PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE,
ENVIRONMENTAL DISCLOSURE, FIRM SIZE,
DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP
ECONOMIC PERFORMANCE
(Studi pada Perusahaan Non Keuangan yang Terdaftar di BEI)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
WELIANUS JEGA NIM. 7123220060
FAKULTAS EKONOMI
i
ABSTRAK
Welianus Jega, 7123220060. Pengaruh Environmental Performance, Environmental Disclosure, Firm Size, dan Return On Equity terhadap Economic Performance. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri
Medan, 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh environmental
performance, environmental disclosure, firm size, dan return on equity terhadap economic performance pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
selain bank dan lembaga keuangan (perusahaan non keuangan).
Dilaksanakan dengan cara mendownload laporan tahunan perusahaan melalui situs www.idx.co.id ataupun situs perusahaan terkait, menggunakan teknik pengambilan sampel metode purposive sampling dengan kriteria yaitu perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selain bank dan lembaga keuangan, menerbitkan laporan keuangan selama tahun 2011-2014 serta telah mengikuti Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) pada tahun 2011-2013 dimana diperoleh sampel sebanyak 35 perusahaan. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder, metode pengumpulan data dokumentasi, menggunakan alat analisis regresi linier berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel environmental
performance tidak memiliki pengaruh positif terhadap variabel economic performance, temuan ini konsisten terhadap temuan Sarumpaet (2005), Almilia dan
Wijayanto (2007), Rakhiemah dan Agustia (2009) serta Yendrawati dan Tarusnawati (2013). Variabel environmental disclosure juga tidak memiliki pengaruh positif terhadap variabel economic performance temuan ini menunjukkan konsistensi dengan temuan Lindrianasari (2007), Nuraini F (2010), dan Wibisono (2011). Begitu pula variabel firm size dan return on equity tidak memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap variabel economic performance. Temuan ini juga menunjukkan konsistensi dengan temuan Fachrudin (2011) dan temuan Herdiana (2003) serta Ganto, dkk (2008).
Kata Kunci: economic performance, environmental performance, environmental
ii
ABSTRACT
Welianus Zega, 7123220060. Effect of Environmental Performance, Environmental Disclosure, Firm Size, and Return On Equity to Economic Performance. Accounting Department, Faculty of Economics, University of Medan, 2016.
This study aimed to examine the effect of environmental performance, environmental disclosure, firm size, and return on equity to the economic performance of the companies listed in the Indonesia Stock Exchange other than banks and financial institutions (non-financial companies).
Implemented by downloading the annual report of the company from www.idx.co.id or sites related companies, using a sampling technique purposive sampling with criteria which are companies listed on the Indonesia Stock Exchange other than banks and financial institutions, issuing financial statements for the year 2011 -2014 and has followed the Program performance rating in Environmental Management (PROPER) in the year 2011-2013 which obtained a sample of 35 companies. The data used is secondary data, documentation of data collection methods, using a multiple linear regression analysis.
The results of this study indicate that the environmental performance variables do not have a positive influence on economic performance variables. The results of this study is consistent with the findings of Sarumpaet (2005), Almilia and Wijayanto (2007), Rakhiemah and Agustia (2009), and Yendrawati and Tarusnawati (2013). Disclosure of environmental variables do not have a positive influence on economic performance variables findings show consistency with the findings Lindrianasari (2007), Nuraini F (2010), and Wibisono (2011). Similarly, the variable firm size and return on equity does not have a significant positive effect on the variable economic performance. These findings also show consistency with the findings Fachrudin (2011) and the findings Herdiana (2003) and Ganto, et al (2008).
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan kasih
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi dengan
judul “Pengaruh Environmental Performance, Environmental Disclosure, Firm
Size, dan Return On Equity terhadap Economic Performance”. Adapun tujuan penulisan skripsi ini yakni untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
Selama penyusunan hingga selesainya skripsi ini, telah banyak bantuan,
bimbingan, saran, dukungan serta fasilitas yang penulis terima dari berbagai pihak.
Oleh karenanya, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Prof. Indra Maipita, M.Si, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan, yang mana secara bersama-sama telah
mendedikasikan waktu dan menjadi penggerak kemajuan Fakultas Ekonomi.
3. Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si selaku Wakil Dekan I Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Drs. La Ane, M.Si selaku Wakil Dekan II Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan yang sekaligus sebagai dosen penguji penulis.
5. Bapak Muhammad Ishak SE, M.Si., Ak., CA selaku Ketua Jurusan
iv
6. Bapak Dr. Nasirwan, SE, M.Si., Ak., CA selaku Sekertaris Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan yang sekaligus sebagai dosen
penguji penulis.
7. Bapak Dr. Arfan Ikhsan, SE., M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
senantiasa meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan
kepada penulis selama penyusunan hingga selesainya skripsi ini.
8. Bapak Hermansyah Sembiring, SE., M.Si., Ak., CA selaku dosen penguji
penulis.
9. Bapak Muhammad Rizal, SE., M.Si Selaku dosen penasihat akademik
penulis.
10. Segenap Dosen Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Medan, yang telah
menyumbangkan ilmu yang sangat bermanfaat kepada penulis.
11. Jajaran Staf dan Pegawai di lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Medan yang telah membantu penulis dalam hal penyelesaian administratif
selama penyusunan skripsi ini.
12. Orangtua penulis dengan segala pengorbanan yang tiada henti, do’a serta
dukungan yang diberikan yang tak dapat penulis gambarkan dalam bentuk
apapun.
13. Keluarga besar Zega. ada Bg. Hasrat Zega, Bg. Kristian Zega, Kak Wani
Zega, Fajar Zega dan Julidar Zega. Terima kasih atas segala dukungannya.
14. Teman-teman seperjuangan stambuk 2012 di Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Medan. Semoga tercapai semua cita-cita dan
v
15. Oppung Tungkir dan teman-teman kostku senasib sepenanggungan di gang
saroha lima, ada Dumora, Riska, Uli, Eben, Minar, Debby, Ranap dan
lainnya.
16. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
banyak membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis berharap
Tuhan Yang Maha Kuasa berkenan membalas kebaikan serta dukungan yang
Bapak/Ibu, Saudara/i serta teman-teman berikan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna.
Karenanya saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan di masa mendatang
sangat diharapkan. Akhir kata, semoga Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi
semua pihak.
Medan, Maret 2016 Penulis,
vi
1.2 Identifikasi Masalah ... 11
1.3 Pembatasan Masalah ... 11
1.4 Rumusan Masalah ... 12
1.5 Tujuan Penelitian ... 13
1.6 Manfaat Penelitian ... 14
1.6.1 Bagi Peneliti ... 14
1.6.2 Bagi Universitas Negeri Medan (Ilmu Pengetahuan) ... 14
1.6.3 Bagi Praktisi ... 14
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 16
2.1 Kerangka Teoritis ... 16
2.1.1 Legitimacy Theory ... 16
2.1.2 Stakeholder Theory ... 17
2.1.3 Konsep Akuntansi Lingkungan ... 19
2.1.4 Economic Performance (Kinerja Ekonomi) ... 22
2.1.5 Environmental Performance (Kinerja Lingkungan) ... 23
2.1.6 Environmental Disclosure (Pengungkapan Lingkungan) ... 24
2.1.7 Firm Size (Ukuran Perusahaan) ... 26
2.1.8 Return On Equity (ROE) ... 27
2.1.9 Penelitian Terdahulu ... 28
2.4 Hipotesis ... 31
vii
2.4.2 Pengaruh Environmental Disclosure Terhadap Economic
Performance ... 32
2.4.3 Pengaruh Firm Size Terhadap Economic Performance ... 33
2.4.4 Pengaruh Return On Equity Terhadap Economic Performance ... 34
BAB III METODE PENELITIAN ... 35
3.1 Lokasi dan waktu Penelitian ... 35
3.2 Populasi dan Sampel ... 35
3.3 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 36
3.3.1 Variabel Penelitian ... 36
3.3.1.1 Variabel Dependen ... 36
3.3.1.2 Variabel Independen ... 36
3.3.2 Defenisi Operasional ... 37
3.3.2.1 Economic Performance ... 37
3.3.2.2 Environmental Performance ... 38
3.3.2.3 Environmental Disclosure ... 39
3.3.2.4 Firm Size ... 39
3.3.2.5 Return On Equity ... 40
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 40
3.5 Teknik Analisis Data ... 41
3.5.1 Statistik Deskriptif ... 41
3.5.2 Uji Asumsi Klasik ... 41
3.5.2.1 Uji Normalitas ... 41
3.5.2.2 Uji Multikolinearitas ... 41
3.5.2.3 Uji Autokorelasi ... 42
3.5.2.4 Uji Heteroskedastisitas ... 43
3.5.3 Uji Hipotesis ... 44
3.5.3.1 Analisis Regresi Linier Berganda ... 44
3.5.3.2 Koefisien Determinasi (R2) ... 45
3.5.3.3 Uji Pengaruh Simultan (Uji Statistik F) ... 46
viii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48
4.1 Hasil Penelitian ... 48
4.1.1 Gambaran Umum Sampel ... 48
4.1.2 Hasil Pengujian Data ... 50
4.1.2.1 Statistik Deskriptif ... 50
4.1.2.2 Uji Asumsi Klasik ... 51
4.1.2.3 Uji Hipotesis ... 56
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 62
4.2.1 Pengaruh environmental performance terhadap economic performance ... 62
4.2.2 Pengaruh environmental disclosure terhadap economic performance ... 63
4.2.3 Pengaruh firm size terhadap economic performance ... 64
4.2.4 Pengaruh return on equity terhadap economic performance ... 65
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 67
5.1 Kesimpulan ... 67
5.2 Saran ... 68
DAFTAR PUSTAKA ... 69
ix
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
1.1 Return Tahunan beberapa perusahaan yang terdaftar di BEI selama
tahun 2012 s/d 2014 ... 02
2.1 Daftar penelitian terdahulu ... 28
3.1 Nilai perusahaan berdasarkan peringkat PROPER ... 38
4.1 Penarikan sampel penelitian ... 48
4.2 Daftar perusahaan yang menjadi sampel penelitian ... 49
4.3 Statistik deskriptif ... 50
4.4 Hasil uji normalitas Kolmogorov-Smirnov (K-S) ... 52
4.5 Uji Multikolonieritas ... 53
4.6 Hasil Uji Autokorelasi ... 53
4.7 Uji Park ... 55
4.8 Hasil Analisis Koefisien Determinasi ... 56
4.9 Hasil Uji Regresi Berganda ... 57
4.10 Uji F ... 59
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
A Pengungkapan Lingkungan Oleh Perusahaan Berdasarkan Indikator Global
Reporting Initiative G3.1
B Data Variabel Dependen dan Variabel Independen C Hasil Ouput SPSS
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Mempertahankan keberlangsungan merupakan bagian penting bagi
perusahaan. Karena pada dasarnya perusahaan didirikan dengan harapan untuk
mampu beroperasi dalam jangka waktu yang lebih lama, berkembang serta
kompetitif. Dan pada akhirnya, dapat mewujudkan sasaran dan tujuan perusahaan
untuk mensejahterahkan pemegang saham (Fachrudin, 2011). Kemampuan
perusahaan dalam menjaga keberlangsungannya dapat ditandai dengan tingkat
pencapaian kerja (kinerja) yang dimilikinya. Kinerja perusahaan yang baik akan
memberikan gambaran yang baik tentang masa depan perusahaan, sehingga
semakin baik kinerja perusahaan semakin memberikan jaminan tentang
keberlangsungan perusahaan yang bersangkutan.
Suratno, dkk. (2006) menjelaskan bahwa kinerja perusahaan-perusahaan
yang relatif dalam industri yang sama ditandai dengan return tahunan industri yang
bersangkutan merupakan kinerja ekonomi (economic performance). Kinerja ini
diukur dari sudut pandang pasar modal melalui return tahunan atau tingkat
pengembalian saham atas investasi yang dilakukan oleh investor yang berdasarkan
pada industri yang sama. Kinerja ekonomi yang semakin baik menunjukkan bahwa
tingkat kepercayaan investor kepada perusahaan semakin tinggi. Sehingga suatu
sinyal yang positif bagi perusahaan bahwa akses untuk memperoleh tambahan
modal akan lebih mudah dan kesempatan untuk berkembang serta mempertahankan
2
Dari tahun 2012 hingga tahun 2014, berdasarkan pengamatan sementara,
diperoleh beberapa perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
mengalami penurunan kinerja, ini ditandai dengan adanya penurunan return
tahunan dari perusahaan – perusahaan tersebut. Tabel 1.1 berikut ini akan
memperlihatkan return tahunan dari beberapa perusahaan yang terdaftar di BEI
selama tahun 2012 s/d 2014.
Tabel 1.1
Return tahunan beberapa perusahaan yang terdaftar di BEI selama tahun 2012 s/d 2014.
Nama Perusahaan Kode Return Tahunan (R) Rata
Saham 2012 2013 2014 rata*
PT. Charoen Phokphan Indonesia, Tbk CPIN 68.67% -2.26% 13.36% 23.18%
PT. Mayora Indah, Tbk MYOR 0.38% 0.34% -0.02% 21.92%
*Rata-rata geometrik (geometric mean), rata-rata ini dihitung dengan rumus: RG = [(1+R1) (1+R2) … (1+Rn)]1/n – 1 (Hartono, 2008:207)
Sumber : www.idx.co.id
Berdasarkan tabel 1.1 diatas dapat diketahui bahwa pada tahun 2013 hampir
semua perusahaan memiliki nilai return tahunan yang negatif, misalnya saja PT.
Charoen Phokphan Indonesia, Tbk dengan penurunan return yang mencapai
70,93% dari tahun sebelumnya. Lewat perhitungan rata-rata juga diperoleh
informasi bahwa dari 15 perusahaan, terdapat 9 perusahaan yang memiliki nilai
rata-rata return tahunan (Rt) bernilai negatif yakni perusahaan dengan kode saham
3
ini akan tidak baik bagi perusahaan, karena investor ataupun calon investor secara
rasional tentu akan berpikir ulang untuk melakukan investasi pada perusahaan ini,
mengingat pertumbuhan kumulatif dari return tahunan selama tiga tahun terakhir
menunjukkan penurunan atau bernilai negatif.
Namun, 6 perusahaan lainnya memiliki nilai rata-rata return tahunan positif,
2 perusahaan diantaranya adalah perusahaan yang berskala besar dengan nilai
return on equity serta kinerja lingkungan yang baik selama 3 tahun berturut-turut
yakni PT. Semen Indonesia Tbk (Hijau, Emas, Emas) dengan rata-rata return
tahunan sebesar 14,86% dan PT. Holcim Indonesia Tbk (Emas, Emas, Emas)
sebesar 4,27%. Akan tetapi, berbeda halnya jika dibandingkan dengan PT. Mayora
Indah, Tbk (MYOR) yang memiliki kinerja lingkungan buruk selama tiga tahun
terakhir (2011 s/d 2013) yakni dengan peringkat Hitam, Merah, Merah, namun
memperoleh pertumbuhan return tahunan yang bernilai positif.
Secara keseluruhan dari tabel 1.1 menunjukkan bahwa pertumbuhan return
tahunan paling buruk diperoleh oleh PT. Fajar Surya Wisesa, Tbk dengan tingkat
pertumbuhan yang bernilai negatif sebesar -27.61% dan pertumbuhan return
tahunan yang paling baik dimiliki oleh PT. Kalbe Farma, Tbk dengan tingkat
pertumbuhan positif sebesar 40,74% per tahunnya. Pertumbuhan return yang tinggi
(kinerja ekonomi yang baik) tentu akan memberikan keuntungan bagi perusahaan.
Suatu sinyal yang baik bagi kalangan investor ataupun calon investor bahwa
investasi pada saham perusahaan tersebut akan menguntungkan, sehingga pada
4
Dalam mempertahankan serta meningkatkan kinerja ekonomi, perusahaan
perlu memiliki strategi serta tindakan bisnis yang etis. Artinya bahwa perusahaan
tidak semata-mata hanya terfokus menciptakan laba yang besar saja, akan tetapi
bagaimana perusahaan menciptakan nilai, kepercayaan serta hubungan baik dengan
pihak-pihak yang berkepentingan. Hal ini salah satunya dapat diwujudkan lewat
sikap kepedulian terhadap lingkungan dan sosial.
Ikhsan (2009:5) menyatakan:
Isu-isu lingkungan secara langsung maupun tidak, telah masuk dalam performa ekonomi suatu usaha/kegiatan maupun organisasi. Peningkatan kebijakan lingkungan usaha dan informasi telah ma(e)mpu memberikan keuntungan bagi investor maupun pelaku bisnis berdasarkan perlindungan lingkungan produk.
Suatu keyakinan bahwa pelaksanaan tanggungjawab terhadap lingkungan
akan memberikan citra yang baik bagi perusahaan, dengan begitu kepercayaan
masyarakat terhadap perusahaan akan bertambah dan tentu akan berimbas pada
penjualan yang semakin meningkat, disisi menciptakan aktivitas industri yang
harmonis baik antar stakeholders (pihak-pihak yang berkepentingan) dengan
shareholders ataupun para pelaku bisnis itu sendiri, sehingga pada akhirnya akan
menjamin keberlangsungan (sustainability) perusahaan. Demikian, hadirnya
perusahaan akan menjadi institusi “lebah madu”. Yaitu institusi yang senantiasa
menciptakan nilai (creation of value) terhadap lingkungan dan para pemangku
kepentingan secara berkelanjutan.
Namun, muncul kasus Free Port di Papua, Lapindo di Sidoarjo, serta
kebakaran lahan dan hutan, menunjukkan bahwa kepedulian dunia usaha
(perusahaan) terhadap masalah sosial dan lingkungan hidup memang masih sangat
5
lingkungan yang ada di masyarakat juga merupakan masalah perusahaan karena
perusahaan adalah bagian dari masyarakat.
Perlu untuk diketahui bersama bahwa kebakaran lahan dan hutan yang
baru-baru ini terjadi di Sumatera dan Kalimantan sejak Agustus 2015 telah membawa
dampak bagi kesehatan, pendidikan hingga kerugian ekonomi
(www.worldbank.org). Bahkan lembaga World Resources Institute (WRI) dalam
situsnya www.wri.org mencatat bahwa Indonesia diperkirakan akan menjadi negara
ketiga penyumbang polusi terbesar di seluruh dunia akibat dari bencana kebakaran
tersebut. Kondisi ini tentu memperlihatkan bahwa permasalahan lingkungan saat
ini terutama di Indonesia telah menjadi persoalan serius.
Ferreira, 2004 (dalam Ja’far dan Arifah, 2006) menyatakan bahwa persoalan
konservasi lingkungan merupakan tugas setiap individu, pemerintah dan
perusahaan. Perusahaan memiliki peran penting dalam mewujudkan lingkungan
yang baik dan sehat, hal ini ditegaskan oleh Djajadiningrat, dkk (2014:100) bahwa
dunia usaha (perusahaan) harus berperan aktif dalam mendefinisi ulang
operasionalnya ke arah berkelanjutan, karena tanpa campur tangan dunia usaha
maka dunia secara keseluruhan tidak akan mungkin dapat berhasil menciptakan
kondisi yang berkelanjutan. Oleh karenanya penekanan keikutsertaan perusahaan
dalam mewujudkan kondisi sosial dan lingkungan yang sehat, baik dan tetram
adalah suatu hal yang mutlak.
Darwin (2007: 9-10) melihat ada empat hal mengapa penekanan terhadap
isu lingkungan semakin signifikan dilakukan oleh perusahaan. Pertama, ukuran
6
reputasi dan citra perusahan. Keempat, kemajuan teknologi komunikasi. Dari
semua alasan ini sebenarnya akan merujuk pada keinginan perusahaan untuk tetap
melangsungkan aktivitasnya, serta harapan untuk semakin berkembang. Ini sejalan
dengan pendapat McWilliams dan Siegel, 2001 (dalam Fitriani, 2013) yang
menyatakan bahwa keberlanjutan suatu perusahaan (corporate sustainability) akan
terjamin apabila perusahaan memperhatikan dimensi sosial dan lingkungan hidup.
Salah satu bentuk kepedulian masyarakat dunia dalam mendorong
terciptanya lingkungan hidup yang baik dan sehat, lewat KKT iklim di Paris pada
bulan November 2015 lalu yang menyepakati pengurangan emisi hingga pada emisi
nol. Tak hanya itu, pemerintah Indonesia juga melalui Kementrian Lingkungan
Hidup sejak tahun 2002 telah menghidupkan kembali PROPER (Program Penilaian
Peringkat Kinerja Perusahaan).
PROPER merupakan penilaian kinerja pengelolaan lingkungan
(environmental performance) suatu perusahaan yang memerlukan indikator
terukur. PROPER didesain untuk mendorong penaatan perusahaan dalam
pengelolaan lingkungan melalui instrumen insentif dan disinsentif. Insentif dalam
bentuk penyebarluasan kepada publik tentang reputasi atau citra baik perusahaan
yang mempunyai kinerja pengelolaan lingkungan yang baik. Ini ditandai dengan
label biru, hijau dan emas. Sedangkan disinsentif dalam bentuk penyebarluasan
reputasi atau citra buruk bagi perusahaan yang mempunyai kinerja pengelolaan
lingkungan yang tidak baik. Ini ditandai dengan label Merah dan Hitam.
Selain itu, terbitnya PP No. 47 Tahun 2012 tentang tanggung jawab sosial
7
tindak lanjut dari UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas juga
diharapkan mampu meningkatkan kepedulian perusahaan terhadap lingkungan.
Pemerintah yang berfungsi sebagai regulator lewat peraturan ini mengajak
perusahaan untuk benar-benar peduli dengan kondisi sosial dan lingkungan.
Kepedulian tersebut dinyatakan dengan memuat pelaksanaan tanggungjawab sosial
dan lingkungan dalam laporan tahunnya.
Disisi kinerja dan pengungkapan lingkungan, ukuran perusahaan juga
dianggap mampu mempengaruhi kinerja ekonomi perusahaan (Lin, 2006 serta
Wright et al., 2009 dalam Fachrudin, 2011). Penelitian oleh Sujoko dan Soebiantoro
(2007), Sunarko dan Astuti (2012), dan Hasnawati dan Sawir (2015) menunjukkan
pengaruh signifkan ukuran perusahaan terhadap kinerja perusahaan. Sedangkan
Fachrudin (2011) tidak menemukan hubungan yang signifikan. Ukuran perusahaan
dapat menentukan tingkat kemudahan perusahaan dalam memperoleh dana dari
pasar modal dan menentukan kekuatan tawar-menawar (bargaining power) dalam
kontrak keuangan. Perusahaan besar biasanya dapat memilih pendanaan dari
berbagai bentuk utang, termasuk penawaran spesial yang lebih menguntungkan
dibandingkan dengan perusahaan kecil. Semakin besar jumlah uang yang terlibat,
semakin memungkinkan membuat kontrak yang dapat dirancang sesuai dengan
preferensi kedua pihak, sebagai ganti dari penggunaan kontrak standar utang
(Hasnawati dan Sawir, 2015).
Ukuran perusahaan yang besar menunjukkan perusahaan mengalami
perkembangan sehingga investor akan merespon positif dan nilai perusahaan akan
8
mengemukakan bahwa perusahaan yang berukuran besar akan lebih mudah
mengakses pendanaan melalui pasar modal. Kemudahan ini merupakan informasi
baik bagi pengambilan keputusan investasi dan juga dapat merefleksikan nilai
perusahaan di masa mendatang.
Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang
dapat dinyatakan dengan total aktiva. Semakin besar total aktiva, maka semakin
besar pula ukuran suatu perusahaan. Keterkaitan antara ukuran perusahaan dengan
perolehan laba yang merupakan indikator kinerja perusahaan juga dikemukakan
oleh Daliwal, 1980 (dalam Sunarko dan Astuti, 2012) bahwa perusahaan besar akan
mendukung standar akuntansi yang mengurangi laba yang dilaporkan, karena
asumsinya dengan laba yang rendah akan memberikan manfaat dalam bidang pajak
serta biaya politik.
Return on equity (ROE) juga menjadi salah satu variabel yang dianggap
mampu mempengaruhi kinerja ekonomi perusahaan. Penelitian oleh Hutami
(2012), Carlo (2014) menemukan bahwa ROE berpengaruh positif terhadap return
saham yang merupakan cerminan kinerja ekonomi. Tetapi penelitian lain seperti
Herdiana (2003) serta Ganto, dkk (2008) menemukan bahwa tidak terdapat
hubungan positif yang signifikan antara varibael ROE terhadap return saham.
ROE adalah rasio antara laba setelah pajak atau net income after tax (NIAT)
terhadap total modal sendiri (equity) yang berasal dari setoran modal pemilik, laba
tak dibagi dan cadangan lain yang dikumpulkan oleh perusahaan (Herdiana, 2003).
Analisis ROE sering diterjemahkan sebagai rentabilitas modal sendiri. ROE bisa
9
menunjukkan efektivitas pemanfaatan dana yang berasal dari pemilik perusahaan
(La Ane, 2011:145). Suatu perusahaan dikatakan memiliki kemampuan
menghasilkan laba yang baik jika ROE-nya tinggi. ROE dapat disandingkan dengan
suku bunga atau yield obligasi pemerintah (Dominic H., 2008:95).
ROE yang tinggi akan membawa keberhasilan bagi perusahaan, keadaaan
ini menunjukkan bahwa perusahaan dapat menggunakan modalnya secara efisien
dan efektif. Sehingga para pemegang saham percaya bahwa dikemudian hari
perusahaan akan dapat memberikan pendapatan yang lebih besar, hal ini
mengakibatkan harga saham meningkat sekaligus memungkinkan perusahaan
untuk berkembang, menciptakan kondisi pasar yang sesuai, dan pada gilirannya
akan memberikan laba yang lebih besar.
Penelitian sebelumnya oleh Al-Tuwaijri, et al. (2003), Suratno, dkk (2006),
Lindrianasari (2007), Almilia dan Wijayanto (2007), Rakhiemah dan Agustia
(2009), Nuraini F (2010), Wibisono (2011), Heriningsih dan Saputri (2012) serta
Yendrawati dan Tarusnawati (2013) mengenai environmental performance,
environmental disclosure dan economic performance menunjukkan hasil yang
berbeda-beda. Misalnya Al-Tuwaijri, et al. (2003), Suratno, dkk (2006) serta
Heriningsih dan Saputri (2012) yang menemukan bahwa variabel environmental
performance berpengaruh positif dan signifikan terhadap economic performance.
Namun Almilia dan Wijayanto (2007), Rakhiemah dan Agustia (2009) serta
Yendrawati dan Tarusnawati (2013) tidak menemukan hubungan yang signifikan.
Begitu pula Almilia dan Wijayanto (2007), dan Pertiwi, dkk. (2014) yang
10
performance, menemukan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan.
Namun penelitian Lindrianasari (2007), Nuraini F (2010) dan Wibisono (2011)
tidak menemukan hubungan positif yang signifikan.
Keberagaman tersebut membuat penelitian mengenai environmental
performance, environmental disclosure dan economic performance menarik untuk
diteliti kembali. Peneliti berusaha melanjutkan penelitian sebelumnya, dengan
menambah faktor baru yakni variabel firm size (ukuran perusahaan) dan variabel
return on equity (ROE) yang dianggap mampu mempengaruhi variabel economic
performance (kinerja ekonomi). Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat
melengkapi penelitian terdahulu serta mampu merepresentasikan keadaan yang
sekarang.
Berangkat dari uraian diatas, penelitian ini diberi judul “Pengaruh
Environmental Performance, Environmental Disclosure, Firm Size, dan Return on Equity terhadap Economic Performance (Studi pada perusahaan non
11
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan
masalah- masalah yang ada sebagai berikut:
1. Kebutuhan akan lingkungan hidup yang baik dan sehat memaksa perusahaan
untuk semakin melaksanakan serta mempublikasikan kegiatan tanggungjawab
lingkungannya. Hal ini dianggap mampu menjaga keberlangsungan
perusahaan yang tercermin lewat kinerja ekonominya.
2. Firm Size (ukuran perusahaan) diyakini dapat menentukan tingkat kemudahan
perusahaan dalam memperoleh dana dari pasar modal, sehingga besar kecilnya
ukuran perusahaan dianggap mampu mempengaruhi kinerja ekonomi
perusahaan.
3. Return on Equity (ROE) mencerminkan tingkat hasil penembalian investasi
bagi pemegang saham. Dengan rasio ROE yang tinggi akan menarik minat
investor untuk menanamkan modalnya ke dalam perusahaan. Dengan begitu
akan meningkatkan harga saham yang merupakan cerminan kinerja ekonomi
perusahaan.
1.3Pembatasan Masalah
Penelitian ini dibatasi hanya pada faktor-faktor yang kemungkinan
mempengaruhi economic performance perusahaan yaitu environmental
12
1.4Rumusan Masalah
Kegiatan perusahaan yang tanpa memperhatikan lingkungan dan sosial kini
mulai berdampak negatif terhadap keberlangsungan lingkungan hidup. Kondisi ini
kian serius dan hangat diperbincangkan di masyarakat. Beberapa pihak termasuk
stakeholder mulai menuntut tindakan bisnis yang bertanggujawab (etis). Termasuk
bertanggungjawab akan dampak negatif dari kegiatan usaha terhadap sosial dan
lingkungan. Penerapan dan pelaksanaan tanggunjawab sosial dan lingkungan ini
semestinya menjadi suatu keharusan, hal ini dipandang sebagai bagian dari strategi
bisnis karena apabila perusahaan melaksanakan tanggungjawab sosial dan
lingkungan dengan baik serta memuatnya dalam laporan tahunan perusahaan,
secara langsung atau tidak langsung dipercaya akan menambah nilai perusahaan
yang tercermin melalui kinerja ekonominya. Penilaian kinerja ekonomi (economic
performance) adalah bagian yang sangat penting untuk mengetahui keberhasilan
suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya. Tercapainya tujuan perusahaan
mampu menerangkan masa depan perusahaan dimasa mendatang.
Firm size serta return on equity (ROE) juga dianggap mampu
mempengaruhi economic performance perusahaan. Firm size yang besar
menunjukkan perusahaan mengalami perkembangan sehingga investor akan
merespon positif dan nilai perusahaan akan meningkat (Sujoko dan Soebiantoro,
2007). Sedangkan naiknya rasio ROE dari tahun ke tahun pada perusahaan berarti
terjadi adanya kenaikan laba bersih dari perusahaan yang bersangkutan. Naiknya
laba bersih dapat dijadikan salah satu indikasi bahwa nilai perusahaan juga naik
13
menyebabkan harga saham naik yang berarti juga terjadi kenaikan dalam kinerja
ekonomi perusahaan.
Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini dimaksudkan untuk
mengetahui pengaruh environmental performance, environmental disclosure, firm
size dan return on equity terhadap economic performance perusahaan non keuangan
yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), yang selanjutnya dapat dirumuskan
dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Apakah environmental performance mempunyai pengaruh terhadap economic
performance?
2. Apakah environmental disclosure mempunyai pengaruh terhadap economic
performance?
3. Apakah firm size mempunyai pengaruh terhadap economic performance?
4. Apakah return on equity (ROE) mempunyai pengaruh terhadap economic
performance?
1.5Tujuan Penelitian
Berangkat pada rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah variabel environmental performance memiliki
pengaruh terhadap economic performance pada perusahaan non keuangan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Untuk mengetahui apakah variabel environmental disclosure memiliki
pengaruh terhadap economic performance pada perusahaan non keuangan yang
14
3. Untuk mengetahui apakah variabel firm size memiliki pengaruh terhadap
terhadap economic performance pada perusahaan non keuangan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia.
4. Untuk mengetahui apakah variabel return on equity (ROE) memiliki pengaruh
terhadap economic performance pada perusahaan non keuangan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia.
1.6Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak,
antara lain :
1.6.1 Bagi Peneliti
Diharapkan dengan hasil penelitian ini, peneliti dapat memperoleh wawasan
yang lebih dalam mengetahui faktor-faktor yang mampu mempengaruhi economic
performance suatu perusahaan.
1.6.2 Bagi Universitas Negeri Medan (Ilmu Pengetahuan)
Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu pustaka
atau referensi dalam masalah yang berhubungan dengan economic performance
perusahaan berdasarkan environmental performance, environmental disclosure,
firm size dan return on equity.
1.6.3 Bagi Praktisi
Hasil studi ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu masukan atau
15
memberikan informasi dalam membuat kebijakan-kebijakan yang berhubungan
67
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengolahan serta hasil analisis data yang dilakukan dengan segala
keterbatasan peneliti yang memungkinkan terjadinya hasil yang bias, dengan tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi, maka
dirumuskan beberapa kesimpulan dari penelitian ini yakni sebagai berikut:
1. Environmental performance tidak memiliki pengaruh terhadap economic
performance pada perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia, hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,925 > 0,05 dan
t-hitung sebesar 0.095 < t-tabel 1.660. Artinya bahwa tinggi atau rendahnya
kinerja perusahaan dalam menciptakan lingkungan yang baik (green)
berdasarkan peringkat PROPER tidak mempengaruhi perilaku investor dalam
melakukan investasi. Sehingga dengan tidak adanya respon investor ini, tidak
mengubah tingkat economic performance perusahaan.
2. Environmental disclosure tidak memiliki pengaruh terhadap economic
performance pada perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia, hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,375 > 0,05 dan
t-hitung sebesar (0.892) < t-tabel 1,660. Hal ini menunjukkan bahwa tinggi atau
rendahnya pengungkapan lingkungan yang dilakukan oleh suatu perusahaan
tidak mempengaruhi tingkat economic performance perusahaan tersebut.
3. Firm size tidak memiliki pengaruh terhadap economic performance pada
di-68
buktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,426 > 0,05 dan t-hitung sebesar
0.799 < t-tabel 1,660. Ini berarti bahwa besar kecilnya ukuran suatu perusahaan
tidak menjadi jaminan bahwa perusahaan dalam kondisi stabil sehingga tidak
mempengaruhi fluktuasi harga saham perusahaan.
4. Return on equity tidak memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap
economic performance pada perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia, hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,095 >
0,05 dan t-hitung sebesar 1.684 > t-tabel 1,660. Hal ini berarti bahwa besar
kecilnya tingkat pengembalian investasi bagi pemegang saham, tidak
mempengaruhi minat investor dalam menginvestasikan dananya untuk
memiliki saham perusahaan non keuangan yang terdaftar di BEI.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil dan keterbatasan maka, peneliti menyarankan untuk :
1. Menggunakan periode pengamatan yang lebih lama guna diperolehnya hasil
yang lebih representatif.
2. Menggunakan kriteria pengukuran environmental disclosure yang lebih cocok
dengan kondisi perusahaan – perusahaan yang ada di Indonesia.
3. Menggunakan proxy lain dalam menentukan tingkat environmental
performance perusahaan diluar penelitian ini. Seperti kepemilikan sertifikat
DAFTAR PUSTAKA
Analisa, Yangs. 2011. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Profitabilitas dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan. Skripsi Program Studi
Akuntansi. Semarang: Universitas Diponegoro.
Aniela, Yoshi.2011. Peran Akuntansi Lingkungan dalam Meningkatkan Kinerja Lingkungan dan Kinerja Keuangan Perusahaan. Tugas Akhir Makalah
Jurusan Akuntansi. Surabaya: Universitas Widya Mandala.
Almilia, Luciana Spica Dan Wijayanto, Dwi. 2007. Pengaruh Environmental Performance dan Environmental Disclosure terhadap Economic Performance. Proocedings The 1st Accounting Conference. Depok, 7-9 November 2007.
Al-Tuwaijri, Sulaiman A., et al. 2003. The Relation Among Environmental Disclosure, Environmental Performance, dan Economic Performance : A Simultaneous Equation Approach. Accounting, Organizations and Society.
Belkaoui, Ahmed Riahi. 2000. Teori Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
Carlo, Michael Aldo. 2014. Pengaruh Return On Equity, Dividend Payout Ratio, dan Price To Earnings Ratio pada Return Saham. Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana 7.1 (2014), hlm. 150-164.
Choiriyah, Umi. 2010. Information Gap Pengungkapan Lingkungan Hidup di Indonesia. Skripsi Jurusan Akuntansi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Darwin, Ali. 2007. Audit Lingkungan, Keharusan?. Majalah ai. Edisi No.3/Tahun I/November 2007
Djajadiningrat, Surna Tjahja., dkk. 2014. Green Economy. Bandung: Rekayasa Sains.
Dominic H., T. 2008. Berinvestasi di Bursa Saham. Jakarta: PT Alex Media Komputindo.
Fachrudin, Khaira Amalia. 2011. Analisis Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Dan Agency Cost Terhadap Kinerja Perusahaan. Jurnal
Akuntansi dan Keuangan, Vol. 13, No. 1, Mei 2011, hlm. 37-46
Ganto, Jullimursyida. dkk. 2008. Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur terhadap Return Saham di Bursa Efek Indonesia. Media Riset
Akuntansi, Auditing dan Informasi, Vol. 8, No.1, April 2008, hlm. 85-96
Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 20. Edisi V. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hadi, Nor. 2009. Social Responsibility: Kajian Theoretical Framework, dan Perannya dalam Riset Dibidang Akuntansi. AKSES: Jurnal Ekonomi dan
Bisnis. Vol. 4, No. 8, Oktober 2009, hlm. 88-109.
Hadi, Nor. 2010. Studi Eksplorasi Praktik Corporate Social Responsibility Serta Motif yang Terkandung Didalamnya (Kasus Perusahaan Go Publik di Bursa Efek Indonesia). AKSES: Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol. 5, No. 9, April 2010, hlm. 1-18.
Handayani, Ari Retno. 2010. Pengaruh Environmental Performance terhadap Environmental Disclosure dan Economic Performance serta Environmental Disclosure terhadap Economic Performance. Skripsi Program Studi
Akuntansi. Semarang: Universitas Diponegoro.
Hartono, Jogiyanto. 2008. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Hasibuan, Muhammad Rizal. 2001. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sosial (Social Disclosure) dalam Lapaoran Tahunan Emiten di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Tesis S2 Program Magister
Sains Akuntansi. Semarang: Universitas Diponegoro.
Hasnawati, Sri dan Sawir , Agnes. 2015. Keputusan Keuangan, Ukuran Perusahaan, Struktur Kepemilikan Dan Nilai Perusahaan Publik Di Indonesia. Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaan, Vol.17, No. 1, Maret 2015, hlm. 65–75.
Herdiana, Dandan Febri. 2003. Analisis Pengaruh Informasi Akuntansi terhadap Return Saham di Bursa Efek Jakarta. Tesis S2 Program Studi Magister
Manajemen. Semarang: Universitas Diponegoro.
Heriningsih, Sucahyo dan Saputri, Novitasari. 2012. Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure dan Environmental Performance terhadap Economic Performance pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Volume 10. Nomor 01. Maret 2012, hlm. 18-28.
Manufaktur yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010.
Jurnal Nominal. Volume I. Nomor 01. Tahun 2012, hlm. 104-123.
Ikhsan, Arfan. 2009. Akuntansi Manajemen Lingkungan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Ikhsan, Arfan., dkk. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung: Citapustaka Media.
Indrawati, Novita. 2009. Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Annual Report serta Pengaruh Political Visibility dan Economic Performance. Pekbis Jurnal, Vol.1, No.1, Maret 2009, hlm. 1-11
Ja’far, S. Muhammad dan Arifah, Dista Amalia. 2006. Pengaruh Dorongan Manajemen Lingkungan, Manajemen Lingkungan Proaktif dan Kinerja Lingkungan Publik Environmental Reporting. Symposium Nasional
Akuntansi IX Padang 23-26 Agustus 2006.
Januarti, Indira dan Apriyanti Dini. 2005. Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan . Jurnal MAKSI, Vol. 5, No. 2 Agustus 2005, hlm. 227-243.
Jupe, Robert. 2005. Disclosures in Corporate Environmental Reports: A Test of Legitimacy Theory. Working Paper Series. UK : The University Canterbury Kent.
La Ane. 2011. Analisa Laporan Keuangan. Medan: UNIMED
Lindrianasari. 2007. Hubungan antara kinerja lingkungan dan kualitas pengungkapan lingkungan dengan kinerja ekonomi perusahaan di Indonesia. JAAI, Volume 11, No. 2, Desember 2007, hlm:159-172.
Ministry of the Environment. 2005. Environmental Accounting Guidelines 2005. Japan.
Miranti, Laras. 2009. Praktik Environmental Dislosure dan Kaitannya dengan Karakteristik Perusahaan. Skripsi Jurusan Akuntansi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Nuraini F, Eiffeliena. 2010. Pengaruh Environmental Performance dan Environmental Disclosure terhadap Economic Performance. Skripsi
Program Studi Akuntansi. Semarang: Universitas Diponegoro.
O’Donovan, Gary. 2000. Legitimacy Theory As An Explanation For Corporate Environmental Disclosures. A thesis submitted to the Faculty of Business
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2012 Tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas.
Permatasari, Paulina. 2013. Hubungan Kausalitas antara Kinerja Sosial dan Ekonomi Perusahaan. Trikonomika, Volume 12, No. 1, Juni 2013, hlm. 92– 101.
Pertiwi, Intan., dkk. 2014. Pengaruh Kinerja Lingkungan dan Pengungkapan Lingkungan terhadap Kinerja Keuangan. Prosiding Akuntansi, Gelombang 2, Tahun Akademik 2014-2015, hlm. 297-304.
Rahardja, Edy., dkk. 2011. Implementasi Corporate Social Responsibility dan Implikasinya dalam Perspektif Teori Stakeholder (Studi pada Perusahaan Tekstil dan Produk Tekstil di Jawa Tengah). Jurnal Aplikasi Manajemen. Vol 9, No. 2, Maret 2011, hlm. 535-544.
Rakhiemah, Aldilla Noor dan Agustia, Dian. 2009. Pengaruh Kinerja Lingkungan Terhadap Corporate Social Responsibility (CSR) Disclosure dan Kinerja Finansial Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
SNA 12 Palembang, 3-9 November 2009.
Santoso, Hendra F. 2012. Akuntansi Lingkungan Tinjauan terhadap Sistem Informasi Akuntansi Manajemen atas Biaya Lingkungan. Jurnal Akuntansi, Volume 12, No. 2, November 2012, hlm. 635-654.
Sembiring, Eddy Rismanda, 2006, Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan Tanggungjawab Sosial: Study Empiris pada Perusahaan yang Tercatat di Bursa Efek Jakarta. Jurnal MAKSI. Vol. 6, No. 1 Januari 2006, hlm. 69-85.
Srihartanto, Dionisius Setyo. 2008. Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan dan Struktur Kepemilikan Saham Terhadap Return On Equity. Tesis S2 Program
Studi Magister Manajemen. Semarang: Universitas Diponegoro.
Suartana, I Wayan. 2010. Akuntansi Lingkungan dan Triple Bottom Line Accounting: Paradigma baru Akuntansi Bernilai Tambah. Jurnal Bumi
Lestari, Volume 10, No. 1, Februari 2010, hlm. 105-112
Sujoko dan Soebiantoro, Ugy. 2007. Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Leverage, Faktor Intern dan Faktor Ekstern Terhadap Nilai Perusahaan
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 9, No. 1, Maret 2007, hlm.
41-48
Suratno, Ignatius Bondan., dkk. 2006. Pengaruh Environmental Performance Terhadap Environmental Disclosure dan Economic Performance.
Simposium Nasional Akuntansi IX Padang, 23-26 Agustus 2006.
Sarumpaet, Susi. 2005. The Relationship Between Environmental Performance and Financial Performance of Indonesian Companies. Jurnal Akuntansi &
Keuangan, Vol. 7, No. 2, Nopember 2005, hlm. 89-98
Sutami, Eka., et al. 2011. The Effect of Voluntary Disclosure of Environmental Performance and Level of Externalities to Corporate Economic Performance. The 3rd International Conference on Humanities and Social
Sciences. April 2, 2011 Faculty of Liberal Arts, Prince of Songkla
University.
Tarigan, Josua dan Semuel, Hatane. 2014. Pengungkapan Sustainability Report dan Kinerja Keuangan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 16, No. 2, November 2014, hlm. 88-101.
Titisari, Kartika Hendra dan Alviana, Khara. 2012. Pengaruh Environment Performance terhadap Economic Performance. Manajemen Bisnis Syariah, No: 01/Th.VI/Januari 2012, hlm. 1031-1045.
Wibisono, Adi Gunawan. 2011. Pengaruh Environmental Performance dan Environmental Disclosure terhadap Economic Performance pada Perusahaan Pertambangan dan Pemegang HPH/HPHTI yang terdaftar di BEI. Skripsi Program Studi Akuntansi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
www.idx.co.id
www.menlh.go.id
www.worldbank.org