• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kebutuhan Sistem Rekomendasi Tujuan Pariwisata Menggunakan Enterprise Architecture Planning

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Kebutuhan Sistem Rekomendasi Tujuan Pariwisata Menggunakan Enterprise Architecture Planning"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM REKOMENDASI TUJUAN

PARIWISATA MENGGUNAKAN

ENTERPRISE

ARCHITECTURE PLANNING

TENRI TENDI TALKANDA

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)
(3)

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kebutuhan Sistem Rekomendasi Tujuan Pariwisata Menggunakan Enterprise Architecture Planning adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Juli 2014

Tenri Tendi Talkanda

(4)

ABSTRAK

TENRI TENDI TALKANDA. Analisis Kebutuhan Sistem Rekomendasi Tujuan Pariwisata Menggunakan Enterprise Architecture Planning. Dibimbing oleh WISNU ANANTA KUSUMA.

Sistem rekomendasi telah banyak digunakan oleh hampir sebagian besar bisnis area di mana konsumen perlu membuat suatu keputusan atau rekomendasi. Area pariwisata merupakan salah satu contoh bisnis area yang menerapkan sistem rekomendasi untuk membantu para wisatawan dalam membuat keputusan bagi perjalanan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan Sistem Rekomendasi Tujuan Pariwisata (SRTP) menggunakan Enterprise Architecture Planning (EAP) dan menghasilkan kerangka dasar analisis berupa narasi dan sekumpulan diagram untuk pengembangan SRTP. Metode EAP merancang arsitektur data, aplikasi dan teknologi. Arsitektur data mendefinisikan 18 entitas dan diagram hubungan entitas. Arsitektur aplikasi mengidentifikasi 7 kandidat aplikasi. Model arsitektur jaringan disajikan dalam arsitektur teknologi. Analisis kebutuhan ini berguna sebagai cetak biru untuk tahap berikutnya dalam pengembangan sistem.

Kata kunci: Analisis Kebutuhan, Enterprise Architecture Planning, Sistem Rekomendasi

ABSTRACT

TENRI TENDI TALKANDA. Requirement Analysis of Tourism Destination Recommendation System Using Enterprise Architecture Planning. Supervised by WISNU ANANTA KUSUMA.

Recommendation system has been used in many business where a consumer need to make a decision or recommendation. Tourism is one of many business area which implements recommendation system to help the tourist in making decision for their travel plan. This study aims to analyze the requirement of Tourism Destination Recommendation Systems using Enterprise Architecture Planning (EAP) and generates basic framework of analysis in the form of a narrative and a set of diagrams for the system development. EAP plans data architecture, application, and technology. Data architecture defines 18 entities and entity relationship diagram. Application architecture identifies 7 application candidates. Network architecture model is represented by architecture technology. This requirement analysis is useful as a blueprint for the next stage of the system development.

(5)

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer

pada

Departemen Ilmu Komputer

ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM REKOMENDASI TUJUAN

PARIWISATA MENGGUNAKAN

ENTERPRISE

ARCHITECTURE PLANNING

TENRI TENDI TALKANDA

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(6)
(7)

Menggunakan Enterprise Architecture Planning

Nama : Tenri Tendi Talkanda

NIM : G64080080

Disetujui oleh

Dr Wisnu Ananta Kusuma, ST, MT Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Ir Agus Buono, MSi, MKom Ketua Departemen

(8)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Februari 2013 ini ialah Sistem Rekomendasi Tujuan Pariwisata, Analisis Sistem Rekomendasi Tujuan Pariwisata Menggunakan Enterprise Architecture Planning.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr. Wisnu Ananta Kusuma, ST, MT selaku pembimbing yang sangat sabar membimbing saya. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu, serta seluruh keluarga, atas segala doa dan kasih sayangnya. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Fazlur Rahman dari Scorpion Holidays Tour and Travel, yang telah membantu selama pengumpulan data. Penulis juga ini mengucapkan terima kasih kepada Nadia Adi Pratiwi yang selalu memberikan semangat, doa, dan dukungannya. Ucapan terima kasih juga diberikan kepada teman seperjuangan Hutomo Triasmoro, Jaka Ahmad Juliarta, Aslama, Rian Senja dan Ryan Nugroho yang telah menemani dan menghibur saat mengerjakan skripsi ini serta segenap staf Tata Usaha Departemen Ilmu Komputer IPB yang selalu membantu saya dengan senang hati. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Juli 2014

(9)

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR LAMPIRAN vi

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Tujuan Penelitian 2

Manfaat Penelitian 2

Ruang Lingkup Penelitian 2

METODE PENELITIAN 3

Kerangka Penelitian 3

HASIL DAN PEMBAHASAN 5

Inisiasi Perencanaan 5

Tinjauan Kondisi Enterprise Saat Ini 6

Perancangan Arsitektur 10

Rencana Implementasi 17

SIMPULAN DAN SARAN 19

Simpulan 19

Saran 20

DAFTAR PUSTAKA 20

LAMPIRAN 22

(10)

DAFTAR TABEL

1 Dekomposisi fungsi bisnis terkait pembuatan proyek wisata 8 2 Pemetaan fungsi bisnis ke dalam siklus hidup sumber daya 9 3 Sistem dan teknologi Scorpion Holidays Tour and Travel saat ini 10

4 Daftar kandidat entitas data 11

5 Daftar kandidat aplikasi dan deskripsi aplikasi 12 6 Matriks hubungan aplikasi terhadap unit organisasi 13

7 Dampak aplikasi terhadap aplikasi saat ini 14

8 Prinsip platform teknologi 15

9 Platform teknologi yang dipersiapkan 16

10 Perhitungan function point 17

11 Karakteristik umum sistem 18

12 Function point dan optimal schedule setiap aplikasi 19

DAFTAR GAMBAR

1 Tahap Enterprise Architecture Planning. 3

2 Kerangka Penelitian 3

3 Struktur Organisasi Scorpion Holidays Tour and Travel 6 4 Model Rantai Nilai Scorpion Holidays Tour and Travel 7 5 Arsitektur Jaringan Scorpion Holidays Tour and Travel 16

DAFTAR LAMPIRAN

1

Matriks Relasi Fungsi Bisnis Terhadap Unit Organisasi 22

2 Business Flowchart Scorpion Holidays Tour and Travel 23

3 Deskripsi aplikasi saat ini pada Scorpion Holidays Tour and Travel 25 4 Diagram Hubungan Entitas Scorpion Holidays Tour and Travel 26 5 Matriks Hubungan Proses Bisnis Dengan Entitas Data 32

6 Use Case Diagram 34

7 Diagram Aktivitas Scorpion Holidays Tour and Travel 36 8 Matriks Dukungan Platform Teknologi Terhadap Aplikasi 42 9 Matriks Hubungan Aplikasi Terhadap Entitas Data 43 10 Perhitungan Function Point Aplikasi konsultasi wisata 44

(11)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pariwisata Indonesia berkembang cukup pesat selama beberapa tahun terakhir. Data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mencatat dalam dua bulan terakhir November dan Desember 2013 kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) mencapai rekor tertinggi masing-masing sebesar 807.422 dan 860.655 wisman. Tahun 2013 sektor pariwisata meraih kunjungan 8.802.129 wisman atau tumbuh 9,42 persen dengan perolehan devisa sebesar USD 10,05 miliar (BPS 2014).

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparenkraf) menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada 2014 adalah sekitar 9,3 juta-9,5 juta jiwa, dengan pertumbuhan sekitar 6-8 persen. Sementara itu, target wisatawan nusantara (wisnus) ditargetkan 250 juta sampai 251 juta atau tumbuh 1-1,5 persen dengan target devisa sebesar USD 11 miliar. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu menyebutkan, kebijakan pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif serta beberapa tantangan yang dihadapi pariwisata Indonesia di antaranya mengenai daya saing global, kualitas serta daya dukung infrastruktur, maupun pengembangan kawasan pariwisata dan investasi (Okezone 2014).

Adapun kunci utama untuk mempromosikan pariwisata adalah ketersediaan informasi. Sistem Informasi menjadi satu hal penting untuk meningkatkan aktivitas wisata. Dengan adanya sistem informasi pariwisata, akan mempermudah akses pencarian daerah – daerah tujuan wisata. Akan tetapi sangat sulit untuk menemukan informasi wisata yang sesuai dengan keinginan para penggunanya. Sistem rekomendasi merupakan alat signifikan bagi industri pariwisata atau perjalanan untuk menawarkan serta merekomendasikan tempat-tempat wisata kepada para wisatawan yang sesuai dengan keinginan mereka (Zins et al. 2004).

Penelitian mengenai sistem informasi yang membantu wisatawan menentukan tujuan wisatanya sudah pernah dibuat oleh Handayani (2010). Sistem informasi tersebut dikembangkan tanpa analisis lebih dalam terhadap pengguna baik sisi pemberi jasa pariwisata maupun pengguna jasa pariwisata. Salah satu tahapan penting pada pengembangan sistem ialah analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan berfungsi memperjelas pengguna, tujuan pembangunan sistem, proses yang terjadi pada organisasi, serta sekumpulan kondisi yang berkaitan dengan organisasi dan pengembangan sistem (Ayoo & Lubega 2009).

(12)

dorongan bisnis. Enterprise Architecture Planning (EAP) adalah proses pendefinisian arsitektur dalam penggunaan informasi untuk mendukung bisnis dan rencana untuk mengimplementasikan arsitektur tersebut (Spewak et al. 1992). EAP menggunakan dua baris dari tabel Zachman yaitu planner dan owner serta tiga kolom yang terdiri atas kolom what menjelaskan entitas data, kolom how

menjelaskan fungsi-fungsi bisnis dan kolom where menjelaskan jaringan bisnis yang dijalankan perusahaan.

Pada penelitian sebelumnya, metode EAP digunakan untuk perencanaan arsitektur di perguruan tinggi STMIK Darmajaya (Fitrian 2007). Adapun pada penelitian lain metode EAP digunakan untuk pengembangan sistem informasi pendidikan kota Bogor (Kusumaningtyas 2013). Pada penelitian ini agar menghasilkan analisis lebih rinci dan terstruktur digunakan metode EAP. Metode EAP dapat digunakan untuk membangun cetak biru sistem informasi tingkat tinggi untuk mewujudkan sistem informasi perusahaan yang terintegrasi. Cetak biru sistem informasi ini memberi manfaat meningkatkan standardisasi arsitektural sumber daya informasi (Fitrian 2007).

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kebutuhan Sistem Rekomendasi Tujuan Pariwisata (SRTP) menggunakan metode EAP. Menghasilkan kerangka dasar analisis berupa narasi dan sekumpulan diagram mengenai kebutuhan yang diperlukan dalam pengembangan SRTP.

Manfaat Penelitian

Hasil analisis Sistem Rekomendasi Tujuan Pariwisata diharapkan dapat meningkatkan standardisasi dan integrasi sistem informasi. Meningkatkan kualitas dokumentasi sistem informasi sehingga memberikan kemudahan dalam proses pengembangan. Membantu pihak manajemen dalam membuat sistem yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah:

1 Ruang lingkup pembahasan dibatasi pada proses bisnis perusahaan yang berhubungan dengan kegiatan tur pariwisata pada perusahaan Scorpion Holidays Tour and Travel (SHTT).

2 Data merupakan hasil observasi dan wawancara kepada perusahaan berskala sedang, penyedia jasa perjalanan wisata SHTT

3 Model yang dibangun adalah model enterprise architecture dengan menggunakan metodologi Enterprise Architecture Planning (EAP). Model arsitektur yang dibangun meliputi 3 hal, yaitu:

(13)

EAP

Perancangan Arsitektur Tinjauan Kondisi Enterprise Saat Ini

Mulai

Studi Pustaka

Pengumpulan Data (Observasi dan Wawancara)

Pemodelan Proses Bisnis

Sistem dan Teknologi Saat Ini

Arsitektur Data Arsitektur Aplikasi Arsitektur Teknologi

Rencana Implementasi

Selesai Inisiasi Perencanaan

METODE PENELITIAN

Kerangka Penelitian

Pada penelitian ini, langkah – langkah penelitian mengacu pada metodologi dari Enterprise Architecture Planning (EAP). Gambar 1 memperlihatkan suatu tahap proses pada metode EAP (Spewak et al. 1992) di dalam jurnal Pemanfaatan Enterprise Architecture Planning Untuk Perencanaan Strategis Sistem Informasi. Berdasarkan tahapan pada metode EAP, langkah – langkah penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 1 Tahap Enterprise Architecture Planning. Sumber: Surendro (2007)

(14)

1 Insiasi Perencanaan

Pada tahap ini dilakukan inisiasi perencanaan untuk mempersiapkan segala sesuatu sebelum memulai kegiatan inti EAP. Tahapan ini sebagai landasan untuk tahapan pengerjaan berikutnya. Tahap inisiasi mengikuti beberapa tahap berikut:

a Identifikasi lingkup enterprise dan tujuan EAP. Pada tahap ini ditentukan apakah analisis kebutuhan sistem meliputi keseluruhan area suatu organisasi atau hanya sebagian saja.

b Pendefinisian visi dan misi Scorpion Holidays Tour and Travel (SHTT).

2 Tinjauan Kondisi Enterprise Saat Ini

Tahap ini dilakukan untuk menyediakan suatu dasar pengetahuan yang dapat digunakan untuk menetapkan rencana arsitektur. Tahapan yang dilakukan adalah:

a Pemodelan Bisnis

Adapun langkah – langkah yang dilakukan adalah: 1 Mengidentifikasi struktur organisasi SHTT.

2 Mengidentifikasi dan mendefinisikan fungsi bisnis dengan membuat model bisnis SHTT menggunakan model value chain. 3 Membuat dekomposisi fungsi bisnis.

4 Merelasikan fungsi – fungsi bisnis terhadap unit organisasi. b Pengamatan Sistem dan Teknologi Saat Ini

Kegiatan ini meliputi identifikasi sistem dan teknologi yang digunakan SHTT saat ini dengan cara mengumpulkan data sistem dan teknologi.

3 Perancangan Arsitektur

a Arsitektur Data

Kegiatan ini meliputi identifikasi dan pendefinisian entitas data yang diperlukan bagi enterprise guna mendukung fungsi bisnis. Adapun langkah yang dilakukan adalah:

1 Membuat daftar kandidat entitas data.

2 Pendekatan EAP mengambil ketergantungan dan hubungan antar entitas data untuk melandasi pembangunan enterprise architecture. Pemodelan untuk menggambarkan hubungan antar entitas data menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD). Hasil pemodelan ERD untuk tiap area fungsi melengkapi kerangka kerja Zachman pada baris perspektif pemilik dan kolom data.

b Arsitektur Aplikasi

Kegiatan ini meliputi pendefinisian proses bisnis yang terlibat dalam SHTT. Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah:

1 Membuat daftar kandidat aplikasi.

2 Membuat definisi aplikasi, use case,diagram aktivitas dan merelasikan aplikasi dengan unit organisasi.

3 Melakukan analisis dampak pada aplikasi yang ada saat ini. c Arsitektur Teknologi

Kegiatan ini meliputi pendefinisian alur data dan proses yang terlibat dalam SHTT. Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah: 1 Mengidentifikasi prinsip teknologi dan platform yang akan

(15)

2 Merelasikan platform teknologi dengan aplikasi.

4 Rencana Implementasi

Pada tahapan ini disusun suatu rekomendasi untuk rencana implementasi yang berdasarkan arsitektur yang telah dibuat. Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah:

1 Menentukan urutan implementasi aplikasi.

2 Mempekirakan waktu yang dibutuhkan untuk implementasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Inisiasi Perencanaan

Dalam Memahami tahapan inisiasi perencanaan dilakukan dengan cara mengidentifikasi atas aturan-aturan yang menjadi rujukan Scorpion Holidays Tour and Travel (SHTT) terkait pelaksanaan usaha guna penentuan ruang lingkup

enterprise, pengadopsian metodologi, perumusan visi dan misi.

Ruang lingkup enterprise

Berdasarkan undang-undang RI No.9 Tahun 1990 tentang kepariwisataan, usaha jasa pariwisata terdiri atas:

1 Jasa Biro Agen Pariwisata 2 Jasa Agen Wisata

3 Jasa Pramuwisata (Tour guide)

4 Jasa Konvensi, perjalanan insentif dan pameran

5 Jasa Impresariat (Mendatangkan artis untuk acara tertentu) 6 Jasa Konsultan Pariwisata

7 Jasa Informasi Pariwisata

Setelah melakukan wawancara, diketahui bahwa SHTT dalam bisnisnya melayani jasa biro agen pariwasata dan konsultan pariwisata. Jasa biro perjalanan wisata adalah kegiatan usaha yang bersifat komersial yang mengatur, menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan bagi seseorang, atau sekelompok orang untuk melakukan perjalanan dengan tujuan utama untuk berwisata (Wibowo 2008). Jasa konsultasi pariwisata adalah jasa berupa saran dan nasehat yang diberikan untuk penyelesaian masalah-masalah yang timbul mulai dan penciptaan gagasan, pelaksanaan operasinya dan disusun secara sistematis berdasarkan disiplin ilmu yang diakui serta disampaikan secara lisan, tertulis maupun gambar oleh tenaga ahli profesional (Wibowo 2008).

Sesuai Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi No. KM.10/PW/102/ MPPT-93 tanggal 13 Januari 1993, kegiatan biro perjalanan wisata dan agen perjalanan wisata meliputi:

(16)

Visi dan Misi enterprise

Pariwisata sebagai suatu industri baru dikenal di Indonesia setelah dikeluarkan Intruksi Presiden Republik Indonesia No. 9 Tahun 1969 pada tanggal 6 Agustus 1969, di mana dalam Bab II pasal 3 disebutkan: ”Usaha-usaha pengembangan pariwisata di Indonesia bersifat suatu pengembangan industri pariwisata dan merupakan bagian dari usaha pengembangan dan pembangunan serta kesejahteraan masyarakat dan negara”. Berdasarkan hal tersebut SHTT memiliki visi dan misi:

Visi: Menjadi penyedia layanan pariwisata terdepan dalam kualitas layanan dan armada di Indonesia dan juga menjadikan senyum di perjalanan, santun berwisata, dan sabar dalam menjalankan kegiatan adalah kepuasan anda bersama Scorpion Holidays.

Misi: Menjadi penyedia layanan pariwisata yang senantiasa menyediakan kualitas layanan yang prima. Menjadikan perjalanan pariwisata perjalanan yang menyenangkan. Menjadi penyedia layanan pariwisata yang selalu mengedepankan kenyamanan dan keamanan penumpang. Menyediakan bus pariwisata yang nyaman, mewah dan aman dengan harga terjangkau.

Tinjauan Kondisi Enterprise Saat Ini

Pemodelan Bisnis

1 Struktur organisasi

Struktur organisasi diperlukan untuk mengetahui unit bisnis yang akan berhubungan dengan sistem. Struktur organisasi ini menjadi salah satu dasar untuk menentukan arsitektur data. Gambar 3 memperlihatkan struktur organisasi SHTT.

Gambar 3 Struktur Organisasi Scorpion Holidays Tour and Travel 2 Fungsi Bisnis Scorpion Holidays Tour and Travel

Untuk mengidentifikasi dan penetapan fungsi bisnis dilakukan dengan menggunakan model value chain (rantai nilai). Rantai nilai dibuat untuk

Accountant Administration Agents Mechanic Public Tour

(17)

mengidentifikasi fungsi dan mengklasifikasikan fungsi mana yang menjadi fungsi bisnis utama dan yang menjadi fungsi bisnis pendukung. Area fungsi bisnis SHTT disajikan pada Gambar 4.

Gambar 4 Model Rantai Nilai Scorpion Holidays Tour and Travel

Setelah membuat model bisnis menggunakan value chain, kemudian dibuat dekomposisi dari fungsi-fungsi bisnis pada SHTT yang dapat dilihat pada Tabel 1. Dari hasil dekomposisi fungsi bisnis SHTT, diidentifikasi bahwa terdapat 26 fungsi bisnis yang dijalankan oleh SHTT. Untuk melengkapi dan lebih memastikan kelengkapan dekomposisi dalam suatu area fungsi, maka hasil dekomposisi dipetakan ke dalam analisis siklus hidup sumber daya yang terdiri atas tahapan kebutuhan, akuisisi, pengelolaan, dan disposisi. Hasil pemetaan tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.

Support Activities

Primary Activities

Agents atau Tour Consultant merupakan distributor produk.

Bertugas mengurus reservasi dan akomodasi.

SHTT memberikan berbagai pilihan jenis transportasi yang dimiliki untuk ditawarkan kepada wisatawan.

Agents selain menjual juga membantu pemesanan akomodasi

untuk wisatawan.

Bekerja sama dengan pemandu wisata lokal untuk memandu wisatawan ke tempat-tempat wisata disekitarnya.

Manajemen Sarana dan Prasarana: Pengadaan sarana dan prasarana, baik kendaraan transportasi dan suku cadang, maupun peralatan kantor,

pencatatan, pelaporan sarana dan prasarana.

Wisatawan merupakan costumer. Menentukan berbagai komponen pilihan dari produk wisata yang ditawarkan.

Wisatawan

Distribusi

Transportasi

Akomodasi

(18)

Tabel 1 Dekomposisi fungsi bisnis terkait pembuatan proyek wisata

Fungsi Proses

1 Pendaftaran Wisata 1.1 Konsultasi tujuan wisata 1.2 Penawaran paket wisata

1.3 Penyerahan formulir pendaftaran wisata 1.4 Penambahan data pelanggan

1.5 Pembuatan proyek wisata 1.6 Pengalokasian agen

2 Distribusi 2.1 Penyampaian informasi mengenai tujuan wisata 2.2 Promosi jasa travel dan wisata

2.3 Pengecekan lokasi tujuan

2.4 Pembuatan laporan penambahan tempat wisata, rumah makan, penginapan atau padepokan pemandu wisata baru.

3 Transportasi 3.1 Pengecekan kondisi kendaraan yang dimiliki 3.2 Pencatatan alokasi kendaraan ke dalam proyek

wisata

3.3 Penjadwalan penggunaan kendaraan 4 Akomodasi 4.1 Pengecekan rumah makan

4.2 Pengecekan penginapan

4.3 Memperbarui informasi data akomodasi 4.4 Reservasi penginapan

5 Aktivitas Lokal 5.1 Pengecekan tempat wisata

5.2 Memperbarui informasi tempat wisata 5.3 Koordinasi pemandu wisata lokal 5.4 Pengawasan proyek wisata 5.5 Pembuatan laporan proyek wisata 6 Manajemen Sarana

dan Prasarana

6.1 Pencatatan daftar sarana dan prasarana 6.2 Pelaporan kondisi sarana dan prasarana

6.3 Perawatan dan perbaikan sarana dan prasarana 6.4 Pembelanjaan sarana dan prasarana baru

(19)

Tabel 2 Pemetaan fungsi bisnis ke dalam siklus hidup sumber daya

Siklus Fungsi Bisnis

Kebutuhan Akuisisi Pengelolaan Disposisi

1 Pendaftaran

2 Distribusi Perencanaan

kegiatan

3 Transportasi Perencanaan alokasi

4 Akomodasi Perencanaan

reservasi

5 Aktivitas Lokal Perencanaan kegiatan di

Pengamatan Sistem dan Teknologi Saat Ini

Tahap selanjutnya adalah identifikasi sistem dan teknologi saat ini yang digunakan di SHTT. Kondisi sistem dan teknologi yang digunakan enterprise saat ini disajikan dalam Tabel 3. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara, SHTT tidak memiliki server khusus untuk penyimpanan data. SHTT menggunakan jasa

(20)

Tabel 3 Sistem dan teknologi Scorpion Holidays Tour and Travel saat ini

Prosesor Printer Teknologi Komunikasi

Operational Hard Disk dan

Hard Copy 1 Windows 7 Dual Core

Terdapat satu aplikasi khusus untuk membantu fungsi bisnis distribusi, yaitu aplikasi Sistem Informasi Scorpion Holidays Tour and Travel. Deskripsi aplikasi tersebut ada pada Lampiran 3. Pemanfaatan teknologi perangkat keras hampir semua menggunakan Personal Computer, mouse dan keyboard sebagai piranti masukan, monitor dan printer sebagai piranti keluaran, hard disk dan hardcopy

sebagai media penyimpanan data. Hal serupa juga dalam pemanfaatan teknologi perangkat lunak hampir seluruhnya menggunakan Microsoft Word dan Microsoft Excel.

Perancangan Arsitektur

Arsitektur Data

Dari identifikasi atas fungsi utama bisnis terdapat aktivitas-aktivitas yang penting bagi bisnis yang diwakilkan oleh entitas bisnis. Dari masing-masing entitas bisnis tersebut selanjutnya ditentukan sejumlah entitas data. Selengkapnya untuk entitas bisnis dan entitas data dapat dilihat pada Tabel 4.

(21)

Tabel 4 Daftar kandidat entitas data Entitas Bisnis Entitas Data

1 Pendaftaran Wisata Pelanggan Proyek Wisata 2 Distribusi Status Reservasi

Proyek Wisata Tempat Wisata Rumah Makan Penginapan Pelanggan

3 Transport Kendaraan

Jadwal Kendaraan Biaya Transportasi

Jadwal Perawatan dan Perbaikan

Perusahaan Jasa Perbaikan dan Perawatan Proyek Wisata

4 Akomodasi Rumah Makan

Penginapan Status Reservasi Tempat Wisata Proyek Wisata Pelanggan 5 Aktivitas Lokal Tempat Wisata

Pemandu Wisata Laporan Proyek Proyek Wisata 6 Sarana dan Prasarana Sarana dan Prasarana

Laporan Sarana dan Prasarana Rencana Belanja

Jadwal Perawatan dan Perbaikan

Perusahaan Jasa Perbaikan dan Perawatan

Arsitektur Aplikasi

(22)

proses bisnis (fungsi) dengan entitas data yang telah dihasilkan. Matriks tersebut memberikan gambaran tentang lingkup sistem aplikasi yang dibuat. Hal ini berdasarkan logika bahwa fungsi yang menciptakan data harus terlebih dahulu dikelompokkan untuk mendapatkan kandidat aplikasi sebagaimana disajikan pada Lampiran 5.

Dari pengelompokkan tersebut diperoleh sembilan kandidat aplikasi, di mana semua aplikasi tersebut untuk membantu proses bisnis dapat dilihat pada Tabel 5. Setelah pengelompokkan berdasarkan penggunaan data pada Lampiran 5, kandidat aplikasi reservasi wisata dan pelaporan proyek wisata hanya mengakses sedikit entitas data, sehingga aplikasi tersebut digabung dengan aplikasi lain. Aplikasi reservasi wisata pribadi dengan aplikasi reservasi akomodasi tur dan aplikasi pengawasan proyek wisata dengan aplikasi pelaporan proyek wisata. Dari efisiensi tersebut menghasilkan tujuh aplikasi. Tujuh aplikasi tersebut kemudian direlasikan dengan unit organisasi untuk melihat dukungan aplikasi terhadap unit organisasi. Hubungan tersebut disajikan pada Tabel 6.

Tabel 5 Daftar kandidat aplikasi dan deskripsi aplikasi

Kandidat Aplikasi Deskripsi

1 Aplikasi konsultasi pariwisata Aplikasi untuk membantu calon wisatawan menentukan tujuan wisatanya berdasarkan kriteria yang diinginkan

2 Aplikasi registrasi pelanggan Aplikasi untuk mendaftarkan pelanggan menjadi wisatawan yang menggunakan jasa SHTT

3 Aplikasi pembuatan proyek wisata Aplikasi untuk membuat sebuah proyek wisata dan mempersiapkan perencanaan awal untuk memulai wisata

4 Aplikasi reservasi wisata pribadi Aplikasi untuk reservasi penginapan dan tempat wisata bagi pelanggan yang ingin pergi berwisata.

5 Aplikasi manajemen transportasi Aplikasi untuk mengelola dan pemantauan kendaraan yang dimiliki perusahaan SHTT

6 Aplikasi reservasi akomodasi tur Aplikasi untuk reservasi penginapan dan pengecekan rumah makan bagi rombongan wisatawan dalam sebuah proyek wisata SHTT

7 Aplikasi pengawasan proyek wisata

Aplikasi untuk mengawasi

perkembangan proyek wisata yang sedang dilakukan

8 Aplikasi pelaporan proyek wisata Aplikasi untuk membuat laporan hasil proyek wisata yang telah dilakukan 9 Aplikasi manajemen sarana dan

prasarana

(23)

Tabel 6 Matriks hubungan aplikasi terhadap unit organisasi

1 Konsultasi Pariwisata √

2 Registrasi Pelanggan √

3 Pembuatan Proyek Wisata √ √ √ √ √

untuk melihat interaksi setiap actor dengan sistem. Berdasarkan Tabel 6 terdapat 12 actor yang berinteraksi dengan sistem, namun use case yang dibuat hanya 6 karena actor Owner dan Managing Director memiliki user goal yang sama, seluruh anggota Operational Division memiliki user goal yang sama, dan

Financial Division memliki beberapa user goal yang sama. Use case diagram

dapat dilihat pada Lampiran 6.

Dari tujuh aplikasi yang didapat selanjutnya dibuat model dalam bentuk diagram aktivitas untuk melihat aliran kerja bisnis yang berhubungan dengan aplikasi SRTP. Diagram aktivitas dari aplikasi dapat dilihat pada Lampiran 7. Dari uraian pendefinisian arsitektur aplikasi yang menghasilkan aplikasi –aplikasi mendatang, perlu dilakukan analisis dampak terhadap aplikasi saat ini (system legacy evolution). Organisasi yang mempunyai dana terbatas untuk pemeliharaan atau pengembangan sistem yang sudah ada harus membuat keputusan terbaik dari investasi yang dilakukannya, oleh karena itu perlu dibuat penilaian terhadap sistem yang sudah ada untuk menentukan strategi terbaik dalam system legacy evolution (Sommerville 2007). Tujuan dari analisis dampak ini adalah untuk mengetahui:

1 Aplikasi apa saja yang perlu dipertahankan dan dilanjutkan pemeliharaan rutinnya. (leave the system unchanged and continue with regular maintenance/R)

2 Aplikasi apa saja yang perlu diganti secara keseluruhan (scrap the system completely/SR)

(24)

4 Mengganti seluruh sistem termasuk perangkat keras baru, karena sistem yang sudah ada tidak bisa beroperasi atau sistem yang baru bisa berjalan dengan biaya pengeluaran yang lebih efisien. (Replace all part of the system with a new system/RA

Setiap dampak dijelaskan dengan uraian singkat sehingga menghasilkan analisis dampak seperti pada Tabel 7 berikut ini.

Tabel 7 Dampak aplikasi terhadap aplikasi saat ini

No Kandidat Aplikasi Aplikasi Saat Ini Dampak Keterangan

1 Konsultasi Pariwisata

www.scorpion-holidays.com RE

Penambahan fitur

rekomendasi tujuan wisata

2 Registrasi Pelanggan

www.scorpion-holidays.com RE

Penambahan fitur daftar pelanggan baru

3 Pembuatan Proyek Wisata - - Pengembangan aplikasi baru

4 Reservasi Wisata - - Pengembangan aplikasi baru

5 Manajemen Transportasi - - Pengembangan aplikasi baru

6 Pengawasan Proyek Wisata - - Pengembangan aplikasi baru

7 Manajemen Sarana dan

Prasarana - - Pengembangan aplikasi baru

Arsitektur Teknologi

Pendefinisian dan identifikasi arsitektur teknologi bertujuan untuk mendapatkan teknologi utama yang digunakan menjadi lingkungan pengoperasian aplikasi dan pengelolaan data yang telah diidentifikasi dan didefinisikan. Pendefinisian dan identifikasi terhadap arsitektur teknologi meliputi pendefinisian prinsip teknologi, penentuan platform teknologi, dan menghubungkan platform teknologi tersebut dengan aplikasi.

Prinsip platform teknologi merupakan aturan dan kebijakan yang menyediakan arahan atau pedoman untuk pengadaan platform teknologi sebagai lingkungan kerja penggunaan data dan aplikasi. Prinsip platform teknologi yang ditetapkan untuk mengidentifikasi jenis platform teknologi dapat dilihat pada Tabel 8.

(25)

Tabel 8 Prinsip platform teknologi

No Jenis Prinsip

1 Sistem Operasi Sistem operasi yang digunakan harus: - User Friendly

- Mendukung penggunaan perangkat keras dan aplikasi yang dibangun

- Mendukung jaringan - Memiliki lisensi

- Menggunakan konsep sistem terbuka 2 Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan harus:

- Independen terhadap vendor dan brand tertentu - Dikualifikasi dan dibatasi

- Handal dan dalam keadaan kondisi yang baik - Didokumentasikan

- Didasarkan pada kebutuhan dan tujuan dari pelayanan wisata SHTT

3 Perangkat Lunak - Pengembangan aplikasi harus memiliki skala prioritas - Aplikasi yang akan dikembangkan haruslah user

friendly

- Pengembangan aplikasi dimulai dari skala yang kecil dan dapat berkembang

- Dokumentasi semua aplikasi yang dibuat dan dikelola - Pengembangan aplikasi harus memperhatikan

kebutuhan akan kinerja, pemakai dan biaya - Pengembangan aplikasi sebaiknya menggunakan

bahasa pemrograman dan tools yang sama

- Aplikasi yang dikembangkan harus memiliki tampilan yang mirip, memiliki kontrol versi dan bersifat modular

4 Komunikasi - Semua peralatan yang terhubung ke jaringan harus diotorisasi secara terpusat

- Internet digunakan untuk keperluan Pengawasan Proyek Wisata dan Sistem Rekomendasi Tujuan Pariwisata

- Komunikasi dengan pemandu wisata, rumah makan, tempat wisata dapat melalui telepon dan email

5 Keamanan - Akses ke jaringan dilindungi dengan penggunaan kata kunci

- Kebutuhan keamanan yang meliputi secrecy, availability dan integrity

6 Manajemen Data - Data dipisahkan dari aplikasi

- Data harus mudah diakses dan mudah dimengerti - Database Management System yang dipilih berbasis

pada kebutuhan organisasi

(26)

Tabel 9 Platform teknologi yang dipersiapkan

Perangkat Keras Perangkat Lunak Komunikasi 1 Komputer

- PC yang kompatibel - Server 4 Sistem Basis Data

- MySql

Mengacu kepada rancangan struktur organisasi yang dipersiapkan dan kebutuhan aplikasi yang mengelola data yang telah diidentifikasi serta platform teknologi yang telah dihubungkan dengan aplikasi, maka jaringan enterprise yang akan dibangun guna mendukung proses bisnis perusahaan SHTT disajikan pada Gambar 5 berikut.

(27)

Rencana Implementasi

Implementasi merupakan proses nyata yang dilakukan untuk bergerak dari kondisi saat ini menuju kondisi mendatang yang direncanakan (Priantoto 2008). Pada tahap ini yang dilakukan adalah menyusun dan menentukan urutan atau prioritas aplikasi yang akan diterapkan dalam sistem, jadwal penerapan dan perkiraan waktu implementasi. Untuk menentukan urutan atau prioritas aplikasi yang akan diimplementasi dibuat matriks yang merelasikan aplikasi yang telah di dapat dari pendefinisian arsitektur aplikasi dengan entitas data. Matriks ini memperlihatkan data sharing dan aplikasi mana saja yang menggunakan/membutuhkan data. Matriks tersebut disajikan pada Lampiran 9.

Dalam menentukan lama waktu yang dibutuhkan untuk implementasi digunakan function point analysis. Function point analysis adalah ukuran satuan untuk perangkat lunak seperti jam untuk mengukur waktu, kilometer untuk mengukur jarak. Function point analysis diturunkan menggunakan hubungan empiris berdasarkan ukuran yang dapat dihitung dari domain informasi perangkat lunak dan penilaian kompleksitas perangkat lunak (Pressman 2005). Perhitungan

function point didapat dengan menyelesaikan Tabel 10 dan menjawab 14 General System Characteristic (GSC)pada Tabel 11.

Tabel 10 Perhitungan function point

Parameter Ukuran

Faktor Pembobotan

Hasil kali Mudah Sedang Kompleks

EI 3 4 6

Berdasarkan Tabel 10, terdapat lima parameter yang digunakan sebagai ukuran yaitu:

1. External Input (EI) adalah berapa banyak masukan yang harus dilakukan oleh pengguna (User input). Apakah jenis masukan itu mudah, sedang, atau kompleks.

2. External Output (EO) adalah berapa banyak keluaran yang dilihat oleh pengguna. Bukan berapa banyak bidangkeluaran, melainkan berapa banyak jenis laporan keluaran yang diberikan.

3. External Inquiries (EQ) adalah berapa banyak pengguna harus berinteraksi dengan sistem tanpa perlu memasukkan data, seperti menekan tombol dan memilih menu.

4. Internal Logical Files (ILF) adalah berapa banyak file yang perlu diakses oleh perangkat lunak yang akan dikembangkan, tidak termasuk header file,

library file atau file apapun yang dibutuhkan untuk compile program. 5. External Interface Files (EIF) adalah berapa banyak perangkat lunak yang

(28)

Hasil total yang didapat menggunakan Tabel 10 merupakan nilai

Unadjusted Function Point (UAF). Selanjutnya dilakukan analisis menggunakan Tabel 11 yang berisi 14 pertanyaan. Skala penilaian didapat dari tanya jawab dan observasi pada perusahaan SHTT.

Tabel 11 Karakteristik umum sistem

No Pertanyaan Skala

1 Apakah sistem memerlukan backup dan

recovery yang handal?

2 Apakah komunikasi data diperlukan?

3 Apakah ada fungsi pengolahan terdistribusi? 4 Apakah performa penting?

5 Apakah sistem akan berjalan pada perangkat keras yang besar?

6 Apakah sistem memerlukan masukan data secara online?

7 Apakah data yang dimasukkan secara online

memerlukan banyak layar atau operasi?

8 Apakah master file perlu diperbarui secara online?

9 Apakah masukan, keluaran, berkas, atau permintaan bersifat kompleks?

10 Apakah perhitungan internal bersifat kompleks? 11 Apakah kode program dirancang untuk

reusable?

12 Apakah konversi dan instalasi termasuk dalam rancangan?

13 Apakah sistem dirancang untuk banyak instalasi di dalam organisasi?

14 Apakah aplikasi dirancang untuk memfasilitasi perubahan dan mudah digunakan oleh user? Sumber: Pressman (2005)

Sebanyak 14 pertanyaan pada Tabel 11 ditentukan skalanya dari 0 (tidak penting) sampai 5 (sangat penting). Penentuan skala ini didapat dari hasil observasi di kantor SHTT. Setelah menjawab 14 pertanyaan, didapat nilai Value Adjustment Factor (VAF).

∑ i

i

(29)

penjadwalan waktu optimal untuk menyelesaikan implementasi perangkat lunak menggunakan nilai function point.

Person month = h

Didapat jumlah anggota tim optimal sebanyak 5 orang.

Tabel 12 Function point dan optimal schedule setiap aplikasi

Kandidat Aplikasi FP PM Bobot

(%)

OS (Bulan) Konsultasi Pariwisata 85.86 9.65 17.68 2.01 Registrasi Pelanggan 26.97 3.03 5.55 0.63 Pembuatan Proyek Wisata 81.00 9.10 16.67 1.90

Reservasi Wisata 35.70 4.01 7.35 0.84

Manajemen Transportasi 91.80 10.31 18.89 2.15 Pengawasan Proyek Wisata 65.66 7.37 13.50 1.54 Manajemen Sarana dan Prasarana 98.80 11.10 20.34 2.31 Total waktu pengembangan 485.79 54.58 100 11.38

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Penelitian ini telah menghasilkan analisis kebutuhan arsitektur data, arsitektur aplikasi dan arsitektur teknologi yang cukup lengkap bagi enterprise. Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Model bisnis utama Scorpion Holidays Tour and Travel terdiri atas enam area fungsi yang terdiri atas lima fungsi kegiatan utama dan satu fungsi kegiatan pendukung. Secara keseluruhan terdapat 26 fungsi bisnis untuk seluruh unit organisasi sejumlah 12 unit.

b. Arsitektur data yang terdiri atas 18 entitas data potensial dan didokumentasikan dalam: daftar entitas data, entity relationship diagram. c. Arsitektur aplikasi yang terdiri atas satu sistem informasi dengan tujuh

(30)

d. Arsitektur teknologi yang terdiri dari tabel identifikasi dan definisi platform teknologi, konfigurasi teknologi serta arsitektur jaringan.

Rencana Implementasi yang menjelaskan urutan serta lama waktu implementasi aplikasi dengan memperhatikan kekonsistenan data dan kebutuhan bisnis serta proses migrasi dengan mempertimbangkan platform teknologi.

Saran

Penelitian ini menggunakan metode Enterprise Architecture Planning

dengan kerangka kerja Zachman. Metode ini hanya memakai dua baris dan tiga kolom pertama dari tabel Zachman. Perbandingan penggunaan metode lain diperlukan untuk memperlihatkan kualitas cetak biru enterprise yang dihasilkan. Penelitian lebih lanjut dapat melakukan implementasi pembuatan aplikasi untuk menghasilkan perspektif yang lebih teknis dari kerangka kerja Zachman.

DAFTAR PUSTAKA

Ayoo PO, Lubega JT. 2007. A requirements analysis framework for human activity system (HAS): the case of online learning. International Journal of Computing and ICT Research 3(1):12-25.

Okezone. 2014. Pemerintah Incar Devisa USD11 Miliar dari Industri Pariwisata http://economy.okezone.com [diakses tanggal 26 April 2014].

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2014. Statistik Indonesia 2014. Jakarta (ID): BPS Pr. Fitrian Y. 2007. Perencanaan Arsitektur Enterprise di Perguruan Tinggi Studi

Kasus STMIK Darmajaya [tesis]. Bogor(ID): Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Handayani R. 2009. Penerapan Travel Planning dan Context-Aware Information Services Berbasis Web Semantik [skripsi]. Surabaya(ID): Program Sarjana, Institut Teknologi Sepuluh November.

Kusumaningtyas VD. 2013. Analisis Kebutuhan Sistem Informasi Dinas Pendidikan Kota Bogor Menggunakan Enterprise Architecture Planning [skripsi]. Bogor(ID): Program Sarjana, Institut Pertanian Bogor.

Pressman RS. 2005. S f wa E gi i g A a i i ’ A a h 6th ed. New York (US): Mc Graw-Hill.

Priantoto W. 2008. Perencanaan Arsitektur Enterprise untuk Pengembangan e-Government pada Pemerintahan Kabupaten Barito Utara [tesis]. Bogor(ID): Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Sommerville I. 2007. Software Engineering 8th ed. Boston (US): Addison-Wesley

Spewak SH, Hill SC. 1992. Developing Blueprint for Data, Application, Technology: Enterprise Architecture Planning. New York (US): John Wiley & Sons.

(31)

Utomo AP. 2014. Pemodelan Arsitektur Enterprise Sistem Informasi Akademik Pada Perguruan Tinggi Menggunakan Enterprise Architecture Planning. Jurnal SIMETRIS 5(1):33-40.

Wibowo LA. 2008. Usaha Jasa Pariwisata. Bandung (ID): Universitas Pendidikan Indonesia.

(32)

ampi

Head of Finance Division P I

Head of Marketing Division D D D D D D P P I I I I

Direct Management Responsibility (D) : menunjukkan unit organisasi bertanggung jawab atas pelaksanaan bisnis serta sebagai pengambil keputusan.

Involved in the function (I) : menunjukkan keterlibatan suatu unit organisasi dalam melaksanakan fungsi bisnis tetapi tidak dengan tanggung jawab sebagai pengambil keputusan.

Partially Involved in the Function (P) : menunjukkan sebagian keterlibatan suatu unit organisasi dalam fungsi bisnis.

Manajemen Sarana dan Prasarana

Fungsi Bisnis

Unit Organisasi

(33)
(34)
(35)

Lampiran 3 Deskripsi aplikasi saat ini pada Scorpion Holidays Tour and Travel Nama

Aplikasi

Sistem Informasi SHTT

Deskripsi Merupakan sistem informasi yang berisikan informasi mengenai profil perusahaan dan rincian harga jasa sewa transportasi. Sistem informasi berbasis web ini merupakan diperuntukkan untuk masyarakata umum.

Pengguna Pengguna jasa pariwisata, pegawai Scorpion Holidays Tour and Travel

Pengelola Divisi pemasaran Keluaran Halaman web Masukan SQL File

Penggunaan Batch dan Online

Jaringan Internet Penyimpanan

Data

Server online web host dan server perusahaan Scorpion Holidays Tour and Travel.

Screen shoot

Waktu akses: 22 Juni 2014

(36)
(37)

Lampiran 4 Lanjutan

2. Conceptual Data Model: Pendaftaran Wisata

(38)

Lampiran 4 Lanjutan

4. Conceptual Data Model: Distribusi

(39)

Lampiran 4 Lanjutan

6. Conceptual Data Model: Transportasi

7. Logical Data Model: Akomodasi

(40)

Lampiran 4 Lanjutan

9. Logical Data Model: Aktivitas Lokal

(41)

Lampiran 4 Lanjutan

11. Logical Data Model: Manajemen Sarana

(42)

ampi

Konsultasi tujuan wisata 6 6 2 6 6

Penawaran paket wisata 6 6 6 6 6

Penyerahan formulir pendaftaran wisata 6 6 5 6 6

Penambahan data pelanggan 6 1

Pembuatan proyek wisata 6 6 6 6 6 6 6 6 1 6 1 6

Pengalokasian agen 6 4

Penyampaian informasi tujuan wisata 6 6 6

Promosi jasa travel dan wisata 6 6 6 6 6

Pengecekan lokasi tujuan 6 6 6 6 1 6

Pembuatan laporan tempat wisata baru 6 1 1 1

Pengecekan kondisi kendaraan 1 4 1

Alokasi kendaraan ke dalam proyek 4 6 4

Penjadwalan penggunaan kendaraan 1 6 6

Pengecekan rumah makan 6 6 4

Pengecekan penginapan 6 6 4

Update informasi data akomodasi 7 7

(43)

33

Pengecekan tempat wisata 6 4 6

Update informasi tempat wisata 7

Koordinasi pemandu wisata lokal 6

Pengawasan proyek wisata 6 6 6

Pembuatan laporan proyek wisata 6 1 6

Pencatatan daftar sarana dan prasarana 1

Pelaporan kondisi sarana dan prasarana 1 6

Perawatan dan perbaikan sarana dan prasara 1 4 6

Pembelanjaan sarana dan prasarana baru 6 1 6

(44)

Lampiran 6 Use Case Diagram

1. Use Case Owner dan Managing Director (executive)

(45)

3. Use Case Head of Marketing Division

(46)
(47)

Lampiran 6 lanjutan

2. Diagram aktivitas registrasi pelanggan

(48)

Lampiran 6 lanjutan

(49)

Lampiran 6 lanjutan

(50)

Lampiran 6 lanjutan

(51)

Lampiran 6 lanjutan

(52)

ampi

Perangkat Keras Perangkat Lunak Komunikasi

(53)

43

1 Aplikasi Konsultasi Pariwisata 6 6 6 2 6

2 Aplikasi Pendaftaran Pelanggan 6 5 6 6 1 6

3 Aplikasi Pembuatan Proyek Wisata 1 4 6 1 1 6 6 1 1

4 Aplikasi Manajemen Transportasi 1 4 1 1 1 1

5 Aplikasi Reservasi Wisata Pribadi 7 6 1 6 6 7

6 Aplikasi Pengawasan Proyek Wisata 6 6 4 7 6 1

7 Aplikasi Manajemen Sarana dan Prasarana 4 1 1 1 1

(54)

Lampiran 10 Perhitungan Function Point

1 Aplikasi konsultasi wisata

Parameter Pembobotan Hasil Kali

Mudah Sedang Kompleks

EI 3 3 0 4 0 6 9

1 Apakah sistem memerlukan backup dan

recovery yang handal? 2

2 Apakah komunikasi data diperlukan? 5 3 Apakah ada fungsi pengolahan terdistribusi? 3

4 Apakah performa penting? 4

5 Apakah sistem akan berjalan pada perangkat

keras yang besar? 3

6 Apakah sistem memerlukan masukan data

secara online? 4

7 Apakah data yang dimasukkan secara online

memerlukan banyak layar atau operasi? 2 8 Apakah master file perlu diperbarui secara

online? 3

9 Apakah masukan, keluaran, berkas, atau

permintaan bersifat kompleks? 3

10 Apakah perhitungan internal bersifat kompleks? 1 11 Apakah kode program dirancang untuk

reusable? 3

12 Apakah konversi dan instalasi termasuk dalam

rancangan? 2

13 Apakah sistem dirancang untuk banyak instalasi

di dalam organisasi? 2

14 Apakah aplikasi dirancang untuk memfasilitasi

perubahan dan mudah digunakan oleh user? 4 Total ∑ i ) 41 VAF = 0,65+0,01 ∑ i = 1,06

(55)

Lampiran 10 Perhitungan Function Point (lanjutan) 2 Aplikasi pembuatan proyek wisata

Parameter Pembobotan Hasil Kali

Mudah Sedang Kompleks

EI 4 3 1 4 0 6 16

1 Apakah sistem memerlukan backup dan

recovery yang handal?

4 2 Apakah komunikasi data diperlukan? 4 3 Apakah ada fungsi pengolahan terdistribusi? 3

4 Apakah performa penting? 3

5 Apakah sistem akan berjalan pada perangkat keras yang besar?

3 6 Apakah sistem memerlukan masukan data

secara online?

3 7 Apakah data yang dimasukkan secara online

memerlukan banyak layar atau operasi?

2 8 Apakah master file perlu diperbarui secara

online?

4 9 Apakah masukan, keluaran, berkas, atau

permintaan bersifat kompleks?

2 10 Apakah perhitungan internal bersifat kompleks? 2 11 Apakah kode program dirancang untuk

reusable?

3 12 Apakah konversi dan instalasi termasuk dalam

rancangan?

2 13 Apakah sistem dirancang untuk banyak instalasi

di dalam organisasi?

3 14 Apakah aplikasi dirancang untuk memfasilitasi

perubahan dan mudah digunakan oleh user?

5 Total ∑ i ) 43 VAF = 0,65+0,01 ∑ i = 1,08

(56)

Lampiran 10 Perhitungan Function Point (lanjutan) 3 Aplikasi pendaftaran pelanggan

Parameter Pembobotan Hasil Kali

Mudah Sedang Kompleks

EI 0 3 1 4 0 6 4

1 Apakah sistem memerlukan backup dan

recovery yang handal?

2 2 Apakah komunikasi data diperlukan? 2 3 Apakah ada fungsi pengolahan terdistribusi? 1

4 Apakah performa penting? 2

5 Apakah sistem akan berjalan pada perangkat keras yang besar?

3 6 Apakah sistem memerlukan masukan data

secara online?

2 7 Apakah data yang dimasukkan secara online

memerlukan banyak layar atau operasi?

1 8 Apakah master file perlu diperbarui secara

online?

2 9 Apakah masukan, keluaran, berkas, atau

permintaan bersifat kompleks?

1 10 Apakah perhitungan internal bersifat kompleks? 1 11 Apakah kode program dirancang untuk

reusable?

3 12 Apakah konversi dan instalasi termasuk dalam

rancangan?

2 13 Apakah sistem dirancang untuk banyak instalasi

di dalam organisasi?

2 14 Apakah aplikasi dirancang untuk memfasilitasi

perubahan dan mudah digunakan oleh user?

4 Total ∑ i ) 28 VAF = 0,65+0,01 ∑ i = 0,93

(57)

Lampiran 10 Perhitungan Function Point (lanjutan) 4 Aplikasi manajemen transportasi

Parameter Pembobotan Hasil Kali

Mudah Sedang Kompleks

EI 4 3 0 4 0 6 12

1 Apakah sistem memerlukan backup dan

recovery yang handal?

4 2 Apakah komunikasi data diperlukan? 4 3 Apakah ada fungsi pengolahan terdistribusi? 3

4 Apakah performa penting? 3

5 Apakah sistem akan berjalan pada perangkat keras yang besar?

3 6 Apakah sistem memerlukan masukan data

secara online?

3 7 Apakah data yang dimasukkan secara online

memerlukan banyak layar atau operasi?

3 8 Apakah master file perlu diperbarui secara

online?

2 9 Apakah masukan, keluaran, berkas, atau

permintaan bersifat kompleks?

3 10 Apakah perhitungan internal bersifat kompleks? 2 11 Apakah kode program dirancang untuk

reusable?

4 12 Apakah konversi dan instalasi termasuk dalam

rancangan?

2 13 Apakah sistem dirancang untuk banyak instalasi

di dalam organisasi?

3 14 Apakah aplikasi dirancang untuk memfasilitasi

perubahan dan mudah digunakan oleh user?

4 Total ∑ i ) 43 VAF = 0,65+0,01 ∑ i = 1,08

(58)

Lampiran 10 Perhitungan Function Point (lanjutan) 5 Aplikasi reservasi akomodasi

Parameter Pembobotan Hasil Kali

Mudah Sedang Kompleks

EI 3 3 0 4 0 6 9

1 Apakah sistem memerlukan backup dan

recovery yang handal?

3 2 Apakah komunikasi data diperlukan? 3 3 Apakah ada fungsi pengolahan terdistribusi? 2

4 Apakah performa penting? 2

5 Apakah sistem akan berjalan pada perangkat keras yang besar?

3 6 Apakah sistem memerlukan masukan data

secara online?

3 7 Apakah data yang dimasukkan secara online

memerlukan banyak layar atau operasi?

2 8 Apakah master file perlu diperbarui secara

online?

3 9 Apakah masukan, keluaran, berkas, atau

permintaan bersifat kompleks?

2 10 Apakah perhitungan internal bersifat kompleks? 2 11 Apakah kode program dirancang untuk

reusable?

3 12 Apakah konversi dan instalasi termasuk dalam

rancangan?

2 13 Apakah sistem dirancang untuk banyak instalasi

di dalam organisasi?

3 14 Apakah aplikasi dirancang untuk memfasilitasi

perubahan dan mudah digunakan oleh user?

4 Total ∑ i ) 37 VAF = 0,65+0,01 ∑ i = 1,02

(59)

Lampiran 10 Perhitungan Function Point (lanjutan) 6 Aplikasi pengawasan proyek wisata

Parameter Pembobotan Hasil Kali

Mudah Sedang Kompleks

EI 3 3 1 4 0 6 13

1 Apakah sistem memerlukan backup dan

recovery yang handal?

3 2 Apakah komunikasi data diperlukan? 3 3 Apakah ada fungsi pengolahan terdistribusi? 2

4 Apakah performa penting? 2

5 Apakah sistem akan berjalan pada perangkat keras yang besar?

3 6 Apakah sistem memerlukan masukan data

secara online?

2 7 Apakah data yang dimasukkan secara online

memerlukan banyak layar atau operasi?

2 8 Apakah master file perlu diperbarui secara

online?

2 9 Apakah masukan, keluaran, berkas, atau

permintaan bersifat kompleks?

2 10 Apakah perhitungan internal bersifat kompleks? 1 11 Apakah kode program dirancang untuk

reusable?

3 12 Apakah konversi dan instalasi termasuk dalam

rancangan?

2 13 Apakah sistem dirancang untuk banyak instalasi

di dalam organisasi?

2 14 Apakah aplikasi dirancang untuk memfasilitasi

perubahan dan mudah digunakan oleh user?

4 Total ∑ i ) 33 VAF = 0,65+0,01 ∑ i = 0,98

(60)

Lampiran 10 Perhitungan Function Point (lanjutan) 7 Aplikasi manajemen sarana dan prasarana

Parameter Pembobotan Hasil Kali

Mudah Sedang Kompleks

EI 4 3 2 4 1 6 26

1 Apakah sistem memerlukan backup dan

recovery yang handal? 4

2 Apakah komunikasi data diperlukan? 4 3 Apakah ada fungsi pengolahan terdistribusi? 2

4 Apakah performa penting? 3

5 Apakah sistem akan berjalan pada perangkat

keras yang besar? 3

6 Apakah sistem memerlukan masukan data

secara online? 2

7 Apakah data yang dimasukkan secara online

memerlukan banyak layar atau operasi? 2 8 Apakah masterfile perlu diperbarui secara

online? 4

9 Apakah masukan, keluaran, berkas, atau

permintaan bersifat kompleks? 3

10 Apakah perhitungan internal bersifat kompleks? 1 11 Apakah kode program dirancang untuk

reusable? 3

12 Apakah konversi dan instalasi termasuk dalam

rancangan? 2

13 Apakah sistem dirancang untuk banyak instalasi

di dalam organisasi? 2

14 Apakah aplikasi dirancang untuk memfasilitasi

perubahan dan mudah digunakan oleh user? 4 Total ∑ i ) 39 VAF = 0,65+0,01 ∑ i = 1,04

(61)
(62)
(63)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bogor, pada tanggal 7 November 1989. Penulis merupakan anak kedua dari pasangan Amran Ibnu Suud dan Ati Sumiati. Pada tahun 2008, penulis menamatkan pendidikan di SMA Negeri 5 Bogor, Jawa Barat. Penulis lulus seleksi masuk Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun yang sama melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) dan diterima sebagai mahasiswa di Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Gambar

Gambar 1  Tahap Enterprise Architecture Planning.
Gambar 3  Struktur Organisasi Scorpion Holidays Tour and Travel
Gambar 4  Model Rantai Nilai Scorpion Holidays Tour and Travel
Tabel 1  Dekomposisi fungsi bisnis terkait pembuatan proyek wisata
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada gambar 4.9 didefinisikan prinsip-prinsip arsitektur teknologi, tujuan dari tahapan ini adalah menentukan strategi distribusi aplikasi dan data serta mendefinisikan

Rencana implementasi berupa urutan pengembangan aplikasi dan migrasi / akuisisi landasan teknologi dielaborasikan menurut aspek bisnis sebagai pendorong utama, aspek

Hasil dari cetak biru tersebut menjadi bahan perencanaan arsitektur enterprise untuk kebutuhan data, perkiraan aplikasi serta platform teknologi dan lain sebagainya yang

Tujuan arsitektur teknologi adalah untuk mendefinisikan jenis-jenis teknologi utama yang dibutuhkan untuk menyediakan lingkungan yang mendukung aplikasi, pada arsitektur

mengemukakan bahwa perencanaan dibuat dengan mendeskripsikan arsitektur data, aplikasi dan teknologi dalam pemanfaatan informasi guna mendukung proses bisnis sehingga

Prinsip yang sudah ditetapkan digunakan untuk menentukan platform yang disediakan, platform yang di sediakan terdiri dari platform untuk pengembangan aplikasi yang

Prinsip yang sudah ditetapkan digunakan untuk menentukan platform yang disediakan, platform yang di sediakan terdiri dari platform untuk pengembangan aplikasi yang

Prinsip yang sudah ditetapkan digunakan untuk menentukan platform yang disediakan, platform yang di sediakan terdiri dari platform untuk pengembangan aplikasi yang sudah