• Tidak ada hasil yang ditemukan

RPP IPS Kelas 7 Kurikulum 2013 Revisi 2016 Semester 1 dan 2 RPP IPS VII.1 6

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RPP IPS Kelas 7 Kurikulum 2013 Revisi 2016 Semester 1 dan 2 RPP IPS VII.1 6"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMP Negeri 1 Bakongan

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Kelas/Semester : VII/1

Materi Pokok/Tema : Keadaan Alam dan Aktivitas Penduduk Indonesia

Sub. Tema : Keragaman Fora dan Fauna di Indonesia

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. KOMPETENSI INTI (KI):

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

KOMPETENSI DASAR

1.3 Menghargai karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan lingkungannya

2.1 Meniru perilaku jujur, disiplin bertanggung jawab, peduli, santun dan percaya diri sebagaimana ditunjukkan oleh tokoh-tokoh pada masa hindu Buddha dan Islam dalam kehidupannya sekarang

3.1 Memahami aspek keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu dalam lingkup regional serta perubahan dan keberlanjutan kehidupan manusia (ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan politik)

4.1 Menyajikan hasil pengamatan tentang hasil-hasil kebudayaan dan fikiran masyarakat Indonesia pada masa praaksara, masa hindu buddha dan masa Islam dalam aspek geografis, ekonomi, budaya dan politik yang masih hidup dalam masyarakat sekarang

4.2 Menghasilkan gagasan kreatif untuk memahami jenis-jenis kelembagaan sosial, budaya, ekonomi dan politik di lingkungan masyarakat sekitar

INDIKATOR:

 Memahami persebaran flora dan fauna tipe Asia dan tipe Australia serta kaitannya dengan pembagian wilayah Wallacea dan Weber

(2)

C. TUJUAN PEMBELAJARAN:

 Setelah melakukan kegiatan pembelajaran siswa diharapkan dapat :

1. menjelaskan faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna dengan benar

2. menyebutkan 2 ciri fauna di Indonesia bagian Barat, Tengah dan Timur dengan benar

3. memberikan 2 contoh fauna di Indonesia bagian Barat, Tengah dan Timur dengan benar

D. MATERI PEMBELAJARAN

Keadaan alam Indonesia: Keragaman flora dan fauna di Indonesia

E. METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan: Pendekatan Saintifik

Metode : Pembelajaran kooperatif teknik kepala bernomor terstruktur

F. MEDIA, ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN

1. Media : - Gambar Hewan langka - Lembar kerja Siswa

2. Sumber belajar: - Buku IPS Kelas VII terbitan Kemdikbud - Internet

G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI

WAKTU

Pendahuluan

a.Persiapan psikis dan fisik dengan membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa bersama(menghayati ajaran agama), b.Menginformasikan tujuan yang akan dicapai

selama pembelajaran (rasa ingin tahu). c.Menyampaikan secara singkat garis besar

materi yang akan disajikan selama pembelajaran

d.Memberi motivasi siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran dengan melihat gambar-gambar hewan langka

(3)

Inti Kegiatan Inti a. Penomoran

Guru membagi siswa dalam 10 kelompok belajar yaitu kelompok A,B,C,D,E,F,G,H, I,J masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang.Setiap anggota dalam kelompok mendapat nomor 1,2,3 dan 4

b. Penugasan

Penugasan diberikan kepada setiap anggota kelompok berdasarkan pembagian nomor. Nomor 1

mengerjakan soal nomor 1 mengenai alasan jual beli hewan langka dilarang. Nomor 2 mengerjakan soal 2 mengenai cara pemerintah mengatasi masalah jual beli hewan langka . Nomor 3

mengerjakan soal mengenai contoh dan ciri-ciri hewan langka yang

diperjualbelikan tiap daerah di Indonesia dan Nomor 4 mengerjakan soal nomor 4 mengenai alasan adanya perbedaan jenis hewan langka yang diperjualbelikan di tiap daerah c. Diskusi Kelompok

Guru membagikan Lembar Kerja Siswa kepada tiap-tiap kelompok. Tiap kelompok mendiskusikan jawaban dari masing-masing soal yang terdapat dalam Lembar Kerja Siswa. Siswa diberi waktu selama 10 menit untuk berdiskusi dengan kelompoknya. d. Presentasi

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Pelaksanaan unjuk kerja/presentasi kelompok A ditanggapi kelompok B, Kelompok B ditanggapi C dan seterusnya.

25 menit

Penutup a. Membuat kesimpulan tentang materi

pembelajaran hari itu dilakukan siswa bersama guru.

b. Melaksanakan test secara lisan (kejujuran).

(4)

c. Menugaskan peserta didik mencari informasi mengenai kehidupan masyarakat masa praaksara yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.

d. Menutup pelajaran dengan berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing (religius).

Nilai Sikap Siswa: Jumlah nilai yang diperoleh dibagi 4

b. Penilaian Pengetahuan

No Butir Pertanyaan

1. Jelaskan faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna!

2. Jelaskan perbedaan fauna Indonesia bagian barat dengan fauna bagian tengah 3. Menyebutkan ciri-ciri fauna Indonesia bagian timur

4. Berikan contoh fauna yang hidup di Indonesia bagian tengah! 5. Mengapa fauna di Indonesia dibagi atas tiga wilayah?

Keterangan:

(5)

5 Dst. Keterangan:

1) Skor rentang antara 1 – 4 1= kurang

2= cukup 3= baik 4= amat baik

2) Nilai= jumlah nilai dibagi 4

Rubrik Penilaian Keterampilan (Presentasi)

No Nama Presentasi

Argumentas

i Menjawab PenguasaanMateri Total Nilai

1-4 1-4 1-4 1-4

1 2 3 4

5 Dst. Keterangan:

3) Skor rentang antara 1 – 4 1= kurang

2= cukup 3= baik 4= amat baik

4) Nilai= jumlah nilai dibagi 4

Mengetahui, Bakongan, Juli 2014

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran IPS

MAISARAH CUT MASNIDAR, A.Md

(6)

Bahan Ajar:

Persebaran Fauna Indonesia

Fauna Indonesia dapat dikelompokkan menjadi tiga corak yang berbeda, yaitu fauna bagian barat, tengah, dan timur. Garis yang memisahkan fauna Indonesia bagian Barat dan Tengah dinamakan garis Wallace, sedangkan garis yang memisahkan fauna Indonesia bagian Tengah dan Timur dinamakan Garis Weber. Fauna bagian barat memiliki ciri atau tipe seperti halnya fauna Asia sehingga disebut tipe Asiatis (Asiatic). Fauna bagian timur memiliki ciri atau tipe yang mirip dengan fauna yang hidup di Benua Australia sehingga disebut tipe Australis (Australic).

Fauna bagian tengah merupakan fauna peralihan yang ciri atau tipenya berbeda dengan fauna Asiatis maupun Australis. Faunanya memiliki ciri tersendiri yang tidak ditemukan di tempat lainnya di Indonesia. Fauna tipe ini disebut fauna endemis.

Wawasan Alfred Russel Wallace (1823-1913) merupakan penjelajah dan ahli ilmu alam,

geografi,antropologi, dan biologi yang membagi flora dan fauna di Indonesia dua bagian besar. Bagian pertama, yang terletak di bagian barat, memiliki ciri flora dan fauna yang mirip dengan flora dan fauna Asia. Bagian timur memiliki ciri flora dan fauna yang mirip dengan Australia. Garis yang memisahkan dua bagian flora dan fauna di Indonesia tersebut dikenal

dengan nama garis Wallace.

1).Fauna Indonesia Bagian Barat

Fauna Indonesia bagian Barat atau tipe asiatis mencakup wilayah Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan. Mamalia berukuran besar banyak ditemui di wilayah ini seperti gajah, macan, tapir, badak bercula satu, banteng, kerbau, rusa, babi hutan, orang utan, monyet, bekantan, dan lain-lain. Selain mamalia, di wilayah ini banyak pula ditemui reptil seperti ular, buaya, tokek, kadal, tokek, biawak, bunglon, kura-kura, dan trenggiling. Berbagai jenis burung yang dapat ditemui di antaranya burung hantu, gagak, jalak, elang, merak, kutilang, dan berbagai macam unggas. Berbagai macam ikan air tawar seperti pesut (sejenis lumba-lumba di Sungai Mahakam) dapat ditemui di wilayah ini.

2).Fauna Indonesia Tengah atau Tipe Peralihan

Fauna Indonesia Tengah merupakan tipe peralihan atau Austral Asiatic. Wilayah fauna Indonesia Tengah disebut pula wilayah fauna kepulauan Wallace, mencakup Sulawesi, Maluku, Timor, dan Nusa Tenggara serta sejumlah pulau kecil di sekitar pulau-pulau tersebut. Fauna yang menghuni wilayah ini antara lain babi rusa, anoa, ikan duyung, kuskus, monyet hitam, kuda, sapi, monyet saba, beruang, tarsius, sapi, dan banteng. Selain itu terdapat pula reptil, amfibi, dan berbagai jenis burung. Reptil yang terdapat di daerah ini di antaranya biawak, komodo, buaya, dan ular. Berbagai macam burung yang terdapat di wilayah ini di antaranya maleo, burung dewata, mandar, raja udang, rangkong, dan kakatua nuri. Berikut ini gambar contoh fauna Indonesia bagian Tengah.

3).Fauna Indonesia Bagian Timur

(7)

LEMBAR KERJA SISWA

Baca dan cermati wacana di bawah ini!

Di Indonesia, Kebun Binatang Jual-Beli Satwa Langka

Kukang dimasukkan dalam keranjang buah yang sempit yang siap dikirim ke pasar burung. (Dok: Pusat Rehabilitasi Satwa Yayasan IAR Indonesia --YIARI)

Sejumlah kebun binatang (KB) di Indonesia, termasuk KB Ragunan, Jakarta, ternyata punya hubungan khusus dengan Pasar Hewan Langka Pramuka, Jakarta Timur. Sudah bertahun-tahun sejumlah KB menjalin hubungan jual-beli dengan beberapa pedagang di pasar ini.

Dalam praktik jual-beli satwa langka yang dilindungi, KB diduga sudah sejak lama menjadi salah satu pintu keluar hewan langka ke tangan kolektor. Jadi, tak semuanya diambil dari alam.

Hewan langka yang didapat dari KB oleh penjual biasanya yang masih anakan atau anak dari hewan langka yang ada di KB tersebut.

Beberapa KB yang biasa menjadi pemasok hewan langka sebagian berada di Pulau Jawa serta beberapa KB di Sumatera.Salah satu pedagang hewan langka di Pasar Pramuka HMN mengatakan, dia tengah menjual seekor macan bengal India yang harganya Rp 190 juta. Pemilik macan itu seorang petinggi TNI. "Jangan disebutlah namanya. Pokoknya barangnya ada di Jakarta," kata HMN kepada Warta Kota, Sabtu (2/11/2013)

Menurut Kementerian Kehutanan, Indonesia memiliki sekitar 300.000 jenis satwa liar atau sekitar 17 persen satwa di dunia terdapat di Indonesia, dan merupakan habitat bagi satwa langka dunia.

Kelompok :

...

Nama Anggota:

1...

2...

3...

4... Mata Pelajaran : IPS

Materi Pokok : Keadaan Alam Dan Aktivitas Penduduk Indonesia

Tujuan Pembelajaran : Mendeskripsikan keragaman fauna di Indonesia

Sumber/Bahan:

(8)

Perdagangan satwa liar di Indonesia terjadi mulai dari pasar hewan, daerah-daerah pinggiran, penyelundupan aparat tak bertanggung jawab, sampai situs jual beli online. Menurut Profauna, di forum Kaskus saja pada Januari 2014 ada 220 iklan satwa atau bagian tubuh satwa dilindungi.

Ada sedikitnya 22 jenis satwa langka yang diiklankan antara lain gading gajah, penyu sisik, kukang, lutung jawa, elang jawa, kulit harimau, cendrawasih, kucing hutan, surili, kakaktua raja dan trenggiling. Satwa langka yang sudah dilindungi tersebut ditawarkan dengan harga bervariasi. kukang ditawarkan seharga Rp 200 ribu, siamang Rp 3 juta, Elang Jawa Rp 2 hingga 5 juta dan nuri kepala hitam Rp 1 juta.

Penelusuran tim Ekuatorial sendiri terhadap situs jual beli online menemukan bahwa produk satwa liar yang paling banyak diiklankan adalah gading gajah. Tim bahkan menemukan sebuah situs penjualan kulit harimau utuh secara terbuka pada blog harimauawetan.

Untuk jenis satwa yang paling diminati dalam perdagangan, Chaerul Saleh menanggapi, “Makin langka, makin dicari orang dan punya gengsi yang besar, harga makin tinggi.” Kemudian ia menyebutkan bahwa kulit harimau utuh beberapa tahun lalu di Indonesia dihargai Rp 15 juta; burung rangkong gading Rp 3-5 juta per kepala; sedangkan gading gajah dihargai per kilo. Menurut data Profauna, gading gajah utuh dijual seharga Rp 14 juta per kilogram, sedangkan yang dalam bentuk pipa rokok dijual seharga antara Rp 150.000 hingga Rp 2,5 juta.

Selain beredar lokal, satwa liar Indonesia juga diimpor ke negeri-negeri seberang. “Yang sekarang banyak diekspor itu trenggiling, karena baik sisik dan daging punya nilai jual yang cukup besar,” ujar Chaerul Saleh. Trenggiling paling sering diselundupkan ke Cina, kemudian Korea Selatan, dan Singapura. Ia menambahkan informasi pasar baru di Asia untuk gading gajah adalah Vietnam.

Sedangkan untuk harimau, sebuah kajian oleh Oswell tahun 2010, menunjukkan bahwa persebaran Harimau Sumatera dimulai dari Sumatera ke Malaysia, kemudian Myanmar. Dari Myanmar ada yang langsung ke Cina, ada juga yang dibawa melalui laos, Vietnam, baru ke Cina.

(Sumber:nationalgeographic.co.id.)

Berdasarkan wacana di atas, jawablah pertanyaan dibawah ini!

1. Jelaskan alasan kegiatan jual beli hewan langka dilarang?

... ... ... 2. Bagaimana cara pemerintah untuk mengatasi masalah jual beli hewan langka tersebut?

... ... ... 3. Berikan contoh hewan yang diperjualbelikan di Pulau:

a. Jawa dan Sumatera?

... b. Sulawesi dan Bali?

... c. Irian ?

... 4. Jelaskan alasanmu, apa yang menjadi penyebab hewan langka yang diperjualbelikan ditiap daerah di

Indonesia berbeda-beda?

... ... ... ...

5. Berikan ciri-ciri hewan yang berasal dari Indonesia Bagian Barat, Timur dan Tengah!

Gambar

gambar hewan langka
Gambar hewan langka

Referensi

Dokumen terkait

proses belajar mengajar yang bebas dari penilaian; tidak ada guru ataupun.. murid yang dapat

PCI{AIS?ILAX UXUITAI{{JKURAN TUBUH SAPI HASIL PERSIIANGAX STTIIEIITAL DEiIGAII PO\. {FERANA(AX OXGOI"EI OI KECAIIIATAN

Bisa jadi, serangkaian musibah itu merupakan rahmat-Nya kepada kita yang hidup, supaya kita ingat kepada Allah, supaya lebih dalam lagi solidaritas kita, supaya kita lebih dekat

Di+bq-ie]nreFtu

Pengamatan awal yang dilakukan di sekolah pada tanggal 9 Februari 2013, menunjukkan bahwa penyebab rendahnya hasil belajar antara lain: siswa kurang antusias atau

[r]

[r]

Oleh karena itu dalam neraka Allah mengganti kulit penduduk neraka dengan kulit yang baru yang dimaksudkan untuk memperbarui ujung saraf sensorik agar mereka