SKRIPSI
PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL
PADA KOPERASI KARYAWAN TIRTANADI MEDAN
OLEH
NAMA : FITTRY ANDRIANY
NIM : 080522141
DEPARTEMEN : AKUNTANSI
una Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul ”Pengaruh Partisipasi
Anggaran dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial Pada Koperasi
Karyawan Tirtanadi Medan” adalah benar hasil karya saya sendiri dan judul yang
dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasikan, atau diteliti oleh mahasiswa lain
dalam konteks penulisan skripsi untuk Program Ekstensi S-1 Departemen
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Semua sumber data
dan informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas dan benar adanya.
Apabila di kemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima
sanksi yang ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara.
Medan, Juli 2011
Yang membuat pernyataan,
Fittry Andriany
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah Swt yang telah memberikan
rahmat, hidayah, kesehatan dan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara. Sholawat serta salam semoga senantiasa selalu
tercurahkan kepada Rasullullah SAW.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah banyak menerima bantuan,
bimbingan, nasehat, dukungan dan dorongan serta semangat dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan ketulusan hati, penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak selaku Ketua Program Studi S1
Akuntansi dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak selaku Sekretaris Program
Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. M. Zainul Bahri Torong, M.Si, Ak selaku Dosen Pembimbing.
Terima kasih atas semua waktu, bimbingan, dan arahan yang telah
diberikan kepada penulis selama proses penyusunan dan penyelesaian
skripsi ini.
4. Bapak Drs. Syahrul Rambe, MM, Ak selaku Dosen Pembanding/ Penguji I
II yang telah banyak membantu penulis melalui saran dan kritik yang
diberikan demi kesempurnaan skripsi ini.
5. Bapak Pimpinan Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan beserta jajarannya.
Terima kasih atas kerjasama dan bantuannya.
6. Kedua orang tua penulis, Terima kasih yang tak pernah cukup penulis
ucapkan untuk segala kasih sayang, doa, pengorbanan, serta dukungan
yang selama ini selalu diberikan. Kepada adik-adikku serta sahabatku
yang selalu memotivasi dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan dari para pembaca
untuk penulisan selanjutnya. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini
bermanfaat bagi para pembaca khususnya di bidang akuntansi.
Medan, Juli 2011 Penulis,
ABSTRAK
Pengaruh partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial masih menunjukkan ketidakkonsistenan. Ketidakkonsistenan ini mungkin disebabkan adanya variabel yang lain yang mempengaruhi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara partisipasi anggaran dan komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Metode pengumpulan data adalah metode simple random sampling dengan mengunakan pernyataan tertulis melalui pengisian kuesioner.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial, sedangkan komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial.
ABSTRACT
The effect of budget participation on managerial performance, still inconsistent. The unconsistency may ba caused by the existence of other variable. This research is done to investigate the effect of budget participation and organization commitment on managerial performance.
The data which was used in the study is primer data and sekunder data. Data collecting method uses simple random sampling method using written questions by filling out quesionare.
The result of this research showed that budget participation influence managerial performance. Whereas, organization commitment have a positif significant impact to managerial performance.
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Perumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis ... 7
1. Pengertian dan Fungsi Anggaran ... 7
a. Pengertian Anggaran ... 7
2. Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran ... 9
a. Pengertian Partisipasi ... 9
b. Keunggulan Partisipasi Dalam Penyusunan
Anggaran ... 10
c. Kelemahan Partisipasi Dalam Penyusunan
Anggaran ... 10
d. Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap
Kinerja Manajerial ... 11
3. Komitmen Organisasi ... 11
a. Pengertian Komitmen Organisasi ... 11
b. Pengaruh Komitmen Organisasi
Terhadap Kinerja Manajerial ... 12
4. Kinerja Manajerial ... 13
B. Penelitian Terdahulu ... 15
C. Kerangka Konseptual Dan Hipotesis
Penelitian ... 18
1. Kerangka Konseptual ... 18
2. Hipotesis Penelitian ... 20
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ... 21
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 21
2. Sampel Penelitian ... 22
C. Jenis dan Sumber Data ... 23
D. Metode Pengumpulan Data ... 23
E. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian ... 24
F. Metode Analisis Data ... 25
1. Statistik Deskriptif ... 25
2. Uji Kualitas Data ... 26
a. Uji Reliabilitas ... 26
b. Uji Validitas ... 26
3. Asumsi Klasik ... 27
a. Uji Normalitas Data ... 27
b. Uji Multikolinearitas ... 28
c. Uji Heteroskedastisitas ... 29
4. Pengujian Hipotesis ... 29
a. Adjusted R2 ... 30
b. Uji Signifikansi Parsial (Uji t) ... 31
c. Uji – F ... 31
G. Jadwal dan Lokasi Penelitian ... 32
1. Sejarah Singkat Koperasi Karyawan
Tirtanadi Medan ... 33
2. Struktur Organisasi ... 34
B. Analisis Hasil Penelitian ... 36
1. Analisis Statistik Deskriptif ... 36
a. Partisipasi Anggaran (X1) ... 36
b. Komitmen Organisasi (X2) ... 39
c. Kinerja Manajerial (Y) ... 41
2. Hasil Uji Kualitas Data ... 44
a. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Partisipasi Anggaran ... 44
b. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Komitmen Organisasi ... 46
c. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kinerja Manajerial ... 47
3. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 48
a. Hasil Uji Normalitas Data ... 48
b. Hasil Uji Multikolinearitas ... 51
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 58
B. Keterbatasan Penelitian ... 59
C. Saran ... 60
DAFTAR PUSTAKA ... 61
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 17
Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian ... 24
Tabel 3.2 Jadwal Penelitian ... 32
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Variabel Partisipasi Anggaran ... 36
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Variabel Komitmen Organisasi ... 39
Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Variabel Kinerja Manajerial ... 41
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Item Pertanyaan Variabel Partisipasi Anggaran ... 45
Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas Item Pertanyaan Variabel Partisipasi Anggaran ... 45
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Item Pertanyaan Variabel Komitmen Organisasi ... 46
Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas Item Pertanyaan Variabel Komitmen Organisasi ... 47
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Item Pertanyaan Variabel Kinerja Manajerial ... 47
Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas Item Pertanyaan Variabel Kinerja Manajerial ... 48
Tabel 4.11 Hasil Uji Gejala Multikolinearitas ... 51
Tabel 4.12 Variabel Entered/ Removed ... 53
Tabel 4.13 Model Summary (b) ... 54
Tabel 4.14 ANOVA (b) ... 55
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 20
Gambar 4.1 Histogram ... 49
Gambar 4.2 Normal P Plot ... 49
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Halaman
i Jadwal Penelitian ... 63
ii Lembar Kuesioner ... 64
iii Tabulasi Hasil Kuesioner Partisipasi Anggaran ... 69
iv Tabulasi Hasil Kuesioner Komitmen Organisasi ... 70
v Tabulasi Hasil Kuesioner Kinerja Manajerial ... 71
vi Statistik Deskriptif ... 72
vii Uji Validitas dan Reliabilitas ... 73
viii Regression ... 76
ix Histogram ... 78
x Normal P-Plot of Regression Standardized ... 79
xi One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 80
xii Scatterplot ... 81
ABSTRAK
Pengaruh partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial masih menunjukkan ketidakkonsistenan. Ketidakkonsistenan ini mungkin disebabkan adanya variabel yang lain yang mempengaruhi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara partisipasi anggaran dan komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Metode pengumpulan data adalah metode simple random sampling dengan mengunakan pernyataan tertulis melalui pengisian kuesioner.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial, sedangkan komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial.
ABSTRACT
The effect of budget participation on managerial performance, still inconsistent. The unconsistency may ba caused by the existence of other variable. This research is done to investigate the effect of budget participation and organization commitment on managerial performance.
The data which was used in the study is primer data and sekunder data. Data collecting method uses simple random sampling method using written questions by filling out quesionare.
The result of this research showed that budget participation influence managerial performance. Whereas, organization commitment have a positif significant impact to managerial performance.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Anggaran merupakan elemen penting dalam sistem pengendalian
manajemen, karena anggaran adalah sebagai alat perencanaan (planning), dan
pengendalian (control) jangka pendek yang efektif dalam organisasi (Anthony &
Govindarajan 2005). Perencanaan dan pengendalian anggaran yang baik akan
membuat perusahaan mampu bersaing dalam persaingan dunia usaha yang
dirasakan saat ini. Disamping itu anggaran juga dapat menjadi alat motivasi
kinerja karyawan dan juga sebagai alat yang dapat digunakan atasan untuk
menyelaraskan, mengkoordinasikan dan memotivasi bawahan. Untuk mencapai
tujuan perusahaan dengan baik diperlukan suatu rencana kerja yang terarah secara
komprehensif, sehingga mempermudah bagi manajemen untuk mengendalikan
kegiatan-kegiatan operasional perusahaan. Rencana kerja tersebut disusun
berdasarkan target yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan,
periodenya bisa dalam jangka waktu kurang atau lebih satu tahun. Rencana kerja
pada umumnya disusun dengan format tertentu yang biasanya disebut anggaran.
Menurut Hansen dan Mowen (2004:354).”Anggaran adalah suatu rencana
kuantitatif dalam bentuk moneter maupun non moneter yang digunakan untuk
menerjemahkan tujuan dan strategi perusahaan dalam suatu operasi”. Oleh karena
pentingnya anggaran dalam suatu perusahaan, dibutuhkan penyusunan anggaran
berbagai pihak dalam perusahaan. Baik dari manajemen tingkat atas (top level
management) maupun manajemen tingkat bawah (low level management).
Keikutsertaan manajer sangat penting dalam upaya memotivasi bawahan untuk
turut serta mencapai tujuan perusahaan. Partisipasi memungkinkan terjadinya
komunikasi yang semakin baik, interaksi satu sama yang lain serta bekerjasama
dalam tim untuk mencapai tujuan organisasi. Dengan menyusun anggaran secara
partisipatif diharapkan kinerja para menejer akan meningkat.
Menurut Anthony dan Govindarajan (2005:86) “terdapat tiga pendekatan
yang digunakan dalam penyusunan anggaran, yaitu Top – Down (pendekatan dari
atas ke bawah), Down – Top (penekatan dari bawah ke atas) dan pendekatan lain
yang merupakan gabungan dari kedua pendekatan tersebut, yaitu pendekatan
partisipasi”. Inti dari partisipasi dalam penyusunan anggaran adalah diperlukan
kerjasama antara seluruh tingkat organisasi. Manajer puncak biasanya kurang
mengetahui bagian sehari-hari, sehingga harus mengandalkan informasi anggaran
yang lebih rinci dari bawahannya. ”setiap tingkatan tanggungjawab dalam suatu
organisasi harus memberi masukan terbaik sesuai dengan bidangnya dalam suatu
sistem kerjasama penyusunan anggaran” (Garrison dan Noreen, 2000:409).
Hal yang sangat penting untuk dimiliki dan dipahami manajer puncak
yaitu kemampuan untuk menganalisis dan menentukan secara cermat tentang
ketepatan anggaran yang telah disampaikan oleh manajer dari semua level dalam
perusahaan; sebab apabila rencana dan target kerja tersebut terlalu tinggi maka
berada dibawahnya untuk mancapai anggaran dimaksud. Sudah tentu hal ini akan
berakibat buruk pada hasil kinerja manajer tersebut beserta seluruh bawahannya.
Jika anggaran yang telah dibuat atau disampaikan kepada manajer terlalu rendah,
maka keadaan ini tidak efektif bagi kemajuan perusahaan., sebab anggaran
tersebut tidak menantang dan terlalu mudah untuk dicapai. Keadaan semacam ini
akan memperlambat pertumbuhan dan perkembangan perusahaan dalam mencapai
tujuannya karena masih banyaknya sumberdaya perusahaan yang belum berfungsi
secara optimal.
Partisipasi adalah suatu proses pengambilan keputusan bersama oleh dua
bagian atau lebih dimana keputusan tersebut akan memiliki dampak masa depan
terhadap mereka yang membuatnya. Partisipasi bawahan dalam penyusunan
anggaran dapat mempengaruhi kinerja manajerial, karena dengan adanya
partisipasi bawahan dalam penyusunan anggaran, maka bawahan merasa terlibat
dan harus bertanggungjawab pada pelaksanaan anggaran. Sehingga diharapkan
bawahan dapat melaksanakan anggaran dengan lebih baik dan pada akhirnya bisa
meningkatkan kinerja manajerialnya.
Komitmen organisasi merupakan dorongan dari dalam individu untuk
berbuat sesuatu agar dapat menunjang keberhasilan organisasi sesuai dengan
tujuan dan lebih mengutamakan kepentingan organisasi.
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Hafiz (2007), Harefa (2008),
dan Sinaga (2009) bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara
berbeda dihasilkan oleh Deliana (2004), bahwa partisipasi anggaran berpengaruh
secara signifikan terhadap kinerja manajerial dan kepuasan kerja, gaya
kepemimpinan tidak mempengaruhi hubungan partisipasi anggaran dengan kinerja
manajerial dan kepuasan kerja.
Peneliti melakukan penelitian pada Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan
yang terletak dijalan Petani No. 1 Medan, Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan
merupakan koperasi yang bergerak dalam bidang jasa, yang melayani keinginan
dan kebutuhan para anggota baik simpan pinjam maupun layanan diluar simpan
pinjam. Koperasi ini memiliki karyawan sebanyak 437 orang, yang terdiri dari
pegawai lapangan sebayak 372 orang, dan pegawai adaministrasi sebanyak 65
orang. Alasan peneliti memilih penganggaran adalah karena tingkat partisipasi
manajer bawahan cenderung meningkat pada sistem penganggaran yang baik
yaitu melibatkan proses dan prosedur administratif secara menyeluruh sedangkan
komitmen organisasi dipilih karena komitmen dapat mempengaruhi motivasi
individu dalam melakukan sesuatu, dan hal ini dapat meningkatkan kinerja
manajerial karena karyawan dan manajer bawah ikut terlibat secara langsung dan
telah memiliki pengalaman dan pengetahuan dalam melayani anggota koperasi
maupun masyarakat yang melakukan pembayaran rekening air. Untuk itu, saat
anggaran dibuat, partisipasi mereka tentu sangat diperlukan agar dapat
menghasilkan anggaran yang tepat dan menimbulkan rasa tanggungjawab di
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik melakukan penelitian untuk
menemukan bukti empiris tentang ”Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan
Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial Pada Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang, maka yang menjadi
pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah : ”Apakah Partisipasi anggaran
dan komitmen organisasi berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap kinerja
manajerial pada Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan?”.
C. Tujuan Penelitian
Sebagaimana telah dinyatakan dalam rumusan masalah diatas, maka tujuan
dari penelitian ini adalah : untuk mengetahui pengaruh partisipasi anggaran dan
komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial pada Koperasi Karyawan
Tirtanadi Medan
.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti, penelitian ini dapat dijadikan media untuk mengembangkan
wawasan dan pengetahuan yang berkaitan dengan anggaran, sekaligus
2. Bagi Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan, penelitian ini diharapkan
menjadi bahan referensi dan informasi sebagai bahan pertimbangan untuk
menerapkan partisipasi anggaran dan komitmen organisasi lebih efektif
dan meningkatkan kinerja manajerial.
3. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Pengertian dan Fungsi Anggaran a. Pengertian Anggaran
Anggaran merupakan alat manajemen yang sangat penting untuk
mengkomunikasikan rencana-rencana manajemen didalam suatu
organisasi, mengalokasikan sumber daya dan mengkoordinasi aktivitas.
Secara umum anggaran dimaksud menggambarkan tentang rencana
manajemen secara komprehensif untuk masa yang akan datang dan
bagaimana rencana tersebut dapat dicapai dengan baik (Garrison dan
Norren, 2000:402).
Mulyadi (2001:488) mendefinisikan anggaran (Budget) ”sebagai
suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif, yang diukur dalam
satuan moneter standar dan satuan ukuran lain, yang mencakup jangka
waktu satu tahun”. Hansen dan Mowen (2004:354) mendefenisikan
anggaran ”sebagai suatu rencana kuantitatif dalam bentuk moneter
maupun non moneter yang digunakan untuk menerjemahkan tujuan dan
strategi perusahaan dalam satuan operasional”.
Menurut Maisyarah (2008:18), dalam penyusunan anggaran,
perusahaan hendaknya memperhatikan beberapa hal penting yaitu :
2) Dapat melibatkan seluruh bagian yang ada dalam perusahaan melalui partisipasi dari setiap pegawai yang ada dalam perusahaan.
3) Anggaran yang disusun sebaiknya realistis, yang berarti target yang hendak dicapai tidak terlalu tinggi ataupun terlalu rendah, dengan kata lain disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan yang dapat mengakomodir seluruh aspek dan kemampuan komponen perusahaan.
4) Anggaran yang disusun mengandung unsur fleksibilitas dimana tidak rentan terhadap suatu perubahan maupun penyesuaian jika dibutuhkan perusahaan untuk disesuaikan dengan keadaan yang mungkin berubah.
5) Anggaran yang disusun bersifat sistematis, yang berarti seluruh rencana dan target perusahaan dalam periode tersebut disusun secara berurutan seiring dengan berjalannya waktu dan didasarkan ats logika yang wajar
Oleh karena itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa anggaran
merupakan rencana kuantitatif dalam bentuk moneter dan nonmoneter
sebagai alat koordinasi, komunikasi, perencanaan dan pengendalian laba
dalam jangka waktu tertentu. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan
bahwa anggaran merupakan perencanaan yang terjadi pada jangka pendek
secara kuantitatif yang diukur dalam satuan moneter dan satuan ukuran
lain untuk menunjukan perolehan dan penggunaan sumber-sumber daya
organisasi sebagai alat manajemen untuk perencanaan, pengendalian serta
penilaian kinerja manajemen dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
b. Fungsi Anggaran
Menurut Garrison (2000:404) ”Perusahaan tidak akan mencapai
tingkat kesuksesan maksimal jika tidak menggunakan sistem
penganggaran terkoordiansi”. Garrison (2000:404) menyatakan bahwa
mencakup pengembangan tujuan untuk masa depan, sedangkan
pengendalian digunakan untuk menjamin bahwa seluruh fungsi
manajemen dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan
sebelumnya”.
Fungsi anggaran menurut Mulyadi (2001:502) yaitu:
1) Anggaran merupakan hasil akhir proses penyusunan rencana kerja.
2) Anggaran merupakan cetak biru aktivitas yang akan dilaksanakan perusahaan dimasa yang akan datang.
3) Anggaran berfungsi sebagai alat komunikasi intern yang menghubungkan berbagai unit organisasi dalam perusahaan dan yang menghubungkan manajer bawah dengan manajer atas. 4) Anggaran berfungsi sebagai tolak ukur yang dipakai sebagai
pembanding hasil operasi sesungguhnya.
5) Anggaran berfungsi sebagai alat pengendalian yang memungkinkan manajemen menunjukkan bidang yang kuat dan yang lemah bagi perusahaan.
6) Anggaran berfungsi sebagai alat untuk mempengaruhi dan memotivasi manajer dan karyawan agar senantiasa bertindak secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan organisasi
2. Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran a. Pengertian Partisipasi
Menurut Robbins (2003:179) ”Partisipasi merupakan suatu konsep
dimana bawahan ikut terlibat dalam pengambilan keputusan sampai
tingkat tertentu bersama atasannya”. Oleh karena itu inti dari partisipasi
anggaran adalah diperlukan kerjasama antara seluruh tingkatan organisasi.
Manajer puncak biasanya kurang mengetahui bagian sehari-hari, sehingga
harus mengandalkan informasi anggaran yang lebih rinci dari bawahannya.
perusahaan secara keseluruhan yang sangat vital dalam pembuatan
anggaran secara umum. Menurut Garrison dan Noreen (2000:409) ”Setiap
tingkatan tanggungjawab dalam suatu organisasi harus memberikan
masukan terbaik sesuai dengan bidangnya dalam suatu sistem kerjasama
penyusunan anggaran”.
b. Keunggulan Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran
Garrison dan Noreen (2000) dalam Hafiz (2007) menyatakan
bahwa ”Keunggulan pertisipasi adalah menghargai pendapat dan
pandangan tingkat menengah dan bawah sehingga mereka lebih cenderung
terdorong untuk mencapai anggaran”.
Sementara Anthony dan Govindarajan (2005:93) menyatakan
bahwa penganggaran partisipasi memiliki dua keunggulan yaitu:
1) Tujuan anggaran akan dapat lebih mudah diterima apabila anggaran
tersebut berada dibawah pengawasan manajer.
2) Penganggaran partisipasi menghasilkan pertukaran informasi yang
efektif antara pembuat anggaran dan pelaksana anggaran yang dekat
dengan produk dan pasar.
c. Kelemahan Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran
Hansen dan Mowen (2005:90) menyatakan bahwa ”penganggaran
partisipasi dapat menyebabkan pembuatan standar yang terlalu tinggi sejak
Menurut Hansen dan Mowen (2004:362) ada 3 masalah yang
menjadi kelemahan dalam partisipasi penganggaran antara lain:
1) Pembuatan standar yang terlalu tinggi atau rendah, sejak yang dianggarkan menjadi tujuan manajer.
2) Slack anggaran, adalah perbedaan antara jumlah sumberdaya yang sebenarnya diperlukan untuk menyelesaikan tugas secara efisien dengan jumlah yang diajukan oleh manajer yang bersangkutan untuk mengerjakan tugas yang sama. 3) Pseudoparticipation, yang mempunyai arti bahwa perusahaan
menggunakan pertisipasi dalam partisipasi penganggaran padahal sebenarnya tidak. Dalam hal ini bawahan terpaksa menyatakan persetujuan terhadap keputusan yang akan diterapkan karena perusahaan membutuhkan persetujuan mereka
d. Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial
Anggaran memiliki fungsi penting dalam mengukur kinerja.
Partisipasi anggaran pada awalnya dilakukan dengan tujuan untuk
menghindari perilaku disfungsional yang mungkin timbul dari beban
anggaran yang harus dipertanggungjawabkan oleh manajer. Dengan
demikian anggaran partisipatif diharapkan dapat mencegah pengaruh
disfungsional tersebut sehingga seharusnya anggaran partisipatif dapat
memberikan pengaruh baik terhadap kinerja manajerial.
3. Komitmen Organisasi
a. Pengertian Komitmen Organisasi
Luthans dalam pasaribu (2006:249) menyatakan bahwa, komitmen
sebagai anggota organisasi tertentu, keinginan untuk berusaha keras sesuai
dengan keinginan organisasi, keyakinan tertentu, dan penerimaan nilai dan
tujuan organisasi”.
Komitmen sebagai fondasi dasar dalam menjalankan suatu
organisasi. Komitmen terwujud dalam bentuk visi dan misi yang telah
ditetapkan sebelumnya. Visi dan misi harus terstruktur dan terukur
sehingga dapat diaktualisasikan dalam kinerja organisasi. Tanpa komitmen
suatu organisasi tidak dapat berjalan dengan baik, karena komitmen
sebagai tujuan dasar yang memberikan alasan tentang keberadaan suatu
organisasi. Komitmen mencerminkan tujuan jangka panjang agar
organisasi memiliki kelangsungan hidup yang jelas termasuk dalam
penyusunan anggaran.
b. Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial
Komitmen organisasi bisa tumbuh disebabkan disebabkan karena
individu memiliki ikatan emosional terhadap organisasi yang meliputi
dukungan moral dan menerima nilai yang ada serta tekad mengabdi
kepada organisasi. Bagi individu dengan komitmen organisasi yang tinggi,
pencapaian tujuan organisasi merupakan hal penting, sebaliknya bagi
individu dengan komitmen organisasi yang rendah akan mempunyai
perhatian yang rendah pada pencapaian tujuan organisasi dan cenderung
4. Kinerja Manajerial
Menurut Robbins (2002:272), mengatakan bahwa “Kinerja merupakan
faktor penting yang digunakan untuk mengukur efektivitas dan efisiensi
organisasi”. Karena itu, kinerja merupakan hasil kerja karyawan dalam suatu
perusahaan selama periode waktu tertentu yang ditampilkan sesuai dengan
perannya dalam organisasi tersebut.
Kinerja manajerial adalah seberapa jauh manajer melaksanakan
fungsi-fungsi manajemen. Kinerja berhubungan dengan seberapa besar kemampuan
setiap level manajemen dalam membangun perusahaan dan meningkatkan
produktivitas serta kinerja perusahaan baik dari segi kinerja kualitas sumber
daya manusia juga kinerja keuangan.
Kinerja manajerial didasarkan pada fungsi-fungsi manajemen yang
ada dalam teori manajemen klasik yaitu: perencanaan, koordinasi, evaluasi,
pengaturan staffing, negosiasi, investigasi, perwakilan dan pengawasan.
a. Perencanaan
Menurut Welsch (2000:4) ”Dalam kaitannya dengan fungsi
perencanaan, anggaran merupakan tujuan yang ditetapkan untuk dicapai dalam
periode tertentu.” dalam perencanaan kegiatan diperlukan adanya umpan
balik. Umpan balik diperlukan untuk:
(1) Memperbaiki kinerja yang kurang baik
(2) Mengatasi kejadian-kejadian yang tidak terantisipasi
b. Investigasi
Investigasi merupakan kegiatan untuk melakukan pemeriksaan melalui
pengumpulan dan penyampaian informasi sebagai bahan pencatatan,
pembuatan laporan, sehingga mempermudah dilaksanakannya pengukuran
hasil dan analisis terhadap pekerjaan yang telah dilakukan.
Menurut Supomo dan Indriantoro (1998)
Laporan dari setiap manajer pada pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya, menjelaskan kinerja manajerial yang bersangkutan. Untuk menyusun laporan tersebut, manajer melaksanakan salah satu fungsi manajemen, yaitu investigasi. Dalam hal ini manajemen bertugas untuk mengumpulkan dan menyampaikan informasi untuk catatan, laporan dan rekening, mengukur hasil. Menentukan persediaan, dan analisa pekerjaan
c. Koordinasi
Koordinasi merupakan proses jalinan kerjasama dengan bagian-bagian
lain dalam organisasi melalui tukar menukar informasi yang dikaitkan dengan
penyesuaian program-program kerja.
d. Evaluasi
Evaluasi merupakan penilaian yang dilakukan oleh manajer terhadap
rencana yang telah dibuat, dan ditujukan untuk menilai pegawai dan catatan
hasil kerja sehingga dari hasil penilaian tersebut dapat diambil keputusan yang
e. Pengawasan
Pengawasan merupakan penilaian untuk mendapatkan keyakinan
bahwa perencanaan, pengkoordinasian, penyusunan personalia dan
pengarahan telah berjalan secara efektif.
f. Staffing
Menurut Sabardi dalam Yunora (2009) ”penataan staff merupakan
faktor penting dalam pengelolaan sumber daya manusia agar para karyawan
dapat dimanfaatkan secara efektif”.
g. Negosiasi
Komunikasi merupakan faktor yang penting bagi seorang manajer
untuk memahami perilaku agar dapt menangani karyawan secara efektif.
Disamping itu, komunikasi merupakan suatu cara untuk mendapatkan
informasi yang sangat dibutuhkan seorang manajer dalam pengambilan
keputusan.
h. Perwakilan
”Manajer menciptakan hubungan dan menggunakan pendekatan
kontijensi dalam pencapaian tujuan organisasi, karena ia dapat menjadi wakil
unit kerjanya dan dapat mewakili organisasi secara keseluruhan” (Sabardi
dalam Yunora, 2009).
B. Penelitian Terdahulu
Penelitian ini hampir sama dengan penelitian-penelitian terdahulu yang
manajerial. Sinaga (2009) melakukan penelitian Pengaruh partisipasi anggaran
dan komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial pada PTPN III Sei
Sikambing Medan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa partisipasi anggaran
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial.
Penelitian yang dilakukan oleh Hafiz (2007) mengenai Pengaruh
partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial pada PT Cakra Compact. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi anggaran memberikan pengaruh
positif terhadap kinerja manajerial.
Penelitian yang dilakukan oleh Hafera (2008) mengenai Analisis pengaruh
partisipasi dalam penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial dengan
komunikasi sebagai variabel moderating pada PT Bank Negara Indonesia Tbk
Medan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi anggaran memberikan
pengaruh positif terhadap kinerja manajerial.
Penelitian yang dilakukan deliana (2004) mengenai Pengaruh partisipasi
anggaran terhadap kinerja manajerial dan kepuasan kerja dengan gaya
kepemimpinan dan persepsi ketidakpastian lingkungan sebagai variable
moderator. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Partisipasi anggaran
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial dan kepuasan kerja,
gaya kepemimpinan tidak mempengaruhi hubungan partisipasi anggaran dengan
kinerja manajerial dan kepuasan kerja.
Penelitian yang dilakukan oleh Supriyono (2004) mengenai Pengaruh
komitmen organisasi dan keinginan social terhadap hubungan antara partisipasi
Partisipasi penganggaran berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
manajerial dan Partisipasi penganggaran dengan kinerja dipengaruhi secara positif
dan signifikan oleh komitmen organisasi.
Sebagaimana telah disebutkan dimuka, bahwa penelitian ini hampir sama
dengan penelitian terdahulu. Dalam penelitian kali ini peneliti menggunakan dua
variabel independen yaitu partisipasi anggaran dan komitmen organisasi, serta
meneliti apakah variabel tersebut memiliki pengaruh terhadap kinerja manajerial
sekaligus untuk melihat konsistensi dari hasil peneliti sebelumnya. Perbedaan
penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian ini dilakukan pada
Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan. Oleh karena itu, akan disajikan
temuan-temuan empiris terdahulu dari beberapa penelitian yang berhubungan dengan
partisipasi anggaran pada tabel 6.1 di bawah ini :
Tabel 2.1
Ringkasan Penelitian Terdahulu
No
Nama Peneliti
Judul Penelitian Hasil Penelitian
1 Ekha Manajerial pada PTPN III Sei Sikambing Medan
1. Tidak terdapat pengaruh antara partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial
2. Terdapat pengaruh positif antara komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial
C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian 1. Kerangka Konseptual
Partisipasi anggaran menggambarkan keterlibatan manajer pusat
pertanggungjawaban mulai dari tingkat bawah, menengah dan tingkat atas
dalam proses penyusunan anggaran. Keterlibatan para manajer ini sangat
penting dalam upaya memotivasi mereka guna mencapai tujuan perusahaan. Industries dan kepuasan kerja dengan gaya
1. Partisipasi anggaran berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial dan kepuasan kerja
2. gaya kepemimpinan tidak
mempengaruhi hubungan partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial dan kepuasan kerja.
4 Kornelius Moderating pada PT Bank Negara
Indonesia Tbk. Medan
1. Terdapat pengaruh antara partisipasi dalam penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial
2. Terdapat pengaruh antara partisipasi dalam penyusunan anggaran dengan komunikasi sebagai variabel
moderating
1. Partisipasi penganggaran mempunyai hubungan positif dan signifikan dengan kinerja manajerial
Partisipasi merupakan suatu proses dimana individu-individu
terlibat langsung didalamnya dan mempunyai pengaruh pada penyusunan
anggaran. Partisipasi para manajer dalam proses penyusunan anggaran
menciptakan terjadinya komunikasi yang baik, interaksi satu sama lain serta
bekerja sama dalam team guna mencapai tujuan perusahaan. Sedangkan
kinerja merupakan evaluasi terhadap pekerjaan yang dilakukan lewat atasan
langsung, teman, dirinya sendiri dan bawahan
Komitmen organisasi dapat diartikan sebagai dorongan dari dalam
diri individu untuk berbuat sesuatu agar dapat menunjang keberhasilan
organisasi sesuai dengan tujuan dan lebih mengutamakan kepentingan
organisasi dibandingkan kepentingan sendiri. (Wiener dalam handayani,
2011). Hal ini berarti bahwa individu yang memiliki komitmen tinggi akan
lebih mengutamakan kepentingan organisasinya daripada kepentingan
pribadi atau kelompoknya. Demi tercapainya tujuan organisasi, maka
individu yang memiliki komitmen tinggi akan menghasilkan kinerja
individu yang tinggi pula. Begitu juga dengan seorang manajer, komitmen
terhadap organisasi ini sangat penting dimiliki, karena manajer merupakan
orang yang membuat keputusan-keputusan penting bagi perusahaan.
Komitmen yang tinggi terhadap organisasi akan mendukung kinerja
manajerial yang baik.
Dengan demikian, kinerja Manajerial (Y) itu sendiri dapat
dan untuk menyederhanakan, Kerangka konseptual penelitian ini dapat
dilihat pada gambar berikut ini :
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
2. Hipotesis Penelitian
Hipotesis menurut Rochaety (2007:31) merupakan jawaban
sementara atas masalah yang akan diteliti. Berdasarkan kerangka konseptual
diatas dapat dibuat hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut : Partisipasi anggaran dan komitmen organisasi secara
simultan dan parsial berpengaruh terhadap kinerja manajerial pada Koperasi
Karyawan Tirtanadi Medan.
Parisipasi Anggaran (X1)
Kinerja Manajerial (Y)
Parisipasi Anggaran (X2)
H1
H2
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
assosiatif kasual. Penelitian assosiatif kausal yaitu penelitian yang bertujuan
untuk mengetahui pengaruh antara dua variabel atau lebih (Sugiono, 2007:11).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah partisipasi anggaran sebagai
variabel independen berpengaruh terhadap kinerja manajerial sebagai variabel
dependen dengan objek penelitian pada Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan.
B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian
Menurut Rochaety (2007:63) ”Populasi adalah sekelompok orang,
kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu”. Menurut
Sugiono (2007:72) ”Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyek, yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini difokuskan pada manajer
tingkat atas dan menengah yang terlibat langsung dalam penyusunan anggaran
pada Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan yaitu Pengurus, Manajer, Kepala
Bagian Penagihan, Kasi Pengawas I, Kasi Pengawas II, Kasi SDM, Kasi
Loket. Adapun jumlah pegawai Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan 437
orang, dimana terdiri dari 372 orang pegawai lapangan, dan pegawai
administrasi 65 orang. sedangkan jumlah manajer yang terlibat langsung
dalam penyusunan anggaran adalah:
a. Manajer tingkat atas : 5 orang
b. Manajer tingkat menengah : 30 orang
Jumlah 35 orang
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian dari unit-unit populasi yang diperoleh melalui
sampling tertentu. Metode penentuan sampel dilakukan dengan simple
Random Sampling atau secara acak dilakukan dengan undian. Penentuan
jumlah sampel dari populasi berdasarkan rumus yang dikembangkan oleh
Isaac dan Michael untuk tingkat kesalahan 5%.
Rumus untuk mengitung ukuran sampel adalah sebagai berikut :
λ2 . N . P . Q
d2 (N - 1) + λ2 . P . Q
dimana:
λ2
dengan dk = 1, taraf kesalahan 1%, 5%, 10%.
P = Q = 0,5. d = 0,05. s = jumlah sampel
atau dengan tabel yang telah ditentuan dalam Sugiyono (2007 : 81) table 5.1
dengan tingkat kesalahan 5% maka dapat dilihat dengan populasi 35 orang
dilihat dalam tabel yang telah ditentukan maka jumlah sampel adalah 33
C. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan adalah data kualitatif yang terdiri dari data primer
dan data sekunder, yaitu :
1. data primer terdiri dari hasil jawaban responden yang dikumpulkan
dengan mengirimkan kuesioner kepada seluruh manajer pada Koperasi
Karyawan Tirtanadi Medan tentang partisipasi anggaran serta kinerja
manajerial,
2. data sekunder terdiri dari sejarah singkat perusahaan dan struktur
organisasi.
Data penelitian ini bersumber dari jawaban para manajer pada Koperasi
Karyawan Tirtanadi Medan. Kuesioner diambil dari penelitian sebelumnya yang
telah teruji. Instrumen dalam kuisioner partisipasi penyusunan anggaran diadopsi
dari Milani dalam Sinaga (2009); kuesioner komitmen organisasi diadopsi oleh
Mowday dalam Sinaga (2009), dan kuisioner kinerja manajerial diadopsi dari
Mahoney dalam Sinaga (2009).
D. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan angket atau kuesioner. Metode ini merupakan metode
pengumpulan data yang dilakukan untuk mengumpulkan data dengan cara
membagi daftar pertanyaan kepada responden agar responden tersebut
memberikan jawabannya. Langkah-langkah dalam pengumpulan data primer
1. Kuesioner-kuesioner diberikan langsung kepada semua responden.
2. setelah 1 (satu) minggu peneliti mengumpulkan kuesioner yang telah
diisi responden.
3. Jika ada responden yang belum mengembalikan daftar pertanyaan
tersebut, maka kepada mereka diberi waktu 1 (satu) minggu lagi
4. Setelah batas waktu yang telah ditentukan dan kuesioner telah
dikembalikan oleh responden, maka peneliti akan mengolah data
tersebut.
E. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian
Variabel penelitian terdiri dari variabel bebas (variabel independen) dan
variabel terikat (variabel dependen). Variabel bebas adalah partisipasi anggaran
dan komitmen organisasi, sedangkan variabel terikat adalah kinerja manajerial.
Tebel 3.1
Tabel Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian Variabel Definisi Operasional Pengukuran Variabel Skala Variabel Independen Milani (1975) dalam Sinaga (2009) yang terdiri dari: keterlibatan dalam penyusunan
penyelesaian akhir dan kontribusi dalam
berdasarkan target anggaran (Supomo dan Indrianto, 1998)
penyusunan anggaran (2006:249) adalah ” keinginan kuat untuk tetap sebagai anggota organisasi tertentu, keinginan untuk berusaha keras sesuai dengan keinginan organisasi, keyakinan tertentu, dan
penerimaan nilai dan tujuan organisasi”.
Menggunakan indikator yang dikembangkan oleh Mowday (1979) dalam Sinaga (2009) antara lain: kerja keras,
kebanggaan, keikhlasan, kesamaan nilai,
menyukai pekerjaan, inspirasi, dan perasaan senang. (2002:272) adalah ” faktor penting yang digunakan untuk mengukur efektivitas dan efisiensi
organisasi”.
Menggunakan indikator yang dikembangkan oleh Mahoney (1963) dalam Sinaga (2009) antara lain: ”perencanaan, dan kinerja secara menyeluruh”.
Skala Interval
F. Metode Analisis Data 1. Statistik Deskriptif
Menurut Yunora (2009), Satatistik deskriptif merupakan statistik
yang menggambarkan fenomena atau karakteristik dari data. Statistik
deskriptif memberikan gambaran/ dekripsi tentang jawaban para responden
2. Uji Kualitas Data
Ada dua prosedur yang dilakukan untuk mengukur kualitas data,
yaitu :
a. Uji Reliabilitas, untuk menunjukan sejauhmana suatu hasil
pengukuran relatif konsisten jika diulangi beberapa kali
(Hafiz:2007). Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika
jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil
dari waktu ke waktu. ”Suatu variabel dikatakan reliable jika
memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60”. (Ghozali, 2002:133).
b. Uji Validitas, dilakukan untuk menjawab pertanyaan apakah
instrumen penelitian yang telah disusun benar-benar akurat sehingga
mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Suatu kuesioner
valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan
sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Menurut Yunora
(2009), Kriteria pengujian validitas adalah sebagai berikut :
• jika r hitung positif dan r hitung > r tabel maka butir pertanyaan
tersebut valid,
• jika r hitung negatif atau r hitung < r tabel maka butir pertanyaan
3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi
normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi
data normal atau mendekati normal. Uji normalitas dilakukan dengan
melihat histogram atau normal probability plot. Normalitas dapat
dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari
grafik atau dengan melihat histogram dari nilai residualnya.
Proses uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan uji
Kolmogorov Smirnov. Distribusi data dapat dilihat dengan
membandingkan Zhitung dengan Ztabel dengan kriteria sebagai berikut :
1) Jika Zhitung (Kolmogorov Smirnov) < Ztabel (1,96), atau angka
signifikan > taraf signifikansi (α) 0,05 maka distribusi data
dikatakan normal.
2) Jika Zhitung (Kolmogorov Smirnov) > Ztabel (1,96), atau angka
signifikan < taraf signifikansi (α) 0,05 maka distribusi data
dikatakan tidak normal.
Uji normalitas data juga dapat dilihat dengan
memperlihatkan penyebaran data (titik) pada normal P Plot of
Regression Standardized Residual variabel independen, dimana :
1) Jika data memyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak
mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak
memenuhi asumsi normalitas.
Model regresi yang baik adalah yang mempunyai distribusi data
normal atau mendekati normal.
b. Uji Multikolinearitas
Menurut Ghozali (2005:111) ”uji multikolinearitas bertujuan
untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara
variabel independen atau variabel bebas”. Suatu model regresi yang baik
tidak ditemukan hubungan atau korelasi di antara variable independen.
Semakin rendah korelasi antar variabel independen maka persamaan
tersebut semakin baik. Untuk melihat ada tidaknya multikolinearitas maka
dilakukan dengan melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan
Tolerance dari model penelitian.
Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen
manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance
mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak
dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai tolerance yang terendah
sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF = 1/torerance). Nilai cut
off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas
adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan VIF > 10. uji
variabel independen, jika nilai korelasi antar variabel independen lebih
besar dari 0,95 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat gejala
multikolonieritas antar variabel independen dalam penelitian tersebut.
c. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2005:105) ”Uji heterokedasitas bertujuan
untuk melihat apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan
variance dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain”. Suatu model
regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedasitas. Uji heterokedasitas
dapat dilakukan dengan melihat grafik Scatterplot antar nilai prediksi
variabel independen dengan nilai residualnya. Dasar analisis yang dapat
digunakan untuk menentukan heterokedasitas, antara lain :
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian
menyempit), maka mengindikasikan heterokedasitas.
2) Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar diatas
dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heterokedasitas atau terjadi homokedastisitas.
4. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi
berganda (multiple regression analysis). Analisis persamaan regresi berganda
satu variabel terikat. Persamaan regresi berganda yang digunakan dapat
dinyatakan sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Keterangan :
Y = Kinerja Manajerial
a = Konstanta
b1, b2 = Koefisien Regresi Variabel X X1 = Partisipasi Anggaran
X2 = Komitmen Organisasi
e = Tingkat Kesalahan Penggangu
a. Adjusted R2
Pengujian ajusted R2 digunakan untuk mengukur proporsi atau
presentase sumbangan variabel independen yang diteliti terhadap variasi
naik turunnya variabel dependen. Adjusted R2 berkisar antara nol sampai
dengan 1 (0 ≤ adjusted R2 ≤ 1). Hal ini berarti bila adjusted R2 = 0
menunjukkan tidak adanya pengaruh antara variabel independen terhadap
variabel dependen, bila adjusted R2 semakin besar mendekati 1,
menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen dan bila adjusted R2 semakin kecil mendekati 0, maka
dapat dikatakan semakin kecilnya pengaruh variabel independen terhadap
b. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Uji statistik t disebut juga sebagai uji signifikasi individual. Uji
ini menunjukkan seberapa besar jauh pengaruh variabel independen secara
parsial terhadap variabel dependen. Bentuk pengujiannya adalah :
Ho : b1 = 0, artinya suatu variabel independen secara parsial tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen,
Ha : b2 ≠ 0, artinya suatu variabel independen secara parsial berpengaruh
terhadap variabel dependen.
Kriteria pengambilan keputusan :
jika probabilitas < 0,05 maka Ha atau Ho ditolak,
jika probabilitas > 0,05 maka Ha ditolak atau Ho diterima.
c. Uji – F
Uji ini pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen yang dimasukkan dalam model ini mempunyai pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Uji F digunakan untuk
mengetahui signifikansi dari model persamaan regresi, apakah terdapat
hubungan signifikan antara X dan Y. Bentuk pengujiannya :
Ho : b1 = 0, artinya semua variabel independen secara simultan tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen,
Ha : b2 ≠ 0, artinya semua variabel independen secara simultan
Kriteria pengambilan keputusan :
jika probabilitas < 0,05 maka Ha diterima atau Ho ditolak,
jika probabilitas > 0,05 maka Ha ditolak atau Ho diterima.
G. Jadwal dan Lokasi Penelitian
Penelitian akan dilakukan pada Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan
yang terletak di Jalan Petani No. 1 Medan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Maret sampai dengan selesai yang riciannya dapat dilihat dalam tabel 3.1, berikut:
Tabel 3.2 Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian yang direncanakan sebagai berikut :
Tahapan Penelitian Maret April Mei Juni Juli
Pengajuan Judul
Penyelesaian Proposal
Seminar Proposal
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Penulisan Laporan
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Singkat Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan
Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan adalah suatu koperasi yang
tumbuh dan didirikan atas keinginan karyawan Tirtanadi sendiri. Akta
pendirian Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan ditanda tangani oleh yang
memberi kuasa rapat pembentukan pada tanggal 23 Agustus 1986 hari sabtu di
jalan Sisingamangaraja No. 1 Medan.
Awal perjalanan Koperasi Karyawan Tirtanadi ini pertama sekali
dipimpin oleh Saudara Kamaruddin Lubis dibantu oleh unsur pengurus
lainnya, disamping tugas sehari-hari sebagai karyawan Koperasi Tirtanadi.
Anggota Koperasi Karyawan Tirtanadi adalah seluruh pegawai
PDAM Tirtanadi baik yang berada di kantor pusat, cabang maupun unit kerja
lainnya, tidak termasuk pegawai yang berstatus pegawai honor bulanan.
Dalam perjalanan Koperasi Karyawan Tirtanadi diadakan perubahan
kepengurusan sesuai SK Direksi PDAM Tirtanadi No. 38/KPT/97 tertanggal
20 Mei 1997 dalam upaya agar Koperasi Karyawan Tirtanadi lebih baik lincah
gerakannya terutama dalam melayani keinginan dan kebutuhan para anggota
baik kegiatan simpan pinjam maupun layanan-layanan keperluan anggota
Rapat anggota khusus perusahaan Anggaran Dasar Koperasi
Karyawan Tirtanadi Propinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara Medan yang
diadakan untuk merubah Anggaran Dasar atau penyesuaian dengan ketentuan
Undang-undang No. 25 tahun 1992 tentang koperasi yang diselenggarakan
pada tanggal 09 Februari 1998 bertempat di aula PDAM Tirtanadi.
Rapat anggota khusus perubahan anggaran dasar sah menurut
ketentuan di dalam anggaran dasar koperasi yang lama pasal 29 ayat 1 dan
dengan berpedoman kepada ketentuan undang-undang No. 25 tahun 1992
tentang perkoperasian rapat memutuskan dengan suara bulat / aklamasi untuk
merubah anggaran dasar Koperasi karyawan Tirtanadi Propinsi Daerah
Tingkat I Sumatera Utara didaftar dalam buku daftar umum Departemen dan
pengusaha kecil RI pada tanggal 16 Mei 1987, Nomor 4594/BH/V.
Dengan terbitnya Surat keputusan Direksi Perusahaan Air Minum
Tirtanadi Propinsi Sumatera Utara No. 48/KPTS/99 tanggal 27 Mei 1999
tentang Pemberhentian dan pengangkatan Pengurus harian Koperasi
Karyawan Tirtanadi Medan
2. Struktur Organisasi
Bentuk struktur Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan adalah
sebagai berikut :
a. Rapat Anggota
Di dalam koperasi kekuasaan tertinggi terletak di tangan Rapat
bergerak dibidang tatanan perekonomian mempunyai tatanan management
yang berbeda dengan Badan Usaha lainnya. Perbedaan tersebut bersumber
pada hakekat Management Koperasi yang pada dasar falsafahnya adalah dari,
oleh dan untuk anggota yang mencerminkan pelaksanaan falsafah demokrasi
Indonesia didalam dunia usaha yang menjadi ciri khas Koperasi.
b. Pengurus
Pengurus adalah orang yang dipilih dari kalangan anggota Koperasi
Karyawan Tirtanadi Medan sebagai orang-orang yang dipercaya oleh anggota
untuk mengelola Koperasi Karyawan Tirtanadi. Adapun susunan pengurus
Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan adalah sebagai berikut :
1) Ketua
2) Sekretaris
3) Bendahara
c. Manajer
d. Kabag Penagihan
e. Kasi Pengawas I
f. Kasi Pengawas II
g. Kasi SDM
h. Kasi Distribusi
i. Kasi Pembukuan
j. Kasi Usaha
B. Analisis Hasil Penelitian 1. Analisis Statistik Deskriptif
Data dalam penelitian ini diperoleh melalui penyebaran koesioner
kepada responden. Dari 33 koesioner yang dikirim kepada responden,
seluruhnya dikembalikan. Hal ini berarti respon rate sebesar 100%, dengan
observasi penelitian berjumlah 33 sampel.
a. Partisipasi Anggaran (X1)
Tabel 4.1 berikut menyajikan deskripsi jawaban responden pada
kuesioner.
Tabel 4.1
Statistik Deskriptif Variabel Partisipasi Anggaran (X1)
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Sumber : Output SPSS
Berdasarkan tabel 4.1, dapat dideskripsikan sebagai berikut.
1) Jawaban terhadap pertanyaan pertama, berkaitan dengan seberapa
besar unsur keterlibatan manajer di Koperasi Karyawan Tirtanadi
Medan dalam proses penyusunan anggaran. Jawaban terendah adalah
bahwa para manajer memberikan kontribusi tinggi terhadap
penyusunan anggaran. Nilai standar deviasi sebesar 0,415
menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim, dan
tidak terdapat data yang outlier. Dikatakan outlier apabila data
tersebut nilainya lebih besar dari 2,5 standar deviasi.
2) Jawaban terhadap pertanyaan kedua, berkaitan dengan seberapa masuk
akal alasan atasan manajer di Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan
dalam melakukan revisi anggaran. Jawaban terendah adalah 5,
jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata-rata 6,39. Ini menunjukkan
bahwa para manajer memberikan kontribusi tinggi terhadap
penyusunan anggaran. Nilai standar deviasi sebesar 0,556
menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim, dan
tidak terdapat data yang outlier.
3) Jawaban terhadap pertanyaan ketiga, berkaitan dengan seberapa sering
manajer di Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan memberi pendapat,
atau opini tentang anggaran. Jawaban terendah adalah 5, jawaban
tertinggi adalah 7, dengan rata-rata 6,42. Ini menunjukkan bahwa para
manajer memberikan kontribusi tinggi terhadap penyusunan anggaran.
Nilai standar deviasi sebesar 0,561 menunjukkan bahwa tidak terdapat
jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier.
4) Jawaban terhadap pertanyaan keempat, berkaitan dengan seberapa
pendapat atau usulan ketika penyusunan anggaran. Jawaban terendah
adalah 5, jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata-rata 6,21. Ini
menunjukkan bahwa para manajer memberikan kontribusi tinggi
terhadap penyusunan anggaran. Nilai standar deviasi sebesar 0,545
menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim, dan
tidak terdapat data yang outlier.
5) Jawaban terhadap pertanyaan kelima, berkaitan dengan seberapa
banyak pengaruh manajer di Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan
yang tercermin dalam anggaran final/ akhir. Jawaban terendah adalah
5, jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata-rata 6,24. Ini menunjukkan
bahwa para manajer memberikan kontribusi tinggi terhadap
penyusunan anggaran. Nilai standar deviasi sebesar 0,663
menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim, dan
tidak terdapat data yang outlier.
6) Jawaban terhadap pertanyaan keenam, berkaitan dengan seberapa
penting kontribusi manajer di Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan
dalam proses penyusunan anggaran. Jawaban terendah adalah 5,
jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata-rata 6,39. Ini menunjukkan
bahwa para manajer memberikan kontribusi tinggi terhadap
penyusunan anggaran. Nilai standar deviasi sebesar 0,556
menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim, dan
b. Komitmen Organisasi (X2)
Tabel 4.2 berikut menyajikan deskripsi jawaban responden pada
kuesioner komitmen organisasi.
Tabel 4.2
Statistik Deskriptif Variabel Komitmen Organisasi
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Sumber : Output SPSS
Berdasarkan tabel 4.2, dapat dideskripsikan sebagai berikut.
1) Pertanyaan pertama menunjukkan seberapa keras manajer Koperasi
Karyawan Tirtanadi Medan bekerja agar perusahaan tersebut berjalan
dengan baik. Rata-rata jawaban responden adalah 6,55 yang
menunjukkan tingginya kemauan untuk bekerja keras lebih dari pada
apa yang diharapkan. Standar deviasi adalah 0,564 artinya tidak
terdapat data yang outlier.
2) Pertanyaan kedua menunjukkan seberapa bangga manajer di Koperasi
Karyawan Tirtanadi Medan terhadap perusahaan tempatnya bekerja.
bangganya responden pada perusahaan tempatnya bekerja. Standar
deviasi adalah 0,614 artinya tidak terdapat data yang outlier.
3) Pertanyaan ketiga menunjukkan seberapa baik manajer di Koperasi
Karyawan Tirtanadi Medan dalam menerima tugas apa saja agar dapat
tetap bekerja di perusahaan ini. Rata-rata jawaban responden adalah
6,61 yang menunjukkan tingginya kesetiaan responden agar tetap
bekerja di perusahaan tempatnya bekerja. Standar deviasi adalah
0,556 artinya tidak terdapat data yang outlier.
4) Pertanyaan keempat menunjukkan seberapa baik manajer di Koperasi
Karyawan Tirtanadi Medan dalam hal kesamaan nilai dengan
tempatnya bekerja. Rata-rata jawaban responden adalah 6,27 yang
menunjukkan tingginya kesamaan nilai yang dianut responden dengan
nilai yang dianut perusahaan tempatnya bekerja. Standar deviasi
adalah 0,876 artinya tidak terdapat data yang outlier.
5) Pertanyaan kelima menunjukkan seberapa bangga manajer di Koperasi
Karyawan Tirtanadi Medan mengatakan kepada orang lain tempatnya
bekerja. Rata-rata jawaban responden adalah 6,18 yang menunjukkan
kebanggaan responden terhadap tempatnya bekerja. Standar deviasi
adalah 0,584 artinya tidak terdapat data yang outlier.
6) Pertanyaan keenam menunjukkan seberapa sering perusahaan
memberikan inspirasi manajer di Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan
yang menunjukkan bahwa perusahaan memberikan inspirasi dalam
pencapaian kinerja responden. Standar deviasi adalah 0,502 artinya
tidak terdapat data yang outlier.
7) Pertanyaan ketujuh menunjukkan seberapa senang manajer di Koperasi
Karyawan Tirtanadi Medan dalam memilih perusahaan tempatnya
bekerja. Rata-rata jawaban responden adalah 6,45 yang menunjukkan
kesenangan responden dalam memilih perusahaan tersebut sebagai
tempatnya bekerja. Standar deviasi adalah 0,506 artinya tidak terdapat
data yang outlier.
c. Kinerja Manajerial (Y)
Tabel 4.3 berikut menyajikan deskripsi jawaban responden pada
kuesioner kinerja manajerial.
Tabel 4.3
Statistik Deskriptif Variabel Kinerja Manajerial
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Berdasarkan tabel 4.3, dapat dideskripsikan sebagai berikut.
1) Pertanyaan pertama berkaitan dengan pengukuran seberapa tinggi
kemampuan manajer di Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan dalam
melakukan tugas perencanaan. Rata-rata jawaban responden adalah
6,76. Ini menunjukkan bahwa responden memiliki nilai kecakapan
tinggi. Nilai standar deviasi sebesar 0,435 menunjukkan bahwa tidak
ada jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang
outlier.
2) Pertanyaan kedua berkaitan dengan pengukuran seberapa tinggi
kemampuan manajer di Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan dalam
melakukan tugas investigasi. Rata-rata jawaban responden adalah 6,48.
Ini menunjukkan bahwa responden memiliki nilai kecakapan tinggi.
Nilai standar deviasi sebesar 0,508 menunjukkan bahwa tidak ada
jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier.
3) Pertanyaan ketiga berkaitan dengan pengukuran seberapa tinggi
kemampuan manajer di Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan dalam
melakukan tugas koordinasi. Rata-rata jawaban responden adalah 6,33.
Ini menunjukkan bahwa responden memiliki nilai kecakapan tinggi.
Nilai standar deviasi sebesar 0,692 menunjukkan bahwa tidak ada
jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier.
4) Pertanyaan keempat berkaitan dengan pengukuran seberapa tinggi
melakukan tugas evaluasi. Rata-rata jawaban responden adalah 6,15.
Ini menunjukkan bahwa responden memiliki nilai kecakapan tinggi.
Nilai standar deviasi sebesar 0,619 menunjukkan bahwa tidak ada
jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier.
5) Pertanyaan kelima berkaitan dengan pengukuran seberapa tinggi
kemampuan manajer di Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan dalam
melakukan tugas pengawasan. Rata-rata jawaban responden adalah
6,09. Ini menunjukkan bahwa responden memiliki nilai kecakapan
tinggi. Nilai standar deviasi sebesar 0,579 menunjukkan bahwa tidak
ada jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang
outlier.
6) Pertanyaan keenam berkaitan dengan pengukuran seberapa tinggi
kemampuan manajer di Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan dalam
melakukan tugas staffing. Rata-rata jawaban responden adalah 5,91.
Ini menunjukkan bahwa responden memiliki nilai kecakapan tinggi.
Nilai standar deviasi sebesar 0,384 menunjukkan bahwa tidak ada
jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier.
7) Pertanyaan ketujuh berkaitan dengan pengukuran seberapa tinggi
kemampuan manajer di Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan dalam
melakukan tugas negosiasi. Rata-rata jawaban responden adalah 6,06.
Nilai standar deviasi sebesar 0,242 menunjukkan bahwa tidak ada
jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier.
8) Pertanyaan kedelapan berkaitan dengan pengukuran seberapa tinggi
kemampuan manajer di Koperasi Karyawan Tirtanadi Medan dalam
melakukan tugas perwakilan. Rata-rata jawaban responden adalah
5,91. Ini menunjukkan bahwa responden memiliki nilai kecakapan
tinggi. Nilai standar deviasi sebesar 0,384 menunjukkan bahwa tidak
ada jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang
outlier.
2. Hasil Uji Kualitas Data
Uji validitas dilakukan dengan melihat korelasi antara skor butir
dengan skor faktor harus berkorelasi positif, kemudian membandingakan r
tabel dengan r hitung dari tiap butir pertanyaan pada α = 0,05 dengan derajat
kebebasan (n-k). Untuk data sejumlah (n) = 33 sampel, dengan degree of
freedom (df) = n-2=31, dimana digunakan n – 2 karena penelitian ini
menggunakan 2 variabel independen, penggunaan derajat signifikansi (α)
sebesar 5% akan menghasilkan r-tabel sebesar 0,344. sedangkan nilai
reliabilitas dilihat dari cronbach alpa masing-masing instrumen penelitian
harus lebih besar dari pada 0,6.
a. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Partisipasi Anggaran (X1)
Tabel 4.4
Hasil Uji Validitas Item Pertanyaan Variabel Partisipasi Anggaran
Item
Corrected Item-Total Correlation
(r-hitung)
r-tabel Keterangan
Pertanyaan 1 0,504 0,344 Valid
Sumber : Output SPSS
Berdasarkan hasil pengujian seperti pada tabel 4.4, keenam item
pertanyaan menghasilkan r-hitung yang lebih besar dari r-tabel. Sehingga
keenam pertanyaan mampu mengukur partisipasi responden dalam
penyusunan anggaran.
Tabel 4.5 berikut ini menyajikan hasil uji reliabilitas terhadap item
pertanyaan variabel partisipasi anggaran.
Tabel 4.5
Hasil Uji Reliabilitas Item Pertanyaan Variabel Partisipasi Anggaran
Sumber : Output SPSS
Hasil pengujian terhadap reliabilitas kuesioner menghasilkan angka
Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6 yaitu sebesar 0,824. Berdasarkan Reliability Statistics
.824 6
Cronbach's