PENGEMBANGAN MODUL KOLOID BERBASIS PROYEK PADA SISWA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 3 MEDAN
Oleh :
Mariana Magdalena Harianja NIM. 4123131054
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii
PENGEMBANGAN MODUL KOLOID BERBASIS PROYEK PADA SISWA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 3 MEDAN
Mariana M. Harianja (4123131054) Abstrak
Penelitian ini merupakan gabungan dari penelitian pengembangan dan eksperimen atau sering disebut dengan research and development (R&D).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh modul koloid terhadap peningkatan hasil belajar kimia siswa yang dibandingkan dengan nilai KKM. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 3 Medan, yakni 4 kelas. Sampel di ambil dengan cara random dan sampel yang terpilih yaitu seluruh siswa kelas XI IPA 2. Perlakuan yang diberikan terhadap sampel kelas eksperimen adalah pembelajaran berbasis proyek terintegrasi modul yang telah divalidasi sesuai standar BSNP.Uji hipotesis pada penelitian ini adalah uji hipotesis pihak kanan. Berdasarkan uji hipotesis pada taraf signifikan α = 0,05 diperoleh thitung > ttabel atau 12,60 > 1,68 artinya penerimaan Ha yaitu hasil belajar kimia siswa berbasis proyek terintegrasi modul lebih tinggi dari harga KKM. Kemudian rataan hasil belajar kimia siswa yang diperoleh yaitu 87,12, sedangkan harga KKM adalah 75. Dari hasil penelitian diperoleh peningkatan hasil belajar (Gain) sebesar 70 %, sehingga penelitian dianggap berhasil.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus, atas segala
berkat dan rahmat-Nya, maka skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi berjudul “Pengembangan Modul Koloid Berbasis Proyek Pada Siswa Kelas XI IPA di SMA Negeri 3 Medan”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs.
Jasmidi, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi (PS) yang telah banyak memberikan
bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal pembuatan proposal, penelitian,
sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan
kepada Bapak Dr.Ajat Sudrajat, M.Si, Ibu Dra.Hafni Indiati Nasution, M.Si, dan Ibu
Dewi Syafriani, S.Pd., M.Pd sebagai dosen penguji yang telah memberikan saran-saran
mulai dari proposal sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga
penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd. selaku dekan MIPA Unimed
dan Bapak Agus Kembaren, S.Si,. M.Si selaku ketua jurusan Kimia. Ucapan
terimakasih juga disampaikan kepada Ibu Dra.Ani Sutiani, M.Si selaku dosen
pembimbing akademik (PA) dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf
Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang sudah membantu penulis. Penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada dosen kimia yaitu Ibu Prof. Dr. Retno Dwi Suyanti,
M.Si, Bapak Dr. Ajat Sudrajat, M.Si, Ibu Dra. Hafni Indriati Nasution, MSi yang
bersedia menyisihkan waktunya sebagai validator dalam pembuatan modul. Ucapan
terimakasih kepada Bapak Drs.Sahlan Daulay, M.Pd selaku kepala sekolah SMA
Negeri 3 Medan, Wakil Kepala Sekolah, Staf Tata Usaha, Guru Kimia terkhusus Bapak
Drs.Arbain, M.Pd., M.Si, Ibu Dra.Lisbeth Tampubolon, M.Si dan Bapak Drs.Ahmad
Dahyar, M.Si serta siswa/i kelas XI IPA 2 SMA Negeri 3 Medan yang telah banyak
v
Teristimewa saya sampaikan terimakasih kepada kedua Orangtua saya yang
berjuang keras dalam mendidik serta mendoakan saya sehingga saya dapat
memperoleh gelar Sarjana. Ucapan terimakasih juga kepada Bang Dongan dan Agnes
yang sudah memberikan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Ucapan terimakasih juga kepada sahabat-sahabatku Devi, Febiana, Marliana, Mei
Silitonga, Putri Liani yang selalu tak hentinya memberikan semangat dan motivasi
kepada penulis. Ucapan terimakasih juga kepada sahabatku sejak awal masuk kuliah
Intan Nainggolan, Marta Sinaga dan Shintauli Sihombing. Ucapan terimakasih penulis
sampaikan untuk saudaraku Cherlys Simangunsong yang memberikan motivasi dan
pendengar setia segala perkaraku. Tak lupa juga ucapan terimakasih kepada
teman-teman sekelas Kimia Dik C 2012 yang selalu di hati, semoga kita sukses semuanya.
Ucapan terimakasih juga kepada sahabat-sahabat PPL ku SMA Negeri 1 Laguboti
Tahun 2015 yang sudah memberikan semangat dan motivasinya teristimewa untuk
Esra Sitanggang, Fitriani Nadapdap, Kristina Tarihoran, Ramayani Pangaribuan dan
Veronika Pasaribu. Tak lupa juga ucapan terimakasih kepada sahabat SMA ku Anggota
Bachar yang juga telah memberikan semangatnya kepada penulis dan teman-teman
lainnya yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Begitu juga terimakasih kepada
kekasih hati Bastian Simanjuntak yang telah memberikan semangat kepada penulis
serta waktunya selama penulis menyelesaikan skripsi ini
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini,
namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata
bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari
pembaca demi kesempurnaan skripsi saya ini. Kiranya skripsi saya ini bermanfaat bagi
kita semua.
Medan, Juli 2016
Penulis,
DAFTAR ISI
1.7 Defenisi Operasional 7
Bab II Tinjauan Pustaka 8
2.1 Defenisi Bahan Ajar 8
2.2 Modul 13
2.3 Model Pembelajaran 21
2.4 Modul Pembelajaran Berbasis Proyek 23
2.5 Pembelajaran Inovatif 27
2.6 Kerangka Berfikir 29
2.7 Hipotesis Penelitian 30
Bab III Metode Penelitian 31
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 31
3.2 Populasi dan Sampel 31
3.3 Variabel Penelitian 31
3.4 Rancangan Penelitian 32
3.5 Instrumen Penelitian 33
3.6 Prosedur Penelitian 37
3.7 Tehnik Analisis data 41
3.8 Uji Hipotesis 43
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 44
vii
4.1.1. Analisis Data Instrumen Tes Penelitian 44 4.1.2. Analisis Data Instrumen Non-Tes Penelitian 46
4.1.3. Deskripsi Data Penelitian 47
4.1.4. Hasil Uji Persyaratan Analisis 47
4.1.5. Hasil Uji Hipotesis 48
4.1.6. Peningkatan Hasil Belajar ( Gain) 49
4.2. Pembahasan 49
BAB V Kesimpulan dan Saran 53
5.1. Kesimpulan 53
5.2. Saran 53
DAFTAR ISI
1.7 Defenisi Operasional 7
Bab II Tinjauan Pustaka 8
2.1 Defenisi Bahan Ajar 8
2.2 Modul 13
2.3 Model Pembelajaran 21
2.4 Modul Pembelajaran Berbasis Proyek 23
2.5 Pembelajaran Inovatif 27
2.6 Kerangka Berfikir 29
2.7 Hipotesis Penelitian 30
Bab III Metode Penelitian 31
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 31
3.2 Populasi dan Sampel 31
3.3 Variabel Penelitian 31
3.4 Rancangan Penelitian 32
3.5 Instrumen Penelitian 33
3.6 Prosedur Penelitian 37
3.7 Tehnik Analisis data 41
3.8 Uji Hipotesis 43
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 44
vii
4.1.1. Analisis Data Instrumen Tes Penelitian 44 4.1.2. Analisis Data Instrumen Non-Tes Penelitian 46
4.1.3. Deskripsi Data Penelitian 47
4.1.4. Hasil Uji Persyaratan Analisis 47
4.1.5. Hasil Uji Hipotesis 48
4.1.6. Peningkatan Hasil Belajar ( Gain) 49
4.2. Pembahasan 49
BAB V Kesimpulan dan Saran 53
5.1. Kesimpulan 53
5.2. Saran 53
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 : Rancangan Penelitian 33
Tabel 3.2 : Klasifikasi Analisis Validitas Isi 34
Tabel 3.3 : Lima Jenis Buku Kimia Yang Digunakan Dalam Penelitian 37
Tabel 3.4 : Klasifikasi Interpretasi Nilai Gain Ternormalisasi 42
Tabel 3.5 : Kriteria Validitas Analisis Nilai Rata-rata Bahan Ajar Pembelajaran
43
Tabel 4.1 : Hasil Standarisasi Modul 47
Tabel 4.2 : Rata-rata, Standar Deviasi, Varians data pre-test dan post-test
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Proyek 27
Gambar 3.1 Skema Desain Langkah- langkah Bahan Ajar 39
Gambar 3.2 Skema Desain Penelitian Hasil Belajar 40
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 : Silabus 57
Lampiran 2 : Standar Penilaian Buku Teks Pelajaran 60
Lampiran 3 : Instrumen Tes yang Belum Divalidasi 73
Lampiran 4 : Kunci Jawaban Instrumen Tes Sebelum Validasi 78
Lampiran 5 : Kisi-Kisi Instrumen Tes (Setelah Validasi) 79
Lampiran 6 : Instrumen Soal Tes yang Digunakan (Post-test) 81
Lampiran 7 : Jawaban Post-Test 84
Lampiran 8 : Tabel Data Validitas Instrumen Tes 85
Lampiran 9 : Perhitungan Validitas Instrumen Tes 88
Lampiran 10 : Tabel Reliabilitas Tes 91
Lampiran 11 : Perhitungan Reliabilitas Tes 93
Lampiran 12 : Tabel Tingkat Kesukaran 94
Lampiran 13 : Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 97
Lampiran 14 : Tabel Daya Pembeda 99
Lampiran 15 : Perhitungan Daya Pembeda 101
Lampiran 16 : Tabel Distruktor Tes 103
Lampiran 17 : Perhitungan Distruktor 107
Lampiran 18 : Penilaian Kualitas Modul Menurut Dosen dan Guru 108
Lampiran 19 : Perhitungan Rata-Rata, Simpangan Baku Dan Varians Kelas Eksperimen
xi
Lampiran 20 : Data Hasil Penelitian 126
Lampiran 21 : Uji Normalitas Data 128
Lampiran 22 : Uji Homogenitas Data 129
Lampiran 23 : Uji Hipotesis 131
Lampiran 24 : Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar 133
Lampiran 25 : Jadwal Kegiatan Penelitian 136
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Perkembangan suatu Negara didukung oleh sumber daya manusia yang
berkualitas baik. Peningkatan sumber daya manusia dapat dilakukan berbagai
cara, salah satunya yaitu dengan memperbaiki mutu dan kualitas pendidikan. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang
dinamis dan syarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan
pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan
budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua
tingkat perlu terus- menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan
(Trianto, 2009). Herdian (Irawati, 2014) menyatakan bahwa proses pendidikan
dan pengajaran yang ideal pada hakikatnya merupakan suatu ajakan seorang
pendidik untuk menghantarkan seorang peserta didik ke tujuan belajarnya dengan
cara menyediakan situasi dan kondisi serta fasilitas yang kondusif sehingga
lahirlah suatu interaksi edukatif yang harmonis.
Pengadaan materi pelajaran bermutu menjadi salah satu upaya untuk
meningkatkan mutu pendidikan dan dapat dilakukan melalui bahan ajar bermutu.
Bahan ajar bermutu harus mampu menyajikan materi ajar sesuai dengan tuntutan
kurikulum, mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK),
dan dapat menjembatani pembelajaran agar kompetensi yang telah ditetapkan
dapat tercapai. Disamping itu, inovasi pembelajaran dan integrasi pendidikan
karakter di dalam materi ajar dapat memberi peluang peningkatan mutu
pendidikan dan meningkatkan karakter baik bangsa sesuai dengan budaya di
Indonesia. (Lee, dkk., 2010)
Bahan ajar merupakan komponen yang memegang peranan penting dalam
proses belajar mengajar. Keberadaan bahan ajar akan membantu pendidik untuk
mencapai tujuan pembelajaran dan memenuhi kompetensi dasar. Bahan ajar
merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran yang memegang peranan
2
Dasar atau tujuan pembelajaran yang telah ditentukan ( Asyi, 2010). Bahan ajar
diantaranya adalah buku, modul, dan LKS. Menurut Arumsari (2014), Modul
yang ikut berperan dalam membentuk sikap ilmiah pada peserta didik. Modul
adalah salah satu alat/ media untuk menambah pengetahuan peserta didik. Fungsi
modul adalah sebagai panduan peserta didik untuk lebih mudah dalam memahami
materi yang disampaikan oleh pendidik. Sebagian besar pendidik hanya
menggunakan modul yang sudah tersedia di pasaran, padahal modul tersebut
belum tentu sesuai dengan kebutuhan peserta didik yang salah satunya tidak dapat
mengembangkan kemandirian.
Dalam mata pelajaran Kimia terdapat beberapa materi pokok, salah satu
nya adalah materi Koloid. Materi ini sangat berkaitan erat dengan kehidupan
sehari – hari. Namun, dari hasil wawancara saya terhadap siswa kelas XI IPA di
SMAN 1 Laguboti saat peneliti melaksanakan PPL, ada sekitar 25 siswa dari 40
siswa mengatakan sangat sulit untuk memahami materi ini. Salah satu faktor,
mengapa mata pelajaran ini dianggap sulit adalah buku kimia yang belum
berinovasi, misalnya buku yang tidak memuat bahan praktikum atau contoh
aplikasi yang secara langsung ada dalam kehidupan sehari-hari dan juga motivasi
guru yang tidak ada kepada muridnya misalnya dalam melakukan praktek maupun
percobaannya langsung. Karakteristik materi koloid juga terdiri dari konsep dan
pemahaman yang cukup rumit, misalnya dalam langkah-langkah pembuatan
koloid, sifatnya maupun jenis-jenis koloid.
Tuntutan belajar di sekolah selain menuntut kemampuan akademik (hard
skill), siswa juga dituntut untuk meningkatkan kemampuan personalnya (soft
skill), sehingga siap memasuki perguruan tinggi. Abad pengetahuan saat ini,
menginginkan paradigma belajar yang berorientasi pada proyek, masalah,
penyelidikan, penemuan dan penciptaan (Ardhana, 2000).
Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah ini, salah satunya adalah
mengembangkan bahan ajar. Pengembangan bahan ajar penting dilakukan oleh
guru sehingga pembelajaran lebih efektif, efisien dan tidak menyimpang dari
kompetensi yang dicapai. Diperlukan inovasi dalam penerapan model maupun
3
Dalam pengembangan modul/ bahan ajar dapat dikolaborasikan dengan model
pembelajaran yang sesuai. Salah satunya dengan menggunakan model
pembelajaran berbasis proyek. Pembelajaran berbasis proyek adalah pembelajaran
yang pada pelaksanaan kerja proyek siswa secara langsung dapat menerapkan
semua pengetahuan serta keterampilan dalam latar yang sesungguhnya. Hal ini
dapat dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Situmorang (2013)
mengenai Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA Melalui Inovasi Pembelajaran
Dan Integrasi Pendidikan Karakter Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa,
menunjukkan bahwa buku ajar kimia hasil inovasi dapat menolong pelajar di
dalam pembelajaran untuk mencapai kompetensi sesuai tuntutan kurikulum.
Pelajar sangat tertarik menggunakan buku ajar hasil inovasi dalam pembelajaran,
sehingga dapat meningkatkan pencapaian hasil belajar pelajar, yaitu kelompok
experimen memiliki hasil rata-rata 84,44±8,33, sedangkan kelompok kontrol
75,28±11,62), dan keduanya berbeda nyata (ttest 7,964 > ttabel 1,662).
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Retha (2014) menunjukkan bahwa
ketuntasan belajar klasikal kelas eksperimen sebesar 67,50% dan kelas kontrol
sebesar 47,50%. Ini berarti hasil belajar afektif dan psikomotorik pada kelas
eksperimen yang diterapkan strategi pembelajaran project based learning lebih
baik daripada kelas kontrol yang tidak menggunakan model PjBL. Selain itu
penelitian Siwa (2013) menunjukkan bahwa nilai keterampilan proses sains untuk
kelas eksperimen yang menerapkan model PjBL berada pada rentang nilai 66-92
sedangkan untuk kelas kontrol atau secara konvensional berada pada rentang nilai
64-84, ini menunjukkan bahwa nilai pada kelas eksperimen lebih tinggi
dibandingkan kelas kontrol.
Penelitian Kusuma dan Siadi (2010), menyimpulkan Rata-rata skor life
skill mahasiswa siklus I, II, dan III berturut-turut adalah 38%, 55% dan 63%.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hasil belajar kimia
koloid dan life skill mahasiswa dapat meningkat melalui penerapan bahan ajar
berorientasi CEP. Penelitian oleh Aisyi (2013) tentang Pengembangan Bahan Ajar
TIK SMP mengacu pada pembelajaran berbasis proyek. Hasil penelitian
4
pendidikan, karakteristik pembelajaran berbasis proyek, dan mudah dipahami
siswa meski membutuhkan pemahaman ekstra. Disimpulkan bahwa 67,7%
responden setuju bahwa materi pendukung pembelajaran pada buku teks dinilai
kontekstual, maksudnya berasal dari lingkungan terdekat dan akrab dengan
kehidupan sehari-hari.
Penelitian yang terkait dengan pengembangan bahan ajar yang dilakukan
oleh Suharyadi, dkkk (2013) yang berjudul Pengembangan Buku Ajar Berbasis
Kontekstual Pada Pokok Bahasan Asam dan Basa, menyatakan bahwa guru
menilai buku ajar telah memenuhi aspek keterbacaan yang baik dengan persentase
rata-rata 80%. Sedangkan respon dari siswa, dengan menggunakan buku ajar yang
telah dibuat, 56% siswa dapat mengerjakan soal dengan baik. Demikian halnya
dengan hasil penelitian Cahyono (2014) yang berjudul Pengembangan Modul
Pembelajaran Inovatif Stoikiometri Sesuai Kurikulum 2013 Berbasis PBL,
penilaian modul diperoleh 3,35 dan dapat meningkatkan pencapaian hasil belajar
siswa, yaitu kelompok eksperimen memiliki persen peningkatan 53,50%,
sedangkan kelompok kontrol 50,12%, dan keduanya berbeda nyata (thitung 8,23 >
ttabel 1,319).
Penelitian Gede (2013) tentang Pengembangan bahan ajar multimedia
berbasis proyek untuk meningkatkan hasil belajar siswa SMK pada pelajaran TIK.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa validitas bahan ajar ditinjau dari aspek isi
dan media isi sangat baik, aspek media komputer dan desain pembelajaran baik,
dan aspek uji siswa dan guru sangat baik. Uji efektivitas menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara sebelum dan setelah
meng-gunakan bahan ajar multimedia. Tingkat keefektifan yang dicapai adalah tinggi.
Kategori tinggi dicapai karena pengembangan bahan ajar dilandasi teori belajar,
teori pembelajaran, dan teori komunikasi. Begitu pula penerapan bahan ajar
menggunakan seting pembelajaran berbasis proyek.
Penelitian oleh Evi (2015) mengenai pengembangan bahan ajar koloid
berbasis multimedia juga memberikan hasil yang baik. Hasil belajar yang
diperoleh dari penelitiannya adalah Modul maupun LKS Koloid yang telah dibuat
5
semua siswa tidak ada yang tuntas, namun setelah dengan perlakuan menngujikan
modul yang telah distandarisasi oleh penilai ahli diterapkan maka saat post test
nilai siswa meningkat dan hanya ada 3 siswa yang tidak tuntas dalam post test.
Nilai ketuntasan antara 75-100.
Melihat dari latar belakang secara keseluruhan maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan Modul Koloid Berbasis
Proyek Pada Siswa Kelas XI IPA di SMA Negeri 3 Medan”
1.2Ruang Lingkup
Secara umum ruang lingkup dalam penelitian ini adalah pengembangan
materi ajar Kimia materi pokok Koloid berdasarkan hasil analisis buku ajar yang
telah ada dan analisis kebutuhan siswa. Modul nantinya diujikan kepada siswa
kelas XI IPA di SMA Negeri 3 Medan.
1.3Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka yang
menjadi rumusan masalah dalam penelitian adalah :
1. Apakah pengembangan modul koloid sudah sesuai dengan kriteria yang
telah ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)?
2. Apakah implementasi berbasis proyek terintegrasi modul yang
dikembangkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi
koloid?
3. Apakah hasil belajar kimia menggunakan model pembelajaran berbasis
proyek terintegrasi modul lebih besar dari harga KKM?
1.4Batasan Masalah
Agar penelitian ini tidak menyimpang dari tujuan penelitian maka masalah
dalam penelitian ini perlu dibatasi. Dari rumusan masalah diatas, yang menjadi
batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Menyusun dan mengembangkan modul berbasis proyek pada materi
6
2. Penyusunan modul akan dikembangkan dari minimal 5 buku kimia
yang berkaitan dengan materi koloid.
3. Modul akan dikaji dan direvisi oleh penilai ahli (Dosen kimia dan
Guru Kimia) sampai diperoleh modul yang valid.
1.5Tujuan Penelitian
Yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah pengembangan modul koloid sudah sesuai
dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP)?
2. Untuk mengetahui apakah implementasi model pembelajaran berbasis
proyek terintegrasi modul yang dikembangkan dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada materi koloid?
3. Untuk mengetahui apakah hasil belajar kimia menggunakan model
pembelajaran berbasis proyek terintegrasi modul lebih besar dari harga
KKM?
1.6Manfaat Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian ini sangat diharapkan agar bisa memberikan
manfaat bagi banyak kalangan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat sebagai berikut :
1. Bagi peneliti, merupakan suatu pengalaman yang berharga yang dapat
mengembangkan bahan ajar berbasis proyek yang dapat digunakan siswa
di sekolah.
2. Bagi guru, merupakan bahan masukkan untuk dapat menggunakan bahan
ajar berbasis proyek kepada siswa.
3. Bagi siswa, menambah pengetahuan dan membantu meningkatkan minat
belajar serta pemahaman materi.
4. Bagi para peneliti lain, merupakan informasi dalam mendesain penelitian
lebih lanjut, untuk peningkatan kualitas proses pembelajaran pada
7
1.7 Definisi Operasional
1. Bahan ajar adalah bahan pembelajaran yang disusun berdasarkan materi
dari beberapa bahan ajar yang telah ada dan dikembangkan untuk
mempermudah pemahaman siswa.
2. Pembelajaran berbasis proyek adalah pembelajaran yang menekankan
pembelajaran yang berpusat pada siswa dalam suatu proyek. Dalam
pembelajaran proyek siswa mengembangkan sendiri investigasi mereka
bersama rekan kelompok maupun secara individual, sehingga secara
otomatis mengembangkan kemampuan riset mereka.
3. Hasil belajar adalah hasil kegiatan belajar siswa yang menggambarkan
penguasaan terhadap bahan ajar yang mencakup aspek kognitif yang
terdiri dari C1 (hafalan), C2 (pemahaman), C3 (penerapan), dan C4
53
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dalam penelitian ini,
maka ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Pengembangan modul koloid sudah sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
2. Secara signifikan terdapat pengaruh modul berbasis proyek terhadap
peningkatan hasil belajar kimia siswa.
3. Hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan modul berbasis proyek lebih
tinggi dari harga KKM.
1.2.Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas,
maka penulis menyarankan bagi guru dan calon guru dalam mengajarkan materi
koloid harus menyesuaikan model pembelajaran yang tepat agar tujuan pembelajaran
tercapai. Penulis menyarankan menggunakan atau membuat bahan ajar maupun
modul yang inovatif agar siswa dapat lebih memahami pokok bahasan koloid yaitu
dengan menyertakan percobaan sederhana sehingga dapat memotivasi siswa untuk
54
DAFTAR PUSTAKA
Aisyi, Fauziyah Kariem., (2013), Pengembangan Bahan Ajar TIK SMP Mengacu Pada Pembelajaran Berbasis Proyek, Jurnal Pendidikan Teknik Elektro IX : 117-128
Alifyen, Retha., (2014), Keefektifan Strategi Project Based Learning Berbantuan Modul Pada Hasil Belajar Kimia Siswa, Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol 8, No. 2, 2014, hlm 1360-1369
Ardhana, W., (2000), Reformasi Pembelajaran Menghadapi Abad Pertengahan, Makalah Disajikan dalam Seminar dan Diskusi Panel Nasional Teknologi Pembelajaran V, Diselenggarakan oleh Program Studi Teknologi Pembelajaran Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Malang bekerja sama dengan Ikatan Profesi Teknologi Pendidikan Indonesia (IPTPI) Cabang Malang tanggal 7 Oktober
Arikunto, S., (2012), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Arumsari, dkk., (2014), Pengembangan Modul Barbasis Project Based Learning Untuk Mengoptimalkan Kemandirian dan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kutowinangun Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Fisika 5: 35-39
Ayun, kuroto., (2011), Penerapan Pembelajaran Inovatif Melalui Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Gelombang Elektromagnetik Pada Mata Pelajaran Fisika Kelas XII, Jurnal Pendidikan 1(1) : 117-121
Cahyono, Joko., (2014), Pengembangan Modul Pembelajaran Inovatif Stoikiometri Sesuai Kurikulum 2013 Berbasis Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL), Skripsi, FMIPA Unimed, Medan
Hamdani , (2011), Strategi Belajar Mengajar, Pustaka Setia, Bandung
Hosnan, M., (2013), Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21, Bogor : Ghalia Indonesia
55
Jauhari, Jadian., (2009), Studi Terhadap Penggunaan Multimedia Interaktif Dalam Pembelajaran MIPA di Indonesia, Prosiding Makalah seminar Nasional FMIPA UNY, Yogyakarta
Jennifer Railsback., (2002), Project Based-instruction: Creating Excitement for Learning, Northwest Regional Educational Laboratory, Oregon
Joyce, B, dan Weil, M., (1980), Model Of Teaching, Foreword by James. Wolfsixth Edition,Amerika
Justiana, S., Muchtaridi, (2009), Kimia 2, Yudhistira, Jakarta.
Kusuma, Siadi., (2010), Pengembangan Bahan Ajar Kimia Berorientasi Chemo- Entrepreneurship Untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Life Skill Mahasiswa, Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia 1 : 544-551
Lee, A.D., Green, B.N., Johnson, C.D. dan Nyquist, J., (2010), how to Write a Scholarly Book Review for Publication in a Peer-Reviewed Journal a Review of Literature, The Journal of Chiropractic Education, 24(1):57-59
Marhaeni, (2007), Pembelajaran Inovatif Dan Asesmen Otentik Dalam Rangka Menciptakan Pembelajaran Yang Efektif Dan Produktif, Makalah Lokakarya Penyusunan Kurikulum Dan Pembelajaran Inovatif Universitas Udayana.
Maria, Tina., (2012), Konsep dan Penerapan Kimia kelas XI, Bailmu, Jakarta
Ngalimun , (2012), Strategi dan Model Pembelajaran , Aswaja Pressindo, Yogyakarta
Prabawa, Dewa Gede Agus Putra., (2013), Pengembangan Bahan Ajar Multimedia Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMK, Jurnal Pendidikan dan Pengajaran 3 : 206-217
Purba, M., (2012), Kimia 2 untuk SMA/MA Kelas XI, Erlangga, Jakarta.
Rahmawati, Dini., (2011), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarifhidayatullah, Jakarta
Rais, Muh., (2010), Pengembangan Model Project Based Learning: Suatu Upaya Meningkatkan Kecakapan Akedemik Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin UNM. Laporan Penelitian Tahun I DP2M DIKTI-LEMLIT UNM
56
Silitonga, P.M., (2011), Statistika: Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Sirait, David Julianto., (2014), Pengembangan Modul Pembelajaran Inovatif untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pengajaran Titrasi Asam Basa Sesuai dengan Tuntutan Kurikulum 2013, Skripsi, FMIPA Unimed, Medan
Situmorang, M., (2013), Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA Melalui Inovasi Pembelajaran dan Integrasi Pendidikan Karakter Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, Proseding Semirata, FMIPA, Universitas Lampung.
Siwa, IB,. (2013), Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek Dalam Pembelajaran Kimia Terhadap Keterampilan Proses Sains Ditinjau Dari Gaya Kognitif Siswa, e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi IPA (Volume 3 Tahun 2013)
Sudrajat, A, (2013), Pengembangan Perangkat Asesmen Kompetensi Praktikum Kimia Analitik Dasar Berbasis Task With Student Direction (TWSD) Bagi Mahasiswa Calon Guru., Disertasi, UPI, Bandung
Sugiyono, (2008), Statistik untuk Penelitian, Alfabeta,Bandung.
Sugiyono , (2013), Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif , Kualitatif , dan R&D, Alfabeta, Bandung
Suharyadi, dkk, (2013) Pengembangan Buku Ajar Berbasis Kontekstual Pada Pokok Bahasan Asam dan Basa, Jurnal Riset dan Praktik Pendidikan Kimia 1(1): 60-68
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif , Kencana Prenada Media Group, Jakarta
Utami, Budi, (2009), Kimia 2 untuk SMA/MA Kelas XI, Pusat Perbukuan,
Wena, M., (2011), Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Bumi Aksara, Jakarta
Widodo, Chomsin S dan Jasmadi., (2008), Panduan Menyusun Bahan Ajar Berbasis Kompetensi, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta