• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dampak Teknologi Kedokteran Modern

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Dampak Teknologi Kedokteran Modern"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

D AM PAK TEKN OLOGI KED OKTERAN M OD EREN TERH AD AP BUD AYA KEM ATI AN D AN KEH I D UPAN

D r . ALFRED C. SATYO, D SF, M H PE

Ba gia n I lm u Ke dok t e r a n Ke h a k im a n Fa k u lt a s Ke dok t e r a n

Un ive r sit a s Su m a t e r a Ut a r a

PEN D AH ULUAN

Kehidupan dan kem at ian dapat diibarat ka kedua sisi yang berlainan dari sebuah m at a uang logam . Keduanya m erupakan proses aw al dan akhir kehidupan sem ua m akhluk yang t um buh. Tum buhan, baik m ikroorgan m aupun m akro.

Tem a yang dipilih panit ia perayaan lust rum I I Sekolah Tinggi Filsafat dan Teknologi St . Johannes yait u “ Budaya kem at ian versus kem at ian” , m engisyarat kan bahw a sem inar m em bat asi kehidupan dan kem at ian m anusia saj a, sebab hanya m anusia saj alah m akhluk yang berbudaya. Adanya t at a budaya, m engingat kan penulis pada seorang budayaw an dan sast raw an besar I ndia, yait u Dr. Rabindranat h Tagore ia pernah berkat a, “ ket ika seorang anak m anusia lahir, sem ua keluarga dan kerabat t ert aw a dan bergem bira, dan hanya sang bayi yang m enangis. Usahakanlah sepanj ang hidupm u berbuat segala karya dan kebaj ikan, sehingga w akt u m eninggal sem ua orang m enangis dan hanya kam u yang t ert aw a di nirw ana” .

Karena kit a ingin m em bahas m anusia, t ent u saj a dapat dit inj au dari aspek yang banyak dan luas pula. Makalah ini akan m em bat asi diri pada aspek dan m oral.

Eva n giliu m Vit a e

Ensiklik yang dipublikasikan Paus Johannes Paus I I pada hari Kam is t anggal 30 Maret 1995 berj udul “ evangilium vit ae” diungkapkan beliau sendiri sebagai “ A m essage of hope” . Pesan ini m engundang sem ua orang agar m em elihara, m em pert ahankan dan m encint ai kehidupan. Kem at ian, m asih m engancam orang-orang yang t idak berbudaya, padahal kehidupan it u sendiri m erupakan karya Tuhan. Paus m engungkapkan kekhaw at iran beliau it u dengan kalim at “ Threat s again life are scient ifically and syst em at ically program m ed” . Ensiklik ini cukup banyak sert a berulangkali m em akai ist ilah- ist ilah kedokt eran sepert i gonesida, abort us, eut hanasia dan lain- lain. Beliau ikut cem as akan beberapa sekt or- sekt or t et ent u dari profesi m edis yang slogannya dipergunakan unt uk m em pert ahankan dan m em elihara kehidupan m anusia. Ternyat a sem akin m eningkat t indakan m elaw an kehidupan m ereka. Penulis lebih m enit ikberat kan bacaannya pada chapt er I I I saj a yang banyak m enggunakan ist ilah- ist ilah kedokt eran, sedangkan bagian- bagian lain lebih m enekankan pesan- pesan past oral.

Ke h idu pa n

Apakah hidup at au kehidupan it u ?

(2)

Karena bukt i- bukt i kehidupan ini cukup banyak dan luas, m aka penj elasannya m enj adi sem akin luas at aupun cukup sem pit sesuai pandangan at au kepent ingan kalangan t ert ent u. Maka dari it u banyak penelit ian m odren lebih m engulas at au m em bahas pengert ian m at i at u bat as yang disebut m at i.

Ba ga im a n a m a sa r a k a t m e n gh a da pi k e m a t ia n

Pada suat u m alam ket ika bert ugas sebagai dokt er j aga di R.S Sant a Elisabet Medan, peraw at koordinat or m elaporkan pasien yang krit is. Set elah m enerim a laporan it u, m aka penulis m em ulai kunj ungan keliling kesem ua ruangan pasien. Dalam m asalah sat u kam ar, penulis t erlibat pem bicaraan dengan salah seorang pasien kat olik yang sudah dikenal lam a. Salah sat u ucapannya, “ dokt er, besok saya akan berangkat j am lim a pagi.” Penulis balik bert anya , “ m au kem ana, m as? Negeri belanda at au j akart a?” j aw abnya, “ bukan, besok saya m eninggal,” t ent u saj a set iap orang yang m endengarkan akan t eperanj at ,apalagi diucapkan dalam keadaan sadar.Pada pukul 23.00 WI B pasien yang t ernyat a t elah lam a m enderit a penyakit hat i kronis ini m ulai krisis. Kesadaran m enurun dan seluruh anggot a keluarga berkum pul dan bersoa di sekelilingnya. Sekit ar pukul 03.00 dinihari pasien t idak sadarkan diri lagi. Segala daya dan upaya m em perbaiki t ekanan darah dan pernafasan t idak berhasil lagi. Seluruh keluarga t elah pasrah dan akhirnya “ berangkat lah” pasien t adi sesuei w akt u yang diucapkannya kem arin.

Kasusu kedua j uga berlangsung di Rum ah Sakit Sant a Elisabet pada t ahun 1979. Put ra t ert ua seorang pasien t urunan Cina yang beragam Buddha m endiskusikan keadaan ayahnya yang sedang m enghadapi kem at ian. Penduduk St abat ini m enanyakan, apakah kondisi ayahnya dapat dipert ahankan hingga lew at t engah m alam . Keluarga m ereka beranggapan, j ika ayahnya m eninggal dini hari, m aka rezeki anak cucunya dapat m eningkat .

Anggapan m ereka, bila ayahnya m eninggal pagi hari, berart i ia sudah sarapan sat u kali. Bila m eninggal lew at t engah hari berart i sudah dua kali. Jadi bilam ana m eninggal m alam hari, berart i ia sudah m akan t iga kali sehingga t idak ada lagi yang disisakan unt uk anak cucunya. Sebagai seorang dokt er, usaha m aksim al t elah dilakukan t erhadap pasien yang sedang sekarat ini. Karena t idak berada dalam I CU, t ent u saj a t indakan m edis t erbat as. I st rinya ikut berusaha “ m em perpanj ang” um ur pasien dengan m engucapkan kat a- kat a m enghim bau agar j angan pergi dulu karena ada urusan- urusan yang belum selesai. Ant ara lain ia berucap, “ j angan berangkat dulu, Ayah. Dua anak gadism u belum kaw in.”

Pasien ini akhirnya m em inggal pada pukul 11.55 WI B. Walaupun pada dinding j am yang t ergant ung m enunj ukkan w akt u yang t epat , keluarga yang hadir sem uanya m em perhat ikan arloj i m ereka dan j am yang t ergant ung di dinding. Nam un m ereka m asih m enanyakan dengan cem as j am yang dipakai penulis. Seluruh keluarga yang hadir m erasa t enang sesudah penulis m engat akan bahw a t engah m alam t elah dilew at i dua m enit .

Penulis sering m enyaksikan pasien m uslim dalam keadaan akan m eninggal. Bilam ana keadaan pasien t elah j elas dalam keadaan sekarat , m aka kerabat dekat akan m enunt un sang pasien agar dapat m engucapkan kat a- kat a akhir yang m engingat kan si pasien dengan Allah. Dem ikiam pula orang- orang Yahudi berusaha m elepaskan j iw a seseorang denagn t enang.

(3)

j enazah fam ili dengan lant ang” . Nam paknya begit ulah cara orang Tapanuli m enghadapi orang yang m eninggal.

Pada suat u hari di t ahun 1960 pem bant u kam i t idak m asuk kerj a. Ket ika ia m asuk lagi, dikat akannya bahw a suam inya dua hari yang lalu m eninggal dunia. I a berkisah, “ dua hari yang lalu abang yang segar bugar baru saj a kem bali dari sungai Penuh, dalam perj alanan kem bali ke Padang, ia singgah di kedai kopi di t eluk Kabung. Di t em pat ini ia m em peroleh dua ekor kam bing. I a sendiri t idak m engenal orang yang m enghadiahkan kam bing t ersebut sehingga sungguh m engherankan ist rinya. Kem udian ia berist irahat karena m erasa pusing. Tak lam a kem udian ia m unt ah darah lalu m eninggal.” Kisah pert ukaran sang suam i dengan dua ekor kam bing ini berj alan sangat cepat .

Mungkin diant ara kit a sudah banyak m endengar t radisi j anda- j anda I ndia. Seorang I ndia yang dikrem asi biasanya dit angisi sang j anda. Janda yang set ia harus ikut m em bakar dirinya ( sut t ee) bersam a dengan m ayat sang suam i. Jika hal ini t idak t erj adi, m aka sang j anda akan t erkucil dari keluarga. Tradisi ini t idak diprakt ekkan lagi sej ak perang dunia I I . Dem ikianlah beberapa kasus t ent ang pelbagai cara orang m enghadapi kem at ian at au j enazah m enurut pelbagai aspek budaya dan agam anya.

D e fe n isi M a t i

Menurut ilm u kedokt eran m at i adalah t erhent inya fungsi- fungsi “ t ripod of life” yait u j ant ung, paru- paru dan ot ak. Dengan m em ast ikan t erhent inya sirkulasi darah, pernafasan dan sem ua refleks- refleks, m aka seorang dinyat akan m at i som at is.

Pada t ahun 1968 sebuah kom isi Ad Hoc pada Harvard Medical School m em publikasikan krit eria “ Barin Deat h.” Km isi yang dibent uk oleh presiden Am erika ini m enet apkan krit eria- krit eria seseorang yang dinyat akan “ brain Deat h” . Pada t ahun 1985 I kat an Dokt er I ndonesia t elah m enyat akan bahw a “ m at i bat anm g ot ak” ( MBO at au Brain St em Deat h) sebagai m at i secara klinis. Hal ini m em buka kesem pat an unt uk m elakukan prakt ek t eknologi t inggi kedokt eran sepert i t ransplant asi kepada m anusia yang m em but uhkannya.

Abor t u s

Salah sat u sum pah dokt er berbunyi, “ saya akan m enghorm at i set iap hidup insani m ulai saat pem buahan.” Sum pah dokt er yang berlaku dew asa ini berasal dari hippocrat es ( 460- 377 SM) yang dikenal sebagai sum pah hipokrat es. Ada pula anggapan bahw a hipokrat es yang disebut j uga sebagai bapak kedokt eran sebagai seorang yang am bivalen. Pada m asa hidupnya banyak w anit a- w anit a m engeluh padanya bila haid m ereka t erlam bat . Keadaan ini dapat m em beri pet unj uk aw al keham ilan seorang ibu, akan t et api m ungkin saj a sam a sekali t idak ham il akibat gangguan psikis at au fakt or- fakt or lain. Apa yang dilakukan hipokrat es ?

I a m enyarankan w anit a t ersebut unt uk berlari- lari cukup lam a. Menurut nya bilam ana haid w anit a it u m uncul set elah gerakan fisik it u berart i ia t idak ham il. Padahal gerakan fisik yang m inim al kadangkala dapat m em ut uskan keham ilan seseorang. Jadi saran hippokrat es yang dapat m enim bulkan abort us, sesungguhnya berlaw ana dengan w uj udnya unt uk m enj aga kelangsungan keham ilan it u sendiri.

Menurut ist ilah kedokt eran, abort us adalah t erput usnya keham ilan dibaw ah 28 m inggu at au berat badan j anin kurang dari 500 gram . Keadaan ini dapat berlangsung sendiri ( abort us spont aneus) m aupun dengan sengaj a ( abort us provokat us) . Adakalanya abort us provokat us t erpaksa dilakukan at as pert im bangan-pert im bangan m edis unt uk m enyelam at kan nyaw a si ibu sehingga disebut abort us t herapeut icus at au abort us m edicinalis.

(4)

berencana. Sem ua um at Kat olik m aupun banyak non Kat olik m em aham i bahw a pasangan suam i- ist ri ( pasut ri) , Kat olik hanya dibenarkan m em prakt akkan Keluarga Berencana Alam iah ( KBA) .

Sesungguhnya banyak pasut ri- pasut ri set urj u m enyelenggarakan KBA akan t et api karena pelbagai alasan dit am bah lagi sist em KBA it u sendiri t idak dij am in am an, m aka m uncullah pelbagai cara, t eknik dan pem akaian obat - obat an pencegah keham ilan. Prakt ek pem akaian pil, I UD, Menst rual Regulat or ( MR) dan lain- lainnya sem akin lam a sem akin banyak. Sem ua m et oda ini j elas- j elas dit olak at au dilarang pem akaiannya pada pasut ri Kat olik, sepert i diungkapkan dalam berbagai kesem pat an oleh kelom pok m oralis at au keluarga Kat olik lainnya. Sebagai seorang dokt er dan penganut agam a Kat olik, posisi dan pandangan penulis cukup j elas, sehingga t idak perlu diperm asalahkan. Akan t et api sebagai seorang “ pract ici m edicus” penulis ingin m em aparkan kasus- kasus di baw ah ini sebagai bahan diskusi:

1. Sepasang orangt ua m em baw a put rinya yang berum ur 13 t ahun kepada dokt er. Ternyat a ia diham ili t em annya yang j uga baru berusia 13 t ahun. Sesungguhnya kedua rem aj a ini t idak m engert i apa yang t elah m ereka lakukan. Kedua orangt ua yang kebingungan ini m em int a nasehat dokt er, apakah keham ilan dihent ikan at au dit eruskan dan apa pula dam pak psiko sosialnya.

2. Benih kandungan adalah hasil paduan kasih seorang ibu dan ayah. Bagaim ana keadaannya bila suat u keham ilan adalah akibat perkosaan yang dilakukan beram ai- ram ai.

3. Seorang dokt er khususnya dokt er spesialis kebidanan dan kandungan akan berusaha m enyelam at kan bukan saj a st u j iw a, t et api lebih dari sat u yait u ibu dan j anin. Akan t et api adakalanya t idak dapat dipert ahankan keduanya sekaligus.

4. Seorang ibu ham il yang m enderit a penyakit j ant ung dan sudah dikonfirm asikan dengan seorang kardiolog t idak m ungkin diselam at kan kedua- duanya oleh t im dokt er. Bila hanya sat u yang dapat diselam at kan, siapakah yang harus diselam at kan, ibu at au j anin ? Siapa yang berhak m em ilih, m engizinkan at au m em ut uskan ?

Adakalanya seorang bayi lebih berart i dan lebih berharga bagi sang suam i m aupun keluarga.

Eu t h a n a sia

Eut hanasia berasal dari bahasa yunani yait u eut hanam os ( Eu = baik, t hanos = m at i ) .

Dalam bahas inggris sering disebut “ m arc killing.” Sedangkan “ Encyclkopedia Am erican “ m encant um kan “ Eut hanasia I SSN t he pract ice of eding life in ot her t o give release from incurable sufferering.” Di negeri Belanda disebut kan bahw a Eut hanasia adalah dengan sengaj a t idak m elakukan sesuat u usaha ( nalat en ) unt uk m em perpanj ang hidup seseorang pasien at au sengaj a t idak m elakukan sesuat u unt uk m em perpendek at au m engakhiri hidup seseorang pasien, dan sem ua ini dilakukan khusus unt uk kepent ingan pasien it u sendiri.

Pada hakekat nya Eut hanasia dibedakan dalam dua j enis :

1. Eut hanasia pasif, yait u t idak m em buat sesuat u dalam usaha m em perpanj ang hidup.

2. Eut hanasia akt if, yait u t indakan sengaj a unt uk m em percepat kem at ian. Pem bedaan lain adalah :

1. Eut hanasia posit if, yait u t indakan dan t erapi dengan harapan dapat m em percepat kem at ian pasien.

(5)

hidupnya, m isalnya penghent ian pem berian cairan infus, m enunda- nunda oprasi dan lainnya.

Franz m agnis suseno m em bedakan em pat art i Eut hanasia m engikut i J. Wundeli ( Eut hanasia orde Ueber di Wuerde des St erbens, St ut t gart 1974, 1995.) sebagai berikut :

1. Eut hanasia m urni, yait u usaha unt uk m em peringan kem at ian seseorang t anpa m em perpendek kehidupannya. Di sit u t erm asuk sem ua usaha peraw at an past oral agar yang bersangkut an dapat m et i dengan “ baik” . Eut hanasia ini t idak m enim bulkan m asalah apapun.

2. Eut hanasia pasif, yait u kalau t idak dipergunakan sem ua kem ungkinan t eknik kedokt eran yang sebet ulnya t ersedia unt uk m em perpanj ang kehidupan.

3. Eut hanasia t idak langsung, yait u usaha unt uk m em peringan kem at ian dengan efek sam pingan, bahw a pasien barangkali m eninggal dengan lebih cepat . Disini t erm asuk pem berian segala m acam obat narkot ika, hipnot ika dan analget ika yang barangkali “ de fact o “ dapat m em perpendek kehidupan w alaupun hal it u t idak disengaj a.

4. Eut hanasia akt if ( m ercy killing) , yait u proses kem at ian diperingan dengan m em perpendek kehidupan secara t erarah dan langsung. Dalam Eut hanasia akt if m asih perlu dibedakan, apakah pasien m enginginkannya at au t idak berada dalam keadaan dim ana keinginannya dapat diket ahui.

Prakt ek Eut hanasia m erupakan t indak kej ahat an di Am erika Serikat dan beberapa negara di Eropa.

Kit ab Undang- undang Hukum Pidana ( KUHP) yang berlaku di I ndonesia m elarang prakt ek Eut hanasia. Meskipun ist ilah Eut hanasia t idak dicant um kan, nam un pelakunyadapat dij erat dengan pasal- pasal : 338, 340, 344, 345 KUHP.

Eu t h a n a sia da la m m a sya r a k a t

Prakt ek- prakt ek Eut hanasia yang dilaporkan dalam berbagai t indakan m asyarakat :

− Di I ndia pernah diprakt ekkan suat u kebiasaan unt uk m elem parkan orang-orang t ua ke dalam sungai Gangga.

− Di Sardinia orang t ua dipukul hingga m at i oleh anak laki- laki t ert uanya di zam an purba.

− Uruguay m encant um kan kebebasan prakt ek Eut hanasia dalam undang-undang yang t elah berlaku sej ak t ahun 1933.

− Di beberapa negara Eropa, prakt ek Eut hanasia bukan lagi kej ahat an kecuali di Norw egia yang sej ak 1902 m em perlakukannya sebagai kej ahat an khusus. Di Am erika Serikat , khususnya di sem ua negara bagian m encant um kan Eut hanasia sebagai kej ahat an. Bunuh diri at au m em biarkan dirinya dibunuh adalah m elanggar hukum di Am erika Serikat . Set ahu penulis sat u- sat unya negara yang dapat m elakukan t indakan Eut hanasia bagi para anggot anya adalah negeri Belanda. Anggot a yang t elah dit erim a dengan persyarat an t ert ent u dapat m em int a t indakan Eut hanasia at as dirinya. Ada beberapa w arga Am erika Serikat yang m enj adi anggot anya. Dalam prakt ek m edis, biasanya t idaklah pernah dilakukan Eut hanasia akt if, akan t et api m ungkin ada prakt ek- prakt ek m edis yang dapat digolongkan Eut hanasia pasif.

Le m in a si bu a t a n ( Ar t ificia l in se m in a t ion )

(6)

Tindakan ini pada um um nya berhasil dangan baik, t ergant ung pada ket eram pilan dokt er. Sej auh ini t idak ada resiko bagi w anit a at aupun t erdapat cacat pada bayi. I nsem inasi buat an t erbagi at as dua j enis :

1. AI H = hem ologous art ificial insem inat ion at au pem buahan hom olog dengan m enggunakan benih dari suam i sendiri.

2. AI D = hehet ologous art ificial insem inat ion at au pem buahan hom olog dengan m enggunakan benih bukan suam i sendiri.

AI H diprakt ekkan dengan alasan :

− Adanya kendala- kendala fisik m aupun psikis dengan cara insem inasi alam iah. − Oligosperm ia.

− Suam i m engaw t ka benihnya sebelu dilakukan vasekt om i.

− Mencegah resiko yang dit im bulkan oleh indust ri, bahan kim ia at au radiasi. − Pem ilihan j enis kelam in.

AI D diprakt akkan dengan alasan : − Suam i m andul.

− Mencegah kem ungkinan penyakit t urunan. − I nkom pt abilit as rhesus.

− Oligosperm ia.

− Wanit a t idak m enikah m enginginkan anak. − Mengharapkan t urunan yang baik.

I n Vit r o Fe r t iliz a t ion ( I VF) a n Em br iyo Tr a n sfe r ( ET) .

Louis Brow n pada t ahun 1978 m erupakan bayi t abung pert am a di dunia hasil pem buahan di luar t ubuh dengan m enem pat ka kem bali m udigah dalam rahim ibunya ( I VF & ET) oleh Dr. Robert s Edw ards dan Dr. Pat rick St ept oe dari I nggris. Mereka m em berikan harapan bgi pasangan yang selam ini belum berhasil.

Tak lam a kem udian lahir lagi seorang bayi perem puan. Menj elang Desem ber 1980, sebanyak 278 w anit a yang m engikut i program I VF/ ET t elah m elahirkan m asing-m asing 3 orang bayi. Bayi pert aasing-m a lahir dari asing-m udigah yang dibekukan ( frozen em bryos) t elah kahir pada t ahun 1984.

Prakt ek I VF/ ET kebanyakan dilakukan unt uk percobaan- percobaan abort ifacient s ( bahan- bahan yang dapat m enim bulkan abort us) , zat kont rasept if dan banyak lagi alasan unt uk percobaan, ant ara lain unt uk m aksud ET.

Prakt ek dilakukan dengan alasan gangguan keham ilan, j uga ibu- ibu yang t idak dapat m elahirkan at au t idak berkeinginan m elahirkan anaknya. Sepert i halnya I VF, ET dilakukan at as pert im bangan pert im bangan eugenik, sepert i pengaw asan penyakit -panyakit t ert ent u, penent uan j enis kelam indan t uj uan- t uj uan t ert ent u lainnya.

Tr a n spla n t a si Or ga n

Kem aj uan biom edis dan t eknologi kedokt eran sem akin m em ungkinkan t ransplant asi organ- organ t ubuh m anusia. Prakt ek t ransplant asi kornea m at a dan ginj al sudah lazim dilakukan dengan sukses.

Baby Fae segera sesudah kelahirannya m em peroleh j ant ung kera ( baboon) unt uk m enggant ikan j ant ungnya yang cacat . Tent u saj a dapat dipindahkan pula dari j ant ung seorang bayi yang t idak m em iliki ot ak ( anensefali) .

Be da h Pla st ik

(7)

KESI M PULAN

Prakt ek abort us pada hakekat nya t idak diinginkan dalam dunia kedokt eran, m eskipuan t idak dapat dihindarkan at as berbagai pert im bangan.

Eut hanasia, khususnya Eut hanasia akt if m erupakan t indak pidana dan t idak diprakt ekkan. Akan t et api t indakan yang m enyerupai Eut hanasia pasif t erj adi j uga at as berbagai pert im bangan.

(8)

La m pir a n I

Lafal sum pah dokt er.

Salah sat u sum banagan paling besar dari kedokt eran Yunani purba adalah kesadaran akan m oral yang t inggi dari profesi kedokt eran dan dikenal dengan Sum pah Hippokrat es. Dari sum pah Hippokrat es ini berkem bang lafal sum pah dokt er yang pada dasarnya seragam di berbagai negara.

Pada Sept em ber t ahun 1948 World Medical Associat ion m enerim a lafal yang seragam dalam sidangnya di Jenew a.

Pernyat aan hasil Mukt am ar I kat an Dokt er I ndonesia Sedunia it u kem udian dit erim a di Sydney pada Agust us 1968. Pernyat aan t ersebut dit erj em ahkan ke dalam bahasa I ndonesia oleh Maj elis Pert im bangan Kesehat an dan Syara’a Depart em en Kesehat an RI dan Panit ia Dew an Guru Besar Fakult as Kedokeran Universit as I ndonesia. Kem udia dikukuhkan dengan Perat uran Pem erint ah No. 26 t ahun 1960 dan pada Musyaw arah Kerj a Nasional Et ik Kedokt eran ke 2 pada t anggal 14- 16 Desem ber 1981 di Jakart a t elah dit erim a sebagai lafal sum pah dokt er I ndonesia, yang berbunyi,

“ Dem i Allah saya bersum pah, bahw a :

Saya akan m em bukt ikan hidup saya guna kepent ingan peri kem anusiaan. Saya akan m em elihara dengan sekuat t enaga m art abat dan t radisi luhur j abat an kedokt eran.

Saya akan m elaksanakan t ugas saya dengan cara yang yerhorm at dan bersusila, sesuai dengan m art abat pekerj aan saya sebagai dokt er.

Saya akan m enj alankan t ugas saya dengan m engut am akan kepent ingan m asyarakat .

Saya akan m erahasiakan segala sesuat u yang saya ket ahui karena pekerj aan saya dan keilm uan saya sebagai dokt er.

Saya t idak akan m em pergunakan penget ahuan kedokt eran saya unt uk sesuat u yang bert ent angan dengan peri kem anusiaan sekalipun diancam . Saya akan m enghorm at i set iap hidup insani m ulai saat pem buahan. Saya akan senant iasa m engut am akan kesehat an penderit a.

Saya akan berikht iar dengan sungguh- sungguh supaya saya t idak t erpengaruh oleh pert im bangan keagam aan, kebangsaan, kesukuan, perbedaan kelam in, polit ik kepart aian at au kedudukan sosial dalam m enunaikan kew aj iban t erhadap penderit a.

Saya akan m em berika kepada guru- guru saya dan bekas guru- guru saya pernyat aan t erim a kasih yang selayaknya.

Saya akan m em perlakukan t em an sej aw at saya sebagaim ana saya sendiri ingin diperlakukan.

Saya akan m enaat i dan m engam alkan Kode Et ik Kedokt eran I ndonesia.

(9)

La m pir a n I I

Beberapa pasal dalam KUHP yang m enyangkut abort us. Pasal 346 :

Perem puan yang dengan sengaj a m enyebabkan gugur at au m at i kandungannya at au m enyuruh orang lain unt uk it u, dihukum penj ara selam a- lam anya em pat t ahun.

Pasal 347 :

( 1) Barang siapa dengan sengaj a m enyebabkan gugur at au m at i kandungannya seorang perem puan t idak dengan izin perem puan it u, dihukum penj ara selam a- lam anya dua belas t ahun.

( 2) Jika karena perbuat an it u perem puan it u j adi m at i, dia dihukum penj ara selam a- lam anya lim a belas t ahun.

Pasal 348 :

( 1) Barang siapa dengan sengaj a m enyebabkan gugur at au m at i kandungannya seorang perem puan t idak dengan izin perem puan it u, dihukum penj ara selam a- lam anya t iga t ahun enam bulan.

( 2) Jika karena perbuat an it u perem puan it u j adi m at i, dia dihukum penj ara selam a- lam anya t uj uh t ahun.

Pasal 349 :

(10)

D a ft a r Pu st a k a

1. Hanafiah, M.Y, Et ik Kedokt eran, Dahulu, Kini dan Masa Mendat ang, diaj ukan pada Tem u I lm iah “ Dam pak Kem aj uan Teknologi Kedokt eran Terhadap Et ika Moral dan Hukum ” , Medan, 30 Novem ber 1985.

2. Heuken, A.S.J, Ensiklopedi Et ika Medis, Yayasan Cipt a Lokakarya, Cet akan pert am a, Jakart a Pusat , 1979.

3. John Paul I I , Pope, Evangelium Vit ae, L’Osservat ore Rom ano, Vat ikan, April 5, 1995.

4. Sacred Congregat ion For The Doct rine of The Fait h Declarat ion on Eut hanasia, L’Osservat ore Rom ano, June 30, Page 17, Vat ikan 1980.

5. Sayo, A.C., Eut hanasia, Suat u Masalah Et ika, Moral dan Hukum , diaj ukan pada Tem u I lm iah “ Dam pak Teknologi Kedokt eran Terhadap Et ika, Moral Dasar Hukum ” , Medan, 30 Novem ber 1985.

6. Suseno, F.M, Eut hanasia dan pert anggungj aw aban Et is, Beberapa Pert im bangan At as Dasar Et ika Kat holik ( Makalah) , Jakart a, 1984.

Referensi

Dokumen terkait

8 Sejalan dengan penegasan ini, Pengadilan HAM Eropa tahun 2010 ketika seseorang dihukum karena dianggap mencemarkan nama Walikota Sens di Perancis, diputuskan oleh Pengadilan

Setelah dilakukan evaluasi terhadap dokumen Prakualifikasi dan Pembuktian Kualifikasi, maka Pokja Pengadaan Konsultansi Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang/Jasa

Berdasarkan evaluasi yang dilakukan oleh Pejabat Pengadaan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kab.. Manggarai Barat, maka hasil evaluasi administrasi, teknis dan biaya sebagai

Menunjuk Dokumen kami sebelumnya yaitu Dokumen Sayembara Nomor : 01/S/MA/APBD.DPUPR.CK/2017 tanggal 26 April 2017 dan Pengumuman Sayembara Nomor :

[r]

Untuk keperluan pembuktian kualifikasi, diharapkan saudara membawa semua data dan informasi yang ASLI atau dokumen yang DILEGALISIR oleh pihak yang berwenang sesuai

Barisan aritmetika bertingkat adalah barisan bilangan yang tidak memiliki beda tetap, tetapi apabila beda itu dijadikan barisan bilangan, demikian seterusnya maka pada suatu saat

Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak dapat kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan