• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI MENCETAK DI PAUD AMANAH HARJOSARI II MEDAN AMPLAS T. A 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI MENCETAK DI PAUD AMANAH HARJOSARI II MEDAN AMPLAS T. A 2015/2016."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK

USIA 5-6 TAHUN MELALUI KEGIATAN

MENCETAK DI PAUD AMANAH

HARJOSARI II MEDAN AMPLAS

T. A 2015-2016

SKRIPSI

Oleh :

GUSTINAWATI

NIM : 1103313028

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Gustinawati, NIM 1103313028, Upaya Meningkatkan Kreativitas Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Mencetak Di Paud Amanah Harjosari II Medan Amplas T. A 2015/2016

Permasalahan dalam penelitian ini adalah perkembangan kreativitas anak usia 5-6 tahun di PAUD Amanah Harjosari II tidak sesuai dengan tahapan usianya. Beberapa penyebabnya antara lain ; anak-anak lebih senang bermain dengan alat permainan elektronik, seperti telepon genggam, tablet, maupun bermain internet, aturan-aturan dan larangan-larangan yang menghambat anak untuk berkreativitas, tersedianya beraneka mainan dengan harga terjangkau di pasaran (seperti boneka, pesawat, robot-robotan, mobil-mobilan, dan lain-lain), tingginya tuntutan orangtua yang menginginkan anak mereka bisa membaca, menulis dan berhitung sebelum masuk ke Sekolah Dasar, serta kreativitas anak belum berkembang sesuai harapan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan kreativitas anak usia 5-6 tahun melalui kegiatan mencetak di PAUD Amanah Harjosari II Medan Amplas. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Objek penelitian ini adalah meningkatkan kreativitas anak usia 5-6 tahun di PAUD Amanah Harjosari II Medan Amplas T.A 2015/2016. Subjek penelitian ini adalah anak kelas B yang berjumlah 24 orang ( 17 orang anak laki-laki dan 7 orang anak perempuan).

Proses penelitian ini dilakukan melalui dua siklus, satu siklus dua kali pertemuan. Pengumpulan data menggunakan dokumwntasi dan lembar observasi guru dan anak. Pada siklus I pertemuan I, kreativitas anak yang memiliki kategori baik terdapat sebanyak 2 orang anak (8,33%), yang memiliki kategori cukup ada 15 orang anak (62,5%), yang memiliki kategori kurang ada 6 orang anak (25%), dan yang memiliki kategori sangat kurang ada 1 orang anak (4,17%). Kreativitas rata-rata anak pada siklus I pertemuan I adalah 63,19%. Pada siklus I pertemuan II, kreativitas anak yang memiliki kategori baik terdapat sebanyak 5 orang anak (20,83%), yang memiliki kategori cukup ada 14 orang anak (58,34%), yang memiliki kategori kurang ada 5 orang anak (20,83%), Kreativitas rata-rata anak pada siklus I pertemuan II adalah 66,66%.

Pada siklus II pertemuan I, kreativitas anak yang memiliki kategori baik terdapat sebanyak 5 orang anak (20,83%), yang memiliki kategori cukup ada 8 orang anak (33,34%), yang memiliki kategori kurang ada 11 orang anak (45,83%). Kreativitas rata-rata anak pada siklus II pertemuan II adalah sebesar 64,54%. Pada siklus II pertemuan II, kreativitas anak yang memiliki kategori sangat baik terdapat sebanyak 2 orang anak (8,33%), yang memiliki kategori baik ada 14 oranga anak (58,33%), yang memiliki kategori cukup ada 8 orang anak (33,34%). Kreativitas rata-rata anak pada siklus I pertemuan II adalah sebesar 74,99 %.

(5)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT

yang telah memberikan kekuatan, nikmat dan karunia-Nya sehingga dengan izin-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul : “Upaya Meningkatkan Kreativitas Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Kegiatan Mencetak Di PAUD Amanah Harjosari II Medan Amplas T.A 2015/2016” dengan baik.

Tiada kata yang penulis pilih untuk menghaturkan terima kasih kepada

semua pihak atas bantuan dan jerih payah yang diberikan dalam penyelesaian skripsi ini. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis dengan segala ketulusan dan kerendahan hati menyampaikan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M. Pd. selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Dr. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. Aman Simaremare, MS selaku Wakil Dekan II Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Drs. Edidon Hutasoit, M. Pd Wakil Dekan III Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Medan.

6. Ibu Hj. Dra. Rosdiana, M. Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Luar

(6)

7. Ibu Kamtini, S. Pd, M. Pd selaku Ketua Program Pendidikan Guru

Pendidikan Anak Usia Dini ( PG-PAUD) dan dosen penguji Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

8. Ibu Dra. Nurmaniah, M. Pd. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

dengan ikhlas telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan bimbingan berupa ilmu dan kasih sayangnya sejak awal sampai

selesainya penulisan skripsi ini.

9. Ibu Dra.Hj. Nasriah, M. Pd, dan Bapak Dr. Sudirman selaku dosen penguji

yang telah memberikan masukan serta saran-saran mulai dari perencanaan penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini.

10. Bapak dan Ibu Dosen PG-PAUD yang telah banyak memberi ilmu

pengetahuan kepada peneliti selama perkuliahan, Staf pegawai jurusan PLS dan Prodi PAUD Universitas Negeri Medan yang telah memberikan

kelancaran selama perkuliahan.

11. Terima kasihku teristimewa kepada kedua orang tuaku tercinta Ibunda

Sukini dan Ayahanda Alm. Suyono, dan kepada keluarga kecilku tercinta;

suamiku Irsan Daeng Malewa, anak-anakku Alwi dan Najwa yang telah memberikan begitu banyak kasih sayang, do’a, dorongan, motivasi,

semangat, serta dukungan moril kepada penulis dalam menyelesaikan perkuliahan di UNIMED.

12. Rekan-rekan guru di PAUD Amanah Hs II Syarifah dan Ibu Ramlah

yang telah membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.

13. Lurah Harjosari II Bapak Hariyadi Caniago dan seluruh Kepala

(7)

14. Teman-teman seperjuangan PG-PAUD’10, spesial buat Wana, Rina, Kak

Mala, Nisa, Wati. Adik-adik PG-PAUD’11 dan PG-PAUD’12.

15. Murid-muridku tercinta yang membuat hari-hari begitu penuh warna. 16. Seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu persatu.

Terima kasih atas dukungan dan semangatnya.

Penulis sangat menyadari skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun dari pembaca. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan, khususnya bagi Pendidikan Anak Usia Dini.

Medan, Februari 2016 Penulis,

(8)

DAFTAR ISI

Hal

ABSTRAK

i

KATA PENGANTAR

ii

DAFTAR ISI

v

DAFTAR TABEL

viii

DAFTAR GAMBAR

ix

DAFTAR LAMPIRAN

x

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Identifikasi Masalah 6

1.3 Pembatasan Masalah 6

1.4 Rumusan Masalah 7

1.5 Tujuan penelitian 7

1.6 Manfaat Penelitian 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Teoritis 8

2.1.1 Kreativitas 8

2.1.1.1 Konsep Kreativitas 8

2.1.1.2 Ciri –Ciri Anak Yang Kreatif 9

(9)

2.1.1.4 Faktor-Faktor Yang Mendukung Pengembangan

Kreativitas 12

2.1.1.5 Mengembangkan Kreativitas Anak Usia Dini 13

2.1.2 Kegiatan Mencetak 14

2.1.2.1 Konsep Mencetak 14

2.1.2.2 Tujuan Kegiatan Mencetak 15

2.1.2.3 Langkah-Langkah Dalam Melakukan Kegiatan Mencetak 16

2.2 Kerangka Konseptual 18

2.3 Hipotesis Tindakan 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian 20

3.2 Subjek dan Objek Penelitian 20

3.3 Variabel dan Defenisi Operasional Penelitian 20

3.4 Desain Penelitian 21

3.5 Prosedur Penelitian 21

3.6 Teknik Pengumpulan Data 25

3.7 Teknik Analisis Data 29

3.8 Tempat dan Waktu Penelitian 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 32

4.1.1 Siklus I 32

4.1.2 Siklus II 39

(10)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 48

5.2 Saran 49

(11)
[image:11.595.66.534.99.665.2]

DAFTAR TABEL

Tabel

Hal

3.1 Kisi-kisi peningkatan kreativitas anak usia 5-6 tahun 27

3.2 Kriteria Penilaian 28

3.3 Kisi-Kisi Lembar Observasi Guru Dalm Meningkatkan Kreativitas

Anak Usia 5-6 Tahun 28

3.4 Jadwal Penelitian 31

4.1 Hasil Observasi Perkembangan Kreativitas Anak pada Siklus I

Pertemuan I dan II 35

4.2 Rekapitulasi Perkembangan Kreativitas Anak pada Siklus I

Pertemuan I dan II 36

4.3 Hasil Observasi Perkembangan Kreativitas Anak pada Siklus II

Pertemuan I dan II 41

4.4 Rekapitulasi Perkembangan Kreativitas Anak pada Siklus II

Pertemuan I dan II 42

4.5 Rekapitulasi Perkembangan Kreativitas Anak pada Siklus I

dan Siklus II Pada Pertemuan II 44

4.6 Rekapitulasi Persentase Perkembangan Kreativitas l Anak

(12)
[image:12.595.66.530.84.681.2]

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Hal

3.1 Model Desain Penelitian Tindakan Kelas 21 4.1 Grafik Kreativitas Anak Pada Siklus I 37

4.2 Grafik Kreativitas Anak Anak pada Siklus II 43 4.3 Grafik Rata-rata Perkembangan Kreativitas Anak Pada

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Lampiran 1 : Daftar Nama Anak Murid PAUD Amanah Harjosari II Lampiran 2 : Lembar Observasi Kreativitas Anak Usia 5-6 Tahun

Lampiran 3 : Lembar Observasi Guru Dalam Meningkatkan Kreativitas Anak Lampiran 4 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM)

Lampiran 5 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) Siklus I Pertemuan I dan II

Lampiran 6 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)

Siklus II Pertemuan I dan II

Lampiran 7 : Tabulasi Data Siklus I Pertemuan I

Lampiran 8 : Tabulasi Data Siklus I Pertemuan II Lampiran 9 : Tabulasi Data Siklus II Pertemuan I Lampiran 10 : Tabulasi Data Siklus II Pertemuan II

Lampiran 11 : Dokumentasi Penelitian

- Surat Izin Penelitian FIP UNIMED

- Surat Izin Penelitian PAUD Amanah Harjosari II

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Saat ini perkembangan ilmu pengetahuan, seni dan teknologi telah berkembang dengan pesatnya. Pada dasarnya ilmu pengetahuan, seni dan

teknologi akan terus berkembang sejalan dengan perkembangan manusia itu sendiri. Manusialah yang membuat majunya sebuah peradaban. Melalui ilmu

pengetahuan manusia dapat memperbaiki kekurangannya dan menciptakan hal-hal baru yang berguna bagi kehidupan masyarakat. Diakui atau tidak pada dasarnya setiap manusia mempunyai potensi kreatif. Kreativitas mempunyai

peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Jika manusia tidak kreatif, kita tidak akan menemukan karya baru, cara baru, ataupun solusi baru

dari kesulitan-kesulitan kita. Melalui kreativitas yang dimilikinya, manusia memberikan nilai dan makna dalam kehidupan. Hanya saja dalam perjalanan hidupnya ada yang mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan potensi

kreatifnya, ada pula yang kehilangan potensi kreatifnya karena tidak mendapatkan kesempatan ataupun tidak menemukan lingkungan yang

memfasilitasi berkembangnya potensi kreatif.

Setiap anak manusia yang dilahirkan ke dunia telah dilengkapi dengan berbagai potensi, termasuk potensi kreatif. Meskipun demikian, berbagai potensi

tersebut tidak akan berkembang dengan baik tanpa lingkungan yang kondusif dan bantuan dari orang dewasa. Untuk kepentingan itu diperlukan pengembangan

(15)

perkembangan potensi anak. Fantasi setiap anak sudah muncul sejak usia dini,

dan akan berkembang dalam rentang usia tiga sampai enam tahun. Dalam rentang usia tersebut anak dapat menciptakan sesuatu sesuai dengan keinginan

dan imajinasi mereka.

Sejak usia dini anak memiliki potensi yang sangat besar. Seni merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan untuk mengembangkan daya kreativitas

anak. Seni sangat erat hubungannya dengan kreativitas. Namun kemudian untuk mengembangkan kreativitas anak, haruslah mereka diberi kebebasan dalam

menggunakan beragam media seni. Dengan kebebasan yang diberikan, mereka akan melakukan eksplorasi sendiri dalam menciptakan sebuah karya. Yang menjadi catatan penting dalam pengembangan kreativitas ini adalah tujuan dari

pemberian aktivitas seni pada anak, bukan melihat pada hasil akhir namun lebih kepada membantu anak untuk terlibat dalam proses kreatif, karena keterampilan

proses merupakan hal yang paling penting dalam perkembangan anak.

Pendidikan anak usia dini merupakan saat yang paling tepat untuk mengembangkan kreativitas. Oleh karena itu diperlukan adanya

program-program permainan dan pembelajaran yang dapat memelihara dan mengembangkan potensi kreatif anak. Hal ini berdasarkan beberapa alasan

mengapa kreativitas perlu dikembangkan pada anak usia dini ( Mulyasa, 2012:92) antara lain :

1. Kreativitas merupakan manifestasi setiap individu. Dengan berkreasi

orang dapat mengaktualisasikan dirinya.

2. Kreativitas merupakan kemampuan untuk mencari berbagai macam

(16)

pemikiran yang sampai sekarang ini belum mendapat perhatian dalam

pendidikan anak usia dini.

3. Kegiatan kreatif tidak hanya bermanfaat bagi pengembangan pribadi dan

lingkungan, tapi dapat memberikan kepuasan kepada anak. Kepuasan inilah yang mendorong mereka untuk melakukan setiap kegiatan dengan lebih baik dan bermakna.

4. Kegiatan kreatif dapat menghasilkan para seniman, dan ilmuwan, karena

faktor kepuasan yang dikembangkan dari kegiatan kreatif ini akan

mendorong mereka untuk menjadi seseorang yang lebih baik.

5. Kreativitas memungkinkan setiap anak usia dini mengembangkan berbagai

potensi dan kualitas pribadinya. Kreativitas ini dapat menghasilkan ide-ide

baru, penemuan baru, dan teknologi baru. Untuk itu sikap, pemikiran, dan perilaku kreatif harus dipupuk sejak dini.

Idealnya menurut Munandar ( 2004:36-37) anak yang memiliki ciri pribadi yang kreatif antara lain adalah imajinatif, mempunyai minat yang luas, mempunyai rasa ingin tahu yang besar, mandiri dalam berpikir, senang bertualang,

penuh energi, percaya diri, serta bersedia mengambil resiko. Tetapi fenomena yang terjadi sekarang ini adalah kreativitas anak banyak yang kurang berkembang.

Seperti yang disampaikan Psikolog Tika Bisono (liputan 6, http://health.liputan6.com) bahwa ia menilai anak-anak sekarang kurang kegiatan di luar. Ini mengakibatkan cara berpikirnya kurang berkembang, kurang berani

mencoba hal baru, kurang berani menghadapi tantangan, dan senang berada di zona nyaman. Berbeda dengan zaman dulu, ketika masih banyak anak-anak yang

(17)

menyenangkan. Tetapi sekarang terlalu banyak kata “awas, “jangan”, dan “tidak

boleh” dari orangtua, sehingga mereka jadi kurang merdeka emosinya. Anak yang terlalu dikekang dan jarang keluar seperti sekarang akan minim karakter, building,

inisiatif, dan hal lainnya yang berkaitan dengan komunikasi dan kreativitas. Menurut data dari dinas pendidikan kota Medan, jumlah kecamatan yang ada di kota Medan ada 21 kecamatan dengan jumlah PAUD sebanyak 349

sekolah. Berdasarkan hasil observasi peneliti, 69% PAUD di kota Medan kegiatan mencetak jarang digunakan dalam meningkatkan kreativitas anak. Kegiatan yang

sering dilakukan anak adalah menulis, membaca, dan berhitung.

Berkaitan dengan kreativitas, setelah peneliti amati ternyata kreativitas anak di kelas tempat peneliti mengajar juga belum berkembang sesuai dengan

yang diharapkan. Peneliti katakan demikian adalah karena dari 23 anak yang diberi kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan kreativitas seperti

menggambar, melipat, mewarnai, juga meronce, hanya 4 orang anak yang melakukan kegiatan tersebut sesuai dengan yang diharapkan peneliti, sedangkan 5 orang anak hanya mencoret-coret kertas, 4 orang anak tidak melakukan kegiatan,

2 orang anak terus minta peneliti membantu kegiatannya, 5 orang anak mengerjakannya dengan tergesa-gesa dan hasilnya tidak sesuai dengan harapan

peneliti, dan 3 orang anak yang lain hanya mengganggu teman-temannya. Setelah peneliti analisa sebabnya adalah anak-anak kurang tertarik dengan kegiatan tersebut, mereka sudah terbiasa membeli beraneka ragam mainan yang sudah

tersedia di pasaran dengan harga yang terjangkau, seperti boneka, robot-robotan, mobil-mobilan, dan lain sebagainya. Seiring dengan perkembangan teknologi

(18)

seperti telepon genggam, tablet, maupun bermain internet. Selain itu tingginya

tuntutan orang tua yang menghendaki agar anaknya bisa membaca, menulis, dan berhitung sebelum masuk ke Sekolah Dasar. Sekarang ini di sekolah-sekolah anak

usia dini lebih banyak yang mengajarkan membaca, menulis, dan berhitung.

Untuk itu peneliti berusaha melakukan kegiatan lain yang menarik dan bisa meningkatkan kreativitas anak. Selain menggambar, melipat, meronce, dan

mewarnai, ada beberapa kegiatan lain yang bisa meningkatkan kreativitas anak, salah satunya adalah mencetak. Kegiatan mencetak pada anak usia dini tidaklah

sama dengan mencetak bagi orang dewasa, karena kegiatan yang dilakukan anak terutama untuk kesenangan dan penyaluran bakat kreatif mereka. Alat yang digunakan anak dalam mencetak juga sangat sederhana bahkan asal bisa

digunakan, seperti pelepah pisang, wortel, kentang, uang logam, dan lain-lain. Peneliti memilih kegiatan mencetak sebabnya adalah ketika peneliti

memperkenalkan kegiatan mencetak pada anak-anak, mereka terlihat antusias, walaupun hasilnya belum sesuai dengan harapan. Selain itu menurut Montalalu, dkk (2008:3.19) kegiatan mencetak ini mempunyai beberapa tujuan antara lain

mengembangkan ekspresi melalui media lukis, mengembangkan fantasi, imajinasi dan kreatif, memupuk rasa estetika, melatih pengamatan, dan melatih ketelitian

dan kerapian. Oleh karena itu peneliti akan menggunakan kegiatan mencetak dalam upaya peneliti meningkatkan kreativitas anak di kelas peneliti.

Dalam rangka mengemban tugas dan tanggung jawab untuk

mengoptimalkan potensi kreatif yang dimiliki anak, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi yang mereka miliki, maka peneliti

(19)

Kreativitas Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Kegiatan Mencetak di Paud Amanah Harjosari II Medan Amplas”.

1.2

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah :

1. Anak-anak lebih senang bermain dengan alat permainan elektronik, seperti

telepon genggam, tablet, maupun bermain internet.

2. Aturan-aturan dan larangan-larangan yang menghambat anak untuk

berkreativitas.

3. Tersedianya beraneka mainan dengan harga terjangkau di pasaran, seperti

boneka, pesawat, robot-robotan, mobil-mobilan, dan lain-lain.

4. Tingginya tuntutan orangtua yang menginginkan anak mereka bisa

membaca,menulis dan berhitung sebelum masuk ke Sekolah Dasar. 5. Kreativitas anak belum berkembang sesuai harapan.

1.3

Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini mencapai sasaran, maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah

(20)

1.4

Rumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah melalui

kegiatan mencetak dapat meningkatkan kreativitas anak usia 5-6 tahun Paud Amanah Harjosari II Medan Amplas?”

1.5

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kreativitas anak usia

5-6 tahun melalui kegiatan mencetak di Paud Amanah Harjosari II Medan Amplas.

1.6

Manfaat Penelitian

a. Manfaat Praktis

- Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan

dalam menerapkan metode pengajaran agar lebih bervariasi

- Bagi kepala sekolah, sebagai masukan untuk memfasilitasi alat-alat

pendukung proses belajar mengajar di sekolah.

- Bagi peneliti, sebagai masukan dan menambah pengalaman bahwa

melalui kegiatan mencetak dapat meningkatkan kreativitas anak. b. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran dan pengembangan pendidikan dalam dunia

pendidikan khususnya Pendidikan Anak Usia Dini.

(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Kegiatan mencetak pada pembelajaran dapat meningkatkan kreativitas anak

usia 5-6 tahun di PAUD Amanah Harjosari II Medan Amplas.

2. Pada siklus I pertemuan I, kreativitas anak yang memiliki kategori baik terdapat sebanyak 2 orang anak (8,33%), yang memiliki kategori cukup ada

15 orang anak (62,5%), yang memiliki kategori kurang ada 6 orang anak (25%), dan yang memiliki kategori sangat kurang ada 1 orang anak (4,17%). Kreativitas rata-rata anak pada siklus I pertemuan I adalah 63,19%.

Pada siklus I pertemuan II, kreativitas anak yang memiliki kategori baik terdapat sebanyak 5 orang anak (20,83%), yang memiliki kategori cukup ada

14 orang anak (58,34%), yang memiliki kategori kurang ada 5 orang anak (20,83%), Kreativitas rata-rata anak pada siklus I pertemuan II adalah 66,66%.

3. Pada siklus II pertemuan I, kreativitas anak yang memiliki kategori baik

terdapat sebanyak 5 orang anak (20,83%), yang memiliki kategori cukup ada

8 orang anak (33,34%), yang memiliki kategori kurang ada 11 orang anak (45,83%). Kreativitas rata-rata anak pada siklus II pertemuan II adalah sebesar 64,54%. Pada siklus II pertemuan II, kreativitas anak yang memiliki

(22)

kategori baik ada 14 orang anak (58,33%), yang memiliki kategori cukup ada

8 orang anak (33,34%). Kreativitas rata-rata anak pada siklus I pertemuan II adalah sebesar 74,99 %.

4. Selain meningkatkan kreativitas anak, kegiatan mencetak juga dapat

mengembangkan bakat seni anak, meningkatkan kemampuan motorik halus anak, dapat melatih konsentrasi anak, dan juga dapat mengembangkan

kemampuan anak berekspresi sesuai dengan perasaan dirinya (emosi anak).

1.2

Saran

Dari kesimpulan di atas, maka saran-saran yang dapat peneliti berikan

adalah:

1. Dalam kegiatan pembelajaran khususnya pada pengembangan kreativitas

anak guru dapat menggunakan kegiatan mencetak

2. Bagi guru, guru diharapkan terampil membuat dan menggunakan media yang

diperlukan dalam proses pembelajaran.

3. Bagi kepala sekolah, hendaknya kepala sekolah memberi kesempatan untuk

mengikuti pelatihan yang berkaitan dengan pembuatan media dan perbaikan proses pembelajaran

4. Bagi peneliti, penelitian ini belum sempurna seperti yang diharapkan, peneliti

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.

Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Kurniati, E dan Rachmawati, E. 2011. Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak. Jakarta : Kencana

Montolalu, dkk. 2008. Bermain Dan Permainan Anak. Jakarta : Universitas Terbuka.

Munandar, Utami. 2004. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta:Rineka Cipta

Mulyasa, H. 2012. Manajemen PAUD. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Murniati, Endyah. 2012. Pendidikan dan Bimbingan Anak Kreatif. Yogyakarta:Pedagogia.

Nuhrisan, Juntika dan Yusuf, Syamsu. 2005. Landasan dan Bimbingan Konseling. Bandung : Remaja Rosdakarya

Pamadhi, Hajar dan Sukardi S, Evan. (2008). Seni Keterampilan anak. Jakarta: Universitas Terbuka

Pekerti, Widia, dkk. 2009. Metode Pengembangan Seni. Jakarta : Universitas Terbuka

Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Sumadayo, Samsu. 2013. Penelitian Tidakan Kelas. Yogyakarta : Graha Ilmu

Suratno. 2005. Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi.

http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pnfi/article/download/2387/pdf, diakses : 13 Maret 2015.

(24)

(25)

RIWAYAT HIDUP

A. DATA PRIBADI

1. Nama : Gustinawati

2. NIM : 1103313028

3. Tempat/Tgl. Lahir : Medan, 17 Agustus 1976 4. Jenis Kelamin : Perempuan

5. Agama : Islam

6. Pekerjaan : Guru

7. Alamat : Jl. Bajak II-H Gg. Barsama Ligkungan IX Medan

B. LATAR BELAKANG KELUARGA 1. Nama Orangtua ;

a. Ayah : Suyono (Alm.) b. Ibu : Sukini

2. Pekerjaan Orangtua : Ibu Rumah Tangga

3. Alamat Orangtua : Jl. Bajak II-H Lingkungan IX Medan 4. Nama Suami : Irsan Daeng Malewa

5. Pekerjaan Suami : Pegawai Swasta

6. Nama Anak-Anak : 1. Yusuf Alwiddzah Daeng Malewa : 2. Najwa Azzahra Daeng Malewa

C. RIWAYAT PENDIDIKAN

1. Pendidikan SD : TPI Medan (1984-1989) 2. Pendidikan SMP : SMP TPI Medan (1989-1992) 3. Pendidikan SMA : Sekolah Menengah Pekerjaan Sosial

(SMPS) Negeri Medan (1992-1996)

Gambar

Tabel
Gambar

Referensi

Dokumen terkait

tabel pada taraf signifikan 0,5% yaitu : Hal ini dapat disimpulka bahwa data pre- test pada kelas eksperimen berdistribusi normal. Data hasil pre-test kelas

disusun suatu konscp kelja yang setcrusnya discbut dcngiUt "Manajcrncn Mutu TcrpiJdu Biulan Nuklir".. meliputi motu, produktivitas, inovasi, kepemimpinan pada

Berdasarkan beberapa pengertian yang telah diungkapkan di atas, baik itu pengertian mengenai wanita karier maupun pengertian mengenai perkawinan, maka dapat ditarik suatu

Dapat disimpulkan bahwa kemampuan Paedagogical Content Knowledge (PCK) guru bahasa Indonesia SMP/MTs di kecamatan Simo Boyolali tahun pelajaran 2017/2018 dalam

Jika Anda tidak menemukan daun kenanga, Anda dapat mengatasi sesak nafas yangAnda alami dengan cara meminum air hangat yang dicampur madu, meminum air jahe hangat, atau menghirup

[r]

Sebelum memulai operasi untuk suatu landasan helikopter baru, atau untuk operator baru ke landasan helikopter yang ada, personil berpengalaman dan berkualifikasi dari pihak

Pengintegrasian pendidikan karakter dalam perkuliahan dapat dilakukan dengan memasukkan nilai-nilai karakter dalam perencanaan (silabus dan RPP), bahan ajar dan