TANJUNG MORAWA T.P 2015/2016
Oleh:
Cihur Bindu K Ujung NIM 4123121008
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
RIWAYAT HIDUP
Cihur Bindu k Ujung dilahirkan di Sidikalang pada tanggal 16 Desember
1992. Ayah bernama Ramses Ujung dan Ibu bernama Rustianna Sitorus
merupakan anak keenam dari sembilan bersaudara. Pada tahun 1999, penulis
masuk SD St.Yosef Sidikalang dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005,
penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Sidikalang dan lulus pada tahun
2008. Pada tahun 2008, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Sidikalang
dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2012, penulis diterima di Program Studi
Pendidikan Fisika Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA
MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SMA NEGERI 1 TANJUNG MORAWA T.P 2015/2016
CIHUR B K U NIM 4123121008
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X SMA Negeri 1 Tanjung Morawa T.P. 2015/2016.
Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan desain penelitian Two Group Pre-test-Post-test Design. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Tanjung Morawa yang terdiri dari 10 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 36 orang untuk kelas eksperimen dan 36 orang untuk kelas kontrol. Sebelum pembelajaran diberikan terlebih dahulu dilakukan pretes kepada kedua kelas. Kemudian dilaksanakan pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional di kelas kontrol, dan setelah selesai pembelajaran dilakukan postes. Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan tes pilihan berganda, sebanyak 20 soal yang terlebih dahulu sudah divalidasikan.
Berdasarkan hasil pengolahan data pretes diperoleh nilai rata-rata kelas eksperimen 42,50 dan nilai rata-rata kelas kontrol 39,58. Dari hasil uji beda nilai kedua kelas pada taraf signifikan α = 0,05 diperoleh thitung = 1.29, ttabel = 1,997, maka dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan nilai pretes kedua kelas, artinya kedua kelas memiliki kemampuan awal yang sama. Selanjutnya dilakukan pembelajaran dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol. Setelah pembelajaran diberikan kemudian pada kedua kelas dilakukan postes. Untuk kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata 71,67 dan untuk kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata 64,30. Dari hasil pengujian hipotesis dengan taraf signifikan 0,05 diperoleh thitung= 3,109 dan ttabel= 1,997. Karena
hitung
t > ttabel maka hipotesis (Ha) diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X SMA Negeri 1 Tanjung Morawa T.P. 2015/2016.
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik
sesuai dengan waktu yang direncanakan. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Terhadap Hasil Belajar Siswa
Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Di Kelas X Semester II SMA Negeri 1
Tanjung Morawa T.P 2015/2016”. Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra.
Ida Wahyuni,M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal sampai
selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
Bapak Prof.Dr. Mara Bangun Harahap, MS; Bapak Dr. Rahmatsyah, M.Si; dan
Bapak Drs. Abd Hakim S, M.Si sebagai penguji 1, 2, dan 3 yang telah
memberikan masukan dan saran-saran mulai perencanaan penelitian sampai
selesainya penyusunan skripsi ini. Kepada Bapak Drs.Pintor Simamora,M.Si
selaku dosen pembimbing akademik yang selama ini telah memberikan
bimbingan dan motivasi mulai diterimanya penulis di Jurusan Fisika ini. Kepada
Bapak Purwanto, S.Si, M.Pd dan Bapak Drs, Rappel Situmorang, M.Si yang telah
memberikan saran dan bimbingan didalam penyusunan instrumen penelitian
skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis disampaikan kepada seluruh bapak
dan ibu dosen serta staf pegawai jurusan fisika yang telah banyak membantu
selama penyelesaian studi di UNIMED.
Penulis juga mengucapkan terima kasih sampaikan kepada Bapak Drs.
James, M.Pd sebagai Kepala Sekolah SMA N 1 Tanjung Morawa dan kepada
Bapak Alisarles Hutabarat selaku guru bidang studi fisika yang telah banyak
membantu dan membimbing penulis selama penelitian. Terimakasih juga penulis
ucapkan kepada para guru staf administrasi SMA N 1 Tanjung Morawa yang telah
v
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada keluarga saya,
Ayahanda dan Ibunda tercinta Bapak R.Ujung dan Ibu R br. Sitorus yang
memberikan bimbingan dan ajaran serta motivasi, baik itu berupa dukungan
tenaga, moril maupun material. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada
abang, kakak dan Adik-adik (Kel.Adven Ujung, Kel.Echa br.Ujung, Kel H.Purba,
Riawaty Kristina, Pininta,Juniar, dan Jeprin) yang selalu mendukung penulis
didalam penyusunan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada
teman seperjuangan Fisika Dik A 2012, Dan spesial kepada Dwira Nababan yang
selalu menemani dan mendukung menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata
bahasa, untuk itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini
bermanfaat bagi pembaca dan dunia pendidikan.
Medan, Juni 2016
Penulis,
Cihur Bindu K Ujung
DAFTAR ISI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7
2.1 Kerangka Teoritis 7
2.1.1 Pengertian Belajar 7
2.1.2 Aktivitas belajar 8
2.1.3 Hasil Belajar 10
2.1.4 Pengertian Model Pembelajaran 10 2.1.5 Pembelajaran Konvensional 12 2.1.6 Model Pembelajaran Kooperatif 12 2.1.7 Model Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation 14 2.1.8 Kelebihan dan kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif
tipe Group Investigation 16
2.2 Uraian Materi 18
2.2.1 Listrik Dinamis 18
2.2.1.1Arus Listrik 18
2.2.1.2Beda Potensial 19
2.2.1.3Alat Ukur listrik 20
2.2.2 Hukum Ohm dan Hambatan Listrik 24
2.2.2.1Hukum Ohm 24
2.2.2.2Hambatan Listrik 25
2.2.3 Susunan Hambatan Listrik 26
2.2.4 Rangkaian Listrik Sederhana 29
2.2.5 Energi dan Daya Listrik 31
2.3 Kerangka Konseptual 35
vii
BAB III METODE PENELITIAN 37
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 37 3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 37
3.2.1 Populasi Penelitian 37
3.2.2 Sampel Penelitian 37
3.3. Variabel Penelitian 37
3.4. Jenis dan Desain Penelitian 38
3.5. Prosedur penelitian 39
3.6. Instrumen Penelitian 42
3.6.1 Observasi aktivitas belajar 44
3.6.2 Validitas Tes 44
4.1.1 Desikripsi hasil penelitian 53 4.1.2 Data pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol 53 4.1.3 Data postes kelas eksperimen dan kelas kontrol 54 4.2 Uji persyaratan analisis data 55
4.2.1 Uji Normalitas 55
4.2.2 Uji Homogenitas 56
4.2.3 Hasil pengujian hipotesis 56
4.3 Observasi Aktivitas 58
4.3.1 Observasi Aktivitas siswa 58
4.3.2 Observasi keterampilan menyelidiki kelas eksperimen 58
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Arah aliran arus listrik berlawanan dengan
arah aliran arus elektron 18
Gambar 2.2 Muatan Listrik pada beberapa benda 19
Gambar 2.3 Rangkaian Listrik Sederhana 21
Gambar 2.4 Memasang Ampermeter 21
Gambar 2.5 Simbol Ampermeter 21
Gambar 2.6 Contoh penunjuk Ampermeter 22
Gambar 2.7 Simbol Voltmeter 23
Gambar 2.8 Rangkaian Listrik Sederhana 23
Gambar 2.9 Cara Merangkai Voltmeter 23
Gambar 2.10 Penunjuk Jarum Voltmeter 24
Gambar 2.11 Simbol Penghambat dalam Rangkaian Listrik 25
Gambar 2.12 Susunan Hambatan Seri 27
Gambar 2.13 Susunan Hambatan Paralel 28
Gambar 2.14 Percabangan Aliran Arus Listrik 29
Gambar 2.15 Rangkaian Yertutup 30
Gambar 2.16 Rangkaian Tertutup 31
Gambar 3.1 Tahap Penelitian 41
Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Pretest 54
Gambar 4.2 Diagram Batang Nilai Postest 55
Gambar 4.3 Diagram Batang Aktivitas Siswa 58
Gambar 4.4 Diagram Batang Keterampilan Menyelidiki
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Sintaks dalam model pembelajaran Kooperatif
tipe Group Investigation 16
Tabel 2.2 Peneliti yang Relevan 32
Tabel 3.1 Two Group Pretest-Postest Design 38
Tabel 3.2 Spesifikasi tes hasil belajar siswa 43
Tabel 3.3 Taraf Aktivitas Siswa 44
Tabel 3.4 Taraf Kesukaran 47
Tabel 3.5 Nilai Daya Beda 48
Tabel 4.1 Hasil nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol 53
Tabel 4.2 Hasil niai Postest kelas eksperimen dan kelas kontrol 54
Tabel 4.3 Hasil Analisis Uji Normalitas 55
Tabel 4.4 Hasil Analisis Uji Homogenitas 56
Tabel 4.5 Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Pretest Siswa 57
Tabel 4.6 Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Postes Siswa 57
Tabel 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Siswa 58
Tabel 4.8 Hasil Observasi Keterampilan Menyelidiki
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Sintaks dalam model pembelajaran Kooperatif
tipe Group Investigation 16
Tabel 2.2 Peneliti yang Relevan 32
Tabel 3.1 Two Group Pretest-Postest Design 38
Tabel 3.2 Spesifikasi tes hasil belajar siswa 43
Tabel 3.3 Taraf Aktivitas Siswa 44
Tabel 3.4 Taraf Kesukaran 47
Tabel 3.5 Nilai Daya Beda 48
Tabel 4.1 Hasil nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol 53
Tabel 4.2 Hasil niai Postest kelas eksperimen dan kelas kontrol 54
Tabel 4.3 Hasil Analisis Uji Normalitas 55
Tabel 4.4 Hasil Analisis Uji Homogenitas 56
Tabel 4.5 Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Pretest Siswa 57
Tabel 4.6 Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Postes Siswa 57
Tabel 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Siswa 58
Tabel 4.8 Hasil Observasi Keterampilan Menyelidiki
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu sarana dalam pembentukan sumber daya
manusia yang berkualitas. Pendidikan memiliki peran penting bagi kelangsungan
dan kemajuan hidup bangsa. Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menyatakan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.
Berkembangnya pendidikan sudah pasti berpengaruh terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pesatnya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi sekarang ini tidak dapat terlepas dari kemajuan sains.
Sains didefinisikan sebagai sekumpulan teori yang sistematis, penerapannya
secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui
metode ilmiah dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah (Trianto, 2013)
Fisika merupakan salah satu cabang sains yang mempelajari tentang
peristiwa dan fenomena alam, karena itu pelajaran fisika termasuk salah satu
pelajaran yang cukup menarik dan langsung berkaitan dengan kejadian yang nyata
dan juga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan pengalaman penulis saat mengikuti Program Pengalaman
Lapangan Terpadu (PPLT), bahwa dalam kegiatan belajar mengajar pada materi
fisika, siswa lebih banyak diberikan teori-teori, rumus-rumus dan cara
menyelesaikan soal-soal fisika tanpa mengarahkan siswa untuk memahami konsep
fisika yang sebenarnya, padahal pemahaman yang benar dan mendalam terhadap
pelajaran fisika akan sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Pemberian
teori-teori dan cara penyelesaian soal-soal saja kepada siswa menyebabkan siswa
menganggap pelajaran fisika itu hanya sekedar hafalan rumus-rumus dan
penyelesaian soal-soal, saat disajikan soal-soal yang berkaitan dengan
masalah-masalah fisika dalam kehidupan sehari, beberapa siswa jadi bingung untuk
menyelesaikan soal tersebut. Dampaknya saat dilakukan ujian ataupun ulangan,
nilai siswa menunjukkan bahwa hasil belajar siswa tersebut rendah.
Kenyataan ini juga sesuai dengan hasil observasi yang dilakukan oleh
peneliti di Kelas X SMA Negeri 1 Tanjung Morawa. Berdasarkan instrumen
angket yang disebarkan ke 39 responden diperoleh data sebagai berikut: 45%
siswa menyatakan kurang menyukai pembelajaran fisika, 66,6% siswa
menyatakan bahwa fisika itu adalah mata pelajaran yang sulit dipahami, kurang
menarik dan banyak rumus, 20% siswa menyatakan bahwa guru menghubungkan
materi fisika dengan pengalaman sehari-hari, 51% siswa yang menginginkan cara
belajar Fisika dengan banyak mengerjakan soal dan diskusi kelompok, serta
52,7% siswa lebih menyukai pembelajaran fisika dengan metode praktikum.
Keluhan tentang rendahnya kualitas pendidikan sangat sering di dengar.
Rendahnya mutu pendidikan salah satunya ditandai dengan rendahnya hasil
belajar siswa. Begitu juga hasil belajar fisika di SMA Negeri 1 Tanjung Morawa.
Hal tersebut dapat dilihat dari hasil angket bahwa 45% siswa memperoleh hasil
belajar yang cukup memuaskan melebihi nilai kriteria ketuntasan minimum
(KKM) di sekolah tersebut yaitu 70.
Selain menyebarkan angket, peneliti juga melakukan wawancara dengan
guru fisika di SMA Negeri 1 Tanjung Morawa, Pak Ali Hutabarat juga
mengemukakan bahwa hasil belajar fisika masih kurang memuaskan, hanya 45%
siswa yang berhasil mendapatkan nilai di atas KKM. Pak Ali mengatakan bahwa
kendala dalam kegiatan belajar mengajar adalah kurang adanya fasilitas yang
mendukung kegiatan pembelajaran, seperti penggunaan laboratorium yang kurang
maksimal karena bahan untuk melakukan praktek tidak disediakan sehingga siswa
juga merasa bosan dengan metode yang biasa dilakukan oleh guru teacher
centered yang menyebabkan terjadinya komunikasi satu arah. Siswa lebih banyak
menunggu pengetahuan dari guru daripada menemukan dan mengembangkannya.
3
adanya minat siswa dalam mempelajari fisika juga karna fisika dikategorikan
dalam mata pelajaran yang sulit. Hal ini terlihat ketika siswa disuruh untuk
mengerjakan soal yang sudah di variasikan sedikit dengan yang sudah dipelajari
siswa akan merasa kebingungan mengerjakannya.
Berdasarkan uraian diatas, permasalahan siswa yang merasa sulit dan
kurang berminat terhadap pelajaran Fisika perlu diupayakan pemecahannya yaitu
dengan melakukan tindakan-tindakan yang dapat mengubah suasana pembelajaran
yang melibatkan siswa. Dengan aktifnya siswa dalam pembelajaran akan lebih
bermakna karena siswa secara langsung diajak untuk mengkonstruksi
pengetahuan tersebut. Selain itu, untuk membina kerja sama antara siswa yang
pandai dan kurang pandai, siswa dituntun dalam bentuk kelompok yang bersifat
heterogen. Pembelajaran aktif didefinisikan sebagai model tim siswa yang
mengambil tanggung jawab untuk belajar mandiri dalam proses pembelajaran.
Dalam pelajaran ilmu pengetahuan, khususnya Fisika, metode pembelajaran aktif
sangat penting untuk benar-benar memahami (Nilufer, 2012).
Upaya mengatasinya dengan menggunakan model pembelajaran yang
lebih efektif, yang dapat meningkatkan minat, semangat, kemampuan untuk dapat
bekerja bersama teman dalam menyelesaikan suatu permasalahan, dan dengan
sendirinya diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Adapun model
pembelajaran yang perlu dikembangkan yang diharapkan dapat meningkatkan
hasil belajar siswa adalah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif.
Model pembelajaran kooperatif dapat memotivasi siswa, memanfaatkan seluruh
energi sosial siswa, saling mengambil tanggung jawab. Model pembelajaran
kooperatif yang digunakan adalah tipe group investigation. Model pembelajaran
kooperatif tipe group investigation ini dapat menyiapkan siswa untuk berpikir
logis, kritis, kreatif, serta berargumentasi di depan kelas.
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) sudah pernah diteliti oleh Simanjuntak (2014) yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Terhadap Hasil Belajar
Siswa Pada Materi Listrik Dinamis. Dari hasil penelitian ini diperoleh rata-rata
Investigation adalah 32,8 sedangkan rata-rata hasil belajar setelah menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation adalah 76,00. Begitu
juga penelitian yang dilakukan oleh Sakinah (2014) diperoleh nilai rata-rata pretes
35 dan rata-rata postes 70. Penelitian yang dilakukan ke dua peneliti di atas
menunjukkan bahwa melalui model pembelajaran kooperatif tipe group
investigation hasil belajar fisika meningkat.
Berdasarkan uraian masalah di atas maka, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik
Dinamis di Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Tanjung Morawa T.P. 2015/2016”
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang di kemukakan di atas, maka yang menjadi
identifikasi masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran khususnya mata pelajaran
fisika yang masih belum mencapai KKM yaitu 70.
2. Proses pembelajaran yang masih berpusat pada guru (Teacher Center
Learning
3. Siswa menyatakan bahwa pelajaran Fisika adalah pelajaran yang sulit
dipahami, kurang menarik dan banyak rumus
4. Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran
5. Fasilitas praktikum kurang memadai.
1.3. Batasan Masalah
Agar dapat mencapai sasaran yang tepat sesuai dengan yang diharapkan,
maka penulis membatasi masalah penelitian ini sebagai berikut:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran Kooperatif
tipe Group Investigation
2. Materi pelajaran yang diajarkan dalam penelitian ini adalah listrik dinamis.
3. Siswa yang diteliti adalah Siswa kelas X Semester II SMA N 1 Tanjung
5
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan-batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model
pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation pada materi pokok listrik
dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Tanjung Morawa T.P
2015/2016?
2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan pembelajaran
konvensional pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA
Negeri 1 Tanjung Morawa T.P 2015/2016?
3. Adakah pengaruh model pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation
terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis di kelas X
semester II SMA Negeri 1 Tanjung Morawa T.P 2015/2016?
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini dilakukan adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model
pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation pada materi pokok listrik
dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Tanjung Morawa T.P
2015/2016.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan
pembelajaran konvensional pada materi pokok listrik dinamis di kelas X
semester II SMA Negeri 1 Tanjung Morawa T.P 2015/2016.
3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Kooperatif tipe Group
Investigation terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis di
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian diharapkan berguna untuk:
1. Sebagai bahan informasi tentang hasil belajar siswa yang diajarkan
menggunakan model pembelajara Kooperatif tipe Group Investigation pada
materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Tanjung
Morawa T.P 2015/2016.
2. Sebagai alternatif pemilihan model pembelajaran.
3. Sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan model
pembelajaran kooperatif tipe group investigation
1.7 Defenisi Operasional
1. Model pembelajaran dapat didefinisikan sebagai kerangka konseptual yang
melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar
untuk mencapai tujuan belajar (Trianto, 2009).
2. Model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation merupakan salah
satu bentuk pembelajaran kooperatif yang menekankan pada partisipasi dan
keaktifan siswa untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan
dipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia (Arends, 2008).
3. Pembelajaran konvensional adalah model pembelajaran interaksi dengan
siswa tampak pasif dan menerima pengetahuan sesuai dengan yang diberikan
guru dan guru cenderung lebih aktif dibandingkan siswa.
4. Hasil belajar ialah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif,
afektif, dan psikomotor yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada temuan dari data-data hasil
penelitian, sistematika sajiannya dilakukan dengan memperhatikan tujuan
penelitian yang telah dirumuskan. Adapun kesimpulan yang diperoleh antara lain:
1. Hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis dengan menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation memilki nilai
rata-rata pretes 42.50 dan nilai rata-rata postes adalah 71.67.
2. Hasil belajar siswa dengan mengunakan model pembelajaran konvensional
memiliki nilai rata-rata pretes 39.58 dan nilai rata-rata postes 64.30 .
3. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan analisis pengujian hipotesis
diperoleh =1.997, sehingga dapat dinyatakan
bahwa terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe
Group Investigation terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik
dinamis di kelas X semester II SMA N 1 Tanjung Morawa T.P 2015/2016.
5.2. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan hasil penelitian di atas, maka
penulis memberikan saran untuk memperbaiki kualitas hasil belajar siswa antara
lain:
1. Karena keadaan pembelajaran melakukan diskusi, tidak semua siswa
berperan aktif, sehingga kepada peneliti selanjutnya agar lebih
membimbing dan memberikan perhatian kepada siswa yang kurang aktif
dalam melakukan pembelajaran
2. Peneliti juga mengalami kendala dalam mengawasi siswa dalam setiap
kelompok karena observer yang dilibatkan masih terbatas sehingga
diharapkan untuk peneliti selanjutnya agar menambah jumlah observer
3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut dengan model
pembelajaran dan materi yang sama agar lebih menekankan pada konsep
dan memperhatikan sintaks yang belum tercapai secara maksimal.
4. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut dengan model
pembelajaran yang sama diharapkan untuk mempersiapkan alat dan bahan
serta keperluan yang mendukung penelitian sehingga penelitian dapat
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, L.W. (2010). Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Arends, R.I. (2008). Learning To Teach (Belajar Untuk Mengajar) Edisi Ketujuh Jilid 1. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Arends, R.I. (2008). Learning To Teach (Belajar Untuk Mengajar) Edisi Ketujuh Jilid II. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Arikunto, S. (2007). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Bumi Aksara.Jakarta.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta. Jakarta.
Arsyad, A. (2009). Media Pembelajaran. PT RajaGrafindo Persada. Jakarta.
Dahar, W. (2006). Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Djamarah. (2013). Strategi Belajar Mengajar. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.
Harahap, Rosmeidani dan Betty M. Turnip. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Berbantu Media Flash Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa SMA. Jurnal, UNIMED, Medan.
Johnson, D.W. & Johnson, R.T. (1999). Making Cooperative Learning Work. Theory Into Practice. Lawrence Erlbaum Associates (Tylor & Francis Group).
Kanginan, M. (2007). Fisika untuk SMA Kelas X. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Lie, A. (2010). Cooperative Learning. PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.
Purba, E. (2014). Filsafat Pendidikan. UNIMED PRESS. Medan.
Rusman. (2014). Model-Model Pembelajaran. Rajawali Pers. Jakarta.
Sadiman, A. (2009). Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Akcay, Nilufer and Kemal Doymus. 2012. The Effects of Group Investigation and Cooperative Learning Techniques Applied in Teaching Force and Motion Subjects on Student’s Academic Achievements. Journal Of Educational Science Research, Turkey Vol.2 No.1, June 2012.
Simanjuntak, Salomo Leonardus dan Nurdin Siregar. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation terhadap Hasil Belajar pada Materi Listrik Dinamis. Jurnal, UNIMED, Medan.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Rineka Cipta. Jakarta.
Slavin, R. (2005). Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Nusa Media. Bandung.
Soritua. (2013). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Berbantuan Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Di Kelas X Semester II SMA Swasta Krakatau Medan T.P 2012/2013. Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Tarsito. Bandung.
Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Mengajar. PT Rosdakarya. Bandung.
Supiyanto. (2007). Fisika Untuk SMA Kelas X. Phibeta. Jakarta.
Uno, H., (2011),Model Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta.
Gulo,W., (2011), Strategi Belajar Mengajar, Gramedia, Jakarta
Trianto. (2011). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Kencana. Jakarta.