• Tidak ada hasil yang ditemukan

13 KI KD Perencanaan dan Pengendalian Produksi XI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "13 KI KD Perencanaan dan Pengendalian Produksi XI"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH/SEKOLAH

MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN

(SMA/MA/SMK/MAK)

PAKET KEAHLIAN :  PRODUKSI GRAFIKA

MATA PELAJARAN :  PERENCANAAN DAN

PENGENDALIAN PRODUKSI

(2)

JAKARTA, 2016

Kelas  :  XI

Jumlah Jam Pelajaran  :  72 Jam Pelajaran (2 jp x (18 + 18) Minggu Efektif)

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap   spiritual,   (2)   sikap   sosial,   (3)   pengetahuan,   dan   (4)   keterampilan. Kompetensi   tersebut   dicapai   melalui   proses   pembelajaran   intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

Rumusan   kompetensi   sikap   spiritual   yaitu,   “Menerima   dan menjalankan   ajaran   agama   yang   dianutnya”.  Sedangkan   rumusan kompetensi   sikap   sosial   yaitu,   “Menghayati   dan   mengamalkan   perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),   santun,   responsif   dan   proaktif   dan   menunjukkan   sikap   sebagai bagian   dari   solusi   atas   berbagai   permasalahan   dalam   berinteraksi   secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai   cerminan   bangsa   dalam   pergaulan   dunia”.   Kedua   kompetensi tersebut   dicapai   melalui   pembelajaran   tidak   langsung   (indirect   teaching) yaitu   keteladanan,   pembiasaan,   dan   budaya   sekolah,   dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. 

Penumbuhan   dan   pengembangan   kompetensi   sikap   dilakukan sepanjang  proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan   guru   dalam   mengembangkan   karakter   peserta   didik   lebih lanjut.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI 4 (KETERAMPILAN) 3. Memahamimenerapkan dan 

menganalisis pengetahuan 

faktualkonseptual, dan 

(3)

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR 3.1 Memahami peraturan keselamatan

kerja di tempat kerja

4.1. Melaksanakan peraturan

keselamatan kerja di tempat kerja 3.2 Menerapkan prosedur pelaporan

kemungkinan adanya resiko bahaya di tempat kerja

4.2. Membuat pelaporan kemungkinan adanya resiko bahaya di tempat kerja

3.3 Memahami nilai-nilai standar kenyamanan lingkungan kerja

4.3. Menerapkan nilai-nilai standar kenyamanan lingkungan kerja 3.4 Menerapkan prosedur penggunaan

alat pelindung diri (APD)

4.4. Menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai prosedur

3.5 Menganalisis persiapan ruangan atau

tempat kerja. 4.5. Melakukan persiapan ruangan atau tempat kerja. 3.6 Menganalisis peralatan pendukung

produksi.

4.6. Menyajikan peralatan pendukung produksi.

3.7 Menganalisis bahan baku 4.7. Memilih dan menggunakan bahan

baku

3.8 Memahami materi pekerjaan 4.8. Memeriksa materi pekerjaan

3.9 Menganalisis jenis pekerjaan 4.9. Menginventarisasi pekerjaan 3.10 Menerapkan spesifikasi pesanan

pekerjaan

4.10. Membuat spesifikasi pesanan pekerjaan

3.11 Menerapkan interaksi dengan unit terkait.

Referensi

Dokumen terkait

hak tenaga kerja untuk memakai alat pelindung diri yang diwajibkan. 2) Potensi bahaya yang memiliki nilai risiko sedang (bernilai 10-50). adalah pada

Nilai Ambang Batas yang selanjutnya disingkat NAB adalah standar faktor bahaya di tempat kerja sebagai kadar/intensitas rata-rata tertimbang waktu (time weighted average) yang

Nilai Ambang Batas yang selanjutnya disingkat NAB adalah standar faktor bahaya di tempat kerja sebagai kadar/intensitas rata-rata tertimbang waktu (time weighted average)

Penulis bermaksud untuk membuat penelitian yang bertujuan memahami tahap perencanaan keselamatan kerja pekerjaan pemancangan dan menghitung nilai keselamatan kerjanya dengan

Dalam pelakasanaanya PT XYZ melibatkan banyak tenaga fisik dan juga alat berat. Hal ini membuat PT XYZ menjadi sebuah industri yang memiliki banyak sumber bahaya. Berdasarkan data historis tahun 2019-2021, telah terjadi sebanyak 15 kecelakaan kerja, yang terdiri dari 12 kasus di bagian produksi, 1 kasus di bagian office, 1 kasus di bagian finishing, dan 1 kasus di bagian konstruksi. Terlihat bahwa walaupun sudah diterapkannya K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) masih ada sumber bahaya yang bisa menyebebkan kecelekaan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis sumber bahaya yang ada dengan metode HAZOP (Hazard and Operability) agar risiko yang ada, dapat dikendalikan dengan usulan perbaikan yang diberikan. Hasil yang didapatkan dalam penelitian kali ini adalah, ditemukannya 27 kemungkinan bahaya, yang dikelompokkan menjadi 14 sumber bahaya berdasarkan kegiatan kerja, alat dan mesin yang ada. 14 sumber bahaya yang ditemukan terdiri dari 7 sumber bahaya tingkat tinggi, 4 sumber bahaya tingkat sedang, dan 3 sumber bahaya tingkat rendah. Tingkat sumber bahaya tersebut di dapatkan dari level likelihood, dan level severity yang dikombinasikan menjadi risk score yang nantinya ditentukan tingkat risikonya pada risk matrix diagram. Setelah diketahui sumber bahaya dan tingkat risikonya, maka masing-masing sumber bahaya di analisis bagian, penyimpangan, penyebab, konsekuensi, dan tindakannya. Setelah dilakukan analisis maka didapatkan pengendalian risiko berupa usulan perbaikan dengan cara, penggantian lampu pada bagian pengelasan, penambahan tempat duduk pada mesin CNC Z3000, penempatan posisi fan yang strategis, memperbaharui working instruction yang sudah rusak, perapihan area kerja, edukasi terkait K3, dan melengkapi pekerja dengan Alat Pelindung