EKSTRAKURIKULER
DI SMP NEGERI 2 BAKAUHENI
Oleh:
Maria Regina Maharani
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN
PADA
Progrm Studi Pendidikan Seni Tari Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
DAFTAR ISI
II. KAJIAN PUSTAKA 2.1. Teori Pembelajaran ... 8
2.2. Metode Demonstrasi ... 9
2.3. Ekstrakurikuler ... 12
2.4. Tari Halibambang ... 13
2.5. Pengertian Tari ... 25
4.1. Lokasi Penelitian ... 41
4.2. Tahapan Penelitian Pembelajaran di Kelas ... 41
4.2.1 Pertemuan Pertama ... 41
4.2.2 Pertemuan Kedua ... 44
4.3.3. Pertemuan Ketiga ... 51
4.3.4. Pertemuan Keempat ... 57
4.3.5. Pertemuan Kelima ... 64
4.3.6.Pertemuan Keenam (evaluasi) ... 70
V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 74
5.2. Saran ... 75
1.1Latar Belakang masalah
Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk mencetak sumber daya manusia
yang diharapkan memiliki kecakapan hidup dan mampu mengoptimalkan segenap
potensi yang dimilikinya. Pendidikan atau paedagogie berarti bimbingan atau
pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar ia menjadi
dewasa. Dewasa di sini dimaksudkan adalah dapat bertanggung jawab terhadap
diri sendiri secara biologis, psikologis, paedagogis dan sosiologis. Pendidikan
diartikan sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain
agar menjadi dewasa atau mencapai tigkat hidup atau penghidupan yang lebih
tinggi dalam aspek mental. (Sudirman, dkk, dalam Hasbullah, 2008: 1).
Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Belajar pada hakikatnya merupakan kegiatan yang dilakukan secara sabar untuk
menghasilkan suatu perubahan, menyangkut pengetahuan, keterampilan, sikap
dan nilai-nilai (Hamzah B. Uno, 2010:54). Menurut pasal 1 UU No 30 Tahun
2003 tentang pendidikan nasional menyebutkan bahwa pembelajaran adalah
proses interaksi peseta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar. Jadi pembelajaran adalah proses yang disengaja yang
menyebabkan siswa belajar pada suatsu lingkungan belajar untuk melakukan
kegiatan pada situasi tertentu. (Hamalik, 1994:6).
Guru sebagai pengajar, bertugas memberikan pengajaran di dalam sekolah (kelas).
Guru menyampaikan pelajaran agar murid memahami dengan baik semua
pengetahuan yang telah disampaikan itu. Selain dari itu guru juga berusaha agar
terjadi perubahan sikap, keterampilan, kebiasaan, hubungan sosial, apresiasi dan
sebagainya melalui pengajaran yang diberikannya. Untuk mencapai tujuan –
tujuan itu maka guru perlu memahami sedalam – dalamnya pengetahuan yang
akan menjadi tanggung jawabnya dan menguasai dengan baik metode dan teknik
mengajar ( Hamalik, 2001:1233)
Seni Tari adalah keindahan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan dalam
Metode demonstrasi diartikan sebagai cara penyajian pelajaran dengan
memperagakan dan mempertunjukkan kepada peserta didik suatu proses, situasi
atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun
dalam bentuk tiruan yang dipertunjukkan oleh guru atau sumber belajar lain yang
memahami atau ahli dalam topik bahasan yang harus didemonstrasikan. Metode
demonstrasi ini sangat cocok digunakan untuk pembelajaran seni tari khususnya
materi Pembelajaran tari halibambang pada Kegiatan ekstrakulikuler di SMP
Negeri 2 Bakauheni.
Tari halibambang adalah merupakan tarian keluarga Lampung Sekala Brak yang
beradat Sai Batin dan hanya dapat dipentaskan oleh lingkungan keluarga Sekala
Brak di tempat yang tertutup, tidak boleh ditarikan oleh sembarangan orang, dan
pementasanya pun hanya terbatas pada saat acara nyambai adat dalam adat
Lampung Sekala Brak saja. Personil penarinya pun hanya terbatas pada putri
keluarga Lampung Sekala Brak yang fungsinya sebagai tari hiburan keluarga.
Fungsi tari halibambang sekarang tidak lagi mutlak sebagai tarian keluarga adat
Lampung saja, tetapi sudah diperbolehkan tarian ini dipentaskan di tempat terbuka
serta tarian ini berfungsi sebagai tarian hiburan lepas atau sebagai tarian
penyambut tari Lampung dan dapat dipentaskan untuk mengisi acara-acara lain
seperti:
a. Pembukaan Arena Jakarta Fair tahun 1977 di Jakarta.
b. Pengisian Acara Memperingati Hari Jadi Kabupaten Lampung Barat yang
c. Acara nyambai Adat Lampung Sekala Brak di Kecamatan Balik Bukit
Liwa.
Keberadaan tari halibambang dalam pembinaannya tidak mengalami perubahan,
baik dari segi gerak tarinya, maupun dari kostum dan jumlah personil penari. Jika
dibandingkan pada masa lalu pemusik menggunakan seragam”Tuluk Blanga”.
Pada masa sekarang tidak lagi digunakan karena faktor ekonomi, perkembangan
yang terjadi sekarang pada tari halibambangini disajikan tidak hanya pada waktu
berlangsung perayaan perkawinan Nyambai adat pada tengah malam(dibingi)saja,
tetapi tarian ini dipentaskan di tempat terbuka sebagai hiburan lepas dan sebagai
penyambut tamu agung yang datang ke daerah Lampung. Jadi tari halibambang
dapat disimpulkan sebagai tarian yang menggambarkan kupu-kupu yang sedang
beterbangan dengan mengibas-ibas sayapnya di alam yang bebas dan
berayun-ayun di bunga. Makna yang terkandung dalam adalah sifat keagungan dan
keindahan serta kesopanan gadis atau putri dalam menyapa para tamu.
Tujuan diadakan pembelajaran tari halibambang ini adalah untuk
memperkenalkan kepada siswa/masyarakat tentang tarian tersebut supaya dapat
menjaga kelestariannya. Berdasarkan observasi, pembelajaran tari halibambang
jarang diterapkan di sekolah khususnya pada jenjang SMP karena sebagian besar
guru seni budaya belum menguasai tarian tersebut, sedangkan siswa belum
SMP Negeri 2 Bakauheni yang terletak di Dusun Pegantungan Desa Bakauheni,
Kecamatan Bakauheni Lampung Selatan dan didirikan pada tahun 2012. Dalam
pembelajaran seni tari pada kegiatan intrakurikuler, siswa diajarkan tentang tari
Lampung yaitu sejarah tari, nama ragam gerak, fungsi tari, makna tari, serta tata
rias dan busana secara teori. Sedangkan praktik dilaksanakan di luar jam pelajaran
yaitu pada kegiatan ekstrakurikuler. Sehingga peneliti tertarik untuk meneliti
tentang pembelajaran tarihalibambangdengan menggunakan metode demonstrasi
kepada siswi yang mengikuti kegiatanekstrakurikulertari.
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan, maka peneliti mengangkat
sebuah judul penelitian yaitu pembelajaran tari halibambang pada kegiatan
ekstrakurikuler di SMP Negeri 2 Bakauheni. Peneliti berharap kegiatan
ekstrakurikuler ini dapat mempermudah siswa dalam mempelajari tari, khususnya
tarihalibambang. Selain itu dapat juga dijadikan referensi bagi calon pendidik.
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan Latar Belakang Masalah di atas, masalah yang muncul adalah:
a. Bagaimanakah proses pembelajaran tari halibambang pada kegiatan
ekstrakurikulerdi SMP Negeri 2 Bakauheni.
b. Bagaimanakah hasil pembelajaran tari halibambang pada kegiatan
ekstrakurikulerdi SMP Negeri 2 Bakauheni.
1.3 Tujuan Penelitian
a. Mendeskripsikan proses pembelajaran tari halibambang pada kegiatan
ekstrakurikulerdi SMP Negeri 2 Bakauheni.
b. Mendeskripsikan hasil pembelajaran tari halibambang pada kegiatan
ekstrakurikulerdi SMP Negeri 2 Bakauheni.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini di harapkan dapat berguna untuk memberikan informasi
kepada pembaca, khususnya guru dan calon guru bidang studi Seni Tari, Drama,
dan musik tentang:
a. Manfaat Teoritis
Penelitian ini di harapkan dapat memberi manfaat teoritis , yakni dapat
menjadi referensi penelitian di bidang seni, khususnya tentang tari
halibambang. Hasil penelitian ini pula dapat dijadikan sebagai bahan
penelitian lanjutan.
b. Manfaat Praktis
1. Siswa dapat mengetahui dan memahami gerak tarihalibambang
2. Metode demonstrasi merupakan pembelajaran yang menarik dan wajib
bagi guru bidang studi Pendidikan Seni Tari, Drama, dan Musik dalam
meningkatkan pengajaran Tari.
1.5 Ruang Lingkup masalah
Sesuai dengan judul penelitian dan pembatasan masalah, ruang lingkup penelitian
a. Subyek penelitian ini adalah siswi kelas VII yang mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler di SMP Negeri 2 Bakauheni tahun ajaran 2013/2014 yang
berjumlah 10 siswa perempuan.
b. Tempat penelitian ini adalah SMP Negeri 2 Bakauheni.
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Teori Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu perubahan perilaku yang relatif tetap dan merupakan
hasil praktik yang diulang-ulang (Kimble, Garmezy dalam Thobroni
dan Mustafa, 2011: 18).
Belajar ialah suatu proses perubahan yaitu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya (Slameto, 2010: 35). Dalam proses belajar mengajar sebagai guru
dalam menyampaikan materi akan menggunakan berbagai cara untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Cara tersebut merupakan sebuah strategi pembelajaran,
strategi pembelajaran merupakan cara yang akan dipilih dan digunakan oleh
pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran untuk memudahkan
menerima dan memahami materi pembelajaran, sehingga akan tercapai tujuan
2.2 Metode Demonstrasi
Metode yang digunakan adalah metode Demonstrasi, Penelitian ini menggunakan
metode demonstrasi karena metode demonstrasi ini sangat cocok digunakan untuk
pembelajaran seni tari pada materi Pembelajaran tari halibambang pada kegiatan
ekstrakulikuler di SMP Negeri 2 Bakauheni. Metode demonstrasi diartikan
sebagai cara penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan
kepada peserta didik suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang
dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang
dipertunjukkan oleh guru atau sumber belajar lain yang memahami atau ahli
dalam topik bahasan yang harus didemonstrasikan (Sumantri,133: 2001).
Pada metode demonstrasi guru memperlihatkan suatu proses atau kejadian kepada
murid atau memperlihatkan cara kerja suatu alat kepada siswa.(Soekarno,43:
1981).
1.Tujuan Penggunaan Metode Demonstrasi
Tujuan penggunaan metode demonstrasi ini adalah
a. mengajarkan suatu proses atau prosedur yang harus dimiliki peserta didik
atau dikuasai peserta didik;
b. mengongkritkan informasi atau penjelasan kepada peserta didik.
c. mengembangkan kemampuan pengamatan pandangan dan penglihatan
para peserta didik secara bersama-sama.
Berdasarkan pernyataan di atas, tujuan digunakannya metode demonstrasi dalam
suatu pembelajaran adalah
a). mengajarkan proses atau prosedur,
c) pengembangan kemampuan melihat melalui pengamatan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan guru sebelum dan pada waktu mengadakan
demonstrasi adalah
a).demonstrasi itu harus dicoba terlebih dahulu sebelum dilakukan di
depan kelas.
b).tujuan demonstrasi ditentukan terlebih dahulu oleh guru.
c).usahakan agar demonstrasi dapat dilihat oleh peserta didik.
d).alat-alat yang digunakan sebaiknya sederhana.
e).demonstrasi dilaksanakan berdasarkan tujuan yang telah
ditentukan.
2.Langkah Metode Demonstrasi
a. Perencanaan: berupa perumusan tujuan, langkah-langkah
pembelajaran, waktu pelaksanaan, dan menetapkan rencana
penilaian;
b. Pelaksaannya: memeriksa kembali perencanaan, melakukan
demonstrasi yang menarik perhatian siswa, mengingat pokok
materi yang sedang di demonstrasikan, memerhatikan keadaan
siswa, memberi kesempatan siswa untuk aktif, dan menghindari
ketegangan.
c. Penutup (Evaluasi): mengoreksi kesalahan siswa saat proses
pembelajaran dan memantau kemajuan siswa dengan melakukan
3.Kebaikan Metode Demonstrasi
a. Perhatian murid dapat dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap
penting oleh guru sehingga hal yang penting itu dapat diamati
secara teliti.
b. Dapat membimbing peserta didik ke arah berpikir yang sama dalam
satu saluran pikiran yang sama.
c. Ekonomis dalam jam pelajaran di sekolah dan ekonomis dalam
waktu yang panjang dapat diperlihatkan melalui demonstrasi
dengan waktu yang pendek.
d. Dapat mengurangi kesalahan-kesalahan bila dibandingkan dengan
hanya membaca atau mendengarkan karena murid mendapatkan
gambaran yang jelas dari hasil pengamatannya.
e. Karena gerakan dan proses dipertunjukkan maka tidak memerlukan
keterangan-keterangan yang banyak.
4.Kelemahan Metode Demonstrasi
a. Derajat visibilitasnya kurang, peserta didik tidak dapat melihat atau
mengamati keseluruhan benda atau peristiwa yang
didemons-trasikan, kadang-kadang terjadi perubahan yang tidak terkontrol.
b. Dalam mengadakan pengamatan terhadap hal-hal yang
didemons-trasikan diperlukan pemusatan perhatian.
c. Tidak semua hal dapat didemonstrasikan di dalam kelas.
2.3 Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler dimaksudkan untuk mengembangkan salah satu bidang
pelajaran yang diminati oleh sekelompok siswa, misalnya olahraga, kesenian,
berbagai macam keterampilan dan kepramukaan diselenggarakan di sekolah di
luar jam pelajaran biasa (Suryosubroto, 2011:286). Kegiatan ekstrakulikuler
adalah kegiatan yang dilakukan diluar jam pelajaran tatap muka, dilaksanakan di
sekolah atau diluar sekolah agar lebih memperkaya dan memperluas wawasan
pengetahuan dan kemampuan yang telah dipelajari dari berbagai mata pelajaran
dalam kurikulum (Suryosubroto, 2011:287).
a.Tujuan KegiatanEkstrakurikuler
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler disekolah Menurut Direktorat
Pendidikan Menengah Pertama yaitu:
1. Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat meningkatkan kemampuan siswa
beraspek kognitif, efektif, dan psikomotor.
2. Mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya pembinaan pribadi
menuju pembinaan manusia seutuhnya yang positif.
3. Dapat mengetahui, mengenal serta membedakan antara hubungan satu
pelajaran dengan mata pelajaran lainnya (Suryosubroto, 2001: 288).
b.Jenis kegiatanekstrakurikuler
Jenis kegiatanekstrakurikulerdapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu
1. Kegiatanekstrakurikuleryang bersifat atau berkelanjutan, yaitu jenis kegiatan
ekstrakurikuler yang dilaksanakan secara terus-menerus selama satu periode
2. Kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat periodik atau sesaat, yaitu kegiatan
ekstrakurikuler yang dilaksanakan waktu-waktu tetentu saja (Suryosubroto,
2001: 290).
2.4 Tari halibambang
1. PengertianTari halibambang
Tari Halibambang dapat diartikan sebagai berikut:
- hali : seperti, bagaikan, dan
- bambang : kupu-kupu
Jadi, tari halibambang dapat disimpulkan sebagai tarian yang menggambarkan
kupu-kupu yang sedang beterbangan dengan mengibas-ngibaskan sayapnya di
alam yang bebas dan berayun-ayun di bunga. Makna yang terkandung dalam tari
halibambang adalah sifat keagungan dan keindahan, serta kesopanan gadis atau
putri dalam menyapa para tamu. tari halibambang terdapat di Kecamatan Batu
Brak, Kabupaten Lampung Barat dan tumbuh berkembang di daerah tersebut
(Tim, 10: 2001).
2. Personil Tari
Personil pada tari halibambang enam orang wanita, yang semuanya masih gadis.
3. Urutan Penyajian Tabel 2.1
ADEGAN NAMA ADEGAN KETERANGAN
Pertama Nyumbah Penari melakukan penghormatan
kepada tamu dengan posisi dua
penari kebelakang. Setelah lurus
penari duduk bersila dengan posisi
kipas sejajar di depan. Lalu memberi
hormat dengan menundukan kepala,
kipas digerakan ke kiri ke kanan.
Setelah itu penari berdiri tegak, kipas
diangkat kedepan dan kebelakang.
Kedua Kupu-kupu Terbang Penari menari dengan gerak yang
mengambarkan kupu-kupu terbang
melayang.
Posisi tetap berbaris dua kebelakang,
kemudian para penari saling tukar
tempatyang kanan ke kiri yang kiri
kekanan, tangan digerak-gerakan
satu ke depan satu ke belakang, dan
penari kembali pindah posisi seperti
semula.
Penari membuat lingkaran sambil
berputar-putar posisi tangan kiri di
dan ke belakang dua kali berputar di
tempat sambil mengipas muka ke
depan dan ke belakang.
Ketiga Nyumbah Gerak terakhir setelah tari inti
dilaksanakan (poin 2 di atas)..
Penari kembali keposisi semula,
yaitu berbaris dua lurus kebelakang.
Setelah lurus kemudian duduk
bersila, posisi kipas sejajar di depan,
lalu memberi hormat, dengan
menundukan kepala, kipas digerakan
ke kiri dan ke kanan.
Penari berdiri lalu membuat
bundaran / lingkaran mengecil, dan
membesar, satu persatu secara
berurutan para penari keluar.
4. Musik Pengiringtari alibambang
Musik pengiring tari halibambang adalah tabuhsekeli, yang berasal dari daerah
5. Nama-nama Kostumtari halibambang
Tabel 2.2
No Nama Kostum Gambar
1. kumbang Gijekh
(kumbang goyang).
sebagai lambang
keagungan dan
keindahan.
2. Sanggul sebagai tanda
keindahan di kepala
3. Gajah Minung .kalung
selembok sebagai tanda
kemakmuran
4. Busung atau Ikat
Pinggang sebagai tanda
5. Kawai atau Baju Bludru
sebagai tanda kesucian
6. Injang Bumpak atau
pakaian adat sebagai
tanda kesucian orang
Lampung
7. Gelang Burung sebagai
tanda keindahan untuk
tangan
8. Gelang Kano sebagai
tanda keindahan untuk
9. Gelang Pipih sebagai
tanda keindahan untuk
pergelangan
10. Kalung Papan Jajar
sebagai tanda keindahan
untuk leher
11 Bunga Melati sebagai
tanda keindahan untuk
kepala
12 Peneken sebagai tanda
6. Ragam Geraktari halibambang
Tabel 2.3
No Nama Ragam
Gerak Contoh Gerak Keterangan
1 Lapah Tebeng
Posisi badan
tegap dengan
tangan
direntangkan
rendah
2 Lapah Injing
Posis kaki
dijinjitkan
3 Gubu Gaghang
Posisi kaki
ketika
melangkah
4 Giser
Posisi kaki giser
tangan seluang
mudik sambil
menekukkan
kipas
Posisi kipas
di-tekukkan
6 Melayang
Berputar, sambil
7 Jong Simpuh
Jong simpuh
dengan posisi
tangan
timbangan
8 Jong Sembah
Jong sembah
dengan kedua
tangan ke depan
Jong sembah
dengan kedua
tangan
mengibaskan
kipas kedepan
9 Timbangan
Posisi badan
mendak atau
merendah
dengan tangan
direntangkan
10 Ngelap
Posisi badan
jongkok tangan
sambil
mengibaskan
kipas, kepala
mengikuti arah
kibasan kipas
11 Injak Lado
Kaki injak lado,
posisi tangan
timbangan
12 Salimpat
Posisi kaki
disilangkan,
tangan
timbangan
7. Urutan Ragam Geraktari halibambangdengan Hitungan Tabel 2.4
No Nama Ragam Gerak Hitungan
1 a. Lapah Tebeng
b. Lapah Injing
1 x 4
1 x 4
2 a. Gubu Gaghang
b. Kaki Giser, Seluang Mudik
c. Gubu Gaghang
d. Kaki Giser, Seluang Mudik
e. Gubu Gaghang
f. Kaki Giser, Seluang Mudik
g. Gubu Gaghang
b. Kaki Sesayak, Tangan Seluang
Mudik Kiri
c. Kaki Sesayak, Tangan Seluang
Mudik Kanan
4 a. Jong Simpuh + Timbangan
b. Jong Sembah
c. Kibas Depan
d. Kibas Proses ke Timbangan
g. Kibas Proses ke Timbangan 1 x 4
g. Kibas Sampai Proses Naik
1 x 4
c. Tangan Timbangan, Kaki
Salimpat
1 x 8
1 x 8
1 x 8
8 a. Jong Simpuh
b. Jong Sembah
c. Kibas Depan
d. Kibas sampai Proses Timbangan
2.5 Pengertian Tari
Tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan berbentuk gerak tubuh yang
diperhalus melalui estetika. Seni tari adalah ekspresi jiwa manusia yang
diungkapkan dengan gerak ritmis yang indah (Soedarsono dalam Mustika, 2012:
22). Tari adalah gerak dari seluruh anggota badan yang selaras dengn bunyi
musik, diatur oleh irama yang sesuai dengan maksud dan tujuan dalam menari
(Soeryodiningrat dalam Mustika, 2012:22).
Tujuan akhir dari belajar menari adalah memeroleh keterampilan menari. Kriteria
keterampilan yang ideal untuk tari tradisi ialah aspek wiraga, wirama dan wirasa.
Konsep 3-W (wuiraga, wirama, wirasa) ini pada pelaksanaan di suatu momen
sangat berperan dalam cara manilai bentuk fisik, kemampuan menguasai irama
atau pengiring tari, penghayatan prima terhadap karakter, penghayatan gerak serta
olah rasa (Setiawati, dkk, 2008: 222). f. Sembah
g. Kibas sampai Proses Timbangan
h. Timbangan Proses Naik
1 x 4
1 x 4
1 x 8
9 a. Tangan Timbangan, Kaki
Secara singkat 3-W adalah sebagai berikut:
1. Wiraga
Wiraga adalah keterampilan penari diukur melalui indeks yang menentukan
kualitas tarinya. Kualitas menyangkut kepada bentuk sikap dan geraknya serta
berkesinambungan dan memenuhi standar kualitas penghayatan gerak. Aspek
wiraga meliputi:
a. Hafalan, yaitu penari dituntut memiliki daya ingat yang optimal sehingga
mampu dan hafal di dalam mengungkapkan keseluruhan perbendaharaan gerak
padatari halibambang
b. Teknik, adalah ketepatan penari dalam mengungkapkan pola gerak pada tari
halibambang
c. Ruang, dalam hal ini penari dituntut untuk memiiki kesadaran dan ketepatan
menempatkan dirinya di dalam berbagai posisi, arah hadap dan arah gerak
(pola lantai).
2. Wirama
Wirama menunjukkan penguasaan irama yang sesuai dengan iringan tari dengan
ruang lingkup sebagai berikut:
a. Ketepatan ritmik dari setiap elemen yang selaras dengan iringan.
b. Ketepatan tempo dari setiap gerak tari yang selaras dengan iringan yang
digunakan pada tari yang dibawakan.
3. Wirasa
Wirasa dalam arti luwes memperagakan seluruh gerak tari atau menunjukkan
yang sesuai dengan tarian yang dibawakan sehingga atau karakter yang
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1Desain Penelitian
Desain penelitian atau metode penelitian pendidikan yang digunakan dalam
melakukan penelitian ini adalah metode desktiptif kualitatif. Penelitian deskriptif
bertujuan untuk menggambarkan dan menjelaskan masalah yang diteliti secara
sistematis. Dipilihnya metode kualitatif karena gejala-gejala informasi atau
keterangan dari hasil pengamatan selama proses berlangsung. Penelitian ini
bersifat naturalistik, karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah
dan berkembang apa adanya tanpa dimanipulasi oleh keadaan dan kondisinya
(Sugiyono, 2012: 8).
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk
mendeskripsikan pembelajaran tari halibambang dengan menggunakan metode
3.2 Tehnik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes praktik.
3.2.1 Observasi
Observasi dilaksanakan sebelum studi pendahuluan untuk mengetahui masalah
yang akan diteliti, dan mengetahui keadaan subyek yang sebenarnya. Pengamatan
atau observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang
tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis (Hadi dalam Sugiyono,
2012: 145). Observasi ini peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang
sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Dengan
observasi partisipan ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan
sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak
(Sugiono, 2012: 145). Observasi partisipan bertujuan untuk mendapatkan
informasi dengan cara melaksanakan pembelajaran seni tari di SMP N 2
Bakauheni.
3.2.2 Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus
diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang
(Sugiyono, 2012:137). Wawancara dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk
memperoleh informasi dari informan yaitu guru seni budaya dan pembimbing
kegiatan ekstrakurikuler yang berupa pembelajaran tari.
3.2.3 Dokumentasi
Penelitian ini dokumen yang dikumpulkan yaitu berupa tulisan, gambar, dan
video. Setelah mendapatkan hasil penelitian dari observasi akan lebih akurat
dengan didukung oleh catatan-catatan atau data mengenai penggunaan metode
demonstrasi dalam pembelajaran tari halibambang di SMP N 2 Bakauheni.
Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tambahan, berupa laporan
maupun gambar.
3.3 Instrumen Penilaian
Instrumen penilaian ini adalah dari peneliti itu sendiri. Hal ini dikarenakan pada
observasi, dokumentasi, tes praktik dilakukan oleh peneliti itu sendiri.
1. Panduan Observasi
Lembar pengamatan (observasi) digunakan peneliti pada saat pengamatan,
tentang apa saja yang dilihat dan diamati secara langsung.
2. Panduan Dokumentasi
Panduan dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data berupa foto-foto
dan video yang menggunakan alat bantu kamera foto atau handphone.
3. Tes Praktik
Tes praktik digunakan untuk memperoleh data terhadap hasil belajar tari
yang digunakan adalah instrumen yang berupa aspek-aspek penilaian yang
sudah ditentukan seperti dibawah ini
Tabel 3.1 Lembar Pengamatan Tes Praktik (Individu) No Aspek Keterangan halibambang tanpa ada kesalahan
5
5 b. Siswa mampu menghafal 11
urutan gerak tari halibambang akan tetapi mengalami kesalahan 1-2 kali
4
c. Siswa mampu menghafal 9 urutan gerak tari halibambang akan tetapi mengalami kesalahan 3-4 kali
3
d. Siswa mampu menghafal 7 urutan gerak tari halibambang akan tetapi mengalami kesalahan 5-6 kali
2
e. Siswa mampu menghafal tidak lebih dari 6 urutan gerak tari halibambang dan mengalami kesalahan 4-5 kali
1
2. Ketepatan
Hitungan
Gerak dan
Musik
a. Siswa mampu memeragakan seluruh ragam gerak tari halibambang dengan ketepatan hitungan gerak dan musik
5
5 b. Siswa mampu memeragakan
13 ragam gerak tari halibambang tetapi 1-2 siswa tidak sesuai dengan ketepatan hitungan gerak dan musik
4
c. Siswa mampu memeragakan 13 ragam gerak tari halibambang tetapi 3-4 siswa tidak sesuai dengan ketepatan hitungan gerak dan musik
3
d. Siswa mampu memeragakan 13 ragam gerak tari halibambang tetapi 5-6 siswa
tidak sesuai dengan ketepatan hitungan gerak dan musik e. Siswa memeragakan 13 ragam
gerak tari halibambang tidak sesuai ketepatan hitungan gerak dan musik
1
Total Skor Maksimum 10
Hasil belajar gerak tari halibambang siswa dapat diukur dengan lembar
pengamatan tes praktik dengan total skor keseluruhan berjumlah 10. Setelah skor
didapat, maka dilakukan perhitungan untuk siswa berdasarkan dua aspek yang
akan dijadikan indikator penilaian yaitu hafalan gerak dan ketepatan gerak dengan
musik pada saat menari.
Nilai Siswa = skor siswa/ skor maksimum × 100
Tabel 3.2 Lembar Pengamatan Metode Demonstrasi
NO TAHAPAN KETERANGAN P1 P2 P3 P4 P5 P6
1 Perencanaan
a. Perumusan tujuan
b. Langkah-langkah
pembelajaran
c. Waktu pelaksanaan
d. Menetapkan rencana
penilaian
2 Pelaksanaan
a. Memeriksa kembali
perencanaan
b. Melakukan
demonstrasi yang
siswa
c. Mengingat pokok
materi yang
didemonstrasikan
d. Memerhatikan keadaan
siswa
e. Memberi kesempatan
siswa untuk aktif
3
Penutup
(Evaluasi)
a. Mengevaluasi
kesalahan siswa saat
proses pembelajaran
b. Memantau kemajuan
siswa dengan
melakukan penilaian.
Berdasarkan tabel di atas ini, peneliti mengamati siswa dan guru selama proses
pembelajaran tari halibambang menggunakan metode demonstrasi dengan
Tabel 3.3 Instrumen Penilaian Aktivitas Siswa
No Aspek Keterangan Skor Skor
Maksimum 1 Visual
Activity
a. Seluruh siswa
Memerhatikan dengan sungguh-sungguh ragam gerak yang diajarkan guru
b. Dari 10 siswa hanya 8 siswa yang memerhatikan dengan sungguh-sungguh ragam gerak yang diajarkan
c. Dari 10 siswa hanya 6 siswa yang memerhatikan dengan sungguh-sungguh ragam gerak yang diajarkan guru
d. Dari 10 siswa hanya 5 siswa yang memerhatikan dengan sungguh-sungguh ragam gerak yang diajarkan guru
e. Kurang dari 5 siswa yang memerhatikan dengan sungguh-sungguh ragam gerak yang diajarkan guru
5 memeragakan ragam gerak yang telah didemonstrasikan dengan benar
b. Dari 10 siswa hanya 8 siswa yang mampu memeragakan ragam gerak yang telah didemonstrasikan dengan benar
Dari 10 siswa hanya 6 siswa yang mampu memeragakan ragam gerak yang telah didemonstrasikan dengan benar
didemonstrasikan dengan benar
d. Kurang dari 5 siswa yang mampu memeragakan ragam gerak yang telah didemonstrasikan dengan benar
1
3 Motor Activity
a. Seluruh siswa mampu menarikan ragam gerak yang telah diberikan di hadapan guru secara individu
b. Dari 10 siswa hanya 8 siswa yang mampu menarikan ragam gerak yang telah diberikan di hadapan guru secara individu
c. Dari 10 siswa hanya 6 siswa yang mampu menarikan ragam gerak yang telah diberikan di hadapan guru secara individu
d. Dari 10 siswa hanya 5 siswa yang mampu menarikan ragam gerak yang telah diberikan di hadapan guru secara individu
e. Kurang dari 5 siswa yang mampu menarikan ragam gerak yang telah diberikan
Setelah skor aktivitas siwa didapat, maka dilakukan perhitungan untuk
mengetahui nilai aktivitas berdasarkan tiga aspek yang akan dijadikan indikator
Selanjutnya, setelah skor demonstrasi diperoleh maka diolah menjadi nilai dengan
rumus berikut.
Lembar pengamatan aktivitas guru digunakan untuk mengecek dan melihat
kegiatan guru dalam kegiatan ekstrakurikuler. Guru berperan aktif dalam
penggunaan evaluasi formatif pada pembelajaran tari halibambang.
Tabel 3.4 Lembar Pengamatan Aktivitas Guru
No Aspek yang dinilai P1 P2 P3 P4 P5 P6 Memeriksa kesiapan siswa
Melakukan kegiatan apersepsi
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN Penguasaan materi pelajaran
Menunjukkan penguasaan materi pelajaran
Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain
Menyampaikan materi dengan jelas dan
sesuai dengan hierarki belajar
Mengaitkan materi dengan realitas
kehidupan
Pendekatan/ strategi pembelajaran
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
8.
Melaksanakan pembelajaran secara runtut
Menguasai kelas
Melaksanakan pembelajaran yang bersifat
kontekstual
Melaksanakan pembelajaran yang
memungkinkan tumbuhnya kebiasaan
positif
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
alokasi waktu yang direncanakan
Pemanfaatan sumber belajar/media
pembelajaran
Menggunakan media secara efektif dan
efisien
Menghasilkan pesan yang menarik
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa
Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran
Menunjukkan sikap terbuka terhadap
respons siswa
Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme
siswa dalam belajar
19.
Memantau kemajuan belajar selama proses
Melakukan penilaian akhir sesuai dengan
kompetensi (tujuan)
Penggunaan bahasa
Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara
jelas, baik, dan benar
Menyampaikan pesan dengan gaya yang
sesuai
Penutup
Melakukan refleksi atau membuat
rangkuman dengan melibatkan siswa
Melaksanakan tindak lanjut dengan
memberikan arahan, atau kegiatan, atau
tugas sebagai bagian remidi/pengayaan
(Kusnandar, 2011: 97)
Keterangan :
P.1 = Pertemuan Pertama P.4 = Pertemuan Keempat
P.2 = Pertemuan Kedua P.5 = Pertemuan Kelima
P.3 = Pertemuan Ketiga P.6 = Pertemuan Keenam
Instrumen ini digunakan untuk mengamati aktivitas yang dilakukan guru pada
saat sebelum dan sesudah pembelajaran berlangsung tiap pertemuan. Apabila
3.4 Tehnik Analisis Data
Analisis data adalah proses menyusun data agar dapat ditafsirkan. Tafsiran atau
interprestasi artinya memberikan makna kepada analisis, menjelaskan pola atau
katagori. Data pada awal penelitian dan berlanjut terus sepanjang penelitian.
Dalam penelitian ini, data-data yang terkumpul selanjutnya dianalisis secara
deskriptif kualitatif. Hasil analisis disusun untuk mendeskripsikan pembelajaran
dan hasil pembelajaran tari halibambang menggunakan metode demonstrasi pada
kegiatan ekstrakurikuler di SMP N 2 Bakauheni.
Langkah-langkah dalam analisis data antara lain:
1) Mengamati aktivitas guru dan penerapan metode demonstrasi selama proses
pembelajaran tari halibambang
2) Menganalisis proses pembelajaran menggunakan lembar penilaian aktivitas
siswa dengan baik dan benar;
3) Memberi nilai hasil tes praktik siswa, dengan menggunakan rumus sebagai
berikut.
Tabel 3.5 Penentuan Patokan Dengan Nilai Untuk Skala Lima Interval Nilai Tingkatan Penguasaan Keterangan
80 – 100 Baik sekali
66 - 79 Baik
56 - 65 Cukup
40 - 55 Kurang Baik
30 - 39 Gagal
(Arikunto, 2008: 246).
4) Mereduksi data dengan cara mengumpulkan, merangkum, dan dipilih hal-hal
5) Membuat kesimpulan dengan cara mengelola dan menganalisis data-data
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Pembelajaran tari halibambang dengan menggunakan metode demonstrasi
dimulai dengan tahap perencanaan yaitu guru mempersiapkan perumusan
tujuan, langkah-langkah pembelajaran,dan waktu pelaksanaan, dan
menetapkan rencana penilaian. Kemudian pada tahap pelaksanaan guru
memeriksa kembali perencanaan, melakukan demonstrasi yang menarik
perhatian siswa, mengingat pokok materi yang didemonstrasikan,
memerhatikan keadaan siswam dan memberi kesempatan siswa untuk
aktif. Pada tahap evaluasi (penutup) guru mengevaluasi kesalahan siswa
saat proses pembelajaran dan memantau kemajuan siswa dengan
melakukan penilaian.
2. Selanjutnya adalah kegiatan visual activities yaitu siswa memerhatikan
ketika guru memeragakan ragam gerak, setelah itu pada tahap mental
activities siswa diberikan kesempatan memeragakan apa yang telah
diajarkan guru, kemudian pada tahap motor activities guru memberikan
3. Pada kegiatan pengamatan aktivitas guru, peneliti mengamati keadaan
guru seperti penguasaan materi pelajaran, pendekatan/strategi
pembelajaran,pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan
siswa, penilaian proses dan hasil belajar, dan penggunaan bahasa dan
memberi tanda ceklis bila sudah terlaksana dengan baik.
4. Hasil penilaian tes praktik berdasarkan aspek Hafalan ragam Gerak
mendapat rata-rata nila 92, sedangkan aspek Ketepatan Gerak dengan
Musik mendapat rata-rata nilai 60. Jadi rata-rata nilai secara keseluruhan
mendapat 76 dengan criteria baik karena siswa sudah mampu
memeragakan tari halibambang dengan baik dan benar dengan
menggunakan musik.
5.2 Saran
1. Guru seni budaya diharapkan dapat menggunakan metode demonstrasi dalam
pembelajaran tari secara praktik sesuai dengan aspek yang terkandung di
dalamnya supaya siswa tidak merasa bosan dan lebih memahami tentang
materi yang diajarkan.
2. Hasil penilaian tes praktik hendaknya digunakan sesuai dengan instrumen
penilaian yang ada atau yang sudah dibuat sehingga dapat menjadi acuan
Arikunto, Suharsimi. 2008.Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara
Hamalik, Oemar. 2001.Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Kunandar. 2011.Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Mustika, I Wayan, 2012.Tari Muli Siger. Bandar Lampung: Anugrah Utama Raharja.
Mustofa, Arif, and Thobroni, 2011.Belajar dan Pembelajaran . Yogyakarta: AR-Ruzz Media.
Purwanto, M. Ngalim. 2008.Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Rosda.
Roestiyah, N.K. 2008.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta :PT Rineka Cipta
Sagala, Syaiful. 2011.Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Sanjaya, Wina. 2011.strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Sardiman, A.M. 2011.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Slameto, 2010.Belajar dan Faktor-Faktor yang Memengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Book Publisher.
Sumandiyo, Y Hadi, 2011.Koeografi Bentuk- Teknik -isi. Yogyakarta: Multi Grafindo.
Suryosubroto, 2011.Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Trianto, 2010.Model Pembelajaran terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.