• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kerjasama Tim Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Pt Bank Perkreditan Rakyat Solider Pancur Batu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Kerjasama Tim Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Pt Bank Perkreditan Rakyat Solider Pancur Batu"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH KERJASAMA TIM TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT BANK PERKREDITAN RAKYAT SOLIDER

PANCUR BATU

OLEH

HENDRO NATANAEL MANURUNG 090521147

PROGRAM STUDI STRATA I MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

ABSTRAK

PENGARUH KERJASAMA TIM TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PADA PT BANK PERKREDITAN RAKYAT SOLIDER

PANCUR BATU

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis pelaksanaan kerjasama tim karyawan pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Solider, Pancur Batu, dan untuk mengetahui faktor yang paling dominan yang mempengaruhi kerjasama tim karyawan terhadap efektivitas kerja pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Solider, Pancur Batu.

Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan kepada karyawan PT. Bank Perkreditan Rakyat Solider, Pancur Batu dengan populasi dan sampel sebanya 55 orang. Metode yang digunakan adalah deskriptif dan kuantitatif dengan menggunakan regresi linier sederhana. Pengolahan data diproses dengan menggunakan SPSS versi 16,0.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerjasama tim yang terdiri dari: kerjasama, kekompakan, kepercayaan berpengaruh terhadap efektivitas kerja yang terdiri dari kuantitas kerja, kualitas kerja, ketepatan waktu, kepuasan kerja, pencapaian tujuan pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Solider, Pancur Batu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara kerjasama tim terhadap efektivitas kerja pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Solider, Pancur Batu

(3)

ABSTRACT

INFLUENCE OF TEAM WORK TO EFFECTIVELY EMPLOYEE PERFORMANCE IN PT BANK PERKREDITAN RAKYAT SOLIDER

PANCUR BATU

The purpose of this research is to know and to analyse the influence of Team Work to effectively employee performance in PT Bank Perkreditan Rakyat Solider Pancur Batu.

The data used in this study are primary data and secondary data. Data analysis methods used is descriptive quantitative by using simple linear regression. The population in this study were a total 55 respondents for study the sample, with saturation sampling technique. Data on the process by using SPSS 16,0 version for windows.

The study is based on simple linear regression analysis showed that the variable teamwork such as teamwork, cohesiveness and trustworthy influence in a positive and significant influence to effectively employee performance in PT Bank Perkreditan Rakyat Solider Pancur Batu.

(4)

KATA PENGANTAR

Segala Puji Syukur peneliti ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang

telah memberi kemudahan, kekuatan dan penghimburan sehingga skripsi ini dapat

selesai. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi dari Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera

Utara. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu

peneliti akan menerima saran dan kritik yang membangun. Semoga skripsi ini

bermanfaat bagi peneliti sendiri dan berbagai pihak.

Untuk Ayahanda Lomo Manurung dan Ibunda Rosdiana Nainggolan, peneliti mengucapkan terima kasih atas kasih sayang, dukungan dan motivasinya

sehingga peneliti dapat menyelesaikan kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE., ME., selaku Ketua Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si., selaku Sekretaris Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE., M.Si selaku Ketua Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Dra. Lucy Anna, MS selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan

(5)

6. Ibu Dr. Sitti Raha Agoes Salim, MSc selaku Dosen Pembaca Penilai yang

telah memberikan saran dan masukan untuk kesempurnaan skripsi ini.

7. Kepada keluarga besar saya Ronita Manurung, Emayana Manurung, Yokana

Manurung, dan Rotua Panjaitan. Untuk teman-teman Bukti, Marzuki, Ana,

Via, Vera serta seluruh teman Manajemen Ekstensi stambuk 2009. Terima

kasih atas bantuan dan doa yang telah diberikan selama ini.

8. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat memberi manfaat kepada siapa saja yang membaca

dan mempelajarinya khususnya bagi diri peneliti.

Medan, Januari 2013 Peneliti

(6)

DAFTAR ISI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kerjasama Tim ... 5

2.2.1. Pengertian Efektivitas Kerja ... 17

2.2.2. Indikator Efektivitas Kerja ... 18

2.2.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Kerja ... 20

2.3. Penelitian Terdahulu ... 22

2.4. Kerangka Konseptual ... 23

2.5. Hipotesis Penelitian ... 25

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian ... 26

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian ... 26

3.3. Batasan Operasional ... 26

3.4. Defenisi Operasional ... 26

3.5. Skala Pengukuran Variabel ... 27

3.6. Populasi dan Sampel ... 28

3.7. Jenis Data ... 29

3.8. Metode Pengumpulan Data ... 29

3.9. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 29

3.10. Teknik Analisis Data ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan ... 36

4.1.1. Sejarah Perusahaan ... 36

(7)

4.2. Hasil Penelitian ... 50

4.2.1. Analisis Deskriptif ... 50

4.2.2. Metode Analisis Data ... 58

4.2.3. Analisis Regresi Linier Sederhana ... 61

4.2.4. Uji Signifikan Parsial (Uji-t) ... 63

4.2.5. Koefisien Determinan ... 65

4.3. Pembahasan ... 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 69

5.2. Saran ... 69

DAFTAR PUSTAKA ... 71

(8)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

2.1. Perbedaan antara Kelompok dan Tim ... 6

3.1. Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 27

3.2. Instrumen Skala Likert ... 28

3.3. Uji Validitas ... 30

3.4. Uji Reliabilitas ... 31

4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 50

4.2. Jawaban Responden Terhadap Variabel Kerjasama Tim (X) ... 52

4.3. Jawaban Responden Terhadap Variabel Efektivitas Kerja(Y) . 55 4.4. Analisis Regresi Sederhana ... 62

4.5. Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t) ... 64

(9)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1. Kerangka Konseptual ... 24

4.1. Struktur Organisasi PT BPR Solider ... 41

4.2. Pengujian Normalitas Histogram ... 59

4.3. Pengujian Normalitas P-P Plot ... 60

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman 1. Kuesioner Penelitian ... 2. Daftar Distribusi Jawaban Validitas ... 3. Daftar Distribusi Jawaban Responden ... 4. Hasil Uji Regresi Linear Berganda ...

(11)

ABSTRAK

PENGARUH KERJASAMA TIM TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PADA PT BANK PERKREDITAN RAKYAT SOLIDER

PANCUR BATU

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis pelaksanaan kerjasama tim karyawan pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Solider, Pancur Batu, dan untuk mengetahui faktor yang paling dominan yang mempengaruhi kerjasama tim karyawan terhadap efektivitas kerja pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Solider, Pancur Batu.

Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan kepada karyawan PT. Bank Perkreditan Rakyat Solider, Pancur Batu dengan populasi dan sampel sebanya 55 orang. Metode yang digunakan adalah deskriptif dan kuantitatif dengan menggunakan regresi linier sederhana. Pengolahan data diproses dengan menggunakan SPSS versi 16,0.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerjasama tim yang terdiri dari: kerjasama, kekompakan, kepercayaan berpengaruh terhadap efektivitas kerja yang terdiri dari kuantitas kerja, kualitas kerja, ketepatan waktu, kepuasan kerja, pencapaian tujuan pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Solider, Pancur Batu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara kerjasama tim terhadap efektivitas kerja pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Solider, Pancur Batu

(12)

ABSTRACT

INFLUENCE OF TEAM WORK TO EFFECTIVELY EMPLOYEE PERFORMANCE IN PT BANK PERKREDITAN RAKYAT SOLIDER

PANCUR BATU

The purpose of this research is to know and to analyse the influence of Team Work to effectively employee performance in PT Bank Perkreditan Rakyat Solider Pancur Batu.

The data used in this study are primary data and secondary data. Data analysis methods used is descriptive quantitative by using simple linear regression. The population in this study were a total 55 respondents for study the sample, with saturation sampling technique. Data on the process by using SPSS 16,0 version for windows.

The study is based on simple linear regression analysis showed that the variable teamwork such as teamwork, cohesiveness and trustworthy influence in a positive and significant influence to effectively employee performance in PT Bank Perkreditan Rakyat Solider Pancur Batu.

(13)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) pada hakikatnya merupakan

aset utama dan bagian integral dari suatu organisasi maupun perusahaan. MSDM

yang strategis memandang bahwa karyawan pada semua bidang pekerjaan dan

tingkat apapun adalah baik secara struktural maupun fungsional. Karyawan

merupakan salah satu faktor produksi, oleh karena itu harus dimanfaatkan secara

maksimal dan produktif. Tujuan suatu perusahaan tidak akan dapat terwujud tanpa

peran aktif karyawan meskipun alat-alat yang dimiliki perusahaan begitu canggih

dan lengkap.

Keberhasilan sebuah perusahaan sangat ditentukan oleh pengetahuan,

keterampilan, dan kerjasama dari beberapa karyawan. Dalam meningkatkan mutu

hasil pekerjaan tidaklah ditekankan pada produk (barang maupun jasa) yang

dihasilkan dan dipasarkan saja, akan tetapi menyangkut segala jenis kegiatan

organisasi yang terlibat, terutama bagaimana sebuah kerjasama tim mampu

menghasilkan sinergi positif melalui usaha yang terkoordinasi.

Kerjasama tim merupakan suatu kelompok yang usaha dari tiap-tiap individu

menghasilkan kinerja lebih baik daripada hasil yang diperoleh secara

masing-masing individu. Hal ini memiliki pengertian bahwa kinerja yang dicapai oleh

sebuah tim lebih baik daripada kinerja per individu di suatu organsasi ataupun

(14)

Faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas suatu kerjasama tim terdiri dari

konteks tim yang efektif, komposisi tim, rancangan pekerjaan, dan proses yang

mempengaruhi efektivitas suatu kerjasama tim. Konteks tim merupakan

unsur-unsur yang berhubungan dengan lingkungan, budaya, dan penghargaan.

Komposisi tim merupakan suatu kondisi yang berhubungan dengan kinerja suatu

tim, yang terdiri dari pengetahuan, ketrampilan, keuntungan dan kerugian.

Rancangan pekerjaan menggambarkan suatu bentuk kerja sama dan tanggung

jawab suatu tim. Sementara proses merupakan hal-hal yang mempengaruhi

keefektivitasan suatu kerja sama tim, terdiri dari pembentukan, penetapan norma,

kinerja dan penghentian.

Setiap anggota tim memiliki peran masing-masing, namun dalam hal ini tak

jarang kerjasama dalam tim dihadapkan pada konflik. Penyebab konflik kerjasama

tim yang terjadi pada PT Bank Perkreditan Rakyat Solider, Pancur Batu selama

ini pada umumnya adalah karena adanya pertentangan pribadi, kesalahpahaman

diantara karyawan, dan perbedaan tujuan. Kesalahpahaman yang terjadi adalah

kurangnya kejelasan pembagian data dari perusahaan untuk melakukan

pendekatan dan menawarkan produk-produk bank kepada nasabah maupun

masyarakat luas. Komunikasi yang buruk diantara karyawan dan antar bagian atau

divisi pada PT Bank Perkreditan Rakyat Solider, Pancur Batu seringkali

menyebabkan salah persepsi dan salah paham dalam menyelesaikan tugas.

Pertentangan dalam sebuah tim tersebut terjadi karena kurangnya kerjasama

dalam menyelesaikan tugas-tugas antar bagian, yaitu bagin tabungan, deposito,

(15)

Masalah yang terjadi pada karyawan PT Bank Perkreditan Rakyat Solider,

Pancur Batu mengakibatkan efektivitas kerja karyawan semakin menurun dan

tujuan perusahaan tidak tercapai sesuai dengan target yang ditetapkan oleh

perusahaan. Kerjasama tim dapat memberikan motivasi bagi karyawan untuk

memberikan kemampuan terbaiknya dalam memanfaatkan kesempatan yang

diberikan oleh perusahaan kepada setiap karyawan untuk terus meningkatkan

kualitas kerja dan memperoleh prestasi yang gemilang. Berdasarkan uraian

tersebut maka penulis mengangkat judul : “Pengaruh Kerjasama Tim Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada PT Bank Perkreditan Rakyat Solider, Pancur Batu“

1.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah penelitian ini adalah “Apakah kerjasama tim berpengaruh

secara positif dan signifikan terhadap efektivitas kerja pada PT Bank Perkreditan

Rakyat Solider, Pancur Batu?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah “Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

kerjasama tim terhadap Efetivitas kerja karyawan pada PT Bank Perkreditan

Rakyat Solider, Pancur Batu.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dalam penelitin ini adalah:

a. Bagi PT Bank Perkreditan Rakyat Solider, Pancur Batu

Sebagai masukan pada PT Bank Perkreditan Rakyat Solider, Pancur Batu

(16)

b. Bagi Peneliti

Untuk menambah pengetahuan dan sebagai sarana aplikasi terhadap ilmu

yang didapat bangku perkuliahan dalam bidang sumber daya manusia,

khususnya yang berkaitan dengan kerjasama tim.

c. Bagi peneliti selanjutnya

Sebagai bahan referensi yang dapat menjadi bahan perbandingan dalam

melakukan penelitian di masa mendatang, khususnya peneliti yang

(17)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerjasama TIM

2.1.1 Pengertian Kerjasama TIM

Kerjasama dalam tim menjadi sebuah kebutuhan dalam mewujudkan

keberhasilan kerja. Kerjasama dalam tim akan menjadi suatu daya dorong yang

memiliki energi dan sinergisitas bagi individu-individu yang tergabung dalam

kerjasama tim. Tanpa kerjasama yang baik tidak akan memunculkan ide-ide

cemerlang. Sebagaimana yang dinyatakan Bachtiar (2004) bahwa ”Kerja sama

merupakan sinergisitas kekuatan dari beberapa orang dalam mencapai satu tujuan

yang diinginkan. Kerjasama akan menyatukan kekuatan ide-ide yang akan

mengantarkan pada kesuksesan”.

Tim adalah suatu unit yang terdiri atas dua orang atau lebih yang

berinteraksi dan mengkoordinasi kerja mereka untuk tujuan tertentu. Definisi ini

memiliki 3 (tiga) komponen. Pertama, dibutuhkan dua orang atau lebih. Kedua,

orang-orang dalam sebuah tim memiliki interaksi regular. Ketiga, orang-orang

dalam sebuah tim memiliki tujuan yang sama.

Setiap tim maupun individu sangat berhubungan erat dengan kerja sama

yang dibangun dengan kesadaran pencapaian prestasi dan kinerja. Dalam kerja

sama akan muncul berbagai penyelesaian yang secara individu tidak

terselesaikan. Keunggulan yang dapat diandalkan dalam kerja sama pada kerja tim

adalah munculnya berbagai penyelesaian secara sinergi dari berbagai individu

(18)

Tabel 2.1

Perbedaan antara kelompok dan tim

KELOMPOK TIM

• Memiliki pemimpin yang ditunjuk

• Akuntabilitas individual

• Tujuan kelompok dan organisasi

sama

• Hasil kerja individual

• Mengadakan pertemuan–pertemuan Efisien

• Efektifitas secara tidak langsung

diukur oleh pengaruh bisnis

• mendiskusikan, memutuskan,

mendelegasikan pekerjaan untuk para individu

• Berbagi peran kepemimpinan

• Akuntabilitas mutual dan individu

• Visi atau tujuan khusus tim

• Hasil kerja kolektif

• Pertemuan– pertemuan mendorong diskusi terbuka

• Efektifitas secara langsung diukur

dengan menilai kerja kolektif

• mendiskusikan, memutuskan,

berbagi pekerjaan

Sumber: West (2002:174) 2.1.2 Jenis Tim

2.1.2.1 Tim Formal

Tim formal diciptakan oleh organisasi sebagai bagian dari struktur formal

organisasi. Dua jenis tim formal yang paling umum adalah tim vertikal dan tim

horizontal.

2.1.2.2 Tim Vertikal

Tim vertikal terdiri dari seorang manajer dan para bawahannya dalam rantai

komando formal. Terkadang tim ini disebut tim fungsional atau tim komando.

Setiap tim diciptakan oleh organisasi untuk mencapai tujuan – tujuan tertentu

(19)

2.1.2.3 Tim Horizontal

Tim horizontal terdiri atas karyawan – karyawan dari tingkat hierarkis yang

hamper sama, tetapi dari bidang keahlian yang berbeda. Dua jenis tim horizontal

yang paling umum adalah angkatan tugas dan komite.

1. Angkatan tugas adalah kelompok karyawan dari departemen – departemen

berbeda yang dibentuk untuk menangani aktifitas tertentu dan hanya bertahan

sampai tugas itu selesai.

2. Komite biasanya berumur panjang dan mungkin merupakan bagian permanen

dari struktur organisasi. Komite memberikan keuntugan yaitu: memungkinkan

para anggota organisasi untuk bertukar informasi, menghasilkan saran – saran

untuk mengoordinasi unit – unit organisasional yang diwakilkan,

mengembangkan berbagai ide dan solusi baru untuk masalah – masalah

organisasional yang ada, dan membantu perkembangan berbagai praktik dan

kebijaksanaan organisasional yang baru.

2.1.2.4 Tim dengan Tujuan Khusus

Tim dengan tujuan khusus adalah tim yang diciptakan diluar organisasi

formal untuk mengerjakan proyek kepentingan atau kreatifitas khusus. Tim

dengan tujuan khusus masih merupakan bagian dari organisasi formal dan

memiliki struktur laporannya sendiri.

2.1.2.5 Tim dengan Kepemimpinan Mandiri

Tim yang dibentuk dalam satu departemen yang sama dan anggotanya

adalah karyawan untuk mendiskusikan cara-cara peningkatan kualitas, efisiensi

(20)

dari departemen yang sama yang dengan sukarela bertemu untuk mendiskusikan

cara – cara peningkatan kualitas, efisiensi, dan lingkungan kerja. Tim pemecahan

masalah biasanya merupakan langkah pertama dalam langkah perusahaan menuju

partisipasi karyawan yang lebih besar. Seiring dengan bertambah dewasanya

perusahaan, tim pemecahan masalah berangsur – angsur berkembang menjadi tim

dengan kepemimpinan mandiri.

Kepemimpinan mandiri biasanya terdiri dari 5 sampai 20 pekerja dengan

lebih dari satu keterampilan yang menggilir pekerjaan untuk menghasilkan produk

atau layanan yang menyeluruh atau setidaknya satu aspek menyeluruh atau bagian

dari sebuah produk atau layanan. Ide pokoknya adalah bahwa tim – tim itu

sendiri, dan bukan para manajer atau supervisor, bertanggung jawab atas

pekerjaan mereka, membuat keputusan, mengawasi kinerja mereka sendiri, dan

mengubah perilaku kerja mereka seperti yang dibutuhkan untuk memecahkan

masalah, mencapai tujuan, dan menyusuaikan diri terhadap kondisi – kondisi yang

berubah.

Tim dengan kepemimpinan mandiri merupakan tim permanen yang secara

khusus meliputi elemen – elemen berikut ini :

1. Tim mencakup para karyawan yang memiliki beberapa keterampilan dan

fungsi, dan keterampilan – keterampilan yang dikombinasikan sudah

cukup untuk mengerjakan tugas organisasional yang besar.

2. Tim diberi akses menuju sumber – sumber daya seperti informasi,

peralatan, mesin dan persediaan yang dibutuhkan untuk mengerjakan

(21)

3. Tim diberi kekuasaan dengan otoritas pembuatan keputusan yang berarti

bahwa para anggota memiliki kebebasan untuk memilih anggota baru,

memecahkan masalah, menghabiskan uang, mengawasi hasil, dan

merencanakan masa depan.

2.1.2.6 Tim di Lingkungan Kerja yang Baru

Dua jenis tim yang semakin sering digunakan adalah tim virtual/maya dan

tim global

1. Tim virtual terdiri atas anggota – anggota yang tersebar secara geografis dan

organisasional yang terikat terutama oleh kemajuan teknologi informasi dan

telekomunikasi. Tim virtual sering meliputi para pekerja lepas, anggota

organisasi rekanan, pelanggan, pemasok, konsultan, atau pihak – pihak luar

lainnya. Salah satu keuntungan dari tim virtual adalah kemampuan untuk

dengan cepat mengumpulkan kelompok orang yang paling tepat untuk

menyelesaikan proyek yang kompleks, memecahkan masalah tertentu, atau

mengekploitasi peluang strategis tertentu.

2. Tim global adalah tim kerja lintas batas yang terbentuk dari anggota – anggota

dengan kebangsaan yang berbeda yang aktifitasnya menjangkau banyak

Negara. Tim global dapat dibagi dalam dua kategori yaitu tim interkultiral

yang para anggotanya berasl dari berbagai negara atau budaya yang berbeda

dan bertemu dengan berhadapan secara langsung, dan tim global virtual yang

para anggotanya tinggal di lokasi yang terpisah di seluruh penjuru dunia dan

(22)

2.1.3 Karakteristik Tim 2.1.3.1 Ukuran Tim

Secara umum, ketika ukuran tim meningkat, akan lebih sulit bagi setiap

anggota untuk dapat saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain.

Ukuran kelompok mengusulkan hal hal berikut ini :

1. Tim kecil (2 sampai 4 anggota) menunjukan lebih banyak persetujuan,

mengajukan lebih banyak pertanyaan, dan bertukar lebih banyak opini. Merek

cenderung bersikap informaldan tidak banyak menuntut pemimpin.

2. Tim besar cenderung memiliki lebih banyak perselisihan pendapat dan

perbedaan opini. Karena kurangnya kepuasan dihubungkan dengan tugas yang

dispesialisasikan serta komunikasi yang buruk, para anggota tim memiliki

sedikit kesempatan untuk berpatisipasi dan merasakan keakraban kelompok.

2.1.3.2. Peran Anggota

Dalam tim-tim yang sukses syarat kinerja tugas dan kepuasan social

dipenuhi oleh munculnya dua jenis peran yaitu spesialis tugas dan

sosioemosional.

Orang-orang yang memainkan peran spesialis tugas menghabiskan waktu

dan energi untuk membantu tim meraih tujuannya. Mereka sering memperlihatkan

perilaku-perilaku berikut :

1. Memprakarsai ide

2. Memberikan opini

3. Mencari informasi

(23)

Orang – orang yang menggunakan peran sosioemosional mendukung

kebutuhan emosional para anggota tim dan membantu menguatkan kesatuan

social. Mereka memperlihatkan perilaku – perilaku berikut :

1. Mendorong

2. Berpadu

3. Mengurangi Ketegangan

4. Mengikuti

5. Berkompromi

2.1.4 Proses Tim

2.1.4.1 Tingkat Perkembangan Tim

1. Pembentukan. Tingkat pembentukan adalah periode orientasi dan

perkenalan. Selama tigkat pembentukan ini, pemimpin tim harus

memberikan waktu bgi para anggota untuk mengenal satu sama lain dan

mendorong mereka terlibat dalam diskusi informal dan social.

2. Prahara. Selam tingkat prahara kepribadian individual muncul. Tingkat

ini ditandai oleh konflik dan perselisihan pendapat.

3. Penetuan norma. Selama tingkat penentuan norma, konflik konflik

diselesaikan, dan keharmonisan serta kesatuan tim muncul. konsensus

terwujud pada siapa yang memiliki kekuasaan, siapa pemimpinnya, dan

peran – perab para anggota.

4. Pelaksanaan. Selama tingkat pelaksanaan, penekanan utama ada pada

pemecahan masalah dan penyelesaian tugas yang diberikan. Selama

(24)

tugas yang tinggi. Spesialis sosioemosional dan spesialis tugas harus

memberikan kontribusi.

5. Pembubaran. Tingkat pembubaran muncul dalam komite, angkatan tugas,

dan tim yang memiliki tugas yang terbatas untuk dikerjakan dan

dibubarkan setelahnya. Pada saat ini, pemimpin berharap untuk

memberitahukan pembubaran tim dengan suatu ritual atau upacara,

barangkali memberikan piagam dan penghargaan untuk menandakan

penutupan dan kelengkapan.

2.1.4.2 Kekompakan Tim

Kekompakan tim didefinisikan sebagai sejauh mana para anggota tertarik

pada tim dan termotivasi untuk tinggal didalamnya. Faktor – faktor yang

menentukan kekompakan tim :

1. Interaksi tim. Hubungan yang lebih baik antara anggota tim dan semakin

banyak waktu yang dihabiskan bersama, semakin kompak tim tersebut.

2. Konsep tujuan yang sama. Anggota tim sepakat dengan tujuan dan

menjadikan lebih kompak

3. ketertarikan pribadi terhadap tim. Para anggota memiliki sikap dan nilai yang

serupa dan senang berkumpul.

2.1.4.3 Norma Tim

Norma tim adalah standar perilaku yang sama – sama dimiliki oleh para

anggota tim dan membimbing perilaku mereka. Norma bersifat informal. Norma

(25)

Norma mengidentifikasikan nilai – nilai utama, mengklarifikasi harapan –

harapan peran, dan memudahkan kelangsungan hidup tim. Norma yang relevan

dengan perilaku sehari – hari dan hasil kerja serta kinerja karyawan secara

berangsur –angsur berkembang. Empat cara berkembangnya norma tim yang

lazim untuk mengendalikan dan mengarahkan perilaku yaitu :

1. Peristiwa penting. Peristiwa penting dalam sejarah tim membangun teladan

yang penting.

2. Keunggulan. Keunggulan berarti bahwa perilaku pertama yang muncul dalam

tim sering kali menentukan teladan untuk harapan – harapan tim nantinya.

3. Perilaku pembawaan. Perilaku pembawaan menghadirkan norma – norma ke

dalam tim dari luar.

4. Pernyataan yang eksplisit. Dengan pernyataan yang eksplisit, para pemimpin

atau para anggota tim dapat memprakarsai norma–norma dengan

mengungkapkannya pada tim.

2.1.5 Indikator-Indikator Kerjasama Tim 2.1.5.1 Kerjasama

Kerjasama dilakukan oleh sebuah tim lebih efektif daripada kerja secara

individual. Menurut West (2002) “Telah banyak riset membuktikan bahwa kerja

sama secara berkelompok mengarah pada efisiensi dan efektivitas yang lebih baik.

Hal ini sangat berbeda dengan kerja yang dilaksanakan oleh perorangan”.

Selain keunggulan di atas, kerjasama juga dapat menstimulasi seseorang

berkontribusi dalam kelompoknya, sebagaimana yang dinyatakan Davis (dalam

(26)

orang-orang di dalam situasi kelompok yang mendorong mereka untuk memberikan

kontribusi kepada tujuan kelompok atau berbagai tanggung jawab pencapaian

tujuan”.

Kontribusi tiap-tiap individu dapat menjadi sebuah kekuatan yang

terintegrasi. Individu dikatakan bekerja sama jika upaya-upaya dari setiap

individu tersebut secara sistematis terintegrasi untuk mencapai tujuan bersama.

Semakin besar integrasinya semakin besar tingkat kerja samanya.

Indikator-indikator Kerja Sama:

West (2002) menetapkan indikator-indikator kerja sama sebagai alat

ukurnya sebagai berikut :

1. Tanggung jawab secara bersama-sama menyelesaikan pekerjaan, yaitu

dengan pemberian tanggung jawab dapat tercipta kerja sama yang baik.

2. Saling berkontribusi, yaitu dengan saling berkontribusi baik tenaga maupun

pikiran akan terciptanya kerja sama.

3. Pengerahan kemampuan secara maksimal, yaitu dengan mengerahkan

kemampuan masing-masing anggota tim secara maksimal, kerja sama akan

lebih kuat dan berkualitas.

2.1.5.2 Kepercayaan

Maxwell (2002) menyatakan bahwa ”Kepercayaan (trust) adalah keyakinan

bahwa seseorang sungguh-sungguh dengan apa yang dikatakan dan dilakukannya.

Kepercayaan lahir dari sikap yang dimunculkannya ketika berinteraksi dengan

orang lain, misalnya pemimpin dengan bawahan, bawahan dengan pemimpin atau

(27)

kita kepada orang lain secara tulus. Kepemimpinan akan sukses bila dilandasi

adanya kepercayaan satu sama lain”.

Selanjutnya Sopiah (2008) memberikan definisi bahwa ”Kepercayaan adalah

suatu harapan positif bahwa orang tidak akan bertindak secara oportunistik. Bila

pengikut mempercayai pemimpinnya, mereka bersedia berkorban bagi tindakan

pimpinan, demikian pula sebaliknya pemimpin harus memberikan kepercayaan

atas kemampuan pengikutnya”.

Kerjasama tim yang berkinerja tinggi dicirikan oleh kepercayaan (trust)

timbal balik yang tinggi di antara anggota-anggotanya. Artinya para anggota

meyakini akan integritas, karakter dan kemampuan setiap anggotanya.

Kepercayaan sangat kuat di dalam sebuah perusahaan, orang-orang tidak

akan berbuat terbaik jika mereka tidak percaya bahwa mereka akan diperlakukan

secara adil, tak ada kronisme dan setiap orang memiliki sasaran yang nyata.

Satu-satunya cara yang diketahui untuk menciptakan kepercayaan semacam itu adalah

dengan menyusun nilai-nilai dan kemudian melakukan apa yang telah

dibicarakan.Artinya seseorang harus mengerjakan apa yang dikatakan akan

dilakukan, secara konsisten, sepanjang waktu.

Maxwell (2002) mengindikasikan indikator-indikator kepercayaan, yaitu:

1. Kejujuran, yaitu dengan adanya kejujuran anggota tim akan menciptakan rasa

saling percaya.

2. Pemberian tugas, yaitu dengan pemberian tugas pada anggota tim berarti telah

(28)

3. Integritas, yaitu setiap anggota dianggap memiliki integritas atau bersikap

sebenarnya (truthfulness) dalam bekerja.

2.1.5.3 Kekompakan

Dewi (2007) memberikan defenisi bahwa kekompakan adalah bekerja sama

secara teratur dan rapi, bersatu padu dalam menghadapi suatu pekerjaan yang

biasanya ditandai adanya saling ketergantungan.

Selanjutnya Mangkuprawira (2009) menyatakan bahwa “Kekompakan

(cohesiveness) adalah tingkat solidaritas dan perasaan positif yang ada dalam diri

seseorang terhadap kelompoknya”.

Kekompakan kelompok bukanlah senjata rahasia dalam pencarian untuk

peningkatan kinerja kelompok atau tim. Caranya agar berhasil adalah dengan

menjaga agar ukuran kelompok-kelompok tugas tetap kecil, menyakinkan

standar-standar kinerja dan sasaran-sasaran harus jelas dan dapat diterima,

mencapai beberapa keberhasilan awal dan mengikuti petunjuk-petunjuk praktis.

Tim kerja yang dipilih sendiri dimana orang-orang mengangkat teman satu timnya

sendiri dan cara-cara sosial selepas kerja dapat merangsang kekompakan

sosio-emosional. Membantu perkembangan kekompakan sosio-emosional perlu

diseimbangkan dengan kekompakan tim. Jika sosio-emosional tidak disesuaikan

dengan kekompakan tim, hal ini dapat mengganggu kinerja dan prestasi tim, yang

pada akhirnya mengganggu prestasi-prestasi individu.

Pada dunia usaha, penggunaan team work seringkali merupakan solusi

terbaik untuk mencapai suatu kesuksesan. Team work yang solid akan

(29)

demikian untuk membentuk sebuah tim yang solid dibutuhkan komitmen yang

tinggi dari manajemen. Hal terpenting adalah bahwa team work harus dilihat

sebagai suatu sumber daya yang harus dikembangkan dan dibina sama seperti

sumber daya lain yang ada dalam perusahaan. Proses pembentukan, pemeliharaan

dan pembinaan team work harus dilakukan atas dasar kesadaran penuh dari tim

tersebut sehingga segala sesuatu berjalan secara normal sebagai suatu aktivitas

sebuah team work, meskipun pada kondisi tertentu manajemen dapat melakukan

intervensi (Mangkuprawira, 2009).

Dalam melihat sejauhmana hubungan kekompakan terhadap kerjasama tim,

Dewi (2007) menetapkan indikator-indikator sebagai berikut :

1. Saling ketergantungan tugas, yaitu saling ketergantungan pada tugas

menciptakan kekompakan.

2. Saling ketergantungan hasil, yaitu anggota tim merasa hasil yang dicapai

bukanlah hasil secara individu, tetapi hasil kekompakan bersama dalam

bekerja.

3. Komitmen yang tinggi, yaitu anggota tim dianggap memiliki komitmen yang

tinggi pada tujuan yang akan dicapai tim.

2.2 Efektivitas Kerja

2.2.1 Pengertian Efektivitas Kerja

Suatu organisasi yang berhasil dapat diukur dengan melihat pada sejauh

mana organisasi tersebut dapat mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.

Pentingnya efektivitas organisasi dalam pencapaian tujuan-tujuan organisasi, dan

(30)

Menurut Etzioni dalam Tangkilisan (2005:139) Efektivitas adalah tingkat

sejauh mana suatu organisasi yang merupakan system social dengan segala

sumber daya dan sarana tertentu yang tersedia memenuhi tujuan-tujuannya tanpa

pemborosan dan menghindari ketegangan yang tidak perlu diantara

anggota-anggotanya”. Menurut Argris dalam Tangkilisan (2005:139), efektivitas kerja

adalah keseimbangan atau pendekatan optimal pada pencapaian tujuan,

kemampuan dan pemanfaatan tenaga manusia”. Menurut Pabundu (2006:16),

efektivitas kerja adalah fungsi dari peraturan-peraturan dan praktik-praktik yang

digunakan perusahaan dengan konsisten. Bentuk konsistensi ini sebagai sumber

kekuatan organisasi dan sebagai cara untuk memperbaiki kinerja dan efektivitas

organisasi.

Jadi konsep efektivitas menunjukkan sejauh mana organisasi melaksanakan kegiatan atau fungsi-fungsi sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai

dengan menggunakannya secara optimal melalui alat-alat dan sumber-sumber

daya yang ada.

2.2.2 Indikator Efektivitas Kerja

Menurut Agraris dalam Tangkilisan (2003:131), menyebutkan tolok ukur

efektivitas kerja sebagai berikut:

1. Pencapaian Tujuan

Kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuan organisasi berupa

peningkatan profit, kualitas dan kuantitas pelayanan. Setiap individu harus

dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target yang diberikan

(31)

2. Kuantitas Kerja

Kuantitas kerja merupakan volume kerja yang dihasilkan pada saat kondisi

normal. Hal ini didapat dari banyaknya beban kerja dan keadaan yang

didapat atau dialaminya selama bekerja.

3. Tepat Waktu

Menyelesaiakan pekerjaan tepat waktu serta mencapai sasaran yang telah

dicapai. Hal ini dilakukan untuk mengurangi biaya yang timbul. Setiap

karyawan harus dapat menggunakan waktu seefisien mungkin dengan cara

datang tepat waktu dan berusaha menyelesaikan tugas sebaik-baiknya

seperti yang telah ditetapkan melalui kebijakan perusahaan.

4. Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja adalah faktor yang berhubungan langsung dengan Sumber

Daya Manusia (SDM) sebagai karyawan dalam pencapaian tujuan

organisasi. Kepuasan kerja adalah tingkat kesenangan yang dirasakan

seseorang atas peranan atau pekerjaan organisasi. Tingkat rasa puas

individu, bahwa mereka dapat imbalan yang setimpal, dari

bermacam-macam aspek situasi pekerjaan dan organisasi tempat mereka berada.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti menarik kesimpulan tentang pengertian

kepuasan kerja adalah tingkat kesenangan dalam melaksanakan pekerjaan

yang dibebankan sebagai akibat dari imbalan yang diterima untuk

memenuhi kebutuhan, bila kebutuhan karyawan terpenuhi maka mereka

(32)

5. Kualitas Kerja

Kualitas kerja merupakan sikap yang ditunjukkan oleh karyawan berupa

hasil kerja dalam bentuk kerapian, ketelitian, dan keterkaitan hasil dengan

tidak mengabaikan volume pekerjaan dalam mengerjakan pekerjaan.

2.2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja

Menurut Strees dalam Tangkilisan (2005:151) ada empat faktor yang

mempengaruhi efektivitas kerja yaitu:

1. Karakteristik Organisasi

Karakteristik organisasi terdiri dari struktur dan teknologi organisasi.

Struktur dan teknologi dengan berbagai cara. Struktur yang dimaksud

adalah hubungan yang relatif tatap sifatnya, seperti dijumpai dalam

organisasi, sehubungan dengan susunan sumber daya manusia. Struktur

meliputi bagaimana cara organisasi menyusun orang-orang atau

mengelompokkan orang-orang di dalam menyelesaikan pekerjaan.

Sedangkan yang dimaksud teknologi adalah mekanisme suatu perusahaan

untuk mengubah bahan baku menjadi barang jadi. Dengan teknologi yang

tepat akan menunjang kelancaran organisasi didalam mencapai sasaran,

disamping itu juga dituntut adanya penempatan orang yang tepat pada

tempat yang tepat pula.

Karakteristik organisasi berpengaruh terhadap efektivitas di samping

lingkungan luar dan dalam telah dinyatakan berpengaruh terhadap

efektivitas. Lingkungan luar yang dimaksud adalah luar perusahaan

(33)

lingkup perusahaan misalnya karyawan atau pegawai di perusahaan

tersebut. Keberhasilan hubungan organisasi lingkungan tampaknya amat

tergantung pada tiga variable yaitu:

a. Tingkat keterdugaan keadaan lingkungan

b. Ketepatan persepsi atas keadaan lingkungan

c. Tingkat rasionalitas organisasi.

Ketiga faktor ini mempengaruhi ketepatan tanggapan organisasi terhadap

perubahan lingkungan makin tepat tanggapannya, makin berhasil adaptasi

yang dilakukan oleh organisasi.

2. Karakteristik Pekerja

Pada kenyataanya, para karyawan atau para pekerja perusahaan merupakan

faktor pengaruh yang paling penting atas efektivitas karena perilaku

merekalah yang dalam jangka panjang akan memperlancar atau merintangi

tercapainya tujuan organisasi. Pekerja merupakan sumberdaya yang

langsung berhubungan dengan pengelolaan semua sumber daya yang ada di

dalam organisasi, oleh sebab itu perilaku pekerja sangat berpengaruh

terhadap pencapaian tujuan organisasi.

3. Kebijakan dan Praktek Manajemen

Dengan makin rumitnya proses teknologi serta makin rumit dan kejamnya

lingkungan, maka peranan manajemen dalam mengkoordinasi orang dan

proses demi keberhasilan organisasi semakin sulit. Kebijaksanaan dan

(34)

tujuan, ini tergantung bagaimana kebijaksanaan dan praktek manajemen

dalam tanggung jawab terhadap para karyawan dan organisasi.

2.3 Penelitian Terdahulu

Harry Wijaya Hutasuhut (2011) Judul penelitian “Analisis Tim Kerja Pada

PT. Buana Varia Komputama Site, Medan.” Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui dan menganalisis pengaruh Kerjasama Tim terhadap kinerja

karyawan pada PT. Buana Varia Komputama Site, Medan. Pengujian data

menggunakan kuesioner yang dianalisis dengan menggunakan analisis statistik

seperti : uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik dan analisis regresi linear

berganda pada α=5% dengan bantuan SPSS 15.0 for Windows. Hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh secara positif dan signifikan antara

variabel budaya kerja dan komitmen karyawan terhadap kinerja karyawan pada

PT. Buana Varia Komputama Site, Medan. Pada uji F diketahui bahwa variabel

kerja tim karyawan secara bersama-sama mempengaruhi variabel kinerja

karyawan pada PT. Buana Varia Komputama Site, Medan secara positif dan

signifikan. Pada pengujian koefisien determinasi yang disesuaikan (Adjusted R

Square) diperoleh nilai sebesar 0.389, yang memiliki arti bahwa variabel kinerja

karyawan pada PT. Buana Varia Komputama Site, Medan dipengaruhi oleh

variabel kerjasama tim sebesar 38.9% dan sisanya 61.1% dipengaruhi oleh

variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dewi (2005), dengan

judul Pengaruh Pembagian Kerja Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan pada

(35)

dalam penelitian tersebut menggunakan pembagian kerja sebagai variabel bebas

(X) dan efektivitas kerja karyawan sebagai variabel terikat (Y). Penelitian

menggunakan metode Analisis Regresi Sederhana serta Validitas dan reabilitas

Analisis yang didapat bahwa uji korelasi dengan menggunakan rumus korelasi (r)

sebesar 0,828 kemudian uji signifikansi koefisien korelasi dengan menggunakan

uji t memperoleh T hitung = 8,22 dan Tabel = 2,040 karena T hitung > T tabel ini

artinya terdapat pengaruh yang kuat dan signifikan antara pembagian kerja

terhadap efektivitas kerja. Selanjutnya koefisien determinasi (R2

2.4 Kerangka Konseptual

) diperoleh

sebesar 68,58% artinya kontribusi pembagian kerja dalam menjelaskan

variabilitas efektivitas kerja sebesar 68,58% sisanya sebesar 31,44% adalah

kontribusi faktor-faktor lain, seperti: produktivitas, kemampuan adaptasi kerja,

kepuasan kerja dan lain-lain yang mana dalam penelitian ini tidak ikut dibahas.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang kuat dan

signifikan antara pembagian kerja terhadap efektivitas kerja.

Kerjasama tim pegawai sangat diperlukan dalam suatu perusahaan. Menurut

Williams (2008) “Kerjasama tim adalah kemampuan untuk bekerjasama menuju

suatu visi yang sama, kemampuan mengarahkan pencapaian individu ke arah

sasaran organisasi”. Setiap anggota tim berkontribusi mengerahkan

kemampuannya dalam mencapai visi yang telah ditetapkan, sehingga prestasi

kerja individual dan kelompok dapat terwujud.

Selanjutnya dalam melihat terciptanya kerjasama tim yang baik, Buhler

(36)

prestasi individu. Anggota tim bekerja sama untuk mengumpulkan sumber daya

mereka, biasanya dalam hal ini kecakapan untuk mencapai sasaran-sasarannya”.

Menurut Kreitner dan Kinicki (2005), ”Kerjasama memiliki 3 (tiga)

keunggulan, yaitu: 1) Kerjasama lebih unggul dibandingkan dengan kompetisi

dalam meningkatkan prestasi dan produktivitas, 2) Kerja sama lebih unggul

dibandingkan upaya-upaya individualistis dalam meningkatkan prestasi dan

produktivitas, 3) Kerjasama tanpa kompetisi antar kelompok dapat meningkatkan

prestasi dan produktivitas lebih tinggi daripada kerjasama dengan kompetisi antar

kelompok”.

Menurut Argris dalam Tangkilisan (2005:139), efektivitas kerja adalah

keseimbangan atau pendekatan optimal pada pencapaian tujuan, kemampuan, dan

pemanfaatan tenaga manusia “jadi konsep efektivitas menunjukkan seberapa jauh

organisasi melaksanakan kegiatan atau fungsi-fungsi sehingga tujuan yang telah

ditetapkan perusahaan dapat tercapai dengan menggunakan alat-alat dan sumber

daya yang ada secara optimal. Indikator dari efektivitas kerja dalam penelitian ini

adalah pencapaian tujuan, kuantitas kerja, ketepatan waktu, kepuasan kerja, dan

kualitas kerja.

Berdasarka uraian di atas, maka dapat dibuat kerangka skema sistematis

kerangka konseptual pada Gambar 2.1

Sumber: Williams (2008) dan Tangkilisan (2005) data diolah Gambar 2.1. Kerangka Konseptual

Efektivitas Kerja (Y)

(37)

Dari gambar hipotesis tersebut dapat dijelaskan bahwa antara variabel bebas

dan variabel terikat saling memiliki keterkaitan yaitu:

Kerjasama tim dilakukan menciptakan kerjasama yang baik diantara

karyawan ataupun kelompok di dalam sebuah perusahaan, komunikasi yang baik

dan adanya keterlibatan personal yang lebih positif dan berpengaruh terhadap

efektivitas kerja karyawan. Pengaruh ini akan lebih terlihat dengan adanya

indikator-indikator pada kerjasama tim yaitu kerjasama, kepercayaan dan

kekompakan yang terjadi diantara para karyawan.

2.5 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap objek permasalahan

(Sugiyono, 2008:47). Berdasarkan rumusan masalah maka hipotesis penelitian ini

adalah “Kerjasama tim berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas

(38)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian menurut tingkat eksplanasi, dimana

penelitian ini dapat dikaji menurut tingkatannya yang didasarkan pada tujuan

objek-objeknya (Sugiyono, 2006:10). Pada tingkat eksplanasi, penelitian termasuk

ke dalam penelitian asosiatif yaitu penelitian yang menghubungkan dua variabel

atau lebih untuk melihat pengaruh antar variabel yang terumus pada hipotesis

penelitian, yaitu variabel Kerjasama Tim berpengaruh terhadap variabel

Efektivitas Kerja.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah pada PT Bank Perkreditan Rakyat Solider, Pancur

Batu. Waktu penelitian dilakukan mulai dari Agustus 2012-September 2012.

3.3 Batasan Operasional

Agar pembahasan masalah dalam penelitian ini terarah dan tidak melebar

maka penelitian ini dibatasi pada masalah pengaruh Kerjasama Tim variabel

independen (variabel X) terhadap variabel dependen yaitu Efektivitas Kerja

(variabel Y)

3.4. Definisi Operasional

Definisi operasional variabel di dalam penelitian ini adalah:

a. Variabel Independen yaitu Kerjasama Tim (X)

(39)

Menurut Mathis dan Jackson (2006:378) pada dasarnya pengukuran kinerja

didasarkan pada 5 hal berikut :

1. Kuantitas dari hasil

2. Kualitas dari hasil

3. Ketepatan waktu,

4. Kehadiran

5. Kemampuan bekerja sama

Secara keseluruhan operasionalisasi variabel yang akan diteliti dalam

penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Defenisi Variabel Indikator Skala

Pengukuran

Kerjasama Tim

Suatu unit yang terdiri atas dua orang atau lebih yang berinteraksi dan

Efektivitas Keseimbangan atau

pendekatan optimal

Sumber: Daft (2002) dan Tangkilisan (2005) data diolah 3.5 Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian adalah dengan menggunakan Skala Likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial.

(40)

item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono,

2005:86).

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No Skala Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber: Sugiyono (2005:86) 3.6 Populasi dan Sampel Penelitian

3.6.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2005 : 55).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Bank Perkreditan Rakyat

Solider Pancur Batu yang berjumlah 55 (lima puluh lima) orang.

3.6.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah suatu himpunan bagian dari unit populasi (Kuncoro, 2009:118). Menurut pendapat Arikunto (2002:112) yang menyatakan apabila

subjeknya besar atau lebih besar dari 100 orang, maka dapat diambil 20% sampai

25% sebagai sampel, sedangkan karyawan yang ada pada Bank Perkreditan

Rakyat Solider berjumlah lebih kecil dari 100 orang sehingga penulis mengambil

(41)

3.7 Jenis Data

Adapun jenis data penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data primer, yakni data yang diperoleh secara langsung dari responden yang

terpilih di lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan cara memberikan

daftar pertanyaan (questionaire) dan melakukan wawancara (interview).

2. Data sekunder, yakni data yang diperoleh melalui studi dokumentasi, baik

dari buku, jurnal-jurna; penelitian, majalah, dan situs internet untuk

mendukung penelitian ini.

3.8 Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data penelitian ini adalah:

1. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara menyebarkan

daftar pertanyaan kepada karyawan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Solider

Pancur Batu Medan.

2. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab

kepada karyawan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Solider Pancur Batu

Medan.

3. Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara

mengumpulkan dan mempelajari data dari buku-buku, jurnal-jurnal penelitian,

majalah dan internet yang memiliki relevansi dengan penelitian.

3.9 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah didapat

(42)

dalam meneliti yaitu kuesioner. Uji validitas dalam hal ini diambil sebagai

responden berjumlah 30 orang karyawan pada perusahaan yang berbeda yaitu,

Bank Perkreditan Rakyat Pijer Podi Pancur Batu. Uji Validitas dilakukan dengan

menggunakan Software SPSS (Statistic Package for the Social Science) Versi

16.00 dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika rhitung > rtabel

2. Jika r

, maka pertanyaan dinyatakan valid

hitung < rtabel, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.

Tabel 3.3 Uji Validitas Item-Total Statistics

(43)

Tabel 3.3 menunjukan bahwa seluruh pertanyaan valid, karena nilai

corrected item correlation seluruh pertanyaan bernilai lebih besar atau sama

dengan r table 0,374 dan dapat dipergunakan dalam penelitian.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan tingkat keandalan suatu instrumen penelitian.

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan berulang kali

untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono,

2005:110). Uji reliabilitas akan dapat menunjukkan konsistensi dari

jawaban-jawaban responden yang terdapat pada kuesioner. Uji ini dilakukan setelah uji

validitas dan yang diuji merupakan pertanyaan yang sudah valid. Pengujian

dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.00 for windows terhadap 10

orang karyawan di Bank Perkreditan Rakyat Pijer Podi Pancur Batu dengan

kriteria sebagai berikut:

a. Jika nilai Cronbach’s Alpha > 0.60 maka variabel atau konstruk tersebut

dinyatakan reliabel

b. Jika nilai Cronbach’s Alpha < 0.60 maka variabel atau konstruk tersebut

dinyatakan tidak reliabel

Tabel 3.4 Uji Reabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.919 19

(44)

3.10 Teknik Analisis Data 1. Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan metode analisis data dimana peneliti

mengumpulkan, mengklasifikasikan, menganalisis, dan menginterprestasikan data

sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti.

2. Uji Normalitas

Pengujian ini dilakukan untuk melihat dalam model regresi, apakah variabel

dependen dan independennya memiliki distribusi normal atau tidak. Model yang

paling baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal, yakno distribudi

data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Uji normalitas juga

dapat dilihat dari hasil perhitungan SPSS melalui gambar kurva uji normal P-P

plot ini dapat disimpulkan bahwa data penelitian mempunyai distribusi normal

karena sebaran data yang menyebar ke semua daerah kurva normal (Situmorang et

al, 2008:62)

3. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan atau perbedaan varians dari residual pengamatan yang lain.

Jika varians residual dari suatu pengamatan lain tetap, maka disebut

homokedastisitas, dan jika varians berbeda disebut heterokedastisitas. Deteksi

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode scatter plot dengan

memplotkan nilai ZPRED (nilai prediksi) dengan SRESID (nilai residualnya).

(45)

grafik, seperti mengumpul di tengah, menyempit kemudian melebar atau

sebaliknya melebar kemudian menyempit (Situmorang et al, 2008:63).

4. Analisis Regresi Sederhana

Peneliti menggunakan analisis regresi linier sederhana untuk mengetahui

pengaruh variabel bebas yaitu Kerjasama Tim (X) terhadap variabel terikat yaitu

Efektivitas Kerja (Y). Peneliti menggunakan bantuan program software SPSS

(Statistic Product and Service Solution) versi 17.00 agar hasil yang diperoleh

lebih terarah.

Persamaan regresi sederhana yang digunakan adalah sebagai berikut:

Y = a + bx + e

Dimana:

Y = Efektivitas Kerja

a = Konstanta

b = Koefisien Regresi Sederhana

X = Kerjasama Tim

e = Variabel Pengganggu ( standard error)

Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji

statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak), sebaliknya

disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho

(46)

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Koefisien Determinasi (R2

Koefisien Determinasi (R

) 2

) digunakan untuk mengukur proporsi atau

persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien

determinasi berkisar antara nol sampai dengan satu (0≤R 2≥1). Jika R2

Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan

pengeruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Jika R

semakin

besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas

yaitu kerjasama tim (X) adalah besar terhadap variabel terikat yaitu efektivitas

kerja karyawan (Y).

2

2. Uji Signifikan Individual/Uji Parsial (Uji-t)

semakin

kecil (mendekati nol), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas yaitu

kerjasama tim (X) terhadap variabel terikat yaitu efektivitas kerja karyawan (Y)

semakin kecil (Sugiyono, 2005:186).

Uji-t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara individual

terhadap variabel terikat. Adapun Uji-t menggunakan langkah-langkah sebagai

berikut:

H0 : b1

Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari

variabel bebas yaitu kerjasama tim (X) terhadap variabel terikat yaitu efektivitas

kerja karyawan (Y). = 0

(47)

Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel

bebas yaitu kerjasama tim (X) terhadap variabel terikat yaitu efektivitas kerja

Karyawan (Y).

Kriteria pengambilan keputusan:

HO diterima atau Ha ditolak, jika thitung < ttabel

H

pada α = 5%

(48)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Perusahaan

Pendirian BPR “SOLIDER” dengan dasar hukum Perseroan Akte No. 15 Tanggal

29 Januari 1994 dihadapan notaris Sartono Simbolon SH dan pengesahan Menteri

Kehakiman RI No. C-4.240.HT.01.01 tanggal 27 Mei 1994 dicatat dalam tambahan

berita Negara RI tanggal 21 September 1997 No. 76. BPR Solider beroperasi pada

tanggal 14 Februari 1998 sesuai dengan keputusan Menteri Keuangan No.

Kep.560/KM/17/1997.

Pendirian Bank Perkreditan Rakyat ini didukung oleh Lembaga Gereja Khatolik.

Lembaga Gereja memikirkan perlunya suatu lembaga yang menolong perekonomian

masyarakat kecil. Keadaan ini semakin didukung oleh dampak krisis moneter yang

membuat perekonomian rakyat semakin terpuruk dan masyarakat ekonomi lemah

khususnya pedagang mencari alternatif pencarian dana kepada rentenir dengan bunga

yang sangat tinggi. Melihat keadaan masyarakat yang semakin terpuruk tersebut, maka

timbul keberanian dari Lembaga Gereja Khatolik untuk mendirikan Bank Perkreditan

Rakyat ini. Meskipun Bank Perkreditan Rakyat ini didirikan oleh Lembaga Gereja,

Bank Perkreditan Rakyat ini dalam pelayanannya kepada masyarakat umum bukan

hanya kepada lingkungan Gereja saja.

Maksud dan tujuan berdirinya Bank Perkreditan Rakyat Solider Pancur Batu ini

secara khusus adalah untuk menyediakan pembiayaan dalam pembangunan usaha

(49)

pertumbuhan ekonomi daerah dengan membantu dan membiayai pelaksanaan

pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat guna menaikkan dan

meningkatkan taraf hidup orang banyak. Fungsi dan tujuan Bank Perkreditan Rakyat

Solider Pancur Batu adalah sebagai berikut:

1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, baik jangka pendek,

menengah maupun jangka panjang melalui:

a. Tabungan

Adalah simpanan pihak lain pada bank yang penarikannya hanya dapat

dilakukan menurut syarat-syarat yang disepakati tetapi tidak dapat ditarik

dengan cek atau alat yang dipersamakan dengan itu.

b. Deposito Berjangka

Adalah simpanan pihak lain pada Bank yang penarikannya hanya dapat

dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan (deposan)

dengan Bank Perkreditan Rakyat Solider.

2. Memberikan pinjaman (pembiayaan)

3. Menambah pendapatan daerah

4. Menjalankan usaha perbankan lainnya

4.1.2 Struktur Organisasi

Suatu organisasi memiliki sejumlah karyawan yang merupakan perkumpulan

melebihi dari satu orang. Guna mencapai tujuan diperlukan adanya kerjasama yang

baik antara orang-orang yang ada didalamnya. Dengan demikian dalam suatu

organisasi pembagian tugas kepada masing-masing personilnya adalah penting karena

(50)

secara tidak langsung serta adanya hubungan antara bawahan dalam melaksanakan

tugasnya masing-masing.

Tanpa adanya struktur organisasi yang jelas maka akan sulit terciptanya suatu

kesatuan tindakan sehingga operasi perusahaan tidak akan berjalan secara efektif dan

eisien. Dengan adanya pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas setiap personel

akan mengetahui sejauh mana akan bertindak, sehingga kemungkinan

penyimpangan-penyimpangan dapat teratasi dengan baik. Dan bagi pepimpin sendiri akan

mempermudah pengawasan terhadap lembaga bawahan maupun

karyawan-karyawannya.

Struktur organisasi PT. Bank Perkreditan Rakyat Solider, Pancur Batu dapat

diketahui sebagaimana terlihat pada gambar berikut:

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT Bank Perkreditan Rakyat Solider

DEWAN KOMISARIS

(51)

Dari struktur tersebut dapat diketahui pembagian tugas pada masing-masing

unit yang menjalankan tugasnya sesuai dengan fungsinya. Dari hasil penelitian

penulis pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Solider Pancur Batu diperoleh

keterangan tentang tugas wewenang dan tanggung jawab masing-masing jabatan,

yang tercantum dalam organisasi adalah sebagai berikut:

DEWAN KOMISARIS

Tugas dan wewenang:

1. Mengawasi baik langsung maupun tidak langsung atas pekerjaan dan

tindakan Direksi mengenai pengelolaan perusahaan atau pertanggungjawaban

harta kekayaan perusahaan.

2. Memberi saran dan nasehat kepada Direksi atas permasalahan yang timbul

dalam Perseroan baik yang berkaitan dengan operasional maupun hubungan

luar.

3. Menciptakan dan membina hubungan baik dengan Perseroan, pihak yang

terkait dengan intern perusahaan, para instansi terkait dan lainnya.

4. Memberhentikan sementara Direksi apabila menyimpang sebagaimana

ketentuan dalam akte dan anggaran dasar pendirian perusahaan.

DIREKTUR UTAMA

Tugas dan wewenang

1. Menjalankan tugas dan wewenang sebagaimana yang ditetapkan berdasarkan

akte pendirian dan anggaran dasar perusahaan, serta menetapkan

peraturan-peraturan atau perobahan-perobahan bagi peningkatan kegiatan usaha

(52)

2. Memimpin dan mengkoordinasi semua kegiatan di dalam Bank maupun

mewakili keluar, termasuk mewakili bank di pengadilan.

3. Mengawasi dan mengendalikan, menertibkan semua kegiatan Bank sehingga

pelaksanaannya sesuai dengan sistem dan prosedur yang berlaku

4. Menjaga likuiditas Bank agar kas rasio cukup sebagaimana diwajibkan oleh

Bank Indonesia sehingga setiap saat dapat membayar kewajiban tepat waktu.

5. Menilai, menetapkan dan memutuskan permohonan kredit sesuai dengan

wewenang dan menjaga agar prinsip kehati-hatian dalam pemberian kredit

tetap dipatuhi atau dilaksanakan untuk mencegah kredit bermasalah bersama

Direksi.

6. Membantu dan member saran-saran kepada bagian kredit tentang pemberian

kredit, analisa kredit, penagihan tunggakan kredit kepada debitur.

7. Melaksanakan pengendalian yang ketat terhadap segala kegiatan-kegiatan di

kantor serta melaksanakan pemeriksaan secara intensif.

DIREKTUR OPERASIONAL

Tugas dan wewenang

1. Menjalankan tugas dan wewenang sebagaimana yang ditetapkan berdasarkan

akte pendirian dan anggaran dasar perusahaan, serta menetapkan

peraturan-peraturan atau perobahan-perobahan bagi peningkatan kegiatan usaha

bersama direksi.

2. Mengusahakan agar instruksi kerja ditatai dan dilaksanakan masing-masing

(53)

3. Mengkoordinasikan kegiatan dalam operasional agar pekerjaan dilaksanakan

secara efisien dan efektif.

4. Menjalankan ketentuan-ketentuan perbankan dan surat edaran yang

menyangkut bidang operasional Bank.

5. Membantu menyelesaikan masalah-masalah yang timbul di dalam

pelaksanaan kerja, yaitu:

- Bidang pelayanan nasabah bank

- Bidang administrasi pembukuan

- Bidang administrasi kredit

- Bidang administrasi tabungan dan deposito

- Bidang administrasi umum/personalia

- Bidang kas

6. Melaksanakan pengendalian biaya sesuai dengan anggaran tahunan

7. Menyimpan berkas asli kredit di dalam brankas

8. Memeriksa berkas laporan pajak serta setoran pajak

BAGIAN TABUNGAN

Tugas dan wewenang

1. Mencari dan mengadakan penjajakan serta member informasi kepada calon

nasabah Bank Perkreditan Rakyat Solider

2. Menerima pemohonan nasabah, diproses dengan memberikan pelayanan yang

(54)

3. Memproses aplikasi pembukaan rekening tabungan dan mempersilahkan

nasabah menyetor uangnya ke kasir berdasarkan jumlah yang tercantum

dalam slip setoran yang telah dibuat.

4. Menerbitkan kartu tabungan, member nomor rekening tabungan dan

menyerahkan kartu tabungan kepada nasabah berdasarkan bukti slip setoran

yang telah ditandatangani dan distempel oleh kasir.

5. Setiap hari membuat jurnal antar seksi, dengan ketentuan:

- Mencatat di nota kredit bukti setoran tabungan yang telah diparaf dan

distempel kasir.

- Mencatat di nota debet bukti pengambilan tabungan yang telah diparaf

dan distempel kasir

- Menyerahkan jurnal antar seksi yang telah diparaf untuk diperiksa oleh

Direksi.

6. Menghitung bunga tahunan dan dicatat ke rekening tabungan masing-masing

setiap akhir bulan

7. Meminta persetujuan pejabat yang berwenang dalam setiap pengambilan

tabungan, atau pejabat yang dihunjuk bila Direksi berhalangan.

BAGIAN DEPOSITO

Tugas dan wewenang

1. Mencari, mengadakan kontak-kontak penjajakan, member informasi kepada

calon nasabah untuk menjadi deposan di Bank Perkreditan Rakyat Solider

(55)

3. Membuat kartu deposito asli dan copi atas nama deposan tersebut, yang

mencakup jumlah nominal deposito, nama deposan, tingkat suku bunga,

jangka waktu deposito dan membubuhkan materai

4. Membuat laporan deposito yang akan jatih tempo seminggu sebelum jatuh

tempo dan disampaikan kepada Direksi

5. Membuat rincian bunga deposito dengan mencantumkan AC (nomor

rekening), bunga deposito dan lain-lain untuk keperluan PPH pasal 23

deposito.

BAGIAN KAS

Tugas dan wewenang

1. Mengeluarkan dan memasukkan uang ke brankas

- Membuka brankas

- Menghitung uang yang diambil dari brankas sesuai jumlah pengambilan

- Mencatat jumlah uang yang diambil dari brankas di buku kas

- Menghitung sisa kas pada akhir hari berdasarkan transaksi di bagian kas

- Setiap hari merinci sisa kas berdasarkan nilai pecahannya dan dibukukan ke

register kas.

- Membubuhkan paraf pada register kas bersama-sama dengan Direksi

Operasional

- Melakukan pembendelan uang dan pengikatan uang dengan pita kertas pada

akhir hari

(56)

2. Bertanggung jawab atas penerimaan dan pembayaran uang sesuai dengan

wewenang yang diberikan

3. Setiap hari membuat arus kas (cash flow), yang terdiri dari penerimaan dan

pengeluaran melalui kas

4. Menyimpan dan mengadministrasikan buku rekening dan penempatan dana

pada bank lain (antar bank aktiva) di brankas

5. Menyimpan kunci di brankas

KEPALA BAGIAN KREDIT

Tugas dan wewenang

1. Memimpin, mengawasi dan mengarahkan marketing dalam menjalankan

tugas sehari-hari

2. Membimbing dan membina bawahan dalam disiplin, loyalitas, tanggung

jawab dalam menjalankan tugas sehari-hari dan agresif mencari nasabag

peminjam maupun penabung dari deposan

3. Memeriksa dan meneliti kelengkapan pengisian formulir permohonan kredit,

kelengkapan berkas persyaratan permohonan kredit, keabsahan surat-surat

jaminan calon debitur

4. Mengadministrasikan berkas permohonan kredit dan formulir kredit lainnya

dengan baik.

5. Selalu memonitor kredit yang diberikan, termasuk pembayaran angsuran

pokok dan bunga kredit serta perkembangan usaha debitur

6. Membantu anggota marketing dalam survey, kunjungan dan penagihan

(57)

7. Mengawasi dan membina disiplin kerja anggota marketing dan mengoreksi

jika menyalahi sistim dan prosedur kerja Bank Perkreditan Rakyat Solider

8. Membuat laporan daftar rincian kredit yang akan disampaikan kepada Bank

Indonesia dan diserahkan selambat-lambatnya tanggal 10 setiap awal bulan

9. Membuat perhitungan cadangan penyisihan aktiva produktif setiap bulannya

yang akan disampaikan ke Bank Indonesia

10. Setiap bulan membuat dan menyampaikan laporan kepada Direksi, laporan

sebagai berikut:

a. Saldo nominatif dan rencana penerimaan kredit

b. Laporan kredit yang akan jatuh tempo

c. Laporan jumlah nasabah, total kredit, dan pendapatan bunga yang masih

akan diterima

11. Memberikan data dan informasi serta penjelasan yang diminta Direksi dengan

cepat dan tepat.

12. Menyusun anggaran/rencana kerja tahunan kredit berdasarkan jenis, sektor,

jangka waktu dan lainnya bersama Direksi dan Kepala Bagian lainnya.

13. Memantau pelepasan kredit dengan anggaran kerja tahunan kredit, bunga

kredit, administrasi serta provisi kredit lainnya.

BAGIAN ADMINISTRASI KREDIT

Tugas dan wewenang

1. Menerima berkas-berkas kredit yang telah disetujui oleh Kepala Bagian

Gambar

Tabel 2.1
Gambar 2.1.  Kerangka Konseptual
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian
Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert
+7

Referensi

Dokumen terkait

artinya terdapat pengaruh yang positif antara lingkungan kerja fisik terhadap kinerja karyawan di Bank Perkreditan Rakyat Solider Cabang Pematangsiantar.. Kata Kunci

karyawan adalah bernilai baik terhadap variabel disiplin kerja pada PT Bank Rakyat. Indonesia Cab. Medan Putri Hijau, sehingga dapat mempengaruhi

Siska Vera Yuna Ginting : Analisis Kinerja Keuangan PT Bank Perkreditan Rakyat Sunggal Nusantara Bona Pasogit, 2004... Siska Vera Yuna Ginting : Analisis Kinerja Keuangan PT

Rokibah Lubis: Peranan Sistem Informasi Akuntansi pada PT.. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Syariah

PENGARUH INSENTIF DAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (Studi Pada PT. Bank Perkreditan Rakyat NBP 20 Delitua).. Bersama ini, saya mohon

AKTIVITAS PENGELOLAAN TABUNGAN PURO NAGARI PADA PT. BANK PERKREDITAN

Secara keseluruhan variabel kerjasama tim memperoleh skor rata-rata sebesar 76,70% dan pada garis kontinum berada dalam kategori baik yang artinya bahwa karyawan PT

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi dan kemampuan kerja terhadap kinerja karyawan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat