• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Asam Sulfat Dan Natrium Nitrat Kapasitas 35.000 Ton Per Tahun.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Asam Sulfat Dan Natrium Nitrat Kapasitas 35.000 Ton Per Tahun."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Pendirian Pabrik

Untuk meningkatkan perekonomian di Indonesia, salah satu caranya dengan pembangunan industri kimia. Salah satu bentuk industri kimia yaitu industri asam

nitrat. Asam nitrat dengan nama lain aqua fortis, hidrogen nitrat, atau nitril oksida merupakan senyawa kimia yang sangat penting di industri kimia. Asam nitrat (aqua fortis) dipakai untuk memisahkan emas dari perak, serta melarutkan logam-logam dasar. Selain itu asam nitrat juga digunakan di laboratorium sebagai reagen.

Pada tahap perkembangannnya asam nitrat dengan kemurnian lebih dari 80% sebagai bahan baku dalam pembuatan ammonium nitrat, urea, ammonium nitrate solution, dan ammonium sulfat nitrat. Sedangkan asam nitrat dengan kemurnian 20% juga digunakan untuk membuat pupuk campuran dengan bantuan fosfat sebagai pelarut dalam industri electro plating, dan dinitrotoluena (Perry dan Green, 1999).

Di Indonesia masih sedikit industri yang dapat mengekspor produknya. Dengan didirikannya pabrik ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor sekaligus membuka peluang ekspor dunia yang lebih besar selain digunakan untuk kebutuhan dalam negeri, dan berperan serta dalam program pemerintah untuk menciptakan lapangan kerja baru di bidang industri kimia.

1.2Kapasitas Pabrik

Penentuan kapasitas produksi asam nitrat didasarkan pada data impor dari Badan Pusat Statistik 2010-2015 dan kapasitas pabrik yang sudah ada. Data impor

(2)

Tabel 1.1 Data impor perdagangan asam nitrat (BPS, 2016)

No Tahun Jumlah impor (ton)

1 2010 10243

2 2011 11260

3 2012 11187

4 2013 12991

5 2014 12568

6 2015 15657

Tabel 1.2 Kapasitas produksi pabrik asam nitrat di dunia (www.ICIS.com)

No Pabrik Kapasitas (ton/tahun)

1 Trade Mark Nitrogen

(Tampa, Florida)

35000

2 Bayer Material Science

(Baytown, Texas)

45000

3 ANGUS Chemical

(Sterlington, Louisiana)

65000

4 DuPont

(Beaumont, Texas)

95000

Dari tabel di atas dapat diketahui kebutuhan asam nitrat dalam negeri cukup banyak. Untuk mencukupi kebutuhan tersebut, maka ditentukan kapasitas produksi prarancangan pabrik asam nitrat pada tahun 2020 sebesar 35.000 ton/tahun.

1.3Pemilihan Lokasi Pabrik

Lokasi suatu pabrik dapat mempengaruhi kedudukan pabrik dalam menentukan kelangsungan produksi dari pabrik tersebut. Ada beberapa faktor yang harus diperlukan untuk memenuhi lokasi pabrik, yaitu:

1. Penyediaan bahan baku

(3)

2. Daerah pemasaran

Lokasi pabrik harus berdekatan dengan konsumen untuk mempermudah pendistribusian produk supaya produk cepat dipasarkan.

3. Tenaga kerja

Pabrik harus didirikan dan ditempatkan di daerah yang memiliki jumlah tenaga kerja yang banyak dan mudah diperoleh, mulai dari pekerja kasar

sampai ke tingkat sarjana. 4. Transportasi

Dengan tersedianya transportasi yang memadai akan mempermudah pendistribusian dari produsen ke konsumen, letak pendirian pabrik dekat dengan jalan raya, kereta api, pelabuhan, dan lapangan udara sehingga transportasi bahan baku dan penjualan produk dapat dengan mudah sampai lokasi.

5. Kebutuhan energi

Proses sebuah pabrik memerlukan air yang cukup untuk air pendingin, steam generator, dan air proses lainnya serta untuk kebutuhan sehari-hari bagi karyawan. Karena itu lokasi pabrik harus berada di daerah sumber air yang kapasitasnya konstan, misalnya: air laut, sungai, danau dan sumber air.

Lokasi pabrik asam nitrat dengan kapasitas 35.000 ton/tahun direncanakan didirikan di Karawang, Jawa Barat, berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:

1. Penyediaan bahan baku

Bahan baku merupakan kebutuhan utama bagi kelangsungan suatu pabrik sehingga penyediaan bahan baku harus diperhatikan. Lokasi pabrik di

daerah Karawang merupakan jarak yang cukup dekat dengan bahan baku yaitu asam sulfat dari PT Indonesian Acid Industry, Bekasi yang

memproduksi asam sulfat 82.500 ton/tahun dan natrium nitrat diimpor dari Chili, didatangkan melalui transportasi laut dan darat.

2. Daerah pemasaran

(4)

merupakan bahan baku industri pupuk buatan, serat sintesis, plastik dan lain-lain. Dengan berdirinya pabrik asam nitrat di Karawang diharapkan kebutuhan asam nitrat bisa tercukupi, selain itu juga membuka kesempatan berdirinya industri-industri yang menggunakan asam nitrat sebagai bahan baku.

3. Tenaga kerja

Penyediaan tenaga kerja yang berkualitas untuk pengoperasian alat-alat industri harus dipertimbangkan. Tenaga kerja yang berkualitas dipenuhi dari alumni perguruan tinggi seluruh Indonesia dan luar negeri bila diperlukan, sedangkan tenaga kualifikasi menengah dapat dipenuhi dari penduduk daerah sekitar sehingga mengurangi pengangguran.

4. Transportasi

Daerah Karawang dipandang cukup strategis untuk arus lalu lintas baik menggunakan jalur darat maupun laut, karena letaknya dekat ke area-area industri dan posisinya yang tidak jauh dari pelabuhan Tanjung Priok sehingga akan mempermudah pendistribusian bahan baku ke pabrik dan produk ke konsumen.

5. Utilitas

Utilitas utama pabrik ini meliputi kebutuhan listrik dan kebutuhan air yang digunakan untuk proses maupun sanitasi. Kebutuhan listrik dapat dipenuhi dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan generator sebagai cadangan jika PLN mengalami gangguan, sedangkan air diperoleh dari sungai Kalimalang yang mempunyai debit air cukup besar.

6. Kebijakan pemerintah

Karawang merupakan kawasan industri yang ditetapkan pemerintah sehingga pendirian pabrik di kawasan tersebut tidak menjadi persoalan dan

(5)

7. Lingkungan

Lokasi pabrik dipilih pada daerah khusus kawasan industri, sehingga akan memudahkan dalam perijinan pendirian pabrik, dimana daerah Karawang merupakan salah satu daerah kawasan industri di Indonesia.

1.4Tinjauan Pustaka

1.4.1 Pemilihan Proses

Macam-macam proses pembuatan asam nitrat antara lain (George, 1894): a. Proses oksidasi

Pada proses ini udara dikompresi menjadi 100 psi, disaring dan dipanaskan sampai suhu 300°C dengan heat exchanger. Amoniak diuapkan dengan vaporizer selanjutnya dicampur dengan udara yang sudah dikompresi. Di dalam reaktor terjadi proses oksidasi antara amoniak dan udara dengan reaksi sebagai berikut:

4NH3 + 5O2 4NO + 6H2O………...……....(1.1)

2NO + O2 2NO2………...(1.2)

3NO2 + H2O 2HNO3+ NO………....……..(1.3)

Campuran udara dan amoniak dimasukkan kedalam reaktor yang berisi katalis platina 2-10% dari reaktor dihasilkan nitrogen oksida (NO) dan udara, kemudian direaksikan dengan oksigen supaya terbentuk asam nitrat yang konsentrasinya 60-65%.

b. Proses retort

Proses retort menggunakan bahan baku natrium nitrat dan asam sulfat (98%). Di dalam reaktor terjadi reaksi eksotermis antara natrium

nitrat dan asam sulfat. Reaksi yang terjadi:

NaNO3 + H2SO4 HNO3 + NaHSO4……..…………..(1.4)

(6)

Gas yang tidak terembunkan berkisar antara 10-12% dari asam nitrat keluar reaktor. Gas yang tidak terembunkan diserap oleh air dalam absorber. Hasil cairan absorber dan separator dicampur dalam mixer kemudian dipisahkan menggunakan menara distilasi untuk menghasilkan asam nitrat dengan konsentrasi 96-99%. Hasil samping reaktor berupa campuran NaHSO4 dan zat yang tidak bereaksi lainnya

atau disebut dengan niter cake. Niter cake dapat digunakan pada industri baja dan juga sebagai bahan baku asam klorida bila direaksikan dengan garam natrium klorida (Faith, Keyes, dan Clark, 1961).

Dari uraian proses pembuatan asam nitrat di atas, proses yang dipilih adalah proses retort dengan pertimbangan:

1. Asam nitrat yang dihasilkan mempunyai kadar yang tinggi yaitu 96-99%.

2. Hasil samping berupa niter cake masih bisa digunakan untuk proses industri.

3. Kondisi operasi mudah dicapai karena hanya memerlukan suhu dan tekanan rendah.

4. Proses retort reaksinya pada fase padat-cair sehingga digunakan reaktor tangki alir berpengaduk yang mudah dijalankan.

1.4.2 Kegunaan Produk

Produk asam nitrat sebagian besar digunakan sebagai berikut (Faith, Keyes, dan Clark, 1961):

a. Sebagai bahan baku pembuatan bahan peledak, yaitu trinitrotoluena

(TNT) dan dinitrotoluena (DNT).

b. Digunakan dalam proses pemurnian logam, contoh: platina, emas, dan

perak.

(7)

d. Asam nitrat digunakan pula untuk menghilangkan dan membersihkan peralatan laboratorium dari kerak kalsium dan magnesium yang menempel di dalamnya.

e. Digunakan dalam proses pembuatan nitrogliserin.

1.4.3 Sifat Fisik dan Kimia Bahan Baku dan Produk

A. Bahan baku  Natrium nitrat

1. Sifat-sifat fisis (Perry dan Green, 1999)

Rumus molekul = NaNO3

Bentuk = Padatan

Berat molekul = 85,01 g/gmol Kemurnian (berat) = 96% NaNO3

4% H2O

Titik lebur = 308°C

Titik didih = 380°C

Densitas = 2,257 g/cm3

2. Sifat-sifat kimia

a. Mudah larut dalam gliserol dan alkohol b. Dapat meledak pada temperatur 100°C  Asam sulfat

1. Sifat-sifat fisis (Perry dan Green, 1999) Rumus molekul = H2SO4

Bentuk = Cairan tidak berwarna

Berat molekul = 98,078 g/gmol Kemurnian (berat) = 98% H2SO4

2% H2O

Densitas = 1,84 g/cm3

Titik lebur = 10,49°C

(8)

2. Sifat-sifat kimia

a. Asam sulfat pekat adalah zat pengoksidasi yang kuat. Reaksi yang terjadi:

Cu + 2H2SO4 CuSO4 + SO2 + 2H2O…………...(1.5)

b. Asam sulfat pekat dapat digunakan untuk menghilangkan air suatu zat, reaksi yang terjadi:

C12H22O11 +11H2SO4 12C + 11(H2SO4H2O)..(1.6)

c. Asam sulfat dapat bereaksi dengan natrium klorida, dengan reaksi yang terjadi:

NaCl + H2SO4 NaSO4 + 2HCl………..…………..(1.7)

B. Produk

 Asam nitrat

1. Sifat-sifat fisis asam nitrat (Perry dan Green, 1999)

Rumus molekul = HNO3

Bentuk = Cair

Berat molekul = 63,2 g/gmol

Kemurnian (berat) = 100% H2SO4

Densitas = 1,51 g/cm3

Titik lebur = -42°C

Titik didih = 86°C

2. Sifat-sifat kimia

a. Asam nitrat merupakan pengionisasi yang kuat, reaksi yang terjadi:

NaOH + HNO3 NaNO3 + H2O …………...(1.8)

CdO + 2HNO3 Cd(NO3)2 + H2O……….(1.9)

3FeO + 10HNO3 Fe(NO3)10 + 5H2O………(1.10)

b. Asam nitrat merupakan pengoksidasi yang kuat, reaksi yang terjadi:

I2 + 10HNO3 2HIO3 + 4H2O + 10NO2……….……..(1.11)

(9)

c. Asam nitrat sebagai nitrating agent, reaksi yang terjadi:

HNO3 + 2H2SO4 NO2 + H3O + 2HSO4…….(1.13)

d. Asam nitrat tidak stabil terhadap panas dan bisa terurai sebagai berikut:

4HNO3 4NO2 + 2H2O + O2………...…(1.14)

1.4.4 Tinjauan Proses Secara Umum

Reaksi pembentukan asam nitrat dari natrium nitrat dengan proses retort merupakan reaksi irreversible dimana gugus H yang dilepaskan kemudian diikat oleh natrium nitrat sehingga diperoleh produk asam nitrat dengan rumus molekul HNO3 (Kirk dan Othmer, 1998).

Asam nitrat secara komersial dapat dibuat dengan proses retort dengan reaksi sebagai berikut (Kirk dan Othmer, 1998):

NaNO3 + H2SO4 HNO3 + NaHSO4………..(1.15)

Natrium nitrat dalam bentuk padat dan asam sulfat dalam bentuk cair, maka reaktor yang digunakan adalah reaktor alir tangki berpengaduk (RATB). Reaksi antara natrium nitrat dengan asam sulfat berlangsung pada suhu 150°C dan tekanan 1 atm. Reaksi yang terjadi eksotermis, sehingga mengeluarkan panas, untuk menjaga suhu reaksi digunakan media pendingin.

Referensi

Dokumen terkait

Berpuasa juga mendorong terwujudnya tatanan masyarakat yang adil dan sejahtera di dalam ridha dan ampunan Allah swt ( baldatun tayibatun wa rabun ghafur ).. Puncak dari amal

Hasil penelitian menunjukkan bahan ekstrak tempe dengan dosis 0.005 g/g BB dan 0.01 g/g BB yang diberikan ekstrak etanol tempe dari usia 21 hari hingga 48 hari

Salah satu metode yang tepat untuk peningkatan kemampuan membaca permulaan anak usia dini adalah dengan metode bercerita, karena anak-anak lebih senang bila

Sedangkan pada masa perkembangan kemaksiatan yang diberantas tidak hanya yang dapat dilihat oleh mata saja tetapi juga yang berbentuk ideologis, lebih dulu menggunakan

[r]

Coefficient of Performance (COP) is used to evaluate heat pump cropping system that can be obtained based on calculating temperature of groundwater,

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijinmengadakan penelitian untuk penyusunan skripsi. Susilaningsih, M.Bus., selaku Ketua Program Studi

Tahapan Pelaksanaan yang dilaksanakan dalam PKM-K Colenak Bunglon sebagai usaha penjualan jajanan khas tanah pasundan berbasis bisnis waralaba sebagai peluang bisnis dan