• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Semangat Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT Bank Sumut Cabang Pembantu USU Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Semangat Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT Bank Sumut Cabang Pembantu USU Medan"

Copied!
123
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran I :

c. Umum

KUESIONER PENELITIAN SEBELUM UJI VALIDITAS

PENGARUH SEMANGAT KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT

BANK SUMUT CABANG PEMBANTU USU MEDAN

Bapak/ibu yang terhormat,

Pernyataan yang ada dalam kuesioner ini hanya semata-mata untuk data penelitian

dalam rangka penyusunan Skripsi dengan judul “Pengaruh Semangat Kerja dan

Disiplin Kerja terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada PT Bank Sumut Cabang Pembantu USU Medan”. Oleh karena itu, saya mengharapkan bantuan anda agar

mengisi kuesioner inisesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

3. Petunjuk Pengisian Kuesioner

Mohon diberi tanda checklist (√) pada jawaban yang bapak/ ibu anggap paling sesuai.

Pendapat Bapak/Ibu atas pernyataan yang diajukan dinyatakan dalam skala 1 s/d 5 yang memiliki makna sebagai berikut :

5 = Sangat Setuju (SS) 4 = Setuju (S)

3 = Kurang Setuju (KS) 2 = Tidak Setuju (TS)

1 = Sangat Tidak Setuju (STS)

2. Setiap pernyataan hanya membutuhkan satu jawaban saja.

C. Identitas Koesioner

1. Nama :

2. Umur : Thn

(2)

1. Variabel Semangat Kerja (X1)

No Pernyataan SS S KS TS STS

1 Bapak/Ibu selalu bergairah dalam bekerja

2 Bapak /Ibu optimis dalam memajukan perusahaan

3 Bapak /Ibu selalu bahagia dalam diberi tantangan

4 Bapak/Ibu selalu menjalin kerjasama yang baik

dengan teman sekerja maupun dengan pimpinan.

5 Bapak/Ibu menyenangi pekerjaan yang saat ini

Bapak/Ibu kerjakan

6 Bapak/Ibu mampu menyelesaikan beban kerja yang

diberikan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

Lingkungan kerja yang nyaman, bersih, rapi serta

7 fasilitas yang memadai membuat gairah kerja

Bapak/Ibu meningkat.

8 Bapak/Ibu menganggap rekan kerja sebagai keluarga

Bapak/Ibu selalu menjalin hubungan yang baik

9 dengan teman sekerja baik didalam pekerjaan

maupun di luar pekerjaan.

Dalam lingkungan kerja sikap saling menghormati

10 dan saling menghargai dapat meningkatkan semangat

kerja karyawan.

2. Variabel Disiplin Kerja (X2)

No Pernyataan SS S KS TS STS

1 Bapak/Ibu selalu menyelesaikan pekerjaan yang

diberikan pimpinan tepat pada waktunya

2 Bapak/Ibu selalu menyelesaikan pekerjaan dengan

penuh tanggung jawab.

3 Bapak/Ibu bersedia menerima sanksi apabila tidak

menyelesaikan tugas tepat pada waktunya

4 Bapak/Ibu harus selalu menggunakan seragam pada

saat jam kerja

5 Bapak/Ibu bersedia dikenakan sanksi apabila tidak

menggunakan seragam pada saat jam kerja

6 Bapak/Ibu selalu menjaga sikap yang baik di dalam

lingkungan pekerjaan

7 Bapak/Ibu harus selalu mematuhi perintah pimpinan

8 Bapak/Ibu mengetahui sepenuhnya peraturan yang

ditetapkan perusahaan

Bapak/Ibu dituntun untuk melaksanakan pekerjaan

9 sesuai prosedur/peraturan yang ditetapkan oleh

perusahaan.

10 Peraturan tersebut mempermudah dan membantu

(3)

3. Variabel Prestasi Kerja (Y)

No Pernyataan SS S KS TS STS

1

Bapak/Ibu selalu berusaha menyelesaikan pekerjaan secara efektif dan efisien

2 Bapak/Ibu selalu memikirkan cara agar hasil kerja menjadi lebih baik

Bapak/Ibu selalu mendahulukan kepentingan 3 perusahaan dari pada kepentingan pribadi didalam

pengambilan keputusan

4 Bapak/Ibu selalu berusaha memberikan hasil terbaik di dalam menyelesaikan pekerjaan.

5 Hasil kerja Bapak/Ibu sesuai dengan yang diharapkan perusahaan

6 Bapak/Ibu selalu memiliki inisiatif dalam melaksanakan pekerjaan

7 Bapak/Ibu selalu memberikan ide baru atau inovasi yang kreatif

8 Bapak/Ibu mampu mengambil keputusan dalam melaksanakan pekerjaan

9 Bapak/Ibu mampu mencapai target yang telah ditetapkan oleh perusahaan

10

(4)
(5)

buitr_28 86.73 169.720 .557 .937 Valid

butir_29 86.87 167.568 .595 .937 Valid

butir_30 87.00 173.655 .485 .938 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan data SPSS, 2014

Tabel 3.3 menunjukan bahwa semua butir pernyataan memilki nilai Corrected Item Total

Correlation lebih besar dari nilai <rtabel

Reliability Statistics

(0,361). Dengan demikian semua butir pernyataan

dinyataakan valid dan kuesioner dapat dilanjut pada tahap pengujian reliabilitas.

Hasil Uji Reliabilitas

Cronbach's Alpha N of Items

.939 30

Sumber : Hasil Pengolahan data SPSS, 2014

Pada Tabel 3.4 menunjukan bahwa nilai realiabilitas intrumen (Cronbach’s Alpha) di atas

0,8 atau sama dengan 0,8 maka instrument dinyatakan reliabel (Kuncoro, 2003: 254).

Nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,939>0,8 yang berarti bahwa instrument tersebut

reliable

d. Deskriptif Penilaian Terhadap Variabel Semangat Kerja (X1)

Distribusi jawaban responden terhadap 10 butir pertanyaan mengenai variabel semangat

(6)

Sumber : Pengolahan Kuesioner Penelitian 2014

e. Deskriptif Penilaian Terhadap Variabel Disiplin Kerja (X2) Tabel 4.5

Distribusi Jawaban Responden Terhadap No Keterangan Pernyataan

(STS) (TS) (KS) (S) (SS) Total

F % F % F % F % F % F %

1. Bapak/Ibu selalu bergairah

dalam bekerja 0 0 5 1,51 23 69,7 5 15,1 0 0 33 100

2.

Bapak /Ibu optimis dalam

memajukan perusahaan 0 0 7 21,2 19 57,5 7 21,2 0 0 33 100

3.

Bapak /Ibu selalu bahagia dalam

diberi tantangan 0 0 9 27,2 17 51,5 7 21,2 0 0 33 100

4.

Bapak/Ibu selalu menjalin kerjasama yang baik dengan teman sekerja maupun dengan pimpinan

4 12,1 8 24,2 21 63,6 0 0 0 0 33 100

5. Bapak/Ibu menyenangi pekerjaan yang saat ini Bapak/Ibu kerjakan

beban kerja yang diberikan sesuai

dengan kemampuan yang

dimiliki.

7.

Lingkunan kerja yang

nyaman,bersih, rapi serta fasilitas yang memadai membuat gairah kerja Bapak/Ibu meningkat

1 3 6 18,1 11 33,3 13 39,4 2 6 33 100

8. Bapak/Ibu menganggap rekan

kerja sebagai keluarga 0 0 6 18,1 10

3

030,3 15 45,4 2 6 33 100

9.

Bapak/Ibu selalu menjalin hubungan yang baik dengan teman sekerja baik didalam pekerjaan maupun diluar pekerjaan

0 0 4 12,1 15 45,4 10 30,3 4 12,1 33 100

10.

Dalam lingkungan kerja sikap saling menghormati dan saling menghargai dapat meningkatkan semangat kerja karyawan

(7)

f. Deskriptif Penilaian Terhadap Prestasi Kerja (Y) diberikan pimpinan tepat pada waktunya.

0 0 5 15,1 23 69,7 5 15,1 0 0 33 100

2.

Bapak /Ibu selalu

menyelesaikan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab

0 0 3 9 20 60,6 9 27,2 1 3 33 100

3

Bapak /Ibu bersedia menerima sanksi apabila tidak

menyelesaikan tugas tepat pada waktunya

Bapak/Ibu selalu menjaga sikap yang baik di dalam lingkungan pekerjaan

0 0 8 24,2 18 54,5 7 21,2 0 0 33 100

7. Bapak/Ibu harus selalu

(8)

c. Pendekatan Histogram

Bapak /Ibu selalu memikirkan cara agar hasil kerja menjadi lebih baik

kepentingan pribadi di dalam pengambilan keputusan

3 9 2 6 20 60,6 7 21,1 1 3 33 100

4.

Bapak/Ibu selalu berusaha memberikan hasil terbaik di dalam menyelesaikan pekerjaan

4 12,1 4 12,1 20 60,6 4 12,1 1 3 33 100

5.

Hasil kerja Bapak/ibu sesuai dengan yang diharapkan

Bapak /ibu selalu memberikan ide baru atau inovasi yang kreatif target yang telah ditetapkan oleh perusahaan

1 3 4 12,1 28 84,8 0 0 0 0 33 100

10.

Fasilitas peralatan kerja yang bagus,yang membantu Bapak/ibu memberikan pelayanan yang baik dalam menangani nasabah sehingga tercapai target yang ditentukan oleh perusahaan

(9)

Gambar 4.1 : Histogram Uji Normalitas Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2014)

d. Pendekatan Grafik

(10)

Hasil Regresi Linier Berganda Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 1.447 2.523 -.573 .571

Semangat_kerja .384 .144 .356 2.656 .013

Disiplin_kerja .642 .145 .594 4.427 .000

a. Dependent Variable: Prestasi_kerja

(11)

DAFTAR PUSTAKA

BUKU :

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : Rineka Cipta

Handoko, T. Tani. 2004. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia,

Edisi kedua, Cetakan Keempat Belas, Yogyakarta : BPFE

Hasibuan, Malayu SP. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi revisi, Jakarta : Bumi Aksara

Mangkunegara, 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung : PT. Remaja Rosda Karya

Moekijat, 2000. Manajemen Tenaga Kerja dan Hubungan Kerja. Bandung : Pioner Jaya

Nitisemito,Alex.S. 2002. Manajemen Personalia. Jakarta : Ghalia Indonesia. Panggabean, Mutiara. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta :

Ghalia Indonesia.

Sastrohadiwiryo, Siswanto. 2003. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. Edisi Pertama. Cetakan Pertama, Jakarta : Bumi Aksara

Situmorang, Syafrizal Helmi dkk 2010. Analisis Data Penelitian untuk Riset Manajemen dan Bisnis, Medan : USU Press

Soeprihanto, Jhon. 2001. Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan.

Yogyakarta : BPFE.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Ketujuh. Bandung : Alfabeta.

(12)
(13)

SKRIPSI :

Ido. 2010. Pengaruh Semangat Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perum Pegadaian Kanwil I Medan, Skripsi, Medan: Fakultas Ekonomi USU.

Bangun, Shelviana. 2005. Disiplin, Penghargaan dan Pengaruhnya Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT Wijaya Karya Beton Cabang Sumatera Utara, Skripsi, Medan: Fakultas Ekonomi USU.

Ginting, Eva Flora. 2010. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT.Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk Cabang Medan Putri Hijau, Skripsi, Medan: Fakultas Ekonomi USU.

(14)

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Sumber : Sunarto (2006:26), Saydam (2005:284), Mangkunegara (2001:67) diolah

2.6 Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah suatu jawaban sementara terhadap permasalahan

penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Berdasarkan kerangka

konseptual di atas maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut:

“Semangat Kerja dan Disiplin Kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Prestasi Kerja Karyawan PT Bank Sumut Cabang Pembantu USU Medan.”

BAB III

METODE PENELITIAN

Semangat Kerja (X1)

Disiplin Kerja (X2)

Prestasi Kerja Karyawan

(15)

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif yaitu suatu

penelitian yang bertujuan mengetahui hubungan atau pengaruh antara dua variabel

atau lebih. Dalam penelitian ini variabel semangat kerja (X1 ) dan variabel disiplin

kerja (X 2

a. Variabel independen : Semangat Kerja (X

) yang berpengaruh terhadap variabel prestasi kerja (Y).

3.2Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada PT Bank Sumut Cabang Pembantu USU

Medan yang beralamat di Jalan Dr Mansyur No.9 Medan.Waktu penelitian

dilaksanakan oleh penulis dari September 2014 sampai November 2014.

3.3Batasan Operasional

Batasan operasional dilakukan untuk menghindari penelitian yang simpang

siur terhadap permasalahan. Sesuai dengan latar belakang dan perumusan masalah

maka yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah :

1 ) dan Disiplin Kerja (X 2

b. Variabel Dependent : Prestasi Kerja (Y)

).

3.4Defenisi Operasional

Definisi operasional bertujuan untuk melihat sejauh mana variabel dari

(16)

merupakan petunjuk bagaimana suatu variabel diukur untuk mengetahui baik

buruknya pengukuran dalam sebuah penelitian. Pada penelitian ini yang menjadi

objek penelitian adalah Semangat Kerja (X1), Disiplin Kerja (X2) dan Prestasi

Kerja (Y) variabel – variabel tersebut akan didefinisikan sebagai berikut :

3.4.1 Semangat Kerja : Variabel XI

Semangat kerja merupakan Kemampuan sekelompok orang untuk

bekerjasama dengan giat dan konsekuen dalam mencapai tujuan bersama. Tinggi

rendahnya semangat kerja karyawan dalam suatu organisasi dapat diketahui

melalui :

1. Presensi

Presensi merupakan kehadiran karyawan yang berkenaan dengan tugas dan

kewajibanya.

2. Kerjasama

Kerjasama adalah sikap dari individu atau sekelompok untuk saling membantu

atau menginformasikan agar dapat mencurahkan kemampuannya secara

menyeluruh. Karena beban kerja, jenis, sifat dan volume pekerjaannya sesuai

dengan minat dan perhatian yang akan menimbulkan rasa senang dan bergairah

dalam arti tidak merasa terpaksa dan tertekan dalam bekerja.

3. Kegairahan Kerja

Setiap karyawan yang memiliki kesenangan yang mendalam (minat) terhadap

(17)

kerja yang positif atau tinggi. Karena beban kerja, jenis, sifat dan volume

pekerjaannya sesuai dengan minat dan perhatian yang akan menimbulkan rasa

senang dan bergairah dalam arti tidak merasa terpaksa dan tertekan dalam

bekerja.

4. Hubungan yang Harmonis

Pergaulan antara pimpinan dan karyawan yang dipimpin sangat besar

pengaruhnya terhadap semangat kerja. Pimpinan yang memperlakukan

karyawan secara manusiawi, dengan sikap saling menghormati, saling

menghargai, saling mempercayai dan saling menerima satu sama lain, baik

selama melakukan pekerjaan maupun di luar jam kerja akan menimbulkan rasa

senang yang dapat meningkatkan semangat kerja.

Faktor-faktor yang mempengaruhi semangat kerja yaitu :

1. Organisasi itu sendiri

Organisasi penting mempengaruhi sikap para pekerja terhadap pekerjaan

mereka. Umpamanya reputasi umum organisasi yang tidak menguntungkan

dapat mempengaruhi sikap para pekerja secara buruk atau perusahaan yang

tidak dapat mengantisipasi kecendrungan-kecendrungan pasar sehingga

mengalami kemunduran yang cepat akan mengakibatkan semangat kerja

pekerja menurun.

2. Kegiatan-kegiatan mereka

Pekerjaan merupakan hasil dari lingkungan keseluruhan.Hubungan para

(18)

dan sikap mereka tentang pekerjaan.

3. Sifat pekerjaan

Kerja cenderung menjadi semakin terspesialisasi dan rutin.Banyak jenis

pekerjaan yang menjurus kepada kejenuhan, pemikiran obsesi dan

keterasingan.

4. Teman sejawat

Sebagai anggota kelompok, sikap terhadap suatu kondisi kerja dipengaruhi

oleh sikap kolektif kelompok.Suatu kondisi yang secara tiba-tiba bisa

mempengaruhi semangat karena tekana teman-teman sejawat.

5. Kepemimpinan

Tindakan-tindakan manager mempunyai pengaruh yang kuat atas semangat

kerja para karyawan. Manager menentukan suasana dan mempunyai

tanggung jawab utama untuk menetapkan iklim yang sehat.

6. Konsep tentang diri

Konsep diri para pekerja cederung mempengaruhi sikap mereka terhadap

lingkungan organisasi.Orang-orang yang tidak memiliki kepercayaan diri

atau menderita cacat fisik atau mental sering menimbulkan

problem-problem moral.Oleh karena konsep pekerjaan itu sendiri yaitu bagaimana

mereka melihat diri sendiri sangat mempengaruhi sikap terhadap pekerjaan.

7. Keperluan- keperluan pribadi

Terpenuhinya keperluan pribadi akan meningkatkan semangat kerja

(19)

pembentuk semangat kerja yang tinggi.

3.4.2 Disiplin Kerja : Variabel XII

Disiplin kerja merupakan suatu sikap dan prilaku yang dilakukan secara sukarela

dengan penuh kesadaran dan kesediaan mengikuti peraturan-peraturan yang telah

ditetapkan oleh perusahaan atau atasan, baik tertulis maupun tidak tertulis.

Adapun peraturan-peraturan yang berkaitan dengan disiplin kerja adalah sebagai

berikut :

Tanggung Jawab yaitu kemampuan dalam menjalankan tugas dan peraturan

perusahaan.

Sikap yaitu peraturan dasar tentang berpakaian dan bertingkah laku

dalam melaksanakan pekerjaan.

Norma yaitu peraturan tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh

dilakukan oleh para karyawan selama dalam perusahaan dan sebagai

acuan dalam bersikap.

3.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Disiplin Kerja

Pada dasarnya faktor yang mempengaruhi disiplin kerja berasal dari dua

faktor, yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik.Fadila Helmi (1996:37)

merumuskan faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja menjadi dua faktor,

yaitu faktor kepribadian dan faktor lingkungan.

3.5.1 Faktor Kepribadian

Faktor yang penting dalam kepribadian seseorang adalah sistem nilai yang

(20)

nilai akan terlihat dari sikap seseorang, dimana sikap ini diharapkan akan

tersermin dalam perilaku. Menurut Kelman (1996:35) perubahan sikap mental

dalam perilaku terdapat tiga tindakan yaitu disiplin karena identifikasi, dan

disiplin karena internalisasi.

1. Disiplin karena kepatuhan

Kepatuhan terhadap aturan-aturan yang didasarkan atas dasar perasaan

takut.Displin kerja dalam tingkatan ini dilakukan semata untuk

mendapatkan reaksi positif dari pimpinan atau atasan yang memilki

wewenang. Sebaliknya, jika pengawas tidak ada di tempat disiplin kerja

tidak akan tampak. Contohnya seorang karyawan bekerja atas dasar

perintah atasan.

2. Disiplin Karena Identifikasi

Kepatuhan terhadap aturan-aturan didasarkan pada identifikasi

adanya perasaan kekaguman pengahargaan pada pimpinan. Pemimpin

yang kharismatik adalah figure yang dihormati, dihargai dan sebagai pusat

identifikasi. Karyawan yang menunjukkan disiplin terhadap aturan-aturan

organisasi bukan disebabkan pada atasannya oleh karena itu kualitas

profesionalnya yang tinggi dibidangnya, jika pusat identifikasi ini tidak

ada maka disiplin kerja akan menurun, pelanggaran meningkatkan

frekuensinya.

3. Disiplin Karena Internalisasi

Disiplin kerja dalam tingkat ini terjadi karyawan punya sistem nilai

(21)

orang dikategorikan mempunyai disiplin diri. Misalnya: walaupun tidak

ada pimpinan namun karyawan tetap menjalankan pekerjaannya

masing-masing.

3.5.2 Faktor Lingkungan

Disiplin seseorang merupakan produk sosialisasi hasil interaksi dengan

lingkungan, terutama lingkungan sosial. Oleh karena itu pembentukan disiplin

tunduk pada kaidah-kaidah proses belajar. Disiplin kerja yang tinggi tidak muncul

begitu saja tapi merupakan suatu proses belajar terus-menerus. Proses

pembelajaran agar efektif maka pemimpin yang merupakan agen pengubah perlu

memperhatikan prinsip-prinsip konsisisten adil bersikap positif dan terbuka.

Konsisten adalah memperlakukan aturan secara konsisten dari waktu ke

waktu.Sekali aturan yang telah disepakati dilanggar, maka rusaklah sistem aturan

tersebut.Adil dalam hal ini adalah memperlakukan seluruh karyawan dengan tidak

membeda-bedakan.

3.5.3 Prestasi Kerja : Variabel Y

Prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang

dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan

tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Faktor-faktor yang mempengeruhi prestasi kerja yaitu:

1. Faktor internal

(22)

maupun cara sangat mempengaruhi prestasi kerja karyawan. Disiplin cara,

mempengaruhi prestasi kerja karyawan dalam bentuk kualitas. Sedangkan disiplin

waktu akan meningkatkan prestasi kerja karyawan secara kuantitas.

akan menghasilkan hasil kerja yang berkualitas dan rapi sesuai dengan standar

kerja yang diinginkan oleh perusahaan. Sementara karyawan yang disiplin

mematuhi waktu kerja, maka secara kuantitas hasil kerjanya akan jauh lebih baik.

Jadi mental disiplin ikut berperan meningkatkan prestasi kerja karyawan yang

bersangkutan.

b. Motivasi

Motivasi adalah dorongan yang kuat untuk melaksanakan pekerjaan sebaik

mungkin.Atau sederhananya, motivasi sering diartikan sebagai semangat kerja

yang tinggi. Pekerjaan yang dilakukan dengan motivasi yang tinggi akan terasa

lebih ringan dan jauh dari stress. Hasilnya pun jauh lebih baik baik secara kualitas

maupun kuantitas.

c. Kecerdasan

Faktor internal lain yang sangat berpengaruh terhada

karyawan adalah kecerdasan individu tersebut. Karyawan yang cerdas akan

dengan mudah memahami SOP tugas yang diberikan kepadanya. Hal tersebut

akan meminimalisir error atau kesalahan dalam pekerjaan, sehingga pekerjaan

dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan standar yang ditetapkan perusahaan.

d. Tanggung jawab

(23)

karyawan. Karyawan yang bertanggung jawab akan berusaha mengerjakan setiap

tugas yang diserahkan kepadanya dengan baik dan tepat waktu.

2. Faktor Eksternal

Selain faktor internal, ada beberapa faktor eksternal yang ikut mempengaruhi

prestasi karyawan. Diantaranya yaitu :

a. Kondisi keluarga

Kondisi

karyawan. Mau tidak mau secara tidak langsung akan berpengaruh

terhadap motivasi dan kedisiplinan kerja. Kondisi rumah yang tidak

tenang, banyak permasalahan akan menurunkan motivasi kerja dan

akhirnya berdampak pada kedisiplinan dan prestasi kerja.

Hal ini otomatis akan menurunkan prestasi kerja. Sebaliknya

kondisi rumah yang tenang, bahagia akan memberikan motivasi kerja yang

tinggi, jauh dari stress. Hal ini tentu akan berpengaruh positif terhadap

prestasi kerja karyawan.

b. Lingkungan kerja

karyawan. Lingkungan kerja yang nyaman, rekan kerja yang bersahabat

dan saling mendukung serta pimpinan yang care akan memberi

(24)

penuh keceriaan. Persaingan sehat antar karyawan pun akan mewarnai

keseharian dalam perusahaan.

Sebaliknya lingkungan kerja yang tidak nyaman, rekan kerja yang

tidak bersahabat, pimpinan yang kurang menghargai karyawan akan

menurunkan prestasi kerja. Karyawan pun akan bekerja ogah-ogahan dan

tidak bersemangat.

c. Pendidikan dan pelatihan

Pendidikan da

diberikan oleh perusahaan. Karyawan yang terdidik dan terlatih sesuai

dengan bidangnya akan bekerja lebih cerdas dan baik. Sudah seharusnya

setiap perusahaan mengalokasikan dana untuk meningkatkan pengetahuan

dan keterampilan karyawan secara berkala. Harapannya prestasi kerja

karyawan akan terus meningkat, seiring dengan meningkatnya

pengetahuan dan keterampilan mereka.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Variabel Definisi Dimensi Indikator Pengukuran

Semangat Kerja (X1)

(25)

Disiplin Kerja (X2)

Disiplin kerja merupakan suatu sikap dan perilaku yang dilakukan secara

Prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam

Sumber : Sunarto (2006:26), Saydam (2005:284), Mangkunegara (2001:67) diolah

3.6 Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran data dalam penelitian ini adalah Skala Likert sebagai

alat untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok

orang tentang fenomena sosial (Sugiyono,2008:132). Untuk keperluan analisis

kuantitatif penelitian ini, maka setiap pernyataan akan diberikan lima alternatif

jawaban kepada responden dengan menggunakan skala 1 sampai 5 dapat dilihat

sebagai berikut :

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No Alternatif Jawaban Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

(26)

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber : Sugiyono (2008:133) 3.7 Populasi dan Sampel 3.7.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek /subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2008:115). Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh karyawan PT Bank Sumut Cabang Pembantu USU

Medan yang berjumlah 33orang.

3.7.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.

Apabila objeknya kurang dari 100 orang lebih baik diambil semua,sehingga

penelitian merupakan penelitian populasi (Arikunto,2000:122). Penelitian ini

menggunakan sampel jenuh, dengan demikian sampel yang diambil adalah

keseluruhan dari jumlah karyawan yaitu 30 karyawan PT Bank Sumut Cabang

Iskandar Muda Medan.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Wawancara

Penulis melakukan wawancara dengan pihak perusahaan bagian pemasaran

yang berwenang memberikan informasi mengenai masalah yang diteliti.

(27)

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara memberikan daftar

pertanyaan yang diberikan secara langsung kepada responden.

3. Studi dokumentasi

Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara

mengumpulkan dan mempelajari data dari buku – buku dan internet yang

berkaitan dengan penelitian.

3.9Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui layak atau tidaknya instrument

penelitian (kuesioner) digunakan dalam penelitian tersebut. Valid artinya data

yang diperoleh melalui kuesioner dapat menjawab tujuan penelitian. Pengujian

instrument dilakukan terhadap 30 orang responden di kantor PT Bank Sumut

Cabang Iskandar Muda Medan. Pengujian validitas instrument ini dibantu

menggunakan program SPSS 20.00 for windows dengan kriteria sebagai

berikut

:

1. Jika rhitung > rtabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan valid.

2. Jika rhitung < rtabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.

(28)

No Scale Mean if

Sumber : Hasil Pengolahan data SPSS, 2014

Tabel 3.3 menunjukan bahwa semua butir pernyataan memilki nilai

(29)

demikian semua butir pernyataan dinyataakan valid dan kuesioner dapat dilanjut

pada tahap pengujian reliabilitas.

2. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas dilakukan nuntuk melihat apakah alat ukur yang digunakan

menunjukkan akurasi dan konsistensi di dalam mengukur gejala yang sama.

pernyataan yang telah dikatakan valid dalam uji validitas, akan ditentukan

reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut :

Jika ralpha > rtabel, maka pernyataan reliabel

Jika ralpha < rtabel, maka pernyataan tidak reliabel

Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.939 30

Sumber : Hasil Pengolahan data SPSS, 2014

Pada Tabel 3.4 menunjukan bahwa nilai realiabilitas intrumen

(Cronbach’s Alpha) di atas 0,8 atau sama dengan 0,8 maka instrument dinyatakan

reliabel (Kuncoro, 2003: 254). Nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,939>0,8 yang

(30)

3.10 Teknik Analisis

Tehnik analisis yang digunakan penulis untuk menganalisis data yang

dikumpulkan adalah sebagai berikut :

1. Analisis Deskriptif

Suatu metode analisis dimana data – data yang dikumpulkan, diklasifikasikan,

dianalisis, dan diinterpretasikan secara objektif sehingga memberikan informasi

dan gambaran mengenai topik yang akan dibahas.

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Namun, sebelum melakukan analisis regresi linier berganda perlu dilakukan uji

asumsi klasik, agar dapat perkiraan yang tidak bias dan efisien. Adapun beberapa

kriteria asumsi klasik yang harus dipenuhi yaitu :

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi

berdistribusi normal.Uji normalitas dilakukan dengan grafik dilihat dari titik-titik

yang menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal.

2. Uji Heteroskedastisitas

Alat untuk menguji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan analisis grafik.

Melalui analisis grafik, suatu model dianggap tidak terjadi heteroskedastisitas jika

titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas

serta tersebar diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y.

3. Uji Multikolinearitas

(31)

adanya korelasi yang tinggi diantara variabel bebas. Dalam melakukan analisis

penulis menggunakan bantuan program SPSS 20.00 for windows.

Y = a + B1X1+ B2X2

Dimana :

+ e

Y Prestasi Kerja Karyawan

X1 Semangat Kerja

X2 Disiplin Kerja

A Konstanta

B1,2 Koefisien regresi

E Standar error

3.11 Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis yang digunakan pada penelitian ini adalah :

1. Signifikan simultan (uji-F)

Uji-F dilakukan untuk menguji secara bersama – sama apakah ada pengaruh

positif dan signifikan dari variabel bebas semangat kerja (X1) dan disiplin kerja

(X2) terhadap prestasi kerja (Y). kriteria pengujianya adalah sebagai berikut :

a. Ho : b1=b2= 0 artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif

dan signifikan dari variabel bebas (semangat kerja dan disiplin kerja)

terhadap variabel terikat (Prestasi kerja karyawan.).

b. Ha : b1≠b2≠ 0 artinya, secara serentak terdapat pengaruh yang positif

dan signifikan dari variabel bebas (semangat kerja dan disiplin kerja)

terhadap variabel terikat (prestasi kerja karyawan).

Kriteria pengambilan keputusan :

Ho diterima jika F hitung < F tabel pada α = 5%

(32)

2. Uji signifikan parsial (uji-t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (semangat

kerja dan disiplin kerja) terhadap variabel terikat (prestasi kerja karyawan) secara

parsial (individual). Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut :

a. Ho : b1= 0 artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

b. Ha : b1≠ 0 artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan

dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Kriteria pengambilan keputusan :

Ho diterima jika F hitung < F tabel pada α = 5%

Ha diterima jika F tabel > F tabel pada α = 5%

3. Identifikasi Determinan (R2)

Identifikasi determinan digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel

bebas terhadap variabel terikat.Dengan variabel bebas yang diteliti yaitu semangat

kerja dan disiplin kerja terhadap prestasi kerja karyawan sebagai variabel

terikatnya.Jika determinan (R2) semakin besar atau mendekati satu maka, variabel

bebas (semangat kerja dan disiplin kerja) terhadap variabel terikat (prestasi kerja

karyawan) semakin kuat.Jika determinan (R2) semakin kecil atau mendekati nol

maka, variabel bebas (semangat kerja dan disiplin kerja) terhadap variabel terikat

(33)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan

Terbitnya Peraturan Pemerintah No. 1Tahun 1955 merupakan tonggak awal

berdirinya Bank Pembangunan Daerah di seluruh Indonesia, dimana dinyatakan

bahwa di daerah-daerah Provinsi dapat didirikan Bank Pembangunan Daerah.

Pada tanggal 4 November 1961, hadir 3 orang warga Sumatera Utara

menghadapi Notaris Roesli di Medan, yaitu Adnan Nur, James Warren Harahap,

dan H. Abubakar Hasibuan yang membawa surat kuasa Gubernur Kepala Daerah

Tingkat 1 Sumatera Utara Radja Djundjungan Lubis, secara yuridis dengan akte

notaris Roesli No.22 tanggal 4 November 1961 perihal Perseroan Terbatas Bank

(34)

Pembangunan Daerah Sumatera Utara (PT. BPDSU) yang merupakan joint

Pemerintah Daerah dengan swasta.Selama masa pra operasi seluruh kegiatan PT.

BPDSU dipusatkan di hotel Melati kamar 27-28 di jalan Amaliun Medan.

Tanggal 28 Februari 1962, diterbitkan surat izin Menteri Keuangan

Republik Indonesia Nomor BUM 9-1-25/II tentang izin usaha PT. BPDSU

terhitung mulai tanggal 15 Maret 1962 PT. BPDSU mulai menjalankan kegiatan

usahanya dengan menyewa satu lantai dari rumah toko gedung tua milik Sutan

Naga di Jalan Palang Merah No.62 dengan merk “ Sutan Naga”, dimana lantai dua

masih dipergunakan oleh pemilik kantornya. Papan merk yang menunjukkan

BPDSU berkantor di toko tersebut hanya berupa papan tulis yang ditulis dengan

kapur.Pada pertengahan Tahun 1965 setelah BPDSU berlaba, gedung yang disewa

terbeli dan beberapa waktu kemudian dikembangkan lagi ke No.64 dan 66.

Pada tahun 1975, kantor BPDSU dipindahkan ke gedung baru di Jalan

Imam Bonjol No.7 dan pada April 1989 pindah lagi ke Jalan Imam Bonjol No.18

yan diresmikan oleh Rudini, Menteri Dalam Negeri pada waktu itu.

Dengan UU No.13 Tahun 1962 tentang ketentuan-ketentuan pokok Bank

Pembangunan Daerah berdasarkan keputusan DPRD – GR Tingkat I SU

No.21/k/1965 ditetapkan perda No.5 Tahun 1965, dimana status PT. BPDSU

dirubah dan dilebur menjadi Perusahan Daerah Bank Pembangunan Daerah

Sumatera Utara dengan modal dasar – uang lama dan saham dimiliki oleh

Pemerintah Daerah Tingkat I Sumatera Utara dan Pemerintah Daerah Tingkat II

(35)

Sejalan dengan perjalanan waktu modal dasar Bank terus bertambah yang

sebagian besar diperoleh dari 5% hasil Pajak Bumi dan Bangunan serta 50% dari

jasa giro yang diperoleh Pemerintah Daerah.

Pada tanggal 7 Mei 1999, dalam rangka Program Rekapitalisasi

Perbankan, ditandatangani perjanjian Rekapitalisasi antara Pemerintah Republik

Indonesia yang diwakili oleh Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral

dengan Komisaris dan Direksi BPDSU dengan inti perjanjian Pemerintah Daerah

Tingkat I Sumatera Utara menambah modal dan Pemerintah Pusat.

Modal Pemerintah Pusat ini akan dikembalikan atau dibeli kembali oleh

Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten / Kotamadya se-Sumatera Utara dan

sampai saat ini masih dalam proses penyelesaiannya. Teknologi pembukuan dan

informasi juga harus berkembang, dimana pada awalnya seluruh administrasi

masih dilakukan dengan sistem manual.Baru pada tahun 1971 ditetapkan sistem

RUF.Pengembangan selanjutnya dengan menggunakan mesin Auditronic 730,

dimulai dengan sistem yang berbasis komputer dilanjutkan dengan Mikro

Komputer Merk Menroe, Mini Komputer Wang. Pada tahun 1997, dengan

menggunakan tenaga sendiri dibangun sistem yang diberi nama Sysbank dengan

menggunakan Personal Computer, namun masih belum online. Baru pada tahun

2002 PT. Bank Sumut menerapkan sistem online dengan APLIKASI

OLIB`S-online Integrated Banking System, sekaligus mengoperasikan mesin ATM.

(36)

Drs. Baginda Pane (1965-1966), WMD Hutabarat (1966-18967), Drs. Inutan Ritonga (1967-1984), Drs. Yahfin Siregar (1984-1991), Drs. Armyn (1991-1999), Drs. Abdul Rachman (1999-2000), dan Gus Irawan (2000-2012). Dewan Pengawas juga berganti seiring dengan penggantian Gubernur Sumatera Utara yaitu Ulung Sitepu (1964-1965), P.R.T.e Laumbanua Sitepu (1965-1967), Marah halim Harahap (1967-1968), EWP Tambunan (1978-1983), Kaharuddin Nasution (1983-1988), Raja Inal Siregar (1988-1998), dan Tengku Rizal Nurdin (1998-2001). Saat ini Dewan Pengawas diganti sebutannya menjadi Dewan Komisaris yang dipimpin oleh Drs. Ir. H. Djaili Azwar, Msi sebagai komisaris utama.

Gambaran Umum Perusahaan

a. Motto

Selalu memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh masyarakat

b. Visi

Visi merupakan gambaran tentang masa depan untuk merangsang orangg untuk

berfikir, memahami dan menggunakan energinya untuk merealisasikannya. Visi

menimbulkan perasaan bangga bagi setiap organisasi.Ada pun yang menjadi visi

Bank Sumut adalah menjadi bank andalan untuk membantu dan mendorong

pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di segala bidang serta

sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka peningkatan taraf

hidup rakyat.

(37)

Misi adalah serangkaian langkah yang bertujuan untuk mencapai sasaran jangka

pendek organisasi. Misi Bank Sumut adalah mengelola dana pemerintah dan

masyarakat secara professional yang didasarkan pada prinsip-prinsip kepatuhan.

d. Tujuan Perusahaan

Tujuan Bank Sumut antara lain:

a) Menghasilkan laba

b) Meningkatkan pertumbuhan daerah di berbagai sektor

c) Meningkatkan taraf hidup rakyat

e. Budaya Perusahaan

Budaya perusahaan memberi karakter khas PT. Bank Sumut dan menjadi salah

satu penentu daya saing perusahaan ke depan. Budaya perusahaan PT. Bank

Sumut adalah memberikan pelayanan terbaik.Artinya, PT. Bank Sumut sangat

mengutamakan kepuasan nasabah dalam menjalankan kegiatannya.

f. Produk Dalam Bentuk Dana

a) Cek / Bilyet Giro Bank Sumut

b) Tabungan Simpeda

c) Tabungan Martabe

d) Tabungan Haji Maqbul

e) Deposito Berjangka

f) Sertifikat Deposito

g. Produk Kredit

(38)

d) Kredit Angsuran Lainnya e) Kredit Bendaharawan f) Kredit Peduli Usaha Mikro g) Kredit Program Pemerintah h) Kredit Kepemilikan Rumah i) Kredit Bersubsidi

j) Kredit Kontruksi

k) Kredit Kepemilikan Sepeda Motor l) Kredit Investasi

m) Kredit Sindikasi n) Kredit Modal Kerja

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Deskriptif Penelitian

4.2.1.1 Deskriptif Responden Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah daftar-daftar

pernyataan berupa kuesioner. Jumlah seluruh pertanyaan terdiri dari 30 butir

pernyataan yang terdiri dari 10 butir pernyataan untuk variabel semangat kerja

(X1), 10 butir pernyataan untuk disiplin kerja (X2) dan, 10 butir penyataan untuk

variabel prestasi kerja (Y), dengan jumlah seluruh responden sebanyak 33 orang

karyawan yang bekerja di PT Bank Sumut Cabang Iskandar Muda Medan.

Kuesioner penelitian berisikan deskripsi responden dan jawaban atas

pernyataan yang diberikan. Karakteristik responden dalam penelitian adalah

(39)

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persentase (%)

Laki-laki 18 54,5%

Perempuan 53 45,5%

Total 33 100%

Sumber : hasil penelitian, 2014 (diolah)

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan

jenis kelamin adalah 18 orang (54,5%) berjenis kelamin laki-laki dan 15 orang

(45,5%) berjenis kelamin perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa PT Bank

Sumut Cabang Pembantu USU Medan lebih banyak memperkerjakan pegawai

laki-laki dibandingkan dengan pegawai perempuan yang lebih sedikit.

Pegawai laki-laki memiliki kemampuan yang lebih dalam menangani nasabah dan

mengungkapkan simpati, kepedulian yang bersifat selalu memberikan pelayanan

terbaik kepada seluruh masyarakat.

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia Responden

(40)

Pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan usianya

adalah 17 orang responden (51,6%) berusia antara 20 tahun sampai dengan 29

tahun, 9 orang responden (27,3%) berusia antara 30 tahun sampai dengan 39

tahun, 5 orang responden (15,1%) berusia antara 40 tahun sampai dengan 49

tahun, dan 2 orang responden (6%) berusia 50 tahun keatas. Hal ini menunjukkan

bahwa PT Bank Sumut Cabang Pembantu USU Medan memperkerjakan

karyawan yang masih tergolong usia yang produktif yang berusia 20 s/d 29 tahun.

Karyawan yang usia 30 s/d 39 termasuk tahap kemapaman dan kemajuan ini

cenderung menyukai pekerjaan yang menantang, mengembangkan kompetensi

dalam tugas-tugas tertentu dan mengembangkan inovasi dan kreativitas.

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%)

D3 12 36,4%

S1 19 57,6%

S2 2 6%

Total 33 100%

Sumber: Hasil Penelitian,2012 (diolah)

Pada tabel 4.3 dapat diketahui bahwa responden yang berpendidikan D3 sebanyak

12 orang (36,4%) responden yang berpendidikan S1 sebanyak 19 orang (57,6%)

dan responden yang berpendidikan S2 sebanyak 2 orang (6%). Hal ini

menunjukkan bahwa PT Bank Sumut Cabang Pembantu USU Medan lebih

banyak memperkerjakan karyawan yang berlatar belakang pendidikan S1 dari

(41)

Karyawan yang memiliki tingkat pendidikan D3 umumnya dibekali dengan

kemampuan dalam menghadapi nasabah.Karyawan yang memiliki tingkat

pendidikan S1 umumnya dibekali dengan memasarkan produk-produk pada bank

tersebut dan karyawan yang memiliki tingkat pendidikan S2 umumnya dibekali

dengan memahami KAS perusahaan tersebut.

4.2.1.2 Deskriptif Variabel Penelitian

Setelah mengenal karakteristik dari responden penelitian berikut ini akan

ditampilkan hasil olahan data primer yang merupakan deskriptif penelitian

berdasarkan pendapat responden. Secara deskriptif persentase hasil penelitian

setiap dimensi faktor yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan PT Bank

Sumut Cabang Pembantu USU Medan sebagai berikut:

a. Deskriptif Penilaian Terhadap Variabel Semangat Kerja (X1)

Distribusi jawaban responden terhadap 10 butir pertanyaan mengenai variabel

(42)
(43)

Sumber : Pengolahan Kuesioner Penelitian 2014

Tabel 4.4

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Semangat Kerja (X1) No Keterangan Pernyataan

(STS) (TS) (KS) (S) (SS) Total

F % F % F % F % F % F %

1. Bapak/Ibu selalu bergairah

dalam bekerja 0 0 5 1,51 23 69,7 5 15,1 0 0 33 100

2.

Bapak /Ibu optimis dalam

memajukan perusahaan 0 0 7 21,2 19 57,5 7 21,2 0 0 33 100

3.

Bapak /Ibu selalu bahagia dalam

diberi tantangan 0 0 9 27,2 17 51,5 7 21,2 0 0 33 100

4.

Bapak/Ibu selalu menjalin kerjasama yang baik dengan teman sekerja maupun dengan pimpinan

4 12,1 8 24,2 21 63,6 0 0 0 0 33 100

5. Bapak/Ibu menyenangi pekerjaan

yang saat ini Bapak/Ibu kerjakan 1 3 11 33,3 17 51,5 4 12,1 0 0 33 100 Bapak/Ibu mampu

menyelesaikan

8 24,2 11 33,3 12 36,3 2 6 0 0 33 100

6.

beban kerja yang diberikan sesuai

dengan kemampuan yang

dimiliki.

7.

Lingkunan kerja yang

nyaman,bersih, rapi serta fasilitas yang memadai membuat gairah kerja Bapak/Ibu meningkat

1 3 6 18,1 11 33,3 13 39,4 2 6 33 100

8. Bapak/Ibu menganggap rekan

kerja sebagai keluarga 0 0 6 18,1 10

3

030,3 15 45,4 2 6 33 100

9.

Bapak/Ibu selalu menjalin hubungan yang baik dengan teman sekerja baik didalam pekerjaan maupun diluar pekerjaan

0 0 4 12,1 15 45,4 10 30,3 4 12,1 33 100

10.

Dalam lingkungan kerja sikap saling menghormati dan saling menghargai dapat meningkatkan semangat kerja karyawan

(44)

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa

1. Pernyataan 1 (Bapak/Ibu selalu bergairah dalam bekerja ), yang

menyatakan tidak setuju sebanyak 5 responden atau 1,51%, yang

menyatakan kurang setuju sebanyak 23 responden atau 69,7%, yang

menyatakan setuju sebanyak 5 responden atau 15,1%.

2. Pernyataan 2 (Bapak /Ibu optimis dalam memajukan perusahaan) yang

menyatakan tidak setuju sebanyak 7 responden atau 21,2%, yang

menyatakan kurang setuju sebanyak 19 responden atau 57,5%, yang

menyatakan setuju sebanyak 7 responden atau 21,2%.

3. Pernyataan 3 (Bapak /Ibu selalu bahagia dalam diberi tantangan) yang

menyatakan tidak setuju sebanyak 9 responden atau 27,2%, yang

menyatakan kurang setuju sebanyak 17 responden atau 51,5, yang

menyatakan setuju sebanyak 7 responden atau 21,2%.

4. Pernyataan 4 (Bapak/Ibu selalu menjalin kerjasama yang baik dengan

teman sekerja maupun dengan pimpinan) yang menyatakan sangat tidak

setuju sebanyak 4 responden atau 12,1%, yang menyatakan tidak setuju

sebanyak 8 responden atau 24,2%, yang menyatakan kurang setuju

sebanyak 21 responden atau 63,6%.

5. Pernyataan 5 (Bapak/Ibu menyenangi pekerjaan yang saat ini Bapak/Ibu

kerjakan) yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 1 responden atau

3%, yang menyatakan tidak setuju sebanyak 11 respoden atau 33,3%, yang

menyatakan kurang setuju sebanyak 12 responden atau 36,3%, yang

(45)

6. Pernyataan 6 (Bapak/Ibu mampu menyelesaikan beban kerja yang

diberikan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki) yang menyatakan

sangat tidak setuju sebanyak 8 responden atau 24,2%, yang menyatakan

tidak setuju sebanyak 11 responden atau 33,3%, yang menyatakan kurang

setuju sebanyak 12 responden atau 36,3%, yang menyatakan setuju

sebanyak 2 responden atau 6%.

7. Pernyataan 7 (Lingkunan kerja yang nyaman,bersih, rapi serta fasilitas

yang memadai membuat gairah kerja Bapak/Ibu meningkat) yang

menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 1 responden atau 3%, yang

menyatakan tidak setuju sebanyak 6 responden atau 18,1%, yang

menyatakan kurang setuju sebanyak 11 responden atau 33,3%, yang

menyatakan setuju sebanyak 13 responden atau 39,4%, yang menyatakan

sangat setuju sebanyak 2 responden atau 6%.

8. Pernyataan 8 (Bapak/Ibu menganggap rekan kerja sebagai keluarga) yang

menyatakan tidak setuju sebanyak 6 responden atau 18,1%, yang

menyatakan kurang setuju sebanyak 10 responden atau 30,3%, yang

menyatakan setuju 15 responden atau 45,4%, yang menyatakan sangat

setuju sebanyak 2 responden atau 6%.

9. Pernyataan 9 (Bapak/Ibu selalu menjalin hubungan yang baik dengan

teman sekerja baik didalam pekerjaan maupun diluar pekerjaan) yang

menyatakan tidak setuju sebanyak 4 responden atau 12,1%, yang

menyatakan kurang setuju sebanyak 15 responden atau 45,4%, yang

menyatakan setuju sebanyak 10 responden atau 30,3%, yang meyatakan

(46)

10.Pernyataan 10 (Dalam lingkungan kerja sikap saling menghormati dan

saling menghargai dapat meningkatkan semangat kerja karyawan) yang

meyatakan sangat tidak setuju sebanyak 1 responden atau 3%, yang

menyatakan tidak setuju sebanyak 7 responden atau 21,2%, yang

menyatakan kurang setuju sebanyak 12 responden atau 36,3%, yang

menyatakan setuju sebanyak 10 responden atau 30,3%, yang menyatakan

sangat setuju sebanyak 3 responden atau 9%.

b. Deskriptif Penilaian Terhadap Variabel Disiplin Kerja (X2) Tabel 4.5

(47)

Variabel Disiplin Kerja (X2) Sumber : Hasil Pengolahan SPSS,2014

No Keterangan Pernyataan diberikan pimpinan tepat pada waktunya.

0 0 5 15,1 23 69,7 5 15,1 0 0 33 100

2.

Bapak /Ibu selalu

menyelesaikan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab

0 0 3 9 20 60,6 9 27,2 1 3 33 100

3

Bapak /Ibu bersedia menerima sanksi apabila tidak

menyelesaikan tugas tepat pada waktunya

Bapak/Ibu selalu menjaga sikap yang baik di dalam lingkungan pekerjaan

0 0 8 24,2 18 54,5 7 21,2 0 0 33 100

7. Bapak/Ibu harus selalu

(48)

Tabel 4.5 merupakan tabel distribusi jawaban responden terhadap 10 butir

pertanyaan mengenai variabel disiplin kerja (X2). Pada tabel 4.5 dapat diketahui

bahwa

1. Pernyataan 1 (Bapak/Ibu selalu menyelesaikan pekerjaan yang diberikan

pimpinan tepat pada waktunya) yang menyatakan tidak setuju sebanyak 5

responden atau 15,1%, yang menyatakan kurang setuju sebanyak 23

responden atau 69,7%, yang menyataka setuju sebanyak 5 responden atau

15,1%.

2. Pernyataan 2 (Bapak/Ibu selalu menyelesaikan pekerjaan dengan penuh

tanggung jawab ) yang menyatakan tidak setuju sebanyak 3 responden

atau 9%, yang menyatakan kurang setuju sebanyak 20 responden atau

60,6%, yang menyatakan setuju sebanyak 9 responden atau 27,2%, yang

menyatakan sangat setuju sebanyak 1 atau 3%.

3. Pernyataan 3 (Bapak /Ibu bersedia menerima sanksi apabila tidak

menyelesaikan tugas tepat pada waktunya) yang menyatakan sangat tidak

setuju sebanyak 2 responden atau 6%, yang menyatakan tidak setuju

sebanyak 4 responden atau 12,1%, yang menyatakan kurang setuju

sebanyak 24 responden atau 72,7%, yang menyatakan setuju sebanyak 3

responden atau 9%.

4. Pernyataan 4 (Bapak/Ibu harus selalu menggunakan seragam pada saat jam

kerja ) yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 1 responden atau

3%, yang menyatakan tidak setuju sebanyak 4 responden atau 12,1%, yang

(49)

menyatakan setuju sebanyak 5 responden atau 15,1%, yang menyatakan

sangat setuju sebanyak 1 responden atau 3%.

5. Pernyataan 5 (Bapak/Ibu bersedia dikenakan sanksi apabila tidak

menggunakan seragam pada saat jam kerja ) yang menyatakan sangat tidak

setuju sebanyak 3 responden atau 9%, yang menyatakan tidak setuju

sebanyak 4 responden atau 12,1%, yang menyatakan kurang setuju

sebanyak 21 responden 63,6%, yang menyatakan setuju sebanyak 5

responden 15,1%.

6. Pernyataan 6 (Bapak/Ibu selalu menjaga sikap yang baik di dalam

lingkungan pekerjaan) yang menyatakan tidak setuju sebanyak 8

responden atau 24,2%, yang menyatakan kurang setuju sebanyak 18

responden atau 54,5%, yang menyatakan setuju sebanyak 7 responden atau

21,2%.

7. Pernyataan 7 (Bapak/Ibu harus selalu mematuhi perintah pimpinan) yang

menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 2 responden atau 6%, yang

menyatakan tidak setuju sebanyak 11 responden atau 33,3%, yang kurang

setuju sebanyak 20 responden atau 60,6%

8. Pernyataan 8 (Bapak/Ibu mengetahui sepenuhnya peraturan yang

ditetapkan perusahaan) yang menyatakan tidak setuju sebanyak 10

responden atau 30,3%, yang menyatakan kurang setuju sebanyak 19

responden atau 57,5%, yang menyatakan setuju sebanyak 4 responden atau

12,1%

9. Pernyataan 9 (Bapak/Ibu dituntun untuk melaksanakan pekerjaan sesuai

(50)

sangat tidak setuju sebanyak 8 responden atau 24,2%, yang menyatakan

tidak setuju sebanyak 10 responden atau 30,3%, yang menyatakan kurang

setuju sebanyak 14 responden atau 42,4%

10.Pernyataan 10 (Peraturan tersebut mempermudah dan membantu

Bapak/ibu dalam mengerjakan pekerjaan) yang menyatakan sangat tidak

setuju sebanyak 1 responden atau 3%, yang menyatakan tidak setuju

sebanyak 6 responden atau 18,1%, yang menyatakan kurang setuju

sebanyak 9 responden atau 27,2%, yang menyatakan setuju sebanyak 14

responden atau 42,4%, yang menyatakan sangat setuju sebanyak 3 atau

9%.

c. Deskriptif Penilaian Terhadap Prestasi Kerja (Y)

Distribusi jawaban responden terhadap 10 butir pertanyaan mengenai variabel

(51)

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Prestasi Kerja (Y)

No Keterangan Pernyataan

Bapak /Ibu selalu memikirkan cara agar hasil kerja menjadi lebih baik

kepentingan pribadi di dalam pengambilan keputusan

3 9 2 6 20 60,6 7 21,1 1 3 33 100

4.

Bapak/Ibu selalu berusaha memberikan hasil terbaik di dalam menyelesaikan pekerjaan

4 12,1 4 12,1 20 60,6 4 12,1 1 3 33 100 [

5.

Hasil kerja Bapak/ibu sesuai dengan yang diharapkan

Bapak /ibu selalu memberikan ide baru atau inovasi yang kreatif target yang telah ditetapkan oleh perusahaan

1 3 4 12,1 28 84,8 0 0 0 0 33 100

10.

Fasilitas peralatan kerja yang bagus,yang membantu Bapak/ibu memberikan pelayanan yang baik dalam menangani nasabah sehingga tercapai target yang ditentukan oleh perusahaan

(52)

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa:

1. Pernyataan 1 (Bapak/Ibu selalu berusaha menyelesaikan pekerjaan

secara efektif dan efisien) yang menyatakan tidak setuju sebanyak 3

responden atau 9%, yang menyatakan kurang setuju sebanyak 14

responden atau 42,4%, yang menyatakan setuju sebanyak 12

responden atau 36,3%, yang menyatakan sangat setuju sebanyak 4

responden atau 12,1%.

2. Pernyataan 2 (Bapak /Ibu selalu memikirkan cara agar hasil kerja

menjadi lebih baik ) yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 1

responden atau 3%, yang menyatakan tidak setuju sebanyak 6

responden atau 18,1%, yang menyatakan kurang setuju sebanyak 12

responden atau 36,3%, yang menyatakan setuju sebanyak 11

responden atau 33,3%,yang menyatakan sangat setuju sebanyak 3

responden atau 9%.

3. Pernyataan 3 (Bapak /Ibu selalu mendahulukan kepentingan

perusahaan dari pada kepentingan pribadi di dalam pengambilan

keputusan) yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 3 responden

atau 9%, yang menyatakan tidak setuju sebanyak 2 responden atau 6%,

yang menyatakan kurang setuju sebanyak 20 responden atau 60,6%,

yang menyatakan setuju sebanyak 7 responden atau 21,1%,yang

(53)

4. Pernyataan 4 (Bapak/Ibu selalu berusaha memberikan hasil terbaik di

dalam menyelesaikan pekerjaan) yang menyatakan sangat tidak setuju

sebanyak 4 responden atau 12,1%, yang menyatakan tidak setuju

sebanyak 4 responden atau 12,1%, yang menyatakan kurang setuju

sebanyak 20 responden atau 60,6%, yang menyatakan setuju sebanyak

4 responden atau 12,1%,yang menyatakan sangat setuju sebanyak 1

responden atau 3%.

5. Pernyataan 5 (Hasil kerja Bapak/ibu sesuai dengan yang diharapkan

perusahaan) yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 9

responden atau 27,2%, yang menyatakan tidak setuju sebanyak 5

responden atau 15,1%, yang menyatakan kurang setuju sebanyak 19

responden atau 57,5%.

6. Pernyataan 6 (Bapak/Ibu selalu memiliki inisiatif dalam melaksanakan

pekerjaan) yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 2 responden

atau 6%, yang menyatakan tidak setuju sebanyak 9 responden atau

27,2%, yang menyatakan kurang setuju sebanyak 16 responden atau

48,4%, yang menyatakan setuju sebanyak 3 responden atau 9%,yang

menyatakan sangat setuju sebanyak 3 responden atau 9%.

7. Pernyataan 7 (Bapak /ibu selalu memberikan ide baru atau inovasi

yang kreatif ) yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 6

responden atau 18,1%, yang menyatakan tidak setuju sebanyak 9

responden atau 27,2%, yang menyatakan kurang setuju sebanyak 18

(54)

8. Pernyataan 8 (Bapak/Ibu mampu mengambil keputusan dalam

melaksanakan pekerjaan) yang menyatakan sangat tidak setuju

sebanyak 2 responden atau 6%, yang menyatakan tidak setuju

sebanyak 8 responden atau 24,2%, yang menyatakan kurang setuju

sebanyak 21 responden atau 63,6%, yang menyatakan setuju sebanyak

2 responden atau 6%.

9. Pernyataan 9 (Bapak/Ibu mampu mencapai target yang telah

ditetapkan oleh perusahaan) yang menyatakan sangat tidak setuju

sebanyak 1 responden atau 3%, yang menyatakan tidak setuju

sebanyak 4 responden atau 12,1%, yang menyatakan kurang setuju

sebanyak 28 responden atau 84,8%.

10.Pernyataan 5 (Fasilitas peralatan kerja yang bagus,yang membantu

Bapak/ibu memberikan pelayanan yang baik dalam menangani

nasabah sehingga tercapai target yang ditentukan oleh perusahaan)

yang menyatakan tidak setuju sebanyak 7 responden atau 21,2%, yang

menyatakan kurang setuju sebanyak 25 responden atau 75,7%. yang

(55)

4.3.3 Analisis Statistik Penelitian

4.3.3.1 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat apakah suatu model layak atau

tidak layak digunakan dalam penelitian. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Uji Normalitas

Tujuan normalitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi sebuah data

mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk

lonceng. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistic menjadi tidak valid. Ada dua

cara untuk mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan

pendekatan grafiik dan pendekatan kolmogorv-Smirnow. Dengan menggunakan

tingkat signifikansi 5% (0,05) maka Asymp,sig (2-tailed) diatas nilai signifikansi

5% (0,05) artinya variiabel residual berdistribusi normal.

Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik histogram

dan grafik normal plot yang membandingkan antara dua observasi dengan

(56)

a. Pendekatan Histogram

Gambar 4.1 : Histogram Uji Normalitas Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2014)

Pada Gambar 4.1 terlihat bahwa residual data berdistribusi normal, hal ini

ditunjukan oleh distribusi data yang berbentuk lonceng dan tidak melenceng ke

kiri atau ke kanan.

b. Pendekatan Grafik

(57)

Pada Gambar 4.2 Normal P-P Plot terlihat titik-titik yang mengikuti data

disepanjang garis normal, hal ini berarti residua l data berdistribusi normal.

c. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov

Uji normalitas dengan grafik bisa saja terlihat berdistribusi normal,

padahal secara statistik tidak berdistribusi normal. Pengujuian normalitas yang

didasarkan dengan uji statistik Non-parametik Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat

pada Tabel 4.7 dibawah ini :

Tabel 4.7

Hasil Uji Normalitas Pendekatan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 33

Normal Parameters

Mean

a,b

0E-7

Std. Deviation 1.82074960

Most Extreme Differences

Absolute .111

Positive .106

Negative -.111

Kolmogorov-Smirnov Z .635

Asymp. Sig. (2-tailed) .815

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

(58)

Pada Tabel 4.7 Terlihat bahwa nilai Asymp.sig (2 tailed) adalah 0,815 dan nilai

signifikan (0,05), karena nilai Asymp.sig (2 tailed) di atas 0,05 yaitu 0, 815 hal ini

berarti menunjukan bahwa residual data berdistribusi normal.

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi

ketidaksamaan varians dari suatu residual pengamatan ke pengamatan lain. Jika

varians dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedestisitas. Model regresi

yang baik adalah yang homoskedestisitas atau tidak terjadi heteroskedestisitas.

Untuk mengatasi kelemahan pengujian dengan grafik dapat menggunakan

pendekatan statistik dengan uji glejser, heteroskedestisitas tidak akan terjadi

apabila tidak satupun varaibel independen signifikan secara statistik

mempengaruhi variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi

varaibel dpenden nilai absolute Ut (absUt). Jika probabilitas signifikan diatas

tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah pada

heteroskedastisitas. Beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya

heteroskedastisitas adalah sebagai berikut :

a. Metode Pendekatan Grafik

Dasar analisis adalah tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar

diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas ,

sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik ,yang membentuk pola tertentu

(59)

Gambar 4.3 : Scatter Plot Uji Hetoroskedestisitas

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2014)

Pada Gambar 4.3 Grafik Scatter Plot terlihat titik-titik menyebar secara acak dan

tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik diatas

maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. hal ini berarti tidak terjadi

heteroskedestisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai

untuk memprediksi prestasi karyawan berdasarkan masukan variabel semangat

kerja dan disiplin kerja.

b. Metode Pendekatan Statistik (Uji Glejer) Tabel 4.8

Hasil Uji Glejser Heteroskedetisitas Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

(60)

Semangat_kerja .133 .081 .497 1.639 .112

Disiplin_kerja -.169 .081 -.630 -2.078 .446

a. Dependent Variable: absolute

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2014)

Pada Tabel 4.8 terlihat variabelIndependent (semangat kerja dan disiplin kerja)

yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependent absolute Ut

(AbsUt). Hal ini terlihat dari probabilitas X1 dan X2

3. Uji Multikolinieritas

(0,112) dan (0.446) diatas

tingkat kepercayaan 5% (0,05), jadi disimpulkan model regresi tidak mengarah

adanya heteroskedestisitas.

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.Pada model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.Adanya

multikolinieritas dapat dilihat dari tolerance value atau nilai variance inflation

faktor (VIF).Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel independen manakah

yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance adalah mengukur

variabilitas variabel independen yang terpilih dan tidak dijelaskan oleh variabel

independen yang lain. Nilai Cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan

adanya multikolinieritas adalah apabila Tolerance Value, <0,1 sedangkan VIF < 5

maka tidak terjadi multikolineritas.

Berikut ini disajikan cara medeteksi multikolinieritas dengan menganalisis matrik

korelasi antar variabel independen dan perhitungan nilai tolerance dan varianace

(61)

Tabel 4.9

Uji Nilai Tolerance dan VIF Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) -1.447 2.523 -.573 .571

Semangat_kerja .384 .144 .356 2.656 .013 .317 3.154

Disiplin_kerja .642 .145 .594 4.427 .000 .317 3.154

a. Dependent Variable: Prestasi_kerja

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2014)

Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa :

1. Nilai VIF dari nilai semangat kerja dan disiplin kerja lebih baik kecil atau

dibawah 5 (VIF<5), ini berarti tidak terkena multikolinieritas antara variabel

independen dalam model regresi.

2. Nilai Tolerance dari semangat kerja dan disiplin kerja lebih besar dari 0,1 ini

berarti tidak terdapat multikolinieritas antar variabel independen dalam model

regresi.

4.3.3.2 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linier berganda dilakukan dengan bantuan SPSS versi 20

for windowsdengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel

(62)

karyawan (Y) sebagai variabel terikat. Persamaan regresi linier berganda yang

digunakan adalah : Y= a+b1X1+b2X2+e

Dimana :

Y = Prestasi Kerja

a = Konstanta

b1, b2 = Koefisien regresi

X1 =Variabel semangat kerja

X2

Coefficients

= Variabel disiplin kerja

e = Standar error

berdasarkan pengujian menggunakan SPSS versi 20 for windows, maka

hasil persamaan regresi linier berganda dapat dilihat pada Tabel 4.10

Tabel 4.10

Hasil Regresi Linier Berganda a

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 1.447 2.523 -.573 .571

(63)

Disiplin_kerja .642 .145 .594 4.427 .000

a. Dependent Variable: Prestasi_kerja

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2014)

Berdasarkan Tabel 4.10 diketahui kolom kedua (Unstandardized Coefficients)

bagian B diperoleh nilai b1 variabel semangat kerja sebesar 0,384 nilai b2

variabel disiplin sebesar 0,642dan nilai konstanta (a) adalah 1.447maka diperoleh

persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :

Y=1.447+ 0,384X1 + 0,642X2

1. Konstanta (a) = 1.447ini mempunyai arti bahwa apabila variabel semangat

kerja dan disiplin kerja dianggap konstan maka tingkat variabel prestasi

karyawan (Y) pada PT Bank Sumut Cabang Pembantu USU Medan sudah

ada sebesar 1.447.

+e

2. Koefisien b1 (X1) = 0,384 berarti bahwa variabel semangat kerja

mempunyai pengaruh yang positif terhadap prestasi karyawan PT Bank Sumut

Cabang Pembantu USU Medan. Apabila terjadi kenaikan variabel semangat kerja,

dengan menganggap faktor lain tetap maka akan meningkatkan prestasi kerja

karyawan.

3. Koefisien b2 (X2)= 0,642, berarti bahwa variabel disiplin kerja

mempunyai pengaruh yang positif terhadap prestasi karyawan pada PT Bank

Sumut Cabang Pembantu USU Medan. Apabila terjadi kenaikan variabel disiplin

kerja, dengan menganggap faktor lain tetap maka akan meningkatkan prestasi

(64)

4.4 Pengujian Hipotesis

4.4.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang

dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap

variabel terikat.

Kriteria Pengujian adalah :

1. H0: b1 b2= 0, artinya secara serentak tidak dapat pengaruh yang positf dan

signifikan dari variabel bebas terhadap varaibel terikat.

2. H0: b1 b2 ≠ 0, , artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positf dan

signifikan dari variabel bebas terhadap varaibel terikat.

Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas

pembilang dan derajat bebas penyebut, denagn rumus sebagai berikut :

df (pembilang) = k-1

df (penyebut) = n-k

Keterangan :

n = jumlah sampel penelitian

k = jumlah variabel bebas dan terikat

Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) 33 dan jumlah keseluruhan

(65)

1. df (pembilang ) = 3-1 = 2

2. df (penyebut) = 33-3 = 30

Nilai Fhitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS 20 for windows

kemudian akan dibandingkan dengan Ftabel pada tingkat α = 5% (2:30) = 3,32.

dengan kriteria uji sebagai berikut :

H0 diterima jika Fhitung < Ftabel pada α = 5%

Ha diterimajika Fhitung > Ftabel

ANOVA

pada α = 5%

Hasil iji F dapat dilihat pada Tabel… sebagai berikut :

Tabel 4.11

Hasil Uji F Signifikan Simultan (Uji-F)

Model

a

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Gambar

Tabel 3.3  menunjukan bahwa semua butir pernyataan memilki nilai Corrected Item Total
Tabel 4.5
Gambar 4.1 : Histogram Uji Normalitas
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Sumber : Sunarto (2006:26), Saydam (2005:284), Mangkunegara (2001:67) diolah
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

[r]

Bersama ini diumumkan dengan hormat kepada Para Penyedia yang mengikuti pelelangan paket.. pekerjaan tersebut di atas bahwa peserta yang diumumkan sebagai Pemenang adalah

Bersama ini diumumkan dengan hormat kepada Para Penyedia yang mengikuti pelelangan paket.. pekerjaan tersebut di atas bahwa peserta yang diumumkan sebagai Pemenang adalah

Bersama ini diberitahukan / diumumkan bahwa telah ditetapkan Pelaksana untuk pekerjaan tersebut diatas adalah sebagai berikut :.. Nama Perusahaan :

Bersama ini diumumkan dengan hormat kepada Para Penyedia yang mengikuti pelelangan paket.. pekerjaan tersebut di atas bahwa peserta yang diumumkan sebagai Pemenang adalah

34 of 2016 on New Tari s for Income Tax on Transfers of and Conditional Sale and Purchase Agreements for Land and/or Buildings, the Regional Government of DKI Jakarta Province has