PENGARUH FREE CASH FLOW, UKURAN PERUSAHAAN,
PROFITABILITAS DAN PERTUMBUHAN PENJUALAN
TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PERUSAHAAN
INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG
TERDAFTAR DI BEI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
OLEH :
CHAIRUL ROZI LUBIS NIM : 7121220004
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iv ABSTRAK
Chairul Rozi Lubis, NIM 7121220004. Pengaruh Free Cash Flow, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas dan Pertumbuhan Penjualan terhadap Kebijakan Hutang pada Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan, 2016.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah kebijakan hutang dianggap sebagai keputusan penting yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh free cash flow, ukuran perusahaan, profitabilitas dan pertumbuhan penjualan secara simultan terhadap kebijakan hutang perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Populasi penelitian adalah perusahaan pada sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014 berjumlah 37 perusahaan. Diperoleh sampel sebanyak 18 perusahaan menggunakan metode purposive sampling. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan yang diunduh dari www.idx.co.id. Pengolahan data dilakukan dengan cara pooling data. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan free cash flow, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap kebijakan hutang dengan nilai Fhitung > Ftabel (3,008 > 2.48) dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0.023 < 0,05). Dari keempat variabel bebas yang diteliti hanya free cash flow yang berpengaruh signifikan terhadap kebijakan hutang, dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0.036 < 0.05). Artinya perusahaan dengan free cash flow yang besar akan meningkatkan level hutangnya dengan tujuan meminimalisir terjadinya agency conflict. Ketiga variabel bebas lainnya yaitu ukuran perusahaan, profitabilitas dan pertumbuhan penjualan memiliki nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 yang berarti tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan hutang. Artinya ukuran perusahaan yang bernilai besar tidak menjamin perusahaan menggunakan hutang sebagai sumber pendanaan perusahaannya, perusahaan yang mampu mendapatkan keuntungan yang tinggi (profitable) akan cenderung memanfaatkan dana sendiri dan tidak semua perusahaan dengan tingkat pertumbuhan penjualan yang tinggi memilih hutang sebagai sumber pendanaannya. Perusahaan akan tetap memilih sumber pendanaan dengan borrowing cost yang lebih murah.
Kesimpulan penelitian ini adalah secara simultan free cash flow, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan industri barang konsumsi. free cash flow merupakan variabel bebas yang paling dominan pengaruhnya terhadap kebijakan hutang perusahaan industri barang konsumsi.
v ABSTRACT
Chairul Rozi Lubis, NIM 7121220004. Influence of Free Cash Flow, Firm Size, Profitability and Sales Growth on the Debt Policy of Consumer Goods company enlisted in Indonesian Stock Exchange. Thesis Undergraduate, Accounting Major, Economics Faculty, University State of Medan, 2016.
The problems in this research was debt policy is considered as a momentous decision that influences the companies value. This research aims to determined whether there was a Influence of free cash flow, firm size, profitability and sales growth simultaneously to debt policy of consumer goods company enlisted in Indonesian Stock Exchange.
The population of this research were all consumer goods company enlisted in Indonesian Stock Exchange began in 2010-2014 about 37 companies. The sample selection was done by purposive sampling method about 8 companies. Sources data in this research was secondary data from the financial statements www.idx.co.id Processing data was done by pooling data. Analysis technique that used in this significance value greater than 0.05, means didn’t have a significant influence to debt policy. Great value of firm size not ensure the companies continues used debt as a source of financing companies, the profitable companies will tend to used of internal source and not all companies with high growth sales rate choose debt as a source of funding. The company will choose a source of funding by lower borrowing cost.
The conclusion in this research was simultaneously free cash flow, firm size, profitability and sales growth have a influence to debt policy of consumer goods company. Free cash flow is the most dominant independent variables on the debt policy of consumer goods company.
vi
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Free Cash Flow, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Kebijakan Hutang Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar Di BEI”.
Dalam menyelesaikan tulisan ini penulis menyadari tidak dapat berjalan sendiri
tanpa bantuan dan dorongan baik materil maupun spiritual dari berbagai pihak.
Dengan penuh rasa hormat penulis menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah memberikan
dukungan moril dan materil yang diberikan dengan tulus.
Di kesempatan ini ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada pihak
yang telah memberikan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini adalah sebagai
berikut :
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, sebagai Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Prof. Indra Maipita, M.Si, Ph.D, sebagai Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si selaku Wakil Dekan I Fakultas
vii
4. Bapak Drs. La Ane, M.Si selaku Wakil Dekan II Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Medan, sekaligus dosen pembimbing skripsi saya yang mana beliau
telah banyak memberikan masukan dan sarannya dalam menyelesaikan skripsi
ini.
5. Bapak Drs. Johnson, M.Si selaku Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan.
6. Bapak Muhammad Ishak, SE, M.Si, Ak, CA sebagai Ketua Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan, sekaligus Dosen Penguji skripsi
yang telah memberikan kritikan dan masukan yang membangun.
7. Bapak Dr. Nasirwan, SE, M.Si, Ak, CA sebagai Sekretaris Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan, sekaligus Dosen Penguji skripsi
yang telah memberikan kritikan dan masukan yang membangun.
8. Bapak Drs. Jihen Ginting, M.Si, Ak, CA sebagai Dosen Penguji yang telah
memberikan kritikan dan masukan yang membangun.
9. Bapak Drs. Ferdinand Sitorus, Ak, MM sebagai Dosen Pembimbing Akademik
yang telah banyak memberikan arahan selama masa perkuliahan.
10. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan, terkhusus
jurusan akuntansi yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan selama
peneliti menempuh perkuliahan.
11. Bang Ricky dibagian administrasi Jurusan Akuntansi, yang telah banyak
viii
12. Teman - teman seperjuangan sesama stambuk 2012 kelas B dan kelas A
Akuntansi, yang tidak mungkin disebutkan satu per satu. Terimakasih karena
telah banyak membantu dan memberi dukungan semangat dan motivasi.
13. My bestfriend Bayu, Ari, Rasid, Reza lucu, Bobbi, Tinus, Kuskus dan teman -
teman yang lain. Terimakasih banyak sobat.
14. Adik - adik stambuk, terkhusus buat komplotan KEJORA hoho ada Desy Ayu
Rezyta, Ade, Titin, Ayudini terimakasih untuk perhatian dan semangatnya.
Semoga cepat menyusul, semangat !!!.
Akhirnya penulis merasa bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk
menyempurnakan skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak
yang berkepentingan.
Medan, Maret 2016 Penulis
ix DAFTAR ISI
Hal
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 6
1.3 Pembatasan Masalah... 6
1.4 Perumusan Masalah ... 7
1.5 Tujuan Penelitian ... 7
1.6 Manfaat Penelitian ... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9
2.1 Kerangka Teoritis ... 9
x
2.1.2 Pecking Order Theory ... 10
2.1.3 Kebijakan Hutang... 12
2.1.3.1 Pengertian Kebijakan Hutang ... 12
2.1.3.2 Faktor - Faktor Yang mempengaruhi Kebijakan Hutang . 13 2.1.3.3 Pengukuran Kebijakan Hutang ... 14
2.1.4 Free Cash Flow ... 15
2.1.4.1 Pengertian Free Cash Flow ... 15
2.1.4.2 Pengukuran Free Cash Flow ... 17
2.1.5 Ukuran Perusahaan... 18
2.1.5.1 Pengertian Ukuran Perusahaan ... 18
2.1.5.2 Pengukuran Ukuran Perusahaan ... 19
2.1.6 Profitabilitas ... 21
2.1.6.1 Pengertian Profitabilitas ... 20
2.1.6.2 Pengukuran Profitabilitas ... 22
2.1.7 Pertumbuhan Penjualan ... 23
2.1.7.1 Pengertian Pertumbuhan Penjualan ... 23
2.1.7.2 Pengukuran Pertumbuhan Penjualan ... 24
2.2 Penelitian yang Relevan ... 25
2.3 Kerangka Berpikir ... 30
2.3.1 Pengaruh Free Cash Flow terhadap Kebijakan hutang... 30
2.3.2 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan hutang ... 31
xi
2.3.4 Pengaruh Pertumbuhan Penjualan terhadap Kebijakan hutang ... 32
2.4 Hipotesis ... 33
BAB III METODE PENELITIAN ... 34
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 34
3.2 Populasi dan Sampel ... 34
3.2.1 Populasi ... 34
3.2.2 Sampel ... 34
3.3 Jenis dan Sumber Data ... 35
3.4 Variabel dan Definisi Operasional ... 36
3.4.1 Variabel Penelitian ... 36
3.4.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 36
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 38
3.6 Teknik Analisis Data ... 38
3.6.1 Uji Asumsi Klasik ... 38
3.6.1.1 Uji Normalitas Data ... 39
3.6.1.2 Uji Multikolonieritas ... 39
3.6.1.3 Uji Heterokedastisitas ... 39
3.6.1.4 Uji Autokorelasi ... 40
3.6.2 Analisis Regresi Berganda ... 40
3.6.3 Uji Hipotesis ... 41
xii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43
4.1 Hasil Penelitian ... 43
4.1.1 Gambaran Umum Sampel ... 43
4.1.2 Hasil Pengujian Data ... 45
4.1.2.1 Uji Asumsi Klasik ... 45
4.1.2.1.1 Uji Normalitas Data ... 45
4.1.2.1.2 Uji Multikolinearitas ... 47
4.1.2.1.3 Uji Heterokedastisitas ... 48
4.1.2.1.4 Uji Autokorelasi ... 49
4.1.2.2 Analisis Regresi Berganda ... 49
4.1.2.3 Uji Hipotesis ... 52
4.1.2.4 Koefisien Determinasi ... 53
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 58
5.1 Kesimpulan ... 58
5.2 Keterbatasan Penelitian ... 59
5.3 Saran…………... ... 60
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 28
4.1 Sampel Penelitian ... 44
4.2 Nama-nama Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian ... 45
4.3 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 46
4.4 Uji Multikolinearitas ... 47
4.5 Uji Heterokedastisitas Glejser ... 48
4.6 Uji Autokorelasi Durbin-Watson test ... 49
4.7 Hasil Regresi Berganda ... 50
4.8 Uji signifikan Simultan (Uji Statistik f) ... 52
4.9 Koefisian Determinasi ... 53
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Tabulasi Data Kebijakan Hutang, Free Cash Flow, Ukuran Perusahaan,
Profitabilitas Dan Pertumbuhan Penjualan
Lampiran B Hasil Analisa Data Penelitian
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendanaan merupakan salah satu komponen penting dalam
keberlangsungan hidup suatu perusahaan di era globalisasi sekarang ini.
Keputusan pendanaan akan berkaitan dengan sumber dan penggunaan dana yang
telah diperoleh dengan tujuan utama yaitu untuk meningkatkan nilai perusahaan,
laba dan meningkatkan kemakmuran pemiliknnya. Pendanaan perusahaan dapat
diperoleh melalui dua sumber dana, yaitu dana internal dan dana eksternal.
Sumber dana internal adalah sumber dana perusahaan yang berasal dari hasil
operasi perusahaan berupa laba ditahan, sedangkan sumber dana eksternal adalah
sumber dana yang diperoleh dari sumber-sumber di luar perusahaan berupa
pinjaman dalam bentuk hutang atau menerbitkan saham di pasar modal. kedua
sumber pendanaan ini yang nantinya akan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Para pemilik atau pemegang saham umumnya lebih menginginkan
pendanaan perusahaan dibiayai dengan hutang karena dengan pembiayaan hutang
hak mereka terhadap perusahaan tidak akan berkurang (Murni dan Andriana,
2007). Hal ini jelas tidak sejalan dengan apa yang telah dijelaskan dalam
pendekatan Pecking Order Theory yang menyatakan bahwa perusahaan lebih
menyukai pendanaan internal dibandingkan pendanaan eksternal. Salah satu
alasan mengapa para pemilik lebih menginginkan agar pendanaan perusahaan
dibiayai oleh hutang adalah karena hutang dapat digunakan sebagai alternatif
2
Konflik keagenan ( Agency conflict ) adalah konflik yang timbul sebagai
akibat dari perbedaan kepentingan antara manajer dan pemilik perusahaan
biasanya dalam hal penggunaan dana. Konflik ini dapat diminimumkan dengan
suatu mekanisme pengawasan yang mampu mensejajarkan
kepentingan-kepentingan yang terkait. Namun, adanya mekanisme pengawasan tersebut akan
memunculkan biaya baru yang disebut sebagai Agency cost. Menurut Jensen dan
Meckling (1976), Agency cost adalah biaya-biaya yang ditanggung oleh
pemegang saham untuk mencegah atau meminimalkan masalah-masalah keagenan
dan memaksimumkan keuntungan pemegang saham. Menurut Brigham et al
(1997), Agency cost adalah biaya yang meliputi semua biaya untuk memonitoring
tindakan manajer.
Hutang merupakan suatu mekanisme lain yang dapat digunakan untuk
mengurangi atau mengontrol konflik keagenan. Peningkatan hutang akan
menurunkan excess cash flow yang ada didalam perusahaan, sehingga
menurunkan kemungkinan pemborosan yang akan dilakukan oleh manajer.
Dengan hutang maka perusahaan harus melakukan pembayaran periodik atas
bunga dan pokok pinjaman (Jensen dan Meckling, 1976). Hal ini tentu akan
membuat manajer lebih disiplin dalam mengoptimalkan penggunaan dana yang
ada, Selain itu hutang juga memiliki kemampuan untuk meningkatkan kapasitas
pendanaan sebuah perusahaan guna memaksimalkan profit yang mungkin dapat
diraih. Namun tetap saja sesuatu yang berlebihan itu “Tidak baik”. Jika
perusahaan terlalu banyak menggunakan hutang, maka akan berdampak pada
3
menimbulkan kesulitan keuangan. bila perusahaan mengalami kesulitan keuangan
dan laba perusahaan tidak lagi dapat mencukupi pembayaran beban bunga hutang,
maka pemilik lah yang harus menutup kekurangan itu yang pada akhirnya dapat
membuat si pemilik berpikir kembali untuk menanamkan modalnya.
Free cash flow atau aliran kas bebas perusahaan merupakan salah satu
penyebab terjadinya konflik keagenan. Free cash flow dapat didistribusikan
kepada kreditor atau pemegang saham, sebab dana tersebut tidak diperlukan lagi
untuk modal kerja atau investasi pada aset tetap. Namun manajer lebih
menginginkan agar free cash flow diinvestasikan kembali pada proyek - proyek
yang dapat menghasilkan keuntungan, karena hal ini dapat meningkatkan insentif
yang diterimanya. Disisi lain, pemegang saham mengharapkan sisa dana tersebut
dibagikan dalam bentuk dividen sehingga akan menambah kesejahteraan mereka
(Hutomo dan Perdana, 2008). Perbedaan kepentingan ini dapat diminimalisir
dengan kebijakan hutang. Semakin besar hutang maka perusahaan harus
mencadangkan lebih banyak kas untuk membayar bunga serta pokok pinjaman.
Dalam hal ini adanya hutang akan dapat mengendalikan penggunaan free cash
flow secara berlebihan oleh manajemen.
Hutang akan lebih mudah diperoleh jika nilai equity, nilai perusahaan,
ataupun nilai dari hasil total aktiva suatu perusahaan bernilai besar. Perusahaan -
perusahaan besar cenderung lebih mudah untuk memperoleh pinjaman dari pihak
ketiga, karena jaminan yang ia miliki umumnya lebih besar dibandingkan
perusahaan kecil. Namun, pendekatan Pecking Order theory menyatakan bahwa
4
menghasilkan laba sehingga perusahaan yang memiliki aset yang tinggi tidak
memerlukan pinjaman berupa hutang. pendekatan ini juga menjelaskan bahwa
penggunaan hutang akan relatif sedikit apabila perusahaan mempunyai
profitabilitas yang tinggi.
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba. Perusahaan dengan tingkat pengembalian investasi yang tinggi dapat
melakukan permodalan dengan laba ditahan yang merupakan pendanaan internal
perusahaan seperti halnya pertumbuhan penjualan yang merupakan kenaikan
jumlah penjualan dari tahun ke tahun. Semakin tinggi tingkat pertumbuhan
penjualan perusahaan maka akan meningkatkan laba dan kemungkinan untuk
menggunakan hutang akan rendah, karena laba dari penjualan tersebut dapat
menutupi biaya operasional di tahun mendatang sehingga cenderung menurunkan
tingkat hutang perusahaan (Amirya dan Atmini, 2008). Pendekatan pecking order
theory telah menetapkan suatu urutan keputusan pendanaan yang lebih
mengutamakan laba ditahan sebagai pendanaan internal, kemudian hutang dan
yang terakhir adalah penerbitan saham.
Penelitian tentang kebijakan hutang perusahaan telah dilakukan oleh
beberapa peneliti. Dwi (2011) meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
kebijakan hutang. dan menyatakan bahwa free cash flow berpengaruh positif
terhadap kebijakan hutang. tetapi hasil ini berbeda dengan penelitian yang
dilakukan oleh Pratika sari (2012) yang menyatakan bahwa free cash flow tidak
memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang. Hasil penelitian Pradhana (2014)
5
tidak memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang. Sementara Dwi (2011)
menyatakan bahwa ukuran perusahaan dan profitabilitas memiliki pengaruh
terhadap kebijakan hutang dan Menurut Supriyanto (2008) pertumbuhan
penjualan berpengaruh positif terhadap kebijakan hutang. Untuk itu maka dapat
disimpulkan bahwa terjadi hasil penelitian yang tidak konsisten tehadap kebijakan
hutang, sehingga peneliti bermaksud untuk meneliti kembali pengaruh variabel –
variabel yang bersangkutan terhadap kebijakan hutang agar dapat dibuktikan hasil
yang lebih konsisten.
Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang dilakukan
oleh Pradhana (2014). Hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian
sebelumnya adalah pada penambahan variabel free cash flow, sampel dan tahun
penelitian. Terpilihnya variabel free cash flow dikarenakan free cash flow atau
aliran kas bebas perusahaan merupakan salah satu penyebab terjadinya konflik
keagenan (Agency conflict). penelitian sebelumnya dilakukan pada perusahaan
food and beverages yang terdaftar di BEI pada tahun 2008-2012. Sedangkan
penelitian ini dilakukan pada perusahaan Industri barang konsumsi (consumer
goods) yang terdaftar di BEI pada tahun 2010-2014. Industri barang konsumsi
(consumer goods) merupakan sektor yang paling dominan dalam pembentukan
indeks harga saham gabungan (IHSG) di perusahaan manufaktur. Sejak tahun
2010, penggunaan hutang pada industri ini mulai berfluktuatif. terbukti pada tahun
2013 diperoleh data yang menunjukkan bahwa terjadi penurunan tingkat kinerja
keuangan industri barang konsumsi disaat industri ini mengalami peningkatan
6
industri ini diperkirakan dapat menurunkan tingkat kinerja keuangan perusahaan
dan menimbulkan resiko ketidakmampuan perusahaan dalam membayar
kewajibannya.
Berdasarkan latar belakang di atas, Maka penulis mengambil judul skripsi:
“Pengaruh Free Cash Flow, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas dan
Pertumbuhan Penjualan terhadap Kebijakan Hutang Perusahaan Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya,
maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah kebijakan hutang akan mengurangi agency cost?
2. Apakah kebijakan hutang dapat meminimalisir konflik keagenan (agency
conflict)?
3. Apakah ada pengaruh free cash flow, ukuran perusahaan, profitabilitas dan
pertumbuhan penjualan terhadap kebijakan hutang perusahaan?
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka
yang menjadi batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kebijakan hutang pada penelitian ini diukur dengan menggunakan Debt to
7
2. Free cash flow pada penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus
yang dikemukakan oleh Ross et al.
3. Ukuran perusahaan pada penelitian ini diukur dengan menggunakan Total
aktiva.
4. Profitabilitas pada penelitian ini diukur dengan menggunakan Return On
Asset (ROA).
5. Pertumbuhan penjualan pada penelitian ini dihitung dari selisih jumlah
penjualan periode t dengan periode sebelumnya dibandingkan dengan
jumlah penjualan periode sebelumnya.
1.4 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah yang telah diuraikan
sebelumnya, maka perumusan masalah dalam penelitian ini apakah Free cash
flow, Ukuran perusahaan, Profitabilitas dan Pertumbuhan penjualan secara
simultan berpengaruh terhadap Kebijakan hutang perusahaan Industri barang
konsumsi?
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh Free cash flow, Ukuran perusahaan, Profitabilitas dan Pertumbuhan
penjualan secara simultan terhadap Kebijakan hutang perusahaan Industri barang
8
1.6 Manfaat Penelitian
1. Bagi investor, sebagai gambaran tentang alasan kenapa pihak perusahaan
menggunakan hutang sebagai sumber pendanaan perusahaan. Salah
satunya adalah untuk mengendalikan free cash flow yang ada di dalam
perusahaan.
2. Bagi pihak perusahaan, sebagai bahan pertimbangan perusahaan terkait
dengan kebijakan hutang dan pentingnya pengendalian free cash flow di
dalam perusahaan.
3. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan referensi dalam pengembangan
penelitian sehingga ditemukan hasil yang lebih relevan untuk diterapkan
58
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan
sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa free cash flow, ukuran perusahaan,
profitabilitas dan pertumbuhan penjualan secara simultan berpengaruh terhadap
kebijakan hutang perusahaan industri barang konsumsi. Dari keempat variabel
bebas yang diteliti, secara individual hanya free cash flow yang memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan hutang perusahaan industri barang
konsumsi sedangkan ketiga variabel bebas lainnya yaitu ukuran perusahaan,
profitabilitas dan pertumbuhan penjualan tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kebijakan hutang perusahaan industri barang konsumsi.
Free cash flow memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan
hutang perusahaan Industri barang konsumsi. Perusahaan dengan free cash flow
yang besar akan meningkatkan level hutangnya untuk meminimalisir terjadinya
konflik kepentingan (agency conflict) yang berdampak pada munculnya biaya
baru yang disebut dengan Agency cost. Adanya hutang akan mengendalikan
penggunaan free cash flow yang berlebihan oleh manajer karena ketika hutang
meningkat maka manajer harus menyisihkan dana yang lebih besar untuk
membayar bunga dan pokok pinjaman secara periodik sehingga dana yang tersisa
menjadi lebih kecil.
Ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
59
bernilai besar tidak menjamin perusahaan memiliki nilai dan kondisi pasar yang
konsisten dimasa mendatang sehingga perusahaan tidak ingin menanggung risiko
dengan mengambil keputusan untuk menggunakan hutang sebagai sumber
pendanaan perusahaannya.
Profitabilitas tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan
hutang perusahaan Industri barang konsumsi. Perusahaan yang mampu
mendapatkan keuntungan yang tinggi (profitable) akan cenderung memanfaatkan
dana sendiri sehingga perusahaan tidak membutuhkan dana yang bersumber dari
hutang apabila dana yang bersumber dari internal seperti laba ditahan, sudah dapat
mencukupi pembiayaan perusahaan.
Pertumbuhan penjualan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kebijakan hutang perusahaan Industri barang konsumsi. Tidak semua perusahaan
yang mempunyai tingkat pertumbuhan penjualan yang tinggi memilih hutang
sebagai sumber pendanaannya. Perusahaan akan tetap memilih sumber pendanaan
yang mempunyai borrowing cost yang lebih murah dan lebih mengandalkan dana
internal.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini masih memiliki beberapa keterbatasan diantaranya adalah
sebagai berikut :
1. Perusahaan yang dijadikan sampel penelitian hanya terbatas pada Industri
barang konsumsi, sehingga kurang mewakili seluruh sektor industri yang
60
2. Penelitian ini menggunakan beberapa variabel yakni Free cash flow,
Ukuran perusahaan, Profitabilitas dan pertumbuhan penjualan sementara
itu masih terdapat variabel-variabel penjelas lainnya seperti Risiko bisnis,
Likuiditas, Kepemilikan institusional, Kebijakan dividen dan lain
sebagainya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
5.3 Saran
Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan penelilitan yang telah diuraikan
sebelumnya, maka dapat disampaikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi peneliti yang tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut
mengenai kebijakan hutang disarankan untuk menambah atau
menggunakan variabel lain yang mampu untuk menjelaskan pengaruhnya
terhadap kebijakan hutang seperti risiko bisnis, likuiditas, kepemilikan
institusional, kebijakan dividen dan lain sebagainya. karena melihat
tingginya pengaruh variabel lain terhadap kebijakan hutang perusahaan
yang tidak digunakan dalam penelitian ini.
2. Menggunakan tahun pengamatan terbaru, dan memperluas jenis populasi
penelitian sehingga sampel yang diperoleh berbeda serta akan didapatkan
61
DAFTAR PUSTAKA
Adrianto, Byan. 2013. Pengaruh Kepemilikan Institusional, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Basic Industry and Chemical di BEI Tahun 2009-2011. Skripsi, Universitas Diponegoro.
Amirya, Mirna & Sari Atmini. 2008. Determinan Tingkat Hutang Serta Hubungan Tingkat Hutang Terhadap Nilai Perusahaan Perspektif Pecking Order Theory. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia. 5. 2:228-232.
Armstrong, Michael. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT Elexmedia Komputindo. Jakarta.
Brigham, Eugene dan Joel F Houston, 2001. Manajemen Keuangan II. Jakarta:Salemba Empat.
Brigham dan Houston. 2010. Dasar–dasar Manajemen Keuangan. Buku 1. Edisi 11. Jakarta : Salemba empat.
Brigham et al. 1997. Intermediate Financial Management. 6th ed. Orlando: The Dryden Press.
Carter, T. Barton et al. 1989. The First Amendment and the Fifth Estate, Regulation of Electronic Mass Media, Second Edition, The Foundation Press, Inc., New York.
Crutchley, C. and R. Hansen 1989, "A Test of the Agency Theory of Managerial Ownership, Corporate Leverage and Corporate Dividends", Financial Management, Vol. 18, pp. 36-76.
.
Dwi KS, Christine. 2011. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Hutang Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol.16, No.2 Mei 2012, hlm. 178–187.
Ferry, M.G., dan Jones, W.H. (1979). Determinants of financial structure: A new methodological approach. Journal of Finance, 01 XXXXIV(3).
62
Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Mutivariate dengan Program SPSS, Edisi ketiga, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Gitman, Lawrence. 2009. Principles of Manajerial Finance. United States: Pearson Addison Wesley.
Gujarati, Damodar, 1995. Ekonometrika Dasar. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Harahap, Sofyan Syafri. 2008. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persana.
Hardiningsih dan Oktaviani, 2012. Determinan Kebijakan Hutang Dalam Agency Theory dan Pecking Order Theory. Jurnal Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan. Vol. 1, No. 1.
Homaifar G and Zietz et.al. 1994. An Empirical Model of Capital Structure: Some New Evidence, Journal of Business Finance & Accounting 21 (1)January. pp 1-14
Hutomo, S. & Perdana, M.R. 2008. Pengaruh Free Cash Flow terhadap Debt to Equity Ratio dengan Kepemilikan manajerial sebagai Variabel Intervening. Jurnal Eksekutif, 5(1): 75-85.
Indahningrum dan Handayani. 2009. Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Deviden, Pertumbuhan Perusahaan, Free Cash Flow, dan Profitabilitas terhadap Kebijakan Hutang Perusahaan, Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol. 11 No. 3. Hlm. 189-207.
Indrawati, Titik dan Suhendro. 2006. Determinasi Capital Structure pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta Periode 2000-2004, Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Vol. 3, No. 1, Januari-Juni, hlm. 77-105.
Jensen, M. & Meckling, W. 1976. Theory of The Firm : Managerial Behaviour, Agency Costs and Ownership Structure. Journal of Financial Economic Vol 3, pp 305-360.
Jensen, Michael C. 1986. Agency Costs of Free Cash Flow, Corporat Finance, and Takeovers. American Economic Review. vol. 76(2): 323-329.
63
Kesuma, Ali. 2009. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Serta Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate yang Go Publik di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 11(1), 38-45.
Kieso, Weygandt, Warfield. 2007.Intermediate Accounting, Twelfth Edition, Erlangga, Jakarta.
Kurnia Dwi. 2010. Pengaruh Free Cash Flow, Profitabilitas, Kepemilikan Manajerial, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Skripsi. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas. Surabaya.
Mamduh, M. Hanafi. 2004. Manajemen Keuangan.Yogyakarta: BPFE.
Michelle and Megawati. 2005. Tingkat Pengembalian Investasi Dapat Diprediksi Melalui Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage. Kumpulan Jurnal Ekonomi.
Moh’d, M.A., L.G. Perry, and J.N. Rombey. 1998. The Impact of Ownership
Structure on Corporate Debt Policy: A Time Series Cross-Sectional Analysis. Financial Review 30, 85-99.
Munawir, S. 2004. Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat, Liberty, Yogyakarta.
Murni, Sri dan Andriana. 2007. Pengaruh Insider Ownership, Institusional Investor, Dividend payments, dan Firm Growth Terhadap Kebijakan Hutang Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta). Jurnal Akuntansi dan Bisnis. Vol. 1. Hlm. 15-24.
Myers dan Brealey. 2001. Principle of Corporate Finance. Mcgraw-Hill College.
Pithaloka, Nina Diah. 2009. Pengaruh Faktor-Faktor Intern Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang: Dengan Pendekatan Pecking Order Theory. Skripsi Ekonomi Universitas Bandar Lampung.
64
Pradhana, Afi. 2014. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Food and Beverages Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. JOM FEKON. Vol. 1 no.2 Oktober 2014.
Riyanto, Bambang. 2004. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE.
Ross, S.A et al. 2000. Fundamentals Of Corporate Finance. New York : Mc Graw-Hill.
Sartono, R Agus. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi Keempat, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta.
Sekaran, Uma. 2006. Research Mothods for Business, Alih Bahasa: Kwan Men Yon. Jakarta: Salemba Empat.
Soesito. 2008. Kepemilikan Manajerial dan Institusional, Kebijakan Deviden, Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Hutang. Jurnal Keuangan dan Perbankan.
Steven dan Lina, 2011. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Utang
Perusahaan Manufaktur”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Volume 13 (3) : 163-181.
Stice, James et al. 2007. Akuntansi keuangan Intermedite Accounting, Buku Dua, Edisi 16, Jakarta : Salemba Empat.
Sudarmadji, A. M. & Sularto, L. 2007. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, dan Tipe Kepemilikan Perusahaan Terhadap Luas Voluntary Disclosure Laporan Keuangan Tahunan. Proceeding PESAT, vol.2.
Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Supriyanto, Eko dan Falikhatun. 2008. Pengaruh Tangibility, Pertumbuhan Penjualan, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Keuangan. Jurnal Bisnis dan Akuntansi,10(1), 13-22.
65
Wahidahwati. 2002. Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional pada Kebijakan Hutang Perusahaan: sebuah Perspektif Theory Agency, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol.5. No.1. Hlm. 1-16.
Weston, J. Fred dan Brigham, Eugene F. 2000. .Dasar-Dasar Manajemen Keuangan.Erlangga. Jakarta.
Weston, J. F. dan Copeland, T. E. 1997. Manajemen Keuangan, Edisi Sembilan. Jakarta: Penerbit Bina Rupa Aksara.
Yeniatie dan Destriana. 2010. Pengaruh Struktur Modal Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Profitabilitas Dan Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol.12, No. 1. Hlm. 1-16.