• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN GAYA MENGAJAR DAN MOTOR EDUCABILITY TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI PADA SISWA KELAS XI MAN RANTAUPRAPAT T.A 2016/2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN GAYA MENGAJAR DAN MOTOR EDUCABILITY TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI PADA SISWA KELAS XI MAN RANTAUPRAPAT T.A 2016/2017."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN GAYA MENGAJAR DAN MOTOR EDUCABILITY

TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLAVOLI

PADA SISWA KELAS XI MAN RANTAUPRAPAT

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Olahraga

Oleh

AKHMAD SYIROJ

NIM : 8156112004

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i

ABSTRAK

AKHMAD SYIROJ. Perbedaan Gaya Mengajar dan Motor Educability Terhadap Hasil Belajar Passing Bawah Bola Voli Pada Siswa Kelas XI MAN Rantauprapat T.A 2016/2017. Tesis. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2017.

Pembelajaran permainan bola besar khusus bola voli yang baik akan membantu siswa untuk memperoleh perkembangan motorik yang optimal dan juga dapat membantu siswa untuk mengembangkan potensinya dalam permainan bola voli. Dalam permainan bola voli terdapat beberapa teknik dasar yang harus dikuasai oleh oleh pemain, salah satunya adalah passing. Passing yang digunakan dalam penelitian ini adalah passing bawah. Setelah dilakukan observasi pada sekolah MAN Rantauprapat, proses belajar mengajar pendidikan jasmani belum begitu baik khususnya untuk pembelajaran passing bawah bola voli, pada saat pembelajaran siswa sering mengalami kesulitan untuk melakukan gerakan passing bawah dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mengetahui apakah terdapat perbedaan antara gaya mengajar resiprokal dan gaya mengajar komando terhadap hasil belajar passing bawah bola voli, (2) Mengetahui apakah terdapat perbedaan antara gaya mengajar resiprokal dengan gaya mengajar komando bagi siswa yang memiliki motor educability tinggi terhadap hasil belajar passing bawah bola voli, (3) Mengetahui apakah terdapat perbedaan antara gaya mengajar komando dengan gaya mengajar resiprokal bagi siswa yang memiliki motor educability rendah terhadap hasil belajar passing bawah bola voli, (4) Mengetahui apakah terdapat interaksi antara gaya mengajar dengan motor educaility terhadap hasil belajar passing bawah bola voli. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari seluruh siswa putra kelas XI MAN Rantauprapat tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 136 siswa, dengan mengambil sampel 40 siswa melalui teknik purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan Anava dua jalur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Terdapat perbedaan antara gaya mengajar resiprokal dan gaya mengajar komando terhadap hasil belajar passing bawah bola voli, dengan nilai Fhitung 11,983 > Ftabel 4,113 pada taraf signifikansi α = 0,05; (2) Bagi siswa yang memiliki motor educability tinggi, gaya mengajar resiprokal lebih baik dibandingkan gaya mengajar komando terhadap hasil belajar passing bawah bola voli, dengan Qhitung 16,76 > Qtabel 4,33 pada taraf signifikansi α = 0,05; (3) bagi siswa yang memiliki motor educability rendah, gaya mengajar komando lebih baik dibandingkan gaya mengajar resiprokal terhadap hasil belajar passing bawah bola voli, dengan Qhitung 9,84 > Qtabel 4,33pada taraf signifikansi α = 0,05; (4) Terdapat interaksi antara gaya mengajar dengan motor educability terhadap hasil belajar passing bawah bola voli, dengan nilai Fhitung 176,896 > Ftabel 4,113 pada taraf signifikansi α = 0,05.

(6)

ii

ABSTRACT

AKHMAD SYIROJ. Differences in Teaching Style and Motor Educability to Learning Outcomes Passing Down Volleyball Students of Class XI MAN Rantauprapat. A Thesis. Medan:Postgraduate Program, State University of Medan, 2017.

Good volleyball learning will help students to obtain optimal motor development and can also help studets to develop their potential in volleyball games. In this volleyball game there are some basic techniques that must be mastered by the players, one of them is passing. Passing used in this research is passing down. After observation at MAN Rantauprapat school, Teaching and learning process of physical education not so good especially for learning passing under volleyball, at the time of learning students often have difficulty to perform a good passing down motion. The purpose of this study are: (1) Knowing is there any difference between reciprocal teaching style and command teaching style against the learning outcomes passing down the volleyball, (2) Knowing is there any difference between reciprocal teaching style with command teaching style for students who have high educability motor against the learning outcomes passing down the volleyball, (3) Knowing is there any difference between command teaching styles with reciprocal teaching style for students who have low educational motor against the learning outcomes passing down the volleyball, (4) Knowing is there any interaction between teaching styles with motor educaility To the learning result of passing down the volleyball. This study is a quasi experimental research. The population in this study consisted of all male students of class XI MAN Rantauprapat in academic year 2016/2017 amounting to 136 students, by taking a sample of 40 students through purposive sampling technique. Data were analyzed by Anova two ways. The results showed that: (1) There is a difference between reciprocal teaching styles and command teaching style against the learning outcomes passing down the volleyball, with the value of F 11,983 > Ftable 4.113 at significance level α = 0.05; (2) For students who have high motor educability, reciprocal teaching style better compared style teaching command against the learning outcomes passing down the volleyball, with the value of Q 16,76 > Qtable4.33 at significance level α = 0.05; (3) For students who have low educational motor, style teaching command better compared reciprocal teaching style against the learning outcomes passing down the volleyball, with the value of Q 9,84 > Qtable 4.33 at significance level α = 0.05; (4) There is interaction between teaching style with a motor educability to the learning outcomes of passing down the volleyball, with the value of F 176,896 > Ftable4.113 at significance level α = 0.05.

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat

Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis,

sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis dengan judul “Perbedaan

Gaya Mengajar dan Motor Educability Terhadap Hasil Belajar Passing Bawah

Bola Voli Pada Siswa Kelas XI MAN Rantauprapat”. Tesis ini ditulis dalam

rangka memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Magister

Pendidikan Olahraga pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan

(UNIMED).

Pembelajaran permainan bola besar khusus bola voli yang baik akan

membantu siswa untuk memperoleh perkembangan motorik yang optimal dan

juga dapat membantu siswa untuk mengembangkan potensinya dalam permainan

bola voli. Dalam permainan bola voli terdapat beberapa teknik dasar yang harus

dikuasai oleh oleh pemain, salah satunya adalah passing. Passing yang digunakan

dalam penelitian ini adalah passing bawah.

Penulis menyadari bahwa tesis ini dapat diselesaikan berkat dukungan dan

bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu, penulis berterima kasih kepada

semua pihak yang secara langsung dan tidak langsung memberikan kontribusi

dalam penyelesaian tesis ini. Secara khusus pada kesempatan ini penulis

menyampaikan terima kasih kepada : Prof. Dr. Agung Sunarno, M.Pd dan Dr.

(8)

iv

mengarahkan penulis selama penyusunan tesis ini dari awal hingga tesis ini dapat

diselesaikan.

Penulis juga berterima kasih kepada Rektor UNIMED Prof. Dr. Syawal

Gultom, M.Pd; Direktur Program Pascasarjana UNIMED, Prof. Dr. Bornok

Sinaga, M.Pd, beserta segenap jajarannya yang telah berupaya meningkatkan

situasi kondusif pada Program Pascasarjana UNIMED.

Tak lupa penulis berterima kasih kepada Ketua Program Studi Pendidikan

Olahraga Dr. Albadi Sinulingga, M.Pd dan Dr. Nurhayati Simatupang, M.Kes

selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan Olahraga, beserta jajaran Dosen, Staf

Administrasi dan rekan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Olahraga.

Demikian juga penulis menyampaikan terima kasih kepada Dra.

Nurhabibah Harahap, S.Pd selaku Kepala Madrasah Aliyah Negeri Rantauprapat

yang telah mengizinkan untuk melakukan Uji Coba Intrumen Penelitian dan

Penelitian. Serta ucapan terima kasih atas bantuan kepada Ibnu Hajar, S.Pd dan

Indah Putri Lestari Hasibuan, S.Pd selaku guru Penjasorkes dan seluruh siswa

kelas XI MAN Rantauparapat

Akhirnya rasa terima kasih yang mendalam penulis sampaikan kepada

Almh Ibunda Partiyah, Ayahanda Suradi, Istri tercinta Rachmayani, S.Pd, dan

ketiga putri tersayang Asry Widya Maghfirah, Asry Fadhilla Zahra, Adinda Asry

Hidayah Shafira, serta seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan moral

(9)

v

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang baik atas bantuan,

dukungan dan bimbingan yang diberikan. Dengan segala kekurangan dan

keterbatasan penulis berharap semoga tesis ini dapat memberi sumbangan dalam

memperkaya khasanah ilmu dalam bidang pendidikan dan menjadi masukan bagi

penelitian lebih lanjut.

Medan, April 2017

(10)

vi 2.1 Definisi Konseptual ………. 14

2.1.1 Hakekat Permainan Bola Voli ………. 14

2.1.2 Hakekat Passing Bawah Bola Voli ……….. 21

2.1.3 Pengertian Passing Bawah Bola Voli ……… 22

2.1.4 Hakekat Gerak ... 25

2.1.5 Analisis Gerak Passing Bawah Bola Voli ………. 32

2.1.6 Hakekat Hasil Belajar Passing Bawah Bola Voli ….… 35 2.1.6.1 Belajar ………. 35

2.1.6.2 Hasil Belajar ……….. 40

2.1.7 Hakekat Gaya Mengajar ……….. 47

2.1.8 Gaya Mengajar Resiprokal ……… 56

2.1.8.1 Anatomi Gaya Resiprokal ……….. 59

2.1.8.2 Sasaran Gaya Resiprokal ……… 60

2.1.8.3 Pelaksanaan Gaya Resiprokal ……….. 61

2.1.8.4 Pertimbangan-pertimbangan Gaya Resiprokal .. 62

2.1.9 Gaya Mengajar Komando ……… 65

2.1.9.1 Anatomi Gaya Mengajar Komando ……… 69

2.1.9.2 Implikasi dari Gaya Mengajar Komando ……... 72

2.1.9.3 Materi Pokok Petimbangan ……… 73

2.1.10 Hakekat Motor Educability ………. 77

2.1.10.1Tes Motor Educability ……… 80

(11)

vii

Halaman

2.2 Kerangka Berfikir …....……… 86

2.2.1 Perbedaan Antara Gaya Mengajar Resiprokal dan Gaya Mengajar Komando terhadap Hasil Belajar Passing Bawah Bola Voli ( A1A2) ...…... 86

2.2.2 Perbedaan Antara Gaya Mengajar Resiprokal dengan Gaya Mengajar Komando Bagi Siswa yang Memiliki Motor Educability Tinggi Terhadap Hasil Belajar Passing Bawah Bola Voli (A1B1, A2B1) ... 89

2.2.3 Perbedaan antara Gaya Mengajar Komando dengan Gaya Mengajar Resiprokal Bagi Siswa yang Memiliki Motor Educaility Rendah Terhadap Hasil Belajar Passing Bawah Bola Voli (A1B2, A2B2) ... 91

2.2.4 Interaksi antara Gaya Mengajar dengan Motor Educability Terhadap Hasil Belajar Passing Bawah Bola Voli ... 93

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 120

4.1.1 Hasil Tes Passing Bawah Bola Voli ... 120

4.1.2 Pengujian Persyaratan Analisis ... 133

4.1.3 Analisis Statistik ANAVA Dua Jalur ... 137

4.1.4 Pengujian Hipotesis ... 139

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 144

(12)

viii

Halaman

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ... 155

5.2 Implikasi ... 155

5.3 Saran ... 156

(13)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Anatomi Gaya Mengajar ……….. 49 Tabel 2.2 Kelebihan dan Kekurangan Gaya Resiprokal ……….... 64 Tabel 2.3 Penjabaran Anatomi Gaya Mengajar Komando ………. 74 Tabel 2.4 Kelebihan dan Kekurangan Gaya Mengajar Komando ……….. 75 Tabel 3.1 Data Siswa Kelas XI MAN Rantauprapat TA. 2016/2017 ... 96 Tabel 3.2 Pengelompokkan Sampel ... 98 Tabel 3.3 Rancangan Penelitian ... 99 Tabel 3.4 Instrumen Penilaian Hasil Belajar Passing Bawah Bola Voli

Oleh Tester ... 111 Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Peneltian ... 121 Tabel 4.2 Distribusi Hasil Belajar Passing Bawah Bola Voli pada

Siswa yang Diberi Gaya Mengajar Resiprokal Secara

Keseluruhan ... 122 Tabel 4.3 Distribusi Hasil Belajar Passing Bawah Bola Voli pada

Siswa yang Diberi Gaya Mengajar Komando Secara

Keseluruhan ... 123 Tabel 4.4 Distribusi Hasil Belajar Passing Bawah Bola Voli pada

Siswa yang Memiliki Motor Educability Tinggi Secara

Keseluruhan ... 125 Tabel 4.5 Distribusi Hasil Belajar Passing Bawah Bola Voli pada

Siswa yang Memiliki Motor Educability Rendah Secara

Keseluruhan ... 127 Tabel 4.6 Distribusi Hasil Belajar Passing Bawah Bola Voli pada

Siswa dengan Gaya Mengajar Resiprokal dan Memiliki

Motor Educability Tinggi ... 128 Tabel 4.7 Distribusi Hasil Belajar Passing Bawah Bola Voli pada

Siswa dengan Gaya Mengajar Resiprokal dan Memiliki

Motor Educability Rendah ... 129 Tabel 4.8 Distribusi Hasil Belajar Passing Bawah Bola Voli pada

Siswa dengan Gaya Mengajar Komando dan Memiliki Motor

Educability Tinggi ... 131 Tabel 4.9 Distribusi Hasil Belajar Passing Bawah Bola Voli pada

Siswa dengan Gaya Mengajar Komando dan Memiliki Motor

Educability Rendah ... 132 Tabel 4.10 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data ... 133 Tabel 4.11 Uji Homogenitas Kelompok Sampel Siswa yang Diberi Gaya

Mengajar Resiprokal dan Gaya Mengajar Komando ... 134 Tabel 4.12 Uji Homogenitas Kelompok Sampel Siswa yang Memiliki

Motor Educability Tinggi ... 135 Tabel 4.13 Uji Homogenitas Kelompok Sampel Siswa yang Memiliki

(14)

x

Halaman

Tabel 4.15 Uji Homogenitas Interaksi Gaya Mengajar dan Motor

(15)

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Pukulan Passing Bawah ………... 24

Gambar 2.2 Sikap Melakukan Passing Bawah ……….. 33

Gambar 2.3 Sikap MelakukanPassing Bawah ... 34

Gambar 2.4 Anatomi Gaya Komando ………. 69

Gambar 2.5 Munculnya dan Anatomi dari Gaya Perintah A (Komando) .. 70

Gambar 3.1 One Foot Touchhead ... 103

Gambar 3.2 Forward Hand Kick ... 104

Gambar 3.3 Knee Jump To Feet ... 104

Gambar 3.4 Stork Stand ... 105

Gambar 3.5 Single Squat Balance ... 106

Gambar 3.6 Tes Grapevine (Grapevine) ... 106

Gambar 3.7 Push-Up 3 Kali (Three Dips) ... 107

Gambar 3.8 Side Kick ... 107

Gambar 3.9 Rusian Dance ... 108

Gambar 3.10 Jump Foot ... 109

Gambar 4.1 Histogram Hasil Belajar Passing Bawah Bola Voli pada Siswa yang Diberi Gaya Mengajar Resiprokal Secara Keseluruhan ... 122

Gambar 4.2 Histogram Hasil Belajar Passing Bawah Bola Voli pada Siswa yang Diberi Gaya Mengajar Komando Secara Keseluruhan ... 124

Gambar 4.3 Histogram Hasil Belajar Passing Bawah Bola Voli pada Siswa yang Memiliki Motor Educability Tinggi Secara Keseluruhan ... 126

Gambar 4.4 Histogram Hasil Belajar Passing Bawah Bola Voli pada Siswa yang Memiliki Motor Educability Rendah Secara Keseluruhan ... 127

Gambar 4.5 Histogram Hasil Belajar Passing Bawah Bola Voli pada Siswa dengan Gaya Mengajar Resiprokal dan Memiliki Motor Educability Tinggi ... 129

Gambar 4.6 Histogram Hasil Belajar Passing Bawah Bola Voli pada Siswa dengan Gaya Mengajar Resiprokal dan Memiliki Motor Educability Rendah ... 130

Gambar 4.7 Histogram Hasil Belajar Passing Bawah Bola Voli pada Siswa dengan Gaya Mengajar Komando dan Memiliki Motor Educability Tinggi ... 131

Gambar 4.8 Histogram Hasil Belajar Passing Bawah Bola Voli pada Siswa dengan Gaya Mengajar Komando dan Memiliki Motor Educability Rendah ... 132

(16)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PENELITIAN ... 162

Lampiran 1.1 Hasil Tes Kemampuan Motor Educability ... 163

Lampiran 1.2 Hasil Tes Passing Bawah Gaya Mengajar Resiprokal ... 167

Lampiran 1.3 Hasil Tes Passing Bawah Gaya Mengajar Komando ... 170

Lampiran 1.4 Distribusi Frekuensi ... 173

LAMPIRAN 2 UJI COBA INSTRUMEN ... 178

Lampiran 2.1 Perhitungan Hasil Uji Coba Instrumen Tes Passing Bawah Bola Voli ... 179

Lampiran 2.2 Perhitungan Hasil Uji Coba Instrumen Tes Kemampuan Motor Educability ... 181

LAMPIRAN 3 HASIL UJI ANALISIS ... 183

Lampiran 3.1 Uji Normalitas ... 184

Lampiran 3.2 Uji Homogenitas ... 193

Lampiran 3.3 Uji Anava ... 198

Lampiran 3.4 Uji Tukey ... 202

LAMPIRAN 4 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ... 204

Lampiran 4.1 RPP Gaya Mengajar Komando ... 205

Lampiran 4.2 RPP Gaya Mengajar Resiprokal ... 222

LAMPIRAN 5 DOKUMENTASI PENELITIAN ... 235

(17)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Bola voli merupakan salah satu permainan atau cabang olahraga yang

sering dipertandingkan dalam event-event nasional maupun internasional,

olahraga ini sangat digemari dan sudah memasyarakat. Permainan bola voli dapat

dimainkan oleh anak-anak sampai orang dewasa wanita maupun pria. Prinsip

permainan bola voli adalah memainkan bola dengan divoli (dipukul dengan

anggota badan) dan berusaha menjatuhkan bola kelapangan lawan dengan

menyebrangkan bola lewat atas serta mempertahankan agar bola tidak jatuh

dilapangan sendiri.

Muhajir (2006:8) mengemukakan bahwa “Permainan bola voli adalah

suatu cabang olahraga dengan memvoli bola di udara hilir mudik di atas jaring

atau net, dengan maksud dapat menjatuhkan bola di dalam petak lapangan lawan

untuk mencari kemenangan dalam bermain”.

Dalam kegiatan pembelajaran, bola voli dimasukkan kedalam kurikulum

pendidikan baik di tingkat SD, SMP dan SMA yang termuat kedalam pendidikan

jasmani sekolah. Dauer dan Pangrazi (1989: 1) mengemukakan bahwa

“pendidikan jasmani adalah fase dari program pendidikan keseluruhan yang

memberikan kontribusi, terutama melalui pengalaman gerak, untuk pertumbuhan

dan perkembangan secara utuh untuk tiap anak. Pendidikan jasmani didefinisikan

(18)

2

yang tepat agar memiliki makna bagi anak. Pendidikan jasmani merupakan

program pembelajaran yang memberikan perhatian yang proporsional dan

memadai pada domain-domain pembelajaran, yaitu psikomotor, kognitif, dan

afektif”.

Pembelajaran bola voli yang baik akan membantu siswa untuk

memperoleh perkembangan motorik yang optimal. Disamping itu juga dapat

membantu siswa untuk mengembangkan potensinya dalam permainan bola voli.

Dengan demikian, pembelajaran bola voli penting di Sekolah Lanjutan Tingkat

Atas untuk memperoleh perkembangan gerak khususnya pada permainan bola

voli. Oleh karena itu, tujuan yang ingin dicapai melalui pendidikan jasmani

mencakup pengembangan individu secara menyeluruh. Artinya, cakupan

pendidikan jasmani tidak hanya terfokus pada aspek fisik, mental dan sosial saja,

melainkan juga keterampilan motorik siswa dalam mengikuti proses pembelajaran

pendidikan jasmani yang dilakukan disekolah. Secara umum tujuan pendidikan

jasmani dapat diklasifikasikan kedalam empat kategori, yaitu:

 Perkembangan fisik. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan

melakukan aktivitas-aktivitas yang melibatkan kekuatan fisik dari berbagai

organ tubuh seseorang (physical fitness).

 Perkembangan gerak. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan untuk

melakukan gerak secara efektif, efisien, halus, indah, dan sempurna (skill

full).

 Perkembangan mental. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan

(19)

3

pendidikan jasmani kedalam lingkungannya sehingga memungkinkan

tumbuh dan berkembangnya pengetahuan, sikap, dan tanggungjawab

siswa.

 Perkembangan sosial. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan siswa

dalam menyesuaikan diri pada suatu kelompok atau masyarakat.

Dalam permainan bola voli terdapat beberapa teknik dasar yang harus

dikuasai oleh pemain. Menurut Ahmadi (2007:20) teknik-teknik dasar dalam

permainan bola voli terdiri atas service, passing bawah, passing atas, block dan

smash. Dalam penelitian ini peneliti lebih memfokuskan pada pembelajaran

passing bawah bola voli, karena passing bawah merupakan salah satu bentuk

pertahanan yang baik serta pelaksanaan passing bawah cenderung lebih aman

untuk peserta didik dibandingkan dengan passing atas.

Passing bawah merupakan teknik dasar bola voli yang paling awal

diberikan dalam mengajar maupun melatih bola voli. Durwachter (1990:52)

menyatakan “teknik passing bawah bagi anak didik dirasakan lebih wajar,

gampang dan terutama lebih aman pada saat menerima bola yang keras,

dibandingkan dengan gerak passing atas yang memerlukan sikap tangan dan jari”.

Pelaksanaan passing bawah memerlukan gerak yang baik sehingga

pelaksanaannya terlihat sempurna. Pelaksanaan passing bawah memiliki tiga

tahapan pelaksanaan yaitu: tahap permulaan, pelaksanaan dan akhir. Kemampuan

motorik serta gerak yang baik merupakan salah satu indikator agar siswa bisa

(20)

4

Dalam upaya mencapai hasil belajar yang baik dalam pembelajaran

pendidikan jasmani, maka guru pendidikan jasmani perlu mengupayakan gaya

mengajar yang efektif dan atraktif. Untuk itu guru pendidikan jasmani harus

berusaha seoptimal mungkin untuk mempengaruhi siswa dalam proses

pembelajaran pendidikan jasmani, yaitu dengan cara menyajikan bentuk-bentuk

pembelajaran keterampilan gerak yang baik dan benar, agar dapat mendorong

siswa untuk memahami, mengerti, dan mampu melakukannya. Contohnya

pembelajaran teknik dasar gerakan passing bawah dalam permainan bola voli,

Maka peran guru dalam proses pendidikan jasmani diantaranya adalah

menentukan dan memilih gaya mengajar yang efektif agar siswa dapat mengerti

dan memahami serta menguasai materi pembelajaran yang disajikan sesuai

dengan tujuan yang diharapkan khususnya permainan bola besar passing bawah

bola voli.

Kemampuan guru memilih dan menyajikan materi pembelajaran

ditentukan oleh kemampuan dan pengalamannya dalam pembelajaran.

Sehubungan dengan itu, maka untuk melakukan proses pembelajaran pendidikan

jasmani, dipilih gaya pembelajaran yang tepat dan mudah diterapkan kepada

siswa, sehingga berbagai aktivitas gerak pendidikan jasmani dapat dikuasai

dengan baik dan benar.

Salah satu yang ikut berperan dalam keberhasilan pembelajaran khususnya

passing bawah bola voli adalah kemampuan gerak siswa (motor educability).

Motor educability merupakan kemampuan potensial yang menunjukkan cepat

(21)

5

dengan uraian Pino dan Wittermans (dalam Syarifuddin, 1996:16) yaitu motor

berarti bergerak, educatic berarti pengetahuan dan ability artinya kemampuan,

yang jika dirangkaikan memberikan pengertian yaitu kemampuan bagi seseorang

dalam menerima gerakan yang baru. Kemampuan motorik yang merupakan ranah

psikomotorik yang intinya adalah gerakan.

Kemampuan dapat diartikan sebagai prestasi, kapasitas dan kecakapan.

Prestasi merupakan kemampuan aktual yang dapat diukur langsung dengan tes

tertentu. Sedangkan kapasitas adalah kemampuan potensial yang dapat diukur

secara tidak langsung melalui pengukuran terhadap kecakapan individual dan

kecakapan itu berkembang dengan perpaduan antara kemampuan motor

educability dengan latihan dan pengalaman. Untuk dapat menentukan

keberhasilan seseorang dalam belajar olahraga, adalah dengan cara memanfaatkan

potensi diri yang menunjang keberhasilan individu dalam mempelajari

keterampilan gerak yang disebut dengan motor educability.

Dengan kata lain keberhasilan dalam belajar keterampilan gerak olahraga

dapat diperoleh dengan memanfaatkan semua potensi yang ada dalam diri dan

aspek pendukung lainnya. Dengan mempunyai kemampuan gerak tinggi maka

siswa akan lebih mudah dalam belajar gerak dan sebaliknya siswa yang

mempunyai kemampuan gerak rendah akan mengalami kesulitan dalam belajar

gerak.

Hal yang sama dijumpai di lapangan, pada sekolah MAN Rantauprapat,

proses belajar mengajar pendidikan jasmani belum begitu baik khususnya untuk

(22)

6

mengalami kesulitan untuk melakukan gerakan passing bawah dengan baik,

kurangnya kemampuan siswa dalam melakukan passing bawah tidak terlepas dari

rendahnya kreatifitas gerak siswa serta metode mengajar yang dibawakan oleh

guru. Akibat dari hal tersebut siswa cepat merasa jenuh dalam mengikuti pelajaran

pendidikan jasmani, khususnya dalam permainan bola voli sehingga ketuntasan

hasil belajar passing bawah siswa tersebut belum maksimal.

Pada saat belajar passing bawah dalam permainan bola voli masih banyak

kesalahan dilakukan oleh siswa serta kurangnya keberanian siswa dalam

melakukan gerakan-gerakan yang dituntut dalam passing bawah tersebut.

Misalnya pada sikap awal passing terlihat kesalahan yang sangat menonjol, pada

saat bola datang, kedua perkenaan antara bola dengan lengan tidak lurus

menyambut bola. Pandangan ke arah bola tidak diseimbangkan dengan ayunan

lengan tangan terhadap bola sehingga bola tidak dapat diarahkan sesuai dengan

yang diharapkan. Pada sikap perkenaan, masih terdapat kesalahan yaitu, siswa

belum bisa secara maksimal menyesuaikan kecepatan datangnya bola dengan

gerakan lengan tangan pada saat menyentuh bola. Kemudian pada sikap akhir

dalam passing bawah, siswa tidak kembali pada posisi awal passing bawah.

Kemudian berdasarkan hasil observasi yang penulis langsung lakukan

disekolah MAN Rantauprapat banyak faktor yang memperlihatkan bahwa masih

rendahnya hasil belajar passing bawah bola voli siswa kelas XI MAN

Rantauprapat salah satunya factor mengajar guru yang pada umumnya kurang

memperhatikan kemampuan gerak yang dimiliki oleh siswanya dan hanya

(23)

7

gerakan siswa. Sehingga pada saat melakukan gerakan passing bawah siswa

sering merasa dihantui akan rasa sakit pada saat melakukan gerakan passing

bawah bola voli karena pada saat melakukan sikap pada gerakan passing bawah

belum baik maka hasil yang diperoleh passing yang dilakukan tidak sempurna,

tangan terasa sakit serta tidak terarah.

Serta didukung dengan hasil pengamatan peneliti yang dilakukan selama

satu bulan yang dimulai dari tanggal 12 Maret s/d 11 April 2016 dan dari hasil

nilai blok I ujian psikomotor, tes awal dalam melakukan uji coba passing bawah

bola voli siswa masih rendah, dimana jumlah siswa yang memiliki nilai kriteria

ketuntasan minimal (KKM ≥ 78) untuk materi passing bawah bola voli hanya

47% (64 siswa) dari 136 siswa yang tuntas dalam pembelajaran passing bawah

bola voli (data terlampir). Dari hasil pembelajaran materi permainan bola voli

khusus passing bawah tersebut pada pelaksanaan pembelajaran pendidikan

jasmani, olahraga dan kesehatan, masih terbilang rendah dan terdapat banyak

kekurangan dan diperlukan adanya perbaikan.

Selanjutnya peneliti melakukan diskusi dengan guru mata pelajaran

pendidikan jasmani dalam forom MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran)

dengan tujuan untuk memperoleh informasi lain penyebab rendahnya hasil nilai

ujian blok I psikomotor siswa kelas XI MAN Rantauprapat tahun 2016. Dari hasil

diskusi diketahui bahwa salah satu penyebab rendahnya hasil belajar untuk

passing bawah dikarenakan minimnya kemampuan gerak anak untuk melakukan

gerakan passing bawah. Akibat dari hal tersebut pengetahuan anak tentang

(24)

8

permasalahan tersebut adalah: (1) kurangnya pendekatan guru terhadap siswa

dalam proses pembelajaran, (2) kurangnya evaluasi hasil pembelajaran terhadap

siswa pada akhir kegiatan,(3) kurang jelasnya target yang ingin dicapai dalam

proses pembelajaran (4) kurang pahamnya guru dalam gaya mengajar yang akan

digunakan dalam penyampaian materi pembelajaran pada proses belajar mengajar.

Akibatnya proses pembelajaran kurang efektif sehingga siswa kesulitan

dalam belajar pendidikan jasmani dan hasil belajar bola voli khususnya passing

bawah masih dibawah nilai KKM, serta berdampak terhadap bentuk kemampuan

gerak dan keterampilan secara menyeluruh, fisik, mental maupun intelektual.

Kemampuan guru memilih dan menyajikan materi serta gaya mengajar

ditentukan oleh kemampuan dan pengalamannya dalam proses pembelajaran bola

voli. Sehubungan dengan itu, maka untuk melakukan proses pembelajaran bola

voli dipilih gaya mengajar yang tepat dan mudah diterapkan kepada siswa,

sehingga berbagai gerak dasar dan koordinasi gerakan dapat dikuasai dengan baik

dan benar.

Peran guru dalam proses pembelajaran khususnya bola voli di antaranya

adalah tidak terlepasnya dari faktor diri siswa sendiri, sarana dan prasarana serta

lingkungannya, menentukan dan memilih gaya mengajar yang tepat dan efektif

agar siswa dapat mengerti dan memahami materi pembelajaran yang disajikan

sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Untuk mengajarkan teknik dasar passing bawah dalam bola voli perlu

pemilihan gaya mengajar yang tepat dan mudah diterapkan kepada siswa,

(25)

9

Gaya mengajar tersebut adalah gaya mengajar resiprokal dengan alasan dapat

menumbuh kembangkan kreativitas, rasa tanggung jawab dan kemandirian siswa

sehingga menumbuhkan motor educability siswa dalam proses pembelajaran bola

voli. Selain gaya mengajar resiprokal, juga dikenal beberapa gaya mengajar

lainya. Salah satu gaya mengajar tersebut adalah gaya mengajar komando.

Dalam gaya mengajar komando guru menyiapkan aspek pengajaran dan

sepenuhnya bertanggung jawab pada perkembangan siswa dengan ditandai

memberi penjelasan, demonstrasi dan latihan gerak passingbawah secara

keseluruhan kepada siswa. Artinya dari kedua gaya mengajar resiprokal dan

komando adanya tanggung jawab yang dimiliki baik siswa maupun guru

pendidikan jasmani yang mendukung agar proses pengajaran lebih efektif.

Dalam pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan mengacu

pada kompetensi dasar memperaktikkan variasi gerak dalam permainan bola voli,

serta nilai semangat, sportivitas, percaya diri dan kejujuran pada materi

pembelajaran bola voli bagi kelas XI MAN.

Dari permasalahan tersebut, maka peneliti selanjutnya berdiskusi tentang

gaya mengajar serta motor educability yang dimaksudkan untuk mengatasi

permasalahan dan meningkatkan hasil belajar passing bawah bola voli siswa di

sekolah MAN Rantauprapat.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,

penulis bermaksud untuk meneliti perbedaan gaya mengajar resiprokal, gaya

mengajar komando dan motor educability siswa terhadap hasil belajar passing

(26)

10

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka penulis mengidentifikasi

masalah yang ada sebagai berikut: Apakah para guru sudah menerapkan gaya

mengajar dalam mengajarkan pendidikan jasmani?, Apakah terdapat perbedaan

antara gaya mengajar terhadap hasil belajar passing bawah bola voli?, Apakah

gaya mengajar merupakan salah satu strategi mengajar yang sangat menentukan

hasil belajar?, Apakah mengajar dengan menggunakan gaya mengajar resiprokal

akan memberikan pengaruh terhadap hasil belajar passing bawah bola voli pada

siswa kelas XI MAN?, Apakah mengajar dengan menggunakan gaya mengajar

komando akan memberikan pengaruh terhadap hasil belajar passing bawah bola

voli pada siswa kelas XI MAN?, Apakah terdapat perbedaan yang berarti antara

gaya mengajar resiprokal dan gaya mengajar komando terhadap hasil belajar

passing bawah bola voli pada siswa kelas XI MAN?, Apakah gaya mengajar

dapat menghasilkan passing bawah bola voli dengan baik pada siswa kelas XI

MAN?, Apakah motor educability siswa berpengaruh terhadap hasil belajar

passing bawah bola volipada siswa kelas XI MAN?.

1.3Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah

dikemukakan sebelumnya, agar penelitian ini efektif dan efisien maka penulis

membuat batasan masalah pada penelitian ini yaitu perbedaan gaya mengajar dan

motor educability terhadap hasil belajar passing bawah bola voli. Gaya mengajar

(27)

11

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan batasan

masalah diatas maka dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Apakah terdapat perbedaan antara gaya mengajar resiprokal dan gaya

mengajar komando terhadap hasil belajar passing bawah bola voli pada siswa

kelas XI Madrasah Aliyah Negeri Rantauprapat?

2. Apakah terdapat perbedaan antara gaya mengajar resiprokal dengan gaya

mengajar komando bagi siswa yang memiliki motor educability tinggi

terhadap hasil belajar passing bawah bola volipada siswa kelas XI Madrasah

Aliyah Negeri Rantauprapat?

3. Apakah terdapat perbedaan antara gaya mengajar komando dengan gaya

mengajar gaya mengajar resiprokal bagi siswa yang memiliki motor

educability rendah terhadap hasil belajar passing bawah bola volipada siswa

kelas XI Madrasah Aliyah Negeri Rantauprapat?

4. Apakah terdapat interaksi antara gaya mengajar dengan motor educability

terhadap hasil belajar passing bawah bola voli pada siswa kelas XI Madrasah

Aliyah Negeri Rantauprapat?

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian secara umum bertujuan untuk mencari perbedaan gaya mengajar

dan motor educability terhadap hasil belajar passing bawah bola voli pada

(28)

12

Tujuan khusus eksperimen adalah :

1. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara gaya mengajar resiprokal

dan gaya mengajar komando terhadap hasil belajar passing bawah bola voli

pada siswa kelas XI Madrasah Aliyah Negeri Rantauprapat.

2. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara gaya mengajar resiprokal

dengan gaya mengajar komando bagi siswa yang memiliki motor educability

tinggi terhadap hasil belajar passing bawah bola voli pada siswa kelas XI

Madrasah Aliyah Negeri Rantauprapat.

3. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara gaya mengajar komando

dengan gaya mengajar gaya mengajar resiprokal bagi siswa yang memiliki

motor educability rendah terhadap hasil belajar passing bawah bola voli pada

siswa kelas XI Madrasah Aliyah Negeri Rantauprapat.

4. Untuk mengetahui apakah terdapat interaksi antara gaya mengajar dengan

motor educability terhadap hasil belajar passing bawah bola voli pada siswa

kelas XI Madrasah Aliyah Negeri Rantauprapat.

1.6 Manfaat Penelitian

Diharapkan penelitian ini memberikan kontribusi dalam proses

pembelajaran bola voli. Adapun kegunaan hasil penelitian ini antaralain :

1. Sebagai bahan pemahaman pembelajaran di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas

untuk guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan dalam menentukan/

(29)

13

pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di MAN khususnya untuk

permainan bola voli.

2. Dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pembina satuan pendidikan dalam

menentukan kebijakan yang berkaitan dengan metode atau cara pembelajaran

pendidikan jasmani di MAN.

3. Alternatif proses pembelajaran agar tidak membosankan/monoton dalam

kegiatan pembelajaran serta menghilangkan kejenuhan pada siswa dan guru.

4. Memperluas pengetahuan dalam metode pengajaran khususnya pada materi

bola voli .

5. Sumbangan pemikiran pada bidang pendidikan khususnya mata pelajaran

(30)

158

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kadir Ateng. 1993. Pendidikan Jasmani di Indonesia, Jakarta: Guna Prakarsa Jati

Adisasmita. Yusuf. 1997. Strategi Instruksional Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Jakarta; PPs IKIP Jakarta

A.D Roy Jakker. 1998. Mengajar dengan Sukses, Terjemahan Soemoro, Jakarta: Gramedia

A.J. Romiszowski. 1981. Designing Insructional System: Decision Making in Course Planning and Curiculum Design (New York: Kogan Page)

A. Schmidt, Richard. 1991. Motor Learning &Performance. Los Angeles: Human Kinetics Books

Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Barry, Johnson & Nelson K Jack. 1988. Practical Measurement for Evalution in Physical education. Maneapolis; Burgess Publishing Company

Baumgatner, Ted et.al. 2007. Measurment For Evaluation in Physical Education & Exercise

Dauer, Pargazi. 1989. Dinamic Physical Education For Elementari Scholl Children. Eight Edition. New York: Macmillan Publishing Company

Davis, Bob, et al. 1997. Physical Education And The Study Of Sport.London, Mosby, Times Mirror International Publisher Ltd.

Djamarah. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:PT Rineka Cipta

Frank M. Ferducci. 1980. Measurement Concepta in Physical Education, St. Louis Missouri: Mosby Company

Gerhard Durrwatcher. 1990. Bermain Bola Voli. New York: Gramedia

Hasibuan J.J dkk. 1994. Proses Belajar Mengajar Keterampilan Dasar pengajaran Mikro, Bandung : Remaja Rosdakarya

(31)

159

Kadir. 2015. Statistika Terapan. Jakarta: Rajawali Pers

L. Rothstein Anne. 1985. Research Desain & Statistics for Physical Education, New Jerse: Prentice Hall, Inc

Lutan, Rusli.1988. Belajar Keterampilan Motorik. Pengantar Teori dan Metodik. Jakarta: depdikbud Ditjen Dikti

Makmun. Amung dan Toto Subroto. 2001. Pendekatan Keterampilan Taktis dalam Pembelajaran Bolavoli. Jakarta: Depdiknas, Dirjen Dikdasmen

M, Mosston. 1981. Teaching Physical Education (2nd ed), Columbus, OH: Merril

M, Mosston and Ashwort, S. 2002. Teaching Physical Education (5th ed., 2002, dikutip langsung (atau tidak langsung) oleh Mark Byra,

Nana Sudjana. 1989. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru, Offset

_____ , 2001. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo

_____ , 1994. Desain dan Analisis Eksperimen. Bandung : Tarsito Edisi III

Nasution. S. 1992. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar, Jakarta : Bumi Aksara

Neil J. Doghertydan Diane Bonanno. 1997. Contemporary Approaches tol the Teaching of physical education new Jersey: Rutgers college

Pane, Bessy Sitorus, dan Abdul Hasan Saragih. 2016. Pengaruh Gaya Mengajar dan Motor Educability Terhadap Passing Atas Bolavoli pada Siswa Putra SMP Gajah Mada Medan. Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol. 9, No. 1. p-ISSN: 1979-6692; e-ISSN: 2407-7437

PBVSI (2008-2010) Peraturan Permainan Bola Voli Terbaru Tahun 2010. Jakarta: Bidang Perwasitan PP.PBVSI

Rahantoknan, B. Edward. 1997. Guru Pendidikan Jasmani sebagai Fasillitator, Semlok Pola Sistem Operasional Pendidikan Jasmani, sebagai Basis Pembinaan Prestasi Olahraga Indonesia Menjelang Era Globalisasi Jakarta

(32)

160

Robert M Gagne. 1997. The Condition of Learning, United States of America : Helt Rinehart and Winston

Robert N. Singer. 1980. Motor Learning and Human Performence, New York : Mac Milan Publishing Co.

Saputra, Kurniawan Aji. 2014. Pengaruh Gaya Mengajar Terhadap Hasil Belajar Passing Bawah Bola Voli Ditinjau dari Tingkat Kecerdasan Siswa. Tesis. Surakarta: Universitas Sebelas Maret

Sagala, Syaiful. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV Alfabeta

Siregar, Samsuddin. 2008. Perbedaan Pengaruh Metode Mengajar Dan Kemampuan Gerak Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Bermain Bolavoli. Jurnal Fisioterapi Indonusa Vol. 8 No. 2. Medan: FIK Universitas Negeri Medan

Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Jakarta : Rineka Cipta

Susilo. 2009. Prinsip dan Teori Dasar Penelitian Pendidikan. Jakarta: Poliyama Widya Pustaka

Suharno H.P. 1992. Dasar-Dasar Permainan Bola Voli. Yogyakarta (Diktat)

Sugiyanto dan Sudjarwo. 1991. Perkembangan dan Belajar Gerak modul 1-6.Jakarta Depdikbud

Sukintaka. 2004. Filosofi, Pembelajaran, dan Masa Depan Teori Pendidikan Jasmani. Penerbit Nuansa

Sunarno, Agung. 1991. Hubungan MotorEducability Dengan Hasil Belajar Passing Bawah dalam Permainan Bolavoli. Medan: FPOK IKIP Medan

Supandi. 1992. Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Depdikbud

Surachmad, Winarno. 1994. Pengantar Interaksi Mengajar-Belajar. Bandung-Tarsito

(33)

161

Yunus, M. 1992. Olahraga Pilihan Bola Voli. Departemen P & K

Widiastuti. 2011. Tes Dan Pengukuran Olahraga, Jakarta : PT. Bumi Timur Jaya

Gambar

Tabel 4.15  Uji Homogenitas Interaksi Gaya Mengajar dan  Motor Educability .................................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Ada beberapa ha1 yang menjadi tujuan penelitian ini, diantaranya : (1) Mengetahui keterkaitan sektor jasa dengan sektor-sektor lainnya di DKI Jakarta, (2)

ÕÛÎßÖ×ÒßÒ ÐßÇËÒÙ Ø×ßÍ ÐÎÑÜËÕÍ× ÍÎ× ÍËÇßÌÓ× Ü× ÌÔÑÙÑÎßÒÜË ÖËÉ×Î×ÒÙ

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana dinas pariwisata selaku pengelola menentukan strategi pemasaran yang tepat pada objek wisata Candi Sukuh

Strategi yang tepat digunakan dalam kuadran ini adalah strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk) atau integrative (integrasi

Manfaat dari kegiatan penelitian ini adalah memberikan informasi tentang karakteristik lanskap habitat SMA, baik core habitat maupun edge habitat dari SMA

Berdasarkan analisis regresi logistik diperoleh hasil bahwa variabel biaya barang dan jasa serta profil usia hanya berpengaruh pada probabilitas pemerintah daerah

Formulasi sediaan lipstik menggunakan pewarna ekstrak buah salam menunjukkan sediaan stabil selama 30 hari, mudah dioleskan dengan warna yang merata, memiliki pH 4.65-6.70

Melakukan pengkajian pada klien Ny.S dengan stroke hemoragic. Merumuskan diagnosa keperawatan pada klien