• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Akuntansi Pertanggungjawaban dalam Meningkatkan Kinerja Manajer Pusat Laba (Studi Kasus pada Direktorat Aerostructure PT. Dirgantara Indonesia).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Akuntansi Pertanggungjawaban dalam Meningkatkan Kinerja Manajer Pusat Laba (Studi Kasus pada Direktorat Aerostructure PT. Dirgantara Indonesia)."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

PERANAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM MENINGKATKAN KINERJA MANAJER PUSAT LABA (STUDI KASUS PADA DIREKTORAT AEROSTRUCTURE PT. DIRGANTARA

INDONESIA)

Dengan semakin banyaknya persaingan dalam dunia bisnis, perusahaan semakin dituntut untuk dapat mengendalikan aktivitas-aktivitas operasinya secara efisien, agar tujuan perusahaan untuk mendapatkan laba maksimum dapat tercapai. Oleh Karena itu perusahaan harus dapat meningkatkan kinerja para manajer khususnya manajer pusat laba dengan melakukan pengendalian. Salah satu pengendalian yang dapat digunakan untuk dapat meningkatkan kinerja manajer pusat laba adalah dengan cara menerapkan akuntansi pertanggungjawaban. Maka dengan cara menerapkan akuntansi pertanggungjawaban dapat diperoleh suatu laporan pertanggungjawaban, sehingga kita dapat mengetahui dan mengkoreksi adanya penyimpangan-penyimpangan baik itu penyimpangan positif maupun penyimpangan negatif. Jika ada penyimpangan positif yang terjadi dalam perusahaan maka kinerja perusahaan bisa lebih ditingkatkan lagi dan jika ada penyimpangan negatif maka kita dapat evaluasi kembali untuk mengurangi dan menghindari penurunan kinerja perusahaan di masa yang akan datang.

Penelitian ini dilakukan di Direktorat Aerostructure PT. Dirgantara Indonesia, yang bertujuan untuk mengetahui kememadaian akuntansi pertanggungjawaban pada perusahaan tersebut dan untuk mengetahui peranan akuntansi pertanggungjawaban dalam meningkatkan kinerja manajer pusat laba.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif analitis dengan pendekatan studi kasus yaitu suatu metode dalam meneliti suatu objek untuk membuat deskripsi anggaran mengenai fakta yang terjadi pada kondisi saat ini dari subjek yang diteliti, sedangkan untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini digunakan teknik penelitian lapangan dengan instrumen berupa kuesioner dan penelitian kepustakaan untuk mendapatkan data sekunder sebagai landasan teoritis yang dipakai untuk dasar pertimbangan dengan kenyataan yang ada selama dilakukannya penelitian. Penulis juga melakukan wawancara dan observasi langsung untuk memperoleh data primer. Hipotesis yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah “akuntansi pertanggungjawaban yang memadai berperanan dalam meningkatkan kinerja manajer pusat laba”.

Dari hasil penelitian atas jumlah pertanyaan yang diajukan, diperoleh jawaban positif dengan frekuensi perhitungan sebesar 75.19% yang berarti peranan akuntansi pertanggungjawaban dalam meningkatkan kinerja manajer pusat laba di Direktorat Aerostructure PT. Dirgantara Indonesia cukup memadai.

(2)

viii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ………... iv

KATA PENGANTAR ………... v

DAFTAR ISI ………... viii

DAFTAR TABEL ………... xiii

DAFTAR GAMBAR ……….. xv

DAFTAR LAMPIRAN ………... xvi

BAB I PENDAHULUAN ………... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ………. 1

1.2 Identifikasi Masalah ……….. 3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ……….. 4

1.4 Kegunaan Penelitian ………. 4

1.5 Kerangka Pemikiran ………. 5

1.6 Metode Penelitian ………. 7

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ……… 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………. 11

2.1 Konsep Peranan ……… 11

2.2 Akuntansi Manajemen ………. 11

(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

2.3 Akuntansi Pertanggungjawaban ……….. 16

2.3.1 Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban ………….. 17

2.3.2 Karakteristik Akuntansi Pertanggungjawaban ……….. 19

2.3.3 Tujuan dan Manfaat Akuntansi Pertanggungjawaban .. 20

2.4 Pusat Pertanggungjawaban ……….. 23

2.4.1 Pengertian Pusat Pertanggungjawaban ………... 23

2.4.2 Jenis Pusat Pertanggungjawaban ……… 23

2.5 Syarat-syarat Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban ….. 25

2.5.1 Struktur organisasi sebagai Pola Pendelegaian Wewenang ……….. 26

2.5.2 Anggaran ……… 29

2.5.2.1 Pengertian anggaran ………... 29

2.5.2.2 Fungsi Anggaran ………. 29

2.5.2.3 Anggaran vs prakiraan (forecast) ………... 30

2.5.2.4 Karakteristik Anggaran Yang Baik ……… 31

2.5.2.5 Jenis-jenis Anggaran ………... 31

2.5.2.6 Manfaat dan Keterbatasan Anggaran …………. 33

2.5.2.7 Hubungan Anggaran dengan Akuntansi pertanggungjawaban ………. 36

(4)

x Universitas Kristen Maranatha 2.5.4 Klasifikasi Kode Rekening untuk

Akuntansi Pertanggungjawaban ……… 39

2.5.5 Laporan Pertanggungjawaban ………... 41

2.5.5.1Prinsip-prinsip dasar Penyajian Laporan Pertanggungjawaban ………... 42

2.5.5.2 Jenis Laporan ……… 44

2.5.5.3 Frekuensi Laporan ………. 44

2.5.5.4 Prosedur Penyusunan Laporan Dalam Akuntansi Pertanggungjawaban ……… 45

2.6 Penilaian Kinerja……….. 46

2.6.1 Pengertian penilaian Kinerja ……….. 46

2.6.2 Manfaat penilaian Kinerja ……….. 46

2.6.3 Tahap-tahap Penilaian Kinerja ………... 47

2.6.4 Ukuran kinerja ……… 48

2.6.5 Kriteria Penilaian Kinerja Manajer ………. 49

2.6.6 Analisis Selisih Pusat Laba ………. 50

2.7 Meningkatkan kinerja ……….. 53

(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN 57

3.1 Objek Penelitian ……….………… 57

3.2 Metode Penelitian ……….…... 57

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data……… 58

3.2.2 Penentuan Responden ……….…... 60

3.2.3 Operasionalisasi Variabel ……… 61

3.2.4 Teknik Pengembangan Instrumen………. 61

3.2.5 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis………. 64

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 64 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ………... 66

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan……… 66

4.1.2Visi dan Misi PT. Dirgantara Indonesia (Indonesian Aerospace/ IAe)……….. 75

4.1.3 Kegiatan Usaha Perusahaan ……….…... 76

4.1.4 Gambaran Umum Struktur Organisasi Perusahaan …. 77 4.2 Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban………...…. 79

4.2.1Struktur Organisasi Perusahaan dan Uraian Tugas Perusahaan………... 80 4.2.2 Anggaran Sebagai Alat Perencanaan dan Pengendalian 83 4.2.3 Pemisahan Biaya Terkendali dan tidak Terkendali…… 87

(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

4.2.5 Laporan Pertanggungjawaban………... 96

4.2.6 Karakteristik Akuntansi Pertanggungjawaban………….. 99

4.3 Meningkatkan Kinerja Pusat Laba ………... 102

4.3.1 Tercapainya Target Laba yang diharapkan………... 102

4.3.2 Adanya peningkatan laba dari periode sebelumnya …… 103

4.4 Pembahasan ……….. 104

4.4.1 Penerapan akuntansi pertanggungjawaban………... 104

4.4.2 Peningkatan Kinerja Manajer Pusat Laba ……… 110

4.4.3 Analisis hasil kuesioner dan pembuktian hipotesis ……. 110

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……….... 112

5.1 Kesimpulan……… 112

5.2 Saran……… 115

DAFTAR PUSTAKA ………. 117

LAMPIRAN……… 118

(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Perbedaan Pokok Akuntansi Keuangan dan Akuntansi

Manajemen………. 12

Tabel 4.1 Biaya terkendali dan biaya tidak terkendali Direktorat

Aerostructure PT. Dirgantara Indonesia ... 89 Tabel 4.2 Kode Pusat Pertanggungjawaban Direktorat Aerostructure

PT. Dirgantara Indonesia …………... 93 Tabel 4.3 Kode Perkiraan Neraca dan Laba/Rugi Direktorat Aerostructure

PT. Dirgantara Indonesia ………... 94

Tabel 4.4 Biaya Overhead Direktorat Aerostructure PT. Dirgantara Indonesia

………... 97 Tabel 4.5 Biaya Pemasaran dan Penjualan Direktorat Aerostructure

PT. Dirgantara Indonesia ……….. 97 Tabel 4.6 Perhitungan laba/ (rugi) unit organisasi aerostructure

31 desember2008 ………. 102 Tabel 4.7 Laporan laba/ Rugi periode 31 des 2001 dan 31 des 2008

(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.8 Kuesioner 1 tentang struktur organisasi ………... 105

Tabel 4.9 Kuesioner 2 tentang penyusunan anggaran ………... 105

Tabel 4.10 Kuesioner 3 tentang pemisahan biaya terkendali dan tidak terkendali

………... 106 Tabel 4.11 Kuesioner 4 tentang klasifikasi kode rekening ……… 107

Tabel 4.12 Kuesioner 5 tentang laporan pertanggungjawaban ... 107

Tabel 4.13 Kuesioner 6 tentang identifikasi pusat-pusat pertanggungjawaban

……….. 108

Tabel 4.14 Kuesioner 7 tentang standar ditetapkan sebagai tolak ukur

kinerja manajer ... 109 Tabel 4.15 Kuesioner 8 tentang kinerja manajer diukur dengan

membandingkan realisasi dan anggaran ……… 109 Tabel 4.16 Kuesioner 9 tentang manajer secara individual diberi

(9)

xv Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

Halaman

GAMBAR 1 Struktur Organisasi PT. Dirgantara Indonesia ………… 118 GAMBAR 2 Struktur Organisasi Direktorat Aerostructure PT.

(10)

xvi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1: Gambar 1 Struktur Organisasi PT. Dirgantara Indonesia ……... 118 Lampiran 2: Gambar 2 Struktur Organisasi Direktorat Aerostructure PT.

Dirgantara Indonesia ………... 119 Lampiran 3: Tabel 4.17 Biaya Overhead Direktorat Aerostructure

PT. Dirgantara Indonesia Periode: Tahun 2006 ……….

120

Lampiran 4: Tabel 4.18 Biaya Overhead Direktorat Aerostructure

PT. Dirgantara Indonesia Periode: Tahun 2007 ……….

Lampiran 6: Tabel 4.21 Biaya Pemasaran dan Penjualan Direktorat

Aerostructure PT. Dirgantara Indonesia Periode: Tahun 2007 .. 123 Lampiran 7: Tabel 4.22 Biaya Pemasaran dan Penjualan Direktorat

(11)

xvii Universitas Kristen Maranatha Lampiran 10: Tabel 4.23 Tabulasi jawaban responden tentang syarat-syarat

akuntansi pertanggungjawaban……….. 135 Lampiran 11: Tabel 4.24 Tabulasi jawaban responden tentang karakteristik akuntansi pertanggungjawaban……….. 136 Lampiran 12: Tabel 4.25 Tabulasi jawaban responden tentang tercapainya

target laba yang diharapkan……… 137 Lampiran 13: Tabel 4.26 Tabulasi jawaban responden tentang adanya

(12)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Dalam era pembangunan ini, pertumbuhan dan perkembangan pada suatu perusahaan, semakin pesat, sehingga menyebabkan para pengusaha yang menjalankan usaha memiliki hambatan dalam kegiatan usaha yang dijalankannya. Salah satu hambatan yang dihadapi para pengusaha tersebut adalah persaingan yang semakin ketat sehingga perusahaan dituntut untuk selalu siap dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat tersebut. Dengan situasi dan kondisi seperti itu, mengharuskan suatu perusahaan untuk menetapkan suatu kebijakan, sehingga perusahaan tetap dapat menjalankan aktvitas operasinya secara efesien agar tingkat laba yang diharapkan oleh perusahaan dapat tercapai.

Dengan keadaan demikian maka perusahaan harus mempunyai organisasi yang baik, sehingga perusahaan menuntut para manajemen untuk dapat mengelola aktivitas perusahaan sedemikian rupa yang akhirnya tercipta pengendalian memadai dalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

(13)

2 Universitas Kristen Maranatha Didalam perusahaan terdapat organisasi yang mengelola dan memimpin seluruh aktivitas perusahaan, yaitu manajer perusahaan. Sebagai manajer, ia harus mahir dalam menjalankan organisasinya dan bagaimana melakukan pekerjaannya dengan baik. Didalam perusahaan yang besar manajer tidak dapat mengendalikan pekerjaan bawahannya secara langsung. Manajer perusahaan dinilai kinerjanya dalam melaksanakan peran mereka dalam organisasi. Salah satu alat bantu bagi manajer untuk dapat menilai kinerja perusahaan secara lebih baik adalah dengan adanya informasi akuntansi pertanggungjawaban.

Akuntansi pertanggungjawaban merupakan sistem yang mengukur berbagai hasil yang dicapai oleh setiap pusat pertanggungjawaban menurut informasi yang dibutuhkan para manajer untuk mengoperasikan pusat pertanggungjawaban mereka. Dengan adanya akuntansi pertanggungjawaban diharapkan dapat digunakan untuk mengevaluasi dan menilai kinerja manajer pusat pertanggungjawaban. Penilaian kinerja diharapkan dapat memotivasi karyawannya dalam mencapai tujuan organisasi.Penilaian kinerja diukur dengan membandingkan antara biaya aktual dengan biaya yang dianggarkan yang tertuang dalam laporan pertanggungjawaban sebatas biaya-biaya yang secara langsung dapat dikendalikan oleh manajer pusat pertanggungjawaban tersebut. Laba perusahaan diperoleh melalui selisih antara pendapatan dan biaya.

(14)

3 Universitas Kristen Maranatha Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui memadainya akuntansi pertanggungjawaban, mengetahui kinerja manajer pusat laba, serta untuk mengetahui peranan akuntansi pertanggungjawaban dalam meningkatkan kinerja manajer pusat laba.

Melalui akuntansi pertanggungjawaban manajer dapat mengendalikan biayanya karena terdapat sistem pencatatan atas biaya-biaya yang terkendali. Dengan adanya sistem pencatatan ini dapat dihasilkan laporan- laporan biaya yang terjadi pada unit organisasi sehingga kita mengetahui bagaimana manajer bertanggungjawab atas biaya-biaya yang terjadi pada unit organisasi. Dengan adanya laporan pendapatan dan biaya ini dapat diketahui juga besarnya perbedaan laba yang telah diperoleh organisasi dengan laba yang telah dianggarkan, sehingga kita dapat menilai dan mengevaluasi kinerja manajer dari masing-masing bagiannya.

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian guna menyusun tugas akhir untuk memenuhi syarat dalam menempuh sidang sarjana pada Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Kristen Maranatha dengan judul:

“PERANAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM

MENINGKATKAN KINERJA MANAJER PUSAT LABA. (Studi kasus pada Direktorat Aerostructure PT. Dirgantara Indonesia Bandung).”

1.2Identifikasi Masalah

(15)

4 Universitas Kristen Maranatha 1. Apakah peranan akuntansi pertanggungjawaban yang diterapkan oleh PT.X

telah memadai?

2. Bagaimana peranan akuntansi pertanggungjawaban dalam meningkatkan kinerja manajer pusat laba pada PT.X?

1.3Maksud Dan Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui memadainya akuntansi pertanggungjawaban yang diterapkan oleh PT.X

2. Untuk mengetahui peranan akuntansi pertanggungjawaban dalam meningkatkan kinerja manajer pusat laba

1.4 Kegunaan Penelitian

1. Bagi perusahaan, hasil penelitian dapat memberi masukan dan informasi yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam usahanya untuk meningkatkan kinerja manajer pusat laba.

2. Bagi pembaca, dapat digunakan sebagai tambahan informasi dan pengetahuan yang bermanfaat mengenai masalah peningkatan kinerja manajer pusat laba.

(16)

5 Universitas Kristen Maranatha perusahaan. Di samping itu, penelitian ini untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti Sidang Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

1.5Kerangka Pemikiran

Tujuan utama perusahaan adalah mencapai target laba yang diinginkan

dan dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat menjalankan seluruh aktivitas secara efisen dan efektif. Seluruh aktivitas yang ada dalam perusahaan mulai dari awal hingga tercapainnya tujuan perusahaan melibatkan pemilik perusahaan dan manajer. Oleh karena itu para manajer membutuhkan pengendalian di dalam menjalankan seluruh aktivitasnya agar tujuan yang ditetapkan sebelumnya dapat tercapai, sehingga mereka juga dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Apabila terdapat penyimpangan dalam pelaksaaan maka diperlukan tindakan koreksi terhadap kegiatan tersebut agar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

(17)

6 Universitas Kristen Maranatha organisasi. Tipe informasi yang memiliki karakteristik ini disebut informasi akuntansi pertanggungjawaban.

Dengan adanya laporan pertanggungjawaban, akan dapat mendorong manajer bertindak cermat dan berorientasi kepada kepentingan perusahaan dalam membuat suatu keputusan. Akuntansi pertanggungjawaban dapat dijadikan sebagai alat ukur penilaian prestasi dan kinerja seorang manajer. Pengertian akuntansi pertanggungjawaban menurut Robert N. Anthony dan Vijay Gonvindarajan (2004:479) adalah sebagai berikut:

“Akuntansi pertanggungjawaban adalah sebuah sistem akuntansi yang dirancang bagi sebuah organisasi sedemikian rupa sehingga biaya-biaya dikumpulkan dan dilaporkan sesuai dengan tingkat pertanggungjawaban dalam organisasi. Setiap tingkat pengawasan (supervisory area) dalam organisasi hanya dibebani dengan biaya yang menjadi tanggung jawab dan yang berada dibawah kendalinya.”

Dari definisi diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa akuntansi pertanggungjawaban merupakan bagian dari akuntansi manajemen yang mengumpulkan dan melaporkan informasi akuntansi untuk masing-masing pusat pertanggungjawaban, baik berupa rencana maupun yang sudah terjadi, sedangkan laporan yang dihasilkan pusat pertanggungjawaban disebut pusat pertanggungjawaban.

Penilaian kinerja menurut Mulyadi (2001:415), adalah sebagai berikut: “Penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas

(18)

7 Universitas Kristen Maranatha berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.”

Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah diuraikan diatas maka penulis dalam penelitian ini mengemukakan hipotesis sebagai berikut:

“Akuntansi pertanggungjawaban yang memadai berperanan dalam

meningkatkan kinerja manajer pusat laba.”

1.6Metode Penelitian

Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode deskriptif pendekatan studi kasus. Metode desktriptif menurut Mohammad Nazir (2003:63), adalah sebagai berikut:

“Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang yang bertujuan untuk membuat deskripsi anggaran atau lukisan secara sistematik, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.”

Pengertian studi kasus menurut Nur Indriantoro dan Bambang Supomo (2002:26) adalah sebagai berikut:

“Studi kasus adalah penelitian dengan karakteristik masalah yang berkaitan

dengan latar belakang dan konsisi saat ini dari subyek yang diteliti, serta

interaksinya dengan lingkungan.”

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan penulis antara lain: 1. Data Primer

(19)

8 Universitas Kristen Maranatha penelitian yang dilakukan. Data primer umumnya berupa data kualitatif dan digunakan untuk membuktikan hipotesis yang telah dikemukakan sebelumnya. Data primer diperoleh dengan mengadakan penelitian dan kuesioner.

2. Data Sekunder

Merupakan data yang berfungsi sebagai pelengkap data primer. Data sekuder dapat diperoleh melalui media lain yang bersumber pada buku-buku perpustakaan atau data-data dari perusahaan.

Pengumpulan data dilaksanakan dengan menggunakan teknik–teknik pengumpulan data sebagai berikut:

a. Penelitian lapangan (Field Research)

Dalam pengumpulan data di lapangan, penulis menganalisis secara langsung pada objek yang sedang diteliti dengan maksud untuk memperoleh data primer tentang sesuatu yang berhubungan dengan masalah kememadaian akuntansi pertanggungjawaban dalam meningkatkan kinerja manajer pusat laba pada Direktorat Aerostructure PT. Dirgantara Indonesia. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian lapangan ini antara lain :

(20)

9 Universitas Kristen Maranatha Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab dengan pejabat yang berwenang atau bagian lain yang berhubungan dengan permasalahan.

2. Daftar Pertanyaan (Kuesioner)

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data melalui pertanyaan-pertanyaan yang berbentuk lembar isian berisi pertanyaan-pertanyaan-pertanyaan-pertanyaan yang disiapkan oleh penulis dengan mempertimbangkan masalah yang sedang diteliti dan akan dijawab oleh pihak-pihak yang berhubungan dengan permasalahan.

3. Observasi

Observasi adalah suatu pengumpulan data dengan mengamati langsung objek yang diteliti.

b. Penelitian Kepustakaan

(21)

10 Universitas Kristen Maranatha 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

(22)

112 Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil peneltian yang telah dilakukan pada Direktorat Aerostructure PT. Dirgantara Indonesia dengan judul Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban dalam Peningkatan Kinerja Manajer Pusat Laba, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Akuntansi Pertanggungjawaban yang diterapkan pada Direktorat Aerostructure PT. DI sudah memadai. Hal ini ditandai dengan adanya:

a. Terdapatnya syarat-syarat akuntansi pertanggungjawaban pada Direktorat Aerostructure PT. DI yaitu:

1)Terdapat struktur organisasi yang menetapkan secara tegas mengenai tugas, wewenang dan tanggungjawab pada penggolongan atas pusat-pusat pertanggungjawaban.

2)Diterapkannya prosedur penyusunan anggaran dengan baik yang disusun oleh setiap bagian yang ada dalam struktur organisasi dan disusun untuk jangka waktu tertentu.

3)Telah melakukan pemisahan biaya terkendali dan biaya tidak terkendali oleh setiap bagian.

(23)

113 Universitas Kristen Maranatha pertanggungjawaban pada setiap bagian serta memudahkan juga dalam pencatatan dan penyusunan pelaporan keuangan.

5)Terdapat sistem pelaporan untuk manajemen yaitu laporan pertanggungjawaban berupa kinerja manajer yang dapat digunakan untuk melakukan tindakan koreksi jika terdapat penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. Laporan tersebut berupa laporan antara realisasi dan anggaran.

b. Terdapat karakteristik sistem akuntansi pertanggungjawaban, hal ini dapat dilihat dari karakteristiknya sebagai berikut:

a. Adanya identifikasi pusat-pusat pertanggungjawaban. Perusahaan telah mengidentifikasi sesuai dengan struktur organisasi.

b. Standar ditetapkan sebagai tolak ukur kinerja manajer pusat pertanggungjawaban, kinerja manajer diukur dengan menggunakan anggaran yang disusun berdasarkan biaya standar dengan cara membandingkan antara anggaran yang ditetapkan dengan realisasinya.

(24)

114 Universitas Kristen Maranatha d. Direktorat Aerostructure PT. DI belum menerapkan adanya penghargaan atau

hukuman terhadap manajer yang memiliki kinerja yang baik atau buruk.

Dengan adanya akuntansi pertanggungjawaban, peningkatan kinerja manajer pusat laba dapat dilakukan dengan memadai. Hal ini ditandai dengan adanya evaluasi terus menerus terhadap kinerja manajer dalam mencapai target laba yang telah ditetapkan. Proses evaluasi tersebut dilakukan dengan membandingkan antara anggaran yang telah ditetapkan dengan realisasinya kemudian hasilnya dibandingkan dengan target laba yang telah ditetapkan. Jika terdapat penyimpangan antara anggaran dan realisasinya, maka manajer pusat pertanggungjawaban akan menjelaskan mengenai penyebab terjadinya penyimpangan tersebut yang akan dituangkan dalam laporan pertanggungjawaban.

2. Akuntansi pertanggungjawaban pada Direktorat Aerostructure PT. DI sampai saat ini telah berperan untuk meningkatkan kinerja manajer pusat laba, hal ini ditandai dengan adanya peningkatan laba dari periode sebelumnya yaitu peningkatan laba dari tahun 2007 ke 2008.

3. Namun demikian, penulis menemukan beberapa kelemahan dari penerapan akuntansi pertanggungjawaban yang terdapat pada Direktorat Aerostructure PT. Dirgantara Indonesia, yaitu sebagai berikut:

(25)

115 Universitas Kristen Maranatha 2. Direktorat Aerostructure PT. Dirgantara Indonesia belum menerapkan

sepenunya dengan baik adanya hukuman kepada kinerja manajer yang kurang baik.

3. Direktorat Aerostructure PT. Dirgantara Indonesia terdapat pemisahan biaya terkendali dan tidak terkendali namun penerapan seperti itu belum dijalankan dengan baik oleh Direktorat Aerostructure PT. DI.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis menyarankan:

1. Sebaiknya membuat kebijakan yang tegas mengenai pemberian penghargaan terhadap kinerja manajer yang baik agar manajer selalu termotivasi untuk melaksanakan tugasnya dan kinerja manajer akan selalu membaik. Hal ini akan menguntungkan perusahaan dalam peningkatan laba yang diharapkan. Misalnya dengan memberikan bonus, kenaikan gaji, dan kenaikan jabatan.

(26)

116 Universitas Kristen Maranatha 3. Sebaiknya penerapan pemisahan biaya terkendali dan tidak terkendali agar

(27)

117 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Robert. N dan Govindarajan Vijay. 2004. Sistem Pengendalian Manajemen. Terjemahan F.X. Kurniawan Tjakrawala. Jakarta: Salemba empat.

Champion, Dean J., 2000. Basic Statistics for Social research. Newyork: Mac Millan Publishing & Co.

Christina Ellen, Fuad M. Sugiarto, Sukarno Edy. 2001. Anggaran Perusahaan. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama.

Hansen & Mowen. 2005. Management Accounting. Edisi ketujuh. Jakarta: Salemba empat.

Indriantoro, Nur, & Bambang Supomo, 2002. Metode Penelitian Bisnis. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.

Komaruddin. 1994. Ensiklopedia. Edisi Kedua. Jakarta: Bumi Aksara. Mulyadi.1991. Akuntansi Biaya. Edisi Kelima.Yogyakarta: STIE YPKN. Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen.Edisi ketiga. Jakarta: Salemba empat.

Munandar, M., 2000. Budgeting: Perencanaan kerja, Pengkoordinasian kerja, Pengawasan kerja. Edisi ketiga belas. Yogyakarta: BPFE Universitas Gajah Mada.

Nasir, Moh.2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Sugiri, Slamet. 1994. Akuntansi Manajemen 2. Edisi Pertama. Yogyakarta: UUP-AMP YKPN. Supriyono, R.A., 2000. Akuntansi Manajemen 2. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.

Sukarno, Edy. 2000. Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umum.. Willson, James D., & John B. Cambell.,1998. Controllership: Tugas Akuntan Manajemen.

Referensi

Dokumen terkait

Pertama : Nama-nama dan Nomor Ujian yang tercantum pada lampiran Surat Keputusan ini dinyatakan diterima sebagai Calon Mahasiswa Baru Program Studi Ilmu

Goong Renteng Embah Bandong pada Acara Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 1433 Hijriah di Situs Kabuyutan Desa Batukarut Kecamatan Arjasari Kabupaten Bandung merupakan

Judul : Analisis dan Rancangbangun Sistem Infonnasi Penanganan Pascapanen Padi.. Nama Mahasiswa Sahrial NomorPokok

[r]

Analisis Hasil Skala Rasa Sakit SAR Tipe Minor pada Saat Pemeriksaan, Kontrol Pertama, Kontrol Kedua dan Kontrol Ketiga dengan Pemberian Gel Ekstrak Kunyit pada

Kebijakan right issue merupakan suatu upaya dari emiten untuk memperbaiki kinerja keuangan dengan cara menambah saham yang beredar di pasar guna menambah dana

Jadi, aplikasi ini dapat dijadikan sebagai salah satu sarana pembelajaran dokter kecil untuk siswa SD serta dapat digunakan sebagai metode pendekatan yang baru bagi guru ataupun

penyedia jasa, yang mengakibatkan dokumen tersebut tidak dapat dilakukan evaluasi oleh Panitia Pelelangan, maka dokumen tersebut dinyatakan tidak memenuhi syarat (gugur) dan