• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Arsitektur Pohon Model Massart Dan Rauh Terhadap Aliran Batang, Curahan Tajuk, Aliran Permukaan Dan Erosi Di Hutan Pendidikan Gunung Walat Sukabumi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Arsitektur Pohon Model Massart Dan Rauh Terhadap Aliran Batang, Curahan Tajuk, Aliran Permukaan Dan Erosi Di Hutan Pendidikan Gunung Walat Sukabumi"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PENGARUH ARSITEKTUR POHON MODEL MASSART DAN RAUll

TERHADAP ALIRAN BATANG, CURAHAN TAJUK,ALIRAN

PERMUKAAN DAN EROSI D1IlUTAN I'ENDlI>lKAN

GUNUNG WALAT SUKABUMI

TESIS

OLEH

T. ALIEF ATHTHOIUCK

PROGRAM PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOG OR

2

0

0

0

(3)

RINGKASAN

T. ALIEF ATHTBORICK.

Pengaruh Arsitektur Pohon Model Massart dan Rauh

terhadap Aliran Batang, Curahan Tajuk, Aliran Permukaan dan Erosi di Hutan

Pendidikan Gunung Walat Sukabumi di bawah bimbingan Dr.

Ir,

Puspa Dewi

Tjondronegoro, Dr. Ir. Oede Setiadi dan Dr. Ir. Yonny Koesmaryono.

Model

arsitektur pohon adalah

bangunan

suatu

pohon

sebagai hasil

pertumbuhan meristematik yang dikontrol secara morfogenetik. Bangunan pohon ini

berhubungan dengan pola pertumbuhan batang, percabangan dan pembentukan pucuk

terminal.

Model arsitektur suatu pohon mempengaruhi besarnya aliran batang

(stemflow)

dan curahan tajuk (through/all), selanjutnya aliran batang dan curahan

tajuk menentukan besarnya aliran permukaan dan erosi tanah. Pada akhirnya erosi

akan menimbulkan kerusakan pada tanah tempat erosi terjadi dan tempat diangkutnya

tanah tererosi tersebut. Oalam sistem agroforestry kebun campur, jenis-jenis pohon

yang ditanam selama ini hanya berdasarkan pertimbangan pada fungsi dan manfaat

ekonomiuya, scdangkan fungsi konservasi tanah dan air belum dipertimbangkan. Di

Indonesia,

penelitian

tentang

model arsitektur pohon dan kaitannya dengan

konservasi tanah dan air masih jarang dilakukan, sehingga aspek model arsitektur

pohon belum dipertimbangkan dalam usaha konservasi tanah dan air.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya aliran batang, curahan

tajuk, aliran permukaan dan erosi tanah pada arsitektur pohon model Massart dan

Rauh di Hutan Pendidikan Gunung Walat Sukabumi. Hasil penelitian diharapkan

dapat memberikan informasi bagi pemilihan jenis-jenis pohon yang sesuai dengan

model arsitekturnya untuk mendukung usaha konservasi tanah dan air.

Dalam penelitian ini tercatat 30 hari kejadian hujan dengan total curah hujan

548,2 mm dan total lama hujan 74,30 jam.

Kategori hujan sangat ringan (

<

5

mm/hari )

terjadi

sebanyak 6 kali, hujan ringan ( 5 - 20 mm/hari ) sebanyak 14 kali

dan hujan

>

20 mm/hari

sebanyak 10 kali.

Semua kejadian hujan mempunyai

kcmampuau untuk menjenuhkan tajuk dan mcnghasilkan aliran batang, curahan tajuk,

aliran permukaan dan erosi tanah.

(4)

Pengamatan di lapangan menunjukan bahwa arsitektur pohon model Massart

memiliki beberapa nilai karakteristik kedalaman tajuk, diameter tajuk, luas tajuk,

diameter batang dan luas bidang dasar yang lebih besar dibandingkan dengan model

Rauh.

Nilai-nilai karakteristik pohon tersebut dipengaruhi oleh sifat arsitektur

pohonnya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara curah hujan dengan

aliran batang dan curahan tajuk masing-masing model arsitetur pohon adalah linier.

Model arsitektur pohon berpengaruh secara nyata terhadap aliran permukaan dan

erosi tanah. Aliran batang pada model Rauh DL (3,850 mm) adalah yang paling kecil

dibandingkan dengan model Rauh DJ (5,762 mm) dan model Massart (6,455 mm).

Sedangkan curahan tajuk pada model Rauh DJ (390,408 mm) paling kecil

dibandingkan dcngan model Rauh DL (427,421 mm) dan model Massart (478,195

mm).

Aliran permukaan pada model Rauh

DJ

(2,627 m

3)

paling kecil dibandingkan

dengan model Rauh DL (5,762 nr') dan model Massart (18,105

m'),

Demikian pula

erosi tanah pada mdel Rauh DJ (17,195 kg) adalah yang paling kecil dibandingkan

dengan model Rauh DL (52,838 kg) dan model Massart (178,841 kg). Dari hasil di

atas dapat diketahui bahwa model Rauh DJ adalah yang paling baik digunakan untuk

mendukung usaha konservasi tanah dan air.

(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)

Referensi

Dokumen terkait

Semakin banyak kadar tepung kacang merah pada kue kering dengan campuran tepung jagung dan tepung kacang merah, kandungan protein dan nilai cerna protein

Ucapan terimakasih kepada seluruh kerabat angkatan 2013 Departemen Antropologi Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yang penulis sayangi,

Yang berakal salama akalnya belum terkalahkan oleh nafsunya, berkewajiban mengatur waktu-waktunya: ada waktu yang digunakan bermunajat (dialog) dengan Tuhannya, ada

Para peserta seleksi dapat menyampaikan sanggahan secara tertulis kepada Kelompok Kerja Jasa Konsultansi ULP Pemerintah Kabupaten Tuban dalam waktu 3 (tiga) hari

1.1 Mempraktikkan gerak dasar salah satu permainan bola kecil dengan koordinasi dan kontrol yang baik dan dengan peraturan yang dimodifikasi, serta nilai kerjasama, sportivitas,

Penelitian ini bertujuan: (1) Mengembangkan komik sebagai media pembelajaran akuntansi untuk siswa SMA kelas XI; (2) Mengetahui kelayakan komik akuntansi berdasarkan penilaian ahli

Jenis polimer yang digunakan dalam pembuatan membran seperti PES, sangat sulit untuk menjadi larutan homogen jika dicampur dengan bahan aditif lainya, oleh sebab itu DMAc

Permasalahan yang diangkat adalah bagaimana kedudukan hukum Lembaga Perkreditan Desa yang berbasis masyarakat hukum adat di Bali dalam sistem Lembaga Keuangan