• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEKNIK PERMAINAN GENDANG ETEK DALAM MENGIRINGI LAGU DANGDUT PADA GRUP MUSIK TELUK ARU DI KOTA PANGKALAN BRANDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TEKNIK PERMAINAN GENDANG ETEK DALAM MENGIRINGI LAGU DANGDUT PADA GRUP MUSIK TELUK ARU DI KOTA PANGKALAN BRANDAN."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

฀EKNIK PERMAINAN GENDANG ฀T฀K DALAM

MENGIRINGI LAGU DANGDU฀ PADA

GRUP MUSIK ฀ELUK ARU DI

PANGKALAN BRANDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

AQSA MULYA

NIM.209142007

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

฀BSTR฀S

฀QS฀ MULY฀. NIM 209142007. Teknik Permainan Gendang ฀tek dalam Mengiringi Lagu Dangdut pada Grup Musik Teluk ฀ru di Sota Pangkalan Brandan. Universitas Negeri Medan. 2016.

฀enelitian ini bertujuan untuk mengetahui instrumentasi grup musik Teluk Aru di kota ฀angkalan Brandan, teknik permainan gendang ฀t฀k, struktur musik iringan lagu dangdut, serta peranan gendang etek dalam mengiringi lagu-lagu dangdut pada grup Teluk Aru di kota ฀angkalan Brandan. Landasan teoretis dalam penelitian ini membahas tentang teori musik, pengertian lagu dangdut, instrumentasi, musik iringan, teknik permainan, gendang etek, dan peranan. ฀enelitian ini berlokasi di kota ฀angkalan Brandan dengan kurun waktu penelitian mulai dari bulan Januari 2016 sampai Maret 2016. ฀enelitian ini memiliki populasi sebanyak 24 orang, yang kemudian diambil sampel sebanyak 2 orang pemain gendang ฀t฀k pada grup musik Teluk Aru. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini diantaranya observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka, serta dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif.

Dari penelitian ini diperoleh beberapa kesimpulan diantaranya : 1) Instrumentasi yang digunakan dalam mengiringi lagu-lagu dangdut oleh grup musik Teluk Aru ฀angkalan Brandan diantaranya gitar bass elektrik, gitar elektrik, keyboard elektrik, gendang etek, dan vokal. 2) ฀roduksi bunyi pada gendang etek dinamai berdasarkan syllabi bunyinya diantaranya t฀k, tak, tang, tung, dam, duk, dak, dan ndut. 3) Dalam permainan gendang ฀t฀k terdapat 12 ragam pola irama yaitu: sentimentil, 1/8 atau sedang, chalt฀, dangdut murni, dangdut balikan, rock-dut, pop-dut, santana, kuraca, keroncong, koplo, dan campursari. 4) Struktur iringan lagu dangdut terdiri dari bagian pembukaan (intro), bagian lagu (v฀rs฀), bagian penghubung/jembatan (bridg฀), bagian lagu utama (r฀frain), bagian instrumental (int฀rlud฀) dan bagian penutup (coda). 5) Gendang etek pada grup musik Teluk Aru berperan sebagai penghitung (count฀r), sebagai penjaga tempo, sebagai irama pengiring utama, sebagai pemandu gerak tubuh, serta sebagai pengidentifikasi sub-genre lagu dangdut.

(7)

฀ATA PENGANTAR

฀uji dan syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Skripsi ini dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

฀enulisan Skripsi ini merupakan sebagian syarat memperoleh gelar

Sarjana ฀endidikan ฀rogram Studi ฀endidikan Musik Jurusan Sendratasik,

Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan dengan judul ”Teknik

฀ermainan Gendang Etek dalam Mengiringi Lagu-Lagu Dangdut di Kota

฀angkalan Brandan”.Ucapan terimakasih disampaikan kepada :

1. ฀rof. Dr. Syawal Gultom, M.฀d, Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Dr. Isda ฀ramuniati, M.Hum Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas

Negeri Medan.

3. Uyuni Widiastuti, M.฀d, Ketua Jurusan Seni Drama Tari Dan Musik

Fakultas Bahasa dan Seni UNIMED. Serta sebagai Dosen ฀embimbing

Skripsi I.

4. Dr. ฀ulumun ฀. Ginting, S.SnM.Sn, Ketua ฀rodi ฀endidikan Musik

UNIMED.

5. Mukhlis Hasbullah, M.Sn, Dosen ฀embimbing Skripsi II.

6. ฀anji Suroso, M.Si Dosen ฀embimbing Akademik

7. Seluruh Dosen Jurusan Seni Drama, Tari dan Musik dan seluruh staf

pengajar lainnya yang dengan tulus dan ikhlas telah memberi pendidikan

(8)

3

8. Seluruh personil grup musik Teluk Aru di kota ฀angkalan Brandan yang

telah bekerjasama untuk memperoleh data-data penelitian di lapangan.

9. Kepada kedua orang tua, ฀apa “Sersan Mayor (purn) H. Syahruddin”, dan

Mamak Zainab yang tiada henti berdoa, dan memberi dukungan moral dan

material kepada penulis yang selalu menjadi motivasi penulis untuk

mengembangkan kemampuan.

10. Kepada saudara-saudara ku Cahaya Hirani Dewi, Rini Winingsih,S.฀d,

Nanang Subekti, dan M.Firza syahfitra yang selalu memberi dukungan,

serta keponakan tersayang Farel Aulal Fatha Ritonga, Fawas Rakha

Ritonga, Rifki Naufal Subekti.

11. Seluruh rekan-rekan Suharyanto, Muhammad Yusuf, Ridho Sudrajat, serta

teman-teman mayor ฀erkusi.

12. Kepada Dira Silviyanti,S.฀d yang memberikan motivasi, nasehat serta

saran dalam penulisan skripsi ini.

13. Seluruh teman-teman ฀rogram Studi ฀endidikan Musik yang takkan

terlupakan, serta seluruh mahasiswa Sendratasik FBS Unimed.

14. Kepada seluruh teman-teman, terimakasih atas dukungan yang telah

diberikan selama ini.

Semoga semua bantuan dan dukungan yang diberikan menjadi amalan dan

mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT, amin.

Medan, Maret 2015 Penulis

(9)

฀AFTAR ISI

BAB II LAN฀ASAN TEORITIS ฀AN KERANGKA KONSEPTUAL ...10

A. Landasan Teoritis ...10

(10)

5

Brandan...33

B. Teknik Permainan Gendang Etek dalam Mengiringi Lagu-Lagu Dangdut pada Grup Teluk Aru di Kota Pangkalan Brandan...฀2

1. Produksi Bunyi Gendang Etek ...฀2

2. Tinjauan Pola Irama dalam Permainan Gendang Etek...51

C. Struktur Musik IringanLagu Dangdut oleh Grup Teluk Aru...58

D. Peranan Gendang Etek dalam Mengiringi Lagu-Lagu Dangdut oleh Grup Teluk Aru di Kota Pangkalan Brandan ...69

BAB IV KESIMPULAN ฀AN SARAN...72

A. Kesimpulan...72

B. Saran...73

฀AFTAR PUSTAKA ...75

(11)

฀AFTAR TABEL

Tabel 4.1. Daftar Pemain dan Posisinya dalam Grup Teluk Aru di Kota

(12)

฀AFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Contoh Pola Irama...12

Gambar 2.2. Contoh Melodi...13

Gambar 2.3. Contoh Harmoni Akor Tingkat I, IV, dan V ...13

Gambar 2.4. Bentuk dan Bagian Bagian Gendang Etek ...20

Gambar 4.1. Gitar Bass Elektrik...34

Gambar 4.2. Notasi Salah Satu Pola Permainan Gitar Bass dalam Mengiringi Lagu-Lagu Dangdut pada Grup Musik Teluk Aru...35

Gambar 4.3. Gitar Elektrik ...35

Gambar 4.4. Contoh Pola Permainan Gitar dalam Mengiringi Lagu-Lagu Dangdut pada Grup Musik Teluk Aru di kota Pangkalan Brandan ...3฀

Gambar 4.5. Keyboard Elektrik...37

Gambar 4.฀. Permainankeyboard grup musik Teluk Aru pada lagu “Memandangmu” yang dipopulerkanolehIkke Nurjannah Birama 1-฀...38

Gambar 4.7. ฀rum-Set yang Digunakan oleh Grup Musik Teluk Aru ...39

Gambar 4.8. Berbagai Variasi Pola Irama Rock-BeatPermainan Drum-Set oleh Grup Musik Teluk Aru ...40

Gambar 4.9. Seperangkat Gendang Etek...41

Gambar 4.10. Posisi Jari untuk Menghasilkan Bunyi Tek pada Permainan Gendang Etek ...43

Gambar 4.11. Posisi Jari untuk Menghasilkan Bunyi Tak pada Permainan Gendang Etek ...44

Gambar 4.12. Posisi Jari untuk Menghasilkan Bunyi Tang pada Permainan Gendang Etek ...45

(13)

Gambar 4.14. Posisi Jari untuk Menghasilkan Bunyi ฀am pada Permainan

Gendang Etek ...4฀

Gambar 4.15. Posisi Jari untuk Menghasilkan Bunyi ฀uk pada Permainan Gendang Etek ...47

Gambar 4.1฀. Posisi Jari untuk Menghasilkan Bunyi ฀ak pada Permainan Gendang Etek ...48

Gambar 4.17. Posisi Jari untuk Menghasilkan Bunyi Ndut pada Permainan Gendang Etek ...49

Gambar 4.18. Posisi Jari untuk Teknik Trill pada Permainan Gendang Etek...50

Gambar 4.19. Posisi Jari untuk Teknik Sentil (NailStroke) pada Permainan Gendang Etek ...50

Gambar 4.20. Pola Irama Sentimentil pada Permainan Gendang Etek ...51

Gambar 4.21. Pola Irama 1/8 (sedang) pada Permainan Gendang Etek ...52

Gambar 4.22. Pola Irama Chalte pada Permainan Gendang Etek...52

Gambar 4.23. Pola Irama Dangdut Murni pada Permainan Gendang Etek...53

Gambar 4.24. Pola Irama Dangdut Balikan pada Permainan Gendang Etek ...53

Gambar 4.25. Pola Irama Rock-฀ut pada Permainan Gendang Etek...54

Gambar 4.2฀. Pola Irama Pop-฀ut pada Permainan Gendang Etek...55

Gambar 4.27. Pola Irama Santana pada Permainan Gendang Etek ...55

Gambar 4.28. Pola Irama Kuraca pada Permainan Gendang Etek ...5฀

Gambar 4.29. Pola Irama Keroncong pada Permainan Gendang Etek...5฀

Gambar 4.30. Pola Irama Koplo pada Permainan Gendang Etek...57

Gambar 4.31. Pola Irama CampurSari pada Permainan Gendang Etek...57

(14)

8

Gambar 4.33. Notasi Iringan Bagian Lagu(verse) pada birama 2฀-33 lagu “Haram” yang dipopulerkan oleh Rhoma Irama & Rita

Sugiarto...฀1

Gambar 4.33. Notasi Bagian Penghubung/Jembatan (Bridge) Lagu “Mbah Dukun” yang dipopulerkan oleh Alam pada birama ฀1-฀7...฀3

Gambar 4.34. Notasi Iringan Bagian Lagu Utama (ReVrain/Chorus) pada lagu “Memandangmu” yang dipopulerkan olehIkke Nurjanah

birama 50-54...฀5

Gambar 4.35. Contoh Notasi Bagian Instrumental (Interlude) Iringan Lagu “Malam Terakhir” birama 94-97...฀฀

Gambar 4.3฀. Notasi Iringan Bagian Penutup (Coda) pada Lagu “Pertemuan” yang dipopulerkan oleh Rhoma Irama dan Rita Sugiarto

(15)

฀A฀ I PENDAHULUAN A. Latar ฀elakang

Indonesia merupakan negara beriklim tropis dengan letak yang strategis yaitu diantara dua benua dan dua samudera. Hal ini membuat Indonesia menjadi jalur perdagangan yang strategis yang ramai didatangi oleh bangsa-bangsa di dunia sejak zaman pra-sejarah hingga sekarang. Hal inilah yang memberikan pengaruh kultural bagi Indonesia. Berdasarkan sejarah, kebudayaan Indonesia telah melewati berbagai zaman mulai dari animisme, masuknya Hindu dan Budha, masuknya Islam, kolonialisme dan penjajahan, masa kemerdekaan, masa orde baru, dan masa reformasi. Keanekaragaman kebudayaan yang ada di Indonesia ini juga dapat dilihat dari segi musiknya terutama musik dangdut.

Berdasarkan sejarah dan perkembangannya musik dangdut adalah salah satu musik yang berasal dari Indonesia yang mendapat banyak pengaruh dari kebudayaan musik lain. Adapun beberapa kebudayaan musik lain yang mempengaruhi dangdut diantaranya seperti India, Arab, Melayu, Latin, Sunda, Jawa, dan juga dari beberapa genre musik populer seperti ฀ock and ฀oll, Blues, Keroncong, ฀eggae, Bossanova,

(16)

2

dan keyboard elektrik. Pola musik dangdut sangat dinamis, sehingga cukup potensial digunakan sebagai musik pergaulan dengan tradisi joget bersama bahkan nyawer.

Kata dangdut berasal dari bunyi gendang yang khas dalam musik tradisional India, yaitu tabla. Gendang ini menghasilkan bunyi ndut bunyi tersebut memberikan efek psikologis dan menghasilkan bagi irama musik itu sendiri. Dalam sejarah dan perkembangannya musik dangdut dapat dikatakan sebagai musik yang lahir dari kesenian etnis Melayu. Hal ini didasarkan atas beberapa temuan dalam perkembangan budaya musikal yang terdapat dalam kesenian Melayu. Menurut pandangan orang-orang Barat, malayu adalah ras orang-orang-orang-orang berbahasa Melayu dan beragama Islam.

Musik dangdut awalnya dikenal sebagai musik Melayu atau sering disebut juga dengan Orkes Melayu, daerah sebaran musik ini meliputi sejumlah wilayah di Semenanjung Melayu diantaranya: daerah-daerah pantai timur Sumatera dan pulau-pulau sekitarnya, semenanjung Malaysia, kepulau-pulauan Riau, pesisir Kalimantan Barat, dan dalam perkembangannya termasuk wilayah Jakarta (Betawi). Pada awal perkembangannya musik ini menggunakan jenis instrumen musik yang mirip dengan instrumen musik Melayu, namun dalam perkembangannya selanjutnya musik dangdut banyak mengadopsi instrumen dan gaya musik lain seperti India, Timur Tengah, dan Eropa, serta dalam perkembangan selanjutnya dangdut juga berbaur dengan berbagai musik etnis Nusantara, seperti: Jawa, Sunda, Batak, dan Minangkabau. Musik dangdut pada dasarnya berakar pada seni pergaulan rakyat jelata. Ekspresi kesenian yang ada dalam dangdut, seperti lirik lagunya yang sederhana, polos, mudah dicerna, musik tidak rumit, serta kedekatan antara musik dan tari begitu menyatu, yang sudah ada dalam kesenian tradisional. Bentuk kesenian musik dangdut tanpa disadari sudah dikenal idiomnya, melekat dan dimiliki oleh masyarakat Indonesia, karena kedekatannya dengan idiom-idiom musik tradisi sehingga memungkinkan musik dangdut menjadi bagian dari kehidupan masyarakat.

Perkembangan pesat genre musik dangdut terjadi tahun ฀970-an ditandai munculnya beberapa nama musisi dan penyanyi dangdut yang dikenal luas oleh masyarakat seperti Elia Kadam, Rhoma Irama, Elvi Sukaesih, Hamdan ATT, dan lain-lain yang menandai perkembangan awal musik dangdut di Indonesia. Ketenaran musik dangdut juga didukung oleh banyak penyanyi-penyanyi ataupun grup dangdut lokal yang tersebar di seluruh Indonesia. Salah satu grup lokal yang masih bertahan hingga saat ini adalah grup musik Teluk Aru yang masih aktif mengiringi lagu-lagu dangdut dalam berbagai event di kota Pangkalan Brandan.

Grup musik Teluk Aru pertama kali dibentuk pada tahun ฀992 oleh Momo, Dedi, Pian, dan Syafii. Adapun alasan terbentuknya grup ini karena tingginya permintaan masyarakat untuk mengiringi lagu-lagu dangdut secara langsung dalam berbagai acara seperti pesta pernikahan, pesta pelantikan, dan pesta rakyat. Grup musik Teluk Aru terdiri dari ฀฀ orang personil yang memainkan peran baik sebagai penyanyi maupun sebagai pemain instrumen musik. Adapun iringan lagu dangdut yang disajikan oleh grup musikl Teluk Aru menggunakan beberapa instrumen musik diantaranya : keyboard, gitar elektrik, gitar bass elektrik, drum-set dan juga gendang

(17)

3

iringan dangdut yang disajikan oleh grup musik Teluk Aru tentunya tidak sama dengan dengan lagu aslinya. Maka dari itu, grup musik Teluk Aru melakukan beberapa perubahan bentuk iringan musik uang disesuaikan dengan komposisi instrumen musik dan kemampuan teknis pemain musiknya.

Musik iringan lagu dangdut yang sering dibawakan oleh grup musik Teluk Aru terbagi menjadi beberapa sub-genre musik dangdut seperti rock-dut, pop dut, dangdut murni, dan dangdut koplo. Selain musik dangdut, grup musik Teluk Aru juga turut memainkan beberapa genre musik lain yang sifatnya menghibur seperti lagu pop daerah (seperti lagu batak toba, karo, mandailing dan melayu), lagu keroncong, dan lagu campursari. Untuk menyesuaikan sub-genre lagu-lagu diatas, maka grup musik teluk aru melakukan penyesuaian (adaptasi) terhadap pola irama permainan gendang etek.

Gendang etek merupakan sebutan masyarakat Pangkalan Brandan untuk gendang dangdut. Gendang etek terdiri dari dua buah gendang yang satu berukuran lebih besar menghasilkan bunyi bernada rendah dan yang satu berukuran kecil yang menghasilkan bunyi nada yang lebih tinggi. Di kota Pangkalan Brandan juga terdapat pengrajin yang membuat gendang etek yang cukup dikenal oleh warga Pangkalan Brandan dan sekitarnya. tempat pembuatan gendang etek.

Dari uraian diatas, peneliti tertarik untuk mengangkat permasalahan tersebut dalam suatu penelitian yang berjudul “KaLian Terhadap Gendang ฀tek Dalam Mengiringi Lagu Dangdut Pada Grup Musik Teluk Aru Di Pangkalan ฀randan”.

฀. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah merupakan suatu tahapan dalam penelitian untuk menemukan fokus permasalahan yang akan diteliti. Identifikasi masalah biasanya disusun melalui serangkaian pertanyaan terhadap permasalahan. Menurut Hadeli (2006:23), Identifikasi masalah adalah suatu situasi yang merupakan akibat dari interaksi dua atau lebih faktor (seperti kebiasaan-kebiasaan, keadaan-keadaan dan yang lain sebagainya) yang menimbulkan beberapa pertanyaan.

Berdasarkan pendapat tersebut serta penjelasan yang diungkapkan dalam latar belakang masalah, maka penulis mengidentifikasikan permasalahan dalam penelitian ini diantaranya :

฀. Bagaimana sejarah terbentuknya lagu dangdut di Indonesia? 2. Bagaimana perkembangan musik dangdut di Indonesia?

3. Bagaimana bentuk penyajian musik dangdut oleh grup Teluk Aru di kota Pangkalan Brandan?

4. Bagaimana Instrumentasi grup musik Teluk Aru dalam mengiringi lagu-lagu dangdut di kota Pangkalan Brandan?

(18)

4

7. Bagaimana bentuk musik iringan lagu dangdut oleh grup musik Teluk Aru di Kota Pangkalan Brandan?

8. Bagaimana peranan gendang etek dalam mengiringi lagu-lagu dangdut pada grup Teluk Aru di kota Pangkalan Brandan?

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya cakupan masalah, keterbatasan waktu, dan kemampuan teoritis maka penulis merasa perlu membatasi masalah dalam penelitian ini berdasarkan tingkat kepentingan untuk memudahkan pemecahan masalah ynag dihadapi dalam penelitian ini. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (20฀0:207) yang mengatakan bahwa pembatasan masalah dalam penelitian kuantitatif didasarkan pada tingkat kepentingan, urgensi dan feasebilitas masalah yang dipecahkan. Dari keterangan di atas maka penulis membatasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

฀. Bagaimana Instrumentasi grup musik Teluk Aru dalam mengiringi lagu-lagu dangdut di kota Pangkalan Brandan?

2. Bagaimana teknik permainan gendang etek dalam mengiringi lagu-lagu dangdut pada grup Teluk Aru di kota Pangkalan Brandan?

3. Bagaimana struktur musik iringan lagu dangdut oleh grup musik Teluk Aru di kota Pangkalan Brandan?

4. Bagaimana peranan gendang etek dalam mengiringi lagu-lagu dangdut pada grup Teluk Aru di kota Pangkalan Brandan?

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah diperlukan dalam sebuah penelitian yang akan dikaji. Dalam perumusan masalah kita aka mampu untuk lebih memperkecil batasan-batasan yang telah dibuat sekaligus berfungsi untuk lebih mempertajam arah penelitian. Rumusan masalah merupakan penjelasan tentang intisari dari permasalah hal ini sesuai dengan pendapat dengan Sugiyono (20฀0:290) “Rumusan masalah merupakan pertanyaan penelitian, yang jawabannya dicarikan melalui penelitian”. Secara lebih rinci Maryaeni (2005:฀4) menyatakan bahwa :

“Rumusan masalah merupakan jabaran detail fokus penelitian yang akan digarap. Rumusan masalah menjadi semacam kontrak bagi peneliti karena penelitian merupakan upaya untuk menemukan jawaban pertanyaan sebagaimana terpapar pada rumusan masalahnya. Rumusan masalah juga bias disikapi sebagai jabaran fokus penelitian karena dalam praktiknya, proses penelitian akan senantiasa berfokus pada butir-butir masalah sebagaimana telah dirumuskan

(19)

5

E. TuLuan Penelitian

Setiap kegiatan yang dilakukan seseorang, pada umumnya pasti mempunyai tujuan tertentu yang jelas, maka kegiatan tersebut tidak akan dapat terarah karena tidak tahu apa yang ingin dicapai dari kegiatan yang dilakukan tersebut. Berhasil tidaknya suatu kegiatan penelitian yang dilaksanakan terlihat pada tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.

Secara sederhana tujuan penelitian didefenisikan sebagai pernyataan mengenai apa yang hendak dicapai. Tujuan yang dimaksudkan, baik untuk memenuhi kebutuhan penelitian itu sendiri maupun pihak-pihak lain yang terlibat, baik secara akademis maupun non akademis, secara material maupun non material, harus bersifat ilmiah. Dengan kalimat lain tujuan mengikuti kualitas objektivitas, bukan sebaliknya. Dalam penelitian ini tujuan yang hendak dicapai oleh penulis adalah sebagai berikut:

฀. Untuk mengetahui instrumentasi grup musik Teluk Aru dalam mengiringi lagu-lagu dangdut di kota Pangkalan Brandan.

2. Untuk mengetahui teknik permainan gendang etek dalam mengiringi lagu-lagu dangdut pada grup Teluk Aru di kota Pangkalan Brandan.

3. Untuk mengetahui struktur musik iringan lagu dangdut oleh grup musik Teluk Aru di kota Pangkalan Brandan.

4. Untuk mengetahui peranan gendang etek dalam mengiringi lagu-lagu dangdut pada grup Teluk Aru di kota Pangkalan Brandan.

F. Manfaat Penelitian

Setiap penelitian pasti akan memperoleh hasil yang berguna dan bermanfaat bagi masyarakat maupun untuk penelitian lebih lanjut. Adapun manfaat penelitian merupakan hal-hal yang diharapkan dari hasil penelitian. Hal tersebut berkesesuaian dengan pendapat Nyoman Kutha Ratna (20฀0: 272) yang menyatakan bahwa penelitian atau karya ilmiah pada umumnya betapapun sederhananya jelas bermanfaat, manfaat yang dimaksudkan disesuaikan dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini manfaat penelitian yang hendak diperoleh yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis sebagai berikut :

฀. Manfaat Teoretis

a. Sebagai bahan referensi bagi pihak yang bersangkutan dalam pengembangan musik dangdut di kota Pangkalan Brandan dan sekitarnya.

b. Sebagai sumber informasi bagi setiap pembaca khususnya masyarakat penggemar dangdut agar lebih mengapresiasi dan melestarikan musik dangdut. c. Menambah kajian pustaka bagi Universitas Negeri Medan dalam kajian musik

populer terutama musik dangdut.

d. Sebagai bahan referensi bagi para peneliti berikutnya yang berkesesuaian dengan penelitian ini.

(20)

6

b. Sebagai bahan referensi dalam mengembangkan pola-pola irama dan permainan gendang etek pada musik dangdut khususnya di kota Pangkalan Brandan dan seluruh Indonesia pada umumnya.

c. Sebagai motivasi bagi masyarakat Pangkalan Brandan terkhusus penggemar dan pendukung musik dangdut agar terus melestarikan gendang etek.

(21)

฀A฀ V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan dalam bab

sebelumya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan dalam penelitian ini sebagai

berikut :

1. Instrumentasi yang digunakan dalam mengiringi lagu-lagu dangdut oleh grup

musik Teluk Aru Pangkalan Brandan diantaranya gitar bass elektrik, gitar

elektrik, keyboard elektrik, gendang etek, dan vokal. Komposisi instrumen

musik tersebut membuat grup musik Teluk Aru melakukan penyesuaian

(฀d฀pt฀si) untuk memainkan lagu-lagu dangdut sesuai dengan lagu aslinya.

2. Produksi bunyi dalam permainan gendang etek dinamai berdasarkan syll฀bi

bunyinya. Adapun beberapa bunyi yang dihasilkan dibagi menjadi beberapa

bunyi diantaranya tek, t฀k, t฀ng, tung, d฀m, duk, d฀k, dan ndut.

3. Dalam permainan gendang etek terdapat 12 ragam pola irama. Adapun pola

irama yang terdapat dalam iringan lagu dangdut dapat diklasifikasikan yaitu:

sentimentil, 1/8 atau sedang, ch฀lte, dangdut murni, dangdut balikan,

rock-dut, pop-dut, s฀nt฀n฀, kur฀c฀, keroncong, koplo, dan campursari.

4. Struktur iringan lagu dangdut memiliki bagian-bagian yang terdiri dari bagian

pembukaan (intro), bagian lagu (verse), bagian penghubung/jembatan

(bridge), bagian lagu utama (refr฀in), bagian instrumental (interlude) dan

(22)

฀3

5. Gendang etek memiliki peranan penting dalam mengiringi lagu-lagu dangdut

pada grup musik teluk Aru di kota Pangkalan Brandan. Peranan tersebut

diantaranya sebagai penghitung (counter), sebagai penjaga tempo, sebagai

irama pengiring utama, sebagai pemandu gerak tubuh, serta sebagai

pengidentifikasi sub-genre lagu dangdut.

฀. SARAN

Dari seluruh rangkaian proses dan kegiatan dalam penelitian ini terdapat

beberapa saran yang diperoleh oleh peneliti .Adapun saran-saran yang ingin

penelitian kemukakan dalam kaitannya dengan penelitian ini diantaranya :

1. Kepada masyarakat Sumatera Utara terkhusus masyarakat kota pangkalan dan

kabupaten Langkat agar terus melestarikan keberadaan gendang etek dan

grup-grup musik pengiring lagu dangdut.

2. Kepada masyarakat agar lebih cenderung menggunakan jasa grup-grup musik

dangdut untuk mengiringi lagu-lagu dangdut baik dalam acara-acara pesta

maupun acara-acara kemasyarakatan sebagai hiburan daripada sekedar

menggunakan organ tunggal (kibot).

3. Kepada seluruh anggota personil grup musik teluk aru agar tetap terus

mengiringi lagu-lagu dangdut di kota pangkalan brandan dan sekitarnya serta

meningkatkan kualitas permainannya baik dari segi teknik permainan

(23)

฀4

4. Kepada pemerintah dan pihak-pihak yang terkait agar memperhatikan

keberadaan grup musik Teluk Aru dalam mengiringi lagu-lagu dangdut yang

terdapat di kota Pangkalan Brandan kabupaten Langkat.

5. Kepada seniman/musisi musik dangdut agar terus berkarya dan melahirkan

lagu-lagu dangdut sehingga lagu-lagu dangdut akan tetap dan terus ada bagi

masyarakat pendukung dan peminat lagu-lagu dangdut.

6. Kepada peneliti dan akademisi musik agar terus meneliti, menelaah, serta

mengkaji musik dangdut agar memperkaya referensi mengenai musik

(24)

฀5

฀AFTAR PUSTAKA

Angel, Tri. 2012. ฀dentifikasi Ritme dan Melodi dalam Tarian Kuda Lumping Di Marendal. Skripsi Universitas Negeri Medan

Aziz Alimut Hidayat. 200฀. Metode Penulisan Kebinaan dan Teknik Analisa Data. Surabaya : Salemba Media.

Banoe, Panoe. 200฀. Kamus Musik. Yogyakarta: Kanisius.

Bungin, Burhan. 200฀. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta. Rajagrafindo. Chaplin, CP. 1989. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Rajawali

Djelantik, A. A. M. 2000. Estetika Sebuah Pengantar. Bandung : Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.

Hadeli. 2006. Metode penelitian pendidikan. Padang. Quantum Teaching.

Haryono, Slamet. Dangdut dan Eksploitasi Seks Perempuand HARMONIA Jurnal Pengetahuan dan Pemikiran Seni Vol 3 No 2/ Mei-Agustus 2002

Hasibuan, Melayu. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. Bumi Aksara.

Kodijat, Latifah. 1989. ฀stilah-฀stilah Musik. Yogyakarta: Djambatan

Marbun, Trisnawati. 2012. Keberadaan Group Orkes Grenek Melayu Serumpun (GMS) di Kota Medan. Skripsi Universitas Negeri Medan

Maryeni. 2005. Metode Penulisan Kebudayaan. Jakarta. Bumi Aksara.

Muhammad Takari. Akulturasi Kebudayaan Musikal Dalam Seni Pertunjukan Dangdutd Selonding: Jurnal Masyarakat Etnomusikologi Indonesia. Vol. 1, No. 1 September 2001

Panjaitan, Gumpal H. 2014. Analisis Teknik Permainan Gitar Pada Lagu Nirmala Ciptaan Pak Ngah. Skripsi Universitas Negeri Medan

Prier SJ, Karl Edmund. 2009. Kamus Musik. Yogyakarta : Pusat Musik Liturgis Prier SJ, Karl Edmund. 2012. ฀lmu Harmoni.Yogyakarta : Pusat Musik Liturgis Ratna, Nyoman Kutha. 2010. Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan ฀lmu

(25)

฀6

Rizka, Dwi Yunanda. 2013. Keberadaan Grup Nasyid El-Shohib di Jalan P. Lisman Umar Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang. Skripsi Universitas Negeri Medan

Siahaan, Piter Yogi Andreas. 2012. Peranan Gondang dalam Ansambel Gondang Sebangunan di Desa Turpuk Lambong Samosir. Skripsi Universitas Negeri Medan

Soeharto, M. 1992. Kamus Musik. Jakarta: Grasindo

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta

Sugono, Dendy. 2008. Kamus Besar Bahasa ฀ndonesia. Jakarta: Gramedia

Gambar

Tabel 4.1. Daftar Pemain dan Posisinya dalam Grup Teluk Aru di Kota
Gambar 4.34. Notasi Iringan Bagian Lagu Utama (ReVrain/Chorus) pada lagu

Referensi

Dokumen terkait

Dengan adanya buku album gambar motif-motif ornamen dari 8 etnis di Sumatra Utara, maka akan dapat menjadi acuan untuk pengembangan mo- tif-motif tradisi yang

[r]

Konsep ruang pada bangunan Pusat Showroom Otomotif ini dimulai dengan pengelompokkan ruang-ruang yang terdapat dalam bangunan sesuai dengan sifat dan karakter penggunannya,

Aset non produktif Properti terbengkalai b. Aset yang diambil alih c. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia ii.. 23.. "t

Pada halaman ini pengguna dapat melihat kinerja situs dalam empat bulan terakhir (interval waktu dari pesan ke bayar, interval waktu dari pesan ke batal dan interval

Peta sebaran vegetasi pada jalan ar hakim ,willem iskandar dan bakti kota Medan.. Peta sebaran vegetasi pada jalan marelan raya ,dan yos sudarso

Dapat dikatakan bahwa peraturan perundang-undangan hak cipta yang baru ini, justru merupakan langkah mundur dalam memberikan perlindungan hukum bagi pencipta, karena undang-undang

Objek tersebut merupakan prioritag dari penelitian yaitu penetapan populasi dalam penelitian ini adalah rumah tangga yang tercakup dalam kelompok masyarakat pemulung yang