• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA PADA MATA DIKLAT GAMBAR TEKNIK KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PERMESINAN (TP) SMK BAYU PERTIWI SUNGGAL TAHUN AJARAN 2016/2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA PADA MATA DIKLAT GAMBAR TEKNIK KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PERMESINAN (TP) SMK BAYU PERTIWI SUNGGAL TAHUN AJARAN 2016/2017."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS

MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

DAN AKTIVITAS SISWA PADA MATA DIKLAT GAMBAR

TEKNIK KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK

PERMESINAN (TP) SMK BAYU PERTIWI SUNGGAL

T.A 2016 / 2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

Oleh:

Muhammad Ridwan

5113121033

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)

i ABSTRAK

Muhammad Ridwan, NIM. 5113121033. Penerapan Model Pembelajaran

Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Pada Mata Diklat Gambar Teknik Kelas X Program Keahlian Teknik Permesinan (TP) SMK Bayu Pertiwi Sunggal Tahun Ajaran 2016/2017. Skripsi, Jurusan Pendidikan

Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan, 2017.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar mata diklat Menggambar Teknik pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Permesinan SMK Bayu Pertiwi Sunggal melalui model Pembelajaran Berbasis Masalah. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2016/2017 dengan jumlah siswa 40 orang. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Setiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observating), dan refleksi (reflecting). Teknik pengumpulan data dengan tes hasil belajar dan lembar observasi. Berdasarkan evaluasi hasil belajar dan aktivitas belajar pada setiap pembelajaran dan berdasarkan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan dalam penelitian ini, ditemukan pada siklus I nilai rata-rata pretest siswa 34,87, lalu pada pelaksanaan

posttest meningkat menjadi 70,5. Kemudian setelah dilakukan tindakan perbaikan

model pembelajaran berbasis masalah pada siklus II terjadi peningkatak nilai rata-rata posttest siswa, nilai rata-rata-rata-rata posttest meningkat menjadi 82,0. Demikian halnya dengan ketuntasan belajar siswa siklus I sebanyak 22 orang siswa (55%) dinyatakan tuntas dan setelah dilakukan tindakan perbaikan siklus II sebanyak 36 orang siswa (90%) yang dinyatakan telah tuntas, sedangkan 4 orang siswa (10%) belum tuntas. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I dengan jumlah skor 28,15 siswa tergolong kurang aktif dan setelah dilakukan tindakan perbaikan siklus II diperoleh jumlah skor 36,99 siswa tergolong aktif. Dengan demikian dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model Pembelajaran Berbasis Masalah dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa pada mata diklat Menggambar Teknik pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Permesinan SMK Bayu Pertiwi Sunggal.

(3)

ii

ABSTRACT

Muhammad Ridwan, NIM .5113121033. Aplication of Problem Based Learning

To Improve Learning Outcomes and Learning Activities Engineering Drawings In Class X Machine Engineering Private Vocational SMK Bayu Pertiwi Sunggal.

Thesis, Faculty Of Engineering , University of Medan, 2017.

This research aims to improve learning outcomes and learning activities subjeck Engineering Drawings in class X Engineering Program Automotive State SMK Bayu Pertiwi Sunggal through Probelm Based Learning. This research is a classroom action research conducted in the first semester of the academic year 2016/2017 the number of students 40. This research was conducted in two cycles, each sycles consisting of two meetings. Each cycles consists of stages of planning (planning), action (acting). Observations (observating) and reflection (reflecting). The technique of collecting data through observation and achievement test. Based on teh evaluation learning outcomes and learning activities. Based evaluation process and results in each learning is based on success criteria that have been established in this study, it was fount in the firstcycle the average value of 34,87 student pretest and postest on implementation increased to 70,5. Then, after the corrective action problem based learning model in the second cycle an increase in the average value posttest students, the average value increased to 82,0 posttest. Likewise with mastery learning student the fist cycle were 22 student (55%) declared complete and corrective action after the second cycle a total 36 student (90%) stated have been completed, while 4 student (10%) was not finished. Result of observation of student activitity in the first cicle with an number score 28,15 of the student less active, and after the second cycle corrective action gained an number score 36,99 of student classified as active. Thus the results of this study concluded that the implementation of problem based learning can improve learning outcomes and learning activities Engineering Drawings subjects in Class X Machine Engineering Private voational SMK Bayu Pertiwi Sunggal.

(4)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia yang dilimpahkan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. penulisan skripsi ini ditujukan sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

Adapun judul skripsi ini adalah Penerapan Model Pembelajaran

Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa

Pada Mata Diklat Gambar Teknik Kelas X Program Keahlian Teknik

Permesinan (TP) SMK Bayu Pertiwi Sunggal.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis telah banyak menerima bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, terutama dari Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd sehingga semua dapat diselesaikan dengan baik. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeerri Medan

2. Ibu Dra. Hj. Rosnelli, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan

3. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan.

(5)

iv

5. Bapak Janter P. Simanjuntak, ST, Ph.D, selaku Dosen Penguji dan Ketua Prodi Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan.

6. Teman seperjuangan saya, mahasiswa jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan yang selalu memberi motivasi serta bantuan-bantuan sejak berada di bangku kuliah.

7. Teristimewa kepada keluarga yang telah memberikan motivasi kepada penulis untuk tetap optimis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Semoga ALLAH senantiasa melimpahkan rahmat dan karunianya kepada beliau.

Penulis menyadari bahwa Skripsi ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan penelitian selanjutnya. Penulis sangat berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis, pembaca, pihak sekolah dan peneliti selanjutnya. Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih banyak, mudah-mudahan mendapat amal baik dan mendapatkan balasan setimpal dari tuhan yang maha esa atas kerjasama dan bantuan semua orang yang sudah membantu penulis.

Medan, Januari 2017 Penulis,

(6)

v

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN

SURAT PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Perumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kerangka Teoritis ... 10

1. Hakekat Hasil Belajar Gambar Teknik ... 10

2. Hakekat Aktivitas Belajar Siswa ... 15

(7)

vi

4. Hakekat Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) ... 19

a. Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 21

b. Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah ... 28

c. Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Masalah ... 29

d. Lingkungan Belajar dan Sistem Manajemen Pembelajaran Berbasis Masalah ... 31

B. Kerangka Berfikir... ... 32

C. Penelitian yang Relevan ... 33

D. Pengajuan Hipotesis ... 34

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 35

B. Objek Penelitian Dan Subjek Penelitian ... 35

C. Variabel Penelitian ... 35

D. Partisipan ... 36

E. Defenisi Operasional ... 37

F. Rancangan Penelitian ... 39

G. Persiapan Tindakan ... 40

H. Presedur Penelitian ... 41

I. Teknik Pengumpulan Data ... 44

J. Teknik Analisis Data ... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 55

(8)

vii

2. Pelaksanaan Tindakan Siklus I ... 58

a. Perencanaan ... 58

b. Pelaksanaan ... 59

c. Penilaian dan Pengamatan ... 60

3. Pelaksanaan Tindakan Siklus II a. Perencanaan ... 69

b. Pelaksanaan ... 69

c. Penilaian dan Pengamatan ... 69

d. Refleksi ... 76

B. Temuan Penelitian ... 76

C. Pembahasan ... 77

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 87

B. Saran ... 88

DAFTAR PUSTAKA ... 89

(9)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Penelitian Tindakan Arikunto ... 40

Gambar 2 Diagram Siklus I... 62

Gambar 3 Diagram Siklus II ... 72

Gambar 4 Diagram Peningkatan Hasil Belajar Siswa ... 84

(10)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Data Kelulusan Tiga Tahun ... 4

Tabel 2 Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah ... 28

Tabel 3 Rata – rata Nilai Pretes dan Postes... 45

Tabel 4 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa ... 46

Tabel 5 Lembar Observasi Pengajaran Guru ... 47

Tabel 6 Hasil Perolehan Nilai Pada Tes Awal ... 55

Tabel 7 Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Tes Awal ... 57

Tabel 8 Hasil Perolehan Nilai Pos-tes Pada Siklus I ... 60

Tabel 9 Distribusi Tabel Frekuensi Perolehan Nilai Siklus I ... 62

Tabel 10 Hasil Observer Pengajar Siklus I ... 64

Tabel 11 Hasil Observasi Siswa Siklus I ... 65

Observasi Siswa Siklus II Tabel 12 Hasil Observasi Siswa Siklus II ... 70

Tabel 13 Distribusi Tabel Frekuensi Perolehan Nilai Siklus II ... 71

Tabel 14 Hasil Observasi Pengajar Siklus II ... 73

Tabel 15 Hasil ... 74

Tabel 16 Peningkatan Hasil Belajar Pada Siklus I dan Siklus II ... 78

Tabel 17 Hasil Observasi Nilai Siswa Pada Kegiatan Belajar ... 80

(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut sumber daya manusia yang berkualitas. Peningkatan sumber daya manusia juga merupakan syarat untuk mencapai tujuan pembangunan nasional. Salah satu wahana untuk meningkatkan sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia dengan upaya pengajaran dan latihan. Pendidikan bertujuan untuk membudayakan manusia tanpa mengabaikan nilai-nilai manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk religius. Sebagai faktor penentu keberhasilan pembangunan nasional, maka kualitas sumber daya manusia harus ditingkatkan melalui berbagai program pendidikan yang dilaksanakan secara sistematis dan terarah berdasarkan kepentingan yang mengacu pada peningkatan kesejahteraan bangsa dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

(12)

2

berbagai upaya untukmeningkatkan mutu pendidikan mulaidaripendidikandasar

sampaipendidikantinggi.

Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan. Dalam proses ini akan terjadi perubahan tingkah laku yang dirancang dengan sengaja dan ini menjadi dasar menuju tercapainya suatu tujuan pendidikan. Berbicara tentang mutu pendidikan tidak terlepas dari hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa dapat dilihat dari keberhasilan guru menyampaikan materi pelajaran yang hasilnya memenuhi tujuan kurikulum, tidak tercapainya standar ketuntasan maka hasil belajar belum berhasil dalam pembelajaran.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan bagian dari salah satu penentuan pengembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. SMK merupakan tingkatan pendidikan yang menekankan pada bidang keahlian tertentu yang harus dimiliki oleh siswa. Dijelaskan pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) pasal 15 yakni,

“Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan

peserta didik untuk siap bekerja dalam bidang tertentu”.

(13)

3

mutu belajar dan proses belajar sehingga akan sangat menentukan hasil belajar yang sesuai dalam segi teori maupun praktek. Model pembelajaran dalam setiap pelajaran harus diperhatikan sehingga sikap aktif, kreatif, dan inovatif terwujud.

Rendahnya hasil belajar siswa dilatar belakangi oleh beberapa faktor seperti kurangnya minat belajar, motivasi belajar, aktivitas belajar, dan fasilitas belajar. Diantara semua itu yang paling berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yaitu pengaruh lingkungan sekolah. Guru hendaknya senantiasa memotivasi siswa untuk menumbuhkan minat belajar siswa dan selalu memeperhatikan perkembangan siswa.

Peningkatan hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kualitas proses pembelajaran di kelas. Oleh karena itu untuk meningkatkan hasil belajar siswa, proses pembelajaran di kelas harus berlangsung dengan baik dan berdaya guna yang mempunyai kompetensi dan kinerja yang baik sehingga mampu menumbuhkan semangat dan motivasi belajar siswa yang pada akhirnya akan mampu meningkatkan hasil pembelajaran.

(14)

4

Tabel 1 Data kelulusan tiga tahun trakhir SMK Bayu Pertiwi Sunggal

Tahun ajaran Jumlah siswa Jumlah yang lulus Persentase kelulusan

2012/2013 40 27 67,5 %

2013/2014 39 25 64,1 %

2014/2015 40 21 52,5 %

Sumber: DKN SMK Bayu Pertiwi Sunggal

Dari table diatas jelas terlihat semakin rendahnya hasil belajar siswa dari tahun ke tahun berikutnya. Pada Tahun Ajaran 2012/2013 persentase kelulusan mencapai 67% atau 27 dari 40 siswa yang dapat dikategorikan lulus. Kemudian pada Tahun Ajaran 2013/2014 jumlah siswa yang lulus adalah 25 dari 39 siswa atau yang lulus sebesar 64,1%. Sementara pada Tahun Ajaran 2014/2015 jumlah siswa yang lulus hanya 21 dari 40 siswa atau hanya 52% yang lulus.

Rendahnya hasil belajar siswa pada mata diklat Gambar Teknik di SMK Bayu Pertiwi Sunggal disebabkan beberapa faktor, diantaranya sistem pembelajaran yang diterapkan didominasi metode pembelajaran konvensional yang berpusat pada guru (teacher centered learning). Metode pembelajaran yang dimaksud yaitu metode ceramah dengan bantuan papan tulis, spidol, dan buku panduan. Metode ini dinilai belum efektif karena partisipasi siswa relatif kurang, banyak siswa yang tidak mendengarkan dan hanya menerima apa saja yang diberikan oleh guru. Dalam metode konvensional ini dapat disimpulkan guru lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran sedangkan siswa cenderung pasif.

(15)

5

dari guru terhadap mata diklat Gambar Teknik. Selain itu minat belajar dan keaktifan siswa juga dipengaruhi oleh dorongan dari orang tua siswa dalam lingkungan keluarga.

Salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran dan kemampuan siswa. Maka itu guru perlu memiliki pengetahuan tentang pendekatan dan teknik-teknik mengajar yang baik dan tepat sehingga kegiatan belajar yang efektif dan efisien dapat berlangsung sesuai tujuan yang diharapkan.

Dari uraian di atas, jelaslah bahwa model atau metode dalam proses belajar mengajar sangat mempengaruhi semangat dan hasil belajar siswa. Guru yang mengajar dengan model pembelajaran yang kurang menarik dapat menyebabkan siswa menjadi bosan, pasif, dan tidak kreatif. Oleh karena itu guru dituntut untuk menggunakan model pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi belajar agar tujuan akhir belajar dapat tercapai dengan tepat.

(16)

6

mengintegrasikan pengetahuan kedalam bentuk laporan. Suatu model pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang membutuhkan penyelidikan autentik yakni penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian nyata dari permasalahan yang nyata.

Model pembelajaran berbasis masalah bercirikan penggunaan masalah dunia nyata. Model ini dapat digunakan untuk melatih dan meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan memecahkan masalah, serta mendapatkan pengetahuan konsep-konsep penting. Pembelajaran berbasis masalah penggunaanya pada tingkat berpikir berorientasi pada masalah, termasuk bagaimana belajar.

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah siswa lebih aktif di kelas karena siswa disuruh belajar mandiri, bekerjasama dengan teman sekelompok, berinteraksi dengan siswa yang lain, memecahkan masalah, membuat hipotesis, menyelidikinya, melakukan percobaan, membuat kesimpulan dan mempresentasekan di dalam kelas. Dengan demikian hasil belajar dan aktivitas siswa diharapkan dapat meningkat sehingga tujuan pembelajaran tercapai.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas penulis berkeinginan melakukan penelitian dengan judul “PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA PADA MATA DIKLAT GAMBAR TEKNIK KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PERMESINAN (TP) SMK BAYU PERTIWI

(17)

7

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi masalah diantaranya :

1. Hasil belajar siswa SMK Bayu Pertiwi Sunggal pada mata diklat Menggambar Teknik masih tergolong rendah.

2. Kurangnya minat belajar siswa SMK Bayu Pertiwi Sunggal pada mata diklat Menggambar Teknik

3. Kurangnya motivasi guru terhadap siswa SMK Bayu Pertiwi Sunggal dalam pembelajaran mata diklat Gambar Teknik.

4. Keaktifan siswa masih rendah, ini terlihat dari keterlibatan siswa dalam menjawab pertanyaan dari guru yang masih kurang.

5. Guru masih menggunakan metode pembelajaran konvensional pada mata diklat Gambar Teknik.

6. Proses pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher centered learning) sementara siswa cenderung pasif.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, maka perlu adanya pembatasan masalah agar lebih fokus yaitu sebagai berikut:

1. Hasil belajar dan aktivitas siswa SMK Bayu Pertiwi Sunggal pada mata diklat Menggambar Teknik masih tergolong rendah.

(18)

8

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Apakah dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) dapat meningkatkan hasil belajar Gambar Teknik siswa kelas X program Keahlian TEKNIK PERMESINAN (TP)SMK Bayu Pertiwi Sunggal.

2. Apakah keaktifan siswa pada penerapan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) dapat meningkatkan hasil belajar Gambar Teknik siswa kelas X program Keahlian TEKNIK PERMESINAN (TP)SMK Bayu Pertiwi Sunggal.

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar Gambar

Teknik melalui penggunaan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) pada siswa kelas X program Keahlian TEKNIK PERMESINAN (TP)SMK Bayu Pertiwi Sunggal.

(19)

9

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Sebagai bahan pertimbangan dalam pemilihan model pembelajaran dalam upaya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa, khususnya dalam mata pelajaran Gambar Teknik pada proyeksi amerika dan proyeksi eropa. 2. Sebagai bahan masukan bagi guru tentang pelaksanaan pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

(20)

87

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari pembahasan hasil penelitian maka dapat ditarik beberapa kesimpulan:

1. Pada tes awal sebelum diberikan tindakan terlihat bahwa nilai rata-rata kelas 34,62 dan jumlah persentase ketuntasan klasikal hanya mencapai 10%, 2. Pada tindakan siklus I dengan penerapan model pembelajaran berbasis

masalah diperoleh nilai rata-rata kelas 70,5, persentase ketuntasan klasikal 55% dan rata-rata nilai observasi aktivitas siswa 28,15. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan dari tes awal baik dari segi rata-rata kelas, maupun ketuntasan belajar.

3. Pada tingkatan siklus II dengan penerapan model pembelajaran berbasis masalah diperoleh nilai rata-rata kelas semakin meningkat menjadi 82,0, persentase ketuntasan klasikal juga semakin meningkat hingga mencapai 90%, dan nilai observasi aktivitas siswa meningkat dari 28,15 hingga mencapai 36,99, dari kategori kurang aktif menjadi aktif.

(21)

88

B. Saran

Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Kepada guru agar dapat menerapkan model pembelajaran berbasis masalah pada mata diklat Gambar Teknik, karena melalui model pembelajaran berbasis masalah siswa proses pembelajaran akan menyenangkan.

2. Kepada kepala sekolah hendaknya menghimbau memberi kesempatan kepada guru loka karya tentang keterampilan menggunakan strategi pembelajaran sehingga proses pembelajaran akan berkembang.

(22)

89

DAFTAR PUSTAKA

Anwari. (1978). Menggambar teknik Mesin 2. Jakarta: Depertemen Pendidikan Kebudayaaan Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan.

Arends, Richard. (2008). Learning To Teach (Edisi ketujuh). Diterjemahkan oleh Soetjipto,Prajitno. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arends, Richard. (2010). Learning To Teach (Edisi kesembilan). Diterjemahkan oleh Soetjipto, Prajitno. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian (Edisi revisi VI). Jakarta: Rineka Cipta.

Dimyati, M. (2011). Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. (2010). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Ibrahim, M. dan Nur, M. (2002). Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya: UNESA University Perss.

Kunandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pedoman

Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Ratumanan. (2002). Belajar Memotivasi Diri Sendiri. Jakarta: Grasindo

Rusman. (2010).Model-model pembelajaran mengembangkan profesionalisme

guru. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran. Bandung: Kencana.

Sardiman, A. M. (2011), Interaksi Dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Slameto. (2010). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Sudjana, Nana. (2009). Metode dan teknik pembelajaran partisipatif. Bandung: Falah Production.

Gambar

Gambar 1 Penelitian Tindakan Arikunto ...........................................................
Tabel 1 Data kelulusan tiga tahun trakhir SMK Bayu Pertiwi Sunggal
Gambar Teknik

Referensi

Dokumen terkait

and charm as the head. A charm belongs to noun phrase which is translated into luar biasa in TL. It belongs to adjective phrase. The translation shift above belongs to

PERBEDAAN PENGARUH PEMANFAATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MELALUI MEDIA SOFTWARE MOVIE MAKER DAN PREZI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

Pcingkatan Mutu lnstitusi Pcndidikan Akadcmi Kcpcrawatan Rumah Sakit Haji MedanH, yang telah selesai penulis susun dalam rangka memenuhl salah satu persyaratan untuk

kategori dari unsur-unsur yang terdapat pada pengertian, teknik penyelesaian persamaan dan identitas trigonometri, dan penerapannya pada masalah nyata.. persamaan dan identitas

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta (2014) bahwa kanker serviks masih tinggi di Kota Yogyakarta dikarenakan kurangnya pengetahuan tentang

Subyek gadai terdiri atas dua pihak, yaitu pemberi gadai ( pandgever ) dan penerima gadai ( pandnemer ) yaitu orang atau badan hukum yang memberikan jaminan

[r]

Analisis sistem menggunakan simulasi model yang mengaitkan antar sektor (submodel) adalah upaya untuk mengetahui hubungan antar sektor dalam sistem yang telah