MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR OVERHEAD PASS PADA BOLA BASKET DENGAN ALAT YANG
DIMODIFIKASI SISWA KELAS V SDN 1 PANJEREJO GADINGREJO
PRENGSEWU
(Skripsi)
Oleh
TRIYONO
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
✁✂✄ ✂☎ ✆✝✞ ✆ ✝✂✆ ✁✞ ✁✟ ✝ ✠✄ ✡✝✂☎ ✁✟ ✝✆☛ ✝☞ ✝✟✌✍ ✁✟ ✎ ✁✝☛
✠✝☞☞✠✝☛ ✝✏ ✌✡ ✝✏✝☞ ✆ ✁✞☛ ✁✂☎ ✝✂ ✝✡✝✞✑✝✂☎
☛✄ ✌☛✄ ✒✄ ✆✝☞✄☞✄ ☞✓ ✝✆✁✡✝☞✍☞☛✂✔
✠✝✂✕✁✟ ✁✕✌☎ ✝☛✄ ✂☎✟ ✁✕✌
✠✟ ✁✂☎☞ ✁✓✖
✌✗✘✙
✞✟✄ ✑✌✂ ✌
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar SARJANA PENDIDIKAN
pada
Jurusan Ilmu Pendidikan
Program Studi Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
✒✝✆✖✡ ✞ ✝☞✆ ✁☎✖✟✖ ✝✂☛ ✝✂✄✡ ✖✠✁✂☛✄ ☛✄ ✆✝✂
✖✂✄ ✍ ✁✟☞✄ ✞✝☞ ✡ ✝ ✠✖✂☎
✏✝✂☛ ✝✟✡✝ ✠✖✂☎
i
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
✢✣m✤ ✣r 1 :Overhead Pass ... 15
Gambar 2 : Melempar Bola Berpasangan ... 20
Gambar 3 : Melempar Bola Dengan Tali ... 20
Gambar 4 : Spiral Penelitian Tindakan Kelas ... 25
Gambar 5 : Diagram Batang Rata-rata Siswa Yang Mendapatkan Nilai RK dan < RK Gerak DasarOverhead PassDisetiap Siklus ... 34
i
C.Pertumbuhan dan Perkembangan Siswa ... 12
D.Overhead Pass ... 15
E. Modifikasi ... 16
F. Alat Yang Dimodifikasi Pada Bola Basket ... 18
G. Kerangka Pikir ... 20
D. Proses Pembelajaran Tindakan ... 26
E. Instrumen Penelitian ... 29
F. Teknik Analisis Data ... 30
✪ ✹. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 31
B. Pembahasan ... 35
ii
V. KESIMPULAN DAN SARAN
✺✻✼✽✾✿❀ ❁❂ ❃❄n ✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻ ❅❆ ❇✻❈ ❄r❄n ✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻ ❅❆
DAFTAR PUSTAKA
✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻✻✻ ✻✻ ❉❊
i
❋●❍■ ●❏■ ●❑ ▲▼
◆❖ Pel Halaman
◗❘ ❙❚❯ ❱❲❳ ❨ ❩❚ ❱❬ ❩❚ ❩❭❪❱ ❪❫❚ ❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘ ❴❵
❴❘ ❏❩❛❫❜❪❱❳❭❫❯ ❪●❚ ❫❭❪❯ ❪❯❝❫❯ ❪❭❬ ❩❨❞❩❭❫❡❫❲❫❚❢❩❲ ❫❛❋❫❯ ❫❲❣❤❩❲✐❩❫❥❬ ❫❯ ❯
❬ ❫❥❫■❩❯●❦ ❫❭ ❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘ ❧◗
❧❘ ❏❩❛❫❜❪❱❳❭❫❯ ❪●❚ ❫❭❪❯ ❪❯❝❫❯ ❪❭❬ ❩❨❞❩❭❫❡❫❲❫❚❢❩❲ ❫❛❋❫❯ ❫❲❣❤❩❲✐❩❫❥❬ ❫❯ ❯
♠❪❛❭❳ ❯♥❩❯ ❫❱❳ ❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘ ❧❴
♦❘ ❏❩❛❫❜❪❱❳❭❫❯ ❪●❚ ❫❭❪❯ ❪❯❝❫❯ ❪❭❬ ❩❨❞❩❭❫❡❫❲❫❚❢❩❲ ❫❛❋❫❯ ❫❲❣❤❩❲✐❩❫❥❬ ❫❯ ❯
♠❪❛❭❳ ❯♥❩❥❳❫ ❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘❘❘ ❘❘ ❧ ❧
♣❘ ❋❩❯❛❲ ❪❜❯ ❪❝❫❯ ❪❭❬ ❩❚❩❭❪❱ ❪❫❚■❪❚❥❫❛❫❚♥❩❭❫❯ q❬■ ♥r ❬ ❩❨❞❩❭❫❡❫❲ ❫❚
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua :srs. t✉ ✈✇① ✇②③④⑤⑥ ...
Penguji
Bukan Pembimbing :⑦⑧⑨⑩❶⑩ ❷✉ ❸❹✉❺①❹❺②❶ ④⑤⑥ ④③④❻⑨ ...
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
s⑨ ④⑦✉ ④❼⑩ ❽❺① ❾❿❺ ➀➁❺① ②③ ④❶✉
➂➃⑤ ④➄➅ ➆➇➇ ➈ ➄➉➄➅ ➊➉ ➇➈➄➇➇ ➈
PE➒➓➔→➣ →→➓
Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : Triyono
NPM : 1113118016
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul Meningkatkan Keterampilan Gerak Dasar Overhead Pass Pada Bola Basket Dengan Alat yang Dimodifikasi Siswa Kelas V SDN 1 Panjerejo Gadingrejo Prengsewu adalah benar-benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 1 Mei sampai dengan 21 Mei 2012. Skripsi ini bukan hasil plagiat, ataupun hasil karya orang lain.
Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenar-benarnya, apabila
dikemudian hari terjadi kesalahan, penulis bersedia menerima sanksi akademik
sebagaimana yang berlaku di Universitas Lampung.
Prengsewu, September 2012
↔udul ↕kripsi ➙ ➛ ➜➝➞ ➝➟➠➡➢➠➡ ➝➠ ➜➢ ➜➤➡➛ ➥➞➦➡ ➝➟ ➜➤ ➡➠ ➧➡ ↕➡➤➨➩➜➤➫➜➡➧ PASS PA➧A BO➦A
BAS➠ ➜➢➧➜➝➟A➝ A➦➡T ➭A➝➟
➧➞➛O➧➞➯➞➠AS➞ S➞S➲A ➠ ➜➦AS ➩ S➧➝1
PA➝↔ ➜➤➜↔O ➟A➧➞➝➟R➜ ↔O PR➞ ➝➟S➜➲➳
➝➵m➵➛ ➵➸ ➵s➺s➻➵ ➙Tr➺➼ono ➝omor Pokok m➵➸➵s➺s➻➵ ➽111311➾➚ ➪➶
Pro➹r➵m Stu➘ ➺ ➽ P➴n➘ ➺➘➺k➵n ↔ ➵sm➵n➺
↔urus➵n ➽➞lmu P➴n➘➺➘ ➺k➵n
➯ ➵kult➵s ➽➠ ➴➹uru➵n ➘ ➵n ➞lmu P➴n➘➺➘ ➺k➵n
➷➬ ➮YETUJUI
Ketua Jurusan IImu Pendidikan Pembimbing
Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. Drs. Wiyono, M.Pd
✘khir kata, ✙✚nulis m✚ny✛✜ ✛ri ✢ ✛✣✤ ✛ skripsi ini m✛✣si ✥ ✛✦ ✣ ✜✛ri ✧✚★ ✚mpurn✛✛, n✛k✛n t✚t✛pi ★ ✚ ✜✩kit ✣✛r✛✪✛n★✚✫✛om skripsi y✛✫n s✚ ✜✚✣ ✛✬✛r ini ✜ ✛✪✛t ✢ ✚✫r✛nu✜✛n✢✚rm✛✬ ✭✛✛t ✢ ✛✫ ✩✧✩t✛
★ ✚✮✦✛✯ ✘✮✩✩✬✯
✰✛★ ✛✱✛✮✦ ✛✱✛✩✧✦✮✰✲✯ ✰✢✯
✙✲✚✬ ✫✚swu ✳ ✴✚✪ ✵✚✮✢ ✚✲ ✶ ✷✸ ✶ ✙✚✬✦✱✩s
✻
✼✽ ✾✿N❀❁❂ ❃❄ ❃A❅
A✽ ❄❆❇ ❆❈ B❉❊❆❋ ❆●❍
■❏❑ ▲▼ ▲▼ ◆❖nJasmani merupakan pendidikan melalui aktivitas jasmani yang
dijadikan sebagai media untuk mencapai perkembangan individu secara
menyeluruh. Melalui Pendidikan Jasmani, siswa diharapkan mampu
mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan berfikir
kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral
melalui aktiVtas jasmani, olahraga, dan kesehatan. Pada sekolah dasar, ada
empat sasaran yang diharapkan dalam program Pendidikan Jasmani, sebagai
berikut : a) Meningkatkan keselarasan pertumbuhan dan perkembangan antara
jasmani, rohani, mental dan kehidupan bermasyarakat; b) mengembangkan
keterampilan bermasyarakat; c) Menanamkan nilai dan sikap yang positif; dan
d) Mengembangkan pengetahuan dan kebiasaan yang diperlukan untuk hidup
sehat.
Pada saat ini, Pendidikan Jasmani di seluruh dunia adalah salah satu
kurikulum yang berkembang dengan sangat pesat dalam pendidikan di sekolah
dasar. Kebutuhan untuk melengkapi anak-anak dengan pengalaman belajar
dalam Pendidikan Jasmani telah diakui secara universal dan telah mengalami
P
Jasmani di sekolah dasar diharapkan akan membantu mewujudkan
tujuan-tujuan yang menyangkut perkembangan bidang masyarakat, kerjasama, kesan
tentang pribadi yang menyenangkan, pengambilan keputsan, ekspresi yang
kreatif, keterampilan motorik, kesegaran jasmani, dan pengetahuan serta
pemahaman tentang gerakan manusia. Oleh karena itu tingkat keberhasilan
para murid sekolah dasar akan dipengaruhi oleh kemampuannya untuk
melaksanakan pola-pola gerakan yang efektif dan efisien. Bagi anak, gerakan
adalah satu alat komunikasi non-verbal dan ungkapan atau ekspresi yang
paling sering digunakan. Melalui gerakan tersebut anak dapat membentuk
kesan-kesan tentang pribadinya dan lingkungannya.
Pada dasarnya, Pendidikan Jasmani adalah pendidikan untuk anak dalam dan
melalui gerakan. Definisi ini menunjukkan suatu pandangan tentang gerak
yang sedang berkembang dan peranannya yang potensial dalam keseluruhan
pendidikan bagi anak. Anak-anak adalah peneliti yang aktif dan anak adalah
pencoba aktif dan suka belajar sendiri sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan dirinya sendiri.
Tingkat perkembangan dan cara belajar individu harus dihormati dalam
meyakinkan bahwa kemampuan mereka belajar berhubungan dengan
kepercayaan terhadap diri mereka sendiri. Semua akan berhak untuk
berkembang dan berhasil menurut tingkat mereka masing-masing. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa gerak atau aktifitas fisik merupakan perhatian pokok dari
guru pendidikan jasmani. Maka guru Pendidikan Jasmani mempunyai suatu
◗
❘ ❙gi ❙❚❙k ❯❙❚❙k❱ ❲cil dan merupakan bagian yang melekat dengan program
pendidikan secara keseluruhan. Guru bertugas untuk membantu peserta didik
bergerak secara optimal, meningkatkan kualitas unjuk kerja (performance) dan
kemampuan belajar dan kesehatannya.
Materi-materi yang terkandung dalam Pendidikan Jasmani meliputi:
pengalaman mempraktikkan keterampilan dasar permainan dan olahraga;
aktiVtas pengembangan; uji diri/ senam; aktiVtas rikmis; aquatic (aktiVtas
air); dan pendidikan luar kelas (❳❨ ❩❬❳ ❳ ❭). Salah satu keterampilan gerak dasar
yang harus dipelajari dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani adalah
mempraktikkan keterampilan gerak dasar dalam permainan bola basket seperti
overhead pass serta nilai kedisiplinan, keberanian, kerjasama, menghargai
teman, dan juga tanggung jawab. Gerakan-gerakan dasar dalam bola basket
yang dipelajari pada semester pertama ini dan diharapkan dapat dilakukan
dengan gerakan yang benar sehingga pembelajaran tuntas.
Berdasarkan hasil observasi di SDN 7 GADINGREJO PRINGSEWU, pada
saat pembelajaran gerak dasar bola basket terutama gerak dasar overhead pass
atau operan di atas kepala sebagian besar siswa belum optimal dalam
bergerak. Padahal salah satu tujuan pembelajaran adalah meningkatkan
kemampuan gerak dasar yang kemampuan ini tidak terpisahkan untuk
perkembangan koordinasi gerak dan kemampuan mengatur keserasian gerak
bagian tubuh sehingga mampu mengendalikan gerak tubuhnya sesuai dengan
kemauannya, dan pada lanjutannya mencapai suatu keterampilan gerak
4
operan, dikarenakan hanya satu bola yang digunakan. Selebihnya siswa hanya
duduk atau berdiri menunggu antri, sehingga pembelajaran terkesan kaku dan
membosankan, siswa mendapatkan pengalaman gerak yang sedikit. Dan pada
akhirnya tujuan pembelajaran pun tidak tercapai karena sebagian besar siswa
masih kesulitan melakukan lemparan atas kepala dan hasil lemparan masih
banyak yang belum melambung.
Telah dikemukan oleh para ahli, bahwa usaha membelajarkan siswa harus
disesuaikan dengan sifat-sifat khas pada fase perkembangan siswa tersebut.
Jangan sampai terjadi pengalaman belajar yang disajikan tidak sesuai dengan
periode (usia) siswa tertentu. Pada usia 7-12 tahun anak-anak yang duduk di
sekolah dasar ( SD) berada pada fase operasional konkret. Jadi, proses
pembelajaran perlu dirancang dan dilaksanakan sedemikian rupa, sehingga
memungkinkan bagi anak melihat (seeing), berbuat sesuatu (doing),
melibatkan diri dalam proses belajar (undergoing) dan mengalami secara
langsung apa yang dipelajari (experiencing).
Proses belajar dikatakan berhasil apabila ada perubahan pada diri anak berupa
perubahan prilaku yang menyangkut pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
Dalam proses belajar mengajar peserta didik harus menunjukkan kegembiraan,
semangat yang besar dan percaya diri. Atas dasar tersebut, guru berperan
untuk menciptakan dan mempertahankan kelangsungan proses belajar
mengajar, guna tercapainya tujuan belajar yang sudah ditetapkan. Model
pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani
5
modifikasi sesuai yang dibutuhkan pada materi tersebut. Model ini sangat
sesuai dengan materi Pendidikan Jasmani di sekolah yang pencapaian tujuan
pendidikannya melalui aktiVtas jasmani yang berupa gerak jasmani atau
olahraga. Dengan penggunaan alat modifikasi diharapkan akan tercipta
pembelajaran yang menyenangkan, menarik dan dapat meningkatkan
motivasi/semangat anak untuk melakukan gerak sehingga pembelajaran efektif
dan efisien.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa guru dituntut agar
mampu menggunakan media ataupun alat-alat bantu yang dapat disediakan
oleh sekolah dan sekurang-kurangnya guru dapat menggunakan alat yang
murah dan efisien yang meskipun sederhana dan bersahaja tetapi dapat
membantu dalam pencapaian tujuan pengajaran yang diharapkan. Dari
bermacam-macam bantuan yang dapat diberikan, melakukan modifikasi atau
mengubah alat standar dengan alat buatan yang menyerupai diharapkan
mampu menciptakan pembelajaran PAIKEM.
Atas latar belakang inilah, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
tindakan kelas dengan judul M❪n❫ n❴ ❵❛❜ ❵❛❝❞❪❪tr❛❡❫ ❢❛ ❝p ❣❪r❛❵❤ ❛✐ ❛r
❥ ❦❪❧❪ ❛♠r ♥ ❛✐ ✐♥ ❛ ♠❛♦o❢❛♦ ❛✐ ❵❪t ❤❪❴❛❝n A❢❛❜♣ ❛❝❴❤❫❡ q ♠❫r❫ ❵❛ ✐❫s❫sw❛
❞❪ ❢❛ ✐ts❤✉✈♥ ❛ ❝✇ ❛r❪✇o❣❛♠❫❴ ①❪✇n o♥ ①❪n❴ ✐❪wu .
B② ③♠❪❫r ❫❵❛ ✐❫nt ④❛ ✐ ❛❢❛❧
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis mengidentifikasikan
⑤
⑥⑦ ⑧⑨⑩ ❶ig❶n⑩⑨ ❷ ❶r sisw❶ m❶sih r ⑨❸ ❹ ❶h❺⑨m❶mpu❶n o❻⑨❼⑨ ❶❹r ❽ ❶ss ⑩ ❾ ❿❶
⑩❶❷❺⑨tny❶ ⑦
➀⑦ ⑧⑨⑩ ❶ig❶n⑩⑨ ❷ ❶r ❼❶sil l⑨m❽ ❶r❶n❾❻⑨❼ ⑨ ❶❹r ❽❶ss sisw❶ ti❹ ❶k m⑨l❶m⑩ ➁❸g❹ ➂
❶t❶s ❺⑨ ❽❶l❶ ❹➂k❶r⑨n❶❺ ❶n u❶krun⑩ ❾ ❿❶ st❶❸❹❶r y❶ng⑩ ⑨r❶t ⑦
➃➄ B➅➆ ➅➇ ➅➈➉ ➅ ➇ ➅➊➅➋
Agar penelitian tidak terlalu luas maka penulis membatasi masalah pada
upaya meningkatkan keterampilan gerak dasar overhead pass dengan
penggunaan alat modifikasi berupa bola plastik dan tali dengan subjek
penelitian adalah siswa kelas V SDN 7 GADINGREJO PRINGSEWU tahun
pelajaran 2011/2012.
➌➄ ➍➎uu➇ ➅➈ ➉ ➅ ➇➅ ➊➅➋
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas maka peneliti merumuskan
masalah sebagai berikut :
Apakah penggunaan alat yang dimodifikasi pada bola basket dapat
meningkatkan keterampilan gerak dasar overhead pass pada siswa kelas V di
SDN 7 GADINGREJO PRINGSEWU?
➏ ➄ ➐u➑u➅➈➒➓n➓➊➔t➔➅➈
Sesuai dengan masalah penelitian, maka tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Ingin memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran gerak dasar overhead
pass pada siswa kelas V di SDN 7 GADINGREJO PRINGSEWU
7
2. Ingin memperbaiki dan meningkatkan keterampilan gerak dasar overhead
pass dengan penggunaan alat modifikasi yang tepat pada siswa kelas V di
SDN 7 GADINGREJO PRINGSEWU.
→. M➣ ↔↕➣➣ ➙➛➜n➜➝➞t➞➣ ↔
Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut :
1. Bagi Peneliti
Peneliti dapat mengetahui upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan gerak dasar overhead pass
2. Bagi guru
Memberikan sumbangan pemikiran mengenai model pembelajran yang
dapat digunakan dalam pembelajaran Penjaskes, sehingga anak dapat
mengoptimalkan segenap kemampuannya dan tercapailah keberhasilan
pembelajaran.
3. Bagi siswa
Upaya mengoptimalkan kemampuan gerak dasar yang akan menunjang
dalam pencapaian kemampuan gerak spesialisasi (terampil) pada usia
dewasa.
➟ ➠ ➡➣↔➢u ➤➞n➢➥up
Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah :
1. Tempat penelitian dilaksanakan di Lapangan SDN 7 GADINGREJO
➦
➧➨ Objek penelitian yang diamati adalah gerak dasar overhead pass dengan
menggunanakan alat yang dimodifikasi berupa bola plastic dan tali yang
➩
II.➫I➭➯ ➲➳➲➭➵ ➳➸ ➫➲➺ ➲
➲➻ ➵➼➽➾➽➾ ➚➪➶n ➯➪➹➘ ➪➶➾
➴did➷ ➬eni n➮ ➬➱ ✃➬❐ ❒ ✃❮❐ ❰➬❐ ÏÐ❐❰ÏÐ ➬Ñ ❮❐❰ ❮ÒÓ ❒➬❐Ô➬ ❒ÓÐÑ ❮❐Ï❒Ï ❒➷➬❐Ð❐ ÓÐ➷
Õ➬➱ ✃➬❐❒Ï➬❐Ñ❮❐ Ï ❒Ï❒➷ ➬❐ ✃❮Ö➬ÖÐ ❒➬➷Ó ❒×Ó➬➱Õ➬➱ ✃➬❐ ❒. ➴ ❮❐ Ï ❒Ï❒➷ ➬❐Ð ❐ÓÐ ➷Õ➬➱ ✃➬❐ ❒
✃❮❐❰➬❐ÏÐ ❐❰Ñ❮❐ ❰ ❮ÒÓ ❒➬❐Ø➬Ù Ú➬Õ➬➱ ✃➬❐❒✃ ❮ÒÐ Ñ➬➷ ➬❐ÓÐÕÐ ➬❐➬➷ Ù ❒Ò Ï➬Ò ❒Ñ ÒÛ➱ ❮➱
Ñ❮❐ Ï ❒Ï ❒➷➬❐Ï ❮❐ ❰➬❐✃ ❮❐❰➬ Ø➬ ❒➷➬❐➬➱ Ñ ❮➷Ô➬❐ ❰Ö➬ ❒❐Ü➱ ❮Ï➬❐❰➷ ➬❐Ñ❮❐Ï❒Ï ❒➷➬❐
✃❮Ö➬ÖÐ❒➬➷ Ó ❒×Ó➬➱Õ➬➱ ✃➬❐ ❒✃❮❐❰➬❐ÏÐ ❐ ❰Ñ ❮❐❰❮Ò Ó ❒➬❐Ø➬ÙÚ➬ÓÐÕÐ ➬❐Ñ ❮❐Ï❒Ï ❒➷➬❐
Ï➬Ñ➬Ó Ï ❒Ý➬Ñ➬ ❒ ✃❮Ö➬ÖÐ❒➬➷Ó ❒×Ó➬➱Õ➬➱ ✃➬❐ ❒. ÞÐÕÐ ➬❐Ñ ❮❐Ï❒Ï ❒➷➬❐❒❐ ❒Ð ✃Ð ✃❐Ô➬
✃❮❐ Ô➬❐❰➷ ÐÓ➬➱Ñ❮➷➷Û❰❐❒Ó ❒ß, ➬ß ❮➷Ó ❒ß, Ï➬❐Ñ➱ ❒➷Û✃Û ÓÛ Ò. à❮Ó ❒❰➬➬➱ Ñ❮➷Ó ❮Ò➱ ❮ØÐÓ
Ï➬Ñ➬Ó Ï ❒Ø❮❐ ÓÐ➷✃❮Ö➬ÖÐ❒➬➷ Ó ❒×Ó➬➱Õ➬➱ ✃➬❐❒Ô➬❐❰Ø ❮ÒÐ Ñ➬ ❰❮Ò➬➷Õ➬➱ ✃➬❐ ❒➬Ó➬Ð
ÛÖ➬Ù Ò➬ ❰➬.
áÐ Ù➬Õ❒Ò (2007â 8) ✃ ❮❐Õ❮Ö➬➱ ➷ ➬❐Ø➬Ù Ú➬➴ ❮❐ Ï ❒Ï❒➷ ➬❐Õ➬➱ ✃➬❐❒, ÛÖ➬ÙÒ➬ ❰➬, Ï➬❐
➷❮➱ ❮Ù ➬Ó➬❐✃ ❮ÒÐ Ñ➬➷ ➬❐✃❮ Ï❒➬Ð ❐ÓÐ ➷ ✃❮❐ ÏÛÒ Û❐❰Ñ❮ÒÓÐ✃ØÐÙ ➬❐ß ❒➱ ❒➷Ü
Ñ❮Ò➷ ❮✃ Ø➬❐❰➬❐Ñ ➱ ❒➷❒➱Ü➷❮Ó ❮Ò➬ ✃Ñ❒Ö➬❐✃ÛÓÛ Ò ❒➷ÜÑ❮❐ ❰ ❮Ó➬ÙÐ ➬❐ Ï➬❐Ñ❮❐➬Ö➬Ò➬❐Ü
Ñ❮❐ ❰Ù ➬Ô➬Ó➬❐❐❒Ö➬ ❒-❐❒Ö➬ ❒ (➱ ❒➷➬Ñ-✃ ❮❐Ó➬Ö-❮✃Û➱ ❒Û ❐➬Ö-➱Ñ ÛÒ Ó ❒×Ó➬➱-➱Ñ❒Ò ❒ÓÐ ➬Ö-➱ Û➱ ❒➬Ö),
➱ ❮ÒÓ➬Ñ❮✃Ø ❒➬➱➬ ➬❐Ñ ÛÖ➬Ù ❒ÏÐÑ➱ ❮Ù➬ÓÔ➬❐❰Ø ❮Ò ✃Ð➬Ò➬ Ð❐ ÓÐ➷✃ ❮Ò➬❐❰➱➬❐❰
Ñ❮ÒÓÐ ✃ ØÐ Ù➬❐Ï➬❐Ñ❮Ò➷❮✃Ø➬❐ ❰➬❐➷Ð ➬Ö❒Ó➬➱ß ❒➱ ❒➷Ï➬❐Ñ➱ ❒➷❒➱Ô➬❐❰➱ ❮❒✃Ø➬❐ ❰.
➴ ❮❐ Ï ❒Ï❒➷ ➬❐➮ ➬➱ ✃➬❐ ❒➬ Ï➬Ö➬Ù➱Ð ➬ÓÐÑÒÛ ➱ ❮➱Ñ ❮✃ Ø❮Ö➬Õ➬Ò➬❐✃❮Ö➬ÖÐ ❒➬➷Ó ❒×Ó➬➱
4
■ ✶❃✻✺ ✻ ❆❏✻ ❆✸❃(1988: 101) belajar motorik dapat menghasilkan perubahan
yang relatif permanen, yaitu perubahan yang dapat bertahan dalam jangka
waktu yang relatif lama. Dalam menyempurnakan suatu keterampilan
motorik ada tiga tahapan yaitu:
a. Tahap Kognitif
Merupakan tahap awal dalam belajar motorik, dalam tahap ini
seseorang harus memahami mengenai hakikat kegiatan yang dilakukan
dan juga harus memperoleh gambaran yang jelas baik secara verbal
maupun Vsual mengenai tugas gerakan atau model teknik yang akan
dipelajari agar dapat membuat rencana pelaksanaan yang tepat.
b. Tahap Fiksasi
Pada tahap ini pengembangan keterampilan dilakukan melalui adanya
praktek secara teratur agar perubahan prilaku gerak menjadi permanen.
Selama latihan harus adanya semangat dan umpan balik untuk
mengetahui apa yang dilakukan itu benar atau salah. Pola gerakan
sudah sampai pada taraf merangkaikan urutan-urutan gerakan yang
didapatkan secara keseluruhan dan harus dilakukan secara
5
c. Tahap Otomatis
Setelah melakukan latihan gerakan dalam jangka waktu yang relatif
lama, maka akan memasuki tahap otomatis. Secara fisiologi hal ini
dapat diartikan bahwa pada diri seseorang tersebut telah terjadi kondisi
reflek bersyarat, yaitu terjadinya pengerahan tenaga mendekati pola
gerak reflek yang sangat efisien dan hanya akan melibatkan unsur
motor unit yang benar-benar diperlukan untuk gerakan yang
diinginkan. Pada tahap ini kontrol terhadap penampilan gerakan
semakin tepat dan konsisten.
2. ❑▲tu▼◆r u❖P ◗❘P ◗❑▲r❙▲ ▼◆P ◗❚P ◗ ❯❱Psw
Husdarta dan Yudha (1999/2000: 6-7) menyebutkan bahwa pertumbuhan
adalah perubahan yang dialami indiVdu menuju tingkat kedewasaaan yang
ditandai dengan indikator beertambahnya kuantitas fisiknya. Sedangkan
perkembangan adalah perubahan yang ditandai dengan adanya perubahan
fisik dan psikis baik secara kuantitas maupun kualitas. Perubahan fisik
dapat terlihat pada perubahan tinggi dan berat badan, tanggal dan
tumbuhnya gigi dsb. Perubahan psikis secara tidak langsung dapat terlihat
dalam bentuk atau wujud perilaku seperti:
a) Perkembangan perspektual (pengalaman ruang, pengamatan wujud
situasi)
b) Perkembangan penguasaan dan control motorik (koordinasi
❲
c) Perkembangan penguasaan pola-pola keterampilan mental-fisik
(cerdas, tangkas, cermat)
d) Perkembangan pengetahuan, bahasa dan berpikir.
Proses berkembang ini dibagi atas fase-fase tertentu. Dengan mengetahui
tugas-tugas perkembangan pada fase tertentu, memberikan informasi dan
landasan dalam menentukan alternatif model pembelajaran yang cocok
sehingga proses belajar mengajar lebih efektif , agar kemampuan dasar
anak dapat dikembangkan seoptimal mungkin. Menurut Dimyati (2006: 5)
bila siswa belajar, maka akan terjadi perubahan mental pada diri siswa.
Perkembangan mental dapat terjadi bila pertumbuhan jasmani telah
matang (siap), selain itu faktor motivasi baik dari diri indiVdu, atau
lingkungan bersifat mendorong akan sangat baik untuk perkembangan
mental siswa. Selain mengetahui perkembangan kognitif dan afektif anak, perlu
juga diketahui tahap perkembangan motorik anak. Sehingga dapat ditentukan
aktiVtas yang diperlukan untuk menunjang dan menyesuaikan dengan tahap
perkembangan tersebut.
Siswa kelas V SDN 7 GADINGREJO PRINGSEWU rata-rata berada
dalam rentang usia 11-13 tahun. Menurut Iain Adam (1988: 140) bahwa
pada usia ini anak laki-laki dan perempuan lebih senang terpisah dalam
kegiatan bermainnya. Anak laki-laki cenderung lebih baik dalam
keterampilan yang memerlukan kekuatan atau melibatkan otot besar,
sedangkan anak perempuan lebih baik dalam keterampilan yang
7
keterampilan yang menakjubkan telah diperoleh dan banyak yang telah
didapat. Tahun-tahun antara usia enam sampai dua belas tahun adalah
ideal untuk belajar keterampilan motorik.
Rentangan dan dalamnya perhatian anak terhadap keterampilan motorik
akan sangat ditentukan oleh kesempatan yang ada. Pengajaran yang
sistematik dalam keterampilan motorik pada usia ini akan lebih penting
dari pada tingkat usia yang lain. Susunan kegiatan secara luas akan
meningkatkan keunikan keterampilan secara mendasar dan progesif dalam
penyajian harus direncanakan, dan keterampilan-keterampilan yang
berkaitan dengan aspek-aspek kesegaran dan keterampilan khusus harus
dikembangkan.
Anak-anak dapat memperoleh penguasaan dalam beberapa cabang
olahraga secara menakjubkan. Akan tetapi hanya dari spesialisasi ini
adalah bahwa mereka hanya menjiplak tanpa menerima sesuai dengan
kemampuan mereka. Oleh karena itu, perlu diciptakan berbagai
kesempatan yang perlu bagi mereka untuk mengembangkan keterampilan
mereka secara meluas.
Maka melalui program Pendidikan Jasmani yang teratur, terencana, terarah
dan terbimbing diharapkan dapat dicapai seperangkat tujuan yang meliputi
pembentukan dan pembinaan bagi pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani, liputan tujuan ini terdiri atas pertumbuhan dan
perkembangan aspek jasmani, intelektual emosional, social dan moral
❳
❨ ❩ ❬❭❪❫❪❴ ❵r ❛❴ ❜ ❜
❝❞ol ❡❞sket ❞termsuk jenis p❞ermi❢❞n y❞ng komple❣❤ ✐❥ntuk❦❞❧❞t
❡♠❞kerjs❞❞m den♥❞n❡❞ik♦ ♣ ituen❞q❞rus mengr❞❞si teknik melem❧❞♦r
m e
❢❞❣❞❧♦ng sirinenggg❡ t✉❞ d❞engn❡ ❞❣✐i ✈❞ssing❞t❞u o❞pern merup❞ ❣❞n
❤ ❞❞lh❤ ❞tu teknik❦❞❤ ❞r y❞ dng❞ipel❞jri ❦❞❞lm p❞ermi❢❞n ❡t✉❞❡ ❞✐sket
Operan yang dilakukan harus taktis, tepat waktu dan akurat agar dapat
berpeluang untuk membuat angka. Mengetahui saatnya mengoper, tidak
hanya memberikan kesempatan untuk membuat skor tapi juga untuk
mencegah kehilangan bola dari penjagaan lawan.
Gambar 1. Gerak Dasar Overhead Pass.
Hal Wissel (2000: 76) menjelaskan bahwa operan di atas kepala (overhead
pass)sering dipakai dalam permainan bola basket terutama pada saat
pemain dijaga ketat dan bola harus melewati lawan, sehingga operan ini
digunakan untuk melepaskan diri dan melakukan terobosan mengelakkan
serangan lawan. Adapun pelaksanaan operan ini dimulai dengan posisi
baan yang seimbang, pegang bola di atas kepala dengan siku ke dalam dan
9
dalam posisi tersebut susah untuk melakukan operan dengan cepat, dan
mudah dicuri lawan. Kaki melangkah ke depan sasaran, kumpulkan
kekuatan maksimal dengan bertumpu pada kaki, kemudian dilanjutkan
dengan operan cepat. Pada saat melakukan gerakan lecutan, jari mengarah
pada target dan telapak tangan ke bawah.
✇① ② ③④⑤⑥⑤ ⑦⑧⑨⑤
Belajar keterampilan adalah suatu proses aktif dan belajar selalu baik bila
diindiVdualisasikan. Anak yang sedang blajar, harus mendapat
kesempatan untuk belajar dan diberi peluang untuk melakukannya.
Perlengkapan dan materi untuk belajar motorik yang sesuai harus
disediakan. Anak-anak tidak boleh dipaksakan untuk menunggu dalam
barisan terlalu lama hanya sekedar untuk menunggu giliran. Kegiatan
harus cukup menantang dan menstimulasi usaha-usaha kearah belajar agar
proses belajar efisien dan efektif.
Beberapa aspek analisis modifikasi ini tidak terlepas dari pengetahuan
guru tentang tujuan,karakteristik materi, kondisi lingkungan, dan
evaluasinya serta keadaan sarana, prasarana dan media pengajaran
pendidikan jasmani yang dimiliki oleh sekolah. Dalam melaksanakan
tugasnya sehari-hari guru Pendidikan Jasmani akan menemukan hal-hal
yang berkaitan dengan sarana serta prasarana dalam pembelajaran
Pendidikan Jasmani sangat diperlukan. Minimnya sarana dan prasarana
Pendidikan Jasmani yang dimiliki sekolah-sekolah, menuntut seorang guru
⑩❶
ru❽endidi ❸ ❷n Jasmani yang kreatif akan mampu menciptakan sesuatu
yang baru, atau memodifikasi yang sudah ada tetapi disajikan dengan cara
yang semenarik mungkin, sehingga anak didik akan merasa senang
mengikuti pelajaran penjas yang diberikan.
Lutan (1988) menyatakan : modifikasi dalam mata pelajaran pendidikan
jasmani diperlukan, dengan tujuan agar : a) Siswa memperoleh kepuasan
dalam mengikuti pelajaran; b) Meningkatkan kemungkinan keberhasilan
dalam berpartisipasi; dan c) Siswa dapat melakukan pola gerak secara
benar.
Modifikasi pembelajaran dapat dikaitkan dengan kondisi lingkungan
pembelajaran. Modifikasi lingkungan pembelajaran ini dapat
diklasifikasikan ke dalam beberapa klasifikasi seperti yang diuraikan di
bawah ini :
a. Peralatan
Peralatan ialah sesuatu yang dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh
siswa untuk melakukan kegiatan/aktiVtas di atasnya, di bawahnya,di
dalam/di antaranya, misalnya : bangku Swedia, gawang, start block,
mistar, peralatan lompat tinggi, bola, alat pemukul dsb. Peralatan yang
dimiliki sekolah-sekolah, biasanya kurang memadai dalam arti kata
kuantitas maupun kualitasnya. Peralatan yang adapun dan sangat
sedikit jumlahnya itu biasanya peralatan standar untuk orang dewasa.
❾❾
tu g
❿s ❿j❿r den➀ ❿n cara memodifikasi peralatan yang digunakan untuk
aktiVtas pendidikan jasmani. Misalnya memodifikasi berat ringannya,
besar kecilnya, panjang pendeknya. maupun menggantinya dengan
peralatan lain sehingga dapat digunakan untuk berbagai bentuk
kegiatan pendidikan Jasmani
b. Penataan ruang gerak
Guru dapat mengurangi atau menambah tingkat kompleksitas dan
kesulitan tugas ajar dengan cara menata ruang gerak siswa dalam
kegiatannya. Misalnya : melakukan dribbling, passing atas kepala atau
lempar tangkap di tempat, atau bermain di ruang kecil atau besar.
c. Jumlah siswa yang terlibat
Guru dapat mengurangi atau menambah tingkat kompleksitas dan
kesulitan tugas ajar dengan cara mengurangi atau menambah jumlah
siswa yang terlibat dalam melakukan tugas ajar tersebut. Misal: belajar
passing atas sendiri, berpasangan, bertiga, berempat dst.
➁➂ ➃➄➅ ➆➇➅ ➈➉➊➋➌ ➍➎➋➏➋ ➐➅ ➑➋➒➅ ➎➅➓ ➍➄➅➓➅ ➑ ➐➔t
Dalam permainan bola basket digunakan bola yang terbuat dari bahan
sintesis yang ukuran untuk putra keliling lingkaran 749-780 mm dan berat
567-650 gram, untuk bola putri keliling lingkaran 724-737 dan berat
510-567 gram (Nuril Ahmadi 2007:9). Namun dalam pembelajaran di sekolah
khususnya yang di ajarkan pada anak SD maka perlu dilakukan modifikasi
→➣
fikasi dari bola basket standar dipilih yang lebih ringan. Alat yang
dimodifikasi adalah berupa bola basket dimodifikasi dengan bola plastik
dan tali yang dipancangkan pada tiang dengan ketinggian tertentu agar
lemparan anak benar di atas kepala.
Dengan alat yang dimodifikasi maka dapat dilakukan beberapa bentuk
pembelajaran gerak dasar overhead passdengan berbagai sikap. Tujuannya
adalah untuk mengoptimalkan kemampuan gerak dasar siswa sehingga
dapat melakukan lemparan overhead pass dan akhirnya hasil lemparan
melambung di atas kepala. Latihan dilakukan dengan jumlah ulangan yang
cukup banyak, diharapkan pula kemampuan serta fungsi motorik anak
akan menjadi lebih baik.
Latihan gerak dasar yang pertama adalah dengan melakukan passing
berpasangan menggunakan bola plastic. Tujuannya adalah untuk
memotivasi anak melakukan lemparan dengan bantuan temannya yang ada
di depan (seperti pada gambar 1). Jarak antara pasangan diatur atau
disesuaikan dengan kemampuan siswa. Dengan diawali dari sikap berdiri
➩ ➫
Gambar 1. Melempar Bola Berpasangan.
Selanjutnya jika anak telah melakukan latihan berulang kali dengan
melempar temannya, maka pada pembelajaran berikutnya siswa hasil
lemparan siswa harus melewati tali yang dipasang oleh guru. Tujuan
merentangkan seutas tali sebagi sasaran untuk dilewati oleh bola seperti
terlihat pada gambar 2 adalah untuk memperbaiki lambungan bola siswa.
Hasil lemparan overhead harus di atas kepala. Tinggi tali berkisar 150-200
cm, diubah-ubah untuk memberikan variasi belajar gerak.
➭➯
➲. ➳➵➸ ➺➻➼➸r ➲➵rp➽➼ ➽r
Hasil belajar adalah suatu akibat dari proses belajar yang dilakukan oleh guru
sebagai pengajar dan murid yang melakukan proses belajar. Hasil belajar yang
dicapai oleh siswa iu sendiri tidak terlepas dari peranan guru dalam memilih
dan menerapkan teknik dan penggunaan alat bantu yang tepat dalam materi
tersebut. Pemilihan alat bantu atau pemodifikasian alat pembelajaran yang
tepat akan sangat membantu dalam tercapainya efektivitas suatu
pembelajaran. Dan untuk mengetahui apakah pembelajaran telah efektif maka
digunakanlah alat pengukuran, yaitu berupa tes yang disusun secara
terencana, baik tes tertulis, tes lisan maupun tes perbuatan.
Hasil belajar terlihat dari perubahan yang menyangkut ranah kognitif, afektif
dan psikomotor. Pada penelitian ini peneliti menggunakan penilaian
keterampilan gerak dasar overhead pass untuk mengetahui apakah tindakan
pada setiap siklus yang dilakukan peneliti telah berhasil untuk meningkatkan
pembelajaran atau belum.
Overhead pass merupakan teknik dasar dalam bermain bola basket. Terknik
dasar ini adalah salah satu indikator yang harus dicapai dalam ketuntasan sub
materi bola basket. Dengan tercapainya tujuan pembelajaran Pendidikan
Jasmani diharapkan siswa mampu mempraktikkan gerak dasar overhead pass
dengan baik dan benar.
Peneliti merasa tertarik untuk memberikan pendekatan baru dengan
menggunakan alat yang dimodifikasi seperti bola standar diganti dengan bola
➾➚
e
fekti f dengan lingkungan belajar yang khusus. Penggunaan bola plastik
ditujukan untuk memberikan kemudahan dalam hal berat bola sehingga anak
tidak merasa keberatan saat melakukan lemparan. Demikian halnya dengan
yang menerima lemparan tidak akan merasa takut untuk melakukan lempar
tangkap karena berat bola yang tidak akan sakit jika mengenai tubuh. Selain
bola plastik akan digunakan juga tali yang dipasang lebih tinggi dari siwa,
tujuannya adalah membuat lambungan lemparan overhead pass yang benar
yaitu di atas kepala.
Penggunaan alat modifikasi ini akan menarik karena siswa merasakan hal
yang baru. Sehingga pada akhirnya siswa akan melakukan tugas gerak dengan
konsep mendalam dan tercapailah efektivitas pembelajaran karena siswa telah
mencapai ketuntasan belajar.
➪➶ H➹potesis Tindakan
Menurut Kunandar (2009: 89) bahwa hipotesis dalam penelitian tindakan
bukan hipotesis perbedaan atau hubungan melainkan hipotesis tindakan.
Rumusan hipotesis memuat tindakan yang diusulkan untuk menghasilkan
perbaikan yang diinginkan. Adapun rumusan hipotesis tindakan dalam
penelitian ini adalah :
Dengan penggunaan alat modifikasi dapat meningkatkan keterampilan gerak
dasar overhead pass pada siswa kelas V SDN 7 GADINGREJO
1
III. ME➘ODOLOGI ➴➷NELI➘IAN
A. M➬➮➱ ✃➬ ➴➬❐➬❒❮➮❮ ❰❐
Metodologi penelitian adalah cara yang dilakukan secara sistematis
mengikuti aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan
permasalahan yang hidup dan berguna bagi masyarakat, maupun bagi peneliti
sendiri.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
Kelas (Classroom Action Research). Menurut Arikunto dkk (2007: 58)
Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan dengan
tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya. Dalam PTK
bukan hanya peneliti yang merasakan hasil tindakan tetapi bila perlakuan
dilakukan pada responden maka responden dapat juga merasakan hasil
perlakuan.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan berdasarkan masalah yang
benar-benar nyata muncul dari dunia tanggungjawab peneliti/ pendidik yaitu
dalam pembelajaran. Masalah yang diteliti harus datang dari guru itu sendiri
dan kemudian dicari pemecahannya. Masih rendahnya hasil keterampilan
gerak dasar overhead pass siswa adalah masalah yang muncul dari proses
2
dengan merencanakan tindakan, melakukan pengamatan selama proses
penelitian dan penilaian.
Menurut Arikunto dkk (2007: 61) menjelaskan bahwa tujuan PTK adalah
untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran, mengatasi masalah
pembelajaran, meningkatkan professionalisme dan menumbuhkan budaya
akademik. Tujuan PTK ini dapat dicapai dengan melakukan berbagai
tindakan alternatif dalam menyelesaikan berbagai persoalan pembelajaran,
sehingga dihasilkan hal-hal sebagai berikut :
1. Peningkatan atau perbaikan terhadap kinerja belajar siswa di sekolah.
2. Peningkatan atau perbaikan terhadap mutu proses pembelajaran di kelas.
3. Peningkatan atau perbaikan terhadap kualitas penggunaan media, alat
bantu, dan sumber belajar lainnya.
4. Peningkatan atau perbaikan terhadap kualitas prosedur dan alat evaluasi
yang digunakan untuk mengukur proses dan hasil belajar siswa
5. Peningkatan atau perbaikan terhadap masalah pendidikan anak di sekolah
6. Peningkatan atau perbaikan terhadap kualitas penerapan kurikulum dan
3
Gambar 3. Spiral Penelitian Tindakan Kelas. (Hopkins dalam Arikunto dkk, 2007)
PTK terdiri dari rangkaian empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus
berulang. Empat kegiatan utama yang ada pada setiap siklus, yaitu (a)
perencaaan tindakan (planning), (b) penerapan tindakan (action), (c)
observasi dan mengevaluasi proses dan hasil tindakan, (d) refleksi dan
seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai
(kriteria keberhasilan).
B. ÏÐÑ ÑÒÓg Ô ÐÓ ÐÕÒ ÑÒ ÖÓ
1. Tempat penelitian : Penelitian dilakukan di Lapangan SDN 7
GADINGREJO PRINGSEWU
2. Pelaksanaan penelitian : Penelitian dilakukan dalan 2 siklus, dengan
4
C. ×uØjÙÚÛÙÜÙÝÞß Þà Ü
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 7 GADINGREJO
PRINGSEWU yang berjumlah 29 siswa, yaitu 13 siswa putra dan 16 siswa
putri.
D. Ûáâ ãÙã ÛÙäØÙÝàåàáà Ü ÛÙÜÙÝÞßÞàÜæÞÜçàÚà Ü KÙÝàã
1. ×ÞÚÝuãÛÙáßàäà (3èé ÙáßÙäuà Ü)
àê RÙÜcà Üà
1. Merancang skenario pembelajaran yang berisi tentang
kegiatan-yang dilakukan meliputi kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.
2. Menyiapkan instrumen penilaian berupa indikator-indikator gerak
dasar overhead pass yang meliputi tahap awalan, tahap gerakan dan
tahap akhir.
3. Menyiapkan alat untuk dokumentasi (handycam atau kamera).
4. Mempersiapkan alat modifikasi berupa bola basket berbahan
plastik yang ringan.
5. Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus
pertama.
Ø. æÞÜçàÚà Ü
1. Siswa dibariskan melakukan doa, absen dan pemberian persepsi
dan motivasi
2. Siswa melakukan pemanasan dengan bentuk permainan.
3. Siswa dibagi menjadi lima kelompok berhadapan sesuai dengan
5
4. Guru mendemonstrasikan bentuk latihan yang akan dilakukan,
yaitu gerakan overhead pass.
5. Setiap siswa melakukan gerakan yang telah didemonstrasikan oleh
guru sebanyak 5 kali.
6. Guru melakukan koreksi kesalahan gerakan overhead pass
7. Siswa melakukan gerakan overhead pass yang telah diperbaiki.
c. Oëìíîvï ìð
1. Observasi dilakukan selama pemberian tindakan. Observasi
dilakukan untuk melihat sejauh mana siswa mampu melakukan
lemparan dari atas kepala.
2. Setelah tindakan dilakukan, kemudian dikoreksi dan diberikan
waktu pengulangan dan dievaluasi dari hasil tindakan siklus
pertama.
ñ. Ríò óí ôìð
1. Hasil observasi disimpulkan dan didiskusikan
2. Merumuskan rencana tindakan untuk siklus kedua
2.õð ôóuìö ö(3÷ øíîùíúuïû)
ïü Ríûcïûï
1. Merancang skenario pembelajaran yang berisi tentang
kegiatan-yang dilakukan meliputi kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.
2. Menyiapkan instrumen penilaian berupa indikator-indikator gerak
dasar overhead pass yang meliputi tahap awalan, tahap gerakan dan
6
3. Menyiapkan alat untuk dokumentasi (handycam atau kamera).
4. Mempersiapkan alat modifikasi berupa bola basket berbahan
plastik yang ringan dan tali.
5. Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus
pertama.
ý.þ ÿ ✁✂✄✂
1. Siswa dibariskan melakukan doa, absen dan pemberian persepsi
dan motivasi.
2. Siswa melakukan pemanasan dengan bentuk permainan.
3. Siswa dibagi menjadi lima kelompok berhadapan sesuai dengan
banyaknya bola plastik dengan seutas tali yang dipancangkan pada
tiang untuk memperbaiki hasil lambungan lemparan
4. Guru mendemonstrasikan bentuk latihan yang akan dilakukan,
yaitu gerakan overhead pass.
5. Setiap siswa melakukan gerakan yang telah didemonstrasikan oleh
guru sebanyak 5 kali.
6. Guru melakukan koreksi kesalahan gerakan overhead pass
7. Siswa melakukan gerakan overhead pass yang telah diperbaiki.
ý. Oý☎✆✝v✂☎ÿ
1. Observasi dilakukan selama pemberian tindakan. Observasi
dilakukan untuk melihat apakah pembelajaran telah mencapai
ketuntasan belajar yaitu siswa mampu melakukan gerak dasar
7
2. Setelah tindakan dilakukan, kemudian dikoreksi dan diberikan
waktu pengulangan.
c. R✞✟ ✠✞✡☛ ☞
Hasil observasi disimpulkan dan didiskusikan.
E. I✌ ☛✍✎u✏ ✞✌✑ ✞✌ ✞✠☞✍ ☞✒✌
Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur pelaksanaan
penelitian yang dilakukan pada tiap siklusnya. Alat ini berupa indikator dari
penilaian keterampilan gerak dasar yaitu: 1) sikap persiapan; 2) sikap
pelaksanaan ; 3) gerak akhir.
Instrumen untuk menganalisis keterampilan gerak dasar meroda yang
diadaptasi dari Hal Wissel (2000: 77) dimana penilaian dilakukan pada
setiap indikator gerakan dengan bobot nilai 0-1.
Tabel 1. Format Penilaian Gerak Dasar Overhead Pass.
No Indikator Deskriptor Nilai
0 1
1 Fase Persiapan - Lihat target
- Sikap berdiri yang seimbang
- Tangan sedikit di belakang bola
- Posisi pegangan tangan rileks
- Bola di atas dahi
- Siku masuk ke dalam
2 Fase Pelaksanaan - Lihat target
- Pandangan mata jauh ke depan
- Rentangkan lutut, punggung dan lengan
- Lenturkan pergelangan tangan dan
jari-jari
8
3 Fase Follow Through - Lihat target
- Lengan direntangkan
- Telapak tangan ke bawah
- Jari-jari menunjuk pada target
diadaptasi dari Hal Wissel (2000)
F. ✓✔✕✖✗✕ A✖ ✘✙✗ ✚✗ ✚✛ ✘✜ ✘
Setelah tindakan dilakukan, maka hasil penilaian dianalisis guna melihat
prosentase kualitas hasil tindakan pada setiap siklus. Untuk menghitung
prosentase keberhasilan siswa digunakan rumus :
100% n
f
Keterangan :
P : Prosentase keberhasilan
f : Jumlah yang melakukan benar
✢ ✣
✤✥✦ ✧★✩ ✪ ✫✬✭ ✮✯✰ ✮✯★ ✮✱✮✯
✮✥ ✦ ✲✳✴ ✵✶✷✸✹ ✺
✻✼✽ ✾✿❀ ✿✽❁ ✿❂❃✿❀ ❄❅❆✼❂ ✼ ❅❄❇ ❄✿❂ ❈❉✿❁✿❀ ❄❉ ❆ ❊ ❅✿❂✾✿✽ ❄❆✼❂✼ ❅❄❇❄✿❂ ❄❂ ❄✿ ✾✿ ❅✿ ❃❋
●❍ ■✼❂❏✿❂❆ ✼❂❏ ❏❊❂✿✿❂❉❑✾ ❄▲❄❁ ✿❀ ❄▼❑❅✿❆ ❅✿❀❇❄❁✾✿ ❅✿❉❉ ✼ ❅✿❁❊❁ ✿❂ ❏✼✽ ✿❁ ✾✿❀ ✿✽
❑◆✼✽❃✼✿ ✾❆ ✿❀❀ ❊❂❇ ❊❁ ❆ ✽❑❀ ✼ ❀ ❆ ✼ ❉▼✼❅✿ ❖ ✿✽ ✿ ❂ ✾✿ ❆ ✿❇❉ ✼ ❉ ❆ ✼ ✽▼✿ ❄❁❄ ✾✿ ❂
❉ ✼❂❄❂❏❁ ✿❇❁ ✿❂ ❏✼ ✽ ✿ ❁ ✾✿ ❀ ✿ ✽ ❑◆✼✽ ❃✼✿ ✾❆✿❀ ❀❆ ✿✾✿ P❄❀◗✿ ❘✼❅✿ ❀❙P■❚✼❏✼ ✽ ❄●
❘✿❯✿❱✿✽❏✿❍
❲❍ ■✼❂❏✿❂❆ ✼❂❏ ❏❊❂✿✿❂❉❑✾ ❄▲❄❁ ✿❀ ❄▼❑❅✿❆ ❅✿❀❇❄❁✾✼❂❏✿ ❂❀ ✼ ❊ ❇✿❀❇✿ ❅❄❳✿❂❏
✾❄❆✿❂❯✿❂❏❁✿❂✾✿ ❅✿❉❉✼ ❅✿❁❊❁ ✿❂ ❏✼✽✿❁✾✿❀ ✿✽❑◆✼ ✽ ❃✼✿ ✾❆ ✿❀❀ ❊❂❇ ❊❁ ❆ ✽❑❀✼❀
❆ ✼❉▼✼ ❅✿ ❖✿ ✽ ✿ ❂ ✾✿❆✿ ❇❉ ✼❉ ❆✼✽▼✿❄❁❄✾✿ ❂❉ ✼ ❂❄❂❏❁ ✿❇❁ ✿❂ ❏✼✽ ✿ ❁ ✾✿ ❀ ✿ ✽ ❑◆ ✼✽ ❃✼✿ ✾
❆✿❀ ❀❆ ✿✾✿P❄❀◗✿❘✼ ❅✿ ❀❙P■❚✼❏✼✽ ❄●❘✿ ❯✿❱✿✽❏✿❍
❨✥★✹❩✹ ✺
❬ ❭
❭❪ ❫❴❵❛❜❛ ❵❛ ❝❛❞❡ ❝❡❵❴ ❢❜ ❣❜❣❤❛ ❢✐❛ ❥❦❛ ❢ ❣❧❦ ♠❜❣♥ ❣❤❛ ❥ ❣❵❴❦ ♦❴♣❛ ✐❛ ❝❛ ❢❣❢ ❣❜ ❛ ❵❛ q
❜ ❣✐❛❜ ❣❤❛ ❢❥❴ ♦❛ ❞❛ ❣❛r❡❛ ❢❤❴❜❴ ❵❛ ❢❜ ❛♣❛❦ ❵❝♠❥❴ ❥❵❴❦♦❴♣❛ ✐❛ ❝❛ ❢❞❴ ❝❛ ❤❜❛ ❥❛ ❝
♠s❴ ❝t❴❛❜ ❵❛ ❥❥❜❛♣❛❦✉❛ ❥ ❤❴ q❪
✈❪ ✇❢q❡❤❥ ❣❥①❛❫ ❴♣ ❛❥ ②③④⑤❴❞❴ ❝❣❭❫❛r❛⑥❛ ❝ ❞❛❛ ❞❛ ❝❥❴♣❛♣ ❡♦❴❝❡❵❛⑦❛
❦❴ ❢❣❢ ❞❤❛ q❤❛ ❢❞❴ ❝❛ ❤❜❛ ❥❛ ❝♠s ❴ ❝t ❴❛❜❵❛ ❥ ❥❜❛♣ ❛❦✉ ❛ ❥ ❤❴ q ❪
⑧❪ ✉❛ ❞❣❵❴ ❢❴♣ ❣q❣♣❛ ❣❢❢⑦❛❛❞❛ ❝❵❴ ❢❴♣❣q❣❛ ❢❣❢❣❤❣❝❛ ❢⑦❛❜❛ ❵❛ q❜ ❣❤❴❦ ♦❛ ❢❞ ❤❛ ❢♣❴ ♦❣t
♣❛ ❢ ✐❡q❜❛♣❛❦ ❵❝♠❥❴ ❥❵❴❦♦❴♣❛ ✐❛ ❝❛ ❢❞❡ ❢❛❦❴ ❢ ❣❢❞ ❤❛ q❤❛ ❢t ❛ ❥ ❣♣♦❴♣❛ ✐❛ ❝❞❴ ❝❛ ❤❜ ❛ ❥❛ ❝
⑨⑩
➝➂➉➄➉➁➄➇➏⑩ ➧ ➧➑ ➏Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru➏ ➛↔➉↔➇➀➌➙➯ ➄➋➄ ➺➄➃➌ ➛↔➇➎➏ ➟➄➜➄➇➙➄➏
➻➂➙➄➉➆➯ ➂➎➃➌➏➐➑➡ ➡➏ Belajar Keterampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metode.
➣↔↕➁➌➜➀➂➁➣➌➇➋ ↔➉➣➌➜➙➌➛➛➻➛➥➝➏➟➄➜➄➇➙➄➏
➻➂➙➄➉➆➯ ➂➎➃➌➆➁➜➜ ➏⑩➧➧⑩➏ Pendidikan Kebugaran Jasmani: Orientasi Pembinaan
Di Sepanjang Hayat➏➣➌➇➋ ↔➉➛↔➉➁➌➁➌➜➄➉➣➄➎➄➇➁ ➄➉➊ ↔➉↔➉ ➍➄➅ ➣➌➇➋↔➉➼➯➏
➟➄➜➄➇➙➄
➊➂➅➄➋➌➇➏⑩➧➧ ➨➏ Pendidikan Jasmani Teori dan Praktek➏ ➛➥➽➇➃➄➉➍ ➍➄➏ ➟➄➜➄➇➙➄➏
➾ ➾➾ ➾➾ ➾➏ ⑩ ➧ ➧➨➏Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata
Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.➛➥➽➇➃➄➉➍ ➍➄➏
➩➄➉➁➂➉ ➍➏
➯➢➋➌➏⑩ ➧ ➧➭➏Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan➏➽➇➃➄➉➍ ➍➄➏➟➄➜➄➇➄t ➦ ➂➋➄➉➄ ➆➫➄➉➄➏ ➐➑ ➑ ➐➏Teori-Teori Belajar untuk Pengajaran➏ ➻↔➈ ➀➄➍➄↕↔➉ ↔➇➀➌t
➹➘
➴➷➬➮➱ ✃❐➴❒❮ ❰ ➬➱ ✃Ï ➬Ð ➬ÑÒ➬Ï ➬ÓÔÕÕ ÖÓLandasan Psikologi Proses PendidikanÓ
×ØÙ Ú❰➬Û➬×❒Ü➱ ➬❮➬Ý➷➬Ó Þ➬Ï➱❒ÏßÓ
Ø✃❰×ÚÏ ➷❒Ü❒ Ïà➬❰ ❒Ü Þ➬❐ ➬Ü➬×❒Ü➬ÐÓÔÕÕ áÓ Kamus Besar Bahasa IndonesiaÓ
×ÚÏÚÝâ ✃ÐÞ➬ã ➬✃×❒ÜÐ ➬❮➬Óä ➬❮ ➬ÝÐ ➬Ó
åÏ ✃æÚÝÜ✃Ð ➬Üç➬❰è❒ ÏßÓÔÕ ÕÖ Ó Format Penulisan Karya IlmiahÓÞ➬Ï➱➬Ý ç➬❰è❒ÏßÓ
í í