UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM EKSTENSI MEDAN
ANALISIS FAKTOR PRIBADI DAN FAKTOR PSIKOLOGIS YANG MEMPENGARUHI PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN
MEMPERGUNAKAN KARTU XL PADA MAHASISWA S1 EKSTENSI MANAJEMEN USU
SKRIPSI
OLEH
HETTY PUTRI SIPAHUTAR 060521120
MANAJEMEN
Guna memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Universitas Sumatera Utara Medan
Hetty Putri Sipahutar : Analisis Faktor Pribadi Dan Faktor Psikologis Yang Mempengaruhi Proses Keputusan Konsumen Mempergunakan Kartu Xl Pada Mahasiswa S1 Ekstensi Manajemen USU, 2009.
ABSTRAK
Hetty Putri Sipahutar (2009). Analisis Faktor Pribadi dan Faktor Psikologis Yang Mempengaruhi Proses keputusan Konsumen Mempergunakan Kartu XL Pada Mahasiswa S1 Ekstensi Manajemen Usu. Bapak Prof. Dr. Paham Ginting, SE, MSi selaku Dosen Pembimbing, Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, MSi selaku Ketua Departemen Manajemen, Bapak Prof. Dr. Amrin Fauzi dan Ibu Dr. Endang S Rini, SE, MSi selaku Dosen Penguji.
Konsumen dalam melakukan keputusan pembelian dipengaruhi oleh
banyak faktor, baik yang berasal dari dalam diri konsumen maupun dari faktor luar konsumen. Pemasar harus melihat lebih jauh mermacam-macam faktor yang mempengaruhi konsumen dan mengembangkan pemahaman bagaimana konsumen melakukan keputusan pembelian untuk meraih keberhasilan. Perilaku konsumen sangat dipengaruhi oleh faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis dari konsumen. Sebagaian besar adalah faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh pemasar, tetapi harus benar-benar diperhitungkan. Penelitian ini merupakan penelitian terhadap faktor yang mendorong konsumen pengguna kartu XL pada Mahasiswa S1 Ekstensi Manajemen USU, dimana faktor tersebut adalah faktor pribadi dan faktor psikologis.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yang mendasari proses keputusan konsumen dan menjelaskan pengaruh variabel pribadi dan psikologis secara bersama-sama maupun parsial terhadap proses keputusan konsumen menggunakan kartu XL pada Mahasiswa S1 Ekstensi Manajemen USU. Memenuhi tujuan tersebut penulis menggunakan model regresi berganda. Metode analisis dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis statistic. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji statistik yaitu uji F dan uji t.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor pribadi dan faktor psikologis secara bersama-sama berpengaruh terhadap proses keputusan konsumen mempergunkaan ka rtu XL pada Mahasiswa S1 Ekstensi Manajemen USU. Hasil ini dapat pada analisis Regresi Berganda dengan koefisien adjusted determinasi (R²) sebesar 32,60% yang berarti bahwa pengaruh faktor pribadi dan faktor psikologis terhadap proses keputusan konsumen sebesar 32,60%, sedangkan sisanya dipengaruhi faktor lainnya yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan karuniaNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis Faktor
Pribadi dan Faktor Psikologis Yang Mempengaruhi Proses Keputusan Konsumen
Mempergunakan Kartu XL Pada Mahasiswa S1 Ekstensi Manajemen USU.
Skripsi ini diajukan untuk melengkapi salah satu syarat untuk
menyelesaikan perkuliahan program Strata-1 Ekstensi pada Fakultas Ekonomi
Departemen Manajemen.
Penulis berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian tulisan ini. Penulis berterimakasih kepada:
1. Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi, Universitas
Sumatera Utara.
2. Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, MSi selaku Ketua Departemen Manjemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Prof. Dr. Paham Ginting, SE, MSi selaku Dosen Pembimbing yang telah
berkenan memberikan bimbingan, arahan dan perhatian yang besar dalam
penyelesaian skripsi ini.
4. Prof. Dr. Amrin Fauzi selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan saran
dan masukan bagi penulis.
5. Dr. Endang S. Rini, SE. MSi selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan
saran dan dorongan bagi penulis.
6. Seluruh keluarga besarku Bapak T. Sipahutar dan Ibu M. Sinambela, serta
Hetty Putri Sipahutar : Analisis Faktor Pribadi Dan Faktor Psikologis Yang Mempengaruhi Proses Keputusan Konsumen Mempergunakan Kartu Xl Pada Mahasiswa S1 Ekstensi Manajemen USU, 2009.
Terima kasih buat segala doa, kasih sayang, kesabaran dan semangat kalian
yang senantiasa mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
7. Edward Fransisco Bangun, sahabat terbaik. Dengan kasih sayang senantiasa
memberikan dukungan doa dan perhatian di saat-saat tersulit.
8. Dwi Karmila Bangun, Lois Maria Mendrofa, Tetty Andriany Bangun, Hilda
terima kasih buat waktu-waktu menyenangkan yang kita habiskan
bersama-sama.
9. Seluruh rekan-rekan mahasiswa S1 Ekstensi Departemen Manajemen, terima
kasih atas bantuan dan dukungan yang telah diberikan selama penulisan
skripsi maupun dalam masa perkuliahan.
10.Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi pembaca sekalian.
Medan, Juli 2009
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR ... vi
DAFTAR TABEL ... vii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar belakang Masalah ... 1
B. Perumusan Masalah ... 4
C. Kerangka Konseptual ... 5
D. Hipot esis ... 6
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6
1. Tujuan Penelitian ... 6
2. Manfaat Penelitian ... 6
F. Metodologi Penelitian ... 7
1. Batasan Operasional ... 7
2. Definisi Operasional Variabel ... 7
3. Pengukuran Variabel ... 8
4. Tempat dan Waktu Penelitian ... 9
5. Populasi dan Sampel ... 9
a. Populasi ... 9
b. Sampel ... 10
6. Jenis Data ... 11
7. Teknik Pengumpulan Data ... 11
8. Uji Validitas Dan Reabilitas Kuesioner ... 12
9. Teknik Analisis Data ... 12
BAB II URAIAN TEORETIS ... 16
A. Penelitian Terdahulu ... 16
B. Perilaku Konsumen ... 17
C. Jasa ... 20
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 22
E. Proses Keputusan Konsumen ... 30
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 35
A. Sejarah Berdirinya PT Excelcomindo Pratama, Tbk ... 35
B. Filosofi Perusahaan ... 36
C. Pemegang Saham Perusahaan ... 37
D. Produk Yang Dihasilkan XL ... 38
1. XL Prabayar ... 38
Hetty Putri Sipahutar : Analisis Faktor Pribadi Dan Faktor Psikologis Yang Mempengaruhi Proses Keputusan Konsumen Mempergunakan Kartu Xl Pada Mahasiswa S1 Ekstensi Manajemen USU, 2009.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASA ... 40
A. Uji Validitas dan Reabilitas... 40
1. Uji Validitas 1 ... 40
2. Uji Validitas 2 ... 41
3. Uji Reabilitas ... 41
B. Analisis Deskriptif ... 42
1. Identitas Responden ... 42
2. Deskriptif Variabel ... 45
C. Analisis Regresi Linier Berganda ... 51
1. Uji Signifikansi Simultan (Uji-F) ... 52
2. Uji signifikansi Parsial (Uji-t) ... 54
3. Identifikasi Determinan (R²) ... 55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 57
A. Kesimpulan ... 57
B. Saran ... 58
DAFTAR GAMBAR
No Keterangan Halaman
Hetty Putri Sipahutar : Analisis Faktor Pribadi Dan Faktor Psikologis Yang Mempengaruhi Proses Keputusan Konsumen Mempergunakan Kartu Xl Pada Mahasiswa S1 Ekstensi Manajemen USU, 2009.
DAFTAR TABEL
No Keterangan Halaman
1 Tabel 1.1 Definisi Operasional Variabel ... 8
2 Tabel 4.1 Item-Total Statistik ... 40
3 Tabel 4.2 Item-Total Statistik ... 41
4 Tabel 4.3 Reliability Statistics ... 41
5 Tabel 4.4 Jenis Kelamin Responden ... 42
6 Tabel 4.5 Usia Responden ... 43
7 Tabel 4.6 Kartu Telepon Yang Pertama Kali Digunakan Responden ... 43
8 Tabel 4.7 Alasan Responden Menggunakan Kartu XL ... 44
9 Tabel 4.8 Lama Menggunakan Kartu XL ... 45
10 Tabel 4.9 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Faktor Pribadi... 46
11 Tabel 4.10 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Faktor Psikologis ... 47
12 Tabel 4.11 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Keputusan Konsumen ... 49
13 Tabel 4.12 Regresi Linier Berganda ... 51
14 Tabel 4.13 Hasil Uji F hitung ... 53
15 Tabel 4.14 Hasil Uji T hitung ... 54
16 Tabel 4.15 Uji Determinan ... 56
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Awal era industri sekitar tahun 1990-an, para produsen tidak terlalu
memperhatikan konsumen. Apapun yang diproduksi pasti akan dibeli, demikian
pernyataan Henry Ford. Pernyataan demikian mengungkapkan keyakinan
produsen akan dominasinya terhadap konsumen (Brotoharsojo dkk, 2005:165).
Dengan kata lain, produsen tidak perlu memperhatikan kepuasan konsumen.
Perkembangan ekonomi menyebabkan perubahan besar. Pelaku ekonomi
semakin banyak dan akibatnya terjadi persaingan untuk merebut para konsumen.
Konsumen menjadi fokus perhatian produsen. Supremasi konsumen (consumer
primacy) adalah prinsip yang mendasari seluruh bidang pemasaran. Prinsip ini
menekankan bahwa konsumen merupakan pusat dari seluruh usaha pemasaran.
Seperti yang diungkapkan oleh Peter Drucker, seorang ahli manajemen yang
terkenal. Pemasaran adalah keseluruhan bisnis yang dilihat dari sudut pandang,
hasil akhirnya yaitu dari sudut pandang konsumen (Mowen & Minor 2002:8).
Kiat berkreasi dan berinovasi untuk memenangkan persaingan dalam
merebut kosumen memerlukan perancangan strategi pemasaran yang tepat. Untuk
itu, perlu pemahaman mengenai konsumen dan proses konsumsi yang akan
menghasilkan sejumlah manfaat, yang diantaranya adalah kemampuan untuk
membantu para manajer untuk mengambil keputusan dan memberikan para
Hetty Putri Sipahutar : Analisis Faktor Pribadi Dan Faktor Psikologis Yang Mempengaruhi Proses Keputusan Konsumen Mempergunakan Kartu Xl Pada Mahasiswa S1 Ekstensi Manajemen USU, 2009.
Konsumen memiliki kedudukan sebagai salah satu kekuatan kompetitif
melalui daya tawarnya. Daya tawar konsumen menjadi sangat penting karena
merekalah yang mempunyai kebutuhan dan keinginan. Untuk memenuhi
kebutuhan itu mereka jugalah yang mempunyai sarana pembelian (waktu dan
uang), menentukan pilihan, dan mengambil keputusan membeli. Menurut
Cravens, perusahaan yang gagal memahami kebutuhan, keinginan, selera dan
proses keputusan pembelian konsumen akan mengalami kegagalan dalam
pemasaran dan penjualannya (Prasetijo & Ihalauw, 2005:4). Perusahaan yang
melakukan sebaliknya, yaitu memahami kebutuhan, keinginan, selera dan proses
keputusan pembelian konsumennya, disebut costumer driven organization.
Artinya organisasi yang digerakkan oleh pemahaman terhadap pelanggannya.
Menurut Carpenter, mengerti dan memahami seluk beluk perilaku
konsumen penting untuk mencapai keunggulan kompetitif (Prasetijo & Ihalauw
2005:5). Perusahaan yang mempunyai keungulan kompetitif dapat mempengaruhi
konsumen ataupun prospek (calon pelanggan) untuk dengan mantap menjatuhkan
pilihan pada produknya. Strategi kompetitif yang mengharuskan suatu
perusahaan mengetahui bagaimana kepuasan lebih yang dirasakan daripada yang
diberikan oleh kompetitornya.
Pemasar harus melihat lebih jauh, bermacam-macam faktor yang
mempengaruhi konsumen dan mengembangkan pemahaman konsumen
melakukan keputusan pembelian untuk meraih keberhasilan. Perilaku konsumen
sangat dipengaruhi faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis dari konsumen
Sebagian besar adalah faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh pemasar,
untuk masing-masing produk. Dengan kata lain, ada faktor yang dominan pada
pembelian suatu produk sementara faktor lain kurang berpengaruh. Dengan
memahami konsumen, perusahaan dapat mengenal dan memuaskan keinginan
konsumennya, yang bertujuan untuk mempengaruhi keputusan konsumen dan
memenangkan persaingan dengan kompetitornya.
Persaingan merebut pangsa pasar tidak saja dialami oleh para perusahaan
dengan modal kecil, tetapi juga dialami oleh perusahaan dengan modal besar.
Perusahaan selalu dihadapkan pada ancaman produk-produk atau komoditas
sejenis dari perusahaan lain, yang akan dengan mudah memasuki pangsa pasar
dengan menyediakan produk atau jasa kepada konsumen secara lebih baik, lebih
cepat dan atau lebih murah, sehingga akan mengakibatkan perusahaan tersebut
sulit untuk mempertahankan konsumen. Oleh sebab itu untuk tetap eksis dalam
lingkungan persaingan yang sangat ketat, perusahaan tidak mempunyai banyak
pilihan kecuali berusaha keras secara terus menerus untuk memahami kebutuhan
dan keinginan konsumen. Menghadapi kondisi tersebut, para produsen harus
dapat selalu memberikan suatu pengaruh dominan terhadap suatu merek serta
menimbulkan kepuasan bagi konsumen. Dengan adanya suatu asosiasi terhadap
merek-merek, maka akan memicu stimuli konsumen untuk memilih elemen
informasi dalam pemilihan suatu merek tertentu, sehingga banyak perusahaan
berusaha membangun asosiasi dengan taktik dan strategi pemasaran
masing-masing.
Titik awal dari setiap pembelian adalah adanya kebutuhan atau keinginan.
Konsumen akan membeli produk karena alasan tertentu, atau paling tidak adanya
Hetty Putri Sipahutar : Analisis Faktor Pribadi Dan Faktor Psikologis Yang Mempengaruhi Proses Keputusan Konsumen Mempergunakan Kartu Xl Pada Mahasiswa S1 Ekstensi Manajemen USU, 2009.
nilai yang lebih besar dibanding biaya yang akan dikeluarkan. Bermacam
stimulan yang ditawarkan ke pasar bukan saja mempengaruhi perilaku pembelian
ulang terhadap merek yang sama tetapi juga mendorong perilaku mencoba produk
yang baru bagi yang belum pernah mencobanya
Ada banyak perusahaan yang bergerak dalam bidang telekomunikasi,
khususnya jasa komunikasi telepon bergerak (seluler) atau sebagai salah satu
operator GSM (Global System Mobile) yang menggunakan sim card (kartu
telepon). Salah satunya adalah PT Excelcomindo Pratama, Tbk.
Kebutuhan pelanggan akan komunikasi seluler yang berkualitas dengan
layanan purna jual yang terdepan serta kian terjangkau dijawab oleh PT
Excelcomindo Pratama,Tbk dengan melancarkan kartu perdana baru yang diberi
nama XL. Dengan tarif murah, harga voucher murah, jaringan yang bagus, iklan
yang menarik, telepon ke semua operator dengan tarif yang murah mengakibatkan
perubahan perilaku konsumen.
Berdasarkan latar belakang tersebut, timbul keinginan penulis untuk
melakukan penelitian dengan judul “Analisis Faktor Pribadi dan Faktor
Psikologis Yang Mempengaruhi Proses Keputusan Konsumen Mempergunakan Kartu XL Pada Mahasiswa S1 Ekstensi Manajemen USU.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka
perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah faktor pribadi dan
keputusan konsumen mempergunakan Kartu XL Pada Mahasiswa S1 Ekstensi Manajemen USU.
C. Kerangka Konseptual
Kotler (2002) menyebutkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku konsumen dapat diukur melalui empat determinan yaitu: faktor budaya,
sosial, pribadi dan psikologis. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
konsumen akan mendasari variasi hasil proses keputusan konsumen. Namun tiap
produk dan jasa memiliki faktor-faktor yang berbeda pula tergantung dari perilaku
konsumennya. Dengan kata lain, ada faktor yang dominan pada pembelian suatu
produk sementara faktor lain kurang berpengaruh.
Pada penelitian ini penulis memilih faktor pribadi dan faktor psikologis
sebagai faktor yang dominan mempengaruhi pengguna kartu XL, dibandingkan
faktor budaya dan sosial.
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Sumber: Kotler, 2002:183 (diolah)
Pribadi (X1)
Proses Keputusan Konsumen Dalam Mempergunakan Kartu
XL (Y) Psikologis
Hetty Putri Sipahutar : Analisis Faktor Pribadi Dan Faktor Psikologis Yang Mempengaruhi Proses Keputusan Konsumen Mempergunakan Kartu Xl Pada Mahasiswa S1 Ekstensi Manajemen USU, 2009.
D. Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah
diberikan, maka peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut:
Faktor pribadi dan faktor psikologis mempunyai pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap proses keputusan konsumen mempergunakan kartu XL pada
Mahasiswa S1 Ekstensi Manajemen USU.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
Mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
konsumen yang mendasari proses keputusan konsumen mempergunakan
kartu XL pada Mahasiswa S1 Ekstensi Manajemen USU.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi perusahaan, sebagai sumbangan pemikiran dalam mengetahui
faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen dalam
mengambil keputusan untuk tetap mempergunakan kartu XL.
b. Bagi penulis, merupakan suatu kesempatan untuk menerapkan teori
dan literatur yang penulis peroleh dari bangku kuliah kemudian
memperluas wawasan penulis tentang perilaku konsumen.
c. Bagi pihak lain, sebagai bahan referensi yang nantinya dapat
memberikan perbandingan dalam mengadakan penelitian pada masa
F. Metodologi Penelitian 1. Batasan Operasional
Batasan operasional dalam penelitian ini adalah:
a. Variabel Independen (X) terdiri dari variabel pribadi (X1), variabel
psikologis (X2).
b. Variabel Dependen (Y) adalah proses keputusan konsumen
mempergunakan kartu XL pada Mahasiswa S1 Ekstensi Manajemen
USU.
2. Definisi Operasional Variabel
a. Variabel bebas yaitu variabel yang nilainya tidak tergantung pada
variabel lain, terdiri dari:
1. Faktor Pribadi
Faktor pribadi merupakan karakteristik konsumen yang muncul
dari dalam diri konsumen itu sendiri. Karakteristik tersebut
meliputi usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi,
gaya hidup serta kepribadian dan konsep diri pembeli.
2. Faktor psikologis
Faktor psikologis merupakan karakteristik konsumen yang timbul
sebagai akibat dari suatu keadaan fisiologis tertentu.
Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat faktor
psikologis utama meliputi motivasi, persepsi, pembelajaran, serta
Hetty Putri Sipahutar : Analisis Faktor Pribadi Dan Faktor Psikologis Yang Mempengaruhi Proses Keputusan Konsumen Mempergunakan Kartu Xl Pada Mahasiswa S1 Ekstensi Manajemen USU, 2009.
b. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain.
Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah proses
keputusan konsumen mempergunakan kartu XL pada Mahasiswa S1
Ekstensi Manajemen USU.
Tabel 1.1
Definisi Operasional Variabel
Variabel Indikator Ukur
Faktor Pribadi (X1) a. Pekerjaan
b. Gaya Hidup
c. Kepribadian
Skala Likert
Faktor Psikologis (X2) a. Motivasi
b. Persepsi
c. Pembelajaran
d. Keyakinan dan sikap
Skala Likert
Proses Keputusan
Konsumen
a. Pengenalan Masalah
b. Pencarian Informasi
c. Evaluasi Alternatif
d. Keputusan Konsumen
e. Perilaku Pasca Pembelian
Skala Likert
Sumber: Kotler (2002)
3. Pengukuran Variabel
Pengukuran yang digunakan penulis dalam proses pengolahan data adalah
untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekleompok orang
tentang fenomena sosial.
Pada penelitian ini responden memilih salah satu dari jawaban yang
tersedia, kemudian masing-masing jawaban diberi skor tertentu. Skor responden
kemudian dijumlahkan dan jumlah ini merupakan total skor. Total skor inilah
yang ditafsirkan sebagai posisi responden dalam Skala Likert.
Kriteria pengukurannya adalah sebagai berikut:
Sangat setuju : diberi skor 5
Setuju : diberi skor 4
Kurang setuju : diberi skor 3
Tidak setuju : diberi skor 2
Sangat tidak setuju : diberi skor 1
4. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Mahasiswa S1 Ekstensi Manajemen USU
Jalan Prof. T. M. Hanafiah. Waktu peneliitan dilakukan dari bulan Mei sampai
dengan Juni 2009.
5. Populasi dan Sampel a. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa S1 Ekstensi Manajemen
Universitas Sumatera Utara stambuk 2005, 2006, 2007 dan 2008 pengguna kartu
Hetty Putri Sipahutar : Analisis Faktor Pribadi Dan Faktor Psikologis Yang Mempengaruhi Proses Keputusan Konsumen Mempergunakan Kartu Xl Pada Mahasiswa S1 Ekstensi Manajemen USU, 2009.
b. Sampel
Pada penelitian ini, sampel diambil dengan menggunakan metode
Accidental Sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, siapa
saja yang yang kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai
sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data
( Ginting dkk, 2008:141).
Teknik pengambilan sampel untuk mencari sampel untuk populasi yang
tidak diketahui jumlahnya dengan menggunakan rumus:
Dimana :
n = Jumlah Sampel
Z 2 = Nilai tabel Z berdasarkan
P = estimator proporsi populasi
q = 1-p
d = penyimpangan yang ditolerir = 10%
Sehingga jumlah sample menjadi :
n = ) 1 , 0 ( ) 5 , 0 )( 5 , 0 )( (1,96 2 2
n = 96,04 dibulatkan menjadi 96 orang
n = 2
6. Jenis Data
Penelitian ini menggunakan dua jenis data yaitu
a. Data Primer
Data yang diperoleh secara langsung dari responden terpilih pada lokasi
penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan kuesioner dan melakukan
wawancara. Pada penelitian ini yang menjadi data primer adalah kuesioner yang
dibagikan kepada para pengguna kartu XL pada Mahasisiwa S1 Ekstensi
Manajemen USU.
b. Data sekunder
Data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dengan mempelajari
berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah dan internet untuk mendukung
penelitian ini. Data sekunder yang digunakan pada penelitian ini seperti buku,
jurnal dan internet.
7. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Wawancara
Yaitu melakukan tanya-jawab secara langsung dengan pengguna kartu XL
pada Mahasiswa S1 Ekstensi Manajemen USU.
b. Kuesioner
Yaitu memberikan daftar pertanyaan kepada pengguna kartu XL pada
Mahasiswa S1 Ekstensi Manajemen USU yang telah ditetapkan sebagai sampel
Hetty Putri Sipahutar : Analisis Faktor Pribadi Dan Faktor Psikologis Yang Mempengaruhi Proses Keputusan Konsumen Mempergunakan Kartu Xl Pada Mahasiswa S1 Ekstensi Manajemen USU, 2009.
c. Studi Pustaka
Yaitu pengumpulan data dengan menggunakan data dari buku-buku dan
literatur yang berhubungan dengan penelitian.
8. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner
Uji validitas dan reliabilitas kuesioner digunakan untuk mendapatkan hasil
penelitian yang valid dan realiabel, kuesioner yang digunakan harus diuji
kelayakan untuk digunakan sebagai instrumen penelitian. Validitas menunjukkan
sejauh mana kuesioner dapat mengukur apa yang ingin diukur. Reliabilitas
menunjukkan sejauh mana hasil suatu hasil pengukuran melalui kuesioner relatif
konsisten dalam pengulangan pengukuran yang berbeda (Ariestonandri 2006:88).
Uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS 14 for
windo ws.
9. Teknis Analisis Data
a. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengolah,
menyajikan dan menginterpretasikan data sehingga diperoleh gambaran yang jelas
mengenai masalah yang dihadapi dan hasil perhitungan.
b. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh dari variabel bebas (Pribadi dan Psikologis) terhadap variabel
terikat (Proses Keputusan Konsumen). Data dioleh secara statistik dengan
Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah;
Dimana
Y = skor dimensi proses keputusan konsumen
a = konstanta
b1...b2 = koefisien regresi
X1 = skor dimensi pribadi
X2 = skor dimensi psikologis
e = standar error
1) Uji Signifikansi Simultan
Uji signifikan simultan (Uji-F) digunakan untuk menunjukkan apakah
secara serentak variabel bebas bersama-sama tidak berpengaruh positif dan
signifikan atau tidak terhadap variabel terikat (Y).
H0 : b1 = b2 = 0
Variabel bebas (X1,X2) berupa faktor pribadi dan psikologis secara
bersama tidak berpengaruh posistif signifikan terhadap proses keputusan
konsumen sebagai variabel terikat (Y).
H0 : b1 ≠ b2 ≠ 0
Variabel bebas (X1,X2), berupa faktor pribadi dan psikologis secara
bersama berpengaruh positif signifikan terhadap proses keputusan konsumen
sebagai variabel terikat (Y).
Hetty Putri Sipahutar : Analisis Faktor Pribadi Dan Faktor Psikologis Yang Mempengaruhi Proses Keputusan Konsumen Mempergunakan Kartu Xl Pada Mahasiswa S1 Ekstensi Manajemen USU, 2009.
Pengambilan keputusan dilakukan dengan membandingkan nilai Fhitung
dengan nilai Ftabel. Kriteria pengambilan keputusan:
H0 diterima jika Fhitung < Ftabel. pada = 5 %
H0 diterima jika Fhitung > Ftabel. pada = 5 %
2) Uji signifikansi Parsial (UJi-t)
Uji signifikan parsial (Uji-t) menunjukkan seberapa besar pengaruh
variabel bebas secara bebas parsial terhadap variabel terikat
H0 : b1 = 0
Secara parsial tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel
bebas terhadap variabel terikat (Y). Variabel bebas (X1,X2) berupa faktor pribadi
dan faktor psikologis terhadap proses keputusan konsumen sebagai variabel
terikat (Y).
H0 : b1 ≠ 0
Secara parsial terdapat pengaruh positif dan signifikan variabel bebas. Variabel
bebas (X1,X2) berupa faktor pribadi dan psikologis terhadap proses keputusan
konsumen sebagai variabel terikat (Y).
Pengambilan keputusan dilakukan dengan membandingkan nilai Fhitung
dengan nilai Ftabel . Kriteria pengambilan keputusan
H0 diterima jika Fhitung < Ftabel. pada = 5 %
H0 diterima jika Fhitung > Ftabel. pada = 5 %
4) Koefiesien determinasi (R²)
Koefisien determinasi (R²) dipakai untuk mengukur kemampuan model
satu) menunjukkan adanya pengaruh yang kuat antara variabel bebas (X1,X2)
dengan variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat
untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel
terikat. Apabila (R²) semakin kecil nilainya (mendekati nol) menunjukkan adanya
pengaruh yang lemah antara variabel bebas (X1,X2) dengan variabel terikat (Y).
Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh
Hetty Putri Sipahutar : Analisis Faktor Pribadi Dan Faktor Psikologis Yang Mempengaruhi Proses Keputusan Konsumen Mempergunakan Kartu Xl Pada Mahasiswa S1 Ekstensi Manajemen USU, 2009.
BAB II
URAIAN TEORETIS
A. Penelitian Terdahulu
Damanik (2003) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Faktor
Pribadi dan Faktor Psikologis Terhadap Proses Keputusan Konsumen Pada Games
Station Jln. Djamin Ginting Padang Bulan Medan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui dan menggambarkan pengaruh faktor pribadi (usia, tahap siklus
hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup serta kepribadian dan konsep diri
pembeli) dan faktor psikologis (motivasi, persepsi, pembelajaran serta keyakinan
dan pendirian) terhadap proses keputusan konsumen pada gamestation Jln.
Djamin Ginting Padang Bulan Medan.
Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
dilakukan dengan metode purposive sampling. Teknik analisis data yang
dipergunakan terdiri dari analisis deskriptif, dan analisis regresi linier berganda.
Penelitian ini juga memakai beberapa pengujian seperti uji validitas dan reabilitas
kuesioner, uji signifikansi simultan, uji signifikansi parsial (Uji-t) dan koefisien
determinan (R2)
Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah faktor pribadi dan faktor
psikologis secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap proses
keputusan konsumen pada gamestation Jln. Djamin Ginting Padang Bulan Medan.
Secara parsial faktor psikologis lebih berpengaruh dari pada faktor pribadi
terhadap proses keputusan konsumen pada gamestation Jln. Djamin Ginting
Lubis (2007) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Tarif 0,5
PerDetik Kartu SimPATI PeDe Terhadap Loyalitas Pelanggan PT Telkomsel
Medan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis
variabel-variabel Tarif 0,5 perdetik Kartu simPATI PeDe berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas pelanggan pada PT Telkomsel Medan, serta
mengetahui variabel mana yang paling dominant mempengaruhi tariff 0,5 per
detik simPATI PeDe terhadap loyalitas pelanggan PT Telkomsel Medan.
Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
dilakukan dengan metode purposive sampling. Teknik analisis data yang
dipergunakan terdiri dari analisis deskriptif, metode analisis kuantitaif yang terdiri
dari uji validitas, uji reabilitas, dan uji asumsi klasik (normalitas,
heteroskedastisitas, multikolinieritas, dan autokorelasi) serta analisis regresi linier
berganda, Uji F (Uji Serentak), Uji Signifikansi (Uji-t), dan Koefiesien
Determinan (R2).
Dari penelitian ini maka dapat diambil kesimpulan bahwa harga, biaya,
kualitas, kualitas, layanan secara simultan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Loyalitas Pelanggan PT Telkomsel Medan mempergunakan Kartu
SimPATI PeDe dengan tarif 0,5. Secara parsial faktor harga lebih berpengaruh
dari pada faktor-faktor lain terhadap Loyalitas Pelanggan PT Telkomsel Medan
mempergunakan Kartu SimPATI PeDe dengan tarif 0,5.
B. Perilaku Konsumen
Menurut Sumarwan dalam (Schiffman dan Kanuk, 2000:7), Perilaku
Hetty Putri Sipahutar : Analisis Faktor Pribadi Dan Faktor Psikologis Yang Mempengaruhi Proses Keputusan Konsumen Mempergunakan Kartu Xl Pada Mahasiswa S1 Ekstensi Manajemen USU, 2009.
mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan menghabiskan produk dan
jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka. Menurut Setiadi
(2003:3), Perilaku Konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam
mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk
proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini. Jadi, dapat
dikatakan bahwa perilaku konsumen merupakan studi tentang bagaimana pembuat
keputusan (decision unit), baik individu, kelompok, ataupun organisasi, pembuat
keputusan-keputusan beli atau melakukan transaksi pembelian suatu produk dan
mengkonsumsinya.
Perilaku konsumen didasarkan definisi di atas dapat diungkapkan bahwa
perilaku konsumen adalah suatu proses yang terdiri dari beberapa tahap:
a Tahap perolehan (acquisition): mencari (searching) dan membeli
(purchasing).
b. Tahap konsumsi (consumption): menggunakan (using) dan mengevaluasi
(evaluating).
c. Tahap tindakan pasca beli (disposition): hal yang dilakukan oleh konsumen
setelah produk itu digunakan atau dikonsumsi.
Gambar 2.1 Proses Perilaku Konsumen Sumber: Kolter, 2002:183 (diolah)
Mendapatkan Produk
Mencari:
- Informasi - altenatif - keputusan
membeli kebutuhan
Konsumsi
Menggunakan Mengevaluasi
Pasca Beli
Pemahaman tentang konsumen dan proses konsumsi akan menghasilkan
sejumlah manfaat diantaranya adalah kemampuan untuk membantu para manajer
mengambil keputusan, memberikan para pembeli pemasaran pengetahuan dasar
ketika menganalisis konsumen, membantu legislatif negara serta pembuat
peraturan menciptakan hukum dan peraturan yang berhubungan dengan
pembelian dan penjualan barang dan jasa, dan membantu konsumen dalam
pengambilan keputusan yang lebih baik. Singkatnya perilaku konsumen dipelajari
agar lebih memahami tentang apa yan dibeli konsumen, mengapa, dimana, kapan
dan seberapa sering dia membeli. Pengetahuan ini kemudian dipakai untuk
menciptakan cara untutk memuaskan/memenuhi kebutuhan mereka dan
menciptakan pendekatan yang baik untuk berkomunikasi dan mempengaruhi
mereka. Jadi, itu semua adalah kajian-kajian yang sangat mendasar dalam seluruh
kegiatan pemasaran.
Pemahaman tentang konsumen dapat ditemukan pada definisi pemasaran
(marketing) yaitu kegiatan manusia ditujukan untuk memuaskan kebutuhan dan
keinginan melalui proses pertukaran. Dari definisi ini muncul dua kegiatan
pemasaran yang utama. Pertama, para manajer berusaha untuk memuaskan
kebutuhan dan keinginan pasar sasaran mereka. Kedua, pemasaran meliputi studi
tentang proses pertukaran di mana terdapat dua pihak yang menstransfer sumber
daya di antara keduanya.
Perusahaan menerima sumber moneter dan sumber daya lainnya dari para
konsumen dalam proses pemasaran, yang sebaliknya, menerima produk maupun
jasa serta sumber-sumber nilai lainnya. Para pemasar menciptakan pertukaran
Hetty Putri Sipahutar : Analisis Faktor Pribadi Dan Faktor Psikologis Yang Mempengaruhi Proses Keputusan Konsumen Mempergunakan Kartu Xl Pada Mahasiswa S1 Ekstensi Manajemen USU, 2009.
dan keinginan konsumen. Untuk memahami dan mengembangkan strategi
pemasaran yang tepat kita harus memahami apa yang konsumen pikirkan
(kognisi) dan konsumen rasakan (pengaruh), apa yang konsumen lakukan
(perilaku) dan apa serta di mana (kejadian di sekitar) yang mempengaruhi serta
dipengaruhi oleh apa yang dipikirkan, dirasa dan dilakukan konsumen.
C. Jasa
Menurut Kotler dalam (Tjiptono 2005:16) mendefinisikan jasa sebagai
setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada
pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak
menghasilkan kepemilikan sesuatu.
Pengertian jasa menurut pendapat para ahli antara lain
a. Menurut Zethmal dan Bitner dalam (Lupiyoadi, 2001:5)
Jasa merupakan semua aktivitas ekonomi yang hasilnya tidak merupakan
produk dalam bentuk fisik atau kontruksi yang biasanya dikonsumsi pada saat
yang sama dengan waktu yang dihasilkan dan memberikan nilai tambah (seperti
kenyamanan, hiburan, kesenangan atau kesehatan) atau pemecahan atas masalah
yang dihadapi konsumen.
b. Menurut Lovelock dan Wrigth (2005:5)
Jasa adalah kegiatan ekonomi yang menciptakan dan memberikan manfaat
bagi pelanggan pada waktu dan tempat tertentu, sebagai hasil dari tindakan
mewujudkan perubahan yang diinginkan dalam diri –atau atas nama- penerima
c. Menurut Lamb, dkk (2001:482)
Jasa adalah hasil dari usaha penggunaan manusia dan mesin terhadap
sejumlah orang atau objek. Jasa meliputi suatu perbuatan, suatu kinerja atau suatu
upaya yang tidak bisa diproses secara fisik.
Dari definisi di atas tampak di dalam jasa selalu ada aspek interaksi antara
pihak konsumen dengan pemberi jasa, meskipun pihak-pihak yang terlibat tidak
menyadari. Jasa juga bukan merupkakan barang, jasa adalah suatu proses atau
aktifitas dan aktifitas-aktifitas tersebut tidak berwujud.
Jasa memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari barang dan
berdampak pada crra memasarkannya. Secara garis besar karakteristik itu terdiri
dari:
1. Intangibility (tidak berwujud)
Jasa merupakan suatu perbuatan, tindakan, pengalaman kinerja atau
usaha oleh sebab itu sifat jasa tidak dapat dilihat, diraba, dicium atau
didengar sebelum dibeli dan dikonsumsi.
2. Inseparability (tidak terpisahkan )
Barang fisik diproduksi, dijual dan kemudian dikonsumsi. Sebaiknya,
jasa dijual dulu, kemudian diproduksi dan dikonsumsi. Ini berarti
bahwa jasa tidak dapat dipisahkan dari penyedianya.
3. Variability
Jasa bersifat sangat beranekaragam karena non-standarlized output,
artinya banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis tergantung pada siapa,
Hetty Putri Sipahutar : Analisis Faktor Pribadi Dan Faktor Psikologis Yang Mempengaruhi Proses Keputusan Konsumen Mempergunakan Kartu Xl Pada Mahasiswa S1 Ekstensi Manajemen USU, 2009.
4. Perishability (tidak tahan lama)
Jasa merupakan komoditas yang tidak tahan lama dan tidak dapat
disimpan. Dengan demikian bila suatu jasa tidak digunakan, maka jasa
tersebut akan berlalu begitu saja.
5. Lock of Ownership
Lock of Ownership merupakan perbedaan dasar antara barang dengan
jasa. Pada pembelian barang pembeli mempunyai hak penuh atas
penggunaan produk yang dibelinya. Pada pembelian jasa, pelanggan
hanya mempunyai akses personal atas suatu jasa untuk jangka waktu
yang terbatas.
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Keputusan konsumen sangat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan, sosial,
pribadi dan psikologis dari pembeli. Sebagian besar adalah faktor-faktor yang
tidak dapat dikendalikan oleh pemasar, tetapi benar-benar harus dipertimbangkan.
1. Faktor Kebudayaan
Menurut Kotler dalam (Simamora, 2002:183) faktor kebudayaan
mempunyai pengaruh yang paling luas dan paling dalam terhadap perilaku
konsumen. Pemasar harus memahami peran yang dimainkan oleh kultur,
subkultur dan kelas sosial pemebeli.
Kultur. Kultur adalah faktor penentu paling pokok dari keinginan dan
perilaku seseorang. Makhluk yang lebih rendah umumnya dituntun oleh naluri.
Sedangkan pada manusia, perilaku biasanya dipelajari dari lingkungan sekitarnya.
daerah tertentu dapat berbeda dengan orang lain yang berada di lingkungan yang
lain pula. Sehingga sangat penting bagi pemasar untuk melihat pergesaran kultur
tersebut untuk dapat menyediakan produk-produk baru yang diinginkan
konsumen.
Subkultur. Setiap kebudayan terdiri dari sub-budaya – subbudaya yang
lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk
para anggotanya. Sub-budaya terdiri dari kebangsaan, agama, kelompok dan
daerah geografis. Banyak sub-budaya yang membentuk segmen pasar penting dan
pemasar sering merancang produk dan program pemasaran yang disesuaikan
dengan kebutuhan mereka.
Kelas Sosial. Kelas sosial adalah pembagian masyarakat yang relatif
homogen dan permanen, yang tersusun secara hirarkis dan yang anggotanya
menganut nilai-nilai, minat dan perilaku yang serupa. Kelas sosial tidak hanya
mencerminkan penghasilan tetapi juga indikator lain seperti pekerjaan, pendidikan
dan tempat tinggal. Kelas sosial berbeda dalam hal busana, cara berbicara,
preferensi, rekreasi dan memiliki banyak ciri-ciri lain.
2. Faktor Sosial
Kelompok Referensi. Kelompok referensi menurut Kolter (2002:187)
adalah semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung
terhadap sikap atau perilaku seseorang. Kelompok yang memiliki pengaruh
langsung terhadap seseorang digunakan kelompok keanggotaan. Beberapa
kelomok keanggotaan adalah kelompok primer, seperti keluarga, teman, tetangga
dan rekan kerja, yang berinteraksi dengan seseorang secara terus menerus dan
Hetty Putri Sipahutar : Analisis Faktor Pribadi Dan Faktor Psikologis Yang Mempengaruhi Proses Keputusan Konsumen Mempergunakan Kartu Xl Pada Mahasiswa S1 Ekstensi Manajemen USU, 2009.
keagamaan, profesional dan asosiasi perdagangan yang cenderung lebih formal
dan membutuhkan interaksi yang tidak begitu rutin.
Pemasar berusaha mengindetifikasi kelompok referensi pelanggan mereka.
Kelompok referensi mempengaruhi perilaku seseorang dalam pembelian dan
sering dijadikan pedoman oleh konsumen dalam bertingkah laku. Anggota
kelompok referensi sering menjadi penyebar pengaruh dalam hal selera. Oleh
karena itu konsumen selalu mengawasi kelompok tersebut baik perilaku fisik
maupun mentalnya. Yang termasuk kelompok referensi ini atara lain; serikat
buruh, team olahraga, perkumpulan agama, kesenian dan lain sebagainya.
Keluarga. Keluarga merupakan organsasi pembelian konsumen yang
paling penting dalam masyarakat, dan telah menjadi objek penelitian yang luas.
Anggota keluarga merupakan kelompok acuan primer yang paling berpengaruh.
Kita dapat membedakan antara dua keluarga dalam kehidupan pembeli. Keluarga
merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam
masyarakat dan ia telah menjadi objek peneliti yang luas. Anggota keluarga
merupakan kelompok acuan primer yang paling berpengaruh.
Kita dapat membedakan antara dua keluarga dalam kehidupan pembeli.
Keluarga orientasi terdiri dari orang tua dan saudara kandung seseorang. Dari
orang tua seseorang mendapatkan orientasi atas agama, politik dan ekonomi serta
ambisi pribadi, harga diri dan cinta. Bahkan jika pembeli tidak lagi berinteraksi
secara mendalam dengan keluarganya, pengaruh keluarga terhadap perilaku
pembeli dapat tetap signifikan.
Di negara-negara di mana orang tua tinggal dengan anak-anak mereka
lebih langsung terhadap perilaku pembelian sehari-hari adalah keluarga prokreasi
yaitu, pasangan dan anak-anak seseorang (Kotler, 2002:188).
Sebagian besar penelitian perilaku konsumen mengambil individu sebagai
unit analisis. Tujuan pada umumnya adalah untuk menjelaskan dan memahami
bagaimana individu membuat keputusan pembelian sehingga strategi pemasaran
dapat dikembangkan untuk dapat mempengaruhi proses tersebut dengan lebih
efektif.
Peran dan Status. Posisi seseorang dalam suatu kelompok dapat
ditentukan dari segi peran dan status. Tiap peran membawa status yang
mencerminkan penghargaan umum oleh masyarakat.
3. Faktor Pribadi
Keputusan seseorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi
seperti umur dan tahap daur-hidup pembeli, jabatan, keadaan, ekonomi, gaya
hidup, kepribadian dan konsep diri pembeli yang bersangkutan.
Usia dan Tahap Daur Hidup. Orang akan mengubah barang dan jasa
yang dibelinya sepanjang hidup mereka. Kebutuhan dan selera seseorang akan
berubah sesuai dengan usia. Pembelian dibentuk oleh tahap daur hidup keluarga.
Sehingga pemasar perlu memperhatikan perubahan minat pembelian yang terjadi
yang berhubungan dengan daur hidup mereka.
Pekerjaan. Pekerjaan seseorang akan mempengaruhi barang dan jasa
yang dibelinya. Dengan demikian pemasar dapat mengindentifikasi kelompok
yang berhubungan dengan jabatan yang mempunyai minat di atas rata-rata
Hetty Putri Sipahutar : Analisis Faktor Pribadi Dan Faktor Psikologis Yang Mempengaruhi Proses Keputusan Konsumen Mempergunakan Kartu Xl Pada Mahasiswa S1 Ekstensi Manajemen USU, 2009.
Keadaan Ekonomi. Keadaan ekonomi akan sangat mempengaruhi
pilihan produk. Pemasar yang produknya peka terhadap pendapatan dapat dengan
seksama memperhatikan kecenderungan dalam pendapatan pribadi, tabungan dan
tingkat bunga. Jadi jika indikator-indikator ekonomi tersebut menunjukkan
adanya reses, pemasar dapat mencari jalan menetapkan posisi produk.
Gaya Hidup. Menurut Kolter (2002:192) gaya hidup adalah pola hidup
seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat dan opininya. Gaya
hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorag yang berinteraksi dengan
lingkungannya. Gaya hidup menunjukkan bagaimana orang hidup, bagaimana
mereka membelanjakan uangnya dan bagaimana mereka mengalokasikan waktu
mereka. Oleh karenanya, hal ini berhubungan dengan tindakan dan perilaku sejak
lahir.
Kepribadian. Menurut Sumarwan dalam (Schiffman dan Kanuk,
2000:94) kepribadian berkaitan dengan adanya perbedaan karakteristik yang
paling dalam pada diri (inner psychological characteristics) manusia, perbedaan
karakteristik tersebut menggambarkan ciri unik dari masing-masing individu.
Masing-masing orang memiliki kepribadian yang berbeda yang mempengaruhi
perilaku pembeliannya. Kepribadiannya biasanya dijelaskan dengan
menggunakan ciri-ciri seperti kepercayaan diri, dominasi, otonomi, kehormatan,
kemampuan bersosialisasi pertahanan diri dan kemampuan beradaptasi.
4. Faktor Psikologis
Motivasi. Menurut J. Moskowits dalam (Setiadi, 2003:94) motivasi
didefinisikan sebagai inisiasi dan pengarahan tingkah laku dan pelajaran motivasi
pemberi daya pengerak yang menciptakan kegairahan seseorang agar mereka mau
bekerjasama, bekerja efektif dan berintegrasi dengan segala upayanya untuk
mencapai kepuasan.
Suatu kebutuahan dapat diartikan sebagai suatu keadaan internal yang
menyebabkan hasil-hasil tertentu tampak menarik. Suatu kebutuhan yang tidak
terpuaskan menciptakan tegangan yang merangsang dorongan-dorongan yang ada
dalam diri individu yang bersangkutan. Dorongan ini menimbulkan suatu
perilaku pencarian untuk menemukan tujuan-tujuan tertentu yang apabila dicapai
akan memenuhi kebutuhan itu dan mendorong ke arah pengurangan tegangan.
Perilaku yang memotivasi diprakarsai oleh pengaktifan kebutuhan atau
pengenalan kebutuhan. Kebutuhan atau motif diaktifkan ketika ada
ketidakcocokan yang memadai antara keadaan aktual dengan keadaan yang
diinginkan. Konsumen selalu dihadapkan pada persoalan biaya atau pengorbanan
yang akan dikeluarkan dan seberapa penting produk yang dibutuhkan dan
diinginkan. Oleh karena itu, konsumen akan dihadapkan pada persoalan motivasi
atau pendorong.
Persepsi. Seseorang yang termotivasi siap untuk bertindak. Bagaimana
seseorang yang termotivasi bertindak akan dipengaruhi oleh persepsinya terhadap
situasi tertentu. Menurut Kolter (2002:199) Persepsi adalah proses yang
digunakan oleh seseorang individu untuk memilih, mengorganisasi dan
menginterprestasikan masukan-masukan informasi guna menciptakan gambaran
dunia yang memiliki arti. Persepsi setiap orang terhadap suatu objek akan
berbeda-beda. Oleh karena itu, persepsi memiliki sifat subjektif. Persepsi yang
Hetty Putri Sipahutar : Analisis Faktor Pribadi Dan Faktor Psikologis Yang Mempengaruhi Proses Keputusan Konsumen Mempergunakan Kartu Xl Pada Mahasiswa S1 Ekstensi Manajemen USU, 2009.
Selain itu satu hal yang perlu diperhatikan dari persepsi adalah bahwa persepsi
secara substansil bisa sangat berbeda dengan realitas. Orang dapat memiliki
persepsi yang berbeda atas objek yang sama karena tiga proses persepsi:
perhatian selektif, perhatian selektif, distorsi selektif dan ingatan selektif (Kotler
2002:198).
Perhatian Selektif. Orang terlihat kontak dengan rangsangan yang sangat
banyak setiap hari. Tantangan yang sesungguhnya adalah menjelaskan
rangsangan mana yang akan diperhatikan oleh orang-orang. Ada beberapa
temuan antara lain: orang lebih cenderung memperhatikan rangsangan yang
berhubungan dengan kebutuhan saat ini, orang lebih cenderung memperhatikan
rangsangan yang mereka antisipasi, orang lebih cenderung memperhatikan
rangsangan dengan deviasi yang besar dibandingkan dengan ukuran rangsangan
normal.
Distorsi Selektif. Bahkan rangsangan yang telah mendapatkan perhatian
selalu muncul di pikiran orang persis seperti yang diinginkan oleh penciptaannya.
Distorsi selektif adalah kecenderungan orang untuk mengubah informasi menjadi
bermakna pribadi dan menginterpretasikan informasi itu dengan cara yang akan
mendukung pra-konsepsi mereka.
Ingatan/Retensi Selektif. Orang akan melupakan banyak hal yang mereka
pelajari namun cenderung akan mengingat informasi yang menyokong pandangan
dan keyakinan mereka. Karena adanya ingatan selektif, kita cenderung akan
mengingat hal-hal baik yang disebutkan tentang produk yang bersaing.
Pembelajaran. Menurut Lefton dalam (Prasetijo, 2005:87),
akibat dari pengalaman. Dari defenisi ini didapat pengertian bahwa pembelajaran
konsumen adalah suatu proses, jadi pembelajaran ini secara terus menerus
berlangsung dan berubah sebagai akibat dari pengetahuan yang diperoleh (dengan
membaca, diskusi, observasi atau berpikir) atau dari pengalaman yang
sebenarnya.
Sebagian besar perilaku manusia adalah hasil dari belajar. Dalam
mengkonsumsi produk konsumen akan mempertimbangkan manfaat yang bisa
diperolehnya. Oleh karena itu, kualitas produk sangat menentukan apakah
konsumen akan memberikan respon positif atau negatif. Respon positif akan
terjadi ketika konsumen merasa puas, akibatnya probabilitas konsumen akan
memberikan respon negatif jika respon atas tindakannya itu tidak memuaskan.
Sikap. Menurut Kotler (2002:200) Sikap adalah evaluasi, perasaan,
emosional dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan dan bertahan lama
dari seseorang terhadap suatu obyek atau perasaan terhadap suatu rangsanan.
Orang memiliki sikap terhadap hampir semua hal. Sikap menempatkan semua itu
ke dalam sebuah kerangka pemikiran yang menyukai atau tidak menyukai suatu
obyek, bergerak atau menjauhi obyek tersebut. Sikap menyebabkan orang-orang
berperilaku secara cukup konsisten terhadap obyek yang serupa. Setelah sikap
terbentuk, hal ini akan tersimpan dalam memori jangka panjang mereka. Pada
keadaan seperti ini, orang-orang menggunakan sikap untuk membantunya
Hetty Putri Sipahutar : Analisis Faktor Pribadi Dan Faktor Psikologis Yang Mempengaruhi Proses Keputusan Konsumen Mempergunakan Kartu Xl Pada Mahasiswa S1 Ekstensi Manajemen USU, 2009.
E. Proses Keputusan Konsumen
Menurut Setiadi (2003:16) proses pembelian yang spesifik terdiri
dari urutan kejadian berikut: pengenalan masalah kebutuhan, pencarian informasi,
evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku sesudah pembelian.
[image:38.595.148.444.245.561.2]Keseluruhan dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 3.1 Proses Keputusan Pembelian Sumber: Setiadi (2003)
Secara rinci tahap-tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Pengenalan Masalah
Proses membeli diawali saat pembeli menyadari bahwa adanya masalah
kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi yang
sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkannya. Kebutuhan ini dapat
disebabkan oleh rangsangan internal atau ekstenal. Dalam kasus pertama, salah
satu kebutuhan umum seseorang mencapai tiik tertentu dan menjadi sebuah Pengenalan
Masalah
Pencarian Informasi
Evaluasi Alternatif
Perilaku Pasca Pembelian
dorongan. Dalalm kasus kedua, kebutuhan ditimbulkan oleh rangsangan
eksternal.
2. Pencarian Informasi
Seseorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk
mencari informasi lebih banyak lagi. Dapat dibedakan dua tingkat yaitu keadaan
tingkat pencarian informasi yang sedang-sedang saja yang disebut perhatian yang
meningkat. Pencarian informasi secara aktif dimana ia mencari bahan-bahan
bacaan, menelepon teman-temannya dan melakukan kegiatan-kegiatan mencari
untuk mempelajari yang lain. Umumnya jumlah aktifitas pencarian konsumen
akan meningkat bersamaan dengan konsumen berpindah dari situasi pemecahan
masalah yang terbatas ke pemecahan masalah yang ekstensif.
Salah satu faktor kunci bagi pemasar adalah sumber-sumber informasi
utama yang dipertimbangkan oleh konsumen dan pengaruh relatif dari
masing-masing sumber terhadap kepuasan membeli. Sumber-sumber informasi konsumen
dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok yaitu:
a. Sumber pribadi: keluarga, teman, tetanggga, kenalan.
b. Sumber komersil: iklan, tenaga penjualan, penyalur, kemasan dan
pameran.
c. Sumber umum: media massa, organisasi konsumen.
d. Sumber pengalaman: pernah menangani, menguji dan menggunakan
Hetty Putri Sipahutar : Analisis Faktor Pribadi Dan Faktor Psikologis Yang Mempengaruhi Proses Keputusan Konsumen Mempergunakan Kartu Xl Pada Mahasiswa S1 Ekstensi Manajemen USU, 2009.
3. Evaluasi Alternatif
Bagaimana konsumen dalam memproses informasi tentang pilihan produk
atau jasa dan membuat penilaian untuk membuat keputusan akhir? Tidak ada
evaluasi yang sederhana dan tunggal yang digunakan oleh konsumen atau bahkan
oleh satu konsumen pada seluruh situasi membeli. Ada beberapa proses evaluasi
keputusan. Kebanyakan model dari proses evaluasi konsumen sekarang bersifat
kognitif, yaitu perusahaan memandang konsumen sebagai pembentuk penilaian
terhadap produk terutama pada pertimbangan yang sadar dan rasional.
4. Keputusan Membeli
Konsumen pada tahap evaluasi membentuk preferensi terhadap
merek-merek yang terdapat pada perangkat pilihan. Konsumen mungkin juga
membentuk tujuan membeli untuk merek yang paling disukai. Walaupun
demikian, dua faktor berikut dapat mempengaruhi tujuan membeli dan keputusan
membeli. Faktor yang utama adalah sikap orang lain, sejauh mana sikap orang
lain akan mengurangi alternatif pilihan seseorang akan bergantung pada intensitas
sikap negatif orang lain terhadap altenatif yang disukai konsumen dan motivasi
konsumen untuk menuruti keinginan orang lain. Semakin tinggi intensitas sikap
orang lain tersebut akan semakin dekat hubungan orang tersebut dengan
konsumen, maka semakin besar kemungkinan konsumen akan menyelesaikan
tujuan pembeliannya.
5. Perilaku Pasca Pembelian
Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level kepuasan atau
ketidakpuasan tertentu. Tujuan pemasar tidak berakhir saat produk dibeli,
kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca pembelian dan pemakaian produk
pasca pembelian.
a. Kepuasan Sesudah Pembelian
Kepuasan pembeli merupakan fungsi dari seberapa dekat harapan pembeli
atas suatu produk dengan kinerja yang dirasakan pembeli atas produk tersebut.
Jika kinerja produk lebih rendah dari harapan, pelanggan akan kecewa, jika
ternyata sesuai harapan, pelanggan akan puas, jika melebihi harapan pelanggan
akan sangat puas. Perasaan-perasaan itu akan membedakan apakah pembeli akan
membeli kembali produk tesebut dan membicarakan hal-hal yang menguntungkan
atau tidak menguntungkan tentang produk tersebut dengan orang lain.
Konsumen membentuk harapan mereka berdasarkan pesan yang diterima
dari penjual, teman dan sumber-sumber informasi lain. Jika penjual
melebih-lebihkan manfaat suatu produk, konsumen akan mengalami harapan yang tidak
tercapai yang akan menyebabkan ketidakpuasan. Semakin besar kesenjangan
antara harapan dan kinerja, semakin besar ketidakpuasan konsumen.
b. Tindakan Pasca Pembelian
Kepuasan dan ketidakpuasan konsumen terhadap suatu produk akan
mempengaruhi perilaku selanjutnya. Jika konsumen puas, ia akan menunjukkan
kemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli kembali produk tersebut, dan
kemungkinan pelanggan yang puas akan menceritakan hal-hal yang baik tentang
produk tersebut kepada orang lain.
Para pelanggan yang tidak puas bereaksi sebaliknya. Mereka mungkin
membuang atau mengembalikan produk tersebut. Mereka juga dapat memutuskan
Hetty Putri Sipahutar : Analisis Faktor Pribadi Dan Faktor Psikologis Yang Mempengaruhi Proses Keputusan Konsumen Mempergunakan Kartu Xl Pada Mahasiswa S1 Ekstensi Manajemen USU, 2009.
tidak menggunakan atau membeli produk tersebut. Dalam kegiatan itu, penjual
telah gagal memuaskan pelanggan.
c. Pemakaian Pasca Pembelian
Pemasar juga harus memantau bagaimana pembeli memakai dan
membuang produk. Jika konsumen menyimpan produk itu ke dalam lemari,
produk tersebut mungkin tidak begitu memuaskan dan kabar dari mulut ke mulut
tidak akan gencar. Jika konsumen menjual atau mempertukarkan produk tersebut
penjualan produk baru akan menurun. Konsumen mungkin juga menemukan
kegunaan baru produk tersebut.
Jika konsumen membuang produk, pemasar harus mengetahui bagaimana
mereka membuangnya, terutama jika produk tersebut dapat merusak lingkungan.
Perhatian masyarakat yang semakin besar terhadap masalah daur ulang dan
kepedulian atas lingkungan hidup merupakan hal penting yang harus diperhatikan
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Berdirinya PT Excelcomindo Pratama, Tbk
PT Excelcomindo Pratama Tbk (“XL” atau “Perseroan”) didirikan pada
tanggal 6 Oktober 1989 dengan nama PT Grahametropolitan Lestari yang
bergerak di bidang perdagangan dan jasa umum. Pada tahun 1995, seiring dengan
kerjasama antara Rajawali Group – pemegang saham – dengan beberapa investor
asing (Nynex, AIF dan Mitsui), PT Grahametropolitan Lestari mengubah nama
menjadi PT Excelcomindo Pratama dengan kegiatan utama usahanya sebagai
penyelenggara jasa telepon dasar. PT Excelcomindo Pratama Tbk, atau disingkat
XL, adalah sebuah perusahaan operator telekomunikasi seluler di Indonesia.
XL mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 8 Oktober 1996
dengan menyediakan jasa telepon dasar menggunakan teknologi GSM 900 dan
merupakan perusahaan swasta pertama yang menyediakan layanan telepon seluler
di Indonesia.
Dalam perkembangannya, XL juga memperoleh Izin Penyelenggaraan
Jaringan Bergerak Seluler untuk teknologi DCS 1800, Izin Penyelenggaraan
Jaringan Tetap Tertutup, Izin Penyelenggaraan Jasa Internet (Internet Services
Protocol/ISP) dan Izin Penyelenggaraan Jasa Internet Telepon untuk Keperluan
Publik (Voice over Internet Protocol/VoIP). Pada tahun 2006, XL memperoleh
Izin Penyelenggaraan Seluler untuk teknologi 3G dan meluncurkannya secara
komersial pada bulan September 2006.
Hingga saat ini, PT Ecxelcomindo Pratama,Tbk telah mendirikan lebih
Hetty Putri Sipahutar : Analisis Faktor Pribadi Dan Faktor Psikologis Yang Mempengaruhi Proses Keputusan Konsumen Mempergunakan Kartu Xl Pada Mahasiswa S1 Ekstensi Manajemen USU, 2009.
melayani lebih dari 22 juta pelanggannya. Dan XL berkomitmen untuk terus
meningkatkan kualitas dan cakupan wilayah selulernya di masa mendatang, agar
kebutuhan komunikasi para pelanggan dapat senantiasa berjalan kapanpun, di
manapun.
Untuk memberikan pelayanan dan dukungan terbaik bagi para
pelanggannya, hingga kwartal I tahun 2007 telah tersedia lebih dari 156 gerai XL
Center di seluruh Indonesia, didukung oleh layanan Contact Center yang selalu
siap menyediakan informasi kepada pelanggan selama 24 jam sehari, tujuh hari
seminggu. Pada tahun 2006, XL resmi memperoleh lisensi 3G, dan selain
menggelar layanan 3G yang inovatif, pelanggan XL semakin dimanjakan dengan
hadirnya dukungan Video Contact Center, layanan dukungan pelanggan berbasis
teknologi 3G.
Dengan penyediaan produk, layanan dan dukungan pelanggan tersebut,
berbagai penghargaan bergengsi telah diraih oleh XL. Penghargaan ini sebagai
bukti komitmen XL untuk senantiasa meningkatkan kualitas dan inovasi produk
serta layanannya.
B. Filosofi Perusahaan
XL berupaya sepenuhnya untuk bisa memenuhi kebutuhan para pelanggan
melalui layanan yang berkualitas tinggi. Produk-produk yang ada, baik untuk
perorangan maupun untuk perusahaan diciptakan untuk memenuhi kebutuhan para
pelanggan. XL patut merasa bangga sebagai suatu perusahaan yang inovatif dan
selalu mampu menghadirkan berbagai macam produk maupun layanan melalui
Disamping hubungan yang baik dengan pelanggan, XL juga memiliki
hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar. XL percaya akan perlunya
pembangunan masyarakat secara berkesinambungan guna menciptakan
lingkungan bisnis yang kondusif. Sebagai bentuk tanggung jawab dari kalangan
industri, XL sangat berkomitmen untuk menciptakan nilai tambah pada pemegang
sahamnya dan juga berkomitmen untuk berpartisipasi dalam pembangunan
masyarakat Indonesia. Hal diatas diwujudkan melalui program-program sosial
perusahaan (CSR program) yang difokuskan pada pendidikan dan kegiatan sosial
lainnya dalam payung XL CSR.
C. Pemegang Saham Perusahaan
Pemegang saham XL hingga saat ini adalah
1. Indocel Holding Sdn. Bhd. (67,02%), merupakan perusahaan yang dimiliki
100% oleh TM International (L) Limited (TMIL). TM International (L)
Limited merupakan anak perusahaan Telkom Malaysia Berhad (TM) yang
khusus menangani investasi international.
2. Khazanah Nasional Berhad (16,81%), merupakan organisasi investasi milik
Pemerintah Malaysia.
3. Emirates Telecomunications Corp. (ETISALAT) International Indonesia Ltd.
(15,97%), Emirates Telecommunications Corporation (ETISALAT)
International Indonesia Ltd. dimiliki 100% oleh Emirates
Telecommunications Corporation (“ETISALAT”). ETISALAT adalah
perusahaan incumbent jasa telekomunikasi di United Arab Emirate (UAE)
Hetty Putri Sipahutar : Analisis Faktor Pribadi Dan Faktor Psikologis Yang Mempengaruhi Proses Keputusan Konsumen Mempergunakan Kartu Xl Pada Mahasiswa S1 Ekstensi Manajemen USU, 2009.
Timur Tengah, Afrika, dan Asia, termasuk diantaranya Afganistan, Central
African Republic, Cote D’Ivoire, Mesir, Gabon, Niger, Nigeria, Pakistan,
Saudi Arabia, Sudan, Tanzania, dan Togo. ETISALAT baru-baru ini
mendapat award sebagai “Best Overall Operator in 2007 pada Telecoms
World Middle East Awards.
4. AIF (Indonesia) Limited (7,38%), merupakan perusahaan pendanaan swasta
yang bermarkas di Hongkong.
D. Produk Yang Dihasilkan XL
Produk yang dihasilkan XL terdiri dari beberapa jenis yaitu
1. XL Prabayar
XL Prabayar merupakan peleburan dari 2 produk prabayar XL
sebelumnya, yaitu Bebas dan Jempol. Peleburan menjadi satu lini produk ini
merupakan upaya XL untuk memangkas biaya pemasaran Jempol yang memiliki
perkembangan kurang siginifikan jika dibandingkan dengan Bebas. Peleburan ini
diawali pada April 2008 dengan menyatukan voucher isi ulang untuk kedua
produk dan diresmikan pada Agustus 2008 dengan peluncuran merek XL
Prabayar. Pelanggan XL Prabayar mendapat nomor dengan awalan 0817, 0818,
0819, 0859, 0878, dan 0879.
Bebas diluncurkan pertama kali pada tanggal 18 Agustus 2004. Produk ini
merupakan kelanjutan produk XL sebelumnya, ProXL, dengan tambahan fitur dan
layanan. Bebas difokuskan dalam memberikan kemurahan tarif percakapan suara.
Dalam perkembangannya, Bebas selalu memberikan tarif promosi percakapan
Rp600 sepuasnya, sampai yang terakhir, gratis menelepon pada waktu-waktu
tertentu.
Jempol diluncurkan pertama kali juga pada awal Agustus 2004. Jempol
awalnya merupakan produk prabayar versi murah dari XL dengan menerapkan
tarif hemat Rp99/SMS untuk SMS ke sesama XL dan Rp399/menit untuk
percakapan suara ke nomor telepon rumah. Jempol juga sempat memberikan
kemurahan tarif percakapan suara ke beberapa negara (yang kemudian
dikembangkan menjadi produk tersendiri, Jimat). Dalam perkembangannya,
Jempol semakin difokuskan untuk memberikan tarif yang murah dalam layanan
pesan singkat (SMS), terakhir dengan tarif Rp45/sms ke semua operator.
Perkembangan Jempol sangat kurang jika dibandingkan dengan Bebas, hanya
menyumpang sekitar 25% dari total pendapatan produk prabayar XL.
2. XL Pascabayar
XL Pascabayar sebelumnya dikenal dengan nama Xplor. Perubahan ini
seiring dengan restrukturisasi lini produk XL dimana hanya ada 1 lini produk
Hetty Putri Sipahutar : Analisis Faktor Pribadi Dan Faktor Psikologis Yang Mempengaruhi Proses Keputusan Konsumen Mempergunakan Kartu Xl Pada Mahasiswa S1 Ekstensi Manajemen USU, 2009.
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Uji Validitas dan Reliabilitas
Dilakukan untuk menguji kuesioner layak untuk digunakan sebagai
instrumen penelitian. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur. Reliabel berarti instrumen yang digunakan
beberapa kali untuk mengukur objek yang sama yang akan menghasilkan data
yang sama (Sugiyono, 2008:109). Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dalam
penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi Software SPSS 14.00 for Windows
untuk memperoleh hasil yang terarah.
Kriteria dari validitas yaitu bila koefisien korelasi masing-masing
pertanyaan dengan nilai r tabel atau lebih besar dari nilai r tabel maka butir
instrumen dinyatakan valid (nilai r tabel dengan responden 30 orang adalah 0,361)
[image:48.595.108.529.430.708.2]1. Uji Validitas 1
Tabel 4.1
Item-Total Statistik No Butir
Pertanyaan
Nilai r tabel Corrected Item-Total Correlation
Keterangan
1 Butir1 0,361 0,402 Valid
2 Butir2 0,361 0,089 Tidak Valid
3 Butir3 0,361 0,644 Valid
4 Butir4 0,361 0,725 Valid
5 Butir5 0,361 0,573 Valid
6 Butir6 0,361 0,693 Valid
7 Butir7 0,361 0,282 Tidak Valid
8 Butir8 0,361 0,243 Tidak Valid
9 Butir9 0,361 0,206 Tidak Valid
10 Butir10 0,361 0,582 Valid
11 Butir11 0,361 0,754 Valid
12 Butir12 0,361 0,604 Valid
Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa koefisien korelasi dari 12 butir pertanyaan yang ada, 7 untuk butir pertanyaan variabel X dan 5 untuk variabel Y. Diaman 12
butir pertanyaan yang ada, ada sebanyak 8 yang valid dengan skor total > 0,361
dan ada 4 butir pertanyaan yang tidak valid dengan nilai skor < 0,361
[image:49.595.104.530.208.391.2]2. Uji Validitas 2
Tabel 4.2
Item-Total Statistik No Butir
Pertanyaan
Nilai r tabel Corrected Item-Total Correlation
Keterangan
1 Butir1 0,361 0,466 Valid
2 Butir3 0,361 0,666 Valid
3 Butir4 0,361 0,668 Valid
4 Butir5 0,361 0,601 Valid
5 Butir6 0,361 0,717 Valid
6 Butir10 0,361 0,694 Valid
7 Butir11 0,361 0,755 Valid
8 Butir12 0,361 0,687 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 14.00 (2009)
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa setelah dilakukan uji validitas yang kedua
kalinya dengan jumlah butir pertanyaan sebanyak 8 butir dapat dlihat bahwa
semua butir pertanyaan valid dengan skor rotal > 0,361. Butir yang mempunyai
validitas tertinggi adalah butir 11 dengan koefisien korelasi 0,755 dan butir yang
mempunyai validitas paling rendah adalah butir 1 dengan koefisien korelasi 0,466.
[image:49.595.132.448.555.645.2]3. Uji Reliabilitas
Tabel 4.3 Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.885 8
Sumber: Pengolahan Data SPSS 14.00(2009)
Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa Cronbach’s Alpha sebesar 0,885. Apabila
Hetty Putri Sipahutar : Analisis Faktor Pribadi Dan Faktor Psikologis Yang Mempengaruhi Proses Keputusan Konsumen Mempergunakan Kartu Xl Pada Mahasiswa S1 Ekstensi Manajemen USU, 2009.
maka instrument dinyatakan reliabel. Maka cronbach alpha sebesar 0.,885 lebih
besar dari 0,8 yang berarti bahwa instrumen tersebut reliabel.
B. Analisis Deskriptif
Instrumen yang digunakan untuk penelitian ini adalah kuesioner.
Penelitian ini dilakukan dengan wawancara dan membagikan kuesioner kepada
96 orang responden, dimana responden yag menjawab kuesioner ini adalah
mahasiswa S-1 Manajemen Ekstensi angkatan 2005, 2006, 2007 dan 2008.
Adapun jumlah pertanyaan seluruhan adalah 12 butir pertanyaan, yang terdiri dari
7 butir untuk variabel X dan 5 butir untuk variabel Y. Sebagai tujuan dari
penelitian ini, kuesioner diserahkan kepada responden berisikan
pertanyaan-pertanyaan mengenai analisis faktor pribadi dan faktor yang mempengaruhi proses
keputusan konsumen mempergunakan kartu XL pada Mahasiswa S1 Ekstensi
Manajemen USU. Berikut ini data dari 96 orang responden pada penelitian ini:
1. Identitas Responden
[image:50.595.133.444.466.618.2]a. Jenis Kelamin Responden
Tabel 4.4
Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin Jumlah Responden %
La