I. Pendahuluan: Latar Belakang Masalah Kekerasan dalam Pendidikan
Bagian pendahuluan ini membahas konteks kekerasan dalam pendidikan di Indonesia, merujuk pada jaminan pendidikan dalam UUD 1945 dan realita kekerasan yang terjadi di sekolah baik antar siswa maupun dari guru ke siswa. Penulis menekankan dilema yang dihadapi guru akibat UU Perlindungan Anak (UU No. 23 Tahun 2002), di mana tindakan disiplin yang dianggap kekerasan bisa berujung pada tuntutan hukum. Diskusi ini kemudian diarahkan pada perlunya perlindungan hukum bagi guru tanpa mengabaikan perlindungan anak, yang menjadi fokus utama dari penelitian ini. Kekerasan dalam konteks ini bukan hanya fisik, tetapi juga mencakup aspek psikologis dan emosional.
1.1 Rumusan Masalah
Bagian ini menjabarkan dua rumusan masalah utama. Pertama, bagaimana pengaturan tindak pidana kekerasan dalam proses belajar mengajar berdasarkan hukum pidana dan UU No. 14 Tahun 2005. Kedua, bagaimana penerapan hukum pidana terhadap guru yang melakukan kekerasan kepada siswa, dengan analisis yuridis terhadap Putusan PT Medan No. 274/PID/2012/PT-MDN dan Putusan MA No. 2024 K/Pid.Sus/2009. Rumusan masalah ini membatasi cakupan penelitian pada aspek hukum dan yudisial, memberikan fokus yang jelas pada objek studi.
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan skripsi ini diuraikan secara jelas dan terukur. Tujuan pertama adalah untuk memahami pengaturan tindak pidana kekerasan yang dilakukan oleh guru dalam proses belajar mengajar, serta kaitannya dengan perlindungan terhadap anak dan guru. Tujuan kedua adalah untuk menganalisis penerapan hukum pidana terhadap guru yang melakukan kekerasan pada siswa. Tujuan ini selaras dengan rumusan masalah dan memastikan tercapainya hasil penelitian yang spesifik dan terarah.
1.3 Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan dibagi menjadi tiga aspek: teoritis, praktis, dan akademis. Secara teoritis, penelitian ini memberikan masukan untuk pengkajian perlindungan guru dan anak. Secara praktis, penelitian ini memberikan informasi kepada guru, orang tua, dan masyarakat tentang bagaimana menghadapi masalah kekerasan di sekolah. Secara akademis, skripsi ini diharapkan memberikan sumbangan bagi pengembangan ilmu hukum di universitas. Dengan menguraikan manfaat ini, penulis menjelaskan kontribusi riset ini bagi berbagai pihak yang terlibat.
1.4 Tinjauan Pustaka: Tindak Pidana dan Unsur-Unsurnya
Bagian ini mengkaji konsep tindak pidana dan unsur-unsurnya dalam hukum pidana, membahas berbagai definisi “tindak pidana” dari berbagai ahli hukum. Penulis membandingkan pandangan dualistis dan monistis mengenai unsur subjektif dan objektif tindak pidana, termasuk kesengajaan dan kealpaan. Analisis ini membangun landasan teoritis untuk memahami aspek hukum dari kekerasan dalam konteks pendidikan. Penulis juga membahas unsur-unsur objektif seperti perbuatan, akibat, keadaan, dan aspek melawan hukum.
1.5 Tinjauan Pustaka: Pengertian dan Jenis-Jenis Kekerasan
Bagian ini mendefinisikan kekerasan secara umum dan dalam konteks hukum, merujuk pada berbagai sumber termasuk kamus hukum dan literatur terkait. Penulis membahas berbagai jenis kekerasan, membedakan kekerasan terbuka dan tertutup, agresif dan defensif, serta mengklasifikasikan kekerasan berdasarkan konteks legalitas dan rasionalitasnya. Analisis ini memberikan kerangka kerja untuk mengklasifikasikan jenis kekerasan yang mungkin terjadi dalam lingkungan pendidikan.
1.6 Tinjauan Pustaka: Peran dan Fungsi Guru
Bagian ini membahas peran dan fungsi guru dalam sistem pendidikan nasional, merujuk pada UU No. 20 Tahun 2003 dan UU No. 14 Tahun 2005. Penulis menjelaskan kompetensi guru yang dibutuhkan dan kompleksitas peran guru sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, dan pengontrol. Pemahaman peran guru ini penting dalam konteks memahami kemungkinan terjadinya kekerasan dan kebutuhan akan perlindungan hukum bagi guru.
1.7 Metode Penelitian
Bagian ini menjelaskan metode penelitian yang digunakan, yaitu penelitian hukum normatif atau studi kepustakaan. Penulis menjelaskan sumber data yang digunakan, termasuk perundang-undangan, buku, dan artikel ilmiah, serta metode analisis kualitatif data. Penjelasan ini menjelaskan metodologi yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian.
1.8 Sistematika Penulisan
Bagian ini memberikan gambaran umum tentang struktur skripsi, menjelaskan isi setiap bab secara ringkas. Ini membantu pembaca memahami alur dan isi keseluruhan penelitian.
II. Tindak Pidana Kekerasan dalam Proses Belajar Mengajar
Bab ini membahas pengaturan tindak pidana kekerasan dalam proses belajar mengajar dari perspektif hukum pidana dan UU No. 14 Tahun 2005. Analisis ini mencakup berbagai aspek, mulai dari definisi kekerasan hingga perlindungan hukum bagi guru dan anak. Penulis menghubungkan berbagai peraturan perundang-undangan yang relevan, serta membahas kemungkinan penggunaan pasal-pasal KUHP dan UU No. 23 Tahun 2002 dalam kasus kekerasan di sekolah.
2.1 Tindak Pidana Kekerasan Terhadap Fisik dalam Hukum Pidana
Sub-bab ini menganalisis pasal-pasal KUHP yang relevan dengan tindak pidana kekerasan fisik, khususnya yang berkaitan dengan kekerasan yang mungkin dilakukan oleh guru terhadap siswa. Penulis akan membahas unsur-unsur yang harus dipenuhi untuk membuktikan suatu tindak pidana kekerasan dan implikasinya dalam konteks hubungan guru-siswa di sekolah. Pembahasan ini memberikan dasar hukum bagi penyelidikan dan penuntutan kasus kekerasan di sekolah.
2.2 Perlindungan Terhadap Hak-Hak Anak dalam UU No 23 Tahun 2002
Sub-bab ini mengkaji perlindungan anak dalam UU No. 23 Tahun 2002 dan kaitannya dengan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh guru. Penulis akan menganalisis bagaimana UU ini melindungi hak-hak anak dan bagaimana interpretasi hukum terhadap tindakan disiplin guru yang dapat diangap sebagai kekerasan. Pembahasan ini penting untuk menyeimbangkan perlindungan anak dengan hak guru dalam mendidik.
2.3 Perlindungan Terhadap Guru dalam Kegiatan Belajar Mengajar
Sub-bab ini membahas perlindungan hukum bagi guru dalam UU No. 23 Tahun 2003, UU No. 14 Tahun 2005, dan MoU PGRI dengan POLRI. Penulis akan menganalisis jenis perlindungan yang diberikan, termasuk perlindungan hukum, profesi, dan keselamatan kerja. Analisis ini menunjukkan upaya pemerintah dan organisasi profesi dalam melindungi guru dari tuntutan hukum yang tidak adil.
III. Penerapan Hukum Pidana Terhadap Pelaku Kekerasan
Bab ini menganalisis penerapan hukum pidana terhadap pelaku kekerasan dalam pendidikan dengan studi kasus Putusan PT Medan No. 274/PID/2012/PT-MDN dan Putusan MA No. 2024 K/Pid.Sus/2009. Analisis ini fokus pada kronologi kejadian, dakwaan, tuntutan, pertimbangan hakim, dan putusan yang diberikan. Penulis akan mengevaluasi penerapan hukum dalam kedua kasus tersebut dan memberikan analisis yuridis atas keputusan hakim.
3.1 Kekerasan yang Dilakukan Oleh Guru
Sub-bab ini memberikan gambaran umum tentang jenis kekerasan yang dilakukan oleh guru dalam kedua kasus studi. Penulis akan menganalisis motif, metode, dan konteks kekerasan yang terjadi, serta kaitannya dengan situasi dan kondisi dalam ruang lingkup pendidikan. Analisis ini mengidentifikasi pola dan faktor yang berkontribusi terhadap kekerasan di sekolah.
3.2 Analisis Yuridis Putusan PT Medan No 274/PID/2012/PT-MDN
Sub-bab ini menganalisis Putusan PT Medan secara rinci. Analisis mencakup kronologi, dakwaan, tuntutan, pertimbangan hakim, dan putusan. Penulis akan mengevaluasi apakah putusan tersebut sudah sesuai dengan hukum yang berlaku dan apakah telah mempertimbangkan aspek-aspek yang relevan, seperti situasi dan kondisi saat kejadian serta niat pelaku.
3.3 Analisis Yuridis Putusan MA No 2024 K/Pid.Sus/2009
Sub-bab ini melakukan analisis serupa terhadap Putusan MA, mencakup kronologi, dakwaan, tuntutan, pertimbangan hakim, dan putusan. Penulis akan membandingkan putusan ini dengan Putusan PT Medan dan menganalisis perbedaan serta kesamaan dalam pertimbangan hukumnya. Perbandingan ini memberikan wawasan yang lebih luas tentang bagaimana hukum diterapkan dalam kasus yang mirip.
3.4 Analisa Yuridis Kasus
Sub-bab ini membandingkan dan menganalisis secara komprehensif kedua putusan pengadilan. Penulis akan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam putusan, serta memberikan implikasi terhadap penegakan hukum di bidang pendidikan. Analisis ini menyoroti implikasi dari kedua putusan terhadap perlindungan guru dan anak, serta memberikan rekomendasi untuk perbaikan.
IV. Kesimpulan dan Saran
Bab ini menyimpulkan temuan penelitian dan memberikan saran untuk perbaikan sistem hukum dan kebijakan dalam menangani kekerasan di sekolah. Kesimpulan merangkum analisis yuridis dan implikasi terhadap perlindungan guru dan anak. Saran memberikan rekomendasi untuk perbaikan regulasi, pelatihan guru, dan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap isu kekerasan dalam pendidikan.
4.1 Kesimpulan
Bagian kesimpulan merangkum temuan utama dari penelitian, menjabarkan poin-poin penting mengenai pengaturan hukum tindak pidana kekerasan di sekolah, analisis yuridis terhadap kasus-kasus studi, dan implikasinya bagi perlindungan guru dan anak. Kesimpulan ini memberikan jawaban atas rumusan masalah yang diajukan di awal penelitian.
4.2 Saran
Bagian saran memberikan rekomendasi kebijakan yang konstruktif berdasarkan temuan penelitian. Saran-saran ini dapat ditujukan kepada pemerintah, lembaga pendidikan, organisasi profesi guru, dan masyarakat luas, guna mencegah kekerasan di sekolah dan memberikan perlindungan yang lebih baik bagi guru dan anak. Saran ini juga dapat mencakup aspek-aspek seperti pelatihan dan pengembangan bagi guru, revisi peraturan perundang-undangan, dan program-program pencegahan kekerasan.