• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBL) DENGAN MEDIA KARTU SOAL DAN FLASH PLAYER TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KERJASAMA SISWA PADA PENGAJARAN REDOKS.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBL) DENGAN MEDIA KARTU SOAL DAN FLASH PLAYER TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KERJASAMA SISWA PADA PENGAJARAN REDOKS."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARANBERBASIS MASALAH (PBL)DENGAN MEDIA KARTU SOAL DAN FLASH PLAYER

TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KERJASAMA SISWA PADA PENGAJARAN REDOKS

Oleh:

Diah Ayu Ningrum NIM 4123131015

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

ANALISIS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASISMASALAH (PBL) DENGAN MEDIA KARTU SOAL DAN FLASH PLAYER

TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KERJASAMA SISWA PADA PENGAJARAN REDOKS

Diah Ayu Ningrum (NIM 4123131015)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) dengan perbedaan media yaitu menggunakan media flash

player dan media kartu soal terhadap hasil belajar dan kerjasama siswa kelas X

SMA N 16 Medan pada pokok bahasan redoks. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MIA SMA N 16 Medan yang terdiri dari 4 kelas. Sampel penelitian secara Purposive sampling terdiri dari 2 kelas yaitu kelas eksperimen 1 yang diajarkan dengan model PBL menggunakan media flash player dan kelas eksperimen 2 yang diajarkan dengan PBL menggunakan media kartu soal. Penelitian ini menggunakan instrumen tes objektif sebanyak 20 soal yang telah di uji validitasnya, reabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda. Kemudian untuk kerjasama siswa menggunakan lembar observasi. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan uji gain, uji t dua pihak dan uji korelasi. Hasil uji gain dan t-test untuk peningkatan hasil belajar siswa yaitu kelas eksperimen 1 rata-rata gain 0,71 dan terjadi peningkatan sebesar 71% dan kelas eksperimen 2 rata-rata gain 0,63 dan terjadi peningkatan sebesar 63%. Rata-rata kerjasama siswa diperoleh pada eksperimen 1 sebesar 68,52 dan eksperimen 2 sebesar 64,20. Untuk uji korelasi dengan PBL dengan media flash player (eksperimen 1) diperoleh rhitung > rtabel (0,71 < 0,329) dan uji korelasi dengan model PBL dengan media kartu soal (eksperimen 2) diperoleh rhitung> rtabel(0,65 < 0,329) dan uji t-test untuk hasil belajar diperoleh thitung> ttabel(2,3> 1,99) dan uji t-test untuk kerjasama siswa diperoleh harga thitung > ttabel (2,23 > 1,99). Berdasarkan hasil analisis data, maka Ho ditolak dan Ha diterima yaitu: 1) ada peningkatan hasil belajar yang diajarkan menggunakan model PBL dengan media

flash player dengan model PBL dengan media kartu soal, 2) ada korelasi yang

signifikan antara hasil belajar dan kerjasama siswa yang diajar menggunakan model PBL dengan media flash player, 3) ada korelasi yang signifikan antara hasil belajar dan kerjasama siswa yang diajar menggunakan model PBL dengan media kartu soal, 4) ada perbedaan hasil belajar yang diajarkan model PBL dengan media flash player dan media kartu soal, 5) ada perbedaan kerjasama yang diajarkan model PBL dengan media flash player dan media kartu soal

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillahhirabbil ‘Alamin Puji dan

syukur penulis ucapkan kepada Allat SWT atas segala berkat dan rahmat-Nya,

maka skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi yang berjudul Analisis

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) dengan Media Kartu Soal dan Flash Player terhadap Hasil Belajar dan Kerjasama Siswa Pada Pengajaran Redoks”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh

gelar sarjana pendidikan di jurusan kimia FMIPA UNIMED.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak

Dr. Mahmud, M.Sc sebagai dosen pembimbing skripsi (PS) yang telah

meluangkan waktu ditengah kesibukannya untuk memberikan bimbingan, arahan,

dan dorongan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih

juga disampaikan kepada Bapak Dr. Zainuddin Muchtar, M.Si, Bapak Drs.

Eddyanto, Ph.D, dan Bapak Freddy Tua Musa Panggabean, S.Pd, M.Pd yang telah

memberikan saran dan arahan dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih

disampaikan kepada Ibu Dra. Anna Juniar, M.Si selaku dosen pembimbing

akademik (PA) dan seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf pegawai jurusan

kimia FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis.

Teristimewa Saya sampaikan terima kasih kepada kedua orang tua saya

Bapak Suyitno dan Ibu Mustainah atas cinta, kasih sayang, keikhlasan yang tulus,

menjaga, melindungi, memberikan kebahagiaan, memberikan pelukan hangat dan

ketenangan, dan berjuang keras dalam mendidik dan menyekolahkan saya dan

selalu mendoakan yang terbaik di setiap hembusan nafas, memberikan semangat

dan motivasi dan senyuman yang begitu tulus setiap saya melangkahkan kaki

untuk mencari ilmu sehingga saya dapa memperoleh gelar sarjana dan

meyelesaikan studi di UNIMED. Kepada adik tersayang Muhammad Bagus

Prayogo dan Ahmadi, terima kasih untuk doa, semangat dan kasih sayang..

Dan terima kasih untuk yang teristimewa Imam Zhulkarnaen sebagai

seorang My future husband sudah menemani Saya selama 4 tahun ini yang selalu

(5)

v

henti selalu memberi dukungan, doa, nasihat, saran dan penyemangat yang

membuat saya bangkit dan tidak takut untuk maju. Ketika berbagai masalah

menghadang, hingga letih dan rasa putus asa dalam menghadapi perjuangan ini,

membuat Saya sadar untuk berusaha lebih baik dan bekerja keras dari sebelumnya

dan tak letih pula selalu membantu Saya dalam proses pembuatan skripsi.

Ucapan terima kasih kepada seluruh guru-guru sekolah yang telah

mendidik penulis sehingga penulis dapat memperoleh gelar sarjana. Ucapan

terima kasih juga disampaikan kepada Kepala Sekolah (Ibu Dra. Hj Sri Irawati,

M.Pd), Wakil Kepala Sekolah (Ibu Dra. Yulmeileni, M.Psi), Guru Kimia (Ibu

Rosmawati Pardede, S.Pd, M.Pd), Staf Pegawai SMA Negeri 16 Medan (Tata

Usaha), adik-adik kelas X MIA 1 dan X MIA 2 SMA Negeri 16 Medan yang telah

banyak membantu penulis selama proses penelitian berlangsung.

Terima kasih penulis ucapkan kepada teman saya Endang Susi Yanti

yang telah menjadi teman satu PS yang setia dari awal penelitian, menjadi

observer kedua, dan menjadi penyemangat selama penulisan skripsi ini. Untuk

sahabat termanis yang tak pernah meninggalkan saya seorang diri, yang selalu ada

untuk saya dan saling memberikan dukungan satu sama lain selama 4 tahun

bersama berjuang demi cita-cita terima kasih Anak Gedong (Dina, Dinda, Ella,

Fanny, Ferina, Haryati, Laila, Mecyana, Sartika, Rahmi, Syakir). Terima kasih

juga untuk teman-teman seperjuangan Kimia Dik-B 2012 UNIMED. Mohon maaf

apabila penulis lupa mencantumkan nama yang telah berjasa dalam penulisan

skripsi ini.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal dalam penyelesaian skripsi

ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi, maupun

tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini

bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan.

Medan, 10 Juni 2016

Penulis

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Daftar Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Tabel x

Daftar Gambar xi

Daftra Lampiran xii

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3. Batasan Masalah 5

1.4. Rumusan Masalah 5

1.5. Tujuan Penelitian 6

1.6. Manfaat Penelitian 6

1.7. Defenisi operasional 7

BAB II.TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Belajar 9

2.2. Hasil Belajar 9

2.2.1. Ranah Kognitif 10

2.2.2. Ranah Sikap 11

2.2.2.1. Devinisi Berfikir Kritis 12

2.2.2.2. Indikator Kemampuan Berfikir Kritis 12

2.3. Sikap Kerjasama 13

2.4. Pendekatan Saintifik 14

2.5. Model Pembelajaran 16

(7)

vii

2.6. Media Pembelajaran 20

2.6.1. Pengertian Media Pembelajaran 20

2.6.2. Media Sebagai Sumber Belajar 21

2.6.3. Prinsip-prinsip Pemilihan dan Penggunaan Media 23

2.6.4. Media Kartu Soal 24

2.6.5. Media Flash Player 25

2.7. Materi Pembelajaran Reaksi Redoks 26

2.7.1. Reaksi Oksidasi Reduksi 26

2.7.1.1. Redoks Berdasarkan Konsep Pengikatan dan Pelepasan Oksigen 28

2.7.1.2. Redoks Berdasarkan Konsep Perpindahan Elektron 29

2.7.1.3. Redoks Berdasarkan Konsep Perubahan Biloks 30

2.7.1.4. Reaksi Autoredoks (Disproporsionasi) 34

2.7.1.5. Redoks Konproporsionasi 35

2.7.1.6. Aplikasi Redoks dalam Kehidupan 35

2.8. Kerangka Konseptual 36

2.9. Hipotesis Penelitian 38

2.9.1. Hipotesis Verbal 38

1.9.2 Hipotesis Statistik 39

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 41

3.1.1. Lokasi Penelitian 41

3.1.2. Waktu Penelitian 41

3.2. Populasi dan Sampel 41

3.2.1. Populasi 41

3.2.2. Sampel 41

3.3. Variabel Penelitian 42

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 42

3.5. Prosedur dan Pelaksanaan Penelitian 44

3.6. Teknik Pengumpulan Data 48

(8)

viii

3.6.2. Perangkat Instrumen Test 48

3.6.2.1. Kuesioner Kerjasama Siswa 48

3.6.2.1. Tes Hasil Belajar Siswa 49

3.7. Pengembangan Instrumen 51

3.7.1. Pengembangan Lembar Observasi Siswa 51

3.7.1.1. Distribusi Respon Lembar Observasi Siswa 51

3.7.2. Pengembangan Tes Hasil Belajar Siswa 52

3.7.2.1. Uji Validitas 52

3.7.2.2. Uji Reabilitas 52

3.7.1.2. Daya Pembeda (DP) 53

3.7.1.3. Indeks Tingkat Kesukaran (TK) Tes 53

3.8. Teknik Anaisis Data 54

3.8.1. Mentabulasi Data 54

3.8.2. Uji Gain 54

3.8.3. Uji Normalitas Data Penelitian 55

3.8.4. Uji Homogenitas 55

3.8.5. Uji Hipotesis 56

3.8.5.1. Uji t-test 56

3.8.5.2. Uji Korelasi 56

3.8.5.3. Uji t-test Signifikan 57

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 58

4.2. Deskripsi Data Hasil Penelian 59

4.2.1. Hasil Belajar Siswa 59

4.2.2. Peningkatan Hasil Belajar Siswa (Gain) 61

4.2.3 Kerjasama Siswa 62

4.3. Analisis Data Penelitian 63

4.3.1. Uji Normalitas 63

4.3.2. Uji Homogenitas 65

(9)

ix

4.3.4. Uji Korelasi 70

4.4. Pembahasan 71

4.4.1 Temuan Penelitian 74

BAB V KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan 79

5.2 Saran 80

(10)

x

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1.1 Sintaks Pembelajaran PBL 20

Tabel 3.1 Desain Pnelitian 43

Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Lembar Observasi 49

Tabel 3.3 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Siswa 50

Tabel 4.1 Rangkuman Statistif Deskriptif Hasil Belajar Siswa 60

Tabel 4.2 Rangkuman Statistif Deskriptif Hasil Belajar Siswa 61

Tabel 4.3 Hasil Perolehan Gain 61

Tabel 4.4 Nilai Rata-Rata Kerjasama Siswa 54

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas 64

Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas 66

Tabel 4.7 Hasil Uji Hipotesis Peningkatan Hasil Belajar 67

Tabel 4.8 Hasil Uji Hipotesis Data Korelasi Eksperimen 1 68

Tabel 4.9 Hasil Uji Hipotesis Data Korelasi Eksperimen 2 68

Tabel 4.10 Hasil Uji Hipotesis Perbedaan Hasil Belajar 69

Tabel 4.11 Hasil Uji Hipotesis Perbedaan Kerjasama 69

Tabel 4.12 Hasil Uji Korelasi 70

Tabel 4.13 Temuan Deskriptif I 75

Tabel 4.14 Temuan Deskriptif II 76

Tabel 4.15 Temuan Deskriptif III 76

(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 3.1 Paradigma Penelitian 44

Gambar 3.2 Diagram Alir Desai Penelitian 47

Gambar 4.1 Rata-Rata Hasil Belajar Siswa 60

Gambar 4.2 Rata-Rata Nilai Hasil Belajar Siswa 61

Gambar 4.3 Gain Hasil Belajar Siswa 62

(12)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus 85

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 89

Lampiran 3 Kisi-Kisi Instrumen Tes 119

Lampiran 4 Instrumen Tes Penelitian 132

Lampiran 5 Kunci Jawaban Instrumen Penelitian 138

Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa dan Media 139

Lampiran 7 Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa 149

Lampiran 8 Kisi-Kisi Soal yang Sudah Divalidasi 153

Lampiran 9 Instrumen Tes Penelitian Setelah Validasi 159

Lampiran 10 Kunci Jawaban Instrumen Penelitian Setelah Validasi 162

Lampiran 11 Kisi-Kisi Instrumen No Tes 163

Lampiran 12 Lembar Observasi Penilaian 165

Lampiran 13 Perhitungan Validitas 167

Lampiran 14 Tabel Uji Validitas 171

Lampiran 15 Perhitungan Reabilitas 172

Lampiran 16 Tabel Uji Reabilitas 173

Lampiran 17 Perhitungan Daya Beda 174

Lampiran 18 Tabel Uji Daya Beda 176

Lampiran 19 Perhitungan Tingkat Kesukaran 174

Lampiran 20 Tabel Uji Tingkat Kesukaran 179

Lampiran 21 Kesimpulan Uji Kuantitatif Tes 180

Lampiran 22 Perhitungan Varians, Standar Deviasi Hasil Belajar 181

Lampiran 23 Tabulasi Hasil Belajar Siswa 184

Lampiran 24 Perhitungan Varians,Standar Deviasi Gain 186

Lampiran 25 Tabel Gain Hasil Belajar Siswa 188

Lampiran 26 Perhitungan Normalitas Hasil Belajar Siswa 190

Lampiran 27 Perhitungan Homogenitas Hasil Belajar Siswa 196

(13)

xiii

Lampiran 29 Presentase Peningkatan Hasil Belajar 209

Lampiran 30 Perhitungan Kerjasama Siswa 210

Lampiran 31 Tabulasi Data KerjasamaSiswa 216

Lampiran 32 Perhitungan Standar Deviasi Kerjasama 217

Lampiran 33 Perhitungan Normalitas Kerjasama 218

Lampiran 34 Uji Homogenitas Kerjasama 220

Lampiran 35 Hasil Kerjasama Eks 1 222

Lampiran 36 Hasil Kerjasama Eks 2 226

Lampiran 37 Perhitungan Uji Korelasi 228

Lampiran 38 Tabel Uji Korelasi 234

Lampiran 39 Tabel r Product Moment 242

Lampiran 40 Tabel Chi Kuadrat 243

Lampiran 41 Tabel Distribusi t 244

Lampiran 42 Tabel Daftar Nilai Distribusi f 245

Lampiran 43 Dokumentasi Penelitian 246

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam suatu bangsa untuk

kemajuan bangsa tersebut. Hal ini dikarenakan kualitas mutu pendidikan suatu

bangsa menentukan kualitas sumber daya manusianya. Sistem pendidikan terus

dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa (Haryati, 2007).

Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah

lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang

didorong untuk mengembangkan kemampuan berfikir. Proses pembelajaran di

dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghapal informasi.

Proses pembelajaran masih memberikan dominasi guru dan tidak memberikan

akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri melalui penemuan dan

proses berfikirnya. Siswa hanya menghapal konsep dan kurang mampu

menggunakan konsep tersebut jika menemui masalah dalam kehidupan nyata yang

berhubungan dengan konsep yang dimilikinya (Suyanti, 2010)

Pembelajaran yang baik dan efektif adalah pembelajaran yang mampu

memberikan kemudahan belajar kepada siswa secara adil dan merata, sehingga

mereka dapat mengembangkan potensinya secara optimal (Mulyasa, 2004). Untuk

mencapai hasil pembelajaran yang sesuai dengan harapan, dibutuhkan kreatifitas

guru dalam memilih metode dan model pembelajaran, sehingga dapat

mempermudah siswa dalam menerima pesan sesuai dengan tujuan pembelajaran

(Sardiman, 2010).

Ilmu kimia, seperti halnya IPA, juga mempelajari gejala-gejala alam, tetapi

mengkhususkan diri di dalam mempelajari struktur, susunan, sifat dan perubahan

materi, serta energy yang menyertai perubahan materi. Pembahasan tentang

struktur materi mencakup struktur partikel-partikel penyusun materi (molekul,

atom, ion) dan bagaimana pertikel-partikel penyusun materi yang sangat kecil itu

(15)

2

diamati (Arganti, dkk, 2013). Fungsi pembelajaran kimia di SMA antara lain,

memberikan dasar-dasar kimia untuk mengembangkan ilmu pengetahuan di

pendidikan tinggi dan sebagai bekal untuk hidup di masyarakat, mengembangkan

keterampilan lifeskill, mengembangkan sikap dan menimbulkan nilai yang

berguna dalam kehidupan sehari-hari (Wiwit, dkk, 2012)

Upaya lain yang terkait untuk meningkatkan kualitas pembelajaran adalah

dengan penggunaan metode pembelajaran yang tepat, siswa perlu aktif terlibat

dalam proses pembelajaran yang sebenarnya melalui penemuan pribadi.

Pengetahuan yang dimiliki siswa akan bermakna (meaningfull) manakala didasari

oleh keingintahuan. Belajar bermakna merupakan suatu proses mengaitkan

informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif

seseorang. Di dasari hal ini, maka pembelajaran PBL cocok digunakan dalam

pembelajaran kimia khususnya materi redoks. PBL merupakan salah satu

pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Menurut Ngalimun (2014)

model pembelajaran PBL suatu model yang melibatkan siswa untuk memecahkan

masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari

pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan keterampilan untuk

memecahkan masalah. Model ini merangsang pengembangan kemampuan berfikir

siswa secara kreatif dan menyeluruh, karena dalam proses belajaranya siswa

banyak melakukan mental dengan menyoroti permasalahan dari berbagai segi

dalam rangka pemecahan.

Untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas, salah satu yang harus ada

yaitu guru yang berkualitas. Termasuk kompetensi pedagogik guru yaitu dalam

proses pembelajaran guru menggunakan media pembelajaran. Media

pembelajaran merupakan sarana dan prasarana pendukung dan memiliki arti

penting dalam keberhasilan belajar. Namun, implementasinya tidak banyak guru

yang memanfaatkannya, penggunaan media tertentu yang mendukung belajar

khususnya ilmu kimia yang banyak mempelajari konsep yang abstrak dirasakan

(16)

3

Salah satu alternatif yang dapat mendukung proses pembelajaran adalah

pemanfaatan media pembelajaran. Hamalik (1996) dalam Arsyad (2009),

menyatakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses pembelajaran

dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi

dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

psikologi terhadap siswa. Salah satunya adalah media animasi yang dapat

digunakan sebagai media pembelajaran yaitu animasi berbasis flash player.

Kelebihan flash player yaitu animasi web yang paling popular saat ini dan

banyak didukung oleh berbagai pihak (Nasution, 2014). Animasi flash player

yang salah satunya menggunakan software macromedia flash yang merupakan

teknologi animasi web yang paling popular saat ini sehingga banyak didukung

oleh berbagai pihak, ukuran file yang kecil dengan kualitas yang baik, keutuhan

hardware yang tidak tinggi, dapat membuat website, cd-interaktif, animasi web

(Sakti, dkk, 2012). Selain media flash player, juga digunakan media lain yaitu

kartu soal. Kartu Soal adalah sebuah kartu yang didalamnya terdapat

soal/pembahasan yang harus dipecahkan oleh siswa yang mendapat kartu tersebut.

Kartu soal dapat membantu siswa memperkirakan kedalaman dan keluasan

konsep dari materi yang diajarkan (Perdana, 2014).

Berdasarkan hasil wawancara dan diskusi dengan guru SMA N 16 Medan,

diketahui bahwa belajar kimia kelas X masih rendah, hal ini dapat dilihat pada

nilai hasil ulangan yang tidak sedikit siswa yang memperoleh nilai di bawah

KKM. Berbagai upaya telah dilakukan oleh guru hasilnya masih jauh dari yang

diharapkan. Rendahnya hasil belajar kimia siswa dapat disebabkan oleh beberapa

faktor antara lain : (1) Penyampaian materi kimia di kelas X semester I oleh guru

dengan metode yang kurang menarik karena bersifat teoritis dan membosankan;

(2) siswa tidak pernah diberi pengalaman langsung dalam mengamati suatu

perubahan kimia dan guru tak pernah mengkaitkan materi kimia dengan

lingkungan sekitar, sehingga siswa yang baru memperoleh materi kimia

mengangggap materi pelajaran kimia sulit dipahami, (3) Metode dan model

(17)

4

membosankan dan tidak menarik minat siswa; (4) Kurangnya kemampuan siswa

dalam menganilisis dan memahami soal khususnya soal-soal kimia yang

berhubungan dengan pemahaman konsep dan suatu bilangan, salah satunya pada

pokok bahasan redoks.

Model pembelajaran ini telah diteliti oleh salah satu peneliti terdahulu dan

terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa, diantaranya : Pratiwi, dkk, (2014)

dengan judul: “Pelaksanaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

pada Materi Redoks kelas X SMA Negeri Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014”

dimana terdapat peningkatan hasil belajar yaitu 76,25% peserta didik memiliki

aktivitas belajar tinggi, 81,25% peserta didik mencapai KKM materi redoks, dan

90,63% peserta didik memiliki sikap baik melalui penilaian angket serta 82,29%

peserta didik memiliki sikap baik melalui penilaian observasi.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian untuk

melihat peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan judul : “Analisis Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) dengan Media Kartu Soal dan Flash Player terhadap Hasil Belajar dan Kerjasama Siswa Pada Pengajaran Redoks

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah adalah

sebagai berikut:

1. Rendahnhya hasil belajar siswa di SMA

2. Guru belum efektif dalam menggunakan model pembelajaran untuk

menyampaikan materi pembelajaran.

3. Diperlukan model yang dapat membantu siswa untuk lebih meningkatkan

dan mengaktifkan pemahaman siswa dalam belajar kimia.

4. Masih banyak guru yang minim pengetahuan tentang media pembelajaran

(18)

5

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka perlu

pembatasan masalah agar penelitian dapat terarah dan terfokus antara lain:

1. Subjek penelitian adalah siswa kelas X semester II (genap) SMA Negeri 16

Medan T.A. 2015/2016.

2. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

pembelajaran berbasis masalah (PBL) dan menggunakan media flash

player dan media kartu soal.

3. Pokok bahasan yang dipilih dalam pembelajaran kimia pada penelitian ini

adalah materi redoks.

4. Instrumen tes hasil belajar yang akan digunakan dalam penelitian ini

merupakan ranah kognitif diukur berdasarkan C1 (Hapalan), C2

(Pemahaman), C3(Aplikasi) dan C4(Analisis) dan instrument non tes yaitu

ranah afektif diukur melalui kerjasama siswa dengan lembar observasi.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah yang telah dipaparkan di atas,

maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah ada peningkatan hasil belajar siswa pada pokok bahasan redoks

dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) dengan

menggunakan media flash player dan media kartu soal?

2. Apakah ada korelasi yang signifikan antara hasil belajar siswa dengan

kerjasama siswa melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah

(PBL) dengan menggunakan media flash player?

3. Apakah ada korelasi yang signifikan antara hasil belajar siswa dengan

kerjasama siswa melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah

(PBL) dengan menggunakan medi kartu soal?

4. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan melalui

penerapan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) dengan

(19)

6

5. Apakah ada perbedaan kerjasama siswa yang diajarkan melalui penerapan

model pembelajaran berbasis masalah (PBL) dengan menggunakan media

flash player dan media kartu soal?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan dari

penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar siswa pada pokok

bahasan redoks dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah

(PBL) dengan menggunakan media flash player dan media kartu soal.

2. Untuk mengetahui apakah ada korelasi yang signifikan antara hasil belajar

siswa dengan kerjasama siswa melalui penerapan model pembelajaran

berbasis masalah (PBL) dengan menggunakan media flash player.

3. Untuk mengetahui apakah ada korelasi yang signifikan antara hasil belajar

siswa dengan kerjasama siswa melalui penerapan model pembelajaran

berbasis masalah (PBL) dengan menggunakan media kartu soal.

4. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang

diajarkan melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah (PBL)

dengan menggunakan media flash player dan media kartu soal.

5. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan kerjasama siswa yang diajarkan

melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) dengan

menggunakan media flash player dan media kartu soal.

1.6 Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti

Dapat memberikan pengalaman langsung kepada peneliti dalam

pembelajaran di kelas dan dapat menerapkan model kurikulum 2013 tipe

(20)

7

2. Bagi Siswa

Siswa terlibat langsung dalam pembelajaran supaya dapat meningkatkan

keterampilan proses dalam mengikuti mata pelajaran kimia.

3. Bagi Guru

Dapat memilih jenis bahan ajar, dan media yang cocok bagi siswa yang

dapat menjadikan proses belajar mengajar menjadi lebih menarik dan

efisien.

4. Bagi Sekolah

Meningkatkan kualitas dan mutu sekolah melalui peningkatan hasil belajar

siswa serta kinerja guru.

5. Bagi Mahasiswa atau peneliti Selanjutnya

Sebagai bahan informasi bagi penelitian untuk dapat mengembangkan

penelitian selanjutnya yang lebih baik.

1.7 Definisi Operasional

a. Model Pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang

digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas

atau pembelajaran tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat

pembelajaran (Joyce, 2009).

b. Model pembelajaran berbasis masalah (PBL) merupakan satu model

pembelajaran yang inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif

kepada siswa. PBL merupakan suatu model yang melibatkan siswa untuk

memecahkan masalah suatu masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah

sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan

masalah tersebut dan sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan

masalah (Ngalimun, 2014).

c. Hasil belajar adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan atau

diciptakan baik secara individual atau kelompok dalam ranak kognitif,

(21)

8

d. Kerjasama merupakan pekerjaan yang dilakukan oleh suatu kelompok

sehingga terdapat hubungan erat antara tugas pekerjaan anggota kelompok

lain, demikian pula penyelesaiannya (Poerwadarminto, 1985).

e. Kartu Soal adalah sebuah kartu yang didalamnya terdapat

soal/pembahasan yang harus dipecahkan oleh siswa yang mendapat kartu

tersebut (Perdana, 2014).

f. Flash Player merupakan sebuah program yang didesain khusus oleh

Macromedia dan program aplikasi strandar authoring tool profesional

dalam pembuatan animasi (Nasution, 2014).

g. Redoks adalah transfer elektron dari zat pereduksi ke zat pengoksidasi

yaitu energi yang dilepas oleh reaksi spontan diubah menjai listrik atau

dimana energi listrik digunakan agar reaksi yang non spontan bisa terjadi

(22)

79

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis,

peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Ada peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model

pembelajaran berbasis masalah (PBL) menggunakan media flash player

dengan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) menggunakan media

kartu soal. Pada kelas eksperimen 1 terjadi peningkatan 71% dan pada

kelas eksperimen 2 peningkatan hasil belajar 63%.

2. Berdasarkan perhitungan korelasi pada eksperimen 1 yaitu ada hubungan

positif antara hasil belajar terhadap kerjasama siswa pada model

pembelajaran berbasis masalah (PBL) dengan media flash player dengan

kategori tinggi yakni sebesar 0,71.

3. Berdasarkan perhitungan korelasi pada eksperimen 2 yaitu ada hubungan

positif antara hasil belajar terhadap kerjasama siswa pada model

pembelajaran berbasis masalah (PBL) dengan media kartu soal dengan

kategori tinggi yakni sebesar 0,65

4. Ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model

pembelajaran berbasis masalah dengan media flash player dengan model

pembelajaran berbasis masalah (PBL) dengan media kartu soal yaitu thitung

sebesar 2,3.

5. Ada perbedaan kerjasama siswa yang diajar menggunakan model

pembelajaran berbasis masalah dengan media flash player dengan model

pembelajaran berbasis masalah (PBL) dengan media kartu soal yaitu thitung

(23)

80

5.2.Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai

beberapa saran :

1. Dalam proses pembelajaran untuk mendapatkan hasil belajar siswa,

diharapkan kepada guru bidang studi kimia dapat menggunakan model

pembelajaran berbasis masalah (PBL) menggunakan media flash player

dan kartu soal sebagai media alternatif, karena model dan media ini telah

terbukti dapat memaksimalkan hasil belajar siswa.

2. Dalam proses pembelajaran untuk pencapaian kerjasama siswa, diharapkan

kepada guru bidang studi kimia dapat menggunakan model pembelajaran

berbasis masalah (PBL) menggunakan media flash player dan kartu soal

sebagai media alternatif, karena model dan media ini telah terbukti dapat

meningkatkan kerjasama siswa.

3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut, disarankan

mengadakan penelitian dengan variabel-variabel afektif lainnya, seperti

kerjasama, motivasi, gaya belajar, kinerja ilmiah, maupun variabel-variabel

(24)

81

DAFTAR PUSTAKA

Argandi, R., Martini, S.K., dan Saputro, C.N.A., (2013), Pembelajaran Kimia

dengan Metode Inquiry Terbimbing Dilengkapi Kegiatan Laboratorium

Real dan Virtual pada Pokok Bahasan Pemisahan Campuran, Jurnal

Pendidikan Kimia (JPK) 2(2) : 44-49.

Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara,

Jakarta.

Arikunto, S., (2002), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi V,

Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Arikunto, S., (2005), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Pnerbit Bumi Aksara,

Jakarta.

Arikunto., (1999), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.

Arsyad, A., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.

Aunurrahman., (2012), Belajar dan Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.

Astuti, H., (2013), Efektifitas Penggunaan Media TTS dan Kartu Soal didalam

Metode Diskusi pada Materi Koloid kelas XI Semester Genap SMA N

Colomadu karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012, Jurnal Pendidikan

Kimia 2 : 85-91

Chang, R., (2004), Kimia Dasar Edisi Ketiga Jilid 2, Erlangga, Jakarta.

Dahar, W. R., (2006), Teori-teori dan Pembelajaran, PT Gelora Aksara Pratama,

Bandung.

Daryanto., (2014), Pendekatan Saintific Kurikulum 2013, Gava Media,

Yogyakarta.

Djamarah, Z. A., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta,

Jakarta.

Gafur, A., (2012), Desain Pembelajaran : Konsep, Model dan Aplikasinya dalam

perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran, Ombak, Yogyakarta.

Haryati, M., (2007), Model & Teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan Pendidikan,

(25)

82

Joyce, (2009)., Model of Teaching Fifth Edition, Allyn and Bacon Publishing

Company, Jakarta.

Kartomo, Andhika. I., (2012), Upaya Meningkatkan Kerjasama dan Hasil Belajar

Matematika dengan Menggunakan Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Berbantuan LKS Siswa Kelas V Semester II Di SD Negeri Condiroto Tahun 2011/2012, http://repository.library.uksw.edu/bitsream (Diakses

tanggal 2 Januari 2016).

Krathwohl, D.R., (2004), A taxonomy For Learning, Teaching, and Assesing (A

Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectivies), New York :

Addision Wesly Longman, Inc.

Kusnandar., (2007), Guru Profesional, PT. Raja Grafindo, Jakarta.

Meltzer, D.E., (2002), The Relation Between Math and Concept Learning Gain In

Physics, American Journal Physics, 70(12) : 1259-1267

Mulyasa, E., (2004), Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK,

Remaja Rosdarkarya, Bandung.

Nasruddin., (2009), Kerjasama Orang Tua dan Guru dalam Meningkatkan Prestasi

Belajar Belajar Anak, Jurnal Serambi Ilmu 7(3) : 57-58.

Nasution, N., (2014), Pengaruh Penerapan Pembelajaran Inquiry Terbimbing

Menggunakan Macromedia Flash Player Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Pada Pokok Bahasa Struktur Atom, Jurnal Pendidikan

Kimia (JPK), FMIPA, Unimed, Medan.

Ngalimun., (2014), Strategi dan Model Pembelajaran, Aswaja Pressindo,

Yogyakarta.

Parling., (2007), Belajar dan Pembelajaran, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Perdana, D. D., (2014), Upaya Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Materi

Hidrokarbon Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Students Team Achievement Division (STAD) Berbantuan Kartu Soal

Pada Siswa Kelas X Semester Genap SMA N 8 Medan Surakarta Tahun

Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK) 3(3) : 74-79.

Pratiwi, Y., Redjeki, T dan Masykuri, M., (2014), Pelaksanaan Model

(26)

83

X SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal

Pendidikan Kimia (JPK) 3(3) : 40-48.

Rezeki, S., (2014), Perbedaan Hasil Belajar,Berfikir Kritis dan Kerjasama Siswa

yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Model PBL dan Model STAD pada Pokok Reaksi Reduksi Oksidasi, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Riyanto, Y., (2008), Paradigma Baru Pembelajaran, Penerbit Kencana, Surabaya.

Sanjaya, W., (2008), Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran, Penerbit

Kencana, Jakarta.

Sakti, I., Puspasari, M.Y., dan Risdianto, E., (2012), Pengaruh Pembelajaran

Langsung (Direct Intruction) Melalui Media Animasi Berbasis

Macromedia Flash Terhadap Minat Belajar dan Pembahasan Konsep

Fisika Siswa di SMA Plus Negeri 7 Kota Bengkulu, Jurnal Exacta X(1) :

1-10.

Sardiman, A.M., (2010), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit PT

Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi Dalam Penelitian, Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, UNIMED, Medan.

Slameto., (2003), Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya, Penertbit Bina

Aksara, Jakarta.

Slavin, R. E., (2005), Cooperative Learning Teori, PT Raja Grafindo Persada,

Jakarta.

Sudjana., (2005), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.

Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Rineka Cipta,

Jakarta.

Sudjana, N., (2001), Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar, Cetakan Ketujuh,

PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Sudjana, N., (2005), Metode Statistika, Tarsiti, Bandung.

Suyanti, R., (2010), Strategi Pembelajaran Kimia, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Syahrianda, M., (2014)., Perbedaan Hasil Belajar, Berfikir Kritis, dan Kerjasama

(27)

84

Based Learning dan Kooperative Tipe Students Teams Achivement Pada Pokok Bahasan Stoikiometri, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Tambunan, M.M, (2010)., Strategi Belajar Mengajar, FMIPA Unimed, Medan.

Trianto., (2010), Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktik,

Penerbit Prestasi Pustaka, Jakarta.

Poerwadarminto, W.J.S, (1985)., Kamus Umum Bahasa Indonesia, PN Balai

Pustaka, Jakarta.

Wahyuningjati, D., (2013), Efektifitas Model Pembelajaran Snowball DrillingBerbantuan kartu Soal dan Cooperative Integrated Reading Composition Berbantuan E-Modul Terhadap Hasil Belajar Matematika,

Skripsi, IKIP PGRI, Semarang.

Wiwit., Amir, H., dan Putra, D.D., (2012), Penerapan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe TGT dengan dan Tanpa Penggunaan Media Animasi

Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Negeri 9 Kota Bengkulu,

Jurnal Exacta X(1) : 71-78.

Yusniyanti, D.E., Sunarno, W., dan Haryono., (2012), Pembelajaran Kimia

Menggunakan Inkuiri Terbimbing dengan Media Modul dan E- Learning

Ditinjau dari Kemampuan Pemahaman Membaca dan Kemampuan

Gambar

Gambar 3.1 Paradigma Penelitian
Tabel Uji Validitas
Tabel Uji Korelasi

Referensi

Dokumen terkait

Itu berarti skor ketuntasan siswa kelas IV hanya 34,5% dari batas minimal ketuntasan rata-rata kelas, yaitu 75% sedangkan sesudah diterapkan model Inkuiri Sosial menunjukkan

Kuesioner Sikap Perawat Tentang Pengurangan Bahaya Fisiologis Imobilisasi Pada Pasien Stroke.. Petunjuk pengisian: Isilah data di bawah ini dengan tepat dan

Hal ini memungkinkan karena kita telah menerima Roh yang menjadikan kita anak-anak Allah, yang dapat berseru “Abba, Bapa!” (lih. Dengan hubungan kasih seperti ini, kita dapat

ANALISIS IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SCIENTIFIC APPROACH DENGAN MODEL DISCOVERY LEARNING DAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA KURIKULUM 2013.. Universitas Pendidikan Indonesia

Perbankan sendiri selain berfungsi menyalurkan kredit dan menghimpun dana, mereka juga berfungsi sebagai bank devisa yang artinya bisa memberikan

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

[r]

P N 1 Sewon pada tanggal 10 ebelum kegiatan dilaksanakan, iapan, di antaranya pengajaran k pengalaman lapangan yang ktik mengajar di kelas sebagai adalah membuat