OKTOBER20t1
|
VOLUME3
|
NOMOR,2
]URNAL
LANSKffi"-TNDC
perencanaan
perancanganan
,
pengelolaan
iGA.
. is ,l:. ,1. . ..i ",
tanaman
rssN r
907-3933
::.
{
I
DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN
-
IPBIKATAN ARSITEK LANSEKAP INDONESIA
rssN
1907-3933OKTOBER
20il
I
VOLUME
3
|
NOMOR
2
JURNAL
LANSKAP
INDONESIA
perencanaanlperancangananlpengelolaanltanaman
REDAKSI
Ketua
Editor
Dewan
Editor
Editor
Teknis
Administrasi
Aris Munandar
(DepartemenArsitektur
Lanskap,
Faperta IPB)Andi
Gunawan
(DepartemenArsitektur
Lanskap,
Faperta IPB)Hadi
SusiloArifin
(DepartemenArsitektur
Lanskap,
Faperta IPB)Nizar Nasrullah
(DepartemenArsitektur
Lanskap,
Faperta IPB)Siti
Nurisyah
(DepartemenArsitektur
Lanskap
-
IPB)Vera
D.Damayanti
(DepartemenArsitektur
Lanskap,
Faperta IPB)Fitriyah
Nurul
FI.Utami
(DepartemenArsitektur
Lanskap,
Faperta IPB)Rindha Rentina D Pertami
ALAMAT
REDAKSI
DepartemenArsitektur
Lanskap, Fakultas PertanianInsitut
Pertanian Bogor,Jl. Meranti,
Kampus IPB Darmaga, Bogor-
16680, Telephone/Fax: 0251-U22415,IURNAL
LANSKAP INDONESIA
merupakanjumal
ilmiah
DepartemenArstitektur
Lanskap Fakultas PertanianInsitut
Pertanian
Bogordan Ikatan Arsitek
Lanskap Indonesia(IALD.
Jurnalini
dipublikasikan dua
kali
dalam
setahun.
Redaksi mengundang parapeneliti
danpraktisi
bidangArsitektur
Lanskap danbidang
lainyang terkait
untuk
mengirimkan artikel berupa laporan hasil penelitian maupun pemikiran dan tulisan akademik
mengenai perencanaan, perancangan,pengelolaan dan tanaman dalam
lanskap.
Artikel yang dikirimkan belum
pernahdipublikasikan di jumal
berkala
ilmiah lainnya.
Keteranganlebih lanjut
mengenaipedoman penulisan artikel
terdapat
di
bagian akhirjurnal danuntuk
informasi
lebih lanjut dapatmenghubungiredaksi.
HARGA BERLANGGANAN per tahun Rp
80.000,00bagi
institusi dan Rp
60.000,00bagi individual
(belumtermasuk ongkos
kirim jika
alamat
pelanggan
di
luar
]abodetabek).
Biaya berlangganandapat
ditransfer
kerekening
a.n. DepartemenArsitektur
Lanskap Bank BNI Bogor No Rek.007 4047476.lssN
1907-3933DAFTAR
ISI
VOt
3
NO
2,201I
Perencanaan Lanskap Kawasan Wisata dan Penyusunan
Alternatif
Program Wisata
di
58Grama Tirta Jatiluhur, Kabupaten
Purwakarta
lJrovinsi Jawa Barat
Landscape Planning of Tourism Area and Formulation of
Touism
Programme Alternatioesin
GramaTirta
latilulur,
PunoakartaDistrict,
Protsince of West laoa/
BambangSulistyantara
I
Prita IndahPratiwi
Perencanaan Lanskap Wisata Pesisir Berkelanjutan di Teluk
Kong4
Flores
Timur,
Nusa
66Tenggara
Timur
Sustainable Coastal Landscape Planning
for
Tourism Actioities at Konga Bay, East Flores, Prooince of EastNusa Tenggara
Lury
SevitaYusiana
!
SitiNurisjah
I
Dedi
SoedharmaPersepsi dan Preferensi Warna Dalam
Lanskap
Tg The Color Perception and Preferencein
LandscapeWasissa
Titi
llhami
I
Andi
GunawanSfrrdi
Evaluasi Taman Kota
Sebagai
Taman
Terapeutik,
80
Studi Kasus: Taman
Ciiaki
Atas,
Kota Bandung
Eaaluation Study of Urban Park as Therapeutic Park (Case: tJpper Cilaki Park, Bandung
City)
Azi
MuhamadAlif Hidayah
I
Qodarian PramukantoPublic
Participation
On Open
Spaces'
Inspection
BGAzrar
Hadi
Infrastruktur
Limbah Terpadu Dalam Taman
Lingkungan
Permukiman
90
integrated Waste lnfrastructure
In
Enaironmental Settlement ParkDjajeng Poedjowibowo
Teknologi
Konservasi Lanskap
Gumuk
Pasir Pantai
Parangtritis Bantul
DIY
97
Conseraation Technology of Sand Dunes Landscapein
Parangtrttis Beach Bantul, Speciat Regionof
Yogyakarta
(DIY)
Gunawan Budiyanto
Peranan Riset dan Peningkatan Keterampilan
Arsitek
Lanskap dalam
Menghadapi
102
Penerapan Konsep Green
Building
The Role of Researdt and Competency of Professional Landscape Architect Facing Apptication of Green
Building
ConceptLestari
Suryandari
I
Yodi DanusaskoPENGANTAR
REDAKSI
Pada
edisi
Volume
3
Nomor
2
tahun
2011.ni
Jurnal
Lanskap
Indonesia
(]LI)
menampilkan beragam
topik
hasil
penelitan
dan
kajian
terkait
perencanaaryperancangary
dan
pengelolaan lanskap.
Edisi
kali ini
kembali memuat
beberapa
artikel
yang
merupakan
makalah
hasil
Simposium
Ilmiah Nasional Ikatan Arsitek
Lansekap
Indonesia
(IALI)
yang telah diadakan
di
Kota Bogor,
padatanggal
L0November
201Obertemakan Pemberdayaan Peran
Arsitek
Lanskap
Dalam
Mengatasi Masalah Kerusakan Lingkungan
dan
BencanaAlam Melalui
PendekatanKonservasi
dan Penataan Ruang.Keragaman
artikel tidak
hanya
terlihat dari
subyek
studi
ataukajiar;
namun
juga
teriih.at dari berbagai
sudut pandang
pembahasan. sertaskala
wilayah kajiar; mulai dari tingkat
individu
(user),perkotaan,
hingga
kawasan. Hasil kajian tidak hanya
memperkaya khasanah
arsitektur
lanskap Indonesia dalam tataran
teori
dan konsep,
namun
juga dalam aplikasi teknologi yang pada edisi
ini
tertuang dalam
topik infraskuktur
limbah
terpadu
dankonservasi gumuk pasir.
Besarharapan
Redaksi,artikel yang
dimuat
dapat menstimulasi para
pembaca
untuk
mengkaji berbagai
isu lanskap
di
tanah air
besertapemecahannya.
Sekecil
apapun sumbangan pemikiran
kita
akan
berguna
bagi
kemajuan
dan
dinamika
bidang
arsitektur
lanskap
khususnya
di
Indonesia.
Reilaksi
Cover: Pemandangan gumuk pasir (sand dune) di kawasan Parangtritis,
Bantul-DIY Yogjakarta (Koleksi Meity Abassuni, 2006)
PERENCANAAN PENATAAN
LANSKAP
KAWASAN
WISATA
DAN
PENYUSUNAN ALTERNATIF PROGRAM
IArISATA
DI
GRAMA TIRTA
IATILUHU&
KABUPATEN
PURWAKARTAV
PROVINSI JAWA BARAT
Landscape Planning of Tourism
Area and Formulation of Tourism
Programme Alternstiues
in
GramaT ir ta I a
tiluhur,
P urw akar taDistrict,
West laaaBambang Sulistyantara
Staf Pengajar Departemen Arsitektur
Lanskap IPB
e-mail : bbsulistyantara@yahoo.co.id
Prita Indah PraHwi
Al'amni Departemen Arsitektur Lanskap
IPB dan saat ini tercatat sebagai
mahasiswi program master
Departemen
Keywotils: lanclscape planning, tourism area, GIS, ClNgreen.Arsitektur Lanskap IPB
Volume tangkapan
air waduk
yangmeningkat
<iiakibatkanoleh
degra-dasi
iingkungan
di
daerah
hulu, sedimentasiyang masuk
keda-larnwaduk
semakin besar, dan kegiatan wisata yang tidak ramah lingkungan maupun melebihi daya dukung.Agar
kelestarian alarn kawasan wi-sata dapatt*jugu
dan berkelanjutan maka diperlukan perencanaanpena-taan lanskap dan penyusunan
pro-gram
wisata. Program wisata,khu-susnya wisata
alam dibuat
untuk
menciptakan
lingkungan
fisik
luaratau
bentang
alam yang
dapatmendukung tindakan dan
aktivitasrekreasi
manusiayang
menunjang keinginan, kepuasan dankenyaman-annya/ dimana proses perencanaan
dimulai dari
pemahamansifat
dankarakter serta kebijakan manusianya
dalam
menggunakantapak
unfuk
kawasan wisata (Knudson, 1980).Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1.
Mengidentifikasi dan menganali-sis sumberdaya lanskap (demand)dan persepsi
pengunjungGuppV.
2.
Menganalisis
kesesuaian lahan kawasan wisata.PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kabupaten
Purwakarta
merupakansalah satu
wilayah yang
memiliki
potensi alam berupa perbukitan dan
objek
yang cukup
terkenal
sepertiWaduk
Ir.
H.
Djuandadimana
se-belah
Timur waduk telah
dikem-bangkan
sebagaiKawasan
WisataGrama
Tirta ]atiluhur.
Grama Tirta]atiluhur
(GT])memiliki
sumberda-ya
lanskap dan potensi wisata yangbaik
seperti
keragamanobjek
danahaksi wisata, keragaman topografi,
vegetasi,
atraksi, dan
akses yang mudah. Sumberdayauntuk
kegiatanwisata menurut
Gold
(1980) adalahtempat tujuan
bagi
orang
yangmelakukan wisata yang merupakan
suatu
kesafuanruang tertenfu
dandapat
menarik keinginan
untuk
berwisata.Menurut
Holden
(2000),
pemba-ngunan wisata
di
tempat tujuanme-liputi
penggunaan sumberdayafisik
dan alarn yang kemudian akan
ber-dampak terhadap ekonomi, budaya
dan ekologi
di
tempat tujuan wisatayang
sedang
berkembang. Keber-adaan Waduk Ir. H. Djuanda sebagaisalah satu objek wisata
memiliki
hubungan
yang
erat
dengandam-pak
kegiatanwisata
di
sekitarnya.ABSTRACT
Grama Tirta latiluhur (GTI) is touisrn area which is located
in
the eastern oflr.
H. Djuanda lt)ater reserooir, This tourism area is one of potential tourism destination inPuntLakarta which has many objects and attractions. The purpose of this research are
to
iclentifu anil analyze naturaltouism
resourceqto
analyze land suitability oftourism area, to analyze ecological oalue of green opm space, to analyze characteistics anil percEtions of tourists
in
GTl, and to decide touring plan based on objects and attractions. This research use qualitatiae and quantitatioe destiptioe method. Thequalitatioe descriptioe method consists of potentials and constrains
of
biophysical aspects, technical aspects, anil social aspects. Whereas the quantitatiae desciptiaenethod applies Geographic hlfurmation Systun (GIS) proces
by: (L)
uterlayhgtlrcmalic moqs
of
physicei-biophysical aspects, objects and attractions potuttials,tariables usittg software ArcView
i.2;
and Q) calculaiing the oalue of nature by usingextention CITYgreen 5.4. The results
of
this research are landscape planningfor
touism area and formulation of Tourism Programme Alternatbes with ecologically
sustainable darclopmmt. The landscape
plan
consistsof
touring plan,
spatialoegetation, circulation, actioities, facilities, and touism programmes.
3.
Menganalisis
nilai
ekologis kawasan wisata.4.
Menentukantouittg
plan
wisataalam
berdasarkan
keberadaanobjek
dan
atraksiyang
terdapat diGTJ.5.
Merencanakan penataan lanskap kawasan wisata di GTJ.Manfaat
Hasil dari
penelitianini
diharapkan dapat menjadi masukan bagiPeme-rintah Daerah Kabupaten
Purwakar-ta
dalam
pengembanganwisata
di
Kabupaten
Purwakarta,
khususnyabagi
pengelola
GTJ maupun
ka-wasan
wisata lainnya.
Selain itu,
rencana
lanskap
yang
dihasilkandiharapkan
dapat
mengkonservasi water catchmmt areadi
sekitarwaduk
h.
H. Djuanda.METODOLOGI
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian
ini
dilakukandi
KawasanWisata Grama
Tirta ]atiluhur,
Keca-matan
]atiluhur,
Kabupaten Purwa-karta, Propinsifawa
Barat (Gambar 1). Penelitian berlangsung dari bulanMaret hingga Juli 2010.
;::;;;"
Bahan yang digunakan dalam
pene-litian
antara
lain
peta
orientasi, masterplan, kuesioner,dan
literatur.Sedangkan
alat
yang
digunakanantara
lain
Global Positioning System,kamera
digital, alat
gambar,
dankomputer dalam
pengolahan datamenggunakan softtr)are
Arcview
3.2,Ekstension CITYgreen 5.4,
AutoCAD
2006,
Adobe
Photoshop
CS4,Microsoft Word2007, dan Microsoft
Excel 2007.
Tahapan dan Metode Penelitian
Penelitian
ini
dilakukan denganme-tode pendekatan sistematis sebagai-mana y€mg dikemukakan oleh Gold
(1980). Metode
terdiri
atas tahapper-siapan, inventarisasi, analisis,
sinte-sis, dan perenc€u:raan. Penelitian
cii-lakukan sampai tahap perencanaan.
1.
Persiapan. Tahap persiapanme-lipuS
penetapan tujuanperenca-naan
dan
pencarian
informasiurnum
tentangkondisi
eksistingdi lok-asi penelitian.
2.
Inventarisasi. Pengambilan datameliputi
aspek
fisik-biofisih
sumberdaya
wisata,
sosial
danteknis.
Cara pengumpulan datameliputi survei
lapang,
penye-baran
kuesioner,
wawancara dengan pengunjung maupun pe-ngelola, dan studi pustaka.3.
Analisis. Data
aspek
fisik-bio-fisik,
sumberdaya wisata, sosial, dan teknis yang telah didapatkankemudian disusun
dan
diolah. Analisis yang dilakukan yaitu:a.
Analisis penilaian potensias-pek fisik-biofisik
yang
terda-pat
di
kawasan wisatameng-gunakar.
metode
deskriptif
kualitatif.
b.
Analisis penilaian potensiob-jek
dan
atraksi wisata,yaitu
menganalisis
potensi
objek dan atraksi wisata secaraspa-sial melalui
scoring denganpengolahan GIS berdasarkan
standar
kriteria
menurutInskeep (1991).
c.
Analisis
kesesuaian
lahan,yaitu
menganalisiskesesuai-an lahkesesuai-an
terhadap5
peubahyang
telahdiskoring
denganpengolahan
GIS
mengguna-kan teknik
ooerlaYberdasar-kan
standarkriteria
menr-rutUSDA
(1968), Hardjowigeno, [image:7.596.235.496.47.246.2]et al.
(1968),dan
Direktorat |enderal Perlindungan Hutandan
KonservasiAlam
dalamMulyati
(2007).d.
Analisis
nilai
ekologis/ Yaitumengidentifikasi
PenutuPanlahan, melihat karakter RTH
kawasan secara spasial, dan mengarralisis manfaat
ekolo-gis RTH
(carbon storage, airpollution
remattal, stormwatercontrol) dengan
pengolahan GIS.e.
Analisis karakteristik, peisep-si pengunjung, dan preferenpeisep-sipengunjung,
yaitu
mengana-lisis
hasil
kuesioner tentangkarakteristilg persepsi,
danpreferensi pengunjung terha-dap kawasan wisata menggu-nakan metode deskriPtif kua-litati{.
Sintesis.
Hasil
dari
tahaP
ini
yaitu
zonasitapak
berdasarkankesuaian
lahan
untuk
kawasan wisata. Pembagian ruangini
ber-bentuk rencana blok /blockPlan.Perencanaan. Pada tahaP
ini
di-hasilkan rencana lanskaP
kawa-san wisata alam
denganmem-pertirnbangkan konseP Yang
te-lah
ditetapkan. Reniana lanskaPini
termasukdi
dalamnYa
ren-cana
ruang,
rencanatata
hijau,rencana perjalanan
wisataftouring
plan,
rencana aktivitas, serta rencana fasilitas.KONDISIUPTUM
Kawasan
Wisata
GramaTirta
Jati-luhur
(GT[
berbatasarrdi
sebelah Barat Kabupaten Purwakarta,dima-na ierletak
di
Kecamatan Jatiluhur,Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Batas-batas tapak
G'Ii
adalah seba-gai berikut:1.'
Sebeiah Utara : Desa Kutamanah, Desa ]atimekar, dan Desa Cikao Bandung.2.
Sebelah Selatan:
Desa SindangLay+
DesaTajur
Sindang, danDesa Cibinong.
3.
SebelahTimur :
Desa]atiluhur,
Desa Cilegong,dan
DesaKem-bang Kuning.
4.
Sebelah Barat:
Waduk
Ir.
H.Djuanda
Aspek
Fisik-Biofisik
a. Tcpografi
Kawasan
Wisata
GT]
meruPakan daerah bergelombang dengan kemi-ringan lahan 3-7 0%. Elevasitertinggi
(27Lm)
beradadi
sebelah Selatan tapak yang berbatasan dengan DesaCilegong. Elevasi terendah (100 m) berada
di
sebelah Barat Daya hinggaUtara tapak yang
berbatasanlang-sung dengan Waduk Ir. H. Djuanda.
b.
GeolocidanTanahBerdasarkan
Peta Geologi
lembarCianjur,
jawa Barat yang
diterbit-kan oleh Direktorat
Geologi
1972,struktur batuan daerah
Jatiluhur yaitu: (1) batu berumurMiosin
(batupasir
kuarsa
dan
anggota
batuankapur batu
terobosan),(2)
batuanvulkanis
tua
(batu
pasfu,tuft
dankonglomerat),
dan
(3) batuterobos-4.
5.
Gambar 1. Peta Lokasi Grama Tirta Jatiluhur
an
yang lain.
Kawasanini
tersusunatas
beragam
jenis
tanah
sesuaidengan;'enis batuan
induknya
yangkompleks,
yaitu:
(1) asosiasi grumo-sol kelabu kekuningan regosolkela-bu
dan
mediterankuning
meliputisebelah selatan kawasan; (2) asosiasi
latosol merah kekuningan
dan
lito-solmeliputi
tengah kawasan; dan (3)aluvial
kelabu
meliputi
sebagiankecil sebelah utara kawasan.
c.
Iklim
Suhu rata-rata bulanan
(2005-2009)Kawasan
Wisata GTJ
dari
tahun2005-2009 diperoleh rata-rata
bulan-an tertinggi
26.7"C dan
rata-ratabulanan terendah
25.9,C.
Kelem-baban
udara
diperoleh
rata-ratabulanan
tertinggi
g}."t"/, dan
rata-rata bulanan terendah 88.4%. Curah
hujan diperoleh
rata-rata
bulanantertinggi
21.77mm/h-ari
dan
rata-rata
bulanan terendah
14.35 rrrrr./hari.
Kecepatan
angin
rata-ratabulanan
tertinggi pada
siang
hari5.81
km/jam dan
terendah
3.02km/jarn.
Kecepatanangin
rata-ratabulanan tertinggi
padamalam
hari2.05
km/jam
dan
terendah
A.72km/jam.
d.
Hidrologi
Kawasan Wisata
GT] terletak
pada Wilaya-hAliran
Sungai Citarum danCikao. Kebutuhan
air untuk
kawas-an
wisata diperoleh
dari
SungaiCitarum yang
kemudian
dipompamenuju pompa
Biki
Baru
untuk
dijemihkan,
setelahitu
dipompa
keBiki
Lama.Dari Biki
Lama,air
di-pompakan
ke
Reservoir Cimumputdan Pos Gereja yang ditujukan
kepa-da
konsumendan
kawasan wisata.Kawasan wisata menggunakan
Wa-duk
Ir. H. Djuanda sebagai objekwi-sata utamanya. Waduk
ini
memiliki
volume rata-rata sebesar 1,.825,40
rrf
dan
ketinggianair
waduk
rata-rata sebesar 98,56m.e.
Vegetasi dan SatwaVegetasi
yang
terdapatdi
kawasantumbuh
secara alami ataupundibu-didayakan.
Pengelompokkan jenis vegetasi antaralain:
(1) vegetasihu-tary
berupa hutan campuran, hutanproduksi,
dan hutan lindung;
(2)vegetasi semak belukar; (3) vegetasi
talun,
kebun
campuran,dan
peka-rangani
(4)
vegetasi
perladangaodan (5)
vegetasi
daerah
ekoton.Ekoton adalah daerah
peralihanantara perairan
dan
daratan yangmemiliki
keanekaragaman biota dan sangat peka terhadap gangguan atauperubahan
dali
luar.
Satwa
yang terdapatdi
kawasan wisata seperti serangga, ular, ternak (k"tmbing dan ayam), kucing, dan burung.Aspek Wisata
Berdasarkan
hasil studi
RencanaInduk
Pengembangan PariwisataDaerah
(RIPPDA) KabupatenPur-wakarta Tahun 2001, kawasan
wisa-ta
di
]aiiiuhur,
khususnya GTJme-miliki
potensi obyek dan dayatarik
rvisata
di
Kabupaten P'.rwakarta.Adapun
objek
dan
airaksi
wisata utamayaitu:
(1) bendungan utama,(2)
dermagaapung
dan
kampungair,
merupakan tempat berlabuhnyakapal dan
area rekreasi/(3)
objekwisata darat, (4) |atiluhur
Waterl{orld
dan panggung terbuka yangmerupakan wahana rekreasi
air,
(5)kolam pemancingan, (5) servis/pele-langan ikan, (7) area budidaya ikan
jaring
terapung,
areadisevra
dandikelola
oleh masyarakat Desa]ati-mekar,
dan
(8)
bangunanoperasi-onal,
terdti
atas bangunanDivisi
PLTA,
Divisi
4, dan SubdivisiBen-dungan dan Loka
Riset Pemacuan Stok Ikan.Aspek Sosial
a.
Sejarahdan Tujuan
Pendirian Kawasan WisataLokasi proyek pengembangan kawa-san wisata
]atiluhur
ini
mengambilsebagian
tanah
milik
penduduk,tanah Perum Otorita Jatiluhur, tanah
perkebunan,
tanah Perhutani,
dansebagian
Waduk
Ir. H.
Djuanda.Pembangkit
Listrik
Tenaga Air
(PLTA) serta
sarana pengairannya selesai dibangunpada
tahtn
1967,menjadi
obyekwisata utama
yangmendorong pengembangan
pariwi-sata. Setelah
melihat potensi
alamyang ada
di
sekitarWaduk
Ir.
H.Djuanda
makaUnit
PariwisataPe-rum
JasaTirta
II
mulai
mengem-bangkan aset wisatanya.b.
Keoendudukan Kawasan Sekitar (Kecamatan Tatiluhur)Kecamatan
Jatiluhur
memiliki
luaswilayah
32.287.135ha
yang terdiri
dari
lahan pertanian
725ha,
per-^r.""
,r.^;;:r"--;
;;:
kiman dan kebun 2.755 ha, dan zona [image:8.597.401.552.290.401.2]industri
478Ha
Kecamatan]atilu-hur terdiri
dari 10 desa. Berdasarkan sensuspenduduk tahun
2009,jum-lah penduduk
di
Kecamatan|atilu-hur
yaitu
sebesar 63.847 orang. Matapencaharian
penduduk
di
Keca-matan Jatiluhur
mayoritas
adalahkaryawan,/buruh
sebesar
10.508orang, petani 4.515 orang, pedagang
2.836
orNrg,
PNS952
orartg, lnmeindustry 376 orang, dan
TNI
PCLRI87 orang.
c. Wisatawan
Sebagian besar wisatawan
GT]
ada-lah keluarga dan businessman.
Gam-bar
2
menunjukkanjumlah
r,l'isata-wan yang datang ke kawasan wisata pada perode Tahun 2005-2009.
2ffim i..
Gambar 2. Grafik Pengunjung Tahun
2005-2009
Aspek Teknis
Berdasakan Keppres
No.
32 Tahun1990 tentang Pengelolaan Kawasan
Lindung
membagi kawasanlindung
menjadi:
(1)
kawasan
yang
mem-berikan perlindungan
kawasanba-wahnya,
(2) kawasan perlindungan setempat,(3)
kawasan suaka alamdan cagar budaya,
dan
(4) kawasanrawan
bencana.Adapun
kawasanperlindungan setempat
meliputi
sempadan sungai, kawasan sekitar
danau atau waduk, dan
kawasan sekitar mata air.Adapun kriteria
sempadan sungai KeppresNo.32
Tahun1990
adalahsekurang-kurangnya
100
meter di
kiri-kanan sungai besar dan 50 meter
di
kiri-kanan anak sungai
yang beradadi
luar
permukiman.Untuk
sungai
di
kawasan permukimanbe-rupa
sempadan sungaiyang
diper-kirakan cukupuntuk
dibangun jalan inspeksi antara 10-15 meter.Kriteria
kawasan
danau/waduk adalah
da-ratan
sepanjangtepian
danau/wa-duk
yang
lebamya
proporsional)ULI5 I YAN IARA IJAN PRATIWI
dari
titik
pasangtertinggi
ke
arah darat.ANALISIS
SINTESIS
Analisis Aspek
Fisik-Biofisik
1.
Analisis Penilaian PotensiAnalisis
penilaianpotensi
denganmetode
deskriptif kualitatif
ini
ber-tujuan
untuk
menganalisis potensi dan kendaladari
aspekfisik-biofisik
yang
terdapat
di
kawasan
wisata sehinggapotensi
yang ada
dapatdimanfaatkan
dan
kendala
akandiatasi
denganbaik. Hasil
analisis disajikan pada Tabel 1.2.
Analisis Kesesuaian LahanAnalisis
kesesuaianlahan
menggu-nakan metodedeskriptif
kuantitatif
dengan
pengolahan
GIS
melaluiscoring variabel sumberdaya lanskap
(tanatr,
kemiringan
lahan, vegetasi,penutupan
lahan,
dan tata
guna lahan). Setelahitu
peta-peta ten-ratik tersebut digabungkan dengan tek:rikooerla'1. Tabel
2
menunjukkankrite-ria
penilaian potensi
sumberdayalan-skap dan poten-si penembangan
la-han dalam
mendapatkan
petakomposit.
3.
AnalisisNilai
EkoiogisAnalisis manfaat ekologis
dandistribusi penutupan lahan kawasan
eksisting dan kawasan perencEma,u:r
GTJ pada tahun 2007 dilakukan
de-ngan didukung
data dari
GoogleEarth
Plus tahun
2007.Dari
dataspasial
dan data atribut yang
di-analisis dengan metode GIS
meng-gunakan
ArcView
3.2,
ekstensi CITY-green 5.4 didapat hasil sebagaiberikut:
Kawasan Eksisting
.
Penghematandari
penyerapanpolusi udara tahunan:
$
43,511
setara dengan
Rp391.599.000,-r
Penghematandari
aliran
per-mukaan tahunan: $ 48,159 setara dengan Rp433.431.000,-r
Total
penghematantahunan:
$ 91,670 selara denganRp 825.030.000,-Kawasan Perencanaan
r
Penghematandari
penyerapanpolusi udara tahunan:
$172,029
setara dengan
Rp
1..548.261.000,-Tabel 1. Potensi dan Kendala Fisik-Biofisik
cukup strategis,
kota besar berada di Perlintasan
Jakarta'Bandung
Luas kawasan (570.85 Ha)
menyulitkan wisatawan yang tidak membawa
kendaraan untuk mengakses objek dan atraksi non-wisata (didominasi oleh area terbangun) merupakan tanah liat berdebu dimana air tanah <50
cm, drainase buitk-sangat buruk, permeabilitas sangat lambatSerpeluang ter.iadinya erosi akibat run off>laiu inJiltrasi
yang curam rentan dapat membahayakan
ideal bagi
6E6i6ilsebagian besar
kawasan danTinah
merupakan tanah lempung dimanaTopografi
ketinggian air tanah >75 cm,
drainase baik, permeabilitas sedang-cepat, tanpa bahaya baniir sehingga daPat dikembangkan
wisata
bervariasi dan Lahan dengan dikembangkannya beragam aktivitas bahaya erosi sehingga
udara cukup nyaman Berada dalam
berada dalam kisaran 40-75 o/o,
faKor kecepatan angin Yang daPat
penyuplai kawasan
manusia untuk beraktivitas
Citarum
merupakan Sungai Citarum sebagai sumber air baku juga air bersih utama bagi menampung limbah domestik dali kegiatan wisata sehingga berpeluang mengalami penurunan kualitasair(kawasan wisata belum memiliki sistem besat Vegetasi di sempadan waduk kurang dan Satwa kawasan perkebunan dan hutan
sehingga '.anahnya relatif subur dan membentuk ekosistem vano baik
temak liar milik masyarakat berkeliaran sehingga mengganggu aktivitas wisata
Tabel 2. Penilaian Potensi9,*Uta"y"
I-"*"p
-EIItet
Kateoorl
SkorTanah . Lempung, air tanah >75 cm, drainase baik, permeabilitas sedang-cepat, 3
tanPa bahaya banjir
o Pasir, air tanah >50 cm, drainase agak baik, permeabilitas agak lambat- 2 lambat, tanpa bahaya baniir dalam musim kemah
. Liat berdebu, air tanah <50 cm, drainase buruk-sangat buruk, permeabilitas 'l dalam musim kemah
Kemiringan
.
o{%,tidak berpotensi longsotLahan
cSl'%,sedikiiberpotensilongsor. Tegakan pohon atami, kondisi dan kualitas visual vegetasi taik, beragam
. Persawahan, kondisi vegetasi cukup baik, kualitas visual baik, cukup 2
1
beragarn
.
Tegakan pohon perkebunan dan ladang, kondisi vegetasi baik, kualitas visual kurang baik, cukup beragamPenutupan
.
Seluruh area tertutupRTH
3Lahan
.
Sebagian area tertufup RTH danbangunan
2Tata Guna Lahan
r
Penghematan
dari
aliranperrrrukaan tahunan: $ 48,159
setara dengan Rp
433.431.000,-r
Total
Penghematan tahunan: $220,188
setara
dengan
Rp
1.981..692.000,-Analisis Aspek Sumbetdaya Wisata Analisis Penilaian Potensi Objek dan
Akaksi
WisataAnalisis
yang
digunakan
adalahanalisis
potensi
objek
dan
atraksiwisata dengan scoing dan kemudian di-ooerlay dengan
potensi
sumber-daya lanskap. Tabel 3
memperlihat-kan hasil analisis aspek sumberdaya wisata.
Analisis Aspek Sosial
1.
Analisis Karakteristik Wisatawan Berdasarkan data kunjungan lapang yang diperoleh dari pihak pengelola,diketahui
iumlah
kunjungan
wisa-.
Lahan pertanian sawah irigasi dan hutan produktif (penggunaan.
Lahan perkebunan dan ladang (penggunaan cukup maksimal).
Permukimanet al. (1968); USDA (1968); modifikasi.
tawan
selamalima tahun
terakhir(tahun
2005-2009)dengan
rataanjumlah
pengunjung
222.737 orang.Wisatavran
lokal yang
berkunjungberasal dari daerah ]abodetabek dan
Bandung, sedangkan
wisatawanmancanegara sebagian besar berasal
dari ]epang, Korea, Belanda
Ameri-ka, dan Australia.2.
Analisis Persepsi Wisatawan . Sebagianbesar wisatawan
adalahpegawai/
baik
pegawai negerisipil
mauPun Pegawai swasta
(51
res-ponden). Kelompok wisatawan ter-sebut berusia 20-30
tahun
(46res-ponden). Kelompok wisatawan
ter-sebut mengunjungi kawasan wisata
untuk
refreshing. Objek wisata yangpaling
sering dikunjungi
adalahJatiluhur Water
World yaitu
seba-nyak 32
responden dengan
lamaberkunjung 1-6 jam.
[image:9.597.215.521.50.459.2]3, Analisis Preferensi Wisatawan Tabel 3. Penilaian Potensi dan Atraksi Wisata
>ULI) I YAI\ I AKA UAI\ TKA I IWI
Jalan primer dekat, mudah dicapai, kondisi baik Jalan sekunder, kondisi sedang
Jalan tersier, kondisi sedang
Ti
Semua atraksi bernilai tinggi Atraksi sedang-tinggi Atraksi sedang-rendah
Adapun
mengenai preferensiwisa-tawan
terhadap
penataan lanskapyang akan
direncanakary hampirsebagian
besar
responden
meng-inginkan aktivitas wisata
di
ruang terbuka (98 responden)'yangdidu-kung
fasilitas
penunjang
wisata.Selain
itu,
sebagian besardari
res-ponden menyetujui
dibangunnya sarana olahraga (83 responden)de-ngan fasilitas
olahragayang
bera-gam. Mereka juga menyetujui
diba-ngunnya trotoar
untuk jalur
pejalar,kaki (95 responden)
danjalur
sepeda(57 responden).
Analisis
AspekTeknis
Berdasarkan
Peraturan
Daerah Kabupaten Purwakarta l.lo. 8 Tahun1991
dan
Keppres
No. 32
Tahun 1990, penggunaan areasekitar
wa-duk sebagai area rekreasi/wisata
de-ngan sempadan berjarak 50-100
me-ter ke
arah darat
sehingga jeniswisata yang
dikembangkan
digo-longkan
sebagai wisata semi inten-sif. Selainih:
penggunaan areasem-padan sungai
sebagai area wisatadengan
sempadan
berjarak
100meter ke arah
darat
selebihnya area ditekankan pada fungsi konservasi.SINTESIS
Pada tahap sintesis ditentukan block
plan
sesuaidengan analisis
yangdilakukan
(Tabel4).
Blockplan iru
kemudian digunakan sebagai dasar
dalam
perencanaan penataanlans-kap.
Berdasarkanhasil
analisisdi-dapatkan
3
zorta,yaitu
zonaberpo-tensi
tinggl
sedang,dan
rendah (Gambar 3).KONSEP
Konsep
perencanaanyang
dikem-bangkan pada Kawasan Wisata GTJ
ini
adalah
kawasan
wisata
alamyang terintegrasi dengan wisata
pe-nunjangnya
di
Timur
WadukIr.
H.Djuanda
yang
berkelanjutan.Pene-rapan konsep pada lanskap berupa
model rencana pengernbangan yang
disesuaikan dengan
karakter
sum-berdaya lanskap dan potensi objek
dan atraksi wisata dikaitkan dengan
tingkat tantangan jenis wisata.
Potensi . PeneTimaan
Rendah . Pelayanan dan Aksesibilitas Bobot % 4 3 a 1
Letak dari Jalan Utama
Dekat (<1 km) Sedang (1-3 km)
Cukup jauh (3-5 km) Jauh (>5 km)
4 3 2 1 4 J 2 1
Fasilitas Wisata yang Tersedia
10% Tersedia, lengkap, kualitas baik, terawat Ada beberapa, cukup terawat Ada beberapa, kurang terawat Tidak tarsedia
4 3 2
1
Dampak Kerusakan 30
% .
Keberadaan objek dan atraksi sangatselaras
4lerhadap
.
Keberadaan objek dan atraksi cukupselaras
3Lingkungan
.
Keberadaan objek dan akaksi kurangselaras
2 szona wisata
.
Wisata pertanian, . Zona ini yang berada pada kawasan dengan kombimsi karaKer alami oan buatan (man made), sehingga pengembangan meniadi. Zona ini berada pada kawasan yang me!"niliki nilai sumberdaya wisata rendah dan memiliki nilai kesesuaian yang kurang sesuai
wisata semi alami.
. Pada zona ini terdapat atraksi wisata yang memilil( nilai linggi.
. Ruang ini berada pada kawasan dengan vegetasi dominan hutan/lanskap kaEkter alami sehingga dikembangkan menjadi kawasan wisata
alami-Sedang wisatateknologi/ agrowisata,wisata air (wisata
Tinggi
.
Wisata atam (wisata inti)Konsep Ruang
Kawasan dibagi ke dalam enam
ru-ang,yaihr
ruang Penerimaan/ ruangpelayanan
dan
penunjang
wisata,ruang
wisata
inti,
ruang
wisatapenunjang,
ruang
penyangga, dan ruang konservasi.Konsep Tata
Hijau
Konsep tata hijau
ini
dibagi menjadiempat zona,
yaitu
zonainti,
zonapengembangan,
zona
penyangga,dan zoira konservasi. Konsep
vege-tasi
yang
direncanakandi
zonainti
adalah
zona
tanaman
kayu,
zonatanaman perkebunary
dan
zonata-naman pangan. Zona
pengembang-an diarahkan menggunakan jenis
ta-naman
yang memiki bentuk
arsi-tektural yang baik. Zona penyangga
dan
konservasi diarahkan
pada penggunaan tanaman dengan fungsiekologis.
Konsep
Sirkulasi
Konsep
sirkulasi
di
kawasan wisataterbagi menjadi tiga,
yaitu
jalur
sir-kulasi primer, sekunder, dan tersier.
Jalur sirkulasi primer
merupakanjalur yang
menghubungkan ruangutama,
sedangkan
jalur
sirkulasisekunder menghubungkan
kelom-pok-kelompok atraksi wisata dalam
ruang
wisata.Jalur sirkulasi
tersierberfungsi
menghubungkan
antaraGambar3. Peta Komposit
[image:10.597.238.557.229.542.2]5ULI5 I YAN IARA DAN PRATIWI
fasilitas satu dengan fasilitas lainnya
daiam
masing-masing
kelompokatraksi tersebut.
Konsep
Aktifitas
dan Fasilitas Konsep aktivitas wisata yangdiren-canakan
yaitu
dalam bentuk wisata dengan tingkat tantangan tinggi(wi-sata alam), wi(wi-sata
dengan tingkattantangan sedang (wisata
ak/wa-duk
dan
wisata teknologi),
danwisata dengan tingkat
tantanganrendah (agrowisata).
Adapun
fasili-tas dibagi menjadi dua yaitu fasilitas
utama
dan
fasilitas
pelengkap. Fasilitas utama adalah fasilitas yangdiperuntukkan
bagi
pariwisataalarn, sedangkan fasilitas pelengkap
adalah fasilitas
umum,
signsystan,maupun site
firniture.
PERENCANAAN
LANSKAP
Perencanaan lanskap
iiri
didasarkanpada konsep wisata alam
di
Timur
l{aduk
Ir.
H.
Djuanda,yaitu:
me-ningkatkan potensi alam sebagai
rvi-sata yang berkelanjutan yang harusmemiliki
prinsip:
(1)
lingkunganmemiiiki
nilai
edukatif sebagai asetwisatai (2) memberikan keuntungan kepada komunitas
lokal,
pengelola, dan wisatawan; (3) hubungan antarawisata
dan lingkungan
harusdike-lola
sehingga tercapai
lingkunganyang
berkelanjutan
dalam
jangkapanjang.
Pendekatan
yang
dilakukan
dalamperencanaan
ini
adalah pendekatansumberdaya
dan
aktivitas
pengun-jung
sehingga diperoleh kebutuhanruang dan touing
plan yangmeng-hubungkan ruang-ruang wisata
de-ngan tingkat
penggunaan tertentudan tip"
kelompok
. pengunjungyang berbeda.
Rencana Ruang
Berdasarkan
konsep
perencanaanlanskap kawasan
wisata GT]
dandata
yang telah
dianalisis
secara spasial maupundilihat dari
potensidan
kendalanya,kawasan
dibagimenjadi lima ruang utama meliputi:
1.
Ruang
penerimaan, merupakanpinfu
masuk
utama
bagi
parawisatawan
untuk
memasuki Kawasan Wisata GTJ.2.
Ruang pelayanan dan penunjangwisata,
direncanakan agar parawisatawan
mendaPatkaninfor-masi
sekilas mengenai GTJ danpelayanan Yang disediakan Pi-hak pengelola.
3.
Ruang
wisata
inti,
meruPakanruang wisata utama Yang
dikem-bangkan
sebagairuang
wisatasemi
intensiJ. Pada
ruang
ini
terdapat objek wisata utama
Ya-itu
hutan
wisata dengan atraksi beragam.4.
Ruang wisata Pen'.mjang,terdiri
dari
subruang wisata semi inten-sif dan inteninten-sif Yang terdaPatdi
area
sempadan
waduk,
ben-dungan utama, area sawafu dan
perkebunan.
5.
Ruang penyangga
merupakan ru-angyang
berfungsi menyang-ga ruang-ruang wisatadi
dalamKawasan Wisata GTJ
dari
gang-guan
yang
berasaldad luar
ka-wasan.6.
Ruang
konservasi,
merupakanruang yang
berfungsi
melin-dungi
kawasan wisata darikeru-sakan,
mengkonservasi
tanah dan air.Rencana Tata
Hijau
Pembagian
ruang hijau dibagi
kedalam empat
zona,yailrt
zonainti,
zona pengembangan, zonapenyang-ga,
dan
zona konservasi. Zonainti
dibagi menjadi menjadi zona
ta-narnan kayu, zona tanaman pangan/dan zona tanaman perkebunan.
Ta-naman
kayu
diarahkan
untuk
ke-giatan wisata alam.
Adapun
tanam-an
pangan (padi) dan
perkebunan(beragam buah-buahan) diarahkan
untuk memperkuat karakter fisik ka-wasan sebagai kaka-wasan pertanian.
Zona pengembangan diarahkan
pa-da
fungsi
keindahan/arsitektual
yaitu tanaman yang memiliki bentuk
arsitektural
yang baik dilihat
daribentuk tajuk,
bunga, daun, batang, buah, maupun biji. Zona penyangga diarahkan pada fungsi ekologis yangdapat
merekayasaiklim, dan
me-lindungi
kawasandari
gangguandi
luar
kawasan. Zona konservasidi-arahkan
untuk
pengembangan areayang memiliki kemiringan
>25%,area
sempadanwaduk yang
dite-kankan untuk fungsi ekologis.
Rencana
Sirkulasi
Rencana sirkulasi
di
kawasan wisataterbagi menjadi
tiga,
yaitu:
ialur
sirkulasi
primer,
sekunder, danter-sier.
Jalur sirkulasi primer
diper-untukkan bhgi pengguna kendaraanroda dua,
kendaraanroda
empat,dan pejalan
kaki
yang
berfungsimenghubungkan
ruang-ruang
uta-ma, sedangkan
jalur
sirkulasisekun-der
menghubungkan
kelompok-kelompok
atraksi wisata
dalamruang
wisata.]alur
sirkulasi
tersierdiakses
oleh
pejalan
kaki
yangberfrrngsi menghubungkan
antara fasilitas satu dengan fasilitas lainnyadalam
masing-masrng
kelompokatraksi tersebut.
Rencana
Aktivitas
dan FasilitasRencana aktivitas pada ruang wisata
direncanakan berupa
aktivitas aktif
dan pasif. Aktivitas wisata
padaruang dibedakan
mmjadi
tiga
yaitu
aktivitas
wisata
dengan
tingkattantangan
tingCr
(wisata
alam),aktivitas
wisata
dengan
tingkat tantangan sedang(wisata
waduk/
bendungan),
dan
aktivitas
wisatadengan
tingkat
tantangan
renCah (agrowisata).Sarana
dan
fasilitas utama
yangdirencanakan
di
GTJ
ini
sebagaikawasan
wisata alam, seperti
(1)sarana akomodasi,
(2)
fasilitaspelayanan
umum dan kantor,
(3)sarana
rumah makary
(4)
saranawisata
tirta,
(5) sarana wisata alam, (5) sarana wisatawaduk,
(4
sarana wisata agro, (8) salana angkutanwi-sata,
dan (9)
saranakios
cindera-mata. Selainifu,
direncanakan pulafasilitas
pelengkap
wisata
seperti papan interpretasi, bangku dan mejapiknik,
tempat ibadatu toilet,wartel
pasar tradisional pelelangan
ikan,kantor pos, children playground, arcna olahraga kolam renang dan fasilitas lainnya.
Rencana Penyelenggaraan Program
Wisata
Pengembangan
objek
dan
atraksiwisata
yang
telah
ada
dan
pe-nambahan objek bertujuan menarik
minat
pengunjunguntuk
mengeks-plorasi jenis kegiatan wisata
di
GTI. Penyelenggaraanobjek
dan
atraksidirencanakan
pada
hari
biasa
danhari tertentu/insidental (Tabel 5).
Rencana Perjalanan Wisata/Touring Plan
Rencana
perjalanan
wisata
dibuatberdasarkan akses dan jenis atraksi
wisata sesuai dengan
pilihan
paket wisata, totrring circuit, maupun longer sfay. Rencana perjalanan wisata di-rencanakandalam
sebuah rencanajalur
wisata/touing
plan. Gambar 4menunjukkan rencana
perjalananwisata
berdasarkanwaktu
sedang-kan
Gambar5
menggambarkande-tail rencana lanskap.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Eerdasarkan
aspek
fisik-biofisik,potensi objek darr akaksi
wisata,serta sosial,
maka
GTJcukup
ber-potensi
untuk
dikembangkan wisa-tanya. Zona potensitinggi memiliki
luas
184.91
ha
(32.40
o/o), . zonapotensi sedang 796.45
ha
(U.41. y"),dan
zona potensi rendah 189.49 ha (33.19 %). Sebagian besar objek dan aLraksi wisatamemiliki nilai
potensiyang tinggi.
Konsep
wisata
yangdikembangkan
yaitu
wisata
alamyang didasarkan pada potensi
sum-berdaya lanskap
serta objek
danatraksi wisata yang potensial
untuk
menjaga kelestarian
sumberdayaIanskap dan keberlanjutan kawasan wisata.
Saran
Berikut
ini
adalah sartrn-saran yangdapat diaplikasikan:
1.
Perencanaanpenataan
lanskapyang telah dilakukan
ini
lebih.kepada pendekatan sumberciaya
lanskap.
Selanjukrya penelitian dapatdilakukan
denganpende-katan sosial pada
masyarakatsekitar
agar
masyarakat
dapatlebih
berperan sertadalam
me-wujudkan wisata yang
berke-lanjutan.
2.
Strategi
utama
dalam
perenca-naan
lanskapyang
digunakanadalah maksimalisasi alokasi
ru-ang terbuka hijau di sekitar objek
wisata
seperti penanamanjalur
hijau, koridor, dan
taman.Stra-tegi
ini
dapat
diterapkan
olehpemeri.ntah
daerah
untuk
me-nambah
ruang
terbuka hiju,
yang
berfungsi sebagai areare-kreasi/
wisata.DAFTAR PUSTAKA
Gold
SM. 1980. Recreation Planningand
Design.New
York
McGraw-Hill Book Company.
Hadjowigeno
S,
Widiatrnaka. 1968.Evaluasi Kesesuaian Iahan dan
Perencanaan Tata Guna Lahan. Yogyakarta: Gadjah Mada
Uni-versity Press.
Tabel 5. Rencana dan Atraksi
.
lnlormation center.
Hiking traits, canopy traits, bungee jumping camp site, pimic lawn (wisata alam).
Dermaga apung, deimaga kampung air, JWW, pemancingan (wisata waduk).
Bendungan utama, museum (wisata teknologi).
Nursery, budidaya ikaniaring terapung, sawah, dan perkebunan (wisata pertanian).
Setiap.
06.00-17.00 (kecuali Camping cround).
06.00-17.00 (kecuali JWW, 09.00-17.00)o 08.0G14.00
o 06.00-16.00 lnsidental
.
Lomba dayung.
Festival perahu hias.
Pagelaran budaya.
Workshop teknologi dan lingkungan Hidup.
Penanaman pohon di area sempadan waduk.
Hari Jadi PON.
Hari Jadi Porseni.
Hari Ulang Tahun Purwakarta.
Hari Pendidikan Nasional.
Hari Bumi.
Hari Kemerdekaan Rl.
Lomba RakyatRE}ICANA ?ERIALANANWISATABBRDASTSAN LAMAIII&{TA
A. PEI'|ERIMIAN (PrLd t hrdl A fxS.,{Tr.rERI&\r{N
L{trtuCM t }daldrs&.r
Wb fwaan@ RW 9, Bodidrrrliodr&ilgft.qf&g
' 10. &*lh 8,1!ISATA I!KNoT,GI II, Fc*sbe6
l. BdduBd UMtr, banEue apreiMl
(DivixiPlT^,Diyili{,strivkiBddu.gm) n}irlsATA,A.LAM.(pakd:lhri).
z.MMe t2.,'rrrrfhilt'
c.lvrsArAPrRrANAN
'r!.W#rr*,****,
,. iiu*ry, gred hle, Paoil.Rrsrorci Csrs 15, Cap Siic 16, Ptuk lffi D. *'ISATA{R/WADUK
4. JAdNT'r T@ trTA G- AIIAKSI TBBUDAYAAN
S. Demga Arsg l?. I&'gge8 ?dllu}{
6. DcmBAa Klrpmg Air
7. Pt{ffiirga lKrgiedsesl{ndmmiMietaik &d6}tslhG6qrut
Prl6 2 ltdi
LF!B}IDA
DETAX.?8*IFI.1,RSI1EKIUR tilisxAt
r.4XULtrAS IERIA}C{N INSIIT{'I!$RTAMAN EOCOR
1010
@
,IJOUL IETA
,UDUL BSIiEI.JTAN Y&r^udsmraraqlj& MAEMBMAal,N$TAW
tr^ffi8ffi DOSEN?MUBM
T{1{60AI- DISITUJLB DISETU]UI DM NO. GrEt
'o
SKAIN
Gambar 4. Rencana Perjalanan Berdasarkan Lama Wisata
[image:12.596.75.549.345.758.2]5ULI5 IYAN'|ARA DAN PRATIWI
I:*7{,,t ,}}}L'llrt t-r.*rJ;,
rit){s}l\}S l}*-1 FE
its"$:t@srFi&&r4:+ryrr'n+ xss
r]a$tl$r-Xl.If,tHlJl"i6l,$
{i*$fitmii4,B {!r,s}[
[image:13.597.12.591.13.805.2]Holden
A.
2000. Environment and Tourism. London: Routledge.Gambar 5. Detail Rencana Pegalanan/Tottin.g Plan
Inskeep E. lggt.Tourism Planning: An
Integrated and Sustainable
De-velopment Approach.
VNR Tourism and Recreation Series.New York: Van Nostrad Rein-hold.
ARTIKEL
Perencanaan Lanskap Kawasan
Wisata dan
Penyususun
Alternatif program
Wisata
Kabupaten Purwakarta, propinsi
Jawa Barat
Landscape Plonning
of
Tourism Areo and Formulationof
Tourismprogramme
Alternotives inPurwakarto
District, Province of West JavoBambang
Sulistyantara
I
prita Indah pratiwi
Perencanaan Lanskap
wisata
Berkeranjutan
di reluk
Konga, Flores
Timur;
NusaSustainoble Coastal Landscope Plonning
for
Tourism Activities ot Kongagay,
Eost Flores,Lury
SevitaYusiana
I
Siti Nurisjah
I
Dedi Soedharma
Persepsi
dan
Preferensi Warna
Dalam
Lanskap
The Color Perception ond preferencein
Landscope WasissaTitillhami
I
AndiGunawan
di
Grama
Tirta
Jatiluhur;
Gramo
Tirta
lotilrhur,
Tenggara
Timur
Province of Eost Nuso Tenggaro
Studi
EvaluasiTaman Kota Sebagai
TamanTerapeutik
Studi
Kasus:Taman Cilaki
Atas, Kota
Bandung
Evaluation Study of
urban
Pork os Theropeutic Pork (Case: tJpper Citataki park, Bandung City)Azi
Muhamad
Alif
Hidayah
I
eodarian pramukanto
Public Participation
On'Open
Spaces,Inspection
Azrar Hadi
Infrastruktur
Limbah
Terpadu
Daram Taman
Lingkungan permukiman
lnteErateC Waste lnfrastructure
ln
Environmentol Settlementpork
Djajeng Poedjowibowo
Teknologi
Konservasi Lanskap
Gumuk
pasir
pantai parangtritis Bantul DIy
Conservation Technology of sond Dunes Londscape
in
Parongtritis BeochBantul,
Speciot Region
of
yogyokorta (Dty)Gunawan Budiyanto
Peranan Riset
dan peningkatan Keterampilan Arsitek
Lanskapdalam Menghadapi penerapan
Konsep
Green Building
The Role of Reseorch and Competency
of
Professional Londscope Architect Focing Appticotion of GreenBuitding
concept