ABSTRAK
Peranan Sistem Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam Menilai Manajer Pusat
Biaya pada PT. Tolan Tiga Indonesia.
Peranan akuntansi sebagai alat pengawasan biaya semakin diburuhkan dan
salah satu diantaranya dikenal dengan sistern akuntansi pertanggungjawaban.
Akuntansi pertanggungjawaban merupakan suatu sistem yang disusun sedemikian
rupa sesuai dengan sifat dan kegiatan perusahaan dengan tujuan agar
masing-masing unit atau bagian dapat mempertanggungjawabkan hasil
kegiatan. Menurut
sistem ini, unit-unit yang ada dalam perusahaan atau organisasi dibagi menjadi
pusat-pusat pertanggungjawaban dan keseluruhan pusat pertanggungjawaban ini
membemtuk jenjang hirarki dalam organisasi,
Sehubungan dengan itu dirumuskan suatu masalah bahwa "Peranan sistem
akuntansi pertanggungjawaban belum baik dalam menilai manajer pusat biaya ".
Kesimpulan sementara dan perumusan masalah diatas adalah : "Manajemen
perusahaan belum menerapkan konsep akuntansi pertanggungjawaban dengan
baik", Cakupan penelitian dibatasi hanya pada penggunaan sistem akuntansi
pertanggungjawaban untuk tujuan penilaian kinerja manajer pusat biaya pada PI.
Tolan Tiga Indonesia.
Untuk memperoleh data yang relevan dengan pokok pennasalahan
penulisan ini, metoda yang dipakai adalah metoda analisa deskriptif, sedangkan
tekhnik pengumpuian data yang dipergunakan dalam penelitian
ini adalah dengan
meIakukan wawancara dan observasi, untuk membuktikan perumusan masalah
dan kesimpulan sementara dengan melakukan pembahasan terhadap peranan
sistem akuntansi pertanggungjawaban dalam menilai manajer pusat biaya.
Dari pembahasan diatas diketahui bahwa penerapan sistem akuntansi
pertanggungjawaban dalam menilai kinerja manajer pusat biaya cukup baik, hal
iai
didukung oleh
bukti-bukti sebagai dokumen dasar untuk mencatat transaksi di
dalam buku harian dan buku besar. Ditinjau dati proses yang ada dalam
perusahaan
ini
maka dapat dikatakan perusahaan ini telah menetapkan sistem
akuntansi biaya yang cukup memadai. Tetapi masih ada kelemahannya yaitu
naggaran biaya yang disusun untuk masing-masing bagian tidak dikelompokkkan
atas jenis biaya yang dapat diawasi dan biaya yang tidak dapat diawasi olhe
masing-masing manajer/kepala bagian.
Dan pembahasan yang dilakukan, penulis membuat saran-saran sebagai
berikut:
1.
Sebaiknya pihak manajemen perusahaan selalu membandingkan antara
realisasi dengan anggaran dan mengukur efisiensi kerja, produktifitas,
efektifitas kerja.
2. Sebaiknya biaya yang dapat diawasi dipisahkan dengan biaya yang tidak dapat
dipisahkan,
sehingga
jelas
batas-batas
yang
harus
dapat
dipertanggungjawabkan.
3. Sebaiknya dalam laporan biaya produksi sebagai laporan pertanggunjawaban
pada perusahaai ini mernberikan angka-angka yang dapat diperbandingkan
dan harus menunjukkan varian-varian yang
terjadi.
