• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 173397 DOLOKSANGGUL KAB. HUMBANG HASUNDUTAN T.P. 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 173397 DOLOKSANGGUL KAB. HUMBANG HASUNDUTAN T.P. 2015/2016."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 173397

DOLOKSANGGUL KAB. HUMBANG HASUNDUTAN T.P. 2015/2016

SKRIPSI

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan

Pra Sekolah Dasar dan Sekolah Dasar

OLEH:

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

RIAMA TOGATOROP. NIM. 114522414056. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas V SD Negeri 173397 Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan T. P. 2015/2016.

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 173397 Doloksanggul, jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan eksperimen pembelajaran yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana penggunaan eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perubahan peristiwa di kelas V SD Negeri SD Negeri 173397 Doloksanggul.

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 173397 Doloksanggul dengan jumlah siswa 40 orang terdiri dari 24 Siswa Perempuan dan 16 Siswa Laki-laki.

Dari penelitian yang dilaksanakan diperoleh peningkatan hasil belajar setelah dilaksanakan tindakan. Hasil penelitian pada saat pre tes, Rata-rata kelas yang diperoleh siswa sebanyak 45,63 dari 40 orang siswa, dimana 8 siswa (20%) memperoleh ketuntasan dan 32 siswa (80%) yang belu tuntas. Pada Siklus I rata-rata siswa meningkat menjadi 52,25 dimana 19 siswa (47,50%) memperoleh ketuntasan, 21 siswa (52,50%) yang belum tuntas dan nilai observasi aktivitas siswa 79,16% kategori penilaian baik secara klasikal. Pada siklus II rata-rata kelas siswa meningkat 76,75 dimana 35 siswa (87,50%) memperoleh ketuntasan, 5 siswa (12,50%) yang belum tuntas dan nilai observasi aktivitas siswa 91,66% kategori penilaian baik sekali secara klasikal. Dari peningkatan ketuntasan secara klasikal yang diperoleh siswa dapat disimpulkan bahwa pengguna metode eksperimen dapat meningkat hasil belajar siswa.

(6)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Batasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 4

E. Tujuan Penelitian ... 4

F. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN TEORITIS A. Kajian Teoritis ... 7

B. Materi Pembelajaran ... 13

C. Penelitian yang relevan ... 15

D. Kerangka Berpikir ... 16

E. Hipotesis Tindakan ... 17

(7)

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 18

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 18

D. Variabel Penelitian ... 19

E. Desain Penelitian ... 19

F. Teknis Analisis Data ... 20

G. Prosedur Penelitian ... 21

H. Teknik Pengumpulan Data ... 25

I. Analisis Data ... 26

J. Jadwal Penelitian ... 27

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 28

B. Pembahasan ... 44

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 50

B. Saran ... 51

(8)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel. 4.1. Hasil perolehan Nilai Pada Saat Tes Awal ... 28

Tabel. 4.2. Rekap Frekuensi Perolehan Nilai Tes Awal ... 29

Tabel. 4.3. Hasil Perolehan Nilai Pada Saat Siklus I ... 32

Tabel. 4.4. Rekap Frekuensi Perolehan Nilai Siklus I ... 33

Tabel. 4.5. Hasil Observasi Pengajaran Siklus I... 35

Tabel. 4.6. Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada saat kegiatan belajar Siklus I 36 Tabel. 4.7. Hasil Perolehan Nilai pada Saat Siklus II ... 38

Tabel. 4.8. Rekap Frekuensi Perolehan Nilai Siklus II ... 40

Tabel. 4.9. HasilObservasiPengajaran Siklus II ... 41

Tabel.4.10.Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada saat kegiatan belajar Siklus I42 Tabel 4.11. Hasil Observasi Pengajaran Siklus I dan Siklus II ... 44

Tabel. 4.12. Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada saat kegiatan belajar ... 46

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Gambar Desain Penelitian PTK ... 19

Gambar 2 Diagram Tes Awal ... 30

Gambar 3 Diagram Siklus I ... 34

Gambar 4. Diagram Siklus II ... 40

Gambar 5. Diagram Hasil Observasi Pengajaran Siklus I dan Siklus II ... 45

(10)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

Lampiran 2 Soal Pos Tes Siklus I

Lampiran 3 Jawaban Pos tes Siklus I

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan PembelajaranSiklus II

Lampiran 5 Soal Pos Tes Siklus II

Lampiran 6 Jawaban Pos Tes Siklus II

(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak

yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali, mustahil

suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan cita-cita untuk

maju, sejahtera dan bahagia. Usaha yang dilakukan oleh pemerintah untuk

mencapai tujuan pendidikan ditentukan oleh guru itu sendiri, karena gurulah yang

berperan penting dalam proses belajar mengajar.

Kegiatan belajar pada lembaga pendidikan formal merupakan kegiatan

yang paling pokok dalam keseluruhan proses pendidikan dan tidak terlepas dari

peran guru sebagai tenaga pengajar sehingga kegiatan belajar mengajar saling

terkait untuk mencapai tujuan pendidikan.

Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai

edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik. Interaksi

bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan,

(12)

2

ditentukan oleh berbagai hal antara lain : kemampuan siswa dan kemampuan guru

itu sendiri dalam melaksanakan proses belajar mengajar yang bermakna sesuai

dengan tujuan pembelajaran.

Rendahnya hasil belajar disebabkan oleh pengaruh strategi pembelajaran

yang kurang menarik, kurang berkesan dan terkesan sulit, sehingga siswa lebih

dahulu merasa jenuh sebelum mempelajarinya.

IPA merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan

kejadian-kejadian kebendaan yang didasarkan pada hasil pengamatan dan percobaan. IPA

berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga

IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,

konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses

percobaan serta penemuan. Pendidikan IPA menekankan pada pemberian

pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan

memahami alam sekitar sekitar secara ilmiah. Pada Ujian Nasional (UN), mata

pelajaran IPA juga menjadi salah satu indikator kelulusan siswa. Mata pelajaran

ini diajarkan dari kelas 1 hingga kelas 6 secara bertahap dan berkesinambungan.

Dalam upaya peningkatan mutu pendidikan banyak hal yang harus

diperhatikansalah satunya adalah proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar

merupakan unsur yang paling penting dan harus diperhatikan karena dengan

pelaksanaan proses belajar mengajar yang baik tersebut tujuan pendidikan akan

tercapai. Proses belajar mengajar akan menunjukkan hasil yang baik apabila unsur

(13)

3

Secara umum, dalam pembelajaran IPA metode yang sering digunakan

adalah metode konvensional yang ditandai dengan guru lebih banyak mengajar

tentang konsep-konsep bukan kompetensi, tujuannya adalah agar siswa

mengetahui sesuatu bukan mampu untuk melakukan sesuatu, dan pada saat proses

belajar mengajar berlangsung siswa lebih banyak mendengarkan. Jadi, guru

memegang peranan utama dalam melakukan proses dan isi pembelajaran termasuk

dalam menilai kemajuan siswa. Metode konvensional terlihat seperti proses siswa

menerima informasi secara pasif, siswa belajar secara individual, hadiah atau

penghargaan untuk perilaku baik siswa adalah pujian atau nilai angka atau raport

saja, pembelajaran tidak memperhatikan pengalaman siswa, dan hasil belajar

diukur hanya dengan tes.

Terbukti dari observasi yang dilakukan pada siswa kelas V SD Negeri

!73397 Doloksanggul terdapat beberapa permasalahan dalam kegiatan belajar

mengajar, antara lain yaitu kurangnya kepedulian di antara siswa mengakibatkan

kerjasama dalam kelompok minim. Model pembelajaran yang sering diterapkan

dalam pembelajaran IPA adalah metode ceramah dan tanya jawab, pembelajaran

(14)

4

penyampaian materi pelajaran, sehingga pembelajaran tidak monoton.Alat peraga

yang digunakan dalam pembelajaran IPA dengan memanfaatkan benda-benda

disekitar sekolah atau rumah yang mungkin dapat bermanfaat sebagai modal

dalam pembelajaran IPA.

Metode eksperimen telah mempermudah siswa mempelajari, mamahami

dan menyimpulkan dengan benar pada pokok bahasan peristiwa perubahan sifat

benda, sehingga telah meningkatnya hasil belajar siswa.

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian

“Meningkatkan hasil belajar IPA Pokok Bahasan Peristiwa Perubahan Benda

melalui Metode Eksperimen pada Siswa Kelas V SD Negeri 173397

Doloksanggul Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan

Semester Satu Tahun Pelajaran 2015/2016”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang dipaparkan dalam latar belakang masalah maka

dapat diidentifikasikan beberapa masalah antara lain.

1. Siswa kurang aktif dalam proses belajar mengajar. Hal tersebut

menunjukkan bahwa siswa belum mampu memecahkan suatu permasalahan

dengan baik, sehingga mencerminkan keterampilan berfikir siswa masih

rendah.

2. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi IPA bahwa,

kurangnya kerja sama siswa berdiskusi dan masih bersifat sendiri-sendiri.

(15)

5

C. Batasan Masalah

Dalam Pembelajaran IPA di SD banyak sekali pokok bahasan atau sub

pokok bahasan dalam penyampaiannya dapat ditunjang menggunakan

benda-benda disekitar sekolah atau rumah sebagai alat pembelajaran IPA atau dengan

menggunakan metode eksperimen yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang di uraiakan di atas maka rumusanya

adalah apakah dengan mengunakan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil

belajar siswa pada pokok bahasan peritiwa perubahan benda?

E. Tujuan Penelitian

Yang menjadi tujuandari penelitian adalah, untuk mengetahu peningkatan

hasil belajar siswa melalui metode eksperimen pada pokok bahasan peristiwa

perubahan benda.

(16)

6

Dapat membantu para guru untuk mengetahui pentingnya pemanfaatan

media dalam pelaksanaan proses belajar mengajar.

c. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat mungkin dalam rekomendasi untuk

menggunakan eksperimen dalam proses belajar mengajar.

d. Bagi Penelitian

Sebagai bahan masukan bagi peneliti untuk mengetahui hasil belajar siswa

(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil tindakan yang dilakukan, maka dapat disimpulkan

bahwa:

1. Pada test awal nilai rata-rata 45.63 dengan 8 siswa yang mengalami

ketuntasan (20%) dan siswa yang belum tuntas (80%) dari keseluruhan

siswa.

2. Setelah dilakukan tindakan metode eksperimen nilai rata-rata meningkat

9.62 dari nilai awal 55,25 pada siklus I dengan 19 siswa yang mengalami

ketuntasan (47,50%) dari 21 siswa yang belum tuntas (52,50%).

3. Kemudian setelah dilakukan perbaikan pada siklus II nilai rata-rata kelas

meningkat 22,12 dari siklus I menjadi 77,37 pada siklus II dengan 35 siswa

mengalami ketuntasan (87,50%) dan 5 siswa yang belum tuntas (12,50%).

4. Selama proses pembelajaran berlangsung, aktivitas siswa kelas V SD Negeri

173397 Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan semakin

(18)

51

B. Saran

Saran-saran untuk guru sekolah Dasar adalah:

1. Menerapkan metode pembelajaran yang mengintegrasikan kegiatan belajar

dengan menggunakan metode eksperimen sehingga siswa tidak bosan dan

tidak jenuh mengukuti kegiatan pembelajaran.

2. dalam pembelajaran IPA dapat menerapkan metode eksperimen untuk

meningkatkan kualitas keterampilan menggunakan media sehingga proses

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Sudjana. 1989. Cara Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Lembaga Penelitian IKIP Bandung.

Hamalik. 1994. Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar Berdasarkan CBSA.

Bandung: Sinar Baru Bandung.

Taim MKDK. 1995. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: FIP IKIP Semarang.

Abdurrahman, Mulyono. 2009. Pendidikan Bagi Anak Berkualitas Belajar.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Djamarah. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Syah. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Roestiyah. 2008. Strategi belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Gambar

Gambar 1 Gambar Desain Penelitian PTK ...............................................

Referensi

Dokumen terkait

khalayak sasaran yang akan menjadi sasaran dalam program kegiatan

Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan sistem, konsep pemasaran produk dan jasa pegadaian syariah dan aspek- aspek pendukungnya. Aspek-aspek Pendukung Pemasaran

[r]

[r]

Keuntungan dari penerapan cara tersebut dapat memutuskan daur hidup serangga yang biasa menyerang tanaman hortikultura.Secara keseluruhan hasil penelitian ini

Hasil produksi sub sektor perikanan yang mencakup pada sub sektor perikanan tangkap (perikanan laut dan perikanan umum), perikanan budidaya (budidaya laut, kolam,

tris belum pernah diperoleh. Selanjutnya dilakukan validasi oleh ahli media. Validasi ahli ini untuk memperoleh kelayakan media dan digunakan sebagai hasil pengembangan media

Dengan ini diberitahukan bahwa setelah diadakan penelitian oleh Panitia Pengadaan Barang/Jasa pada Sekretariat DPRD Kabupaten Blora Tahun Anggaran 2013 untuk