PROPINSI JAWA BARAT
KERJA PRAKTEK
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
ANGGI KURNIAWAN SYAHFRIL
10107044
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
Data Pribadi
Nama : Anggi Kurniawan Syahfril
TTL : Karawang, 03 Juli 1987
Umur : 26 Tahun
Jenis Kelamin : Laki - laki
Alamat : Jl RHS Sacakusuma gg.manggis kp.lengo rt 11 rw 14 Tanjung Pura kab. karawang
No. Tlp : 087879225286
Pendidikan Formal
1993 – 1999 Lulus SD Negeri 3 Tanjung Pura
1999 – 2002 Lulus SMP Negeri 1 Karawang
2002 – 2005 Lulus SMA Negeri 4 Karawang
2007 – 2014 UNIKOM
Demikian Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Bandung, Januari 2014
Hormat Saya,
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ... .i
DAFTAR ISI ... .iii
DAFTAR TABEL ... .viii
DAFTAR GAMBAR ... .ix
DAFTAR LAMPIRAN ... .xi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang…...1
1.2 Perumusan Masalah ... ..2
1.3 Maksud dan Tujuan ... ..2
1.3.1 . Maksud…...2
1.3.2 . Tujuan…...2
1.4Batasan Masalah…...3
1.5Metode Penelitian…...3
1.5.1 . Pengumpulan Data…...3
1.5.2 . Pengembangan Perangkat Lunak…...4
1.6Sistematika Penulisan…...6
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1Profil Perusahaan ... ..7
2.1.1 Sejarah Instansi ... ..7
iv
2.2 Logo Instansi ... .9
2.2.1 Arti Logo ... .9
2.3 Struktur Organisasi ... .11
2.4 Landasan Teori ... .12
2.4.1 Basis Data (Database) ... .12
2.4.1.1 Pengertian Basis Data ... .12
2.4.1.2 Sistem Basis Data ... .13
2.4.1.3 Model Data ... .16
2.4.1.4 Model Entity-Relationship (Model Keterhubungan-Entitas) ... .16
2.4.1.5 Entitas (Entity) dan Himpunan Entitas (Entitas Sets) ... .17
2.4.1.6 Atribut (Atributes/Properties) ... .17
2.4.1.2 Hubungan / Relasi ... .17
2.4.2 Diagram Entity - Relationship (ERD) ... .18
2.4.2.1 Varian Entitas dan Relasi ... .19
2.5 DFD (Data Flow Diagram) ... .20
2.5.1 Type DFD (Data Flow Diagram) ... .20
2.5.1.1 Keuntungan DFD (Data Flow Diagram) ... .20
2.5.1.2 Simbol – Simbol DFD ... .21
2.5.1.3 Jenis DFD ... .21
2.5.1.4 DFD : Context Diagram ... .22
2.5.1.5 DFD Levelled ... .22
2.5.1.5.1 Level 1 Diagram ... .23
2.5.1.5.2 Level 2 Diagram ... .23
v
2.5.1.7 Langkah - Langkah Pembuatan DFD ... .24
2.6 Software Pendukung ... .25
2.6.1 PHP (Personal Home Page) ... .25
2.6.1.1 Hubungan PHP dengan HTML ... .25
2.6.1.2 Sejarah PHP ... .26
2.6.1.3 Kelebihan PHP ... .26
2.6.1.4 Script PHP ... .27
2.6.1.5 Tipe Data PHP ... .28
2.6.1.6 Struktur Kendali PHP ... .29
2.7 XAMPP ... .29
2.7.1 MySQL ... .29
2.7.1.1 Pengertian MySQL... .30
2.7.1.2 Keistimewaan MySQL ... .30
2.8 PHPMyAdmin ... .32
2.9 Adobe Macromedia Dreamveaver CS5 ... .33
BAB 3 PEMBAHASAN 3.1 Profil Tempat Penelitian ... .35
3.2 Cara/Teknik Penelitian ... .35
3.3 Analisis Sistem ... .37
3.3.1 Analisis Masalah ... .37
3.3.2 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan ... .37
3.3.3 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional... .38
3.3.3.1 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras ... .38
vi
3.3.3.3 Analisis Kebutuhan Pengguna ... .41
3.3.3.4 Analisis Basis Data (Database) ... .41
3.3.4 Analisis Kebutuhan Fungsional ... .43
3.3.4.1 Diagram Konteks ... .43
3.3.4.2 Data Flow Diagram (DFD) ... .43
3.3.4.3 Spesifikasi Proses ... .49
3.3.4.4 Kamus Data ... .57
3.4 Perancangan Sistem ... .61
3.4.1 Perancangan Basis Data... .62
3.4.2 Perancangan Arsitektur ... .64
3.4.2.1 Perancangan Struktur Menu ... .64
3.4.2.2 Perancangan Antar Muka ... .66
3.4.2.2.1 Perancangan Antar Muka Pengunjung ... .66
3.4.2.2.2 Perancangan Antar Muka Admin ... .70
3.5 Implementasi ... .83
3.5.1 Implementasi Basis Data ... .83
3.5.2 Implementasi Antar Muka ... .86
3.6 Pengujian Sistem ... .95
3.6.1 Metode Pengujian ... .95
3.6.2 Rencana Pengujian ... .96
3.6.3 Kasus dan Hasil Pengujian ... .96
3.6.4 Kesimpulan Hasil Pengujian Alpha ... 102
3.6.5 Pengujian Betha ... 102
vii BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan ... 111
4.2 Saran ... 111
i
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena tiada kata
terindah selain mengucap syukur kepada-Nya yang telah memberikan rahmat dan
ridho-Nya hingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini. Kerja
praktek yang berjudul “PEMBANGUNAN WEBSITE KATALOG
PERPUSTAKAAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROPINSI
JAWA BARAT” penulis ajukan sebagai syarat nilai mata kuliah kerja praktek
jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas
Komputer Indonesia. Yang dalam penyusunannya berlandaskan pada teori-teori
yang penulis dapatkan selama mengikuti kuliah, melakukan penelitian,
menggunakan buku-buku dan pihak-pihak yang telah memberi bantuan.Dalam
penulisan kerja pratek ini penulis melibatkan berbagai pihak. Pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
tersusunnya kerja praktek ini, yakni kepada :
1. Keluarga tercinta yang selalu memberikan do’a, kasih sayang, semangat
dan dorongan moril maupun materil.
2. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, Selaku Rektor Universitas
Komputer Indonesia.
3. Bapak Irawan Afrianto, S.T., M.T. Selaku Ketua Program Studi Teknik
Informatika Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia.
4. Eko Budi Setiawan, S.Kom., M.T. yang telah membimbing saya dalam
menyelesaikan laporan kerja praktek ini.
5. Conny Trijulianto, ST yang telah membimbing saya di Dinas Komunikasi
dan Informatika dalam menyelesaikan laporan kerja praktek ini.
6. Semua rekan-rekan mahasiswa Teknik Informatika 2007 terimakasih atas
ii
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna
maka kritik dan saran dari semua pihak dibutuhkan untuk menambah wawasan
penulis.
Akhir kata semoga Allah SWT. Membalas segala kebaikan yang telah
penulis terima dan harapan penulis semoga Laporan Kerja praktek ini dapat
bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.
Bandung, Januari 2014
xii
1. Jogiyanto, HM. (2005), Analisisdan Desain Sistem Informasi : Pendekatan
Terstruktur Teoridan Praktek Aplikasi Bisnis, Andi, Yogyakarta
2. Ldjamudin, Al-Bahra. (2005), Analisis dan Desain Sistem Informasi, Graha Ilmu, Yogyakarta
3. Sutanta, Edhy. 2005, Pengantar Teknologi Informasi, Graha Ilmu,
Yogyakarta.
4. Jogiyanto Prof., Dr., H., M.B.A., Akt. 2006, Pengembangan Komputer, CV.
Andi Offset (ANDI), Yogyakarta.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) Provinsi Jawa Barat
adalah instansi yang melaksanakan urusan pemerintahan daerah provinsi Jawa
Barat dibidang komunikasi dan informatika. Instansi ini mencakup
penyelenggaraan, perumusan, penetapan, serta pelaksanaan kebijakan teknis
urusan teknis pos dan telekomunikasi, sarana komunikasi dan diseminasi,
telematika, serta pengolahan data elektronik. Penyelenggaraan fasilitas
pengendalian komunikasi dan informatika meliputi pos dan telekomunikasi,
sarana komunikasi dan diseminasi informasi, telematika serta pengolahan data
elektronik. Serta penyelenggaraan koordinasi dan pembinaan UPTD di provinsi
Jawa Barat.
Dalam melakukan beberapa kegiatan seperti pencarian informasi buku–buku
yang terdapat di Dinas Komunikasi dan Informatika di Jawa Barat, masih banyak
masyarakat luas yang tidak tahu dengan buku–buku yang ada di Dinas
Komunikasi dan Informatika Propinsi Jawa Barat. Hal ini memberikan kesulitan
bagi Masyarakat luas yang ingin mencari informasi tentang buku-buku teknologi
komunikasi dan Informatika di Dinas Komunikasi dan Informatika Propinsi Jawa
Barat.
Solusi yang diusulkan untuk menangani permasalahan-permasalahan diatas
adalah dengan membuat web Katalog perpustakaan yang selain berfungsi untuk
mengenalkan Teknologi Baru saat ini ke masyarakat luas. Bagi pegawai kantor
DISKOMINFO Jawa Barat akan menghemat penggunaan waktu dan biaya dalam
mempromosikan program baru, ataupun pemberitahuan acara-acara lomba dan
pelatihan, dan bagi pegawai yang sedang tugas diluar kantor tidak akan kesulitan
untuk mengetahui kegiatan yang akan dilaksanakan kedepan karena dapat
1.2 Perumusan Masalah
Rumusan masalah dari pembuatan website ini adalah “Bagaimana membangun Website Katalog Perpustakaan di Dinas Komunikasi dan Informatika
Propinsi Jawa Barat”.
1.3 Maksud danTujuan
Maksud dan tujuan dari pembuatan web ini yang merujuk dari latar
belakang yaitu memudahkan masyarakat dalam mencari informasi tentang
buku-buku yang terdapat di perpustakaan DISKOMINFO Propinsi Jawa Barat.
1.3.1 Maksud
Maksud dari pembuatan web ini adalah untuk membangun sebuah Website
Katalog Perpustakaan di Dinas Komunikasi dan Informatika Propinsi Jawa Barat.
1.3.2 Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai dalam pembuatan web ini adalah :
1. Memudahkan masyarakat luas dalam mendapatkan informasi seputar buku–
buku yang ada di Perpustakaan Dinas Komunikasi dan Informatika Propinsi
Jawa Barat.
2. Memudahkan Petugas Perpustakaan dalam hal pencatatan data buku yang
ada di Perpustakaan Dinas Komunikasi dan Informatika Propinsi Jawa
Barat.
3. Sebagai sarana promosi Perpustakaan Dinas Komunikasi dan Informatika
1.4 Batasan Masalah
Agar penelitian yang dilakukan lebih terarah sesuai dengan tujuan
penelitian, serta memudahkan dalam pengumpulan dan pengolahan data, analisis
serta menarik kesimpulan,maka ruang lingkup penelitian dibatasi dan diasumsikan
sebagai berikut :
1. Aplikasi ini hanya sebatas memberikan informasi.
2. Untuk peminjaman dan pengembalian buku dilakukan dengan mendatangi
Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat.
3. Aplikasi yang digunakan adalah aplikasi berbasis web.
4. Software pendukung yang digunakan dalam membuat aplikasi antara lain:
a. Adobe Dreamweaver CS6 sebagai php editor,
b. Adobe Photoshop CS6 sebagai image editor,
c. WAMP 5.3.8
1.5 Metode Penelitian
Metodologi penelitian yang dilakukan dalam penyelesaian laporan
pembuatan web ini adalah sebagai berikut :
1.5.1 Pengumpulan Data
Langkah – langkah untuk menyelesaikan pembuatan web ini adalah :
1. Studi literature dari buku-buku, majalah, artikel dan internet.
2. Wawancara, menanyakan kepada beberapa sumber yang terpercaya, untuk
memberikan masukan-masukan yang penting bagi pelaksanaan pembuatan
web ini.
3. Perancangan, merealisasikan rancangan aplikasi yang telah disusun.
4. Pembuatan program menggunakan PHP, dreamweaver, wamp.
5. Pengujian, melakukan pengujian terhadap aplikasi yang dibuat disesuaikan
dengan perancangan.
6. Implementasi, mengimplementasikan hasil perancangan yang dibuat
1.5.2 Pengembangan Perangkat Lunak
Metode yang digunakan dalam pengembangan perangkat lunak adalah
model waterfall (Sommerville, 2001) [1]. Alur dari model waterfall dapat dilihat
pada Gambar 1.1 berikut :
Requirements definition
System and software design
Implementation and unit testing
Integr ation and system testing
Operation and maintenance
Gambar 1. 1 ALUR Model Waterfall [1]
Penjelasan dari alur model waterfall ini adalah sebagai berikut :
1) Rekayasa dan Pemodelan
Rekayasa dan pemodelan sistem menekankan pada pengumpulan kebutuhan
pada level sistem dengan sedikit perancangan dan analisis.
2) Analisis
Pada tahap analisis, dilakukan proses pengumpulan kebutuhan yang lebih
3) Desain
Perancangan perangkat lunak dilakukan berdasarkan hasil analisis
kebutuhan perangkat lunak, yang mencakup perancangan arsitektur, perancangan
modul aplikasi, dan perancangan antarmuka. Proses desain ini mengubah hasil
analisis menjadi bentuk karakteristik yang dimengerti perangkat lunak sebelum
penulisan program.
4) Penulisan Program (Coding)
Dalam proses ini, hasil analisis dan desain sistem pada proses sebelumnya
diterjemahkan ke dalam bentuk yang dimengerti oleh mesin.
5) Pengujian
Dalam tahap ini akan dilakukan pengujian untuk menguji apakah sistem
yang telah dirancang dan diimplementasikan sudah sesuai dengan hasil analisis.
6) Pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan terhadap kesalahan-kesalahan yang terjadi pada
1.6 SistematikaPenulisan
Sistematika penulisan laporan kerja praktek ini disusun untuk memberikan
gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan
laporan kerja praktek ini adalah sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi uraian tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah,
menentukan maksud dan tujuan penelitian, batasan masalah, metodologi
penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi uraian tentang profil instansi, sejarah instansi, logo instansi,
badan hukum instansi dan struktur instansi. Juga memuat penjelasan mengenai
teori-teori yang mendukung penyelasaian laporan ini yaitu sistem informasi
perpustakaan, database, PHP dan definisi flowchart.
BAB III : PEMBAHASAN
Bab ini berisi pembahasan mengenai apa yang dilakukan saat menjalani
kerja praktek dan pembahasan tentang perangkat lunak yang dibuat.
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan yang diperoleh dari pelaksanaan tugas
dan berisi beberapa saran dari penulis yang berkaitan dengan penyusunan tugas
7
2.1 Profil Perusahaan
Dinas Komunikas dan Informatika (DISKMINFO) provinsi Jawa Barat
merupakan salah satu instansi dari pemerintah kota Bandung yang berlokasi di
jalan Taman Sari No 55 Bandung. Berikut akan dijelaskan tugas pokok, fungsi,
serta visi dan misi DISKOMINFO kota Bandung.
2.1.1 Sejarah Instansi
Kantor Pengolahan Data Elektronik (KPDE) Provinsi Daerah Tingkat I
Jawa Barat adalah kelanjutan dari organisasi sejenis yang semula sudah ada di
lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat dengan nama Pusat
Pengolahan Data (PUSLAHTA) Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat.
Keberadaan PUSLAHTA di Jawa Barat dimulai pada tahun 1977, yaitu
dengan adanya Proyek Pembangunan Komputer Pemerintah Provinsi Daerah
Tingkat I Jawa Barat. Proyek tersebut dimaksudkan untuk mempersiapkan sarana
prasarana dalam rangka memasuki era komputer. Dalam perkembangan
selanjutnya, pada tanggal 8 April 1978 dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala
Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 294/Ok.200-Oka/SK/78 diresmikan
pembentukan/pendirian Kantor Pusat Pengolahan Data (PUSLAHTA) Provinsi
Daerah Tingkat I Jawa Barat yang berkedudukan di jalan Tamansari No. 57
Bandung.
Sebagai tindak lanjut dari Surat Keputusan Gubernur Nomor :
294/Ok.200-Oka/SK/78, maka pada tanggal 29 Juni 1981 pendirian Kantor
PUSLAHTA dikukuhkan dengan Peraturan Daerah Nomor : 2 Tahun 1981
tentang Pembentukan Pusat Pengolahan Data (PUSLAHTA) Provinsi Daerah
Tingkat I Jawa Barat dan Peraturan Daerah Nomor : 3 Tahun 1981 tentang
Tingkat I Jawa Barat. Dengan kedua Peraturan Daerah tersebut keberadaan
PUSLAHTA di lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat
semakin berperan, khususnya dalam melaksanakan kebijaksanaan Gubernur
Kepala Daerah di bidang komputerisasi. Akan tetapi keberadaan kedua Peraturan
Daerah tersebut tidak mendapat pengesahan dari pejabat yang berwenang dalam
hal ini Menteri Dalam Negeri, sehingga keberadaan PUSLAHTA di lingkungan
Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Barat kedudukan organisasi menjadi non
structural. Akan tetapi dengan keberadaan Puslahta Provinsi Daerah Tingkat I
Jawa Barat pada masa itu telah banyak dirasakan manfaatnya selain oleh
lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga oleh instansi lain dalam bentuk
kerja sama penggunaan mesin komputer IBM S-370/125 seperti : IPTN, PJKA,
ITB Dan pihak Swasta lainnya.
2.1.2 Visi dan Misi
Dalam menjalankan perusahaan kearah yang lebih maju maka diperlukan
sebuah Visi dan Misi yang jelas agar kemajuan suatu perusahaan dapat tercapai,
adapun visi dan misi DISKOMINFO (Dinas Komunikasi dan informatika) sebagai
berikut :
Visi DISKOMINFO adalah:
Terwujudnya masyarakat informasi Jawa Barat melalu penyelenggaraan
komunkasi dan informatika yang efektif dan efisien .
Misi DISKOMINFO adalah:
1. Meningkatkan sarana dan prasana dan profesionalisme sumber daya
aparatur bidang Komunikasi dan Informatika.
2. Mengoptimalkan pemanfaatan sarana Komunikasi dan Informasi
pemerintah dan masyarakat, serta melaksanakan diseminasi informasi.
3. Mewujudkan layanan online dalam penyelenggaraan pemerintah berbasis
Teknologi Informasi dan Komunikasi.
4. Mewujudkan pengelolaan data menuju satu data pembangunan untuk Jawa
2.2 Logo Instansi 2.2.1 Arti Logo
Logo merupakan suatu bentuk gambar atau sekedar sketsa dengan arti
tertentu, dan mewakili suatu arti dari perusahaan, daerah, perkumpulan, produk,
negara dan hal-hal lainnya yang dianggap membutuhkan hal yang singkat dan
mudah sebagai pengganti dari nama sebenarnya.
Keterangan dari Logo DISKOMINFO :
1. Lambang berbentuk bulat telor
Bentuk ini berasal dari bentuk perisai yang banyak dipakai oleh laskar
kerajaan-kerajaan dulu.
2. Kujang
Adalah gambar alat serba guna yang sangat dikenal dihampir setiap rumah
tangga sunda, lima lubang yang ada di dalam kujang melambangkan lima dasar pokok negara”PANCASILA”.
3. Padi
Melambangkan bahan makanan pokok di Jawa Barat serta sekalian
melambangkan pangan, jumlah padi(17 buah) menyatakan hari ke-17 dari
tahun proklamasi.
4. Kapas
Melambangkan sandang jumlah kapas (8 buah) menyatakan bulan ke 8 dari
tahun proklamasi.
5. Gunung
Melambangkan badian terbesar dari Jawa Barat terdiri dari daerah
pegunungan.
6. Padi dan Kapas
Pada dasar hijau melambangkan kesuburan dan kemakmuran tanah Jawa
Barat.
7. Sungai dan terusan
Melambangkan sungai, terusan dan saluran air yang banyak terdapat di
daerah Jawa Barat.
8. Sawah, Perkebunan
Melambangkan jumlah sawah tidak sedikit, tersebar diseluruh wilayah Jawa
Barat, perkebunan di bagian tengah dan selatan.
9. Dam, Saluran Air dan Bendungan
Usaha dan pekerjaan dibidang irigasi merupakan salah satu pekerjaan yang
mendapat perhatian pokok, mengingat sifat agrasi didaerah Jawa Barat.
10. Gemah Ripah, Repeh Rapih
Merupakan sebuah pepatah lama dikalangan masyarakat Sunda yang
menyatakan bahwa daerah Jawa Barat yang kaya raya ini didiami oleh
2.3 Struktur Organisasi
Dalam menjalankan kegiatan dinas, DISKOMINFO telah mengelompokan
unit -unit bagian yang ada dalam organisasi ke dalam beberapa bentuk bidang.
Dibawah ini akan dijelaskan struktur organisasi DISKOMINFO Jawa Barat
sebagai berikut :
1. Bidang Pos dan Telekomunikasi.
2. Bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi.
3. Bidang Telematika.
4. Bidang Pengolahan Data Elektronik.
Gambar dari struktur organisasi DISKOMINFO. Struktur Organisasi Dinas
dan Informatika (DISKOMINFO) terdiri dari seorang Kepala Dinas (Eselon II),
seorang Sekretaris Dinas (Eselon III), 4 (empat) orang Kepala Bidang (Eselon III),
dan 15 Kepala Seksi (Eselon IV)
Bidang Telematika membawahi tiga kepala subbagian meliputi :
• Seksi keamanan sosial
• Seksi Penerapan Telematika
• Seksi standarisasi dan monitoring Evaluasi Telematika
2.4 Landasan Teori
Dalam pemecahan masalah yang dianggap relevan dengan pokok bahasan
dalam laporan kerja praktek ini yaitu mengenai pengertian Konsep Basis Data(
Database ), ERD dan Data Flow Diagram (DFD).
2.4.1 Basis Data ( Database ) 2.4.1.1 Pengertian Basis Data
Basis data dibayangkan sebagai sebuah lemari arsip. Jika kita memiliki
sebuah lemari arsip dan berweang untuk mengelolanya, maka kemungkinan besar
kita akan melakukan hal – hal seperti : meberi map pada kumpulan – kumpulan
arsip yang akan disimpan, menentukan kelompok atau jenis arsip, memberi
penomoran dengan pola tertentu yang nilainya unik pada setiap map, lalu
menempatkan arsip – arsip tersebut dengan urutan tertentu di dalam lemari.
Basis data terdiri dari dua kata yaitu Basis yang dapat diartikan sebagai
markas atau gudang, sedangkan Data adalah representasi fakta dunia nyata yang
mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan),
barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya yang direkam dalam
bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya. Basis data
a. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang
diorganisasikan sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali
dengan cepat dan mudah.
b. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama
sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk
memenuhi berbagai kebutuhan.
c. Kumpulan file atau table atau arsip yang saling berhubungan yang disimpan
dalam media penyimpanan elektronis.
Yang sangat ditonjolkan dalam basis data adalah pengaturan atau pemilihan
atau pengelompokkan atau pengorganisasian data yang akan kita simpan sesuai
fungsi ataupun jenisnya. Hal ini dapat berbentuk sejumlah file atau table terpisah
atau dalam bentuk pendefinisian kolom-kolom data dalam setiap file atau table.
2.4.1.2 Sistem Basis Data
Sistem adalah sebuah tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas sejumlah
komponen fungsional (dengan satuan fungsi / tugas khusus) yang saling
berhubungan dan secara bersama – sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses
atau pekerjaan tertentu. Basis data hanyalah sebuah objek yang pasif atau mati. Ia
ada karena ada pembuatnya. Ia tidak akan pernah berguna jika tidak ada pengelola
atau penggeraknya. Yang menjadi penggeraknya secara langsung adalah program
atau aplikasi (software). Gabungan keduanya menghasilakn sebuah sistem.
Karena itu, secara umum sebuah sistem basis data merupakan sistem yang terdiri
atas kumpulan file (table) yang saling berhubungan (dalam sebuah basis data di
sebuah sistem komputer) dan sekumpulan program (DBMS) yang
memungkinkan beberapa pemakai dan atau program lain untuk mengakses dan
memanipulasi file – file (table - tabel) tersebut.
Lebih jauh lagi, dalam sebuah sistem basis data, secara lengkap akan
a. Perangkat keras (Hardware)
Perangkat keras yang biasanya terdapat dalam sebuah sistem basis data
adalah :
1. Komputer (satu untuk sistem yang stand – alone atau lebih dari satu
untuk sistem jaringan).
2. Memori sekunder yang on – line (harddisk).
3. Memori sekunder yang off – line (Tape atau Removable Disk) untuk
keperluan backup data.
4. Media atau perangkat komunikasi (untuk sistem jaringan).
b. Sistem Operasi (Operating System)
Secara sederhana, sistem operasi merupakan program yang mengaktifkan
atau memfungsikan sistem komputer, mengendalikan seluruh sumber daya
(resource) dalam komputer dan melakukan operasi – operasi dasar dalam
computer (operasi I/O, pengelolaan file, dll). Program pengelola basis data
hanya dapat aktif (running) jika sistem operasi yang dikehendakinya atau
sesuai telah aktif.
c. Basis Data (Database)
Sebuah sistem basis data dapat memiliki beberapa basis data. Setiap basis
data dapat berisi sejumlah objek basis data seperti file / table, indeks, dll. Di
samping berisi atau menyimpan data, setiap basis data juga mengandung
definisi struktur (baik untuk basis data maupun objek – objeknya secara deta
d. Sistem (Aplikasi / perangkat lunak) Pengelola Basis Data (DBMS)
Pengelolaan basis data secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai secara
langsung, tetapi ditangani oleh sebuah perangkat lunak yang khusus. Perangkat
lunak ini disebut DBMS (Database Management Sistem) yang yang akan
menentukan bagaimana data diorganisasi, disimpan, diubah dan diambil
kembali. Ia juga menerapkan mekanisme pengamanan data, pemakaian data
e. Pemakai (User)
Ada beberapa jenis pemakai terhadap suatu sistem basis data yang
dibedakan berdasarkan cara mereka berinteraksi terhadap sistem :
1. Programmer Aplikasi
Pemakai yang berinteraksi dengan basis data melalui Data Manipulation
Language (DML), yang disertakan (embedded) dalam program yang
ditulis dalam bahasa pemrograman induk (seperti C, Pascal, Cobol, dan
lain lain).
2. User Mahir (Casual User)
Pemakai yang berinteraksi dengan sistem tanpa menulis modul program.
Mereka menyatakan query (untuk akses data) dengan bahasa query yang
disediakan oleh suatu DBMS.
3. User Umum (End User / Naïve User)
Pemakai yang berinteraksi dengan sistem basis data melalui pemanggilan
satu program aplikasi permanen (executable program) yang telah ditulis
atau disediakan sebelumnya.
4. User Khusus (Specialized User)
Pemakai yang menulis aplikasi basis data non-konvensional, tetapi untuk
keperluan – keperluan khusus, seperti untuk aplikasi AI, Sistem Pakar,
Pengolahan Citra, dll, yang bisa saja mengakses basis data dengan / tanpa
DBMS yang bersangkutan.
f. Aplikasi(perangkat lunak) lain
Aplikasi (perangkat lunak) lain ini bersifat opsional. Artinya, ada atau
tidaknya tergantung pada kebutuhan kita. DBMS yang kita gunakan lebih
berperan salam pengorganisasian data dalam basis data, sementara bagi
pemakai basis data (khususnya yang menjadi end – user / naive - user) dapat
dibutuhkan / disediakan program khusus / lain untuk melakukan pengisian,
pengubahan dan pengambilan data. Pemrogram ini ada yang sudah disediakan
bersama dengan DBMS – nya, ada juga yang harus dibuat sendiri dengan
2.4.1.3 Model data
Model data sendiri dapat didefinisikan sebagai kumpulan perangkat
konseptual untuk menggambarkan data, hubungan data, semantic (makna) data
dan batasan data. Oleh karena yang ingin ditunjukkan adalah makna dari data dan
keterhubungannya dengan data lain, maka Model Data ini lebih tepat jika disebut
Model Data Logik. Penyingkatannya menjadi Model Data dilakukan demi
penyederhanaan penulisan.
Ada sejumlah secara dalam meprestasikan Model Data dalam perancangan
basis data, yang secara umum dapat dibagi dalam 2 (dua) kelompok yaitu, yaitu :
a. Model Logik Data Berdasarkan Objek (Objek – Based Logical Models) yang
terdiri dari :
1. Entity – Relationship Model
2. Object – Oriented Model
3. Semantic Data model
4. Functional Data model
b. Model Lojik Data Berdasarkan Record (Record – Based Locical Models) yang
terdiri dari :
1. Relational Model
2. Hierarchical Model
3. Network Model
2.4.1.4 Model Entity–Relationship (Model Keterhubungan-Entitas)
Pada model Entity –Relationship, semesta data yang ada di ‘Dunia Nyata’
diterjemahkan dengan memanfaatkan sejumlah perangkat konseptual menjadi
sebuah diagram data, yang umum disebut sebagai Diagram Entity– Relationship
(Diagram E – R). sebelum kita mebahas lebih jauh tentang bagaimana Diagram E
- R tersebut dapat kita gambarkan, maka yang harus lebih dulu diketahui adalah
komponen – komponen pembentukan Model Entity – relationship. Sesuai
namanya, ada dua komponen utama pembentuk Model Entity –Relationship, yaitu
Entitas (Entity) dan Relasi (Relation). Kedua komponen ini di deskripsikan lebih
2.4.1.5 Entitas (Entity) dan Himpunan Entitas (Entitas Sets)
Entitas merupakan invidu yang mewakili sesuatu yang nyata
(eksistensinya) dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Contoh – contoh
himpunan entitas adalah:
a. Semua pelanggan atau pelanggan saja. Dengan entitas Budiman, Aminah dan
seterusnya.
b. Semua mobil atau mobil saja. Dengan emtitas mobil Suzuki, mobil Toyota,
mobil Honda dll.
c. Semua mahasiswa atau mahasiswa saja. Dengan entitas Ali, Budi, Iman dan
seterusnya.
2.4.1.6 Atribut (Atributes / Properties)
Setiap Entitas pasti memiliki Atribut yang mendeskripsikan karakteristik (
property ) dari Entitas tersebut. Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya,
penentuan / pemilihan atribut – atribut yang relevan bagi sebuah entitas
meru[akan hal penting lainnya dalam pembentukan model data. Penetapan atribut
bagi sebuah entitas umunya memang didasarkan pada fakta yang ada.
Yang relevan untuk lebih diperhatikan dalam pembuatan model E-R
adalah kedudukan atribut dalam entitas. Harus dapat kita bedakan / ketahui, mana
atribut yang berfungsi sebagai Primary Key dan mana yang bukan (atribut
deskriptif).
2.4.1.7 Hubungan / Relasi
Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang
berbeda. Relasi dapat digambarkan sebagai berikut :
Relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dalam satu
basis data yaitu:
1. Satu ke satu ( One to one )
Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan entitas A
2. Satu ke banyak ( One to many )
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak
entitas pada himpunan entitas B, tetapi setiap entitas pada entitas B dapat
berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas A.
3. Banyak ke Satu ( many to one )
Entitas pada himpunan A berhubungan dengan paling banyak dengan satu
jenis entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap
entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak satu
entitas pada himpunan entitas B.
4. Banyak ke banyak ( Many to many )
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak
entitas pada himpunan entitas B.
2.4.2 Diagram Entity – Relationship (ERD)
Model Entity – Relational yang berisi komponen-komponen Himpunan
Entitas dan Himpunan Relasi yang masing – masing dilengkapi dengan atribut – atribut yang mempresentasikan seluruh fakta dari ‘dunia nyata’ yang di tinjau, dapat digambarkan dengan lebih sistematis dengan menggunakan ERD (Entity
Relationship Diagram). Notasi – notasi simbolik di dalam ERD yang dapat
Tabel 2. 1 Notasi – Notasi Simbolik ERD (Entity Relationship Diagram)
Persegi panjang, ,menyatakan Himpunan Entitas.
Elips menyatakan Atribut (Atribut yang berfungsi sebagai key digarisbawahi).
Belah ketupat menyatakan Himpun Relasi. Garis sebagai penghubung antara Himpunan Relasi dengan Himpunana Entitas dan Himpunan Entitas dengan atributnya.
a. 1 dan 1 untuk relasi satu-ke-satu.
b. 1 ke N untuk relasi satu-ke-banyak.
c. N ke N untuk relasi banyak-ke-banyak.
Kardinalitas Relasi dapat dinyatakan dengan banyaknya garis cabang atau dengan pemakaian angka.
2.4.2.1 Varian Entitas dan Relasi
Idealnya himpunan entitas yang terlibat dalam sebuah ERD adalah
himpunan entitas kuat atau bebas. Himpunan entitas demikian tidak memiliki
ketergantungan dengan himpunan entitas lainnya. Namun demikian, dalam
pembentukan ERD kita tidak selalu dapat melibatkan himpunan entitas seperti itu.
Ada kalanya kita juga melibatkan himpunan entitas yang lemah atau merupakan
2.5 DFD ( Data Flow Diagram )
DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk
menggambarkan dari mana asal data dan dan kemana tujuan data yang akan
keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data
tersebut dan interaksi antara data yang tersimapan dan proses yang dikenakan
pada data tersebut. DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem
yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa
mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau dimana
data tersebut akan disimpan.
DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan
sistem yang terstruktur. Diagram yang menunjukkan bagaimana data
berpindah/berjalan didalam sistem Informasi yang akan dikembangkan. Data flow
diagram dapat menunjukkan ringkasan dari sistem yang luas/besar dari sistem
input, proses dan output.
2.5.1 Type DFD (Data Flow Diagram)
Idealnya himpunan entitas yang terlibat dalam sebuah ERD adalah
himpunan entitas kuat / bebas. Himpunan entitas demikian tidak memiliki
ketergantungan dengan himpunan entitas lainnya. Namun demikian, dalam
pembentukan ERD kita tidak selalu dapat melibatkan himpunan entitas seperti itu.
Ada kalanya kita juga melibatkan himpunan entitas yang lemah atau merupakan
bagian dari himpunan entitas lainnya.
2.5.1.1 Keuntungan DFD : Data Flow Diagram
a. Kebebasan dari menjalankan implementasi teknis sistem.
b. Pemahaman lebih jauh mengenai keterkaitan satu sama lain dalam
sistem dan subsistem.
c. Mengkomunikasikan pengetahuan sistem yang ada dengan pengguna
d. Menganalisis sistem yang diajukan untuk menentukan apakah data –
data dan proses yang diperlukan sudah ditetapkan.
2.5.1.2 Simbol – simbol DFD
DFD terdiri dari empat simbol yaitu :
Tabel 2. 2 Simbol – symbol DFD
Gane/Sarson Yourdon/De Marco Keterangan
Entitas
Eksternal Entitas Eksternal
Entitas eksternal,
dapat berupa orang/unit terkait
yang berinteraksi dengan
sistem tetapi diluar sistem
Proses Data
Orang, unit yang
mempergunakan atau
melakukan transformasi data.
Komponen fisik tidak
didefinisikan.
Aliran data Aliran data Aliran data dengan
arah khusus dari sumber ke
tujuan.
Data Store
Data Store
Penyimpanan data
atau tempat data direfer oleh
proses.
2.5.1.3 Jenis DFD
DFD terdiri dari context diagram dan diagram rinci (DFD Levelled).
Context diagram berfungsi memetakan model lingkungan ( menggambarkan
hubungan antara entitas luar, masukan dan keluaran sistem ), yang dipresentasikan
DFD levelled menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antara fungsi
yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data, model ini
hanya memodelkan sistem dari sudut pandang fungsi.
2.5.1.4 DFD : Context Diagram
Diagram yang menunjukan ikhtisar dari sistem informasi dan lingkup
didalamya. Konteks Diagram hanya mempunyai satu proses. Diagram Konteks
menunjukkan hanya 3 lambang :
a. Lambang proses
b. Lambang Kesatuan
c. Lambang Arus Data
Membuat DFD context diagram diantaranya ada beberapa point :
a. Menunjukkan context dalam proses bisnis yang dilakukan.
b. Menunjukkan global dari proses bisnis yang ditunjukkan hanya satu
proses.
c. Menunjukkan semua external entities yang dibutuhkan informasinya atau
yang berkontribusi ke dalam sistem.
d. Menunjukkan semua proses utama yang termasuk dalam sistem secara
global komponen internal dalam context diagram.
e. Menunjukkan bagaimana proses utama dikaitkan dengan alur datanya
(data flows).
f. Menunjukkan external entities dan proses utama dan interaksi antar
keduanya Penambahan data proses.
2.5.1.5 DFD Levelled
Dalam DFD levelled akan terjadi penurunan level dimana dalam
penurunan level yang lebih rendah harus mampu merepresentasikan proses
tersebut ke dalam spesifikasi proses yang jelas. DFD levelled bisa dimulai dari
DFD level 0, kemudian turun ke DFD level 1 dan seterusnya. Setiap penurunan
hanya dilakukan bila perlu. Aliran data yang masuk dan keluar pada suatu proses
di level x harus berhubungan dengan aliran data yang masuk dan keluar pada level
diturunkan/dirinci lagi dikatakan primitif secara fungsional dan disebut sebagai
proses primitif.
Secara umum, Diagram level 1 dibuat dari setiap proses utama pada diagram
level 0.
Menunjukkan semua internal proses termasuk proses tunggal pada diagram
level 0. Menunjukkan semua internal proses termasuk proses tunggal pada
diagram level 0. Menunjukkan bagaimana informasi mengalir dari dan ke setiap
proses tersebut. Jika sebuah parent proses didekomposisikan menjadi 3 proses
child misalnya, maka 3 proses child tersebut harus lengkap dan dibangun
berdasarkan parent prosesnya.
2.5.1.5.1 Level 1 Diagrams
Menunjukkan semua proses yang termasuk pada single proses pada
diagram level 1. Menunjukkan bagaimana sistem informasi mengalir dari dan ke
setiap proses tersebut. Diagram level 2 boleh tidak dilakukan/dibuat pada setiap
proses pada level 1. Penomoran secara benar pada setiap proses membantu user
untuk memahami dimana proses tersebut terjadi pada keseluruhan sistem.
2.5.1.5.2 Level 2 Diagrams
Membuat context diagram. Membuat fragmentasi DFD untuk setiap
case. Mengorganisasikan fragmentasi DFD ke dalam level 0 diagram.
Dekomposisi proses pada level 0 ke dalam diagram level 1 jika diperlukan.
Dekomposisi proses level 1 ke dalam diagram level 2 jika diperlukan. dst.
Validasi DFD dengan uses untuk kelengkapan dan kebenaran proses dalam
sistem.
2.5.1.6 Peraturan Pembuatan DFD
1. Antar entitas tidak diijinkan terjadi hubungan atau relasi.
2. Tidak boleh ada aliran data antara entitas eksternal dengan data store.
3. Untuk alasan kerapian (menghindari aliran data yang bersilangan), entitas
eksternal atau data store boleh digambar beberapa kali dengan tanda
4. Satu aliran data boleh mengalirkan beberapa paket data.
5. Bentuk anak panah aliran data boleh bervariasi.
6. Semua objek harus mempunyai nama.
7. Aliran data selalu diawali atau diakhir dengan proses.
8. Semua aliran data harus mempunyai tanda arah.
9. Jumlah proses tidak lebih dari sembilan proses dalam sistem, jika melebihi
maka sebaiknya dikelompokkan beberapa proses yang bekerja bersama –
sama didalam suatu subsistem.
2.5.1.7 Langkah – Langkah Pembuatan DFD
1. Membuat context diagram.
2. Membuat fragmentasi DFD untuk setiap case.
3. Mengorganisasikan fragmentasi DFD ke dalam level 0 diagram
4. Dekomposisi proses pada level 0 ke dalam diagram level 1 jika
diperlukan, Dekomposisi proses level 1 ke dalam diagram level 2 jika
diperlukan, dst.
5. Validasi DFD dengan uses untuk kelengkapan dan kebenaran proses
dalam sistem.
6. Gambarkan satu proses untuk representasikan seluruh sistem (proses 0).
7. Inventarisasi semua input dan output dari sistem besarannya yang
digambarkan sebagai data flow.
8. Gambarkan dalam eksternal entities untuk source atau destinasi dari data
2.6 Software Pendukung
2.6.1 PHP (Personal Home Page)
PHP adalah bahasa pemorgraman yang memungkinkan para web
developer untuk membuat aplikasi web yang dinamis dengan cepat. PHP merupakan singkatan dari “PHP: Hypertext Preprocessor”. PHP ditulis dan diperkenalkan pertama kali sekitar tahun 1994 oleh Rasmus Lerdorf melalui
situsnya untuk mengetahui siapa saja yang telah mengakses ringkasan online-nya.
PHP merupakan salah satu bahasa script yang terbilang baru dan tersedia secara
bebas dan masih memungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut. PHP dapat
diintegrasikan (embedde) ke dalam web server, atau dapat berperan sebagai
program CGI yang terpisah. Karakteristik yang paling unggul dan paling kuat
dalam PHP adalah lapisan integrasi database (database integration layer).
Database yang didukung PHP adalah: Oracle, Adabas-D, Sybase, FilePro, mSQL,
Velocis, MySQL, Informix, Solid, dBase, ODBC, Unix dbm, dan PostgreSQL.
Tujuan utama penggunaan bahasa ini adalah untuk memungkinkan perancang web
menulis halaman web dinamik dengan cepat.
2.6.1.1 Hubungan PHP dengan HTML
Halaman web biasanya disusun dari kode-kode html yang disimpan
dalam sebuah file berekstensi .html. File html ini dikirimkan oleh server (atau
file) ke browser, kemudian browser menerjemahkan kode-kode tersebut sehingga
menghasilkan suatu tampilan yang indah. Lain halnya dengan program PHP,
program ini harus diterjemahkan oleh web-server sehingga menghasilkan kode
html yang dikirim ke browser agar dapat ditampilkan. Program ini dapat berdiri
sendiri ataupun disisipkan di antara kode-kode html sehingga dapat langsung
ditampilkan bersama dengan kode-kode html tersebut. Program PHP dapat
ditambahkan dengan mengapit program tersebut di antara tanda . Tanda-tanda
tersebut biasanya disebut tanda untuk escaping (kabur) dari kode html. File html
yang telah dibubuhi program PHP harus diganti ekstensi-nya menjadi .PHP3 atau
.PHP. PHP merupakan bahasa pemograman web yang bersifat server-side HTML
server. Artinya adalah sintaks dan perintah-perintah yang kita berikan akan
sepenuhnya dijalankan di server tetapi disertakan HTML biasa. PHP dikenal
sebgai bahasa scripting yang menyatu dengan tag HTML, dieksekusi di server dan
digunakan untuk membuat halaman web yang dinamis seperti ASP (Active Server
Pages) dan JSP (Java Server Pages).
2.6.1.2 Sejarah PHP
PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdroft, seorang programmer C.
Semula PHP digunakannya untuk menghitung jumlah pengunjung di dalam
webnya. Kemudian ia mengeluarkan Personal Home Page Tools versi 1.0 secara
gratis. Versi ini pertama kali keluar pada tahun 1995. Isinya adalah sekumpulan
script PERL yang dibuatnya untuk membuat halaman webnya menjadi dinamis.
Kemudian pada tahun 1996 ia mengeluarkan PHP versi 2.0 yang kemampuannya
telah dapat mengakses database dan dapat terintegrasi dengan HTML. Pada tahun
1998 tepatnya pada tanggal 6 Juni 1998 keluarlah PHP versi 3.0 yang dikeluarkan
oleh Rasmus sendiri bersama kelompok pengembang softwarenya.
Versi terbaru, yaitu PHP 4.0 keluar pada tanggal 22 Mei 2000 merupakan
versi yang lebih lengkap lagi dibandingkan dengan versi sebelumnya. Perubahan
yang paling mendasar pada PHP 4.0 adalah terintegrasinya Zend Engine yang
dibuat oleh Zend Suraski dan Andi Gutmans yang merupakan penyempurnaan
dari PHP scripting engine. Yang lainnya adalah build in HTTP session, tidak lagi
menggunakan library tambahan seperti pada PHP. Tujuan dari bahasa scripting
ini adalah untuk membuat aplikasi-aplikasi yang dijalankan di atas teknologi web.
Dalam hal ini, aplikasi pada umumnya akan memberikan hasil pada web browser,
tetapi prosesnya secara keseluruhan dijalankan web server.
2.6.1.3 Kelebihan PHP
Ketika e-commerce semakin berkembang, situs-situs yang statispun
semakin ditinggalkan, karena dianggap sudah tidak memenuhi keinginan pasar,
padahal situs tersebut harus tetap dinamis. Pada saat ini bahasa PERL dan CGI
sudah jauh ketinggalan jaman sehingga sebagian besar designer web banyak
aplikasi berbasis web dapat dibuat dengan PHP. Namun kekuatan yang paling
utama dari PHP adalah pada konektivitasnya dengan sistem database di dalam
web. Sistem database yang dapat didukung oleh PHP adalah :
1. Oracle
2. SQL
3. Sybase
4. PostgreSQL
5. dan lainnya
2.6.1.4 Script PHP
Setiap program PHP disebut dengan script. Script berupa file text yang
dapat dibuat dengan menggunakan program editor file text biasa seperti notepad,
edit, dan lainya. Script PHP diawali dengan tag <? Dan diakhiri dengan tag ?>.
Setiap baris atau statement harus diakhiri dengan menggunakan tanda titik koma
(;) dan umumnya setiap statement dituliskan dalam satu baris. Script PHP
merupakan script yang digunakan untuk menghasilkan halaman-halaman web.
Cara penulisan script juga dibedakan menjadi 2 yaitu:
1. Embedded Script
Adalah script PHP yang disisipkan diantara tag-tag HTML. Script PHP
digunakan apabila isi dari suatu dokumen HTML diinginkan dari hasil eksekusi
suatu script PHP
<html>
<head>
<title>contoh</title>
</head>
<body>
<?php
echo “Website Mandiri Motor”; ?>
</body>
2. Non Embedded Script
Script PHP dalam non embedded script ini digunakan sebagai murni
pembuatan program dengan PHP, tag HTML yang dihasilkan untuk membuat
dokumen merupakan bagian dari script PHP.
2.6.1.5 Tipe Data PHP
PHP mengenal lima tipe data, yaitu : integer, floating point, string,
arrays dan Objects. Tipe data dari sebuah variabel akan ditentukan otomatis oleh
PHP bergantung pada operasi yang sedang dilakukan mengunakan variable
tersebut.
1. Tipe Data Integer
Tipe data integer meliputi semua bilangan bulat, range data integer pada
PHP yaitu antara –2,147,483,648 samapai +2,147,483,647 pada platform 32
bit. PHP akan secara otomatis mengkonversi data integer menjadi floating
point jika berada diluar range diatas.
2. Tipe Data Floating Point
Floating point merepresentasikan bilangan pecahan atau bilangan desimal,
range data floating point pada PHP yaitu antara 1.7E-308 sampai 1.7E+308.
3. Tipe Data String
Sebuah data dengan tipe string dinyatakan dengan mengapitnya
mengunakan tanda petik tunggal (‘ ‘) maupun ganda (“ “). Perbedaannya
adalah, jika kita tanda petik tunggal, maka pada string itu tidak dapat
dimasukkan variabel dan escape sequence handling.
4. Tipe Data Array
Array adalah sebuah data yang mengandung satu atau lebih data, dan dapat
diindeks berdasarkan numerik maupun string. Data yang dikandung pada
sebuah array dapat dari tipe data yang lain bahkan dapat juga bertipe array.
PHP membolehkan elemen dari array terdiri atas data dengan tipe yang
5. Tipe Data Object
Object adalah sebuah tipe data yang dapat berupa sebuah bilangan, variabel
atau bahkan sebuah fungsi. Object dibuat dengan tujuan untuk membantu
programmer yang terbiasa dengan Object Oriented Programming.
2.6.1.6 Struktur Kendali PHP
Struktur Kendali atau statement adalah bagian penting dalam suatu bahasa
pemrograman, karena bagian ini mengatur jalurnya eksekusi suatu program.
Dalam bahasa pemrograman PHP dikenal 4 jenis pernyataan utama, yaitu if,
switch, while, dan for.
2.7 XAMPP
XAMPP Kepanjangan dari XAMPP yaiu APACHE, PHP, MySQL dan
PHPMyAdmin. XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat
lunak ke dalam satu buah paket. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu
lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server APACHE, PHP dan MySQL
secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara
otomatis untuk anda atau auto konfigurasi.
2.7.1 MySQL
Perkembangannya disebut SQL yang merupakan kepanjangan dari
Structured Query language, SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus
digunakan untuk mengolah database, SQL pertama kali didefinisikan oleh
American National Institute (ANSI) pada tahun 1986. MySQL adalah sebuah
sistem manajemen database yang bersifat open source, MySQL pasangan serasi
dari PHP, MySQLdibuat dan dikembangkan oleh MySQL AB yang berada di
swedia.
MySQL dapat digunakan untuk mengelola database mulai dari yang kecil
sampai dengan yang besar, MySQLjuga dapat menjalankan perintah-perintah
Structured Query Language (SQL) untuk mengelola database-database yang ada
didalamnya, hingga kini MySQL sudah berkembang hingga versi 5, MySQL versi
5 sudah mendukung trigger untuk memudahkan pengelolaan tabel dalam
Sebuah website yang interaktif dan dinamis tentunya akan membutuhkan
penyimpanan dara yang fleksibel dan cepat untuk diakses. Salah satu database
untuk sever adalah MySQL, MySQL merupakan aplikasi RDBMS (Relational
Data Base Management System) yang sangat cepat dan dapat diandalkan dalam
menangani basis data. Jenis database ini sangat populer dan dapat digunakan pada
banyak website, MySQL menggunakan bahasa SQL (Structured Query Language)
yang bersifat free (gratis atau tidak perlu membayar untuk menggunakannya),
selain itu MySQL dapat berjalan di berbagai platform diantaranya, Linux,
Windows dan lain sebagainya.
Melakukan Koneksi kepada database MySQL dengan menggunakan PHP
menggunakan dua tahap :
1. Koneksi ke server MySQL
Dilakukan untuk melakukan otentikasi, digunakan untuk login ke dalam
server menggunakan MySQL_connect().
2. Koneksi ke database
Dilakukan untuk memilih database mana yang ada didalam server yang
akan dimanipulasi, karena bisa saja database yang dimaksud sudah tidak
ada. Fungsi yang digunakan adalah MySQL_select_db().
2.7.1.1 Pengertian MySQL
MySQL adalah perangkat lunak database server atau sebut saja database
smart,database ini semakin lama semakin populer dengan menggunakan database
ini, data semakin aman dan berdaya guna. Database ini juga banyal digunakan
pada web database sehingga data semakin terintegrasi antara database desktop
dengan database web, untuk menggunakan database MySQL kita harus
menginstalasinya terlebih dahulu ke komputer.
2.7.1.2 keistimewaan MySQL
Sebagai server database dengan konsep database modern, MySQL
memiliki keistimewaan. Beberapa keinstimewaanyang dimiliki MySQLsebagai
1. Portability
Database MySQL berfungsi dengan stabil tanpa kendala, berarti berlaku
pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac OS X
Server, Solaris, Amiga, HP-Unix dan lain-lain.
2. Open Source
MySQL merupakan open source (gratis), dibawah ini lisensi GPL sehingga
dapat memperoleh dan menggunakannya secara Cuma-Cuma tanpa
membayar sepersen pun.
3. Multiuser
MySQL merupakan database yang dapat digunakan untuk menangani
beberapa user dalam waktu bersamaan tanpa mengalami masalah dan
memungkinkan sebuah database server MySQL dapat diakses client secara
bersamaan pula.
4. Performance Tunning
MySQL mempunyai kecepatan yang cukup baik dalam menangani
query-query sederhana serta mampu memproses lebih banyak SQLper satuan
waktu.
5. Column Type
Database MySQL didukung dengan tipe data yang sangat kompleks,
seperti signed atau unsiged integer, float, double, char, varchar, text, bolb,
data, time, datetime, year, set serta enum.
6. Command and Function
MySQL server memiliki operator dan berfungsi secara penuh yang
mendukung perintah SELECT dan WHERE dalam query.
7. Security
Sistem security pada MySQL mempunyai bebrapa lapisan sekuritas seperti
tingkatan subnetmask, hostname, dan izin akses user dengan sistem
perizinan yang mendetil serta password terenkripsi.
8. Scalability and Limits
MySQL mempunyai kemampuan menangani database dalam skala yang
5 miliar baris, selain itu dapat menampung indeks sampau 32 indeks pada
tiap tabelnya.
9. Connectivity
Adanya kemampuan MySQL melakukan koneksi dengan client
menggunakan protokol TCP/IP, Unix socket (Unix) atau Named Pipes
(NT).
10. Localization
Adanya kemampuan dalam mendeteksi kesalahan (error code) pada
client menggunakan lebih dari dua puluh bahasa.
11. Interface
MySQL mempunyai interface terhadap berbagai aplikasi dan bahasa
pemrograman menggunakan fungsi API (Application Programming
Interface).
12. Client dan Tools
Database MySQL dilengkapi dengan berbagai tools yang dapat
digunakan untuk administrasi database.
13. Struktur Table
MySQL mempunyai struktur tabel yang lebih flaksibel dalam menangani
ALTER TABLE dibandingkan dengan database lainnya.
2.8 PHPMyAdmin
Pengolahan database dengan MySQL harus dilakukan dengan mengetikkan
baris-baris perintah yang sesuai (Commmand Line) untuk setiap maksud tertentu.
jika ingin membuat database pengguna harus mengetikkan baris perintah yang
sesuai untuk database. Tetapi hal tersebut tentu cukup menyulitkan karena
pengguna harus hafal dan mengetikkan perintahnya satu persatu.
Banyak sekali perangkat lunak yang dapat dimanfaatkan untuk mengelola
database dalma MySQL, salah satunya adalah PHPMyAdmin. Dengan
PHPMyAdmin pengguna dapat membuat table, mengisi data dan lain-lain dengan
mudah tanpa harus hafal perintahnya. Untuk mengaktifkan PHPMyAdmin
langkah-langkahnya adalah yang pertama setelah meng-install Xampp, pengguna
yang kedua jalankan di browser yang ada (IE, Mozilla Firefox atau Google
Chrome) lalu aktifkan alamat web berikut : http://localhost/phpmyadmin/ pada
adress bar kemudian tekan Enter. Langkah selanjutnya apablia telah nampak
interface(tampilan antara muka) phpmyadmin pengguna bisa memulainya dengan
mengetikkan nama databasenya, nama tablenya dan seterusnya.
Gambar 2.3 Tampilan PhpMyAdmin 2.9 Adobe Macromedia Dreamveaver CS5
Adobe Macromedia Dreamweaver CS5 merupakan salah satu software dari
kelompok macromedia yang banyak digunakan untuk mendesain website. Adapun
Adobe Macromedia Dreamweaver CS5 itu sendiri adalah sebuah HTML editor
professional untuk mendesain secara visual dalam mengolah halaman website.
Dreamweaver CS5 memiliki performa yang lebih baik dan memiliki tampilan
yang memudahkan anda untuk membuat website, baik dalam jendela desain
maupun dalam jendela kode rumus, Dreamwaver CS5 didukung dengan
pemakaian yang praktis dan standar dan juga didukung untuk pengembangan
pengguna CSS, XML dan RSS, dan kemudahan-kemudahan lain yang diperlukan.
Adobe Macromedia Dreamweaver CS5 merupakan software yang
digunakan oleh desainer maupun web programmer dalam mengembangkan
Dreamweaver CS5 yang mampu mengingkatkan produktivitas dan efektivitas
dalam mendesain maupun membangun sebuah website
Gambar 2.4 tampilan Adobe Macromedia Dreamweaver
Menu Panel Media adalah sekumpulan ikon yang berfungsi untuk melakukan
penggabungan file dari luar program Macromedia Dreamweaver.
1. Menu Panel Head
Menu Panel Head digunakan untuk operasi penambahan kompenen dalam head
HTML.
2. Menu Panel Script
Menu Panel Script adalah sekumpulan ikon yang digunakan untuk melakukan
penulisan perintah script.
3. Menu Panel Application
Menu Panel Application digunakan untuk operasi database.
4. Menu Panel Properties
Menu Panel Properties adalah sekumpulan menu yang berfungsi sebagai tool
35
3.1 Profil Tempat Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di Dinas Komunikasi dan Informatika
Propinsi Jawa Barat yang beralamat di jalan Taman Sari No 55 Bandung.
3.2 Cara/Teknik Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian ini dibagi kedalam beberapa tahapan
kegiatan, yang antara lain :
1. Pembuatan surat permohonan penelitian ditujukan untuk Kepala Dinas
Komunikasi dan Informatika Propinsi Jawa Barat.
2. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika memberikan surat balasan
permohonan penelitian di Kantor DISKOMINFO.
3. Penempatan posisi penelitian.
4. Pelaksanaan penelitian.
Dalam pelaksanaan penelitian ini dibagi kedalam beberapa tahapan kegiatan
untuk mengetahui permasalahan yang ada di dalam pelaksanaan kegiatan
penyampaian informasi di DISKOMINFO. Adapun tahapan yang dilakukan antara
lain, yaitu :
a. Pengumpulan data, dengan metode Wawancara, Dilakukan dengan
memberikan beberapa pertanyaan kepada pembimbing penelitian yang
telah dipilih mengenai cara yang dilakukan untuk menangani masalah
yang ada di Perpustakaan Dinas Komunikasi dan Informatika Propinsi
b. Tahap analisis sistem
Setelah mendapatkan data yang cukup, langkah selanjutnya adalah
kegiatan analisis, kegiatan analisis terdiri dari: analisis perangkat keras,
analisis perangkat lunak pembangun sistem, analisis user dan analisis
sistem yang sedang berjalan.
c. Perancangan sistem dan perangkat lunak
Perancangan sistem dan perangkat lunak adalah merancang Website
Katalog Perpustakaan Dinas Komunikasi dan Informatika Propinsi Jawa
Barat dan menentukan arsitektur sistem secara keseluruhan dilakukan
setelah menganalisis sistem.Perancangan perangkat lunak melibatkan
identifikasi dan deskripsi abstraksi sistem perangkat lunak yang mendasar.
d. Pengkodean
Hasil perancangan sistem diterjemahkan kedalam kode-kode dengan
menggunakan bahasa pemrograman PHP.
e. Implementasi dan Pengujian Unit
Implementasi dan pengujian unit adalah perancangan perangkat lunak
yang sudah dirancang direalisasikan sebagai serangkaian program atau
unit program dan pengujian unit melibatkan verifikasi bahwa setiap unit
telah memenuhi spesifikasi sistem informasi Dinas Komunikasi dan
3.3 Analisis Sistem
Analisis sistem merupakan suatu tahapan yang dilakukan untuk memahami
sistem. Pembahasan berikut merupakan analisis masalah, prosedur yang sedang
berjalan, analisis kebutuhan non-fungsional, analisis basis data, dan analisis
kebutuhan fungsional.
3.3.1 Analisis Masalah
Dinas Komunikasi dan Informatika mempunyai kesulitan dalam media
penyampaian informasi dan juga mempromosikan kegiatan-kegiatan yang
diadakan Dinas Komunikasi dan Informatika di Jawa Barat. Cara yang dilakukan
sekarang dalam menyampaikan informasi dan sarana promosi adalah melalui
perpustakkan online yang ada di DISKOMINFO, cara tersebut lebih efektif agar
masyarakat luas dapat mengetahui teknologi terbaru dan kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan Dinas Komunikasi dan Informatika di Jawa Barat.
3.3.2 Analisis Prosedur yang Berjalan
Prosedur yang sedang berjalan di Dinas Komnikasi dan Informatika adalah
pencataan informasi buku yang berada di Dinas Komunikasi dan Informatika
Propinsi Jawa Barat. Seperti terlihat pada Gambar 3.1 adalah alur proses
pencatatan informasi buku di Dinas Komunikasi dan Informatika Propinsi Jawa
Barat, prosesnya adalah sebagai berikut :
1. Petugas Perputakaan mengisi formulir Buku Baru dan Memberikan
Formulir tersebut beserta buku kepada Kepala Perpustakaan untuk diperiksa
dan ditanda tangan.
2. Kepala Perpustakaan memeriksa buku dan menandatangani Formulir.
3. Kepala Dinas memeriksa buku dan menandatangani Formulir.
4. Petugas Perpustakaan mencatat data buku yang telah di periksa dan ditanda
Pencatatan Informasi Buku
Kepala Perpustakaan
Petugas Perpustakaan Kepala Dinas
Formulir Buku Baru yang sudah di isi
Formulir Buku Baru yang sudah di isi
Ditanda Tangan Dan Diperiksa
Formulir Buku Baru yang sudah di isi dan ditanda tangan
dan diperiksa Kepala Perpustakaan
Formulir Buku Baru yang sudah di isi dan ditanda tangan
dan diperiksa Kepala Perpustakaan
Ditanda Tangan Dan Diperiksa
Formulir Buku Baru yang sudah di isi dan ditanda tangan
dan diperiksa
Formulir Buku Baru yang sudah di isi dan ditanda tangan
dan diperiksa
Gambar 3. 1 Alur Proses Pencatatan Buku Baru
3.3.3 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional
Analisis kebutuhan non-fungsional dilakukan untuk mengetahui
spesifikasi kebutuhan untuk sistem. Spesifikasi kebutuhan melibatkan analisis
perangkat keras / hardware, analisis perangkat lunak / software, analisis
pengguna / user .
3.3.3.1 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras
Saat ini di Perpustakaan Dinas Komunikasi dan Informatika Propinsi Jawa
Barat memiliki dua unit komputer dengan spesifikasi rata-rata, terlihat seperti
Tabel 3. 1 Spesifikasi Perangkat Keras yang berada di Perpustakaan Diskominfo
Processor Intel Pentium 4 (2.4 Ghz)
RAM DDR2 1 Gigabyte
Harddisk 40 Gigabyte
Monitor 15” inc
Lainnya DVD-Rw,Printer, Keyboard, Mouse
Kebutuhan perangkat keras untuk mendukung aplikasi yang dibutuhkan,
terlihat seperti pada tabel 3.2 spesifikasi mencakup processor, RAM, dan
Harddisk.
Tabel 3. 2 Spesifikasi Perangkat Keras yang dibutuhkan
Processor Intel Pentium 4 (2.4 Ghz)
RAM Minimal 128 Mb
Harddisk minimal 40 Gigabyte
Monitor 15” inc
Berdasarkan spesifikasi rata-rata perangkat keras yang berada di Dinas
Komunikasi dan Informatika, apabila dibandingkan dengan analisis minimal
perangkat keras yang dibutuhkan, maka analisis perangkat keras yang berada di
Dinas Komunikasi dan Informatika sudah memenuhi spesifikasi analisis
perangkat keras yang diperlukan.
3.3.3.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
Spesifikasi perangkat lunak yang ada saat ini di Perpustakaan Dinas
Komunikasi dan Informatika Propinsi Jawa Barat, seperti terlihat pada tabel 3.3,
spesifikasi perangkat lunak terdiri dari sistem operasi yang digunakan, aplikasi
Office, dan Web Browser.
Tabel 3. 3 Spesifikasi Perangkat Lunak yang berada di Perpustakaan Diskominfo
Sistem Operasi Aplikasi Office Web Browser
Windows Xp Serial Pack 2 Microsoft Office 2003 Mozilla Firefox atau internet explorer
Kebutuhan perangkat lunak untuk mendukung aplikasiyang dibutuhkan,
seperti terlihat pada tabel 3.4 spesifikasi perangkat lunak yang dibutuhkan untuk
mendukung pembangunan Website Katalog Perpustakaan, minimal:
Tabel 3. 4 Spesifikasi Perangkat Lunak yang Dibutuhkan
Sistem Operasi Aplikasi Office Web Browser