• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN PEMBENTUKAN ALIS MATA DENGAN MODEL PEMROSESAN INFORMASI PADA MATA KULIAH TATA RIAS WAJAH KHUSUS, PRODI TATA RIAS JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (PKK) FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN PEMBENTUKAN ALIS MATA DENGAN MODEL PEMROSESAN INFORMASI PADA MATA KULIAH TATA RIAS WAJAH KHUSUS, PRODI TATA RIAS JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (PKK) FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN

PEMBENTUKAN ALIS MATA DENGAN MODEL PEMROSESAN

INFORMASI PADA MATA KULIAH TATA RIAS

WAJAH KHUSUS

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

OLEH:

ROSSY LUCKITA SASMITA NIM. 8146121035

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i

ABSTRAK

Rossy Luckita Sasmita, Pengembangan Multimedia Interaktif Pembelajaran Pembentukan Alis Mata Dengan Model Pemrosesan Informasi Pada Mata Kuliah Tata Rias Wajah Khusus, Prodi Tata Rias Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Fakultas Teknik Universitas Negeri. Tesis : Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2017.

Studi ini bertujuan untuk : (1) menghasilkan multimedia interaktif pembelajaran yang layak digunakan, mudah dipelajari mahasiswa dan dapat dipakai untuk pembelajaran individual, (2) untuk mengetahui keefektifan media pembelajaran yang dikembangkan pada mata kuliah Tata Rias Wajah Khusus.

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang menggunakan model pengembangan produk Borg dan Gall yang dipadu dengan model pembelajaran Dick dan Carey. Model pengembangan produk pembelajaran ini merupakan model yang disusun secara terprogram dengan urutan yang sistematis dan memenuhi karateristik mahasiswa dalam belajar. Model ini meliputi enam tahapan, yakni: studi literatur, perencanaan atau desain pengembangan, pengembangan produk, validasi ahli, uji coba, revisi, produk akhir. Subjek uji coba terdiri dari dua ahli materi, dua ahli desain pembelajaran dan ahli rekayasa perangkat lunak dan desain grafis, tiga mahasiswa untuk uji coba perorangan, sembilan mahasiswa untuk uji coba kelompok kecil dan lima puluh delapan untuk uji coba lapangan. Data tentang kualitas produk pengembangan ini dikumpulkan dengan angket. Data-data yang dikumpulkan dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan: (1) uji ahli materi Tata Rias Wajah Panggung berada pada kualifikasi sangat baik (83,00%), (2) uji ahli desain pembelajaran berada pada kualifikasi sangat baik (87,08%), (3) uji ahli rekayasa perangkat lunak dan desain grafis berada pada kualifikasi sangat baik (87,22%), (4) uji coba perorangan berada pada kualifikasi sangat baik (93,64%), (5) uji coba kelompok kecil berada pada kualifikasi sangat baik (85,71%), (6) uji coba lapangan berada pada kualifikasi sangat baik (83,41%).

(6)

ii

ABSTRACT

RossyLuckitaSasmita, Development of Interactive Multimedia Education Formation Eyebrows With Information On The Processing Model Course Special Face Makeup, Makeup Prodi Department of Family Welfare Education (PKK) Faculty of Engineering, State University. Thesis: Graduate School, State University of Medan, 2017.

This study aims to: (1) to produce interactive multimedia education proper use, easy to learn students and can be used for individual learning, (2) to assess the effectiveness of the media that was developed in the subject of Face Makeup Special.

This type of research is the development of research that uses models Borg and Gall product development combined with Dick and Carey model of education This education product development model is a model that is prepared in a programmed sequence of systematic and meet the characteristics of students in learning. This model includes six stages, namely: literature studies, planning or design development, product development, validation expert, testing, revision, the final product. Subject trial consists of two subject matter experts, two instructional design experts and software engineers and graphic design, three students for individual testing, nine students for small group trial and fifty-eight for field trials. Data about the quality of the products of this development are collected by questionnaire. The data collected were analyzed using qualitative descriptive analysis techniques.

The results showed: (1) subject matter experts test Bridal Makeup Indonesia are in excellent qualifications (83.00%), (2) test instructional design experts are in excellent qualifications (87.08%), (3) test expert software engineering and graphic design are at a very good qualifying (87.22%), (4) individual testing are in excellent

qualifications (93.64%), (5) small group trial are in excellent qualifications ( 85.71%), (6) field trials are in excellent qualifications (83.41%).

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadiran Allah SWT, atas segala berkat

dan hidayahnya yang telah diberikan sehingga penyusun dapat menyelsaikan tesis ini

dengan judul “Pengembangan Multimedia Interaktif Pembelajaran

Pembentukan Alis Mata Dengan Model Pemrosesan Informasi Pada Mata

Kuliah Tata Rias Wajah Khusus”. Penyusunan tesis ini bertujuan untuk memenuhi

salah satu syarat guna memperoleh gelas Magister Pendidikan, Program Studi

Teknologi Pendidikan, Universitas Negeri Medan.

Sebagaimana mestinya setiap mahasiswa Program Pascasarjana Unimed

dalam menyelesaikan studinya dan untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan

harus melakukan penellitian dan menulis tesis sebagai salah atu syarat untuk

memperoleh gelarj tersebut. Dengan demikian tujuan penulisan tesis ini adalah untuk

memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd)

pada Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Dalam penelitian tesis ini penyusun tidak terlepas dari hambatan-hambatan

dan banyak kesulitan dalam hal penyelesaiannya. Namun dengan usaha dan kerja

keras yang maksimal dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya tesis ini dapat

terselesaikan juga. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih

kepada seluruh pihak yang membantu dan mendukung dalam menyelesaikan tesis ini,

antara lain:

1. Rektor Universitas Negeri Medan besrta para pejabat di jajaran Civitas

Akademika Universitas Negeri Medan.

2. Direktur Pascarjana Universitas Negeri medan beserta para Asisten Direktur,

Ketua dan Sekretaris Program Studi yang telah banyak memberikan bantuan

(8)

iv

3. Ketua program Studi Teknologi Pendidikan bapak Dr. R. Mursid, M.Pd

Sekretaris Ibu Dr. Samsidar Tanjung, M.Pd, yang telah banyak memberikan

bimbingan dan petunjuk serta masukan-masukan yang sangat berarti dalam

penyelesaikan tesis ini.

4. Bapak Prof.Dr. Harun Sitompul, M.Pd dan Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si

sebagai pembimbing yang dengan sabar dan tulus dalam memberikan arahan

dan bimbingan dalam penulisan tesis. Ini.

5. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Tesis I

yang telah banyak memberikan bimbingan serta petunjuk dalam

penyelesaian tesis ini.

6. Seluruh Dosen Pacasarjana Universitas negeri Medan, secara khusus Dosen

Prodi Teknologi Pendidikan

7. Seluruh rekan mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Medan khususnya

angkatan XXIV Prodi Teknologi Pendidikan kelas A – 1 yang selama ini

sudah sama-sama berjuang menuntu ilmu dan bekerjasama dalam meraih

kesuksesan bersama.

8. Wakil Dekan I Fakultas Teknik UNIMED ibu Dra. Rosenelli, M.Pd dan ibu

Dra. Wahidah, M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Tata Rias serta ibu

almaida Febibina, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Tata Rias

Wajah Khusus yang telah memberikan izin dan bantuan kepada penulis

(9)

v

9. Tim Valisdasi bapak Prof. Dr. Effendi Napitulupu, M.Pd, bapak Prof. Julaga

Sutumorang, M.Pd, bapak Dr. Baharuddin, M.Pd, Fahmi, M.Pd, ibu Dra. Sri

Murniati Zebua, Ibu Dra. Rosmalena serta ibu Ester WS., S.Pd atas

komentar dan sarannya untuk penyempurnaan produk media.

10. Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Universitas Negeri

Medan ibu Dr. Dina Ampera, M.Si, beserta para ketua prodi khususnya

ketua prodi Pendidikan Tata Rias Ibu Siti Wahida, M.Si serta staf dan para

kolega dosen pengajar di lingkungan Jurusan Pedidikan kesejahteraan

Keluarga universitas Negeri medan yang selama ini memberikan dukungan

yang iklhas dan tulus kepada penulis.

11. Semua pihak yang penulis tidak sempat sebutkan satu per satu yang begitu

berjasa dalam penulisan Tesis ini.

Semoga segala bimbingan, arahan, komentar dan saran, dukungan, doa, dan

bantuan yang tulus dan ikhlas dari semua pihak mendapat imbalan yang setimpal dari

Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari sepenuhnya dalam penyusunan Tesis ini

masih banyak kekurangan dan kelemahan, untuk itu penulis masih mengharapkan

masukan dari berbagai pihak untuk penyempurnaan tulisan ini.

Medan, Januari 2017

Penulis,

(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pendidikan akan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki

pengetahuan, intelektual dan teknologi. Ini merupakan aset untuk meningkatkan

daya saing. Oleh sebab itu, pembangunan pendidikan nasional ke depan didasarkan

pada paradigma membangun manusia Indonesia seutuhnya yang dapat

mengaktualisasikan potensi dan dimensi kemanusiaan secara optimal.

Peningkatan mutu pendidikan dewasa ini dapat dilakukan dengan

memperbaiki proses pembelajaran di lembaga pendidikan baik sekolah maupun

perguruan tinggi. Unversitas Negeri Medan sebagai salah satu lembaga pendidikan

untuk menghasilkan tenaga kependidikan yang mempunyai misi meningkatkan

mutu pendidikanyang berorientasi pada kualitas ini menghadapi berbagai tantangan

yang tidak dapat ditanggulangi dengan paradigma lama tetapi sangat diperlukan

inovasi dalam pembelajaran yang dapat mengembangkan segala dimensi yang ada

pada peserta didik.

Demikian pula halnya dalam pendidikan di perguruan tinggi atau

pendidikan tinggi. Pendidikan Tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah

pendidikan menengah (SMK/SMA/MA). Program yang ada dalam pendidikan

tinggi ini tidak hanya sarjana (S-1) melainkan diploma, pendidikan profesi, magister

(S-2), bahkan doktor (S-3). Sedangkan satuan pendidikan yang menyelenggarakan

pendidikan tinggi ini dikenal dengan nama Perguruan Tinggi (PT), baik itu

Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang

(11)

2

akademi, dan akademi komunitas yang mempunyai fungsi sebagaimana disebutkan

dalam UU No. 12 Tahun 2012 Pasal 4, bahwa pendidikan tinggi memiliki 3 (tiga)

fungsi yaitu:

1. Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. 2. Mengembangkan Sivitas Akademika yang inovatif, responsif, kreatif,

terampil, berdaya saing, dan kooperatif melalui pelaksanaan Tridharma, dan

3. Mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan memperhatikan dan menerapkan nilai Humaniora. (Wahyono, Budi : 2015)

Selain memiliki fungsi, pendidikan tinggi juga memiliki beberapa tujuan.

Seperti halnya pengertian dan fungsi pendidikan tinggi, tujuan pendidikan tinggi

juga tertuang dalam UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi yaitu pada

pasal 5. Dalam UU No. 12 Tahun 2012 pasal 5 tersebut disebutkan 4 (empat)

tujuan pendidikan tinggi, yaitu sebagai berikut:

1. Berkembangnya potensi Mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa.

2. Dihasilkannya lulusan yang menguasai cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi untuk memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya saing bangsa.

3. Dihasilkannya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui Penelitian yang memperhatikan dan menerapkan nilai Humaniora agar bermanfaat bagi kemajuan bangsa, serta kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat manusia.

4. Terwujudnya Pengabdian kepada Masyarakat berbasis penalaran dan karya Penelitian yang bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Beranjak dari fungsi dan tujuan pendidikan tinggi yang diuraikan diatas

maka diharapkan dapat mempersiapkan pembelajaran aktif. Dalam pembelajaran

aktif dibutuhkan komunikasi yang baik dalam penyaluran pesan. Pesan tersebut

(12)

3

Sehubungan dengan peningkatan kualitas pendidik, peran Dosen sangat

menentukan dalam meyelenggarakan proses pembelajaran yang berkualitas.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 pasal 20

tentang tugas Guru dan Dosen adalah merencanakan pembelajaran, melaksanakan

proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil

pembelajaran.

Proses pembelajaran dikatakan bermutu bila dalam proses pembelajaran

tersebut mahasiswa dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Guru

maupun dosen seyogyanya mengusahakan terciptanya situasi yang tepat sehingga

memungkinkan terjadinya proses pengalaman belajar pada diri peserta didik

dengan mengarahkan segala sumber dan menggunakan strategi belajar mengajar

yang tepat.

Dari pendapat di atas kesimpulannya adalah bahwa dosen senantiasa

berusaha untuk meningkatkan kualitas pembelajaran salah satunya dengan

memanfaatkan media pembelajaran agar mahasiswa dapat mencapai tujuan

pembelajaran. Adapun cara yang dilakukan dosen untuk membantu mahasiswa

dalam menarik perhatian mahasiswa terhadap materi yang disajikan dosen.

Pemakaian media pembelajaran yang tepat, dapat memudahkan pemahaman

mahasiswa terhadap konsep-konsep dan mampu menerapkan konsep tersebut

dalam bentuk keterampilan kerja sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai

mahasiswa.

Prodi Pendidikan Tata Rias adalah merupakan salah satu jurusan yang ada

pada Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. Pada program studi ini,

(13)

4

matakuliah yang harus diikuti oleh mahasiswa adalah matakuliah tata rias wajah

khususyang merupakan salah satu mata kuliah keilmuan dan keterampilan. Dalam

pembelajaran tata rias wajah khusus, salah satu materi perkuliahan yang diajarkan

adalah Tata Rias Wajah Panggung ( Make up Panggung) yang dianggap oleh

banyak mahasiswaadalahmateriperkuliahan yang sulit dan tidak menarik. Hal ini

kemungkinan disebabkan kesulitan dalam membentuk alis. Alis memegang

peranan penting, karena baik bentuk maupun posisi alis sangat mempengaruhi

ekspresi wajah, misalnya alis yang tebal dengan jarak terlalu dekat dapat

memberikan kesan ketus dan alis yang ujungnya menurun memberikan kesan

sedih. Sehingga dalam melakukan pembentukan alis harus memperhatikan

bagian-bagian yang perlu dikoreksi sepertialis yang jaraknya berdekatan dengan

mencabut bulu alis pada pangkal alis, atau alis yang jaraknya terlalu berjauhan

dengan cara digambar atau disempurnakan.Bentuk yang dipertegas dan lain

sebagainya.

Dari hasil observasi penulis, pembelajaran tata rias wajah khusus pada

materi tata rias wajah panggung selama ini dilaksanakan dengan cara

menggunakan metode ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi dan praktik.

Media yang digunakan saat pembelajaran antara lain media white board, power

point dan media cetak seperti buku ajar dan latihan-latihan. pembelajaran dengan

menggunakan media yang tersedia, mahasiswa masih kesulitan tentang teknik/tata

cara pembentukan alis, sehingga belum mampu menerapkan teknik/tata

carapembuatan alis tersebut dengan tepat. Dalam hal ini materi tata rias wajah

panggung ini harus dikuasai mahasiswa sebelum masuk ke laboratorium untukn

(14)

5

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara kepada dosen pengampu mata

kuliah. Ibu Alamaida mengatakan bahwa pengajaran materi kuliah tata rias wajah

panggung yang selama ini dilakukan tidak terorganisir dengan baik, sehingga

perolehan belajar mahasiswa rendah yaitu sebesar 62,35% menguasai, selebihnya

mahasiswa belum mampu memahami dan mengaplikasikan teori pembentukan

alis dalam tata rias wajah panggung dengan baik dan benar (data : catatan

penilaian dosen pengampu). Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan antara

harapan dan kenyataan yang ada. Untuk itu perlu adanya peningkatan prestasi

belajar tata rias wajah panggung dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang

mempengaruhi proses pembelajaran dan keberhasilan belajar tata rias wajah

panggung.

Berdasarkan hasil observasi dan melakukan diskusi dengan beberapa

dosen pengampu matakuliah tata rias wajah khusus, maka untuk mengoptimalkan

proses pembelajaran matakuliah tata rias wajah khusus untuk materi kuliah tata

rias wajah panggung, perlu dirancang sebuah multi media interaktif pembentukan

alis mata dengan penerapan model Pemrosesan Informasi yang dapat membantu

mahasiswa dalam belajar dikelas maupun mandiri.

Dugaan penulis, bahwa multi media interaktif pembentukan alis mata

dengan penerapan model Pemrosesan Informasi ini nantinya merupakan

pembelajaran yang menggunakan komputer sebagai media alternatif dalam proses

pembelajaran. Multi media interaktif pembentukan alis mata dengan penerapan

model Pemrosesan Informasi dapat digunakan baik oleh dosen, guru maupun

mahasiswa. Dalam hal-hal tertentu multi media interaktif pembentukan alis mata

(15)

6

penyalur pesan dalam menyampaikan informasi secara lebih teliti, jelas, dan

menarik tanpa kehadiran dosen.

Rob Phillips (1997:8) menjelaskan makna interaktif sebagai suatu proses

pemberdayaan mahasiswa untuk mengendalikan lingkungan belajar. Dalam

konteks ini lingkungan belajar yang dimaksud adalah belajar dengan

menggunakan komputer. Klasifikasi interaktif dalam lingkup multimedia

pembelajaran bukan terletak pada sistem hard-ware, tetapi lebih mengacu pada

karakteristik belajar mahasiswa dalam merespon stimulus yang ditampilkan layar

monitor komputer. Kualiitas interaksi siswa dengan komputer sangat ditentukan

oleh kecanggihan program komouter.

Menurut (Kardi dan Nur, 2009:9) model pembelajaran adalah seluruh

rangkaian penyajian materi ajar yang meliputi segala aspek sebelum, sedang dan

sesudah pembelajaran yang dilakukan guru serta segala fasilitas yang terkait yang

digunakan secara langsung atau tidak langsung dalam proses belajar mengajar.

Istilah model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas dari pada strategi,

metode, atau prosedur. Model pengajaran mempunyai empat ciri khusus yang

tidak dimiliki oleh strategi, metode atau prosedur. Ciri-ciri tersebut adalah : (1)

rasional, teoritis, logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangannya,

(2) Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan

pembelajaran yang akan dicapai). (3) Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar

model tersebut dapat dilakukan dengan berhasil. (4) lingkungan belajar yang

diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai. (Kardi dan Nur, 2000:9).

Menurut Trianto (2011: 36) model pemerosesan informasi ialah proses,

(16)

7

diuraikan sebagai transformasi-tranformasi informasi dari input (stimulus) ke

output (respon). Model pemerosesan informasi dapat digambarkan sebagai

kotak-kotak yang dihubungkan dengan garis-garis. Pemikiran secara logika dengan

menyimpulkan pusat informasi kedalam memori otak lalu menerapkan

dalamkotak yang dihubungkan dengan garis – garis.

Melihat kenyataan tersebut, perlu adanya pengembangan multi media

interaktif yakni “Pengembangan Multimedia Interaktif Pembelajaran

Pembentukan Alis mata dengan penerapan model Pemrosesan Informasi

untuk meningkatkan hasil praktek Tata Rias wajah Panggung pada mata

kuliah Tata Rias Khusus mahasiswa Prodi Tata Rias Unimed Tahun

Akademik 2016”. Dengan pengembangan multimedia interaktif malalui

penerapan model pemrosesan informasi ini diharapkan dapat membantu dosen

dalam menjelaskan berbagai bahasan materi kuliah, sehingga dosen tidak lagi

hanya bergantung pada buku pelajaran maupun diktat yang ada.

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi masalah

guna menemukan masalah yang penting untuk dikaji, diteliti dalam penelitian

pengembangan multi media interaktif pembelajaran pembentukan alis mata

dengan penerapan model pemrosesan informasi pada matakuliah tata rias wajah

panggung antara lain :

1) Materi perkuliahantata rias wajah panggung masih banyak disajikan dalam

bentuk media cetak berupa buku sebagai sumber utamanya, sehingga perlu

(17)

8

alis dan koreksinya, bentuk mata dan koreksinya serta warna-warna yang

diaplikasikan.

2) Mahasiswa banyak mengalami kesulitan dalam mempelajari materi

perkuliahantata rias wajah panggung terutama pada koreksi bentuk alis.

3) Kurangnya variasi media dan teknologi pembelajaran dalam mata kuliah Tata

Rias Wajah Khussus.

4) Masih digunakannya pembelajaran konvensional oleh sebagian besar dosen

pengampuh matakuliah tata rias wajah panggung sehingga perbedaan

individual pada masing-masing mahasiswa kurang diperhatikan, sedangkan

dengan pembelajaran individual mahasiswa akan dapat belajar mandiri.

C.Pembatasan Masalah

Ditinjau dari identifikasi masalah yang muncul, maka masalah yang

muncul sangat luas sehingga perlu pembatasan masalah. Adapun yang akan

diteliti dalam penelitian ini adalah pengembangan multi media interaktif

pembelajaran pembentukan alis mata dengan penerapan model pemrosesan

informasi pada matakuliah tata rias wajah khusus untuk mahasiswa program studi

pendidikan tata rias Universitas Negeri Medan. Adapun yang menjadi ruang

lingkup dari pengembangan ini adalah sebagai berikut:

1. Materi kuliah yang dikembangkan hanya 2 materi pokok yang terdiri dari:

a) Bentuk alis, b) Koreksi bentuk alis,

2. Media pembelajaran yang dikembangkan hanya dalam bentuk media

pembelajaran interaktif yang aplikasinya dibuat dengan beberapa Software dan

(18)

9

3. Analisis kebutuhan hanya dilakukan di Fakultas Teknik Jurusan PKKProdiTata

Rias Universitas Negeri Medan dengan 3 kali pertemuan selama 300 menit/

pertemuan ( 3 sks )

D.Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah di atas, maka

masalah tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah Pengembangan Multimedia Interaktif Pembelajaran

Pembentukan Alis mata dengan penerapan model Pemrosesan Informasi

pada mahasiswa prodi tata rias UNIMED angkatan tahun 2014?

2. Bagaimanakah keefektifanMultimedia Interaktif Pembelajaran

Pembentukan Alis mata dengan penerapan model Pemrosesan Informasi?

E.Tujuan Penelitian Pengembangan

1. Mengembangkan Multimedia Interaktif yang berkualitas

untukpembelajaran pembentukan alis mata dengan penerapan model

pemrosesan informasi, mudah dipelajari dan dipahami mahasiswa serta

dapat digunakan untuk pembelajaran individual pada mahasiswa prodi tata

rias UNIMED tahun akademi 2014.

2. Untuk melihat keefektifanMultimedia Interaktif yang dikembangkan untuk

pembelajaran pembentukan alis mata dengan penerapan model

Pemrosesan Informasi.

F. Manfaat Penelitian Pengembangan

Hasil penelitian pengembangan ini diharapkan dapat bermanfaat secara

(19)

10

1. Untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dalam bidang pengembangan

produk multimedia interaktif pada mata kuliah Tata Rias wajah khusus pada

umumnya dan materi pembentukan alis dalam tata rias wajah panggung pada

khususnya.

2. Untuk menstimulasi buah pikiran yang berguna sebagai rujukan maupun

bandingan bagi penelitian lanjutan yang mengkaji pengembangan multimedia

interaktif dalam kegiatan tata rias wajah.

Dan secara praktis penelitian ini bermanfaat:

1. Bagi peneliti, penelitian ini merupakan pengalaman berharga dalam menambah

wawasan dosen pada khususnya matakuliah tata rias wajah sehingga kedepan

dapat meningkatkan pelayanan dan akses pendidikan yang lebih baik kepada

para mahasiswa.

2. Bagi mahasiswa prodi tata rias, penelitian ini dapat mempermudah mahasiswa

dalam menerapkan dan mengaplikasi materi pembelajaran praktek khususnya

untuk pembentukan alis.

3. Bagi dosen, penelitian ini menambah kemudahan dalam menyampaikan materi

ajar tentang pembentukan alis bukan saja pada mata kuliah tata rias wajah

khusus tapi juga untuk mata kuliah lain yang berkaitan dengan rias wajah,

seperti tata rias pengantin nusantara maupun internasional dll.

4. Bagi lembaga Prodi Tata Rias merupakan tambahan koleksi bahan ajar yang

dapat meningkatkan mutu lulusan dan sebagai penambah nilai pada penilaian

(20)

11

5. Bagi pemerintah, penelitian ini dapat menjadi masukan dalam menghasilkan

kebijakan pendidikan yang berkaitan dengan pengembangan produk

multimedia interaktif untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran.

Bagi peserta didik, pendidikan maupun tenaga kependidikan, hasil

penelitian ini dapat memperkaya khasanah ilmu pendidikan khususnya penelitian

pengembangan multimedia interaktif dan diharapkan untuk dikembangkan di

Referensi

Dokumen terkait

Tesis yang berjudul “PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MATA KULIAH SINEMATOGRAFI PROGRAM STUDI TEKNOLGI PENDIDIKAN UNIVERSITAS BATURAJA” ini adalah karya

Penelitian ini bertujuan untuk Mengembangkan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Blog Pada Kompetensi Rias Wajah Sehari-hari untuk kelas X Tata Kecantikan Kulit SMK Negeri

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MATA KULIAH ILMU. UKUR TANAH I PADA MAHASISWA

Jadi pengembangan multimedia pembelajaran interaktif mata kuliah computer akuntansi dengan program (MYOB Accounting 13 pada materi Inventory Journal sangat tepat

Dengan memanfaatkan aplikasi modul aplikasi multimedia interaktif mobile learning interaktif berbasis android mata kuliah metode penelitian ini proses pembelajaran dapat

interaktif untuk mata kuliah multimedia bagi mahasiswa srata satu (S1) Jurusan Teknologi Pendidikan, yang sesuai dengan kebutuhan, karakteristik mata kuliah dan

Jadi bahan ajar berbasis multimedia interaktif mata kuliah komputerisasi akuntansi (MYOB Accounting 17 pada modul banking) sangat tepat digunakan oleh para mahasiswa untuk

SKRIPSI PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF SISTEM REM BERBASIS APLIKASI ANDROID PADA MATA KULIAH SASIS PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNJ FAKHRAN GHADATI 1502617038