PRA RANCANGAN PABRIK
PEMBUATAN ULTRA PURE PERAK NITRAT DARI
PERAK MENTAH DAN ASAM NITRAT
DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 8.500 TON/TAHUN
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan
Ujian Sarjana Teknik Kimia
DISUSUN OLEH :
BOY SANDY SIANIPAR
NIM : 060405025
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
INTISARI
Perak nitrat merupakan senyawa anorganik, tidak berwarna, tidak berbau,
kristal transparan dengan rumus kimia AgNO3. Senyawa ini dapat digunakan dalam
banyak keperluan, seperti dalam fotografi, untuk pembuatan cermin perak, dan
sebagai reagen dalam analisis. Perak nitrat ini juga dapat dihasilkan dengan cara
pengontakan larutan perak nitrat secara berturut-turut dengan bahan baku unsur
karbon, alumina aktif dan perak oksida untuk menghilangkan logam pengotor (U.S.
Paten. No.2614029, 1952).
Pra rancangan Pabrik Pembuatan Ultra Pure Perak Nitrat direncanakan akan
berproduksi dengan kapasitas 8.500 ton/tahun dan beroperasi selama 330 hari dalam
satu tahun.
Lokasi pabrik yang direncanakan berada di daerah Bangka Belitung dengan
luas areal 18.250 m2. Tenaga kerja yang dibutuhkan 153 orang dengan bentuk badan
usaha Perseroan Terbatas (PT) di bawah pimpinan seorang General Manager.
Hasil evaluasi ekonomi Pabrik Pembuatan Ultra Pure Perak Nitrat dari perak
mentah dan asam nitrat ini sebagai berikut:
• Total Modal Investasi : Rp 18.646.879.913.940,-
• Total Biaya Produksi : Rp 184.749.733.462.221,-
• Hasil Penjualan : Rp 188.310.063.930.839,-
• Laba Bersih : Rp 3.176.287.671.392,-
• Profit Margin (PM) : 2,41 %
• Break Even Point (BEP) : 31,58 %
• Return on Investment (ROI) : 17,03 %
• Pay Out Time (POT) : 5,87 tahun
• Internal Rate of Return (IRR) : 21,28 %
Dari hasil analisa aspek ekonomi dapat disimpulkan bahwa Pabrik Pembuatan
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas rahmat,
berkat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
judul “Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Ultra Pure Perak Nitrat dari Perak
Mentah dan Asam Nitrat sidang sarjana Teknik Kimia atau untuk mendapatkan
gelar Sarjana Teknik (ST).
Kebosanan, pesimis dan putus asa merupakan hal yang biasa dihadapi oleh
seseorang dalam mengerjakan skripsi, apalagi jika pengerjaannya sudah hampir
kadaluarsa. Tetapi sebagai orang yang berintegritas, hal tersebut seharusnya tidaklah
terlalu menguasai hati dan pikiran kita, karena pertolongan Tuhan pasti akan datang.
Inilah yang selalu memotivasi penulis untuk selalu bersemangat dalam mengerjakan
skripsi ini.
Permulaan yang baik belum tentu berakhir baik, tetapi suatu akhir yang baik
akan memberikan kebahagian dan kepuasan walaupun dengan permulaan yang sukar.
Akhir kata kepuasan dan kebahagian penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
membimbing penulis selama mengerjakan skripsi. Penulis menyadari sepenuhnya
tanpa dukungan dan bantuan mereka, penulis tidak mungkin dapat menyelesaikan
skripsi ini. Perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dr. Ir. Maulida, M.Sc sebagai dosen pembimbing I dan Ibu Dr. Zuhrina
Masyithah, MSc sebagai dosen pembimbing II.
2. Ibu Ir. Renita Manurung, MT selaku koordinator Tugas Akhir dan sebagai dosen
penguji II.
3. Bapak Dr.Eng. Ir. Irvan, MSi. selaku ketua Departemen Teknik Kimia
4. Ibu Dr. Ir. Fatimah, MT selaku sekretaris Departemen Teknik Kimia Universitas
5. Orang tua dan adik-adik ku tersayang yang selalu mendoakan serta memotivasi
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Seluruh staf pengajar dan pengurus administrasi Departemen Teknik Kimia
Universitas Sumatera Utara.
7. Teman-teman seangkatan 2006 beserta adik stambuk tanpa terkecuali yang setia
membantu penulis dalam suka dan duka.
8. Dan seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam melaksanakan skripsi ini
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Pada akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat konstruktif dari semua pihak demi kesempurnaan
skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.
Medan, Agustus 2011
Penulis,
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR ... i
INTISARI ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... I-1
1.1 Latar Belakang ... I-1
1.2 Rumusan Masalah ... I-2
1.3 Tujuan Pra Rancangan pabrik ... I-2
1.4 Manfaat Pra Rancangan Pabrik ... I-2
BAB II TINJUAN PUSTAKA ... II-1
2.1 Perak Nitrat ... II-1
2.2 Spesifikasi Senyawa ... II-2
2.2.1 Bahan Baku ... II-2
2.2.2 Produk ... II-5
2.4 Pemilihan Proses ... II-6
2.5 Deskripsi Proses ... II-6
BAB III NERACA MASSA ... III-1
3.1 Crusher (SR-130) ... III-1
3.2 Reaktor Pelarutan I (R-110) ... III-1
3.3 Tanki Pencuci I (WT-150) ... III-2
3.4 Tanki Netralisasi (T-140) ... III-2
3.5 Filter (H-160) ... III-3
3.6 Reaktor Format (R-120) ... III-4
3.7 Tanki Pencuci II (WT-151) ... III-4
3.8 Sentrifugasi I (H-230) ... III-5
3.9 Reaktor Pelarutan II (R-210)... III-6
3.10 Kristalisator ( CR-230)... III-7
3.11 Sentrifugasi II (H-330) ... III-7
3.12 Dryer (RD-310) ... III-8
BAB IV NERACA PANAS ... IV-1
4.1 Neraca Panas Heater (HE-160) ... IV-1
4.2 Neraca Panas Reaktor Pelarutan I (R-110) ... IV-1
4.3 Neraca Panas Tanki Pencuci I (WT-150) ... IV-2
4.4 Neraca Panas Tanki Netralisasi (T-140) ... IV-2
4.5 Neraca Panas Reaktor Format (R-120) ... IV-2
4.6 Neraca Panas Tanki Pencuci II (WT-151) ... IV-3
4.7 Neraca Panas Heater (HE-260) ... IV-3
4.8 Neraca Panas Reaktor Pelarutan II (R-210) ... IV-4
4.9 Neraca Panas Kristalisator (CR-320) ... IV-4
4.10 Neraca Panas Dryer (RD-310) ... IV-4
BAB V SPESIFIKASI PERALATAN ... V-1
5.1 Tangki Penyimpanan Asam Nitrat (F-110) ... V-1
5.2 Tangki Penyimpanan NaOH (F-112) ... V-1
5.3 Gudang Penyimpanan Perak Mentah (F-120) ... V-2
5.4 Gudang Penyimpanan HCOONa (F-210) ... V-3
5.5 Silotank Perak Nitrat (F-340) ... V-3
5.6 Tanki Penampungan Limbah Filtrasi (F-211) ... V-4
5.7 Tanki Penampungan Sentrifugasi I (F-212) ... V-4
5.8 Pompa Asam Nitrat I (L-110) ... V-5
5.9 Pompa Asam Nitrat I (L-310) ... V-5
5.10 Pompa NaOH (L-210) ... V-5
5.11 Pompa Keluaran Reaktor (L-211) ... V-6
5.12 Pompa Menuju Filter (L-212) ... V-6
5.13 Pompa Menuju Sentrifugasi (L-213) ... V-6
5.14 Pompa Menuju Penampungan Limbah (L-214)... V-6
5.15 Pompa Menuju Kristalisator (L-320) ... V-7
5.17 Pompa Menuju Tangki Penyimpanan HNO3 (L-322)... V-7
5.18 Bucket Elevator I (J-110) ... V-8
5.19 Bucket Elevator II (J-220) ... V-8
5.20 Bucket Elevator III (J-320) ... V-9
5.21 Belt Conveyor I (J-120) ... V-9
5.22 Belt Conveyor II (J-310) ... V-9
5.23 Screw Conveyorr I (J-122) ... V-10
5.24 Screw Conveyorr II (J-221) ... V-10
5.25 Kompresor (G-330) ... V-11
5.26 Crusher (SR-130) ... V-11
5.27 Sentrifugasi I (H-230) ... V-11
5.28 Sentrifugasi II (H-330) ... V-12
5.29 Dryer (RD-310) ... V-12
5.30 Tangki Netralisasi (T-140) ... V-13
5.31 Tangki Pencuci I (WT-150) ... V-14
5.32 Tangki Pencuci II (WT-151) ... V-14
5.33 Filter (H-160) ... V-15
5.34 Reaktor Pelarutan I (R-110) ... V-16
5.35 Reaktor Format (R-120) ... V-16
5.36 Reaktor Pelarutan II (R-210) ... V-17
5.37 Heater I (He-160) ... V-18
5.38 Heater II (He-260) ... V-18
5.39 Kristalisator (CR-320)... V-19
BAB VI INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA ... VI-1
6.1 Instrumentasi ... VI-1
6.2 Keselamatan Kerja ... VI-8
6.3 Keselamatan Kerja Pabrik Pembuatan Ultra pure Perak Nitrat ... VI-8
6.3.1 Pencegahan Terhadap Kebakaran dan Peledakan ... VI-8
6.3.2 Peralatan Perlindungan Diri ... VI-9
6.3.3 Keselamatan Kerja Terhadap Listrik ... VI-9
6.3.4 Pencegahan Terhadap Gangguan Kesehatan ... VI-10
6.3.5 Pencegahan Terhadap Bahaya Mekanis ... VI-10
BAB VII UTILITAS ... VII-1
7.1 Kebutuhan Uap (Steam) ... VII-1
7.2 Kebutuhan Air ... VII-2
7.2.1 Screening ... VII-5
7.2.2 Sedimentasi ... VII-5
7.2.3 Klarifikasi ... VII-5
7.2.4 Filtrasi ... VII-6
7.2.5 Demineralisasi ... VII-8
7.2.6 Deaerator ... VII-11
7.3 Kebutuhan Listrik ... VII-11
7.4 Kebutuhan Bahan Bakar ... VII-13
7.5 Spesifikasi Peralatan Utilitas ... VII-14
7.5.1 Screening (SC) ... VII-14
7.5.2 Pompa Screening (PU-01) ... VII-15
7.5.3 Bak Sedimentasi (BS) ... VII-15
7.5.4 Pompa Sedimentasi (PU-02) ... VII-15
7.5.5 Tangki Pelarutan Alum [Al2(SO4)3] (TP-01) ... VII-16
7.5.6 Pompa Alum (PU-03) ... VII-16
7.5.7 Tangki Pelarutan Soda Abu [Na2CO3] (TP-02) ... VII-16
7.5.8 Pompa Soda Abu (PU-04)... VII-17
7.5.9 Clarifier (CL) ... VII-17
7.5.10 Sand Filter (SF) ... VII-18
7.5.11 Pompa Filtrasi (PU-05) ... VII-18
7.5.12 Menara Air (MA) ... VII-18
7.5.13 Pompa ke Cation Exchanger (PU-06) ... VII-19
7.5.14 Pompa ke Menara Pendingin Air (PU-07) ... VII-19
7.5.15 Pompa ke Tangki Utilitas (PU-08)... VII-19
7.5.16 Tangki Pelarutan Asam Sulfat [H2SO4] (TP-03) ... VII-19
7.5.17 Pompa H2SO4 (PU-09) ... VII-20
7.5.18 Penukar Kation/Cation Exchanger (CE)... VII-20
7.5.19 Pompa Cation Exchanger (PU-10) ... VII-21
7.5.20 Tangki Pelarutan NaOH (TP-04) ... VII-21
7.5.21 Pompa NaOH (PU-11) ... VII-21
7.5.23 Pompa Anion Exchanger (PU-12) ... VII-22
7.5.24 Tangki Pelarutan Kaporit [Ca(ClO)2] (TP-05)... VII-22
7.5.25 Pompa Kaporit (PU-13) ... VII-23
7.5.26 Tangki Utilitas (TU) ... VII-23
7.5.27 Pompa Domestik (PU-14) ... VII-23
7.5.28 Menara Pendingin Air/Water Cooling Tower (CT) ... VII-24
7.5.29 Pompa Menara Pendingin Air (PU-15) ... VII-24
7.5.30 Deaerator (DE) ... VII-24
7.5.31 Pompa Deaerator (PU-16) ... VII-25
7.5.32 Ketel Uap (KU) ... VII-25
7.5.33 Tangki Bahan Bakar (TB) ... VII-25
7.5.34 Pompa Bahan Bakar (PU-17) ... VII-26
7.5.35 Unit Refrigrasi (V-16) ... VII-26
7.5.36 Pompa Refrigran (PU-18) ... VII-26
7.6 Unit Pengolahan Limbah ... VII-26
7.6.1 Bak Penampungan... VII-27
7.6.2 Bak Pengendapan awal ... VII-28
7.6.3 Bak Netralisasi ... VII-29
BAB VIII LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK ... VIII-1
8.1 Lokasi Pabrik ... VIII-1
8.2 Tata Letak Pabrik ... VIII-3
8.3 Perincian Luas Tanah ... VIII-5
BAB IX ORGANISASI DAN MANAJEMEN PERUSAHAAN ... IX-1
9.1 Organisasi Perusahaan ... IX-1
9.1.1 Bentuk Organisasi Garis ... IX-2
9.1.2 Bentuk Organisasi Fungsionil ... IX-2
9.1.3 Bentuk Organisasi Garis dan Staf ... IX-3
9.1.4 Bentuk Organisasi Fungsionil dan Staf ... IX-3
9.2 Manajemen Perusahaan... IX-3
9.3 Bentuk Hukum Badan Usaha ... IX-4
9.4 Uraian Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab ... IX-6
9.4.1 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) ... IX-6
9.4.2 Dewan Komisaris ... IX-6
9.4.3 Direktur ... IX-6
9.4.4 Sekretaris ... IX-7
9.4.5 Manajer Produksi ... IX-7
9.4.6 Manajer Teknik ... IX-7
9.4.8 Manajer Umum Keuangan ... IX-7
9.4.9 Manajer Pembelian dan Pemasaran ... IX-8
9.5 Sistem Kerja ... IX-8
9.6 Jumlah Karyawan dan Tingkat Pendidikan ... IX-9
9.7 Sistem Penggajian ... IX-10
9.8 Fasilitas Tenaga Kerja ... IX-11
BAB X EVALUASI EKONOMI ... X-1
10.1 Modal Investasi ... X-1
10.1.1 Modal Investasi Tetap/Fixed Capital Investment (FCI) ... X-1
10.1.2 Modal Kerja/Working Capital (WC) ... X-3
10.2 Biaya Produksi Total (BPT)/Total Cost (TC) ... X-4
10.2.1 Biaya Tetap (BT)/Fixed Cost (FC) ... X-4
10.2.2 Biaya Variabel (BV)/Variable Cost (VC) ... X-4
10.3 Total Penjualan (Total Sales) ... X-5
10.4 Bonus Perusahaan ... X-5
10.5 Perkiraan Rugi/Laba Usaha ... X-5
10.6 Analisa Aspek Ekonomi ... X-5
10.6.1 Profit Margin (PM) ... X-5
10.6.2 Break Even Point (BEP) ... X-6
10.6.3 Return On Investment (ROI) ... X-6
10.6.4 Pay Out Time (POT) ... X-7
10.6.5 Return On Network (RON) ... X-7
10.6.6 Internal Rate of Return (IRR) ... X-7
BAB XI KESIMPULAN ... XI-1
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Statistik Impor Propilen Perak Nitrat di Indonesia... I-2
Tabel 3.1 Crusher (SR-130) ... III-1
Tabel 3.2 Reaktor Pelarutan I (R-110) ... III-1
Tabel 3.3 Tanki Pencuci I (WT-150) ... III-2
Tabe l3.4 Tanki Netralisasi (T-140) ... III-2
Tabel 3.5 Filter (H-160) ... III-3
Tabel 3.6 Reaktor Format (R-120) ... III-4
Tabel 3.7 Tanki Pencuci II (WT-151) ... III-4
Tabel 3.8 Sentrifugasi I (H-230) ... III-5
Tabel 3.9 Reaktor Pelarutan II (R-210)... III-6
Tabel 3.10 Kristalisator ( CR-230) ... III-7
Tabel 3.11 Sentrifugasi II (H-330) ... III-7
Tabel 3.12 Dryer (RD-310) ... III-8
Tabel 4.1 Neraca Panas Heater (HE-160) ... IV-1
Tabel 4.2 Neraca Panas Reaktor Pelarutan I (R-110) ... IV-1
Tabel 4.3 Neraca Panas Tanki Pencuci I (WT-150) ... IV-2
Tabel 4.4 Neraca Panas Tanki Netralisasi (T-140) ... IV-2
Tabel 4.5 Neraca Panas Reaktor Format (R-120) ... IV-2
Tabel 4.6 Neraca Panas Tanki Pencuci II (WT-151) ... IV-3
Tabel 4.8 Neraca Panas Reaktor Pelarutan II (R-210) ... IV-4
Tabel 4.9 Neraca Panas Kristalisator (CR-320) ... IV-4
Tabel 4.10 Neraca Panas Dryer (RD-310) ... IV-4
Tabel 7.1 Kebutuhan Uap Pada Pabrik Pembuatan Ultra pure Perak Nitrat ... VII-1
Tabel 7.2 Kebutuhan Air Pendingin Pabrik Pembuatan Ultra pure Perak Nitrat VII-2
Tabel 7.3 Pemakaian Air untuk Berbagai Kebutuhan ... VII-3
Tabel 7.4 Kualitas Air Sungai Mentok, Daerah Bangka Belitung ... VII-4
Tabel 7.5 Kebutuhan Daya pada Unit Proses ... VII-11
Tabel 7.6 Kebutuhan Daya pada Unit Utilitas ... VII-12
Tabel 8.1 Perincian Luas Areal Pabrik ... VIII-5
Tabel 8.2 Keterangan Tata Letak Pabrik Pembuatan Ultra pure Perak Nitrat ... VIII-7
Tabel 9.1 Jadwal Kerja Karyawan shift tiap regu ... IX-9
Tabel 9.2 Jumlah Karyawan dan Kualifikasinya ... IX-9
Tabel 9.3 Perinciani Gaji Karyawan ... IX-10
Tabel A.1 Crusher (SR-130) ... LA-2
Tabel A.2 Komposisi Kandungan Perak Mentah ... LA-2
Tabel A.3 Reaktor Pelarutan I (R-110) ... LA-5
Tabel A.4 Tanki Pencuci I (WT-150) ... LA-7
Tabel A.5 Tanki Netralisasi (T-140) ... LA-9
Tabel A.6 Filter (H-160) ... LA-12
Tabel A.7 Reaktor Format (R-120) ... LA-17
Tabel A.8 Tanki Pencuci II (WT-151) ... LA-19
Tabel A.9 Sentrifugasi I (H-230) ... LA-22
Tabel A.10Reaktor Pelarutan II (R-210)... LA-26
Tabel A.11 Kristalisator ( CR-230)... LA-29
Tabel A.12 Sentrifugasi II (H-330) ... LA-32
Tabel A.13 Dryer (RD-310) ... LA-34
Tabel B.1 Kapasitas Panas Gas ... LB-2
Tabel B.2 Kapasitas Panas Cairan ... LB-2
Tabel B.3 Panas Pembentukan ... LB-3
Tabel B.4 Neraca Panas Heater (HE-160) ... LB -5
Tabel B.5 Neraca Panas Reaktor Pelarutan I (R-110) ... LB -9
Tabel B.6 Neraca Panas Tanki Pencuci I (WT-150) ... LB -11
Tabel B.7 Neraca Panas Tanki Netralisasi (T-140) ... LB -13
Tabel B.8 Neraca Panas Reaktor Format (R-120) ... LB -17
Tabel B.9 Neraca Panas Tanki Pencuci II (WT-151) ... LB -19
Tabel B.10 Neraca Panas Heater (HE-260) ... LB -21
Tabel B.11 Neraca Panas Reaktor Pelarutan II (R-210) ... LB -26
Tabel B.12 Neraca Panas Kristalisator (CR-320) ... LB -27
Tabel LB.13 Neraca Panas Dryer (RD-310) ... LB -29
Tabel D.1 Perhitungan Entalpi dalam Penentuan Tinggi Menara Pendingin ... LD-65
Tabel E.1 Perincian Harga Bangunan dan Sarana Lainnya ... LE-1
Tabel E.2 Harga Indeks Marshall dan Swift ... LE-3
Tabel E.4 Estimasi Harga Peralatan Utilitas ... LE-7
Tabel E.5 Biaya Sarana Transportasi ... LE-10
Tabel E.6 Perincian Gaji Pegawai ... LE-14
Tabel E.7 Perincian Biaya Kas ... LE-15
Tabel E.8 Perincian Modal Kerja ... LE-17
Tabel E.9 Aturan Depresiasi Sesuai UU RI No. 17 Tahun 2000 ... LE-18
Tabel E.10 Perhitungan Biaya Depresiasi Sesuai UU RI No. 17 Tahun 2000 .... LE-18
Tabel E.11 Data Perhitungan Internal Rate of Return (IRR) ... LE-27
Tabel E.12 Data Perhitungan Break Even Point (BEP) ... LE-28
DAFTAR GAMBAR
Gambar 6.1 Instrumentasi pada Tangki ... VI-3
Gambar 6.2 Instrumentasi pada Pompa ... VI-4
Gambar 6.3 Instrumentasi pada Heater ... VI-4
Gambar 6.4 Instrumentasi pada Reaktor ... VI-5
Gambar 6.5 Instrumentasi pada Netralisasi ... VI-5
Gambar 6.6 Instrumentasi pada Sentrifugasi ... VI-6
Gambar 6.7 Instrumentasi pada Screw Conveyor ... VI-6
Gambar 6.8 Instrumentasi pada Kristalisator ... VI-7
Gambar 6.9 Instrumentasi pada Dryer ... VI-7
Gambar 6.10 Instrumentasi pada Kompresor ... VI-8
Gambar 8.1 Tata Letak Pabrik Pembuatan Ultra pure Perak Nitrat ... VIII-6
Gambar 9.1 Struktur Organisasi Perusahaan ... IX-13
Gambar D.1 Sketsa Sebagian Besar Bar Screen ... LD-2
Gambar D.2 Grafik Entalpi dan Temperatur Cairan pada Cooling Tower ... LD-65
Gambar D.3 Kurva Hy terhadap 1/(Hy*-Hy) ... LD-66
Gambar E.1 Harga Peralatan untuk Tangki Penyimpanan (Storage) dan
Tangki Pelarutan ... LE-5
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA ... LA-1
LAMPIRAN B PERHITUNGAN NERACA PANAS ... LB-1
LAMPIRAN C PERHITUNGAN SPESIFIKASI PERALATAN ... LC-1
LAMPIRAN D PERHITUNGAN SPESIFIKASI PERALATAN UTILITAS ... LD-1
INTISARI
Perak nitrat merupakan senyawa anorganik, tidak berwarna, tidak berbau,
kristal transparan dengan rumus kimia AgNO3. Senyawa ini dapat digunakan dalam
banyak keperluan, seperti dalam fotografi, untuk pembuatan cermin perak, dan
sebagai reagen dalam analisis. Perak nitrat ini juga dapat dihasilkan dengan cara
pengontakan larutan perak nitrat secara berturut-turut dengan bahan baku unsur
karbon, alumina aktif dan perak oksida untuk menghilangkan logam pengotor (U.S.
Paten. No.2614029, 1952).
Pra rancangan Pabrik Pembuatan Ultra Pure Perak Nitrat direncanakan akan
berproduksi dengan kapasitas 8.500 ton/tahun dan beroperasi selama 330 hari dalam
satu tahun.
Lokasi pabrik yang direncanakan berada di daerah Bangka Belitung dengan
luas areal 18.250 m2. Tenaga kerja yang dibutuhkan 153 orang dengan bentuk badan
usaha Perseroan Terbatas (PT) di bawah pimpinan seorang General Manager.
Hasil evaluasi ekonomi Pabrik Pembuatan Ultra Pure Perak Nitrat dari perak
mentah dan asam nitrat ini sebagai berikut:
• Total Modal Investasi : Rp 18.646.879.913.940,-
• Total Biaya Produksi : Rp 184.749.733.462.221,-
• Hasil Penjualan : Rp 188.310.063.930.839,-
• Laba Bersih : Rp 3.176.287.671.392,-
• Profit Margin (PM) : 2,41 %
• Break Even Point (BEP) : 31,58 %
• Return on Investment (ROI) : 17,03 %
• Pay Out Time (POT) : 5,87 tahun
• Internal Rate of Return (IRR) : 21,28 %
Dari hasil analisa aspek ekonomi dapat disimpulkan bahwa Pabrik Pembuatan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Perkembangan industri di Indonesia pada saat ini mengalami peningkatan di
segala bidang, terutama industri-industri yang bersifat padat modal dan teknologi
tinggi (Adetya, 2007). Untuk itu Indonesia diharapkan mampu bersaing dengan
negara-negara maju lainnya. Peningkatan secara pesat baik secara kualitatif maupun
kuantitatif juga terjadi dalam industri kimia. Industri kimia yang dikembangkan di
Indonesia selama ini, termasuk industri berskala besar yang padat modal dan
berteknologi tinggi. Indonesia yang sedang berkembang, kaya akan sumber daya
alam, baik yang dapat diperbaharui maupun yang tidak dapat diperbaharui misalnya
hasil tambang perak. Untuk memperoleh manfaat yang maksimal dari sumber daya
alam tersebut maka dalam pemakaiannya haruslah efektif dan efisien karena sumber
daya alam ini tidak dapat diperbaharui (unrenewable). Semua sumber daya alam
yang ada sebaiknya diolah lebih lanjut di dalam negeri sehingga dapat diperoleh nilai
tambah yang lebih tinggi sebelum produk dari sumber daya alam tersebut diekspor
maupun dikonsumsi di dalam negeri. Tentunya, hal ini akan menambah pendapatan
negara (Anonim, 20011).
Perak dengan kemurnian sangat tinggi telah banyak digunakan dalam industri
penting termasuk pembuatan bahan dalam industri elektronik dan industri fotografi.
Perak nitrat merupakan senyawa anorganik dengan rumus kimia AgNO3 atau dapat
juga dikatakan sebagai garam paling mahal dari perak. Perak nitrat adalah senyawa
non- higroskopik, berbeda dengan perak fluoroborate dan perklorat perak. Perak
nitrat relatif stabil terhadap cahaya dan dapat larut dalam berbagai pelarut, termasuk
air (Wikipedia, 2010).
Kebutuhan perak nitrat di Indonesia cenderung meningkat setiap tahunnya, hal
Tabel 1.1 Impor Perak Nitrat Indonesia
Tahun
Impor
Berat bersih (kg)
2004 2.725.000
2005 3.576.000
2006 4.305.000
2007 4.608.000
2008 6.719.000
(BPS: 2004, 2005, 2006, 2007, dan 2008)
1.2 Perumusan Masalah
Impor perak nitrat di Indonesia cenderung mengalami peningkatan setiap
tahunnya (dapat dilihat pada Tabel 1.1) karena industri domestik yang memproduksi
perak nitrat tidak dapat memenuhi kebutuhan di Indonesia. Hal ini dapat mengurangi
devisa negara. Mengingat Indonesia memiliki bahan baku perak mentah yang
berlimpah dan asam nitrat yang cukup banyak dan potensial mendorong untuk
dibuatnya suatu pra rancangan pabrik pembuatan perak nitrat di Indonesia.
1.3 Tujuan Pra Rancangan Pabrik
Secara umum, tujuan pra rancangan pabrik pembuatan Ultra Pure Perak Nitrat
dari Perak Mentah dan Asam Nitrat ini adalah menerapkan disiplin ilmu Teknik
Kimia khususnya di bidang perancangan, proses, dan operasi teknik kimia sehingga
dapat memberikan gambaran kelayakan pra rancangan pabrik pembuatan Ultra pure
Perak Nitrat dari Asam Nitrat dan Perak Mentah .
1.4 Manfaat Pra Rancangan Pabrik
Manfaat pra perancangan pabrik pembuatan Ultra pure Perak Nitrat dari Asam
Nitrat dan Perak Mentah adalah memberikan gambaran kelayakan dari segi
rancangan dan ekonomi pabrik sehingga akan mendukung pertumbuhan industri di
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perak Nitrat
Perak nitrat merupakan senyawa anorganik tidak berwarna, tidak berbau,
kristal transparan dengan rumus kimia AgNO3 dan mudah larut dalam alkohol, aseton
dan air. Perak nitrat dapat dibuat dengan cara melarutkan perak mentah dengan asam
nitrat, namun perak merupakan logam reaktif yang sukar larut dalam asam yang
memiliki konsentrasi rendah. Oleh karena itu oksidator diperlukan untuk
mengoksidasi perak menjadi ion-ion perak. Asam nitrat merupakan asam kuat yang
bersifat oksidator sehingga dapat melarutkan perak. Tetapi asam nitrat pada suhu
ruangan tidak dapat melarutkan perak karena energi yang dibutuhkan untuk
melarutkan perak sangat besar, sehingga dilakukan dengan pemanasan asam nitrat
sampai suhu 90 0C (Anonim, 2011). Adapun reaksi pelarutannya adalah :
4Ag + 6HNO3 4AgNO3 + 3H2O + NO2 + NO
(U.S. patent.No.5.000.928, 1991)
Beberapa penggunaan perak nitrat dalam industri :
a. Plating : Perak nitrat secara efektif digunakan dalam proses
elektroplating. Perak nitrat biasanya digunakan untuk penyepuhan pada
nikel dengan menggunakan listrik. Jenis plating biasanya digunakan
untuk memproduksi jewelery jam tangan.
b. Cermin : Salah satu proses paling terkemuka yang menggunakan perak
nitrat, adalah “ Reagent Tollen”, di mana perak nitrat digunakan pada sisi
belakang cermin untuk memberikan refleksi yang jelas dan rinci. Lapisan
perak nitrat yang diterapkan ke cermin dikenal sebagai 'reflektor'.
c. Pewarna dan Tinta : Selain menggunakan industri seperti plating, perak
nitrat juga digunakan dalam berbagai pewarna dan tinta yang termasuk
d. Bahan Peledak : Perak nitrat juga digunakan dalam berbagai bahan
peledak yang meliputi silver acetylide dan silver azida.
e. Fotografi : Perak nitrat digunakan untuk membuat basis film pada kimia
fotografi.
f. Keramik : Perak nitrat juga digunakan dalam keramik untuk membuat
warna yang berbeda (Anonim, 2010).
2.2 Spesifikasi Senyawa
2.2.1 Bahan Baku
A. Asam Nitrat (HNO3) (MSDS, 2011)
1. Berat Molekul : 63,012 g/mol
2. Densitas : 1,049 g/cm³
3. Titik beku : - 42 °C
4. Titik didih : 118,1 °C
5. Tekanan Uap : 6 kPa (Pada 20 0C)
5. Berupa cairan tidak berwarna
B. Perak (Ag) (MSDS, 2011)
1. Fasa : Padatan
2. Densitas (pada suhu kamar) : 10,49 g/cm³
3. Densitas (cair pada titik lebur) : 9,320 g/cm³
4. Titik lebur : 961,78 °C
5. Titik didih : 2212 °C
6. Kalor peleburan : 11,28 kJ/mol
7. Kalor penguapan : 258 kJ/mol
C. Natrium Hidroksida (NaOH) (MSDS, 2011)
1. Berat molekul : 40 g/mol
2. Densitas : 2,13 g/cm³
3. Titik lebur : 323 °C
4. Titik didih : 1390 °C
5. Kelarutan dalam air : 111 g/100 ml (20 °C)
6. Kebasaan (pKb) : -2,43
7. Tekanan uap : 20 °C
8. Berupa padatan berwarna putih
9. Bereaksi dengan asam klorida akan membentuk garam dan air
NaOH + HCl → NaCl + H2O
Natrium hidroksida asam klorida garam air
10. Bereaksi dengan karbondiosida akan membentuk natrium karbonat
dan air
2NaOH + CO2 → Na2CO3 + H2O
natrium hidroksida karbondioksida natrium karbonat air
D. Sodium Format (HCOONa) (MSDS, 2011)
1. Berat molekul : 68,01 g/mol
2. .Densitas : 2,1 g/cm3
3. Titik lebur : 318 °C
4. Titik didih : 1390 °C
5. Kelarutan dalam air : 111 g/100 mL (20°C)
6. Kebasaan (pKb) : 7,0 – 8,5
1. Berat molekul : 18,015 gr/mol
2. Titik didih : 1000C
3. Titik beku : 00C
4. Densitas (250c) : 0,998 gr/ml
5. Viskositas (pada kondisi standar, 1 atm) : 8,949 mP
6. Tekanan uap (200c) : 0,0212 atm
7. Panas pembentukan : 6,013 kJ/mol
8. Panas spesifik (pada kondisi standar) : 4,180 J/kg K
9. Panas penguapan : 22,6.105 J/mol
10.Kapasitas panas : 4,22 kJ/kg K
11.Tidak berbau, berasa dan berwarna
b. Sifat-sifat kimia :
- Bereaksi dengan karbon menghasilkan metana, hidrogen, karbon dioksida,
monoksida membentuk gas sintetis (dalam proses gasifikasi batubara)
- Bereaksi dengan kalsium, magnesium, natrium dan logam-logam reaktif lain
membebaskan H2
- Air bersifat amfoter
- Bereaksi dengan kalium oksida, sulfur oksida membentuk basa kalium dan
asam sulfat.
- Dengan anhidrid asam karboksilat membentuk asam karboksilat.
Perak Nitrat (AgNO3 ) (MSDS, 2011)
1. Titik lebur : 212°C
2. Titik didih : 444° C
3. Massa molar : 169,87 g mol-1
5. Kepadatan : 4,35 g / cm 3
7. Kelarutan dalam air : 1,22 kg / L (0°C)
: 2,16 kg / L (20°C)
: 4,40 kg / L (60°C)
: 7,33 kg / L (100°C)
8. Berupa padatan berwarna putih
2.3 Proses Pembuatan
Terdapat beberapa cara untuk menghasilkan perak nitrat murni, diantaranya
adalah :
a. Larutan perak nitrat dikontakkan secara berturut-turut dengan bahan baku
karbon, alumina aktif dan perak oksida untuk menghilangkan logam
pengotor (U.S. Paten.No.2.543.792, 1951).
b. Larutan perak nitrat ditambah dengan perak oksida hingga mencapai pH
minimal 6,1, kemudian diendapkan agar terpisah dari logam pengotor dan
logam hidroksida, selanjutnya filtrat dicampur dengan air yang telah
dicampurkan dengan alumina aktif atau magnesium yang berfungsi
sebagai adsorben (U.S. Paten. No.2.614.029, 1952).
c. Larutan perak nitrat dicampurkan dengan perak oksida yang bertujuan
untuk meningkatkan pH dan membentuk endapan dari logam pengotor
tertentu, kemudian filtrat dipanaskan hingga mencapai suhu 750C sampai
950 C, selanjutnya ditambahkan besi nitrat dan perak oksida untuk
d. Larutan perak nitrat dicampurkan dengan perak oksida yang cukup agar
mencapai pH 5,1 sampai 5,8 dan membentuk endapan. Filtrat yang
dihasilkan selanjutnya dimurnikan dengan mencampurkan perak oksida
untuk menghasilkan pH dari 5,9 menjadi 6,3 dan membentuk endapan
kedua. Filtrat dan endapan dipisahkan sehingga menghasilkan filtrat yang
lebih murni (U.S. Paten.No.3.141.731, 1964).
e. Melarutkan perak mentah ke dalam larutan asam nitrat dengan
penambahan NaOH untuk menjaga pH 5,7 – 6,0 dan menghilangkan
logam-logam pengotor. Kemudian menambahkan sodium format
(HCOONa) untuk mereduksi perak nitrat menjadi perak dan
mengendapkan logam pengotor. Kemudian mereaksikan perak murni
dengan larutan asam nitrat menghasilkan perak nitrat murni (U.S.
patent.No.5.000.928, 1991).
2.4 Pemilihan Proses
Dari kelima cara pembuatan perak nitrat murni di atas, kami memilih cara yang
terakhir yaitu melarutkan perak mentah ke dalam larutan asam nitrat dengan
penambahan NaOH untuk menjaga pH 5,7 – 6,0 dan menghilangkan logam-logam
pengotor. Kemudian menambahkan sodium format (HCOONa) untuk mereduksi
perak nitrat menjadi perak dan menghilangkan logam pengotor. Kemudian
mereaksikan perak murni dengan larutan asam nitrat menghasilkan perak nitrat
murni (U.S. patent.No.5000,928). Alasan pemilihan proses ini adalah dapat
menghilangkan logam-logam pengotor secara maksimal sehingga menghasilkan
perak nitrat yang memiliki kemurnian yang sangat tinggi.
2.5 Deskripsi Proses
Tahap awal pada proses ini berlangsung di dalam crusher untuk mengecilkan
ukuran perak mentah dan melarutkannya dengan asam nitrat di dalam reaktor
pelarutan selama 90 menit untuk membentuk larutan perak nitrat, dimana asam nitrat
dipanaskan secara perlahan hingga mencapai suhu 900C yang berfungsi untuk
memutuskan rantai perak mentah. Persamaan reaksi perak dengan asam nitrat yaitu :
Larutan perak nitrat yang dihasilkan diencerkan dengan air sebanyak 25 %
dari jumlah perak nitrat. Kemudian ditambahkan sodium hidroksida (NaOH) dengan
konsentrasi 90% sebanyak 5809,24907kg/jam untuk menghasilkan pH 5,7-6,0 yang
berfungsi untuk mengendapkan logam pengotor. Larutan yang dihasilkan dialirkan
ke filter untuk memisahkan endapan (logam pengotor) dari larutan perak nitrat.
Selanjutnya, larutan perak nitrat yang dihasilkan dimasukkan kedalam reaktor
dengan menambahkan sodium format (HCOONa) berlebih 10% dari nilai
stoikiometri dan reaksi berlangsung selama 2 jam (120 menit). Pada reaktor ini,
larutan dipanaskan dengan suhu 900C. Reaksi perak nitrat dengan sodium format
(HCOONa) adalah:
AgNO3 + HCOONa HCOOAg + NaNO3
2HCOOAg 2Ag + HCOOH + CO2
2AgNO3 + HCOOH 2Ag + CO2 + 2HNO3
Penambahan sodium format (HCOONa) mengakibatkan perak mengendap
dan membentuk bubuk perak yang akan dipisahkan dari logam pengotor dengan
menggunakan sentrifugasi. Kemudian dicuci dengan air bersih, sehingga dihasilkan
bubuk perak yang murni. Selanjutnya bubuk perak tersebut dimasukkan ke dalam
reaktor dan dilarutkan dalam asam nitrat sekitar 25 menit dengan cara pemanasan
pada suhu 900 C dengan penambahan udara untuk memisahkan nitrogen oksida.
Larutan dialirkan ke tangki kristalisator untuk menghasilkan kristal perak nitrat
dengan cara mendinginkan larutan pada suhu 20 0C. Kristal yang dihasilkan
dipisahkan dari asam nirat dengan menggunakan sentrifugasi. Asam nitrat yang
berlebih direcycle ke tangki bahan baku dan dapat digunakan untuk melarutkan perak
mentah. Kristal perak nitrat yang dihasilkan dari sentrifugasi dikeringkan dengan
proses pemanasan (dryer) pada suhu 95 0C dan tekanan 0,5 atm. Kristal dengan
kemurnian 99,99% dimasukkan ke tangki penyimpanan (U.S.Paten.No.5000928,
BAB III
HASIL PERHITUNGAN NERACA MASSA
Hasil perhitungan neraca massa pada proses pembuatan ultra pure perak
nitrat dari asam nitrat dan perak mentah dengan kapasitas produksi 8.500 ton/tahun
diuraikan sebagai berikut :
Waktu operasi = 330 hari/tahun
Basis perhitungan = 1 jam operasi
Kapasitas Produksi = 11007733,,223322449 kg/jam 9
3.1 Crusher (SR-130)
Tabel 3.1. Neraca Massa di Crusher (SR-130)
Komponen Akur Massuk Alur Keluar
alur 1 (kg/jam) alur 2 kg/jam)
Perak mentah 1279,64332 1279,64332
∑
∑((kkgg//jjaamm) ) 1279,64332 1279,64332
3.2 Reaktor Pelarutan I (R-110)
Tabel 3.2. Neraca Massa di Reaktor Pelarutan (R-110)
K
Koommppoonneenn
A
AlluurrMMaassuukk AAlluurrKKeelluuaarr
a
A
3.3 Tangki Pencuci I (WT-150)
Tabel 3.3. Neraca Massa di Tangki Pencuci I (WT-150)
P
Pbb 51,18572 - 51,18572
A
AggNNOO3 3 1128,48530 -- 1128,48530
N
NOO 49,82480 -- 49,82480
N
NOO22 76,39803 -- 76,39803
H
H22OO 1039,97622 282,12132 11332222,,0099775544
∑
∑ 2200556677,,5599559977 2200556677,,5599559977
3.4 Tangki Netralisasi (T-140)
Tabel 3.4. Neraca Massa di Tangki Netralisasi (T-140)
K
Koommppoonneenn
A
AlluurrMMaassuukk AAlluurrKKeelluuaarr
a
alluurr66((kkgg//jjaamm)) aalluurr77((kkgg//jjaamm)) aalluurr88((kkgg//jjaamm))
A
Auu 255,92864 -- 255,92864
F
Fee 65,26180 -- 65,26180
P
Paa 157,39611 -- 157,39611
Z
Znn 71,60020 -- 71,60020
P
Pbb 51,18572 -- 51,18572
H
HNNOO3 3 17427,74727 - 9193,13666
A
AggNNOO3 3 1128,48530 -- 1128,48530
N
NOO 49,82480 -- 49,82480
N
H
H22OO 11332222,,0099775544 580,92491 4255,76832
N
NaaOOHH - 5228,32417 -
-N
NaaNNOO3 3 - - 1111111100,,1188888866
∑
∑ 2266337766,,8844550044 2266337766,,8844550044
3.5 Filter (H-160)
Tabel 3.5. Neraca Massa di Filter (H-160)
K
Koommppoonneenn
A
AlliirrMMaassuukk AAlluurrKKeelluuaarr
a
alluurr88((kkgg//jjaamm)) aalluurr99((kkgg//jjaamm)) aalluurr1100((kkgg//jjaamm))
H
HNNOO3 3 9193,13666 9101,20529 91,93137
A
AggNNOO3 3 1128,48530 1117,20045 11,28485
N
NOO 49,82480 49,82480 -
-N
NOO2 2 76,39803 76,39803 -
-H
H22OO 4255,76832 4213,21064 42,55768
N
NaaNNOO33 11110,18886 111111,,1100118899 1100999999,,0088669977
A
Auu 255,92864 2,55929 253,36935
F
Fee 65,26180 0,65262 64,60918
P
Paa 157,39611 1,57397 155,82214
Z
Znn 71,60020 0,71601 70,88419
P
∑
∑ 2266337766,,884455004 4
1
144667744,,5577115544 1111770022,,2277335500
2
266337766,,8844550044
3.6 Reaktor Format (R-120)
Tabel 3.6. Neraca Massa di Reaktor Format (R-120)
Komponen
Alur Masuk Alur Keluar
alur 9 (kg/jam) alur 11 (kg/jam) alur 12 (kg/jam)
H
HNNOO3 3 9101,20529 - 9105,30729
A
AggNNOO33 1117,20045 - 0,11172
N
NOO 49,82480 - 49,82480
N
NOO2 2 76,39803 - 76,39803
H
H2O2O 4213,21064 - 4213,21064
N
NaaNNOO3 3 111111,,1100118899 - 111111,,1100118899
A
Auu 2,55929 - 2,55929
F
Fee 0,65262 - 0,65262
P
Paa 1,57397 - 1,57397
Z
Znn 0,71601 - 0,71601
P
Pbb 0,511862 - 0,511862
HCOONa - 1228,92049 786,16533
HCOOAg - - 9,95339
Ag - - 702,33991
HCOOH - - 146,7031
∑
∑((kkgg//jjaamm) ) 15903,49204 15903,49204
3.7 Tangki Pencuci II (WT-151)
Tabel 3.7. Neraca Massa di Tangki Pencuci II (WT-151)
Komponen
Alur Masuk Alur Keluar
alur 12 (kg/jam) alur 13 (kg/jam) alur 14 (kg/jam)
H
HNNOO3 3 9105,30729 - 9105,30729
A
AggNNOO33 0,11172 - 0,11172
N
NOO 49,82480 - 49,82480
N
NOO2 2 76,39803 - 76,39803
H
H2O2O 4213,21064 70,53033 44228833,,7744009977
N
NaaNNOO3 3 111111,,1100118899 - 111111,,1100118899
A
Auu 2,55929 - 2,55929
F
Fee 0,65262 - 0,65262
P
Paa 1,57397 - 1,57397
Z
Znn 0,71601 - 0,71601
P
Pbb 0,511862 - 0,511862
HCOONa 786,16533 - 786,16533
Ag 702,33991 - 702,33991
CO2 143,24431 - 143,24431
HCOOH 146,7031 - 146,7031
∑
∑ 15974,02237 15974,02237
3.8 Sentrifugasi I (H-230)
Tabel 3.8. Neraca Massa di Sentrifugasi I (H-230)
Komponen
Alur Masuk Alur Keluar
alur 14 (kg/jam) alur 15 (kg/jam) alur 16 (kg/jam)
H
HNNOO3 3 9105,30729 - 9105,30729
A
AggNNOO33 0,11172 - 0,11172
N
NOO 49,82480 - 49,82480
N
NOO2 2 76,39803 - 76,39803
H
H2O2O 44228833,,77440099 - 33770088,,6622553311
N
NaaNNOO3 3 111111,,1100118899 - 111111,,1100118899
A
Auu 2,55929 2,53367 0,02562
F
Fee 0,65262 0,64609 0,00653
P
Paa 1,57397 1,55823 0,01574
Z
Znn 0,71601 0,70884 0,00717
P
HCOONa 786,16533 - 786,16533
HCOOAg 9,95339 - 9,95339
Ag 702,33991 695,31651 7,02340
CO2 143,24431 - 143,24431
HCOOH 146,7031 - 146,7031
∑
∑ 15974,02237
700,89064 15273,13173
15974,02237
3.9 Reaktor Pelarutan II (R-210)
Tabel 3.9. Neraca Massa di Reaktor Pelarutan II (R-120)
Komponen
Alur Masuk Alur Keluar
Alur 15 (kg/jam) Alur17
(kg/jam)
Alur 18
(kg/jam)
Alur 19
(kg/jam)
Ag 695,31651 - - -
A
Auu 0,02562 - - 0,02562
F
Fee 0,00653 - - 0,00653
P
Pdd 0,01574 - - 0,01574
Z
Znn 0,00717 - - 0,00717
P
Pbb 0,00512 - - 0,00512
N2 - - 90,24392 -
O2 - - 23,98889 23,98889
AgNO3 - - - 1094,96816
H2O - 516,35749 - 87,02092
N2O - - - 212,71781
∑
∑
700,89064 10327,14991 114,23281
11142,27336 11142,27336
3.10 Kristalisator (CR-320)
Tabel 3.10. Neraca Massa di Kristalisator (CR-320)
Komponen
Alur Masuk Alur Keluar
Alur 19 (kg/jam) Alur 20 (kg/jam) Alur 21 (kg/jam)
AgNO3 1094,96816 10,94968 1084,01848
A
Auu 0,02562 0,02536 0,00026
F
Fee 0,00653 0,00649 0,00004
P
Paa 0,01574 0,01558 0,00016
Z
Znn 0,00717 0,00709 0,00008
P
Pbb 0,00512 0,00507 0,00005
HNO3 9718,00344 9620,82341 97,18003
O2 23,98889 - 23,98889
H2O 87,02092 86,150714 0,87020
∑
∑ 11142,27336
9936,16000 1206,11336
11142,27336
3.11 Sentrifugasi II (H-330)
Tabel 3.11. Neraca Massa di Sentrifugasi II (H-330)
k
koommppoonneenn
A
AlluurrMMaassuukk AAlluurrKKeelluuaarr
a
alluurr2211((kkgg//jjaamm)) aalluurr2222((kkgg//jjaamm aalluurr2233((kkgg//jjaamm
A
AggNNOO3 3 1084,01848 10,884018 1073,17829
A
Auu 0,00026 0,00002 0,00024
F
Fee 0,00004 0,000004 0,000036
P
Paa 0,00016 0,000001 0,00015
Z
Znn 0,00008 0,000008 0,000072
P
Pbb 0,00005 0,000005 0,000045
H
HNNOO33 97,18003 96,20823 0,97180
H
H22OO 0,87020 0,86150 0,00870
O
O22 23,98889 23,98889 -
∑
∑ 1206,11336
1
13311,,8899993377 11007744,,2211339999
3.12 Dryer (RD-310)
Tabel 3.12. Neraca Massa di Dryer (RD-310)
K
Koommppoonneenn
D
Drryyeerr
a
alluurr2233((kkgg//jjaamm)) aalluurr2244((kkgg//jjaamm)) aalluurr2255((kkgg//jjaamm))
A
AggNNOO3 3 1073,17829 1073,17829 -
-A
Auu 0,00024 0,00024 -
-F
Fee 0,000036 0,000036 -
-P
Paa 0,00015 0,00015 -
-Z
Znn 0,000072 0,000072 -
-P
Pbb 0,000045 0,000045 -
-H
HNNOO33 0,97180 -- 0,97180
H
H2O2O 0,00870 -- 0,00870
∑
∑ 11007744,,2211339999
1
1007733,,2233224499 00,,9988005500
1
BAB IV
NERACA PANAS
Basis perhitungan : 1 jam
Satuan operasi : kalori/jam (kal/jam)
Temperatur Basis : 25oC (298,15 K)
Tabel 4.1 Neraca Panas di Heater (HE-160)
Komponen Masuk (kal/jam) Keluar (kal/jam)
Masuk 43.399.212,45722 -
Keluar - 564.189.761,94389
Panas ditambahkan 520.790.549,48667 -
564.189.761,94389 564.189.761,94389
Tabel 4.2 Neraca Panas di Reaktor Pelarutan I (R-110)
Komponen Masuk (kal/jam) Keluar (kal/jam)
Umpan 564.242.777,01851 -
Produk - 557.698.665,30355
Kalor Reaksi 289.473.716,05467 -
Panas yang dilepas -296.017.827,76963 -
Tabel 4.3 Neraca Panas di Tangki Pencuci I (WT-150)
Tabel 4.4 Neraca Panas di Tangki Netralisasi (T-140)
Komponen Masuk (kal/jam) Keluar (kal/jam)
Umpan 40.391.688,11417 -
Produk - 13.288.929,48835
Panas Reaksi 7.778.829.670,83542 -
Panas yang dibuang -7.805.932.429,46125 -
13.288.929,48835 13.288.929,48835
Tabel 4.5 Neraca Panas di Reaktor Format (R-120)
Komponen Masuk (kal/jam) Keluar (kal/jam)
Umpan 19.614.255,54700 -
Produk - 17.680.812,80032
Panas Reaksi 1.174.575.571,24973 -
Panas yang diserap -1.176.509.014,02341 -
Komponen Masuk (kal/jam) Keluar (kal/jam)
Umpan 557.699.744,43870 -
Produk - 44.132.145,11765
Panas yang dibuang -513.567.599,32105 -
17.680.812,80032 17.680.812,80032
Tabel 4.6 Neraca Panas di Tangki Pencuci II (WT-151)
Tabel 4.7 Neraca Panas di Heater (HE-260)
Komponen Masuk (kal/jam) Keluar (kal/jam)
Umpan 24.822.862,07463 -
Produk - 322.697.206,97107
Panas yang ditambahkan 29.784.344,89554 -
322.697.206,97107 322.697.206,97107
Tabel 4.8 Neraca Panas di Reaktor Pelarutan II (R-210)
Komponen Masuk (kal/jam) Keluar (kal/jam)
Umpan 322.788.567,20279 -
Produk - 316.379.810,37518
Komponen Masuk (kal/jam) Keluar (kal/jam)
Umpan 17.681.082,58411 -
Produk - 17.575.867,72255
Panas yang diserap -105.214,86156 -
Panas Reaksi 184.676.497,50163 -
Panas yang diserap -191.085.254,32924 -
316.379.810,37518 316.379.810,37518
Tabel 4.9 Neraca Panas di Kristalisator (CR-320)
Alur Masuk (kal/jam) Keluar (kal/jam)
Umpan 316.379.810,37518
-
Produk - -112.717,60900
Panas yang diserap -339.440.557,86040 -
-112.717,60900 -112.717,60900
Tabel 4.10 Neraca Panas di Dryer (RD-310)
Alur Masuk (kal/jam) Keluar (kal/jam)
Umpan -23.061.442,61606 -
Produk - 18.523.508.394,68460
Panas yang ditambahkan 18.523.745.388,05620 -
BAB V
SPESIFIKASI PERALATAN
5.1 Tangki Penyimpanan Asam Nitrat (F-110)
Fungsi : Menyimpan kebutuhan asam nitrat selama 30 hari
Bahan Konstruksi : High Alloy Steel SA-240, Grade 304, 18 Cr-8 Ni
Bentuk : Silinder vertikal dengan alas datar dan tutup ellipsoidal
Jenis Sambungan : Double welded butt joints
Jumlah : 2 Buah
Kapasitas : 5694,71617 m3
Kondisi Penyimpanan :
- Temperatur : 30oC
- Tekanan : 1 atm
Ukuran :
- Silinder :
1. Tinggi : 26,50741 m
2. Diameter : 15,77325 m
3. Tebal :1,6 in
- Tutup :
1. Tinggi : 3,94331 m
2. Diameter : 15,77325 m
3. Tebal :1,6 in
5.2 Tangki Penyimpanan NaOH (F-112)
Fungsi : Menyimpan kebutuhan NaOH selama 7 hari
Bahan Konstruksi : High Alloy Steel SA-240, Grade 304, 18 Cr-8 Ni
Bentuk : Silinder vertikal dengan alas datar dan tutup ellipsoidal
Jenis Sambungan : Double welded butt joints
Jumlah : Satu Buah
Kapasitas : 611,96430 m3
Kondisi Penyimpanan :
- Temperatur : 30oC
- Tekanan : 1 atm
Ukuran :
- Silinder :
4. Tinggi : 12,58364 m
5. Diameter : 7,50462 m
6. Tebal : 3/4 in
- Tutup :
4. Tinggi : 1,87616 m
5. Diameter : 7,50462 m
6. Tebal : 3/4 in
5.3 Gudang Penyimpanan Perak Mentah (F-120)
Fungsi : Menyimpan bahan baku perak selama 30 hari sebelum
diproses
Bentuk : Gedung berbentuk persegi-panjang ditutup atap
Bahan konstruksi : Beton
Jumlah : 1 unit
Kapasitas : 921343,19040 kg
Kondisi penyimpanan:
- Temperatur : 30°C
- Tekanan : 1 atm
Kondisi Fisik :
- Panjang : 21 m
- Lebar : 14 m
5.4 Gudang Penyimpanan HCOONa (F-210)
Fungsi : Menyimpan HCOONa selama 7 hari sebelum diproses
Bentuk : Gedung berbentuk persegi-panjang ditutup atap
Bahan konstruksi : Beton
Jumlah : 1 unit
Kapasitas : 206458,64344 kg
Kondisi penyimpanan:
- Temperatur : 30°C
- Tekanan : 1 atm
Kondisi Fisik :
- Panjang : 18 m
- Lebar : 9 m
- Tinggi : 4,5 m
5.5 Silotank Perak Nitrat (F-340)
Fungsi : Menyimpan Perak Nitrat hasil produksi selama 7 hari
Bahan Konstruksi : Carbon Steel SA – 285 Grade C
Bentuk : Silinder vertikal dengan conical bottom head.
Jenis Sambungan : Double welded butt joints
Jumlah : Satu Buah
Kapasitas : 49,77799 m3
Kondisi Penyimpanan :
- Temperatur : 30oC
- Tekanan : 1 atm
Ukuran :
- Silinder :
1. Tinggi : 9,33000 m
3. Tebal : 3/4 inch
Bukaan Bawah :
1. Tinggi : 3,11000 m
2. Diameter : 3,11000 m
3. Tebal : 1/2 in
5.6 Tangki Penampungan Limbah Filtrasi (F-211)
Kondisi Penyimpanan :
- Temperatur : 40oC
- Tekanan : 1 atm
Kapasitas : 1607,80413 m3
- Silinder :
1. Tinggi : 17,37487 m
2. Diameter : 10,35201 m
3. Tebal :1 inch
- Tutup :
1. Tinggi : 2,58800 m
2. Diameter : 10,35201 m
3. Tebal :1 in
5.7 Tangki Penampungan Hasil Sentrifugasi I (F-212)
Fungsi : Menyimpan limbah hasil sentrifugasi selama 7 hari
Bahan Konstruksi : High Alloy Steel SA-240, Grade 304, 18 Cr-8 Ni
Bentuk : Silinder vertikal dengan alas datar dan tutup ellipsoidal
Jenis Sambungan : Double welded butt joints
Jumlah : Satu Buah
Kapasitas : 1727,44701 m3
Kondisi Penyimpanan :
- Temperatur : 0oC3
- Tekanan : 1 atm
- Silinder :
1. Tinggi : 18,91382 m
2. Diameter : 11,26606 m
3. Tebal :1 inch
- Tutup :
1. Tinggi : 2,81651 m
2. Diameter : 11,26606 m
3. Tebal :1 inch
5.8Pompa Asam Nitrat I (L-110)
Fungsi : Memompa asam nitrat dari tangki menuju reaktor (R-110).
Jenis : pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : commercial steel
Daya motor : 3/4 hp
Jumlah : 1 unit
5.9Pompa Asam Nitrat II (L-310)
Fungsi : Memompa asam nitrat dari tangki menuju reaktor (R-210).
Jenis : pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : commercial steel
Daya motor : 1/2 hp
Jumlah : 1 unit
5.10 Pompa NaOH (L-210)
Fungsi : Memompa NaOH dari tangki menuju Neutralizer (T-140).
Jenis : pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : commercial steel
Jumlah : 1 unit
5.11 Pompa Keluaran Reaktor (L-211)
Fungsi : Memompa Campuran dari Reaktor (R-110) menuju
Neutralizer (T-140).
Jenis : pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : commercial steel
Daya motor : 2 hp
Jumlah : 1 unit
5.12 Pompa Menuju Filter (L-212)
Fungsi : Memompa Campuran dari Neutralizer (T-140) menuju
Filter (H-160)
Jenis : pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : commercial steel
Daya motor : 1 hp
Jumlah : 1 unit
5.13 Pompa Menuju Sentrifugasi (L-213)
Fungsi : Memompa Campuran dari Washing Tank (WT-151) menuju
Sentrifugasi (H-230)
Jenis : pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : commercial steel
Daya motor : 3/5 hp
Jumlah : 1 unit
5.14 Pompa Menuju Penampungan limbah (L-214)
Tanki Penampungan (F-211)
Jenis : pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : commercial steel
Daya motor : 3/4 hp
Jumlah : 1 unit
5.15 Pompa Menuju Kristalisator (L-320)
Fungsi : Memompa Produk dari Reaktor (R-210) menuju
Kristalisator (CR-320)
Jenis : pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : commercial steel
Daya motor : 1/2 hp
Jumlah : 1 unit
5.16 Pompa Menuju Sentrifugasi (L-321)
Fungsi : Memompa recycle mother liquor ke sentrifugasi (H-230)
Jenis : pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : commercial steel
Daya motor : 1/2 hp
Jumlah : 1 unit
5.17 Pompa Menuju Tanki Penyimpanan HNO3 ( L-322)
Fungsi : Memompa recycle HNO3 ke Tanki penyimpanan (F-110)
Jenis : pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : commercial steel
Daya motor : 1/20 hp
5.18 Bucket Elevator I (J-110)
Fungsi : mengangkut Perak Mentah dari gudang (F-120) menuju
Crusher (SR-130)
Jenis : Spaced-Bucket Centrifugal-Discharge Elevator
Bahan : Malleable-iron
Jumlah : 1 unit
Spesifikasi :
- Tinggi elevator = 7,62 m
- Ukuran bucket = (6 x 4 x 4¼) in
- Jarak antar bucket = 0,305 m
- Kecepatan bucket = 1,143 m/s
- Kecepatan putaran = 43 rpm
- Lebar belt = 17,78 cm
Daya : 0,4 hp
5.19 Bucket Elevator (J-220)
Fungsi : mengangkut HCOONa dari gudang (F-210) menuju
Reaktor (R-120)
Jenis : Spaced-Bucket Centrifugal-Discharge Elevator
Bahan : Malleable-iron
Jumlah : 1 unit
Spesifikasi :
- Tinggi elevator = 7,62 m
- Ukuran bucket = (6 x 4 x 4¼) in
- Jarak antar bucket = 0,305 m
- Kecepatan bucket = 1,143 m/s
- Kecepatan putaran = 43 rpm
- Lebar belt = 17,78 cm
5.20 Bucket Elevator III (J-320)
Fungsi : mengangkut Kristal Perak Nitrat menuju Silotank (F-340)
Jenis : Spaced-Bucket Centrifugal-Discharge Elevator
Bahan : Malleable-iron
Jumlah : 1 unit
Spesifikasi :
- Tinggi elevator = 7,62 m
- Ukuran bucket = (6 x 4 x 4¼) in
- Jarak antar bucket = 0,305 m
- Kecepatan bucket = 1,143 m/s
- Kecepatan putaran = 43 rpm
- Lebar belt = 17,78 cm
Daya : 1/3 hp
5.21 Belt Conveyor I (J-120)
Fungsi : Mengangkut Perak Mentah dari Crusher (SR-130) menuju
Reaktor (R-110)
Bahan : carbon steel
Jumlah : 2 unit
Kondisi Operasi : T = 30oC
P = 1 atm
Jarak angkut : 8 meter
Laju alir : 639,82166 kg/jam = 0,17773 kg/s (per unit conveyor)
Waktu tempuh : 1/6 jam kerja = 10 menit
Daya : 0,36429 hp
5.22 Belt Conveyor II (J-310)
Fungsi : Mengangkut Perak Nitrat dari Sentrifugasi (H-330) menuju
Bahan : carbon steel
Jumlah : 2 unit
Kondisi Operasi : T = 20oC
P = 1 atm
Jarak angkut : 8 meter
Laju alir : 537,106444 kg/jam = 0,14920 kg/s (per unit conveyor)
Waktu tempuh : 1/6 jam kerja = 10 menit
Daya : 0,31559 hp
5.23 Screw Conveyor I (J-122)
Fungsi : Mengangkut Padatan dari Filter (H-160) menuju
Tanki Penampungan (F-210)
Bahan : carbon steel
Jumlah : 6 unit
Kondisi Operasi : T = 30oC
P = 1 atm
Jarak angkut : 8 meter
Laju alir : 2046,97692 kg/jam = 0,56860 kg/s (per unit conveyor)
Waktu tempuh : 1/6jam kerja = 10 menit
Daya : 2,83604 hp
5.24 Screw Conveyor II (J-221)
Fungsi : Mengangkut Slurry dari Sentrifuse (H-230) menuju
Reaktor (R-210)
Bahan : carbon steel
Jumlah : 1 unit
Kondisi Operasi : T = 30oC
Jarak angkut : 8 meter
Laju alir : 700,77916 kg/jam = 0,19466 kg/s (per unit conveyor)
Waktu tempuh : 1/6jam kerja = 10 menit
Daya : 0,25 hp
5.25 Kompresor (G-330)
Fungsi : menaikkan tekanan udara dari 1 atm menjadi 5 atm
Jenis : Centrifugal compressor
Bahan konstruksi: carbon steel
Kapasitas : 0,19317 ft3/s
Jumlah : 1 unit
Daya motor : 7,73453 hp
5.26 Crusher (SR-130)
Fungsi : Sebagai pemecahan Perak Mentah
Jenis : Roll crusher
Bahan konstruksi : Carbon steel
Jumlah : 1 unit
Kapasitas : 1279,6433 kg/jam = 0,3554 kg/s
Digunakan daya standar 32,5 hp.
5.27 Sentrifugasi I (H-230)
Fungsi : memisahkan senyawa pengotor dari campuran
Bentuk : Cylindrical - Conical
Jenis : solid bowl centrifuge
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi,
T : 30oC
P : 1 atm = 14,696 psia
Diamater Bucket = 14 inch
Laju putaran (N) = 4000 rpm
Daya = 5 hp
5.28 Sentrifugasi II (H-330)
Fungsi : memisahkan HNO3 dari campuran
Bentuk : Cylindrical - Conical
Jenis : solid bowl centrifuge
Bahan : carbon steel SA-285 Gr. C
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi,
T : 20oC
P : 1 atm = 14,696 psia
Diameter Bucket = 10 inch
Laju putaran (N) = 10000 rpm
Daya = 5 hp
5.29 Dryer (RD-310)
Fungsi : Menghilangkan H2O yang masih terikut pada produk selulosa
diasetat yang keluar dari conveyor yang merupakan produk akhir
Jenis :Co-Current with Rotary Atomizer (FSD-4)
Tekanan : 1 atm
Jumlah : 1 buah
Volume dryer : 21,22872 ft3
Luas permukaan : 17359,37612 ft2
Panjang dryer : 8,77670 ft
Waktu tinggal : 4,65503 menit
5.30 Tangki Netralisasi (T-140)
Fungsi : Tempat Pengaturan pH
Bentuk : Silinder tegak dengan alas datar dan tutup elipsoidal
Bahan Konstruksi : Carbon Steel SA-285 grade C
Jumlah : 1 unit
Kondisi Operasi : Temperatur = 40°C
Tekanan = 1 atm = 14,696 psia
Bahan konstruksi : carbon steel, SA-203, Gr. A
Waktu tinggal (τ) : 1 jam = 60 menit
Fmasuk umpan total : 37690,92661 kg/jam
Volume tangki : 23,04229 m3
Diameter tangki : 2,60177 m
Tinggi tangki : 4,52708 m
Tinggi tutup ellipsoidal : 0,62443 m
Tekanan desain : 30,43302 psia
Tebal silinder : 0,25895 inch
Tebal head : 0,25895 inch
Tebal jaket : 5 inch
Diameter pengaduk : 0,6456 m
5.31 Tangki Pencuci I (WT-150)
Fungsi : Tempat mencuci campuran dari logam pengotor
Bentuk : Silinder tegak dengan alas datar dan tutup elipsoidal
Bahan Konstruksi : Carbon Steel SA-285 grade C
Jumlah : 1 unit
Kondisi Operasi : Temperatur = 30°C
Tekanan = 1 atm = 14,696 psia
Bahan konstruksi : carbon steel, SA-203, Gr. A
Waktu tinggal (τ) : 1 jam = 60 menit
Fmasuk umpan total : 26081,00760 kg/jam
Volume tangki : 27,34901 m3
Diameter tangki : 2,75470 m
Tinggi tangki : 4,82072 m
Tinggi tutup ellipsoidal : 0,68867 m
Tekanan desain : 25,5803 psia
Tebal silinder : 0,24420 inch
Tebal head : 0,24420 inch
Tebal jaket : 0,00792 inch
Diameter pengaduk : 0,91823 m
Daya pengaduk : 2,5 hp
5.32 Tangki Pencuci II (WT-151)
Fungsi : Tempat mencuci campuran dari logam pengotor
Bentuk : Silinder tegak dengan alas datar dan tutup elipsoidal
Bahan Konstruksi : Carbon Steel SA-285 grade C
Jumlah : 1 unit
Kondisi Operasi : Temperatur = 30°C
Bahan konstruksi : carbon steel, SA-203, Gr. A
Waktu tinggal (τ) : 1 jam = 60 menit
Fmasuk umpan total : 15098,59690 kg/jam
Volume tangki : 12,79444 m3
Diameter tangki : 2,13845 m
Tinggi tangki : 3,74230 m
Tinggi tutup ellipsoidal : 2,13846 m
Tekanan desain : 25,26759 psia
Tebal silinder : 0,21460 inch
Tebal head : 0,21460 inch
Tebal jaket : 0,13749 inch
Diameter pengaduk : 0,71281 m
Daya pengaduk : 0,81441 hp
5.33 Filter (H-160)
Fungsi : Untuk memisahkan padatan dan cairan yang keluar
dari
Tanki Neutralizer (T-140)
Jenis : Plate and frame filter Bahan konstruksi : Stainless Steel
Bahan filter media : Kanvas
Kondisi operasi:
Tekanan = 1 atm
Temperatur = 400C = 313,15 0K Laju umpan = 26081,00760 kg/jam
Volume filtrat = 9,30245 m3
Porositas ( ) = 0,82386 Jumlah plate = 6 buah 5.34 Reaktor Pelarutan I (R-110)
Fungsi : tempat berlangsungnya reaksi antara asam nitrat dan Perak.
Jenis : reaktor berpengaduk marine propeller tiga daun dengan
tutup Ellipsoidal, serta dilengkapi dengan jacket pendingin.
Kondisi operasi : Temperatur (T) : 90oC
Tekanan (P) : 1 atm
Bahan konstruksi : High Alloy Steel SA-240, Grade 304, 18 Cr-8 Ni
Waktu tinggal (τ) : 1,5 jam
Fmasuk umpan total : 20285,47464 kg/jam
Volume reaktor : 36,48639 m3
Diameter tangki : 12,91096 m
Tinggi tangki : 12,91906 m
Tinggi tutup ellipsoidal : 6,455484 m
Tekanan desain : 34,51325 atm
Tebal silinder : 0,79659 inch
Tebal head : 0,79659 inch
Tebal jaket : 5 inch
Diameter pengaduk : 4,30365 m
Daya pengaduk : 6,40027 hp
5.35 Reaktor Format (R-120)
Fungsi : tempat berlangsungnya reaksi Perak nitrat menjadi Perak.
Jenis : reaktor berpengaduk marine propeller tiga daun dengan
tutup Ellipsoidal, serta dilengkapi dengan jacket pendingin.
Kondisi operasi : Temperatur (T) : 90oC
Tekanan (P) : 1 atm
Bahan konstruksi : High Alloy Steel SA-240, Grade 304, 18 Cr-8 Ni
Fmasuk umpan total : 15028,06634 kg/jam
Volume reaktor : 25,46933 m3
Diameter tangki : 4,50625 m
Tinggi tangki : 6,75938 m
Tinggi tutup ellipsoidal : 2,25313 m
Tekanan desain : 2,03785 atm
Tebal silinder : 0,27048 inch
Tebal head : 0,27048 inch
Tebal jaket : 0,17654 inch
Diameter pengaduk : 1,50208 m
Daya pengaduk : 2,95524 hp
5.36 Reaktor Pelarutan II (R-210)
Fungsi : tempat berlangsungnya pembentukan Perak nitrat
Jenis : plug flow reactor
Kondisi operasi : Temperatur (T) : 90oC
Tekanan (P) : 1 atm
Bahan konstruksi : stainless steel, SA-229, grade A
Jumlah : 1 unit
Waktu tinggal (τ) : 24,24283 menit
Fmasuk umpan total : 11112,71017 kg/jam
Laju alir mol (Fao) : 173,59200 kmol/jam
Ukuran tube yang direncanakan :
Diameter tube (OD) = 50 cm = 0, 5 m Panjang tube = 20 m
Pitch (Pt) = 20 square pitch
Jumlah tube : 27 buah
Tebal tube : 0,36699 inch
Diameter shell : 2,2104 m
Tinggi tangki : 6,75938 m
Tinggi tutup ellipsoidal : 0,5526 m
Tekanan desain : 2,03785 atm
Tebal silinder : 2,33077 inch
Tebal head : 2,33077 inch
Tebal jaket : 0,17654 inch
Jumlah tube pendingin : 7 buah
5.37 Heater I (HE-160)
Fungsi : memanaskan HNO3 sebelum diumpankan ke reaktor (R – 110)
Jenis : 2-4 shell and tube heat exchanger
Spesifikasi : 3/4 in OD Tube 18 BWG, panjang = 12 ft, 4 pass
Shell :
Diameter dalam (ID) = 33 inch
Baffle Space (B) = 5 in
Passes (n) = 4
Tube :
Diameter dalam (ID) = 0,652 inch
Diameter luar (OD) = 1 inch
5.38 Heater II (HE-260)
Fungsi : memanaskan HNO3 sebelum diumpankan ke reaktor (R – 110)
Jenis : 2-4 shell and tube heat exchanger
Spesifikasi : 3/4 in OD Tube 18 BWG, panjang = 12 ft, 4 pass
Shell :
Diameter dalam (ID) = 25 inch
Baffle Space (B) = 5 in
Tube :
Diameter dalam (ID) = 0,652 inch
Diameter luar (OD) = 0,75 inch
5.39 Kristalisator (CR-320)
Fungsi : Membentuk kristal AgNO3
Bahan Konstruksi : Carbon Steel SA – 285 Grade C
Jenis : Forced-Circulation Crystallizer
Bentuk : Silinder vertikal dengan alas conical dan tutup ellipsoidal
Jenis Sambungan : Double welded butt joints
Jumlah : Satu Buah
Kondisi Operasi :
- Tekanan : 1 atm
- Temperatur : 20ºC = 293,15 K
Waktu tinggal : 1,5 jam
Ukuran :
- Silinder :
1. Tinggi : 3,0366 m
2. Diameter : 2,0244 m
3. Tebal : 1/4 inch
- Tutup atas :
1. Tinggi : 0,5061 m
2. Diameter : 2,0244 m
3. Tebal : 1/4 inch
- Perancangan coil pendingin :
1. Luas koil : 28,22222 m2
2. Diameter : 0,40848 m
3. Jumlah lilitan koil : 25 lilitan