• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahan Restorasi Resin Komposit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bahan Restorasi Resin Komposit"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

Bahan Restorasi Resin

Bahan Restorasi Resin

Komposit

Komposit

PUGUH BAYU PRABOWO, drg., MKes

PUGUH BAYU PRABOWO, drg., MKes

(2)

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

 Komposit = to compose = gabungan beberapa Komposit = to compose = gabungan beberapa

komponen komponen

 Mulai dikembangkan sejak tahun 1960 = Mulai dikembangkan sejak tahun 1960 =

Bowen’s resin (bisphenol-A & glisidil Bowen’s resin (bisphenol-A & glisidil

metacrilat = bis-GMA) menggantikan silikat & metacrilat = bis-GMA) menggantikan silikat &

metil metakrilat metil metakrilat

 Pd awalnya u/ restorasi anteriorPd awalnya u/ restorasi anterior

 Sekarang sdh sangat berkembang s/d generasi Sekarang sdh sangat berkembang s/d generasi

(3)

Komposit

Komposisi

Manipulasi Etsa Asam

Bahan Bonding

Komponen Utama Komponen Tambahan

Menentukan Sifat Bahan

Klasifikasi

Cara Polimerisasi

Ukuran Filler

Cara Polimerisasi

(4)
(5)

Skema Komposit

(6)

Komponen Bahan Restorasi

Komponen Bahan Restorasi

Komposit

Komposit

 Komponen utamaKomponen utama

 Matriks organikMatriks organik

 Bahan pengisi inorganikBahan pengisi inorganik  Bahan pengikatBahan pengikat

 Komponen tambahanKomponen tambahan  Activator-inisiatorActivator-inisiator

(7)

Matriks organik

Matriks organik

A.

A.

Monomer utama (principal monomer)

Monomer utama (principal monomer)

 Aromatic dimetacrylate system Aromatic dimetacrylate system  bis-GMA bis-GMA

(hsl rx.bisphenol-A & glisidil metacrilat) (hsl rx.bisphenol-A & glisidil metacrilat)

 Sifat : kental (viscositas tinggi) disebabkan Sifat : kental (viscositas tinggi) disebabkan

berat molekulnya besar yg akan mengalami berat molekulnya besar yg akan mengalami

free radical addition polymerization

free radical addition polymerization yg yg menghasilkan polimer

menghasilkan polimer cross-linkedcross-linked yg rigid yg rigid

 Monomer alternatif : uretan dimetakrilat Monomer alternatif : uretan dimetakrilat

(8)

B.

B.

Monomer pengencer (diluent monomer)

Monomer pengencer (diluent monomer)

 Monofunctional : metil metakrilatMonofunctional : metil metakrilat

 Difunctional : umumnya dipakai trietilen Difunctional : umumnya dipakai trietilen

glikol dimetakrilat (TEGDMA), karena :

glikol dimetakrilat (TEGDMA), karena :

pengkerutan ketika polymerization

pengkerutan ketika polymerization

(setting/pengerasan) kecil

(setting/pengerasan) kecil

 Struktur cross-linked lebih banyak terjadi, Struktur cross-linked lebih banyak terjadi,

lebih keras & kuat, koefisien thermal expantion

lebih keras & kuat, koefisien thermal expantion

lebih rendah, water sorbtion (penyerapan air)

lebih rendah, water sorbtion (penyerapan air)

yg rendah.

(9)

Bahan Pengisi Inorganik

Bahan Pengisi Inorganik

(Inorganic Fillers)

(Inorganic Fillers)

Macam dari filler

Macam dari filler

 glass fiber dan beads (butiran dan sabut gelas), glass fiber dan beads (butiran dan sabut gelas),

synthetic calcium phosphates

synthetic calcium phosphates dan dan fused silicafused silica

 dahulu dahulu

 lithium aluminosilikates, crystalline quartz lithium aluminosilikates, crystalline quartz

atau barium aluminoborate silica glasses atau barium aluminoborate silica glasses 

sekarang strontium (filler jenis lunak) sekarang strontium (filler jenis lunak) 

(10)

Guna dari Filler

Guna dari Filler

Memperbaiki/meningkatkan kekuatan

Memperbaiki/meningkatkan kekuatan

mekanis (kekerasan, kekuatan tekan dan

mekanis (kekerasan, kekuatan tekan dan

modulus elastis)

modulus elastis)

Menurunkan koefisien thermal expantion

Menurunkan koefisien thermal expantion

Meningkatkan tampilan estetik, karena

Meningkatkan tampilan estetik, karena

(11)

Bahan pengikat (coupling agent)

Bahan pengikat (coupling agent)

Berfungsi untuk mengikat resin

Berfungsi untuk mengikat resin

matrix dan filler

matrix dan filler

Bahan yang dipakai pd umumnya

Bahan yang dipakai pd umumnya

(12)

Additive

Additive

UV stabilizers

UV stabilizers

Isinya adalah

Isinya adalah

2-hydroxy-4-methoxybenzophenone

2-hydroxy-4-methoxybenzophenone

Untuk mencegah perubahan warna

Untuk mencegah perubahan warna

komposit disebabkan UV atau

komposit disebabkan UV atau

electromagnetic radiation ketika

electromagnetic radiation ketika

disimpan.

(13)

INHIBITOR

INHIBITOR

 Bahan : hydroquinoneBahan : hydroquinone

 Untuk mencegah polimerisasi ketika penyimpanan Untuk mencegah polimerisasi ketika penyimpanan digunakan

digunakan

PIGMEN (ZAT WARNA)

PIGMEN (ZAT WARNA)

 Untuk memberi warna yang sesuai gigi Untuk memberi warna yang sesuai gigi

 Bahan : metal oxides u/ warnanya (0,001–0,007 %)Bahan : metal oxides u/ warnanya (0,001–0,007 %)  Bahan : aluminum oxides u/ opacifiers Bahan : aluminum oxides u/ opacifiers

(0,001-0,007%)

(0,001-0,007%)

 Pada warna gelap daya tembus light cure unit Pada warna gelap daya tembus light cure unit berkurang

(14)

ACTIVATOR-INISIATOR

ACTIVATOR-INISIATOR

 aktivasi secara kimia (chemical activation)aktivasi secara kimia (chemical activation)

 activator activator  tertiary amine, N,N – dihydroxyethyl- tertiary amine, N,N – dihydroxyethyl-p-toluidine = SELF CURED

p-toluidine = SELF CURED

 inisiator inisiator  benzoyl peroxide benzoyl peroxide

 aktivasi sinar UV (UV activation)aktivasi sinar UV (UV activation)

 activator activator  sinar UV = LIGHT CURED sinar UV = LIGHT CURED  inisiator inisiator  benzoin methyl ether benzoin methyl ether

(15)

Klasifikasi Berdasar Proses

Klasifikasi Berdasar Proses

Polimerisasi saat Manipulasi

Polimerisasi saat Manipulasi

Visible Light Cured Resin

Visible Light Cured Resin

Cemical Cured / Self Cured / Cold

Cemical Cured / Self Cured / Cold

Cured Resin

Cured Resin

(16)

Komposit Dengan Aktivasi Sinar Tampak

Komposit Dengan Aktivasi Sinar Tampak

(Visible Light Cured)

(Visible Light Cured)

 Satu tubeSatu tube  ManipulasiManipulasi

 Diaplikasikan setelah etching & bondingDiaplikasikan setelah etching & bonding

 Hindari kontaminan (saliva, air dan kotoran)Hindari kontaminan (saliva, air dan kotoran)  Hindari under curing Hindari under curing  polimerisasi tidak polimerisasi tidak

sempurna

sempurna  monomer sisa (iritasi jaringan dan monomer sisa (iritasi jaringan dan

polimerisasi tidak sempurna)

polimerisasi tidak sempurna)

 Ketebalan komposit < 2 mm, jika lebih tidak Ketebalan komposit < 2 mm, jika lebih tidak sempurna, jika > 2 mm dilakukan bertahap

sempurna, jika > 2 mm dilakukan bertahap

 Lama, intensitas penyinaran dan jarak harus Lama, intensitas penyinaran dan jarak harus diperhatikan (sedekat mungkin).

(17)

Visible Light Cured

(18)

Komposit Aktivasi Kimia (Self Cured)

Komposit Aktivasi Kimia (Self Cured)

 tediri atas 2 tube (pasta dan aktivator)tediri atas 2 tube (pasta dan aktivator)

 ManipulasiManipulasi

 pencampuran dan perbandingan harus sesuai pencampuran dan perbandingan harus sesuai aturan pabrik

aturan pabrik

 Diaplikasikan setelah etching & bondingDiaplikasikan setelah etching & bonding

 hindari kontaminasi & gelembung udara ketika hindari kontaminasi & gelembung udara ketika pengadukan

pengadukan

 aplikasikan pd kondisi lunak dan gunakan matrix aplikasikan pd kondisi lunak dan gunakan matrix strip u/ membentuk

(19)

Komposit Aktivasi Panas (Heat Cured)

Komposit Aktivasi Panas (Heat Cured)

 Powder (polymer) dan liquid (monomer)Powder (polymer) dan liquid (monomer)

 Dipakai untuk pembuatan tambalan indirect Dipakai untuk pembuatan tambalan indirect

(dikerjakan diluar mulut) (dikerjakan diluar mulut)

 Inlay, Onlay, Veneer atau mahkota jaket Inlay, Onlay, Veneer atau mahkota jaket

 ManipulasiManipulasi

Setelah gigi dicetak, dibuat mahkota malam, ditanam

Setelah gigi dicetak, dibuat mahkota malam, ditanam

dlm kuvet, di isi komposit, dicuring dengan panas

dlm kuvet, di isi komposit, dicuring dengan panas

(direbus), dibuka dan dipulas

(20)

Komposit dengan Aktivasi

Komposit dengan Aktivasi

Sinar Ultra Violet

Sinar Ultra Violet

(UV Light Cured)

(UV Light Cured)

 Sudah jarang dipakai karena uv membuat Sudah jarang dipakai karena uv membuat

jejas/mengiritasi gingiva jejas/mengiritasi gingiva

 Satu tubeSatu tube

(21)

Klasifikasi Komposit

Klasifikasi Komposit

Berdasar ukuran filler Berdasar ukuran filler

 tradisional composite (coarse-filled composite, tradisional composite (coarse-filled composite,

large-filled composite)

large-filled composite)  8-12 8-12 mm

 small particle-filled composite (fine-filled small particle-filled composite (fine-filled

coposite)

coposite)  1–5 1–5 mm

 microfilled composite (microfine composite ) microfilled composite (microfine composite ) 

 0,04–0,4 0,04–0,4 mm

(22)

Komposit Tradisional

Komposit Tradisional

 Berkembang pada tahun 1970-an, lebih Berkembang pada tahun 1970-an, lebih

dikenal dengan nama komposit konvensional. dikenal dengan nama komposit konvensional.

 Ukuran fillernya rata-rata 8-12 µm Ukuran fillernya rata-rata 8-12 µm

(Anusavice, 2004), filler terbesar 50 µm. (Anusavice, 2004), filler terbesar 50 µm. Kekurangan a l :

Kekurangan a l :

 mudah abrasi dan berubah warna. mudah abrasi dan berubah warna.

(23)

Komposit Berbahan Pengisi Mikro

Komposit Berbahan Pengisi Mikro

 Berkembang pada sekitar tahun 1980-an. Berkembang pada sekitar tahun 1980-an.

Mempunyai sifat yang hampir sama dengan Mempunyai sifat yang hampir sama dengan

komposit tradisional. komposit tradisional.

 textur lebih halus, tapi kekuatannya rendah, textur lebih halus, tapi kekuatannya rendah,

sering dipakai untuk tumpatan anterior. sering dipakai untuk tumpatan anterior.

(24)

Komposit Partikel Kecil

Komposit Partikel Kecil

 Dikembangkan pd era tahun 1980-an. U/ Dikembangkan pd era tahun 1980-an. U/

mengatasi kelemahan yaitu terlalu lunak dan mengatasi kelemahan yaitu terlalu lunak dan

mudah abrasi. mudah abrasi.

 lebih banyak digunakan u/ gigi oklusal molar lebih banyak digunakan u/ gigi oklusal molar

 Ukuran fillernya berkisar 1-5 µm (Anusavice, Ukuran fillernya berkisar 1-5 µm (Anusavice,

2004), 2004),

 berkisar antara 0,1-6 µm dengan rata-rata berkisar antara 0,1-6 µm dengan rata-rata

(25)

Komposit Hibrid

Komposit Hibrid

 Dikembangkan u/ meningkatkan kehalusan Dikembangkan u/ meningkatkan kehalusan

permukaan, tapi sifat mekanik & fisiknya permukaan, tapi sifat mekanik & fisiknya

seperti komposit partikel kecil. seperti komposit partikel kecil.

 Filler ada 2 jenis; filler partikel kecil ukuran Filler ada 2 jenis; filler partikel kecil ukuran

15-20 µm dan filler ukuran mikro 0,01-0,05 15-20 µm dan filler ukuran mikro 0,01-0,05

µm (Van Noort, 2002). µm (Van Noort, 2002).

(26)

FINISHING

FINISHING

Surface Finishing (bila diperlukan)

Surface Finishing (bila diperlukan)

 digunakan diamond stone atau tungsten digunakan diamond stone atau tungsten

carbide bur (contouring) carbide bur (contouring)

 dipakai abrasive paste & discs (Polishing) dipakai abrasive paste & discs (Polishing)

Surface Glazes

Surface Glazes

(27)

Pemilihan Bahan

Pemilihan Bahan

Kimia vs Sinar Tampak

Kimia vs Sinar Tampak

 Kimia Kimia  tidak memerlukan peralatan tidak memerlukan peralatan

tambahan tambahan

 Sinar tampak Sinar tampak  waktu kerja operator tak waktu kerja operator tak

(28)

Microfine vs Large Filler vs Hybrid

Microfine vs Large Filler vs Hybrid

vs Nano-tech

vs Nano-tech

Microfine

Microfine

mudah dipulas

mudah dipulas

Large filler

Large filler

kekuatan mekanis baik

kekuatan mekanis baik

Hybrid

Hybrid

mudah dipulas, kekuatan

mudah dipulas, kekuatan

mekanis cukup baik

mekanis cukup baik

Nano-tech

Nano-tech

ditambahkan partikel

ditambahkan partikel

ukuran 2-5 nm shg bisa masuk ke dlm

ukuran 2-5 nm shg bisa masuk ke dlm

(29)

Penggunaan

Penggunaan

Tumpatan Anterior

Tumpatan Anterior

microfilled composite, hybrid composite

microfilled composite, hybrid composite 

Tumpatan Posterior

Tumpatan Posterior

traditional composite, small particle-filled

traditional composite, small particle-filled

composite,

composite, hybrid copmpositehybrid copmposite

Lain-lain

Lain-lain

core built up, inlay (indirect), crown and

core built up, inlay (indirect), crown and

bridge

(30)

 SebelumSebelum

(31)
(32)

u/ core (inti) Crown (sebelum dan sesudah)

(33)
(34)

Dasar-dasar pemilihan dan

Dasar-dasar pemilihan dan

penggunaan bahan

penggunaan bahan

Pertimbangan biokompatibilitas Pertimbangan biokompatibilitas

 Kekasaran permk Kekasaran permk  sisa makanan sisa makanan  Leakage Leakage  secondary caries secondary caries

 Monomer sisa (Iritasi pulpa & karsinogenik)Monomer sisa (Iritasi pulpa & karsinogenik)

Pemilihan Bonding Pemilihan Bonding

 Pada enamel diperlukan teknik etsaPada enamel diperlukan teknik etsa

(35)

Solubility (kelarutan)

Solubility (kelarutan)

 Rendah (hybrid)Rendah (hybrid)

Kekuatan mekanis

Kekuatan mekanis

 Secara umum bagus (hybrid)Secara umum bagus (hybrid)

Estetik

Estetik

 Bagus asal finishing baik (jangka waktu Bagus asal finishing baik (jangka waktu

tertentu karena perubahan warna pada resin tertentu karena perubahan warna pada resin

atau pengumpulan plak atau pengumpulan plak

 Kekasaran (jangka pendek bagus, jangka Kekasaran (jangka pendek bagus, jangka

(36)

Sifat Komposit

Sifat Komposit

Thermal properties

Thermal properties

 Ekspansi umumnya rendahEkspansi umumnya rendah  Penghantar panas jelekPenghantar panas jelek

Perubahan bentuk ketika polimerisasi

Perubahan bentuk ketika polimerisasi

 Sedikit (terutama bila filler banyak)Sedikit (terutama bila filler banyak)

Gambaran Rontgenologi

Gambaran Rontgenologi

(37)

Monomer sisa

Monomer sisa

 Ikatan rangkap C=C terjadi karena tidak Ikatan rangkap C=C terjadi karena tidak

sempurnanya polimerisasi sempurnanya polimerisasi

 perubahan sifat mekanik & fisik perubahan sifat mekanik & fisik

 berakibat iritasi jaringan mulut & berakibat iritasi jaringan mulut &

karsinogenik karsinogenik

 Diperlukan basis atau sub base u/ melindungi Diperlukan basis atau sub base u/ melindungi

(38)

Klinis

Klinis

 bentuk preparasibentuk preparasi

 pemberian basis (calcium hydroxide cement, glass pemberian basis (calcium hydroxide cement, glass

ionomer cement)

ionomer cement)

Teknis

Teknis

 etsa pada emailetsa pada email

 bonding agent bonding agent  retensi, mencegah marginal leakage retensi, mencegah marginal leakage  cellulose acetate matrix band cellulose acetate matrix band  kehalusan kehalusan

permukaan komposit

permukaan komposit

 hindari kontaminasi (darah dan saliva)hindari kontaminasi (darah dan saliva)

(39)

PERLEKATAN KOMPOSIT

PERLEKATAN KOMPOSIT

PADA GIGI

PADA GIGI

1.

1.

Mekanik

Mekanik

2.

2.

Mikro Mekanik

Mikro Mekanik

AD.1. Mekanik

AD.1. Mekanik

 bentuk preparasibentuk preparasi

 pemberian basis (calcium hydroxide cement, pemberian basis (calcium hydroxide cement,

(40)

AD.2. Mikro Mekanik

AD.2. Mikro Mekanik

 etsa pada emailetsa pada email

 bonding agent bonding agent  retensi, mencegah marginal retensi, mencegah marginal

leakage leakage

 cellulose acetate matrix band cellulose acetate matrix band  kehalusan kehalusan

permukaan komposit permukaan komposit

 hindari kontaminasi (darah dan saliva)hindari kontaminasi (darah dan saliva)

 berikan tekanan ketika setting berikan tekanan ketika setting  marginal marginal

(41)

Hasil Scan Mikro Tag

(42)

Etch Technique (Teknik Etsa–Asam)

Etch Technique (Teknik Etsa–Asam)

Komposisi Etsa

Komposisi Etsa

 phosphoric acid dgn konsentrasi 30 – 50 %, phosphoric acid dgn konsentrasi 30 – 50 %,

optimal 37 %

optimal 37 %

  permukaan kasarpermukaan kasar  berupa gel atau cairanberupa gel atau cairan

 PRINSIP KERJAPRINSIP KERJA

Melarutkan Enamel Rods

Melarutkan Enamel Rods

CLEAN, ETCH, WASH, DRY, APPLY

CLEAN, ETCH, WASH, DRY, APPLY

(teknik etsa asam tidak dianjurkan untuk dentin)

(43)

Cara kerja (Aplikasi)

Cara kerja (Aplikasi)

 Permukaan gigi (enamel) dibersihkan dan Permukaan gigi (enamel) dibersihkan dan

keringkan keringkan

 Etsa diulaskan ditunggu selama 30-60 detikEtsa diulaskan ditunggu selama 30-60 detik  Cuci dengan air mengalir 15 – 20 detikCuci dengan air mengalir 15 – 20 detik

 Keringkan dengan udara warna email Keringkan dengan udara warna email  putih putih

kusam kusam

 Hindari kontaminasiHindari kontaminasi

 Aplikasikan bahan tumpatan (bonding & Aplikasikan bahan tumpatan (bonding &

(44)

Permukaan Enamel yang telah

Permukaan Enamel yang telah

ter-etsa

(45)

Bonding

Bonding

 Merupakan bahan adesif Merupakan bahan adesif

 Komposit tanpa bahan pengisi (bis-GMA dan Komposit tanpa bahan pengisi (bis-GMA dan

TEGMA) TEGMA)

 Berbentuk cair, agar terbentuk resin tag Berbentuk cair, agar terbentuk resin tag

(setelah setting) (setelah setting)

 Banyak dikembangkan u/ memudahkan Banyak dikembangkan u/ memudahkan

(46)

Resin Tag dari Bonding

(47)

Klasifikasi Berdasarkan Tempat

Klasifikasi Berdasarkan Tempat

Perlekatan

Perlekatan

Enamel Bonding Enamel Bonding

 adhesion dari polyalkenoate cementadhesion dari polyalkenoate cement

Dentin Bonding Dentin Bonding

 phosphate based bonding agentphosphate based bonding agent

 amino carboxylate based bonding agent (NPG – amino carboxylate based bonding agent (NPG – GMA) & carboxylate based bonding agent (PAA)

GMA) & carboxylate based bonding agent (PAA)

Double Bonding Double Bonding

(48)

Enamel Bonding

Enamel Bonding

 Komposisinya = bis-GMA dan TEGMAKomposisinya = bis-GMA dan TEGMA

 Mulai banyak ditinggalkanMulai banyak ditinggalkan

 Aplikasi khusus untuk enamel tdk untuk Aplikasi khusus untuk enamel tdk untuk

dentin dentin

 Digantikan dng double bonding (anamel dan Digantikan dng double bonding (anamel dan

dentin) dentin)

 Attachment polimer pada enamel yang telah di Attachment polimer pada enamel yang telah di

(49)

Dentin Bonding

Dentin Bonding

Dentin conditioner (cleanser) Dentin conditioner (cleanser)

Aplikasinya Aplikasinya

 diulas kemudian dicucidiulas kemudian dicuci Berfungsi :

Berfungsi :

 menghilangkan smear layer pada dentinmenghilangkan smear layer pada dentin  meningkatkan permeabilitas dentinmeningkatkan permeabilitas dentin

 denature (merubah) dari collagendenature (merubah) dari collagen

(50)

Primer (Adhesion Promoter)

Primer (Adhesion Promoter)

Aplikasi Aplikasi

 diulas kemudian dikeringkan atau di cureddiulas kemudian dikeringkan atau di cured

Berfungsi : Berfungsi :

 merubah wettability dari permukaanmerubah wettability dari permukaan

 sangat membantu penetrasi monomer pada dentinsangat membantu penetrasi monomer pada dentin  mengikat monomer pada dentinmengikat monomer pada dentin

 penetrasi ke intertubular dentine membentuk penetrasi ke intertubular dentine membentuk hybrid layer

hybrid layer

(51)

Klasifikasi Berdasarkan Cara Aplikasi

Klasifikasi Berdasarkan Cara Aplikasi

Tipe 1

Tipe 1

(3 tahap)

(3 tahap)

1.

1. Peng-aplikasian etsa dan dicuci untuk Peng-aplikasian etsa dan dicuci untuk

mendapatkan permukaan dentin yang sudah

mendapatkan permukaan dentin yang sudah

didemineralisasi.

didemineralisasi.

2.

2. Peng-aplikasian primerPeng-aplikasian primer

3.

3. Peng-aplikasian sealerPeng-aplikasian sealer

Contoh bahan : Contoh bahan :

All-Bond 2 (Bisco); Optibond FL (Kerr);

All-Bond 2 (Bisco); Optibond FL (Kerr);

Scotchbond Multipurpose (3M/ESPE)

(52)

Tipe 2 (2 tahap)

Tipe 2 (2 tahap)

 Tediri 2 kemasan (etsa dan bonding)Tediri 2 kemasan (etsa dan bonding)

 Peng-aplikasian etsa & dicuci u/ mendptkan Peng-aplikasian etsa & dicuci u/ mendptkan

permukaan dentin yg sudah didemineralisasi. permukaan dentin yg sudah didemineralisasi.

 aplikasi primer & sealer dlm 1 larutanaplikasi primer & sealer dlm 1 larutan

Contoh bahan

Contoh bahan : : Exite (Ivoclar/ Vivadent); Gluma Exite (Ivoclar/ Vivadent); Gluma Comfort Bond (Hareaus Kulzer); One-Step Comfort Bond (Hareaus Kulzer); One-Step

(Bisco); Optibond Solo Plus (Kerr); Prime & (Bisco); Optibond Solo Plus (Kerr); Prime &

Bond NT (Dentsply); Scotchbond One Bond NT (Dentsply); Scotchbond One

(53)

Tipe 3 (2 tahap)

Tipe 3 (2 tahap)

 2 kemasan (primer+etsa & sealer)2 kemasan (primer+etsa & sealer)

 Aplikasi self etching primerAplikasi self etching primer

 Aplikasi sealer satu lapisanAplikasi sealer satu lapisan

Contoh bahan :

Contoh bahan :

 Clearfill Linear Bond 2V (Kuraray Dental)Clearfill Linear Bond 2V (Kuraray Dental)

(54)

Tipe 4 (1 tahap)

Tipe 4 (1 tahap)

Self-etching primer dan sealer diaplikasikan Self-etching primer dan sealer diaplikasikan

dalam satu larutan dalam satu larutan

Contoh bahan :

Contoh bahan :

 One Bond F (J.Morita)One Bond F (J.Morita)

 Prompt-L-Pop (ESPE)Prompt-L-Pop (ESPE)

(55)

Kegunaan Bonding (yg lain)

Kegunaan Bonding (yg lain)

Fissure Sealants

Fissure Sealants

bahan dasar = komposit tanpa filler

bahan dasar = komposit tanpa filler

dapat berupa polyalkenoate cement (GIC)

dapat berupa polyalkenoate cement (GIC)

u/ menutup fisur yang dalam

u/ menutup fisur yang dalam

Orthodontics Attachment

Orthodontics Attachment

Melekatkan alat orto cekat Melekatkan alat orto cekat

Adhesive Restoration

Adhesive Restoration

(56)

Sekian dan terima kasih

Sekian dan terima kasih

Wassalam

Referensi

Dokumen terkait

Perubahan kekasaran permukaan resin komposit nanofiller setelah aplikasi bahan pemutih gigi karbamid periksida dapat terjadi karena lepasnya ikatan antara matriks dan filler

Gambar 6: Microleakage pada restorasi Resin Komposit yang terlihat secara klinis. Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi. Philadelphia: Saunders Company, 2004 : 251).

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat ada atau tidaknya perubahan kekasaran permukaan bahan restorasi resin komposit sesudah direndam dalam minuman

Morina Nainggolan: Penggunaan Resin Komposit Sebagai Bahan Pasak Dan Inti, 2002... Morina Nainggolan: Penggunaan Resin Komposit Sebagai Bahan Pasak Dan

Resin komposit tradisional juga dikenal sebagai resin konvensional. Komposit ini terdiri dari partikel filler kaca dengan ukuran rata-rata 10-20µm dan ukuran partikel.. terbesar

Hal lain yang berhubungan dengan keamanan bahan resin komposit dilaporkan pada pertengahan tahun 1990-an, dimana beberapa peneliti mendeteksi adanya bisphenol A pada saliva

Bahan komposit dapat didefinisikan sebagai gabungan 2 atau lebih bahan berbeda dengan sifat- sifat yang unggul atau lebih baik dari bahan itu sendiri.Contoh bahan komposit

Walaupun efek preheating bervariasi bergantung pada komposisi bahan, namun kebanyakan komposit dengan filler memiliki flow yang lebih baik setelah