UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STRATA –1 MEDAN
PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN MOBIL TRUK RINGAN ISUZU
PADA PT. ISUINDOMAS PUTRA MEDAN
SKRIPSI
OLEH
PAMELA M.C.TAMBUNAN 050502012
MANAJEMEN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Universitas Sumatera Utara Medan
ABSTRAK
Pamela M.C.Tambunan (2010). Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Kepuasan Konsumen Mobil Truk Ringan ISUZU pada PT. Isuindomas Putra Medan, Dibawah bimbingan Drs. Liasta Ginting M.Si, Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE. M.Si (Ketua Departemen Manajemen), Dra. Friska Sipayung, M.Si (Penguji I), Dr. Yeni Absah, SE, M.Si (Penguji II).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis diferensiasi produk terhadap kepuasan konsumen Mobil Truk Ringan ISUZU pada PT. Isuindomas Putra Medan. Tehnik pengambilan sampel ditentukan dengan sensus yaitu pengambilan sampel dilakukan dengan pada seluruh populasi penelitian dengan membagikan kuesioner pada seluruh konsumen yang membeli mobil truk ringan ISUZU pada PT. Isuindomas Putra Medan. Metode analisis yang dipergunakan adalah metode analisis deskriptif, metode analisis statistik yang terdiri dari analisis regresi linier sederhana dan pengujian koefisien determinasi (R2).
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan pada variabel diferensiasi produk (X) kepuasan konsumen Mobil Truk Ringan ISUZU pada PT. Isuindomas Putra Medan (Y). Hal ini dapat dilihat dari nilai thitung > ttabel (4,414> 2,660) yang menunjukkan ada pengaruh yang positif dan
dari nilai signifikansi (0,000) < 0,05 yang menunjukkan pengaruh yang signifikan. .
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis dapat menyelesaikan kuliah yang diakhiri dengan penulisan skripsi, dengan penulis berjudul “Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Kepuasan Konsumen Mobil Truk ringan Isuzu pada PT. Insuindomas Putra Medan.” Penulisan skripsi ini dilakukan guna memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonom Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara 2010.
Penulis mempersembahkan terima kasih dan rasa hormat yang sedalam-dalamnya kepada kedua orang tua, Ayahanda Wesley Tambunan (Alm) dan Ibunda Linda Martha Sinaga, dan Bapak Uda tersayang Ir. Sanga M. Tambunan, yang telah memberi motivasi dengan penuh kesabaran dan kasih saying dan turut memberikan bantuan moril, materil dan do’a selama penuis menjalani kuliah hingga selesai skripsi ini.
Segala bimbingan, bantuan, serta fasilitas yang tidak ternilai selama penulis melaksanakan penelitian hingga selesainya penulisan skripsi ini, maka penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga F. Dalimunthe, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Drs. Liasta Ginting, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, menyumbangkan fikiran, saran dan kritikan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si, selaku Dosen Penguji I yang telah meluangkan waktu dan memberikan saran demi kesempurnaan skripsi ini.
6. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si, selaku Dosen Penguji II yang telah meluangkan waktu dan memberikan saran demi kesempurnaan skripsi ini.
7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi, khususnya Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara yang telah banyak membantu penulis dari awal sampai penelitian ini selesai dan juga selama masa perkuliahan. 8. Seluruh pegawai Departemen Manajemen dan Pegawai di Fakultas
Ekonomi Sumatera Utara, terima kasih untuk semua jasa-jasanya dan bantuan administrasi selama perkuliahan.
9. Kepada Kakakku Ruby Tambunan, Abang-abangku Maringan Tambunan, Marlon Tambunan, Paul Tambunan dan Henry Tambunan, terima kasih atas segala dukungan dan doanya serta kesabaran untuk menunggu penulis dalam menyelesaikan program studi ini.
11. Kepada hao pheng you, Iin Gustinaz, Selvi Nababan dan Vebie Arica. Terima kasih untuk dukungan dan doanya kepada penulis.
12. Kepada teman-teman semasa perkuliahan, Iqbal Maiman, Rama Devapriya, M.Reza, Rahmad Bachtiar, Bayu Frans yang memberikan dorongan semangat.
13. Seluruh teman-teman semua yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang senantiasa memberikan dorongan semangat dalam menyusun skripsi ini, semoga Tuhan memberikan jalan yang terbaik buat teman-teman semua.
Semoga Tuhan membalas semua amal dan budi baik yang telah diberikan berbagai pihak untuk penulis selama ini. Penulis menyadari kalau skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun sebagai bahan masukan bagi penulis untuk kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis serta bagi para pembaca.
Medan, September 2010 Penulis
Pamela M.C. Tambunan
DAFTAR ISI
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7
1. Tujuan Penelitian ... .7
2. Manfaat Penelitian………. .7
F. Metode Penelitian ... 9
1. Batasan Operasional………9
2. Defenisi Operasional Variabel………9
3. Skala Pengukuran Variabel………... 11
4. Lokasi dan Waktu Penelitian……….... 11
5. Populasi dan Sampel………. 11
6. Jenis dan Sumber Data………..……… 13
7. Teknik Pengumpulan Data……… 13
8. Uji Validitas dan Realiabilitas…….……….. 14
9. Metode Analisis Data……… 15
BAB II URAIAN TEORITIS A. ... Pen elitian Terdahulu... 19
B. ... Pen gertian Produk ... 20
C. ... Fun gsi Produk ... 20
D. ... Kla sifikasi Produk ... 21
E. ... Pen gertian Diferensiasi Produk ... 23
F. ... Bas is Diferensiasi Produk ... 24
G. ... Pen erapan Diferensiasi ... 28
H. ... Di mensi Diferensiasi ... 28
I. ... Ke puasan Konsumen ... 29
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Mesin Diesel Isuzu ……….……… B. Sejarah Singkat PT. Isuindomas Putra Medan ... C. Visi dan misi PT. Isuindomas Putra Medan ……….. D. Struktur Organisasi Perusahaan ………. E. Jenis Produk PT Isuindomas Putra Medan ……… 36
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
A. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ………. 1. Uji Validitas ………... 2. Uji Reliabilitas ………...
B. Analisis Deskriptif Responden ………... C . Metode Analisis Statistik ………...
1. Analisis Regresi Linier Sederhana ………..….... 2. Pengujian Hipotesis ………... 3. Pengujian Koefisien Determinasi (R) ……….. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Operasional Variabel ... 7
Tabel 4.1 Item-Total Statistics ... 40
Tabel 4.2 Validitas Instrumen ... 41
Tabel 4.3 Item Statistics ... 42
Tabel 4.4 Validitas Instrumen ... 43
Tabel 4.5 Reliability Statistic ... 44
Tabel 4.6 Karakteristik Responden berdasarkan Usia ... 45
Tabel 4.7 Karakteristik Responden berdasarkan Asal Instansi ... 45
Tabel 4.8 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Diferensiasi Produk ... 46
Tabel 4.9 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Kepuasan Konsumen Konsumen ... 51
Tabel 4.10. Analisis Regresi Liniear Sederhana... 54
Tabel 4.11. Hasil Uji T... 57
DAFTAR GAMBAR
ABSTRAK
Pamela M.C.Tambunan (2010). Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Kepuasan Konsumen Mobil Truk Ringan ISUZU pada PT. Isuindomas Putra Medan, Dibawah bimbingan Drs. Liasta Ginting M.Si, Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE. M.Si (Ketua Departemen Manajemen), Dra. Friska Sipayung, M.Si (Penguji I), Dr. Yeni Absah, SE, M.Si (Penguji II).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis diferensiasi produk terhadap kepuasan konsumen Mobil Truk Ringan ISUZU pada PT. Isuindomas Putra Medan. Tehnik pengambilan sampel ditentukan dengan sensus yaitu pengambilan sampel dilakukan dengan pada seluruh populasi penelitian dengan membagikan kuesioner pada seluruh konsumen yang membeli mobil truk ringan ISUZU pada PT. Isuindomas Putra Medan. Metode analisis yang dipergunakan adalah metode analisis deskriptif, metode analisis statistik yang terdiri dari analisis regresi linier sederhana dan pengujian koefisien determinasi (R2).
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan pada variabel diferensiasi produk (X) kepuasan konsumen Mobil Truk Ringan ISUZU pada PT. Isuindomas Putra Medan (Y). Hal ini dapat dilihat dari nilai thitung > ttabel (4,414> 2,660) yang menunjukkan ada pengaruh yang positif dan
dari nilai signifikansi (0,000) < 0,05 yang menunjukkan pengaruh yang signifikan. .
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada Era Globalisasi ini, aktivitas pembangunan dan perekonomian Indonesia semakin berkembang. Persaingan bisnis perusahaan-perusahaan semakin ketat. Hal ini tidak hanya berlaku pada perusahaan kecil, namun juga pada perusahaan-perusahaan yang sudah maju dan besar sekalipun.
Persaingan ini terjadi karena setiap perusahaan ingin mendapatkan keuntungan yang maksimal sehingga harus memproduksi barang yang berkualitas dan menyesuaikan produknya dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Setiap perusahaan akan berusaha untuk lebih unggul dibanding perusahaan-perusahaan yang memproduksi barang/jasa yang sama agar mampu menguasai pasar.
Keunggulan diferensiasi menjadi salah satu aspek unik dalam suatu organisasi yang mempengaruhi target konsumen menjadi pelanggan setia perusahaan dibandingkan dengan pesaing lainnya. Keunggulan diferensiasi juga harus terjadi dalam setiap elemen bauran pemasaran (marketing mix) yaitu produk, harga, tempat (saluran distribusi) dan promosi.
penawaran perusahaan dari penawaran pesaing.” Artinya perusahaan berusaha membuat produk yang ditawarkan mempunyai keunggulan atau mempunyai nilai lebih dibanding produk kompetitor.
Diferensiasi sangat penting bagi strategi produk perusahaan. Tanpa diferensiasi, produk perusahaan hanya akan menjadi komoditi. Artinya produk tersebut tidak berbeda jauh dengan produk yang lain, alias produk rata-rata.
Perusahaan ISUZU telah membuat Keunggulan diferensiasi yang membuat truknya mempunyai nilai lebih dibanding truk merk lain. Diantaranya Truk ISUZU NKR 71 memiliki mesin yang telah dilengkapi dengan turbo intercooler untuk memperoleh tenaga dan torsi lebih besar pada putaran rendah, sekaligus memenuhi standar gas buang Euro-2. Dengan ini Truk NKR 71 adalah truk paling irit konsumsi bahan bakar di kelasnya, selain itu Truk NKR 71 dilengkapi dengan setir power steering hidraulik dengan recirculating ball sehingga memudahkan pengemudi melakukan manuver di jalan yang kecil, di tengah kemacetan dan parkir di ruang sempit. Kelebihan lainnya yaitu kabin truk ISUZU adalah model
tilt cab (kabin jungkit) yang memudahkan dalam hal perawatan dan perbaikan,
serta kedua pintu bisa membuka sampai 90 derajat, sedangkan truk kompetitor maksimal hanya 80 derajat. Umumnya strategi diferensiasi produk akan mengakibatkan konsumen merasa puas terhadap produk yang ditawarkan, kemudian diharapkan konsumen tersebut akan melakukan pembelian lagi, namun jika konsumen merasa tidak puas, konsumen tersebut akan menghentikan pembelian.
berkaitan dengan produk atau jasa tertentu yang dibeli, gerai ritel, atau bahkan pola perilaku (perilaku berbelanja, dan perilaku pembeli), serta pasar secara keseluruhan.” Dalam hal penjualan truk, konsumen cenderung akan merasa puas apabila truk mempunyai mesin yang tangguh, hemat konsumsi BBM, serta harga perawatan yang relatif murah.
PT. Isuindomas Putra merupakan salah satu main dealer (saluran distribusi utama) kendaraan Isuzu di Medan. Dalam hal penjualan mobil niaga seperti truk Isuzu, perusahaan ini menjadi pilihan masyarakat Medan dan sekitarnya sebagai tempat untuk melakukan pembelian produk Isuzu disamping dealer lain yaitu PT. Isuzu Astra Motor Indonesia.Tbk. PT. Isuindomas Putra Medan memiliki cabang di beberapa daerah seperti Pekan Baru, Padang, Pematang Siantar, Banda Aceh, dan beberapa daerah lainnya.
Mitsubishi masih tetap mendominasi penjualan truk niaga di Indonesia. Kejayaan itu diperoleh karena Mitsubishi telah memasarkan truk di Indonesia sejak 1972 sehingga dijadikan tolok ukur oleh konsumen untuk menentukan pembelian sesuai dengan standar kebutuhan mereka. Perbandingan penjualan truk pada 3 merek yang berbeda yaitu Mitsubishi, Isuzu dan Toyota dyna selama periode 2007-2009 dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut ini:
Tabel 1.1
Perbandingan Penjualan Truk Mitsubishi, Isuzu Dan Toyota Dyna Periode 2007-2009
Tahun Mitsubishi Isuzu Toyota dyna
2007 30.492 11.256 15.445
2008 31.256 10.987 16.899
2009 31.985 12.655 16.543
Sumber : www.bisnis.com (25 Februari 2010)
mengembangkan kemampuan produknya sesuai dengan kebutuhan konsumen yang beragam dan kemajuan teknologi terkini.
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Diferensiasi Produk terhadap Kepuasan Konsumen Mobil Truk Ringan ISUZU pada PT. Isuindomas Putra Medan”.
B. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Apakah diferensiasi produk berpengaruh terhadap kepuasan konnsumen mobil truk ringan ISUZU pada PT. Isuindomas Putra Medan ?”
C. Kerangka Konseptual
Pusat perhatian perusahaan adalah mengetahui, memilih, menguasai kesempatan yang berbeda dan selalu berubah-ubah. Dalam kenyataannya diketahui bahwa pasar itu bersifat heterogen untuk suatu produk. Oleh karena itu perlu ditawarkan produk yang berbeda sesuai dengan kebutuhan pasar.
Perusahaan selalu berusaha berlomba menerapkan berbagai strategi pemasaran, serta terus mengembangkan produk yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.
yang positif bagi konsumen. Persepsi yang positif tersebut akan menimbulkan kepuasan konsumen terhadap produk tersebut, sehingga dengan adanya rasa puas akan produk tersebut maka akan timbul keinginan untuk tetap menggunakan produk yang sama.
Perusahaan harus memperhatikan persepsi dari konsumen mengenai nilai dan hal yang mendorong konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Apa saja keinginan dan kebutuhan konsumen, serta melakukan berbagai pendekatan pribadi (personal selling) menjadi hal yang penting dalam keberhasilan perusahaan tersebut untuk menciptakan loyalitas konsumen. Karena dengan kepuasan konsumen maka konsumen akan cenderung untuk memakai merk produk yang sama. Jadi, diferensiasi produk mempunyai hubungan dengan kepuasan konsumen.
Sumber : Kotler (2000:329), Lupiyoadi (2001:158) Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual
D. Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual maka hipotesis dalam penelitian ini adalah : “Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara diferensiasi produk terhadap kepuasan konsumen Mobil Truk Ringan ISUZU pada PT. Isuindomas Putra Medan.”
Kepuasan Konsumen (Y) :
1. Kualitas Produk 2. Kualitas Pelayanan 3. Emosional
4. Harga 5. Biaya Diferensiasi Produk (X) :
1. Bentuk
E. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh diferensiasi produk terhadap kepuasan konsumen Mobil Truk Ringan ISUZU pada PT. Isuindomas Putra Medan.
2. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan oleh penulis dari penelitian ini sebagai berikut :
a. Bagi Peneliti
Sebagai wahana dalam meningkatkan kemampuan menulis dan berfikir ilmiah khususnya yang berkaitan dengan diferensiasi produk dan kualitas pelayanan
b. Bagi Perusahaan
Sebagai tambahan informasi dan masukan kepada pihak perusahaan dalam mengambil kebijakan yang terkait dengan konsumen.
c. Bagi lembaga pendidikan USU
Sebagai tambahan literatur kepustakaan di bidang penelitian mengenai pengaruh diferensiasi produk dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen.
d. Bagi peneliti lain
F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional
Penelitian ini hanya dibatasi pada konsumen yang melakukan pembelian produk Isuzu Elf NKR 71. Batasan Operasional yaitu untuk melihat besar pengaruh diferensiasi produk terhadap kepuasan konsumen Mobil Truk Ringan ISUZU pada PT. Isuindomas Putra Medan.
2. Definisi Operasioal Variabel
Definisi Operasional bertujuan untuk melihat sejauh mana variabel-variabel dari satu faktor berkaitan dengan faktor lainnya.
Variabel dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel Bebas (X) : Diferensiasi Produk
2. Variabel Terikat (Y) : Kepuasan Konsumen Tabel 1.1
Operasional Variabel
Sumber : Kotler (2000:329), Lupiyoadi (2001:158) 3. Skala Pengukuran Variabel
Pada proses pengolahan data, untuk menghitung masing-masing indikator akan digunakan skala likert dimana ketentuan item-item yang relevan dengan apa yang diketahui, kemudian responden diminta untuk memberikan jawaban paling sesuai dengan pendapatnya. Dalam setiap pertanyaan terdiri dari empat pilihan jawaban berbentuk skala likert yang masing-masing diberi penilaian sebagai berikut :
Tabel 1.2
4. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Isuindomas Putra Jl. Rahmadsyah No. 57 Medan. Waktu penelitian dilakukan dari bulan Januari 2010 hingga Juni 2010. 5. Populasi dan Sampel
Diferensiasi Produk (X)
penciptaan produk yang berbeda dibandingkan produk-produk yang telah beredar untuk
membedakan tawaran perusahaan dengan tawaran
pesaing
1. Bentuk 2. Keistimewaan 3. Mutu kinerja 4. Mutu kesesuaian 5. Daya tahan
situasi kognitif pembeli berkenaan dengan kesepadanan atau ketidaksepadanan antara hasil yang didapatkan dibandingkan dengan pengorbanan yang dilakukan
1. Kualitas produk 2. Kualitas pelayanan 3. Emosional
4. Harga 5. Biaya
a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : Obyek/ Subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari untuk kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2007:72). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang membeli produk truk ringan Isuzu ELF tipe NKR 71 6 ban selama bulan Januari 2010 hingga Maret 2010 yang mencapai 60 konsumen.
e. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang dipandang dapat mewakili populasi yang dijadikan sumber informasi dalam suatu penelitian ilmiah. Sampel pada penelitian ini adalah semua populasi yang ada yang penarikannya adalah diambil secara sensus, yakni 100% dari jumlah populasi (Sugiono, 2005:74). Alasan dilakukannya penarikan sampel secara sensus adalah karena kecilnya jumlah populasi di tempat pengujian. Sehingga sampel dalam penelitian ini adalah berjumlah 60 konsumen.
6. Jenis dan Sumber Data
Penulis menggunakan dua jenis data dalam melakukan penelitian yaitu sebagai berikut :
a. Data Primer
Data utama yang diperlukan untuk mengetahui sebenarnya pengaruh diferensiasi produk terhadap kepuasan konsumen mobil truk ringan Isuzu pada PT. Isuindomas Putra Medan.
Data yang diperoleh melalui studi dokumentasi yang diperoleh dari buku, jurnal, dan situs internet yang dapat menjadi referensi pendukung penelitian ini.
7. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan, penulis menggunakan alat pengumpulan data melalui :
a. Kuesioner
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyatan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
b. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan mempelajari data-data yang diperoleh dari buku, majalah, hasil lapangan, dan situs internet untuk mendukung penelitian.
8. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas
Uji Validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan (kuesioner) dan dengan menggunakan program SPSS 15.0 for
windo ws, dimana uji validitas ini dilakukan dengan responden 30 orang di
Uji ini untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan (kuesioner) menunjukkan konsistensi di dalam mengukur gejala yang sama. Uji Reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi atau kepercayaan hasil ukur yang mengandung kecermatan pengukuran. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama.
9. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis statistik.
a. Metode Deskriptif
Metode ini bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis fakta atau karakteristik dari suatu keadaan, dalam hal ini data yang sudah dikumpulkan kemudian diklarifikasi, diinterprestasikan, dan selanjutnya dirumuskan, sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti.
b. Metode Regresi Linier Sederhana
Metode regresi linier sederhana digunakan karena jumlah variabel bebas dan variabel terikatnya tidak lebih dari satu dan untuk melihat bagaimana pengaruh diferensiasi produk terhadap kepuasan konsumen mobil truk ringan Isuzu pada PT. Isuindomas Putra Medan.
Y = a + bX Dimana :
X = Diferensiasi produk
b = Koefisien Regresi Diferensiasi produk
Data yang telah diolah pada penelitian ini menggunakan model regresi linier sederhana seperti yang telah dicantumkan diatas dan kemudian diuji dengan pengujian t yang menggunakan metode ordinary least square (OLS) dengan kriteria hipotesis sebagai berikut :
1) Ho : b1 = 0
Artinya : tidak terdapat pengaruh diferensiasi produk terhadap kepuasan konsumen mobil truk Ringan Isuzu pada PT. Isuindomas Putra Medan.
2) Ha : b1≠ 0
Artinya : terdapat pengaruh diferensiasi produk terhadap kepuasan konsumen mobil truk Ringan Isuzu pada PT. Isuindomas Putra Medan.
Kriteria pengambilan keputusan dalam penelitian ini adalah : 1) Jika t hitung < t tabel maka terima Ho
2) Jika t hitung > t tabel maka terima Ha
Keputusan diambil apabila terima Ho berarti variasi model regresi
tersebut tidak dapat menerangkan variasi variabel terikatnya. Sebaliknya jika keputusan yang diambil adalah tolak Ho berarti bahwa variasi model
BAB II
URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Penelitian Febriansyah (2009) yang berjudul “Pengaruh Diferensiasi Produk dan citra merek Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Pada Pemilik Toyota Avanza, Suzuki APV, dan Daihatsu Xenia di Kelurahan Cijerah Kota Bandung). Penelitian yang dilakukan dengan sampel 100 responen menunjukkan secara simultan diferensiasi produk dan citra berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Sedangkan secara parsial kedua variabel yaitu diferensiasi produk dan variabel citra berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Sebesar 60,2% variabel diferensiasi produk dan citra mempengaruhi keputusan pembelian.
B. Pengertian Produk
Defenisi produk adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Kepuasan konsumen tidak hanya mengacu kepada bentuk fisik produk, melainkan satu paket kepuasan yang didapat setelah mengkonsumsi atau memakai produk tersebut.
Kotler (2000:139) menyatakan “produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dibeli, digunakan, ataupun dikonsumsi yang dapat memuaskan kebutuhan atau kemauan.”
Beberapa defenisi produk yang dikemukakan para ahli tersebut, penulis dapat menyimpulkan bahwa produk adalah hasil produksi perusahaan yang akan ditawarkan ke pasar untuk memenuhi berbagai permintaan maupun kebutuhan konsumen dalam rangka memuaskan kebutuhan konsumen tersebut.
C. Fungsi Produk
Menurut Kotler (dalam Simamora, 2001:139) fungsi produk adalah sebagai berikut :
1. Produk berfungsi lebih baik dari yang diharapakan. Inilah yang disebut dengan diskonfirmasi positif. Jika ini terjadi maka konsumen akan merasa puas.
2. Produk berfungsi seperti apa yang diharapkan. Inilah yang disebut dengan konfirmasi sederhana. Jika ini terjadi maka konsumen akan merasa puas dan tidak mengecewakan konsumen. Konsumen akan memiliki perasaan netral.
3. Produk berfungsi lebih buruk dari apa yang diharapkan. Inilah yang disebut dengan diskonfirmasi negatif. Produk yang tidak berfungsi dengan baik atau tidak sesuai dengan harapan konsumen sehingga menimbulkan kekecewaan sehingga konsumen merasa tidak puas.
D. Klasifikasi Produk
Berdasarkan pembagian tersebut maka klasifikasi produk masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Daya Tahan
a. Barang tahan lama b. Barang tidak tahan lama 2. Barang Konsumsi
a. Barang konvenien (convenience goods) b. Barang belanja (shopping goods) c. Barang spesial (barang mewah)
Secara terperinci klasifikasi produk di atas dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Daya tahan
a. Barang tahan lama adalah barang yang berwujud yang biasanya dipakai untuk waktu yang lama, misalnya alat perlengkapan rumah tangga, alat-alat dapur, mebel, televisi, barang otomotif, dan lain sebagainya. Penjualan dan penawaran barang tahan lama pada umumnya dilakukan dengan cara memotivasi pembeli dengan pendekatan pribadi (personal selling), yaitu dengan memberikan penjelasan tentang keunggulan barang yang ditawarkan.
b. Barang tidak tahan lama
2. Barang konsumsi a. Barang konvienen
Barang konvienen ini akan dibutuhkan oleh masyarakat untuk kehidupan setiap hari. Barang ini memiliki sifat-sifat tertentu yaitu frekuensi pembeliannya tinggi dan konsumen berkeinginan hanya dengan sedikit usaha mendapatkannya. Sebagai contoh dari produk ini adalah beras, sayuran, lauk pauk dan lain sebagainya. Barang konvienen dapat dibedakan menjadi tiga yaitu : barang kebutuhan pokok, barang impuls (impulse
goods) dan barang darurat. Barang kebutuhan pokok adalah barang yang
dibutuhkkan untuk kehidupan sehari-hari dan tanpa barang tersebut konsumen tidak dapat bertahan hidup.
Barang impuls adalah barang yang dibeli tanpa rencana dimana konsumen secara mendadak setelah melihat barang tersebut lalu tertarik dan membeli produk tersebut. Barang darurat adalah barang yang dibeli untuk kebutuhan-kebutuhan mendadak dan biasanya tidak dapat ditunda, misalnya obat-obatan.
b. Barang belanja (shopping goods)
Barang belanja adalah barang kebutuhan pelengkap yang mana terhadap barang tersebut dalam proses pemilihan dan pembeliannya, konsumen terlebih dahulu membandingkan dan mempertimbangkan dengan matang berbagai hal yang berkaitan dengan barang tersebut.
tanpa barang tersebut sebenarnya bisa bertahan hidup. Contoh barang ini seperti hiasan dinding.
c. Barang spesial (barang mewah)
Barang spesial adalah barang kebutuhan sehari-hari yang pada umumnya harganya mahal dan kebutuhannya tidak menuntut jumlah yang banyak serta frekuensi pembeliannya pun sangat kecil misalnya mobil, sepeda motor, camera, antena parabola, dan lain sebagainya. Konsumen barang mewah biasanya adalah kalangan ekonomi menengah atas yang lebih menekankan pada kualitas barang daripada kuantitas.
E. Pengertian Diferensiasi Produk
Suatu perusahaan harus mencoba mengidentifikasi cara-cara yang spesifik yang dapat mendiferensiasikan produknya untuk dapat mencapai keunggulan kompetitif. Maksudnya perusahaan harus dapat mendiferensiasikan produknya agar perusahaan tersebut memiliki keunikan yang dinilai penting oleh konsumen. Menurut Kotler (2000:328) ”pengertian diferensiasi adalah tindakan merancang serangkaian perbedaan yang berarti untuk membedakan tawaran perusahaan dengan tawaran pesaing.”
Assauri (1999:423) mengungkapkan bahwa “diferensiasi produk adalah penjual menghasilkan dan memasarkan dua atau lebih produk dengan perbedaan penampilan, mutu, ukuran, dan sebagainya.”
Strategi pembedaan (differentiation strategy) menyediakan produk yang dianggap konsumen sebagai suatu yang unik dan mempunyai nilai lebih, penting untuk dilakukan. Dari pengertian ini dapat disimpulkan bahwa diferensiasi produk adalah penciptaan produk yang berbeda dibandingkan dengan produk-produk yang telah beredar untuk membedakan tawaran perusahaan dengan tawaran pesaing.
F. Basis Diferensiasi Produk
Perusahaan mempunyai strategi yang berbeda dalam meraih kesuksesan. Strategi pemasaran adalah ujung tombak untuk mencapai sukses tersebut. Dengan terus menemukan keunggulan baru dan meluncurkannya satu demi satu sehingga perusahaan pesaing bingung. Perusahaan harus terus berinovasi, tanpa berharap mendapatkan satu keunggulan besar, tapi menemukan banyak keunggulan kecil untuk dapat menguasai pangsa pasar.
Produk fisik mempunyai banyak perbedaan. Produk yang diciptakan oleh produsen mempunyai kelebihan-kelebihan tersendiri yang membedakan produk tersebut dengan produk pesaing.
1. Bentuk
2. Keistimewaan (Feature) 3. Mutu kinerja (conformance) 4. Mutu kesesuaian
5. Daya tahan (Durability) 6. Keandalan (Reability) 7. Gaya (Style)
Secara terperinci parameter rancangan yang membentuk diferensiasi dapat diberikan uraian sebagai berikut :
1. Bentuk
Banyak produk dapat didiferensiasikan berdasarkan bentuk, ukuran, model, lapisan luar, dosis, dan struktur fisik sebuah produk. Banyak bentuk yang mungkin diambil. Inovasi berdasarkan bentuk ini menjadi pilihan banyak produsen dalam mendiferensiasikan produknya.
2. Keistimewaan (Feature)
Perusahaan perlu mengetahui seberapa besar pasar yang menginginkan keistimewaan produk tersebut, berapa waktu yang dibutuhkan untuk memperkenalkan keistimewaan itu.
Perusahaan harus berupaya agar pasar merespon keistimewaan yang ditawarkan dan memberikan keuntungan jangka panjang bagi perusahaan. 3. Mutu Kinerja (conformance)
4. Mutu kesesuaian
Kualitas kesesuaian adalah tingkat dimana semua unit yang diproduksi adalah identik dan memenuhi sasaran yang dijanjikan.
Pembeli mengharapkan produk yang memiliki mutu kesesuaian yang rendah adalah bahwa produk itu akan mengecewakan pembeli.
5. Daya tahan (Durability)
Daya tahan adalah suatu ukuran usia operasi produk yang diharapkan dalam kondisi normal. Daya tahan merupakan atribut yang berharga untuk menawarkan sebuah produk. Pembeli biasanya rela membayar lebih untuk barang yang mempunyai reputasi tinggi karena tahan lama.
6. Keandalan (Reability)
Keandalan adalah ukuran kemungkinan sebuah proyek tidak akan rusak atau gagal dalam suatu periode tertentu. Pembeli pada umumnya akan membayar lebih demi mendapatkan suatu produk yang dapat diandalkan. 7. Gaya (Style)
Gaya menggambarkan karakter dan perasaan yang ditimbulkan oleh produk itu bagi pembeli. Gaya memiliki keunggulan menciptakan perbedaan produk yang sukar ditiru sehingga menghasilkan produk yang unik. Disisi negatif, gaya yang menarik tidak selalu menjamin kinerja yang tinggi.
G. Penerapan Diferensiasi
Menurut salah seorang pengamat ekonomi (dalam Putri : 2005) terdapat 4 pendekatan diferensiasi di dalam menciptakan nilai bagi pembeli, yaitu :
1. Atribut produk dan fitur pembelian harus lebih rendah daripada biaya yang dikeluarkan oleh pembeli.
2. Fitur yang ditonjolkan harus dapat meningkatkan kinerja produk. 3. Fitur yang dimasukkan harus dapat memuaskan pembeli.
4. Fitur yang digunakan harus dapat memberikan nilai kepada konsumen.
H. Dimensi Diferensiasi
Secara tradisional, diferensiasi didefenisikan sebagai tindakan merancang seperangkat perbedaan yang bermakna didalam tawaran perusahaan. Defenisi ini masih tetap valid. Ada tiga dimensi diferensiasi sehingga benar-benar membedakan perusahaan dengan pesaing.
Menurut Covey (2009) perusahaan dapat menciptakan sebuah tawaran yang unik dengan berkonsentrasi pada tiga dimensi berikut :
1. Content (kepuasan)
2. Context (keadaan / suasana)
3. Infrastructure (fasilitas)
Secara terperinci tiga dimensi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Content (kepuasan)
kelebihan-kelebihan produk dibanding produk yang ditawarkan oleh pesaing.
2. Context (keadaan / suasana)
Merupakan dimensi yang menunjuk pada cara perusahaan menawarkan produk. Bagaimana agar konsumen benar-benar menikmati pelayanan dalam memaksimalkan penggunaan produk.
Hal ini merupakan bagian dari intangible (tidak nyata) dari diferensiasi. Ini berhubungan dengan usaha-usaha perusahaan untuk membantu pelanggan dalam menilai tawaran perusahaan dengan cara yang berbeda dari pesaing. 3. Infrastructure (fasilitas)
Infrastruktur menunjuk pada teknologi, SDM (people), dan fasilitas yang digunakan untuk menciptakan diferensiasi content dan context di atas.
I. Kepuasan Konsumen
1. Defenisi Kepuasan Konsumen
Kata ‘ kepuasan atau satisfaction ‘ berasal dari bahasa latin “satis” (artinya cukup baik, memadai) dan “facio” (melakukan dan membuat). Beriikut ini defenisi kepuasan konnsumen dari beberapa pakar ekonomi, yaitu :
a. Menurut Howard & Shets (dalam Tjiptono, 2005:349) mengungkapkan bahwa kepuasan konsumen adalah situasi kognitif pembeli berkenaan dengan kesepadanan atau ketidaksepadanan antara hasil yang didapatkan dibandingkan dengan pengorbanan yang dilakukan.
b. Menurut Wetbrook & Reilly (dalam Tjiptono, 2005:349) berpendapat bahwa kepuasan konsumen merupakan respon emosional terhadap pengalaman-pengalaman berkaitan dengan produk atau jasa tertentu yang dibeli, gerai ritel, atau bahkan pola perilaku (perilaku berbelanja, dan perilaku pembeli), serta pasar secara keseluruhan.
c. Menurut Kotler (2005:36) mengungkapkan bahwa kepuasan adalah sebagai perasaan suka/tidak seseorang terhadap suatu produk setelah ia membandingkan prestasi produk tersebut dengan harapannya.
d. Menurut Mowen (dalam Tjiptono, 2005:349) merumuskan “kepuasan konsumen adalah sikap keseluruhan terhadap suatu barang atau jasa setelah perolehan (acquition) dan pemakainnya”.
e. Menurut Simamora (2003:18) berpendapat bahwa kepuasan konsumen adalah hasil pengalaman terhadap produk. Ini adalah sebuah perasaan konsumen setelah membandingkan antara harapan (prepurchase
Berdasarkan beberapa pengertian di atas penulis menyimpulkan bahwa kepuasan konsumen adalah reaksi positif atau negatif konsumen setelah menggunakan suatu produk apakah produk tersebut memenuhi apa yang diharapkannya
Perusahaan dalam rangka mengembangkan suatu mekanisme pemberian pelayanan yang memuaskan konsumen perlu mengetahui hal-hal sebagai berikut :
a. Mengetahui apa yang konsumen pikirkan tentang perusahaan, pelayanan yang diberikan perusahaan dan pesaing.
b. Mengukur dan mengerjakan kinerja perusahaan.
c. Mempergunakan kelebihan perusahaan dalam pemilihan pasar.
d. Memanfaatkan kelemahan perusahaan dalam peluang pengembangan, sebelum pesaing memulainya.
e. Membangun wahana komunikasi internal sehingga setiap personil mengetahui apa yang mereka kerjakan.
f. Menunjukkan komitmen perusahaan terhadap kualitas dan pelanggan. 2. Elemen Program Kepuasan Konsumen
Pada umumnya program kepuasan konsumen meliputi kombinasi dari tujuh elemen utama (Tjiptono, 2005:354) yakni :
a. Barang dan jasa berkualitas
b. Relationship Marketing (Relasi Pemasar)
Relationship Marketing adalah upaya menjalin relasi jangka panjang
dengan para pelanggan dengan mengutamakan peluang untuk menjalin hubungan yang saling menguntungkan atas dasar kesepakatan yang memuaskan kedua belah pihak. Asumsinya adalah bahwa relasi yang kokoh dan saling menguntungkan antara penyedia dan konsumen dapat membangun bisnis ulangan dan menciptakan loyalitas konsumen.
c. Program promosi loyalitas
Program ini memberikan semacam ‘penghargaan’ (rewards) khusus (seperti bonus, diskon, voucher, dan hadiah yang dikaitkan dengan frekuensi pembelian atau pemakaian produk/jasa perusahaan) kepada pelanggan rutin agar tetap loyal pada produk dari perusahaan yang bersangkutan. Melalui kerja sama seperti ini diharapkan kemampuan untuk menciptakan dan mempertahankan kepuasan serta loyalitas konsumen akan semakin lancar.
d. Fokus pada konsumen terbaik maksudnya berfokus pada 20% dari konsumen yang secara rutin mengkonsumsi dan 80% dari penjualan. Konsumen terbaik disini bukan hanya pelanggan yang rutin saja melainkan menyangkut pembayaran yang lancar dan tepat waktu, tidak terlalu banyak membutuhkan layanan menyukai stabilitas dari pada terus-menerus berganti pemasok untuk mendapatkan harga termurah.
e. Sistem penanganan komplain secara efektif
masalah, setidaknya berkaitan dengan konsumsi beberapa jenis produk, waktu penyampaian, atau layanan pelanggan. Oleh sebab itu, setiap perusahaan harus memiliki sistem penanganan komplain yang efektif. Sistem penanganan komplain/keluhan yang efektif membutuhkan beberapa aspek dalam rangka menyampaikan komentar, kritik, saran, pertanyaan ataupun kompalin, diantaranya :
1) Permohonan maaf kepada pelanggan atas ketidaknyamanan yang mereka alami.
2) Empati terhadap pelanggan yang marah. 3) Kecepatan dalam penanganan keluhan.
4) Kewajaran atau keadilan dalam memecahkan masalah/keluhan. 5) Kemudahan bagi konsumen untuk menghubungi perusahaan. f. Unconditional Guarantees (Jaminan Garansi)
Unconditional Guarantees ini dibutuhkan untuk mendukung keberhasilan
program kepuasan pelanggan. Garansi merupakan janji eksplisit yang disampaikan kepada para pelanggan mengenai tingkat kinerja yang dapat diharapakan akan mereka terima.
g. Program pay for performance
3. Manfaat Program Kepuasan Konsumen
Adapun manfaat pokok dari kepuasan konsumen (Tjiptono, 2005:352), antara lain:
a. Reaksi terhadap produsen memiliki biaya yang rendah
Fokus pada kepuasan pelanggan merupakan upaya mempertahankan konsumen dalam rangka menghadapi para produsen berbiaya rendah. Banyak perusahaan yang mendapati cukup banyak pelanggan yang bersedia membayar harga lebih mahal untuk pelayanan dan kualitas yang lebih baik.
b. Manfaat ekonomi retensi pelanggan versus perpetual prospecting
Berbagai studi menunjukkan bahwa mempertahankan dan memuaskan konsumen saat ini lebih murah dibanding terus-menerus berupaya menarik konsumen baru.
c. Nilai kumulatif dari relasi berkelanjutan
Upaya mempertahankan loyalitas konsumen terhadap produk dan jasa perusahaan selama periode waktu yang lama bisa menghasilkan anuitas yang jauh lebih besar daripada pembelian individual.
d. Daya persuasif gethok tular (word of mouth)
pelanggan menceritakan pengalaman buruknya kepada orang lain dari pada pelanggan yang puas menyampaikan pengalaman yang positifnya. e. Reduksi sensitivitas harga
Konsumen yang puas dan loyal terhadap sebuah perusahaan cenderung lebih jarang menawar harga untuk setiap pembelian individualnya. Hal ini disebabkan faktor kepercayaan telah terbentuk. Dalam banyak kasus, kepuasan pelanggan mengalihkan fokus pada harga pelayanan dan kualitas.
f. Kepuasan konsumen sebagai indikator kesuksesan bisnis di masa depan Pada hakikatnya kepuasan konsumen merupakan strategi jangka panjang, karena dibutuhkan waktu cukup lama sebelum bisa membangun dan mendapatkan reputasi atas layanan prima. Oleh karena itu, kepuasan pelanggan merupakan indikator kesuksesan bisnis di masa depan yang mengukur kecenderungan reaksi pelanggan terhadap perusahaan di masa yang akan datang.
4. Metode Pengukuran Kepuasan Konsumen
Ada empat metode yang banyak dipergunakan dalam mengukur kepuasan konsumen (Kotler, 2000:54) antara lain :
a. Sistem keluhan dan saran
pulsa, website dan lain-lain. Dimana metode ini dapat memberikan ide ataupun masukan yang berharga kepada perusahaan.
b. Ghost Shopping
Ghost Shopping merupakan salah satu metode untuk memperoleh
gambaran mengenai kepuasan pelanggan dengan memperkerjakan beberapa orang ghost shoppers untuk berperan sebagai pelanggan yang potensial jasa perusahaan dan pesaing.
c. Lost Customer Analysis
Perusahaan hendaknya menghubungi para konsumen yang telah berhenti membeli atau yang beralih pemasok agar dapat memahami mengapa hal ini terjadi dan supaya dapat mengambil kebijakan perbaikan atau penyempurnaan selanjutnya.
d. Survei Kepuasan Konsumen
Umumnya sebagian besar penelitian mengenai kepuasan konsumen menggunakan survei, baik via pos, telepon, e-mail, maupun wawancara langsung.
Ada lima faktor yang harus diperhatikan untuk menentukan tingkat kepuasan konsumen (Lupiyoadi, 2001:158) yaitu :
1. Kualitas Produk
2. Kualitas Pelayanan
Terutama untuk industri jasa, konsumen akan merasa puas bila mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau yang sesuai dengan yang diharapkan.
3. Emosional
Konsumen akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa orang lain akan kagum kepadanya bila menggunakan produk dengan merk tertentu yang cenderung mempunyai tingkat kepuasan yang lebih tinggi. 4. Harga
Produk yang mempunyai kualitas yang samma tetapi menetapkan harga yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada konsumennya.
5. Biaya
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Mesin Diesel Isuzu
Mesin diesel ditemukan oleh insinyur Jerman, Rudolf Diesel pada 1893. Meski begitu kenyataannya perkembangan teknologi mesin diesel banyak ditentukan oleh Isuzu. Cikal bakal Isuzu ppertama kali didirikan pada 1916. Masing-masing bertugas membuat bodi truk dan mesin.
Ishikawajima menjadi Ishikkawajima Automobile Ltd. Pada tahun 1929, pemerintah Jepang meminta perusahaan ini mengembangkan teknologi mesin diesel. Pada tahun 1934, perusahaan ini berhasil membuat mesin diesel pertama berpendingin udara di dunia. Namun pada tahun 1937, kedua perusahaan lantas disatukan menjadi Tokyo Automobile Industries Co. Ltd. Tugasnya membuat mesin diesel berpendingin udara secara massal. Pada tahun 1941, pemerintah Jepang membuat kebijakan, hanya Tokyo Automobile yang diizinkan membuat kendaraan bermesin diesel. Maka pada 1949, nama perusahaan berganti menjadi Isuzu Motors Limited.
Sejak tahun 2003 Isuzu telah menjadi mitra berbagai perusahaan otomotif di dunia untuk mengembangkan mesin diesel yang makin tinggi permintaannya. Perusahaan mobil terbesar di dunia, seperti Toyota dan General Motors, bekerjasama dengan Isuzu dan mengandalkan Isuzu sebagai pemasok mesin diesel mereka. Hal tersebut makin mengokohkan Isuzu sebagai “Rajanya Diesel”.
panji PT. Astra Internaional Tbk, kemudian pada tahun 1989 didirikan PT. Isuzu Astra Motor selaku distributor Isuzu. Pengelolaan dan pengendalian investasi Isuzu dilakukan oleh PT. Arya Kharisma, sedangkan hak atas ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merk) diberikan kepada PT. Pantja Motor. Produk Isuzu terdiri atas beberapa tipe yaitu : minibus (termasuk juga multifunction purposes
vehicles yang lazim diisebut MPV), pick up dan truck.
Melihat apresiasi dan tingkat kepercayaan konsumen truk Isuzu yang terus meningkat terutama pasca krisis ekonomi 1998, manajemen Isuzu terus meningkatkan perhatian terhadap produknya yang satu ini. Untuk itulah, awal 2007, PT. Pantja Motor dan PT. Astra Internasional – Isuzu Sales Operation, PT. Astra Internasional Tbk, dan disaksikan oleh perwakilan Isuzu Motor Ltd. Jepang, mencanangkan sebagai awal “Tahun Kendaraan Komersial”. Tekad yang dicanangkan Manajemen Isuzu, dengan produk yang sudah terbukti handal, menjadikan truk Isuzu sebagai “Pemasar Truk No.1 di Indonesia”.
B. Sejarah Singkat PT. Isuindomas Putra Medan
Saat ini PT. Isuindomas Putra memiliki tiga cabang yang tersebar di Padang, Kabanjahe dan Rantau Prapat, satu kantor perwakilan di Padang Sidempuan dan empat showroom di wilayah Medan yaitu di head office sendiri, Jl. Nibung Raya, Jl. Sisingamangaraja dan Kompleks pelataran Deli Plaza. Manajemen perusahaan dipimpin oleh Hasan Harun. Jumlah tenaga kerja sebanyak 230 orang.
C. Visi dan Misi PT. Isuindomas Putra Medan 1. Visi PT. Isuindomas Putra Medan
Visi dari PT. Isuindomas Putra Medan adalah:
a. Isuindomas Putra menjadi dealer resmi Isuzu nomor 1 (satu) di Indonesia. b. Meraih pencapaian-pencapaian yang akan membentuk kinerja serta
performa yang baik dari hari ke hari sehingga semakin terbangun citra Isuindomas Putra sebagai yang terbaik.
2. Misi PT. Isuindomas Putra Medan
Misi Perusahaan PT. Isuindomas Putra Medan adalah
a. Terciptanya rasa kekeluargaan, keselarasan, serta sinergi yang terus-menerus di antara seluruh direksi maupun karyawan yang akan mendorong kemajuan Isu Indomas Putera.
D. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi adalah suatu kerangka yang menentukan dan memperjelas tentang pembagian tugas atau sebagai suatu sistem komunikasi yang serasi sehingga dapat mencapai suatu koordinasi yang lain dan efektif.
Struktur organisasi PT. Isuindomas Putra Medan dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut ini:
Sumber : PT. Isuindomas Putra Medan (diolah) Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan
a) Board Of Commision (Owner) yaitu pemilik perusahaan Capella Group,
dimana salah satunya yaitu PT. Isuindomas Putra
b) Board of Director (General Manager) bertanggung jawab kepada pemilik
mengenai kinerja perusahaan
c) Internal Audit (Badan Independen) bertugas mengawasi segala kegiatan baik keuangan maupun aktivitas lain untuk dipertanggungjawabkan kepada owner atau pemilik.
d) Marketing Divison bertugas memasarkan produk Isuindomas Putra
e) Finance Department yaitu mengatur dan mengelola keuangan perusahaan
f) Accounting Depertment yaitn bertugas membuat laporan keuangan
perusahaan dalam periode tertentu
g) HRD Department yaitu bertugas mengatur Sumber daya manusia perusahaan
h) EDP Department yaitu bertugas menginput data perusahaan termasuk
data-data penjualan
E. Jenis Produk PT. Isuindomas Putra Medan
Adapun jenis-jenis kendaraan yang dijual PT. Isuindomas Putra Medan: 1. ISUZU PICK UP(EURO-2)
a. PICK UP LC-E
2. PANTHER-MINIBUS (EURO-2) a. LM PLUS (SMART) 25 MT FF-F b. LV 25 MT-F
c. LV ADVENTURE 25 MT FF-F d. LS TURBO 25 MT FF-F
e. LM SMART 25 MT G f. LM SMART 25 MT FF-G g. LV 25 MT-G
h. LV 25 MT FF-G
i. LV ADVENTURE 25 MT G j. LS 25 MT FF-G
k. TOURING MT FF-G
l. GRAND TOURIING MT-FF-G 3. NHR 55 (EURO-2)
a. MICROBUS STANDARD (ANGKOT) b. MICROBUS STANDARD (NON ANGKOT) c. MICROBUS STANDARD-FULL
d. HATCHBACK (NON ANGKOT) e. MICROBUS DELUXE-AC 4. NKR 71 (EURO-2)
5. D-MAX (EURO-2) a. SINGLE CABIN
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Dalam menganalisis dan mengevaluasi data digunakan dua metode yaitu metode deskriptif dan metode kuantitatif. Analisis deskriptif digunakan untuk melihat karakteristik responden penelitian, sedangkan analisis statistik digunakan untuk melihat dan mengetahui pengaruh variabel diferensiasi produk terhadap kepuasan konsumen mobil truk ringan ISUZU pada PT. Isuindomas Putra Medan. A. Uji Validitas Dan Reliabilitas
Kualitas hasil penelitian yang baik sudah semestinya diperoleh jika rangkaian penelitian dilakukan dengan baik. Perencanaan yang matang, dengan alat penelitian seperti daftar pertanyaan yang digunakan harus dalam kondisi baik. Valid artinya data yang diperoleh dengan penggunaan instrumen penelitian dapat menjawab tujuan penelitian. Reliabel artinya data yang diperoleh konsisten atau stabil. Agar data yang diperoleh valid dan reliabel maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas dan reliabilitas kuesioner penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS 15.0 for windows dengan cara one shot
method artinya pengujian validitas dan reliabilitas kuesioner cukup dilakukan
sekali.
1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 15.0 dengan kriteria sebagai berikut :
a. Jika rhitung positif atau rhitu ng > rta bel, maka butir pertanyaan
b. Jika rhitung positif atau rhitu ng < rta bel, maka butir pertanyaan
tersebut tidak valid.
c. Nilai rhitung dapat dilihat pada kolom corrected item total
correlation.
Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 orang responden diluar dari responden penelitian. Nilai rta bel dengan
ketentuan df = jumlah kasus = 30 dan tingkat signifikasi sebesar 5%, angka yang diperoleh = 0,361.
Tabel 4.1
Corrected item total correlation menunjukkan korelasi antara skor item
dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Untuk mengetahui validitas pada setiap pertanyaan, maka nilai pada colom
corrected item total correlation yang merupakan nilai rhitu ng dibandingkan dengan
rtabel. Adapun pada α = 0,05 dengan derajat bebas df = 30, sehinggan r (0,05:30),
diperoleh rtabel adalah 0,361.
Tabel 4.2 juga menunjukkan bahwa terdapat 1 butir pertanyaan yang tidak valid. Pertanyaan yang valid dan tidak valid dapat dilihat dari validitas instrument berikut ini:
Tabel 4.2 Validitas Instrumen
Corrected Item-Total
Correlation rt ab el Validitas
Pada Tabel 4.2 terlihat pada pertanyaan nomor 17 data tidak valid karena table R untuk sampel sebesar 30 sebesar 0,361, sedangkan nilai Corrected
item total correlation pertanyaan nomor 17 di bawah 0,361. Hal ini menunjukkan
data pertanyaan nomor 17 harus dibuang dan dilakukan pengujian kembali (Situmorang, 2008:44).
Sumber : Data Primer (Juni, 2010) (diolah)
keseluruhan butir lebih besar dari rtabel (0,361), sehingga diperoleh 23 pertanyaan
valid yang digunakan untuk melakukan penelitian. Keseluruhan pertanyaan yang valid dapat dilihat pada table 4.4 berikut ini.
Tabel 4.4 Validitas Instrumen
Corrected Item-Total
Correlation rt ab el Validitas
VAR00001 ,424 0.361 Valid
Sumber : Data Primer (Juni, 2010) (diolah) 2. Uji Reliabilitas
a. Jika r alpha positif atau lebih besar dari rtabel maka dinyatakan
reliabel.
b. Jika r alpha positif atau lebih kecil dari rtabel maka dinyatakan tidak
reliabel.
Tabel 4.5
Reliability Statistics
,920 23
Cronbach's
Alpha N of Items
Sumber : Data Primer (Juni, 2010) (diolah)
Pada Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa nilai r alpha sebesar 0,920 dan rtabel
sebesar 0,361 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai r alpha positif dan lebih besar dari rta bel (0,920 > 0,361) maka kuesioner tersebut dinyatakan reliabel dan
dapat digunakan untuk penelitian. Kriteria lain menyatakan bahwa suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach's alpha > 0,60 atau 0,80 berdasarkan hasil SPSS pada Tabel 4.5 maka ke 23 pernyataan dinyatakan reliabel dengan kriteria tersebut.
B. Analisis Deskriptif Responden
adalah konsumen pengguna mobil truk ringan Isuzu pada PT. Isuindomas Putra Medan. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 60 orang.
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Di bawah ini merupakan deskripsi sampel karakteristik responden berdasarkan usia
Tabel 4.6
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia Frekuensi Persen (%)
16-25 Tahun 5 8,3%
26-35 Tahun 10 16,7%
36-45 Tahun 40 66,7%
> 46 Tahun 5 8,3%
Jumlah 60 100%
Sumber : Data Primer (Juni, 2010) (diolah)
Berdasarkan Tabel 4.6 maka dapat dilihat bahwa dari 60 responden Jika dilihat dari usianya, maka responden yang berusia antara 16 sampai kurang dari 25 tahun sebanyak 5 responden atau 8,3%, yang berusia diantara 26 sampai kurang dari 36 tahun sebanyak 10 orang atau 16,7%, yang berusia diantara 36 sampai kurang dari 45 tahun sebanyak 40 orang atau 66,7% sedangkan pengunjung yang usianya lebih dari 46 tahun berjumlah 5 orang atau 8,3%. Dengan demikian pmayoritas konsumen pengguna mobil truk ringan Isuzu pada PT. Isuindomas Putra Medan berusia antara 16 sampai 25 tahun.
Berikut adalah karakteristik responden berdasarkan dari asal instansi responden :
Tabel 4.7
Karakteristik Responden Berdasarkan Asal Instansi Asal Instansi Frekuensi Persen (%)
Pemerintahan 10 16,7%
Swasta 35 58,3%
Multinasional 10 16,7%
Lainnya 5 8,3%
Jumlah 60 100%
Sumber : Data Primer (Juni, 2010) (diolah)
Berdasarkan Tabel 4.7 maka dapat dilihat bahwa dari 60 responden Jika dilihat dari asal instansi responden, maka responden yang berasal dari instansi pemerintahan sebanyak 10 responden atau 16,7%, yang berasal dari instansi swasta sebanyak 35 responden atau 58,3%, yang berasal dari instansi multinasional sebanyak 10 responden atau 16,7% sedangkan pengunjung berasal dari instansi lainnya sebanyak 5 responden atau 8,3%. Dengan demikian mayoritas konsumen pengguna mobil truk ringan Isuzu pada PT. Isuindomas Putra Medan berasal dari instansi swasta
a. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Diferensiasi Produk Tabel 4.8
Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Diferensiasi Produk Butir
Pertany aan
Frekuensi Pendapat Responden (%)
9 17 28,3 30 50 11 18,3 2 3,3 0 0 60 100 10 23,8 3,3 26 43,3 7 11,7 4 6,7 0 0 60 100 11 24 40 29 48,3 4 6,7 3 5 0 0 60 100 12 20 33,3 29 48,3 10 16,7 1 1,7 0 0 60 100 13 16 26,7 36 60 8 13,3 0 0 0 0 60 100 14 15 25 40 66,7 2 3,3 3 5 0 0 60 100 Sumber: Hasil Penelitian (Juni, 2010) diolah
1. Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat distribusi responden yang menyatakan Bentuk Truk Isuzu lebih menarik dibanding merk lain. Tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju.
4 responden atau 6,7% menyatakan tidak setuju, 4 responden atau 6,7% menyatakan kurang setuju. 33 responden atau 55% menyatakan setuju. 19 responden atau 31,7% menyatakan sangat setuju.
2. Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat distribusi responden yang menyatakan Cabin Truk Isuzu lebih luas muatannya. 1 responden atau 1,7% yang menyatakan sangat tidak setuju. 2 responden atau 3,3% menyatakan tidak setuju. 3 responden atau 5% menyatakan kurang setuju. 29 responden atau 48,3%menyatakan setuju. 25 responden atau 41,7% menyatakan sangat setuju.
3. Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat distribusi responden yang menyatakan Truk Isuzu NKR 71 irit bahan bakarnya.. 1 responden atau 1,7% menyatakan sangat tidak setuju. 1 responden atau 1,7% menyatakan tidak setuju. 5 responden atau 6,3% menyatakan kurang setuju. 24 responden atau 40% menyatakan setuju. 29 responden atau 48,3% menyatakan sangat setuju.
power steering. Tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak
setuju. 1 responden atau 1,7% menyatakan tidak setuju. 6 responden atau 10% menyatakan kurang setuju. 29 responden atau 48,3%menyatakan setuju. 24 responden atau 40% menyatakan sangat setuju.
5. Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat distribusi responden yang menyatakan Dalam menempuh perjalanan jauh, Truk Isuzu NKR 71 mampu melaju dengan kecepatan tinggi. Tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. 3 responden atau 5% menyatakan tidak setuju. 6 responden atau 10% menyatakan kurang setuju. 19 responden atau 31,7% menyatakan setuju. 32 responden atau 53,3% menyatakan sangat setuju.
6. Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat distribusi responden yang menyatakan Truk Isuzu NKR 71 tetap stabil saat berbelok di tikungan. Tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. 6 responden atau 10% menyatakan tidak setuju. 9 responden atau 15% menyatakan kurang setuju. 19 responden atau 31,7% menyatakan setuju. 26 responden atau 43,3% menyatakan sangat setuju.
8. Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat distribusi responden yang menyatakan Harga Truk Isuzu NKR 71 sesuai dengan nilai kualitas yang saya dapatkan. Tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. 2 responden atau 6,7% menyatakan tidak setuju. 5 responden atau 8,3% menyatakan kurang setuju. 30 responden atau 50% menyatakan setuju. 21 responden atau 35% menyatakan sangat setuju.
9. Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat distribusi responden yang menyatakan Truk Isuzu NKR 71 memiliki daya tahan mesin yang baik. Tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. 2 responden atau 3,3% menyatakan tidak setuju. 11 responden atau 18,3% menyatakan kurang setuju. 30 responden atau 50% menyatakan setuju. 17 responden atau 28,3% menyatakan sangat setuju.
10. Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat distribusi responden yang menyatakan Truk Isuzu NKR 71 lebih bertenaga saat tanjakan Tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. 4 responden atau 6,7% menyatakan tidak setuju. 7 responden atau 11,7% menyatakan kurang setuju. 26 responden atau 43,3% menyatakan setuju. 23 responden atau 38,3% menyatakan sangat setuju.
setuju. 29 responden atau 48,3% menyatakan setuju. 24 responden atau 40% menyatakan sangat setuju.
12. Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat distribusi responden yang menyatakan Truk Isuzu NKR 71 tetap stabil saat membawa muatan yang berat. Tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. 1 responden atau 1,7 % menyatakan tidak setuju. 10 responden atau 16,7% menyatakan kurang setuju. 29 responden atau 48,3% menyatakan setuju. 20 responden atau 33,3% menyatakan sangat setuju.
13. Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat distribusi responden yang menyatakan Memakai Isuzu menimbulkan kesan mewah dibanding merk lain. Tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Tidak ada responden menyatakan tidak setuju. 8 responden atau 13,3% menyatakan kurang setuju. 36 responden atau 60% menyatakan setuju. 16 responden atau 26,7% menyatakan sangat setuju.
b. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kepuasan Konsumen Tabel 4.9
Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Kepuasan Konsumen Butir
Pertany aan
Frekuensi Pendapat Responden (%)
Total (%) Sumber: Hasil Penelitian (Juni, 2010) diolah
2. Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dilihat distribusi responden yang menyatakan puas memakai produk truk Isuzu yang kualitasnya melebihi harapan saya. Tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. 1 responden atau 1,7% menyatakan tidak setuju. 6 responden atau 10% menyatakan kurang setuju. 28 responden atau 46,7% menyatakan setuju. 25 responden atau 41,7% menyatakan sangat setuju.
3. Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dilihat distribusi responden yang menyatakan puas dengan pelayanan PT.Isuindomas Putra yang cepat dan tepat. Tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju. 4 responden atau 6,7% menyatakan kurang setuju. 37 responden atau 61,7% menyatakan setuju. 19 responden atau 31,7% menyatakan sangat setuju.
4. Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dilihat distribusi responden yang menyatakan senang dengan keramahan sales / karyawan Isuzu yang melayani dengan baik. Tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. 4 responden atau 6,7% menyatakan tidak setuju. 5 responden atau 8,3% menyatakan kurang setuju. 29 responden atau 48,3%menyatakan setuju. 22 responden atau 36,7% menyatakan sangat setuju.
responden atau 18,3% menyatakan kurang setuju. 30 responden atau 50% menyatakan setuju. 17 responden atau 28,3% menyatakan sangat setuju.
6. Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dilihat distribusi responden yang menyatakan bangga memakai truk Isuzu karena terkenal baik dan ramah lingkungan. 2 responden atau 3,3% menyatakan sangat tidak setuju. 1 responden atau 1,7% menyatakan tidak setuju. 9 responden atau 15% menyatakan kurang setuju. 30 responden atau 50% menyatakan setuju. 18 responden atau 30% menyatakan sangat setuju. 7. Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dilihat distribusi responden yang
menyatakan puas membeli truk Isuzu karena harga jual yang relatif tinggi. Tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. 4 responden atau 6,7% menyatakan tidak setuju. 8 responden atau 13,3% menyatakan kurang setuju. 29 responden atau 48,3% menyatakan setuju. 19 responden atau 31,7% menyatakan sangat setuju.
9. Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dilihat distribusi responden yang menyatakan puas memakai produk truk Isuzu karena hemat bahan bakar. Tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. 1 responden atau 1,7% menyatakan tidak setuju. 7 responden atau 11,7% menyatakan kurang setuju.34 responden atau 56,7% menyatakan setuju. 18 responden atau 30% menyatakan sangat setuju.
C. Metode Analisis Statistik
1. Analisis Regresi Linier Sederhana
Untuk mengetahui pengaruh atau hubungan variabel bebas (X) yaitu variabel diferensiasi produk dan variabel terikat (Y) berupa variabel kepuasan konsumen mobil truk ringan ISUZU pada PT. Isuindomas Putra Medan, maka untuk memperoleh hasil yang lebih akurat, penulis menggunakan bantuan program software SPSS (Statistik Product and Service Solution) version 15.0 dari Tabel coefficient maka dihasilkan output sebagai berikut:
Tabel 4.10
Analisis Regresi Linier Sederhana Coefficients(a)
a Dependent Variable: Kepuasan_Konsumen
Sumber: Hasil Penelitian (Juni, 2010) diolah
Berdasarkan hasil pengolahan data seperti terlihat pada Tabel 4.10 Kolom
Unstandardized Coefficients bagian B diperoleh persamaan regresi linier
Y = 15,796 + 0,367 X Dimana:
Y = kepuasan konsumen mobil truk ringan ISUZU pada PT.Isuindomas Putra Medan
X = Variabel diferensiasi produk
Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: a. Konstanta (a) = 15,796. Ini mempunyai arti bahwa variabel
diferensiasi produk dianggap konstan maka kepuasan konsumen mobil truk ringan ISUZU pada PT.Isuindomas Putra Medan akan mengalami perubahan sebesar 15,796.
b. Koefisien X (b) = 0,367. variabel diferensiasi produk terhadap kepuasan konsumen mobil truk ringan ISUZU pada PT.Isuindomas Putra Medan dengan koefisien regresi sebesar 0,367. Ini mempunyai arti bahwa setiap terjadi peningkatan variabel diferensiasi produk sebesar 1 satuan, maka kepuasan konsumen mobil truk ringan ISUZU pada PT.Isuindomas Putra Medan akan meningkat sebesar 0,367.
2. Pengujian Hipotesis
yang menggunakan metode ordinary least square (OLS) dengan kriteria hipotesis sebagai berikut :
1) Ho : b1 = 0
Artinya : tidak terdapat pengaruh variabel diferensiasi produk toko terhadap kepuasan konsumen mobil truk ringan ISUZU pada PT.Isuindomas Putra Medan.
2) Ha : b1≠ 0
Artinya : terdapat pengaruh variabel diferensiasi produk terhadap kepuasan konsumen mobil truk ringan ISUZU pada PT.Isuindomas Putra Medan.
Kriteria pengambilan keputusan dalam penelitian ini adalah : 3) Jika t hitung < t tabel maka terima Ho
4) Jika t hitung > t tabel maka terima Ha
Keputusan diambil apabila terima Ho berarti variasi model regresi
tersebut tidak dapat menerangkan variasi variabel terikatnya. Sebaliknya jika keputusan yang diambil adalah tolak Ho berarti bahwa variasi model
regresi tersebut dapat menerangkan variasi variabel terikatnya.
Peneliti dalam menentukan nilai t, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut:
n = jumlah sampel penelitian
k = jumlah variabel bebas dan terikat
Nilai thitung akan diperoleh dengan menggunakan software SPSS 15,0
for Windows, kemudian akan dibandingkan dengan nilai ttabel pada tingkat α
= 5% yakni yang diperoleh dengan derajat bebas yaitu df1 = 2-1 = 1, dan df2 = 60-1 = 59. uji thitu ng yang dilakukan adalah uji dua arah maka ttabel
a Dependent Variable: Kepuasan_Konsumen
Sumber: Hasil Penelitian (Juni, 2010) diolah
Berdasarkan Tabel 4.11 terlihat bahwa nilai thitung variabel atmosfer
lingkungan toko sebesar 4,414 lebih besar dari ttabel yaitu 2,660. Hal
ini berarti hipotesis H0 ditolak karena thitung > ttabel (4,414> 2,660) yang
berarti bahwa variabel diferensiasi produk (X) berpengaruh terhadap kepuasan konsumen mobil truk ringan ISUZU pada PT.Isuindomas Putra Medan. Hasil penelitian juga menunjukkan variabel diferensiasi produk berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen mobil truk ringan ISUZU pada PT.Isuindomas Putra Medan. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi (0,000) < 0,05.
3. Pengujian Koefisien Determinasi (R2)
Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel Model
Summaryb dan tertulis R Square. Nilai R Square dikatakan baik jika di atas 0,5 karena nilai R Square berkisar antara 0 sampai 1.
Tabel 4.12
Pengujian Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 ,501(a) ,251 ,239 3,40665
a Predictors: (Constant), Diferensiasi_Produk
Sumber: Hasil Penelitian (Juni, 2010) diolah
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel diferensiasi produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen mobil truk ringan ISUZU pada PT.Isuindomas Putra Medan. Hal ini dapat dilihat dari nilai thitung > ttabel (4,414> 2,660) yang menunjukkan ada pengaruh
yang positif. Dan dari nilai signifikansi (0,000) < 0,05 menunjukkan variabel diferensiasi produk berpengaruh signifikan terhadap variabel kepuasan konsumen mobil truk ringan ISUZU pada PT.Isuindomas Putra Medan.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas konsumen pengguna mobil truk ringan ISUZU pada PT.Isuindomas Putra Medan berusia 36 sampai 45 tahun sebanyak 40 responden atau sebesar 66,7%. Berdasarkan asal instansi konsumen, mayoritas responden berasal dari instansi swasta yaitu sebanyak 35 responden atau sebesar 58,3%.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian diatas, peneliti dapat memberikan masukan ataupun saran bagi perusahaan untuk dapat meningkatkan kinerja pemasarannya seperti :
1. Pada PT.Isuindomas Putra yang paling berpengaruh diferensiasi produk terhadap kepuasan konsumen adalah irit bahan bakar dan memiliki kecepatan tinggi, hendaknya mempertahankan kualitas produk.