• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH FREE CASH FLOW, UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN PERTUMBUHAN PENJUALAN TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH FREE CASH FLOW, UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN PERTUMBUHAN PENJUALAN TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH FREE CASH FLOW, UKURAN PERUSAHAAN,

PROFITABILITAS DAN PERTUMBUHAN PENJUALAN

TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PERUSAHAAN

INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG

TERDAFTAR DI BEI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

OLEH :

CHAIRUL ROZI LUBIS NIM : 7121220004

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

iv ABSTRAK

Chairul Rozi Lubis, NIM 7121220004. Pengaruh Free Cash Flow, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas dan Pertumbuhan Penjualan terhadap Kebijakan Hutang pada Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan, 2016.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah kebijakan hutang dianggap sebagai keputusan penting yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh free cash flow, ukuran perusahaan, profitabilitas dan pertumbuhan penjualan secara simultan terhadap kebijakan hutang perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Populasi penelitian adalah perusahaan pada sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014 berjumlah 37 perusahaan. Diperoleh sampel sebanyak 18 perusahaan menggunakan metode purposive sampling. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan yang diunduh dari www.idx.co.id. Pengolahan data dilakukan dengan cara pooling data. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan free cash flow, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap kebijakan hutang dengan nilai Fhitung > Ftabel (3,008 > 2.48) dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0.023 < 0,05). Dari keempat variabel bebas yang diteliti hanya free cash flow yang berpengaruh signifikan terhadap kebijakan hutang, dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0.036 < 0.05). Artinya perusahaan dengan free cash flow yang besar akan meningkatkan level hutangnya dengan tujuan meminimalisir terjadinya agency conflict. Ketiga variabel bebas lainnya yaitu ukuran perusahaan, profitabilitas dan pertumbuhan penjualan memiliki nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 yang berarti tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan hutang. Artinya ukuran perusahaan yang bernilai besar tidak menjamin perusahaan menggunakan hutang sebagai sumber pendanaan perusahaannya, perusahaan yang mampu mendapatkan keuntungan yang tinggi (profitable) akan cenderung memanfaatkan dana sendiri dan tidak semua perusahaan dengan tingkat pertumbuhan penjualan yang tinggi memilih hutang sebagai sumber pendanaannya. Perusahaan akan tetap memilih sumber pendanaan dengan borrowing cost yang lebih murah.

Kesimpulan penelitian ini adalah secara simultan free cash flow, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan industri barang konsumsi. free cash flow merupakan variabel bebas yang paling dominan pengaruhnya terhadap kebijakan hutang perusahaan industri barang konsumsi.

(6)

v ABSTRACT

Chairul Rozi Lubis, NIM 7121220004. Influence of Free Cash Flow, Firm Size, Profitability and Sales Growth on the Debt Policy of Consumer Goods company enlisted in Indonesian Stock Exchange. Thesis Undergraduate, Accounting Major, Economics Faculty, University State of Medan, 2016.

The problems in this research was debt policy is considered as a momentous decision that influences the companies value. This research aims to determined whether there was a Influence of free cash flow, firm size, profitability and sales growth simultaneously to debt policy of consumer goods company enlisted in Indonesian Stock Exchange.

The population of this research were all consumer goods company enlisted in Indonesian Stock Exchange began in 2010-2014 about 37 companies. The sample selection was done by purposive sampling method about 8 companies. Sources data in this research was secondary data from the financial statements www.idx.co.id Processing data was done by pooling data. Analysis technique that used in this significance value greater than 0.05, means didn’t have a significant influence to debt policy. Great value of firm size not ensure the companies continues used debt as a source of financing companies, the profitable companies will tend to used of internal source and not all companies with high growth sales rate choose debt as a source of funding. The company will choose a source of funding by lower borrowing cost.

The conclusion in this research was simultaneously free cash flow, firm size, profitability and sales growth have a influence to debt policy of consumer goods company. Free cash flow is the most dominant independent variables on the debt policy of consumer goods company.

(7)

vi

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Free Cash Flow, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Kebijakan Hutang Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar Di BEI”.

Dalam menyelesaikan tulisan ini penulis menyadari tidak dapat berjalan sendiri

tanpa bantuan dan dorongan baik materil maupun spiritual dari berbagai pihak.

Dengan penuh rasa hormat penulis menyampaikan rasa terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah memberikan

dukungan moril dan materil yang diberikan dengan tulus.

Di kesempatan ini ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada pihak

yang telah memberikan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini adalah sebagai

berikut :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, sebagai Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Prof. Indra Maipita, M.Si, Ph.D, sebagai Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si selaku Wakil Dekan I Fakultas

(8)

vii

4. Bapak Drs. La Ane, M.Si selaku Wakil Dekan II Fakultas Ekonomi Universitas

Negeri Medan, sekaligus dosen pembimbing skripsi saya yang mana beliau

telah banyak memberikan masukan dan sarannya dalam menyelesaikan skripsi

ini.

5. Bapak Drs. Johnson, M.Si selaku Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Medan.

6. Bapak Muhammad Ishak, SE, M.Si, Ak, CA sebagai Ketua Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan, sekaligus Dosen Penguji skripsi

yang telah memberikan kritikan dan masukan yang membangun.

7. Bapak Dr. Nasirwan, SE, M.Si, Ak, CA sebagai Sekretaris Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan, sekaligus Dosen Penguji skripsi

yang telah memberikan kritikan dan masukan yang membangun.

8. Bapak Drs. Jihen Ginting, M.Si, Ak, CA sebagai Dosen Penguji yang telah

memberikan kritikan dan masukan yang membangun.

9. Bapak Drs. Ferdinand Sitorus, Ak, MM sebagai Dosen Pembimbing Akademik

yang telah banyak memberikan arahan selama masa perkuliahan.

10. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan, terkhusus

jurusan akuntansi yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan selama

peneliti menempuh perkuliahan.

11. Bang Ricky dibagian administrasi Jurusan Akuntansi, yang telah banyak

(9)

viii

12. Teman - teman seperjuangan sesama stambuk 2012 kelas B dan kelas A

Akuntansi, yang tidak mungkin disebutkan satu per satu. Terimakasih karena

telah banyak membantu dan memberi dukungan semangat dan motivasi.

13. My bestfriend Bayu, Ari, Rasid, Reza lucu, Bobbi, Tinus, Kuskus dan teman -

teman yang lain. Terimakasih banyak sobat.

14. Adik - adik stambuk, terkhusus buat komplotan KEJORA hoho ada Desy Ayu

Rezyta, Ade, Titin, Ayudini terimakasih untuk perhatian dan semangatnya.

Semoga cepat menyusul, semangat !!!.

Akhirnya penulis merasa bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu

penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk

menyempurnakan skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak

yang berkepentingan.

Medan, Maret 2016 Penulis

(10)

ix DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Pembatasan Masalah... 6

1.4 Perumusan Masalah ... 7

1.5 Tujuan Penelitian ... 7

1.6 Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

2.1 Kerangka Teoritis ... 9

(11)

x

2.1.2 Pecking Order Theory ... 10

2.1.3 Kebijakan Hutang... 12

2.1.3.1 Pengertian Kebijakan Hutang ... 12

2.1.3.2 Faktor - Faktor Yang mempengaruhi Kebijakan Hutang . 13 2.1.3.3 Pengukuran Kebijakan Hutang ... 14

2.1.4 Free Cash Flow ... 15

2.1.4.1 Pengertian Free Cash Flow ... 15

2.1.4.2 Pengukuran Free Cash Flow ... 17

2.1.5 Ukuran Perusahaan... 18

2.1.5.1 Pengertian Ukuran Perusahaan ... 18

2.1.5.2 Pengukuran Ukuran Perusahaan ... 19

2.1.6 Profitabilitas ... 21

2.1.6.1 Pengertian Profitabilitas ... 20

2.1.6.2 Pengukuran Profitabilitas ... 22

2.1.7 Pertumbuhan Penjualan ... 23

2.1.7.1 Pengertian Pertumbuhan Penjualan ... 23

2.1.7.2 Pengukuran Pertumbuhan Penjualan ... 24

2.2 Penelitian yang Relevan ... 25

2.3 Kerangka Berpikir ... 30

2.3.1 Pengaruh Free Cash Flow terhadap Kebijakan hutang... 30

2.3.2 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan hutang ... 31

(12)

xi

2.3.4 Pengaruh Pertumbuhan Penjualan terhadap Kebijakan hutang ... 32

2.4 Hipotesis ... 33

BAB III METODE PENELITIAN ... 34

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 34

3.2 Populasi dan Sampel ... 34

3.2.1 Populasi ... 34

3.2.2 Sampel ... 34

3.3 Jenis dan Sumber Data ... 35

3.4 Variabel dan Definisi Operasional ... 36

3.4.1 Variabel Penelitian ... 36

3.4.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 36

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 38

3.6 Teknik Analisis Data ... 38

3.6.1 Uji Asumsi Klasik ... 38

3.6.1.1 Uji Normalitas Data ... 39

3.6.1.2 Uji Multikolonieritas ... 39

3.6.1.3 Uji Heterokedastisitas ... 39

3.6.1.4 Uji Autokorelasi ... 40

3.6.2 Analisis Regresi Berganda ... 40

3.6.3 Uji Hipotesis ... 41

(13)

xii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43

4.1 Hasil Penelitian ... 43

4.1.1 Gambaran Umum Sampel ... 43

4.1.2 Hasil Pengujian Data ... 45

4.1.2.1 Uji Asumsi Klasik ... 45

4.1.2.1.1 Uji Normalitas Data ... 45

4.1.2.1.2 Uji Multikolinearitas ... 47

4.1.2.1.3 Uji Heterokedastisitas ... 48

4.1.2.1.4 Uji Autokorelasi ... 49

4.1.2.2 Analisis Regresi Berganda ... 49

4.1.2.3 Uji Hipotesis ... 52

4.1.2.4 Koefisien Determinasi ... 53

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 58

5.1 Kesimpulan ... 58

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 59

5.3 Saran…………... ... 60

(14)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 28

4.1 Sampel Penelitian ... 44

4.2 Nama-nama Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian ... 45

4.3 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 46

4.4 Uji Multikolinearitas ... 47

4.5 Uji Heterokedastisitas Glejser ... 48

4.6 Uji Autokorelasi Durbin-Watson test ... 49

4.7 Hasil Regresi Berganda ... 50

4.8 Uji signifikan Simultan (Uji Statistik f) ... 52

4.9 Koefisian Determinasi ... 53

(15)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

(16)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Tabulasi Data Kebijakan Hutang, Free Cash Flow, Ukuran Perusahaan,

Profitabilitas Dan Pertumbuhan Penjualan

Lampiran B Hasil Analisa Data Penelitian

(17)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendanaan merupakan salah satu komponen penting dalam

keberlangsungan hidup suatu perusahaan di era globalisasi sekarang ini.

Keputusan pendanaan akan berkaitan dengan sumber dan penggunaan dana yang

telah diperoleh dengan tujuan utama yaitu untuk meningkatkan nilai perusahaan,

laba dan meningkatkan kemakmuran pemiliknnya. Pendanaan perusahaan dapat

diperoleh melalui dua sumber dana, yaitu dana internal dan dana eksternal.

Sumber dana internal adalah sumber dana perusahaan yang berasal dari hasil

operasi perusahaan berupa laba ditahan, sedangkan sumber dana eksternal adalah

sumber dana yang diperoleh dari sumber-sumber di luar perusahaan berupa

pinjaman dalam bentuk hutang atau menerbitkan saham di pasar modal. kedua

sumber pendanaan ini yang nantinya akan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Para pemilik atau pemegang saham umumnya lebih menginginkan

pendanaan perusahaan dibiayai dengan hutang karena dengan pembiayaan hutang

hak mereka terhadap perusahaan tidak akan berkurang (Murni dan Andriana,

2007). Hal ini jelas tidak sejalan dengan apa yang telah dijelaskan dalam

pendekatan Pecking Order Theory yang menyatakan bahwa perusahaan lebih

menyukai pendanaan internal dibandingkan pendanaan eksternal. Salah satu

alasan mengapa para pemilik lebih menginginkan agar pendanaan perusahaan

dibiayai oleh hutang adalah karena hutang dapat digunakan sebagai alternatif

(18)

2

Konflik keagenan ( Agency conflict ) adalah konflik yang timbul sebagai

akibat dari perbedaan kepentingan antara manajer dan pemilik perusahaan

biasanya dalam hal penggunaan dana. Konflik ini dapat diminimumkan dengan

suatu mekanisme pengawasan yang mampu mensejajarkan

kepentingan-kepentingan yang terkait. Namun, adanya mekanisme pengawasan tersebut akan

memunculkan biaya baru yang disebut sebagai Agency cost. Menurut Jensen dan

Meckling (1976), Agency cost adalah biaya-biaya yang ditanggung oleh

pemegang saham untuk mencegah atau meminimalkan masalah-masalah keagenan

dan memaksimumkan keuntungan pemegang saham. Menurut Brigham et al

(1997), Agency cost adalah biaya yang meliputi semua biaya untuk memonitoring

tindakan manajer.

Hutang merupakan suatu mekanisme lain yang dapat digunakan untuk

mengurangi atau mengontrol konflik keagenan. Peningkatan hutang akan

menurunkan excess cash flow yang ada didalam perusahaan, sehingga

menurunkan kemungkinan pemborosan yang akan dilakukan oleh manajer.

Dengan hutang maka perusahaan harus melakukan pembayaran periodik atas

bunga dan pokok pinjaman (Jensen dan Meckling, 1976). Hal ini tentu akan

membuat manajer lebih disiplin dalam mengoptimalkan penggunaan dana yang

ada, Selain itu hutang juga memiliki kemampuan untuk meningkatkan kapasitas

pendanaan sebuah perusahaan guna memaksimalkan profit yang mungkin dapat

diraih. Namun tetap saja sesuatu yang berlebihan itu “Tidak baik”. Jika

perusahaan terlalu banyak menggunakan hutang, maka akan berdampak pada

(19)

3

menimbulkan kesulitan keuangan. bila perusahaan mengalami kesulitan keuangan

dan laba perusahaan tidak lagi dapat mencukupi pembayaran beban bunga hutang,

maka pemilik lah yang harus menutup kekurangan itu yang pada akhirnya dapat

membuat si pemilik berpikir kembali untuk menanamkan modalnya.

Free cash flow atau aliran kas bebas perusahaan merupakan salah satu

penyebab terjadinya konflik keagenan. Free cash flow dapat didistribusikan

kepada kreditor atau pemegang saham, sebab dana tersebut tidak diperlukan lagi

untuk modal kerja atau investasi pada aset tetap. Namun manajer lebih

menginginkan agar free cash flow diinvestasikan kembali pada proyek - proyek

yang dapat menghasilkan keuntungan, karena hal ini dapat meningkatkan insentif

yang diterimanya. Disisi lain, pemegang saham mengharapkan sisa dana tersebut

dibagikan dalam bentuk dividen sehingga akan menambah kesejahteraan mereka

(Hutomo dan Perdana, 2008). Perbedaan kepentingan ini dapat diminimalisir

dengan kebijakan hutang. Semakin besar hutang maka perusahaan harus

mencadangkan lebih banyak kas untuk membayar bunga serta pokok pinjaman.

Dalam hal ini adanya hutang akan dapat mengendalikan penggunaan free cash

flow secara berlebihan oleh manajemen.

Hutang akan lebih mudah diperoleh jika nilai equity, nilai perusahaan,

ataupun nilai dari hasil total aktiva suatu perusahaan bernilai besar. Perusahaan -

perusahaan besar cenderung lebih mudah untuk memperoleh pinjaman dari pihak

ketiga, karena jaminan yang ia miliki umumnya lebih besar dibandingkan

perusahaan kecil. Namun, pendekatan Pecking Order theory menyatakan bahwa

(20)

4

menghasilkan laba sehingga perusahaan yang memiliki aset yang tinggi tidak

memerlukan pinjaman berupa hutang. pendekatan ini juga menjelaskan bahwa

penggunaan hutang akan relatif sedikit apabila perusahaan mempunyai

profitabilitas yang tinggi.

Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

laba. Perusahaan dengan tingkat pengembalian investasi yang tinggi dapat

melakukan permodalan dengan laba ditahan yang merupakan pendanaan internal

perusahaan seperti halnya pertumbuhan penjualan yang merupakan kenaikan

jumlah penjualan dari tahun ke tahun. Semakin tinggi tingkat pertumbuhan

penjualan perusahaan maka akan meningkatkan laba dan kemungkinan untuk

menggunakan hutang akan rendah, karena laba dari penjualan tersebut dapat

menutupi biaya operasional di tahun mendatang sehingga cenderung menurunkan

tingkat hutang perusahaan (Amirya dan Atmini, 2008). Pendekatan pecking order

theory telah menetapkan suatu urutan keputusan pendanaan yang lebih

mengutamakan laba ditahan sebagai pendanaan internal, kemudian hutang dan

yang terakhir adalah penerbitan saham.

Penelitian tentang kebijakan hutang perusahaan telah dilakukan oleh

beberapa peneliti. Dwi (2011) meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

kebijakan hutang. dan menyatakan bahwa free cash flow berpengaruh positif

terhadap kebijakan hutang. tetapi hasil ini berbeda dengan penelitian yang

dilakukan oleh Pratika sari (2012) yang menyatakan bahwa free cash flow tidak

memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang. Hasil penelitian Pradhana (2014)

(21)

5

tidak memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang. Sementara Dwi (2011)

menyatakan bahwa ukuran perusahaan dan profitabilitas memiliki pengaruh

terhadap kebijakan hutang dan Menurut Supriyanto (2008) pertumbuhan

penjualan berpengaruh positif terhadap kebijakan hutang. Untuk itu maka dapat

disimpulkan bahwa terjadi hasil penelitian yang tidak konsisten tehadap kebijakan

hutang, sehingga peneliti bermaksud untuk meneliti kembali pengaruh variabel –

variabel yang bersangkutan terhadap kebijakan hutang agar dapat dibuktikan hasil

yang lebih konsisten.

Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang dilakukan

oleh Pradhana (2014). Hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian

sebelumnya adalah pada penambahan variabel free cash flow, sampel dan tahun

penelitian. Terpilihnya variabel free cash flow dikarenakan free cash flow atau

aliran kas bebas perusahaan merupakan salah satu penyebab terjadinya konflik

keagenan (Agency conflict). penelitian sebelumnya dilakukan pada perusahaan

food and beverages yang terdaftar di BEI pada tahun 2008-2012. Sedangkan

penelitian ini dilakukan pada perusahaan Industri barang konsumsi (consumer

goods) yang terdaftar di BEI pada tahun 2010-2014. Industri barang konsumsi

(consumer goods) merupakan sektor yang paling dominan dalam pembentukan

indeks harga saham gabungan (IHSG) di perusahaan manufaktur. Sejak tahun

2010, penggunaan hutang pada industri ini mulai berfluktuatif. terbukti pada tahun

2013 diperoleh data yang menunjukkan bahwa terjadi penurunan tingkat kinerja

keuangan industri barang konsumsi disaat industri ini mengalami peningkatan

(22)

6

industri ini diperkirakan dapat menurunkan tingkat kinerja keuangan perusahaan

dan menimbulkan resiko ketidakmampuan perusahaan dalam membayar

kewajibannya.

Berdasarkan latar belakang di atas, Maka penulis mengambil judul skripsi:

“Pengaruh Free Cash Flow, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas dan

Pertumbuhan Penjualan terhadap Kebijakan Hutang Perusahaan Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya,

maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah kebijakan hutang akan mengurangi agency cost?

2. Apakah kebijakan hutang dapat meminimalisir konflik keagenan (agency

conflict)?

3. Apakah ada pengaruh free cash flow, ukuran perusahaan, profitabilitas dan

pertumbuhan penjualan terhadap kebijakan hutang perusahaan?

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka

yang menjadi batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kebijakan hutang pada penelitian ini diukur dengan menggunakan Debt to

(23)

7

2. Free cash flow pada penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus

yang dikemukakan oleh Ross et al.

3. Ukuran perusahaan pada penelitian ini diukur dengan menggunakan Total

aktiva.

4. Profitabilitas pada penelitian ini diukur dengan menggunakan Return On

Asset (ROA).

5. Pertumbuhan penjualan pada penelitian ini dihitung dari selisih jumlah

penjualan periode t dengan periode sebelumnya dibandingkan dengan

jumlah penjualan periode sebelumnya.

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah yang telah diuraikan

sebelumnya, maka perumusan masalah dalam penelitian ini apakah Free cash

flow, Ukuran perusahaan, Profitabilitas dan Pertumbuhan penjualan secara

simultan berpengaruh terhadap Kebijakan hutang perusahaan Industri barang

konsumsi?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

pengaruh Free cash flow, Ukuran perusahaan, Profitabilitas dan Pertumbuhan

penjualan secara simultan terhadap Kebijakan hutang perusahaan Industri barang

(24)

8

1.6 Manfaat Penelitian

1. Bagi investor, sebagai gambaran tentang alasan kenapa pihak perusahaan

menggunakan hutang sebagai sumber pendanaan perusahaan. Salah

satunya adalah untuk mengendalikan free cash flow yang ada di dalam

perusahaan.

2. Bagi pihak perusahaan, sebagai bahan pertimbangan perusahaan terkait

dengan kebijakan hutang dan pentingnya pengendalian free cash flow di

dalam perusahaan.

3. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan referensi dalam pengembangan

penelitian sehingga ditemukan hasil yang lebih relevan untuk diterapkan

(25)

58

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan

sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa free cash flow, ukuran perusahaan,

profitabilitas dan pertumbuhan penjualan secara simultan berpengaruh terhadap

kebijakan hutang perusahaan industri barang konsumsi. Dari keempat variabel

bebas yang diteliti, secara individual hanya free cash flow yang memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan hutang perusahaan industri barang

konsumsi sedangkan ketiga variabel bebas lainnya yaitu ukuran perusahaan,

profitabilitas dan pertumbuhan penjualan tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap kebijakan hutang perusahaan industri barang konsumsi.

Free cash flow memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan

hutang perusahaan Industri barang konsumsi. Perusahaan dengan free cash flow

yang besar akan meningkatkan level hutangnya untuk meminimalisir terjadinya

konflik kepentingan (agency conflict) yang berdampak pada munculnya biaya

baru yang disebut dengan Agency cost. Adanya hutang akan mengendalikan

penggunaan free cash flow yang berlebihan oleh manajer karena ketika hutang

meningkat maka manajer harus menyisihkan dana yang lebih besar untuk

membayar bunga dan pokok pinjaman secara periodik sehingga dana yang tersisa

menjadi lebih kecil.

Ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

(26)

59

bernilai besar tidak menjamin perusahaan memiliki nilai dan kondisi pasar yang

konsisten dimasa mendatang sehingga perusahaan tidak ingin menanggung risiko

dengan mengambil keputusan untuk menggunakan hutang sebagai sumber

pendanaan perusahaannya.

Profitabilitas tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan

hutang perusahaan Industri barang konsumsi. Perusahaan yang mampu

mendapatkan keuntungan yang tinggi (profitable) akan cenderung memanfaatkan

dana sendiri sehingga perusahaan tidak membutuhkan dana yang bersumber dari

hutang apabila dana yang bersumber dari internal seperti laba ditahan, sudah dapat

mencukupi pembiayaan perusahaan.

Pertumbuhan penjualan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

kebijakan hutang perusahaan Industri barang konsumsi. Tidak semua perusahaan

yang mempunyai tingkat pertumbuhan penjualan yang tinggi memilih hutang

sebagai sumber pendanaannya. Perusahaan akan tetap memilih sumber pendanaan

yang mempunyai borrowing cost yang lebih murah dan lebih mengandalkan dana

internal.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini masih memiliki beberapa keterbatasan diantaranya adalah

sebagai berikut :

1. Perusahaan yang dijadikan sampel penelitian hanya terbatas pada Industri

barang konsumsi, sehingga kurang mewakili seluruh sektor industri yang

(27)

60

2. Penelitian ini menggunakan beberapa variabel yakni Free cash flow,

Ukuran perusahaan, Profitabilitas dan pertumbuhan penjualan sementara

itu masih terdapat variabel-variabel penjelas lainnya seperti Risiko bisnis,

Likuiditas, Kepemilikan institusional, Kebijakan dividen dan lain

sebagainya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

5.3 Saran

Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan penelilitan yang telah diuraikan

sebelumnya, maka dapat disampaikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi peneliti yang tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut

mengenai kebijakan hutang disarankan untuk menambah atau

menggunakan variabel lain yang mampu untuk menjelaskan pengaruhnya

terhadap kebijakan hutang seperti risiko bisnis, likuiditas, kepemilikan

institusional, kebijakan dividen dan lain sebagainya. karena melihat

tingginya pengaruh variabel lain terhadap kebijakan hutang perusahaan

yang tidak digunakan dalam penelitian ini.

2. Menggunakan tahun pengamatan terbaru, dan memperluas jenis populasi

penelitian sehingga sampel yang diperoleh berbeda serta akan didapatkan

(28)

61

DAFTAR PUSTAKA

Adrianto, Byan. 2013. Pengaruh Kepemilikan Institusional, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Basic Industry and Chemical di BEI Tahun 2009-2011. Skripsi, Universitas Diponegoro.

Amirya, Mirna & Sari Atmini. 2008. Determinan Tingkat Hutang Serta Hubungan Tingkat Hutang Terhadap Nilai Perusahaan Perspektif Pecking Order Theory. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia. 5. 2:228-232.

Armstrong, Michael. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT Elexmedia Komputindo. Jakarta.

Brigham, Eugene dan Joel F Houston, 2001. Manajemen Keuangan II. Jakarta:Salemba Empat.

Brigham dan Houston. 2010. Dasar–dasar Manajemen Keuangan. Buku 1. Edisi 11. Jakarta : Salemba empat.

Brigham et al. 1997. Intermediate Financial Management. 6th ed. Orlando: The Dryden Press.

Carter, T. Barton et al. 1989. The First Amendment and the Fifth Estate, Regulation of Electronic Mass Media, Second Edition, The Foundation Press, Inc., New York.

Crutchley, C. and R. Hansen 1989, "A Test of the Agency Theory of Managerial Ownership, Corporate Leverage and Corporate Dividends", Financial Management, Vol. 18, pp. 36-76.

.

Dwi KS, Christine. 2011. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Hutang Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol.16, No.2 Mei 2012, hlm. 178–187.

Ferry, M.G., dan Jones, W.H. (1979). Determinants of financial structure: A new methodological approach. Journal of Finance, 01 XXXXIV(3).

(29)

62

Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Mutivariate dengan Program SPSS, Edisi ketiga, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Gitman, Lawrence. 2009. Principles of Manajerial Finance. United States: Pearson Addison Wesley.

Gujarati, Damodar, 1995. Ekonometrika Dasar. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Harahap, Sofyan Syafri. 2008. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persana.

Hardiningsih dan Oktaviani, 2012. Determinan Kebijakan Hutang Dalam Agency Theory dan Pecking Order Theory. Jurnal Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan. Vol. 1, No. 1.

Homaifar G and Zietz et.al. 1994. An Empirical Model of Capital Structure: Some New Evidence, Journal of Business Finance & Accounting 21 (1)January. pp 1-14

Hutomo, S. & Perdana, M.R. 2008. Pengaruh Free Cash Flow terhadap Debt to Equity Ratio dengan Kepemilikan manajerial sebagai Variabel Intervening. Jurnal Eksekutif, 5(1): 75-85.

Indahningrum dan Handayani. 2009. Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Deviden, Pertumbuhan Perusahaan, Free Cash Flow, dan Profitabilitas terhadap Kebijakan Hutang Perusahaan, Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol. 11 No. 3. Hlm. 189-207.

Indrawati, Titik dan Suhendro. 2006. Determinasi Capital Structure pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta Periode 2000-2004, Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Vol. 3, No. 1, Januari-Juni, hlm. 77-105.

Jensen, M. & Meckling, W. 1976. Theory of The Firm : Managerial Behaviour, Agency Costs and Ownership Structure. Journal of Financial Economic Vol 3, pp 305-360.

Jensen, Michael C. 1986. Agency Costs of Free Cash Flow, Corporat Finance, and Takeovers. American Economic Review. vol. 76(2): 323-329.

(30)

63

Kesuma, Ali. 2009. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Serta Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate yang Go Publik di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 11(1), 38-45.

Kieso, Weygandt, Warfield. 2007.Intermediate Accounting, Twelfth Edition, Erlangga, Jakarta.

Kurnia Dwi. 2010. Pengaruh Free Cash Flow, Profitabilitas, Kepemilikan Manajerial, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Skripsi. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas. Surabaya.

Mamduh, M. Hanafi. 2004. Manajemen Keuangan.Yogyakarta: BPFE.

Michelle and Megawati. 2005. Tingkat Pengembalian Investasi Dapat Diprediksi Melalui Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage. Kumpulan Jurnal Ekonomi.

Moh’d, M.A., L.G. Perry, and J.N. Rombey. 1998. The Impact of Ownership

Structure on Corporate Debt Policy: A Time Series Cross-Sectional Analysis. Financial Review 30, 85-99.

Munawir, S. 2004. Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat, Liberty, Yogyakarta.

Murni, Sri dan Andriana. 2007. Pengaruh Insider Ownership, Institusional Investor, Dividend payments, dan Firm Growth Terhadap Kebijakan Hutang Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta). Jurnal Akuntansi dan Bisnis. Vol. 1. Hlm. 15-24.

Myers dan Brealey. 2001. Principle of Corporate Finance. Mcgraw-Hill College.

Pithaloka, Nina Diah. 2009. Pengaruh Faktor-Faktor Intern Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang: Dengan Pendekatan Pecking Order Theory. Skripsi Ekonomi Universitas Bandar Lampung.

(31)

64

Pradhana, Afi. 2014. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Food and Beverages Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. JOM FEKON. Vol. 1 no.2 Oktober 2014.

Riyanto, Bambang. 2004. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE.

Ross, S.A et al. 2000. Fundamentals Of Corporate Finance. New York : Mc Graw-Hill.

Sartono, R Agus. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi Keempat, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta.

Sekaran, Uma. 2006. Research Mothods for Business, Alih Bahasa: Kwan Men Yon. Jakarta: Salemba Empat.

Soesito. 2008. Kepemilikan Manajerial dan Institusional, Kebijakan Deviden, Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Hutang. Jurnal Keuangan dan Perbankan.

Steven dan Lina, 2011. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Utang

Perusahaan Manufaktur”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Volume 13 (3) : 163-181.

Stice, James et al. 2007. Akuntansi keuangan Intermedite Accounting, Buku Dua, Edisi 16, Jakarta : Salemba Empat.

Sudarmadji, A. M. & Sularto, L. 2007. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, dan Tipe Kepemilikan Perusahaan Terhadap Luas Voluntary Disclosure Laporan Keuangan Tahunan. Proceeding PESAT, vol.2.

Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Supriyanto, Eko dan Falikhatun. 2008. Pengaruh Tangibility, Pertumbuhan Penjualan, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Keuangan. Jurnal Bisnis dan Akuntansi,10(1), 13-22.

(32)

65

Wahidahwati. 2002. Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional pada Kebijakan Hutang Perusahaan: sebuah Perspektif Theory Agency, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol.5. No.1. Hlm. 1-16.

Weston, J. Fred dan Brigham, Eugene F. 2000. .Dasar-Dasar Manajemen Keuangan.Erlangga. Jakarta.

Weston, J. F. dan Copeland, T. E. 1997. Manajemen Keuangan, Edisi Sembilan. Jakarta: Penerbit Bina Rupa Aksara.

Yeniatie dan Destriana. 2010. Pengaruh Struktur Modal Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Profitabilitas Dan Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol.12, No. 1. Hlm. 1-16.

Gambar

Tabel
Gambar

Referensi

Dokumen terkait

dari Hamil, Bersalin, Nifas, Bayi Baru Lahir dan

Purwokerto, terima kasih atas ilmu pengetahuan yang telah diberikan.

Hasil evaluasi menunjukkan bahwa nilai koefisien reaktivitas temperatur moderator (KRTM) reaktor AP1000 sangat dipengaruhi oleh konsentrasi boron, semakin tinggi konsentrasi boron

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang tingkat kecerdasan emosional para siswi remaja asrama putri Santa Yulia Surabaya tahun ajaran 2009/2010 dan

Materi mengenai karangan sudah diajarkan kepada siswa sejak berada di sekolah dasar (SD). Dalam menulis karangan, siswa dituntut berpikir kreatif dalam mengungkapkan gagasan-gagasan

Exploration dimension didefinisikan sebagai kegiatan mempelajari hal hal yang baru Role enactment dimension didefinisikan sebagai aktifitas dan perilaku yang dipelajari,

h) Outcome i. rekomendasi KLHS digunakan sebagai alat untuk melakukan perbaikan kebijakan, rencana, dan/atau program pembangunan yang melampaui daya dukung dan daya tampung

Adapun judul Penelitian dalam Laporan Akhir ini adalah Pengaruh Penambahan Volume Mikroba Dan Enzim Terhadap Pembuatan Bioetanol dari Singkong Karet