UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS
FOREHAND DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS
DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS
(TGT) PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1
BINTANG BAYU TAHUN AJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH :
MUHAMMAD FADHEIL NIM. 6101112069
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i
ABSTRAK
MUHAMMAD FADHEIL, NIM 6101112069. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS FOREHAND DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BINTANG BAYU TAHUN AJARAN 2014/2015. PEMBIMBING : Drs. JUMADIN IP, M.Kes. AIFO
Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan Unimed 2015
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar servis
forehand dalam permainan bulutangkis dengan menggunakan model pemebelajaran kooperatif tipe (TGT) pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bintang Bayu Tahun Ajaran 2014/2015.
Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini maka digunakan nilai hasil tes belajar sebelum menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe (TGT) (pre-test) lalu dilakukan pembelajaran siklus I dan siklus II untuk mendapatkan hasil belajar yang memenuhi kriteria ketuntasan, sebanyak dua kali pertemuan.
Setelah data terkumpul didapatkan hasil analisis: Nilai siswa sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe (TGT) (pre-test) diperoleh 5 siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar (13,88%), sedangkan 31 siswa belum mencapai ketuntasan belajar (86,11%) dengan nilai rata-rata 59,71. Kemudian dilkukan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe (TGT). Dari tes hasil belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe (TGT) disiklus I makan diperoleh hasil 23 siswa mencapai ketuntasan (63,88%), sedangkan 13 siswa belum mencapai ketuntasan (36,11%) dengan nilai rata-rata siswa 77,54. Maka peneliti kemudian melakukan kembali pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe (TGT). Dari hasil belajar pada siklus II diperoleh hasil 31 siswa mencapai ketuntasan (86,11%), dan 5 siswa yang tidak tuntas (13,88%) dengan nilai rata-rata siswa 82,17.
ii
KATA PENGANTAR
Dengan kerendahan hati dan puji syukur penulis panjatkan kehadiran
Allah SWT, yang telah melimpahkan kasih, berkah, rahmat, dan karunia-Nya,
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil
Belajar Servis Forehand Dalam Permainan Bulutangkis Dengan Menggunakan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournaments (TGT) Pada
Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Bintang Bayu Tahun Ajaran 2014/2015”
walaupun dalam wujud yang sangat sederhana. Skripsi ini dimaksudkan untuk
memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi di Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa keberadaan skripsi ini “bagai setetes air laut”
yang tak punya arti apa –apa, namun dalam penyelesaiannya sangat banyak
mendapat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Selanjutnya penulis sadar
bahwa selaku manusia biasa tak luput dari kesalahan “tiada gading yang tak retak,
kalau tak retak bukanlah gading. Tidak ada manusia yang tidak punya salah, kalau
tidak punya salah bukanlah manusia”. Oleh karena itu penulis menyampaikan
mohon maaf yang setinggi –tingginya dan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Bapak Prof.Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes, Bapak Drs. Suharjo, M.Pd, Bapak
Drs. Mesnan, M.Kes dan Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd sebagai Dekan dan
Pembantu Dekan di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Drs. Suryadi Damanik, M.Kes sebagai Ketua Jurusan PJKR dan Bapak
Afri Tantri, M.Pd sebagai sekretaris Jurusan PJKR di Fakultas Ilmu
iii
4. Bapak Drs. Jumadin IP, M.Kes. AIFO selaku Pembimbing Skripsi dan
Pembimbing Akademik yang telah banyak meluangkan waktu, memberikan
bimbingan dan arahan yang sangat bermanfaat dan berharga dalam penulisan
skripsi ini.
5. Para Dosen dan Asisten Dosen, Staf Administrasi dan perlengkapan di
lingkungan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.
6. Bapak Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Bintang Bayu dan Bapak Joshua Purba,
S.Pd selaku guru Penjas yang telah memberikan kesempatan dan waktu
kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut.
7. Bapak Ibu Pengelola Perpustakaan Fakultas dan Universitas.
8. Teristimewa untuk Ayahanda Sutrisno dan Ibunda Elfida, S.Pd, yang telah
membesarkan, membimbing dan membiayai serta mendoakan penulis
sehingga dapat menyelesaikan studi ini. serta adik-adik tercinta M. Ryan
Faisal dan Triana Pratiwi yang turut mendukung dan mendoakan penulis.
9. Spesial juga kepada Meutia Kemala Putri terkasih yang memberikan
semangat dan sangat berperan khusus pada pembuatan skripsi ini.
10.Untuk om dan tante tercinta om uden (Basyarudin Daulay) dan istrinya tante
Tata (Anita), juga buat om very, tante iwa, tante titi, dio, habib, makasih buat
semua doa dan dukungannya.
11.Untuk Adik Chelsea dan Nayla yang suka mengganggu penulis ketika
menyelesaikan skripsi, abang ucapkan makasih dek.
12.Serta untuk keluarga PJS B Reg 2010 yang ku sayang terkhusus buat Aris
Hadiana, S.Pd , Atikah Rahman, S.Pd, Rizki Ilham Azzura, Khairul Badri,
iv
Cassanova, Musaddam, Putra Al Ghofari, M. Syaiful Ramadhan, M. Aidil
Hamdi Satria, Fahmir Ridho, M. Arrasyid, Irawan, Cosmas, Abdullatif,
Ridwan Harun, Muhammad Parmonangan, Erwin (lelek), Mauludin M. noor
yang selalu cerewet ngingatin soal kuliah, kalok dosen udah datang, ujian
dadakan, makasih komting. Dan walaupun hanya dengan doa membantu
penelitian ini. Makasih buat 4 tahun kebersamaan kita.
13.Buat Teman-teman di komplek perumahan griya prima, Kincit, Iqbal, ucel,
Aulia, Erik, Beno, Aseng, Boenchu, Tumen, Andre, Rozy, Fauzi, Rizky,
Ucup, Bawal, Yahya, Rudi, Panja, Wanda, Topek, Fahmi, Tomi, pak Iwan
yang tidak pernah mendukung penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
14.Kepada Anugerah Surbakti, (Lelek) Azhar Suprayogi, dan Ardes Nevan
Sipayung yang selalu support peneliti. Dan sangat membantu dalam
penelitian.
15.Buat teman-teman IKASADUO, Hary, Kenzo, Syahrial, Bayu, Aseng, Yogi,
Agung, Zein, Ardi, Dani, Aseng, Ra`es, Very, yang selalu mengajak bermain
futsal ketika penulis sedang mengerjakan skripsi, terimakasih buat
persahabatannya.
16.Buat seluruh keluarga besar BOSIMA yang tidak dapat di sebutkan semua,
makasih buat persahabatannya selama ini, walapun mungkin tidak ada kalian
doakan dalam penulisan skripsi ini.
17.Yang terakhir buat teman-teman PPL Bintang Bayu dan Masyarakat Bintang
Bayu, Sani, Boy Lexsi, Bobby, Jaya, Meutia, dek Nita, Nisa, Tri, Rina, Leny
belle, Mak Evi, Reny, Yuli, Neda, Sheila, Runi, serta pak Hamid dan bu
v
Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu – persatu yang turut serta
memberikan bantuan, dukungan, motivasi dan sambungan pemikiran selama
penulis mengikuti perkuliahan sampai menyelesaikan skripsi ini.
Akhirnya segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis menjadi amal
ibadah yang diterima oleh Yang Maha Kuasa. Selanjutnya tulisan ini di
persembahkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya, dan
prestasi olahraga pada khususnya. Amin Ya Rabbal Alamin
Medan, Januari 2015
Wassalam
vi 1.6Hakekat Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (TGT) B. Kerangka Berfikir... 33
C. Hipotesis Tindakan... 35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 36
vii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45
A. Deskripsi Data Penelitian ... 45
B. Pembahasan ... 53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 57
A. Kesimpulan ... 57
B. Saran ... 57
DAFTAR PUSTAKA ... 59
viii
DAFTAR TABEL
No Uraian Hal
2.1Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe (TGT)... 28
2.2Kriteria Penghargaan Kelompok ... 33
3.1Instrumen Penelitian... 42
4.1Deskripsi Data Penelitian ... 45
4.2Observasi Penilaian Servis Forehand Siklus I ... 47
4.3Hasil Tes Siklus I ... 49
4.4Observasi Penilaian Servis Forehand Siklus II ... 51
4.5Deskripsi Hasil Belajar Siklus II ... 53
ix
DAFTAR GAMBAR
No Uraian Hal
2.1Cara Memegang Raket Forehand ... 15
2.2Cara Memegang Raket Forehand ... 16
2.3Cara Melakukan Servis Forehand ... 20
2.4Cara Melakukan Servis Forehand ... 20
2.5Cara Melakukan Servis Panjang Forehand ... 21
2.6Titik Penempatan Kok Servis Panjang Forehand... 21
2.7Penempatan Meja Turnamen... 31
3.1Desain PTK ... 37
4.1Grafik Hasil Belajar Servis Forehand Indikator Siklus I ... 48
4.2Grafik Hasil Belajar Siswa ... 49
4.3Hasil Belajar Servis Forehand Indikator Siklus II ... 52
4.4Diagram Siswa Yang Tuntas Dan Tidak Tuntas ... 53
x
DAFTAR LAMPIRAN
No Uraian Hal
1. RPP Siklus I ...60
2. RPP Siklus II ...71
3. Portopolio pre-test ...82
4. Data awal ketuntasan servis forehand ...84
5. Portopolio penilaian hasil belajar Siklus I ...86
6. Data ketuntasan hasl belajar Siklus I ...89
7. Portopolio penilaian belajar Siklus II ...91
8. Data ketuntasan hasil belajar siklus II ...94
9. Format penilaian sklus I ...96
10.Format penilaian Siklus II ...98
11.Data per cek list siswa pre test ...100
12.Data per cek list siswa siklus I ...102
13.Data per cek list siswa siklus II ...104
14.Susunan kepanitiaan pengambilan data pnelitian ...106
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan sebagai aktifitas mengandung arti upaya secara sadar
dirancang untuk membantu seseorang atau sekelompok orang dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan, pandangan hidup, sikap hidup, dan
keterampilan hidup, baik yang bersifat manual, individual dan social. Guru
merupakan faktor yang sangat dominan dan sangat penting dalam pendidikan.
Guru merupakan pendidik dan pengajar yang menyentuh kehidupan pribadi siswa.
Tugas guru bukan hanya memaparkan materi semata, tetapi juga harus
berupaya agar materi atau mata pelajaran yang dipaparkan menjadi kegiatan
pembelajaran yang menyenangkan dan mudah dipahami siswa. Apabila guru tidak
dapat menyampaikan materi dengan tepat dan menarik dapat menimbulkan
kesulitan belajar bagi siswa dan nengakibatkan ketidaktuntasan dalam belajarnya.
Pada dasarnya penyelenggaraan pendidikan jasmani di sekolah selama ini
berorientasi pada satu titik yaitu guru. Kenyataan ini ditemukan oleh peneliti pada
saat PPL di SMP Negeri 1 Bintang Bayu. Berdasarkan pengamatan-pengamatan
yang dilakukan oleh peneliti terlihat bahwa gurulah yang mempunyai kuasa penuh
dalam proses belajar mengajar tanpa mempertimbangkan aspek perkembangan
motorik peserta didik.
Masalah yang muncul dalam proses pembelajaran servis forehand dalam
permainan bulutangkis adalah masih banyak siswa yang tidak mampu melakukan
2
kelas VIII SMP Negeri 1 Bintang Bayu T.P 2013/2014 pada nilai ujian bulanan,
belum mencapai ketuntasan dalam pembelajaran pukulan forehand. Berdasarkan
data yang diperoleh, dari 36 siswa kelas VIII hanya 10 siswa yang memperoleh
nilai di atas KKM yaitu 73 atau hanya 27,77% yang tuntas dalam pembelajaran
servis forehand.
Kesalahan yang sering dilakukan siswa saat melakukan servis forehand
adalah cara memegang raket, sikap berdiri (sikap siap), mengayunkan tangan
seiring pada saat siswa melepaskan kok untuk dipukul, dan sikap akhir. Hal ini
mengakibatkan servis forehand siswa tidak padu dan kompleks, sehingga hasilnya
pun tidak memuaskan bagi peserta didik maupun guru.
Kondisi ini disebabkan proses pembelajaran yang dilakukan guru selama
ini masih kurang mendukung terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Selain itu
dari hasil wawancara peneliti kepada siswa, guru penjas di sekolah ini ditakuti
oleh siswa karena memiliki sifat yang keras sehingga membuat siswa takut untuk
bertanya kepada guru bila ada materi yang belum dipahami. Kemudian dari hasil
pengamatan peneliti, guru di sekolah ini masih menggunakan metode mengajar
konvensional seperti metode ceramah dan komando.
Pada proses pembelajaran di sekolah, siswa dituntut untuk dapat
melaksanakan semua perintah guru dengan hal yang berkaitan dengan materi yang
telah dijelaskan guru sebelumnya. Saat guru memberikan materi pelajaran, sikap
siswa diam dan tertib, namun keganjalan hasil dari sikap ini terlihat ketika guru
mencoba memberikan umpan balik kepada siswa. Siswa bukannya aktif saat
3
sama sekali tidak ada yang bertanya. Sikap siswa ini menggambarkan bahwa
keadaan tertib yang terjadi pada saat pembelajaran bukan karena siswa
benar-benar serius memperhatikan pembelajaran, melainkan dikarenakan ketakutan
mereka terhadap hukuman yang akan mereka terima bila tidak memperhatikan
dan tidak dapat melakukan apa yang diperintahkan guru. Kemudian pada saat
praktik di lapangan, siswa selalu diberi instruksi untuk melakukan suatu tugas
secara individu dan mandiri. Hal ini tidak sesuai dengan pendekatan scientific
yang diterapkan dalam kurikulum 2013 yang dalam pembelajarannya meliputi
mengamati, menyajikan, menanya, mencoba, mengolah, menyimpulkan, dan
mencipta. Aspek sosial dalam pembelajaran juga tidak diterapkan, dilihat dari
kurangnya kerjasama antar siswa karena tidak pernah bekerja dalam kelompok .
Mengatasi permasalahan dalam pembelajaran, perlu diupayakan
pemecahannya. Salah satu diantaranya yaitu dengan menerapkan model
pembelajaran yang lebih efektif dan variatif yang dapat menumbuhkan minat dan
motivasi siswa dalam belajar penjas, meningkatkan kemampuan siswa untuk
dapat bekerja sama dengan teman dalam menemukan suatu permasalahan, dan
dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam praktik sehingga diharapkan dapat
meningkatkan hasil belajar penjas.
Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan
mengembangkan model pembelajaran kooperatif yaitu model pembelajaran yang
berpusat pada siswa. Pada model pembelajaran kooperatif siswa diberi
kesempatan untuk berkomunikasi dan berinteraksi sosial dengan temannya untuk
4
fasilitator aktivitas siswa. Ada beberapa jenis dari model pembelajaran kooperatif.
Namun model pembelajaran kooperatif yang digunakan adalah model
pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT). Model
pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah suatu pendekatan yang menyebabkan
kelompok kecil selama kegiatan belajar mengajar bekerja sama sebagai suatu tim
untuk memecahkan masalah, menyelesaikan tugas atau untuk mencapai tujuan
bersama. Model pembelajaran kooperatif tipe TGT merupakan salah satu model
pembelajaran kooperatif yang dikembangkan untuk melibatkan siswa dalam
menelaah dan memahami materi dengan bermain dan bertanding.
Keunggulan model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah bekerja
sama dalam kelompok, dan menentukan keberhasilan kelompok bergantung pada
keberhasilan individu dari setiap anggota kelompok sehingga setiap anggota
kelompok tidak bisa bergantung pada anggota lain. Setiap siswa mendapat
kesempatan yang sama untuk menunjang timnya untuk mendapat nilai yang
maksimum sehingga termotivasi untuk belajar. Dengan demikian setiap individu
merasa mendapat tugas dan tanggung jawab sendiri-sendiri, sehingga tujuan
pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk belajar bermakna dapat tercapai.
Isjoni (2009 : 16) menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe
TGT tidak hanya unggul dalam membantu siswa memahami konsep yang sulit,
tetapi juga sangat berguna untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis,
bekerja sama, dan membantu teman. Dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT
5
positif terhadap kualitas interaksi dan komunikasi yang berkualitas, dapat
memotivasi siswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya.
Penyajian materi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe TGT yang melibatkan siswa aktif dalam belajar dan bermain bersama
kelompoknya diharapkan mampu memberikan sumbangan pada peningkatan
motivasi siswa agar lebih bersemangat dan berminat dalam belajar penjas
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan uraian di atas peniliti tertarik mengadakan penelitian dengan
judul: “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Servis Forehand dalam
Permainan Bulu Tangkis dengan Menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Teams Games Tournaments (TGT) Pada Siswa Kelas VIII
SMP Negeri 1 Bintang Bayu T.P. 2014/2015”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka yang menjadi identifikasi
masalah dalam penelitian ini adalah:
1) Kurangnya minat siswa untuk belajar bulu tangkis pada materi servis
forehand.
2) Fasilitas atau sarana prasarana kurang memadai dalam menunjang proses
pembelajaran bulutangkis.
3) Kurangnya perhatian guru dalam memilih model pembelajaran yang cocok
6
C. Batasan Masalah
Untuk lebih mengarahkan penelitian ini sehingga terfokus dan spesifik
maka masalah dibatasi mengarahkan model pembelajaran kooperatif tipe Teams
Games Tournaments (TGT) dalam bulutangkis, khususnya mengenai servis
panjang forehand pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bintang Bayu Tahun
Ajaran 2014/2015. Yang menjadi pembatasan masalah adalah penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) dalam
meningkatkan hasil belajar servis panjang forehand pada siswa kelas VIII SMP
Negeri 1 Bintang Bayu Tahun Ajaran 2014/2015.
D. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang masalah dan identifikasi masalah maka
dapat dirumuskan dalam penelitian ini : apakah penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) dapat meningkatkan hasil
belajar servis panjang forehand pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bintang
Bayu Tahun Ajaran 2014/2015?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar servis panjang forehand dalam permainan
bulutangkis dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada
7
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan akan dapat bermanfaat untuk :
1. Sebagai bahan pertimbangan untuk pihak sekolah SMP Negeri 1 Bintang
Bayu Tahun Ajaran 2014/2015 dalam menerapkan pembelajaran di
sekolah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
2. Sebagai bahan masukan kepada guru-guru di SMP Negeri 1 Bintang Bayu
Tahun Ajaran 2014/2015 untuk menerapkan sistem pembelajaran yang
lebih baik lagi nantinya.
3. Sebagai bahan informasi dan pustaka untuk para peneliti-peneliti
selanjutnya dalam melakukan penelitian.
4. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti terutama bagi
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments
57
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian ini maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
melalui penerapan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe (TGT) dapat
meningkatkan hasil belajar servis forehand pada siswa / siswi kelas VIII SMP Negeri
1 Bintang Bayu, Kabupaten Serdang Bedagai Tahun Ajaran 2015.
B. Saran
1. Disarankan pada guru pendidikan jasmani sekolah SMP Negeri 1 Bintang
Bayu, Serdang Bedagai untuk mempertimbangkan penerapan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe (TGT) dengan materi yang disesuaikan
karena hal ini dapat membangkitkan semangat belajar siswa.
2. Dari hasil penelitian ditemukan banyak siswa kurang memahami gerak dasar
belajar sevis forehand yang benar, disarankan pada guru agar melaksanakan
proses pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
(TGT),diharapkan dapat memotivasi siswa untuk lebih semangat dalam
belajar.
3. Kepada Mahasiswa FIK UNIMED agar dapat mencoba melakukan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) melalui penerapan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe (TGT), dengan materi yang lain atau proses pembelajaran yang
58
dengan menggunakan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe (TGT),
dalam pembelajaran kiranya dapat mencoba dengan materi pelajaran ini.
4. Untuk penulis sendiri sebagai acuan dalam proses pengajaran nanti setelah
59
DAFTAR PUSTAKA
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Rineka Cipta, Jakarta
Aunurrahman, (2011), Belajar da Pembelajaran, Alfabeta, Bandung
Nana Sudjana, (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya, Bandung
Hamdani, (2011), Strategi Belajar Mengajar, Pustaka Setia, Bandung
Grice, Tony., (2007), Bulutangkis Petunjuk Praktis Untuk Pemula dan Lanjut, Rajagrafindo Persada, Jakarta
Rusman, (2012), Model-Model Pembelajaran, Rajagrafindo Persada, Jakarta
Miftahul Huda, (2011), Cooperative Learning, Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Isjoni, (2009), Pembelajaran Kooperatif, Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Trianto, (2010), Mendisain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana Prenada Media Group, Jakarta
Agus Kristiyanto, (2010), Penelitian Tindakan Kelas Dalam Pendidikan Jasmani
& Kepelatihan Olahraga. UPT Penerbit dan Percetakan UNS (UNS
Press), Surakarta
Suharsimi Arikunto, (2010), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta , Jakarta
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, (2014), Buku Guru Pendidikan Jasmani
Olahraga dan Kesehatan. Pusat kurikulum dan Perbukuan Balitbang,
Kemdikbud, Jakarta
Eggy Kurniawan, (2014), Metode Latihan Drill Terhadap Servis Pendek Dalam