• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kebutuhan Sistem Informasi Dinas Pendidikan Kota Bogor Menggunakan Enterprise Architecture Planning

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Kebutuhan Sistem Informasi Dinas Pendidikan Kota Bogor Menggunakan Enterprise Architecture Planning"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM INFORMASI DINAS

PENDIDIKAN KOTA BOGOR MENGGUNAKAN

ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING

VINCENTIA DYAH KUSUMANINGTYAS

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER

INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kebutuhan Sistem Informasi Dinas Pendidikan Kota Bogor Menggunakan Enterprise Architecture Planning adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, September 2013

Vincentia Dyah Kusumaningtyas

(4)
(5)

ABSTRAK

VINCENTIA DYAH KUSUMANINGTYAS. Analisis Kebutuhan Sistem Informasi Dinas Pendidikan Kota Bogor. Dibimbing oleh WISNU ANANTA

KUSUMA.

Dinas Pendidikan Kota Bogor memerlukan sistem penyelenggaraan pelayanan pendidikan terintegrasi, agar tingkat kepuasan masyarakat dalam memperoleh pelayanan pendidikan dapat ditingkatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mendefinisikan kebutuhan arsitektur yang mendukung proses bisnis Dinas Pendidikan Kota Bogor dan rencana untuk mengimplementasikan Sistem

Informasi Dinas Pendidikan Kota Bogor menggunakan Enterprise Architecture

Planning (EAP). Penelitian ini dilakukan dengan mengikuti tahapan EAP yaitu

tahap inisiasi dan perencanaan, tahap pendefinisian kondisi enterprise saat ini,

tahap pendefinisian kondisi yang ingin dicapai, dan tahap perencanaan implementasi. Hasil dari penelitian ini berupa matriks, bagan, diagram entitas dan diagram alur data serta Tabel kebutuhan arsitektur data, aplikasi dan teknologi

yang selanjutnya dapat digunakan oleh programmer dan designer sebagai rujukan

untuk mengimplementasikan sistem.

Kata Kunci: Analisis kebutuhan sistem, Enterprise Architecture Planning, sistem

informasi

ABSTRACT

VINCENTIA DYAH KUSUMANINGTYAS. Requirement Analysis of Information System for the Department of Education in Bogor. Supervised by

WISNU ANANTA KUSUMA.

In order to increase the public satisfaction level in obtaining the educational service, the Department of Education in Bogor City needs to have an integrated system for the provision of education. This research aims to define the architechture to supports the business process and plan to implement the Information System for the Department of Education in Bogor using Enterprise Architecture Planning (EAP). The research is carried out by following the four stages of EAP, namely : initiation and planning stage, definition of current enterprise condition stage, definition of achieved enterprise condition stage, and implementation planning stage. The results of this research are matrices, charts, entity diagram, data flow diagram, and architecture requirements tables of data, application, and technologies which can be used by programmers and designers as the references in implementing the system.

(6)

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer

pada

Departemen Ilmu Komputer

VINCENTIA DYAH KUSUMANINGTYAS

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2013

ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM INFORMASI DINAS

PENDIDIKAN KOTA BOGOR MENGGUNAKAN

(7)
(8)

Judul Skripsi : Analisis Kebutuhan Sistem Informasi Dinas Pendidikan Kota Bogor Menggunakan Enterprise Architecture Planning

Nama : Vincentia Dyah Kusumaningtyas NIM : G64080028

Disetujui oleh

Dr. Wisnu Ananta Kusuma, S.T, M.T Pembimbing

Diketahui oleh

Dr. Ir. Agus Buono, M.Si, M.Kom Ketua Departemen

(9)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia-Nya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Skripsi ini berjudul Analisis Kebutuhan Sistem Informasi Dinas Pendidikan Kota Bogor.

Terima kasih penulis ucapkan kepada :

1 Bapak Dr. Wisnu Ananta Kusuma, S.T, M.T selaku pembimbing

2 Ibu Rita, Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan Dinas Pendidikan Kota Bogor yang telah banyak memberikan saran

3 Bapak Heru Supriyanto dan Bapak Dedi Sukardi Staf Bagian Perencanaan dan Pelaporan Dinas Pendidikan Kota Bogor sebagai narasumber

4 Segenap staf Dinas Pendidikan yang telah membantu selama pengumpulan data

5 Ayah, Ibu, serta seluruh keluarga atas segala doa dan kasih sayangnya yang tak pernah berhenti

6 Cahyarani sebagai teman baik yang selalu memberi support

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua yang membaca.

Bogor, Juni 2013

Vincentia Dyah K

(10)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GAMBAR vii

DAFTAR LAMPIRAN vii

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 1

Tujuan 2

Ruang Lingkup 2

Manfaat Penelitian 2

TINJAUAN PUSTAKA 2

Arsitektur Enterprise 2

Zachman Framework 2

Enterprise Architecture Planning (EAP) 3

METODE PENELITIAN 4

Tahap 1 : Inisiasi Perencanaan 4

Tahap 2 : Kondisi Enterprise Saat Ini 4

Tahap 3 : Kondisi yang Ingin Dicapai 5

Tahap 4 : Rencana Implementasi 6

PEMBAHASAN 6

Tahap 1 : Inisiasi Perencanaan 6

Tahap 2 : Kondisi Enterprise Saat Ini 7

Tahap 3 : Kondisi yang Ingin Dicapai 10

Tahap 4 : Rencana Implementasi 15

SIMPULAN DAN SARAN 17

DAFTAR PUSTAKA 18 

(11)

DAFTAR TABEL

1 EAP dalam Zachman Framework

2 Sarana dan prasarana penunjang teknologi informasi 9 

3 Kandidat entitas data potensial 10 

4 Kandidat modul 11 

5 Analisis dampak arsitektur aplikasi terhadap sistem legacy 12 

6 Arsitektur sistem bisnis 14 

7 Pemetaan aplikasi terhadap entitas data 15 

8 Penilaian aplikasi terhadap faktor bisnis 16 

9 Kebutuhan akuisisi platform teknologi 17 

DAFTAR GAMBAR

1 Tahapan EAP 3 

2 Struktur organisasi Dinas Pendidikan Kota Bogor 7 

3 Rantai nilai kegiatan Dinas Pendidikan Kota Bogor 8 

4 Worsktation Konseptual Dinas Pendidikan Kota Bogor 13  5 Worsktation jaringan enterprise konseptual 14 

DAFTAR LAMPIRAN

1 Dekomposisi fungsi kegiatan utama dan pendukung Dinas Pendidikan

Kota Bogor 19 

2 Matriks pemetaan fungsi ke dalam siklus sumber daya 21 

3 Pemetaan fungsi bisnis terhadap unit organisasi Dinas Pendidikan 22 

4 Dokumentasi aplikasi yang dipakai di Dinas Pendidikan Kota Bogor 23 

5 Entity relationship diagram Sistem Informasi Dinas Pendidikan Kota

Bogor 29 

6 Diagram konteks Sistem Informasi Dinas Pendidikan 30 

7 DFD level 1 Sistem Informasi Dinas Pendidikan Kota Bogor 31 

8 Dukungan aplikasi terhadap fungsi bisnis Dinas Pendidikan Kota Bogor 32 

9 Prinsip platform teknologi 33 

10 Distribusi entitas data 35 

11 Peta distribusi aplikasi 36 

12 Surat permohonan penelusuran data 37 

13 Surat keterangan penelitian dari Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik 38 

(12)
(13)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Meskipun telah mempunyai tugas pokok dan fungsi yang disahkan oleh

Peraturan Walikota Bogor Nomor 35 Tahun 2010, namun Dinas Pendidikan Kota Bogor sampai saat ini belum mempunyai sistem informasi yang terintegrasi untuk menyelenggarakan pelayanan pendidikan kepada masyarakat maupun untuk memenuhi kebutuhan informasi umum semua tenaga kependidikan dalam subunit organisasional di Dinas Pendidikan. Hal ini menyebabkan rendahnya tingkat kepuasan masyarakat di dalam memperoleh pelayanan pendidikan yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan. Sehingga meskipun upaya Dinas Pendidikan Kota Bogor untuk selalu memberikan pelayanan kepada masyarakat dirasakan telah optimal, namun di mata masyarakat justru sebaliknya. Prosedur pelayanan pendidikan yang telah ada dalam SOP tiap unit organisasi belum tersosialisasikan dengan sempurna sehingga masyarakat yang datang ke Dinas Pendidikan masih kebingungan untuk mendapatkan pelayanan. Masyarakat lebih cenderung untuk berhubungan dengan Dinas Pendidikan bukan secara lembaga melalui kontak secara personal.

Ketidakefisienan prosedur pelayanan pendidikan terhadap masyarakat harus diatasi dengan membuat sistem informasi terintegrasi yang dapat menyediakan informasi oleh siapa pun, di mana pun dan kapan pun. Sistem informasi terintegrasi diharapkan dapat menjaga kekonsistenan data, memudahkan pemeliharaan basis data serta memudahkan tenaga kependidikan melakukan pelaporan, evaluasi, mengidentifikasi dan memahami masalah pendidikan.

Perumusan Masalah

Dinas Pendidikan sebagai instansi pemerintah yang menjalankan sebagian proses pendidikan memerlukan sistem informasi manajemen pendidikan terintegrasi yang dinamis dan interaktif yang dapat digunakan oleh tenaga pendidik dan kependidikan maupun masyarakat umum. Riko Harahap Simamora dalam tugas akhirnya telah meneliti dan mengimplementasi sistem informasi pendidikan yang hasil akhirnya berupa sistem informasi geografis sekolah

menggunakan ArcGIS server. Penelitian ini kurang menganalisis secara

mendalam tentang hubungan organisasi dengan sistem yang telah dibuat dan bagaimana rencana migrasi sistem di masa depan. Untuk mendapatkan deskripsi yang lengkap tentang fungsi suatu organisasi dan hubungannya dengan sistem

informasi yang akan dikembangkan, penulis menggunakan metode Enterprise

Architecture Planning (EAP) yang diperkenalkan oleh Steven H. Spewak pada tahun 1992.

EAP adalah proses mendefinisikan arsitektur untuk penggunaan informasi dalam mendukung bisnis dan rencana untuk mengimplementasikan arsitektur

tersebut. Berdasarkan Business System Planning (BSP) yang dikembangkan oleh

John Zachman, EAP mengambil pendekatan data sentris untuk perencanaan arsitektur untuk memberikan kualitas data, akses ke data serta kemampuan beradaptasi pada perubahan. Sebab itu, EAP sangat cocok untuk mendefinisikan

arsitektur enterprise pada SIG yang harus mampu beradaptasi pada perubahan

(14)

EAP diharapkan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan enterprise yang sering muncul dalam menganilisis kebutuhan sistem yang dibuat sebagai berikut.

- Bagaimana ruang lingkup dan tujuan perencanaan enterprise?

- Bagaimana kondisi organisasi saat ini?

- Bagaimana fungsi bisnis organisasi saat ini?

- Bagaimana arsitektur data, aplikasi dan teknologi yang ingin dicapai?

- Bagaimana rencana implementasinya?

Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah mendefinisikan kebutuhan arsitektur untuk penggunaan informasi dalam mendukung proses bisnis dan rencana untuk mengimplementasikan Sistem Informasi Dinas Pendidikan Kota Bogor menggunakan EAP.

Ruang Lingkup

Ruang lingkup dari penelitian ini sebagai berikut.

a Data yang disajikan berupa hasil wawancara dengan pihak Dinas Pendidikan

Kota Bogor.

b Proses analisis menggunakan metode EAP, yang terdiri dari empat tahap yaitu

tahap inisiasi perencanaan, tahap pendefinisian kondisi enterprise saat ini,

tahap pendefinisian kondisi enterprise di masa depan dan tahap perencanaan

implementasi.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi Gambaran lengkap bagi para perencana dan pemilik bisnis dalam melakukan implementasi teknis perancangan Sistem Informasi Dinas Pendidikan Kota Bogor. Diharapkan pula dapat memberikan arah yang jelas di masa yang akan datang kepada Dinas Pendidikan untuk bermigrasi saat implementasi sistem.

TINJAUAN PUSTAKA

Arsitektur Enterprise

Enterprise adalah sebuah organisasi atau sub-aktivitas yang dasarnya

didefinisikan oleh tujuan umum, proses dan sumber daya organisasi. Enterprise

termasuk keseluruhan organisasi di sektor publik, privat atau non-profit, bagian-bagian dari sebuah organisasi seperti unit bisnis, program-program dan sistem-sistem atau bagian dari banyak organisasi seperti konsorsium dan rantai pasokan.

Arsitektur enterprise adalah suatu manajemen dan yang dikhususkan untuk

meningkatan hasil dari enterprise dengan memungkinkan mereka untuk melihat

diri mereka dalam hal holistic dan terintegrasi dari pandangan arah strategis

mereka, praktek bisnis, arus informasi, dan sumber daya teknologi. (Bernard, 2012).

Zachman Framework

Zachman Framework (ZF) adalah skema, persimpangan antara dua klasifikasi sejarah yang telah digunakan selama ribuan tahun. Pertama adalah

dasar-dasar komunikasi yang ditemukan di interogatif primitif: What, How,

(15)

3

kebenaran dan kenyataan. Hasil dari reifikasi ide abstrak yang kemudian didalilkan oleh filsuf Yunani kuno yaitu : Identifikasi, Definisi, Representasi, Spesifikasi, Konfigurasi, dan Instansiasi (Zachman, 2008).

Pada Tabel 1, ZF diGambarkan sebagai matriks 6x6 dengan interogatif komunikasi sebagai kolom dan transformasi reifikasi sebagai baris. Klasifikasi kerangka diwakili oleh sel yang terdiri dari persimpangan antara interogatif komunikasi dengan transformasi reifikasi.

Enterprise Architecture Planning (EAP)

EAP merupakan suatu pendekatan pembangunan arsitektur enterprise yang dibuat oleh Steven H. Spewak. Langkah-langkah dalam EAP memberikan panduan praktis dalam membuat arsitektur dari dua baris dan tiga kolom pertama Zachman Framework seperti Tabel 1 (Spewak, 1998).

EAP terdiri dari tujuh komponen yang dibagi menjadi empat tahapan, yaitu : tahap inisiasi perencanaan, tahap identifikasi kondisi enterprise saat ini, tahap

pendefinisian arsitektur yang ingin dituju di masa mendatang, dan pembuatan renana implementasi. EAP adalah proses mendefenisi bukan mendisain, sehingga

Tabel 1 EAP dalam Zachman Framework

What How Where Who When Why

Identifikasi (Planner’s view)

List of things important to the enterprise

Converted data Executable programs

(16)

EAP tidak mendisain sistem, data base atau jaringan. Desain dan pekerjaan implementasi diprakarsai setelah proses pendefenisian EAP telah selesai. Tahapan EAP diGambarkan pada Gambar 1.

METODE PENELITIAN

Proses pendefinisian dengan menggunakan metodologi EAP terdiri dari 4

tahapan dan dimulai berurutan dari atas ke bawah seperti yang ada pada Gambar

1.

Tahap 1 : Inisiasi Perencanaan

Pada tahap 1 dilakukan inisiasi perencanaan untuk mempersiapkan segala sesuatu sebelum memulai kegiatan inti EAP dengan harapan proses pembangunan SI Disdik Bogor dapat terarah dengan sangat baik. Tahapan ini sebagai landasan untuk tahapan pengerjaan berikutnya. Tahap inisiasi mengikuti beberapa tahap berikut.

- Identifikasi lingkup enterprise dan tujuan EAP. Pada tahap ini ditentukan

apakah analisis kebutuhan sistem meliputi keseluruhan area suatu organisasi atau hanya sebagian saja.

- Pendefinisian visi Sistem Informasi Dinas Pendidikan Kota Bogor (SI Disdik

Bogor) yang diturunkan dari visi dan misi Dinas Pendidikan Kota Bogor.

- Pengadopsian metologi dan tools yang digunakan dalam langkah-langkah EAP.

EAP memberikan keleluasaan penggunaan metodologi dan tools sepanjang

tidak menyalahi sifat utama EAP.

Tahap 2 : Kondisi Enterprise Saat Ini

Pemahaman kondisi enterprise saat ini dilakukan melalui wawancara pada

enterprise yaitu Dinas Pendidikan Kota Bogor. Wawancara bertujuan untuk mengamati dan mencatat hal-hal penting yang mempengaruhi proses informasi

dan bisnis dalam enterprise. Pada tahap ini ada dua komponen yang di analisis

yaitu permodelan bisnis dan kondisi sistem dan teknologi saat ini.

a Pemodelan Bisnis

Pemodelan bisnis adalah proses untuk menyusun suatu dasar

pengetahuan tentang aktifitas bisnis dan informasi yang digunakan dalam

melakukan aktifitas bisnis. Tujuan dari pemodelan bisnis ini adalah untuk menyediakan dasar pengetahuan yang lengkap dan menyeluruh yang dapat digunakan untuk mendefinisikan arsitektur dan rencana implementasi SI Disdik Bogor. Ada 4 tahapan untuk memodelkan bisnis.

- Dokumentasi struktur organisasi Dinas Pendidikan Kota Bogor.

- Identifikasi dan definisi fungsi bisnis yang terjadi di Dinas Pendidikan

menggunakan Value Chain Michael Porter.

- Dekomposisi fungsi bisnis Dinas Pendidikan, dan pengelompokan hasil

dekomposisi tersebut menggunakan four-stage life cycle.

- Pemetaan hasil dekomposisi fungsi ke dalam struktur organisasi Dinas

(17)

5

b Kondisi Sistem dan Teknologi Saat Ini

Sistem dan teknologi saat ini bertujuan untuk mendokumentasikan dan

mendefinisikan seluruh platform teknologi dan sistem yang digunakan oleh Dinas

Pendidikan Kota Bogor saat ini serta menyediakan suatu acuan untuk migrasi dalam jangka panjang. Sedangkan yang harus dihasilkan pada fase ini disebut

dengan Information Resource Catalog (IRC) yang juga disebut ensiklopedia

sistem atau inventory sistem. IRC menyediakan referensi untuk definisi dan

deskripsi semua sistem aplikasi, data (input, output dan fail/basis data) serta

platform teknologi (hardware, software dan komunikasi). Setelah didapatkan

informasi seluruh aplikasi yang dipakai dalam organisasi, dilakukan peninjauan dukungan aplikasi terhadap fungsi bisnis dengan memetakannya ke dalam matriks.

Tahap 3 : Kondisi yang Ingin Dicapai

Pada tahap 3 ada tiga komponen yang dianalisis yaitu arsitektur data, arsitektur aplikasi dan arsitektur teknologi.

a Arsitektur Data

Arsitektur data mendefinisikan jenis data utama yang dibutuhkan untuk mendukung aktifitas bisnis. Arsitektur data terdiri dari definisi entitas-entitas data, relasi antar entitas, serta hubungan antara entitas data dengan fungsi bisnis yang dilayani oleh entitas-entitas tersebut. Langkah-langkah dalam mendefinisikan arsitektur data seperti berikut.

- Pendaftaran entitas data potensial.

- Perancangan diagram konteks sistem informasi yang akan dibuat.

- Pendefinisian aliran data dan proses yang terjadi dalam sistem dengan diagram

alir data.

- Pendefinisian setiap proses bisnis dan entitas dengan Entity Relationship

Diagram.

b Arsitektur Aplikasi

Arsitektur aplikasi mendefinisikan jenis aplikasi utama yang dibutuhkan untuk mengelola data yang telah dihasilkan oleh arsitektur data dan mendukung fungsi bisnis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem informasi yang terintegrasi sehingga hanya ada satu aplikasi yang akan dihasilkan yaitu SI Disdik Bogor. Selanjutnya SI Disdik Bogor terbagi-bagi menjadi beberapa modul yang mengelola data dan menyediakan informasi kepada pengguna sistem. Ada 5 tahap untuk pendefinisian modul.

- Pendaftaran kandidat modul yang mendukung SI Disdik Bogor.

- Pendefinisian modul ke dalam Tabel.

- Analisis modul terhadap fungsi bisnis Dinas Pendidikan.

- Analisis dampak dari aplikasi yang ada saat ini di Dinas Pendidikan dengan

modul yang dibuat di masa depan dan dirangkum dalam Tabel.

c Arsitektur Teknologi

Arsitektur teknologi mendefinisikan platform teknologi yang dibutuhkan

untuk menyediakan lingkungan untuk modul yang mengelola data dan

mendukung fungsi bisnis SI Disdik Bogor. Ada 4 tahap untuk membuat arsitektur teknologi.

(18)

- Pendefinisiaan platform dan distribusi.

- Relasikan platform teknologi dengan modul dan fungsi bisnis.

- Distribusikan arsitektur teknologi.

Tahap 4 : Rencana Implementasi

Pada tahap ini dilakukan rencana implementasi SI Disdik Bogor (Implementation/Migration Plans). Ada 2 tahap untuk merencanakan implementasi sistem.

− Penentuan urutan-urutan modul yang dibangun.

− Penentuaan strategi migrasi terhadap akuisisi platform teknologi.

PEMBAHASAN

Tahap 1 : Inisiasi Perencanaan a Lingkup Enterprise dan Tujuan Aplikasi

Dinas Pendidikan menurut Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 3 tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah dalam Kota Bogor memiliki tugas pokok melaksanakan sebagian urusan di bidang pendidikan. Ada 6 kecamatan yang termasuk dalam cakupan Dinas Pendidikan Kota Bogor, yaitu Kecamatan Bogor Utara, Kecamatan Bogor Selatan, Kecamatan Bogor Tengah, Kecamatan Bogor Timur, Kecamatan Bogor Barat dan Kecamatan Tanah Sareal.

Dinas Pendidikan Kota Bogor adalah satuan pendidikan yang terbagi kedalam 2 kelompok yaitu Pendidikan Formal yang terdiri dari Pendidikan Dasar (SD dan SMP), Pendidikan Menengah (SMA dan SMK) serta Pendidikan Non Formal yang terdiri dari Keaksaraan Fungsional (SKK tingkat dasar dan SKK Keaksaraan Usaha Mandiri), Program Kesetaraan (Paket A, Paket B dan Paket C), PAUD Non Formal (Kober, SPS, dll), Taman Bacaan Masyarakat (TBM), Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Kursus/Keterampilan Hidup dan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB). Penelitian ini mencakup data Pendidikan Formal dan Pendidikan Non Formal.

Sesuai tugas dan fungsi pokok Dinas Pendidikan tersebut maka analisis kebutuhan SI Disdik Bogor ini bertujuan untuk menyediakan rekomendasi kepada

enterprise untuk mengimplementasikan sistem informasi yang interaktif dan dinamis yang mendukung pelaksanaan fungsi bisnis Dinas Pendidikan Kota Bogor dan dapat menampilkan data-data geografis pendidikan. Fungsi bisnis yang dimaksud antara lain kegiatan administrasi, keuangan, sumber daya manusia dan pengolahan data.

b Visi Pengembangan Sistem Informasi Geografis

(19)

7

perdagangan. Untuk mewujudkan visi tersebut, dirumuskan 3 misi Dinas

Pendidikan Kota Bogor.

- Menuntaskan wajib belajar 12 tahun.

- Meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan.

- Meningkatkan kualitas sumber daya dinas pendidikan Kota Bogor dalam upaya

mewujudkan tata layanan pendidikan yang baik.

Berdasarkan visi dan misi enterprise tersebut, maka visi dari SI Disdik

Bogor yang dikembangkan adalah menjadi pusat layanan informasi Dinas Pendidikan di Kota Bogor yang interaktif dan dinamis dalam rangka mewujudkan visi Dinas Pendidikan Kota Bogor.

Tahap 2 : Kondisi Enterprise Saat Ini

Kondisi enterprise saat ini didapatkan dengan melakukan survey terhadap pihak Dinas Pendidikan Kota Bogor. Sebelum melakukan survey penelitian, penulis harus memenuhi prosedur kelengkapan dokumen yaitu surat pengantar dari IPB serta surat pengantar dari Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Bogor yang semuanya ada pada Lampiran 12 dan Lampiran 13. Setelah mendapatkan surat dari kantor kesatuan bangsa maka penulis mendapat surat perijinan survey di Dinas Pendidikan yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Kota Bogor di Lampiran 14.

a Pemodelan Bisnis Awal

1 Struktur Organisasi

Struktur organisasi Dinas Pendidikan Kota Bogor pada Gambar 2 sebagaimana diatur dalam Peraturan Walikota Bogor Nomor 35 tahun 2010 Pasal 2 terdiri dari :

• Kepala Dinas

(20)

• Sekretariat membawahkan:

a Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

b Sub Bagian Keuangan

c Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

• Bidang Pendidikan Dasar membawahkan:

a Seksi Kurikulum

b Seksi Kesiswaan

c Seksi Bina Profesi

• Bidang Pendidikan Menengah membawah-kan:

a Seksi Kurikulum;

b Seksi Kesiswaaan;

c Seksi Bina Profesi;

• Bidang Sarana dan Prasarana membawahkan:

a Seksi Sarana Prasarana Pendidikan dasar

b Seksi Sarana Prasarana Pendidikan Menengah

• Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal membawahkan:

a Seksi Pendidikan Anak Usia Dini

b Seksi Pendidikan Kesetaraan

c Seksi Kursus dan Kelembagaan

• UPTD Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) yang terdiri dari Kepala UPTD dan

Sub Bagian Tata Usaha

2 Fungsi Bisnis Saat ini

Visi Dinas Pendidikan Kota Bogor adalah terwujudnya masyarakat Kota Bogor yang cerdas dan terampil. Demi mewujudkan visi dinas pendidikan dan

berdasarkan konsep Value Chain, maka fungsi bisnis Dinas Pendidikan kota

Bogor dapat dikelompokkan ke dalam kegiatan utama (Primary Activities) dan

kegiatan pendukung (Support Activities). Kegiatan utama Dinas Pendidikan Kota

Bogor ada dua yaitu kegiatan operasional pendidikan non formal dan informal serta kegiatan operasional sarana dan prasarana pendidikan formal. Kegiatan pendukung Dinas Pendidikan Kota Bogor terdiri dari manajemen umum dan kepegawaian; manajemen keuangan; serta manajemen perencanaan dan pelaporan yang keseluruhannya akan mendukung kegiatan utama. Rantai nilai kegiatan kependidikan Dinas Pendidikan Kota Bogor ada di Gambar 3.

(21)

9

3 Dekomposisi Fungsi dan Distribusi Fungsi pada Struktur Organisasi

Setiap kegiatan utama dan pendukung dapat didekomposisikan ke dalam beberapa fungsi lagi secara lebih terperinci. Fungsi – fungsi yang didapat berdasarkan Peraturan Walikota Bogor Nomor 35 tahun 2010. Pada penelitian ini dekomposisi fungsi tidak menunjukkan urutan pengerjaan atau pun urutan proses karena menggunakan data yang berbeda dan terletak di unit organisasi yang berbeda. Dekomposisi fungsi kegiatan utama dan kegiatan pendukung menghasilkan 39 fungsi dapat dilihat pada Lampiran 1.

Setiap fungsi tersebut dipetakan ke dalam analisis siklus hidup sumber daya (resource life cycle) yang terdiri dari tahapan kebutuhan, akuisisi, pengelolaan dan disposisi guna melengkapi dan memastikan kelengkapan dekomposisi dalam suatu area fungsi. Hasil pemetaan fungsi ke dalam analisis siklus sumber daya pada Dinas Pendidikan Kota Bogor ditunjukan pada Lampiran 2.

Untuk melihat keterlibatan unit-unit organisasi dalam setiap fungsi/proses bisnis, maka dibuat matriks pemetaan fungi bisnis terhadap unit organisasi pada Lampiran 3. Setiap sel diisi dengan tingkat keterlibatan dan tanggung jawab organisasi terhadap fungsi. Penanda “1” untuk tingkat keterlibatan tanggung jawab dalam pengambilan keputusan, penanda “2” untuk tingkat keterlibatan penuh tetapi tidak dengan tanggung jawab pengambilan keputusan, dan penanda “3” untuk tingkat keterlibatan terbatas.

b Sistem dan Teknologi Saat Ini

1 Sarana dan Prasarana Penunjang

Sarana prasarana penunjang teknologi informasi yang dimiliki Dinas Pendidikan Kota Bogor, berdasarkan kondisi akhir bulan Desember 2010 pada RENSTRA Dinas Pendidikan Kota Bogor, dapat dilihat pada Tabel 3.

Berdasarkan Tabel 3 Dinas Pendidikan Kota Bogor hanya memiliki satu jaringan internet yaitu jaringan internet yang dipasang di sub bagian perencanaan dan pelaporan. Bagian lain yang ingin mengakses internet harus memiliki modem sendiri.

Hasil wawancara dengan staf bagian perencanaan dan pelaporan didapatkan bahwa komputer dan laptop yang ada di Dinas Pendidikan 70% -nya sudah

Tabel 2 Sarana dan prasarana penunjang teknologi informasi

No Jenis Sarana Prasarana Jumlah

(22)

menggunakan Windows 7 sebagai Operating System (OS), 20% menggunakan Windows Vista sisanya menggunakan Windows XP dan OS lainnya. Setiap OS yang ada didukung dengan RAM maksimal 2 GB dan harddisk maksimal 2 TB. Kondisi komputer dan laptop yang sedemikian rupa dapat mendukung semua aplikasi yang dipakai di Dinas Pendidikan.

1 Koleksi Aplikasi

Berdasarkan hasil wawancara dengan staf Dinas Pendidikan, ada 6 aplikasi utama yang digunakan oleh Dinas Pendidikan, yaitu Dapodik, PAS, Padati Web, NUPTK, NISN, dan NPSN. Deskripsi aplikasi ada pada Lampiran 4.

2 Dukungan Aplikasi terhadap Fungsi Bisnis

Untuk meninjau dukungan aplikasi terhadap fungsi bisnis, dilakukan pemetaan antara koleksi aplikasi dengan fungsi bisnis yang dijalankan. Matriks hasil pemetaan tersebut dapat dilihat pada Lampiran 8.

Tahap 3 : Kondisi yang Ingin Dicapai a Arsitektur Data

Tahap pertama yang dilakukan pada arsitektur data adalah melakukan pendaftaran kandidat entitas data potensial pada Tabel 4. Entitas data potensial

tersebut kemudian dimodelkan dengan Entity Relationship Diagram pada

Lampiran 5. Ada 16 entitas data dan 14 relasi yang teridentifikasi.

Supaya hubungan antara proses bisnis dengan aliran data terdefinisi, maka dibuat diagram alir data dengan membuat diagram konteks sistem pada Lampiran 6 dan selanjutnya di pecah ke dalam DFD level 1 pada Lampiran 7.

b Arsitektur Aplikasi

Analisis ini menghasilkan satu sistem yang terintegrasi yang terbagi ke dalam beberapa modul. Masing-masing modul itu mengelola proses bisnis serta entitas data yang telah dihasilkan pada tahap sebelumnya.

Tabel 3 Kandidat entitas data potensial

Fungsi Bisnis Kandidat Data

Operasional Pendidikan Formal dan Non Formal

SD SMP SMA

Sarana Prasarana PNF PNF

NISN NPSN Hasil UN

Koordinat sekolah Operasional Sarana dan Prasarana Pendidikan

Formal

Sarana Prasarana PF

Manajemen Kepegawaian NUPTK

Gaji & Tunjangan Surat

Jabatan

Manajemen Keuangan Transaksi

Manajemen Perencanaan dan Pelaporan Laporan

(23)

11

1 Kandidat modul

Hasil identifikasi menghasilkan 9 kandidat modul. Daftar kandidat modul yang diperlukan dapat dilihat dalam Tabel 4.

2 Hubungan Modul dengan Fungsi bisnis

Pada dasarnya seluruh modul yang ada telah mendukung seluruh fungsi bisnis yang ada secara teknis. Untuk merencanakan program kerja operasional pendidikan misalnya staff dinas pendidikan dapat menggunakan data yang telah disediakan oleh modul pemetaan sekolah. Untuk manajemen pelaporan maka modul pelaporan telah menyediakan fungsi yang cukup lengkap untuk

mengunduh dan meng-upload laporan yang ada.

Modul penggajian berguna untuk membantu manajemen kepegawaian alam mengelola gaji pegawai, sementara fungsi fungsi lain sudah disediakan dalam modul pendataan pegawai. Modul administrasi keuangan digunakan dalam

manajemen keuangan Dinas Pendidikan.

3 Analisis Dampak

Tahap selanjutnya adalah menganalisis dampak aplikasi yang telah dimiliki oleh Dinas Pendidikan saat ini dengan aplikasi yang direncanakan di masa mendatang. Pada tahap ini dianalisis aplikasi yang telah ada sebelumnya apakah akan dipertahankan, diperbaharui, diganti, dimodifikasi atau merupakan pengembangan baru. Hasil analisis dampak dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 4 Kandidat modul

No. Modul Deskripsi Modul

1. Modul pendataan PF Modul untuk merekam data-data pendidikan

formal yaitu SD, SMP dan SMA serta merekam sarana dan prasarana pendidikan formal

2. Modul pendataan PNF Modul untuk merekam data-data pendidikan

non formal dan sarana prasarana PNF

3. Modul pemetaan sekolah Modul untuk menampilkan data geografis

sekolah yang dinamis dan interaktif.

4. Modul penggajian Modul untuk merekam data gaji dan

tunjangan staff dinas, dan membayarkan gaji secara otomatis ke dalam rekening staff dinas.

5. Modul administrasi keuangan Modul untuk merekam seluruh penerimaan dan pengeluaran yang terjadi dalam dinas pendidikan

6. Modul pelaporan Modul untuk mencetak laporan-laporan yang

diperlukan di lingkup dinas pendidikan.

7. Modul pendataan pegawai Modul untuk merekam seluruh data pegawai

8. Modul pendataan surat Modul untuk merekam seluruh surat masuk

(24)

c Arsitektur Teknologi

1 Prinsip dan Kandidat Platform Teknologi

Langkah pertama dalam mendefinisikan arsitektur teknologi adalah mendefinisikan prinsip dan landasan teknologi yang akan digunakan, yang meliputi aspek data, perangkat keras, perangkat lunak, dan jaringan. Hasilnya

definisinya dijabarkan dalam Lampiran 9. Identifikasi prinsip dan kandidat

platform teknologi ini perlu mempertimbangkan faktor-faktor berikut ini.

- Kondisi geografis Dinas Pendidikan. Dengan kondisi geografis yang relatif lebih baik jika dibandingkan dengan wilayah lainnya di kawasan Jabodetabek, maka Kota Bogor mempunyai potensi menjadi tujuan utama bermukim para pekerja di DKI Jakarta, serta tujuan wisata penduduk DKI Jakarta dan sekitarnya. Hal ini berimplikasi terhadap pertumbuhan penduduk sebagai akibat dari tingginya arus migrasi terutama urbanisasi yang terjadi setiap tahun. Dengan pertumbuhan atau penambahan penduduk tersebut, berdampak terhadap peningkatan penyediaan layanan pendidikan yang setiap tahun harus disediakan oleh Pemerintah Kota Bogor dalam hal ini adalah Dinas Pendidikan Kota Bogor. Tidak hanya di Kota Bogor, tetapi di beberapa tempat di Indonesia

Tabel 5 Analisis dampak arsitektur aplikasi terhadap sistem legacy

No. Modul Sistem

1. Modul pendataan

PF

- Pengembangan baru

2. Modul pendataan

PNF

5. Modul administrasi

keuangan

- Pengembangan baru

6. Modul pelaporan - Pengembangan baru

7. Modul pendataan

pegawai

NUPTK X Pengembangan aplikasi legacy

dengan menggunakan basis data yang ada dan memodifikasinya,

menambahkan data-data administrasi pegawai yang dibutuhkan, serta membuat fungsi-fungsi yang baru untuk mengolah data tersebut

8. Modul pendataan

(25)

13

arus urbanisasi yang tinggi ini sering kali menimbulkan permasalahan yang kompleks. Khususnya di bidang pendidikan, permasalahan ini menjadi tantangan kedepan Dinas Pendidikan Kota Bogor terutama di dalam menyediakan layanan pendidikan yang terjangkau dan berkualitas.

- Anggaran pendidikan. Selama ini anggaran pemerintah yang berasal dari multi sumber yang dialokasikan untuk pembangunan pendidikan di Kota Bogor jumlahnya dari tahun ketahun belum sesuai dengan yang direncanakan sehingga belum sepenuhnya dapat menjawab kebutuhan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan anggaran yang dimiliki oleh pemerintah sehingga dengan sangat terpaksa pemerintah pun melakukan skala prioritas pembangunan untuk memenuhi kebutuhan khususnya untuk sektor pendidikan.

- Infrakstruktur TIK yang telah dimiliki sebelumnya. Perangkat TIK yang sudah dimiliki sebelumnya diupayakan dapat dioptimalkan pemanfaatannya sehingga dapat menekan alokasi biaya pengadaan bagi perangkat TIK.

2 Distribusi Data dan Aplikasi

Tahap selanjutnya yaitu memodelkan pendistribusian data dan aplikasi secara konseptual. Pertama kali diidentifikasi hubungan antara entitas data dengan lokasi bisnis yang dirujuk dalam Lampiran 10 dengan menandai “X” pada entitas data dan lokasi bisnis yang saling berhubungan. Selanjutnya dicari hubungan antara kandidat aplikasi dengan lokasi bisnis yang dirujuk dalam Lampiran 11. Tujuannya untuk menentukan cara dalam mendistribusikan aplikasi dan data serta untuk mendefinisikan landasan teknologi yang akan menjadi lingkungan bagi aplikasi-aplikasi dan data yang mendukung bisnis.

3 Konfigurasi Platform Teknologi

Tahap terakhir adalah mendefiniskan konfigurasi untuk landasan teknologi. Konfigurasi ini terdiri dari workstation konseptual, jaringan enterprise konseptual, serta arsitektur sistem bisnis yang merupakan teknologi yang

mengimplementasikan dan menjaga aplikasi dan basis data dari enterprise.

(26)

Workstation konseptual merupakan sebuah fasilitas yang digunakan untuk mengakses data secara langsung atau menyediakan data bagi aplikasi-aplikasi atau

pengguna lainnya. Sebuah workstation terdiri dari lokasi penyimpanan dan

kompartemen-kompartemen. Gambaran workstation konseptual Dinas Pendidikan

Kota Bogor dapat dilihat pada Gambar 4.

Akses pengguna pada aplikasi dilakukan melalui sebuah personal computer

(PC) dekstop maupun laptop. Akses ini terpusatkan melalui jaringan Ethernet

TCP/IP ke komputer server untuk jaringan intranet menggunakan topologi local

area network (LAN). Dinas Pendidikan Kota Bogor belum memiliki jaringan

LAN, dan hanya memiliki satu jaringan internet dengan penggunaan wireless

router yang akan dipertahankan dalam membentuk struktur workstation.

Selanjutnya didefinisikan jaringan konseptual enterprise yang menghubungkan

semua elemen-elemen workstation konseptual yang bisa dilihat pada Gambar 5.

Arsitektur ini memuat keterhubungan dan akses dari pengguna melalui

workstation melalui berbagai aplikasi untuk mengelola dan mendapatkan data. Selanjutnya adalah mendefinisikan arsitektur sistem bisnis dengan merujuk

Gambar 5 Worsktation jaringan enterprise konseptual

(27)

15

fungsi utama dari akses oleh pengguna ke aplikasi-aplikasi bisnis. Spewak menyarankan lima fungsi utama berikut ini.

- Operational information update, untuk membuat, mengubah atau menghapus data operasional secara interaktif.

- Operational information inquiry, agar aplikasi dapat mengakses data secara interaktif dan menampilkan data dalam format yang diminta.

- Operational report review, membantu pengguna untuk melihat dan memeriksa pelaporan.

- Ad-hoc information review, untuk mengakses data ad-hoc dari enterprise. - Business rules inquiry/update, untuk melakukan konfigurasi sistem bisnis. Pendefinisian arsitektur sistem bisnis ini dapat dilihat pada Tabel 6.

Tahap 4 : Rencana Implementasi

1 Prioritas Modul terhadap Konsistensi Data

Aktifitas pertama yang dilakukan adalah memetakan aplikasi dengan entitas data pada Tabel 7. Matriks harus ditata ulang sedemikian rupa sehingga penanda “C” terletak pada diagonal matriks dari kiri atas ke kanan bawah. Penanda tersebut menunjukkan bahwa aplikasi yang berada pada urutan teratas akan menyediakan data bagi aplikasi di bawah urutan diagonalnya sehingga urutan implementasinya dikerjakan secara berurutan dari atas ke bawah.

Dari matriks hasil analisis tersebut ada 4 proyek yang bisa dilakukan secara terpisah yaitu :

- Proyek A: terdiri dari empat modul utama dan bisa diimplementasikan

secara bertahap yaitu :

- Modul pendataan PF

- Modul pendataan PNF

- Modul pemetaan sekolah

- Modul evaluasi pendidikan

- Proyek B: terdiri dari empat modul yang mengelola kegiatan pendukung

yang terdiri dari :

(28)

- Modul pendataan pegawai

- Modul administrasi keuangan

- Modul pelaporan

- Modul penggajian

- Modul pendataan surat

2 Analisis Aplikasi terhadap Kebutuhan Bisnis

Spewak mencatat 4 faktor bisnis krusial yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan rencana implementasi dan migrasi, yaitu :

- Demand, yakni derajat kebutuhan organisasi terhafap suatu jenis aplikasi.

- Risk, yaitu peluang untuk mencapai sukses.

- Potential benefit, yaitu pemberian prioritas terhadap aplikasi yang memiliki tingkat payback tinggi.

- Organizational Impact, yaitu pemberian prioritas terhadap aplikasi yang tidak berdampak ekstrem terhadap kondisi organisasi, dimana

membutuhkan manajemen yang kompleks.

Masing-masing aplikasi diberi penilaian terhadap keempat faktor tersebut dan diberi nilai 1-4 dengan skala penilaian bersifat relatif. Aplikasi dengan nilai lebih besar mendapat prioritas lebih dibanding aplikasi lainnya. Penilaian aplikasi ini ada pada Tabel 8.

Pada Tabel 8 penilaian aplikasi terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian atas dan bagian bawah yang dipisahkan oleh garis putus-putus. Bagian atas berisi tahapan-tahapan pada proyek A dan bagian bawah berisi tahapan-tahapan pada proyek B.

3 Strategi migrasi

Dinas Pendidikan Kota Bogor hanya memiliki dua aplikasi yang dapat

diakses langsung dari server pusat kemdikbud, yaitu aplikasi Dapodik dan PAS.

Kedua aplikasi ini hanya menyediakan data kependidikan tetapi tidak untuk menampilkan rangkuman kependidikan. Oleh sebab itu data yang diambil dari kedua aplikasi yang berupa fail excel ini harus dikembangkan lebih lanjut oleh Dinas Pendidikan Kota Bogor di dalam mengembangkan sistem informasi yang

independen, namun tetap menjaga kekonsistenan datanya serta up to date.

(29)

17

Harus diperhatikan pula bagaimana akuisisi platform teknologi yang akan

digunakan untuk bermigrasi terhadap sistem yang baru untuk melihat dampak

migrasi terhadap aplikasi legacy. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 9.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Penelitian ini telah menghasilkan analisis kebutuhan arsitektur data,

arsitektur aplikasi dan arsitektur teknologi yang cukup lengkap bagi enterprise.

Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut.

a Model bisnis utama Dinas Pendidikan Kota Bogor terdiri dari lima areal fungsi

yang terdiri dari dua fungsi kegiatan utama dan tiga fungsi kegiatan pendukung. Secara keseluruhan terdapat 39 fungsi bisnis untuk seluruh unit organisasi yang terdiri dari 26 unit.

b Sebuah katalog aplikasi.

c Arsitektur data, yang terdiri dari 16 entitas data potensial dan

didokumentasikan dalam: daftar entitas data, sebuah entity relational diagram,

sebuah diagram konteks dan DFD level 1.

d Arsitektur aplikasi, yang terdiri dari satu sistem informasi dan 9 modul yang

ada di dalamnya. Ada 7 modul yang merupakan pengembangan baru dan 2

aplikasi yang membutuhkan modifikasi dari aplikasi legacy.

e Arsitektur teknologi, yang terdiri dari tabel identifikasi dan definisi platform

teknologi, distribusi landasan teknologi dengan aplikasi dan fungsi bisnis, konfigurasi teknologi serta arsitektur bisnis.

f Rencana Implementasi yang menjelaskan urutan pengimplementasian aplikasi

dengan memperhatikan kekonsistenan data dan kebutuhan bisnis serta proses

migrasi dengan mempertimbangkan platform teknologi.

Saran

Perencanaan implementasi pada penelitian ini tidak mengestimasi penggunaan sumber daya yang akan digunakan sehingga belum direncanakan anggaran yang dibutuhkan serta estimasi waktu pengerjaan sistem yang

dibutuhkan. Hal ini hendaknya dilengkapi oleh enterprise jika ingin

mengimplementasikan sistem.

(30)

DAFTAR PUSTAKA

Arifiyanto, Wahyu Adi. 2009. Pembuatan Rencana Strategis Pengimplementasian

E-Goverment Sektor Layanan Publik Berbasis Enterprise Architecture Planning (Studi Kasus : Pemerintah Kabupaten Kutai Barat) [skripsi]. Bandung (ID) : Institut Teknologi Bandung.

Bernard, A. Scott. 2010. An Introduction An Introduction To Enterprise Architecture: Second Edition. US : AuthorHouse.

Dimyati, M Yamin. 2008. Arsitektur Informasi Perusahaan Menggunakan Zachman Framework Studi Kasus Fungsi Penataan Data & Pemetaan

Jaringan (GIS/AM/FM) Pada Perusahaan Listrik. E-Indonesia Initiative

2008. Vol (1) : 1 – 6.

Dinas Pendidikan Kota Bogor. 2012. Profil Pendidikan 2012. Bogor (ID) : Dinas Pendidikan Kota Bogor.

Pemerintah Kota Bogor. 2010. Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2010 Nomor 1 Seri D Peraturan Daerah kota Bogor Nomor 3 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah.

Pemerintah Kota Bogor. 2010. Peraturan Walikota Bogor Nomor 35 Tahun 2010 tentang Tugas Pokok, Fungsi, Tata Kerja dan Uraian Tugas Jabatan Struktural Di Lingkungan Dinas Pendidikan.

Porter, Michael E. 1998. Competitive Advantage : Creating and Sustaining Superior Performance. New York (US): Simon & Schuster Inc.

Dinas Pendidikan Kota Bogor. 2012. Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pendidikan Kota Bogor Tahun 2012 – 2014 sebagai Revisi RENSTRA Tahun 2010- 2014. Bogor (ID): Dinas Pendidikan Kota Bogor.

Shelly G.B., Rosenblatt H.J. 2010. System Analysis and Design. Course Technology, Engage Learning.

Simamora, Riko Harapta. 2006. Sistem Informasi Dinas Pendidikan Berorientasi Objek dan Berbasis Web (Studi Kasus Kota Tanjung Pinang Kepulauan Riau) [skripsi]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor.

Spewak, S.H. 1992. Developing Blueprint for Data, A9pplications, Technology: Enterprise Architeture Planning. John Wilcy & Sons.

(31)

19

Lampiran 1 Dekomposisi fungsi kegiatan utama dan pendukung Dinas Pendidikan Kota Bogor

Kegiatan Dekomposisi Fungsi

1 Operasional Pendidikan Formal dan Non Formal

Proses perencanaan program kerja pendidikan

Proses pengkajian dan perumusan kebijakan teknis

Proses pengkajian dan perumusan bahan kebijakan teknis operasional Proses pengkajian bahan fasilitasi Proses penyusunan SOP dan SPM pendidikan

Proses penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis

Proses pelaksanaan kebijakan teknis operasional

Proses monitoring, evaluasi dan pelaporan

Proses pengumpulan, pengolahan dan analisa data

Proses pengelolaan administrasi kegiatan

Proses perencanaan program kerja sarana dan prasarana

Proses pengkajian dan perumusan kebijakan teknis sarana dan prasarana Proses pengkajian kebutuhan sarana dan prasarana dikdas dan dikmen

Proses penyusunan SOP dan SPM sarana dan prasarana

Pengkajian dan perumusan kebijakan teknis operasional sarana dan prasarana Proses penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis sarana dan prasarana Proses penyiapan kebutuhan sarana dan prasarana

Pengawasan terhadap pemenuhan Standar Nasional sarana dan prasarana Pengawasan pendayagunaan bantuan sarana dan prasarana serta pengawasan buku pelajaran

Proses monitoring, evaluasi dan pelaporan

Proses pengumpulan, pengolahan dan analisa data

3. Manajemen Umum dan

Kepegawaian

3.1 Proses penyusunan rencana dan

(32)

Kegiatan Dekomposisi Fungsi

Proses penyusunan rencana kebutuhan barang

Proses pengelolaan urusan surat

menyurat, kearsipan, kerumahtanggaan dan administrasi umum

Proses pengelolaan kebutuhan dan pemeliharaan perlengkapan gedung dan alat tulis Dinas

Pelaksanaan administrasi dan pelayanan kepegawaian

Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan

Proses penyusunan rencana dan program kerja bagian keuangan Proses pengelolaan administrasi keuangan

Proses pembinaan satuan pemegang kas Proses pelayanan keuangan

Proses penyusunan laporan realisasi keuangan dan Neraca Dinas

Proses pelaporan keuangan

5. Manajemen Perencanaan dan

Pelaporan

Proses penyusunan rencana dan program kerja lingkup Dinas

Proses penyiapan bahan penyusunan bidang perencanaan, monitoring dan evaluasi

Proses pelaksanaan pengumpulan dan pengelolaan data pendidikan

Proses pemuktakhiran dan validasi data Proses penyusunan laporan kegiatan Dinas : LKPJ, LAKIP, LPPD, ILPPD Proses penyusunan Rencana

(33)

21

Lampiran 2 Matriks pemetaan fungsi ke dalam siklus sumber daya

(34)

Lampiran 3 Pemetaan fungsi bisnis terhadap unit organisasi Dinas Pendidikan

(35)

23

Lampiran 4 Dokumentasi aplikasi yang dipakai di Dinas Pendidikan Kota Bogor

Nama Aplikasi

Dapodik (Data Pokok Pendidikan)

Deskripsi Merupakan sistem informasi yang berisikan data-data pendidikan

dasar yang meliputi jenjang SD hingga SMP atau pun sederajat. Aplikasi ini merupakan aplikasi dari kementrian pendidikan yang diperuntukkan untuk seluruh Indonesia (nasional).

Unit Organisasi

Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

Pengguna Guru, siswa, masyarakat awam, staff pendidikan

Pengelola Satu operator di tiap sekolah, satu operator di tingkat kota (Sub

Bagian Perencanaan dan Pelaporan)

Output fail excel, halaman web

Input manual, fail excel

Penggunaan Batch dan Online

Jaringan Internet Penyimpanan

Data

Server pusat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

(Kemdikbud) dan PC/laptop yang terinstal aplikasi Dapodik

Screen shoot

Waktu akses: 16 Agustus 2013

Alamat akses : http://pendataan.dikdas.kemdiknas.go.id

(36)

Nama Aplikasi

Padati Web (Pangkalan Data dan Informasi)

Deskripsi Merupakan sistem informasi yang berisi data-data sekolah yang

berasal dari 6 kecamatan di Kota Bogor. Data sekolah tersebut meliputi Data Guru berdasarkan umur dan ijazah, Data Siswa berdasarkan jenis kelamin, agama dan umur, Data sarana dan prasarana sekolah, Data kurikulum yang digunakan oleh sekolah, Data laporan keuangan sekolah, serta data listrik dan bantuan

yang ada di sekolah. Padati Web juga menampilkan data resume

pendidikan Kota Bogor.

Unit Organisasi

Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

Pengguna Staff Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

Pengelola Staff Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

Output fail excel, halaman web

Input manual, fail excel

Penggunaan Batch Jaringan Intranet Penyimpanan

Data

PC/laptop yang terinstal aplikasi Padati Web

Screen shoot

Waktu akses : 16 Agustus 2013

Alamat akses : http://www.padatiweb.kemdiknas.go.id/

Catatan Semenjak UUD tahun 2010 Padati web sudah tidak dipakai

secara online lagi karena adanya perubahan sistem di

(37)

25

Nama Aplikasi

PAS (Program Aplikasi Sekolah)

Deskripsi Sistem informasi yang berisi data sekolah yang berisikan

data-data pendidikan menengah yang meliputi SMA dan SMK atau sederajat. Aplikasi ini merupakan aplikasi dari kemdikbud yang diperuntukkan untuk seluruh Indonesia (nasional).

Unit Organisasi

Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

Pengguna Guru, siswa, masyarakat awam, staff pendidikan

Pengelola Satu operator di tiap sekolah, satu operator di tingkat kota (Sub

Bagian Perencanaan dan Pelaporan)

Output fail excel, halaman web

Input manual, fail excel

Penggunaan Batch dan Online

Jaringan Internet Penyimpanan

Data

Server pusat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dan PC/laptop yang terinstal aplikasi Dapodik

Screen shoot

Waktu akses : 10 September 2013

(38)

Nama Aplikasi

NUPTK (Nomor Unik Pendidik Tenaga Kependidikan)

Deskripsi Sistem informasi yang berisi nomor unik pendidik tenaga

kependidikan di seluruh Indonesia yang berstatus aktif beserta profilnya. Setiap tenaga kependidikan memiliki nomor unik yang unik dan satu-satunya, maka harus berbeda dengan tenaga

kependidikan yang lain. Unit

Organisasi

Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

Pengguna Guru dan tenaga kependidikan

Pengelola Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

Output fail excel

Input manual, fail excel

Penggunaan Batch dan Online

Jaringan Internet Penyimpanan

Data

Server pusat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dan PC/laptop yang terinstal aplikasi Dapodik

Screen shoot

Waktu akses : 16 Agustus 2013

Alamat akses : http://nuptk.kemdikbud.go.id

Catatan Aplikasi NUPTK yang terbaru akan launching pada bulan Juni tahun

2013. Saat ini NUPTK masih diproses secara manual. Screen shoot di

(39)

27

Nama Aplikasi

Nomor Induk Siswa Nasional (NISN)

Deskripsi Merupakan form isian data nomor induk siswa nasional yang berupa

fail excel Unit

Organisasi

Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

Pengguna Staf pendidikan di Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan, sekolah

Pengelola Staf pendidikan di Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

Output fail excel

Input manual, fail excel

Penggunaan Batch

Jaringan - Penyimpanan

Data

Di laptop/personal computer yang memiliki aplikasi ini

Screen shoot

Waktu akses : 16 Agustus 2013

Alamat akses : http://nisn.data.kemdikbud.go.id

Catatan Semenjak UUD tahun 2010 aplikasi online NISN di nonaktifkan, dan

(40)

Nama Aplikasi

Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN)

Deskripsi Merupakan form isian data nomor pokok sekolah nasional yang

berupa fail excel Unit

Organisasi

Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

Pengguna Staf pendidikan di Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan, sekolah

Pengelola Staf pendidikan di Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

Output fail excel

Input manual, fail excel

Penggunaan Batch Jaringan - Penyimpanan

Data

Di laptop/personal computer yang memiliki aplikasi ini

Screen shoot

Waktu akses : 16 Agustus 2013

Alamat akses : http://npsn.kemdikbud.go.id

Catatan Semenjak UUD tahun 2010 aplikasi online NPSN di nonaktifkan, dan

(41)

29

Lampiran 5 Entity relationship diagram Sistem Informasi Dinas Pendidikan Kota

(42)

Lampiran 6 Diagram konteks Sistem Informasi Dinas Pendidikan

Biodata Siswa

Historis Siswa Data PNF

Data PF

Data Keuangan

Data Pegawai Dinas Laporan Keuangan Fail PDF & Excel

Pemetaan Sekolah

Data Guru & Staff Sekolah Profil Sekolah

Data Siswa Laporan Hasil UN Rekap PNF

Informasi Sekolah Statistik Pendidikan

Rekap Siswa Rekap Guru Data Siswa

Rekap PF

Surat

1

Sistem Informasi Dinas Pendidikan

Siswa Staff Dinas

Pendidikan

Publik

(43)

31

Lampiran 7 DFD level 1 Sistem Informasi Dinas Pendidikan Kota Bogor

Data

Data Pemasukan dan Pengeluaran

Data Gaji Pegawai

Laporan Keuangan

Fail unduhan Rekap Pegawai

Rekap Guru dan staff sekolah Rekap Siswa

Statistik Pendidikan Data Statistik

1.2

Guru & Staff Sekolah : 1

3 SMP : 1

4 SMA :

1

6 Sarana Prasarana

PF : 1

14 TunjanganGaji &

Guru & Staff Sekolah : 2 Staff Dinas Pendidikan : 3

15 Hasil

Pendataan Surat 20 Surat

Rekap

6 Sarana Prasarana

(44)

Lampiran 8 Dukungan aplikasi terhadap fungsi bisnis Dinas Pendidikan Kota Bogor

(45)

33

Lampiran 9 Prinsip platform teknologi

ASPEK PRINSIP PLATFORM TEKNOLOGI

Perangkat Lunak

a) Sistem legacy sebisa mungkin dipertahankan serta dioptimalkan

penggunaannya.

b) Aplikasi menggunakan antarmuka berbasis web yang dapat

diakses oleh semua peramban.

c) Akses ke jaringan perusahaan, aplikasi dan data diatur melalui

hierarki pengguna dan dilindungi dengan password.

d) Aplikasi dapat di instal secara offline dalam komputer pengguna

maupun diakses secara online.

e) Informasi yang disajikan secara online harus selalu up to date

sehingga akan ada jadwal untuk memperbaharui data dan informasi.

f) Aplikasi menyediakan umpan balik yang proporsional terhadap

aksi yang dilakukan oleh pengguna.

g) Aplikasi memiliki mekanisme pengamanan data untuk

mencegah terjadinya pengaksesan data secara ilegal.

h) Aplikasi memiliki kemampuan error-checking dan recovery dari

error.

i) Aplikasi menyediakan fasilitas pencarian untuk memberi

kemudahan kepada pengguna dalam mencari informasi yang dibutuhkannya.

j) Aplikasi dilengkapi dengan dokumentasi pembangunan dan user

manual perangkat lunak.

k) Aplikasi yang menggunakan data spasial diolah dan diproses

dalam server pusat menggunakan aplikasi GIS.

Perangkat Keras

a) Pemrosesan data dilakukan oleh server utama yang dilengkapi

dengan backup server yang menjadi aktif ketika server utama

down.

b) Penyimpanan data dilakukan secara redundant yang terdiri dari

primary dan backup database-server.

c) Spesifikasi perangkat keras yang dipilih harus memenuhi

kapasitas pemrosesan dari sistem yang dirancang.

d) Terdapat mekanisme pengamanan aset perangkat lunak yang

dimiliki Dinas Pendidikan, misalnya : pemasangan alarm, kunci gembok, dll.

e) Optimasi biaya investasi pengadaan perangkat keras dan

peralatan penunjang lain yaitu dengan mengoptimalkan penggunaan perangkat TIK yang sudah dimiliki sebelumnya.

f) Pemeliharaan terhadap perangkat TIK dilakukan secara berkala.

Jaringan a) Menggunakan arsitektur client server dalam

mengimplementasikan jaringan.

b) Teknologi internet digunakan untuk sarana informasi untuk

masyarakat

c) Menggunakan teknologi intranet untuk pertukaran data di

internal kantor Dinas Pendidikan.

(46)

ASPEK PRINSIP PLATFORM TEKNOLOGI

pembagian informasi, pelaporan, dll. dapat menggunakan teknologi surat elektronik (e-mail).

Data a) Input data memiliki mekanisme konfirmasi, verifikasi, otorisasi,

validasi, dan menyediakan attachment.

b) Penyimpanan data menggunakan basis data relasional dan

pengaksesannya menggunakan Standard Query Language

(SQL).

c) Ada enkripsi data sebelum dilakukan pengiriman data.

d) Pengelolaan data dilakukan secara terpusat untuk meminimasi

redundancy data dan menjamin kekonsistenan data. Data hanya diakuisisi satu kali saja langsung pada sumbernya dan hasil

akuisisi tersebut ditandai dengan timestamp.

e) Setiap metadata pada data, dokumen, pelaporan dan berbagai

bentuk data lainnya harus memiliki : waktu dibuat, waktu diakses, waktu dimodifikasi, nama pembuat, nama pihak yang

mengelola, identifier dokumen, serta nama pihak yang

memodifikasi terakhir.

f) Data dari berbagai format harus dikonversikan, data berupa

(47)

35

(48)

Lampiran 11 Peta distribusi aplikasi

NO.

APLIKASI

LOKASI

BISNIS LOKASI APLIKASI

B

ac

k-Office

Dinas

Pendidikan Pusat Informasi Workstation

Kantor

kemdikbud Workstation Bac

k-office

Dinas Pendidikan Workstation

Pusat Informasi

1 Modul pendataan PF X X X X X

2 Modul pendataan PNF X X X X X

3 Modul pemetaan sekolah X X X X X

4 Modul evaluasi pendidikan X X X X X

5 Modul penggajian X X X

6 Modul administrasi keuangan X X X

7 Modul pelaporan X X X

8 Modul pendataan pegawai X X X X

(49)

37

(50)
(51)

39

(52)

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Jakarta pada tanggal 27 September 1990. Ia merupakan putri pertama dari lima orang bersaudara dari pasangan Bapak Anwar Sitanggang dan Ibu Gabriella Susilowati. Penulis menyelesaikan pendidikan menengahnya pada tahun 2008 di SMA Negeri 1 Bogor dan mendaftar melalui jalur undangan ke Departemen Ilmu Komputer Institut Pertanian Bogor.

Gambar

Gambar 1 Tahapan EAP
Gambar 2  Struktur organisasi Dinas Pendidikan Kota Bogor
Gambar 3  Rantai nilai kegiatan Dinas Pendidikan Kota Bogor
Tabel 4  Kandidat modul
+6

Referensi

Dokumen terkait

Pemilihan dan pengusulan platform teknologi yang menjadi lingkungan bagi aplikasi yang mengolah data untuk mendukung proses bisnis SHTT disajikan pada Tabel

Penelitian ini bertujuan mengimplementasikan metode balanced scorecard untuk mendukung RE pada pengembangan sistem informasi IT Telkom, pada proses menentukan kebutuhan

untuk membangun suatu informasi yang berkaitan dengan arsitektur enterprise dimana pendekatan sebuah perencanaan kualitas data dapat berorientasi untuk kebutuhan

Business Architecure merupakan fase ke tiga dalam TOGAF ADM yang berfungsi untuk mendefinisikan arsitektur baseline, menentukan model bisnis dan merancang arsitektur target

enterprise yang dilakukan oleh Joko Triloka yang berjudul "Pemodelan Arsitektur Enterprise Untuk Mendukung Sistem Informasi Terintegrasi Di Bidang Akademik

Tujuan arsitektur teknologi adalah untuk mendefinisikan jenis-jenis teknologi utama yang dibutuhkan untuk menyediakan lingkungan yang mendukung aplikasi, pada arsitektur

mengemukakan bahwa perencanaan dibuat dengan mendeskripsikan arsitektur data, aplikasi dan teknologi dalam pemanfaatan informasi guna mendukung proses bisnis sehingga

Arsitektur informasi merupakan kumpulan kebutuhan bisnis perusahaan, informasi, satuan proses yang dipetakan menjadi aliran informasi yang mengendalikan bisnis untuk