembangan kurikulum.

P okus stucli ini aclalah Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendiclikan. Studi 1111 bermaksucl mendeskripsikan secara rinci bagaimana sekolah

melaksanaan Kurikulum Tingkat Saluan Penclidikan. Apakah sekolah suclah dapat melaksanakan KTSP clengan optimal? Penulis mengangkat11ya clalam juclul Pclaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSJP) di SMPN 229 .Jakarta.

Penelitian dilakukan di SMPN 229 Jakarta. Metocle yang digunakm1 clalam penelitian ini adalah cleskriptif kualitatif. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 50 orang guru. Instrumen yang digunakan adalah dengan menyebm·kan angket kepada guru.

Hasil penelitim1 ini menunjukkan bahwa, pelaksanaan Kurikulmn Tingkat Satuan Penclidikan (KTSP) di SMPN 229 Jak!\rta masih belum dapat terlaksana dengan optimal, hal ini disebabkmi karena kompettmsi/pemahm11an guru terhadap K.TSP masih minim. Saran yang diberikm1 adalah guru diharapkan lebih aktif dalmn mengembangkan potensi dm1 kemampuan mereka dalam mengajar dengan rnengikuti berbagai pelatihan, workshop, seminar, dan kegiatan lainnya yang terkait dengan KTSP. Dalam proses belajar mengajar, guru juga harus lebih kreatif dalam mengembangkan strategi belajar.

Se!ain itu, pihak sekolal1 perlu menyedialcan fasilitas pembelajarmi yang memadai. Hal ini diperlukan agar kegiatan pembelajaran dapat terlaksana dengan baik, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai secara optimal.

(6)

Shalawat clan Salam tak lupa penulis sanjungkan kepada Nabi Muhammad saw

yang telah mcmbimbing umatnya dari jalan yang gelap kc jalan yang terang, clan

karena Beliau jualah kita semua bersatu menjadi muslim yang mempunyai

intelcktualitas tinggi.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan untuk mencapai

gelar Sm:jana Pendidikan Islam Program Studi Manajcmen Pendidikan Jurusm1

Kependidikan Islam Fakultas Ihnu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis tidak lepas dari bantuan, darangan,

dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis

ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rasyada., MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk menempuh

pcndidikan di UlN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. !bu Ora. Yefnelti Z., M. Pd. Kepala Jurnsan Kependidikan !slain yang telah

memberikan bimbingan dan nasehat bagi penulis.

3. Bapak Ors. H. Mu'arif SAM., M. Pd. Sekretaris Jurusan sekaligus Dasen

P1m1bimhing skripsi yat1i;t teluh mtJlt1unak11n

wnktu

dun membc:rilnm

tmn;ynk

bimbingan, nasihat, darongan bagi penulis dalam penulisan skripsi ini.

4. Bapak Ors. H. Nurochim., MM. Dasen Penasehat Akademik yang telah

memberikan nasehat dan arahan bagi penulis.

5. !bu Dra. Eri Rosatria, M. Ag Dasen Penguji I clan Bapak Dr. AsriI Dt. P.

Sindo, MA. Dasen Penguji II yang telah memberikan arahan, nasehat dm1

waktunya untuk perbaikan skripsi penulis.

6. !bu Yatie Saeryati., S. Pd. dan Bapak Drs. Dulmajid. Kepala dan Wald!

(7)

keberkahan, suamiku tercinta Arief Fadillah, yang dengan penuh keikhlasan

mendampingi dan mendoakan, sehingga penulis yakin dapat menjalani proses

ini. Semoga Allah senantiasa membimbing kita.

9. Ayahanda Amar Ma'ruf dan Ibunda Maimun (maaf nanda belum bisa

membahagiakan kalian), Ibunda Hj. Taslimah, kakak Noer, Zhie, adik Vie,

Zai, Zha, Ric, Ylia, Ocl, Dien, Chan, Keluarga besar H. Sabeni, Keluarga

besar H. Muchtar yang senantiasa mendo'akan agar penulis selalu diberi

kcmudahan oleh Allah swt dalam menempuh pendidikan.

10. Sahabat-sahabatku Atni, Afif, Irna, (maaf atas segala kekhilafan selama kita

bersama), Eva, Irpan, Lukman (tetap semangat ya!), Zam-7.am, Zaki, Jin, Rien

(tcrima kasih atas doa dan semangatnya).

11. Rekan-rekan KI-MP angkatan 2004 yang selalu saling menyemangati dan

mencloakan. CA YO!!! Yakin kita semua pasti bisa menu ju "ke sana".

12. Staff Perpustakaan Utama clan Staff Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah clan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu penulis

clalam memperoleh sumber referensi.

13. Scrta scmua pihak yang ticlak clapat penulis sebutkan satu persatu yang turut

mcrnbanlu penulisan skripsi ini.

Pcnulisan skripsi ini jauh clari kescmpurnaan, baik isi, bahasa, teknik

penulisan, metoclologi, ketelitian, dan kerapian. Oleh karena itu, kritik clan saran

yang rncrnbangun pcrlu kiranya cliberikan demi penyempurnaan skripsi ini.

Akhirnya hanya harapan dan do'a yang dapat penulis panjatkan, semoga

bantuan, bimbingan, clan dukungan yang diberikan oleh semua pihak menjacli

amal sholeh dan segala keterbatasan penulis hanya clapat mengembalikan

segalanya kepacla Allah swt. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis

khususnya dan pembaca umumnya. Amiin.

(8)

DAFT AR !SI. ... iii

DAFTAR TABEL ... v

BABIPENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. ldentifikasiMasalah... .. . . .. . . .. . . .. . . ... . . .. 6

C. Pembatasan Masai ah... 6

D. Perumusan masalah... .... . . .... . ... . .. . .. .. .. . . .. 6

iセN@ Kcgunaan Penclitian ... 7

BAB II KA.HAN TEOHITIS A. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 1. Pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan... 8

2. Landasnn Pengc111ba11gat1 KTSP ... ,... 10

3. Tttjuan KTSP ... 12

4. Prinsip dan Acuan Pengembangan KTSP... ... . . . ... . . . .. . . ... 13

5. Komponen KTSP ... 14

B. Strategi Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Saluan Pendidikan 1. Percncanaan/Pcrsiapan Pcmbelajaran... ... . . ... 17

(9)

C. Populasi clan Sampel.. ... 29

D. Tehnik Pengumpulan Data ... 30

E. Tchnik Analisa Data ... 32

BAil IV HASit PENELITIAN

A. Analisis Data Angket.. ... 34

BAB V PENUTUl'

A. Kesimpulan ... 47

B. Saran ... 48

DAFT AR PlJSTAKA ... 49

(10)

Tabel 2

Tabd 3

Tabel4 Tabel 5 Tabel

6

Tabel 7 Tabel 8 Tabel 9 Tabel 10

Tabel 11

Tabel 12

Tabcl 13

Tabel 14

Tabel 15 Tabel 16

Tabel 17

Tabel 18

Penclidikan

: Membuat RPP setiap mengajar

: Merumuskan tujuan pembelajaran yang menganclung aspek Kognitif, Afektif, clan Psikimotorik

: Mempersiapkan alat peraga sebelum mengajar

: Memilih metocle yang sesuai clengan materi yang akan cliajarkan : Mengatur tata ruang belajar

: Mencleskripsikan secara singkat materi yang akan cliajarkan : Menghubungkan materi pembelajaran clengan pengalaman siswa : Siswa terlibat aktif clalam pembelajaran

: Siswa memberikan penclapat clan solusi terhaclap permasalahan

clalam pembelajaran

: Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan clicapai

: Penggunaan metocle yang bervariasi clalan1 menyampaikan materi

pembelajaran

: Penggunaan bahasa yang lugas clan jelas dalam menguraikan

mtndl'i

Jji;mbolt\lnmn

: Memberikan kesimpulan clari materi pelajaran yang telah cliajarkm1

: Pemberian latihan kepacla siswa

: Memberikan test untuk mengukur kompetensi siswa clalam materi pembelajaran

: Memberikan umpan balik (kesan) terhaclap hasil test ym1g diperoleh siswa

[image:10.595.41.447.113.641.2]
(11)
[image:11.595.91.442.163.517.2]

Tabel 20

Tabcl 21

: Menggunakan alat evaluasi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran

(12)

A. La tar Bclakang lVIasalah

Sangat disadari bahwa kemajuan suatu bangsa bergantung pacla kualitas

snmber claya rnanusianya. Dernikian pula dalarn upaya mewujuclkm1

rnasyarakat Indonesia yang berkualitas tinggi tidak bisa lepas clari pendidikan.

Kegiatan ュ・ュエセェオォ。ョ@ pendiclikan di Indonesia telah clilakukan antara lain

melalui peningkatan mutu pencliclikan yang cliwujudkan dalam

Unclang-unclang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sislem Pendidikan Nasional

(Siscliknas). Pacla pasal 1 disebutkan bahwa: "Pencliclikm1 aclalah usaha saclar

clan terencana untuk mewujudkan suasana belajar clan proses pembelajaran

agar peserta diclik secara aktif man1pu mengembangkan potensi clirinya unt1tlc

rnerniliki kekualan spiritual keagamaan, pengenclalian cliri, kepribadim1,

keccrdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan clirinya,

111asyarakat, bangsa dw1 negara"1•

Pada abad ke-21 m1, kualitas pendidikan Indonesia scmakin

rncmprihatinkan dan tertinggal jika dibm1ding dengm1 negara tetm1gga dm1

ncgara-negara Asia lainnya, seperti Singapura, Jepang, clan Malaysia. Babkm1

jika dilihat dari dari indeks sumber daya manusia, yang salah salu

(13)

Dalam Human Development Report 2007 /2008 yang dipublikasikan secara

serentak di dunia, Selasa (27/11) tepat pukul 19.00 WIB itu, Indonesia berada

di bawah Singapura yang berada di urulan 25, Brunei (30), Malaysia (78),

Thailand (88), Filipina (90), dan Vietnam (105). Indonesia menempati

rangking ke-107 dalam lndeks Pembangunan Manusia yang dibuat Program

Pembangunan PBB (UNDP). Peringkat itu satu tingkat lebih baik

clibandingkan tahun lalu, namun tetap te1tinggal dari negara tetangga,

termasuk Vietnanl.

lsjoni mengungkapkan, masih rendahnya mutu pendidikan di Indonesia

dapat dilihat dari beberapa indikator. Pertama, nilai Ujian Nasional (UN) yang

rnasih jauh di bawah standard yang diharapkan. Kedua, aspek non akademik,

banyak kritik terhaclap masalah kedisiplinan, moral dan etika, kretivitas, dll.

Ketiga, renclahnya tingkat kompetensi dan profosionalitas guru. Keempat,

kuantitas guru yang masih kurang, dan penyebaran guru yang ticlak merata.

Ke/ima, kondisi lingkungan sekolah untuk mengimplementasikan pendidikan

yang bersifat non akademik yang masih rendah3•

Permasalahan yang muncul mengisyaratkan perlu adanya suatu perubahan

yang terencana guna meningkatkan mutu pendidikan. Usaha yang dilakukan

olch pcmerintah dalam memajukan dan meningkatkan mutu pendidikan

tcrus-mcncrus clilakukan, salah satunya aclalah dengan penyempurnaan kurikulum.

Sejt1k masa pemedntahan Orde Baru, Departemen Pet1didlka11 teluh

beberapa kali mengganti kurikulum, mulai dari kurikulum 1975, kemudian

diganti dengan Kurikulum 1984, kemudian kurikulum 1994 yang selanjutnya

cliganti lagi dengan kurikulum 2004 atau yang disebut dengan Kurikulum

Berbasis Kompetensi (KBK), clan sejak tahun pelajaran 2006/2007 Depdiknas

meluncurkan Kurikulum 2006 atau akrab disebut Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP).

Perubahan tersebut merupakan konsekuensi logis dari terjadinya

perubahan sistem po litik, sosial budaya, ekonomi, clan iptek dalam masyarakat

(14)

berbangsa dan bernegara. Nana Syaodih Sukmadinata mengatakan, bahwa

"kunci utarna peningkatan mutu pendidikan adalah komitmen pada

pcrubahan"4• Kurikulum sebagai seperangkat rencana pendidikan perlu

clikcmbangkan secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang

te1jadi di masyarakat.

Pengernbangan kurikulum rnerupakan suatu ha! yang penting karena

kurikulum merupakan bagian dari program pendidikan. Tujuan utama

kurikulum adalah rneningkatkan kualitas pendidikan dan bukan semata-mata

hanya rnenghasilkan suatu bahan pelajaran. Kurikulum tidak hanya

memperhatikan perkernbangan dan pembangunan masa sekarang tetapi juga

rnengarahkan perhatian ke masa depan sehingga kurikulum hams selalu

d ipcrbarui scjalan dcngan pcrubahan itu.

Untuk rnencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan, kurikulum harus

disusun sccara strategis clan dirumuskan menjadi program-program tertentu.

Kurikulum harus selalu relevan dengan perubahan masyarakat, sehingga

penyusunan kurikulurn harus mempertimbangkan berbagai macam aspek

seperti perkembangan ilmu pengetahuan, perkernbangan anak didik,

perkembangan kebutuhan masyarakat dan lapangan kerja dan sebagainya.

Kurikulurn Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) me:rnpakan kurikulurn

tcrbaru di Indonesia yang merupakan penyempurnaan dari Kurikulum

Bcrbasis Kompetensi (KBK). KTSP merupakan paradigma baru dalam

pengcmbangan kurikulum di Indonesia yang memberikan otonorni luas bagi

satuan pendidikan dalam rangka mengefektifkan proses belajar-mengajar di

sekolah.

Penerapan KTSP dalam sistem pendidikan Indonesia tidak sekedar

pergantian kurikulum, tetapi menyangkut perubahan secara mendasar dalam

sistem pcndidikan. Penerapan KTSP menuntut perubahan paradigma dalam

(15)

perubahan konsep, metode, dan strategi guru dalam mengajar, tetapi juga

menyangkut po la pikir, filosofis, serta komitmen guru.

Penerapan KTSP memberikan peluang bagi setiap sekolah untuk

mcnyusun kurikulumnya sendiri. Untuk itu, setiap guru yang akan mengajar di

kelas dituntut memiliki kemampuan menyusun kurikulum yang tepat bagi

pcscrta didiknya. Guru scbagai komponen utama pendidikan memegang

peranan yang sangat penting baik dari sisi pereneanaan, pe:laksanaan mauptm

pengembangan kurikulum. Sebagai pelaksana kurikulum, gurulah yang

menciptakan kegiatan belajar mengajar, dengan segenap kemampuaannya

guru dapat mcnciptakan situasi belajar yang aktif, menggairahkan clan mampu

mendorong siswanya untuk berprilaku kreatif dan inovatif.

Sejatinya, KTSP merupakan kurikulum yang merefleksi pengetahuan,

kcterampilan, clan sikap yang merujuk kepacla konsep pendidikan yang

dikemukakan oleh Bloom, yang pacla gilirannya dapat meningkatkan potensi

pcscrta clidik sccara optimal. Olch karenanya, kurikulum yang clisusun clapat

mcnumbuhkan proses pembelajaran di sekolah yang berorientasi pada

penguasaan kompetensi-kompetensi yang telah ditentukan secara integratif.

Dengan clemikian, kurikulum ini merupakan pengembangan clari pengetahuan,

pemahaman, kemampuan, nilai, sikap clan minat, untuk melakukan suatu

kctcrampilan atau tu gas clalam bentuk kemahiran dan rasa tanggung jawab.

Lebih jauh lagi, kurikulum ini merupakan suatu desain kurikulum yang

dikcmbanglrnn borcli-rnm•kan aeJumlah kompotenst te1'tentn, si:ihlnggn

セ・エ・ャ。ィ@

menyelesaikan jenjang penclidikan tertentu, siswa diharapkan mampu

menguasai serangkaian kompetensi dan menerapkannya dalam kehidupan

kelak. Dengan diberlakukannya KTSP dalam dunia pendidikan, berimplikasi

cukup luas dan kompleks yang berkaitan dengan pembelajaran, pengalaman

belajar, dan sistem penilaian.

SMPN 229 Jakarta mulai menyusun KTSP sebelum rnasuk talrnn ajaran

tahun 2007, dan pada awalnya proses penyusunan KTSP' dan perangkatnya

(16)

olch guru. Dan pada Juli 2008, SMPN 229 Jakarta telah menyelesaikan menyusunan KTSP yang akan dijadikan pedoman operasional pelaksanaan pendidikan di SMPN 229 Jakarta pada tahun ajaran 2008-2009.

Pelaksanaan KTSP di SMPN 229 Jakarta pada tataran pembelajaran di kelas masih menemui banyak kendala serta masih rendalmya kualitas pcmbelajaran. Hal ini tentunya berdampak pada masih rendalmya hasih belajar siswa, hal ini terlihat dari masih banyaknya siswa yang belum mcncapai Kritcria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran clan rnuatan lokal yang telah clitctapkan oleh guru.

Beberapa permasalahan yang menyebabkan masih rendahnya hasil belajar siswa aclalah: Pertama, guru kurang berinovasi untuk memfasilitasi dan mcnggunakan sumber bclajar nyata (kontekstual) untuk membantu siswa dalam mengkonstruksi pelajaran. Kedua, guru kurang memperhatikan pengalaman belajar (konsep awal) yang climiliki siswa dalam pembelajaran clan kurang berupaya untuk mengaitkan antara pengalanmn awal yang climiliki siswa dengan pengalaman barn yang sedang dipelajari, Keliga, pembelajaran lcbih menekankan pada hasil, sehingga menjaclikan siswa kurang be1111inat clalam belajar. Keempat, kegiatan pembelajaran cendenmg masih bersifat pasif karena proses belajar belum clisertai proses internalisasi inclividualistik pacla siswa, arlinya pembelajaran masih berpusat pacla guru (teacher centre

oriented) yang mengacu pacla ketuntasan materi. Kelima, masih minimnya

sumbcr/mcdia belajar yang cliperlukan dalam kegiatan pembelajaran.

Dengan kondisi tersebut, maka pcrlu adanya upaya yang serius clan bersincrgis untuk sclalu meningkatkan kreativitas clan inovasi guru dalam proses pembclajaran agar ketcrcapaian kompetensi siswa dalam KTSP dapat diwujuclkan.

(17)

B.

ldcntifikasi Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah, maka masalah yang

dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut:

I) Bagaimana ketersediaan sumber/media pembelajaran di SMPN 229

Jakarta?

2) Bagaimana suasana pernbelajaran di SMPN 229 Jakarta?

3) Apa saja metocle yang digunakan guru SMPN 229 Jakarta clalam

kegiatan pembelajaran?

4) Apa saja kesulitan yang dihaclapi guru SMPN 229 Jakarta clalum

kcgiatan pembelajaran?

5) Upaya apa saja yang clilakukan oleh guru SMPN 229 Jalrnrta dalam

menyelesaikan berbagai kenclala yang dihaclapi clalam kegiatan

pembelajaran?

6) Bagaimana pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pencliclikan

(KTSP) di SMPN 229 Jakarta?

C.

Pcmbatasan Masalah

Mengingal kompleksitas masalah yang ada, penulis perlu membatasi

penclitian ini agar lebih terarah dan menghindari kesalahan interpretasi. Maka

masalah yang diteliti dibatasi pada: "Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Saluan

Pendidikan (KTSP) di SMPN 229 Jakarta".

D.

Pcrumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah, maka masalah yang diangkat dalam

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: "Bagairnana pelaksanaan

(18)

E. Kcgunaan Pcnelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat rnernberi rnanfaat bagi pihak-pihak

antara lain:

1. Bagi lembaga pendidikan, diharapkan melalui penelitian ini dapat

rnemberikan kontribusi yang berarti untuk rnengetahui bagairnana

pelaksanaan KTSP di sekolah.

2. Bagi para pembaca, diharapkan dapat menggunakan hasil penelitian ini

scbagai bahan acuan serta studi perbandingan mengenai pelaksanaan

KTSP di sekolah lain.

3. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah

wawasan pengetahuan tentang bagaimana pelaksanaan KTSP di

(19)

A. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

1.

Pengertian Kurilrnlum Tingkat Satuan Pendidikan

Secarn kebahasaan, kata kurikulum berasal dari bahasa latin currere,

yang berarli lapangan perlombaan lari. Kurikulum juga bisa berasal dari

kata curriculum yang berarti a running course, dan <la.lam baha.sa Prancis

dikenal dengan courier berarti to run (berla.ri)1•

Sccara terminologis, kurikulum berarti suatu program pendidikan yang

berisikan berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar yang diprogramkan,

direncanakan clan dirancang secara sistematik atas norma-norma ya.ng

berlaku clan dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi tenaga

kependid idkan clan peserta didik untuk mencapai tujuan pendididkan2•

Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendiclikan Nasional

disebutkan bahwa: "Kurikulum aclalah seperangkat rencana clan

pengaluran mengenai tujuan, isi, clan bahan pelajaran serla cara yang

digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran

untuk mencapai tujuan pendiclikan tertentu"3•

1 Zurinal dan Wah di Sayuli,

1/11111 Pendidikan Pengantar dan Dasar-dasar Pe/aksanaan

Pendidikan, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h. 85.

(20)

Dalam Kamus Pendidikan, kurikulum dapat menyatakan kepada total

stuktur ide dan kegiatan yang disusun oleh suatu lembaga pendiclikan

untuk memenuhi kebutuhan pelajaran bagi siswa untuk melaksanakan

tujuan pendiclikan4• Seclangkan clalam Ensiklopedi Nasional Indonesia

kurikulum diartikan sebagai seperangkat pelajaran yang cliberikan clalam

suatu kegiatan belajar-mengajar tmtuk mencapai tujuan pendiclikan

tertentu5.

Berclasarkan pengertian tentang kurikulum di atas, dapat clisimpulkan

bahwa kurikulum tidak hanya sabatas pada sejumlah pelajaran yang harus

disampaikan kepada peserta didik saja, tetapi juga mencakup berbagai

aktivitas yang clilakukan oleh penclidik clalam rangka mempengaruhi anak

didik diclalam belajar untuk mencapai suatu tujuan. Aktivitas tersebut

clapat dilakukan di dalam maupun di luar kelas, yang tentunya temmsuk di

clalamnya kegiatan belajar mengajar dan bagaimana mengatur strategi

dalam proses pembelajaran. Artinya clibutuhkan adanya perencanaan atau

pengorganisasian clari proses belajar mengajar, juga perlu adanya !control

clan evaluasi sehingga tujuan pendidikan yang diharapkan clapat tercapai.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dalam Peraturan Pemerintah

tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP pasal 1, ayat 15) disebutkan

bahwa "KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh clan

dilaksanakan di n1asing-masing satuar1 pendidikun"6, KTSP merupakan

salah satu bentuk realisasi kebijakan clesentralisasi clii biclang pendidikan

agar kurikulum benar-benar sesuai dengan kebutuhan pengembangan

potensi peserta cliclik.

Melalui KTSP, setiap sekolah diberi peluang untak menyusun

kurikulumnya sendiri. Oleh karena itu, sebagai pelaksana KTSP, guru

dituntut untuk memiliki kemampuan dalam perencanaan, pelaksanaan

maupun pengembangan kurikulum. Sebagai pelaksana. kurikulum, gurulah

(21)

yang menciptakan kegiatan belajar rnengajar, dengan segenap

kemampuaannya guru dapat menciptakan situasi belajar yang aktif,

mcnggairahkan dan mampu mendorong siswanya untuk berprilaku krcatif

dan inovatif.

KTSP menekankan pada kemampuan (kompetensi) yang harus dicapai,

clan climiliki oleh lulusan suatu jenjang pendidikan. Kemampuan lulusan

yang harus dinyatakan dcngan standar kompetensi, yaitu kemampuan

minimal apa yang harus dicapai lulusan. Standar kompetensi lulusan

mcrupakan modal utama untuk bersaing di tingkat regional maupun

global, karcna persaingan sumbcr daya manusia.

Karateristik kurikulum ini adalah: (!) hasil belajar dinyatakan dengan

kcmampuan atau kompctensi yang dapat didemonstrasikan atau

clitampilkan; (2) scmua peserta diclik harus mencapai ketuntasan bclajar,

yaitu menguasai semua kompetensi dasar; (3) kecepatan belajar peserta

diclik tidak sama; (4) penilaian menggunakan acua.n kriteria; (5) ada

program remedial, pengayaan, dan percepatan; (6) tcnaga pengajar atau

atau pendidik merancang pengalaman belajar peserta didik; (7) tenaga

pengajar sebagai fasilitator; dan (8) pembelajaran mencakup aspek afektif

yang terintegrasi dalam semua bidang studi.

2.

Landasan Pengcnibangan

KTSP

Kurikulutn merupakan salah satu komponen yang memiliki peran

penting dalam sistem pendidikan, karena dalam kurikulum tidak hanya

dirurnuskan tentang tujuan pendidikan yang harus dicapai, tetapi juga

memberikan pernahaman tentang pengalaman belajar yang harus dimiliki

setiap siswa. Mengingat pentingnya peranan kurilculum di clalam

penclidikan, maka dalam penyusunan kurikulum tidak bisa dilakukan tanpa

(22)

Pengembangan KTSP didasarkan pada dua landasan pokok, yakni

landasan empirik clan landasan formal7• Yang menjadi landasan empirik

di antaranya adalah pertama, adanya kenyataan rendahnya kualitas

pendidikan baik dilihat dari sudut proses maupun hasil belajar. Kedua,

1 ndonesia adalah negara yang sangat luas yang memiliki keragaman sosial

bucluya dcngan potensi dan kebutuhan yang herbeda. Akibatnya, lulusan

pendidikan tidak sesuai dengan harapan clan kebutuhan daerah di mana

siswa tinggal.

Yang menjacli landasan formal pengembangan KTSP adalah8:

• Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistcm Pendidikan Nasional

• Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

• Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi

• Permendiknas No. 23 Talmn 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan

• Permendiknas No. 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan permendiknas No. 22, dan 23.

Uraian singkat mengenai isi pasal yang melandasi KTSP sebagai

berikut:

I. lJndang-lJndang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional. Beberapa pasal yang terkait dengan KTSP adalah: Pasal

1 Ayut 19 tentiu1g peng\lrtinn kmikulum ; Pasnl 36

Aynt

:!

dt\11

3

tentang prinsip pengembangan kurikulum; dan Pasal 37 Ayat 1 tentang muatan kurikulum pendidikan dasar dan menengah9•

2. Peraturan Pemerintah No. 19 Talmn 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan. Beberapa pasal yang terkait dengan KTSP adalah:

Pasal I Ayat 5 tentang standar isi; Pasal 6 Ayat 6 tentang

kurikulum pendidikan umum, kejuruan, dan khusus; Pasal 16 Ayat

7

\Vina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran Teori dan Praktik Pengembangan Kuriku/um Tingkat Saluan Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 200&), h. 133.

8

(23)

1 tcntang pcdoman penyusunan kurikulum; dan Pasal 20 tentang

b 1 . IO perencanaan proses pem e aJaran .

3. Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar lsi. Mengatur

tentang standar isi untuk satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,

yang mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi

minimal untuk mencapai kompetensi minimal lulusan pada jenjang

dan jenis penclidikan tertentu11•

4. l'ermendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi

Lulusan. Standar Kompctcnsi Lulusan untuk satuan pendidikan

dasar dan menengah digunakan sebagai pedoman penilaian dalam

pcnentuan kelulusan peserta didik. Standar Kompetensi Lulusan

meliputi standar kompetensi lulusan minimal satuan pendidikan

dasar clan menengah, standar kompetensi llulusan minimal

kclompok mata pelajaran, dan kompetensi luluan minimal mata

pcl<ijaran12•

5. Perrnendiknas No. 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan

Permencliknas No.

22,

dan

23.

Satuan pendidikan dasar dan

rnenengah dapat mengembangkan kurikulum clengan standar yang

lebih tinggi dari yang telah ditetapkan, dengan memperhatikan

pancluan penyusunan KTSP pacla satua pcncliclikan dasar clan

menengah yang clisusun Badan Standar Nasional Pencliclikan

(BNSP)13•

3. Tujuan KTSP

Setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerinta.h pasti mempunyai

tujuan, begitu pula clengan diterapkannya KTSP. M,enurut E. Mulyasa,

10 Peraluran Pemerintah No. 19 Tahun 2005

tentcmg Slandar Nasional Pendidikan, (Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2006).

11 Pcnnendiknas No. 22 Tahun 2006

tentang Standar Isi Untuk Saluan Pendidikan Dasar clan

Menengah, (Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2006).

12

(24)

sccara urnum tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk memandirikan

dan memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian wewenang

(otonomi) kcpada lcmbaga pcndidikan dun mendorong sckolah untuk

rnelakukan pengambilan keputusan secara partisipasif dalam

pengcmbangan kurikulum14• Dengan KTSP diharapkan guru dapat

mengembangkan kurikulum dalam kegiatan pembelajaran yang sesuai

dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik serta tuntutan rnasyarakat

clan pengguna lulusan.

Sedangkan secara khusus tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk15:

1. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengembangkan kurikulum, mengelola clan memberdayakan sumber-sumber yang tersedia.

2. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam pcngcmbangan kurikulurn melalui penga.mbilan kcputusan bersarna.

3. Meningkatkan kompetisi yang sehat antar satuan pendidikan tentang kualitas pendiclikan yang akan clicapai.

4.

Prinsip dan Acuan Pengembangan

KTSP

Pengembangan KTSP mengacu pacla SI dan SK.L dan berpedoman

pacla pancluan penyusunan kurikulum yang clisusun oleh BSNP, serta

memperhatikan pertimbangan komite sekolah/madrasah.

Beberapa prinsip dalam pengembangan KTSP cliantaranya16:

a. Berpusat pacla potensi, perkembangan, kebutulmn, clan kepentingan

pesertu didik dun lingkungunnyu

b. Beragam dan terpadu

c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetalman, teknologi, clan seni

d. Relevan clengan kebutuhan kehidupan e. Menyeluruh clan berkesinambungan C Belajar sepanjang hayat, clan

g. Seimbang antara kepentingan nasional clan ォ・ーQセョエゥョァ。QQ@ claerah

14

E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Saluan Pendidiknn .. ., h. 22.

15

(25)

Sclain itu, KTSP disusun dengan memperhatikan acuan operasional

sebagai berikut17:

a. Peningkatan iman clan takwa serta akhlak mulia

b. Peningkatan potensi, kecerclasan, clan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik

c. Kcragaman potensi clan karakteristik daerah clan lingknngan cl. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional

c. Tuntutan clunia kerja

f. Perkembangan ilmu pengetalman, teknologi, dan seni

g. Agan1a

h. Dinamika perkembangan global

1. Persatuan nasional clan nilai-nilai kebangsaan

J. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat k. Kcsetaraan gender

I. Karakteristik satuan pendiclikan

5. Kom ponen

KTSP

Kurikulum Tingkat Saluan Pendiclikan memiliki 5 komponen yaitu: I. Visi, Misi clan Tujuan Penclidikan Tingkat Satuan Pendidikan

Rumusan tujuan pendidikan tingkat :mtuan penclidikan

mengacu pacla tujuan umum pendidikan berikut:

a. Tujuan pendidikan dasar adalah meletakan dasar

kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta

kctcrampilan untuk hiclup mancliri clan mengikuti

pcndidikan lebih lanjut.

b. Tujuan pendiclikan menengah meningkatkan kecerdasan,

pcngctahuan, kepribadian, akhlak mulia, scrta keterampilan

untuk hidup mandiri dan mengikuti pendiclikan lebih lanjut.

c. Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah

meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,

akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri clan

(26)

2. Struktur dan Muatan KTSP

Struktur kurikulum tingkat satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah tertuang dalam sta11dar isi yang dikembangkan clari kelompok mata pelajaran sebagai berikut:

a. Kelompok mata pelajaran agama clan akhlak mulia

b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan clan

kepribadian

c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan clan tekllologi cl. Kelompok mata pelajaran estetika

e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan Muatan kurikulum tingkat satuan pendiclikan meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan clan keclalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik pacla satuan pendiclikan. Disamping itu, materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk kedalam isi kurikulum.

2. Kalender Penclidikan

Saluan penclidikan clapat menyusun kalender pendidikan sesuai dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta cliclik dan masyarakat dengan memperhatikan kalender pendidikan scbagairnana tcrcantum dalarn Standar Jsi.

3. Pengembangan Silabus

S ilnbus morupnlrnn pcnjnbarnn stnndnl' kompetenHi dim

kornpdensi dasar kedalam materi pokok, kegiatan pembelajaran clan inclikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Berdasarkan silabus inilah guru dapat mengernbangkannya menjadi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan diterapkan dalam kegiatan belajar mengajiU' bagi siswanya.

4. Rcncana Pclaksanaan Pcrnbelajaran (RPP)

(27)

guru harus menyusun strategi dan langkah-langkah apa yang akan

digunakan dalam kegiatan belajar mengajar.

B. Strategi

Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Saturnn Pendidikan

Secara sederhana pelaksanaan diartikan sebagai penerapan atau

irnplementasi. Sebagairnana dikutip Mulyasa, Miller clan Seller mengatakan

bahwa pclaksanaan atau implcmentasi kurikulum merupakan suatu proses

pcncrapan konsep, ide, program, atau tatanan kurikulum ke dalam praktek

pcmbelajaran atau aktivitas-aktivitas baru sehingga terjadi perubahan pacla

sckelompok orang yang diharapkan untuk berubah18• Sementara sebagaimana

clikutip Syafruddin Nurclin, Fulla mendefinisikan "pelaksanaan atau

implementasi sebagai proses untuk menerapkan ide, program atau seperangkat

aktivitas baru dengan harapan orang lain dapat menerirna clan melakukan

perubahan"19.

Bcrdasarkan uraian di atas, dapat dikemukakan bahwa pelaksanaan

kurikulum aclalah operasionalisasi konsep kurikulum yang masih bersifat

tertulis (potensial) menjadi aktual dalam bentuk kegiatan pembelajaran.

Menurut Mulyasa sebagaimana dikutip M. Joko Susilo mengungkapkan

bahwa pelaksanaan kurikulum adalah basil terjemahan t,'llru terhadap

kurikulum sebagai rencana te1iulis, yang sedikitnya dipengaruhi oleh tiga

faktor, yaitu20:

1. Karaktcristik kurikulum; yang mencakup ruang lingkup ide baru suatu kurikulum clan kejelasannya bagi pengguna di lapangan.

2. Strategi Pelaksanaan; yaitu strategi yang digunakan dalam pelaksanaan kurikulum, seperti diskusi profesi, seminar, penataran, lokakarya, penyediaan buku kurikulum clan kegiatan-kegiatan yang dapat menclorong penggunaan kurikulum di lapangan.

" E. Mulyasa, K11rik11/11m Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakleristik, dan lmp/ementasi,

(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), h. 94.

19

(28)

3. Karakteristik pengguna kurikulum; yang meliputi pengetahuan, kcterampilan, dan sikap guru terhadap kurikulum, serta kcmampuannya unluk mercalisasikan kurikulum dalam pembelajaran.

Scmcntara mcnurut Mars seperti dikutip Joko Susilo, mengemukakan tiga

faktor yang mempengaruhi pelaksanaan kurikulum, yaitu dukungan kepala

scko lah; dukungan rekan sejawat guru; dan dukungan internal yang datang

dari clalam diri guru sendiri21• Dari ketiga faktor tersebut, faktor guru

merupakan faktor penentu disamping faktor-faktor lain. Denagn kata lain,

kebcrhasilan pelaksanaan kurikulum di sekolah sangat ditentukan oleh guru,

karcna bagaimanapun baiknya sarana clan prasarana pendidikan apabila guru

tidak melaksanakan tugasnya dengan baik, maka hasil dari pelaksanaan

kurikulum (pembelajaran) tidak akan memuaskan.

Terdapat beberapa stategi yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan

KTSP, diantaranya adalah:

I.

Pcrcncanaan/Persiapan Pcmbelajaran

Kegiatan pembelajaran adalah suatu usaha clan proses yang dilakukan

sccara sadar dengan mengacu pada tujuan (pembentukan kompetensi),

clengan sistematik dan terarah pada terwujudnya perubahan tingkah laku22•

Sedangkan Aminuddin mengatakan pembelajaran adalah proses yang

terjadi sehingga membuat seseorang atau sejumlah orang, yaitu peserta

clidik melakukan proses belajur sesuai dengan rencana pembelajaran yang

tclnh dlprog1·11111lrnn2i.

Persiapan mengajar pada hakekatnya merupakan perencanaan jangka

pendck untuk memperkirakan atau memproyeksikan tentang apa yang

dilakukan. Dengan demikian, persiapan mengajar mernpakan upaya untuk

memperkirakan tinclakan yang akan dilakukan dalam kegiatan

pembelajaran, terutama berkaitan dengan pemben.tukan kompetensi.

21

M. Joko Susilo, K11rik11/11m Tingkat Saluan Pendidikan Ma11ajeme11 Pe/aksanaan dan Kesiajxm Seka/ah Menyosongnya ... , Cet. Ke-I, h. 176.

2

(29)

Dalam mcngembangan persiapan mcngajar, terlcbih dahulu hams

menguasai secara teoritis dan praktis unsur-unsur yang terdapat dalam

pcrsiapan mcnga.1ar. Kemampuan membuat pe:rsmpan mengajar

merupakan langkah awal yang hams dimiliki guru dan sebagai muara dari

segala pengetahuan teori, keterampilan dasar, dan pemahaman yang

mendalam tentang objek belajar dan situasi pembelajaran.

Dalam persiapan mengajar hams jelas kompetensi dasar yang akan

clikuasai pescrta didik, apa yang hams dilakukan, apa yang hams

clipcl<liari, bagaimana mempelajarinya, serta bagaimana guru mengetahui

bahwa peserta didik telah menguasai kompetensi tertentu. Aspek-aspek

tcrsebut merupakan unsur utama yang secara minimal hams ada dalam

sctiap persiapan mengajar sebagai pedoman guru dalam melaksanakan

pcmbelajaran dan membentuk kompetensi peserta didik.

Terdapat beberapa prinsip yang hams diperhatikan dalam

pcngembangan persiapan mengajar, diantaranya :

l. Kompetensi yang dirumuskan dalam persiapan mengajar hams jelas, makin konkrit kompetensi makin mudah diamati, dan makin tepat kegiatan-kegiatan yang hams dilakukan untuk membentuk kompetensi tersebut.

2. Persiapan mengajar hams sederhana dan fleksibel serta dapat dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik.

3. Kegiatan-kegiatan yang disusun dan dikembangkan dalam persiapan mengajar hams menunjang dan sesuai dengan kompetensi dasar yang telah ditetapkan.

4. Persiapan mengajar yang dikembangkan hams utuh dan menyeluruh serta jelas pencapaiannya.

5. Harus ada koordinasi antarkomponen pelaksana program di seko lab, temtama apabila pembelajaran dilaksakan secara tim

(team leaching) atau moving class.

E. Mulyasa menyebutkan bahwa guru profesional hams mampu

mengembangkan persiapan mengajar yang baik, logis dan sistematis,

karena disamping untuk kepentingan pelaksanaan pembelajaran, persiapan

(30)

mengajar akan membantu guru dalam mengorganisasikan materi standar,

scrta mcngantisipasi pcscrta didik chm masalah-masalah yang mungkin timbul dalam pembelajaran.

Dalam pembelajaran, tugas guru yang paling utama adalah

mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjaclinya perubahan

perilaku bagi peserta diclik. Untuk itulah agar pembelajaran lebih

bcnnakna seorang guru sebelum memulai suatu materi pembelajaran

haruslah menyiapkan perangkat pembelajaran yang lengkap untuk

membentunya dalam menyampaikan materi kepada peserta didik.

Adapun perangkat pembelajaran utama yang harus disiapkan oleh guru

adalah:

1) Mcmbuat Rencana Pclaksanaan Pembclajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan pegangan bagi

guru dalam melaksanakan pembelajaran baik di kelas, laboratorium,

dan/atau lapangan untuk setiap Kompetensi dasar. Rencana pembelajaran

ini merupakan realisasi dari pengalaman belajar siswa yang telah

ditetapkan dalam silabus. Komponen rencana pembelajaran meliputi:

identitas mata pelajaran, kompetensi dasar dan indikator, materi pokok,

langkah kegiatan, alat clan media, dan penilaian.

2) Mcrumuskan Tujuan Pcmbclajaran

Tujuan Pcmbelajaran berisi penguasaan kompetensi yang operasional

yang ditargetkan/dicapai dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

Tujuan pembelajaran dirumuskan clalam bentuk pernyataan yang

operasional dari kompetensi dasar. Apabila rumusan kompetensi dasar

sudah operasional, rumusan tersebutlah yang dijadikan dasar dalam

merumuskan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat terdiri atas

sebuah tujuan atau beberapa tujuan.

3) Mempcrsiaplrnn Alat Peraga

(31)

4) Mcmilih Mctode yang Scsuai

Metode merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan atau

rrn:m<:cahkan suatu permasalahan yang dihadapi. Seorang guru yang baik

tentunya tidak akan melupakan kemampuan teknis keguruan yang

merupakan kunci keberhasilan profesinya sebagai seorang guru, yaitu

k<:mampuan unluk mcngclola proses pembclajaran dalam praktek yang

sesungguhnya. Scorang guru harus memilih metode yang tepat dan ideal

c!alam proses pembelajaran.

S) Pcnataan Tcmpat Bclajur

Tcmpat belajar seperti ruang kelas yang menarik rnerupakan hal yang

sangat disarankan dalam P AKEM (Pendekatan Pembclajaran yang Aktif,

Krcatir, Erckiil: dan Menyenangkan). Hasil pekerjaan siswa sebaiknya

dipajangkan untuk memenuhi ruang kelas seperti itu. Selain itu, hasil

peker:jaan yang dipitjangkan diharapkan memotivasi siswa untuk bekerja

lebih baik dan menirnbulkan inspirasi bagi siswa lain. Yang dipajangkan

dapal berupa hasil kerja perorangan, berpasangan, atau kelompok.

Pi\jangan clapat berupa gambar, peta, diagram, model, benda asli, puisi,

karangan, dan sebagainya. Ruang kelas yang penuh clengan pajangan hasil

pekcrjaan siswa, clan ditata clengan bail<, dapat mernbantu guru dalarn

KBM karena dapat dijadikan rujukan ketika membahas suatu masalah.

Pengelolaan tempat belajar meliputi pr:ngelolaan beberapa benda/

objek yang ada dalam ruang belajar seperti meja-kursi, pajangan sebagai

hasil karya siswa, perabot sekolah, atau sumber belajar yang ada di kelas.

Adapun menurut Sobry Sutikno, perencanaan pembelajaran clapat

clilakukan clengan:24

a. rnembuat silabus dan RPP b. menentukan tujuan

c. memilih metode pembelajaran yang clipakai dan alat bantu pembelajaran yang relevan.

(32)

e. menentukan waktu pendidikan dimulai dan tempat pendidikan dilaksanakan

t:

mencntukan buku wajib dan pilihan

g. membuat ringkasan informasi yang dibagikan

Pcntingnya perencanaan pembelajaran menurut Nana Sudjana adalah

mengkoordinasikan komponen-komponen pembelajaran. Sehingga isi

perencanaan pacla hakekatnya adalah mengatur dan menetapkan

komponen-komponen tcrsebut yaitu komponen tujuan, bahan, metoda clan

alat, serta evaluasi25. Dari komponen pembelajaran tersebut dapat

clitentukan sebuah rencana pembelajaran agar pernbelajaran menjadi

scbuah aktifitas yang komplek dan efektif.

2.

Kcgiatan Pcmbclajaran

Dalam pelaksanaan pembelajaran terdapat tiga kegiatan pokok yang

sccara umum dibagi kedalam tiga tahap kegiatan yaitu: kegiatan

penclahuluan pembelajaran, kegiatan inti pembelajaran dan kegiatan akhir

pcmbelajaran/penutup. Ketiga kegiatan tersebut dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a. Kegiatan Pendahuluan Pembelajaran

Kegiatan pendahuluan pembelajaran dilakukan terutama untuk

menciptakan suasana awal pembelajaran untuk mendorong siswa

mcnfokusknn dirinyn U!Jar mampu mengikti!i proses pi::rrtbclilJnra11

dengan baik.

Sifat dari kegiatan pembukaan adalah kegiatan untuk pemanasan.

Pada tahap ini dapat dilakukan penggalian terhadap pengalaman anak

tentang tema yang akan disajikan.

Keberhasilan proses pembelajaran di antaranya sangat dipengaruhi

oleh kegiatan pendahuluan pembelajaran. Fungsi kegiatan

penclahuluan pembelajaran adalah untuk menciptakan awal

pembelajaran yang efektif agar siswa siap secara penuh dalam

(33)

singkal guru harus dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan yang

111enun.1ang terhadap terbentuknya kondisi awal belajar siswa yang

efcktil'.

Beberapa kegiatan pendahuluan yang perlu dilakukan dalam

pernbelajaran. Diantaranya sebagai berikut:

1) Mcnciptakan kondisi awal pcmbelajaran

Untuk rnewujudkan kondisi awal pembelajaran yang baik,

perlu adanya upaya yang harus dila1a1kan oleh guru, upaya di

antaranya:

a) Menciptakan sernangat dan kesiapan belajar, upaya ini

clapat diwujuclkan rnelalui bimbingan clari guru pada siswa.

Dapat juga dilakukan clengan cara dan teknik yang

digunakan oleh guru dalam pembelajaran.

b) Menciptakan suasana demokrasi dalam belajar, upaya 1111

clapat diwujudkan melalui cara clan teknik yang digunakan

guru dalam mendorong siswa agar berkreatif dalam relajar

dan mengernbangkan keunggulan yang climiliki siswa.

2) Mclaksanakan apcrscpsi dan atau penilaian kemampuan

a\val sis,va.

Kegiatan ini lebih menekankan untuk mengetahui sejauh

mana kcmampuan awal yang telah dimiliki siswa. Dalam ha!

ini, guru juga perlu menghubungkan materi pelajaran yang

tclah dimiliki siswa dengan rnateri yang akan dipelajari siswa.

Dari penjelasan di atas, clapat disimpulkan bahwa setidaknya clalam

kcgiatan awal (pendahuluan), guru diharapkan mampu menciptakan

konclisi awal pembelajaran yang baik yaitu dengan menciptakan

semangat clan kesiapan belajar siswa, mengaclakan pre test,

rnenciptakan kondisi pembelajaran yang demokratis, serta dapat

(34)

memberikan komentar terhadap jawaban pese:rta didik yang

dilanjulkan dcngan materi pelajaran yang akan dibahas.

b. Kcgiatan Inti dalam Pembelajaran

Kegiatan belajar mengajar HkiセmI@ dirancang mengikuti

prinsip-prinsip belajar-mengajar. Belajar mengajar merupakan kegiatan aktif

siswa clalam membangun makna atau pemahaman. Dengan demikian,

guru perlu memberikan dorongan kepada siswa untuk menggunakan

otoritas atau haknya dalam membangun gagasan. Tanggung jawab

belajar berada pada diri siswa, tetapi guru bertangung jawab untuk

menciptakan situasi yang mendorong prakarsa, motivasi, dan tanggung

jawab siswa untuk belajar sepanjang hayat. Di antara prinsip tersebut

adalah:

• Berpusat pada Siswa

Siswa memiliki perbedaan satu sama lain. Siswa berbecla dalam

rninat, kemampuan, kesenangan, pengalaman, clan cara belajar.

S iswa tertentu lebih mudah belajar clengan dengar-baca, siswa Jain

lebih mudah dengan rnelihat (visual), atau dengan cara kinestetika

(gerak). Oleh karena itu kegiatan pembelajaran, organisasi kelas,

rnateri pembelajaran, waktu belajar, alat belajar, dan cara penilaian

perlu beragam sesuai karakteristik siswa.

KBM perlu ml.lnompatkan slswa Rebugal

subyok behiJtw.

Artinya KBM memperhatikan bakat, minat, kernampuan, cara dan

slralegi belajar, motivasi belajar, dan latar belakang sosial siswa.

KBM perlu mendorong siswa untuk mengembangkan potensinya

secara optimal.

Belajar dengan Mengalami

KBM perlu menyediakan pengalaman nyata dalam kehiclupan

sehari-hari clan atau dunia kerja yang terkait dengan penerapan

(35)

pengalaman indrawi yang memungkinkan mereka memperoleh

informasi dari melihat, mendengar, meraba/menjamah, mencicipi,

dan mencium.

Dalam ha! ini, beberapa topik tidak mungkin disediakan

pengalaman nyata, guru dapat menggantikannya dengan model

atau situasi buatan dalam wujud simulasi. Jika ini juga tidak

mungkin, sebaiknya siswa dapat memperoleh pengalaman melalui

alat audio-visual (dengarpandang). Pilihan pengalaman belajar

melalui kegiatan mendengar adalah pilihan terakhir.

• Mengembangkan Keterampilan Sosial, Kognitif, dan Emosional

Siswa akan lebih mudah membangun pemahaman apabila

dapat mengkomunikasikan gagasannya kepada siswa lain atau

guru. Dengan kata lain, membangun pemahaman akan lebih mudah

melalui interaksi dengan lingk:ungan sosialnya. Interaksi

memungkinkan terjadinya perbaikan terhadap pemahaman siswa

melalui diskusi, saling bertanya, dan saling menjelaskan. Interaksi

dapat ditingkatkan dengan belajar kelompok. Penyampaian

gagasan oleh s1swa dapat mempertajam, memperdalam,

memantapkan, atau menyempurnakan gagasan itu karena

memperoleh tanggapan dari siswa lain atau guru.

• Perpaduan Kemandirian dan Keijasama

Siswa perlu berkompetisi, bekerjasama, dan mengembangkan

solidarita<>nya. KBM perlu memberikan kesempatan kepada siswa

untuk mengembangkan semangat berkompetisi sehat untuk

memperoleh penghargaan, bekerjasama, dan solidaritas. KBM

perlu menyediakan tugas-tugas yang memungkinkan siswa beke1ja

secara mandiri.

Kegiatan inti dalam pembelajaran memegang peranan penting untuk

(36)

proses pembentukan pengalaman belajar siswa. Paling tidak ada tiga jenis

I b I . . 26

penga an1an c aJar, ya1tu :

I ) Pengalaman Mental

Beberapa bentuk pengalaman mental dapat diperoleh antara lain

melalui membaca buku, mendengarkan ceramah, mendengarkan berita

radio, melakukan perenungan, menonton televisi atau film. Pada

pengalaman belajar melalui pengalaman mental, biasanya siswa hanya

memperoleh informasi melalui indera dengar dan lihat. Ditinjau dari

tingkat perkembangan anak, pengalaman belajar melalui indera dengar

lebih sulit daripada melalui indera lihat karena melalui indera dengar

diperlukan kemampuan abstraksi dan konsentrasi penuh.

2) Pengalaman Fisik

Pengalaman belajar jenis ini meliputi kegiatan pengamatan,

percobaan, penelitian, kunjungan, karya

wisata!study tour,

pembuatan

buku harian, <lan beberapa bentuk kegiatan praktis lainnya. Lazimnya,

siswa dapat memanfaatkan seluruh inderanya ketika menggali

informasi melalui pengalaman fisik.

3) Pengalaman Sosial

Beberapa bentuk pengalaman sosial yang dapat dilakukan antara

lain: melakukan wawancara dengan tokoh, bermain peran, berdiskusi,

bekm;ja bakti, melukukan bazar, pumeran,

jual

hlilli, :pengu111pukm dn11tt

untuk bencana alam, atau ikut arisan. Pengalaman belajar ini akan

lcbih bermanfaat kalau masing-masing siswa diberi peluang untuk

berinteraksi satu sama lain: bertanya, menjawab, berkomentar,

mempertanyakan jawaban, mendemonstrasikan, dan sebagainya.

Mengingat belajar merupakan proses siswa membangun

gagasan/pemahaman sendiri, maka kegiatan pembe:lajaran hendaknya

mampu memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untl1k

(37)

tanpa hambatan guru. Suasana belajar yang disediakan guru hendaknya

memberikan peluang kepada siswa untuk melibatkan mental secara

aktif melalui beragam kegiatan, seperti kegiatan mengamati,

bcrtanya/mempertanyakan, menjelaskan, berkomentar, ュ・ョァ\セェオォ。ョ@

hipotesis, mengumpulkan data, dan sejumlah kegiatan mental lainnya.

Kegiatan inti clalam pembelajaran hams clirencanakan oleh guru

berdasarkan pacla kurikulum yang berlaku dengan memprioritaskan

pada aktivitas siswa yang dibimbing secara efektif oleh guru.

Langkah-langkah kegiatan inti dalam pembelajaran meliputi27:

I) Mcmberitahukan tujuan/topik pelajaran yang akan dibahas

2) Menyampaikan alternatif kegiatan belajar yang harus ditempuh

s1swa

3) Membahas/menyajikan materi pelajaran

c. Kcgiatan Akhir clan Tindak Lanjut Pembelajaran

Kegiatan akhir clan tindak lanjut pembelajaran harus direncanakan clan

clilaksanakan secara sistematis, efektif, efisien, clan fleksibel. Kegiatan

akhir clan tindak lanjut pembelajaran harus merupakan rangkaian kegiatan

pendahuluan clan kegiatan inti pembelajaran. Kegiatan-kegiatan yang

harus dilaksanakan dalam kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelujaran

adalah28:

1) Melaksanakan penilaian akhir 2) Mengkaji basil penilaian akhir

3) Melaksanakan kegiatan tindak lanjut, alternatif kegiatan di antaranya: memberikan tugas atau latihan-latihan, menjelaskan kembali bahan pelajaran yang dianggap sulit oleh siswa, menugaskan membaca materi pelajaran tertcntu, memberikan motivasi/bimbingan belajar.

4) Memberikan umpan balik

(38)

Umpan balik adalah respon/reaksi guru terhadap perilaku siswa. Apa

yang dilakukan guru ketika siswa bertanya? Kctika siswa berpcndapat?

Ketika siswa rnenunjukkan hasil kerja? Ketika siswa mernbuat kesalahan?

Urnpan balik yang baik adalah respon guru yang bersifat tidak

'rnernvonis', seperti: "Salah!", "Bukan!", "Tidak"!", "Baik!", atau

"Betul!".

Umpan balik yang bersifat memvonis menjadikan siswa tergantung

pada guru. Mereka ticlak clapat atau tidak berani memutuskan/menilai

sencliri apa yang di lakukannya. Seclangkan ump an balik yang ticlak

memvonis membuat siswa merasa clihargai, clapat berpikir, clan

bertanggung jawab untuk menilai mutu gagasan sendiri.

Dari sini clapat clifahami bahwa kegiatan akhir dalam pembelajaran

ticlak hanya cliaitikan sebagai kegiatan untnk menutup pelajaran, tetapi

juga sebagai kegiatan penilaian hasil belajar peserta cliclik clan kegiatai1

tinclak lanjut. Kegiatan tindak lanjut hams clitempuh berclasarkan pacla

proses clan hasil belajar peserta cliclik. Waktu yang terseclia untuk kegiatan

ini relatif singkat, olah karena itu guru perlu mengatur clan memanfaatkan

waktu seefisien mungkin.

3.

Penilaian (Evaluasi)

Untuk dapat menetukan tercapai tidaknya suatu pembelajarn, maim

perlu clilakukan usaha atau tindakan penilaian ( evaluasi). Penilaian aclalah

proses sistematis pengumpulan informasi ( angka, cleskripsi verbal),

analisis, clan interpretasi informasi untnk memberikan keputusan terhaclap

kadar hasil kerja29• Scriven menyatakan bahwa harus acla hubungan yang

erat antara: pertama, tujuan kmikulum clengan bahan pelajaran, kedua

bahan pelajaran clengan evaluasi, clan ketiga tujuan kurikulum clengan

evaluasi . .Jacli, evaluasi itu harus rnerujuk kepada kurikulum clan bahan

(39)

\

Hubungan evaluasi terhadap kurikulum dan bahan ー・ャセェ。イ。ョ@ adalah

scbuah hubungan yang saling kontrol. Jika materi pelajarn sudah relevan

<lengan tujuan pembelajaran yang tercamtum dalam kurikulum, maka

cvaluasi yang berhubungan dengan materi akan secara otomatis

berhubungan dengan kurikulum. Namun jika materi pelajaran tidak

relevan dengan kurikulum, maka test yang dibuat berdasarkan materi tidak

akan menyokong tujuan kurikulum.

Pcnilaian basil belajar idealnya dapat mengungkap semua askpek

domain pc111bclajaran, yaitu aspck kognitif, afektif dan psikomotor. Sebab

siswa yang mcmiliki kemampuan kognitif baik saat diuji dengan

paper-and-pencil test belum tentu ia dapat menerapkan dengan baik

pcngctahuannya dalam mengatasi permasalahan kehidupan.

Penilaian basil belajar sangat terkait dengan tujuan yang ingin dicapai

dalam proses pembelajaran. Pada umumnya tujuan pembelajaran

mengikuti pengklasifikasian hasil belajar yaitu cognitive, qffective dan

psychomotor.

Kognitif adalah ranah yang menekankan pada pengembangan

kemampuan clan ketrampilan intelektual. Afektif adalah ranah yang

berkaitan dengan pengembangan pengembangan perasaan, sikap nilai clan

cmosi. Scdangkan psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan

kegiatan-kegiatan atau ketrmnpilan motorik.Namun ketiga domain

pembelajaran itu memang tidak dapat dipaksakan pada semua mata

pelajaran dalam porsi yang sama.

Sistem penilaian yang diharapkan diterapkan untuk mengukur basil

belajar siswa menurut KTSP adalah sistem penilaian yang berkelanjutan.

Dimana untuk mengetahui seberapa jauh peserta didik telah memiliki

kompetensi dasar maka diperlukan suatu sistern penilaian yang

menyeluruh dengan mengunakan indikator-indikator yang dikembangkan

guru secara jelas. Untuk itu perlu dikembangkan berbagai teknik penilaian

(40)

A. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di SMPN 229 Jakarta.

B.

Tcmpat dan Waktu Pcnclitian

Tempat untuk melakukan penelitian ini yaitu di SMPN 229 Jakarta yang

tcrletak di JI. Raya Kcbon Jeruk No. 39 Kebon Jeruk Jakarta Barnt. Adapun

waktu penelitian dilakukan sclama satu bulan yaitu tanggal 21 Juli sampai 21 Agustus 2008.

C.

Populasi dan Sampcl

Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah guru SMPN 229

Jakarta yang be1jumlah 50 orang1• Karena jumlah populasi di bawah 100

orang, maka seluruh populasi dijadikan sebagai sampel penclitian. Sehingga

(41)

D. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pcnelitian yang digunakan untuk pengumpulan data

ditempuh dengan :

I. Penggunaan Kuesioner (Angket)

Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data-data dari para

guru mengenai pelaksanaan KTSP di SMPN 229 Jakarta. Angket

diberikan kepada responden berupa daftar pertanyaan yang sudah

disiapkan sebelumnya, dan responden memberi.kan jawaban pada

kolom yang telah disediakan dengan memberi tanda ceklist (

·'1)

pada jawa ban yang sesuai.

Alat pengumpul data berupa angket memiliki 20 item pertanyaan.

Scbelum menggunakan kuesioner penelitian, maka perlu dibuat stiatu

panduan/acuan yang digunakan yaitu kisi-kisi penelitian. Kisi-kisi

angket pe11elitian tentang Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Saluan

Pendidikan (K"l'SP) di SMPN 229 Jakatta dapat clilihat pada table di

(42)

Tabcl 1

Kisi-kisi Angkct Pclaksanaan Kurilrnlum Tingkat Satuan Pendidikan

Jmh

Variabel Dimcnsi Indikator No. Item

Item

Pclaksanaan Stratcgi l . Persiapan Mcngajar: 5 1, 2, 3, 4, 5,

Kurikulum Pelaksanaan a. Membuat RPP

Tingkat Kurikulum b. Mcrumuskan tttjuan

Satuan Tingkat pembelajaran

Pendidikan Satuan c. Mcmpersiapkan alat

Pendidikan peraga

d. Memilih metode yang

sesuai

c. Penataan tempat belajar

2. Kegiatan Pembelajaran

a. Kegiatan Pendahuluan 2 6, 7

Pembelajaran

Deskripsi singkat

Apersepsi

b. Kegiatan Inti dalam 6 8, 9, 10, 11,

Pembelajaran 12, 13

ti ャセッイー|ャュm@

j'lfiUH

セャセwヲゥ@

Mengembangkan Keterampilan

Kognitif, sosial, dan

Emosional

Menjelaskan tujuan pembelajaran

Metode mengajar
(43)

c. Kegiatan Akhir 5 14, 15, 16,

Pembelajaran 17, 18

Memberikan latihan

Melaknkan kegiatan tindak lanjut

d. Penilaian/Evaluasi 2 19, 20

Alat evaluasi

Kegiatan remedial

B. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Biklen

scperli yang dikutip Lexy J. Moloeng adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya

menjadi satuan yang dapat dikelola, mensinergikannya, mencari dan

rnenemukan pola, menentukan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa

yang dapat diceritakan kepada orang lain.

Dalam hal ini data yang dianalisis yaitu:

1. Data Kuantitatif, dianalisis dengan mengadakan perhitungan

rata-rata dengan rumus sebagai berikut:

1) Pentabelan data, yaitu memasukkan data kedalam tabel yang

berisikan nomor urut, kolom alternatif dan jawaban, kolom

frekuensi (P)

2) Mencari frekuensi jawaban (f) dengan cara menjumlah setiap

jawaban

(44)

4) Mencari persentase dengan runms sebagai berikut:

Keterangan:

- F

P--x 100%

N

f : Frekuensi yang sedang dicari persentasenya

N : Number of Cases Uumlah frekuensi) atau banyaknya individu

P : Angka persentase

(45)

A. Analisis Data Angket

Data yang telah dikumpulkan dari hasil angket yang disebarkan kepada

guru SMPN 229 Jakarta, kemudian diolah dengan m1:nggunakan nnnus

clistribusi frekuensi persentase. Maksud clari pengolahan tersebut agar data

yang cliperoleh dapat mcmberikan arti clan penjelasan untuk mempermudah

menganalisa hasil penelitian.

Sctiap item pc1ianyaan dibuatkan satu tabulasi yang disesuaikan dengan

tcknik analisa data schingga dengan demikian dapat ditarik kesimpulan

rnasalah yang diteliti. Untuk mengetahui hasil angket tentang pelaksanaan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di SMPN 229 Jakarta, lebih jelasnya

(46)
[image:46.595.43.441.131.525.2]

1. Strategi Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan a. Persiapan Mengajar

Tabel 2

Membuat RPP setiap mengajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Sclalu 38 76

Sering 8 16

Kadang-kadang 3 6

Pernah 1 2

Tidak pernah

-

-.Jumlah 50 100

Berdasarkan tabel di atas, 76% guru SMPN 229 Jakarta menyatakan

selalu rnembuat RPP setiap rnengajar. Hal ini terbukti dari diperiksa clan

ditandatanganinya RPP yang dibuat guru oleh kepala sekolah. Dengan

diperiksanya RPP tersebut, akan mendorong guru untuk lebih siap dalam

111clakukan kcgiatan dcngan pcrsiapan yang matang. Dalam RPP yang dibuat

guru rnemuat komponen pembelajaran yang terdiri dari standar kompetensi,

kompetensi dasar, indikator hasil belajar, alokasi waktu, tujuan pembelajaran,

matcri pcmbelajaran, metocle pembelajaran clan strategi kegiatan

pembclajaran.

Tnbel 3

Merumuskan tujuan pembelajaran yang menganclung aspek Kognitif, Afektif; dan Psikimotorik

Alternatif Jawaban Frekucnsi Perscntasc (%)

Selalu 28 56

Sering 16 32

Kadang-kadang 6 12

Pernah

-

(47)

-Berdasarkan label di atas, 56% guru SMPN 229 Jakarta menyatakan

mcreka selalu merumuskan tujuan pembelajaran yang mengandung aspek

kognitif, afektif dan psikomotorik. Rumusan tujuan pembelajaran tersebut

termuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat guru.

Namun 46% guru SMPN 229 Jakarta menyatakan sering dan hanya terkadang

saja merumuskan tujuan pembelajaran yang mengandung aspek kognitif,

afektif dan psikomotor. Dengan tidak dirumuskan tujuan pembelajaran yang

mengandung tiga aspek tersebut, tentunya kompetensi yang akan dimiliki

siswa tidak akan maksimal.

Tabel 4

Mempersiapkan alat peraga sebelum mengqjar

Altcrnatif Jawaban Frekuensi Pcirscntase (%)

Sclalu 11 22

Sering 16 32

Kadang-kadang 20 40

Pcrnah 3 6

Tidak pcrnah

Gambar

Tabel 1 : Kisi-Kisi Angket Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan
Tabel 20 : Menggunakan alat evaluasi yang sesuai dengan tujuan
Tabel 2
Tabel 4 Mempersiapkan alat peraga sebelum mengqjar
+7

Referensi

Dokumen terkait

tertentu berdasarkan akumulasi perubahan berdasarkan hubungan beban, geser dan momen, tanpa membentuk persamaan diagram geser atau momen secara eksplisit

Motivations profile of students for each stage of problem solvingare follows: (1) the stage of motivation with an average achievement of 77,4% classified as good

Daftar semua asumsi selalu ada pertanyaan dimana user tidak dapat menjawab dengan tepat, dan hanya dapat menjawab yang bersifat sementara jika asumsi tersebut mempunyai pengaruh

[r]

Dengan acuan dari permasalahan di atas, penulis ingin berbagi pengetahuan tentang bagaimana suatu program dikemas dengan menggunakan metode shareware dengan tujuan agar referensi

Selanjutnya penulis juga menggunakan Dreamweaver sebagai pengatur halaman web, Photosop 7.0 sebagai desain grafis yang menarik pada halaman web serta database MySQL sebagai

Untuk itu kami meminta kepada saudara untuk menunjukan dokumen penawaran asli yang sah dan masih berlaku ( beserta copynya ), sebagaimana yang terlampir dalam

Setelah dilakukan pengecekan terhadap calon penyedia yang mendaftar dan memasukan dokumen penawaran Paket Makan Jaga Kawal Polres Pagar Alam yang mana