Lampiran I :
c. Umum
KUESIONER PENELITIAN SEBELUM UJI VALIDITAS
PENGARUH SEMANGAT KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT
BANK SUMUT CABANG PEMBANTU USU MEDAN
Bapak/ibu yang terhormat,
Pernyataan yang ada dalam kuesioner ini hanya semata-mata untuk data penelitian
dalam rangka penyusunan Skripsi dengan judul “Pengaruh Semangat Kerja dan
Disiplin Kerja terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada PT Bank Sumut Cabang Pembantu USU Medan”. Oleh karena itu, saya mengharapkan bantuan anda agar
mengisi kuesioner inisesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
3. Petunjuk Pengisian Kuesioner
Mohon diberi tanda checklist (√) pada jawaban yang bapak/ ibu anggap paling sesuai.
Pendapat Bapak/Ibu atas pernyataan yang diajukan dinyatakan dalam skala 1 s/d 5 yang memiliki makna sebagai berikut :
5 = Sangat Setuju (SS) 4 = Setuju (S)
3 = Kurang Setuju (KS) 2 = Tidak Setuju (TS)
1 = Sangat Tidak Setuju (STS)
2. Setiap pernyataan hanya membutuhkan satu jawaban saja.
C. Identitas Koesioner
1. Nama :
2. Umur : Thn
1. Variabel Semangat Kerja (X1)
No Pernyataan SS S KS TS STS
1 Bapak/Ibu selalu bergairah dalam bekerja
2 Bapak /Ibu optimis dalam memajukan perusahaan
3 Bapak /Ibu selalu bahagia dalam diberi tantangan
4 Bapak/Ibu selalu menjalin kerjasama yang baik
dengan teman sekerja maupun dengan pimpinan.
5 Bapak/Ibu menyenangi pekerjaan yang saat ini
Bapak/Ibu kerjakan
6 Bapak/Ibu mampu menyelesaikan beban kerja yang
diberikan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
Lingkungan kerja yang nyaman, bersih, rapi serta
7 fasilitas yang memadai membuat gairah kerja
Bapak/Ibu meningkat.
8 Bapak/Ibu menganggap rekan kerja sebagai keluarga
Bapak/Ibu selalu menjalin hubungan yang baik
9 dengan teman sekerja baik didalam pekerjaan
maupun di luar pekerjaan.
Dalam lingkungan kerja sikap saling menghormati
10 dan saling menghargai dapat meningkatkan semangat
kerja karyawan.
2. Variabel Disiplin Kerja (X2)
No Pernyataan SS S KS TS STS
1 Bapak/Ibu selalu menyelesaikan pekerjaan yang
diberikan pimpinan tepat pada waktunya
2 Bapak/Ibu selalu menyelesaikan pekerjaan dengan
penuh tanggung jawab.
3 Bapak/Ibu bersedia menerima sanksi apabila tidak
menyelesaikan tugas tepat pada waktunya
4 Bapak/Ibu harus selalu menggunakan seragam pada
saat jam kerja
5 Bapak/Ibu bersedia dikenakan sanksi apabila tidak
menggunakan seragam pada saat jam kerja
6 Bapak/Ibu selalu menjaga sikap yang baik di dalam
lingkungan pekerjaan
7 Bapak/Ibu harus selalu mematuhi perintah pimpinan
8 Bapak/Ibu mengetahui sepenuhnya peraturan yang
ditetapkan perusahaan
Bapak/Ibu dituntun untuk melaksanakan pekerjaan
9 sesuai prosedur/peraturan yang ditetapkan oleh
perusahaan.
10 Peraturan tersebut mempermudah dan membantu
3. Variabel Prestasi Kerja (Y)
No Pernyataan SS S KS TS STS
1
Bapak/Ibu selalu berusaha menyelesaikan pekerjaan secara efektif dan efisien
2 Bapak/Ibu selalu memikirkan cara agar hasil kerja menjadi lebih baik
Bapak/Ibu selalu mendahulukan kepentingan 3 perusahaan dari pada kepentingan pribadi didalam
pengambilan keputusan
4 Bapak/Ibu selalu berusaha memberikan hasil terbaik di dalam menyelesaikan pekerjaan.
5 Hasil kerja Bapak/Ibu sesuai dengan yang diharapkan perusahaan
6 Bapak/Ibu selalu memiliki inisiatif dalam melaksanakan pekerjaan
7 Bapak/Ibu selalu memberikan ide baru atau inovasi yang kreatif
8 Bapak/Ibu mampu mengambil keputusan dalam melaksanakan pekerjaan
9 Bapak/Ibu mampu mencapai target yang telah ditetapkan oleh perusahaan
10
buitr_28 86.73 169.720 .557 .937 Valid
butir_29 86.87 167.568 .595 .937 Valid
butir_30 87.00 173.655 .485 .938 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan data SPSS, 2014
Tabel 3.3 menunjukan bahwa semua butir pernyataan memilki nilai Corrected Item Total
Correlation lebih besar dari nilai <rtabel
Reliability Statistics
(0,361). Dengan demikian semua butir pernyataan
dinyataakan valid dan kuesioner dapat dilanjut pada tahap pengujian reliabilitas.
Hasil Uji Reliabilitas
Cronbach's Alpha N of Items
.939 30
Sumber : Hasil Pengolahan data SPSS, 2014
Pada Tabel 3.4 menunjukan bahwa nilai realiabilitas intrumen (Cronbach’s Alpha) di atas
0,8 atau sama dengan 0,8 maka instrument dinyatakan reliabel (Kuncoro, 2003: 254).
Nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,939>0,8 yang berarti bahwa instrument tersebut
reliable
d. Deskriptif Penilaian Terhadap Variabel Semangat Kerja (X1)
Distribusi jawaban responden terhadap 10 butir pertanyaan mengenai variabel semangat
Sumber : Pengolahan Kuesioner Penelitian 2014
e. Deskriptif Penilaian Terhadap Variabel Disiplin Kerja (X2) Tabel 4.5
Distribusi Jawaban Responden Terhadap No Keterangan Pernyataan
(STS) (TS) (KS) (S) (SS) Total
F % F % F % F % F % F %
1. Bapak/Ibu selalu bergairah
dalam bekerja 0 0 5 1,51 23 69,7 5 15,1 0 0 33 100
2.
Bapak /Ibu optimis dalam
memajukan perusahaan 0 0 7 21,2 19 57,5 7 21,2 0 0 33 100
3.
Bapak /Ibu selalu bahagia dalam
diberi tantangan 0 0 9 27,2 17 51,5 7 21,2 0 0 33 100
4.
Bapak/Ibu selalu menjalin kerjasama yang baik dengan teman sekerja maupun dengan pimpinan
4 12,1 8 24,2 21 63,6 0 0 0 0 33 100
5. Bapak/Ibu menyenangi pekerjaan yang saat ini Bapak/Ibu kerjakan
beban kerja yang diberikan sesuai
dengan kemampuan yang
dimiliki.
7.
Lingkunan kerja yang
nyaman,bersih, rapi serta fasilitas yang memadai membuat gairah kerja Bapak/Ibu meningkat
1 3 6 18,1 11 33,3 13 39,4 2 6 33 100
8. Bapak/Ibu menganggap rekan
kerja sebagai keluarga 0 0 6 18,1 10
3
030,3 15 45,4 2 6 33 100
9.
Bapak/Ibu selalu menjalin hubungan yang baik dengan teman sekerja baik didalam pekerjaan maupun diluar pekerjaan
0 0 4 12,1 15 45,4 10 30,3 4 12,1 33 100
10.
Dalam lingkungan kerja sikap saling menghormati dan saling menghargai dapat meningkatkan semangat kerja karyawan
f. Deskriptif Penilaian Terhadap Prestasi Kerja (Y) diberikan pimpinan tepat pada waktunya.
0 0 5 15,1 23 69,7 5 15,1 0 0 33 100
2.
Bapak /Ibu selalu
menyelesaikan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab
0 0 3 9 20 60,6 9 27,2 1 3 33 100
3
Bapak /Ibu bersedia menerima sanksi apabila tidak
menyelesaikan tugas tepat pada waktunya
Bapak/Ibu selalu menjaga sikap yang baik di dalam lingkungan pekerjaan
0 0 8 24,2 18 54,5 7 21,2 0 0 33 100
7. Bapak/Ibu harus selalu
c. Pendekatan Histogram
Bapak /Ibu selalu memikirkan cara agar hasil kerja menjadi lebih baik
kepentingan pribadi di dalam pengambilan keputusan
3 9 2 6 20 60,6 7 21,1 1 3 33 100
4.
Bapak/Ibu selalu berusaha memberikan hasil terbaik di dalam menyelesaikan pekerjaan
4 12,1 4 12,1 20 60,6 4 12,1 1 3 33 100
5.
Hasil kerja Bapak/ibu sesuai dengan yang diharapkan
Bapak /ibu selalu memberikan ide baru atau inovasi yang kreatif target yang telah ditetapkan oleh perusahaan
1 3 4 12,1 28 84,8 0 0 0 0 33 100
10.
Fasilitas peralatan kerja yang bagus,yang membantu Bapak/ibu memberikan pelayanan yang baik dalam menangani nasabah sehingga tercapai target yang ditentukan oleh perusahaan
Gambar 4.1 : Histogram Uji Normalitas Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2014)
d. Pendekatan Grafik
Hasil Regresi Linier Berganda Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 1.447 2.523 -.573 .571
Semangat_kerja .384 .144 .356 2.656 .013
Disiplin_kerja .642 .145 .594 4.427 .000
a. Dependent Variable: Prestasi_kerja
DAFTAR PUSTAKA
BUKU :
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : Rineka Cipta
Handoko, T. Tani. 2004. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia,
Edisi kedua, Cetakan Keempat Belas, Yogyakarta : BPFE
Hasibuan, Malayu SP. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi revisi, Jakarta : Bumi Aksara
Mangkunegara, 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung : PT. Remaja Rosda Karya
Moekijat, 2000. Manajemen Tenaga Kerja dan Hubungan Kerja. Bandung : Pioner Jaya
Nitisemito,Alex.S. 2002. Manajemen Personalia. Jakarta : Ghalia Indonesia. Panggabean, Mutiara. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta :
Ghalia Indonesia.
Sastrohadiwiryo, Siswanto. 2003. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. Edisi Pertama. Cetakan Pertama, Jakarta : Bumi Aksara
Situmorang, Syafrizal Helmi dkk 2010. Analisis Data Penelitian untuk Riset Manajemen dan Bisnis, Medan : USU Press
Soeprihanto, Jhon. 2001. Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan.
Yogyakarta : BPFE.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Ketujuh. Bandung : Alfabeta.
SKRIPSI :
Ido. 2010. Pengaruh Semangat Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perum Pegadaian Kanwil I Medan, Skripsi, Medan: Fakultas Ekonomi USU.
Bangun, Shelviana. 2005. Disiplin, Penghargaan dan Pengaruhnya Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT Wijaya Karya Beton Cabang Sumatera Utara, Skripsi, Medan: Fakultas Ekonomi USU.
Ginting, Eva Flora. 2010. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT.Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk Cabang Medan Putri Hijau, Skripsi, Medan: Fakultas Ekonomi USU.
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Sumber : Sunarto (2006:26), Saydam (2005:284), Mangkunegara (2001:67) diolah
2.6 Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah suatu jawaban sementara terhadap permasalahan
penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Berdasarkan kerangka
konseptual di atas maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut:
“Semangat Kerja dan Disiplin Kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Prestasi Kerja Karyawan PT Bank Sumut Cabang Pembantu USU Medan.”
BAB III
METODE PENELITIAN
Semangat Kerja (X1)
Disiplin Kerja (X2)
Prestasi Kerja Karyawan
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif yaitu suatu
penelitian yang bertujuan mengetahui hubungan atau pengaruh antara dua variabel
atau lebih. Dalam penelitian ini variabel semangat kerja (X1 ) dan variabel disiplin
kerja (X 2
a. Variabel independen : Semangat Kerja (X
) yang berpengaruh terhadap variabel prestasi kerja (Y).
3.2Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada PT Bank Sumut Cabang Pembantu USU
Medan yang beralamat di Jalan Dr Mansyur No.9 Medan.Waktu penelitian
dilaksanakan oleh penulis dari September 2014 sampai November 2014.
3.3Batasan Operasional
Batasan operasional dilakukan untuk menghindari penelitian yang simpang
siur terhadap permasalahan. Sesuai dengan latar belakang dan perumusan masalah
maka yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah :
1 ) dan Disiplin Kerja (X 2
b. Variabel Dependent : Prestasi Kerja (Y)
).
3.4Defenisi Operasional
Definisi operasional bertujuan untuk melihat sejauh mana variabel dari
merupakan petunjuk bagaimana suatu variabel diukur untuk mengetahui baik
buruknya pengukuran dalam sebuah penelitian. Pada penelitian ini yang menjadi
objek penelitian adalah Semangat Kerja (X1), Disiplin Kerja (X2) dan Prestasi
Kerja (Y) variabel – variabel tersebut akan didefinisikan sebagai berikut :
3.4.1 Semangat Kerja : Variabel XI
Semangat kerja merupakan Kemampuan sekelompok orang untuk
bekerjasama dengan giat dan konsekuen dalam mencapai tujuan bersama. Tinggi
rendahnya semangat kerja karyawan dalam suatu organisasi dapat diketahui
melalui :
1. Presensi
Presensi merupakan kehadiran karyawan yang berkenaan dengan tugas dan
kewajibanya.
2. Kerjasama
Kerjasama adalah sikap dari individu atau sekelompok untuk saling membantu
atau menginformasikan agar dapat mencurahkan kemampuannya secara
menyeluruh. Karena beban kerja, jenis, sifat dan volume pekerjaannya sesuai
dengan minat dan perhatian yang akan menimbulkan rasa senang dan bergairah
dalam arti tidak merasa terpaksa dan tertekan dalam bekerja.
3. Kegairahan Kerja
Setiap karyawan yang memiliki kesenangan yang mendalam (minat) terhadap
kerja yang positif atau tinggi. Karena beban kerja, jenis, sifat dan volume
pekerjaannya sesuai dengan minat dan perhatian yang akan menimbulkan rasa
senang dan bergairah dalam arti tidak merasa terpaksa dan tertekan dalam
bekerja.
4. Hubungan yang Harmonis
Pergaulan antara pimpinan dan karyawan yang dipimpin sangat besar
pengaruhnya terhadap semangat kerja. Pimpinan yang memperlakukan
karyawan secara manusiawi, dengan sikap saling menghormati, saling
menghargai, saling mempercayai dan saling menerima satu sama lain, baik
selama melakukan pekerjaan maupun di luar jam kerja akan menimbulkan rasa
senang yang dapat meningkatkan semangat kerja.
Faktor-faktor yang mempengaruhi semangat kerja yaitu :
1. Organisasi itu sendiri
Organisasi penting mempengaruhi sikap para pekerja terhadap pekerjaan
mereka. Umpamanya reputasi umum organisasi yang tidak menguntungkan
dapat mempengaruhi sikap para pekerja secara buruk atau perusahaan yang
tidak dapat mengantisipasi kecendrungan-kecendrungan pasar sehingga
mengalami kemunduran yang cepat akan mengakibatkan semangat kerja
pekerja menurun.
2. Kegiatan-kegiatan mereka
Pekerjaan merupakan hasil dari lingkungan keseluruhan.Hubungan para
dan sikap mereka tentang pekerjaan.
3. Sifat pekerjaan
Kerja cenderung menjadi semakin terspesialisasi dan rutin.Banyak jenis
pekerjaan yang menjurus kepada kejenuhan, pemikiran obsesi dan
keterasingan.
4. Teman sejawat
Sebagai anggota kelompok, sikap terhadap suatu kondisi kerja dipengaruhi
oleh sikap kolektif kelompok.Suatu kondisi yang secara tiba-tiba bisa
mempengaruhi semangat karena tekana teman-teman sejawat.
5. Kepemimpinan
Tindakan-tindakan manager mempunyai pengaruh yang kuat atas semangat
kerja para karyawan. Manager menentukan suasana dan mempunyai
tanggung jawab utama untuk menetapkan iklim yang sehat.
6. Konsep tentang diri
Konsep diri para pekerja cederung mempengaruhi sikap mereka terhadap
lingkungan organisasi.Orang-orang yang tidak memiliki kepercayaan diri
atau menderita cacat fisik atau mental sering menimbulkan
problem-problem moral.Oleh karena konsep pekerjaan itu sendiri yaitu bagaimana
mereka melihat diri sendiri sangat mempengaruhi sikap terhadap pekerjaan.
7. Keperluan- keperluan pribadi
Terpenuhinya keperluan pribadi akan meningkatkan semangat kerja
pembentuk semangat kerja yang tinggi.
3.4.2 Disiplin Kerja : Variabel XII
Disiplin kerja merupakan suatu sikap dan prilaku yang dilakukan secara sukarela
dengan penuh kesadaran dan kesediaan mengikuti peraturan-peraturan yang telah
ditetapkan oleh perusahaan atau atasan, baik tertulis maupun tidak tertulis.
Adapun peraturan-peraturan yang berkaitan dengan disiplin kerja adalah sebagai
berikut :
Tanggung Jawab yaitu kemampuan dalam menjalankan tugas dan peraturan
perusahaan.
Sikap yaitu peraturan dasar tentang berpakaian dan bertingkah laku
dalam melaksanakan pekerjaan.
Norma yaitu peraturan tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh
dilakukan oleh para karyawan selama dalam perusahaan dan sebagai
acuan dalam bersikap.
3.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Disiplin Kerja
Pada dasarnya faktor yang mempengaruhi disiplin kerja berasal dari dua
faktor, yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik.Fadila Helmi (1996:37)
merumuskan faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja menjadi dua faktor,
yaitu faktor kepribadian dan faktor lingkungan.
3.5.1 Faktor Kepribadian
Faktor yang penting dalam kepribadian seseorang adalah sistem nilai yang
nilai akan terlihat dari sikap seseorang, dimana sikap ini diharapkan akan
tersermin dalam perilaku. Menurut Kelman (1996:35) perubahan sikap mental
dalam perilaku terdapat tiga tindakan yaitu disiplin karena identifikasi, dan
disiplin karena internalisasi.
1. Disiplin karena kepatuhan
Kepatuhan terhadap aturan-aturan yang didasarkan atas dasar perasaan
takut.Displin kerja dalam tingkatan ini dilakukan semata untuk
mendapatkan reaksi positif dari pimpinan atau atasan yang memilki
wewenang. Sebaliknya, jika pengawas tidak ada di tempat disiplin kerja
tidak akan tampak. Contohnya seorang karyawan bekerja atas dasar
perintah atasan.
2. Disiplin Karena Identifikasi
Kepatuhan terhadap aturan-aturan didasarkan pada identifikasi
adanya perasaan kekaguman pengahargaan pada pimpinan. Pemimpin
yang kharismatik adalah figure yang dihormati, dihargai dan sebagai pusat
identifikasi. Karyawan yang menunjukkan disiplin terhadap aturan-aturan
organisasi bukan disebabkan pada atasannya oleh karena itu kualitas
profesionalnya yang tinggi dibidangnya, jika pusat identifikasi ini tidak
ada maka disiplin kerja akan menurun, pelanggaran meningkatkan
frekuensinya.
3. Disiplin Karena Internalisasi
Disiplin kerja dalam tingkat ini terjadi karyawan punya sistem nilai
orang dikategorikan mempunyai disiplin diri. Misalnya: walaupun tidak
ada pimpinan namun karyawan tetap menjalankan pekerjaannya
masing-masing.
3.5.2 Faktor Lingkungan
Disiplin seseorang merupakan produk sosialisasi hasil interaksi dengan
lingkungan, terutama lingkungan sosial. Oleh karena itu pembentukan disiplin
tunduk pada kaidah-kaidah proses belajar. Disiplin kerja yang tinggi tidak muncul
begitu saja tapi merupakan suatu proses belajar terus-menerus. Proses
pembelajaran agar efektif maka pemimpin yang merupakan agen pengubah perlu
memperhatikan prinsip-prinsip konsisisten adil bersikap positif dan terbuka.
Konsisten adalah memperlakukan aturan secara konsisten dari waktu ke
waktu.Sekali aturan yang telah disepakati dilanggar, maka rusaklah sistem aturan
tersebut.Adil dalam hal ini adalah memperlakukan seluruh karyawan dengan tidak
membeda-bedakan.
3.5.3 Prestasi Kerja : Variabel Y
Prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Faktor-faktor yang mempengeruhi prestasi kerja yaitu:
1. Faktor internal
maupun cara sangat mempengaruhi prestasi kerja karyawan. Disiplin cara,
mempengaruhi prestasi kerja karyawan dalam bentuk kualitas. Sedangkan disiplin
waktu akan meningkatkan prestasi kerja karyawan secara kuantitas.
akan menghasilkan hasil kerja yang berkualitas dan rapi sesuai dengan standar
kerja yang diinginkan oleh perusahaan. Sementara karyawan yang disiplin
mematuhi waktu kerja, maka secara kuantitas hasil kerjanya akan jauh lebih baik.
Jadi mental disiplin ikut berperan meningkatkan prestasi kerja karyawan yang
bersangkutan.
b. Motivasi
Motivasi adalah dorongan yang kuat untuk melaksanakan pekerjaan sebaik
mungkin.Atau sederhananya, motivasi sering diartikan sebagai semangat kerja
yang tinggi. Pekerjaan yang dilakukan dengan motivasi yang tinggi akan terasa
lebih ringan dan jauh dari stress. Hasilnya pun jauh lebih baik baik secara kualitas
maupun kuantitas.
c. Kecerdasan
Faktor internal lain yang sangat berpengaruh terhada
karyawan adalah kecerdasan individu tersebut. Karyawan yang cerdas akan
dengan mudah memahami SOP tugas yang diberikan kepadanya. Hal tersebut
akan meminimalisir error atau kesalahan dalam pekerjaan, sehingga pekerjaan
dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan standar yang ditetapkan perusahaan.
d. Tanggung jawab
karyawan. Karyawan yang bertanggung jawab akan berusaha mengerjakan setiap
tugas yang diserahkan kepadanya dengan baik dan tepat waktu.
2. Faktor Eksternal
Selain faktor internal, ada beberapa faktor eksternal yang ikut mempengaruhi
prestasi karyawan. Diantaranya yaitu :
a. Kondisi keluarga
Kondisi
karyawan. Mau tidak mau secara tidak langsung akan berpengaruh
terhadap motivasi dan kedisiplinan kerja. Kondisi rumah yang tidak
tenang, banyak permasalahan akan menurunkan motivasi kerja dan
akhirnya berdampak pada kedisiplinan dan prestasi kerja.
Hal ini otomatis akan menurunkan prestasi kerja. Sebaliknya
kondisi rumah yang tenang, bahagia akan memberikan motivasi kerja yang
tinggi, jauh dari stress. Hal ini tentu akan berpengaruh positif terhadap
prestasi kerja karyawan.
b. Lingkungan kerja
karyawan. Lingkungan kerja yang nyaman, rekan kerja yang bersahabat
dan saling mendukung serta pimpinan yang care akan memberi
penuh keceriaan. Persaingan sehat antar karyawan pun akan mewarnai
keseharian dalam perusahaan.
Sebaliknya lingkungan kerja yang tidak nyaman, rekan kerja yang
tidak bersahabat, pimpinan yang kurang menghargai karyawan akan
menurunkan prestasi kerja. Karyawan pun akan bekerja ogah-ogahan dan
tidak bersemangat.
c. Pendidikan dan pelatihan
Pendidikan da
diberikan oleh perusahaan. Karyawan yang terdidik dan terlatih sesuai
dengan bidangnya akan bekerja lebih cerdas dan baik. Sudah seharusnya
setiap perusahaan mengalokasikan dana untuk meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan karyawan secara berkala. Harapannya prestasi kerja
karyawan akan terus meningkat, seiring dengan meningkatnya
pengetahuan dan keterampilan mereka.
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Variabel Definisi Dimensi Indikator Pengukuran
Semangat Kerja (X1)
Disiplin Kerja (X2)
Disiplin kerja merupakan suatu sikap dan perilaku yang dilakukan secara
Prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
Sumber : Sunarto (2006:26), Saydam (2005:284), Mangkunegara (2001:67) diolah
3.6 Skala Pengukuran Variabel
Skala pengukuran data dalam penelitian ini adalah Skala Likert sebagai
alat untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok
orang tentang fenomena sosial (Sugiyono,2008:132). Untuk keperluan analisis
kuantitatif penelitian ini, maka setiap pernyataan akan diberikan lima alternatif
jawaban kepada responden dengan menggunakan skala 1 sampai 5 dapat dilihat
sebagai berikut :
Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert
No Alternatif Jawaban Skor
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Kurang Setuju (KS) 3
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber : Sugiyono (2008:133) 3.7 Populasi dan Sampel 3.7.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek /subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2008:115). Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh karyawan PT Bank Sumut Cabang Pembantu USU
Medan yang berjumlah 33orang.
3.7.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
Apabila objeknya kurang dari 100 orang lebih baik diambil semua,sehingga
penelitian merupakan penelitian populasi (Arikunto,2000:122). Penelitian ini
menggunakan sampel jenuh, dengan demikian sampel yang diambil adalah
keseluruhan dari jumlah karyawan yaitu 30 karyawan PT Bank Sumut Cabang
Iskandar Muda Medan.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Wawancara
Penulis melakukan wawancara dengan pihak perusahaan bagian pemasaran
yang berwenang memberikan informasi mengenai masalah yang diteliti.
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara memberikan daftar
pertanyaan yang diberikan secara langsung kepada responden.
3. Studi dokumentasi
Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara
mengumpulkan dan mempelajari data dari buku – buku dan internet yang
berkaitan dengan penelitian.
3.9Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui layak atau tidaknya instrument
penelitian (kuesioner) digunakan dalam penelitian tersebut. Valid artinya data
yang diperoleh melalui kuesioner dapat menjawab tujuan penelitian. Pengujian
instrument dilakukan terhadap 30 orang responden di kantor PT Bank Sumut
Cabang Iskandar Muda Medan. Pengujian validitas instrument ini dibantu
menggunakan program SPSS 20.00 for windows dengan kriteria sebagai
berikut
:
1. Jika rhitung > rtabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan valid.
2. Jika rhitung < rtabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.
No Scale Mean if
Sumber : Hasil Pengolahan data SPSS, 2014
Tabel 3.3 menunjukan bahwa semua butir pernyataan memilki nilai
demikian semua butir pernyataan dinyataakan valid dan kuesioner dapat dilanjut
pada tahap pengujian reliabilitas.
2. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas dilakukan nuntuk melihat apakah alat ukur yang digunakan
menunjukkan akurasi dan konsistensi di dalam mengukur gejala yang sama.
pernyataan yang telah dikatakan valid dalam uji validitas, akan ditentukan
reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut :
Jika ralpha > rtabel, maka pernyataan reliabel
Jika ralpha < rtabel, maka pernyataan tidak reliabel
Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.939 30
Sumber : Hasil Pengolahan data SPSS, 2014
Pada Tabel 3.4 menunjukan bahwa nilai realiabilitas intrumen
(Cronbach’s Alpha) di atas 0,8 atau sama dengan 0,8 maka instrument dinyatakan
reliabel (Kuncoro, 2003: 254). Nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,939>0,8 yang
3.10 Teknik Analisis
Tehnik analisis yang digunakan penulis untuk menganalisis data yang
dikumpulkan adalah sebagai berikut :
1. Analisis Deskriptif
Suatu metode analisis dimana data – data yang dikumpulkan, diklasifikasikan,
dianalisis, dan diinterpretasikan secara objektif sehingga memberikan informasi
dan gambaran mengenai topik yang akan dibahas.
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Namun, sebelum melakukan analisis regresi linier berganda perlu dilakukan uji
asumsi klasik, agar dapat perkiraan yang tidak bias dan efisien. Adapun beberapa
kriteria asumsi klasik yang harus dipenuhi yaitu :
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi
berdistribusi normal.Uji normalitas dilakukan dengan grafik dilihat dari titik-titik
yang menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal.
2. Uji Heteroskedastisitas
Alat untuk menguji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan analisis grafik.
Melalui analisis grafik, suatu model dianggap tidak terjadi heteroskedastisitas jika
titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas
serta tersebar diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y.
3. Uji Multikolinearitas
adanya korelasi yang tinggi diantara variabel bebas. Dalam melakukan analisis
penulis menggunakan bantuan program SPSS 20.00 for windows.
Y = a + B1X1+ B2X2
Dimana :
+ e
Y Prestasi Kerja Karyawan
X1 Semangat Kerja
X2 Disiplin Kerja
A Konstanta
B1,2 Koefisien regresi
E Standar error
3.11 Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis yang digunakan pada penelitian ini adalah :
1. Signifikan simultan (uji-F)
Uji-F dilakukan untuk menguji secara bersama – sama apakah ada pengaruh
positif dan signifikan dari variabel bebas semangat kerja (X1) dan disiplin kerja
(X2) terhadap prestasi kerja (Y). kriteria pengujianya adalah sebagai berikut :
a. Ho : b1=b2= 0 artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan dari variabel bebas (semangat kerja dan disiplin kerja)
terhadap variabel terikat (Prestasi kerja karyawan.).
b. Ha : b1≠b2≠ 0 artinya, secara serentak terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan dari variabel bebas (semangat kerja dan disiplin kerja)
terhadap variabel terikat (prestasi kerja karyawan).
Kriteria pengambilan keputusan :
Ho diterima jika F hitung < F tabel pada α = 5%
2. Uji signifikan parsial (uji-t)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (semangat
kerja dan disiplin kerja) terhadap variabel terikat (prestasi kerja karyawan) secara
parsial (individual). Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut :
a. Ho : b1= 0 artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
b. Ha : b1≠ 0 artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Kriteria pengambilan keputusan :
Ho diterima jika F hitung < F tabel pada α = 5%
Ha diterima jika F tabel > F tabel pada α = 5%
3. Identifikasi Determinan (R2)
Identifikasi determinan digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel
bebas terhadap variabel terikat.Dengan variabel bebas yang diteliti yaitu semangat
kerja dan disiplin kerja terhadap prestasi kerja karyawan sebagai variabel
terikatnya.Jika determinan (R2) semakin besar atau mendekati satu maka, variabel
bebas (semangat kerja dan disiplin kerja) terhadap variabel terikat (prestasi kerja
karyawan) semakin kuat.Jika determinan (R2) semakin kecil atau mendekati nol
maka, variabel bebas (semangat kerja dan disiplin kerja) terhadap variabel terikat
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan
Terbitnya Peraturan Pemerintah No. 1Tahun 1955 merupakan tonggak awal
berdirinya Bank Pembangunan Daerah di seluruh Indonesia, dimana dinyatakan
bahwa di daerah-daerah Provinsi dapat didirikan Bank Pembangunan Daerah.
Pada tanggal 4 November 1961, hadir 3 orang warga Sumatera Utara
menghadapi Notaris Roesli di Medan, yaitu Adnan Nur, James Warren Harahap,
dan H. Abubakar Hasibuan yang membawa surat kuasa Gubernur Kepala Daerah
Tingkat 1 Sumatera Utara Radja Djundjungan Lubis, secara yuridis dengan akte
notaris Roesli No.22 tanggal 4 November 1961 perihal Perseroan Terbatas Bank
Pembangunan Daerah Sumatera Utara (PT. BPDSU) yang merupakan joint
Pemerintah Daerah dengan swasta.Selama masa pra operasi seluruh kegiatan PT.
BPDSU dipusatkan di hotel Melati kamar 27-28 di jalan Amaliun Medan.
Tanggal 28 Februari 1962, diterbitkan surat izin Menteri Keuangan
Republik Indonesia Nomor BUM 9-1-25/II tentang izin usaha PT. BPDSU
terhitung mulai tanggal 15 Maret 1962 PT. BPDSU mulai menjalankan kegiatan
usahanya dengan menyewa satu lantai dari rumah toko gedung tua milik Sutan
Naga di Jalan Palang Merah No.62 dengan merk “ Sutan Naga”, dimana lantai dua
masih dipergunakan oleh pemilik kantornya. Papan merk yang menunjukkan
BPDSU berkantor di toko tersebut hanya berupa papan tulis yang ditulis dengan
kapur.Pada pertengahan Tahun 1965 setelah BPDSU berlaba, gedung yang disewa
terbeli dan beberapa waktu kemudian dikembangkan lagi ke No.64 dan 66.
Pada tahun 1975, kantor BPDSU dipindahkan ke gedung baru di Jalan
Imam Bonjol No.7 dan pada April 1989 pindah lagi ke Jalan Imam Bonjol No.18
yan diresmikan oleh Rudini, Menteri Dalam Negeri pada waktu itu.
Dengan UU No.13 Tahun 1962 tentang ketentuan-ketentuan pokok Bank
Pembangunan Daerah berdasarkan keputusan DPRD – GR Tingkat I SU
No.21/k/1965 ditetapkan perda No.5 Tahun 1965, dimana status PT. BPDSU
dirubah dan dilebur menjadi Perusahan Daerah Bank Pembangunan Daerah
Sumatera Utara dengan modal dasar – uang lama dan saham dimiliki oleh
Pemerintah Daerah Tingkat I Sumatera Utara dan Pemerintah Daerah Tingkat II
Sejalan dengan perjalanan waktu modal dasar Bank terus bertambah yang
sebagian besar diperoleh dari 5% hasil Pajak Bumi dan Bangunan serta 50% dari
jasa giro yang diperoleh Pemerintah Daerah.
Pada tanggal 7 Mei 1999, dalam rangka Program Rekapitalisasi
Perbankan, ditandatangani perjanjian Rekapitalisasi antara Pemerintah Republik
Indonesia yang diwakili oleh Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral
dengan Komisaris dan Direksi BPDSU dengan inti perjanjian Pemerintah Daerah
Tingkat I Sumatera Utara menambah modal dan Pemerintah Pusat.
Modal Pemerintah Pusat ini akan dikembalikan atau dibeli kembali oleh
Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten / Kotamadya se-Sumatera Utara dan
sampai saat ini masih dalam proses penyelesaiannya. Teknologi pembukuan dan
informasi juga harus berkembang, dimana pada awalnya seluruh administrasi
masih dilakukan dengan sistem manual.Baru pada tahun 1971 ditetapkan sistem
RUF.Pengembangan selanjutnya dengan menggunakan mesin Auditronic 730,
dimulai dengan sistem yang berbasis komputer dilanjutkan dengan Mikro
Komputer Merk Menroe, Mini Komputer Wang. Pada tahun 1997, dengan
menggunakan tenaga sendiri dibangun sistem yang diberi nama Sysbank dengan
menggunakan Personal Computer, namun masih belum online. Baru pada tahun
2002 PT. Bank Sumut menerapkan sistem online dengan APLIKASI
OLIB`S-online Integrated Banking System, sekaligus mengoperasikan mesin ATM.
Drs. Baginda Pane (1965-1966), WMD Hutabarat (1966-18967), Drs. Inutan Ritonga (1967-1984), Drs. Yahfin Siregar (1984-1991), Drs. Armyn (1991-1999), Drs. Abdul Rachman (1999-2000), dan Gus Irawan (2000-2012). Dewan Pengawas juga berganti seiring dengan penggantian Gubernur Sumatera Utara yaitu Ulung Sitepu (1964-1965), P.R.T.e Laumbanua Sitepu (1965-1967), Marah halim Harahap (1967-1968), EWP Tambunan (1978-1983), Kaharuddin Nasution (1983-1988), Raja Inal Siregar (1988-1998), dan Tengku Rizal Nurdin (1998-2001). Saat ini Dewan Pengawas diganti sebutannya menjadi Dewan Komisaris yang dipimpin oleh Drs. Ir. H. Djaili Azwar, Msi sebagai komisaris utama.
Gambaran Umum Perusahaan
a. Motto
Selalu memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh masyarakat
b. Visi
Visi merupakan gambaran tentang masa depan untuk merangsang orangg untuk
berfikir, memahami dan menggunakan energinya untuk merealisasikannya. Visi
menimbulkan perasaan bangga bagi setiap organisasi.Ada pun yang menjadi visi
Bank Sumut adalah menjadi bank andalan untuk membantu dan mendorong
pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di segala bidang serta
sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka peningkatan taraf
hidup rakyat.
Misi adalah serangkaian langkah yang bertujuan untuk mencapai sasaran jangka
pendek organisasi. Misi Bank Sumut adalah mengelola dana pemerintah dan
masyarakat secara professional yang didasarkan pada prinsip-prinsip kepatuhan.
d. Tujuan Perusahaan
Tujuan Bank Sumut antara lain:
a) Menghasilkan laba
b) Meningkatkan pertumbuhan daerah di berbagai sektor
c) Meningkatkan taraf hidup rakyat
e. Budaya Perusahaan
Budaya perusahaan memberi karakter khas PT. Bank Sumut dan menjadi salah
satu penentu daya saing perusahaan ke depan. Budaya perusahaan PT. Bank
Sumut adalah memberikan pelayanan terbaik.Artinya, PT. Bank Sumut sangat
mengutamakan kepuasan nasabah dalam menjalankan kegiatannya.
f. Produk Dalam Bentuk Dana
a) Cek / Bilyet Giro Bank Sumut
b) Tabungan Simpeda
c) Tabungan Martabe
d) Tabungan Haji Maqbul
e) Deposito Berjangka
f) Sertifikat Deposito
g. Produk Kredit
d) Kredit Angsuran Lainnya e) Kredit Bendaharawan f) Kredit Peduli Usaha Mikro g) Kredit Program Pemerintah h) Kredit Kepemilikan Rumah i) Kredit Bersubsidi
j) Kredit Kontruksi
k) Kredit Kepemilikan Sepeda Motor l) Kredit Investasi
m) Kredit Sindikasi n) Kredit Modal Kerja
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Analisis Deskriptif Penelitian
4.2.1.1 Deskriptif Responden Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah daftar-daftar
pernyataan berupa kuesioner. Jumlah seluruh pertanyaan terdiri dari 30 butir
pernyataan yang terdiri dari 10 butir pernyataan untuk variabel semangat kerja
(X1), 10 butir pernyataan untuk disiplin kerja (X2) dan, 10 butir penyataan untuk
variabel prestasi kerja (Y), dengan jumlah seluruh responden sebanyak 33 orang
karyawan yang bekerja di PT Bank Sumut Cabang Iskandar Muda Medan.
Kuesioner penelitian berisikan deskripsi responden dan jawaban atas
pernyataan yang diberikan. Karakteristik responden dalam penelitian adalah
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persentase (%)
Laki-laki 18 54,5%
Perempuan 53 45,5%
Total 33 100%
Sumber : hasil penelitian, 2014 (diolah)
Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan
jenis kelamin adalah 18 orang (54,5%) berjenis kelamin laki-laki dan 15 orang
(45,5%) berjenis kelamin perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa PT Bank
Sumut Cabang Pembantu USU Medan lebih banyak memperkerjakan pegawai
laki-laki dibandingkan dengan pegawai perempuan yang lebih sedikit.
Pegawai laki-laki memiliki kemampuan yang lebih dalam menangani nasabah dan
mengungkapkan simpati, kepedulian yang bersifat selalu memberikan pelayanan
terbaik kepada seluruh masyarakat.
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia Responden
Pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan usianya
adalah 17 orang responden (51,6%) berusia antara 20 tahun sampai dengan 29
tahun, 9 orang responden (27,3%) berusia antara 30 tahun sampai dengan 39
tahun, 5 orang responden (15,1%) berusia antara 40 tahun sampai dengan 49
tahun, dan 2 orang responden (6%) berusia 50 tahun keatas. Hal ini menunjukkan
bahwa PT Bank Sumut Cabang Pembantu USU Medan memperkerjakan
karyawan yang masih tergolong usia yang produktif yang berusia 20 s/d 29 tahun.
Karyawan yang usia 30 s/d 39 termasuk tahap kemapaman dan kemajuan ini
cenderung menyukai pekerjaan yang menantang, mengembangkan kompetensi
dalam tugas-tugas tertentu dan mengembangkan inovasi dan kreativitas.
c. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%)
D3 12 36,4%
S1 19 57,6%
S2 2 6%
Total 33 100%
Sumber: Hasil Penelitian,2012 (diolah)
Pada tabel 4.3 dapat diketahui bahwa responden yang berpendidikan D3 sebanyak
12 orang (36,4%) responden yang berpendidikan S1 sebanyak 19 orang (57,6%)
dan responden yang berpendidikan S2 sebanyak 2 orang (6%). Hal ini
menunjukkan bahwa PT Bank Sumut Cabang Pembantu USU Medan lebih
banyak memperkerjakan karyawan yang berlatar belakang pendidikan S1 dari
Karyawan yang memiliki tingkat pendidikan D3 umumnya dibekali dengan
kemampuan dalam menghadapi nasabah.Karyawan yang memiliki tingkat
pendidikan S1 umumnya dibekali dengan memasarkan produk-produk pada bank
tersebut dan karyawan yang memiliki tingkat pendidikan S2 umumnya dibekali
dengan memahami KAS perusahaan tersebut.
4.2.1.2 Deskriptif Variabel Penelitian
Setelah mengenal karakteristik dari responden penelitian berikut ini akan
ditampilkan hasil olahan data primer yang merupakan deskriptif penelitian
berdasarkan pendapat responden. Secara deskriptif persentase hasil penelitian
setiap dimensi faktor yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan PT Bank
Sumut Cabang Pembantu USU Medan sebagai berikut:
a. Deskriptif Penilaian Terhadap Variabel Semangat Kerja (X1)
Distribusi jawaban responden terhadap 10 butir pertanyaan mengenai variabel
Sumber : Pengolahan Kuesioner Penelitian 2014
Tabel 4.4
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Semangat Kerja (X1) No Keterangan Pernyataan
(STS) (TS) (KS) (S) (SS) Total
F % F % F % F % F % F %
1. Bapak/Ibu selalu bergairah
dalam bekerja 0 0 5 1,51 23 69,7 5 15,1 0 0 33 100
2.
Bapak /Ibu optimis dalam
memajukan perusahaan 0 0 7 21,2 19 57,5 7 21,2 0 0 33 100
3.
Bapak /Ibu selalu bahagia dalam
diberi tantangan 0 0 9 27,2 17 51,5 7 21,2 0 0 33 100
4.
Bapak/Ibu selalu menjalin kerjasama yang baik dengan teman sekerja maupun dengan pimpinan
4 12,1 8 24,2 21 63,6 0 0 0 0 33 100
5. Bapak/Ibu menyenangi pekerjaan
yang saat ini Bapak/Ibu kerjakan 1 3 11 33,3 17 51,5 4 12,1 0 0 33 100 Bapak/Ibu mampu
menyelesaikan
8 24,2 11 33,3 12 36,3 2 6 0 0 33 100
6.
beban kerja yang diberikan sesuai
dengan kemampuan yang
dimiliki.
7.
Lingkunan kerja yang
nyaman,bersih, rapi serta fasilitas yang memadai membuat gairah kerja Bapak/Ibu meningkat
1 3 6 18,1 11 33,3 13 39,4 2 6 33 100
8. Bapak/Ibu menganggap rekan
kerja sebagai keluarga 0 0 6 18,1 10
3
030,3 15 45,4 2 6 33 100
9.
Bapak/Ibu selalu menjalin hubungan yang baik dengan teman sekerja baik didalam pekerjaan maupun diluar pekerjaan
0 0 4 12,1 15 45,4 10 30,3 4 12,1 33 100
10.
Dalam lingkungan kerja sikap saling menghormati dan saling menghargai dapat meningkatkan semangat kerja karyawan
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa
1. Pernyataan 1 (Bapak/Ibu selalu bergairah dalam bekerja ), yang
menyatakan tidak setuju sebanyak 5 responden atau 1,51%, yang
menyatakan kurang setuju sebanyak 23 responden atau 69,7%, yang
menyatakan setuju sebanyak 5 responden atau 15,1%.
2. Pernyataan 2 (Bapak /Ibu optimis dalam memajukan perusahaan) yang
menyatakan tidak setuju sebanyak 7 responden atau 21,2%, yang
menyatakan kurang setuju sebanyak 19 responden atau 57,5%, yang
menyatakan setuju sebanyak 7 responden atau 21,2%.
3. Pernyataan 3 (Bapak /Ibu selalu bahagia dalam diberi tantangan) yang
menyatakan tidak setuju sebanyak 9 responden atau 27,2%, yang
menyatakan kurang setuju sebanyak 17 responden atau 51,5, yang
menyatakan setuju sebanyak 7 responden atau 21,2%.
4. Pernyataan 4 (Bapak/Ibu selalu menjalin kerjasama yang baik dengan
teman sekerja maupun dengan pimpinan) yang menyatakan sangat tidak
setuju sebanyak 4 responden atau 12,1%, yang menyatakan tidak setuju
sebanyak 8 responden atau 24,2%, yang menyatakan kurang setuju
sebanyak 21 responden atau 63,6%.
5. Pernyataan 5 (Bapak/Ibu menyenangi pekerjaan yang saat ini Bapak/Ibu
kerjakan) yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 1 responden atau
3%, yang menyatakan tidak setuju sebanyak 11 respoden atau 33,3%, yang
menyatakan kurang setuju sebanyak 12 responden atau 36,3%, yang
6. Pernyataan 6 (Bapak/Ibu mampu menyelesaikan beban kerja yang
diberikan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki) yang menyatakan
sangat tidak setuju sebanyak 8 responden atau 24,2%, yang menyatakan
tidak setuju sebanyak 11 responden atau 33,3%, yang menyatakan kurang
setuju sebanyak 12 responden atau 36,3%, yang menyatakan setuju
sebanyak 2 responden atau 6%.
7. Pernyataan 7 (Lingkunan kerja yang nyaman,bersih, rapi serta fasilitas
yang memadai membuat gairah kerja Bapak/Ibu meningkat) yang
menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 1 responden atau 3%, yang
menyatakan tidak setuju sebanyak 6 responden atau 18,1%, yang
menyatakan kurang setuju sebanyak 11 responden atau 33,3%, yang
menyatakan setuju sebanyak 13 responden atau 39,4%, yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 2 responden atau 6%.
8. Pernyataan 8 (Bapak/Ibu menganggap rekan kerja sebagai keluarga) yang
menyatakan tidak setuju sebanyak 6 responden atau 18,1%, yang
menyatakan kurang setuju sebanyak 10 responden atau 30,3%, yang
menyatakan setuju 15 responden atau 45,4%, yang menyatakan sangat
setuju sebanyak 2 responden atau 6%.
9. Pernyataan 9 (Bapak/Ibu selalu menjalin hubungan yang baik dengan
teman sekerja baik didalam pekerjaan maupun diluar pekerjaan) yang
menyatakan tidak setuju sebanyak 4 responden atau 12,1%, yang
menyatakan kurang setuju sebanyak 15 responden atau 45,4%, yang
menyatakan setuju sebanyak 10 responden atau 30,3%, yang meyatakan
10.Pernyataan 10 (Dalam lingkungan kerja sikap saling menghormati dan
saling menghargai dapat meningkatkan semangat kerja karyawan) yang
meyatakan sangat tidak setuju sebanyak 1 responden atau 3%, yang
menyatakan tidak setuju sebanyak 7 responden atau 21,2%, yang
menyatakan kurang setuju sebanyak 12 responden atau 36,3%, yang
menyatakan setuju sebanyak 10 responden atau 30,3%, yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 3 responden atau 9%.
b. Deskriptif Penilaian Terhadap Variabel Disiplin Kerja (X2) Tabel 4.5
Variabel Disiplin Kerja (X2) Sumber : Hasil Pengolahan SPSS,2014
No Keterangan Pernyataan diberikan pimpinan tepat pada waktunya.
0 0 5 15,1 23 69,7 5 15,1 0 0 33 100
2.
Bapak /Ibu selalu
menyelesaikan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab
0 0 3 9 20 60,6 9 27,2 1 3 33 100
3
Bapak /Ibu bersedia menerima sanksi apabila tidak
menyelesaikan tugas tepat pada waktunya
Bapak/Ibu selalu menjaga sikap yang baik di dalam lingkungan pekerjaan
0 0 8 24,2 18 54,5 7 21,2 0 0 33 100
7. Bapak/Ibu harus selalu
Tabel 4.5 merupakan tabel distribusi jawaban responden terhadap 10 butir
pertanyaan mengenai variabel disiplin kerja (X2). Pada tabel 4.5 dapat diketahui
bahwa
1. Pernyataan 1 (Bapak/Ibu selalu menyelesaikan pekerjaan yang diberikan
pimpinan tepat pada waktunya) yang menyatakan tidak setuju sebanyak 5
responden atau 15,1%, yang menyatakan kurang setuju sebanyak 23
responden atau 69,7%, yang menyataka setuju sebanyak 5 responden atau
15,1%.
2. Pernyataan 2 (Bapak/Ibu selalu menyelesaikan pekerjaan dengan penuh
tanggung jawab ) yang menyatakan tidak setuju sebanyak 3 responden
atau 9%, yang menyatakan kurang setuju sebanyak 20 responden atau
60,6%, yang menyatakan setuju sebanyak 9 responden atau 27,2%, yang
menyatakan sangat setuju sebanyak 1 atau 3%.
3. Pernyataan 3 (Bapak /Ibu bersedia menerima sanksi apabila tidak
menyelesaikan tugas tepat pada waktunya) yang menyatakan sangat tidak
setuju sebanyak 2 responden atau 6%, yang menyatakan tidak setuju
sebanyak 4 responden atau 12,1%, yang menyatakan kurang setuju
sebanyak 24 responden atau 72,7%, yang menyatakan setuju sebanyak 3
responden atau 9%.
4. Pernyataan 4 (Bapak/Ibu harus selalu menggunakan seragam pada saat jam
kerja ) yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 1 responden atau
3%, yang menyatakan tidak setuju sebanyak 4 responden atau 12,1%, yang
menyatakan setuju sebanyak 5 responden atau 15,1%, yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 1 responden atau 3%.
5. Pernyataan 5 (Bapak/Ibu bersedia dikenakan sanksi apabila tidak
menggunakan seragam pada saat jam kerja ) yang menyatakan sangat tidak
setuju sebanyak 3 responden atau 9%, yang menyatakan tidak setuju
sebanyak 4 responden atau 12,1%, yang menyatakan kurang setuju
sebanyak 21 responden 63,6%, yang menyatakan setuju sebanyak 5
responden 15,1%.
6. Pernyataan 6 (Bapak/Ibu selalu menjaga sikap yang baik di dalam
lingkungan pekerjaan) yang menyatakan tidak setuju sebanyak 8
responden atau 24,2%, yang menyatakan kurang setuju sebanyak 18
responden atau 54,5%, yang menyatakan setuju sebanyak 7 responden atau
21,2%.
7. Pernyataan 7 (Bapak/Ibu harus selalu mematuhi perintah pimpinan) yang
menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 2 responden atau 6%, yang
menyatakan tidak setuju sebanyak 11 responden atau 33,3%, yang kurang
setuju sebanyak 20 responden atau 60,6%
8. Pernyataan 8 (Bapak/Ibu mengetahui sepenuhnya peraturan yang
ditetapkan perusahaan) yang menyatakan tidak setuju sebanyak 10
responden atau 30,3%, yang menyatakan kurang setuju sebanyak 19
responden atau 57,5%, yang menyatakan setuju sebanyak 4 responden atau
12,1%
9. Pernyataan 9 (Bapak/Ibu dituntun untuk melaksanakan pekerjaan sesuai
sangat tidak setuju sebanyak 8 responden atau 24,2%, yang menyatakan
tidak setuju sebanyak 10 responden atau 30,3%, yang menyatakan kurang
setuju sebanyak 14 responden atau 42,4%
10.Pernyataan 10 (Peraturan tersebut mempermudah dan membantu
Bapak/ibu dalam mengerjakan pekerjaan) yang menyatakan sangat tidak
setuju sebanyak 1 responden atau 3%, yang menyatakan tidak setuju
sebanyak 6 responden atau 18,1%, yang menyatakan kurang setuju
sebanyak 9 responden atau 27,2%, yang menyatakan setuju sebanyak 14
responden atau 42,4%, yang menyatakan sangat setuju sebanyak 3 atau
9%.
c. Deskriptif Penilaian Terhadap Prestasi Kerja (Y)
Distribusi jawaban responden terhadap 10 butir pertanyaan mengenai variabel
Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Prestasi Kerja (Y)
No Keterangan Pernyataan
Bapak /Ibu selalu memikirkan cara agar hasil kerja menjadi lebih baik
kepentingan pribadi di dalam pengambilan keputusan
3 9 2 6 20 60,6 7 21,1 1 3 33 100
4.
Bapak/Ibu selalu berusaha memberikan hasil terbaik di dalam menyelesaikan pekerjaan
4 12,1 4 12,1 20 60,6 4 12,1 1 3 33 100 [
5.
Hasil kerja Bapak/ibu sesuai dengan yang diharapkan
Bapak /ibu selalu memberikan ide baru atau inovasi yang kreatif target yang telah ditetapkan oleh perusahaan
1 3 4 12,1 28 84,8 0 0 0 0 33 100
10.
Fasilitas peralatan kerja yang bagus,yang membantu Bapak/ibu memberikan pelayanan yang baik dalam menangani nasabah sehingga tercapai target yang ditentukan oleh perusahaan
Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa:
1. Pernyataan 1 (Bapak/Ibu selalu berusaha menyelesaikan pekerjaan
secara efektif dan efisien) yang menyatakan tidak setuju sebanyak 3
responden atau 9%, yang menyatakan kurang setuju sebanyak 14
responden atau 42,4%, yang menyatakan setuju sebanyak 12
responden atau 36,3%, yang menyatakan sangat setuju sebanyak 4
responden atau 12,1%.
2. Pernyataan 2 (Bapak /Ibu selalu memikirkan cara agar hasil kerja
menjadi lebih baik ) yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 1
responden atau 3%, yang menyatakan tidak setuju sebanyak 6
responden atau 18,1%, yang menyatakan kurang setuju sebanyak 12
responden atau 36,3%, yang menyatakan setuju sebanyak 11
responden atau 33,3%,yang menyatakan sangat setuju sebanyak 3
responden atau 9%.
3. Pernyataan 3 (Bapak /Ibu selalu mendahulukan kepentingan
perusahaan dari pada kepentingan pribadi di dalam pengambilan
keputusan) yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 3 responden
atau 9%, yang menyatakan tidak setuju sebanyak 2 responden atau 6%,
yang menyatakan kurang setuju sebanyak 20 responden atau 60,6%,
yang menyatakan setuju sebanyak 7 responden atau 21,1%,yang
4. Pernyataan 4 (Bapak/Ibu selalu berusaha memberikan hasil terbaik di
dalam menyelesaikan pekerjaan) yang menyatakan sangat tidak setuju
sebanyak 4 responden atau 12,1%, yang menyatakan tidak setuju
sebanyak 4 responden atau 12,1%, yang menyatakan kurang setuju
sebanyak 20 responden atau 60,6%, yang menyatakan setuju sebanyak
4 responden atau 12,1%,yang menyatakan sangat setuju sebanyak 1
responden atau 3%.
5. Pernyataan 5 (Hasil kerja Bapak/ibu sesuai dengan yang diharapkan
perusahaan) yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 9
responden atau 27,2%, yang menyatakan tidak setuju sebanyak 5
responden atau 15,1%, yang menyatakan kurang setuju sebanyak 19
responden atau 57,5%.
6. Pernyataan 6 (Bapak/Ibu selalu memiliki inisiatif dalam melaksanakan
pekerjaan) yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 2 responden
atau 6%, yang menyatakan tidak setuju sebanyak 9 responden atau
27,2%, yang menyatakan kurang setuju sebanyak 16 responden atau
48,4%, yang menyatakan setuju sebanyak 3 responden atau 9%,yang
menyatakan sangat setuju sebanyak 3 responden atau 9%.
7. Pernyataan 7 (Bapak /ibu selalu memberikan ide baru atau inovasi
yang kreatif ) yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 6
responden atau 18,1%, yang menyatakan tidak setuju sebanyak 9
responden atau 27,2%, yang menyatakan kurang setuju sebanyak 18
8. Pernyataan 8 (Bapak/Ibu mampu mengambil keputusan dalam
melaksanakan pekerjaan) yang menyatakan sangat tidak setuju
sebanyak 2 responden atau 6%, yang menyatakan tidak setuju
sebanyak 8 responden atau 24,2%, yang menyatakan kurang setuju
sebanyak 21 responden atau 63,6%, yang menyatakan setuju sebanyak
2 responden atau 6%.
9. Pernyataan 9 (Bapak/Ibu mampu mencapai target yang telah
ditetapkan oleh perusahaan) yang menyatakan sangat tidak setuju
sebanyak 1 responden atau 3%, yang menyatakan tidak setuju
sebanyak 4 responden atau 12,1%, yang menyatakan kurang setuju
sebanyak 28 responden atau 84,8%.
10.Pernyataan 5 (Fasilitas peralatan kerja yang bagus,yang membantu
Bapak/ibu memberikan pelayanan yang baik dalam menangani
nasabah sehingga tercapai target yang ditentukan oleh perusahaan)
yang menyatakan tidak setuju sebanyak 7 responden atau 21,2%, yang
menyatakan kurang setuju sebanyak 25 responden atau 75,7%. yang
4.3.3 Analisis Statistik Penelitian
4.3.3.1 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat apakah suatu model layak atau
tidak layak digunakan dalam penelitian. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Uji Normalitas
Tujuan normalitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi sebuah data
mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk
lonceng. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistic menjadi tidak valid. Ada dua
cara untuk mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan
pendekatan grafiik dan pendekatan kolmogorv-Smirnow. Dengan menggunakan
tingkat signifikansi 5% (0,05) maka Asymp,sig (2-tailed) diatas nilai signifikansi
5% (0,05) artinya variiabel residual berdistribusi normal.
Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik histogram
dan grafik normal plot yang membandingkan antara dua observasi dengan
a. Pendekatan Histogram
Gambar 4.1 : Histogram Uji Normalitas Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2014)
Pada Gambar 4.1 terlihat bahwa residual data berdistribusi normal, hal ini
ditunjukan oleh distribusi data yang berbentuk lonceng dan tidak melenceng ke
kiri atau ke kanan.
b. Pendekatan Grafik
Pada Gambar 4.2 Normal P-P Plot terlihat titik-titik yang mengikuti data
disepanjang garis normal, hal ini berarti residua l data berdistribusi normal.
c. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov
Uji normalitas dengan grafik bisa saja terlihat berdistribusi normal,
padahal secara statistik tidak berdistribusi normal. Pengujuian normalitas yang
didasarkan dengan uji statistik Non-parametik Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat
pada Tabel 4.7 dibawah ini :
Tabel 4.7
Hasil Uji Normalitas Pendekatan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 33
Normal Parameters
Mean
a,b
0E-7
Std. Deviation 1.82074960
Most Extreme Differences
Absolute .111
Positive .106
Negative -.111
Kolmogorov-Smirnov Z .635
Asymp. Sig. (2-tailed) .815
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Pada Tabel 4.7 Terlihat bahwa nilai Asymp.sig (2 tailed) adalah 0,815 dan nilai
signifikan (0,05), karena nilai Asymp.sig (2 tailed) di atas 0,05 yaitu 0, 815 hal ini
berarti menunjukan bahwa residual data berdistribusi normal.
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varians dari suatu residual pengamatan ke pengamatan lain. Jika
varians dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedestisitas. Model regresi
yang baik adalah yang homoskedestisitas atau tidak terjadi heteroskedestisitas.
Untuk mengatasi kelemahan pengujian dengan grafik dapat menggunakan
pendekatan statistik dengan uji glejser, heteroskedestisitas tidak akan terjadi
apabila tidak satupun varaibel independen signifikan secara statistik
mempengaruhi variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi
varaibel dpenden nilai absolute Ut (absUt). Jika probabilitas signifikan diatas
tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah pada
heteroskedastisitas. Beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heteroskedastisitas adalah sebagai berikut :
a. Metode Pendekatan Grafik
Dasar analisis adalah tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar
diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas ,
sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik ,yang membentuk pola tertentu
Gambar 4.3 : Scatter Plot Uji Hetoroskedestisitas
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2014)
Pada Gambar 4.3 Grafik Scatter Plot terlihat titik-titik menyebar secara acak dan
tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik diatas
maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. hal ini berarti tidak terjadi
heteroskedestisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai
untuk memprediksi prestasi karyawan berdasarkan masukan variabel semangat
kerja dan disiplin kerja.
b. Metode Pendekatan Statistik (Uji Glejer) Tabel 4.8
Hasil Uji Glejser Heteroskedetisitas Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
Semangat_kerja .133 .081 .497 1.639 .112
Disiplin_kerja -.169 .081 -.630 -2.078 .446
a. Dependent Variable: absolute
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2014)
Pada Tabel 4.8 terlihat variabelIndependent (semangat kerja dan disiplin kerja)
yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependent absolute Ut
(AbsUt). Hal ini terlihat dari probabilitas X1 dan X2
3. Uji Multikolinieritas
(0,112) dan (0.446) diatas
tingkat kepercayaan 5% (0,05), jadi disimpulkan model regresi tidak mengarah
adanya heteroskedestisitas.
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.Pada model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.Adanya
multikolinieritas dapat dilihat dari tolerance value atau nilai variance inflation
faktor (VIF).Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel independen manakah
yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance adalah mengukur
variabilitas variabel independen yang terpilih dan tidak dijelaskan oleh variabel
independen yang lain. Nilai Cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan
adanya multikolinieritas adalah apabila Tolerance Value, <0,1 sedangkan VIF < 5
maka tidak terjadi multikolineritas.
Berikut ini disajikan cara medeteksi multikolinieritas dengan menganalisis matrik
korelasi antar variabel independen dan perhitungan nilai tolerance dan varianace
Tabel 4.9
Uji Nilai Tolerance dan VIF Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) -1.447 2.523 -.573 .571
Semangat_kerja .384 .144 .356 2.656 .013 .317 3.154
Disiplin_kerja .642 .145 .594 4.427 .000 .317 3.154
a. Dependent Variable: Prestasi_kerja
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2014)
Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa :
1. Nilai VIF dari nilai semangat kerja dan disiplin kerja lebih baik kecil atau
dibawah 5 (VIF<5), ini berarti tidak terkena multikolinieritas antara variabel
independen dalam model regresi.
2. Nilai Tolerance dari semangat kerja dan disiplin kerja lebih besar dari 0,1 ini
berarti tidak terdapat multikolinieritas antar variabel independen dalam model
regresi.
4.3.3.2 Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linier berganda dilakukan dengan bantuan SPSS versi 20
for windowsdengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel
karyawan (Y) sebagai variabel terikat. Persamaan regresi linier berganda yang
digunakan adalah : Y= a+b1X1+b2X2+e
Dimana :
Y = Prestasi Kerja
a = Konstanta
b1, b2 = Koefisien regresi
X1 =Variabel semangat kerja
X2
Coefficients
= Variabel disiplin kerja
e = Standar error
berdasarkan pengujian menggunakan SPSS versi 20 for windows, maka
hasil persamaan regresi linier berganda dapat dilihat pada Tabel 4.10
Tabel 4.10
Hasil Regresi Linier Berganda a
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 1.447 2.523 -.573 .571
Disiplin_kerja .642 .145 .594 4.427 .000
a. Dependent Variable: Prestasi_kerja
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2014)
Berdasarkan Tabel 4.10 diketahui kolom kedua (Unstandardized Coefficients)
bagian B diperoleh nilai b1 variabel semangat kerja sebesar 0,384 nilai b2
variabel disiplin sebesar 0,642dan nilai konstanta (a) adalah 1.447maka diperoleh
persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :
Y=1.447+ 0,384X1 + 0,642X2
1. Konstanta (a) = 1.447ini mempunyai arti bahwa apabila variabel semangat
kerja dan disiplin kerja dianggap konstan maka tingkat variabel prestasi
karyawan (Y) pada PT Bank Sumut Cabang Pembantu USU Medan sudah
ada sebesar 1.447.
+e
2. Koefisien b1 (X1) = 0,384 berarti bahwa variabel semangat kerja
mempunyai pengaruh yang positif terhadap prestasi karyawan PT Bank Sumut
Cabang Pembantu USU Medan. Apabila terjadi kenaikan variabel semangat kerja,
dengan menganggap faktor lain tetap maka akan meningkatkan prestasi kerja
karyawan.
3. Koefisien b2 (X2)= 0,642, berarti bahwa variabel disiplin kerja
mempunyai pengaruh yang positif terhadap prestasi karyawan pada PT Bank
Sumut Cabang Pembantu USU Medan. Apabila terjadi kenaikan variabel disiplin
kerja, dengan menganggap faktor lain tetap maka akan meningkatkan prestasi
4.4 Pengujian Hipotesis
4.4.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel terikat.
Kriteria Pengujian adalah :
1. H0: b1 b2= 0, artinya secara serentak tidak dapat pengaruh yang positf dan
signifikan dari variabel bebas terhadap varaibel terikat.
2. H0: b1 b2 ≠ 0, , artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positf dan
signifikan dari variabel bebas terhadap varaibel terikat.
Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas
pembilang dan derajat bebas penyebut, denagn rumus sebagai berikut :
df (pembilang) = k-1
df (penyebut) = n-k
Keterangan :
n = jumlah sampel penelitian
k = jumlah variabel bebas dan terikat
Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) 33 dan jumlah keseluruhan
1. df (pembilang ) = 3-1 = 2
2. df (penyebut) = 33-3 = 30
Nilai Fhitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS 20 for windows
kemudian akan dibandingkan dengan Ftabel pada tingkat α = 5% (2:30) = 3,32.
dengan kriteria uji sebagai berikut :
H0 diterima jika Fhitung < Ftabel pada α = 5%
Ha diterimajika Fhitung > Ftabel
ANOVA
pada α = 5%
Hasil iji F dapat dilihat pada Tabel… sebagai berikut :
Tabel 4.11
Hasil Uji F Signifikan Simultan (Uji-F)
Model
a
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.