PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK
OPTIKA GEOMETRIS KELAS X SEMESTER GENAP DI SMA NEGERI 1 STABAT T.P 2015/2016
Oleh :
Zaskya Laksmitha Utami 4121121030
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii
Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Optika Geometris Kelas X
Semester Genap di SMA Negeri 1 Stabat T.P 2015/2016
ZASKYA LAKSMITHA UTAMI (NIM: 4121121030)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok optika geometris di kelas X semester genap SMA Negeri 1 Stabat T.P. 2015 / 2016.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain two group Pre-test dan Pos-test, Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil dua kelas dari enam kelas yaitu kelas X MIA-4 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 39 orang dan kelas X MIA-3 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 39 orang. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan Instrumen berupa Essay test sebanyak 10 soal. Lembar penilaian observasi untuk mengukur sikap dan keterampilan. Berdasarkan hasil penelitian di kelas eksperimen diperoleh rata-rata sikap dan keterampilan masing-masing dalam kategori baik sedangkan di kelas kontrol rata-rata persentase perkembangan sikap termasuk dalam kategori baik.
Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan uji beda (uji-t) diperoleh ada pengaruh pada penerapan model pembelajaran berdasarkan masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok optika geometris di kelas X semester genap SMA Negeri 1 Stabat T.P. 2015/2016.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat
dan karunia-Nya penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik, skripsi
berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Materi Pokok Optika Geometris Kelas X Semester Genap Di
SMA Negeri 1 Stabat T.P 2015/2016,” disusun untuk memperoleh gelar sarjana
pendidikan di jurusan fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu Dr.
Eva Marlina Ginting, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal sampai dengan
selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga di sampaikan kepada
bapak Drs. Juniar Hutahaean, M.Si, bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si, dan Ibu
Dr. Mariati P. Simanjuntak, M.Pd, selaku dosen pembanding yang telah
memberikan masukan dan saran-saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi
ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada bapak Dr. Betty Marisi
Turnip, M.Pd selaku dosen pembimbing Akademik dan, Alkhafi Maas Siregar,
M.Si selaku ketua jurusan Fisika dan bapak Drs. Juru Bahasa Sinuraya, M.Pd
selaku ketua prodi pendidikan Fisika, juga kepada seluruh bapak dan ibu dosen
beserta staf dan pegawai jurusan fisika FMIPA UNIMED yang telah banyak
membantu penulis. Ucapan terima kasih di sampaikan juga kepada Bapak Dr.
Asrin Lubis, M.Pd selaku dekan FMIPA Unimed. Terima kasih juga kepada Ibu
Zuraidah, S.Pd selaku guru bidang studi fisika yang telah banyak membantu dan
membimbing penulis selama penelitian dan Bapak Purwito, S.Pd, M.Pd selaku
kepala sekolah SMA Negeri 1 Stabat atas ijin penelitian yang diberikan.
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada Ayahanda Priyanto,
dan Ibunda Herlina Juliati yang selalu memberikan dorongan, do’a, semangat dan
dana kepada saya selama menyelesaikan studi di Unimed, juga teristimewa
kepada saudara saya Revaldo Rezky Putranto dan Revaldi Rezky Putranto yang
v
ini. Juga yang teristimewa kepada sahabat saya Putri Dayanti Batubara dan
Rahma Khairani Putri yang telah menjadi observer dalam penelitian. Juga
teristimewa saya ucapkan terima kasih kepada teman terbaik yang selama lebih
kurang empat tahun bersama dalam suka dan duka, Ferawati Fajrianti, Shinta
Surya Lasmita, Rina, Rosita Dewi, Sri Novita dan Eyssy Minar Siahaan yang
selalu memberi semangat serta masukan kepada saya mulai dari penyusunan
sampai dengan selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih kepada teman satu
bimbingan skripsi yaitu Yuni Theresia Br. Karo, Dewi Ratna, Emi dan Eirin yang
telah membantu saya dalam mengerjakan skripsi. Ucapan terima kasih juga
kepada semua teman saya di pendidikan fisika kelas Dik B 2012 (Genduy, Pasid,
Seftia, Yemima, Victoria, Risma, Pria dik B),dan teman seperjuangan saya PPL
SMA Negeri 1 Stabat (Ristra, Putri Sundari, Aria, Ramadani Lubis, Febri, dan
Andin). Yang teristimewa untuk abangda saya Wiwin Winarno yang telah
memberikan semangat dan dorongan kepada saya sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik, yang selalu menemani saya disaat jenuh akan skripsi.
Terima kasih juga untuk teman-teman yang tidak sempat disebutkan namanya.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari isi maupun tata
bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi
sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini memperkaya khasanah ilmu
pendidikan kita.
Medan, Agustus 2016
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar isi vi
Daftar Gambar viii
Daftar Tabel ix
Daftar Lampiran x
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 5
1.3. Batasan Masalah 5
1.4. Rumusan Masalah 6
1.5. Tujuan Penelitian 6
1.6. Manfaat Penelitian 7
1.7. Defenisi Operasional 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8
2.1.Kerangka Teoritis 8
2.1.1.Pengertian Belajar 8
2.1.2.Hasil Belajar 8
2.1.3.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar 13
2.1.4.Pengertian Pembelajaran dan Model Pembelajaran 15
2.1.5.Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah 16
2.1.5.1.Pengertian Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah 16
2.1.5.2.Ciri-Ciri Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah 17
2.1.5.3.Manfaat Pembelajaran Berdasarkan Masalah 19
2.1.5.4.Tujuan Pembelajaran Berdasarkan Masalah 19
2.1.5.5.Teori Belajar yang Melandasi Pembelajaran Berdasarkan Masalah 20
2.1.5.6.Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Berdasarkan Masalah 21
2.1.5.7.Hasil Belajar Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah 23
2.1.5.8.Sintaks Pembelajaran Berdasarkan Masalah 24
2.1.5.9.Model Pembelajaran Konvensional 25
2.1.6.Penelitian Terdahulu 26
2.2.Materi Pembelajaran 28
2.3.Kerangka Konseptual 46
2.4. Hipotesis Penelitian 48
BAB III METODE PENELITIAN 49
3.1.Tempat dan Waktu Penelitian 49
vii
3.2.1.Populasi 49
3.2.2.Sampel 49
3.3.Variabel Penelitian 49
3.3.1.Variabel Bebas 49
3.3.2.Variabel Terikat 49
3.4.Jenis Dan Desain Penelitian 50
3.4.1.Jenis Penelitian 50
3.4.2.Desain Penelitian 50
3.5.Prosedur Penelitian 51
3.6.Instrumen Penelitian 53
3.6.1.Tes Hasil Belajar 53
3.6.2.Lembaran Observasi 54
3.6.3.Validitas Tes 54
3.7.Teknik Analisa Data 60
3.8.Uji Hipotesis 62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.Hasil Penelitian 65
4.1.1. Deskripsi Hasil Penelitian 65
4.1.2. Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 65
4.1.3. Analisa Data Pretes dan Postes 68
4.1.3.1.Uji Normalitas 68
4.1.3.2.Uji Homogenitas 68
4.1.3.3.Uji Hipotesis Penelitian 69
4.2.Observasi 71
4.2.1. Penilaian Sikap . 71
4.2.2. Penilaian Keterampilan 71
4.3.Pembahasan Hasil Penelitian 72
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 76
5.2 Saran 76
Daftar Pustaka 78
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Hasil yang diperoleh siswa dari Problem Based Learning 23
Gambar 2.2. (a) Pemantulan teratur, dan (b) Pemantulan baur 28
Gambar 2.3. Hukum Pemantulan 28
Gambar 2.4. Pemantulan pada cermin datar 29
Gambar 2.5. Tiga sinar istimewa yang berlaku pada cermin lengkung 29
Gambar 2.6. Tiga sinar istimewa juga yang berlaku pada cermin cembung 30
Gambar 2.7. Hukum Snellius 31
Gambar 2.8. Berkas cahaya yang melewati melalui lensa 31
Gambar 2.9. Pembiasan pada prisma 32
Gambar 2.10. Pembiasan pada permukaan lengkung 32
Gambar 2.11. Perbesaran bayangan untuk pembiasaan cermin lengkung 33
Gambar 2.12. Tiga sinar istimewa pada lensa cekung 34
Gambar 2.13. Tiga sinar istimewa pada lensa cembung 34
Gambar 2.14. Bagian-bagian mata dan fungsinya 35
Gambar 2.15. Pembentukan bayangan pada mata normal 37
Gambar 2.16. Pembentukan bayangan pada mata miopi 38
Gambar 2.17. Pembentukan bayangan pada mata hipermetropi 39
Gambar 2.18. Pembentukan bayangan pada kamera 42
Gambar 2.19. Bayangan pada lup dengan mata berakomodasi 42
Gambar 2.20. Bayangan pada lup dengan mata tidak berakomodasi 43
Gambar 2.21. Bayangan pada lup dengan mata berakomodasi
pada jarak tertentu 43
Gambar 2.22. Pembentukan bayangan pada mikroskop 44
Gambar 2.23. Bagan Perbedaan Model Pembelajaran Berbasis Masalah
dan Pembelajaran Konvensional 47
Gambar 3.1. Pembentukan bayangan pada mikroskop 52
Gambar 4.1.Diagram garis data pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol 66
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Dimensi Proses Pengetahuan 10
Tabel 2.2. Aspek Sikap dan Indikator 13
Tabel 2.3. Aspek Keterampilan dan Indikator 13
Tabel 2.4. Sintaks Model Problem Based Learning menurut Arends 21
Tabel 2.5. Hasil Penelitian Terdahulu 26
Tabel 2.6. Bagian-bagian mikroskop beserta fungsinya 44
Tabel 3.1. Two group pretest - postest design 50
Tabel 3.2. Spesifikasi Tes Hasil Belajar 53
Tabel 3.3. Kategori Ketuntasan Penugasan Materi Pelajaran 54
Tabel 3.4. Tabel Kriteria Validitas Tes 56
Tabel 3.5. Kriteria Taraf Kesukaran Tes 58
Tabel 3.6. Tabel Daya Pembeda 59
Tabel 4.1. Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 66
Tabel 4.2. Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 67
Tabel 4.3. Uji Normalitas Data Kedua Kelompok Sampel 68
Tabel 4.4. Uji Homogenitas Data Kedua Kelompok Sampel 69
Tabel 4.5. Ringkasan Perhitungan Uji t Postes 70
Tabel 4.6. Penilaian sikap Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol 71
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. RPP 1 80
Lampiran 2. RPP 2 96
Lampiran 3. RPP 3 110
Lampiran 4. LKS 1 128
Lampiran 5. LKS 2 132
Lampiran 6. LKS 3 135
Lampiran 7. Penilaian Kognitif 138
Lampiran 8. Soal-Soal Tes Hasil Beajar 156
Lampiran 9. Validasi Isi 158
Lampiran 10. Validitas Tes 164
Lampiran 11. Reliabilitas Tes 169
Lampiran 12. Tingkat Kesukaran 174
Lampiran 13. Perhitungan Daya Pembeda Tes 178
Lampiran 14. Distribusi Hasil Pretes Kelas Eksperimen 183
Lampiran 15. Distribusi Hasil Postes Kelas Eksperimen 185
Lampiran 16. Distribusi Hasil Pretes Kelas Kontrol 187
Lampiran 17. Distribusi Hasil Postes Kelas Kontrol 189
Lampiran 18. Perhitungan Nilai Rata-Rata dan Standar Deviasi 191
Lampiran 19. Uji Normalitas Data 193
Lampiran 20. Uji Homogenitas 197
Lampiran 21. Uji Hipotesis 200
Lampiran 22. Lembar Penilaian Afektif Siswa 205
Lampiran 23. Lembar Penilaian Psikomotorik Siswa 221
Lampiran 24. Daftar Nilai r Product Moment 227
Lampiran 25. Tabel Wilayah Luas Dibawah Kurva Normal 0-z 228
Lampiran 26. Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors 230
Lampiran 27. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F 231
Lampiran 28. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t 233
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu proses terhadap anak didik yang berlangsung
terus sampai anak didik mencapai pribadi dewasa susila. Proses ini berlangsung
dalam jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pribadi dewasa
susila, maka ia sepenuhnya mampu bertindak sendiri bagi kesejahteraan hidupnya
dan masyarakatnya (Hasbullah, 2011). Sementara itu Undang – Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 mendefinisikan pendidikan sebagai usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran sehingga
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasaan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan, masyarakat, bangsa, dan negara
(Pidarta,2007).
Fungsi utama pendidikan yaitu mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak, kepribadian serta peradaban yang bermartabat dalam hidup
dan kehidupan atau dengan kata lain pendidikan berfungsi memanusiakan
manusia agar menjadi manusia yang benar sesuai dengan norma yang dijadikan
landasannya. Setiap kegiatan, apa pun bentuk dan jenisnya, sadar atau tidak sadar
selalu dihadapkan pada tujuan yang ingin dicapai. Bagaimanapun, segala usaha
yang tidak mempunyai tujuan tidak akan mempunyai arti apa-apa. Dengan
demikian, tujuan merupakan faktor yang sangat penting dalam setiap kegiatan,
termasuk kegiatan pendidikan. Tujuan umum dari pendidikan, yaitu tercapainya
kedewasaan jasmani dan rohani anak didik. Maksud kedewasaan jasmani adalah
jika pertumbuhan jasmani sudah mencapai pertumbuhan maksimal, maka
pertumbuhan jasmani tidak akan berlangsung lagi. Kedewasaan rohani, adalah
peserta didik sudah mampu menolong dirinya sendiri, mampu berdiri sendiri, dan
mampu bertanggung jawab atas semua perbuatannya (Kadir, 2012).
2
peringkat ke-64 untuk pendidikan di seluruh dunia dari 120 negara. Data
Education Development Index (EDI) Indonesia, pada tahun 2011 Indonesia berada pada peringkat ke-64 dari 127 negara. Lebih lanjut Trianto (2011) menyatakan,
secara empiris berdasarkan hasil analisis penelitian terhadap rendahnya hasil
belajar peserta didik disebabkan dominannya proses pembelajaran konvensional.
Pada pembelajaran ini suasana kelas cenderung teacher-centered sehingga siswa menjadi pasif.
Fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala pada benda-benda
yang terdapat di alam. Fisika adalah pengetahuan akan sifat-sifat fisis dari suatu
objek atau kejadian, seperti bentuk, besar, kekasaran, berat, serta bagaimana
objek-objek berinteraksi satu dengan yang lain, oleh karena itu dalam
mempelajari konsep-konsep fisika diperlukan suatu kondisi yang memungkinkan
siswa untuk berinteraksi langsung dengan objek yang akan dipelajari. Sehingga
pembelajaran fisika disekolah akan menjadi bermakna (Khamzawi, 2013).
Masalah utama dalam pendidikan di Indonesia adalah rendahnya hasil
belajar siswa di sekolah. Dalam konteks pendidikan Fisika, sebagai contoh, hasil
belajar dimaksud tidak hanya pada aspek kemampuan mengerti fisika sebagai
Ilmu Pengetahuan Alam atau cognitive tetapi juga aspek sikap atau attitude terhadap Fisika. Rendahnya hasil belajar fisika disebabkan oleh banyak hal antara
lain: kurikulum yang padat, materi pada buku pelajaran yang dirasakan terlalu
sulit untuk di ikuti, media belajar yang kurang efektif, laboratorium yang tidak
memadai, kurang tepatnya penggunaan media pembelajaran yang dipilih oleh
guru, kurang optimal dan kurangnya keselarasan siswa itu sendiri, atau sifat
konvesional, dimana siswa tidak banyak terlibat dalam proses pembelajaran dan
keaktifan kelas sebagian besar didominasi oleh guru (Trianto, 2011:5).
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan dengan membagikan angket kepada
40 siswa kelas X di SMA Negeri 1 Stabat, bahwa 90 % (36 siswa) menyatakan
bahwa fisika itu kurang menarik dan sulit untuk dipahami, dan 5% (2 siswa)
mengatakan fisika itu menarik namun sulit untuk dipahami, 5 % (2 siswa) yang
menyatakan bahwa fisika itu menarik. Data tersebut sejalan dengan kurang
3
yang lulus Ujian Tengah Semester T.A 2015/2016 yang mendapatkan nilai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimum) dimana nilai KKM adalah 70.
Hasil wawancara yang telah dilakukan dengan guru bidang studi fisika kelas
X, mengatakan hasil belajar siswa masih rendah karena mereka selalu
mendapatkan nilai dibawah ketuntasan minimum. Selain itu model pembelajaran
yang sering digunakan adalah konvensional seperti ceramah, mencatat, dan
mengerjakan soal dan pembelajaran hanya berlangsung satu arah, sehingga siswa
menjadi kurang aktif dalam belajar. Siswa sering diberi kesempatan untuk
bertanya, tetapi sedikit sekali yang antusias untuk memberikan pertanyaan, hal ini
karena siswa masih takut atau bingung mengenai apa yang akan ditanyakan.
Selain itu siswa kurang terlatih dalam mengembangkan ide-idenya di dalam
memecahkan masalah, siswa masih pasif, dan belum berani mengungkapkan
pendapatnya. Kemudian keadaan laboratorium yang tidak dikelola dengan baik,
ini membuat siswa hanya belajar dengan konsep tanpa melakukan praktikum.
Selain itu hanya sebagian guru saja yang dapat menguasai dan memanfaatkan
media pembelajaran dalam proses pembelajaran.
Berkaitan dengan uraian tersebut maka perlu dipikirkan cara dan strategi
untuk mengatasi permasalahan di atas. Salah satu model yang diterapkan dalam
belajar fisika adalah model pembelajaran berdasarkan masalah (problem based learning). Model pembelajaran Problem Based Learning merupakan pendekatan pembelanjaran peserta didik pada masalah autentik (nyata) sehingga peserta didik
dapat menyusun pengetahuannya sendiri, menumbuhkembangkan keterampilan
yang tinggi, memandirikan peserta didik, dan meningkatkan kepercayaan dirinya.
Peserta didik diberikan kebebasan berfikir kreatif serta aktif partisipasi dalam
mengembangkan penalarannya dalam materi yang diajarkan serta mampu
menggunakan penalarannya dalam menyelesaikan permasalahan dari sebuah
fenomena yang ada di kehidupan sehari-hari. Fenomena-fenomena yang ditemui
peserta didik bermacam-macam bentuknya dan banyak dijumpai di lingkungan
sekitar. Fenomena yang ada dalam kehidupan sekitar tidak jarang merupakan
sebuah permasalahan yang harus dicari solusinya, akan tetapi hal tersebut belum
4
umumnya. Oleh karena itu, untuk membentuk sikap peka terhadap permasalahan
yang terjadi di lingkungan sekitar, dibutuhkan pengembangan penalaran untuk
menyusun pengetahuan terhadap fenomena lingkungan sekitar oleh peserta didik.
Pengembangan tersebut bisa diterapkan melalui pembelajaran di kelas dengan
media tertentu.
Model pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Based Learning)
pernah diteliti sebelumnya, diantaranya : Allwine (2013), menunjukkan bahwa
ada pengaruh yang signifikan antara hasil belajar siswa yang diajarkan
menggunakan model problem based learning dibandingkan dengan model
konvensional. Padang (2014), menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan
antara hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model pemecahan
berdasarkan masalah berbantu animasi macromedia flash dibandingkan dengan
model konvensional. Maidita (2015), menunjukkan bahwa ada pengaruh yang
signifikan antara hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model
pemecahan berdasarkan masalah menggunakan video pembelajaran dibandingkan
dengan model konvensional. Sinambela (2015), menunjukkan bahwa ada
pengaruh yang signifikan antara hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan
model pemecahan berdasarkan masalah dibandingkan dengan model
konvensional. Sitindaon (2015), menunjukkan bahwa ada pengaruh yang
signifikan antara hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model
pemecahan berdasarkan masalah dibandingkan dengan model konvensional.
Berkaitan dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dengan
menggunakan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based
Learning) dengan perbantuan media pembelajaran Macromedia Flash dapat meningkatkan hasil belajar siswa, sehingga judul penelitian ini adalah:
“Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Terhadap Hasil
5
1.2.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka peneliti mengidentifikasikan
masalah yang ada di sekolah tersebut yaitu :
1. Siswa menganggap pelajaran fisika adalah pelajaran yang sulit dan kurang
menarik.
2. Pembelajaran yang digunakan guru masih konvensional dimana
pembelajaran hanya berfokus pada guru.
3. Penggunaan fasilitas sekolah seperti laboratorium yang kurang maksimum
dalam menunjang pembelajaran.
4. Penggunaan media pembelajaran yang kurang maksimum dalam
menunjang pembelajaran.
5. Hasil belajar siswa yang masih belum mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimum).
1.3.Batasan Masalah
Karena luasnya permasalahan dan keterbatasan kemampuan, materi dan
waktu yang tersedia maka peneliti perlu membuat batasan masalah dalam
penelitian ini. Adapun yang menjadi batasan dalam penelitian ini yakni:
1. Menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah dan pembelajaran
konvensional.
2. Subjek yang diteliti adalah siswa kelas X semester genap di SMA Negeri 1
Stabat T.P 2015/2016.
3. Hasil belajar yang akan diteliti yaitu pada aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik pada materi optika geometris kelas X Semester Genap di
6
1.4.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan batasan masalah, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana hasil belajar siswa (aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik)
dengan menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah terhadap
hasil belajar siswa pada materi pokok optika geometris kelas X semester
genap di SMA Negeri 1 Stabat T.P 2015/2016?
2. Bagaimana hasil belajar siswa selama pelaksanaan pembelajaran
konvensional terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok optika
geometris kelas X semester genap di SMA Negeri 1 Stabat T.P
2015/2016?
3. Bagaimanakah pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah
terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok optika geometris kelas X
semester genap di SMA Negeri 1 Stabat T.P 2015/2016?
1.5. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa (aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik) dengan menerapkan model pembelajaran berdasarkan
masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok optika geometris
kelas X semester genap di SMA Negeri 1 Stabat T.P 2015/2016.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa selama pelaksanaan pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok optika
geometris kelas X semester genap di SMA Negeri 1 Stabat T.P 2015/2016.
3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah
terhadap hasil belajar (aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik) pada
materi pokok optika geometris kelas X semester genap di SMA Negeri 1
7
1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai bahan informasi mengenai pengaruh model pembelajaran
berdasarkan masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok
optika geometris kelas X semester genap di SMA Negeri 1 Stabat T.P
2015/2016.
2. Sebagai bahan infomasi alternatif model pembelajaran berdasarkan
masalah.
3. Menambah wawasan bagi peneliti sebagai calon guru yang nantinya akan
terjun langsung dalam mengajar.
1.7.Definisi Operasional
Defenisi operasional dari kata atau istilah dalam kegiatan penelitian ini
adalah:
1. Model pembelajaran berdasarkan masalah merupakan pendekatan
pembelanjaran peserta didik pada masalah autentik (nyata) sehingga
peserta didik dapat menyusun pengetahuannya sendiri, menumbuh
kembangkan keterampilan yang tinggi, memandirikan peserta didik, dan
meningkatkan kepercayaan dirinya.
2. Pembelajaran yang digunakan guru masih konvensional dimana
pembelajaran hanya berfokus pada guru.
3. Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang terjadi setelah mengikuti
76
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan
pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Rata-rata hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
berdasarkan masalah pada materi pokok optika geometris di kelas X
semester genap SMA Negeri 1 Stabat T.P 2015/2016 yaitu sebesar 71,28
dengan kategori baik.
2. Rata-rata hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran
konvensional (model pembelajaran langsung) pada materi pokok optika
geometris di kelas X semester genap SMA Negeri 1 Stabat T.P 2015/2016
yaitu 62,56 dengan kategori cukup baik.
3. Ada Pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah terhadap hasil
belajar siswa pada materi pokok optika geometris di kelas X SMA Negeri
1 Stabat T.P 2015/2016.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti
mempunyai beberapa saran, yaitu:
1. Bagi para peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model
pembelajaran berdasarkan masalah lebih lanjut agar menggunakan waktu
seefisien mungkin agar tercapai hasil yang efektif.
2. Kepada peneliti, guru dan calon guru yang ingin menggunakan model
pembelajaran berdasarkan masalah hendaknya menyusun RPP yang lebih
baik, instrumen sesuai dengan materi diajarkan, menguasai semua sintak
mengenai model pembelajaran berdasarkan masalah.
3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti mengenai model
77
bahan untuk praktikum yang akan dilakukan agar tidak terjadi kesalahan
dalam alat saat sedang melakukan praktikum.
4. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti mengenai model
pembelajaran berdasarkan masalah sebaiknya untuk kelas kontrol yang
menerapkannya model pembelajaran konvensional adalah guru mata
78
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, L.W., Krathwohl, D.R.., (2001), A Taxonomy for learning Theaching and assesing, A revision of bloom’s, Taxonomy of education objective, Addition Wesly, New York.
Arends, Richard I., (2008), Learning to Teach, Pustaka Pelajar,Yogyakarta.
Arikunto, S., (2012), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Arsyad, A., (2013), Media Pembelajaran, PT Raja Grafindo, Jakarta.
Dimyanti dan Mudjiono., (2013),Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah, S & Aswan, Z., (2013), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Gultom, S., (2014), Penilaian hasil proses belajar mengajar. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Hasbullah., (2011), Dasar – dasar Ilmu Pendidikan, Raja Grafindo,Jakarta.
Hosnan., (2014), Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran
Abad 21 Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013,Ghalia Indonesia, Bogor.
Istarani., (2011),58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan.
Joyce, B. Weil, M. and Calhoun, E., (2011), Model –model Pembelajaran, Edisi Kedelapan, Pustaka Belajar, Yogyakarta.
Kadir.,(2012),Dasar-dasar Pendidikan, Kencana ,Jakarta.
Kanginan, M., (2014), FISIKA untuk SMA Kelas XI, Erlangga, Jakarta.
Khamzawi, S.,(2013), Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Model Pembelajaran Problem Based Learning pada Mata Pelajaran Fisika Pokok Bahasan Fluida Dinamis untuk SMA Kelas X, Volume: II, halaman:100-108, [online]Tersedia, https://.unsri.ac.id.pdf, [30 Desember 2015].
79
Pidarta., (2007), Landasan Kependidikan, Rineka Cipta, Jakarta.
Purwanto., (2009), Evaluasi Hasil Belajar, Pustaka Belajar, Yogyakarta.
Rusman., (2012), Model – model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru Edisi Kedua, Rajawali Pers, Jakarta.
Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.
Slameto., (2013), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya,Rineka
Cipta, Jakarta.
Sudjana, N., (2005), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.
Trianto., (2011), Mendesian Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana ,Jakarta.
ii
RIWAYAT HIDUP
Zaskya Laksmitha Utami dilahirkan di Binjai, pada tanggal 31 Desember
1994. Ayah bernama Priyanto dan Ibu bernama Herlina Juliati dan merupakan
anak pertama dari tiga bersaudara. Pada tahun 2000, penulis masuk SD Negeri
kutoharjo 3, Rembang, Jawa Tengah dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006,
penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 4 Binjai, Kecamatan Binjai Timur,
Kota Madya Binjai dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis
melanjutkan sekolah di SMA Negeri 2 Binjai dan lulus pada tahun 2012. Pada
tahun 2012, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Fisika,