• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Medan Putri Hijau

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Medan Putri Hijau"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PROGRAM STRATA-1

FAKULTAS EKONOMI MEDAN

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA

KARYAWAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA

(PERSERO) Tbk CABANG MEDAN PUTRI HIJAU

SKRIPSI

OLEH

EVA FLORA GINTING 060502152

DEPARTEMEN MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan

(2)

ABSTRAK

Eva Flora Ginting (2010). Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Medan Putri Hijau. Pembimbing, Dra. Ramona RI Hasibuan, MP, Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si Selaku Ketua Departemen, Penguji 1 Dr. Prihatin Lumbanraja, SE, M.Si dan Penguji 2 Dra. Yulinda, Msi.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan. Manfaat penelitian untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang disiplin kerja khususnya pengaruhnya terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Medan Putri Hijau. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode analisis diskriptif, uji validitas dan reliabilitas, analisis regresi linear sederhana. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder yang diperoleh melalui studi dokumentasi dan kuesioner yang pengukurannya menggunakan skala likert dan dioleh secara statistik dengan program SPSS 16.0 for

windo ws, yaitu Uji t dan koefisien determinan (R2).

Berdasarkan uji signifikan individual (uji-t) dapat dilihat bahwa variabel yang secara parsial berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap prestasi

kerja karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia Cab. Medan Putri Hijau. . Koefisien determinan (R²) yaitu dengan nilai 0, 505 artinya variabel disiplin kerja

mampu menjelaskan prestasi kerja karyawan sebesar 50,5 % dan sisanya sebesar 49,5% dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian.

(3)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan

karuniaNya yang luar biasa dan begitu melimpah sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan oleh penulis.

Penulis menjalani masa perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara sampai kepada penulisan skripsi ini. Penulis banyak mendapatkan

saran dan kritik dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan

ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, Mec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara.

2. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, Msi selaku Ketua Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dra. Ramona RI Hasibuan, MP selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktu dan memberikan banyak sumbangan pikiran dalam proses

membimbing dan memberikan arahan selama proses penulisan skripsi ini.

5. Ibu Dr. Prihatin Lumbanraja, SE, M.Si selaku Dosen Penguji I yang telah

meluangkan waktu dan memberikan saran demi kesempurnaan skripsi ini.

6. Ibu Dra. Yulinda, M.Si selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan arahan

(4)

7. Seluruh Dosen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara Medan yang telah memberikan pengajaran selama perkuliahan.

8. Bapak Kuswardono selaku Pemimpin Cabang yang telah memberikan izin penulis

untuk melakukan research pada PT. Bank Rakyat Indonesia Cab. Medan Putri

Hijau.

9. Seluruh staf dan karyawan tetap PT. Bank Rakyat Indonesia Cab. Medan Putri

Hijau yang telah banyak membantu penulis selama melakukan research dan

memberikan data-data yang sangat penulis butuhkan.

10.Teristimewa Orang tua tercinta Kasta Ginting & Almh Dra. Nurlia Sitepu yang

telah memberikan perhatian, doa, dukungan dan semangat kepada penulis baik

secara moril dan material sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

11.Kepada adik-adikku, Evi Julita Ginting, Emtimanta Ginting, dan Edi Suranta

Ginting yang telah memberikan perhatian, doa, dukungan dan semangat kepada

penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

12.Kepada TCM, yang telah memberikan perhatian, doa, dukungan dan semangat

kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

13.Kepada seluruh pegawai Departemen Manajemen (K’Dani, Bang’Zum, K’Vina,

K’Susi) yang selama ini telah banyak membantu penulis.

14. Kepada sahabat-sahabat saya di Departemen Manajemen stambuk 2006 yang

(5)

pikiran, dukungan, semangat yang kalian berikan selama perkuliahan dan kepada

penulis selama penyusunan skripsi ini.

15.Teman-teman Nakasima yang kusayangi yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu, terima kasih telah menyumbangkan pikiran, dukungan, semangat yang

kalian berikan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, masih

banyak kekurangan baik dari isi maupun penyajiannya. Semoga skripsi ini

bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, Juni 2010 Penulis

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI ... v

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah……….. 1

B. Perumusan Masalah ……… 5

C. Kerangka Konseptual……….. 5

D. Hipotesis……….. 7

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian……… 7

1. Tujuan Penelitian ……….………... 7

2. Manfaat Penelitian ………. 7

F. Metode Penelitian……… 8

1. Batasan Operasional Variabel ……… 8

2. Definisi Operasional Variabel ……… 8

3. Skala Pengukuran Variabel ……… 10

4. Tempat dan Waktu Penelitian ……… 11

5. Populasi dan Sampel ……….. 11

6. Jenis Data ………... 11

7. Teknik Pengumpulan Data ………. 12

8. Uji Validitas dan Reliabilitas ………. 12

9. Metode Analisis Data ……… 14

BAB II URAIAN TEORITIS………..……. 15

A.Penelitian Terdahulu……… 15

B.Disiplin Kerja………... 16

1. Pengertian Disiplin Kerja……… 16

2. Tujuan Disiplin Kerja………. 18

3. Jenis-jenis Disiplin Kerja……… 19

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kedisiplinan .... 19

5. Prinsip-prinsip Pendisiplinan... 22

6.Tingkat dan Jenis Sanksi Disiplin Kerja ... 23

C. Prestasi Kerja... 25

1. Pengertian Prestasi Kerja ... 25

(7)

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Kerja

Karyawan ... 26

4. Tujuan Penilaian Prestasi Kerja Karyawan ... 27

5. Metode Penilaian Prestasi Kerja ………. 28

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN... 31

A. Sejarah Perusahaan……….. 31

B. Visi dan Misi Perusahaan………. 33

C. Struktur Organisasi……….. 34

D. Produk Perusahaan ……….. 42

E. Pelaksanaan Disiplin/Tata tertib Perusahaan ..……… 50

F. Kewajiban Pekerja dan Perusahaan ………. 51

G. Sanksi Bagi Karyawan ……… 52

H. Penilaian Prestasi Kerja Karyawan ………. 53

I. Tujuan Penilaian Prestasi Kerja Karyawan……….. 53

J. Cara Penilaian Prestasi Kerja Karyawan ………. 54

K. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penilaian Prestasi Kerja Karyawan ……… 55

L. Metode Penilaian Prestasi Kerja Karyawan……… 55

M. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN……… 49

A. Uji Validitas dan Reliabilitas ………. 49

1.Uji Validitas……… 49

2.Uji Reliabilitas……… 52

B. Metode Analisis Deskriptif ……… 53

1.Deskriptif Responden………. 53

2.Distribusi Penilaian Responden ………. 55

C. Metode Regresi Linier Sederhana ………. 60

D. Uji Hipotesis ……….. 61

E. Pengujian Koefisien Determinan (R2)……… 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 64

A. Kesimpulan ……… 64

B. Saran………... 65 Daftar Pustaka

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

1.1 Absensi Karyawan Tahun 2009……… 4

1.2 Operasional Variabel………. 10

1.3 Instrumen Skala Likert ………. 10

4.1 Item Total Statistics………... 58

4.2 Validitas Instrument……….. 60

4.3 Reliability Statistics ……….. 60

4.4 Karakteristik Berdasarkan Usia ... 62

4.5 Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin... 62

4.6 Karakteristik Berdasarkan Lama Bekerja ... 62

4.7 Karakteristik Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 63

4.8 Distribusi Penilaian Responden Terhadap Variabel Disiplin Kerja (X)... 63

4.9 Distribusi Penilaian Responden Terhadap Variabel Prestasi Kerja (Y) ... 66

4.10 Variables Entered/Removedb ... 68

4.11 Coefficientsa ... 69

4.12 Coefficientsa ………. 70

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. 1 Kerangka Konseptual... 6

3. 1 Struktur Organisasi ... 41

(10)

LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner

Lampiran 2 Jawaban Responden

Lampiran 3 Hasil Uji Validitas

Lampiran 4 Hasil Uji Realibilitas

Lampiran 5 Hasil Uji Regresi

(11)

ABSTRAK

Eva Flora Ginting (2010). Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Medan Putri Hijau. Pembimbing, Dra. Ramona RI Hasibuan, MP, Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si Selaku Ketua Departemen, Penguji 1 Dr. Prihatin Lumbanraja, SE, M.Si dan Penguji 2 Dra. Yulinda, Msi.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan. Manfaat penelitian untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang disiplin kerja khususnya pengaruhnya terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Medan Putri Hijau. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode analisis diskriptif, uji validitas dan reliabilitas, analisis regresi linear sederhana. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder yang diperoleh melalui studi dokumentasi dan kuesioner yang pengukurannya menggunakan skala likert dan dioleh secara statistik dengan program SPSS 16.0 for

windo ws, yaitu Uji t dan koefisien determinan (R2).

Berdasarkan uji signifikan individual (uji-t) dapat dilihat bahwa variabel yang secara parsial berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap prestasi

kerja karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia Cab. Medan Putri Hijau. . Koefisien determinan (R²) yaitu dengan nilai 0, 505 artinya variabel disiplin kerja

mampu menjelaskan prestasi kerja karyawan sebesar 50,5 % dan sisanya sebesar 49,5% dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian.

(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Karyawan dan perusahaan merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan,

karyawan memegang peran utama dalam menjalankan kegiatan perusahaan. Setiap

perusahaan berusaha meningkatkan serta mengembangkan perusahaan dengan

mengadakan berbagai cara yang tersusun dalam program peningkatan kinerja para

karyawan. Untuk memperoleh kemajuan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan,

suatu perusahaan perlu menggerakkan serta memantau pegawainya agar dapat

mengembangkan seluruh kemampuan yang dimilikinya.

Peranan sumber daya manusia sangat penting dalam suatu perusahaan, baik

perusahaan swasta maupun perusahaan pemerintah atau BUMN. Sumber daya

manusia merupakan salah satu faktor yang ikut terlibat secara langsung dalam

menjalankan kegiatan perusahaan dan berperan penting dalam meningkatkan

produktivitas perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Karyawan adalah aset utama perusahaan yang menjadi pelaku aktif dari setiap

kegiatan organisasi. Karyawan memiliki perasaan, pikiran, keinginan, status, latar

belakang pendidikan, usia dan jenis kelamin yang berbeda-beda, yang dibawa

kedalam perusahaan. Karyawan bukanlah mesin dan uang yang sifatnya pasif dan

dapat dikuasai serta diatur sepenuhnya dalam mencapai tujuan perusahaan, melainkan

(13)

perusahaan dan karyawan harus mampu bekerjasama untuk mewujudkan kedisiplinan

dalam melakukan setiap pekerjaan sehingga dapat meningkatkan prestasi kerja yang

tinggi.

Prestasi kerja karyawan yang tinggi dari setiap karyawan merupakan hal yang

sangat diinginkan untuk perusahaan. Semakin banyak karyawan yang berprestasi

kerja tinggi, maka kinerja atau produktifitas perusahaan secara keseluruhan akan

meningkat dan perusahaan dapat bertahan dalam persaingan bisnisnya.

Prabowo dalam Herawati (2007:18) mengemukakan bahwa prestasi lebih

merupakan tingkat keberhasilan yang dicapai seseorang untuk mengetahui sejauh

mana seseorang mencapai prestasi yang diukur atau dinilai. Prestasi juga merupakan

suatu hasil yang dicapai seseorang setelah ia melakukan suatu kegiatan. Tanpa

adanya prestasi kerja yang tinggi, mengakibatkan tugas-tugas pekerjaan yang

diselesaikan kurang baik, kurang baiknya pelaksanakan tugas yang dikerjakan oleh

pegawai menunjukan rendahnya prestasi kerja pegawai yang akan menggangu proses

pencapaian tujuan perusahaan.

Dunia bisnis yang berkembang semakin pesat yang terlihat dari persaingan

serta perkembangan pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih membawa

perubahan terhadap pola kehidupan karyawan. Perubahan tersebut mengakibatkan

tuntutan yang lebih tinggi terhadap setiap karyawan untuk lebih meningkatkan

prestasi kerja mereka. Prestasi kerja karyawan dapat ditingkatkan melalui disiplin

(14)

Disiplin adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan

perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Adapun arti kesadaran adalah

sikap seseorang yang secara sukarela menaati semua peraturan dan sadar akan tugas

dan tanggung jawabnya. Sedangkan arti kesediaan adalah suatu sikap, tingkah laku,

dan perbuatan seseorang yang sesuai dengan peraturan perusahaan baik yang tertulis

maupun tidak (Hasibuan, 2005:193).

Disiplin terutama ditinjau dari perspektif organisasi, dapat dirumuskan

sebagai ketaatan setiap anggota organisasi terhadap semua aturan yang berlaku di

dalam organisasi tersebut, yang terwujud melalui sikap, perilaku dan perbuatan yang

baik sehingga tercipta keteraturan, keharmonisan, tidak ada perselisihan, serta

keadaan-keadaan baik lainnya. Kedisiplinan adalah kunci keberhasilan suatu

organisasi dalam mencapai tujuannya. Dengan disiplin yang baik berarti karyawan

sadar dan bersedia mengerjakan semua tugasnya dengan efektif dan efisien sehingga

para karyawan dapat mencapai prestasi kerja yang tinggi.

Menurut Gibson dan Donnely, perilaku karyawan yang tidak disiplin dapat

diekspresikan dalam beberapa hal, yaitu: keabsenan, kelambanan, meninggalkan

tempat kerja, mengulangi prestasi buruk, mencuri, tidur ketika bekerja, berkelahi,

mengancam pimpinan, melanggar aturan dan kebijaksanaan keselamatan kerja,

pembangkangan perintah, melakukan pelanggaran secara tidak wajar, memperlambat

pekerjaan, menolak kerja lembur, menolak kerja sama dengan rekan, memiliki dan

menggunakan obat-obatan ketika bekerja, merusak peralatan, menggunakan bahasa

(15)

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan Putri Hijau adalah

salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam usaha

perbankan. Perusahaan sangat mengharapkan setiap individu dalam perusahaan dapat

menciptakan disiplin yang tinggi demi kemajuan perusahaan dan pencapaian tujuan

perusahaan yang efektif dan efisien. Disiplin kerja yang baik dapat memberikan

kontribusi terhadap pelaksanaan beban kerja karyawan agar dapat terealisasi dengan

baik. Disiplin dapat ditegakkan melalui kerjasama dan kesadaran yang tinggi dari

para karyawan atau sumber daya manusia yang ada di dalam perusahaan.

Berdasarkan hasil pra survei oleh penulis yang dilakukan oleh peneliti pada

perusahaan, terdapat beberapa karyawan yang tidak mengikuti peraturan. Hal ini

dapat dilihat pada banyaknya karyawan yang absen, sakit, dan izin. Data tersebut

dapat dilihat pada Tabel 1.1 yang merupakan jumlah absensi karyawan dari bulan

(16)

Tabel 1.1 Absensi Karyawan

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Bulan Januari-Desember 2009

Sumber : PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cab. Medan Putri Hijau, diolah

Berdasarkan Tabel 1.1 dapat diketahui bahwa tingkat kecenderungan

ketidakhadiran bervariasi selama bulan Januari-Desember 2009, tingkat kehadiran

yang terendah adalah bulan Desember sementara tingkat kehadiran yang tertinggi

adalah bulan Juni. Hal ini menunjukkan bahwa adanya indikasi penurunan disiplin

kerja karyawan di perusahaan tersebut.

Berdasarkan latar belakang, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cab. Medan Putri Hijau.”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang maka perumusan masalah yang dijadikan

(17)

Positif dan Signifikan Terhadap Prestasi kerja Karyawan Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cab. Medan Putri Hijau?”

C. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan penjelasan secara teoritis pertautan antara

variabel yang akan diteliti (Sugiyono, 2006 : 47). Disiplin kerja merupakan sikap

kesediaan dan kerelaan seseorang untuk menaati dan mematuhi segala norma-norma,

peraturan yang berlaku di sekitarnya (Saydam, 2005 : 284). Adapun

peraturan-peraturan yang berkaitan dengan disiplin kerja adalah sebagai berikut:

1. Kehadiran yaitu tingkat absensi karyawan dan ketepatan jam masuk, sesuai

dengan waktu kerja yang telah ditetapkan perusahaan.

2. Tanggung jawab yaitu kemampuan dalam menjalankan tugas dan peraturan

perusahaan.

3. Sikap yaitu peraturan dasar tentang berpakaian dan bertingkah laku dalam

melaksanakan pekerjaan.

4. Norma yaitu peraturan tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh

dilakukan oleh para karyawan selama dalam perusahaan dan sebagai suatu

acuan dalam bersikap.

Prestasi kerja karyawan merupakan kecakapan dan kemampuan

karyawan dalam melaksanakan suatu pekerjaan atau tugas. Semakin baik disiplin

(18)

dicapai. Sebaliknya, tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit bagi perusahaan

mencapai hasil yang optimal (Rivai, 2004:443).

Berdasarkan definisi di atas, dapat diketahui bahwa disiplin akan

mempengaruhi prestasi kerja karyawan dalam suatu perusahaan. Berdasarkan

teori pendukung tersebut, kerangka konseptual pada penelitian ini dapat

digambarkan sebagai berikut :

Sumber: Saydam (2005:284) dan Rivai (2004:443), data diolah

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan kesimpulan sementara yang mencerminkan hubungan

antar variabel yang sedang diteliti dan merumuskan hipotesis yang berbentuk alur

yang dilengkapi dengan penjelasan kualitatif.

Berdasarkan kerangka konseptual diatas, penulis merumuskan hipotesis sebagai

berikut : “Disiplin Kerja Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Prestasi

Kerja Karyawan Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cab. Medan Putri Hijau.”

DISIPLIN KERJA (X)

1. Kehadiran 2. Tanggung jawab 3. Sikap

4. Norma

(19)

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh disiplin kerja terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk Cab. Medan Putri Hijau.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Bagi Perusahaan

Untuk memberi saran dan masukan yang bermanfaat bagi perusahaan

dalam menjaga disiplin untuk mempertahankan prestasi kerja karyawan.

b. Bagi Penulis

Penelitian ini merupakan kesempatan yang baik bagi penulis untuk dapat

menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama menjalani perkuliahan dan

memperluas wahana berfikir ilmiah .

c. Bagi Pihak Lain

Sebagai referensi yang dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan

dan perbandingan dalam melakukan penelitian pada bidang yang sama

yang akan datang.

(20)

Penelitian yang baik adalah penelitian yang dilakukan secara terfokus

dan mendalam. Agar penelitian data dilakukan secara terfokus maka tidak semua

masalah diteliti. Untuk itu diperlukan batasan variabel yang akan diteliti serta

hubungan antara satu variabel yang lain. Penelitian ini hanya dibatasi mengenai

pengaruh disiplin kerja terhadap prestasi kerja karyawan dengan responden

penelitian adalah karyawan tetap pada PT. Bank Rakyat Indonesia (PERSERO)

Tbk Cab Medan Putri Hijau.

2. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional bertujuan untuk melihat sejauh mana variabel dari

suatu faktor yang berkaitan dengan variabel faktor lainnya. Definisi operasional

merupakan petunjuk bagaimana suatu variabel diukur untuk mengetahui baik

buruknya pengukuran dalam sebuah penelitian. Pada penelitian ini yang menjadi

objek penelitian adalah Disiplin Kerja sebagai variabel bebas dan Prestasi Kerja

karyawan sebagai variabel terikat. Kedua variabel tersebut dapat didefinisikan

sebagaiu berikut:

a. Disiplin Kerja (Variabel Bebas)

Disiplin kerja adalah suatu sikap dan perilaku yang dilakukan secara

sukarela dengan penuh kesadaran dan kesediaan mengikuti peraturan-peraturan

yang telah ditetapkan oleh perusahaan atau atasan, baik tertulis maupun tidak

tertulis. Adapun peraturan-peraturan yang berkaitan dengan disiplin kerja adalah

(21)

1. Kehadiran yaitu tingkat absensi karyawan dan ketepatan jam masuk,

sesuai dengan waktu kerja yang telah ditetapkan perusahaan.

2. Tanggung jawab yaitu kemampuan dalam menjalankan tugas dan

peraturan perusahaan.

3. Sikap yaitu peraturan dasar tentang berpakaian dan bertingkah laku dalam

melaksanakan pekerjaan.

4. Norma yaitu peraturan tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh

dilakukan oleh para karyawan selama dalam perusahaan dan sebagai

suatu acuan dalam bersikap.

b. Prestasi Kerja Karyawan (Variabel Terikat)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi kerja karyawan

yang merupakan hasil yang diinginkan perusahaan atas pekerjaan yang menjadi

tanggung jawab karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk

(22)

Tabel 1.2 Operasional Variabel

Variabel Definisi Variabel Indikator Skala Pengukuran

Disiplin Kerja (X)

Disiplin kerja adalah suatu sikap dan perilaku yang dilakukan secara

baik tertulis maupun tidak tertulis. dalam mencapai target atau standar pekerjaannya yang ditetapkan perusahaan.

Kemampuan

Likert

Sumber: Saydam (2005:284), Rivai (2004:443) (data diolah).

3. Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran yang digunakan oleh penulis untuk mengetahui masing-masing

variabel yaitu variabel X (Disiplin Kerja) dan variabel Y (Prestasi Kerja) adalah skala

likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2006: 86). Untuk

keperluan analisis kuantitatif penelitian ini, maka setiap pernyataan akan diberi skala

sangat baik sampai buruk sekali dimana skala tersebut mempunyai poin, seperti pada

(23)

Tabel 1.3

Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Cab. Medan Putri Hijau Jalan Putri Hijau No. 2 Medan. Waktu penelitian

dilaksanakan penulis mulai dari bulan April 2010 sampai Juni 2010.

5. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Menurut Rochaety (2009:63) “Populasi adalah sekelompok orang,

kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Pendapat lain

menyatakan bahwa populasi adalah keseluruhan unit analisis/hasil pengukuran

yang dibatasi oleh suatu criteria tertentu”. Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh karyawan tetap pada PT. Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk Cab.

Putri Hijau Medan yang berjumlah 168 orang.

b. Sampel

Metode pengambilan sampel menggunakan metode sampling purposive,

yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Kriteria karyawan

(24)

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cab. Medan Putri Hijau yang

berjumlah 75 orang.

6. Jenis Data

Menurut cara memperolehnya (Umar, 2007:42) data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah:

a. Data Primer

Merupakan data yang diperoleh dari responden dengan memberikan

kuesioner/daftar pertanyaan kepada karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)

Tbk Cab. Medan Putri Hijau.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui penelitian kepustakaan

yaitu berasal dari buku-buku bacaan, jurnal-jurnal, dan internet untuk memperoleh

data-data yang diperlukan dalam penelitian ini.

7. Teknik Pengumpulan Data

a. Kuesioner

Kuesioner adalah seperangkat pertanyaan tertulis yang disusun oleh

peneliti yang berisikan pertanyaan-pertanyaan tentang variabel disiplin kerja dan

prestasi kerja.

b. Wawancara

Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan oleh

peneliti untuk mendapatkan informasi dengan melakukan tanya jawab secara lisan

(25)

c. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi yaitu mengadakan pencatatan langsung terhadap

dokumen atau arsip yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

8. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas

Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur

apa yang ingin diukur. Uji validitas digunakan oleh peneliti untuk mengukur data

yang telah didapat setelah penelitian yang merupakan data yang valid dengan alat

ukur yang digunakan yaitu kuesioner. Kriteria dalam menentukan validitas suatu

kuesioner adalah sebagai berikut:

a. Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan tersebut valid

b. Jika r hitung < r tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid

Uji validitas dilakukan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk

Cabang Medan Iskandar Muda dengan memberikan kuesioner kepada 30 orang

karyawan tetap sesuai dengan kriteria yang ditentukan sebagai responden.

Pengujian validitas menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for windows.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai

dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh

relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel (Situmorang et al. 2007 :

(26)

responden yang terdapat pada kuesioner. Uji ini dilakukan setelah uji validitas

dan yang diuji merupakan pertanyaan yang sudah valid. Reliabilitas suatu

konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha > dari

0,60.

9. Metode Analisis Data

a. Metode Deskriptif

Metode penganalisaan data dengan cara menyusun data,

mengelompokkannya, dan menginterpretasikannya sehingga diperoleh

gambaran sebenarnya mengenai disiplin kerja dan prestasi kerja

karyawan pada PT Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk Cab. Medan

Putri Hijau.

b. Metode Regresi Linier Sederhana

Metode regresi linier sederhana digunakan untuk melihat

bagaimana pengaruh disiplin terhadap prestasi kerja karyawan yang

dapat dilihat sebagai berikut :

Y = a + bX

Dimana :

Y = Prestasi kerja

X = Disiplin Kerja

a = Konstanta

(27)

c. Uji Hipotesis

Dilakukan uji t, yaitu secara parsial untuk membuktikan hipotesis awal

tentang pengaruh disiplin kerja sebagai variabel bebas terhadap prestasi kerja

karyawan sebagai variabel terikat.

Kriteria Pengujian :

Ho:

β

1= 0 (tidak ada pengaruh yang signifikan dari disiplin kerja terhadap

prestasi kerja karyawan)

H1 :

β

1 ≠0 (ada pengaruh yang signifikan dari disiplin kerja terhadap prestasi

kerja karyawan).

d. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar

kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika Koefisien Determinasi

(R2) semakin besar (mendekati satu) menunjukkan semakin baik kemampuan X

menerangkan Y. Dimana 0< R2<1. Sebaliknya, jika Koefisien Determinasi (R2)

semakin kecil (mendekati nol), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel

bebas adalah kecil terhadap variabel terikat. Hal ini berarti model yang digunakan

tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap

(28)

BAB II

URAIAN TEORITIS

Penelitian Terdahulu

Syamsurizal (2000) melakukan penelitian Pengaruh Faktor Penunjang

Kedisiplinan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada Sekretariat Wilayah

Daerah Tingkat I Riau menunjukan bahwa secara serentak faktor-faktor kedisiplinan

kerja berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi kerja pada Sekretariat Wilayah

Daerah Tingkat I Propinsi Riau.

Bangun (2005) melakukan penelitian yang berjudul “Disiplin, Penghargaan

dan pengaruhnya terhadap prestasi kerja karyawan pada PT Wijaya Karya Beton

Cabang Sumatera Utara”. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa disiplin dan

penghargaan berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan PT Wijaya

Karya Beton Cabang Sumatera Utara.

Ningsih (2008) melekukan penelitian dengan judul ”Pengaruh Disiplin Kerja

Terhadap Prestasi Kerja Salesman Pada PT Coca-Cola Bottling Indonesia Medan”.

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa disiplin berpengaruh positif dan signifikan

(29)

B. Disiplin Kerja 1. Pengertian Disiplin

Kata disiplin itu sendiri berasal dari bahasa Latin “discipline” yang berarti

“latihan atau pendidikan kesopanan dan kerohanian serta pengembangan tabiat”. Hal

ini menekankan pada bantuan kepada pegawai untuk mengembangkan sikap yang

layak terhadap pekerjaannya. Disiplin merupakan suatu kekuatan yang berkembang

di dalam tubuh pekerja sendiri yang menyebabkan dia dapat menyesuaikan diri

dengan sukarela kepada keputusan-keputusan, peraturan-peraturan, dan nilai-nilai

tinggi dari pekerjaan dan tingkah laku (Asmiarsih 2006:23).

Menurut David dalam Mangkunegara (2001:129), menyatakan bahwa disiplin

kerja dapat diartikan sebagai pelaksanan manajemen untuk memperteguh

pedoman-pedoman organisasi.

Menurut Husnan dalam Budiarti (2002:15) Disiplin adalah setiap

perseorangan dan juga kelompok yang menjamin adanya kepatuhan terhadap perintah

dan berinisiatif untuk melakukan suatu tindakan yang diperlukan seandainya tidak

ada perintah.

Menurut Davis dalam Budiarti (2002:112) Disiplin adalah tindakan

manajemen untuk memberikan semangat kepada pelaksanaan standar organisasi, ini

adalah pelatihan yang mengarah pada upaya membenarkan dan melibatkan

pengetahuan-pengetahuan sikap dan perilaku pegawai sehingga ada kemauan pada

(30)

Rumusan lain menyatakan bahwa disiplin merupakan tindakan manajemen

mendorong para anggota organisasi memenuhi tuntutan berbagai ketentuan tersebut.

Dengan perkataan lain, pendisiplinan pegawai adalah suatu bentuk pelatihan yang

berusaha memperbaiki dan membentuk pengetahuan, sikap dan perilaku karyawan

sehingga para karyawan tersebut secara sukarela berusaha bekerja secara kooperatif

dengan para karyawan yang lain serta meningkatkan prestasi kerjanya (Siagian, 2000:

305). Sedangkan pendapat Sastrohadiwiryo (2003:291) disiplin kerja dapat

didefinisikan sabagai suatu sikap menghormati, menghargai, patuh, dan taat terhadap

peraturan-peraturan yang berlaku baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta

sanggup menjalankannya dan tidak mengelak untuk menerima sanksi-sanksinya

apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya.

Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua

peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Kesadaran disini

merupakan sikap seseorang yang secara sukarela menaati semua peraturan dan sadar

akan tugas dan tanggung jawabnya. Jadi, dia akan mematuhi atau mengerjakan semua

tugasnya dengan baik, bukan atas paksaan. Sedangkan kesediaan adalah suatu sikap,

tingkah laku, dan perbuatan seseorang yang sesuai dengan peraturan perusahaan, baik

yang tertulis maupun tidak tertulis (Hasibuan, 2005:193-194).

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa disiplin

kerja pegawai merupakan sikap atau tingkah laku yang menunjukkan kesetiaan dan

(31)

oleh instansi atau organisasinya baik yang tertulis maupun tidak tertulis sehingga

diharapkan pekerjaan yang dilakukan efektif dan efesien.

2. Tujuan Disiplin Kerja

Secara umum dapat disebutkan bahwa tujuan utama disiplin kerja adalah demi

kelangsungan organisasi atau perusahaan sesuai dengan motif organisasi atau

perusahaan yang bersangkutan baik hari ini maupun hari esok. Menurut

Sastrohadiwiryo (2003:292) secara khusus tujuan disiplin kerja para pegawai, antara

lain :

1. Agar para pegawai menepati segala peraturan dan kebijakan ketenagakerjaan

maupun peraturan dan kebijakan organisasi yang berlaku, baik tertulis maupun

tidak tertulis, serta melaksanakan perintah manajemen dengan baik.

2. Pegawai dapat melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya serta mampu

memberikan pelayanan yang maksimum kepada pihak tertentu yang

berkepentingan dengan organisasi sesuai dengan bidang pekerjaan yang diberikan

kepadanya.

3. Pegawai dapat menggunakan dan memelihara sarana dan prasarana, barang dan

jasa organisasi dengan sebaik-baiknya.

4. Para pegawai dapat bertindak dan berpartisipasi sesuai dengan norma-norma yang

berlaku pada organisasi.

5. Pegawai mampu menghasilkan produktivitas yang tinggi sesuai dengan harapan

(32)

3. Jenis-jenis Disiplin Kerja

Newstrom dalam Asmiarsih (2006) menyatakan bahwa disiplin mempunyai 3

(tiga) macam bentuk, yaitu :

1. Disiplin Preventif

Disiplin preventif adalah tindakan SDM agar terdorong untuk menaati standar

atau peraturan. Tujuan pokoknya adalah mendorong SDM agar memiliki disiplin

pribadi yang tinggi, agar peran kepemimpinan tidak terlalu berat dengan pengawasan

atau pemaksaan, yang dapat mematikan prakarsa dan kreativitas serta partisipasi

SDM.

2. Disiplin Korektif

Disiplin korektif adalah tindakan dilakukan setelah terjadi pelanggaran

standar atau peraturan, tindakan tersebut dimaksud untuk mencegah timbulnya

pelanggaran lebih lanjut. Tindakan itu biasanya berupa hukuman tertentu yang biasa

disebut sebagai tindakan disipliner, antara lain berupa peringatan, skors, pemecatan.

3. Disiplin Progesif

Disiplin progresif adalah tindakan disipliner berulang kali berupa hukuman

yang makin berat, dengan maksud agar pihak pelanggar bisa memperbaiki diri

sebelum hukuman berat dijatuhkan.

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kedisiplinan

Menurut Hasibuan (2005:194-198) faktor-faktor yang mempengaruhi

(33)

1. Tujuan dan kemampuan

Tujuan dan kemampuan ini mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan.

Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup

menantang bagi kemampuan karyawan. Hal ini berarti bahwa pekerjaan yang

dibebankan kepada karyawan harus sesuai dengan kemampuan karyawan

bersangkutan agar karyawan tersebut bekerja dengan sungguh-sungguh.

2. Teladan pimpinan

Dengan teladan pimpinan yang baik, kedisiplinan bawahan akan ikut

baik.

3. Balas Jasa

Balas jasa atau gaji, kesejahteraan ikut mempengaruhi kedisiplinan

karyawan, karena balas jasa akan memberikan kepuasan dan kecintaan karyawan

terhadap perusahaan. Jika kecintaan karyawan semakin tinggi terhadap pekerjaan

kedisiplinan akan semakin baik. Untuk mewujudkan kedisiplinan karyawan yang

baik perusahaan harus memberikan balas jasa yang relatif besar.

4. Keadilan

Keadilan yang dijadikan dasar kebijakan dalam pemberian balas jasa atau

hukuman akan tercipta kedisiplinan yang baik. Manajer yang baik dalam

memimpin selalu berusaha bersikap adil terhadap semua karyawan. Dengan

(34)

5. Waskat (pengawasan melekat)

Waskat adalah tindakan nyata paling efektif dalam mewujudkan

kedisiplinan karyawan perusahaan. Dengan waskat berarti atasan harus aktif dan

langsung mengatasi perilaku, moral, sikap, gairah kerja dan prestasi kerja

bawahannya.

6. Sanksi hukuman

Sanksi hukuman berperan penting dalam memelihara kedisiplinan

karyawan. Dengan sanksi hukuman yang semakin berat, karyawan akan semakin

takut melanggar peraturan-peraturan perusahaan. Berat atau ringan sanksi

hukuman yang akan diterapkan ikut mempengaruhi baik buruknya kedisiplinan

karyawan.

7. Ketegasan

Ketegasan pimpinan dalam melakukan tindakan akan mempengaruhi

kedisiplinan karyawan perusahaan, pimpinan harus berani dan tegas bertindak

untuk memberikan sanksi sesuai dengan yang telah ditetapkan perusahaan

sebelumnya. Dengan demikian pimpinan akan dapat memelihara kedisiplinan

karyawan perusahaan.

8. Hubungan kemanusiaan

Hubungan kemanusiaan yang harmonis diantara sesama karyawan ikut

(35)

menciptakan suasana hubungan kemanusiaan yang serasi baik diantara semua

karyawan. Kedisiplinan karyawan akan tercipta apabila hubungan kemanusiaan

dalam organisasi tersebut baik.

5. Prinsip-prinsip Pendisiplinan

Prinsip-prinsip pendisiplinan yang dikemukakan Ranupandojo dalam

Asmiarsih (2006) adalah :

a. Pendisiplinan dilakukan secara pribadi

Pendisiplinan seharusnya dilakukan dengan memberikan teguran kepada

karyawan. Teguran jangan dilakukan di hadapan orang banyak. Karena dapat

menyebabkan karyawan yang ditegur akan merasa malu dan tidak menutup

kemungkinan menimbulkan rasa dendam yang dapat merugikan organisasi.

b. Pendisiplinan harus bersifat membangun.

Selain memberikan teguran dan menunjukkan kesalahan yang dilakukan

karyawan, harus disertai dengan saran tentang bagaimana seharusnya berbuat

untuk tidak mengulangi lagi kesalahan yang sama.

c. Pendisiplinan harus dilakukan sacara langsung dengan segera.

Suatu tindakan dilakukan dengan segera setelah terbukti bahwa karyawan

telah melakukan kesalahan. Jangan membiarkan masalah menjadi kadaluarsa

sehingga terlupakan oleh karyawan yang bersangkutan.

(36)

Dalam tindakan pendisiplinan dilakukan secara adil tanpa pilih kasih.

Siapapun yang telah melakukan kesalahan harus mendapat tindakan pendisiplinan

secara adil tanpa membeda-bedakan.

e. Pimpinan hendaknya tidak melakukan pendisiplinan sewaktu karyawan absen.

Pendisiplinan hendaknya dilakukan dihadapan karyawan yang bersangkutan

secara pribadi agar ia tahu telah melakukan kesalahan. Karena akan percuma

pendisiplinan yang dilakukan tanpa adanya pihak yang bersangkutan.

f. Setelah pendisiplinan sikap dari pimpinan haruslah wajar kembali.

Sikap wajar hendaknya dilakukan pimpinan terhadap karyawan yang telah

melakukan kesalahan tersebut. Dengan demikian, proses kerja dapat lancar kembali

dan tidak kaku dalam bersikap.

6. Tingkat dan Jenis Sanksi Disiplin Kerja

Tujuan utama pengadaan sanksi disiplin kerja bagi para tenaga kerja yang

melanggar norma-norma organisasi adalah memperbaiki dan mendidik para tenaga

kerja yang melakukan pelanggaran disiplin. Pada umumnya sebagai pegangan

pimpinan meskipun tidak mutlak, tingkat dan jenis sanksi disiplin kerja yang

dikemukakan oleh Sastrohadiwiryo (2003:293 –294) terdiri atas sanksi disiplin berat,

sanksi disiplin sedang, sanksi disiplin ringan.

1. Sanksi Disiplin Berat

Sanksi disiplin berat misalnya :

a. Demosi jabatan yang setingkat lebih rendah dari jabatan atau pekerjaan yang

(37)

b. Pembebasan dari jabatan atau pekerjaan untuk dijadikan sebagai tenaga kerja

biasa bagi yang memegang jabatan.

c. Pemutusan hubungan kerja dengan hormat atas permintaan sendiri tenaga kerja

yang bersangkutan.

d. Pemutusan hubungan kerja tidak dengan hormat sebagai tenaga kerja di

organisasi atau perusahaan.

2. Sanksi Disiplin Sedang

Sanksi disiplin sedang misalnya :

a. Penundaan pemberian kompensasi yang sebelumnya telah dirancangkan

sabagaimana tenaga kerja lainnya.

b. Penurunan upah atau gaji sebesar satu kali upah atau gaji yang biasanya

diberikan harian, minggua n, atau bulanan.

c. Penundaan program promosi bagi tenaga kerja yang bersangkutan pada jabatan

yang lebih tinggi.

3. Sanksi Disiplin Ringan

Sanksi disiplin ringan misalnya :

a. Teguran lisan kepada tenaga kerja yang bersangkutan.

b. Teguran tertulis.

c. Pernyataan tidak puas secara tertulis.

Perusahaan dalam penetapan jenis sanksi disiplin yang akan dijatuhkan

kepada pegawai yang melanggar hendaknya dipertimbangkan dengan cermat, teliti,

(38)

tindakan dan perilaku yang diperbuat. Dengan demikian, sanksi disiplin tersebut

dapat diterima dengan rasa keadilan. Kepada pegawai yang pernah diberikan sanksi

disiplin dan mengulangi lagi pada kasus yang sama, perlu dijatuhi sanksi disiplin

yang lebih berat dengan tetap berpedoman pada kebijakan pemerintah yang berlaku.

C. Prestasi Kerja

1. Pengertian Prestasi Kerja

Mangkunegara (2001:67) mendefenisikan prestasi kerja adalah hasil

kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Menurut Soeprihanto (2001:7) prestasi kerja adalah hasil kerja seorang

karyawan selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan

misalnya standar, target, sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih

dahulu dan telah disepakati bersama.

2. Penilaian Prestasi Kerja

Menurut Panggabean (2004:72) penilaian prestasi kerja adalah suatu

proses yang bertujuan untuk mengetahui atau memahami tingkat kinerja

karyawan dibandingkan dengan tingkat kinerja karyawan lainnya atau

dibandingkan dengan standart yang telah ditetapkan.

Menurut Soeprihanto (2001:7) penilaian prestasi kerja adalah suatu

sistem yang digunakan untuk menilai dan mengetahui apakah seorang karyawan

(39)

Berdasarkan definisi terdahulu dapat disimpulkan bahwa penilaian

prestasi kerja karyawan merupakan suatu proses yang digunakan untuk

mengevaluasi kemampuan kerja para karyawan dengan cara yang subjektif

mungkin serta menggunakan standrat kerja yang telah ditetapkan.

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Kerja Karyawan

Menurut Sulistiyani (2003:200) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi

kerja karyawan yaitu:

1. Pengetahuan

Kemampuan yang dimiliki karyawan yang lebih berorientasi pada

intelejensi dan daya pikir serta penguasaan ilmu yang lebih luas yang dimiliki

karyawan.

2. Keterampilan

Kemampuan dan penguasaan teknis operasional yang dibidang tertentu

yang dimiliki karyawan.

3. Abilities

Kemampuan yang terbentuk dari sejumlah kompetensi yang dimiliki oleh

seorang karyawan.

4. Attitude yaitu suatu kebiasaan yang terpolakan.

5. Behavior

Perilaku kerja seorang karyawan dalam melaksanakan berbagai kegiatan

(40)

4. Tujuan Penilaian Prestasi Kerja Karyawan

Penilaian prestasi kerja karyawan berguna untuk perusahaan serta bermanfaat

bagi karyawan. Menurut Hasibuan (2005:89-90) tujuan penilaian prestasi kerja

karyawan sebagai berikut:

a. Sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang digunakan untuk

promosi, demosi, pemberhentian dan penetapan besarnya balas jasa.

b. Untuk mengukur prestasi karyawan yaitu sejauh mana karyawan bisa

sukses dalam pekerjaannya.

c. Sebagai dasar untuk mengevaluasi efektivitas seluruh kegiatan di dalam

perusahaan.

d. Sebagai dasar untuk mengevaluasi program latihan dan keefektifan

jadwal kerja, metode kerja, struktur organisasi, gaya pengawasan, kondisi

kerja.

e. Sebagai indikator untuk menentukan kebutuhan akan latihan bagi

karyawan yang berada di dalam organisasi.

f. Sebagai alat untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan sehingga

dicapai tujuan untuk mendapatkan performance kerja yang baik.

g. Sebagai alat untuk mendorong atau membiasakan para atasan untuk

mengobservasi perilaku bawahan supaya diketahui minat dan

kebutuhan-kebutuhan bawahannya.

h. Sebagai alat untuk bisa melihat kekurangan atau kelemahan-kelemahan

(41)

i. Sebagai kriteria di dalam menentukan seleksi dan penempatan karyawan.

j. Sebagai alat mengidentifikasi kelemahan-kelemahan personel dan dengan

demikian bisa sebagai bahan pertimbangan agar bisa diikutsertakan

dalam program latihan kerja tambahan.

k. Sebagai alat untuk memperbaiki atau mengembangkan kecakapan

karyawan.

l. Sebagai dasar untuk memperbaiki dan mengembangkan uraian pekerjaan.

5. Metode Penilaian Prestai Kerja

Menurut Handoko (2000:142) metode dalam penilaian prestasi kerja

karyawan, yaitu:

a. Metode Penilaian Berorientasi Masa Lalu

1. Rating Scale

Pada metode ini evaluasi dilakukan oleh penilai terhadap

prestasi kerja karyawan dengan skala tertentu dari rendah sampai

tinggi. Evaluasi hanya didasarkan pada pendapat penilai, yang

membandingkan hasil pekerjaan karyawan dengan faktor-faktor

(kriteria) yang dianggap penting bagi pelaksanaan pekerjaan tersebut.

2. Checklist

Metode penilaian ini dimaksudkan untuk mengukur beberapa

penilai. Penilai tinggal memilih kalimat-kalimat atau kata-kata yang

menggambarkan prestasi kerja dan karakteristik-karakteristik

(42)

kerja secara akurat, bila daftar penilaian berisi item-item yang

memadai.

3. Metode Peristiwa Kritis

Merupakan metode penilaian yang mendasarkan pada

catatan-catatan penilai yang menggambarkan perilaku karyawan sangat baik

atau sangat jelek dalam kaitannya dengan pelaksanaan kerja.

4. Peninjauan Lapangan

Agar tercapai penilaian yang lebih terstandardisasi, banyak

perusahaan menggunakan metode peninjauan lapangan. Dengan

metode ini wakil ahli departemen personalia turun ke lapangan dan

membantu para penyelia dalam penilaian mereka.

5. Tes Dan Observasi Prestasi Kerja

Bila jumlah pekerja terbatas penilaian prestasi kerja bisa

dilakukan pada tes pengetahuan dan keterampilan.

6. Metode Evaluasi Kelompok

Metode penilaian kelompok berguna untuk pengambilan

keputusan kenaikan upah, promosi dan berbagai bentuk penghargaan

organisasi karena dapat menghasilkan ranking karyawan dari yang

(43)

b. Metode Penilaian Berorientasi Masa Depan

1. Penilaian Diri

Teknik evaluasi ini berguna bila tujuan evaluasi adalah untuk

melanjutkan pengembangan diri.

2. Penilaian Psikologis

Penilaian ini terdiri dari wawancara mendalam, tes-tes

psikologi, diskusi dengan atasan langsung. Penilaian ini dilakukan

oleh para psikolog untuk menilai potensi karyawan di waktu yang

akan datang. Evaluasi terhadap intelektual, emosi, motivasi

karyawan dan karakteristik lainnya diharapkan bisa membantu untuk

memperkirakan prestasi kerja diwaktu yang akan datang.

3. Pendekatan Management By Objectives (MBO)

Inti pendekatan MBO adalah setiap karyawan dan penyelia

secara bersama menetapkan tujuan-tujuan atau sasaran-sasaran

(44)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan

Bank Rakyat Indonesia (BRI) pada awalnya didirikan di Purwokerto, Jawa

Tengah oleh Raden Arya Wirjaatmadja dengan nama Hulp-en Spaarbank der

Inlandsche Bestuurs Ambtenaren atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum

Priyayi yang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Berdiri tanggal 16 Desember 1895,

yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran Bank Rakyat Indonesia.

Pendiri Bank Rakyat Indonesia oleh Raden Arya Wirjaatmadja pada periode

setelah kemerdekaan Republik Indonesia, berdasarkan Peraturan Pemerintah No.1

tahun 1946 pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama

di Republik Indonesia. Dalam masa perang mempertahankan kemerdekaan pada

tahun 1948, kegiatan BRI sempat berhenti untuk sementara waktu dan baru mulai

aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama

menjadi BRI serikat. Pada waktu melalui Perpu No.41 tahun 1960 dibentuklah Bank

Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani

Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan

Presiden (Penpres) No.9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia

dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan.

Bank Rakyat Indonesia setalah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres

(45)

Indonesia. Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan

Nelayan (eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II

bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang

Ekspor-Impor (Exim).

Berdasarkan UU No.14 tahun 1967 tentang UU pokok Perbankan dan UU

No.13 tahun 1968 tentang UU Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi

Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II bidang

Rural dan Ekspor-Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua bank yaitu BRI dan

bank Ekspor-Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan UU No.21 tahun 1968

menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai bank umum. Sejak 1 Agustus

1992 berdasarkan UU perbankan No.7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah No.21

tahun 1992 status BRI berubah menjadi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk

yang kepemilikannya masih 100% ditangan pemerintah.

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero),Tbk yang didirikan sejak tahun 1895

didasarkan pelayanan masyarakat kecil sampai sekarang tetp konsisten, yaitu dengan

fokus pemberian fasilitas kredit kepada golongan usaha kecil. Hal ini antara lain

tercermin pada perkembangan penyaluran KUK pada tahun 1994 sebesar Rp 6.419,8

milyar yang meningkat menjadi Rp 8.231,1 milyar pada tahun 1995 dan pada tahun

1999 sampai dengan bulan September sebesar Rp 20.466 milyar.

Bank Rakyat Indonesia berkembang seiring dengan perkembangan dunia

perbankan yang semakin pesat, maka sampai saat ini Bank Rakyat Indonesia

(46)

BRI, 12 kantor wilayah, 12 kantor inspeksi/SPI, 170 kantor cabang (dalam negeri),

145 kantor cabang pembantu, 1 kanor cabang khusus, 1 new york agency, 1 caymand

island agency, 1 kantor perwakilan hongkong, 40 kantor kas bayar, 6 kantor mobil

bank, 193 P.Point, 3.705 BRI unit dan 357 Pos pelayanan desa. Pada tahun 2003,

pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjual 30% sahamnya di bank tersebut.

Bank ini kemudian menjadi perusahaan publik dengan nama yang dipakainya

sekarang. Salah satu kantor cabang yang didirikan di Indonesia adalah kantor cabang

yang terletak di Jl.Putri Hijau No.2, Medan, Sumatera Utara.

Bank Rakyat Indonesia dalam memberikan pelayananya kepada nasabah, PT

Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Cabang Medan Putri Hijau juga mendirikan

kantor cabang pembantu (KCP), kantor kas (KK), dan unit. Dengan adanya kantor

cabang pembantu, kantor kas, dan unit tersebut dapat membantu dalam kelancaran

kegiatan operasional Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Cabang Medan Putri

Hijau dalam melayani nasabah dan dalam memudahkan transaksi nasabah Bank

Rakyat Indonesia.

B. Visi dan Misi Perusahaan

Visi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

”Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan

(47)

Misi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

1. Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan

pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang

peningkatan ekonomi masyarakat.

2. Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang

tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional

dengan melaksanakan praktik tata kelola perusahaan yang baik (Good

Coorporate Governance).

3. Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak yang

berkepentingan.

C. Struktur Organisasi BRI Cabang Medan Putri Hijau

Sebuah organisasi baik itu berbentuk organisasi perusahaan maupun

organisasi perkumpulan biasa, pasti mempunyai stuktur organisasi. Salah satu

tujuannya adalah untuk menggambarkan batas-batas tugas, wewenang, dan tanggung

jawab serta bagaimana hubungan antara suatu bagian dengan yang lainnya dalam

organisasi tersebut guna mencapai tujuan bersama. Untuk menggerakkan organisasi,

dibutuhkan personil yang memegang jabatan tertentu dalam organisasi dimana

(48)

jabatannya. Hubungan dan kerja sama dalam organisasi dituangkan dalam stuktur

organisasi.

Struktur organisasi adalah susunan sub-sub sistem dengan wewenang dan

tanggung jawab yang menggambarkan pola hubungan kerja 2 (dua) orang atau lebih.

Struktur organisasi tersebut menjelaskan tentang apa yang dilaksanakan, siapa yang

melaksanakan, siapa yang memimpin dan mengawasi agar tujuan organisasi dapat

dicapai seperti yang telah ditetapkan.

Struktur organisasi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero),Tbk Cabang Medan

Putri Hijau berbentuk organisasi garis yang diharapkan dapat memberikan gambaran

mengenai pembagian tugas dan tanggung jawab serta hubungan pelaporan yang

terdapat dalam perusahaan.

Adapun struktur organisasi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero),Tbk Cabang

Medan Putri Hijau adalah sebagai berikut :

1. Pemimpin Cabang (Pinca)

a. Mempersiapkan, mengusulkan, melakukan negosiasi, merevisi rencana kerja

& anggaran (RKA) dalam rangka mencapai target bisnis yang telah

ditetapkan.

b. Membina dan mengkoordinasikan unit-unit kerja di bawahnya untuk

mencapai target yang telah ditetapkan.

c. Memfungsikan semua unit kerja di bawahnya dan pekerja binaannya dalam

(49)

ditetapkan guna mewujudkan pelayanan yang sebaik-baiknya bagi

nasabahnya.

d. Mengawasi semua bawahannya dan unit-unit kerja dibawahnya dalam rangka

melaksanakan dan mencapai sasaran dari rencana kerja yang telah ditetapkan.

e. Melakukan kegiatan pemasaran dana, jasa serta kredit dalam rangka

memperluas pangsa pasar.

2. Manajer Pemasaran Tugas-tugas :

a. Membantu Pinca dalam mempersiapkan RKA dalam rangka mencapai target

bisnis yang telah ditetapkan.

b. Mendukung Pinca dalam membina dan mengkoordinasikan unit-unit kerja di

bawahnya untuk mencapai target yang telah ditetapkan, terutama yang terkait

dengan bidang pemasaran.

c. Menerapkan proses kredit sesuai dengan Kebijakan Umum Perkreditan (KUP)

BRI dan Pedoman Pelaksanaan Kredit (PPK) Ritel yang telah ditetapkan

terhadap account yang termasuk portofolionya untuk mencapai target Kanca

dan mewujudkan portofolio kredit yang berkembang, sehat dan

menguntungkan.

d. Melaporkan masalah-masalah perkreditan kepada Pinca dalam rangka

mendapatkan jalan keluar permasalahan yang ada.

e. Melakukan pembinaan, pengawasan dan monitoring kredit yang menjadi

(50)

dalam rangka mendapatkan portofolio kredit yang berkembang sehat dan

menguntungkan.

Wewenang :

a. Bertindak sebagai Pemrakarsa kredit.

b. Mengusulkan, merekomendasikan penyelamatan dan penyelesaian kredit

bermasalah.

c. Mengusulkan dan merekomendasikan pemberian promosi, reward &

punishment bagi pekerja binaanya.

Manajer pemasaran di dalam pelaksansaan tugasnya dibantu oleh :

a. Account Officer Komersial

b. Account Officer Konsumer

c. Account Officer Program

d. Account Officer Restrukturisasi dan Penyelesaian Kredit Bermasalah (RPKB)

e. Funding Officer

3. Manajer Operasional Tugas-tugas :

a. Membantu Pinca dalam mempersiapkan RKA dalam rangka mencapai target

bisnis yang telah ditetapkan.

b. Mendukung Pinca dalam membina dan mengkoordinasikan unit-unit kerja di

bawahnya untuk mencapai target yang telah ditetapkan, terutama yang terkait

(51)

c. Memfungsikan bawahannya dalam melaksakan tugas pekerjaan sesuai dengan

strategi yang telah ditetapkan Kanca guna mewujudkan pelayanan yang

sebaik-baiknya bagi nasabahnya.

d. Mengkoordinasi dan mengawasi semua bawahannya dalam rangka

melaksanakan dan mencapai sasaran rencana kerja yang telah ditetapkan.

e. Memastikan bahwa pengelolaan kas Kanca dan surat-surat berharga telah

benar dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk menjaga aset Bank

f. Memastikan bahwa pelayanan kas, pelayanan dana jasa (termasuk devisa dan

Surat Kredit Berjangka Dalam Negri/SKBDN) dan pelayanan pinjaman serta

serta kegiatan back office telah sesuai ketentuan guna menghindari risiko yang

mungkin timbul.

g. Memastikan bahwa semua keluhan nasabah atas pelayanan yang diberikan

sudah ditindak lanjuti dengan benar sesuai ketentuan yang berlaku untuk

mewujudkan kepuasn nasabah dengan tetap memperhatikan kepentingan

Bank.

h. Melayani seluruh kebutuhan unit kerja di bawah Kanca/unit kerja lainnya

internal customer dengan cara yang sebaik-baiknya sesuai dengan ketentuan

yang berlaku (misalnya dalam hal tambahan/setoran kas, penerusan nota-nota

penerusan transfer keluar/masuk, dan sebagainya) untuk mencapai kepuasan

nasabah dan menjaga kepentingan Bank.

Wewenang :

(52)

b. Menyetujui pengeluaran biaya eksploitasi sesuai dengan kewenangannya.

c. Menyetujui pembayaran transaksi tunai serta kliring serta mengesahkan

transaksi pembukuan sesuai dengan kewenangannya.

d. Mengelola test key transaksi rupiah maupun valas.

e. Memegang salah satu kunci kluis dan brankas.

f. Memberikan ijin transaksi dan koreksi.

g. Menandatangani semua nota hubungan BRI Unit, dokumen dan laporan.

Manajer operasional dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh :

a. Asisten Manajer Penunjang Bisnis (AMPB) terdiri dari :

1) Supervisor Administrasi Kredit (ADK)

2) Petugas ADK Komersial

3) Petugas ADK Konsumer

4) Petugas ADK KRK

5) Supervisor Pelayanan Intern

6) Sekretariat dan SDM

7) Petugas Logistik

8) Petugas Laporan Arsip, IT

9) Pramubakti

10)Supir

11)Satpam

b. Asisten Manajer Operasional (AMO) terdiri dari :

(53)

2) Teller

3) Supervisor Pelayanan Dana dan Jasa (DJS)

4) Customer Service

5) Petugas Administrasi DJS

6) Petugas Tambahan Kas Keluar (TKK)

7) Petugas Kliring

8) Petugas Devisa

9) Payment Point

10)Petugas NIK

4. Manajer Bisnis Mikro

Manajer Bisnis Mikro dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh :

a. Asisten Manajer Bisnis Mikro (AMBM), terdiri dari :

1)Supervisor Administrasi Unit

2)Petugas Administrasi Umum (PAU)

3)Petugas Rekonsilasi

4)Petugas Cadangan

5)BRI Unit

(54)

D. Produk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan Putri Hijau

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk saat ini mempunyai 3 jenis produk,

yaitu:

a. Produk Dana, terdiri dari :

1) Deposito BRI (Depo BRI)

Deposito BRI adalah simpanan berjangka yang dikeluarkan oleh Bank

Rakyat Indonesia yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka

waktu yang telah diperjanjikan antara nasabah penyimpan dengan bank

yang bersangkutan. Deposito BRI dapat dibagi atas: Deposito On Call,

Deposito Automatic Roal-Over (ARO), Deposito Berjangka, dan Sertifikat

Deposito.

2) Tabungan Britama

Britama adalah salah satu jenis tabungan masyarakat di Bank Rakyat

Indonesia yang penyetorannya dapat dilakukan setiap saat serta frekwensi

pengambilannya tidak dibatasi sepanjang saldonya mencukupi dan

memenuhi syarat yang ditentukan.

Britama dengan sistem Time On Line diseluruh Indonesia dapat

melakukan penyetoran dan penarikan tunai di kantor-kantor cabang bank

BRI den dilengkapi dengan fasilitas kartu Britama PrimeCard, selain itu

(55)

mempermudah urusan nasabah BRI. Tersedia 3 pilihan transfer otomastis,

sebagai berikut:

a) Automatic Fund Transfer (AFT), yaitu fasilitas untuk mentransfer

dana dari rekening Britama ke rekening simpanan, baik di Kanca

sendiri maupun Kanca lain, setiap tanggal tertentu dengan nominal

transfer tertentu yang bersifat tetap (secara rutin).

b) Account Sweep, adalah fasilitas untuk mentransfer dana dari suatu

rekening ke rekening lainnya di Kanca sendiri ataupun di Kanca

lainnya secara otomatis yang sebelumnya di set-up saldo minimal

atau saldo maksimalnya. Transfer otomatis terjadi apabila minimal

atau maksimal tersebut terlampaui. Fasilitas ini dapat digunakan

untuk keperluan Britama mem-back otomatis.

c) Automaticn Grab Fund (AGF), yaitu fasilitas transfer otomatis

untuk menarik (mendebet) dana secara otomatis oleh satu rekening

dari debet rekening baik di Kanca sendiri maupun Kanca lain.

Inisiatif pendebetan berasal dari rekening yang mendebet, dengan

transaksi yang tetap. Fasilitas ini dapat digunakan untuk

pembayaran angsuran pinjaman secara otomatis rekening pinjaman

akan secara otomatis mendebet rekening Britama untuk membayar

angsurannya.

(56)

Tabungan haji adalah salah satu simpanan di BRI yang penyetorannya

dapat dilakukan setiap saat yang bertujuan sebagai dana untuk

menunaikan ibadah haji. Tabungan haji dapat ditarik oleh nasabah setelah

dana yang dikumpulkan mencapai dana yang dibutuhkan dalam

menunaikan ibadah haji.

4) Giro

Giro adalah simpanan yang ada di BRI yang penarikannya dapat

dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, dan sarana

lainnya.

b. Produk Kredit

Kredit merupakan penyediaan dan atau yang disebut dengan berdasarkan

persetujuan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain dan dalam hal

ini wajib melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah

bunga kredit yang telah disepakati bersama.

Kredit yang diberikan yaitu :

a) Kredit Pegawai Tetap/Kredit kepada Golongan Berpenghasilan Tetap

(KRETAP) merupakan salah satu pelayanan perbankan yang ditawarkan

BRI, untuk para karyawan/pegawai yang berpenghasilan tetap. Nasabah

dapat memanfaatkan fasilitas KRETAP untuk memenuhi berbagai

keperluan apapun sesuai dengan kebutuhan produktif maupun kebutuhan

konsumtif nasabah.

(57)

1. Dilindungi asuransi jiwa

Kewajiban KRETAP dilunasi oleh pihak asuransi, jika debitur/nasabah

meninggal dunia dalam masa jangka waktu kredit.

2. Jangka waktu yang lama sehingga jumlah plafond kredit menjadi

optimal, dengan angsuran kredit yang tidak mencekik keuangan

keluarga.

3. Angsuran kredit bersifat tetap dengan suku bunga berlaku perhitungan

flat rate atau tetap sejak awal persetujuan akad kredit sampai dengan

jangka waktu jatuh tempo kredit.

b) Kredit Pegawai Pensiunan (KRESUN) merupakan kredit yang diberikan

khusus kepada pagawai pensiunan.

c) KPR Griya Multi digunakan untuk berbagai keperluan seperti renovasi

rumah, modal kerja, sekolah, atau kebutuhan konsumtif lainnya.

c. Produk Jasa dan Layanan, terdiri dari :

a) Western Union

Western Union adalah pengiriman uang secara cepat (real-Time On Line)

yang dilakukan melalui lintas negara atau dalam satu negara.

Keunggulan :

1. Cara termuda h mengirim uang

Pengiriman uang melalui Western Union dapat dilakukan oleh siapa

saja diseluruh dunia.

(58)

Setiap uang dilindungi oleh sistem keamanan berstandar internasional

dan diverifikasi.

3. Cepat

Western Union menggunakan teknologi terbaru dan jaringan komputer

yang melayani pengiriman uang secara cepat lebih dari 190 negara.

4. Mudah

Western Union memiliki lebih dari 119.000 lokasi agen diseluruh

dunia dan Bank Rakyat Indonesia sebagai agen Western Union di

Indonesia memberikan pelayanan prima kepada nasabah Western

Union di seluruh kota dan kota kecil di Indonesia.

b) Kartu ATM Britama

Kartu ATM Britama dapat digunakan untuk berbagai keperluan khususnya

penarikan tunai.

Keunggulan :

1. Sebagai alat penarikan tunai.

2. Dapat melihat saldo rekening.

3. Sebagai kartu akses jaringan ’link’.

4. Sebagai sarana transfer antar rekening tabungan.

5. Sebagai alat pembelian pulsa.

(59)

Kiriman uang (Transfer) merupakan jasa pengiriman uang dalam valuta

rupiah (IDR) maupun valuta asing melalui jaringan on-line di outlet Bank

Rakyat Indonesia di seluruh Indonesia dan media elektonik untuk

pengiriman uang keluar negeri yang didukung oleh korespondensi di

seluruh dunia.

d) Kliring

Kliring adalah proses penyampaian suatu surat berharga yang belum

merupakan suatu kewajiban bagi bank, dimana surat berharga tersebut

disampaikan oleh bank penarik, hingga adanya pengesahan oleh bank

tertarik, melalui lembaga kliring, yang dinyatakan dalam mata uang

Rupiah.

Warkat yang dapat diteruskan cek, bilyet giro, surat penerimaan transfer,

nota kredit dan warkat-warkat lainnya yang disetujui oleh Bank Sentral

(BI).

Manfaat kliring :

1) Kliring akan mempermudah, mempercepat, ekonomis, praktis, dan

aman bagi penyelesaian penagihan atau pembayaran antar nasabah

bank.

2) Bank peserta kliring akan mempermudah penarikan nasabah.

3) Kliring akan mempermudah penyelesaian inkaso dan transfer.

4) Kliring akan mempermudah perhitungan, penukaran warkat, dan

Gambar

Tabel 1.1 Absensi Karyawan
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual
Tabel 1.2 Operasional Variabel Definisi Variabel
Tabel 1.3 Skor Pernyataan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Indonesia Tbk Cabang Medan Putri Hijau .... Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Medan Putri Hijau merupakan bank usaha milik negara yang berfungsi menghimpun dana dari masyarakat dalam

Hasil penelitian secara simultan menunjukkan bahwa Motivasi dan Disiplin Kerja secara bersama - sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Kerja karyawan pada

Hasil penelitian secara simultan menunjukkan bahwa Motivasi dan Disiplin Kerja secara bersama - sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Kerja karyawan pada

Nilai sebesar 0,310 atau 31% dari variasi prestasi i kerja i karyawan PT Angkasa Tour Medan yang dapat dijelaskan oleh variasi variabel bebas yaitu bebas Disiplin

a. Untuk mengetahui gambaran disiplin kerja karyawan pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Cirebon. Untuk mengetahui gambaran penilaian prestasi kerja karyawan

“Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, Budaya Organisasi dan Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai”, Jurnal Ekonomi &amp; Bisnis, Vol.. Pengaruh Disiplin dan Komitmen

tersebut dengan mengambil judul “PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN SANKSI TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (BRI) PERSERO, TBK CABANG

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruhkepemimpinan dan sanksi terhadap disiplin kerja karyawan pada PT.. Bank Rakyat Indonesia (BRI), Persero,