• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH DENGAN METODE SIMULASI TAMAN SIRKULASI BERBASIS BIOEDUTAINMENT DI SMP NEGERI 1 GABUS KABUPATEN PATI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH DENGAN METODE SIMULASI TAMAN SIRKULASI BERBASIS BIOEDUTAINMENT DI SMP NEGERI 1 GABUS KABUPATEN PATI"

Copied!
140
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATERI

SISTEM PEREDARAN DARAH DENGAN

METODE SIMULASI TAMAN SIRKULASI

BERBASIS

BIOEDUTAINMENT

DI SMP NEGERI

1 GABUS KABUPATEN PATI

skripsi

disusun sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi

Oleh

Dwi Ariyani

4401408039

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

(2)

ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi saya yang berjudul “ Penerapan Pembelajaran Materi Sistem Peredaran Darah dengan Metode Simulasi Taman Sirkulasi Berbasis Bioedutainment di SMP Negeri 1 Gabus Kabupaten Pati “ disusun berdasarkan hasil penelitian saya dengan arahan dosen pembimbing. Sumber informasi ataup kutipan yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Skripsi ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar dalam program sejenis di perguruan tinggi manapun.

Semarang, September 2013

(3)

iii

PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul :

“ Penerapan Pembelajaran Materi Sistem Peredaran Darah dengan Metode Simulasi Taman Sirkulasi Berbasis Bioedutainment di SMP Negeri 1 Gabus Kabupaten Pati “

disusun oleh

nama : Dwi Ariyani NIM : 4401408039

telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FMIPA Unnes pada tanggal 2 September 2013.

Panitia Ujian

Ketua Sekretaris

Prof. Dr. Wiyanto, M.Si Andin Irsadi, S.Pd, M.Si

NIP. 196310121988031001 NIP. 197403102000031001

Penguji Utama

Dra. Aditya Marianti, M.Si NIP. 196712171993032001

Anggota Penguji/ Pembimbing I Anggota Penguji/ Pembimbing II

Ir. Nur Rahayu Utami, M.Si Andin Irsadi, S.Pd, M.Si

(4)

iv ABSTRAK

Ariyani, Dwi. 2013. Penerapan Pembelajaran Materi Sistem Peredaran Darah dengan metode Simulasi Taman Sirkulasi Berbasis Bioedutainment di SMP Negeri 1 Gabus Kabupaten Pati. Skripsi, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang. Ir. Nur Rahayu Utami, M. Si dan Andin Irsadi, S. Pd, M. Si.

Materi sistem peredaran darah tidak dapat dipelajari secara langsung karena struktur dan fungsinya berada dalam tubuh, sehingga siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi. Pembelajaran dengan menggunakan metode simulasi akan membuat siswa lebih mudah memahami materi sistem peredaran darah. Salah satu strategi yang dapat diterapkan untuk membangkitkan motivasi dan semangat belajar siswa adalah dengan menggunakan metode simulasi taman sirkulasi berbasis bioedutainment. Metode simulasi adalah metode mengajar untuk menjelaskan sesuatu melalui perbuatan yang bersifat pura-pura atau melalui proses tingkah laku imitasi atau bermain peran mengenai suatu tingkah laku yang dilakukan seolah-olah dalam keadaan yang sebenarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas dan hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan metode simulasi taman sirkulasi berbasis bioedutainment.

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Gabus Kabupaten Pati pada Semester Genap Tahun Ajaran 2012/ 2013. Populasi penelitian adalah semua kelas siswa VIII SMP Negeri 1 Gabus. Sampel pada penelitian ini diambil menggunakan cara purposive sampling dan terpilih tiga kelas yaitu VIII C, VIII D, dan VIII E. Rancangan penelitian ini adalah pre experiment design dengan bentuk one shot case study.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar dari ketiga kelas mencapai ketuntasan klasikal sebesar 84,46%. Rata-rata aktivitas siswa dari ketiga kelas sampel mencapai 87,20%. Hasil penelitian tersebut sudah melampaui kriteria minimum yang ditetapkan yaitu sebesar ≥ 80%.

(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Penerapan Pembelajaran Materi Sistem Peredaran Darah dengan Metode Simulasi Taman Sirkulasi Berbasis

Bioedutainment di SMP Negeri 1 Gabus Kabupaten Pati ”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, dukungan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terimakasih setulus hati kepada :

1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelasaikan studi di UNNES.

2. Dekan FMIPA yang telah memberikan ijin penelitian.

3. Ketua Jurusan Biologi yang telah memberikan ijin penelitian dan membantu kelancaran ujian skripsi.

4. Ir. Nur Rahayu Utami, M.Si dan Andin Irsadi, S.Pd, M.Si selaku dosen pembimbing yang dengan penuh kesabaran dalam membimbing, memberi arahan, dan motivasi kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

5. Dra. Aditya Marianti, M.Si selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan motivasi kepada penulis demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini.

6. Dra. Endah Peniati, M.Si selaku dosen wali yang senantiasa memberikan inspirasi dan motivasi.

7. Bapak/Ibu dosen dan karywan FMIPA khususnya Jurusan Biologi atas segala ilmu, pengalaman, dan bantuan yang diberikan.

8. Kepala SMP N 1 Gabus yang telah memberikan ijin penelitian dan kemudahan dalam pelaksanaannya.

9. Bapak Herry Susanto , S.Pd., M.M selaku guru mata pelajaran Biologi yang telah memberikan bantuan selama penelitian.

10. Siswa siswi SMP N 1 Gabus yang telah terlibat aktif selama penelitian. 11. Kedua orangtuaku Bapak Kastur dan Ibu Siti Kustiyah, serta kakak dan

adik-adikku yang senantiasa memberikan doa, kasih sayang, motivasi, dan segala pengorbanan selama ini.

12. Sahabat-sahabatku yang senantiasa memberikan motivasi dan doa.

(6)

vi

Kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi inspirasi untuk oranglain.

Semarang, September 2013

(7)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... ii

PENGESAHAN... iii

ABSTRAK... iv

KATA PENGANTAR... v

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah... 4

C. Penegasan Istilah... 4

D. Tujuan Penelitian... 5

E. Manfaat Penelitian... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka... 7

B. Kerangka Berpikir... 15

C. Hipotesis... 15

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian... 16

B. Populasi dan Sampel... 16

C. Variabel Penelitian... 16

D. Rancangan Penelitian... 16

E. Prosedur Penelitian... 17

F. Data dan Metode Pengumpulan Data... 23

G. Metode Analisis Data... 24

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian... 26

B. Pembahasan... 30

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan... 37

B. Saran... 37

DAFTAR PUSTAKA... 38

(8)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Hasil analisis validitas soal uji coba materi Sistem Peredaran

Darah... 19

2. Hasil analisis tingkat kesukaran soal uji coba materi Sistem Peredaran Darah... 20

3. Hasil analisis daya beda soal uji coba... 21

4. Daftar soal yang digunakan untuk penelitian... 22

5. Rekapitulasi aktivitas siswa kelas VIII C, VIII D, dan VIII E... 26

6. Hasil belajar siswa kelas VIII C, VIII D, dan VIII E... 27

7. Hasil analisis angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran materi sistem peredaran darah dengan metode simulasi berbasis bioedutainment... 28

8. Tanggapan guru terhadap pembelajaran dengan metode simulasi taman sirkulasi berbasis bioedutainment... 29

9. Kinerja guru pada pembelajaran dengan metode simulasi taman sirkulasi berbasis bioedutainment... 29

(9)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Halaman

1. Silabus ... 41

2. Rencana Pelaksaan Pembelajaran ... 43

3. Kisi-kisi soal evaluasi ... 49

4. Soal Uji Coba ... 50

5. Kunci Jawaban Soal Uji Coba ... 59

6. Soal evaluasi ... 60

7. Kunci Jawaban Soal Evaluasi ... 67

8. Format Lembar Jawab Soal Evaluasi ... 68

9. Skenario Simulasi 1 ... 69

10. Skema Taman Sirkulasi ... 72

11. Lembar Diskusi Siswa (LDS) ... 74

12. Kunci Jawaban dan Rubrik Penskoran LDS ... 76

13. Skenario Simulasi 2 ... 77

14. Skenario Simulasi 3 ... 79

15. Lembar Kerja Siswa 1 ... 81

16. Kunci Jawaban dan Rubrik Penskoran LKS 1 ... 82

17. Skenario Simulasi 4 ... 83

18. Lembar Kerja Siswa 2 ... 85

19. Kunci Jawaban dan Rubrik Penskoran LKS 2 ... 86

20. Lembar Observasi Aktivitas Siswa 1 ... 87

21. Rubrik Penskoran Aktivitas Siswa 1 ... 88

22. Lembar Observasi Aktivitas Siswa 2 ... 90

23. Rubrik Penskoran Aktivitas Siswa 2 ... 91

24. Lembar Observasi Kinerja Guru ... 93

25. Angket Tanggapan Siswa Terhadap Pembelajaran ... 94

26. Lembar Wawancara Tanggapan Guru ... 96

27. Analisis soal uji coba ... 97

(10)

x

29. Contoh perhitungan reliabilitas soal uji coba ... 104

30. Contoh perhitungan tingkat kesukaran soal uji coba ... 105

31. Contoh perhitungan daya pembeda soal uji coba... 106

32. Daftar nama siswa kelas VIII C, VIII D dan VIII E ... 107

33. Daftar nama siswa yang mengikuti uji coba soal ... 109

34. Rekapitulasi Aktivitas Siswa ... 110

35. Data hasil belajar siswa ... 113

36. Analisis hasil tanggapan siswa ... 116

37. Rekapitulasi Tanggapan Siswa ... 119

38. Rekapitulasi Hasil Observasi Kinerja Guru ... 121

39. Contoh Jawaban Soal Evaluasi ... 122

40. Contoh Jawaban LDS ... 124

41. Contoh Jawaban LKS 1 ... 126

42. Contoh Jawaban LKS 2 ... 127

43. Dokumentasi Penelitian ... 128

44. Surat Penetapan Dosen Pembimbing ... 130

45. Surat ijin penelitian ... 132

(11)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu masalah pokok dalam pembelajaran di sekolah saat ini yaitu rendahnya daya serap siswa yang dibuktikan dengan rerata hasil belajar siswa yang senantiasa masih sangat memprihatinkan (Suharyanto 2009). Penyebabnya yaitu kondisi pembelajaran yang masih konvensional dan masih bersifat teacher centris sehingga tidak menyentuh dimensi ranah siswa itu sendiri. Metode pembelajaran yang ditampilkan oleh guru lebih banyak didominasi guru, sehingga siswa cenderung pasif dan tidak diberi akses untuk berkembang secara mandiri. Hal tersebut menggambarkan bahwa proses pembelajaran yang berlangsung belum optimal.

Belum optimalnya proses pembelajaran diduga berasal dari berbagai faktor, diantaranya adalah guru kurang menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi. Selama proses kegiatan belajar mengajar, guru masih sering menggunakan metode ceramah. Metode ceramah merupakan cara menyampaikan meteri kepada siswa yang dilakukan secara lisan. Kelemahan metode ceramah adalah membosankan, siswa tidak aktif, informasi hanya satu arah, feed back relatif rendah, menggurui dan melelahkan, kurang melekat pada ingatan siswa, kurang terkendali baik waktu maupun materi, monoton, tidak mengembangkan kreativitas siswa, menjadikan siswa hanya sebagai objek didik, tidak merangsang siswa untuk membaca (Zaini 2007).

Berdasarkan observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran Biologi di SMP Negeri 1 Gabus diperoleh keterangan bahwa kondisi pembelajaran masih berlangsung satu arah karena guru masih sering menggunakan metode ceramah dan kurang menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi. Hasil belajar siswa pada materi sistem peredaran darah pada Tahun Ajaran 2011/2012 masih rendah yaitu sebanyak 44% siswa belum mencapai KKM = 72.

(12)

penelitian Pujiyatmi (2011) hasil belajar siswa pada materi sistem peredaran darah Tahun Ajaran 2009/2010 di SMP N 5 Ungaran terdapat 51,8% siswa belum mencapai KKM (KKM= 65) dan dari data angket sebanyak 73% siswa menyatakan bahwa materi sistem peredaran darah adalah materi yang sulit.

Untuk mengatasi permasalahan dalam pembelajaran biologi seperti yang telah diuraikan di atas, guru harus menerapkan metode pembelajaran yang lebih bervariasi. Untuk itu perlu dikembangkan suatu bentuk atau metode pembelajaran yang menyenangkan, berpusat pada siswa dan mampu meningkatkan peran aktif siswa dalam pembelajaran biologi khususnya pada materi sistem peredaran darah.

Berdasarkan silabus kelas VIII, materi sistem peredaran darah pada manusia merupakan materi yang mempelajari tentang macam organ penyusun sistem peredaran darah pada manusia, fungsi jantung, pembuluh darah dan darah dalam sistem peredaran darah, mendata penyakit yang berhubungan dengan sistem peredaran darah yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan upaya mengatasinya. Oleh karena itu perlu diupayakan pembelajaran yang menyenangkan yang mampu membangkitkan motivasi dan semangat belajar siswa agar aktivitas dan hasil belajar siswa tinggi.

Pemahaman siswa terhadap materi sistem peredaran darah dapat ditingkatkan dengan proses pembelajaran yang dapat menanamkan konsep dengan benar, mudah diingat dan menyenangkan. Guru perlu memberikan perhatian kepada siswa dengan merancang suatu aktivitas dan desain pembelajaran untuk mengefektifkan proses belajar mengajar serta membangkitkan motivasi belajar siswa agar mampu menumbuhkan interaksi antara siswa dengan siswa, guru dan lingkungannya. Salah satu strategi yang dapat diterapkan untuk membangkitkan motivasi dan semangat belajar siswa adalah dengan menggunakan metode simulasi berbasis bioedutainment.

(13)

3

tingkah laku imitasi, atau bermain peranan mengenai suatu tingkah laku yang dilakukan seolah-olah dalam keadaan yang sebenarnya (Sudjana 2000). Kejadian atau proses analogis yang dimunculkan dalam simulasi akan memudahkan siswa untuk memahami proses atau kejadian sebenarnya yang tidak dapat diamati secara langsung. Simulasi merupakan jenis permainan yang cukup menyenangkan. Selain siswa harus memainkan peran tertentu, melalui permainan ini siswa juga dapat mengembangkan kemampuan bersosialisasi dengan temannya. Pembelajaran dengan menggunakan metode simulasi akan membuat siswa lebih aktif dan lebih termotivasi sehingga hasil belajarnya akan lebih baik.

Metode simulasi merupakan salah satu cara yang dapat diterapkan dalam strategi pembelajaran berbasis bioedutainment. Strategi pembelajaran berbasis bioedutainment merupakan strategi pembelajaran Biologi yang menghibur dan menyenangkan. Pada strategi pembelajaran berbasis bioedutainment ini terkandung unsur pembelajaran ilmu, proses keilmuan, keterampilan berkarya, kerjasama, permainan yang mendidik, kompetisi, tantangan, dan sportivitas. Semuanya dikemas dalam bentuk yang menghibur dan menyenangkan (Mulyani et al. 2008).

Strategi pembelajaran bioedutainment dapat diterapkan di luar kelas (outdoor classroom), di dalam kelas (in door classroom), maupun di tempat pariwisata, atau dimanapun tempatnya dan dapat dipadukan dengan metode seperti diskusi, pembelajaran luar ruang, eksperimen, permainan edukatif, bermain peran, simulasi, word square, menjelajah atau bereksplorasi di lingkungan sekitar sekolah. Metode simulasi merupakan salah satu metode yang dapat diterapkan dalam strategi pembelajaran berbasis bioedutainment.

(14)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang dapat dikaji dalam skripsi ini adalah “ Apakah pembelajaran materi Sistem Peredaran Darah dengan menggunakan metode simulasi taman sirkulasi berbasis Bioedutainment di SMP Negeri 1 Gabus berpengaruh positif terhadap hasil belajar dan aktivitas siswa?

C. Penegasan Istilah

Sehubungan dengan adanya masalah di atas, agar permasalahan tidak berkembang perlu adanya penegasan istilah antara lain :

1. Metode simulasi taman sirkulasi berbasis bioedutainment

Simulasi berasal dari kata simulate yang artinya berpura-pura atau berbuat seolah-olah. Simulasi dalam metode mengajar dimaksudkan sebagai cara untuk menjelaskan sesuatu (bahan pelajaran) melalui perbuatan yang bersifat pura-pura atau melalui proses tingkah laku imitasi, atau bermain peran mengenai suatu tingkah laku yang dilakukan seolah-olah dalam keadaan yang sebenarnya (Sudjana 2000).

Taman sirkulasi adalah taman yang sengaja dibuat sebagai arena untuk melakukan kegiatan simulasi, dalam hal ini adalah kegiatan simulasi jalannya peredaran darah (sirkulasi) di dalam tubuh manusia. Taman sirkulasi ini dibuat di luar ruangan kelas, taman ini berbentuk seperti ruangan pada jantung. Taman ini dibuat sebagai penunjang kegiatan pembelajaran berbasis bioedutainment, sehingga pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Pembelajaran berbasis

bioedutainment adalah strategi pembelajaran Biologi yang menghibur dan

menyenangkan melibatkan unsur ilmu/sains, proses penemuan ilmu (inkuari), keterampilan berkarya, kerjasama, permainan yang mendidik, kompetisi, tantangan, dan sportivitas.

(15)

5

2. Materi sistem peredaran darah manusia

Materi sistem peredaran darah manusia adalah suatu materi mata pelajaran sains yang diajarkan pada siswa kelas VIII Semester Genap. Konsep ini mempelajari tentang macam organ penyusun sistem peredaran darah pada manusia, fungsi jantung, pembuluh darah dan darah dalam sistem peredaran darah, mendata penyakit yang berhubungan dengan sistem peredaran darah yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan upaya mengatasinya.

3. Aktivitas Siswa

Aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar diwujudkan dalam bentuk kegiatan seperti mendengarkan, berdiskusi, memproduksi sesuatu, menyusun laporan, memecahkan masalah dan lain sebagainya. Dalam penelitian ini aktivitas siswa meliputi aktivitas siswa ketika melakukan simulasi, berdiskusi, dan mengerjakan LKS.

4. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perilaku yang diperoleh siswa setelah mengalami aktivitas belajar. Sedangkan menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, hasil belajar siswa adalah sesuatu hal yang diadakan kepada pelajar atau siswa sebagai usaha untuk memperoleh kepandaian atau ilmu, latihan, perubahan tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan pengalaman.

Penelitian ini dikatakan berpengaruh positif apabila aktivitas siswa dengan kategori aktif dan sangat aktif mencapai ≥ 80% dan ketuntasan klasikal hasil belajar siswa mencapai ≥ 80%.

D. Tujuan Penelitian

(16)

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi siswa

Meningkatkan aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar dan siswa lebih tertarik pada pelajaran Biologi karena bioedutainment menawarkan pembelajaran yang menyenangkan.

2. Bagi guru

Sebagai alternatif pembelajaran Biologi yang menarik dan menyenangkan pada materi Sistem Peredaran Darah sehingga dapat dikembangkan pada materi pelajaran Biologi yang lain.

3. Bagi sekolah

(17)

7 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Hakikat Pembelajaran Biologi

Biologi sebagai ilmu dapat diidentifikasikan melalui objek, gejala alam, serta proses penemuan konsep-konsep biologi. Pembelajaran Biologi akan lebih bermakna jika pembelajaran menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung pada siswa. Oleh karena itu, siswa perlu dibantu untuk mengembangkan sejumlah keterampilan supaya siswa mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar. Keterampilan ini meliputi keterampilan mengamati dengan seluruh indera, menerapkan sikap-sikap ilmiah dan memilah informasi faktual yang relevan untuk menguji gagasan atau memecahkan masalah yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.

Interaksi siswa dengan lingkungannya dalam pembelajaran Biologi merupakan hal yang tidak dapat dikesampingkan. Pelajaran Biologi yang hanya diajarkan dengan hafalan, maka siswa tidak akan mampu menggunakan pengetahuan mereka selama proses pembelajaran yang dikembangkan guru. Pembelajaran Biologi akan lebih bermakna jika memungkinkan siswa memahami konsep materi yang mereka pelajari daripada sekedar menghafal materi.

Agar tercipta pembelajaran Biologi yang efektif, maka harus diperhatikan beberapa prinsip yang dapat diterapkan dalam pembelajaran Biologi sebagai berikut (Saptono 2003).

a. Student centered learning (pembelajaran berpusat pada siswa) b.Learning by doing (belajar dengan melakukan sesuatu)

c.Joyful learning (pembelajaran yang menyenangkan) d.Meaningful learning (pembelajaran yang bermakna)

e.The daily life problem solving (pemecahan masalah sehari-hari)

(18)

(Saptono 2003). Interaksi siswa dalam kelompok saat melakukan kegiatan simulasi akan membuat siswa merasa senang mengikuti pembelajaran, apalagi pembelajaran yang di lakukan di luar ruang kelas akan semakin membuat suasana belajar yang menyenangkan.

2. Pembelajaran berbasis Bioedutainment

Nuryani (2005) mengatakan bahwa strategi belajar mengajar atau strategi pembelajaran (teaching strategy) merupakan pola pembelajaran yang berurutan yang diterapkan dan diarahkan untuk mencapai suatu hasil belajar siswa yang diinginkan. Biologi adalah bagian dari ilmu pengetahuan alam. Biologi merupakan terminologi yang berasal dari kata bios,bios yang berarti hidup dan

logos yang berarti ilmu/pengetahuan. Pengertian tersebut biologi mencakup

ilmu-ilmu atau pengetahuan yang berhubungan dengan kehidupan di alam semesta. Agar pembelajaran biologi tercapai perlu disusun strategi pembelajaran biologi yang menarik, menantang dan menyenangkan. Strategi yang memiliki karakteristik ini adalah bioedutainment.

Menurut Yiyu et al. (2006) permainan simulasi yang berbasis bioedutainment mampu meningkatkan motivasi siswa untuk mengembangkan ilmu pengetahuan mereka. Bioedutainment (asal kata bio=biology, edu=education,

dan tainment= entertainment), yakni merupakan strategi pembelajaran Biologi

yang menghibur dan menyenangkan melibatkan unsur ilmu/sains, proses penemuan ilmu (inkuari), keterampilan berkarya, kerjasama, permainan yang mendidik, kompetisi, tantangan, dan sportivitas. Melalui penerapan strategi pembelajaran bioedutainment aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik pada diri siswa dapat diamati (Mulyani et al. 2008).

(19)

9

menekankan kegiatan pembelajaran yang dikaitkan dengan situasi nyata, sehingga dapat membuka wawasan berfikir yang beragam dari seluruh siswa.

Pembelajaran Biologi dengan menerapkan strategi bioedutainment memungkinkan siswa untuk menguatkan, memperluas, dan menerapkan pengetahuan dan keterampilan akademik. Strategi pembelajaran bioedutainment dapat diterapkan di luar kelas (outdoor classroom), di dalam kelas (indoor classroom) maupun ditempat pembelajaran lainnya (Mulyani 2005). Rigas dan Ayad menyatakan bahwa penggunaan edutainment dalam pembelajaran akan membuat pembelajaran itu semakin efektif dan menyenangkan.

3. Materi Sistem Peredaran Darah pada Manusia

Berdasarkan silabus KTSP kelas VIII SMP N 1 Gabus, konsep Sistem Peredaran Darah pada Manusia merupakan salah satu konsep yang diajarkan di kelas VIII Semester Genap. Konsep ini mempelajari tentang macam organ penyusun sistem peredaran darah pada manusia , fungsi jantung, pembuluh darah dan darah dalam sistem peredaran darah, mendata penyakit yang berhubungan dengan sistem peredaran darah yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan upaya mengatasinya. Kompetensi dasar yang ada dalam silabus SMP, disebutkan bahwa dari konsep sistem peredaran darah pada manusia adalah siswa mampu mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan, sedangkan indikator yang harus dicapai oleh siswa dalam konsep Sistem Peredaran Darah pada Manusia adalah membandingkan macam organ penyusun sistem peredaran darah pada manusia, menjelaskan fungsi jantung, pembuluh darah dan darah dalam sistem peredaran darah pada manusia, serta mendata penyakit yang berhubungan dengan sistem peredaran darah yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan upaya mengatasinya.

4. Metode Simulasi

(20)

memudahkan siswa untuk memahami proses atau kejadian sebenarnya yang tidak dapat diamati secara langsung.

Simulasi dalam metode mengajar dimaksudkan sebagai cara untuk menjelaskan sesuatu (bahan pelajaran) melalui perbuatan yang bersifat pura-pura atau melalui proses tingkah laku imitasi, atau bermain peranan mengenai suatu tingkah laku yang dilakukan seolah-olah dalam keadaan yang sebenarnya (Sudjana 2000).

Simulasi merupakan jenis permainan yang cukup menyenangkan. Selain siswa harus memainkan peran tertentu, melalui permainana ini siswa juga dapat mengembangkan kemampuan bersosialisasi dengan temannya. Apron (karton bertuliskan nama peran) yang dikalungkan pada siswa sesuai perannya digunakan untuk memperjelas peran seorang siswa (Saptono 2003).

Pembelajaran dengan menggunakan metode bermain peran menurut Rustaman dkk (2003) adalah pembelajaran dengan cara seolah-olah berada dalam suatu situasi untuk memperoleh suatu pemahaman tentang suatu konsep. Metode simulasi (bermain peran) adalah metode yang melibatkan interaksi antara dua siswa atau lebih tentang suatu topik atau situasi. Siswa memerankan peran masing-masing sesuai dengan tokoh yang ia lakoni, mereka berinteraksi selama memerankan peran terbuka. Metode ini dapat dipergunakan di dalam mempraktikkan isi pelajaran, mereka diberi kesempatan seluas-luasnya untuk memerankan sehingga menemukan kemungkinan masalah yang akan dihadapi dalam pelaksaan sesungguhnya (Yamin 2006).

Metode simulasi (bermain peran) menurut Djamarah dan Zain (2002) mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan, sebagai berikut:

a. Kelebihan metode simulasi (bermain peran)

1) Siswa melatih didrinya untuk memahami dan mengingat isi bahan yang akan didramakan.

2) Siswa akan berlatih untuk berinisiatif dan berkreatif.

3) Bakat yang terdapat pada siswa dapat dipupuk sehingga memungkinkan akan muncul atau tumbuh bibit seni dari sekolah.

(21)

11

5) Siswa memperoleh kebiasaan untuk menerima dan membagi tanggung jawab dengan sesamanya.

6) Bahasa lisan siswa dapat dibina menjadi bahasa yang baik agar mudah dipahami orang lain.

b. Kelemahan metode simulasi (bermain peran) 1) Banyak memakan waktu.

2) Memerlukan tempat yang cukup luas.

3) Sering kelas lain merasa terganggu oleh suara para pemain dan tepuk tangan penonton.

5. Penelitian-penelitian yang mendukung

Penelitian Susanti (2009) yaitu penelitian tentang strategi pembelajaran

bioedutainment pada materi sistem gerak kelas XI menunjukkan keberhasilan

dengan keaktifan siswa meningkat dari siklus ke siklus demikian juga dengan ketuntasan belajar secara klasikal. Kusumowati (2010) dalam penelitiannya tentang penerapan pembelajaran biologi berbasis bioedutainment pada materi ekosistem di SMP Filial Negeri 23 Bubakan Semarang menunjukkan bahwa dari ketiga kelas yang dijadikan sampel ketuntasan belajar klasikanya sebesar 98,15% dan aktivitas siswa 89,8% masuk kategori aktif dan sangat aktif. Hal ini menunjukkan bahwa strategi pembelajaran bioedutainment efektif diterapkan pada proses pembelajaran.

(22)

bioedutainment mampu meningkatkan motivasi siswa untuk mengembangkan ilmu pengetahuan mereka.

6. Aktivitas Siswa

Aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar diwujudkan dalam bentuk kegiatan seperti mendengarkan, berdiskusi, memproduksi sesuatu, menyusun laporan, memecahkan masalah dan lain sebagainya. Aktivitas siswa tidak hanya ditentukan oleh aktivitas fisik semata, akan tetapi juga ditentukan aktivitas nonfisik seperti mental, intelektual, dan emosional.

Seorang siswa itu berfikir sepanjang ia berbuat. Tanpa perbuatan berarti siswa itu tidak berfikir. Oleh karena itu, agar siswa berfikir sendiri maka harus diberi kesempatan untuk berbuat sendiri. Berfikir pada taraf verbal baru akan timbul setelah siswa itu berfikir pada taraf perbuatan (Piaget dalam Sardiman 2009).

Aktivitas belajar menurut Paul Bierdrich dalam Sardiman (2009) dapat digolongkan sebagai berikut.

a. Aktivitas visual (visual activities), diantaranya aktivitas membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain.

b. Aktivitas bicara (oral activities), seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi.

c. Aktivitas mendengar (listening activities), sebagai contoh mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato.

d. Aktivitas menulis (writing activities), seperti menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin.

e. Aktivitas menggambar (drawing activities), misalnya menggambar, membuat grafik, peta, diagram.

f. Aktivitas motorik (motor activities), antara lain melekukan percobaan, membuat konstuksi, model mereparasi, bermain, berkebun, beternak.

(23)

13

h. Aktivitas emosional (emosional activities), seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.

7. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perilaku yang diperoleh siswa setelah mengalami aktivitas belajar. Sedangkan menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, hasil belajar siswa adalah “Sesuatu hal yang diadakan kepada pelajar atau siswa sebagai usaha untuk memperoleh kepandaian atau ilmu, latihan, perubahan tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan pengalaman”.

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh pembelajar. Oleh karena itu apabila pembelajar mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan konsep. Dalam pembelajaran, perubahan perilaku yang harus dicapai oleh pembelajar setelah melaksanakan aktivitas belajar dirumuskan dalam tujuan pembelajaran (Catharina 2007).

Hasil belajar yang dicapai oleh siswa tidak dapat terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Menurut Majid (2006) faktor-faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar antara lain.

a. pemahaman siswa terhadap tujuan belajar b. minat dan bakat siswa terhadap bahan belajar c. kesehatan siswa

d. kecakapan siswa dalam mengikuti pelajaran e. sikap dan kebiasaan belajar

(24)

B. Kerangka Berpikir

.

Gambar 1. Kerangka berpikir pembelajaran Biologi berbasis Bioedutainment

C. Hipotesis

Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka berfikir yang telah diuraikan di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah pembelajaran materi Sistem Peredaran Darah di SMP Negeri 1 Gabus dengan metode simulasi taman sirkulasi berbasis bioedutainment berpengaruh positif terhadap hasil belajar dan aktivitas siswa.

 Pembelajaran bersifat konvensional  Hasil belajar pada materi sistem

peredaran darah manusia masih rendah  Metode dan media pembelajaran kurang

bervariasi

 Penelitian-penelitian yang mendukung

 Aktivitas belajar rendah  Hasil belajar rendah

Penerapanpembelajaran dengan metode simulasi taman sirkulasi berbasis Bioedutainment :

menyenangkan melibatkan unsur

ilmu/sainskerjasama permainan yang

mendidikkompetisisportivitas

 Aktivitas belajar tinggi  Hasil belajar tinggi

Siswa kurang tertarik dalam pembelajaran

(25)

15 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Gabus Kabupaten Pati. Penelitian ini dilaksanakan pada Semester Genap TA 2012/2013.

B. Populasi dan Sampel 1.Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Gabus Kabupaten Pati TA 2012/2013 yang terdiri dari lima kelas yang di ajar oleh guru yang sama.

2. Sampel

Sampel penelitian diperoleh dengan teknik purposive sampling (Sudjana 2008) karena dari populasi kelima kelas tersebut dua kelas diantaranya merupakan kelas unggulan yaitu kelas VIII A dan kelas VIII B. Sampel penelitian ini adalah tiga kelas yaitu kelas VIII C, VIII D, dan VIII E.

C. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas : strategi pembelajaran biologi berbasis Bioedutainment 2. Variabel terikat : aktivitas dan hasil belajar siswa.

D. Rancangan Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian Pre Experiment Design, dengan desain One Shot Case Study yang bertujuan untuk mengetahui hasil penerapan model pembelajaran berbasis Bioedutainment terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1Gabus. Adapun pola rancangannya adalah sebagai berikut (Arikunto 2006) :

Pola :

Keterangan : X adalah kelas yang diterapkan pembelajaran berbasis bioedutainment.

O adalah data aktivitas dan hasil belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran berbasis bioedutainment.

(26)

E. Prosedur Penelitian 1. Persiapan penelitian

Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan adalah : a. Melakukan observasi awal

Observasi awal dilakukan untuk mengetahui model pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran sistem peredaran darah yang berlangsung di kelas VIII SMP Negeri 1 Gabus. Hasil observasi awal melalui pengamatan dan wawancara menunjukkan bahwa proses pembelajaran masih berpusat pada guru karena model pembelajaran yang digunakan masih berupa ceramah. Hal ini menyebabkan aktivitas siswa rendah. Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan model pembelajaran yang tepat dalam mengatasi masalah tersebut, model pembelajaran yang dipilih adalah pembelajaran berbasis Bioedutainment.

b. Memilih subjek penelitian secara purposive samplingdalam suatu populasi Populasi penelitian yang digunakan adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Gabus tahun ajaran 2012/2013. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling. Teknik purposive sampling dipilih karena kelas VIII SMPN 1 Gabus memiliki dua kelas unggulan yaitu kelas VIII A dan VIII B, sehingga populasi tidak homogen. Oleh karena itu dipilih kelas VIII C, VIII D, dan VIII E sebagai kelas sampel.

c. Merancang strategi pembelajaran yang akan diterapkan dan menyusun perangkat pembelajaran yaitu silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Rencana pelaksaan pembelajaran dalam penelitian ini terdiri dari 4 kali pertemuan dengan masing-masing pertemuan terdiri dari 2 jam pelajaran (4 X 40 menit) dan 1 kali pertemuan untuk evaluasi akhir (2 jam pelajaran).

d. Membuat instrument penelitian yang terdiri atas soal evaluasi, lembar jawaban soal, tugas individu siswa, LDS, LKS, lembar tanggapan siswa, lembar tanggapan guru, dan lembar observasi kinerja guru.

e. Melakukan uji instrumen penelitian

(27)

17

yang valid, reliabel, dan mempunyai daya pembeda cukup, baik, atau baik sekali. Soal-soal yang tidak valid dan mempunyai daya pembeda jelek tidak dapat digunakan. Hasil uji coba soal selanjutnya dianalisis.

Metode analisis instrument yang digunakan untuk menganalisis soal yaitu dengan rumus validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran.

1) Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan. Suatu instrument yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi.Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrument menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran validitas yang dimaksud.

Untuk mengetahui kevalidan butir soal ditentukan dengan menghitung koefisien korelasi skor total dengan skor soal dengan rumus korelasi product moment angka kasar (Arikunto 2006), yaitu sebagai berikut.

2 2

2

 

2

(

)

)(

(

 

Y

Y

N

X

X

N

Y

X

XY

N

r

xy Keterangan :

rxy= koefisien korelasi antar skor item

N = jumlah peserta tes Σ X = jumlah skor item Σ Y = jumlah skor total

Σ XY= jumlah perkalian skor item dengan skor total Σ X2

= jumlah kuadrat skor item Σ Y2

= jumlah kuadrat skor total

Harga rxy yang diperoleh dari tiap – tiap item kemudian dikonsultasikan

dengan harga rtabelproduct momentdengan taraf signifikasi 5%, jika rhitung ≥ rtabel

(28)

Tabel 1 Hasil analisis validitas butir soal uji coba materi Sistem Peredaran Darah di kelas IX D SMP N 1 Gabus

No Kriteria Jumlah Nomor Soal

1. Valid 33 1, 4, 3, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 20, 22, 23, 25, 26, 28, 29, 30, 32, 33, 34, 35, 37, 38, 39, 40, 41, 42

2. Tidak Valid 12 2, 6, 12, 18, 21, 24, 27, 31, 36, 43, 44, 45

Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 27. 2) Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya digunakan sebagai alat pengumpul datakarena instrument tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Untuk menghitung reliabilitas dapat menggunakan rumus K-R.21 (Arikunto 2007), sebagai berikut.

11

r

         

kVt

M k M k

k ( )

1 1 Dengan keterangan :

r11 = reliabilitas instrument

k = banyaknya butir soal M = skor rata-rata

Vt = varians total

Untuk menentukan tinggi rendahnya koefisien reliabilitas ( r) dapat ditentukan dengan kriteria :

0,81– 1,00 = sangat tinggi 0,61 – 0,80 = tinggi

0,41 – 0,60 = cukup 0,21 – 0,40 = rendah

0,00 – 0,20 = sangat rendah

Jika r11 hitung > r tabel maka perangkat soal tersebut reliabel dan jika

r11hitung< r tabel maka soal tidak reliabel (Arikunto 2007).

Harga r11 yang diperoleh dikonsultasikan dengan r tabel dengan taraf

signifikan 5%, jika harga r hitung> r tabelmaka instrumen yang diuji cobakan bersifat

(29)

19

sedangkan rhitungsebesar 0,7522 sehingga soal tes tersebut bersifat reliabel. Data

selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 9. 3) Taraf kesukaran soal

Taraf kesukaran butir soal dihitung dengan cara membandingkan siswa yang menjawab benar dengan jumlah seluruh peserta tes. Didalam istilah evaluasi, indeks kesukaran ini diberi simbol P (proporsi).Taraf kesukaran butir soal dapat

dihitung dengan rumus P. P =

Keterangan :

P = indeks kesukaran

B = jumlah siswa yang menjawab soal dengan benar JS = jumlah seluruh peserta tes

Klasifikasi indeks kesukaran modifikasi Arikunto (2007) sebagai berikut.

TK = 0,00 : Terlalu sukar

0,00 < TK ≤ 0,30 : Sukar

0,30 < TK ≤ 0,70 : Sedang

0,70 < TK ≤ 1,00 : Mudah

Hasil analisis tingkat kesukaran soal uji coba disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2 Hasil analisis tingkat kesukaran butir soal uji coba materi Sistem Peredaran Darah di kelas IX D SMP N 1 Gabus

No. Kriteria Jumlah Nomor soal 1. Terlalu Sukar 0

2. Sukar 2 11, 22

3. Sedang 35 2, 4, 6, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45

4. Mudah 8 1, 3, 5, 7, 8, 16, 17, 38 5. Terlalu mudah 0

Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 27. 4) Daya Pembeda

(30)

Kriteria daya pembeda instrumen soal uji coba 0,00-0,20 = jelek

0,21-0,40 = cukup 0,41-0,70 = baik

0,71-1,00 = sangat baik (Arikunto 2007)

Rumus mencari indeks diskriminasi (DP) adalah:

JB BB JA BA DP  

Keterangan:

DP : daya pembeda Soal

BA : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar

BB :banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar

JA : banyaknya peserta kelas atas JB : banyaknya peserta kelas bawah

[image:30.595.109.513.399.571.2]

Hasil analisis daya beda soal uji coba disajikan pada Tabel 3. Tabel 3 Hasil analisis daya beda soal uji coba

No Kriteria daya beda Jumlah Nomor Soal 1. Sangat jelek 0

2. Jelek 13 2, 6, 12, 16, 18, 21, 24, 27, 31, 36, 43, 44, 45

3. Cukup 12 4, 8, 11, 17, 19, 22, 23, 28, 38, 39, 40, 41

4. Baik 20 1, 3, 5, 7, 9, 10, 13, 14, 15, 20, 25, 26, 29, 30, 32, 33, 34, 35, 37, 42

5. Baik sekali 0

Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 27.

(31)
[image:31.595.108.501.114.248.2]

21

Tabel 4 Daftar soal yang digunakan untuk penelitian

Jenis soal Nomor butir soal

Digunakan Tidak digunakan Pilihan ganda 1, 3, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14,

15, 17, 19, 20, 22, 23, 25, 26, 29, 30, 32, 33, 34, 35, 37, 38, 39, 40, 41, 42

2, 4, 6, 12, 16, 18, 21, 24, 27, 28, 31, 36, 43, 44, 45

Jumlah 30 15

2. Pelaksanaan penelitian

Penelitian dilaksanakan dalam 6 jam pelajaran yaitu 3 kali pertemuan yang tersusun dalam Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP) dan 1 kali pertemuan (2 jam pelajaran) untuk evaluasi. Pelaksaan penelitian adalah sebagai berikut :

a. Melaksanakan pembelajaran sesuai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). b. Melaksanakan pengamatan terhadap aktivitas siswa selama proses

pembelajaran. Pada setiap pertemuan data aktivitas siswa diambil menggunakan lembar aktivitas siswa.

c. Memberikan evaluasi di akhir pembelajaran. Evaluasi ini berupa tes tertulis denganbentuk soal pilihan ganda.

d. Memberikan angket tanggapan siswa dan guru pada akhir pembelajaran. 3. Pengambilan data

Pengambilan data digunakan untuk mengambil data : a. Aktivitas siswa selama pembelajaran

b. Hasil belajar siswa

c. Tanggapan siswa dan tanggapan guru F. Data dan Metode Pengumpulan Data 1. Data

(32)

dan penilaian aktivitas siswa), dan tanggapan siswa dan guru terhadap proses pembelajaran berbasis bioedutainment.

2. Metode pengumpulan data a. Metode tes

Tes pada umumnya digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian tujuan atau prestasi. Melalui tes guru dapat memperoleh informasi tentang berhasil tidaknya siswa dalam menguasai tujuan-tujuan pembelajaran (Surapranata 2004). Tes yang digunakan berbentuk pilihan ganda. Data tentang hasil belajar diambil dari nilai tes tertulis, nilai penugasan, penilaian LDS, dan penilaian aktivitas siswa.

b. Metode observasi

Dalam penggunaan metode observasi cara yang paling efektifadalah dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen. Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi (Arikunto 2007). Data tentang aktivitas siswa dalam proses pembelajaran menggunakan pembelajaran berbasis Bioedutainment diambil dengan menggunakan lembar observasi siswa selama proses pembelajaran.

c. Metode angket/kuesioner

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang baru digunakan untuk memperoleh data dari responden dalam arti laporan tentang hal-hal yang diketahuinya (Arikunto 2007). Data tentang tanggapan siswa dan tanggapan guru terhadap proses pembelajaran diambil dengan metode angket di akhir pembelajaran.

G. Metode Analisis Data 1. Analisis data hasil belajar a. Analisis tes hasil belajar

1) Menghitung skor evaluasi menggunakan rumus (Sudijono 2006) Nilai =

(33)

23

2) Menghitung hasil belajar siswa secara individu dengan rumus:

Nilaiakhir =

3) Menghitung persentase ketuntasan siswa secara klasikal

Tuntas belajar klasikal =

x

100%

Angka persentase selanjutnya dikonfirmasikan pada kriteria sebagai berikut (dimodifikasi dari Sudijono 2009) :

Sangat baik = 85% – 100% Baik = 70% – 84% Cukup baik = 60% – 69% Kurang baik = 50% – 59% Jelek = < 50% b. Analisis data aktivitas siswa

Data aktivitas siswa secara dianalisis dengan menggunakan analisis rumus : Aktivitas =

x

100%

Keterangan :

N = Jumlah skor maksimal keaktifan siswa n = Jumlah skor yang diperoleh siswa

Kategori aktivitas siswa adalah sebagai berikut (dimodifikasi dariSudijono 2009). Sangat aktif = 85% – 100%

Aktif = 70% – 84% Cukup aktif = 60% – 69% Kurang aktif = 50% – 59% Tidak aktif = < 50%

2. Analisis tanggapan siswa terhadap pembelajaran

Analisis tanggapan siswa terhadap pembelajaran dihitung dengan rumus : P = X 100%

Keterangan : P = persentase

(34)

Angka persentase selanjutnya dikonfirmasikan pada kriteria sebagai berikut (dimodifikasi dari Sudijono 2009) :

Sangat baik = 85% – 100% Baik = 70% – 84% Cukup baik = 60% – 69% Kurang baik = 50% – 59% Jelek = < 50% 3. Analisis kinerja guru

Tingkat kinerja guru =

x

100%

Kategori kinerja guru adalah sebagai berikut (dimodifikasi dariSudijono 2009). Sangat baik = 85% – 100%

Baik = 70% – 84% Cukup baik = 60% – 69% Kurang baik = 50% – 59% Jelek = < 50%

4. Data hasil wawancara (tanggapan guru terhadap pembelajaran)

(35)

25 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh data yang meliputi data aktivitas siswa dalam pembelajaran, hasil belajar siswa, tanggapan siswa dan tanggapan guru terhadap pembelajaran sistem peredaran darah menggunakan metode simulasi taman sirlukasi berbasis bioedutainment. Adapun data yang diperoleh adalah sebagai berikut:

1. Aktivitas siswa

[image:35.595.111.485.379.556.2]

Data aktivitas siswa diperoleh dari hasil observasi dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Hasil observasi aktivitas siswa pada 3 kelas yang diteliti dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Rekapitulasi aktivitas siswa kelas VIIIC, VIII D, dan VIII E

Kriteria aktivitas siswa

Kelas VIII C Kelas VIII D Kelas VIII E Jumlah skor Jumlah skor Jumlah skor Tidak aktif (TA) 0

0 10 43 31 28 74 88 0 0 11 31 36 26 67 86 0 Kurang aktif (KA) 0 Cukup aktif (CA) 9

Aktif (A) 36

Sangat aktif (SA) 27 Jumlah siswa 24

∑ SA + A 63 SA+A (%) 87,70 Rata-rata dari ketiga

kelas (%)

87,20

Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 34.

Berdasarkan Tabel 5, persentase aktivitas siswa pada 3 kelas yang diteliti lebih dari 80% siswa dalam kategori aktif dan sangat aktif dalam kegiatan pembelajaran menggunakan metode simulasi taman sirkulasi berbasis bioedutainment. Persentase rata-rata keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dari ketiga kelas tersebut yaitu 87,20%.

2. Hasil Belajar Siswa

(36)
[image:36.595.109.548.194.315.2]

simulasi taman sirkulasi berbasis bioedutainment pada Semester Genap Tahun Ajaran 2012/2013, diukur berdasarkan hasil nilai tugas, penilaian LKS, penilaian LDS, dan nilai tes evaluasi pada akhir pertemuan. Nilai tersebut kemudian dianalisis dan diperoleh nilai hasil belajar siswa seperti tercantum pada Tabel 6. Tabel 6 Hasil belajar siswa kelas VIII C, VIII D,dan VIII E

Data Kelas VIII C Kelas VIII D Kelas VIII E Nilai tertinggi

Nilai terendah Nilai rata-rata Jumlah siswa

Jumlah siswa yang tuntas Ketuntasan klasikal (%)

90 63 80 28 25 89,28 94 65 80 26 21 80,76 90 65 81 24 20 83,33 Rata-rata ketuntasan klasikal

(%) 84,46

Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 35.

Berdasarkan analisis data hasil belajar siswa kelas VIII C, VIII D, dan VIII E menunjukkan tingkat ketuntasan klasikal siswa yaitu sebesar 89,28%, 80,76%,dan 83,33%. Rata-rata ketuntasan klasikal siswa dari kelas VIII C, VIII D, dan VIII E adalah 84,46%. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan metode simulasi taman sirkulasi berbasis bioedutainment pada materi sistem peredaran darah manusia dapat berpengaruh positif terhadap kualitas hasil belajar siswa.

3. Tanggapan Siswa

(37)

27

Tabel 7 Hasil analisis angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran materi sistem peredaran darah dengan metode simulasi berbasis bioedutainment

No. Aspek yang ditanyakan VIII C VIII D VIII E

∑ % ∑ %∑∑ % ∑ % 1. Siswa belajar materi yang akan diajarkan oleh

guru

20 71 18 69 18 75 2. Siswa tertarik mengikuti pembelajaran 28 100 26 100 24 100

3. Pembelajaran menyenangkan 28 100 24 92 24 100

4. Siswa bisa bekerjasama dengan baik dengan kelompok saat kegiatan simulasi

28 100 24 92 24 100 5. Pembelajaranbisa meningkatkan kerjasama

dengan kelompok

23 82 22 85 22 92 6. Siswa bermain secara sportif (tidak membaca

naskah skenario) pada saat melakukan kegiatan simulasi

24 86 22 85 22 92

7. Siswa merasa tertantang untuk berkompetisi dengan kelompok lain pada saat melakukan kegiatan simulasi

24 86 24 92 24 100

8. Siswa menyukai suasana kelas 26 93 24 92 24 100 9. Pembelajaran dapat meningkatkan

aktivitassiswa

25 89 24 92 24 100 10. Siswa lebih memahami materi dengan

metode simulasi berbasis bioedutainment

24 86 24 92 24 100 Rata-rata kelas 25 89 23 89 23 96 Rata-rata dari ketiga kelas (%) 91,33

Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 37.

[image:37.595.131.576.135.497.2]
(38)

4.Tanggapan Guru

Hasil tanggapan guru terhadap pembelajaran materi sistem peredaran darah menggunakan metode simulasi taman sirkulasi berbasis bioedutainment disajikan pada Tabel 8.

Tabel 8 Tanggapan guru terhadap pembelajaran dengan metode simulasi taman sirkulasi berbasis bioedutainment

No. Pernyataan Jawaban

1. 2. 3. 4.

5.

Kesan terhadap pembelajaran Aktivitas siswa selama pembelajaran Hasil belajar siswa setelah

pembelajaran

Kelebihan pembelajaran menggunakan metode simulasi berbasis bioedutainment

Ketertarikan menggunakan metode simulasi berbasis bioedutainment

Sangat mengesankan karena anak lebih jelas dan mudah memahami materi Lebih meningkat

Lebih meningkat

Siswa lebih antusias dan sangat tertarik mengikuti pembelajaran

Tertarik menggunakan metode simulasi berbasis bioedutainment untuk materi yang lain

Tabel 8 menunjukkan bahwa guru memberikan tanggapan positif terhadap pembelajaran menggunakan metode simulasi taman sirkulasi berbasis bioedutainment pada materi sistem peredaran darah manusia.

5. Kinerja guru

[image:38.595.129.534.222.382.2]

Hasil kinerja guru pada pembelajaran materi sistem peredaran darah menggunakan metode simulasi taman sirkulasi berbasis bioedutainment disajikan pada Tabel 9.

Tabel 9 Kinerja guru pada pembelajaran dengan metode simulasi taman sirkulasi berbasis bioedutainment

Data Kelas VIII C Kelas VIII D Kelas VIII E Skor total

Tingkat kinerja guru (%) Kriteria 28 93 Sangat baik 28 93 Sangat baik 28 93 Sangat baik

[image:38.595.104.546.584.654.2]
(39)

29

Hasil penelitian pada pembelajaran materi sistem peredaran darah manusia dengan metode simulasi taman sirkulasi berbasis bioedutainment pada kelas VIII C, VIII D,dan VIII E di SMP N 1 Gabus secara ringkas terangkum pada Tabel 10.

Tabel 10 Rekapitulasi hasil penelitian penerapan pembelajaran materi sistem peredaran darah dengan metode simulasi taman simulasi berbasis bioedutainment di SMP N 1 Gabus.

Aspek Kelas Rata-rata

VIII C VIII D VIII E Ketuntasan klasikal

% 89,28 80,76 83,33 84,46 Kriteria Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik

Aktivitas

% 88 86 87,70 87,20

Kriteria Sangat aktif Sangat baik Sangat aktif Sangat aktif

Tanggapan siswa

% 89 89 96 91,30

Kriteria Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik

B. Pembahasan

Proses pembelajaran dalam penelitian ini menggunakan metode simulasi taman sirkulasi berbasis bioedutainment dan diskusi. Metode simulasi taman sikulasi berbasis bioedutainment adalah suatu metode pembelajaran dengan cara bermain peran mengenai suatu tingkah laku yang dilakukan seolah-olah dalam keadaan yang sebenarnya yang dilakukan di “taman sirkulasi” dengan melibatkan unsur-unsur bioedutainment sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan. Data-data hasil penelitian yang telah disajikan akan dibahas secara lebih rinci sebagai berikut.

1. Aktivitas Siswa

[image:39.595.113.573.216.366.2]
(40)

bioedutainment menuntut siswa aktif dalam proses pembelajaran, karena masing-masing siswa dalam kelompok harus bisa melakukan simulasi sesuai dengan peran mereka masing-masing.

Berdasarkan analisis hasil observasi aktivitas siswa pada Tabel 5 dapat diketahui bahwa rata-rata aktivitas siswa dari ketiga kelas penelitian dalam kategori aktif dan sangat aktif dalam kegiatan pembelajaran, yaitu sebesar 87,20%. Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam pembelajaran, siswa aktif berinteraksi dengan guru maupun siswa lainnya dan siswa mengikuti pembelajaran sesuai yang diharapkan guru. Pada penelitian ini, siswa diminta berkelompok untuk memainkan suatu skenario yang berhubungan dengan materi sistem peredan darah. Masing-masing kelompok mendapatkan skenario yang berbeda, kelompok 1 melakukan simulasi organ penyusun sistem peredaran darah, kelompok 2 melakukan simulasi proses peredaran darah kecil, kelompok 3 melakukan simulasi proses peredaran darah besar, kelompok 4 melakukan simulasi komponen darah dan leukemia. Penugasan untuk melakukan simulasi dengan skenario yang berbeda pada tiap kelompok dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa baik secara individu maupun kelompok dan tidak bergantung pada kelompok lain, sedangkan kegiatan diskusi secara klasikal dapat menciptakan situasi kondusif karena belajar dengan teman sebaya memudahkan untuk saling bertukar pikiran dan pendapat sesuai pengalaman yang didapat dalam pengamatan.

(41)

31

situasi kelas saat itu menjadi hidup ketika siswa yang lainnya bertanya dan memberi tanggapan terhadap presentasi tersebut.

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan metode simulasi taman sirkulasi berbasis

bioedutainment pada materi sistem peredaran darah manusia dapat menjadikan

siswa lebih aktif karena masing-masing siswa melakukan kegiatan simulasi tersebut. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan di luar ruang kelas juga membuat siswa lebih aktif karena suasana kelas lebih menyenangkan. Guru Biologi SMP N 1 Gabus juga berpendapat bahwa dengan pembelajaran menggunakan metode simulasi taman sirkulasi berbasis bioedutainment dapat meningkatkan pemahaman siswa pada materi sistem peredaran darah, membuat siswa lebih aktif, menyenangkan serta kegiatan pembelajaran menjadi lebih hidup, sehingga siswa termotivasi untuk belajar biologi.

2. Hasil Belajar Siswa

Pembelajaran menggunakan metode simulasi taman sirkulasi berbasis

bioedutainment merupakan variasi pembelajaran yang dapat mengurangi

kejenuhan siswa, sehingga lebih tertarik untuk aktif dalam memahami materi yang dipelajari. Pemahaman siswa terhadap materi akan berpengaruh terhadap hasil belajar.

Hasil belajar siswa pada penelitian ini diukur dari 3 komponen yaitu nilai LDS dan LKS dengan bobot 1, nilai penugasan dengan bobot 1, dan nilai tes tertulis (evaluasi) dengan bobot 2. Tes tertulis yang digunakan adalah tes obyektif yang berbentuk pilihan ganda. Berdasarkan Tabel 6 diketahui bahwa rata-rata ketuntasan klasikal siswa dari ketiga kelas tersebut adalah 84,46%. Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar siswa telah melampaui kriteria minimum yang telah ditetapkan yaitu 80% siswa mencapai KKM (72).

(42)

membuat siswa lebih aktif, percaya diri, dan lebih tertarik mengikuti pelajaran. Selain menggunakan metode simulasi, pada penelitian ini juga menggunakan metode ceramah dan diskusi. Metode ceramah dan diskusi digunakan dalam penelitian ini karena tidak semua materi dapat disampaikan menggunakan metode simulasi.

Metode simulasi diterapakan pada setiap pertemuan dalam penelitian ini. Pada pertemuan pertama, siswa melakukan kegiatan simulasi tentang organ-organ penyusun sistem peredaran darah. Dari kegiatan tersebut siswa mendapatkan pengetahuan mengenai organ-organ penyusun sistem peredaran darah beserta deskripsi dari masing-masing organ seperti jantung, aorta, arteri, vena, dan darah. Akan tetapi, sebelum melakukan kegiatan simulasi guru juga menggunakan ceramah untuk menyampaikan morfologi jantung dengan bantuan charta. Setelah melakukan kegiatan simulasi, siswa berdiskusi tentang kegiatan simulasi yang telah dilakukan sekaligus membahas LDS (Lembar Diskusi Siswa) yang telah mereka kerjakan. Hal tersebut dilakukan sebagai penguatan materi untuk siswa.

Pada pertemuan kedua siswa melakukan simulasi tentang peredaran darah besar dan peredaran darah kecil. Dari kegiatan tersebut siswa mendapatkan pengetahuan mengenai urutan peredaran darah besar dan peredaran darah kecil, siswa juga mendapat pengetahuan mengenai katup bikuspidalis dan katup trikuspidalis. Setelah melakukan kegiatan simulasi siswa berdiskusi membahas LKS yang telah dikerjakan, kemudian guru memberikan penguatan-penguatan. Pada pertemuan ketiga, siswa melakukan simulasi tentang darah beserta komponen-komponennya, juga simulasi tentang leukemia. Pada pertemuan ketiga ini siswa mendapat pengetahuan mengenai komponen-komponen darah beserta fungsi dan ciri-ciri dari masing-masing komponen darah, siswa juga mendapat pengetahuan mengenai leukemia.

(43)

33

bioedutainment ini terkandung unsur pembelajaran ilmu, proses keilmuan, keterampilan berkarya, kerjasama, permainan yang mendidik, kompetisi, tantangan, dan sportivitas. Semuanya dikemas dalam bentuk yang menghibur dan menyenangkan (Mulyani et al. 2008).

Berdasarkan uraian di atas, pembelajaran dengan menggunakan metode simulasi taman sirkulasi berbasis bioedutainment mampu memberikan dampak positif terhadap hasil belajar siswa. Pembelajaran dengan menggunakan metode yang tepat dan menarik banyak mengandung sumber belajar, informasi, dan komunikasi akan membuat siswa lebih mudah menangkap isi materi pelajaran. Selain itu juga dapat menumbuhkan perhatian dan aktivitas siswa dalam belajar sehingga tercipta suasana belajar yang menyenangkan bagi siswa. Hal ini didukung oleh pendapat siswa yang menyatakan bahwa mereka tertarik mengikuti pembelajaran tersebut karena dengan adanya metode diskusi, tanya jawab, dan kegiatan simulasi dalam pembelajaran. Mereka dapat bertukar pikiran maupun pengetahuan dengan teman sekelompoknya sehingga mereka mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang baru melalui kegiatan simulasi yang belum pernah mereka lakukan sebelumnya. Pengalaman langsung yang mereka dapat akan memberikan kesan yang utuh dan paling bermakna mengenai informasi dan gagasan yang terkandung dalam pengalaman itu. Dengan demikian diharapkan siswa dapat mengetahui dan memahami konsep atau prinsip melalui kegiatan simulasi tersebut, sehingga pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki siswa bukan hasil mengingat seperangkat fakta melainkan hasil temuan mereka sendiri. Siswa mendapatkan kebenaran suatu konsep melalui pengalaman yang konkret sesuai objek yang telah dilihatnya dalam pengamatan. Pengalaman tersebut memberikan wawasan, pamahaman, dan teknik-teknik yang sulit untuk dipaparkan melalui pembelajaran ceramah saja. Mereka juga berpendapat bahwa dengan penerapan metode simulasi berbasis bioedutainment mereka lebih memahami proses-proses yang bersifat abstrak dalam materi sistem peredaran darah.

(44)

sebenarnya yang tidak dapat diamati secara langsung. Djamarah dan Zain (2002) menyebutkan salah satu kelebihan metode simulasi (bermain peran) adalah siswa melatih dirinya untuk memahami dan mengingat isi bahan yang akan didramakan. Selain itu, menurut Yiyu et al. (2006) permainan simulasi yang berbasis bioedutainment mampu meningkatkan motivasi siswa untuk mengembangkan ilmu pengetahuan mereka.

Hasil penelitian di atas sejalan dengan penelitian Susanti (2009) yaitu penelitian tentang strategi pembelajaran bioedutainment pada materi sistem gerak kelas XI menunjukkan keberhasilan dengan keaktifan siswa meningkat dari siklus ke siklus, demikian juga dengan ketuntasan belajar secara klasikal. Kusumowati (2010) dalam penelitiannya tentang penerapan pembelajaran biologi berbasis bioedutainment menunjukkan bahwa ketuntasan belajar klasikal dapat meningkat. Fauriya (2009) dalam penelitiannya yang menerapkan metode role playing menunjukkan hasil yang positif terhadap hasil belajar siswa. Penelitian Huda (2010) tentang penerapan pendekatan JAS (Jelajah Alam Sekitar) dengan metode

role playing pada materi sistem peredaran darah menyimpulkan bahwa metode

tersebut mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terjadi karena penerapan metode role playing dalam pembelajaran materi sistem tersebut siswa dituntut melakukan kegiatan simulasi sesuai dengan perannya masing-masing sehingga siswa mudah memehami materi yang mereka pelajari.

3. Tanggapan Siswa Terhadap Pembelajaran

Hasil analisis tanggapan siswa terhadap pembelajaran dengan metode simulasi taman sirkulasi berbasis bioedutainment pada materi sistem peredaran darah memperoleh respon yang positif. Siswa sangat senang dengan adanya kegiatan simulasi dalam pembelajaran materi sistem peredaran darah karena suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dibanding saat pembelajaran dengan metode yang biasa diterapkan sehingga dapat membangkitkan semangat siswa dalam belajar.

(45)

35

dilihat pada persentase hasil angket siswa dimana rata-rata tanggapan siswa dari ketiga kelas sampel adalah 91,33% dalam kriteria sangat baik. Siswa menyatakan bahwa mereka senang belajar dengan metode simulasi taman sirkulasi berbasis bioedutainment karena menjadikan mereka lebih aktif, kreatif, dan mandiri. Selain itu mereka juga berpendapat bahwa dengan adanya metode simulasi taman sirkulasi berbasis bioedutainment mereka bisa mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang materi yang dipelajari.

4. Tanggapan Guru Terhadap Pembelajaran

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru terhadap pembelajaran menggunakan metode simulasi taman sirkulasi berbasis bioedutainment, diperoleh respon yang positif. Menurut guru, pembelajaran menggunakan metode simulasi taman sirkulasi berbasis bioedutainment lebih menarik dan lebih memahami suatu konsep karena siswa dapat memperoleh pengetahuan dengan melakukan kegiatan simulasi. Selama pembelajaran berlangsung kondisi kelas kondusif dan aktivitas siswa tergolong aktif karena siswa sibuk melakukan simulasi dan siswa yang tidak sedang bertugas melakukan simulasi sibuk mengerjakan LKS, diskusi dalam kelompok, sehingga tidak hanya mendengar ceramah. Hasil belajar siswa juga meningkat karena siswa tidak sekedar mengahafal materi yang ada dalam buku tetapi siswa dapat belajar menemukan serta membangun pengetahuannya sendiri, sehingga konsep yang diperoleh lebih lama diingat.

(46)

5. Kinerja Guru

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan dan data yang telah dianalisis, kinerja guru pada pembelajaran dengan metode simulasi taman sirkulasi berbasis bioedutainment termasuk dalam kategori sangat baik. Hal ini bisa dilihat pada persentase tingkat kinerja guru di kelas VIII C, VIII D, dan VIII E yaitu sebesar 93%. Pada pembelajaran dengan metode simulasi taman sirkulasi berbasis bioedutainment, guru hampir melakukan semua aspek-aspek yang diamati oleh observer.

(47)

37 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan uraian pembahasan yang disampaikan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode simulasi taman sirkulasi berbasis bioedutainment pada materi sistem peredaran darah manusia berpengaruh positif terhadap hasil belajar dan aktivitas siswa di SMP N 1 Gabus.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut:

1. Penggunaan metode simulasi berbasis bioedutainment pada materi lain seperti materi sistem pencernaan dan sistem pernafasan, perlu kiranya dipertimbangkan sebagai salah satu upaya untuk mengoptimalkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

(48)

38

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto S. 2007. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Catharina A. 2007. Psikologi Belajar. Semarang: UPT MKK UNNES Press. Djamarah S & Zain A. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Asdi

Mahasatya.

Fauriya F. 2009. Penerapan Metode Role Playing Berbantuan Media Slide Presentation pada Materi Alat Indera Manusia di SMP N 5 Kudus (Skripsi). Semarang: FMIPA Unnes.

Fitzgibbon JW & Thomson TL. 1996. Design Role-playing at The School of Architecture. Journal of Architectural Education 23 (4):36-39.

Huda I. 2010.Penerapan Pendekatan JAS dengan Metode Role Playing pada Materi Sistem Peredaran Darah di SMP 10 Semarang (Skripsi). Semarang: FMIPA Unnes

Kusumowati TE. 2010. Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Bioedutainment pada Materi Pokok Ekosistem di SMP Filial Negeri 23 Bubakan Semarang (Skripsi). Semarang: FMIPA Unnes

Mulyani ES, A Marianti, T Widianti, S Saptono, KK Pukan, & SH Bintari. 2008. Jelajah Alam Sekitar Pendekatan Pembelajaran Biologi. Jurusan Biologi FMIPA Unnes.

Nuryani. 2005. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: Penerbit Universitas Negeri Malang (UNM Press).

O’Donnell A.M., Dansereau D.F., Hall R.L., & Rocklin T.R. 1987. Cognitive, Social/ Affective, and Metacognitive Outcomes of Scripted Cooperative Learning. Journal of Psychology, 79, 431-437

Priyono W, Indriharti B & Suprihationo. 2008. Meningkatkan Pemahaman Siswa SMA Negeri 5 Semarang Menggunakan Peta Konsep Berorientasi JAS pada Materi Biologi dan Organisasi Kehidupan. Jurnal Penelitian Pendidikan 24(1): 1-12.

Pujiyatmi A. 2011. Efektivitas Metode Permainan di Dukung dengan Media Slide Presentation pada Materi Sistem Peredan Darah di SMP N 5 Ungaran (Skripsi). Semarang : FMIPA UNNES.

(49)

39

Rigas & Ayad.2010. Using Edutainment in E-learning Application. International Journal of Computers. 4(1): 1-8

Saptono S. 2003. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Semarang: UNNES

Sardiman AM. 2009. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:PT Rajagrafindo Persada.

Sudijono A. 2009. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sudjana. 2008. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjana N. 2000. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Alegensindo.

Suharyanto A. 2009. Peningkatan Kualitas Pendidikan Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Berbasis Konstruktivistik. Jurnal Lembaran Ilmu Kependidikan 38(1): 68-77.

Susanti F. 2009. Pembelajaran Sistem Gerak Berbasis Bioedutainment dengan Menerapakan MIC (Music in Concert) di SMA Negeri 5 Semarang (Skripsi). Semarang: FMIPA UNNES.

Suwono H & Andari Pri. 1999. Kualitas Proses dan Hasil Pembelajaran Fungsi Darah Melalui Metode Simulasi pada Siswa Kelas V SDN Bunulrejo V Malang. Jurnal Biologi dan Pengajarannya 4(1): 21-36.

Tessier J. 2007. Small-Group Peer Teaching in an Introducto

Gambar

Tabel
Gambar 1. Kerangka berpikir pembelajaran Biologi berbasis Bioedutainment
Tabel 1 Hasil analisis validitas butir soal uji coba materi Sistem Peredaran Darah di kelas IX D SMP N 1 Gabus
Tabel 2 Hasil analisis tingkat kesukaran butir soal uji coba materi Sistem Peredaran   Darah di kelas IX D SMP N 1 Gabus
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) rekrutmen guru taman kanak- kanak di kecamatan Kokap dilakukan oleh Sekolah, walaupun penetapan dan pengangkatannya dilakukan oleh yayasan;

Dalam rangka penelitian ini, saya meminta kerjasama anda untuk menjadi pastisipan dengan cara mengisi angket yang terlampir dengan sebaik-baiknya dan sesuai dengan

Between text and image: updating research in screen translation, 295 p., John Benjamins.. (2009) Audiovisual Translation: Language Transfer

(7) Pegawai yang melaksanakan tugas di luar kantor pada hari dan jam kerja dan tidak mendapat surat tugas melakukan perjalanan dinas dalam/luar kota yang karena satu dan

Pengadaan Penyedia Jasa Konsultansi dalam rangka penanggulangan bencana alam dengan Penunjukan Langsung, dapat dilakukan terhadap Penyedia Jasa Konsultansi yang sedang

Dari tabel 5.6 dapat dilihat, hasil penelitian pada 55 responden Tanggal 15 Februari s/d 5 April 2010 di Klinik Bersalin Mariani Medan, didapatkan hasil uji statistik nilai p

[r]

[r]