BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Rasio Aktivitas
Menurut Kasmir “Analisis Laporan Keuangan” Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya
dapat dikatakan pula rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi (efektivitas) pemanfaatan sumber daya perusahaan.
Menurut Irham Fahmi “Analisis Kinerja Keuangan” Rasio aktivitas adalah rasio yang menggambarkan sejauh mana suatu perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimilikinya guna menunjang aktivitas perusahaan.
Menurut Dermawan Syahrial dan Djahotman Purba “Analisa Laporan Keuangan” Rasio aktivitas menggambarkan kemampuan perusahaan memanfaatkan aktiva yang dimiliki dalam
memperoleh penghasilan melalui penjualan dan rasio aktivitas tidak semata-mata mengukur tinggi rendahnya rasio yang dihitung untuk mengetahui baik atau tidaknya keuangan perusahaan, hal ini dikarenakan rasio aktivitas untuk mengukur kinerja manajemen dalam menjalankan
perusahaan untuk mencapai target atau sasaran yang telah ditentukan dan hasil perhitungan rasio aktivitas bukan dalam persentase melainkan berapa kali atau beberapa hari.
2.2 Tujuan Rasio Aktivitas
Beberapa tujuan yang hendak dicapai perusahaan dari penggunaan rasio aktivitas antara lain:
1. Untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali
dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode.
2. Untuk menghitung hari rata-rata penagihan piutang (days of receivable), dimana hasil
perhitungan ini menunjukkan jumlah hari (berapa hari) piutang tersebut rata-rata tidak dapat ditagih.
3. Untuk menghitung berapa hari rata-rata sediaan tersimpan dalam gudang.
4. Untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam modal kerja berputar dalam satu periode atau berapa penjualan yang dapat dicapai oleh setiap modal kerja yang digunakan (working capital turn over).
5. Untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap berputar dalam
satu periode.
2.3 Manfaat Rasio Aktivitas
Beberapa manfaat yang dapat dipetik dari rasio aktivitas, yakni sebagai berikut:
1. Dalam bidang piutang.
a) Perusahaan atau manajemen dapat mengetahui berapa lama piutang mampu ditagih selama satu periode. Kemudian, manajemen juga dapat mengetahui berapa kali dana yang
ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode. Dengan demikian, dapat diketahui efektif atau tidaknya kegiatan perusahaan dalam bidang penagihan.
b) Manajemen dapat mengetahui jumlah hari dalam rata-rata penagihan piutang (days of receivable) sehingga manajemen dapat pula mengetahui jumlah hari (berapa hari) piutang
tersebut rata-rata tidak dapat ditagih.
2. Dalam bidang sediaan
Manajemen dapat mengetahui hari rata-rata sediaan tersimpan dalam gudang. Hasil ini
dibandingkan dengan target yang telah ditentukan atau rata-rata industri. Kemudian perusahaan dapat pula membandingkan hasil ini dengan pengukuran rasio beberapa periode yang lalu.
3. Dalam bidang modal kerja dan penjualan
Manajemen dapat mengetahui berapa kali dana yang ditanamkan dalam modal kerja berputar dalam satu periode atau dengan kata lain, berapa penjualan yang dapat dicapai oleh
setiap modal kerja yang digunakan.
a) Manajemen dapat mengetahui berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap berputar dalam satu periode.
b) Manajemen dapat mengetahui penggunaan semua aktiva perusahaan dibandingkan dengan penjualan dalam suatu periode tertentu.
2.4 Jenis-jenis Rasio Aktivitas
Jenis-jenis rasio aktivitas yang di rangkum dari beberapa ahli keuangan, yaitu: 1. Perputaran piutang (receivable turn over)
Piutang yang dimiliki oleh suatu perusahaan mempunyai hubungn yang erat dengan volume penjualan kredit. Posisi piutang dan taksiran waktu pengumpulannya dapat dinilai
dengan menghitung tingkat perputaran piutang tersebut yaitu dengan membagi total penjualan kredit (neto) dengan piutang rata-rata.
Perputaran piutang dapat diukur dengan rumus :
Makin tinggi rasio (turn over) menunjukkan modal kerja yang ditanamkan dalam piutang rendah, sebaliknya kalau rasio semakin rendah berarti ada over investment dalam piutang sehingga memerlukan analisa lebih lanjut, mungkin karena bagian kredit dan penagihan bekerja tidak efektif atau mungkin ada perubahan dalam kebijaksanaan pemberian kredit.
Rasio ini mengukur efisiensi pengolahan piutang perusahaan, serta menunjukkan berapa lama waktu yang diperlukan untuk melunasi piutang atau merubah piutang menjadi kas.
Rata-rata umur piutang ini dihitung dengan membandingkan jumlah piutang dengan penjualan perhari. Dimana penjualan perhari yaitu penjualan dibagi 360 atau 365 hari.
Rata-rata piutang ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
3. Perputaran persediaan (inventory turnover)
Inventory turnover menunjukkan kemampuan dana yang tertanam dalam inventory berputar dalam suatu periode tertentu, atau likuiditas dari inventory dan tendensi untuk adanya overstock (Riyanto, 2008:334). Rasio perputaran persediaan mengukur efisiensi pengelolaan persediaan barang dagang. Rasio ini merupakan indikasi yang cukup popular untuk
menilai efisiensi operasional, yang memperlihatkan seberapa baiknya manajemen mengontrol modal yang ada pada persediaan.
Ada dua masalah yang timbul dalam perhitungan dan analisis rasio perputaran
Namun banyak lembaga penelitian rasio keuangan yang menggunakan rasio perputaran persediaan (at market) sehingga bila ingin dibandingkan dengan rasio industri rasio perputaran persediaan (at market) sebaiknya di gunakan. Kedua, penjualan terjadi sepanjang tahun sedangkan angka persediaan adalah gambaran keadaan sesaat. Oleh karena itu, lebih baik menggunakan rata-rata persediaan yaitu persediaan awal ditambah persediaan akhir dibagi dua.
Rasio perputaran persediaan dihitung dengan rumus:
4. Hari rata-rata persediaan disimpan (Average days Inventory)
Rasio ini mengukur beberapa hari rata-rata dana terikat dalam persediaan. Semakin lama
dana terikat dalam prsediaan menunjukkan sem akin tidak efesien pengelolaan persediaan dan sebaliknya. Untuk mengetahui berapa hari rata-rata persediaan tersimpan dalam gudang, dapat dicari dengan cara :
5. Perputaran modal kerja (working capital turnover)
kerja merupakan rasio mengukur aktivitas bisnis terhadap kelebihan aktiva lancar atas kewajiban lancar serta menunjukkan banyaknya penjualan (dalam rupiah) yang dapat diperoleh perusahaan
untuk tiap rupiah modal kerja (Sawir, 2009:16).
Working capital turn over merupakan kemampuan modal kerja (neto) berputar dalam suatu periode siklus kas (cash cycle) dari perusahaan (Riyanto, 2008:335). Modal kerja selalu dalam keadaan operasi atau berputar dalam perusahaan selama perusahaan yang bersangkutan dalam keadaan usaha.periode perputaran modal kerja (working capital turn over period) dimulai dari saat dimana kas diinvestasikan dalam komponen-komponen modal kerja sampai dimana saat kembali menjadi kas. Makin pendek periode tersebut berarti makin cepat perputaran atau makin tinggi perputarannya (turn over rate-nya). Berapa lama periode perputaran modal kerja adalah tergantung berapa lama periode perputaran dari masing-masing komponen dari modal kerja tersebut.
Perputaran modal kerja dihitung dengan rumus:
6. Perputaran aktiva tetap (fixed assets turnover)
Rasio ini berguna untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan menggunakan aktivanya secara efektif untuk meningkatkan pendapatan. Kalau perputarannya lambat (rendah),
kemungkinan terdapat kapasitas terlalu besar atau ada banyak aktiva tetap namun kurang bermanfaat, atau mungkin disebabkan hal-hal lain seperti investasi pada aktiva tetap yang berlebihan dibandingkan dengan nilai output yang akan diperoleh. Jadi semakin tinggi rasio ini
berarti semakin efektif penggunaan aktiva tetap tersebut.
Perputaran aktiva tetap dihitung dengan rumus:
7. Perputaran aktiva (assets turnover)
Total assets turnover merupakan perbandingan antara penjualan dengan total aktiva suatu perusahaan dimana rasio ini menggambarkan kecepatan perputarannya total aktiva dalam satu
periode tertentu.
Total assets turnover merupakan rasio yang menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan dalam menghasilkan volume penjualan tertentu (Syamsuddin, 2009:19). Total assets turnover merupakan rasio yang menggambarkan perputaran aktiva diukur dari volume penjualan. Jadi semakin besar rasio ini semakin baik yang berarti bahwa
aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba dan menunjukkan semakin efisien penggunaan keseluruhan aktiva dalam menghasilkan penjualan. Dengan kata lain jumlah asset yang sama
Total assets turnover ini penting bagi para kreditur dan pemilik perusahaan, tapi akan lebih penting lagi bagi manajemen perusahaan, karena hal ini akan menunjukkan efisien tidaknya
penggunaan seluruh aktiva dalam perusahaan.
Total assets turnover dihitung sebagai berikut:
2.5 Contoh Kasus
Rumus :
Data dari Laopran Keuangan..
Periode PT Indosat Tbk
(dalam jutaan rupiah) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk(dalam miliaran rupiah)
2012 10,87 X 14,26 X
Interpretasi Tingkat perputaran piutang sebesar 10,87 kali dalam setahun, dari penjualan kredit
Tingkat perputaran piutang sebesar 14,26 kali dalam setahun, dari penjualan kredit
2013 10,44 X 12,92 X
Interpretasi Tingkat perputaran piutang sebesar 10,44 kali dalam setahun, dari penjualan kredit
Tingkat perputaran piutang sebesar 12,92 kali dalam setahun, dari penjualan kredit
Semakin tinggi perputaran piutang suatu perusahaan semakin baik, perputaran piutang
dapat ditingkatkan dengan jalan memperketat kebijaksanaan penjualan kredit misalnya dengan jalan memperpendek waktu pembayaran.
Data dari Laopran Keuangan..
Periode PT Indosat Tbk PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
2012 33,57 Hari 25,59 Hari tertanam dalam persediaan berputar sebanyak 426,56 kali dalam setahun
2013 662,57 X 163 X
Interpretasi Perputaran persediaan sebesar 662,57 kali menunjukkan bahwa dana yang tertanam dalam persediaan berputar sebanyak 662,57 kali dalam setahun
Perputaran persediaan sebesar 163 kali menunjukkan bahwa dana yang tertanam dalam persediaan berputar sebanyak 163 kali dalam setahun
4. Hari rata-rata persediaan disimpan (Average days Inventory) Rumus :
Data dari Laopran Keuangan..
Periode PT Indosat Tbk PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
2012 0,84 Hari 2,67 Hari
Interpretasi Inventory berada di gudang rata-rata
selama 1 hari. Inventory berada di gudang rata-rataselama 3 hari.
2013 0,54 Hari 2,20 Hari
Interpretasi Inventory berada di gudang rata-rata
selama 1 hari. Inventory berada di gudang rata-rataselama 3 hari.
Data dari Laopran Keuangan..
6. Perputaran Aktiva Tetap (Fixed Assets Turnover) Rumus :
Data dari Laopran Keuangan..
Periode PT Indosat Tbk
(dalam jutaan rupiah) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk(dalam miliaran rupiah)
2012 0,477 X 0,925 X
0,503 kali , artinya setiap Rp. 1 menghasilkan penjualan sebesar 0,405 kali dari total aktiva yang dimiliki.
Perusahaan hanya mampu
menghasilkan penjualan sebesar 0,648 kali dari total aktiva yang dimiliki.
2013 0,437 X 0,648 X
Interpretasi Perusahaan hanya mampu menghasilkan penjualan sebesar 0,437 kali dari total aktiva yang dimiliki.
Perusahaan hanya mampu
menghasilkan penjualan sebesar 0,648 kali dari total aktiva yang dimiliki.