• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SMA NEGERI 1 TANJUNG MORAWA T.P 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SMA NEGERI 1 TANJUNG MORAWA T.P 2015/2016."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

TANJUNG MORAWA T.P 2015/2016

Oleh:

Cihur Bindu K Ujung NIM 4123121008

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

RIWAYAT HIDUP

Cihur Bindu k Ujung dilahirkan di Sidikalang pada tanggal 16 Desember

1992. Ayah bernama Ramses Ujung dan Ibu bernama Rustianna Sitorus

merupakan anak keenam dari sembilan bersaudara. Pada tahun 1999, penulis

masuk SD St.Yosef Sidikalang dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005,

penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Sidikalang dan lulus pada tahun

2008. Pada tahun 2008, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Sidikalang

dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2012, penulis diterima di Program Studi

Pendidikan Fisika Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

(4)

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA

MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SMA NEGERI 1 TANJUNG MORAWA T.P 2015/2016

CIHUR B K U NIM 4123121008

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X SMA Negeri 1 Tanjung Morawa T.P. 2015/2016.

Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan desain penelitian Two Group Pre-test-Post-test Design. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Tanjung Morawa yang terdiri dari 10 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 36 orang untuk kelas eksperimen dan 36 orang untuk kelas kontrol. Sebelum pembelajaran diberikan terlebih dahulu dilakukan pretes kepada kedua kelas. Kemudian dilaksanakan pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional di kelas kontrol, dan setelah selesai pembelajaran dilakukan postes. Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan tes pilihan berganda, sebanyak 20 soal yang terlebih dahulu sudah divalidasikan.

Berdasarkan hasil pengolahan data pretes diperoleh nilai rata-rata kelas eksperimen 42,50 dan nilai rata-rata kelas kontrol 39,58. Dari hasil uji beda nilai kedua kelas pada taraf signifikan α = 0,05 diperoleh thitung = 1.29, ttabel = 1,997, maka dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan nilai pretes kedua kelas, artinya kedua kelas memiliki kemampuan awal yang sama. Selanjutnya dilakukan pembelajaran dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol. Setelah pembelajaran diberikan kemudian pada kedua kelas dilakukan postes. Untuk kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata 71,67 dan untuk kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata 64,30. Dari hasil pengujian hipotesis dengan taraf signifikan 0,05 diperoleh thitung= 3,109 dan ttabel= 1,997. Karena

hitung

t > ttabel maka hipotesis (Ha) diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X SMA Negeri 1 Tanjung Morawa T.P. 2015/2016.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala

rahmat dan karunia-Nya sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik

sesuai dengan waktu yang direncanakan. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Terhadap Hasil Belajar Siswa

Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Di Kelas X Semester II SMA Negeri 1

Tanjung Morawa T.P 2015/2016”. Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra.

Ida Wahyuni,M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak

memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal sampai

selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada

Bapak Prof.Dr. Mara Bangun Harahap, MS; Bapak Dr. Rahmatsyah, M.Si; dan

Bapak Drs. Abd Hakim S, M.Si sebagai penguji 1, 2, dan 3 yang telah

memberikan masukan dan saran-saran mulai perencanaan penelitian sampai

selesainya penyusunan skripsi ini. Kepada Bapak Drs.Pintor Simamora,M.Si

selaku dosen pembimbing akademik yang selama ini telah memberikan

bimbingan dan motivasi mulai diterimanya penulis di Jurusan Fisika ini. Kepada

Bapak Purwanto, S.Si, M.Pd dan Bapak Drs, Rappel Situmorang, M.Si yang telah

memberikan saran dan bimbingan didalam penyusunan instrumen penelitian

skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis disampaikan kepada seluruh bapak

dan ibu dosen serta staf pegawai jurusan fisika yang telah banyak membantu

selama penyelesaian studi di UNIMED.

Penulis juga mengucapkan terima kasih sampaikan kepada Bapak Drs.

James, M.Pd sebagai Kepala Sekolah SMA N 1 Tanjung Morawa dan kepada

Bapak Alisarles Hutabarat selaku guru bidang studi fisika yang telah banyak

membantu dan membimbing penulis selama penelitian. Terimakasih juga penulis

ucapkan kepada para guru staf administrasi SMA N 1 Tanjung Morawa yang telah

(6)

v

Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada keluarga saya,

Ayahanda dan Ibunda tercinta Bapak R.Ujung dan Ibu R br. Sitorus yang

memberikan bimbingan dan ajaran serta motivasi, baik itu berupa dukungan

tenaga, moril maupun material. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada

abang, kakak dan Adik-adik (Kel.Adven Ujung, Kel.Echa br.Ujung, Kel H.Purba,

Riawaty Kristina, Pininta,Juniar, dan Jeprin) yang selalu mendukung penulis

didalam penyusunan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada

teman seperjuangan Fisika Dik A 2012, Dan spesial kepada Dwira Nababan yang

selalu menemani dan mendukung menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata

bahasa, untuk itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang

membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini

bermanfaat bagi pembaca dan dunia pendidikan.

Medan, Juni 2016

Penulis,

Cihur Bindu K Ujung

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1Latar Belakang Masalah 1

1.2Identifikasi Masalah 4

1.3Batasan Masalah 4

1.4Rumusan Masalah 5

1.5Tujuan Penelitian 5

1.6Manfaat Penelitian 6

1.7Definisi Operasional 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1 Kerangka Teoritis 7

2.1.1 Pengertian Belajar 7

2.1.2 Aktivitas belajar 8

2.1.3 Hasil Belajar 10

2.1.4 Pengertian Model Pembelajaran 10 2.1.5 Pembelajaran Konvensional 12 2.1.6 Model Pembelajaran Kooperatif 12 2.1.7 Model Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation 14 2.1.8 Kelebihan dan kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif

tipe Group Investigation 16

2.2 Uraian Materi 18

2.2.1 Listrik Dinamis 18

2.2.1.1Arus Listrik 18

2.2.1.2Beda Potensial 19

2.2.1.3Alat Ukur listrik 20

2.2.2 Hukum Ohm dan Hambatan Listrik 24

2.2.2.1Hukum Ohm 24

2.2.2.2Hambatan Listrik 25

2.2.3 Susunan Hambatan Listrik 26

2.2.4 Rangkaian Listrik Sederhana 29

2.2.5 Energi dan Daya Listrik 31

2.3 Kerangka Konseptual 35

(8)

vii

BAB III METODE PENELITIAN 37

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 37 3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 37

3.2.1 Populasi Penelitian 37

3.2.2 Sampel Penelitian 37

3.3. Variabel Penelitian 37

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 38

3.5. Prosedur penelitian 39

3.6. Instrumen Penelitian 42

3.6.1 Observasi aktivitas belajar 44

3.6.2 Validitas Tes 44

3.6.2.1 Reliabilitas Tes 46

3.6.2.2 Taraf Kesukaran 47

3.6.2.3 Daya Beda 47

3.7. Teknik Analisis Data 48

3.7.1 Pengujian Hipotesis 52

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil penelitian 53

4.1.1 Desikripsi hasil penelitian 53 4.1.2 Data pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol 53 4.1.3 Data postes kelas eksperimen dan kelas kontrol 54 4.2 Uji persyaratan analisis data 55

4.2.1 Uji Normalitas 55

4.2.2 Uji Homogenitas 56

4.2.3 Hasil pengujian hipotesis 56

4.3 Observasi Aktivitas 58

4.3.1 Observasi Aktivitas siswa 58

4.3.2 Observasi keterampilan menyelidiki kelas eksperimen 58

4.4 Pembahasan 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 62

5.2 Saran 62

DAFTAR PUSTAKA

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Arah aliran arus listrik berlawanan dengan

arah aliran arus elektron 18

Gambar 2.2 Muatan Listrik pada beberapa benda 19

Gambar 2.3 Rangkaian Listrik Sederhana 21

Gambar 2.4 Memasang Ampermeter 21

Gambar 2.5 Simbol Ampermeter 21

Gambar 2.6 Contoh penunjuk Ampermeter 22

Gambar 2.7 Simbol Voltmeter 23

Gambar 2.8 Rangkaian Listrik Sederhana 23

Gambar 2.9 Cara Merangkai Voltmeter 23

Gambar 2.10 Penunjuk Jarum Voltmeter 24

Gambar 2.11 Simbol Penghambat dalam Rangkaian Listrik 25

Gambar 2.12 Susunan Hambatan Seri 27

Gambar 2.13 Susunan Hambatan Paralel 28

Gambar 2.14 Percabangan Aliran Arus Listrik 29

Gambar 2.15 Rangkaian Yertutup 30

Gambar 2.16 Rangkaian Tertutup 31

Gambar 3.1 Tahap Penelitian 41

Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Pretest 54

Gambar 4.2 Diagram Batang Nilai Postest 55

Gambar 4.3 Diagram Batang Aktivitas Siswa 58

Gambar 4.4 Diagram Batang Keterampilan Menyelidiki

(10)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Sintaks dalam model pembelajaran Kooperatif

tipe Group Investigation 16

Tabel 2.2 Peneliti yang Relevan 32

Tabel 3.1 Two Group Pretest-Postest Design 38

Tabel 3.2 Spesifikasi tes hasil belajar siswa 43

Tabel 3.3 Taraf Aktivitas Siswa 44

Tabel 3.4 Taraf Kesukaran 47

Tabel 3.5 Nilai Daya Beda 48

Tabel 4.1 Hasil nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol 53

Tabel 4.2 Hasil niai Postest kelas eksperimen dan kelas kontrol 54

Tabel 4.3 Hasil Analisis Uji Normalitas 55

Tabel 4.4 Hasil Analisis Uji Homogenitas 56

Tabel 4.5 Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Pretest Siswa 57

Tabel 4.6 Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Postes Siswa 57

Tabel 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Siswa 58

Tabel 4.8 Hasil Observasi Keterampilan Menyelidiki

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Sintaks dalam model pembelajaran Kooperatif

tipe Group Investigation 16

Tabel 2.2 Peneliti yang Relevan 32

Tabel 3.1 Two Group Pretest-Postest Design 38

Tabel 3.2 Spesifikasi tes hasil belajar siswa 43

Tabel 3.3 Taraf Aktivitas Siswa 44

Tabel 3.4 Taraf Kesukaran 47

Tabel 3.5 Nilai Daya Beda 48

Tabel 4.1 Hasil nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol 53

Tabel 4.2 Hasil niai Postest kelas eksperimen dan kelas kontrol 54

Tabel 4.3 Hasil Analisis Uji Normalitas 55

Tabel 4.4 Hasil Analisis Uji Homogenitas 56

Tabel 4.5 Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Pretest Siswa 57

Tabel 4.6 Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Postes Siswa 57

Tabel 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Siswa 58

Tabel 4.8 Hasil Observasi Keterampilan Menyelidiki

(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu sarana dalam pembentukan sumber daya

manusia yang berkualitas. Pendidikan memiliki peran penting bagi kelangsungan

dan kemajuan hidup bangsa. Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional menyatakan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.

Berkembangnya pendidikan sudah pasti berpengaruh terhadap

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pesatnya perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi sekarang ini tidak dapat terlepas dari kemajuan sains.

Sains didefinisikan sebagai sekumpulan teori yang sistematis, penerapannya

secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui

metode ilmiah dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah (Trianto, 2013)

Fisika merupakan salah satu cabang sains yang mempelajari tentang

peristiwa dan fenomena alam, karena itu pelajaran fisika termasuk salah satu

pelajaran yang cukup menarik dan langsung berkaitan dengan kejadian yang nyata

dan juga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan pengalaman penulis saat mengikuti Program Pengalaman

Lapangan Terpadu (PPLT), bahwa dalam kegiatan belajar mengajar pada materi

fisika, siswa lebih banyak diberikan teori-teori, rumus-rumus dan cara

menyelesaikan soal-soal fisika tanpa mengarahkan siswa untuk memahami konsep

fisika yang sebenarnya, padahal pemahaman yang benar dan mendalam terhadap

pelajaran fisika akan sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Pemberian

teori-teori dan cara penyelesaian soal-soal saja kepada siswa menyebabkan siswa

(13)

menganggap pelajaran fisika itu hanya sekedar hafalan rumus-rumus dan

penyelesaian soal-soal, saat disajikan soal-soal yang berkaitan dengan

masalah-masalah fisika dalam kehidupan sehari, beberapa siswa jadi bingung untuk

menyelesaikan soal tersebut. Dampaknya saat dilakukan ujian ataupun ulangan,

nilai siswa menunjukkan bahwa hasil belajar siswa tersebut rendah.

Kenyataan ini juga sesuai dengan hasil observasi yang dilakukan oleh

peneliti di Kelas X SMA Negeri 1 Tanjung Morawa. Berdasarkan instrumen

angket yang disebarkan ke 39 responden diperoleh data sebagai berikut: 45%

siswa menyatakan kurang menyukai pembelajaran fisika, 66,6% siswa

menyatakan bahwa fisika itu adalah mata pelajaran yang sulit dipahami, kurang

menarik dan banyak rumus, 20% siswa menyatakan bahwa guru menghubungkan

materi fisika dengan pengalaman sehari-hari, 51% siswa yang menginginkan cara

belajar Fisika dengan banyak mengerjakan soal dan diskusi kelompok, serta

52,7% siswa lebih menyukai pembelajaran fisika dengan metode praktikum.

Keluhan tentang rendahnya kualitas pendidikan sangat sering di dengar.

Rendahnya mutu pendidikan salah satunya ditandai dengan rendahnya hasil

belajar siswa. Begitu juga hasil belajar fisika di SMA Negeri 1 Tanjung Morawa.

Hal tersebut dapat dilihat dari hasil angket bahwa 45% siswa memperoleh hasil

belajar yang cukup memuaskan melebihi nilai kriteria ketuntasan minimum

(KKM) di sekolah tersebut yaitu 70.

Selain menyebarkan angket, peneliti juga melakukan wawancara dengan

guru fisika di SMA Negeri 1 Tanjung Morawa, Pak Ali Hutabarat juga

mengemukakan bahwa hasil belajar fisika masih kurang memuaskan, hanya 45%

siswa yang berhasil mendapatkan nilai di atas KKM. Pak Ali mengatakan bahwa

kendala dalam kegiatan belajar mengajar adalah kurang adanya fasilitas yang

mendukung kegiatan pembelajaran, seperti penggunaan laboratorium yang kurang

maksimal karena bahan untuk melakukan praktek tidak disediakan sehingga siswa

juga merasa bosan dengan metode yang biasa dilakukan oleh guru teacher

centered yang menyebabkan terjadinya komunikasi satu arah. Siswa lebih banyak

menunggu pengetahuan dari guru daripada menemukan dan mengembangkannya.

(14)

3

adanya minat siswa dalam mempelajari fisika juga karna fisika dikategorikan

dalam mata pelajaran yang sulit. Hal ini terlihat ketika siswa disuruh untuk

mengerjakan soal yang sudah di variasikan sedikit dengan yang sudah dipelajari

siswa akan merasa kebingungan mengerjakannya.

Berdasarkan uraian diatas, permasalahan siswa yang merasa sulit dan

kurang berminat terhadap pelajaran Fisika perlu diupayakan pemecahannya yaitu

dengan melakukan tindakan-tindakan yang dapat mengubah suasana pembelajaran

yang melibatkan siswa. Dengan aktifnya siswa dalam pembelajaran akan lebih

bermakna karena siswa secara langsung diajak untuk mengkonstruksi

pengetahuan tersebut. Selain itu, untuk membina kerja sama antara siswa yang

pandai dan kurang pandai, siswa dituntun dalam bentuk kelompok yang bersifat

heterogen. Pembelajaran aktif didefinisikan sebagai model tim siswa yang

mengambil tanggung jawab untuk belajar mandiri dalam proses pembelajaran.

Dalam pelajaran ilmu pengetahuan, khususnya Fisika, metode pembelajaran aktif

sangat penting untuk benar-benar memahami (Nilufer, 2012).

Upaya mengatasinya dengan menggunakan model pembelajaran yang

lebih efektif, yang dapat meningkatkan minat, semangat, kemampuan untuk dapat

bekerja bersama teman dalam menyelesaikan suatu permasalahan, dan dengan

sendirinya diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Adapun model

pembelajaran yang perlu dikembangkan yang diharapkan dapat meningkatkan

hasil belajar siswa adalah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif.

Model pembelajaran kooperatif dapat memotivasi siswa, memanfaatkan seluruh

energi sosial siswa, saling mengambil tanggung jawab. Model pembelajaran

kooperatif yang digunakan adalah tipe group investigation. Model pembelajaran

kooperatif tipe group investigation ini dapat menyiapkan siswa untuk berpikir

logis, kritis, kreatif, serta berargumentasi di depan kelas.

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) sudah pernah diteliti oleh Simanjuntak (2014) yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Terhadap Hasil Belajar

Siswa Pada Materi Listrik Dinamis. Dari hasil penelitian ini diperoleh rata-rata

(15)

Investigation adalah 32,8 sedangkan rata-rata hasil belajar setelah menerapkan

model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation adalah 76,00. Begitu

juga penelitian yang dilakukan oleh Sakinah (2014) diperoleh nilai rata-rata pretes

35 dan rata-rata postes 70. Penelitian yang dilakukan ke dua peneliti di atas

menunjukkan bahwa melalui model pembelajaran kooperatif tipe group

investigation hasil belajar fisika meningkat.

Berdasarkan uraian masalah di atas maka, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik

Dinamis di Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Tanjung Morawa T.P. 2015/2016”

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang di kemukakan di atas, maka yang menjadi

identifikasi masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran khususnya mata pelajaran

fisika yang masih belum mencapai KKM yaitu 70.

2. Proses pembelajaran yang masih berpusat pada guru (Teacher Center

Learning

3. Siswa menyatakan bahwa pelajaran Fisika adalah pelajaran yang sulit

dipahami, kurang menarik dan banyak rumus

4. Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran

5. Fasilitas praktikum kurang memadai.

1.3. Batasan Masalah

Agar dapat mencapai sasaran yang tepat sesuai dengan yang diharapkan,

maka penulis membatasi masalah penelitian ini sebagai berikut:

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran Kooperatif

tipe Group Investigation

2. Materi pelajaran yang diajarkan dalam penelitian ini adalah listrik dinamis.

3. Siswa yang diteliti adalah Siswa kelas X Semester II SMA N 1 Tanjung

(16)

5

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan-batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model

pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation pada materi pokok listrik

dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Tanjung Morawa T.P

2015/2016?

2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan pembelajaran

konvensional pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA

Negeri 1 Tanjung Morawa T.P 2015/2016?

3. Adakah pengaruh model pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation

terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis di kelas X

semester II SMA Negeri 1 Tanjung Morawa T.P 2015/2016?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini dilakukan adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model

pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation pada materi pokok listrik

dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Tanjung Morawa T.P

2015/2016.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan

pembelajaran konvensional pada materi pokok listrik dinamis di kelas X

semester II SMA Negeri 1 Tanjung Morawa T.P 2015/2016.

3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Kooperatif tipe Group

Investigation terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis di

(17)

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian diharapkan berguna untuk:

1. Sebagai bahan informasi tentang hasil belajar siswa yang diajarkan

menggunakan model pembelajara Kooperatif tipe Group Investigation pada

materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Tanjung

Morawa T.P 2015/2016.

2. Sebagai alternatif pemilihan model pembelajaran.

3. Sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan model

pembelajaran kooperatif tipe group investigation

1.7 Defenisi Operasional

1. Model pembelajaran dapat didefinisikan sebagai kerangka konseptual yang

melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar

untuk mencapai tujuan belajar (Trianto, 2009).

2. Model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation merupakan salah

satu bentuk pembelajaran kooperatif yang menekankan pada partisipasi dan

keaktifan siswa untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan

dipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia (Arends, 2008).

3. Pembelajaran konvensional adalah model pembelajaran interaksi dengan

siswa tampak pasif dan menerima pengetahuan sesuai dengan yang diberikan

guru dan guru cenderung lebih aktif dibandingkan siswa.

4. Hasil belajar ialah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif,

afektif, dan psikomotor yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman

(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada temuan dari data-data hasil

penelitian, sistematika sajiannya dilakukan dengan memperhatikan tujuan

penelitian yang telah dirumuskan. Adapun kesimpulan yang diperoleh antara lain:

1. Hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis dengan menerapkan

model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation memilki nilai

rata-rata pretes 42.50 dan nilai rata-rata postes adalah 71.67.

2. Hasil belajar siswa dengan mengunakan model pembelajaran konvensional

memiliki nilai rata-rata pretes 39.58 dan nilai rata-rata postes 64.30 .

3. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan analisis pengujian hipotesis

diperoleh =1.997, sehingga dapat dinyatakan

bahwa terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe

Group Investigation terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik

dinamis di kelas X semester II SMA N 1 Tanjung Morawa T.P 2015/2016.

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan hasil penelitian di atas, maka

penulis memberikan saran untuk memperbaiki kualitas hasil belajar siswa antara

lain:

1. Karena keadaan pembelajaran melakukan diskusi, tidak semua siswa

berperan aktif, sehingga kepada peneliti selanjutnya agar lebih

membimbing dan memberikan perhatian kepada siswa yang kurang aktif

dalam melakukan pembelajaran

2. Peneliti juga mengalami kendala dalam mengawasi siswa dalam setiap

kelompok karena observer yang dilibatkan masih terbatas sehingga

diharapkan untuk peneliti selanjutnya agar menambah jumlah observer

(19)

3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut dengan model

pembelajaran dan materi yang sama agar lebih menekankan pada konsep

dan memperhatikan sintaks yang belum tercapai secara maksimal.

4. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut dengan model

pembelajaran yang sama diharapkan untuk mempersiapkan alat dan bahan

serta keperluan yang mendukung penelitian sehingga penelitian dapat

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, L.W. (2010). Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Arends, R.I. (2008). Learning To Teach (Belajar Untuk Mengajar) Edisi Ketujuh Jilid 1. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Arends, R.I. (2008). Learning To Teach (Belajar Untuk Mengajar) Edisi Ketujuh Jilid II. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Arikunto, S. (2007). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Bumi Aksara.Jakarta.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta. Jakarta.

Arsyad, A. (2009). Media Pembelajaran. PT RajaGrafindo Persada. Jakarta.

Dahar, W. (2006). Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Djamarah. (2013). Strategi Belajar Mengajar. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.

Harahap, Rosmeidani dan Betty M. Turnip. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Berbantu Media Flash Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa SMA. Jurnal, UNIMED, Medan.

Johnson, D.W. & Johnson, R.T. (1999). Making Cooperative Learning Work. Theory Into Practice. Lawrence Erlbaum Associates (Tylor & Francis Group).

Kanginan, M. (2007). Fisika untuk SMA Kelas X. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Lie, A. (2010). Cooperative Learning. PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.

Purba, E. (2014). Filsafat Pendidikan. UNIMED PRESS. Medan.

Rusman. (2014). Model-Model Pembelajaran. Rajawali Pers. Jakarta.

Sadiman, A. (2009). Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

(21)

Akcay, Nilufer and Kemal Doymus. 2012. The Effects of Group Investigation and Cooperative Learning Techniques Applied in Teaching Force and Motion Subjects on Student’s Academic Achievements. Journal Of Educational Science Research, Turkey Vol.2 No.1, June 2012.

Simanjuntak, Salomo Leonardus dan Nurdin Siregar. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation terhadap Hasil Belajar pada Materi Listrik Dinamis. Jurnal, UNIMED, Medan.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Rineka Cipta. Jakarta.

Slavin, R. (2005). Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Nusa Media. Bandung.

Soritua. (2013). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Berbantuan Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Di Kelas X Semester II SMA Swasta Krakatau Medan T.P 2012/2013. Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Tarsito. Bandung.

Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Mengajar. PT Rosdakarya. Bandung.

Supiyanto. (2007). Fisika Untuk SMA Kelas X. Phibeta. Jakarta.

Uno, H., (2011),Model Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta.

Gulo,W., (2011), Strategi Belajar Mengajar, Gramedia, Jakarta

Trianto. (2011). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Kencana. Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah ini adalah Apakah ada hubungan antara pengetahuan gizi dan sikap anak Sekolah Dasar dalam memilih makanan jajanan di

tersebut dapat meningkatkan aktivitas kitinase dan Peroxydase pada jeringan kalus.  Hal  tersebut  diduga  dapat  terjadi  melalui  (1)  meningkatnya  jumlah 

Dari data nilai viskositas instrinsik pada minggu ke-0 dari empat komposisi film poliblen PCL dengan PGA, komposisi 50%:50% merupakan poliblen PCL dengan PGA dengan bobot

Pengamatan Keragaman Kupu-kupu Pengamatan kupu-kupu dilakukan pada empat lokasi di kawasan Telaga Warna yaitu sekitar telaga, kebun teh, tepi hutan, dan sekitar rumah (Lampiran

Key factor that foms TNGR participative planning is decentrdizsttion aspect, an exact work program, local economic increased, access raising on society activity,

Tahap Aplikasi Adsorben dalam Pemurnian Minyak Goreng Bekas Pakai terdiri dari proses filtrasi minyak goreng bekas pakai yang digunakan pada tahap kajian pengaruh

PP ini diha- an pemerintah maupun pemerintah rapkan menjadi dasar untuk melaku- i daerah yang ironinya, di satu sisi, ma- kan tata hutan nasional, perencanaan : sih

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya..